HALAMAN JUDUL
Disusun oleh :
Naniek Sulistyowati
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Alloh S.W.T, yang telah melimpahkan rahmatNya
berupa kesempatan dan pengetahuan, sehingga penulis dapat
Naniek Sulistyowati
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………………………………i
HAK CIPTA…………………………………………………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….iii
PRAKATA……………………………………………………………………………………………..iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………v
PENDAHULUAN .......................................................................................................1
A. Rasional .......................................................................................................1
B. Cakupan dan Ruang Lingkup ..............................................................2
C. Tujuan Pembelajaran .............................................................................2
D. Karakteristik ...............................................................................................3
E. Media Pembelajaran ...............................................................................8
F. Evaluasi Pembelajaran ...........................................................................10
Buku siswa ini merupakan petunjuk bagi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan
hal hal sebagai berikut :
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui
apa yang akan anda capai dalam tiap bab serta lihatlah peta konsep
untuk mengetahui pemetaan materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang
kurang jelas bisa ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian refleksi dan asesmen dan
tugas mandiri untuk memperluas wawasanmu.
4. Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji
pengetahuan dan keterampilanmu.
5. Adapun bagian-bagian tersebut adalah kegiatan awal, rangkuman,
refleksi, asesmen dan pengayaan.
A. Rasional
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan adalah program keahlian
yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan
bangunan mulai dari pengukuran lahan, pra rencana bangunan,
perhitungan konstruksi hingga tersaji desain akhir dengan didampingi hasil
perhitungan rencana anggaran biaya, rencana kerja, dan syarat (RKS)
pelaksanaan kerja. Desain Pemodelan dan Informatika Bangunan
mempunyai peran dalam kontribusi pada penataan lahan kota/kabupaten,
karena informasi dari rencana tata kota/kabupaten membantu dalam
berkesinambungan pada perencanaan bangunan untuk mengurangi
ketidakpastian desain, menemukan masalah dan penyelesaiannya,
meningkatkan keselamatan, dan simulasi proses pembangunan serta
menganalisis dampak masalah potensial yang mungkin timbul.
Dasar dasar Pemodelan dan Informasi Bangunan adalah mata
pelajaran yang mendasari penguasaan bidang keahlian Desain Pemodelan
dan Informasi Bangunan dengan elemen mulai dari gambar Teknik dasar,
statika bangunan, pekerjaan dasar konstruksi bangunan, dan pekerjaan
pengukuran tanah. Mata Pelajaran Dasar dasar Desain Pemodelan dan
Informasi Bangunan menjadi unit kompetensi yang membekali peserta
didik untuk mempunyai pilihan karir antara lain meduduki jabatan kerja
sebagai perencana, pelaksana dan/atau pengawas pada konsultan maupun
kontraktor bangunan, melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
atau menjadi entrepreneur dalam bidang properti.
Mata pelajaran Dasar-dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
berkontribusi dalam memampukan peserta didik menjadi warga negara
C. Tujuan Pembelajaran
Mata Pelajaran Dasar-dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
bertujuan untuk membekali peserta didik dengan dasar-dasar soft skills dan
hard skills sebagai berikut:
1. Memahami proses bisnis menyeluruh pada bidang desain
pemodelan dan informasi bangunan;
D. Karakteristik
Mata Pelajaran Dasar-dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
membekali peserta didik dengan pemahamanan dasar konstruksi dalam
perhitungan dan penggambaran gaya struktur dalam kekuatan konstruksi,
memahami karakteristik objek sebenarnya dengan mengaktualisasi
rancangan konstruksi pada gambar manual maupun aplikasi perangkat
lunak menjadi alat komunikasi antara perencana dengan pelaksana dalam
merealisasikan rancangan konstruksi.
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada pentingnya
desain dan informasi bangunan, lapangan kerja, jabatan kerja setelah lulus
dari program keahlian, dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI
Elemen Deskripsi
Proses bisnis menyeluruh pada Meliputi proses bisnis pekerjaan
bidang desain pemodelan dan pemodelan dan informasi
informasi bangunan; bangunan mulai dari
perencanaan, teknik pemodelan,
gambar rumah sederhana dan
bertingkat, dan system informasi
bangunan, termasuk di
dalamnya adalah penerapan
budaya mutu, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup (K3LH), dan
manajemen proyek.
Perkembangan teknologi dan isu-isu Meliputi perkembangan
global pada desain pemodelan dan teknologi dan isu-isu global
informasi bangunan; terkait green building dan
sustainable building yang
dijadikan dasar dalam
penggambaran konstruksi
bangunan.
Profesi dan kewirausahaan Meliputi lingkup profesi dan
(technopreneur) serta peluang usaha peluang usaha sebagai
di bidang desain pemodelan dan wirausahawan (technopreneur)
informasi bangunan dan atau konsultan pada bidang
perencanaan, pelaksanaan,
E. Media Pembelajaran
Jenis media pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran
Dasar dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan adalah:
1. Media visual
Media pembelajaran ini bisa dilakukan memfokuskan indra
penglihatan saat proses belajar mengajar dengan cara
memanfaatkan berbagai macam teknologi, salah satunya
menggunakan alat proyeksi atau proyektor. Media pembelajaran
menggunakan alat bantu visual dapat menarik perhatian,
memperjelas sajian, ide serta menggambarkan ide pokok yang
F. Evaluasi Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran siswa dalam kompetensi
sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan
setelah proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilaksanakan dalam bentuk penilaian autentik dan non-autentik. Penilaian
autentika adalah bentuk penilaian yang menghendaki siswa menampilkan
sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.
Bentuk penilaian autentik, mencakup penilaian berdasarkan pengamatan,
tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium,
dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Sedangkan bentuk penilaian non-
autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian.
B. Peta Konsep
Perencanaan Bisnis
dan Peluang Usaha
(Anam, 2021)
Gambar 1.1. Peluang usaha menjelang buka puasa
Pada gambar di atas memperlihatkan bahwasanya setiap orang
dapat membaca peluang usaha apa yang di perlukan, meskipun dalam
hal ini gambar yang di tampilkan bukan peluang usaha yang tetap.
Tetapi memperlihatkan bahwasanya peluang usaha ada dimanapun
yang penting dapat menganalisa peluangnya.
Kegiatan awal
Coba kalian amati usaha apa yang ada di lingkungan anda, analisis
kiranya factor apa saja yang membuat usaha tersebut dapat berjalan
dengan baik.
1. Catat peluang usaha apa saja yang erat dengan bidang
kontruksi yang ada di lingkungan anda.
2. Coba analisa dari hasil pengamatan anda, apakah factor yang
membuat usaha yang anda amati berjalan dengan baik dapat
anda terapkan kedalan peluang usaha bidang kontruksi yang
anda rencanakan
1. Proses Bisnis
Tujuan akhir bagi setiap wirausahawan adalah keberhalisan bisnis
meskipun mengetahui resiko bahwasanya salah dalam melangkah
dapat menjadi masalah besar dan bisa saja menghabiskan banyak uang
supaya dapat menutupinya. Maka dari itu sangat pentingn
merencanakan dan merancang proses bisnis supaya seluruh alur
berjalan dengan baik.
Proses bisnis ialah tentang tepat melangkah dalam memainkan
peran penting dalam mengelola penawaran kepada pelanggan. Proses
bisnis iarah serangkaian langkah yang saling berkaitan yang sudah
ditugaskan kepada setiap pemangku kepentingan agar pekerjaan
dapat memberikan produk atau layanan kepada pelanggan. Dalam
pelaksanaan tugas khusus, Setiap pemangku kepentingan menjadi
spesialis untuk mencapai tujuan konkret. Langkah-langkah ini sering
diulang oleh para pengguna dengan cara standar dan dimaksimalkan.
Setiap pengusaha berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi
negara mana pun. Dengan ide, kerja keras, dan imajinasi seorang
wirausahawan, sebuah usaha dapat dibentuk dengan segera. Jadi, kita
2. Peluang Usaha
Peluang usaha terdiri atas dua suku kata yakni kata Peluang dan
Usaha. Peluang bisa diartikan dengan kesempatan atau suatu hal dapat
menghasilkan keuntungan. Sedangkan Usaha diartikan dengan suatu
perbuatan untuk mengarahkan tenaga dan pikiran dalam meraih target
atau tujuan.
Maka dari itu, peluang usaha dapat di artikan suatu kesempatan
yang datang, dan dapat dimanfaatkan demi mendapatkan
keuntunngan. Atau bisa pula diartikan sebagai kesempatan yang
muncul di waktu tertenu yang dapat memberikan kesempatan besar
supaya memperoleh keuntungan apabila dalam kesempatan tersebut
dilakukan suatu perbuatan dengan mengarahkan tenaga dan pikiran.
Peluang usaha untuk memulai bisnis sangat diperlukan terutama
bagi para pebisnis pemula. Seorang wirausahawan yang mampu
menangkap dan memperoleh peluang usaha maka ia dapat
menggunakan informasi potensial tersebut sebagai bahan untuk
merancang dan merencanakan sebuah bisnis. Dengan mendapatkan
peluang usaha yang baru, bisnis yang dirintis dapat dengan cepat
tumbuh dan berkembang.
Memulai sebuah usaha memang bukanlah perkara yang mudah.
Namun jika sudah menemukan sebuah peluang, maka bisnis yang akan
dimulai dapat berjalan dengan lancar. Kemampuan membaca peluang
sifatnya sangat penting dalam memulai bisnis sebagai bekal
menghadapi persaingan yang keras.
(Fauzian, 2018)
Gambar 1.4. Hasil karya jasa sekolah dengan jasa Arsitek
3) Toko bangunan
Selain membutuhkan jasa pekerja, dalam sebuah proyek bangunan
juga membutuhkan segala bahan, peralatan atau yang biasa disebut
dengan bahan material. Dengan begitu usaha menjual segala
kebutuhan bahan bangunan ini akan memiliki yang cukup
(Ngashim, 2018)
Gambar 1.5. Gambaran Toko bangunan dengan konsep moderen
4) Jasa Kontraktor
Jasa kontraktor yang menyediakan perencanaan dan pengerjaan
pada konstruksi bangunan, sebuah profesi yang juga memiliki
peluang yang besar. Cara mengembangkan usaha kontraktor bisa
dengan menjalin kerjasama dengan sebuah toko bangunan.
(Wahyudi, 2019)
Gambar 1.6. Pengerjaan dengan menggunakan jasa kontraktor
5) Agen property
Peluang usaha bidang bangunan yang ke enam adalah agen properti.
Agen properti merupakan sebuah profesi yang menjualkan rumah
ataupun gedung dengan memasang pengumuman untuk
pemasaran. Hal ini erat kaitannya dengan rumah merupakan
kebutuhan poko yang perlu untuk di penuhi.
D. Rangkuman
1. Proses bisnis adalah tentang langkah-langkah yang tepat yang
memainkan peran penting dalam memberikan penawaran kepada
pelanggan. Proses bisnis adalah serangkaian langkah yang saling terkait
yang ditugaskan kepada setiap pemangku kepentingan untuk pekerjaan
tertentu untuk memberikan produk atau layanan kepada pelanggan
2. Peluang usaha adalah suatu kesempatan yang datang, menjadikan
dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Atau dapat
pula diartikan sebagai kesempatan yang muncul di waktu tertenu
yang dapat memberikan kesempatan besar untuk mendapatkan
keuntungan apabila dalam kesempatan tersebut dilakukan suatu
perbuatan dengan mengarahkan tenaga dan pikiran.
E. Refleksi
Setelah mempelajari materi tentang wawasan di bidang desain
pemodelan dan informasi bangunan tentunya kamu sudah dapat
memilih bisnis atau peluang kerja yang tepat dalam bidang konstruksi.
Selain itu, kamu tentunya sudah paham bagaimana menggunakan
peluang kerja dan bisnis yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Adakah materi yang belum kamu pahami. Adakah soal-soal yang belum
dapat kamu selesaikan? Tanyakan apabila ada hal yang belum paham
pada guru atau temanmu.
F. Asesmen
1. Tes Unjuk Kerja
a. Tugas Kelompok
Petunjuk :
Siswa di bagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.
Siswa diminta untuk melakukan wawancara dengan seorang wirausaha
di lingkungan sekitar. Kemudian mempresentasikan hasil wawancara di
depan kelas. Beberapa point yang dilalukan saat wawancara adalah
sebagai berikut:
1) Latar belakang sebagai wirausaha
2) Jenis usaha dan produk
2. Tes Uraian
Jawablah uraian di bawah ini dengan benar dan tepat!
1) Bagaimanakah pandangan anda perihal perencanaan bisnis yang
anda pikirkan dalam bidang kontruksi!
2) Uraikan yang kamu ketahui tentang peluang kerja dan bisnis di
bidang desain pemodelan dan informasi bangunan!
3) Faktor-faktor apa saja yang menjadikan sesorang dapat
menjalankan bisnisnya dengan baik!
4) Dari klasifikasinya, berdasarkan bidangnya layanan jasa kontruksi
apa saja yang anda ketahui!
G. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai kompeten di asesmen di atas,
maka kerjakan pengayaan berikut:
B. Peta Konsep
(Kania, 2018)
(Kania, 2018)
(Kania, 2018)
b. Teknologi BIM
Tantangan terbesar sektor konstruksi dalam memasuki Era Revolusi
4.0 adalah kebutuhan pengembangan teknologi pada industri
konstruksi secara terus menerus. Penggunaan teknologi komputerisasi
oleh perancang dan praktisi konstruksi sudah umum digunakan di
Indonesia dan perkembangan inilah menjadi evolusi informasi
teknologi yang kemudian disebut Building Information Modelling (BIM).
BIM adalah salah satu teknologi di bidang AEC yang mampu
mensimulasikan informasi berupa representasi digital karakteristik fisik
dan fungsional dari suatu bangunan yang di dalamnya terkandung
semua informasi mengenai elemen-elemen konstruksi tersebut yang
digunakan sebagai basis pengambilan keputusan dalam kurun waktu
siklus umur bangunan mulai dari konsep hingga demolisi, seperti
ditunjukkan pada Gambar.
(Rahmatika, 2020)
Gambar 2.3. Rumah ramah energy penghawaan
Bahan-bahan bangunan yang digunakan cenderung ramah pada
lingkungan seperti keramik dengan motif kasar pada lantai untuk
pengurangi pemantulan panas yang dihasilkan dari dinding yang
berkaca.
(Apriathama, 2020)
Gambar 2.5. Kolam sebagi pereduksi panas
Memiliki konsep yang berkelanjutan Menelaah lahan
lingkungan wilayah yang sangat terbatas, dengan konsep
alamiah dan natural dipadukan konsep teknologi tinggi,
bangunan ini memungkinkan terus bertahan dalam jangka
panjang karena tidak merusak lingkungan sekitar yang ada.
b. Sustainable building
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah
proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang
berprinsip untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan (sumber:
Brundtland Report dari PBB). Pembangunan berkelanjutan bisa dicapai
jika ada kepedulian baik dari pihak pemerintah maupun swasta dalam
merencanakan dan mengelola perkembangan kota, dengan
(Indeco, 2018)
Gambar 2.6. Pengunaan wal bata dala pembuatan rumah
2) Ubin surya
Genteng tradisional baik ditambang dari tanah atau set dari beton
atau tanah liat semua metode energi intensif. Setelah terinstal,
mereka ada hanya melindungi bangunan dari unsur-unsur
meskipun fakta bahwa mereka menghabiskan sebagian besar hari
menyerap energi dari matahari. Dengan pemikiran ini, banyak
perusahaan sedang mengembangkan ubin surya. Tidak seperti
kebanyakan unit surya yang tetap di atas atap yang ada, ubin surya
(Safaraz, 2018)
Gambar 2.7. Ubin Surya di jalanan Doha Qatar
3) Beton Ramah Lingkungan
Sementara 95 % dari emisi CO2 bangunan adalah hasil dari energi
yang dikonsumsi selama hidupnya, ada banyak hal yang bisa
dilakukan untuk mengurangi bahwa 5 % terkait dengan konstruksi.
Beton adalah tempat yang ideal untuk memulai, sebagian karena
hampir setiap bangunan menggunakan itu, tapi sebagian besar
karena fakta bahwa beton bertanggung jawab untuk mengejutkan
7-10 % dari emisi CO2 global. Bentuk yang lebih berkelanjutan
beton ada yang menggunakan bahan daur ulang dalam campuran.
Kaca hancur dapat ditambahkan, seperti dapat chip kayu atau slag
- produk sampingan dari produksi baja. Sementara perubahan ini
tidak secara radikal mengubah beton, dengan hanya
menggunakan bahan yang akan dinyatakan pergi ke limbah, emisi
CO2 yang terkait dengan beton berkurang.
(Brooks, 2019)
Gambar 2.9. Model Triple- Glazed Windows
D. Rangkuman
1. Green Building adalah merupakan gabungan bangunan
berkelanjutan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan
hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut,
mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi,
perawatan, renovasi, dan peruntuhan.
2. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah
proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang
berprinsip untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan.
3. BIM adalah salah satu teknologi di bidang AEC yang mampu
mensimulasikan informasi berupa representasi digital karakteristik
fisik dan fungsional dari suatu bangunan yang di dalamnya
terkandung semua informasi mengenai elemen-elemen konstruksi.
E. Refleksi
F. Asesmen
1. Tes Unjuk Kerja
a. Tugas Kelompok
Petunjuk :
Siswa di bagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.
Siswa diminta untuk melakukan wawancara dengan seorang wirausaha
di lingkungan sekitar. Kemudian mempresentasikan hasil wawancara di
depan kelas. Beberapa point yang dilalukan saat wawancara adalah
sebagai berikut:
1) Perubahan teknologi
2) Transformasi diital dalam bidang kontruksi
3) Isu hangat apa yang terjadi pada saat ini dalam bidang kontruksi
Siswa diminta menyimpulkan karakter wirausaha apa yang
dimiliki dan bisa diteladani.
b. Tugas Individu:
Petunjuk :
Siswa diminta untuk menganalisis material apa yang ada di lingkungan
tempat tinggal anda yang menggunakan konsep green building.
G. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai kompeten di asesmen di atas, maka
kerjakan pengayaan berikut:
Perhatikan gambar di bawah ini!
(Kania, 2018)
Menurut pengamatan kalian, sesuai teori yang telah dipelajari
tunjukkan dan jelaskan bagian bagian mana saja yang menjadi
B. Peta Konsep
(Achmadi, 2021)
(Achmadi, 2021)
(Achmadi, 2021)
(Achmadi, 2021)
(Achmadi, 2021)
1. Alat Gambar
a. Jenis dan Fungsi Peralatan Gambar Dasar
Untuk mencapai tujuan menggambar teknik yang baik sesuai
dengan yang diharapkan, yaitu memenuhi Standard ISO, maka kita
perlu alat-alat yang baik pula dengan alat-alat yang baik dan ditunjang
dengan keterampilan menggunakan alat-alat akan tercapailah tujuan
(Mazgun, 2008)
Gambar 3.2. Cara Menggunakan Pensil
2) Kertas Gambar
Pada sub bab ini kalian akan mempelelajari materi kertas gambar.
Sebagai awal agar kalian lebih mudah mempelajari materi ini, coba
ingat ingat jenis dan ukuran kertasa saat kalian menggambar waktu
duduk di bangku SMP.
Kertas yang dipakai dalam gambar dasar teknik pada umumnya
berwarna putih dan permukaannya tidak kasar. Secara umum jenis
kertas yang biasa digunakan adalah kertas manila, kertas sketsa, kertas
milimeter atau kertas kalkir. Ukuran kertas yang dipakai dalam
gambar dasar berdasarkan peraturan normalisasi yang dikenal
3) Rapido
Jika gambar di atas kertas putih yang dibuat dengan pensil sudah
dianggap benar, gambar tersebut akan ditinta. Untuk meninta
gambar tersebut belakangan ini sudah tidak perlu menggunakan
pena tarik lagi, karena sudah ada alat khusus yang praktis dan efisien,
alat tersebut dinamakan Rapido.
Dengan rapido orang tidak perlu lagi menyetel tebal tipisnya garis
gambar yang akan dibuat, karena rapido tersebut sudah mempunyai
ukuran-ukuran yang sesuai dengan macam dan tebal garis gambar
yang dianjurkan menurut ISO, ukuran-ukuran rapido tersebut antara
0,25; 0,35; 0,5; 0,7 dan seterusnya. Oleh karena rapido sangat berharga,
maka perlu dijaga terutama apabila sudah tidak diperlukan lagi untuk
menggambar, supaya cepat-cepat ditutup, untuk menjaga apabila
jatuh ke lantai tidak akan patah pada bagian ujungnya.
4) Meja Gambar
Belakangan ini telah banyak digunakan orang mesin-mesin
gambar/meja gambar yang baru dan presisi baik di sekolah maupun
di ruang gambar, di mana mesin gambar ini merupakan alat
pengganti dari alat-alat gambar lainnya, seperti mistar, segitiga, busur
derajat dan mistar ukuran lainnya. Karena mesin gambar tersebut
telah dilengkapi dengan dua buah mistar gambar yang vertikal dan
horisontal yang dapat bergerak secara bebas akan tetapi kedua mistar
gambar tersebut masih tetap terjamin saling tegak lurus.
6) Jangka
Kalian tentu sudah pernah menggunakan jangka dalam membuat
suatu gambar. Menurut kalian seberapa penting pemakaian jangka
dalam gambar teknik? Bagaimana cara penggunaan jangka dalam
membuat gambar teknik?
Jangka adalah untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran
baik dengan ujung pinsil atau dengan tinta. Jangka mempunyai dua
ujung kaki, yang satu dari logam runcing yang diperkuat dengan
skrup. Sedangkan pada kaki yang lain dapat diisi dengan ujung pensil,
mata rapido, trek pen dan jarum jangka untuk membagi atau
mengukur devider (jangka tusuk).
Apabila kita hendak membuat lingkaran dengan jari-jari besar
sedangkan kaki jangka tersebut kurang panjang, maka salah satu
kakinya dapat diperpanjang dengan kaki sambungan. Besar kecilnya
jari-jari yang dikehendaki dapat diperoleh dengan mengatur sekrup.
Waktu menggunakan jangka harus diperhatikan bahwa kedudukan
ujung kaki jangka harus tegak lurus pada bidang gambar. Pensil yang
digunakan untuk jangka, sebaiknya berujung pipih dan tajam agar
menghasilkan garis yang baik.
Bila kita menggunakan mata rapido pada ujung jangka, kita perlu
menambahkan konektor (penghubung mata rapido dengan kaki
(Mazgun, 2008)
Gambar 3.8. Penggunaan Jangka
(Azzahra, 2018)
Gambar 3.9. cara pemakaian penggaris segitiga
(Younggi, 2021)
Gambar 3.10. mal lengkung dan mal sablon
8) Busur derajat
Busur Derajat adalah salah satu alat ukur yang biasanya dibuat dari
aluminium atau plastik. Busur Derajad dilengkapi dengan garis-garis
pembagi dari 0° sampai dengan 180°. Alat ini bisa digunakan untuk
mengukur sudut.
2. Alat Ukur
Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan
membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau
harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya,
misalnya dengan besaran standar (SI atau SNI). Alat pembandingnya
disebut sebagai alat ukur.Kegiatan pengukuran banyak sekali dilakukan
(Lestari, 2019)
Gambar 3.12. Pita ukur
2) GPS
GPS merupakan suatu sistem yang terdiri atas konstelasi satelit radio
navigasi dan juga segmen kontrol tanah yang berfungsi mengelola
operasi satelit dan pengguna dengan penerima khusus,
menggunakan data satelit untuk memenuhi persyaratan dari posisi.
Hasil yang diberikan gambar permukaan bumi dalam bentuk 3
dimensi (3D).
Fungsi GPS tidak hanya untuk kepentingan militer, survey pemetaan
ataupun geodesi saja, tetapi juga untuk penelitian geofisika
(geodinamika, studi atmosfer, meteorologi dan lain sebagainya).
Dibalik kelebihan yang dimiliki oleh GPS, alat ini juga memiliki
kelemahan yaitu tidak dapat digunakan pada tempat yang tidak
mampu menerima sinyal GPS oleh antena alat penerima yang berada
di dalam ruang, bawah terowongan atau di bawah air.
Cara penggunaan GPS, pertama nyalakan perangkat GPS tunggu
hingga sinyal terhubung. Atur untuk menambahkan halaman hingga
muncul halaman Area Calculation kemudian tekan tombol start lalu
(Lestari, 2019)
Gambar 3.13. GPS
3) Kompas
Komponen utama yang ada di alat ukur ini yaitu jarum dan lingkaran
berskala, dimana salah satu ujung jarum tersebut dibuat dari magnet
atau besi berani, bagian tengah jarum dipasang sebuah sumbu
sehingga jarum dapat bergerak bebas ke arah horisontal sesuai
dengan arah medan magnet bumi yaitu utara dan selatan. Ada
baiknya menggunakan kompas yang memiliki cairan nivo yang
berfungsi menstabilkan gerakan jarum dan juga alat pembidik atau
visir.
Fungsi dari kompas yaitu menentukan arah dari mata angin dan
penunjuk arah terutama utara dan selatan. Selain itu, kompas bisa
juga sebagai penentu arah dari suatu titik ke titik lain yang ditunjukan
pada besaran azimut (besarnya sudut yang dimulai dari arah utara ke
selatan), membuat siku siku dan mengukur sudut horisontal.
Cara penggunaan kompas yaitu pegang dan atur agar kompas dalam
keadaan mendatar sehingga jarum dapat bergerak dengan bebas.
Jika kompas memiliki cairan nivo, usahakan agar gelembung tepat
berada di tengah.
4) Waterpass
Termasuk ke dalam alat ukur optik yang berfungsi untuk mengukur
beda tinggi dari satu titik atau lebih, penggunaan waterpas saat ini
sangat luas. Terdapat beberapa syarat dalam menggunakan waterpas,
yaitu syarat dinamis (sumbu 1 vertikal) dan syarat statis (garis yang
mendatar pada bagian diafragma sejajar sumbu 1, garis nivo tegak
lurus sumbu 1, garis bidik pada teropong sejajar dengan garis arah
nivo).
Cara menggunakan waterpas ini sebaiknya menggunakan tripod atau
kaki tiga sebagai penyangga dan posisikan pada titik koordinat yang
sudah ditentukan. Pastikan tripod dalam posisi stabil dan kuat serta
plat tempat dudukan waterpas tidak dalam keadaan miring. Letakan
waterpas di atas plat tersebut, usahakan waterpas untuk tidak
bergerak atau dalam keadaan stabil. Atur sumbu I vertikal dan sumbu
II horisontal dengan menggunakan sekrup penyeimbang nivo.
Tepatkan gelembung nivo berada di tengah lingkaran.
(Lestari, 2019)
Gambar 3.15. Water pass
(Lestari, 2019)
Gambar 3.16. Total station topcon dan sokkia
6) Tripod
Statif (kaki tiga) berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan
ketiga kakinya dapat menyangga penempatan alat yang pada
masing-masing ujungnya runcing, agar masuk ke dalam tanah. Ketiga
kaki statif ini dapat diatur tinggi rendahnya sesuai dengan keadaan
(Buildingengineeringstudy, 2019)
Gambar 3.17. Tripod
7) Rambu ukur
Rambu ukur adalah alat bantu dalam menentukan beda tinggi dan
mengukur jarak dengan menggunakan pesawat waterpass atau total
statison. Rambu ukur terbuat dari kayu atau campuran logam
alumunium. Ukurannya, tebal 3 cm 4 cm, lebarnya + 10 cm dan
panjang 2 m, 3 m, 4 m, dan 5 m. Pada bagian bawah diberi sepatu, agar
(Buildingengineeringstudy, 2019)
Gambar 3.18. rambu ukur dan jalon
E. Refleksi
1. Setelah mempelajari materi tentang Peralatan Gambar Teknik dan
alat ukur, tentunya kamu sudah dapat memilih peralatan dan
perlengkapan yang tepat dalam menggambar teknik, serta untuk
pengukuran di lapangan. Selain itu, kamu tentunya sudah paham
bagaimana menggunakan peralatan gambar teknik serta alat ukur
di lapangan sesuai fungsi. Adakah materi yang belum kamu pahami.
Adakah soal-soal yang belum dapat kamu selesaikan? Tanyakan hal
tersebut pada guru atau temanmu!
2. Setelah mempelajari tentang melaksanakan K3LH pada pekerjaan
konstruksi bangunan tentunya kamu dapat memahami
pentingnya K3LH dalam pekerjaan bangunan. Adakah materi K3LH
yang belum kalian pahami, jika ada tanyakan hal tersebut pada
guru atau temanmu!
F. Asesmen
1. Tes Unjuk Kerja
c. Tugas Kelompok
Petunjuk :
d. Tugas Individu:
Petunjuk :
a. Perhatikan kriteria bentuk ujung pensil dari jangka kalian,
ubahlah bentuk ujung pensil pada jangka dengan bentuk
pipih, tulis cara mengubah bentuk bentuk pendil menjadi
pipih dan demonstrasikan di depan kelas!
Ba = 1,400 Ba = 1,300
Bt = 1,200 Bt = 1,200
Bb = 1,000 Bb = 1,100
Sudut A-P1-P2 = 85 ᴼ 00’ 00”
G. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai kompeten di asesmen di atas,
maka kerjakan study kasus di bawah ini :
Seorang drafter memiliki pekerjaan membuat gambar rancangan
sehingga yang menjadi tujuan untuk menyajikan gambar teknik
mudah dipahami oleh orang lain, namun setiap pekerjaan memiliki
resiko, misalnya peralatan gambar yang jatuh, pensil patah, kertas
gambar sobek. Seorang drfater hendaknya selalu berupaya untuk
meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah menggunakan peralatan gambar sebagaimana
mestinya.
a. Jelaskan menurut pendapat kalian tentqang hal yang harus
dilakukan untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja!
b. Tulis pandapat kalian tentang hal- hal yang harus dilakukan setelah
mengalami kecelakaan kerja!
B. Peta Konsep
Jarak
Asimut
Koordinat
Satuan Sudut
Perhitungan Data Hasil
Tachimetri
Poligon terbuka
Metode Poligon
Poligon tertutup
1. Perhitungan Planimetris
Setelah dipelajari kesalahan dan angka penting dari kegiatan belajar
sebelumnya, dalam pengukuran, perlulah diepelajari bagaimana
penghitungan jarak, asimut, dan sudut pada bidang planimetris dihitung.
Pada prinsipnya, penghitungan dalam ilmu ukur tanah menganggap bahwa
jarak dan sudut berada pada bidang proyeksi atau bidang datar.
Adapun standar kompetensi dan indikator yang hendak dicapai
dengan materi ini adalah: (1) Standar kompetensi, mahasiswa mampu
memahami hubungan jarak, asimut dan sudut (2) indikatornya, mahasiswa
mampu menghitung secara sederhana jarak, asimut, sudut dari dua atau
lebih titik yang diketahui koordinatnya, menghitung konversi antar satuan
jarak derajat ke radian atau ke grade.
Ketika surveyor melakukan pengolahan hasil-hasil pengukuran, ia
banyak dijumpai penghitungan-penghitungan; antara lain penghitungan
a. Jarak
Pengukuran menghailkan jarak-jarak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Jarak langsung diperoleh dengan pengukuran
tarikan meteran antar titik dengan titik lainnya. Jarak tidak langsung
diperoleh dengan penghitungan hasil-hail ukuran besaran di lapangan,
misalnya pada survei tacimetri.
Selain itu, terkadang surveyor perlu mendapatkan hitungan jarak-
jarak dari titik-titik yang telah diketahui koordinatnya, misalnya pada
keperluan cek lapangan, stake out atau pengembalian batas. Dalam hal
ini jarak antar dua titik merupakan garis hubung terdekat antar dua titik
tersebut. Jarak antar dua titik yang bukan merupakan garis hubung
terdekat antar dua titik tersebut bukan jarak antar kedua titik itu. Secara
sederhana, pada bidang datar jarak antar dua titik A yang memiliki
koordinat (XA ; YA ) dan B yang memiliki koordinat (XB ; YB ) adalah jarak
(D) bisa dihitung dari dua titik yang telah diketahui koordinatnya:
-XA)2+(YB -YA) 2]
DAB: Jarak antara titik A dan titik B
XB : absis titik B
XA : absis titik A
YB : ordinat titik B
YA: ordinat titik A
Keterangan: pengurangan absis atau ordinat boleh saja terbalik,
hasilnya akan tetap sama karena pengurangan itu dikuadratkan.
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.2. Garis lengkung bukan jarak dari dua titik
Contoh,
Diketahui XA = 100,21 m ; YA = 14,71 m
dan XB = 150,28 m ; YB= 5,56m
Maka,
DAB= [(XB -XA)2+(YB -YA) 2]
DAB= [(150,28 -100,21)2+(5,56 -14,71) 2]
b. Asimut
Asimut antar dua titik adalah besarnya sudut (bearing) yang
dibentuk dari suatu referensi (meridian atau utara) searah jarum jam
sampai ke garis penghubung dua titik itu. Karena berputar satu
lingkaran penuh, besarnya asimut pada satuan derajat mulai nol derajat
sampai dengan tigaratus enampuluh derajat (00 s.d. 3600). Arah utara
ditunjukkan dengan asimut nol derajat, arah timur ditunjukkan dengan
asimut sembilan puluh derajat, arah selatan ditunjukkan dengan asimut
seratus delapan puluh derajat, arah barat ditunjukkan dengan asimut
dua ratus tujuh puluh derajat, arah timur laut ditunjukkan dengan
asimut empat puluh lima derajat, arah tenggara ditunjukkan dengan
asimut seratus tiga puluh lima derajat, arah barat daya ditunjukkan
(Syaifullah, 2014)
Contoh,
Diketahui XA = 100,21 m ; YA = 100,71 m dan
XB = 50,28 m ; YB= 251,56 m
Maka,
AB= ArcTan [(XB -XA) / (YB -YA)]
AB=ArcTan [(50,28-100,21)/(251,56-100,71)] pada kuadran IV
AB= -180 0
]
AB= 3410
Jika diketahui asimut AB, asimut BA dikatakan sebagai asimut
kebalikannya. Selisih antara suatu asimut dengan asimut kebalikannya
adalah 1800. Besarnya asimut BA dapat dengan mudah dihitung,
Asimut kebalikan = Asimut 1800
BA= AB 1800
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.6. Asimut AB dan Kebalikannya
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.7. Asimut PQ dan Kebalikanya
c. Sudut
Sudut horisontal dapat dihitung dengan dua cara; dari selih dua
bacaan horisontal dan selisih dua asimut. Bacaan horisontal biasanya
didapatkan dari pengukuran theodolit. Dalam cara tertentu theodolit
bisa menghasilkan bacaan horisontal yang sekaligus sebagai asimut
dua titik. Pada theodolit tertentu, misalkan T0, bacaan horizontal
sekaligus sebagai asimut magnetis suatu garis. Selain itu asimut bisa
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.8. Sudut
Contoh,
Diketahui OA = 600 OB = 2600
<AOB = = OB -OA = 2600 - 600 0
d. Koordinat
Pada sistem sumbu kartesian dua dimensi, setiap titik secara unik
didefinisikan posisinya dengan koordinat berupa absis (X) dan ordinat
(Y). Koordinat suatu titik dapat dihitung jika diketahui asimut dan
jaraknya dari titik referensi. Asimutnya mungkin diketahui dengan
pengukuran sudut, sementara jaraknya mungkin diukur secara
langsung di lapangan. Jika titik A diketahui koordinatnya. Titik B diukur
asimut dan jaraknya dari titik A, maka koordinat titik B dapat dihitung,
XB = XA + DAB Sin (AB)
YB = YA + DAB Cos (AB)
AB : asimut garis AB
DAB : jarak dari A ke B
XB : absis titik B
XA : absis titik A
YB : ordinat titik B
YA: ordinat titik A
e. Satuan sudut
1 lingkaran = 3600= 2radian = 400g
1 rad = 57,29577950
10 = 0,0174533 rad
2,908882 x 10-4 rad
-6
2. Pengukuran Jarak
Jarak antara dua buah titik dimuka bumi dalam ukur tanah adalah
merupakan jarak terpendek antara kedua titik tersebut tergantung jarak
tersebut terletak pada bidang datar, bidang miring atau bidang tegak. Pada
bidang datar disebut jarak datar, pada bidang miring disebut jarak miring
Cara
tangensial
Lapangan Optis
Pengukuran
Substandar
jarak Tidak
Elektro optis
lapangan Bayangan
rangkap
Elektris
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.10. Ragam alat utama
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.12. Pengukuran jarak pada bidang miring
Pelaksanaan pengukuran
1) Bentangkan pita ukur secara mendatar dari A ke atas titik a dengan
perantaraan nivo, gantungkan unting-unting diatas titik a. Unting-
unting yang menyinggung pita ukur misal terbaca dim (lihat gambar)
2) Pekerjaan tersebut dilakukan oada penggal-penggal jarak ab, bc dan
cb.
3) Pengukuran jarak dilakukan dari A dan B dan dari B ke A. dan hasil
akhir adalah harga rerata.
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.13. Jarak AB terhalang
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.14. AB di tepi bangunan
Pelaksanaan pelurusan AB
1) Buat garis L1 lewat titik A, tentukan titik 1 lubangkan 1B sebagai
garis m1.
2) Pada garis m1 tentukan titik 2 dan hubungkan A2 sehingga
terbentuk garis 12.
3) Tentukan titik 3 pada 12, hubungkan 3B sehingga terbentuk
garis m2.
4) Pekerjaan tersebut dilanjutkan sampai didapat. Titik 5-4-B satu
garis dan Titik 4-5-A satu garis berarti Titik A-5-4-B satu garis
lurus Selanjutnya pengukuran jarak AB.
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.15. Jarak dan benda tinggi pengamatan tachimetri
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.16. Helling, bacaan vertikal pada posisi Biasa
Pada gambar 4.16. di atas, bacaan vertikal 600 dan 1100, maka
hellingnya berturut-turut adalah 300 dan -200. Hasilnya, bisa positif
(Syaifullah, 2014)
Gambar 4.17. Helling, bacaan vertikal pada posisi Luarbiasa
(Ramadhan, 2021)
Gambar 4.18. Metoda Poligon Terbuka
dengan 0.
e) Koordinat titik
X = koordinat titik diketahui + X f
Y = koordinat titik diketahui + Y ± f
Luas areal ( L )
f) n-1 - Yn+1)
Yn-1 = Titik dibelakang titik yang ditinjau
Yn+1= Titik didepan titik yang ditinjau.
-
=
Luas areal
Luas bangunan = Panjang x Lebar (sisi x sisi)
D. Rangkuman
1. Dalam survei, jarak, asimut, sudut dan koordinat merupakan
besaran-besaran yang saling berhubungan. Jarak dapat diukur
secara langsung atau dihitung dari dua titik yang telah diketahui
koordinatnya. Asimut antar dua titik adalah besarnya sudut
(bearing) yang dibentuk dari suatu referensi (meridian atau utara)
searah jarum jam sampai ke garis penghubung dua titik itu. Sudut
horisontal dapat dihitung dengan dua cara; dari selih dua bacaan
E. Refleksi
Setelah mempelajari materi tentang pengolahan data hasil
pengukuran, anda diharpakan sudah mampu mengaplikasikan dengan
teliti dalam setiap penganalisisannya. Selain itu, kamu memiliki
kemampuan berkomunikasi dan bekerjasana dengan rekan dalam
pengolahan data hasil pengukuran. Adakah soal-soal yang belum dapat
kamu selesaikan? Tanyakan apabila ada hal yang belum paham pada
guru atau temanmu.
G. Pengayaan
Kalian pasti mengenal peta sebagai gambar rupa muka bumi pada
suatu lembar kertas dengan ukuran yang lebih kecil. Peta tersebut
memberikan informasi- informasi mengenai permukaan bumi yang
meliputi unsur unsur alamiah dan unsur buatan manusia. Gambaran
permukaan bumi yang ada dalam peta merupakan hasil pengukuran dan
penskalaan di antara titik titik di permukaan melalui pengukuran besaran
seperti arah, sudut, jarak dan ketinggian. Data hasil pengukuran diolah,
dihitung dan direduksi ke bidang sebelum diproyeksikan ke dalam bidang
datar menjadi peta. Demikian pentingnya fungsi dan manfaat peta, maka
jelaskan oleh kalian apa manfaat dan fungsi peta dalam pencapaian
keberhasilan pelaksanaan pengumpulan data lapangan!
B. Peta Konsep
Titik
Garis
Menggambar Garis, Hurup, dan
Angka
Hurup dan angkaGaris
Etiket gambar
Pengetahuan Dasar Gambar
Simbol-symbol bangunan
Menggambar Simbol dalam Gambar
Teknik Bangunan
Skala gambar
Menggambar lingkaran
Menggambar ellips
Menggambar parabola
Menggambar hiperbola
(Dekoruma, 2018)
Gambar 1. Gambar denah rumah
2) Garis Tipis
Garis Tipis dibuat dengan ketebalan 1/4 dari garis gambar.
Keterangan:
h = Tinggi huruf kapital: 10/10h
b = Antara garis dasar huruf/angka: 14/10h
c = Tinggi huruf kecil: 10/14h
d = Tebal huruf : 1/10h
e = Jarak antara kata: 6/10h
f = Lebar huruf : 6/10h
a = Jarak antara huruf :2/10h
Benar Salah
Gambar 5.4. Cara Pemberian Ukuran Pada Gambar
4) Skala Balok
Skala yang menyatakan perbandingan antara ukuran gambar
yang diperkecil atau diperbesar tidak sesuai aturan. Gambar
balok sudah diukur berdasarkan skala awal. Jadi skala yang
dibuat mengikuti perbandingan panjang balok, karena bila
diperhitungkan akan mengalami kesulitan dalam perkaliannya.
1) Membagi Garis
a) Membagi garis menjadi 2 bagian yang sama panjang
Membagi garis menjadi 2 bagian yang sama panjang
menggunakan jangka dapat diikuti melalui langkah-langkah
dan berpedoman pada gambar berikut:
Garis AB dibagi menjadi dua bagian sama panjang.
Buat dua busur lingkaran dengan A dan B sebagai pusat, jari-
jari R sembarang. Kedua busur saling berpotongan di a dan b
Tarik garis ab yang memotong AB di C
Maka AC = CB
c) Memindahkan Sudut
Untuk memindahkan sebuah sudut ikuti langkah-langkah
berikut ini dengan berpedoman pada gambar! Sudut BAC
dipindahkan menjadi sudut B1A1C1
Buat busur lingkaran dengan A sebagian pusat dengan jari-
jari sembarang R yang memotong kaki-kaki sudut AB dan AC
di n dan m
Buat pula busur lingkaran dari A1 dengan jari-jari R1 (R=R1)
yang memotong kaki sudut A1 C1 di m1
Buat busur lingkaran dari titik m dengan jari-jari r = nm
berpotongan di B dan C
tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di
O hingga berpotongan di B
pindahkan lingkaran yang berjari-jari r ke titik pusat B dan
berpotongan di C
pindahkan kembali ke titik pusat C dan berpotongan di D
berpotongan di E
3) Menggambar Lingkaran
Untuk menggambar lingkaran ikuti langkah-langkah berikut ini
dengan berpedoman pada gambar!
a) Tentukan panjang jari-jari lingkaran
b) Buat garis AB sesuai dengan jari-jari lingkaran yang
ditentukan
c) Buat lingkaran dari titik A sepanjang AB dengan jangka,
maka lingkaran sudah dibuat dengan jari-jari AB
9) Menggambar Ellips
Untuk menggambar Ellips ikuti langkah-langkah berikut ini
dengan berpedoman pada gambar!
a) Bagilah sumbu AB dalam 4 bagian sama panjang, maka
diperoleh titik M1, M2 dan M3
b) Buatlah lingkaran 1, 2, dan 3 dengan jari-jari ¼ panjang
sumbu dengan titik pusat lingkaran M1, M2 dan M3
c) Ke tiga lingkaran saling berpotongan di titik C, D, E, dan F
d) Tarik garis M1C, M1E dan M3D, M3F yang memotong keliling
lingkaran di titik G, H, I dan J
e) Garis M1C dan M3D berpotongan di titik N1, sedangkan M1E
dan M3F berpotongan di titik N2
f) Titik N1 dan N2 sebagai pusat dari busur lingkaran BH dan IJ
D. Rangkuman
1. Garis merupakan hasil dari berjuta juta titik yang tersambung.
Garis dapat berupa bentuk lurus, lengkung, patah dan putus
putus.
2. Standarisasi garis yang telah dikeluarakan oleh ISO R 128 antara lain
tipis kontinu, tebal kontinu, tipis zig zag kontinu, ttipis kontinu
E. Refleksi
1.
mempelajari materi pengetahuan dasar gambar teknik, maka
bagaimana penguasaan
kalian terhadap materi materi berikut:
Tidak Sangat
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
Menjelaskan aturan
1. jenis jenis garis
pada gambar teknik
Memahami jenis
2. jenis garis pada
gambar teknik
Memahami
penerapan
prosedur
3.
menggambar huruf,
angka dan etiket
pada gambar teknik
4. Menjelaskan
G. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah menyelesaikan soal asesmen dan kompeten ,
maka bisa melanjutkan ke pengayaan berikut.
Selesaikan soal soal berikut dengan baik!
1. Hitunglah tebal huruf untuk tipe A dan B bila tinggi huruf yang
digunakan tingginya 5 mm!
2. Hitunglah tinggi huruif kecil untuk huruf A dan B bila tinggi huruf
besarnya 17 mm!
3. Buatlah arsiran yang menunjukkan susunan paving blok!
4. Gambarlah sudut 22,50 pada titik tengah garis AB sepanjang 9 cm
dan pindahkan sudut itu ke ujung titik B dengan menggunakan
jangka!
5. Buatlah bentuk geometris oval jika diketahui panjang keovalan AB
= 7 cm !
B. Peta Konsep
(Hadinata, 2015)
(Sugeng, 2018)
Gambar 6.1 Elemen Struktur lurus dan lengkung
(Ramadhan, 2020)
Gambar 6.2 Elemen permukaan
(Budiana, 2021)
Gambar 6.3. Struktur Kaku
(Schodek, 1999)
(Anjasfianto, 2011)
Gambar 6.4. Struktur tidak kaku
(Ulty, 2020)
Gambar 6.4. Sistem satu arah dan dua arah
d. Klasifikasi struktur berdasarkan bahan.
1) Struktur kayu
Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen utama
bangunan susunannya adalah kayu. Dalam perkembangannya,
struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam
perencanaan pekerjaan pekerjaan sipil, diantaranya adalah
rangka kuda kuda, rangka dan gelanggang jembatan, struktur
perancah, kolom dan balok lantai bangunan.
Sistem struktur kayu mempunyai sifat sambungan yang dapat
bergerak (sendi, struss) sehingga pengkakuan sering dilakukan
dengan menempatkan batang batang diagonal sehingga
membentuk rangkaian segitiga segitiga.
(Munir, 2017)
Gambar 6.6. Model struktur kontruksi baja
(Nanda, 2019)
Gambar 6.7. Model struktur rangka beton sistem portal
4) Struktur komposit
Struktur komposit adalah Struktur bangunan yang material
pembentuknya terdiri atas dua materi atau lebih dan bekerja
sama membentuk suatu kesatuan dimana masing-masing
material tersebut mempunyai kekuatan kekuatan tersendiri.
Perpaduan antar material beton dan baja tulangan akan
membentuk material yang komposit yang ekonomis serta
(Nugraha, 2021)
Gambar 6.11. Struktur rangka batang
d. Pelengkung
Struktur pelengkung (Arch) adalah struktur yang dibentuk oleh
elemen garis yang melengkung dan membentang di antara dua titik.
Struktur pelengkung umumnya terdiri atas potongan potongan kecil
elemen yang mempertahankan posisinya akibat adanya tekanan dari
beban.
(Hadinata, 2015)
Gambar 6.12. Struktur pelengkung
Bentuk dari pelengkung dan perilaku beban yang bekerja di
atasnya adalah hal yang menentukan, apakah susunan tersebut stabil
(Hesa, 2018)
Gambar 6.13. Kontruksi plat dan dinding
(Hadinata, 2015)
Gambar 6.14. Struktur pelengkung menerus
(Hadinata, 2015)
Gambar 6.15. Struktur kubah
h. Kabel
Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja
berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang dan
sebagainya yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin
tertutupnya sebuah bangunan. Bentuknya sangat tergantung pada
besar dan perilaku beban yang bekerja diatasnya. Apabila kabel ditarik
pada kedua ujungnya saja, maka bentuknya akan menjadi lurus. Jenis
kabel demikian ini disebut tie-rod. Jika kabel digunakan digunakan
pada bentang antara dua titik dan memikul beban titik eksternal, maka
(Hadinata, 2015)
Gambar 6.16. Bangunan dengan system permukaan bidang kabel
(Hadinata, 2015)
Gambar 6.18. Struktur membran/tenda untuk atap tempat parkir
b) Beban Gempa
Beban gempa merupakan beban yang sangat tidak dapat
diperkirakan baik besarnya maupun arahnya. Besarnya beban
gempa sangat ditentukan oleh perilaku dari sistem struktur.
Gaya horisontal dan gaya vertikal, yang terjadi pada struktur
akibat getaran gempa, sangat tergantung dari kekakuan dan
massa struktur.
Gempa bumi adalah fenomena getaran yang dikaitkan dengan
kejutan pada kerak bumi. Kejutan yang berkaitan dengan
benturan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang.
Gelombang ini menyebabkan permukaan bumi dan bangunan
di atasnya bergetar. Gempa merupakan salah satu peristiwa
alam yang dapat menyebabkan bencana, yang umumnya
terjadi akibat rusak dan runtuhnya gedung gedung atau
bangunan bangunan buatan manusia. Aspek rekayasa gempa
sangat perlu diterapkan pada rekayasa struktur, agar bangunan
mempunyai ketahanan yang baik terhadap pengaruh gempa.
1. Gaya statis
2. Gaya dinamis
E. Refleksi
Setelah mempelajari materi elemen elemen struktur bangunan
tentunya kamu sudah dapat membedakan macam macam selemen
sistem pada struktur bangunan. Adakah materi yang belum kamu pahami.
Adakah soal-soal yang belum dapat kamu selesaikan? Silakan hal yang
belum dipahami didiskusikan bersama pada guru atau temanmu!
F. Asesmen
3. Tes Unjuk Kerja
e. Tugas Kelompok
Petunjuk :
Siswa di bagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
siswa. Siswa diminta untuk berdiskusi tentang:
G. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai kompeten di asesmen di atas,
maka kerjakan pengayaan berikut:
Perhatikan gambar di bawah ini!
Buku
Ariestadi, Dian. 2008. Teknik Struktur bangunan 2, jakarta: Disdakmen,
DitPSMK.
Darma, Edifrizal, 2011. Prisip dasar Statika I. Pusat Pengembangan Bahan
Ajar, Universitas Mercu Buana.
Dipohusodo I. (2001). Analisis Struktur. Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
Djuharis Rasul, dkk.2009. Gambar teknik. Bandung: Angkasa.
Frick, Heinz.1978. Mekanika Teknik 1 Statika dan Kegunaannya. Jogjakarta:
Kanisius.
Frick, Heinz. 1979. Ilmu dan Alat Ukur tanah. Yogyakarta: Kanisius.
Hadi, Sofwan dan Nugroho Muhammad. 2013 . Ukur Tanah Semester 1 Kelas
10. Jakarta : Kemendikbud.
Luzadder, W.J. 1999. Menggambar Teknik. Jakarta: PT Penerbit Erlangga
Muda , Iskandar. 2008. Jilid 1: Teknik Survei dan Pemetaan untuk SMK.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah menengah Kejuruan,
Depdiknas.
Siregar, Hasan Basri, 2010. Menggambar Teknik. Bandung: Pusat
pengembangan pendidikan Politeknik (VEDC)
Sucahyono Bagyo, Dian. 1999. Mekanika Teknik. Solo: PT Tiga Serangkai,
Pustaka Mandiri.
Suparno,2008. Teknik Gambar bangunan. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah kejuruan.
Internet
Achmadi. 2021. 34 Alat Ukur Serta Gambar dan Fungsinya Lengkap. Alamat
web: https://www.pengelasan.net/alat-ukur/
Advernesia. 2017. Ukuran Kertas A0, A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10
dalam MM, CM, Inchi, dan Pixel. Alamat web:
https://www.advernesia.com/blog/ukuran-kertas/ukuran-kertas-a0-
a1-a2-a3-a4-a5-a6-a7-a8-a9-a10/
Anjasfianto, zabur. 2011. Cable-Stayed Jembatan I Barelang Mulai Karatan.
Alamat web: https://batam.tribunnews.com/2011/12/01/cable-
stayed-jembatan-i-barelang-mulai-karat
Bidang gambar 59 P
Peluang bisnis 23
C Pembangunan 36-37, 41-42, 46
berkelanjutan
Cangkang 178-179 Perencanaan 15-18, 24
Perencanaan 15
bangunan
D Polar 83, 112-114
Desain 15-18, 22, 31, 36,-37, Poligon 106-112
39, 50, 166
Desain arsitektur 16 Pondasi 171, 174, 185-
186
Desain Bangunan 16-17, 112 Proyek 15, 18, 23, 34,
36, 41
Design 17, 62 Proyek kontruksi 18, 34
Diameter 99, 178 Rangka batang 175-176
Dimensi 9, 17, 62, 64, 97, 153, Rangka kaku 174-175
177-178, 181, 183
Dokumen 15 Rapido 56-60
perencanaan
Drafter 53, 83, 153
S
E Segi banyak 110, 140,
Elemen 17, 34, 46, 123-124, Simbol 130
165-170, 173-177,
180, 183
Elemen garis 167-168, 176 Skala 99, 117, 129,
131-133, 153
Elemen kabel 169 Shop drawing 17
Elemen kaku 168, 173 Statif 67-68
Etiket gambar 129, 156, 158, 160 Statis 65, 186-189
Struktur 15, 17-18, 36,
165-189
G Struktur bangunan 165, 167, 173
Gambar 13,16 31-32, 50-84, Struktur kabel 179-180
123-162
Gambar teknik 52-53, 59-60, 62, 123-
127, 130, 153
Garis gambar 56, 58, 125-126 T
Garis lengkung 61 Theodolite 115
Garis sumbu 126 Topografi 88
H W
Horisontal 57, 60, 65-66, 95-96, Waterpass 63, 66-68
118
Wirausaha 20-21
K
Kertas gambar 55, 58, 131, Y
Kolom 170-175 Yalon 63
Kompas 65, 95
Komponen bangunan 15, 165, 189,
Judul Penelitian:
1. Tingkat Kesesuain Soal Teori Uji Kompetensi Keahlian Teknik
Gambar Bangunan dengan Standar Kompetensi Nasional Bidang
Gambar Bangunan( thn 2018)
2. Implementasi Pembelajaran Kewirausahaan SMK Bidang Keahlian
Teknik Kontruksi dan Properti di Yogyakarta (2020)