DOSEN PENGAMPU :
DRS. H. SOEPARNO,M.T.
19651101119930210001
DI SUSUN OLEH :
EKA AYUNDA PUTRI NIKMAH
22050534061
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna atas rahmat
dan berkat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum Ilmu Ukur
Tanah.
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan wajib karena
telah mengikuti mata kuliah Ilmu Ukur Tanah. Disamping itu juga, untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan saya dalam menerapkan mata kuliah Ilmu
Ukur Tanah didalam praktik yang nyata.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
menyempurnakan laporan selanjutnya.
Surabaya
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………1
1.2 Tujuan Praktikum……………………………………………………..1
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………..1
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………….2
2.1 Waterpass…………..…………………………………………………..2
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………4
3.1 Peralatan Praktikum…………………………………………………..4
3.2 Lokasi dan Waktu…………………………………………...................5
3.3 Tahapan Praktikum................................................................................5
3.4 Denah Lokasi Praktikum........................................................................6
BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN...................................................................7
4.1 Perhitungan waterpass memanjang dan melintang.............................7
BAB V KESIMPULAN...........................................................................................8
LAMPIRAN.............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 WATERPASS
Pengukuran Waterpass adalah pengukuran untuk menentukan ketingian atau
beda tinggi anatar dua titik. Pengukuran waterpass sangat penting gunanya
untuk mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan dan perencanaan untuk
pekerjaan konstruksi. Hasil-hasil dari pengukuran waterpass diantaranya
digunakan untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak
titik bangunan yang didasari dan dilaksanakan atas elevasi tanah yang ada,
perhitungan urugan dan galian, penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah
ada, dan lain-lain. Dalam pengukuran beda tinggi, ada beberapa istilah yang
sering digunakan yaitu :
a.) Garis vertikal adalah garis dengan posisi tegak lurus terhadap
permukaan bumi, umumnya dianggap sama dengan garis unting-unting.
b.) Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang
datar.
c.) Bidang mendatar adalah yang tegak lurus garis vertical disetiap titik.
d.) Bench Mark (BM) adalah titik tetap ysng telah diketahui elevasinya
terhadap datum yang dipakai , untuk pedoman pengukuran elevasi daerah
sekelilingnya.
e.) Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk
keetinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu
teropong horizontal. Bagain yang membuat kedudukan menjadi horizontal
adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung
didalamnya. Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus mempengaruhi
syarat-syarat sebagai berikut :
a.) Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis nivo.
b.) Garis nivo harus tegak lurus sumbu I.
c.) Benang silang horizontal harus tegak lurus sumbu I.
2
Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu
ukur (bak). Yang terpenting dari rambu ukur adalah pembagian skalanya harus
betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik.
Disamping itu, cara memegangnya pun harus betul-betul tegak (verikal),
agar letak rambu ukur berdiri dengan tegak maka dapat digunakan nivo rambu.
Jika nivo rambu tidak tersedia dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ulur
secara perlahan-lahan kedepan kemudian kebelakang, pengamat mencatat hasil
pembaca rambu ukur yang minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang
digunakan beralas berbentuk persegi .
3
BAB III
METODE PENELITIAN
5. Alat tulis
4
3.2 LOKASI DAN WAKTU
Lokasi : Jl. Ketintang (Belakang Univesitas Negeri Surabaya Kampus
Ketintang)
Waktu : 08.40-selesai
5
Pengukuran melintang :
1. Membuat sket bentuk jalan di sebelah kiri dan kanan yang akan di ukur.
3. Jika alat siap, dirikan rambu ukur di P2 sebagai acuan nolset. Setelah itu
putar alat kearah 90 derajat kearah kanan, lalu ambil data sesuai dengan sket
bentuk jalan yang kita buat, dengan cara mendirikan rambu ukur diatas titik
detail yang telah dibuat, lalu ambil bacaan BA, BT, BB setelah dibidik lalu
tulis data di form melintang dan bisa langsung di koreksi benang tengahnya.
6
BAB IV
ANALISIS PERHITUNGAN
KELOMPOK: 3
7
KESIMPULAN
8
LAMPIRAN