REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
2021
Bab 1
Mengenal Teknik Konstruksi Perumahan
Dan Peluang Bisnis, Wirausaha serta Karir
Bidang Konstruksi Perumahan
sebagai kontraktor menjadi salah satu pilihan bagi anda yang ingin
terjun di bisnis properti. Namun yang dimaksud di sini adalah
kontraktor dengan skala kecil yang dalam melaksanakan borongan
pekerjaan tidak membutuhkan teknologi tinggi.
Pentingnya adalah kalian harus menemukan seorang mandor yang
berpengalaman dan baik hati. Sifat baik hati ini saya masukkan karena
banyak kejadian seseorang tertipu oleh mandornya. Modusnya
mungkin saja si mandor minta uang untuk belanja material kemudian
si mandor tidak kembali lagi ke proyek.
Tugas pelaksana adalah melaksanakan pembangunan konstruksi
sesuai dengan bestek dan kontrak kerja. Secara rinci tugas pelaksana
antara lain:
- Melakukan survey pasar berkaitan dengan potensi daya beli
konsumen terhadap perumahan, harga material bangunan,
developer kompetitor, harga jual perumahan kompetitor, dan data
demografi kota setempat.
- Melakukan konsultasi ke instansi terkait perihal kesesuaian lokasi
dengan recana pembangunan proyek. Selain itu diperlukan juga
konsultasi dengan notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT),
1. Pengertian Bangunan
Bangunan umumnya disebut juga dengan rumah serta gedung yaitu
seluruh fasilitas, infrastruktur pada kebudayaan maupun kehidupan
manusia untuk menciptakan peradabannya. Bangunan terbagi dalam 2
jenis, yaitu:
3. Perencanaan Perumahan
Sebelum proses pembangunan perumahan dilaksanakan ada
beberapa aspek-aspek yang harus diperhatikan meliputi:
E. Tipe Perumahan
Tipe Perumahan secara umum dikelompokan berdasarkan luas
bangunan dan luas area yang dimiliki oleh masing-masing rumah,
sehingga dari aspek tersebut tipe perumahan dapat dibedakan menjadi:
a. Perumahan Real Estate
b. Perumahan Semi Real Estate (menengah)
c. Perumahan Sederhana (RS)
d. Perumahan Sangat Sederhana (RSS)
Rumah real estate dan menengah tidak memiliki batas minimum luas untuk
masing-masing ruangan (luas bangunan) dan luas lahan, berbeda dengan
rumah sederhana yang memiliki standar minimal agar tetap terjamin
kenyamanan dan keamanan penghuni rumah.
Sumber: dikembangkan dari keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah No.
403/KPTS/M/2002 tentang pedoman teknis pembangunan rumah sehat sederhana.
Ada 2 jenis rumah yang biasa dipakai dalam rumah sederhana, yakni: rumah
gandeng ataupun rumah kopel, serta rumah deret
b. Rumah Deret
Merupakan sejumlah rumah yang bergandengan dari satu unit
terhadap unit yang lain. Dalam rumah deret, salah satu maupun
kedua dinding bangunan utamanya menyatu terhadap dinding
bangunan induk yang lain. Melalui sistem rumah deret, unit-unit rumah
itu adalah suatu kesatuan. Dalam rumah deret, tiap rumah mempunyai
kaplingnya sendiri-sendiri.
1. Green building
Dalam pekerjaan konstruksi perumahan di zaman ini kita sering
mendengar istilah green building, green material, lalu apa maksud dari
istilah tersebut?
Green building adalah usaha dalam mendirikan bangunan
dengan memakai tahapan yang ramah lingkungan, pemakaian sumber
daya dengan efisien sepanjang daur hidup bangunan dari
perencanaan, pembangunan, operasional, perawatan, renovasi sampai
terjadi pembongkaran.
‐ Material
Material yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi perumahan wajib
didapatkan dari alam, serta sebagai sumber energi terbarukan yang
dikelola dengan berkesinambungan. Daya tahan material bangunan
yang pantas alangkah baiknya sudah di uji, akan tetapi selalu yang
memiliki kandungan aspek bahan daur ulang, menekan produksi
sampah, serta bisa dipakai lagi serta didaur ulang. Pada gambar di
bawah ini merupakan contoh green material
c. Efisiensi Material
Pembangunan pastinya berhubungan pada material penyusunnya.
Hal itu pula yang terdapat kaitannya pada efisiensi desain struktur.
Dalam mengaplikasikan konsep green building alangkah baiknya
menggunakan material yang sesuai keperluan, tidak lebih serta tidak
2. Suistainable Building
Pembangunan berkelanjutan atau sustainable building ialah wujud
perpaduan dari bermacam-macam disiplin ilmu yang memiliki tanggung
jawab soal lingkungan sebagai sebuah disiplin yang tetap merujuk
terhadap efek lingkungan, sosial ekonomi dari suatu bangunan maupun
proyek yang tercipta dengan menyeluruh. pada pembanguan
berkelanjutan pengaplikasian isu sustainable building ini dengan
langsung berintegrasi terhadap:
- Lingkungan (Environment Sustainability)
- Ekonomi (Economic Sustainability)
- Sosial (Social Sustainability)
Dengan kata lain pekerjaan konstruksi perumahan yang memiliki
konsep suistainable building ini harus memperhatikan ketiga faktor di
atas, baik dalam perencanaan, pelakanaan, dan perawatan fisik
bangunan tersebut.
H. Asesmen
1. Lembar Aktifitas Siswa
a. Tes Unjuk Kerja (praktek presentasi)
Tugas kelompok
Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-
5 siswa. Siswa diminta untuk berdiskusi dengan tema
Konstrukusi dan Perumahan. Kemudian mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas. Beberapa point yang dilalukan
saat diskusi/kerja kelompok adalah sebagai berikut:
Tahapan dalam membangun perumahan
Klasifikasi jenis perumahan
Rumah sehat.
Sarana dan fasilitas apa saja yang ada di perumahan
2. Tugas Individu:
Siswa diminta untuk menganalisis faktor-faktor yang
menyebabkan kesuksesan dan kegagalan dalam bisnis, bekerja
dan berwirausaha bidang konstruksi dan perumahan.
Presentasikan hasil pengamatan kalian di depan kelas.
I. Pengayaan
1. Apa yang harus kalian lakukan jika menjadi pengawas pekerjaan
konstruksi atau perumahan agar pelaksanaan pembangunan
berjalan dengan baik sesui jadwal dan mutu yang telah
ditentukan?
2. Jelaskan tahapan-tahapan dalam pekerjaan proyek konstruksi
bangunan!
BAB 2
Keselamatan , Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
Dan Budaya Kerja Industri
Pertanyaan Pematik
Bagaimana para pekerja proyek menjaga keselamatan saat
mereka bekerja?
Kebiasan-kebiasaan apa saja yang dibutuhkan dalam dunia
kerja yang mungkin sudah pernah kalian lakukan saat ini?
Tujuan Pembelajaran
34 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
B. Tujuan Keselamatan Kesehatan kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki tujuan:
1. Melindungi dan menjamin hak pekerja terhadap keselamatan dan
kesehatannya dalam melakukan pekerjaan guna meningkatkan
kesejahteraan dan produktivitas nasional.
2. Untuk mendapat tingkat kesehatan yang tertinggi baik buruh,
petani, nelayan, pegawai negri ataupun pekerja bebas untuk
memberantas penyakit dan kecelakaan yang diakibatkan kerja.
3. Melindungi dan menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain
selain pekerja yang berada di lingkungan kerja tersebut.
4. Menjamin penggunaan sumber produksi dengan aman, efektif, dan
efisien.
5. Mencegah dan mengobati penyakit yang timbul akibat kecelakaan di
lingkungan kerja
35 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
penerapan K3LH dalam kegiatan jasa konstruksi
2. Bekerja dan menjalankan pekerjaannya secara benar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
3. menghindari berbagai kemungkinan timbulnya kecelakaan kerja,
dengan melaksanakan tindakan pencegahan dan
perubahanpengawasan serta inspeksi untuk memenuhi keselamatan
serta kesehatan kerja.
Menurut Jamhari (2020) Ketentuan. K3LH, adalah:
1. Terhadap Keselamatan Kerja
Upaya menjamin keselamatan kerja berdasarkan undang-undang
tersebut diantara lain sebagai berikut.
a. Mengantisipasi dan meminimalisir kecelakaan kerja
b. Mengantisipasi, meminimalisir, dan memadamkan kebakaran
c. Mengantisipasi dan meminimalisir bahaya peledakan
d. Memberikan jalur evakuasi pada kondisi darurat
e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan kerja
f. Memberikan APD pada pekerja
g. Terhadap kesehatan kerja
2. Terhadap Kesehatan Kerja
Upaya untuk menjamin kesehatan kerja berdasarkan undang-undang
tersebut diantara lain yaitu.
a. Mencegah dan mengendalikan penyakit yang diakibatkan oleh
kerja
b. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban
c. Menjaga suhu dan kelembapan udara yang baik dengan
menyediakan ventilasi udara yang cukup
d. Mengantisipasi serta mengendalikan adanya penyebaran suhu,
kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan dan
getaran.
36 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
D. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Secara umum, penyebab terjadinya kecelakaan kerja diakibatkan oleh
empat faktor utama (Husni : 2003), yaitu :
1. Faktor manusia yang disebabkan oleh pengetahuan, keterampilan
dan perilaku
2. Faktor materiil yang mempunyai sifat bisa menimbulkan keselematan
ataupun keselamatan para pekerjanya.
3. Faktor sumber bahaya yakni; Perbuatan berbahaya, hal tersebut
terjadi dikarenakan kesalahan metode kerja yang diterapkan,
kelelahan atau kecapekan, sikap kerja yang tak sesuai dengan
standar operasional, keadaan berbahaya yakni kondisi yang tidak
aman dari keberadaan mesin ataupun peralatan, lingkungan, proses
dan sifat pekerjaannya.
4. Faktor yang dihadapi, contohnya pemeliharaan atau perawanan
mesin yang kurang yang menjadikan mesinnya tak dapat bekerja
dengan maksimal.
37 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
di dagu harus benar – benar terkunci atau terpasang sebagaimana
mestinya, agar helm tidak mudah lepas.
38 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
3. Alat Pelindung Pernapasan (Masker)
Masker sebagai alat pelindung pernapasan terbagi menjadi beberapa jenis,
tergantung pada kondisi dan situasi nya serta tujuan penggunaan nya di
lapangan.
4. Alat Pelindung Pendengaran (Hearing Protection)
Alat pelindung pendengaran digunakan untuk mencegah rusaknya
pendengaran akibat suara bising diatas ambang aman seperti pekerjaan plat
logam dan pekerjaan lainnya yang beresiko merusak alat pendengaran
manusia. Ada dua jenis alat pelindung pendengaran, yakni
a. Ear plug
Ear plug adalah alat pelindung telinga yang digunakan dengan cara
dimasukkan pada bagian luar dari lubang telinga. Umumnya terbuat dari
bahan foam (busa) dan karet.
b. Ear muff
Ear muff memiliki model seperti head set yang biasa dipakai pada saat
mendengarkan musik. Alat ini berfungsi untuk mengurangi intensitas suara
dan meredam suara yang dari lingkungan sekitar.
39 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
5. Alat Pelindung Tangan (Sarung Tangan)
Sarung Tangan dipergunakan untuk alat pelindung tangan dari cidera lecet
ataupun terluka misalnya dalam pengerjaan pembesian fabrikasi dan
penyetelan, mengelas, membawa barang yang membahayakan dan korosif
yakni asam dan alkali.
Adapun jenis-jenis sarung tangan diantaranya:
‐ Sarung Tangan Kulit : dipakai untuk pengerjaan las, pemindahan pipa
dll
‐ Sarung Tangan Katun : dipakai untuk pengerjaan besi beton ,
bobokan dan batu, melindungi sewaktu naik tangga ketika melakukan
pekerjaan di ketinggian.
‐ Sarung Tangan Karet : dipergunakan pada pengerjaan listrik supaya
tidak terjadi bahaya kena arus listrik.
40 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
7. Tali / Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Selain mempersiapkan jaring pengaman sebagai alat keselamatan dari
ketinggian, namun untuk keamaan personal diperlukan ikat pinggang / sabuk
pengaman ( safety belt). Sabuk Pengaman merupakan alat yang dipakai
untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja diakibatkan terjatuh dari
ketinggian.
41 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
9. Pakaian Pelindung
Setiap pekerja dan siapapun yang masuk ke proyek dapat memakai
pakaian pelindung sesuai pekerjaan nya. Pelindung lengan dari kulit ataupun
pakaian pelindung tahan api harus digunakan sewaktu mengelas,
pemotongan atau gerinda jika dibutuhkan. Jas hujan dapat digunakan pada
kondisi hujan.
42 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 21. Simbol-simbol K3
(sumber : http://mediak3.com/jenis-rambu-rambu-k3-dan-fungsinya/)
Rambu K3 juga memiliki arti dari warna yang ditunjukkan, yang berfungsi
untuk mengarahakan pekerja mengenai langkah apakah yang harus
dilaksanakan.
1. Warna Merah :yakni menandakan kita bahaya / danger, kebakaran, dan
stop. Biasanya dipergunakan untuk menunjukkan bahan kimia cair yang
mudah terbakar, alat pemadam kebakaran, dan tkita emergency stop.
2. Warna Oranye : warna tersebut memperlihatkan tkita awas / peringatan
/warning. Umumnya dipasang dekat dengan alat kerja yang berbahaya.
3. Warna Kuning : warna ini menunjukkan tkita waspada, seperti terpeleset,
tersandung, jatuh, dll.
4. Warna Hijau : warna ini menunjukkan tkita safety, penunjuk peletakan
peralatan keselamatan dan instruksi umum berrkaitan pelaksanaan kerja
yang aman.
5. Warna Biru :yakni menandakan tkita perhatian / notice, misal untuk
informasi keselamatan, instruksi tindakan keselamatan yang perlu
dilakukan serti penggunaan APD, dll.
43 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
Selain dari warnanya, Rambu K3 juga memiliki arti dari bentuk yang
ditunjukkan seperti berikut ini :
‐ Segitiga atau diamond : yakni dipakai untuk tanda bahaya. Contoh :
tkita bahaya bahan korosif, mdah meledak, dll.
‐ Lingkaran : yakni dipakai untuk instruksi berkaitan keselamatan yang
harus ditaati oleh para pekerja. Contoh : rambu pemakaian APD, dll.
‐ Kotak atau persegi panjang : yakni dipakai untuk penunjuk jalan
keluar jika terdapat bahaya, tempat menyimpan alat P3K dan alat
keselamatan lainnya.
44 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
proses perubahan perilaku di lingkungan kerja dengan melaksanakan
penataan, kerapian, kebersihan, kedisiplinan dan perwatan tempat
kerjanya. Konisi tempak kerja merupakan wujud dari pencerminan
perlakuan dan sikap pekerja.
Asal mula Budaya 5S pertama kali di terapkan di negara jepang,
yakni: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, sementara itu di
Indonesia menerapkan 5R yakni, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan
Rajin. Keunggulan yang didapatkan dengan menerapkan budaya 5S
yaitu terwujudnya peningkatan efisiensi, perbaikan, pelayanan,
keuntungan dan keselamatan. Kelima budaya tersebut
diimplementasikan bersamaan dengan penerapan kaizen agar mampu
meningkatkan keefektivan penerapan 5S.
Tabel 3. Istilah budaya kerja
45 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
serta bagaimanakah cara penyimpanannya agar tidak sulit
diakses terbukti sangat digunakan untuk suatu perusahaan.
‐ Rapi, memposisikan barang sesuai tempatnya sehingga tidak
nampak berserakan di lokasi kerja yang mampu membahayakan
keamanan pekerja
‐ Resik, membersihkan lokasi kerja, alat ataupun pakaian kerja
yang dipakai. Melalui prinsip ini diharap bisa menumbuhkan
lingkungan kerja yang bersih dan nyaman.
‐ Rawat, melaksanakan perawatan supaya hal yang didapatkan
pada ketiga tahap sebelumnya direalisasikan bisa
dipertahankan. Perawatan tidak sebatas pada produknya namun
juga alat yang dipakai untuk melakukan proses produksinya.
‐ Rajin, terbentuknya kebiasaan individu pekerja untuk
memelihara dan meningkatkan hal yang telah diraih. Rajin
berkaitan dengan ketepatan dalam waktu kerja, memenuhi
kebutuhan pelanggan, dan memenuhi target yang akan diraih.
Sesudah tercapai lalu dipertahankan supaya situasi kerja yang
kondusif tetap terjaga.
46 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
2. Tujuan Budaya kerja
Penerapan Budaya kerja 5S bertujun untuk menyejahtrakan
pekerja dengan demikian kondisi bersih tersebut diharapkan akan
memberikan kenyamanan, kedisiplinan, menanggulangi kejadian, kerja
sama, setara peningkatan alat kerja supaya memperpanjang masa
kerja alatnya (Masaaki Imai, 2012:67) yang dikutip dalam
http://eprints.uny.ac.id/.
Sekolah merupakan salah satu upaya pembiasaan dan melatih diri
dalam mempelajari, memahami dan menerapkan budaya kerja Industri
di dalam kehidupan sehari hari, karena kalian sebagai siswa SMK yang
kelak akan bekerja di dunia industri akan mudah dalam beradaptasi
dengan situasi kerja di industri dan diharapkan memiliki karakter sesuai
dengan budaya kerja industri.
H. Refleksi
47 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
I. Asesmen
1. Lembar Aktifitas Siswa
Aspek pengetahuan :
1. Mengapa kalian harus menerapakan kesehatan keselamatan
kerja pada saat melakanakan pekerjaan?
2. Budaya kerja apa saja yang harus kalian lakukan pada saat
bekerja?
3. Jelaskan secara singkat tentang rambu keselamatan dan
kesehatan kerja,bentuk dan manfaatnya!
Aspek keterampilan :
Buatlah poster yang menjelaskan tentang pentingnya
penggunaan APD pada lokasi pekerjaan konstruksi bangunan !
Petunjuk pengerjaan tugas :
Dikerjakan di kertas A4
Poster dibuat semenarik mungkin
J. Pengayaan
Jelakan keselamatan kerja apa saja yang harus
diperhatikan ketika melakukan pekerjaan “Galian Pondasi”
beserta alat pelindung diri apa yang harus digunakan!
48 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
49 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
50 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan SMK Kelas X
KEMENTERIAN PENDIDIKAN , KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
2021
BAB 3
PERALATAN DAN TEKNOLOGI
DALAM KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN
Pertanyaan Pematik:
Peralatan dan teknologi apa sajakah yang digunakan dalam
pekerjaan konstruksi perumahan ?
Ada berapa macam jenis peralatan yang digunakan dalam pekerjaan
konstruksi perumahan ?
Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu mengidentifikasi jenis peralatan pekerjaan
konstruksi perumahan
Siswa mampu mengidentifikasi teknologi konstruksi
perumahan
49 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
A. Pengenalan Peralatan dalam Pekerjaan Konstruksi
50 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
- Jidar; untuk aplikasi plester yang rata diatas kepalaan. Jidar
yang baik yaitu jidar yang dibuat dari alumunium
- Roskam besi; untuk penerapan acian dan skim coat yang halus
dan tipis
- Trowel finishing
- A;at pekerjaan beton, pengaduk serta pencampur beton
(semacam cangkul kecil)
- Alat pekerrjaan pemasangan lantai, trowel bergerig
- Alat peotong keramik, kakak tua, alat pemotong manual, alat
pemotong mekanik, pengisi celah ubin.
b. Alat Bantu Kerja
Contohnya: saringan pasir, Gerobak adukan
Peralatan pendukung
Contohnya:
- Unting-Unting
- Penyipat serta benang
- Alat ukur: berguna dalam mengukur ketebalan serta panjang
(waterpass)
Bor tangan: bertujuan dalam melubangi benda kayu yang
dilakukan dengan manual
51 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 23. Alat ringan atau handtool
Sumber www. depomatrial.com
52 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
‐ Mesin Tatah Bobok/Mortising Chisel Machine,
‐ Mesin Pasah Otomatis/ Automatic Planer,
‐ Mesin Wood Jointer,
‐ Mesin Band Saw.
53 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
1. Derek (Crane)
Derek adalah jenis alat yang dilengkapi dengan tali pengangkat, tali
atau rantai kawat yang berfungsi untuk mengangkat, menurunkan
dan memindahkan material baik secara vertikal maupun horisontal.
Digunakan untuk mengangkat barang-barang berat dan mengangkut
ke tempat lain.
Konstruksi crane secara umum diklasifikasikan pada dua kategori
besar yaitu mobile crane dan tower crane.
a. Mobile Crane
Mobile crane ialah jenis alat berat yang menunjang kerja proyek
konstruksi. Cara kerja Mobile crane dikontrol dari penggerak
hidrolik menggunakan booming teleskopik yang dipasang ditruk
menggunakan suatu modifikasi. Fungsinya mobile crane yaitu
membawa secara mudah material ataupun alat ke lokasi
konstruksinya. Material konstruksi yang umumnya bisa dibawa
seperti gelagar besi, balok pracetak, dan sebagainya disesuaikan
dengan tonase berat kapasitas angkat ini.
54 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
b. Menara Derek (Tower Crane)
Gambar 25.Tower Crane
Sumber internet
55 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
2. Concrete Mixer
56 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
dikelola menggunakan mempertimbangkan jarak, situasi lalu
lintas, iklim serta temperatur dikarenakan bisa berpengaruh pada
waktu dalam proses pekerjaan pengecoran.
Gambar27. Concrete Pump Longboom
Sumber internet
57 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
4. Bulldozes/Dozer/(Loder
Bullozer dozer atau Loder ialah alat yang umum dipakai pada proyek
konstruksi untuk menangani material hasil penggalian atau untuk
membuat timbunan material. Pada bagian dozer terdapat bucket
sehingga alat ini juga disebut front end dozer. Ada 2 jenis tipe dozer
antara lain, menggunakan roda kelabang (crawler tractor dozer) dan
menggunakan roda karet (wheel tractor dozer).
5. Excavator
Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan
mengangkut (loading and unloading) suatu material (tanah, batubara, pasir
dan lain-lainnya).
- Fungsi dari excavator secara umum adalah:
- Mengerjakan kegiatan pertambangan (mining job).
- Pembukaan lahan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.
58 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Meratakan permukaan tanah.
- Pembuatan parit, saluran irigasi, lubang, dan pondasi
- Mengeruk, mengisi, serta memindahkan material.
Pemilihan excavator haruslah mempertimbangkan kemampuan alat
tersebut pada kondisi lapangan tertentu. Perbedaan utama berbagai
jenis excavator terletak pada penggalinya yang berada di bagian depan,
tetapi semuanya memiliki alat penggerak yaitu roda ban atau crawler.
Excavator yang menggunakan crawler umumnya dipilih jika alat
tersebut akan digunakan pada permukaan kasar atau kurang padat.
Selain itu juga karena alat tersebut dalam pengoperasiannya tidak perlu
melakukan banyak perpindahan tempat.
6. Alat Pengangkut
a. (Truk)
7. Fungsinya alat pengangkut ialah membawa material misalnya
tanah, pasir, batuan dalam proyek konstruksi. Dalam memilih
truk bergantung situasi lapangan, volume material, waktu
serta biayanya. Tingkat muatan truk tergantung dari waktu
yang diperlukan dalam mengangkut material ke dalam truk
59 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
dibandingkan dengan waktu angkut truk. Biasanya besarnya
muatan truk yang digunakan ialah 4-5 kali muatan alat gali
yang mengangkut material ke dalam truk. Pemakaian truk
yang begitu besar sangatlah kurang ekonomis, melainkan bila
sebanding terhadap volume material yang diangkutnya.
a. Dump Truck
Merupakan suatu truk yang memiliki bak material yang bisa
dimiringkan jadi dalam penurunan material yang diangkutnya
cukup dengan memiringkan baknya jadi muantannya akan bisa
turun ke bawah dengan sendirinya. Dalam memiringkan baknya
menggunakan sebuah pompa hidrolik.
Pada proyek konstruksi jalan, Dump truk digunakan untuk
mengangkut material seperti agregat pondasi kelas A, aspal,
pasir dan material timbunan.
60 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 31. Dump truck
Sumber internet
61 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
9. Vibratory Roller
62 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
10. Motor Grader
63 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Gambar 35. Pneumatic tire Roller
Sumber internet
64 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
13. Asphalt finisher
65 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
C. Refleski
D. Asesmem
Lembar aktifitas siswa
1. Sebutkan nama dan fungsi alat tangan tukang dalam pekerjaan
konstruksi bangunan di dalam tabel dibawah ini:
No Gambar Alat Nama alat Fungsi Alat
1
66 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
3
67 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
E. Pengayaan
1. Identifikasikan peralatan yang digunakan dalam proses perataan
dan pemadatan tanah!
2. Identifikasikan peralatan yang digunakan dalam pembuatan
beton, pengecoran gedung bertingkat!
3. Carilah dalam internet atau sumber belajar lain tentang alat-alat
mesin stasioner di bawah ini, gambar dan fungsi alat tersebut:
‐ Mesin Scroll Saw, Circular Saw Fit Table/Table Saw,
‐ Mesin Tatah Bobok/Mortising Chisel Machine,
‐ Mesin Pasah Otomatis/ Automatic Planer,
‐ Mesin Wood Jointer,
‐ Mesin Band Saw
68 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
69 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
70 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
71 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
72 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
73 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
74 | Dasar‐Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
KEMENTERIAN PENDIDIKAN , KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
2021
BAB 4
MENGGAMBAR DASAR TEKNIK
Pertanyaan pematik:
Tujuan Pembelajaran :
A. Jenis-Jenis Peralatan Alat Gambar secara Manual
Gambar ialah alat untuk menunjukkan tujuan dari seorang ahli gambar
(drafter). Gambar dinamakan pula bahasa teknik ataupun bahasa bagi
ahli gambar. Di bidang teknik, gambar ialah alat dalam mengungkapkan
informasi. Informasi yang diungkapkan ialah dari ahli gambar ataupun
seseorang yang melukis gambarnya. Gambar teknik adalah gambar
dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para ahli teknik
untuk dijadikan sebagai media komunikasi dalam merancang dan
membuat sebuah produk. Ketentuan-ketentuan tersebut sudah
ditetapkan dalam ISO (International Standarization for Organization).
Untuk membuat sebuah gambar diperlukan peralatan serta
kelengkapan menggambar. Peralatan yang dibutuhkan untuk
menggambar antara lain:
1. Kertas Gambar
Terdapat beragam jenis kertas gambar yang ada dipasaran, yang
memiliki jenis, ukuran, dan fungsi yang tidak sama. Umumnya kertas
yang dipakai untuk menggambar teknik ialah kertas gambar yang
warnanya putih dengan permukaan tidak kasar. Jika kertas gambarnya
kasar akan kesulitan dalam membuat garis lurus menggunakan tinta
atau pensil. Jenis kertas gambar yang lazimnya digunakan untuk
gambar teknik yaitu:
a. Kertas bagan, yakni kertas putih tebal yang memiliki garis horizontal
serta vertical yang jaraknya 10x10 mm. Fungsi dari kertas ini adalah
dalam menggambar sementara yang diciptakan dari hasil
pengukuran menggunakan skala yang tidak sesungguhnya.
b. Kertas putih tebal, yakni kertas gambar pada umumnya yang
banyak dipergunakan dalam menggambar menggunakan skala
70 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
serta ukuran yang sesungguhnya.
c. Kertas kalkir, merupakan sebuah kertas yang transparan yang
umumnya dimanfaatkan dalam menggambar menggunakan
tinta..
Ukuran Kertas Seri A
Kertas seri A ialah jenis ukuran kertas standar berdasar ISO 216
yang lebar dan tinggnya bisa diukur menggunakan satuan yang baku,
contohnya: mm, cm, inchi, serta pixel. ISO 216 menjadi ketentuan dari
ISO bagi ukuran kertas internasional. Ukuran kertas seri A biasa dipakai
pada format ukuran kertas digital. Ada 11 jenis kertas seri A ISO 216,
yakni: A0, A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10. Di Indonesia
ukuran kertas A4 amat terkenal bagi dokumen Ms Word. Disamping itu
ada pula ukuran lainnya yakni: 2A0 serta 4A0 yang tidak dicantumkan
pada ISO 216.
71 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang serta lebar. ukuran
yang pokok dari kertas gambar yaitu ukuran A0 yang panjangnya 1.189
mm dengan lebar 841 mm. sementara itu untuk memperoleh ukuran
kertas gambar yang lain cukup membaginya menjadi dua.
2. Pensil Gambar
Guna kebutuhan menggambar terdapat beragam jenis pensil
berdasar standar mutu dan kekerasan. Berdasar pemakaiannya ada 2
jenis pensil yakni pensil batang serta mekanik ( pensil isi ulang). Jenis
pensil yang digunakan dalam menggambar meliputi pensil batang serta
mekanik ( pensil isi ulang).
a. Pensil Batang
Dalam pensil ini, menyatu antara isi pensil dengan batangnya. Agar
dapat menggunakannya pensil ini terlebih dahulu diraut.
Batang pensilnya akan habis bersamaan dengan isi pensilnya.
b. Pensil Mekanik
Merupakan pensil yang isi pensil dan batangnya terpisah. Apabila isi
pensilnya habis bisa dilakukan pengisian ulang dan batang pensilnya tak
akan habis. Pensil ini mempunyai ukuran berdasar pada diamaternya,
contoh ukurannya yakni: 0,3 mm, 0,5 mm,0,7 mm dan 0,9 mm.
72 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Tingkat kekerasan pensil
Pensil yang digunakan dalam menggambar tidak sama dengan pensil
yang biasa untuk menulis, baik itu dari segi kualitas ataupun
kekerasannya. Pensil gambar biasanya tidak disertai dengan karet yang
berguna untuk menghapus dan biasanya karetnya terletak dibagian
ujung. Kemudian tingkat kekerasannya tertera dalam salah satu ujung
pensilnya. Adapun standar kekerasannya bisa diketahui dalam tabel
berikut;
3. Penggaris Siku
Penggaris siku terdiri dari satu penggaris segitiga bersudut 30°,
60° dan 90° lalu satu buah penggaris bersudut 45°, 90° dan 45°.
Sepasang penggaris segitiga ini digunakan untuk membuat garis-
garis sejajar, sudut- sudut istimewa dan garis yang saling tegak lurus.
4. Jangka Gambar
Jangka ialah peralatan gambar yang dipakai dalam melukis
lingkaran dengan menancapkan sebuah ujung batang di kertas
gambarnya selaku pusat lingkarannya serta yang lainnya selaku pensil
dalam melukis garis. Jangka memiliki dua kaki, salah satu ujung
kakiknya berupa logam runcing yang dilengkapi sekrup, sementara kaki
lainnya bisa diisi menggunakan:
a. ujung pensil
b. trek pen
c. Jarum jangka, untuk membagi atau mengukur
d. devider (jangka tusuk)
74 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Berdasarkan penggunaannya jangka terbagi atas:
1. Jangka besar, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 100 sampai 200 mm.
2. Jangka menengah, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 20 sampai 100 mm.
3. Jangka kecil, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 5 sampai 30 mm.
Ketika akan menggambar lingkaran yang diameternya 500 mm bisa
mempergunakan penghubung ataupun jangka batang sementara
dalam menggambar lingkaran yang jari-jarinya kecil bisa memakai
jangka orleon serta jangka pegas. Bedanya terhadap jangka pada
umumnya yaitu besar kecilnya lingkaran yang hendak dibuat. Pada
jangka orleon dibuatnya dengan mengatur sekrup setelan.
75 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
5. Pen Tarik (Trek Pen)
kegunaan dari alat ini adalah dalam menarik garis menggunakan
tinta cina(bak). Lebar luangan (celah). Ujung trek pennya bisa disetel
dengansekrup sesuai kehendak. Posisi trek pen ketika waktu
menarikgaris baiknya miring sebanyak 60o ke arah tarikan garis.
Pengisiantinta trek pen baiknya janganmelebihi 7 mm. jika sampai
lebih, tintanya menjadi gampang sekali menetes keluar ketika dipakai
ataumungkin terjadi bendulan awal.
6. Mal Gambar
Mal dipakai untuk mempermudah dan memperoleh efisiensi waktu
dalam menggambar benruk lingkaran kecil, elips, segi enam serta
garis- garis lengkung lain. Mal yang ada sekarang ini berbahan plastik
serta mika bening, dengan ukuran dirancang standar. Adapun tipe-tipe
mal meliputi:
a. Mal Huruf dan Angka
Mal huruf ialah alat gambar yang dipakai dalam membuat huruf serta
angka, supaya dihasilkan tulisan yang rapi serta sejenis serta sesuai
pedoman ISO.
76 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Gambar 4.3 Mal huruf
Sumber BSE Suparno, Kemendikbud
b. Mal Lengkung
Fungsinya mal lengkung ialah dalam menggambar garis lengkung
istimewa yang tak dapat dibuat dengan jangka serta alat yang lain,
misalnya garis lengkung diagram serta grafik.
77 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
c. Mal bentuk
Dalam menggambar geometri serta lambang tertenu secara cepat
dipakai mal bentuk. Karena dalam mal bentuk terdapat bermacam-
macam bentuk seperti lingkaran , kotak dan elips. Untuk menggambar
lingkaran kecil disamping memakai jangka orleon serta jangka pegas,
juga bisa memakai mal lingkaran. Lingkaran yang kecil bisa digambar
menggunakan mal lingkaran yang berdiameter 1 mm hingga 36 mm.
7. Penghapus
Penghapus digunakan untuk menghapus coretan atau garis yang
telah dibuat. Penghapus yang sering digunakan untuk gambar teknik
adalah penghapus pensil dan penghapus tinta. Untuk menghapus tinta
gunakan penghapus bagian biru seperti yang diberi tanda lingkaran
mera dibawah ini.
78 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
8. Busur Derajat
Kegunaan alat ini untuk membagi suatu sudut dengan sama besar.
Busur derajat biasanya berbahan plastik ataupun mika bening dan
disertai garis pembagi dari sudut 0° - 180°, tetapi ada juga yang dari
sudut 0° - 360°.
Untuk menghitung sudut dengan busur derajat, dengan
memperhatikan prosedur di bawah:
a. Posisikan pusat busur derajat dititik sudut yang hendak diukur.
b. Posisikan satu kaki sudutnya di 0°.
c. Cermati angka dalam busur derajat yang dilewati kaki sudut
lainnya.
d. Angka tersebut sebagai besaran sudut itu.
9. Rapido
Rapido ialah alat gambar disertai tinta dalam membuat gambar di
kertas kalkir. Rapido mempunyai beragam ukuran (memperlihatkan
tebal dan tipisnya garis yang dibuat) yakni dari 0,1 - 2,0 mm. agar
mempermudah dalam memilih pen, jadi setiap ukuran diberi warna
khusus. Beragam merek rapido yakni Rotring, Staedtler, Faber
Castle,Primus. Di bawah ini contoh bentuk rapido,
79 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Keterangan :
1. Rapido
2. Kepala luar
3. Kepala dalam
4. Tutup
5. Kunci pembuka tinta
6. Tabung tinta
7. rumah
Prosedur penggunannya:
untuk menarik garis menggunakan rapido baiknya ditempelkan
sajapada kertas, tidak boleh ditekan, lalu ditarik pada
kemiringanantara 60º–80º dari kiri ke kanan. selain itu tidak boleh
menarikgaris dari atas ke bawah. bila jalannya tinta tersendat rapido
80 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
diangkat kemudian digoyang goyang horizontal, lalu coba digunakan
lagi. Jika masih kurang lancar diulangi lagi gerakan tadi. bila tintanya
tidak mau keluar mata rapido perlu dicuci maupun dibersihkan. bila
tintanya selalu keluar itu artinya pengisian tempat tintanya tidak teliti
oleh karenanya pada tabung tinta ada udara yang menekan jadi tinta
keluar dari mata rapido. baiknya cara mengisi tinta tidak terlalu penuh.
Supaya awet, rapido perlu dirawat dengan cara membersihkannya
dengan rutin. dalam membersihkan pen rapido bisa dilakukan dengan
cara:
a. copot pena dari tangkai/rumahnya memakai kunci pena yang
disediakan.
b. Semprotkan air kearah pena.
c. Ketuk-ketukan dengan perlahan dalam mengeluarkan tinta didalam
pen itu serta semprotkan lagi menggunakan air hingga bersih.
agar semakin jelas pada perawatan serta pengisian tinta rapido bisa
diketahui dalam gambar dibawah ini:
81 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Gambar 49. Cara membersihkan rapido
Sumber BSE Suparno, Kemendikbud
82 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
11. Mesin Gambar
Mesin gambar ialah alat yang bisa berfungsi seperti alat gambar
lain misalnya busur lingkaran, penggaris T, segitiga serta ukuran.
Walaupun mesin gambar telah disertai 2 buah mistar gambar yang
tegak lurus serta bisa bergerak bebas ketika menggambar, mistar
gambar ini harus dipastikan pada posisi tegak lurus.
83 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
B. Mengenal Garis dalam gambar
84 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
a
c b
Gambar 52. Jarak Antar Garis
Sumber
Keterangan:
a : Tebal garis
b : Jarak antara garis dianjurkan nilai min = 3a c : Ruang antara garis
min 0,7 mm
Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan atau bertemu harus
diperhatikan dengan jelas titik pertemuannya atu titik
perpotongannya.
Untuk contohnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
85 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Garis gambar.Garis tidak tampak.Garis potong.Garis-garis sumbu. Garis
bantu, garis ukur dan garis arsir.
86 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
internasional. Sehingga dibentuklah badan Standar gambar teknik
industri yakni ISO (International Standar gambar teknikdization for
Organization). Tujuannya ISO ialah menyeragamkan pengertian teknik
antar negara dengan pembuatan Standar gambar teknik.
87 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
2. Tata Letak (Layout)
88 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Gambar 55 Contoh Etiket
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud
3. Skala
Skala gambar adalah perbandingan ukuran linear pada objek yang
ditampilkan pada gambar dengan ukuran yang sebenarnya dari elemen
objek yang sama,. terhadap linear dan unsur yang sama atau dari
benda pengecilan atau perbesaran gambar. Pada ISO 5455-1979 diatur
tentang skala dan instruksi untuk menggunakan skala pada gambar.
Ada tiga macam skala gambar, yaitu:
- Skala penuh, digunakan apabila gambar dibuat dengan ukuran yang
sama dengan benda sebenarnya. Penulisan skala penuh adalah
dengan ditlis 1 : 1.
- Skala pembesaran, digunakan bila gambarnya dibuat lebih besar dari
benda sebenarnya. Penulisan skala pembesaran ditulis X : 1. Dengan X
adalah faktor pengali.
- kala pengecilan, digunakan bila gambarnya dibuat lebih kecil dari
ukuranbenda yang sebenarnya. Penulisan skala pengecilan ditulis 1 : X
89 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Golongan Skala yang dianjurkan
50:1 20:1 10:1
Skala Pembesaran 5:1 2:1
Skala Penuh 1:1
1:2 1:5 1:10
1:20 1:50 1:100
Skala Pengecilan 1:200 1:500 1:1000
1:2000 1:5000 1:10000
Tabel 3. Skala yang dianjurkan untuk digunakan
Sumber https://www.geraiteknologi.com
90 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
D. Menggambar Bidang
1. Menggambar Garis
a. Menggambar garis Tegak Lurus
- Posisikan sisi miring segitiga 45・ -45・ sehingga berimpitan
pada garisyang sudah ada dan bagian bawah ditahan segitiga
lain.
- Putar segitiga 45・ - 45・ mencapai 90・ (lihat anak panah B) jadi
sisi miringnya menjadi tegak lurus garis l. Geser segitiganya
(lihat anakpanah b) jika diperlukan.
- Tariklah garis m.
Gambar 57 Membuat Garis Tegak Lurus
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud
91 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
b. Membagi Garis Menjadi Dua Bagian Sama Panjang
- Buat dua busur lingkaran dengan A dan B sebagai pusat, jari-
jari R sembarang. Kedua busur saling berpotongan di a dan b.
- Tarik garis ab yang memotong AB di C maka AC = CB.
Gambar 58. Membagi Garis Sama Panjang
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud
92 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
d. Menggambar Garis Lengkung
Untuk membuat garis lengkung menggunakan jangka tentukan dahulu
jari-jari lingkaraan atau pusat putaran lingkaran. Misalnya jari-jari
lingkaran pusat M1 lebih besar dari jari-jari lingkaran pusat M2.
- Buat garis sumbu sebagai pusat putaran lengkungan M1 dan
M2 sesuai besar jari- jarinya.
- Buat setengah lingkaran dengan jangka dari pusat M1,
kemudian dilanjutkan membuat setengah lingkaran dengan
jangka pada pusat M2, maka terbentuklah garis lengkung yang
berhubungan.
Gambar 60. Membuat Garis Lengkung Dengan Jangka
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud
kebenaran lengkungannya.
- Tentukan titik sembarang A, B, C, dan E:
- Carilah mal lengkung yang sesuai dengan lengkungan 3 titik A,
B, dan C.
- Cari mal lengkung yang sesuai denganlengkungan C, D, dan E.
- Karena garis lengkung untuk A, B, C, D dan E tidak selaras maka
lengkung C, D dan E dibatalkan.
- Gunakan mal lengkung untuk titik C dan D saja, pastikan
lengkungannya menyambung atau jadi satu.
- Buat lengkung dari titik D dan E untuk menyambung lengkung
berikutnya cari mal yang sesuai.
Gambar 61. Membuat Garis Lengkung dengan Mal
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud
e. Menggabungkan Garis
Untuk menggabungkan garis lurus dengan garis lurus yang perlu
anda perhatikan adalah tidak boleh ada kelebihan garis yang
memotong atau menyilang.
94 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
- Jangan menggabungkan garis yang tidak sejalan karena
hasilnya akan kurang baik.
- Misalnya dari A ke B, dari D ke C atau dari B ke C.
95 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
96 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
g. Membagi Sudut Siki-Siku menjadi Tiga
- Buat sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai pusat
dengan jari-jari sembarang (R). Busur lingkaran ini memotong
kaki di P dan kaki AC di O.
- Buat busur lingkaran dengan jari-jari Rdan dengan titik pusat P
dan O. Kedua busur lingkaran ini memotong busur yang
pertama di titik R dan S.
- Tarik garis AR dan AS,maka BAR =
- RAS = SAC.
h. Segitiga
membuat segitiga jadi setidaknya ditetapkan 3 informasi supaya
segitiga yang digambar seperti yang diinginkan. Unsur yang
dipergunakan selaku patokan dalam membuat segitiga ialah:
97 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
1) Sisi–sudut–sisi
- Buat garis AB, dengan mengukur garis pengukuran
1 dengan jangka.
- Pindahkan sudut yang ditentukan dengan pengukuran urutan
2, 3, 4 dan 5 pada titik A.
- Ukurkan panjang garis ukuran 6 ke garis sudut yang telah
dibentuk pada titik C.
- Segitiga ABC sudah tergambar.
98 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
2) Sudut-sisi-sudut
- Buat garis AB, dengan mengukur garis pengukuran 1 dengan
jangka.
- Pindahkan sudut yang ditentukan dengan pengukuran urutan
2, 3 pada titik A dan urutan 4, 5 pada titik B.
- Pertemuan garis pembentuk kedua sudut memotong titik C.
- Segitiga ABC sudah tergambar.
99 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
3) Sisi-sisi-sisi
- Tentukan atau ukur salah satu sisinya, misal AB
- Ukurlah urutan 1 dari titik A sepanjang garis AB.
- Ukurkan kembali urutan 2 dari titik b sepanjang AB.
- Segitiga ABC sama sisi tergambar.
Gambar 68. Menggambar Segitiga Cara sisi‐sisi‐sisi
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud
i. Bujur Sangkar
- Tentukan lingkaran dengan titik pusat M.
- Tarik garis tengahnya memotong titik A dan B.
- Lingkarkan jari-jari dari titik A dan B sama panjang.
- Hubungkan perpotongan lingkaran dari titik A dan B, sehingga
memotong lingkaran yang ditentukan pada titik C dan D.
- Titik A, B, C dan D dihubungkan membentuk segi empat
beraturan atau bujur sangkar.
100 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Gambar 69. Menggambar Bujur Sangkar
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud
j. Segi n Beraturan
1) Segi lima beraturan
- Tentukan lingkaran dengan pusat M.
- Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A
dan titik B.
- Buat busur yang sama dari titik A dan titik B, perpotongan busur
tersebut ditarik garismemotong lingkaran di titik C dan D serta
melalui titik M.
- Buat busur yang sama pada titik B, perpotongan busur tersebut
ditarik garis hingga memotong di titik E.
- Hubungkan garis dari titik E dan titik D.
- Lingkarkan dari titik E sepanjang ED ke arah MA hingga
memotong di titik F. Garis DF merupakan sisi dari segi lima
beraturan.
- Seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan
membentuk segi lima beraturan.
101 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Gambar 70. Menggambar Segi Lima Beraturan
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud
102 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
E. Menggambar proyeksi Isometri dan Orthogonal
1. Pengertian Proyeksi Isometri dan Orthogonal
Proyeksi ialah ilmu yang mengkaji terkait cara melukiskan
penglihatan mata dari sebuah benda 3 dimensi pada kertas gambar
dalam 2 dimensi sehingga yang nampak seperti dengan penglihatan
mata.
Proyeksi isometri bisa diklasifikan dalam gambar piktorial, dimana
ketiga bidang objek 3D digambar serta terlihat jelas. Proyeksi piktorial
ialah cara menyajikan sebuah gambar 3 dimensi pada bidang 2
dimensi.
Sementara proyeksi ortogonal ialah cara membuat proyeksi yang
bidang proyeksinya memiliki sudut tegak lurus pada proyektornya.
Secara garis besar dalam menggambar proyeksi meliputi 1) Proyeksi
Aksonometri yakni Proyeksi Isometri, Dimetri dan Trimetri, 2) Proyeksi
Oblique (miring), 3) Proyeksi Orthogonal dan 4) Perspektif.
a. Proyeksi Isometri
Adalah suatu proyeksi yang mempunyai perbandingan panjang
ketiga sumbunya X : Y : Z adalah 1 : 1 : 1. Jarak antar sumbu
membentuk sudut 120 derajat dan besar sudut yang dibentuk antara
sumbu x dan sumbu y terhadap garis mendatar adalah 30 derajat.
103 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Gambar 72. Proyeksi Isometri
Sumber
b. Proyeksi Dimetri
Proyeksi ini mempunyai perbandingan panjang antara ke tiga
sumbunya X : Y : Z adalah 1 : 1/2 : 1. Sudut yang dibentuk sumbu X
dengan garis mendatar sebesar 7 derajat atau perbandingan 1:8
dengan panjang sisinya = a. Sedangkan sudut antara sumbu Y
dengan garis mendatar sebesar 40 derajat atau perbandingan 7 : 8
dengan panjang sisinya = 1/2 a. Dan tinggi sisinya = a.
c. Proyeksi Trimetri
Pada proyeki ini terlihat kemiringan kedua sisinya berbeda, satu
sisinya mempunyai perbandingan 1:11 dengan dengan panjang =
1/10a. Sedangkan kemiringan sisi yang lainnya mempunyai
perbandingan 1:3 dengan panjang = a. Dan tinggi sisinya = a.
104 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Gambar 74 Proyeksi Trimetri
d. Proyeksi Miring
Pada Proyeksi Miring (Oblique), sumbu X berimpit pada garis
mendatar dan sumbu Y membengtuk sudut 45 derajat terhadap garis
mendatar. Skala pada proyeksi miring yaitu skala pada sumbu X = 1 :
1 dan pada sumbu Y = 1 : 2 sedangkan pada sumbu Z =1 : 1.
e. Gambar Perspektif,
Gambar perpektif ialah teknik menggambar suatu obyek dengan
tiga dimensi dalam suatu bidang gambar, berdasar penglihatan
menggunakan mata pada suatu obyek nyata. Dalam suatu gambar
perspektif, garis-garis sejajar bertemu dalam sebuah titik yang
dinamakan titik lenyap maupun titik hilang. Titik lenyap ialah titik akhir
dari pandangan mata pada gambar perspektif. Sehingga dalam
gambar perspektif, suatu obyek makin jauh bisa nampak makin kecil.
105 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Pada prinsipnya dalam menggambar perspektif ada 3 macam cara
penggambarannya yaitu:
- Perspektif 1 titik hilang
- Perspektif 2 titik hilang
- Perspektif 3 titik hilang
Perspektif yang akan dipelajari dalam bahasan ini hanya pada
perspektif 1 titik hilang dan perspektif 2 titik hilang. Ini tidak lain karena
perspektif 3 titik hilang dalam penggambaran jarang sekali digunakan
sehari-hari dilapangan pekerjaan.
1). Perspektif 1 titik hilang
Dalam menggambar perspektif 1 titik hilang posisi benda yang
akan digambar tidak terlalu menentukan sekali. Namun posisi bidang
gambarnya begitu menentukan, dikarenakan posisi bidang gambarnya
begitu pokok untuk dijadikan prinsip untuk mengukur tinggi,
panjang/lebar sebuah benda maupun obyek yang digambar. Peletakan
bidang gambar dalam penggambaran umumnya bergantung pada
penggambaran terkait yakni disesuaikan pada kepentingan serta
tujuannya. Supaya semakin memahaminya pedoman posisi bidang
gambar pada obyek yang digambar bisa dicermati dalam gambar
dibawah ini.
106 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
2). Perspektif 2 titik hilang
Secara teknis, perspektif 2 titik hilang hampir sama dengan teknik
perspektif 1 titik hilang. Pada teknik perspektif 2 titik hilang, pada
garis horizon terdapat 2 titik fokus. Persimpangan garis yang
berasal dari 2 titik hilang ini akan membentuk sebuah sudut.
Biasanya, jika jarak antara 2 titik ini terlalu dekat, penampakan
objek gambar mengalami distorsi.
107 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang
proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya.
Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi
disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang
proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain.
Proyeksi orthogonal meliputi 2 yaitu Proyeksi Eropa dan
Amerika, yang digunakan untuk memproyeksikan pkitangan dari
sebuah gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi.
a. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung
dari masing pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan
bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya
terbalik dengan arah pandangannya
108 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka= Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
b. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga
ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika
merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah
pandangannya
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
109 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
P.Be = Pandangan Belakang
110 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
F. Refleksi
1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
2. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk pengetahuan
dasar tentang menggambar dasar teknik?
3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
4. Apakah kalian tertarik untuk mempelajar materi ini?
G. Asesmen
111 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Aspek Ketrampilan
1. Buatlah etiket gambar dengan ukuran kertas kuaerto A4!
2. Buatlah gambar berikut pada kertas A3 gambar persegi ukuran 5
cm x 5 cm sebanyak 4 gambar. Perhatikan jenis garis, ketebalan
dan peralatan yang diperlukan dalam pembuatannya. Beri etiket
(kepala gambar) dan garis pembatas sesuai dengan ketentuan.
a. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,3 mm dengan
jarak antar garis 0,7 mm
b. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,4 mm dengan
jarak antar garis 0,7 mm
c. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,6 mm dengan
jarak antar garis 0,7 mm
d. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,8 mm dengan
jarak antar garis 0,7 mm
3. Buatlah huruf dan angka standar berikut dengan tinggi 5, 7 dan 10
mm pada kertas A3. Gunakan aturan jarak untuk tipe A atau B dan beri
etiket (kepala gambar).
112 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
Pengayaan
Gambarlah bentuk‐bentuk geometri di bawah ini pada kertas ukuran A3
dengan skala 1:1 dan berilah etiket pada kertas gambar !
1. segi delapan dan segi sepuluh
2. Segitiga sama sisi dan segi tujuh
113 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
114 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
115 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
116 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
117 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
118 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
119 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X
120 | Dasar‐dasar Teknik Konstruksi Dan perumahan SMK Kelas X