Anda di halaman 1dari 16

MATERI AJAR

KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG


(Menggambar Site Plan/ Tapak Bangunan)

DISUSN OLEH:

Aziz Wahyu Ardhiyanto,S.Pd


Teknik Konstruksi dan Properti

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN ANGKATAN 2

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan modul Belajar dari Rumah untuk siswa kelas XI DPIB Teknik
Konstruksi dan Properti.

Modul ini disusun berdasarkan Buku Guru dan Buku Siswa kelas XI : Konstruksi dan
Utilitas Gedung : menggambar site plan dilengkapi dengan Latihan soal yang menarik
dan interaktif untuk memotivasi siswa belajar dengan lebih menyenangkan dari rumah.
Modul ini disusun sebagai salah satu tugas PPG Dalam Jabatan Angkatan 2 Teknik
Konstruksi dan Properti Universitas Negeri Medan Tahun 2021.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu proses penyelesaian modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat untuk
kita semua, khususnya siswa.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................

KEGIATAN BELAJAR 1 ...............................................................................

A. Pendahuluan ...........................................................................................

1. Deskripsi Singkat .................................................................................

2. Petunjuk Belajar ...................................................................................

B. Inti ...........................................................................................................

1. Tujuan Pembelajaran.........................................................................

2. Pokok Materi .................................................................

3. Uraian Materi ....................................................................

4. Forum Diskusi.................................................................................

C. Penutup ...................................................................................................

1. Rangkuman..........................................................................................

2. Tes Formatif .......................................................................................................

Daftar Pustaka .............................................................................................


KEGIATAN BELAJAR 1

A. PENDAHULUAN
1. DESKRIPSI SINGKAT
Kegiatan belajar ini menyajikan bahasan mengenai pembelajaran kelas XI
: Konstruksi dan Utilitas Gedung: menggambar Site Plan
Secara rinci kegiatan belajar ini menyajikan tentang :
a. Pengertian gambar site plan
b. Materi jenis-jenis gambar site plan
c. Prosedur pembuatan gambar site plan .

2. PETUNJUK BELAJAR

Untuk membantu Ananda dalam memahami modul Gambar Bangunan ini, perhatikan
beberapa petunjuk belajar berikut :

a. Identifikasi dengan cermat gambar site plan yang terdapat dalam modul ini.
b. Bacalah dan pelajarilah tipe – tipe gambar site plan yang terdapat dalam
modul ini.
c. Contoh gambar site plan menjadi acuan untuk mengerjakan tugas
terstruktur.
d. Mantapkanlah pemahaman kalian melalui tes formatif yang tersedia dalam
modul ini dengan baik.
e. Ketika hasil tes formatif belum mencapai nilai 70/ KKM maka siswa harus
melakukan remedial.

B. INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai
siswa adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik mampu menganalisis gambar site plan sesuai dengan komponen
yang terdapat pada gamabr site plan.
b. Peserta didik mampu menerapkan pembuatan gambar site plan sesuai
prosedur.
c. Peserta didik mampu menganalisis kesesuaian gambar site plan dengan
persyaratan gambar site.
d. Peserta didik mampu melaksanakan pembuatan gambar site plan sesuai
dengan prosedur.
2. POKOK MATERI
a. Jenis gambar site plan
b. Fungsi Gambar Site Plan.
c. Kesesuaian gambar site plan dengan persyaratan gambar site
d. Pembuatan gambar site plan

3. URAIAN MATERI DAN CONTOH

A. PENGETAHUAN YANG DIPERLUKAN DALAM MELAKUKAN PERSIAPAN


PEKERJAAN MEMBUAT GAMBAR RENCANA TAPAK BANGUNAN

Seorang juru gambar, langkah pertama yang harus dilakukannya dalam


rangka persiapan menggambar rencana tapak adalah sebagai berikut:
a. Memilih dan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar
b. Mengenal skala, ukuran kertas, dan format gambar
c. Mengenal standar penggambaran tapak bangunan sesuai dengan tujuan
penggambaran
d. Mengenal konfigurasi standar lansekap, istilah, simbol dan elemen lansekap
dalam menggambar tapak bangunan
e. Mengenal sistem catatan, simbol referensi gambar dan jenis-jenis legenda
pada tapak bangunan

B. KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN DALAM MELAKUKAN PERSIAPAN


PEKERJAAN MEMBUAT GAMBAR RENCANA TAMPAK BANGUNAN

1. Menggunakan dan merawat peralatan dan perlengkapan gambar


2. Membuat skala, ukuran kertas, dan format gambar
3. Menggambar komponen dan simbol-simbol konstruksi yang termasuk dalam
gambar tapak
4. Mengolah konfigurasi standar lansekap, istilah, simbol dan elemen lansekap
dalam menggambar tapak bangunan
5. Membuat sistem catatan, simbol referensi gambar dan jenis jenis legenda
pada tapak
6. Memanfaatkan gambar skematik atau gambar acuan sebelumnya

B. SIKAP YANG DIPERLUKAN DALAM MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN


MEMBUAT GAMBAR RENCANA TAPAK BANGUNAN

1. Bekerja sesuai ketentuan dan syarat yang berlaku (bekerja dengan rapi dan
bersih)
2. Mampu bekerja sesuai ketentuan dan syarat yang berlaku
3. Bekerja sesuai prosedur penggunaan alat dan perlengkapan gambar
4. Cermat dan teliti dalam mengenali lanscape skematik atau gambar acuan
sebelumnya
D. PENGETAHUAN YANG DIPERLUKAN DALAM MEMBUAT GAMBAR RENCANA
TAPAK BANGUNAN

Pengetahuan yang diperlukan seorang juru gambar dalam membuat gambar


rencana tapak bangunan adalah sebagai berikut:
1. Membuat batas area gambar efektif dengan mempertimbangkan
keberadaan kop dan garis tepi
2. Orientasi Gambar Rencana Tapak Pada Kertas
3. Menggambar Rencana Tapak Bangunan

Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batas-batas


yang jelas, dengan kondisi permukaan serta ciri-ciri istimewa yang dimiliki oleh
lahan tersebut. Rencana Tapak (Site Plan) merupakan gambar dua dimensi yang
menunjukan detail dari rencana yang akan dilkukan terhadap sebidang tanah, baik
menyangkut rencana bangunan gedung, jalan, utilitas air bersih , listrik, dan air
kotor, fasilitas umum dan fasilitas sosial.
Dalam penyelesaian gambar suatu proyek bangunan, gambar Rencana
Tapak merupakan gambar yang pertama-tama harus diselesaikan oleh arsitek.
Tujuan gambar rencana tapak dibuat adalah untuk menunjukkan posisi bangunan
terhadap keadaan (kondisi lahan) yang terdapat sekelilingnya.
Perencanaan tapak (site planning) adalah seni menata lingkungan buatan
manusia dan lingkungan alam guna menunjang kegiatan-kegiatan manusia.
Pengkajian perencanaan tapak dibagi dalam dua komponen yang berhubungan
yaitu:
• Lingkungan Alam, dibayangkan sebagai suatu sistem ekologi dari air, udara,
energi, tanah, tumbuhan (vegetasi).
• Lingkungan buatan manusia, terdiri dari bentuk-bentuk kota yang dibangun,
zona hunian penduduk, perkantoran dan perdagangan juga struktur fisik dan
pengaturan ruangnya serta pola-pola perilaku sosial, politik, dan ekonomi yang
membentuk lingkungan fisik tersebut.
Konteks tapak dapat digolongkan/ diklasifikasikan sebagai :

- exurban (di luar pinggiran kota)


- suburban (pinggiran kota)
- urban (perkotaan)

a. Proses Perencanaan Tapak


- Menentukan tujuan umum program dan kebutuhan-kebutuhan yang
terdapat dalam program
- Mengidentifikasi potensi potensi tapak, kendala - kendala, dan konsep -
konsep rancangan
- Mempertimbangkan kebijaksanaan umum dan pengawasan fiskal serta
legislatif yang mempengaruhi penggunaan tempat bangunan tersebut
- Memperhatikan dampak pembangunan baru atau pembangunan kembali di
daerah di dekatnya oleh penduduk dan/atau pemilik tanah setempat yang
berdekatan

b. Analisis Program
- Pengembangan program didasarkan atas pemahaman kebutuhan semua
kelompok sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang akan disesuaikan
(syarat-syarat ruang dalam dan luas) dan hubungan ruang dan waktu
antara kegiatan-kegiatan dan penghubung-penghubung fisik (jalan setapak,
jalan raya, jalan kecil ) yang diperlukan guna membuat hubungan ini.
- Proses pemrograman tapak merupakan hakikat dari semua pemprograman
arsitektur yaitu meliputi penentuan secara sitematis pola- pola kegiatan
yang dikehendaki dan tanggapan-tanggapan fisik atau fungsional terhadap
pola-pola itu.

c. Analisis Tapak

Dalam menganalisis tapak perlu diperhatikan tiga konteks utama di bawah ini:
1) Konteks ruang dari tapak (menganalisis kondisi alam dan buatan)
2) Konteks perilaku (menganalisis pola-pola kegiatan sosial ekonomi dari
tapak dan lokalisasi, dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah
yang mempengaruhi pembangunan tapak)
3) Konteks persepsi (menganalisis persepsi dan penggunaan ruang)

Seorang arsitek melaksanakan dan menata pengaturan ruang dengan citra visual
yang bertalian, sesuai dengan kapasitas tampung tapak dan kebutuhan-
kebutuhan perilaku para pengguna lahan tapak sesuai dengan analisis.

d. Perencanaan Tapak Dalam Perspektif Ilmu Arsitektur

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam proses pengerjaan


perencanaa tapak dilakukan sebuah proses yang dinamakan analisis tapak.
Titik fokus perencanaan tapak dalam ilmu arsitektur antara lain lebih
berproporsi pada lokasi objek bangunan yang akan menempati tapak, sirkulasi
dan pencapaian, zoning, KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien
Lantai Bangunan), GSB (Garis Sempadan Bangunan) dan GSP (Garis
Sempadan Pagar).

1) Lokasi Sekitar Objek Bangunan Yang Menempati Jarak, Lokasi merupakan


hal paling utama diidentifikasi oleh arsitek sebelum melakukan
pengkoderasian bangunan. Lokasi memegang peranan penting dalam
terpenuhinya beberapa syarat pembuatan bangunan hunian yang
memuaskan dan nyaman
2) Sirkulasi dan Pencapaian, Sirkulasi yang dimaksud adalah kemudahan
orang-orang di dalamnya mengakses baik bagi pejalan kaki atau
kendaraan.
3) Orientasi Arah Angin, mencakup Ventilasi udara baik dengan pengudaraan
alami ataupun buatan.
4) Orientasi Matahari, mempengaruhi suhu dalam bangunan.
5) Tautan Lingkungan, lingkungan sekeliling tapak juga berpengaruh pada
perletakan bangunan.
6) Kontur, kontur menantang arsitek untuk membuat bangunan yang
menyesuaikan dengan kondisi tanah. Perbaikan kontur dan tanah harus
dilakukan sesedikit mungkin. Perataran tanah besar-besaransebaiknya
dihindari.
7) KDB (Koefisien Dasar Bangunan), adalah angka yang digunakan untuk
menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum yang didirikan diatas
lahan.
8) KLB (Koefisien Lantai Bangunan), adalah angka yang digunakan untuk
menghitung luas maksimum lantai bangunan yang didirikan pada lahan.
9) GSB (Garis Sempadan Jalan), adalah batas dinding terluar bangunan yang
didirikan.
10)Kenampakan Bangunan.
11)Kebisingan.Bangunan (Material, Bentuk dan Pola Massa).

Dengan berbagai pertimbangan kebutuhan dan berdasarkan hasil analisis


dalam perencanaan tapak, selanjutnya dibuatlah gambar rencana tapak
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1, 2 dan 3 di bawah ini.
Gambar 1. Peta Lokasi

Gambar 2. Rencana Tapak (Site Plan)


Gambar 3. Rencana Denah (Denah Plan)

Di bawah ini di berikan contoh lain gambar rencana tapak bangunan tempat
tinggal

Gambar 4. Rencana Tapak (Site Plan)


Gambar 5. Rencana Tapak (Site Plan)

e. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membuat Gambar Rencana Tapak


Bangunan

1. Mampu menganalisis lahan area untuk Tapak Bangunan


2. Mampu menggambarkan Rencana Tapak dengan alat manual atau software

f. Sikap yang Diperlukan dalam Membuat Gambar Rencana Tapak Bangunan

1. Hati-hati dan telaten menggunakan peralatan dan perlengkapan


menggambar
2. Bekerja dengan rapi dan bersih
3. Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya
4. Menghargai produktifitas dalam bekerja
5. Akurat dan tepat dalam menempatkan letak rencana tapak dalam kertas
gambar

6. Teliti dan tepat pada saat memberikan simbol, ukuran dan indikasi material
pada gambar.
4. FORUM DISKUSI
Analisis bentuk tapak bangunan yang di gambarkan, apakah sesuai
dengan ketentuan dalam perncanaan tapak dan tata letak elemen pendukung yang
terdapat pada peta lokasi? Diskusikanlah dengan kelompok belajar kalian! Bila ada
hal-hal yang belum sesuai dengan rencana, selanjutnya diperbaiki/diedit!

C. PENUTUP

1. RANGKUMAN

1) Perencanaan tapak (site planning) adalah seni menata lingkungan buatan


manusia dan lingkungan alam guna menunjang kegiatan-kegiatan manusia.
2) Konteks tapak dapat digolongkan/ diklasifikasikan sebagai :

 exurban (di luar pinggiran kota)


 suburban (pinggiran kota)
 urban (perkotaan)
3) Lokasi Sekitar Objek Bangunan Yang Menempati Jarak, Lokasi merupakan
hal paling utama diidentifikasi oleh arsitek sebelum melakukan
pengkoderasian bangunan. Lokasi memegang peranan penting dalam
terpenuhinya beberapa syarat pembuatan bangunan hunian yang
memuaskan dan nyaman
4) Sirkulasi dan Pencapaian, Sirkulasi yang dimaksud adalah kemudahan
orang-orang di dalamnya mengakses baik bagi pejalan kaki atau
kendaraan.
5) Orientasi Arah Angin, mencakup Ventilasi udara baik dengan pengudaraan
alami ataupun buatan.
6) Orientasi Matahari, mempengaruhi suhu dalam bangunan.
7) Tautan Lingkungan, lingkungan sekeliling tapak juga berpengaruh pada
perletakan bangunan.
8) Kontur, kontur menantang arsitek untuk membuat bangunan yang
menyesuaikan dengan kondisi tanah. Perbaikan kontur dan tanah harus
dilakukan sesedikit mungkin. Perataran tanah besar-besaransebaiknya
dihindari.
9) KDB (Koefisien Dasar Bangunan), adalah angka yang digunakan untuk
menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum yang didirikan diatas
lahan.
10)KLB (Koefisien Lantai Bangunan), adalah angka yang digunakan untuk
menghitung luas maksimum lantai bangunan yang didirikan pada lahan.
11)GSB (Garis Sempadan Jalan), adalah batas dinding terluar bangunan yang
didirikan.
2. TES FORMATIF

Pilihan Ganda
1. Sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batas-batas yang jelas, dengan kondisi
permukaan serta ciri-ciri istimewa yang dimiliki oleh lahan tersebut disebut....
a. Lokasi
b. Peta
c. Tapak
d. Rencana Tapak (Site plan)

2. Gambar dua dimensi yang menunjukan detail dari rencana yang akan dilkukan
terhadap sebidang tanah, baik menyangkut rencana bangunan gedung, jalan, utilitas
air bersih , listrik, dan air kotor, fasilitas umum dan fasilitas sosial disebut....a.
a. Lokasi
b. Peta
c. Tapak
d. Rencana Tapak (Site Plan)

3. Tujuan gambar rencana tapak dibuat adalah untuk...


a. menunjukkan posisi bangunan terhadap keadaan (kondisi lahan) yang terdapat
sekelilingnya.
b. menetapkan bangunan yang akan didirikan pada lahan yang tersedia
c. menjaga ukuran lahan tidak melebihi dari ukuranyang dimiliki oleh pemilik lahan
sehingga sempadan tanah tidak dirugikan
d. menjaga pemanfaatan lahan sesuai dengan pengaturan ruangnya serta pola-pola
perilaku sosial, politik, dan ekonomi yang membentuk lingkungan fisik tersebut

4. Yang tidak termasuk proses perencanaan tapak pada pernyataan di bawah ini
adalah....
a. Menentukan tujuan umum program dan kebutuhan-kebutuhan yang terdapat dalam
program
b. Mengidentifikasi potensi potensi tapak, kendala - kendala, dan konsep - konsep
rancangan
c. Memperhatikan dampak pembangunan baru atau pembangunan kembali di daerah
di dekatnya oleh penduduk dan/atau pemilik tanah setempat yang berdekatan
d. Membayar biaya IMB, untuk kebijaksanaan umum dan pengawasan fiskal serta
legislatif yang mempengaruhi penggunaan tempat bangunan tersebut

5. Yang perlu diperhatikan dalam menganalisi tapak adalah.... Kecuali:


a. Konteks ruang dari tapak (menganalisis kondisi alam dan buatan)
b. Konteks Owner (menanalisis kebutuhan ruang yang dikehendaki oleh pemilik
tapak)
c. Konteks perilaku (menganalisis pola-pola kegiatan sosial ekonomi dari tapak dan
lokalisasi, dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang mempengaruhi
pembangunan tapak)
d. Konteks persepsi (menganalisis persepsi dan penggunaan ruang)
6. Titik fokus perencanaa tapak dalam ilmu arsitektur menekankan pada.... Kecuali:
a. KDB (Koefisien Dasar Bangunan) dan KLB (Koefisien Lantai Bangunan)
b. GSB (Garis Sempadan Bangunan) dan GSP (Garis Sempadan Pagar)
c. Orientasi arah angin, sinar matahari dan peta lokasi
d. Sirkulasi dan pencapaian serta pen-zona-an

7. Yang dimaksud dengan Koifisien Lantai Bangunan (KLB) adalah...


a. angka yang digunakan untuk menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum
yang didirikan diatas lahan.
b. adalah angka yang digunakan untuk menghitung luas maksimum lantai bangunan
yang didirikan pada lahan
c. batas dinding terluar bangunan yang didirikan.
d. lingkungan sekeliling tapak yang berpengaruh pada perletakan bangunan

8. Perbedaan Rencana Tapak (site plan) dan Rencana Denah (denah plan) adalah....
a. Rencana tapak (site plan) menunjukkan lingkungan batas tanah dan posisi
bangunan, rencana denah (denah plan) menunjukkan pembagian ruang-ruang
bangunan
b. Rencana tapak (site plan) menunjukkan lingkungan batas tanah dan posisi
bangunan, rencana denah (denah plan) menunjukkan bentuk bangunan yang akan
didirikan
c. Rencana tapak (site plan) menunjukkan pembagian ruang-ruang bangunan,
rencana denah (denah plan) menunjukkan batas tanah dan posisi bangunan
d. Rencana tapak (site plan) menunjukkan peta lokasi bangunan, rencana denah
(denah plan) menunjukkan kondisi bangunan yang akan didirikan pada lahan

9. Untuk memeriksa kesesuaian gambar tapak dengan gambar skematik ataupun


peta lokasi dilakukan dengan menganalisis.... Kecuali:
a. Lokasi objek bangunan yang akan menempati tapak
b. Bentuk bangunan dengan struktur fisik lahan
c. Penzonaan lahan tapak yang akan dibangun
d. Orientasi sinar matahari terhadap perletakan bangunan

10. Sebagai upaya untuk menghasilkan gambar rencana tapak yang baik dan
tersandar, setelah dilakukan penggambaran maka komponen harus diperiksa
adalah.... Kecuali:
a. Informasi umum yang berkaiatan dengan gambar rencana tapak yang terdapat
pada kop
b. Gaya arsitektur yang dituangkan dalam gambar tapak
c. Simbol-simbol pada komponen gambar, jalan, lanscape, zoning, KDB dan lainnya
d. Proporsi tinggi text atau angka judul gambar text terhadap gambar
Kunci Jawaban

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.
DAFTAR PUSTAKA

J.Oei Tek Han,1986. Teknik Menggambar Dekor Dalam Gambar Interior. SMTIK-PIKA.
Semarang
Lynch, Kevin, 1984, Site Planning, Massachusetts : MIT Press Cambridge

Soeratman, Soekarto, 1980. Menggambar Teknik Bangunan 3. Direktorat Pendidikan


Menengah Kejuruan. Jakarta.

Soeratman, Pr Sudibyo, 1982. Petunjuk Praktek Bangunan Gedung 2. Direktorat


Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.

Sulanjohadi, 1984. Gambar Konstruksi Perspektif. Widjaya. Jakarta.


http://www.sketsarumah.com/2013/06/tahap-dokumen-pelaksanaan-gambar-kerja.html

Anda mungkin juga menyukai