Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

“MEMBUAT GARIS LURUS DAN SUDUT SIKU DI LAPANGAN”

Disusun oleh:

- ( 22050534000 )

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan yang berjudul “Pembuatan Garis Lurus Dan Sudut Siku Di
Lapangan”

Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Drs. H . Soeparno,


M.T. yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh


dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis
bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan  ini bisa menambah wawasan para pembaca dan


bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Surabaya, 09 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I ( PENDAHULUAN )..................................................................................4
1. Latar Belakang..........................................................................................4
2. Tujuan........................................................................................................4
3. Batasan Masalah........................................................................................5
BAB II ( PROSES PENGUKURAN )..................................................................4
A. MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN
A.1 Deskripsi....................................................................................................4
A.2 Petunjuk Kerja...........................................................................................4
A.3 Alat Dan Bahan.........................................................................................5
A.4 Keselamatan Dan Kesehatan Keja............................................................5
A.5 Langkah Kerja...........................................................................................6
A.6 Hasil Yang Dicapai...................................................................................6
B. MEMBUAT SUDUT SIKU DI LAPANGAN
B .1 Deskripsi....................................................................................................4
B.2 Petunjuk Kerja...........................................................................................4
B.3 Alat Dan Bahan.........................................................................................5
B.4 Keselamatan Dan Kesehatan Keja............................................................5
B.5 Langkah Kerja...........................................................................................6
B.6 Hasil Yang Dicapai...................................................................................6
BAB III( PENUTUP )............................................................................................4
1. Kesimpulan................................................................................................4

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Ilmu Ukur Tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas
yang dinamakan Ilmu Geodesi. Ilmu Geodesi mempunyai dua maksud
yaitu:

a. Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi;


b. Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian
besar atau sebagian kecil permukaan bumi.
Di dalam Ilmu Ukur Tanah yang dipelajari adalah maksud yang
kedua yaitu maksud praktis, jadi maksud untuk membuat peta ataupun
cara-cara pengukuran di bum untuk berbagai keperluan seperti halnya
pemetaan, penentuan posisi relatif dan sebagainya yang dilakukan pada
daerah yang relatif sempit sehingga untuk kelengkungan permukaan bumi
dapat diabaikan.
Maksud ini dicapai dengan melakukan pengukuran-pengukuran di
atas permukaan bum yang mempunyai bentuk tidak beraturan, karena
adanya gunung-gunung yang tinggi dan lembah-lembah yang curam.
Pengukuran-pengukuran dibagi dalam pengukuran yang mendatar untuk
mendapat hubungan hubungan mendatar titik-titik yang diukur di atas
permukaan bumi dan pengukuran-pengukuran guna mendapat hubungan
tegak antara titik-titik yang diukur.
Untuk memindahkan keadaan dari permukaan bum yang tidak
beraturan dan yang melengkung pula ke bidang peta yang datar,
diperlukan bidang perantara yang dipilih sedemikian, hingga pemindahan
keadaan itu dapat dilakukan dengan semudah-mudahnya.
Dari situlah kami bermaksud untuk melakukan suatu praktikum
dan akhirnya selama satu semester in kami telah melakukan praktikum
tersebut dan kami susun dalam bentuk laporan ini.

4
2. TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut :
1.Untuk memenuhi syarat mata kuliah Ilmu Ukur Tanah.
2.Mengetahui gambaran secara lengkap dari suatu daerah di permukaan
bumi.
3. Mengetahui bagaimana caranya mengukur garis lurus di lapangan.
4. Mengetahui bagaimana cara membuat sudut siku-siku di lapangan.
5. Terampil membidik ( Mengincar ) lurus dalam menancapkan Jalon.
6. Untuk dapat mengetahui dan mencari permasalahan yang ada
dalam pengukuran dilapangan.

3. BATASAN MASALAH
Maksud ini dicapai dengan melakukan pengukuran-pengukuran di
atas permukaan bumi yang mempunyai bentuk tidak beraturan, karena
adanya gunung-gunung yang tinggi dan lembah-lembah yang curam. Hal
ini bisa di antisipasi dengan metode membuat garis lurus di lapangan.
Kemudian, dalam pengukuran suatu tanah biasanya sering
terdapat kendala yaitu adanya rintangan seperti gedung, sungai, kolam
dan lain-lain. Hal ini bisa diantisipasi dengan metode salah satunya
adalah membuat sudut siku-siku dengan P diluar garis AB dan masih
banyak lagi.

5
BAB II

PROSES PENGUKURAN

A. MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN


A.1 DISKRIPSI
Suatu garis lurus dapat ditentukan bila diketahui dua buah titik
yang berbeda tempat atau terdapat jarak antar dua titik tersebut.
Untuk menyatakan titik tersebut di lapangan biasanya menggunakan suatu
tanda berupa patok, ataupun jalon. Titik-titik yang dimaksud bersifat
sementara sebagai alat bantu pada saat pengukuran dilapangan. Agar garis
lurus yang dibuat terlihat dengan jelas maka dibutuhkan titik-titik
perantara yang diletakan segaris sedemikian rupa diantara kedua titik
ujung tersebut.

A.2 PETUNJUK KERJA


Dari garis lurus yang harus dibuat, harus diketahui kedua titik
ujungnya. Oleh karena itu, untuk menentukan garis lurus, ditentukan titik-
titik di lapangan yang terletak di garis lurus yang menghubungkan 2 titik
ujung dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga garis lurus itu terlihat
dengan jelas.

Titik-titik tersebut dinyatakan dengan Jalon dan tiap-tiap bagian


garis lurus yang terletak antara 2 jalon dianggap lurus apabila Jalon-jalon
yang ditancapkan itu terlihat sebagai satu jalon. Syarat utama untuk
mencapai ketelitian yang cukup besar ialah tiap-tiap Jalon harus terletak
tegak lurus. Selalu diusahakan supaya semua Jalon diletakkan tegak lurus
yang sejajar dengan 2 titik di ujungnya.

A.3 ALAT DAN BAHAN


1. Jalon ( 4 buah ) 5. Alat Tulis dan lainnya
2. Rol Meter ( 2 buah )
3. Patok ( 6 buah )
4. Lembar Kerja
4
A.4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. Gunakan pakaian kerja lapangan dan pelindung kepala.
2. Gunakan alat ukur sesuai dengan fungsinya
3. Dalam membawa jalon diarahkan posisi vertikal.
4. Hindarkan alat dari kemungkinan hilang.
5. Pusatkan perhatian pada pekerjaan
6. Tidak bercanda saat sedang dalam pekerjaan, kecuali hal-hal yang
diperlukan dan mendukung dalam pekerjaan.

A.5 LANGKAH KERJA


1. Mempersiapkan alat-alat yang akan diperlukan. Seperti Jalon, Rol
Meter, Papan Dada & Alat Tulis.
2. Menentukan lokasi atau tempat yang akan dilakukan pengukuran.
3. Memasang jalon dititik P0 ke titik P1 dengan jarak 15 Meter dengan
menggunakan Rol Meter sebagai alat ukur jarak.
4. Orang pertama berdiri di belakang jalon P0 berjarak ± 25 cm kemudian
membidik ke arah jalon P1 dengan teliti.
5. Memasang jalon P2 segaris dengan jalon P0 dan P1, jalon P2 digeser
15 Meter dari P1 mengunakan Rol Meter hingga bidikan jalon P2 sama
dengan atau bidikannya telah segaris dengan bidikan jalon P0 dan P1,
pembidik berada tetap di belakang jalon P0 untuk membidik, agar
segaris dengan jalon P0 dan P1.
6. Memasang jalon P3 sama seperti cara memasang jalon P2 namun
untuk Jalon P3 digeser sejauh 5 Meter menggunakan Rol Meter dari P2
hingga membentuk garis lurus.
7. Mengukur jarak antara jalon P0-P1 , P1-P2 , P2-P3. Pengukuran
tersebut dilakukan oleh 5 orang, dua orang memegang meteran, dua
orang menjaga Jalon agar tetap tegak lurus membentuk garis lurus,
seorang lagi membantu meratakan meteran dengan jalon agar
pengukuran sesuai dan mencatat hasil dari pengukuran tersebut.
8. Menggambar hasil pengukuran yang telah di lakukan dalam lembar
kerja.

5
9. Asistensi gambar hasil pengukuran yang telah di lakukan untuk di
ACC oleh dosen pengampu.
10. Membersihkan alat-alat yang telah dipakai, lalu dikembalikan
ditempatnya semula.
11. Memeriksa kembali hasil dari pengukuran tersebut agar tidak ada yang
salah , sehingga dapat membuat laporan dengan tepat .

A.6 HASIL YANG DICAPAI

6
B. MEMBUAT SUDUT SIKU DI LAPANGAN
B.1 DISKRIPSI
Membuat garis siku-siku di lapangan dengan menggunakan
teorema phytagoras yang dimana menggunakan rumus untuk mendapatkan
siku-siku pada lapangan yang akan di ukur agar pada sisi siku-siku yang di
ukur bisa lebih akurat dengan menggunakan teorema phytagoras tersebut.
Teorema Phytagoras adalah segitiga siku-siku yang didapat dari jumlah
kuadrat dari sisi tegak dan sisi samping, sehingga didapat sisi miring
kuadrat.

B.2 PETUNJUK KERJA


Teorema Pythagoras mengemukan bahwa segitiga siku-siku
terbentuk dari tiga buah garis yang memiliki perbandingan kuadrat garis
miring sama dengan jumlah kuadrat kedua garis yang membentuk sudut
siku-siku. Secara singkat, perbandingan ketiga garis yang paling mudah
dihitung adalah 3:4:5, di mana 3 dan 4 untuk garis pembentuk sudut siku-
siku serta 5 sebagai garis miring.

Dalam membuat segitiga siku-siku ini, membutuhkan Jalon dan


patok sebagai penanda garis yang bakal dibuat. Misalnya ingin membuat
segitiga dengan ukuran ketiga sisinya yaitu 3 m, 4 m, dan 5 m. Buatlah
dua garis yang saling tegak lurus dengan panjang masing-masing 3 m dan
4 m. Kemudian pastikan kedua garis yang bertabrakan tersebut
mempunyai posisi yang tepat tegak lurus dengan menarik kedua titik
terluar garis-garis agar saling bertemu. Sesuaikan penempatan ketiga garis
ini sampai garis yang miring memiliki panjang sejauh 5 m. Maka sudut
yang terbentuk di dalam segitiga ini adalah siku-siku.

B.3 ALAT DAN BAHAN


1. Jalon ( 5 buah )
2. Rol Meter ( 2 buah )
3. Patok ( 6 buah )
4. Lembar Kerja
5. Alat Tulis dan lainnya

4
B.4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. Gunakan pakaian kerja lapangan dan pelindung kepala.
2. Gunakan alat ukur sesuai dengan fungsinya
3. Dalam membawa jalon diarahkan posisi vertikal.
4. Hindarkan alat dari kemungkinan hilang.
5. Pusatkan perhatian pada pekerjaan
6. Tidak bercanda saat sedang dalam pekerjaan, kecuali hal-hal yang
diperlukan dan mendukung dalam pekerjaan.

B.5 LANGKAH KERJA


1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktek
membuat garis siku-siku di lapangan.
2. Menentukan lokasi atau tempat yang akan dilakukan pengukuran.
3. Membuat garis lurus 1 dengan memasang jalon yang di beri simbol
titik P0 dan titik P1 dengan jarak 15 meter menggunakan rol meter.
4. Memasang jalon untuk titik P2 yang diteruskan dari Jalon P1
sepanjang 3 meter menggunakan rol meter sebagai alat ukur.
5. Diteruskan dengan menancapkan Jalon untuk titik P3 sejauh 12
meter dari titik P2.
6. Pembidik berada tetap di belakang jalon P0 untuk membidik, agar
dapat memberi arahan jika Jalon telah segaris dengan jalon P0
sampai P3 membentuk garis lurus..
7. Membuat sudut phytagoras pada jalon P1, P4 dan dengan jarak P1–
P2 adalah 3m, P1 – P4 adalah 4m, dan P2 – P4 adalah 5m
8. Menggambar hasil pengukuran yang telah di lakukan dalam lembar
kerja.
9. Asistensi gambar hasil pengukuran yang telah di lakukan untuk di
ACC oleh dosen pengampu.
10. Membersihkan alat-alat yang telah dipakai , lalu dikembalikan
ditempatnya semula.
11. Memeriksa kembali hasil dari pengukuran tersebut agar tidak ada
yang salah , sehingga dapat membuat laporan dengan tepat.

5
B.6 HASIL YANG DICAPAI

6
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari pratikum yang sudah kelompok kami kerjakan menjelaskan
cara pembuatan garis lurus dengan alat sederhana, yaitu peralatan yg
digunakan meliputi 4 buah yalon, patok dan rol meter. Dari hasil
percobaan juga dapat disimpulkan bahwa, untuk menghasilkan garis lurus
yang sempurna semua yalon harus berada pada satu garis lurus.

Anda mungkin juga menyukai