Anda di halaman 1dari 95

PENGARUH PENGETAHU AN BAHAN BANGUNAN TERHADAP MATA

PELAJARAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK DAN PERANCANGAN


INTERIOR GEDUNG (APLPIG) PADA SISWA SMK NEGERI KOTA 6 BEKASI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Bagian dari Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Ferry Adhi Saputra

NIM.1505919

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang
berjudul “Pengaruh Pengetahuan Bahan Bangunan Terhadap Mata Pelajaran Aplikasi
Perangkat Lunak Dan Perencanaan Interior Gedung (APLPIG) pada Siswa SMK
Negeri 6 Kota Bekasi”. Penyusunan skripsi ini merupakan sebagian dari syarat untuk
penulisan skripsi di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Departemen Pendidikan
Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Universitas Pendidikan
Indonesia.

Selama penelitian dan penulisan skripsi ini banyak sekali hambatan yang
penulis alami, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis beranggapan bahwa skripsi ini merupakan karya terbaik yang dapat
penulis persembahkan. Tetapi penulis menyadari bahwa tidak tertutup kemungkinan
didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bandung, Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ............................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 4
1.5 Struktur Organisasi .............................................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 5


2.1 Landasan Teori ..................................................................................................... 5
2.2.1 Pengertian Bahan Bangunan ........................................................................ 5
2.2.2 Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung (APLPIG) ... 7
2.2.3 Jenis Bahan Bangunan.................................................................................. 9
2.2.4 Kriteria dan Hubungan Bahan Bangunan dengan Mata Pelajaran APLPIG 10
2.2 Penelitian yang relevan ....................................................................................... 11
2.3 Kerangka Berfikir................................................................................................ 12
2.4 Hipotesis.............................................................................................................. 13

ii
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 14
3.1 Desain penelitian .............................................................................................. 14
3.2 Partisipan .......................................................................................................... 14
3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................................... 15
3.3.1 Populasi ....................................................................................................... 15
3.3.2 Sampel ......................................................................................................... 15
3.4 Rancangan Penelitian........................................................................................ 16
3.5 Instrumen Penelitian ......................................................................................... 17
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 19
3.7 Analisis Data .................................................................................................... 20
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ...................................................................... 20
3.7.2 Analisis Statistik Inferensial ..................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. Kerangka Berfikir ..................................................................................... 13

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2. Kompetensi Dasar APLPIG ......................................................................... 10


Tabel 3.1 Desain Penelitian One Grup Pretest – Posttest Group .............................. 14
Tabel 3.2 Sampel Penelitian....................................................................................... 16
Tabel 3.3 Rancangan Penelitian ................................................................................. 16
Tabel 3.4 Kisi kisi variabel ........................................................................................ 19
Tabel 3.5 Kategori pelaksanaan pembelajaran .......................................................... 20
Tabel 3.6 Kategori Hasil belajar ................................................................................ 21
Tabel 3.7 Interval Nilai Gain ..................................................................................... 22

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Bangunan merupakan sarana untuk menunjang kehidupan manusia dalam
menjalani kehidupan sehari – hari , unsur atau bagian dari bangunan terdiri dari
beberapa bagian yang disebut dengan struktur. Iswanto (2007, hlm 2) mengungkapkan
bahwa Struktur adalah susunan atau pengaturan bagian-bagian gedung yang menerima
beban atau konstruksi utama dari bangunan tanpa mempedulikan apakah konstruksi
tersebut kelihatan atau tidak kelihatan. Struktur bangunan umumnya terdiri atas
konstruksi pondasi, dinding, kolom, pelat lantai, dan kuda-kuda atap. Bagian dari
struktur bangunan terdiri dari bahan bangunan yang menunjang struktur tersebut
berdiri, sehingga mempunyai satu kesatuan diantara struktur lainnya.
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dituntut memiliki kemampuan untuk
memahami struktur pada bangunan, terutama bahan yang ada pada bangunan tersebut.
Oleh karena itu siswa harus memiliki kemampuan sesuai dengan Kompetensi Inti pada
Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (C3) yakni
“Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional” . tujuan
dari kompetensi ini adalah untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan dunia kerja
dan industri.

1
1

Aplikasi perangkat lunak dan perancangan interior gedung (APLPIG) merupakan


mata pelajaran yang ada pada SMK, Mata pelajaran ini menunjang siswa untuk
mendesain bangunan yang meliputi dari denah, detail, potongan, tampak, dan

1
2

perspektif tiga dimensi (3D). Sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat pada
Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) C3, Siswa
mampu memahami prinsip dasar gambar 2D, 3D, Menganalisis material,dan ornament
dekorasi interior. Materi pokok ini sangat penting dimiliki oleh siswa, agar dapat
membuat bangunan sesuai dengan prinsip yang dipelajari beserta pemilihan material
yang sesuai dengan bangunan.

Pada kenyataannya, siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami bahan


bangunan karena adanya kemajuan teknologi yang membuat bahan bangunan menjadi
bermacam – macam, Terlebih dari mata pelajaran APLPIG yang menunjang
pengetahuan mengenai bahan bangunan, masih menjadi hal yang sulit untuk siswa
mengimplementasikan pada desain yang siswa buat. Dari hasil observasi pada mata
APLPIG, yakni hasil Penilaian tengah semester (PTS) dari dua kelas dengan jumlah
siswa 66 hanya terdapat 1 siswa yang melampai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), yakni dengan nilai 8.09.Hal ini menunjukan bahwa terdapat permasalahan atau
kendala yang dihadapi siswa dalam mempelajarai mata pelajaran APLPIG.

Dengan adanya pengaruh pengetahuan pada bahan bangunan terhadap mata


pelajaran APLPIG, maka perlu adanya penelitian mengenai “Pengaruh Pengetahuan
Bahan Bangunan Terhadap Mata Pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak Dan
Perencanaan Interior Gedung (APLPIG) pada Siswa SMK Negeri 6 Kota
Bekasi”. Dengan adanya penelitian ini, di harapkan pemahaman dan pengetahuan
siswa mengenai bahan bangunan dapat ditingkatkan, sehingga siswa semakin
berkompeten mengenai pengetahuan dalam pekerjaan konstruksi.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan didapatkan identifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami bahan bangunan
2. Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan bahan bangunan
3. Prestasi belajar terbilang rendah pada PTS
3

4. Faktor yang mempengaruhi nilai siswa menjadi rendah


5. Tidak berminatnya siswa pada jurusan yang diambil
6. Siswa mengalami kebosanan pada saat penyampaian materi

Agar Penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka batasan masalah yang dijadikan
acuan dalam penelitian, yaitu :
1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap mata pelajaran APLPIG di kelas XI
2. Penelitian ini hanya mengukur pengaruh pengetahuan bahan bangunan terhadap
mata pelajaran APLPIG di kelas XI pada tahun ajaran 2018/2019
3. Penelitian ini hanya berfokus pada materi bahan bangunan struktur pada mata
pelajaran APLPIG

Rumusan Masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran umum pengetahuan siswa terhadap bahan bangunan?
2. Bagaimana gambaran umum pengetahuan pada mata pelajaran APLPIG?
3. Bagaimana pengaruh pengetahuan bahan bangunan terhadap mata pelajaran
APLPIG?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah penelitian, dapat diketahui tujuan dari penelitian ini
yakni :
1. Untuk mengetahui gambaran umum pengetahuan siswa pada bahan bangunan
2. Untuk mengetahui gambaran umum pengetahuan siswa pada mata pelajaran
APLPIG
3. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan bahan bangunan terhadap mata pelajaran
APLPIG
4

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian merupakan hasil yang ingin di capai oleh peneliti, adapun
manfaat yang ingin diperoleh antara lain:
1. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk
dosen bidang studi dalam perkuliahan, terutama untuk pembelajaran praktik.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan siswa jurusan DPIB SMKN 6 Kota Bekasi dapat
meningkatkan pengetahuan pada bahan bangunan untuk meningkatkan pengetahuan
pada pelajaran APLPIG

1.5 Struktur Organisasi


BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis mengungkapkan mengenai latar belakang penelitan yang
menjelaskan masalah yang akan di teliti oleh penulis, serta terdapat rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA


Pada bab ini menyangkut teori yang dipakai pada penelitian yaitu mengenai bahan
bangunan dan mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior
Gedung.

BAB III METODE PENELITIAN


Menyangkut tentang metode penelitian yang dipakai yakni dari awal pemasukan
data lapangan yang dimiliki hingga proses dalam penggunaan metode yang dipakai,
dan ditemukan hasil dari metode tersebut.

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN


Mengakaji temuan dan pembahasan terhadap penelitian berdasarkan metode yang
dipakai, serta diberikan analisa terhadap hasil tersebut
5

BAB V KESIMPULAN , IMPLIKASI DAN REKOMENDASI


Menyangkut mengenai kesimpulan, implikasi dan rekomendasi terhadap
penelitian berdasarkan hasil yang di dapatkan, sehingga mampu memberikan gambaran
pada hasil penelitian tersebut.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Bahan Bangunan
Bahan bangunan merupakan elemen dari struktur bangunan, setiap konstruksi
bangunan berisikan beberapa bahan yang dipadukan dengan kebutuhan dan bahan yang
sesuai dengan spesifikasi dari bangunan tersebut. Setiap bahan bangunan mempunyai
kriteria yang menyangkut kekurangan dan kelebihan bahan bangunan itu sendiri. maka
setiap bahan bangunan perlu dicocokan dengan kebutuhan struktur bangunan yang
akan dibuat.
Menurut Suharjanto (2011, hlm. 2) Bahan bangunan atau Material bangunan
adalah komponen penting yang ada dalam sebuah bangunan baik itu sebagai bahan
utama konstruksi ataupun sebagai bahan penunjang konstruksi. Dengan kata lain
keberadaan suatu bangunan sangat berkaitan erat dengan satu atau banyak jenis
material bangunan. Penggunaan material bangunan dalam desain arsitektur
memberikan kontribusi pada pencitraan bangunan itu sendiri. Para perancang,
pengguna hingga pengamat bangunan senantiasa akan memberikan apresiasi yang
beragam terkait dengan material yang tersusun menjadi bentuk arsitektur.
Struktur bangunan terdiri dari bagian-bagian yang menunjang. pondasi, balok,
dan kolom merupakan bagian yang menunjang berdirinya bangunan. Bahan bangunan
yang menyusun struktur tersebut dipertimbangkan atas kekuatan serta waktu
pengerjaannya.
Pertimbangan tersebut mempunyai dasar atas umur dari bangunan tersebut.
terlebih bangunan tersebut mempunyai karakteristik permanen atau semi permanen.
dengan adanya pertimbangan tersebut, maka setiap bahan bangunan yang ada menjadi
satu kesatuan yang padu dan menjadikan bangunan tersebut berkualitas.
Pemilihan bahan bangunan itu sebenarnya juga sangat subyektif, dan mempunyai
banyak faktor pertimbangan. Misalnya saja memilih kayu sebagai bahan material

6
7

daripada baja kedengarannya akan sangat baik, tetapi kayu membutuhkan energi yang
sangat intensif untuk memproduksi dan tidak mengakibatkan racun seperti yang
dihasilkan baja. Tetapi baja, juga lebih mudah untuk dibentuk menjadi bentukan baja
yang lain dan dipakai kembali sehingga mempunyai umur yang panjang. (Siagian,
2005, hlm. 4)
Bahan bangunan adalah komponen yang penting untuk menunjang konstruksi
bangunan. Dalam mendesain bangunan memerlukan pertimbangan dalam pemilihan
bahan bangunan yang sesuai dengan bangunan yang akan dibuat. Oleh karena itu
sangat penting memilih bahan bangunan dalam membuat konstruksi bangunan.

2.1.2 Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung (APLPIG)


APLPIG merupakan mata pelajaran yang berbasis multimedia untuk mendesain
bangunan, mata pelajaran ini ditunjang dengan aplikasi untuk memudahkan pengguna
dalam menyajikan dan mengemas hasil dari desain dengan lebih menarik. Mata
pelajaranini bertujuan agar siswa mampu menggunakan teknologi dalam menunjang
proses pembelajaran, terlebih pemakaian multimedia dilakukan dengan menggunakan
sarana interaktif yang melibatkan siswa dengan menampilkan perangkat lunak secara
langsung. Pada mata pelajaran ini umumnya ditunjang dengan Aplikasi AutoCAD dan
Sketch Up.
Menurut Situmorang dan Sinuraya (2015, hlm. 36) Menggambar Dengan
Perangkat Lunak yang mengunakan program komputer AutoCAD agar dapat
meningkatkan kemampuan dan mahir dengan dunia IPTEK. Materi AutoCAD adalah
sebuah materi yang membahas cara penggunaan menggambar dengan menggunakan
kaedah berkomputer. Hasil usaha dalam AutoCAD mengalami perkembangan yang
sangat fenomenal dan mempunyai andil besar dalam perkembangan industri
manufacturing dewasa ini yang merupakan kualitas pencapaian dalam tujuan belajar.
Kompatibilitasnya yang tinggi memungkinkan gambar-gambar AutoCAD dapat
diterima oleh sebagian besar program menggambar lain dan dapat dicetak dengan
menggunakan hampir semua alat pencetak. Untuk mendapatkan hasil gambar yang
8

baik seseorang individu harus mempunyai pengetahuan dalam menggambar dan


penggunaan AutoCAD.
AutoCAD digunakan untuk membuat desain gambar yang disajikan dalam bentuk
Dua Dimensi (2-D). Penguasaan aplikasi ini bertimbal balik pada hasil dari desain,
semakin dikuasainya AutoCAD oleh pengguna, maka semakin baik desain yang dibuat
dan semakin cepat proses pembuatan desain tersebut.Sedangkan Sketch Up digunakan
untuk membuat desain Tiga Dimensi (3-D) .hasil dari AutoCAD dapat di konversikan
ke dalam Sketch Up, sebagai dasar dari desain yang akan dibuat. Denah merupakan
salah satu desain 2-D yang dapat di konversikan kedalam Sketch Up.
Kedua aplikasi ini mempunyai hubungan dalam menciptakan desain yang
mempunyai informasi beragam. Hal ini memungkinkan pengguna maupun orang yang
melihat desain tersebut mengetahui susunan ataupun detail dari desain yang
dibuat.Sehingga informasi yang diberikan lebih akurat.
Menurut Harrynov dalam (Firmansyah, 2015, hlm. 26) Sketch Up adalah sebuah
software computer untuk membuat model 3 dimensi (3-D) atas benda benda fisik
seperti gedung – gedung, peralatan rumah tangga, disain tata ruang dan sebagainya.
Desain arsitektur merupakan salah satu aplikasi pemakaian Sketch Up.
Dalam penggunaan aplikasi tidak semata mata hanya didasari pada keahlian
dalam menggunakan aplikasi tersebut. Namun, Pengetahuan mengenai bahan
bangunan semestinya diketahui oleh pengguna.Hal ini bertujuan agar dalam mendesain
sesuai dengan bahan bangunan yang digunanakan dan mempunyai peranan dalam
menunjang konstruksi bangunan.
Pada adanya implementasi bahan bangunan terhadap desain yang dibuat.
Kurangnya implementasi tersebut, membuat siswa masih minim pengetahuan atas
fungsi bahan bangunan yang digunakan. Hal ini merupakan timbal balik adanya
hubungan antara pengetahuan bahan bangunan terhadap mata pelajaran APLPIG.
Sesuai dengan realita yang terjadi, perlu adanya kesinambungan antara
pengetahuan dasar mengenai bahan bangunan, terhadap mata pelajaran APLPIG. Agar
siswa mengetahui peranan bahan bangunan pada desain akan dibuat. Sehingga
terciptanya desain berkualitas.
9

Mata pelajaran APLPIG, adalah mata pelajaran yang menggunakan perangkat


lunak untuk menyajikan gambar.Dalam mendapatkan hasil gambar yang baik,
pengguna diharuskan memiliki keterampilan dalam menggunakan aplikasi
tersebut.dengan adanya keterampilan tersebut, maka pengguna dapat menyajikan hasil
gambar yang telah di buat sedemikian rupa pada aplikasi yang digunakan.

2.1.3 Jenis Bahan Bangunan


Dalam bahan bangunan terdapat jenis dan macamnya. Setiap bahan bangunan
terdiri berdasarkan proses yang dialami oleh bahan tersebut. Proses tersebut dapat
berupa hasil dari alam ataupun proses yang dilakukan oleh manusia
Bahan bangunan dalam pekerjaan struktur terdapat 2 jenis, yakni bahan
bangunan struktural dan non struktural. Bahan struktural yakni bahan yang menopang
dari beban atau membentuk struktur, diantaranya seperti baja, beton dan kayu.
Sedangkan bahan non struktural merupakan bagian bahan yang digunakan untuk
penyusun struktur tanpa menerima beban, contohnya seperti kaca, keramik, dan
genteng.
Namun setiap bahan bangunan dapat dibedakan sesuai dengan proses yang
dialami oleh bahan tersebut. Hal ini bertujuan untuk membedakan bahan alami dan
bahan buatan. Pada dasarnya bahan yang diolah tersebut menjadi semakin kompleks
fungsinya.
Setiap bahan Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, Bahan
dibagi menjadi beberapa jenis yakni :

1. Bahan Baku
Bahan di suatu lokasi tertentu atau sumber bahan (quarry) dan merupakan
bahan dasar yang belum mengalami pengolahan (contoh : batu, pasir dan lain-lain),
atau bahan yang diterima di gudang atau base camp yang diperhitungkan dari
sumber bahan, setelah memperhitungkan ongkos bongkar-muat dan
pengangkutannya.
2. Bahan Olahan
10

Bahan yang merupakan produksi suatu pabrik tertentu atau plant atau membeli
dari produsen (contoh : agregat kasar, agregat halus dan lain-lain).

3. Bahan Jadi
Bahan yang merupakan bahan jadi (contoh : tiang pancang beton pencetak, kerb
beton, parapet beton dan lain-lain) yang diperhitungkan diterima di base camp/ gudang
atau di pabrik setelah memperhitungkan ongkos bongkar-buat dan pengangkutannya
serta biaya pemasangan (bila diperlukan).

Bahan bangunan jenis dan macamnya tergantung kepada olahan atau proses
yang dialaminya. Setiap proses tersebut membutuhkan tempat atau lokasi untuk
memprosesnya untuk menjadi barang olahan sesuai dengan kriteria dan kebutuhan
manusia. Bahan bangunan yang telah di olah, dapat digunakan untuk menunjang
konstruksi bangunan yang akan dibuat.

2.1.4 Bahan Bangunan Struktur


Bangunan struktur merupakan kerangka utama didirikannya suatu bangunan,
setiap bangunan struktur ditunjang oleh bahan yang membuat struktur tersebut menjadi
satu kesatuan. Bahan bangunan struktur tentunya memiliki karakteristik material yang
kuat.
Berdasarkan SNI 1726: 2012, struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas
dan bawah. Struktur atas adalah bagian dari struktur gedung yang berada di atas muka
tanah. Struktur bawah adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak di
bawah muka tanah, yang dapat terdiri dari struktur besmen, dan/atau struktur
fondasinya.
Bangunan struktur dibagi menjadi beberapa bagian. Menurut Andalas , terdapat
struktur bawah (sub structure) , struktur atas (upper structure), struktur atap
(superstructure). Bagian bagian tersebut dapat di identifikasi berdasarkan bahan
bangunan yang di pakai.
11

1. Struktur Bawah (sub structure)


Struktur bawah atau pondasi merupakan bagian penunjang inti berdirinya suatu
bangunan. Menurut Ariestadi (2008, hlm. 253) Terdapat berbagai bentuk dan bahan
pondasi yang saat ini diterapkankan untuk mendukung bangunan. Bahan pondasi
umumnya dibuat dari bahan yang tahan terhadap umur dan pengaruh tanah dimana
pondasi tersebut di pasang. Secara umum dapat di golongkan menjadi pondasi
dangkal dan pondasi dalam. Dalam mata pelajaran APLPIG, jenis pondasi yang
biasa digunakan adalah pondasi batu kali. Untuk rincian bahan dari pondasi tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Batu belah
Batu belah merupakan bahan utama dalam pembuatan pondasi batu kali. Batu
belah ini nantinya akan menyusun struktur utama dari pondasi batu kali tersebut.
Menurut Noorlaelasari (2010, hlm 21) Batu kali yang dipasang hendaknya sudah
dibelah dahulu besarnya kurang lebih 25 cm, ini dengan tujuan agar tukang
batu mudah mengatur dalam pemasangannya, dan juga tidak terlalu berta
dalam pengangkatannya, sehingga bentuk pasangan menjadi rapih dan kokoh.

b. Semen
Pada Pondasi batu kali, semen berfungsi merekatkan material utama yakni batu
belah yang akan menjadi material utama dalam pondasi tersebut. Menurut Tamrin
(2008, hlm. 49) Adukan memberi perapatan antara satuan-satuannya untuk
mencegah masuknya air dan angin. Adukan merekatkan satuan-satuan tersebut satu
sama lain untuk mengikatnya menjadi satuan struktural monolitik dan juga penting
untuk penampilan dinding pasangan batu. Dengan adanya semen, struktur pada
pondasi batu kali menjadi satu kesatuan atau monolit.

c. Pasir Pasang
Pasir Pasang merupakan bahan yang akan digunakan pada adukan untuk
merekatkan batu belah. Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pasir pasang
12

yakni harus memiliki kualitas yang tinggi dan kandungan tanah yang sangat kecil.
Tujuan tersebut agar pondasi memiliki kesatuan yang erat antara material yang ada.

d. Air
Air adalah bahan campuran untuk adukan. Air mengikat komponen utama
adukan, yakni semen dan pasir. Penggunaan air harus sesuai dengan standar yang
ada, hal ini bertujuan agar adukan tidak lembek dan dapat mengikat komponen batu
belah.
Pada Pembuatan Pondasi batu kali ini dibuat menjadi satu kesatuan yang
erat dan kuat dengan adukan perekat dari campuran 1 kp : 1 pc : 5 ps.
Sebelum pasangan batu kali dibuat bangunan bawahnya diberi pasir urug setebal
20 cm dan batu kosong satu lapis. Kemudian setelah pasangan batu kali selesai
dikerjakan, lubang sisa di kanan kiri diurug dengan pasir. (Noorlaelasari, 2010 ,
hlm.24)

2. Struktur Atas (upper structure)


Dalam struktur atas dibagi menjadi beberapa bagian. bagian-bagian ini
meneruskan tahapan dari struktur bawah yakni pondasi. bagian dari struktur atas
diantaranya balok, kolom, dan plat lantai.
Dalam pembuatan bagian struktur tersebut terdapat bahan-bahan yang akan
dipakai. Bahan yang dipakai pada bagian tersebut diantaranya :
a. Besi Tulangan
Besi tulangan ada material pokok dalam membuat bahan struktur. Adanya besi
tulangan yakni membuat rangkaian antara kolom, balok, dan plat. Tulangan pada
balok,plat, dan kolom disesuaikan dengan kebutuhan atau aturan yang dibuat.

b. Beton
c. Kawat Pengikat
13

3. Struktur Atap (superstructure)


Struktur atap merupakan bagian kerangka yang penyusun untuk berdirinya
penutup dari bangunan. Struktur atap merupakan bagian akhir atau atas dari suatu
struktur bangunan. Struktur atap mempunyai beberapa opsi untuk pemilihan
material yang akan digunakan.
Material yang dapat digunakan pada Struktur atap yakni:
a. Rangka Atap Baja Ringan
b. Rangka Atap Kayu

2.1.5 Kriteria dan Hubungan Bahan Bangunan dengan Mata Pelajaran


APLPIG
Bahan bangunan merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki dalam mata
pelajaran APLPIG. Hal ini didasarkan pada kompetensi dasar pada mata pelajaran
tersebut. Kompetensi yang menyangkut hubungan bahan bangunan dengan mata
pelajaran APLPIG, diantaranya :

Tabel 2. Kompetensi Dasar APLPIG

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.12 Menerapkan perintah aplikasi 4.12 Mengoperasikan perintah aplikasi


penggambaran 2D penggambaran 2D

3.13 Menerapkan aplikasi perangkat 4.13 Membuat gambar konstruksi


lunak pada gambar konstruksi dengan perangkat lunak

Sumber : Kompetensi Keahlian DPIB


Tujuan dari kompetensi adalah untuk mencapai kemampuan siswa pada mata
pelajaran APLPIG. Sehingga, siswa dapat mendesain suatu bangunan sesuai dengan
kompentensi yang telah dicapai. Hal ini menunjukan dasar dari pengetahuan pada mata
pelajaran APLPIG.
14

Pada mata pelajaran APLPIG, siswa dituntut untuk mampu menganalisis,


memahami dan menerapkan bahan bangunan. Kompetensi ini mempunyai tujuan untuk
siswa paham akan fungsi dari bahan bangunan yang akan di pakai pada konstruksi.
Sehingga penggunaan bahan bangunan sesuai pada tempat dan fungsinya.

Apabila kompetensi tersebut belum tercapai, maka akan terjadi kekeliruan pada
siswa. Salah satunya kesalahan dalam pemilihan bahan bangunan. Hal ini
menyebabkan kesalahan penempatan sesuai pokok dan fungsi bahan tersebut.

Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam


mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran,
kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran yang
selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD) (Nailufar , 2012. hlm. 14)

Dari hal yang di capai siswa terbentuklah kriteria yang mencakup hubungan
antara bahan bangunan dengan mata pelajaran APLPIG. Sehingga terdapat rincian dari
hal yang harus di capai siswa. Pada pencapaian tersebut terdapat adanya kemampuan
siswa yang bisa dinilai.
Dari tabel kompetensi dasar dapat diketahui kompetensi yang harus di capai
dalam mata pelajaran APLPIG. Bahan bangunan menjadi perhatian penting untuk
mencapai kompetensi tersebut. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman yang penting
mengenai bahan bangunan agar kompetensi tersebut tercapai

2.2 Penelitian Yang Relevan


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh pengetahuan siswa
pada bahan bangunan terhadap mata pelajaran APLPIG. Karena, bahan bangunan
merupakan pengetahuan dasar dalam dunia konstruksi. Sehingga pengetahuan tersebut
berperan dalam menunjang pengetahuan siswa padamata pelajaran APLPIG di jurusan
desain pemodelan dan informasi bangunan.
Dalam penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu atau yang relevan terhadap
penelitian yang sedang dilakukan. Yakni penelitian yang dilakukan oleh Satria
15

Nurachmat dengan judul “Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar mata
pelajaran menggambar dengan perangkat lunak siswa kelas XI Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 6 Kota Bekasi” penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa
besar pengaruh penggunaan gaya belajar terhadap prestasi belajar menggambar dengan
perangkat lunak pada materi yang ada. Pada hasil penelitian didadapatnya rata rata nilai
sebesar 86,32 pada gaya belajar terbimbing, dan 77, 72 pada gaya belajar mandiri.
Penelitian ini menunjukan dengan adanya gaya belajar terbimbing maka prestasi
belajar dapat ditingkatkan pada mata pelajaran tersebut
Selanjutnya terdapat penelitian oleh Akhmad Syaiful Adnan dengan judul
“Hubungan prestasi belajar Mata Pelajaran Gambar Teknik terhadap prestasi belajar
Autocad kelas XI program keahlikan Gambar Bangunan di SMK Negeri 3 Yogyakarta
Tahun ajaran 2014/2015” di dapatkan dari hasil penelitian ini adanya nilai rata – rata
dari siswa yakni 77,85 dimana nilai kriteria ketuntasannya yakni 75. Variabel prestasi
belajar mata pelajaran Gambar Teknik memiliki kontribusi yang positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar AutoCAD. perbandingan dengan rtabel sebesar 0,2144 pada
taraf signifikansi 5%, maka harga r hitung lebih besar dari rtabel (0,54 > 0,2144).
Koefisien determinasi r2 sebesar 0,29 menggambarkan bahwa mata pelajaran gambar
teknik memberikan sumbangan efektif sebesar 29% terhadap prestasi belajar
menggambar dengan perangkat lunak siswa.

2.3 Kerangka Berfikir


Dalam proses pembelajaran dan seiring berjalannya waktu, pengetahuan akan
terasah dan selalu ditingkatkan sesuai dengan pengalaman yang telah dialami oleh
siswa. Pemahaman dan pengetahuan berdampak pada hasil belajar siswa itu sendiri,
dengan dugaan tersebut maka ada implikasi antara pengetahuan pada bahan bangunan
terhadap mata pelajaran APLPIG. Hal tersebut bergantung kepada faktor yang
mempengaruhi kedua variabel yang saling berhubungan.

Variabel X Variabel Y

Pengetahuan Bahan Mata Pelajaran


Bangunan APLPIG

Aspek yang di Aspek yang di


ungkap: ungkap:
16

Siswa Jurusan
Desain Temuan
Pemodelan penelitia
Informasi n
Bangunan
(DPIB)
SMKN Kota Kesimpulan
Bekasi dan saran

Gambar 2. Kerangka Berfikir

2.4 Hipotesis
1. H0
Berdasarkan uraian diatas, tidak ada pengaruh dari pengetahuan bahan
bangunan terhadap mata pelajaran APLPIG di SMKN Bekasi.

2. H1
Berdasarkan uraian diatas, terdapat pengaruh dari pengetahuan bahan
bangunan pada siswa terhadap mata pelajaran APLPIG di SMKN Bekasi.
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pada saat melakukan penelitian, peneliti harus mempunyai desain penelitian
.desain penelitian dibuat untuk melakukan langkah-langkah penelitian yang akan di
capai. Dalam desain penelitian terdapat metode yang dipergunakan dalam suatu
penelitian, oleh karena itu sangat berguna bagi peneliti untuk memilih dan menentukan
metode penelitian yang tepat dapat membantu dalam mencapai tujuan penelitian.
Desain Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelatif yang bertujuan untuk
mengetahui pengeraruh pengetahuan bahan bangunan terhadap mata pelajaran
APLPIG. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh
yang akan di alami oleh sampel terhadap kedua variable yang akan diteliti.
Menurut Nana Sudjana dan R. Ibrahim (dalam Cahyawening, 2013, hlm. 39)
yang mengatakan Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskrisikan
suatugejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi saat sekarang di mana penelitibemsaha
memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk kemudian
digambarkan scbagaimana adanya

3.2 Partisipan
Menurut pandangan Sumarto (dalam Arafah, 2003, hlm. 17) partisipan yaitu:
“Pengambilan bagian atau keterlibatan orang atau masyarakat dengan cara memberikan
dukungan (tenaga, pikiran maupun materi) dan tanggung jawabnya terhadap setiap
keputusan yang telah diambil demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan bersama”.
Dapat disimpulkan bahwa partisipan adalah subjek yang dilibatkan di didalam
kegiatan mental dan emosi secara fisik sebagai peserta dalam memberikan respon
terhadap kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung pencapaian tujuan dan
bertanggung jawab atas keterlibatannya.

14
Dalam penelitian ini peneliti melibatkan beberapa pastisipan yaitu :
1. SMKN 6 Bekasi
2. Kepala Sekolah SMKN 6 Bekasi
3. Ketua Program Studi Desain Pemodelan dan Informasi Bagunan
4. Siswa SMKN 6 Bekasi

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Menurut Sugiono (2015) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Kesimpulannya bahwa populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari obyek
yang merupakan perhatian dari peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan di SMKN 6 Bekasi

3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian adalah suatu bagian dari populasi. Seperti yang telah
dikemukakan oleh Sugiyono (2015) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga , dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari pada sampel itu, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representative (mewakili).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yakni pengambilan secara acak
(simple random sampling). Menurut Sugiyono (dalam Priatna, 2013, hlm. 26) 4,
probability sampling adalah Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Dalam hal ini setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijaikan
sampel. Sedangkan simple random sampling dikatan sederhana karena Pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

1 XI DPIB 2 33

Total 33

Sumber :Dokumen SMK 6 Bekasi

Pada penelitian ini untuk menentukan sampel dari suatu populasi yaitu dengan
menggunakan rumus Solvin, dengan rumus sebagai berikut:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

Keterangan :

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran Populasi

e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel


yang dapat ditolelir

(Agustiningtyas, 2013, hlm. 63)


Sampel yang diteliti yakni :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

33
𝑛= = 30,48 ≈ 30 siswa
1 + 33 (0,05)2

Dari seluruh sampel yang ada, maka sampel yang akan di teliti yakni berjumlah
33 sampel dari total 30.

3.4 Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono (2015, hlm. 60) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (X)


Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Bahan Bangunan, dimana
Pengetahuan bahan bangunan ini diteliti pada siswa kelas XI DPIB 2 Meliputi
pengetahuan tentang bahan bangunan yang ada pada struktur bangunan .

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Mata Pelajaran APLPIG. Yakni yang
akan dipengaruhi dengan variable bebas.

Variabel X Variabel Y
(Variabel Bebas) (Variabel Terikat)
Pengetahuan Bahan Bangunan Mata Pelajaran APLPIG

Gambar 3.1 Hubungan antara variabel X dan Y


3.5 Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (dalam Istikomah, 2007, hlm. 37) menjelaskan “Instrumen
penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya”. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
bahan bangunan terhadap mata pelajaran APLPIG yaitu berupa tes kognitif dan
observasi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Tes Kemampuan Kognitif


Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan
bahan bangunan pada responden. Tes kemampuan kognitif yang digunakan dalam
penelitian ini berupa Pilihan ganda (Multiple Choice Test) . Menurut Tias (2014, hlm.
40) Tes ini merupakan tes berbentuk pilihan ganda yang dikembangkan dari beberapa
aspek dan indikator. Jumlah pilihan yang diberikan sebanyak empat pilihan. Tes ini
terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum
lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan
jawaban yang telah disediakan. Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang
benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh.

2. Observasi
Observasi merupakan Teknik pengumpulan data dengan cara melihat situasi
ataupun kondisi dari subjek yang sedang diamati. Menurut Hadi (dalam Sugiono, 2015,
hlm. 2013) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Jenis dari observasi yang akan dipakai yakni observasi non partisipan. Yakni
peneliti tidak terlibat langsung dari aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Peneliti hanya
sebagai pengamatan independen. Dalam observasi yang dilakukan yaitu digunakan
skala likert dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Mengukur pada tingkat skala ordinal
b. Mudah ditafsirkan untuk penilaian hasil
c. Bentuk yang paling umum

Tabel 3.2 Skala Likert untuk observasi variabel Y


Bobot Skor

Pertanyaan Sangat Sangat Tidak


Baik Tidak Baik Baik
Baik

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Sumber: Sugiyono, 2015

3.6 Kisi – Kisi Instrumen


Kisi – kisi merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan
dibuat. Kisi – kisi ini merupakan acuan bagi penulis soal, sehingga siapapun yang
menulis soal akan menghasilkan soal yang memiliki isi dan tingkat kesulitan relatif
sama. Kisi kisi yang akan digunakan diantaranya :

1. Kisi Kisi Instrumen Variabel X


Tabel 3.2 Kisi kisi variable

Variabel Indikator Jumlah Butir Total

Pengetahuan terhadap
karakteristik material
substructure, 12
4,6,9,10,11,14,15,16,17,20,21
upperstructure, & ,&24
superstructure
Variabel Indikator Jumlah Butir Total

Pengetahuan terhadap
fungsi material
substructure, 1,5,13,18,&23 5
Pengetahuan
Bahan upperstructure, &
Bangunan
superstructure
Pengetahuan terhadap
jenis material
substructure, 2,3,7,8,12,19,22,&25 9

upperstructure, &
superstructure

Total Soal 25

Sumber : Data Peneliti

2. Kisi Kisi Instrumen Variabel Y


Tabel 3.3 Kisi kisi variabel
Variabel Indikator Aspek yang diamati Bobot Butir Total

a. Notasi (5%)
Kelengkapan b. Simbol (5%) 1, 2 , 3 & 4 4
Gambar c. Dimensi (10%)
d. Etiket (10%)
Mata
Pelajaran a. Kesesuaian Tebal Garis (10%)
Ketepatan Gambar 2
APLPIG b. Ketepatan Ukuran (10%) 5&6
Konstruksi
Variabel Indikator Aspek yang diamati Bobot Butir Total

a. Skala Gambar (10%)


Layout Gambar b. Orientasi Gambar (10%) 7,8,9 3

c. Proporsional (10%)

Waktu Pengerjaan a. Ketepatan pengumpulan tugas (20%) 10 1

Total 10

Sumber : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

3.7 Skenario Pembelajaran


Dalam berlangsungnya proses pembelajaran terdapat alur ataupun rangkaian
tahapan yang akan dilalui oleh tenaga pendidik dan siswa. Tujuan dari pembelajaran
ini yakni :
1. Memahami pentingnya bimbingan dalam pembuatan gambar konstruksi
2. Mampu menyajikan perintah aplikasi serta pembuatan gambar konstruksi
Tabel 3.4 Skenario Pembelajaran

Tahapan Deskripsi Alokasi


Kegiatan
Pokok Kegiatan Kegiatan

1. Mengarahkan siswa untuk berdoa dan


mendata kehadiran siswa.
2. Memberi motivasi siswa.
3. Mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran yang akan di capai oleh
Pendahuluan Mendengarkan 20 Menit
siswa setelah proses belajar selesai.

1. Siswa menyimak penyampaian materi


mengenai bimbingan tugas pembuatan
gambar konstruksi
Mengamati
60 Menit
1. Siswa diminta untuk memberikan
tanggapan terhadap materi yang telah di
sampaikan
Inti 2. Guru memberikan pendapat mengenai
pertanyaan yang diajukan
3. Siswa diberikan tugas mengenai materi
Mempertanyakan yang telah disampaikan beserta waktu
pengumpulan tugas tersebut

Mempelajari 1. Siswa diberikan tugas oleh guru 200 Menit


2. Siswa mengerjakan tugas individu

1. Menumbuhkan rasa ingin tahu agar


siswa gemar membaca dengan
memberikan evaluasi kepada siswa.
2. Membimbing siswa secara mandiri
untuk membuat rangkuman dari materi
20 Menit
yang telah dibahas.
Penutup Mengeksplorasi 3. Menutup pelajaran dengan salam dan
doa

Sumber : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran SMKN 6 Kota Bekasi


3.8 Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan melalui penelitian ini yaitu jenis data instrumen,
yang berupa tes kognitif dan observasi yang akan disebarkan kepada siswa jurusan
DPIB SMKN 6 Kota Bekasi. Sumber data yang yang didapat yaitu dari data primer
yang merupakan siswa jurusan DPIB kelas XI dan data sekunder bagian Tata Usaha
(TU) FPTK UPI guna untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang akan diteliti serta
sebagai bagian administrasi surat menyurat perizinan bagi peneliti.

3.9 Uji Instrumen Penelitian


3.9.1 Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2015, hlm. 363).
Pengujian validitas pada penelitianevaluatif ini menggunakan logical validity (validitas
logis). Validitas logis untuk sebuah instrumen menunjuk pada kondisi sebuah
instrumen yang memenuhi syarat valid berdasarkan hasil penalaran dan rasional.
Instrumen yang diuji validitasnya adalah komponen konteks, masukan, proses dan
hasil.

n(∑XY) − (∑X)(∑Y)
𝑟𝑥𝑦 =
√(n. ∑X 2 − (∑X)2 )(n. ∑Y 2 − (∑Y)2 )

Suharsimi Arikunto (Dalam Rahman. 2016, hlm. 15)


Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
n = jumlah responden.
∑X = jumlah skor butir soal
∑Y = jumlah skor total
∑X 2 = jumlah skor kuadrat butir soal
∑Y 2 = jumlah skor total kuadrat butir soal
Nilai r hitung dicocokkan dengan rtabel product moment pada taraf signifikan
5%. Jika r hitung lebih besar dari rtabel 5%. Maka butir soal tersebut valid. (Dewi,
2018, hlm.1)
Kriteria validitas sebagai berikut:
Tabel 3.4 Interpretasi Validitas
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Sumber : Suharsimi Arikunto (Dalam Rahman. 2016, hlm. 15)

Kriteria pengujian dengan membandingkan antara koefisien korelasi (r hitung)


dengan nilai tabel korelasi Product Moment (rtabel). Kriterianya: “jika rhitung> rtabel maka
instrumen valid, sebaliknya jika rhitung< rtabel maka instrumen tidak valid” (Riduwan,
2011, hlm. 78).
Setelah harga rxy diperoleh, kemudian di distribusikan kedalam uji t dengan
rumus :

𝑁−2
𝑡 = 𝑟𝑥𝑦 √
1 − 𝑟𝑥𝑦 2

Suharsimi Arikunto (Dalam Rahman. 2016, hlm. 15)


Keterangan :
t = Uji signifikansi korelasi
r = Koefisien korelasi yang telah dihitung
n = Jumlah responden uji coba
Dengan: t merupakan nilai hitung koefisien validitas, 𝑟xy adalah nilai koefisien
korelasi tiap butir soal, dan N adalah jumlah siswa uji coba. Kemudian hasil diatas
dibandingkan dengan nilai t daritabel pada taraf kepercayaan 95% dan derajat
kebebasan (dk) = N–2. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka koefisien validitas butir soal pada
taraf signifikansi yang dipakai.

3.9.2 Hasil Uji Validitas


Uji coba validitas dilakukan kepada siswa kelas XI program DPIB SMKN 6 Kota
Bekasi. Percobaan ini melibatkan 11 responden untuk mendapatkan hasil dari validasi
tersebut .Berikut merupakan tabel jumlah responden uji coba instrument:

Tabel 3.5 Data Responden Uji Coba Instrumen.


No Kelas Jumlah

1. XI DPIB 1 11 orang

Jumlah 11 orang

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


Data yang telah didapat dari responden kemudian dikumpulkan, lalu dilakukan
uji validitasnya untuk menentukan seberapa besar tingkat validitas atau tidaknya
sebuah butir pernyataan yang digunakan dalam instrument penelitian. Dari hasil yang
didapat, terdapat 4 butir soal pertanyaan yang tidak valid pada soal bahan bangunan
(Variabel X). Dari total 25 butir soal, tersisa 21 setelah dikurangi dari soal yang tidak
valid. Berikut ini merupakan table uji validitas dari setiap butri pertanyaan :
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X (Pengetahuan Bahan Bangunan)

Nomor Soal

No Nama Y Y^2 SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Angelique Chonora 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 20 400 100

2 Febrian Surya Nugraha 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484 110

1
3 Grace Yohana Berlian 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6 36 30

4 Marsa Rizqi Yudha Saputra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 484 110

5 Juhana Oktaviyani NS 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 8 64 40

6 Nimas Damayanti 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 8 64 40

7 Ponco Sulistyo 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 21 441 105

8 Putri Dwi Nuryani 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484 110

9 Rachmad Fadillah 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 6 36 30

10 Rindi Renata 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 11 121 55

11 Yosua Benaiya Chrisera 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 441 105

TOTAL 167 3055 835


REKAP

⅀X 6 6 6 6 6 8 5 8 8 6 6 5 9 6 8 9 8 7 8 7 6 7 6 5 5

⅀X^2 6 6 6 6 6 8 5 8 8 6 6 5 9 6 8 9 8 7 8 7 6 7 6 5 5

(⅀X)^2 36 36 36 36 36 64 25 64 64 36 36 25 81 36 64 81 64 49 64 0 0 0 0 0 0

⅀Y 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167

⅀Y^2 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055 3055

(⅀Y)^2 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889 27889

rxy ⅀XY 118 117 117 114 115 142 82 142 144 114 114 66 153 113 142 153 144 127 117 139 128 111 128 107 108

PERHITUNGAN

PEMBILANG 296 285 285 252 263 226 67 226 248 252 252 -109 180 241 226 180 248 228 -49 360 406 52 406 342 353

30 30 30 30 30 24 30 24 24 30 30 30 18 30 24 18 24 28 24 77 66 77 66 55 55

PENYEBUT 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716 5716

414,101 414,101 414,101 414,101 414,101 370,384 414,101 370,384 370,384 414,101 414,101 414,101 320,762 414,101 370,384 320,762 370,384 400,060 370,384 663,424 614,212 663,424 614,212 560,696 560,696

HASIL rxy 0,7148 0,6882 0,6882 0,6085 0,6351 0,6102 0,1618 0,6102 0,6696 0,6085 0,6085 -0,2632 0,5612 0,5820 0,6102 0,5612 0,6696 0,5699 -0,1323 0,5426 0,6610 0,0784 0,6610 0,6100 0,6296

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


Berikut ini merupakan resume dari hasil instrument yang telah di uji validitas,
yaitu Variabel X (Pengetahuan Bahan Bangunan) yang menggunakan Soal,
diantaranya :
Tabel 3.7 Resume Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X (Pengetahuan Bahan Bangunan)

Validitas
No Soal
rhitung Kategori thitung ttabel Keterangan
1 0,715 Tinggi 3,066 Valid
2 0,688 Tinggi 2,846 Valid
3 0,688 Tinggi 2,846 Valid
4 0,609 Tinggi 2,301 Valid
5 0,635 Tinggi 2,467 Valid
6 0,610 Tinggi 2,311 Valid
Sangat
7 0,162 0,492 Invalid
Rendah
8 0,610 Tinggi 2,311 Valid
9 0,670 Tinggi 2,704 Valid
10 0,609 Tinggi 2,301 Valid
11 0,609 Tinggi 2,301 Valid
Sangat
12 -0,26322 -0,81853 Invalid
Rendah
13 0,561164 Cukup 2,03393 1,833113 Valid
14 0,581983 Cukup 2,14701 Valid
15 0,610178 Tinggi 2,31051 Valid
16 0,561164 Tinggi 2,03393 Valid
17 0,669576 Tinggi 2,70447 Valid
18 0,569915 Cukup 2,08073 Valid
Sangat
19 -0,1323 -0,40041 Invalid
Rendah
20 0,542639 Cukup 1,93807 Valid
21 0,66101 Tinggi 2,64271 Valid
Sangat
22 0,078381 0,23587 Invalid
Rendah
23 0,66101 Tinggi 2,64271 Valid
24 0,609956 Tinggi 2,30917 Valid
25 0,629575 Tinggi 2,43098 Valid

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


3.9.3 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Alat ukur instrument dikategorikan reliabel jika menunjukkan
konstanta hasil pengukuran dan mempunyai ketetapan hasil pengukuran sehingga
terbukti bahwa alat ukur itu benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
(Dewi, 2018, hlm.2).
berikut:
𝑘 𝑣𝑡 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟𝑡𝑡 = ( )( )
𝑘−1 𝑣𝑡
Suharsimi Arikunto (Dalam Dewi. 2018, hlm. 2)
Keterangan :
rtt = reliabilitas tes
k = banyaknya butir soal yang sahih
𝑣𝑡 = varian total
p = proporsi subyek yang menjawab soal dengan benar
q = proporsi subyek yang menjawab soal dengan salah
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

Rumus untuk varians total :

2
𝑛 ∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖)2
𝑆 =
𝑛 (𝑛 − 1)
Arifin, Z, (2013, hlm.
263)

Keterangan :
xi = nilai ke - i
n = jumlah data
Nilai ri (rhitung) yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel pada
tabel product moment. Apabila rhitung > rtabel dengan tingkat kepercayaan 5 %, maka tes
dinyatakan reliabel. Namun sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka tes tersebut tidak
reliable pada tingkat kepercayaan 5 %, dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2.
Tabel 3.8 Kriteria Indeks Reliabilitas
Indeks Kriteria

0,80 ≤ ri < 1,00 Sangat Tinggi

0,60 ≤ ri < 0,80 Tinggi

0,40 ≤ ri < 0,60 Cukup

0,20 ≤ ri < 0,40 Rendah

0,00 ≤ ri < 0,20 Sangat Rendah

Sumber : Suharsimi Arikunto (Dalam Dewi. 2018, hlm. 2)

3.9.4 Hasil Uji Reliabilitas


Dalam Uji Reliabilitas Harga r11 dibandingkan dengan rtabel, jika harga r11 < rtabel,
maka instrumen tersebut tidak reliabel. Bila taraf kesalahan ditetapkan 5% (taraf
kepercayaan 95%) dan n = 21, maka harga rtabel = 0,433. Data yang digunakan dalam
uji reliabilitas adalah butir-butir pernyataan instrument yang lolos dari uji validitas.
Berikut merupakan tabel data yang digunakan dalam uji reliabilitas:

Tabel 3.9 Jumlah Butir Valid Instrumen.


Jumlah Butir
Variabel Penelitian Nomor Butir Valid
Valid

Pengetahuan Bahan
21 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,20,21,23,24,25
Bangunan (X)

Jumlah 21 21

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


Kemudian peneliti melakukan uji reliabilitas terhadap butir pernyataan yang
digunakan dalam penelitian agar dapat menentukan tingkat ketepatan atau
kebenaran butir pernyataan instrument penelitian. Berikut merupakan tabel uji
reliabilitas butir pernyataan intrumen penelitian :
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X (Pengetahuan Bahan Bangunan)

Nomor Soal

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 X X^2

1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 20 21 23 24 25

1 Angelique Chonora 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
18 324

2 Febrian Surya Nugraha 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


20 400

3 Grace Yohana Berlian 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0


4 16

4 Marsa Rizqi Yudha Saputra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


20 400

5 Juhana Oktaviyani NS 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
6 36

6 Nimas Damayanti 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
7 49

7 Ponco Sulistyo 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
18 324

8 Putri Dwi Nuryani 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


19 361

9 Rachmad Fadillah 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
3 9

10 Rindi Renata 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
7 49

11 Yosua Benaiya Chrisera 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1


20 400

6 6 6 6 6 8 8 8 6 6 9 6 8 9 8 7 7 6 6 5 5
JUMLAH 142 2368

p 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,73 0,73 0,73 0,55 0,55 0,82 0,55 0,73 0,82 0,73 0,64 0,64 0,55 0,55 0,45 0,45

⅀pq 4,727273
q 0,45 0,45 0,45 0,45 0,45 0,27 0,27 0,27 0,45 0,45 0,18 0,45 0,27 0,18 0,27 0,36 0,36 0,45 0,45 0,55 0,55

pq 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,20 0,20 0,20 0,25 0,25 0,15 0,25 0,20 0,15 0,20 0,23 0,23 0,25 0,25 0,25 0,25

ΣX
6 6 6 6 6 8 8 8 6 6 9 6 8 9 8 7 7 6 6 5 5
Σ (X)2
6 6 6 6 6 8 8 8 6 6 9 6 8 9 8 7 7 6 6 5 5
(Σ X)2
36 36 36 36 36 64 64 64 36 36 81 36 64 81 64 49 49 36 36 25 25
Si 0,204 0,204 0,204 0,204 0,204 0,236 0,236 0,236 0,204 0,204 0,245 0,204 0,236 0,245 0,236 0,222 0,222 0,204 0,204 0,181 0,181

ΣSi 4,517

St
5884,000

r11
1,034
r tabel
0,433
Reliabilitas Sangat Kuat

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen uji coba angket dan tes untuk masing-
masing variabel disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.11 Resume Hasil Uji Reliabilitas.
Variabel r11 rtabel (95%)(21) Ket. Reliabilitas

X 1,034 0,433 Sangat Kuat

(Sumber: Data primer yang telah diolah)


Uji reliabilitas instrumen uji coba angket variabel X menyatakan besar r11 = 1,034
> rtabel = 0,433, maka instrumen uji coba dinyatakan reliabel. Selanjutnya nilai r11 sesuai
dengan pedoman kriteria. Diketahui bahwa nilai r11 = 1,034 berada pada indeks korelasi
antara 0,800-1,00 termasuk dalam kategori sangat kuat. Maka angket uji coba variabel
X tersebut reliabel dengan interprestasi sangat kuat.
Dari uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan, didapatkan sejumlah 21 item
pernyataan pada angket uji coba variabel X kriteria valid dan reliabel, selanjutnya dapat
digunakan langsung sebagai item pernyataan untuk instrumen penelitian yang
kemudian diberikan kepada responden yakni kelas XI DPIB pada SMKN 6 Kota
Bekasi.

3.9.5 Tingkat Kesukaran


Menurut Arikunto (dalam Jayanti, 2105, hlm. 42) Soal yang baik adalah tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa
untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba
lagi karena di luar jangkauannya. Taraf kesukaran adalah pernyataan tentang seberapa
mudah atauseberapa sukar butir tes itu bagi teste atau siswa terkait, bilangan yang
menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal.
𝐵
𝑃=
𝐽𝑆
Suharsimi Arikunto (Dalam Jayanti. 2015, hlm. 42)
Keterangan :
P = indeks tingkat kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab soal benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Setelah menghitung besar indeks kesukaran untuk setiap butir soal, selanjutnya
mengklasifikasikan butir-butir soal tersebut kedalam kategori mudah, sedang dan
sukar. Berikut tabel klasifikasi indeks kesukaran.

Tabel 3.12 Kriteria Tingkat Kesukaran


Batasan Kategori

0,00 ≤ P < 0,30 Soal Sukar

0,30 ≤ P ≤ 0,70 Soal Sedang

0,70 < P ≤ 1,00 Soal Mudah

Sumber :Suharsimi Arikunto (Dalam Jayanti. 2015, hlm. 42)

3.9.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran


Pada hasil uji tingkat kesukaran di dapatkan hasil diantarnaya terdapat soal
dengan tingkat kesukaran sedang dan mudah, diantaranya:

Tabel 3.13 Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Nomor Soal Tingkat Kesukaran Keterangan


1 0,55 Sedang
2 0,55 Sedang
3 0,55 Sedang
4 0,55 Sedang
5 0,55 Sedang
6 0,73 Mudah
7 0,73 Mudah
8 0,73 Mudah
9 0,55 Sedang
10 0,55 Sedang
Nomor Soal Tingkat Kesukaran Keterangan
11 0,82 Mudah
12 0,55 Sedang
13 0,73 Sedang
14 0,82 Mudah
15 0,73 Mudah
16 0,64 Sedang
17 0,64 Sedang
18 0,55 Sedang
19 0,55 Sedang
20 0,45 Sedang
(Sumber: Data primer yang telah diolah)

Tabel 3.14 Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Keterangan Jumlah soal


Sukar -
Sedang 14
Mudah 6
Jumlah 20
(Sumber: Data primer yang telah diolah)

Dari hasil Uji Tingkat Kesukaran sebanyak 20 soal. didapatkan 14 butir soal
dengan tingkat kesukaran Sedang, dan 14 butir soal dengan tingkat kesukaran Mudah.

3.9.7 Uji Daya Pembeda


Daya pembeda adalah kemampuan butir soal untuk membedakan antarasiswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang
digunakan yakni :
X̅ 𝑘𝐴 − X̅ 𝑘𝐵
𝐷𝑃 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠
Arifin (2017, hlm. 15)
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
X̅ka = Skor rata-rata (mean) kelompok atas
X̅kb = Skor rata-rata (mean) kelompok bawah
Skor maks = Skor maksimum
Tabel 3.15 Klasifikasi Daya Pembeda
Batasan Kategori

0,00 < DP < 0,20 Jelek

0,20 < DP < 0,40 Cukup

0,40 < DP < 0,70 Baik

0,70 < DP < 1,00 Baik Sekali

Sumber :Suharsimi Arikunto (Dalam Jayanti. 2015, hlm. 44)

3.9.8 Hasil Uji Daya Pembeda


Dari Hasil uji daya pembeda pada 20 soal yang valid, didapatkan hasil uji daya
pembeda sebagai berikut, diantaranya :
Tabel 3.16 Hasil Uji Daya Pembeda

Nomor
Nilai Keterangan
Soal
1 0,30 Baik
2 0,30 Baik
3 0,30 Baik
4 0,30 Baik
5 0,40 Sangat Baik
6 0,30 Baik
7 0,40 Sangat Baik
8 0,30 Baik
9 0,20 Cukup
10 0,40 Sangat Baik
11 0,30 Baik
12 0,30 Baik
13 0,20 Cukup
14 0,30 Baik
15 0,40 Sangat Baik
16 0,40 Sangat Baik
Nomor
Nilai Keterangan
Soal
17 0,30 Baik
18 0,30 Baik
19 0,40 Sangat Baik
20 0,40 Sangat Baik
(Sumber: Data primer yang telah diolah)

Tabel 3.17 Resume Uji Daya Pembeda

Keterangan Jumlah Soal


Kurang Baik -
Cukup 2
Baik 11
Sangat Baik 7
Jumlah 20

Dalam hasil uji daya beda pada 20 soal yang telah valid. Di dapatkan 2 soal
dengan keterangan cukup, 11 soal dengan keterangan baik, dan 7 soal dengan
keterangan sangat baik.

3.9.9 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data. Dibawah ini merupakan langkah-
langkah kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Penelitian


Kegiatan pada tahap persiapan meliputi :
a. Studi Pendahuluan
b.Studi Pustaka
c. Menentukan sampel penelitian
d.Membuat dan menyusun instrumen penelitian
e. Melakukan uji coba instrumen penelitian
f. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi :
a. Memberikan tes pada sampel
b.Melakukan obserasi pada sampel

3. Tahap Akhir Penelitian


Kegiatan pada tahap ini meliputi :
a. Mengumpulkan data
b.Mengolah data hasil tes dan obsevasi
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.
d.Menulis laporan hasil

3.10 Teknik Analisis Data


Menurut Sugiyono (2015, hlm. 333) menyatakan “teknik analisis data dalam
penelitian kuantitatif yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji
hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Dalam penelitian kualitatif, data
diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan Teknik pengumpulan data yang
bermacam macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus- menerus sampai datanya
jenuh.”.
3.10.1 Konversi Nilai Z Skor dan T Skor
Konversi Z-Skor dan T-Skor dimaksudkan untuk membandingkan dua sebaran
skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh dan yang
satunya lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya dilakukan transformasi atau
ngerubah skor mentah kedalam skor baku, berikut ini langkah-langkah perhitungan
konversi Z-Skor dan T-Skor menurut Sudjana (dalam Sofyana 2018, hlm. 39) sebagai
berikut:

a. Menghitung rata-rata ( X )
Dari tabel data mentah diperoleh (untuk variabel x):
∑𝑋
X = 𝑛
Keterangan :
X = rata-rata
∑𝑋 = jumlah harga semua x
n = jumlah data

b. Menghitung simpangan baku


∑(𝑋𝑖−𝑋)2
SD =√ 𝑛

Keterangan :
SD = standar deviasi
(Xi-X) = selisih antara skor Xi dengan rata-rata
n = jumlah data

c. Mengkonversikan data mentah ke dalam Z-Skor dan T-Skor


Konversi Z-Skor :
(𝑋𝑖−𝑋)
Z-Score = 𝑆𝐷

Keterangan :
SD = standar deviasi
(Xi-X) = selisih antara skor Xi dengan rata-rata

Konversi T- Score :
𝑋𝑖−𝑋
T- Score = [ (10)] + 50
𝑆𝐷

Keterangan :
SD = standar deviasi
Xi-X = selisih antara skor Xi dengan rata-rata

Dengan langkah perhitungan yang sama, konversi Z-Skor dan T-Skor berlaku
untuk variabel X dan Y.
3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidak normalnya
penyebaran data yang telah dilakukan. Hasil pengujian normalitas tersebut akan
berpengaruh terhadap teknik statistik yang harus digunakan untuk pengolahan data
selanjutnya. Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi ini menggunakan rumus
chi-kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut ini. (Riduwan, 2010, hlm. 121-
124).

a. Menentukan banyaknya kelas interval


Bk = 1 + 3,3 log n
b. Menentukan rentang skor (R)
R = skor max – skor min
c. Menentukan panjang kelas interval (P)
P = R / BK
d. Menghitung rata-rata X (mean)
∑𝑓. 𝑋𝑖
𝑋=
𝑛
e. Simpangan baku (Standar deviasi)

𝑛∑𝑓𝑋𝑖 2 − ∑𝑓𝑋𝑖 2
𝑆𝐷 = √
𝑛. (𝑛 − 1)

f. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval ditambah 0,5 dan
kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5.
g. Mencari nilai Z untuk batas kelas interval dengan rumus:
(𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠−𝑋)
Z= 𝑆𝐷

h. Mencari 0 – Z dari table kurve normal 0 – Z dengan menggunakan angka-angka


untuk batas kelas. Mencari luas tiap interval dengan cara mengurangkan angka-
angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga san begitu seterusnya, kecuali angka yang berbeda pada baris
paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
i. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval
dengan jumlah responden (n = 104).
j. Mencari harga Chi-kuadrat hitung (ᵡ2hitung)
(𝑓−𝑓𝑒)2
ᵡ2 = 𝑓𝑒

Keterangan:
ᵡ2 = chi-kuadrat
f = frekuensi dari hasil pengamatan
fe = frekuensi yang diharapkan
k. Membandingkan ᵡ2hitung dengan ᵡ2tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) =
n – 1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut ini.
Jika ᵡ2hitung > ᵡ2tabel, artinya distribusi data tidak normal
Jika ᵡ2hitung < ᵡ2tabel, artinya distribusi data normal

3.10.2 Uji Kecenderungan


Menurut Sunandar Uji Kecenderungan dimaksudkan untuk menghitung
kecenderungan umum dari tiap variabel sehingga didapatkan gambaran dari masing-
masing variabel yang akan diteliti.
Langkah-langkah perhitungan uji kecenderungan dalam penelitian ini adalah :
a. Menghitung rata-tata simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub
variabel
b. Menentukan skala skor mentah, untuk menghitung besarnya rerata ideal (M) dan
simpangan baku ideal (SD)
Tabel 3.7 Kriteria Kecenderungan
Kriteria Kecenderungan Kategori

X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik

M + 0,5 SD ≤ X < M + 1,5 SD Baik

M - 0,5 SD ≤ X < M + 1,5 SD Cukup Baik

M + 0,5 SD ≤ X < M - 1,5 SD Kurang Baik

X < M – 1,5 SD Tidak Baik

Sumber : Sunandar, 2013, hlm.43


c. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data
kecenderungan tiap variabel

3.10.3 Analisis dan Pengujian Hipotesis


Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis uji korelasi.
Apabila data yang diperoleh berdistribusi normal, maka pengujian dilakukan dengan
rumus teknik korelasi pearson product moment dan apabila data berdistribusi tidak
normal maka pengujian dilakukan dengan rumus teknik korelasi spearman rank.
Setelah data hasil penelitian ini memenuhi syarat uji normalitas, maka analisis untuk
pengujian hipotesis dapat dilakukan. Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap
hubungan antara dua variabel atau lebih. Ditinjau dari operasi rumusannya, ada dua
jenis hipotesis yaitu:
a. Hipotesis nol, yakni hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan atau
pengaruh antar variabel.
b. Hipotesis alternative, yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau
pengaruh antar variabel.
Berdasarkan operasi perumusannya, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel pengetahuan bahan bangunan
terhadap mata pelajaran APLPIG pada siswa SMK 6 Bekasi
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan variabel pengetahuan bahan bangunan
terhadap mata pelajaran APLPIG pada siswa SMK 6 Bekasi

Adapun pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah


menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Analisis regresi digunakan untuk
membuktikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini:

1) Teknik Korelasi
Teknik ini digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Mencari koefisien korelasi linier sederhana (Pearson Product Moment)
Analisis ini digunakan untuk menguji hasil hipotesis, yaitu untuk
mengetahui besarnya koefisien korelasi atau pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat, berikut persamaan yang digunakan:

𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 }{𝑛 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 }

Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antara x dan y
n : jumlah responden
ΣXY : jumlah perkalian X dan Y
ΣX : jumlah skor X
ΣY : jumlah skor Y
ΣX2 : jumlah kuadrat skor X
ΣY 2
: jumlah kuadrat skor Y
(Riduwan, 2012, hlm. 98)

Sebagai pedoman kriteria penafsiran koefisian korelasi harga r akan


dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.8
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r.

Besarnya nilai r Interpretasi


0,800 – 1,000 Sangat Kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,59 Cukup kuat
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
(Sumber: Riduwan, 2012)
b) Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini
diterima atau ditolak, pengujian hipotesis menggunakan rumus sebagai
berikut:

r n2
t hitung 
2
1 r

Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
(Riduwan, 2012,
hlm.99)
Selanjutnya hasil thitung dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf
kepercayaan 95%, pada dk= n-2. Jika thitung ≥ ttabel maka signifikan dan jika
thitung ≤ ttabel maka tidak signifikan. Jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima.

c) Untuk mengetahui besarnya prosentase kontribusi antar variabel, kontribusi


tersebut dihitung dengan koefisien determinasi. Untuk menghitungnya
digunakan rurmus:
KD = (r2).100%
Keterangan:
KD = koefisien determinasi
r2 = kuadrat koefisien korelasi
(Saputra, 2007 hlm
62)

2) Analisis Regresi Sederhana


Kegunaan analisis regresi dalam penelitian adalah untuk mengukur derajat
keeratan pengaruh, memprediksi besarnya arah, serta meramalkan atau
memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.
Persamaan regresi yang diuji adalah model regresi linier sederhana variabel Y
(kesiapan PKL siswa kelas XI Program DPIB SMK Negeri 1 Sumedang) atau
variabel X (soft skills). Persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut:

𝑌′ = 𝑎 + 𝑏𝑋
Keterangan:
Y’ = nilai yang diprediksikan (Variabel terikat)
a = bilangan konstanta atau bila harga X = 0
b = koefisien regresi (Variabel bebas)
X = nilai variabel independen (Prediktor)
(Sugiyono, 2017, hlm.
188)

Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:


(∑𝑌𝑖 )(∑𝑋𝑖2 ) − (∑𝑋𝑖 ) (∑𝑋𝑖 .𝑌𝑖 )
a= 𝑛∑𝑋𝑖2 −(∑𝑋𝑖 )2

𝑛 .∑𝑋𝑖 .𝑌𝑖 − (∑𝑋𝑖 ) (∑𝑌𝑖 )


b= 𝑛∑𝑋𝑖2 −(∑𝑋𝑖 )2

Langkah-langkah menjawab regresi sederhana adalah sebagai berikut ini.


(Riduwan, 2012, hlm. 148-154)
a. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik.
b. Membuat persamaan regresi sederhana, yaitu Y = a + bX
c. Membuat tabel ANAVA untuk pengujian signifikasi dan pengujian
linearitas.
Tabel 3.9
Daftar analisis Varians (ANAVA) Variabel X dan Y Uji Signifikansi dan uji
linearitas.
Sumber Variansi Dk JK RJK Uji F Hitung

Total N ∑Y2 ∑Y2 Perbandingan F Hitung dengan


F Tabel signifikan dan linear

Regresi (a) 1 JKReg a RJKReg a Signifikasi

Regresi (bja) 1 JKReg b|a RJKReg b|a RJKReg b|a/

Residu/Sisa n-2 JKReg RJKReg RJKReg

Tuna Cocok k-2 JK (TC) RJKTC Linearitas RJKTC/

Kekeliruan (E) n-k JK € RJKE RJKE

(Sumber: Riduwan, 2012, hlm. 154)

Keterangan Rumus:
(∑𝑌)2
JKReg a = 𝑛
∑𝑋 .∑
JKReg b|a = b . [ ∑𝑋𝑌 − ]
𝑛

JKRes = (∑Y)2 - JKReg b|a – JK Reg a


RJKReg a = JKReg a
RJKReg b|a = JKReg b|a
𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠
RJK Res = 𝑛−2
𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠
RJK TC = 𝑘−2

d. Menentukan keputusan pengujian linearitas


Jika Fhitung ≥ Ftabel, artinya data berpola linear
Jika Fhitung < Ftabel, artinya data berpola tidak linear
Dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05)
Mencari Ftabel dengan rumus:
Ftabel = F (1-α)(dk.TC, dk E)
= F (1-0,05)(dk = k-2, dk = n-k)
= F (0,95)(dk = k-2, dk = n-k)

Cara mencari Ftabel, dk = k – 2 = sebagai angka pembilang


dk = n – k = sebagai angka penyebut

e. Menentukan keputusan pengujian signifikansi (hipotesis)


Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak H0 artinya signifikansi
Jika Fhitung < Ftabel, maka terima H0 artinya tidak signifikansi
Dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05)
Ftabel = F (1-α)(dk. Reg [b|a], (dk res)
= F (1-0,05)( dk. Reg [b|a], (dk res)
= F (0,95)( Reg [b|a], dk res)
Cara mencari Ftabel, dk. Reg [b|a] = sebagai angka pembilang
dk res = sebagai angka penyebut
BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN


Dalam bab temuan dan pembahasan akan dikemukakan hasil dari penelitian,
analisis data, dan pembahasan. Data yang diolah adalah hasil dari tes kognitif atau soal
dan hasil observasi pada mata pelajaran APLPIG. Pada penelitian ini difokuskan untuk
mengetahui pengaruh pengetahuan bahan bangunan terhadap mata pelajaran APLPIG.
Dalam penelitian ini ditentukan satu kelas untuk dijadikan sampel penelitian.
Pengambilan data dibantu dengan dua observer yakni peneliti dan pihak guru pada mata
pelajaran tersebut.
Dalam pengumpulan data melalui tes, peneliti menggunakan 3 aspek materi pada
konstruksi yakni sub structure, upper structure, & super structure untuk mengetahui
seberapa besar tingkat pengetahuan siswa pada bahan bangunan (Variabel X). Pada
mata pelajaran APLPIG (Variabel Y) digunakan metode observasi untuk menilai hasil
tugas siswa pada materi yang telah diberikan guru atau tenaga pendidik. Lalu
dipaparkan temuan peneliti sebagai hasil penelitian dari pengumpulan data dan
pengolahan data yang ditemukan saat penelitian. Semua data yang diperoleh oleh
peneliti akan diolah dan dianalisis untuk mencapai tujuan penelitian.

4.1 Temuan Hasil Penelitian


4.1.1 Pengetahuan Bahan Bangunan
Dalam proses pembelajaran setiap pengetahuan dasar akan memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar, terutama pada aspek yang saling berhubungan. Dalam hal ini
akan dijelaskan mengenai hasil dari perlakuan terhadap responden untuk mengetahui
pengetahuan bahan bangunan. Peneliti menyiapkan instrumen yaitu soal pilihan ganda
sebanyak 20 butir soal untuk diberikan pada responden. Setelah instrument diberikan,
di dapatkan hasil berupa :
Tabel 4.1 Data Distribusi Skor Variabel X (Pengetahuan Bahan Bangunan)

NO. ITEM
SKOR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL (X)
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 20 21 23 24
Responden 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 15
Responden 2 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 10
Responden 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 15
Responden 4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
Responden 5 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 12
Responden 6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 14
Responden 7 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 12
Responden 8 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16
Responden 9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 14
Responden 10 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15
Responden 11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
Responden 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 15
Responden 13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 14
Responden 14 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 10
Responden 15 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 12
Responden 16 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 12
Responden 17 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 15
Responden 18 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15
Responden 19 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
Responden 20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
Responden 21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 17
Responden 22 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
Responden 23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17
Responden 24 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17
Responden 25 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 11
Responden 26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
Responden 27 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
Responden 28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
Responden 29 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 13
Responden 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 16
Jumlah Skor
22 29 27 27 24 18 22 22 24 18 24 19 19 21 25 23 18 22 22 21
14,5
Rata-rata per butir
0,73 0,97 0,90 0,90 0,80 0,60 0,73 0,73 0,80 0,60 0,80 0,63 0,63 0,70 0,83 0,77 0,60 0,73 0,73 0,70

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa skor tertinggi yaitu 19 butir
soal yang terjawab dengan benar sebanyak 2 orang dan skor terendah yaitu dengan
nilai 10 berjumlah 2 orang siswa.

Gambar 4.1 Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Pada keseluruhan nilai yang telah di dapatkan dibuat tabel untuk menunjukan
seberapa besar nilai yang di dapatkan responden, diantaranya :
Tabel 4.2 Resume Nilai Pengetahuan Bahan Bangunan

Total
Nilai
Responden
19 2
18 3
17 4
16 3
15 7
14 3
13 1
12 4
11 1
10 2
Jumlah 30
(Sumber: Data Primer yang telah diolah)
Dari hasil penelitian terhadap Pengetahuan bahan bangunan (Variabel X)
didapatkan bermacam macam nilai dari rentan skor 19 hingga 10. Hal ini menunjukan
bahwa pengetahuan setiap responden bermacam – macam, yakni pengetahuan bahan
bangunan mempunyai tingkatan yang berbeda untuk setiap orang.
Tabel 4.3 Presentase butir yang terjawab

Pengetahuan Bahan Bangunan (Variabel X)

4,6,9,10,11,1 1,5,13,18,&23 2,3,7,8,12,19,22,&25 Total


Butir Soal 4,15,16,17,20,
21,&24
Rata – 0,235 0,289 0,256 0,744
Rata

Presentase 23,5 % 28,9 % 25,6 % 77,96 %

Pengetahuan Pengetahuan terhadap Pengetahuan


terhadap fungsi material terhadap jenis
material
karakteristik substructure,
substructure,
Indikator material upperstructure, & upperstructure, &
substructure, superstructure superstructure

upperstructure, &
superstructure
Prosentase Keseluruhan Nilai 77,96%

Nilai Maksimum 100 %

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


Pada Indikator karakteristik material didapat nilai sebesar 23,5% , lalu
pada fungsi material didapatkan nilai sebesar 28,9%, dan pada jenis material
sebesar 25,6%. Nilai maksimum yang bisa didapatkan oleh responden yakni
sebesar 100%, namun setelah keseluruhan nilai kalkulasikan. Di dapatkan nilai
sebesar 77.96% untuk seluruh indikator yang terdapat pada instrumen.
Berikut ini merupakan gambar diagram batang per indikator dari
Pengetahuan Bahan Bangunan (Variabel X), dimana nilai terbesar di dapatkan
pada indicator sub structure, diantaranya :
Variabel X
Pengetahuan Bahan Bangunan
28.889%
30.000%
25.556%
25.000% 23.519%

20.000%

15.000%

10.000%

5.000%

0.000%
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

Prosentase

Gambar 4.2 Prosentase Gambaran Per Indikator Variabel X.


Berdasarkan Hasil tingkat kesukaran terdapat soal dengan tingkat sedang dan
mudah. Maka dibuat prosentasi bobot dari hasil distribusi soal. Diantaranya:
Tabel 4.4 Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran No soal Bobot Persentase

Mudah 6,7,8,11,14,&15 6 30%


1,2,3,4,5,9,10,12,13,16,17,18,19,&
Sedang 14 70%
20
(Sumber: Data Primer yang telah diolah)

Setelah ditemukan hasil dari pembobotan soal, maka didapatkan data yang
berupa tabelaris nilai dari soal mudah dan sedang, diantaranya :
Tabel 4.5 Data Distribusi Pembobotan Variabel X (Pengetahuan Bahan Bangunan)

VARIABEL X

INDIKATOR Mudah Sedang

NO. SOAL 6 7 8 11 14 15 1 2 3 4 5 9 10 12 13 16 17 18 19 20
DIBAWAH RATA
SKOR TOTAL SKOR IDEAL RATA - RATA KETERANGAN DIATAS RATA RATA
RATA
BOBOT 30% 70%

SKOR IDEAL 6 14

Responden 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15 75% DIATAS RATA-RATA

Responden 2 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 10 50% DIBAWAH RATA-RATA

Responden 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 15 75% DIATAS RATA-RATA

Responden 4 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 85% DIATAS RATA-RATA

Responden 5 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 12 60% DIBAWAH RATA-RATA

Responden 6 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 14 70% DIBAWAH RATA-RATA

Responden 7 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 12 60% DIBAWAH RATA-RATA

Responden 8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 80% DIATAS RATA-RATA

Responden 9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 14 70% 20 100% 14,9 75% DIBAWAH RATA-RATA 19 63% 11 37%

Responden 10 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 75% DIATAS RATA-RATA

Responden 11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95% DIATAS RATA-RATA

Responden 12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 15 75% DIATAS RATA-RATA

Responden 13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 14 70% DIBAWAH RATA-RATA

Responden 14 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 10 50% DIBAWAH RATA-RATA

Responden 15 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 12 60% DIBAWAH RATA-RATA

Responden 16 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 12 60% DIBAWAH RATA-RATA

Responden 17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 15 75% DIATAS RATA-RATA


VARIABEL X

INDIKATOR Mudah Sedang

NO. SOAL 6 7 8 11 14 15 1 2 3 4 5 9 10 12 13 16 17 18 19 20
DIBAWAH RATA
SKOR TOTAL SKOR IDEAL RATA - RATA KETERANGAN DIATAS RATA RATA
RATA
BOBOT 30% 70%

SKOR IDEAL 6 14

Responden 18 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15 75% DIATAS RATA-RATA

Responden 19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95% DIATAS RATA-RATA

Responden 20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 90% DIATAS RATA-RATA

Responden 21 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 85% DIATAS RATA-RATA

Responden 22 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 75% DIATAS RATA-RATA

Responden 23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85% DIATAS RATA-RATA

Responden 24 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 17 85% DIATAS RATA-RATA

Responden 25 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 11 55% DIBAWAH RATA-RATA

Responden 26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90% DIATAS RATA-RATA

Responden 27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 90% DIATAS RATA-RATA

Responden 28 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16 80% DIATAS RATA-RATA

Responden 29 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 13 65% DIBAWAH RATA-RATA

Responden 30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 16 80% DIATAS RATA-RATA

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


Tabel 4.7 Data Distribusi Pembobotan Mudah Variabel X (Pengetahuan Bahan Bangunan)
VARIABEL X

INDIKATOR Mudah

NO. SOAL 6 7 8 11 14 15
SKOR SKOR RATA -
KETERANGAN DIATAS RATA RATA DIBAWAH RATA RATA
TOTAL IDEAL RATA
BOBOT 30%

SKOR IDEAL 6

Responden 1 1 0 1 1 0 1 4 67%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 2 0 1 1 0 1 0 3 50%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 3 1 1 1 0 1 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 4 1 1 1 1 0 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 5 1 0 1 1 1 0 4 67%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 6 0 1 1 1 0 1 4 67%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 7 0 0 1 0 0 1 2 33%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 8 0 1 1 1 1 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 9 1 1 1 0 1 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 10 0 0 0 1 1 1 3 50% 6 100% 4,4 73% 16 53% 14 47%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 11 1 1 1 1 1 1 6 100%
DIATAS RATA-RATA
Responden 12 1 1 1 1 0 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 13 0 1 1 1 1 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 14 0 1 1 1 0 1 4 67%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 15 1 0 1 1 0 1 4 67%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 16 1 0 0 1 1 0 3 50%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 17 1 1 0 1 1 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 18 0 1 0 1 1 1 4 67%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 19 0 1 1 1 1 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
VARIABEL X

INDIKATOR Mudah

NO. SOAL 6 7 8 11 14 15
SKOR SKOR RATA -
KETERANGAN DIATAS RATA RATA DIBAWAH RATA RATA
TOTAL IDEAL RATA
BOBOT 30%

SKOR IDEAL 6

Responden 20 1 1 0 1 1 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 21 0 1 1 1 1 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 22 1 1 0 0 1 1 4 67%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 23 1 1 1 1 1 0 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 24 1 1 1 1 1 1 6 100%
DIATAS RATA-RATA
Responden 25 1 0 1 1 1 0 4 67%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 26 0 1 1 1 1 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 27 1 1 0 1 1 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA
Responden 28 1 0 1 0 1 1 4 67%
DIBAWAH RATA-RATA
Responden 29 0 1 0 1 0 1 3 50%
DIBAWAH RATA-RATA

Responden 30 1 1 1 1 0 1 5 83%
DIATAS RATA-RATA

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


Tabel 4.8 Data Distribusi Pembobotan Sedang Variabel X (Pengetahuan Bahan Bangunan)
VARIABEL X

INDIKATOR Sedang

NO. SOAL 1 2 3 4 5 9 10 12 13 16 17 18 19 20
DIBAWAH RATA
SKOR TOTAL SKOR IDEAL RATA - RATA KETERANGAN DIATAS RATA RATA
RATA
BOBOT 70%

SKOR IDEAL 14

Responden 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 11 79% DIATAS RATA-RATA

Responden 2 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 7 50% DIATAS RATA-RATA

Responden 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 10 71% DIATAS RATA-RATA

Responden 4 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 86% DIATAS RATA-RATA

Responden 5 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 8 57% DIATAS RATA-RATA

Responden 6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 10 71% DIATAS RATA-RATA

Responden 7 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 10 71% DIATAS RATA-RATA

Responden 8 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11 79% DIATAS RATA-RATA

Responden 9 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 9 64% DIATAS RATA-RATA

Responden 10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 86% 14 100% 10,50 75% DIATAS RATA-RATA 16 53% 14 47%

Responden 11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 93% DIATAS RATA-RATA

Responden 12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 10 71% DIATAS RATA-RATA

Responden 13 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 9 64% DIATAS RATA-RATA

Responden 14 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 6 43% DIATAS RATA-RATA

Responden 15 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 8 57% DIATAS RATA-RATA

Responden 16 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 9 64% DIATAS RATA-RATA

Responden 17 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 10 71% DIATAS RATA-RATA

Responden 18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 11 79% DIATAS RATA-RATA

Responden 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 100% DIATAS RATA-RATA


VARIABEL X

INDIKATOR Sedang

NO. SOAL 1 2 3 4 5 9 10 12 13 16 17 18 19 20
DIBAWAH RATA
SKOR TOTAL SKOR IDEAL RATA - RATA KETERANGAN DIATAS RATA RATA
RATA
BOBOT 70%

SKOR IDEAL 14

Responden 20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 93% DIATAS RATA-RATA

Responden 21 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 12 86% DIATAS RATA-RATA

Responden 22 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 11 79% DIATAS RATA-RATA

Responden 23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 12 86% DIATAS RATA-RATA

Responden 24 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11 79% DIATAS RATA-RATA

Responden 25 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 7 50% DIATAS RATA-RATA

Responden 26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 93% DIATAS RATA-RATA

Responden 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 93% DIATAS RATA-RATA

Responden 28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 12 86% DIATAS RATA-RATA

Responden 29 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10 71% DIATAS RATA-RATA

Responden 30 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 11 79% DIATAS RATA-RATA

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


4.1.2 Mata Pelajaran APLPIG
Pada mata pelajaran APLPIG di lakukan observasi pada hasil belajar siswa yakni
berupa tugas pada mata pelajaran tersebut. Dalam observasi peneliti dibantu dengan
tambahan observer yakni dari guru pengampu mata pelajaran APLPIG. Observasi
dilakukan sebanyak satu kali pengamatan pada tugas yang telah dikumpulkan siswa
melalui email guru pengampu mata pelajaran APLPIG.
Indikator yang dijadikan sebagai instrument observasi memuat beberapa aspek
diantaranya keterangan gambar yakni terdapat penilaian notasi, simbol, etiket, dan
dimensi. Lalu pada Gambar konstruksi terdapat penilaian kesesuaian tebal garis dan
ketepatan ukuran. Pada layout gambar memuat aspek skala, orientasi gambar, dan
tingkat proporsional gambar. Lalu yang terakhir merupakan waktu pengumpulan dari
tugas yang diberikan kepada siswa.
Dari seluruh penilaian diatas dijumlahkan sehingga mendapatkan penilaian pada
setiap siswa. Berikut merupakan rekapitulasi data hasil observasi yang dilakukan :
Tabel 4.4 Data Distribusi Skor Variabel Y (Mata Pelajaran APLPIG)

NO ITEM

RESPONDEN SKOR TOTAL (X)


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden 1 3 3 2 2 3 3 2,5 3 2,5 3 27


Responden 2 3 3 3 2 3 2,5 2 2 2 3 25,5
Responden 3 3 3 3 3 2,5 3 2,5 3 2,5 3 28,5
Responden 4 3 3 2,5 2,5 2 3 2,5 3 3 2,5 26,5
Responden 5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29,5
Responden 6 3 2 3 2,5 3 3 3 2,5 2,5 2,5 27
Responden 7 3 2,5 3 3 3,5 3 3 3 3 3 30,25
Responden 8 3 3 3 3 3 2,5 3 3 3 2 27,5
Responden 9 3 3 3 2 2 2 2,5 3,5 2,5 3 26,5
Responden 10 3 2 3 3 2,5 2,5 3 3 3,5 2 27
Responden 11 3 2 2,5 2,5 3 3 3,5 2,5 3 3 28,5
Responden 12 2,5 3 3 2,5 3 3 3 2,5 3 2 26,75
Responden 13 3 3 3 3 2,5 3 2,5 2,5 2,5 2 26
Responden 14 3 3 2,5 3 2,5 3 2,5 2 2,5 2 25
Responden 15 2,5 2 2,5 2,5 3 2,5 3 2,5 3 2 25,25
Responden 16 3 3 2,5 2,5 2 2,5 2,5 2 3 2 24
Responden 17 3 2 2,5 3 2 3 2,5 2,5 3 2,5 26
Responden 18 3 3 2,5 2,5 3 2,5 2 2,5 3 4 29
Responden 19 3 2,5 2,5 3 2,5 3 3 3,5 3,5 3,5 30,75
Responden 20 3 3 3 3 2,5 2,5 2 2,5 3 3 27,5
Responden 21 3 3 3 3 3 2,5 2,5 2,5 3 3 28,5
Responden 22 3 2,5 3 2 3 2,5 3 2,5 2,5 3 27,25
Responden 23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3,5 30
Responden 24 2,5 3 3 2 3 2,5 3 3 3 2 26,25
Responden 25 3 3 3 2 3 2,5 3 2,5 3 3 29
Responden 26 3 3 3 3 3 2,5 2,5 3 2,5 3 28,5
Responden 27 2,5 3 3 2,5 2 2,5 3 3 3 3,5 28,75
Responden 28 3 3 2,5 3 3 3 3 2 3,5 3 29
Responden 29 3 3 3 3 2,5 2,5 3 2,5 2,5 2,5 27
Responden 30 3 3 3 3 3 2,5 3 2,5 3 2,5 28
Jumlah Skor 88 82,5 84,5 79 82 81,5 82,5 80,5 86 82
Rata-rata per butir 2,933333 2,75 2,816667 2,633333 2,733333 2,716667 2,75 2,683333 2,866667 2,733333
Rata-rata 2,783333333 2,725 2,766666667 2,733333
Persentase 70% 68% 69% 68%

Indikator Keterangan Gambar Ketepatan Gambar Layout Gambar Waktu Pengerjaan

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


Berdasarkan dari hasil observasi dapat dijelaskan bahwa skor tertinggi yaitu
30,75 sebanyak 1 orang dan skor terendah yaitu dengan nilai 24 berjumlah 1 orang
siswa.

Gambar 4.3 Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Pada keseluruhan nilai yang telah di dapatkan dibuat tabel untuk menunjukan
seberapa besar nilai yang di dapatkan responden, diantaranya :

Tabel 4.5 Resume Observasi Mata Pelajaran APLPIG

Nilai Total Responden


30,75 1
30,25 1
30 1
29,5 1
29 3
28,75 1
28,5 4
28 1
27,5 2
27,25 1
27 4
26,75 1
26,50 2
26,25 1
Nilai Total Responden
26 2
25,5 1
25,25 1
25 1
24 1
Jumlah 30
(Sumber: Data Primer yang telah diolah)
Dari hasil observasi terhadap Mata Pelajaran APLPIG (Variabel Y),
menunjukan hasil yang berbeda beda setiap siswa. Hal ini menunjukan adanya
kemampuan setiap individu yang berbeda dalam pengerjaan tugas dari mata pelajaran
APLPIG. Tugas yang diberikan pada mata pelajaran APLPIG bergantung kepada
kemampuan individu menggunakan software beserta pemahaman menafsirkan gambar
kerja.
Dalam penilaian indikator terdapat 4 aspek utama. Pada indikator Keterangan
Gambar di dapatkan presentase sebesar 70%, Ketepatan Gambar sebesar 68%, Layout
Gambar 69%, dan Waktu Pengerjaan 68%. Berikut ini merupakan gambar diagram
batang per indikator dari Mata Pelajaran APLPIG (Variabel Y), dimana nilai terbesar
di dapatkan pada indikator Keterangan Gambar, diantaranya :

Variabel Y
Mata Pelajaran APLPIG
4.500

3.500

2.500

1.500
2.783 2.725 2.767 2.733
0.500
Rata - Rata
Keterangan Gambar Ketepatan Gambar Layout Gambar Waktu Pengerjaan
Variabel Y
Mata Pelajaran APLPIG
100.000%
80.000%
60.000%
40.000%
20.000%
69.583% 68.125% 69.167% 68.333%
0.000%
Prosentase
Keterangan Gambar Ketepatan Gambar Layout Gambar Waktu Pengerjaan

Gambar 4.4 Prosentase Gambaran Per Indikator Variabel X.

4.1.3 Deskripsi Hasil Uji Normalitas Variabel X


Hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat pada
Pengetahuan Bahan Bangunan (Variabel X) diperoleh harga Chi-Kuadrat (ᵡ2) = 4,497.
Nilai Chi-kuadrat (ᵡ2) yang telah didapatkan kemudian dikonsultasikan pada tabel ᵡ2
dengan dk = k – 1 = 7 – 1 = 6. Dari tabel distribusi ᵡ2 diperoleh ᵡ2(95)(6) = 9,488. Kriteria
pengujiannya sebagai berikut:

Jika ᵡ2 hitung ≥ ᵡ2 tabel, artinya distribusi data tidak normal.


Jika ᵡ2 hitung< ᵡ2 tabel, artinya distribusi data normal.
Hasil perhitungan didapat nilai ᵡ2 hitung (4,497) < ᵡ2 tabel (9,488), maka dapat
disimpulkan bahwa variabel X berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95%
dengan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 - 1 = 6. Berikut merupakan tabel pengolahan
data perhitungan uji normalitas Pengetahuan bahan Bangunan (Variabel X):
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pengetahuan Bahan Bangunan (Variabel X)

Nilai
Batas Luas 0- Luas
No Kelas Interval fo Tengah fo.Xi (fo.Xi)2 (Xi-M)2 fo . (Xi-M)2 Z fe (fo - fe) c2
Kelas Z Daerah
(Xi)

29,782 -2,292 0,489

1 30,282 - 37,323 3 33,803 101,408 10284 248,039 744,117 0,060 2 1,206 0,811

36,833 -1,475 0,4292

2 37,333 - 44,375 4 40,854 163,417 26705 75,652 302,607 0,187 6 -1,610 0,462

43,885 -0,657 0,2422

3 44,385 - 51,426 12 47,906 574,868 330473 2,710 32,525 0,306 9 2,826 0,871

50,936 0,161 0,0636

4 51,436 - 58,478 5 54,957 274,786 75507 29,215 146,076 0,270 8 -3,112 1,194

57,988 0,978 0,334

5 58,488 - 65,539 6 62,014 372,082 138445 155,291 931,745 0,129 4 2,121 1,160

65,039 1,796 0,4633

Jumlah 30 1487 581414 2157,071 284,464 29 1,431 4,497

chi2
*) ket : derajat kebebasan : dk = k - 1 = 7 - 1 = 6 chi2 tabel = chi2 (95%) 6) = 9,488 9,488 Normal
tabel

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)

Kemudian untuk menentukan data tersebut berdistribusi normal atau tidaknya,


dapat dilihat dari sebaran data pada di bawah ini :

Kurva Distribusi Normal Variabel X


Pengetahuan Bahan Bangunan
13
12
11
10
9
Frekuensi

8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6
Kelas interval
Distribusi Data Penelitian Distribusi Data Ideal

Gambar 4.5 Kurva Distribusi Normal Variabel X


4.1.4 Deskripsi Hasil Uji Normalitas Variabel Y
Hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat
pada variabel Y diperoleh harga Chi-Kuadrat (ᵡ2) = 2,866. Nilai Chi-kuadrat (ᵡ2) yang
dapat dikonsultasikan pada tabel ᵡ2 dengan dk = k – 1 = 7 – 1 = 6. Dari tabel distribusi
ᵡ2 diperoleh ᵡ2(95)(6) = 9,488. Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Jika ᵡ2 hitung ≥ ᵡ2 tabel, artinya distribusi data tidak normal.
Jika ᵡ2 hitung < ᵡ2 tabel, artinya distribusi data normal.
Hasil perhitungan didapat nilai ᵡ2 hitung (2,866) < ᵡ2 tabel (9,488), maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Y berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95%
dengan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6. Berikut merupakan tabel pengolahan data
perhitungan uji normalitas variabel Y:
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Mata Pelajaran APLPIG (Variabel Y)

Nilai Tengah Batas


No Kelas Interval fo fo.Xi (fo.Xi)2 (Xi-M)2 fo . (Xi-M)2 Z Luas 0-Z Luas Daerah fe (fo - fe) c2
(Xi) Kelas

27,923 -2,252 0,4878

1 28,423 - 36,638 3 32,531 97,592 9524 307,870 923,611 0,067 2 0,987 0,484

36,148 -1,416 0,4207

2 36,648 - 44,862 6 40,755 244,531 59795 86,895 521,370 0,202 6 -0,051 0,000

44,372 -0,580 0,219

3 44,872 - 53,087 9 48,980 440,817 194319 1,204 10,836 0,318 10 -0,531 0,030

52,597 0,256 0,0987

4 53,097 - 61,311 8 57,204 457,633 209428 50,797 406,378 0,263 8 0,098 0,001

60,821 1,092 0,3621

5 61,321 - 69,546 4 65,434 261,734 68505 235,828 943,314 0,111 3 0,685 0,142

69,046 1,929 0,4726

Jumlah 30 1502 541572 2805,510 290,908 29 1,188 0,657

chi2 tabel = chi2 (95%)


*) ket : derajat kebebasan : dk = k - 1 = 7 - 1 = 6 6) = 9,488 chi2 tabel 9,488 Normal

(Sumber: Data Primer yang telah diolah)


Kemudian untuk menentukan data tersebut berdistribusi normal atau tidaknya,
dapat dilihat dari sebaran data pada di bawah ini :

Kurva Distribusi Normal Variabel Y


Mata Pelajaran APLPIG
10
9
8
7
Frekuensi

6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6
Kelas interval
Distribusi Data Penelitian Distribusi Data Ideal

Gambar 4.6 Kurva Distribusi Normal Variabel Y

4.1.5 Deskripsi Hasil Uji Kecenderungan


Uji kecenderungan dimaksudkan untuk menghitung kecenderungan umum dari
setiap variabel sehingga dapat diperoleh gambaran dari masing-masing variabel yang
diteliti.
1. Kecenderungan Pengetahuan Bahan Bangunan (Variabel X)
Data variabel X merupakan gambaran tentang pengetahuan bahan bangunan pada
siswa kelas XI program DPIB di SMK Negeri 6 Kota Bekasi.
Jumlah responden = 30 orang Xrata-rata = 47,911
Skor maksimum = 65,539 SD = 5,876
Skor minimum = 30,282
Tabel 4.8 Uji Kecenderungan Pengetahuan Bahan Bangunan (Variabel X)
Skala Skor Nilai
No Tabel Konversi Kriteria F %
Mentah Matang
1 Xrata-rata + 1,5 SD 56,725 56,725 < x Sangat Tinggi 11 36,67%
2 Xrata-rata + 0,5 SD 50,849 50,849 < x ≤ 56,725 Tinggi 12 40,00%
3 Xrata-rata - 0,5 SD 44,973 44,973 < x ≤ 50,849 Cukup 1 3,33%
4 Xrata-rata - 1,5 SD 39,096 39,096 < x ≤ 44,973 Rendah 6 20,00%
Sangat
5 x ≤ 0,00%
39,096 Rendah 0
Jumlah 30 100,00%
(Sumber: Data primer yang telah diolah.)
Berdasarkan tabel diatas mengenai gambaran umum Pengetahuan Bahan
Bangunan siswa Kelas XI Program DPIB di SMKN 6 Kota Bekasi, dapat
dideskripsikan bahwa Pengetahuan Bahan Bangunan pada siswa dengan kategori
sangat tinggi sebanyak 11 responden (36,67%), kategori tinggi sebanyak 12 responden
(40,00%), kategori Cukup sebanyak 1 responden (3,33%), kategori rendah sebanyak 6
responden (20,00%), dan kategori sangat rendah sebanyak 0 responden (0,00%). Dari
hasil persentase di atas, maka secara umum dapat diperoleh bahwa Pengetahuan Bahan
Bangunan siswa kelas XI program DPIB di SMKN 6 Kota Bekasi cenderung tersebar
pada kategori Tinggi dengan nilai presentase (40,00%).
Berikut diagram dan presentase distribusi data Pengetahuan Bahan
Banguanan (Variabel X) siswa kelas XI program DPIB di SMKN 6 Kota Bekasi
berdasarkan sebaran soal.

Persentase Uji Kecenderungan Variabel X


20,00%
36,67% Sangat Tinggi
3,33%
Tinggi

Cukup
40,00%

Gambar 4.7 Diagram Pie Kecenderungan Variabel X


2. Kecenderungan Y
Data variabel X merupakan gambaran tentang mata pelajaran APLPIG pada siswa
kelas XI program DPIB di SMK Negeri 6 Kota Bekasi.
Jumlah responden = 30 orang Xrata-rata = 27,375
Skor maksimum = 30,75 SD = 1,125
S kor minimum = 24,00

Tabel 4.9 Uji Kecenderungan Mata Pelajaran APLPIG (Variabel Y)


No Skala Skor Mentah Nilai Matang Tabel Konversi Kriteria F %

1 Xrata-rata + 1,5 SD 29,063 29,063 < x Sangat Tinggi 15 50,00%

2 Xrata-rata + 0,5 SD 27,938 27,938 < x ≤ 29,063 Tinggi 6 20,00%

3 Xrata-rata - 0,5 SD 26,813 26,813 < x ≤ 27,938 Cukup 5 16,67%

4 Xrata-rata - 1,5 SD 25,688 25,688 < x ≤ 26,813 Rendah 4 13,33%

5 x ≤ 25,688 Sangat Rendah 0 0,00%

Jumlah 30 100,00%

(Sumber: Data primer yang telah diolah)


Berdasarkan tabel diatas mengenai gambaran umum Mata Pelajaran APLPIG
siswa Program DPIB di SMKN 6 Kota Bekasi, dapat dideskripsikan bahwa siswa
dengan kategori sangat tinggi sebanyak 15 responden (50,00%), kategori tinggi
sebanyak 6 responden (20,00%), kategori cukup sebanyak 5 responden (16,67%),
kategori rendah sebanyak 4 responden (13,33%), dan kategori sangat rendah sebanyak
0 responden (0.00%). Dari hasil persentase di atas, maka secara umum dapat diperoleh
bahwa tingkat penguasaan Mata Pelajaran APLPIG siswa kelas XI program DPIB di
SMKN 6 Kota Bekasi cenderung tersebar pada kategori Sangat Tinggi dengan nilai
presentase (50,00%).
Berikut diagram dan presentase distribusi data variabel mata pelajaran
APLPIG siswa kelas XI program DPIB di SMKN 6 Kota Bekasi berdasarkan data
observasi.
Persentase Uji Kecenderungan Variabel Y

13,33%
Sangat Tinggi
16,67%
Tinggi
50,00%
Cukup
Rendah
20,00 %
Sangat Rendah

Gambar 4.8 Diagram Pie Kecenderungan Variabel Y

4.1.6 Deskripsi Hasil Teknik Korelasi


Uji korelasi dilakukan untuk membuktikan terdapat tidaknya hubungan (korelasi)
antar variabel. Karena data yang diperoleh berdistribusi normal maka analisis uji
korelasi menggunakan rumus korelasi pearson product moment dengan rumus sebagai
berikut:

𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 }{𝑛 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 }

Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antara x dan y
N : jumlah responden
ΣXY : jumlah perkalian X dan Y
ΣX : jumlah skor X
ΣY : jumlah skor Y
ΣX 2
: jumlah kuadrat skor X
ΣY2 : jumlah kuadrat skor Y
(Sugiyono, 2017, hlm. 183)
30(7641) − (1500)(1500)
𝑟xy = = 0,600
√{30(7790) − (1500)2 }{30(7790) − (1500)2

Tabel 4.10 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r.

Interval
Tingkat Hubungan
Koefisien

0,800 - 1,000 Sangat Kuat


0,600 - 0,799 Kuat
0,400 - 0,599 Cukup Kuat
0,200 - 0,399 Rendah
0,000 - 0,199 Sangat Rendah
(Sumber: Riduwan, 2009)

Dari hasil perhitungan didapat rhitung = 0,600. Berdasarkan pada kriteria


penafsiran koefisien korelasi, nilai tersebut terdapat pada rentang 0,600 - 0,799. Maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi pada penelitian ini termasuk kepada
tingkat korelasi Kuat.

4.1.7 Deskripsi Hasil Uji Hipotesis


Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan
pada penelitian ini ditolak atau diterima. Setelah harga r diperoleh dari hasil koefisien
korelasi, langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis yang diajukan, yaitu:
H0 :Berdasarkan uraian diatas, tidak ada pengaruh dari pengetahuan bahan
bangunan terhadap mata pelajaran APLPIG di SMKN Bekasi.

H1 :Berdasarkan uraian diatas, terdapat pengaruh dari pengetahuan bahan


bangunan pada siswa terhadap mata pelajaran APLPIG di SMKN Bekasi.

Untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik t, dengan rumus sebagai berikut:
r n2
t hitung 
2
1 r
Keterangan:
t = Uji signifikansi korelasi
r = Koefisien korelasi hasil yang telah dihitung
n = Jumlah responden
(Riduwan, 2009, hlm. 99)
0,600√30 − 2
𝑡hitung = = 3,973
√1 − (0,600)2
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga thitung = 3,973. Selanjutnya
hasil perhitungan dikonsultasikan dengan ttabel = 1,664, dengan taraf kepercayaan 95%
dan dk = n-2 = 30-2 = 28. Hipotesis yang akan diuji yaitu dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Jika thitung ≥ ttabel, maka Ha diterima, dan Ho ditolak
2. Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak, dan Ho diterima
Pada penelitian ini nilai thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel), maka Ha
diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
ini menerima Hipotesis Alternatif (Ha), Jadi hipotesis penelitian “terdapat pengaruh
dari pengetahuan bahan bangunan pada siswa terhadap mata pelajaran APLPIG di
SMKN Bekasi”, dapat diterima dengan nilai korelasi tedapat pada kategori kuat.

4.1.8 Perhitungan Koefisien Determinasi


Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh koefisien determinasi dengan rumus
KD = r2 x 100% diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar KD = 0,6002 x 100% =
36,051%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai dari presentasi tersebut variabel X
(Pengetahuan Bahan Bangunan) telah memberikan sumbangsih terhadap variabel Y
(Mata Pelajaran APLPIG) sebesar 36,051%. Ini berarti terdapat faktor lain yang
memberikan sumbangsih terhadap kesiapan praktik kerja lapangan sebesar 63,949%
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.1.9 Analisis Regresi Sederhana
Analisis selanjutnya yaitu dengan menghitung persamaan regresi linier
sederhana, persamaan ini digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai
variabel dependen (Y) bila nilai variabel independen (X) mengalami perubahan.
Berikut merupakan tabel uji korelasi Pearson Product Moment (PPM):
Tabel 4.11Uji Korelasi Pearson Product Moment (PPM).

Responden X Y X^2 Y^2 XY

Responden 01 49,9 46,7 2487 2181 2329

Responden 02 30,3 37,6 917 1411 1137

Responden 03 49,9 55,8 2487 3118 2785

Responden 04 49,9 43,7 2487 1906 2177

Responden 05 38,1 61,9 1453 3835 2361

Responden 06 46,0 46,7 2112 2181 2146

Responden 07 65,5 66,5 4295 4422 4358


Responden 08 49,9 49,7 2487 2475 2481

Responden 09 46,0 43,7 2112 1906 2006


Responden 10 49,9 46,7 2487 2181 2329

Responden 11 65,5 55,8 4295 3118 3660


Responden 12 49,9 45,2 2487 2041 2253

Responden 13 46,0 40,6 2112 1649 1866

Responden 14 30,3 34,5 917 1191 1045

Responden 15 38,1 36,0 1453 1299 1374

Responden 16 38,1 28,4 1453 808 1083

Responden 17 49,9 40,6 2487 1649 2025

Responden 18 49,9 58,9 2487 3467 2937

Responden 19 65,5 69,5 4295 4837 4558

Responden 20 61,6 49,7 3797 2475 3065


Responden 21 57,7 55,8 3330 3118 3222
Responden 22 49,9 48,2 2487 2325 2405

Responden 23 57,7 65,0 3330 4222 3749

Responden 24 57,7 42,1 3330 1775 2431

Responden 25 34,2 58,9 1170 3467 2014

Responden 26 61,6 55,8 3797 3118 3441

Responden 27 61,6 57,4 3797 3290 3535

Responden 28 53,8 58,9 2893 3467 3167

Responden 29 42,0 46,7 1767 2181 1963

Responden 30 53,8 52,8 2893 2787 2840


Jumlah 1500 1500 77900 77900 76741

(Sumber: Data primer yang telah diolah)


Berdasarkan tabel penolong uji korelasi di atas, nilai koefisien a dan b dapat
dicari dengan rumus sebagai berikut:
(∑𝑌𝑖 )(∑𝑋𝑖2 ) − (∑𝑋𝑖 ) (∑𝑋𝑖 .𝑌𝑖 )
a= 𝑛∑𝑋𝑖2 −(∑𝑋𝑖 )2

𝑛 .∑𝑋𝑖 .𝑌𝑖 − (∑𝑋𝑖 ) (∑𝑌𝑖 )


b= 𝑛∑𝑋𝑖2 −(∑𝑋𝑖 )2

dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh nilai koefisien a
= 15,785 dan b = 0,997. Maka persamaan regresi linier sederhana yang digunakan
untuk melihat pengaruh Pengetahuan Bahan Bangunan terhadap Mata Pelajaran
APLPIG siswa adalah sebagai berikut:

𝒀 = 𝟏𝟓, 𝟕𝟖𝟓 + 𝟎, 𝟗𝟗𝟕 𝑿

Keterangan:
X : Pengetahuan Bahan Bangunan
Y : Mata Pelajaran APLPIG

Persamaan model regresi linier sederhana di atas menunjukan, pengaruh


variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Adapun arti dari koefisien
regresi dari persamaan tersebut adalah apabila nilai Pengetahuan Bahan Bangunan
(variabel X) mengalami kenaikan satu satuan maka nilai Mata Pelajaran APLPIG
(variabel Y) siswa akan mengalami kenaikan sebesar 0,997 satuan.
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara penguasaan
Pengetahuan Bahan Bangunan dan Mata Pelajaran APLPIG siswa, artinya semakin
besar kenaikan nilai Pengetahuan Bahan Bangunan maka semakin meningkat pula
pengaruh/dampak terhadap Mata Pelajaran APLPIG. Distribusi data variabel X
(Pengetahuan Bahan Bangunan) terhadap variabel Y (Mata Pelajaran APLPIG) dapat
dilihat pada diagram berikut:
Diagram Pencar dan Persamaan Garis
Regresi
80 y = 0.6004x + 19.979
Variabel Y (Mata Pelajaran APLPIG)

R² = 0.3605
70
60
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Variabel X (Pengetahuan Bahan Bangunan)

Gambar 4.9 Diagram Pancar dan Persamaan Garis Regresi Sederhana.

4.1.10 Deskripsi Hasil Uji Linearitas


Berdasarkan perhitungan analisis varians secara tabelaris, dengan berpedoman
pada tabel di bawah ini, diperoleh data untuk pengujian linearitas dan signifikasi
sebagai berikut:
Tabel 4.12
Analisis Varians Variabel X dan Y Uji Signifikansi dan Uji Linearitas.

Sumber Variasi dk JK RJK F hitung F tabel

Total 30 77900,00 77900,00


Regresi (a) 1 75000,00 75000,00
15,785 3,960
Regresi (b/a) 1 1045 1045
Residu 28 1854,523 66,233
Tuna Cocok 8 528,690 66,086
0,997 1,705
Kekeliruan/Galat 20 1301,573 65,079
(Sumber: Data yang telah diolah)
Dari hasil perhitungan didapat nilai Fhitung = 0,997. Harga Fhitung ini
dikonsultasikan kedalam Ftabel dan diperoleh Ftabel = 1,705. Kriteria pengujiannya
sebagai berikut:
Jika Fhitung < Ftabel, maka data berpola linier.
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka data berpola tidak linier.
Hasil perhitungan didapat harga Fhitung (0,997) < Ftabel (1,705), artinya data
berpola liniear, dapat disimpulkan bahwa variabel Pengetahuan Bahan Bangunan
terhadap Mata Pelajaran APLPIG siswa program DPIB di SMKN 6 Kota Bekasi
berpola linier. Sedangkan untuk mengetahui signifikansi regresi dapat dilihat dari
Fhitung (15,785) kemudian dibandingkan dengan Ftabel (3,960). Kriteria pengujiannya
sebagai berikut:
Jika Fhitung < Ftabel, maka tidak signifikan.
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka signifikan.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai Fhitung > Ftabel maka dapat disimpulkan
bahwa arah regresi positif dan signifikan pada taraf kepercayaan 95% dengan derajat
kebebasan (dk) pembilang 1 dan penyebut 28.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai pembahasan hasil penelitian yakni
terdapat adanya penjelasan variabel berdasarkan data ideal/teori dan data faktual hasil
penelitian. Kemudian, adanya kesenjangan antara teori dan data faktual akan dikaji
berdasarkan pandangan teori, pikiran peneliti, dan solusi untuk menyelesaikannya.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, pembahasan penelitian akan
diuraikan sebagai berikut:

4.2.1 Gambaran Umum Pengetahuan Siswa Pada Bahan Bangunan


Pengetahuan Bahan Bangunan merupakan hal yang mendasar dalam mengetahui
karakteristik ataupun rincian suatu bangunan konstruksi. Setiap individu terutama
siswa dalam program jurusan desain DPIB pada SMK wajib memiliki pengetahuan ini.
Hal ini berdasarkan setiap mata pelajaran yang ada pada SMK memiliki kaitan dengan
Pengetahuan Bahan Bangunan. Dalam Penelitian ini aspek yang ditinjau pada
pengetahuan bahan bangunan yakni pada bagian struktur yaitu sub structure,
upperstructure & superstructure. Bagian tersebut merupakan bahan penyusun struktur
bangunan. Siswa SMK terutama jurusan DPIB telah memiliki pengetahuan mengenai
bagian struktur dari berbagai mata pelajaran yang telah di berikan pada jurusan
tersebut. Sehingga, sebagian besar dari siswa jurusan DPIB telah mengerti akan
pengetahuan dari aspek yang akan dikaji.
Dalam uji kognitif yang dilakukan, ada kriteria penilaian yang dilakukan. Yakni
terdapat karakteristik bahan bangunan, fungsi bahan bangunan, dan jenis bahan
bangunan. Dari kriteria yang ingin di capai tersebut. Siswa mampu menjawab indikator
karakteristik material substructure, upperstructure, & superstructure sebesar 71%,
untuk indikator fungsi material substructure, upperstructure, & superstructure siswa
mampu menjawab sebesar 77%, dan indikator yang terakhir yakni jenis material
substructure, upperstructure, & superstructure sebesar 79%. Jika ditotalkan dari
keseluruhan indikator, maka siswa mampu menjawab keseluruhan soal sebesar 75%
Dari soal pengetahuan bahan bangunan yang telah terjawab, pengetahuan bahan
bangunan siswa tersebut dapat dikatakan baik. Dikuatkan dengan pendapat ahli yakni,
Menurut Arikunto (dalam Ayuningtyas, 2006, hlm 43) terdapat 3 kategori tingkat
pengetahuan Tingkat Pengetahuan kategori Baik jika nilainya ≥ 75%,Tingkat
pengetahuan kategori Cukup jika nilainya 56 – 74%, dan Tingkat pengetahuan kategori
Kurang jika nilainya < 55%.
Pada hasil tingkat kesukaran soal yaitu terdapat soal dengan kategori sedang dan
mudah. Hasil yang di dapat yakni siswa mampu menjawab soal dengan kategori
sedang dengan nilai 75%, dan soal dengan kategori mudah dengan nilai 73%.
Perbedaan yang berbanding terbalik ini di indikasikan bahwa banyak siswa yang
terkecoh dengan opsi jawaban yang diberikan. Sehingga, soal dengan kategori mudah
yang seharusnya dapat dijawab, menjadi mempunyai nilai yang salah.
Dari seluruh siswa yang menjadi responden dapat dilihat bermacam – macam
hasil dari skor yang didapat, diindikasikan siswa mempunyai pemahaman yang berbeda
beda atau pun mempunyai tingkatan pemahaman yang tidak sama untuk setiap
individunya. berdasarkan faktor yang dapat mempengaruhi proses di dapatkannya
suatu pengetahuan, menurut Notoatmodjo (2012) faktor yang mempengaruhi
pengetahuan diantarnya Pendidikan, pekerjaan, pengalaman, keyakinan dan sosial
budaya. Sehingga dapat dibuat kesimpulan bahwa gambaran umum pengetahuan bahan
bangunan dapat dikatakan baik, hal ini dikuatkan dengan data penelitian yang di capai.

4.2.2 Gambaran Umum Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran APLPIG


Mata Pelajaran APLPIG merupakan mata pelajaran desain konstruksi dan
interior yang ada pada susunan kurikulum SMK khususnya jurusan DPIB. Mata
pelajaran ALPIG adalah mata pelajaran yang tujuannya melatih siswa terampil dalam
menggunakan aplikasi yakni AutoCAD ataupun Sketch Up. Hasil dari mata pelajaran
ini adalah gambar kerja yang dibuat oleh siswa sesuai materi yang diberikan oleh
tenaga pendidik.
Dari mata pelajaran APLPIG, dapat dibuat penilaian dari hasil tugas siswa, yaitu
komponen yang ada pada gambar yang telah dibuat. Komponen tersebut seperti skala,
etiket, notasi dan keterangan lainnya. Pada penelitian ini diperoleh data melalui
observasi hasil dari tugas siswa, hasil tersebut akan diperiksa sesuai dengan format
penilaian yang mempunyai bobot pada setiap indikator penilaian. Skor maksimum
yang dapat diperoleh siswa yakni 40. Dalam penilaian indikator keterangan gambar,
siswa mendapatkan hasil nilai yakni sebesar 70%. lalu pada indikator ketepatan gambar
siswa mendapatkan nilai sebesar 68%. selanjutnya pada indikator layout gambar siswa
mendapatkan nilai sebesar 69%, dan yang terakhir pada indikator waktu pengerjaan
siswa mampu mendapatkan nilai sebesar 68%.
Pada keseluruhan hasil yang didapat, hanya ada 3 siswa yang mampu
memperoleh nilai 75% dari indikator. Yakni dengan rentan nilai 30,75 hingga 30.
Terdapat ada 3 siswa pada rentan nilai tersebut. Jika dirata – ratakan sesuai indikator,
seluruh siswa mendapatkan nilai sebesar 69% dari keseluruhan indikator penilaian.
Pada hasil observasi masih banyak siswa yang belum memenuhi syarat dari indikator
yang dibuat. seperti pada pembuatan etiket, beberapa siswa salah dalam mencantumkan
keterangan yang ada pada bagian tersebut. Hal ini berindikasi pada kecilnya penilaian
yang akan diberikan oleh observer.
Dengan hasil nilai yang di dapat. Diindikasikan banyak siswa yang masih keliru
dan kurang teliti dalam membuat tugas dari mata pelajaran APLPIG. Dengan rentan
waktu yang cukup lama yakni 7 hari pengerjaan seharusnya siswa mampu mengerjakan
tugas ini dengan baik. Terlebih tingkatan mereka yang berada pada kelas XI. Sehingga
Perlu adanya evaluasi terhadap metode pembelajaran yang dilaksanakan agar nilai
siswa mampu ditingkatkan.

4.2.3 Pengaruh Pengetahuan Bahan Bangunan Terhadap Mata Pelajaran


APLPIG
Pengetahuan Bahan Bangunan merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh
setiap siswa SMK jurusuan DPIB. Karena dengan adanya pengetahuan ini siswa dapat
lebih cepat memahami karakteristik bangunan konstruksi dalam mata pelajaran yang
ada pada SMK jurusan DPIB. Kaitannya dengan pengetahuan bahan bangunan dilihat
dari aspek mata pelajaran yang berhubungan dengan pengetahuan tersebut. Khususnya
mata pelajaran APLPIG.
Hasil uji korelasi pada penelitian tentang pengaruh pengetahuan bahan bangunan
terhadap mata pelajaran APLPIG menghasilkan nilai yang tergolong pada kategori
“Kuat”. Kemudian hasil uji hipotesisi didapat nilai t hitung lebih besar dari t tabel
sehingga hipotesis Ha diterima. Artinya hasil dari penelitian ini membuktikan hipotesis
penelitian yang diajukan yaitu ” terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
pengaruh pengetahuan bahan bangunan terhadap mata pelajaran APLPIG”. Dari hasil
perhitungan koefisien determinasi diketahui bahwa besaran pengaruh dari pengetahuan
bahan bangunan pada siswa terhadap mata pelajaran APLPIG di SMKN Kota Bekasi
yakni sebesar 36,051%
Selanjutnya hasil uji regresi sederhana menemukan koefisien regresi yang
diperoleh dari perhitungan dapat dinyatakan dalam persamaan regresi variabel X dan
Y, yang menunjukan bahwa variabel independen (Pengetahuan Bahan Bangunan)
mengalami kenaikan yang positif. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh
positif antara pengetahuan bahan bangunan dan mata pelajaran APLPIG, semakin
tinggi nilai pengetahuan bahan bangunan maka semakin tinggi juga pengaruh terhadap
mata pelajaran APLPIG.
Kemudian hasil regresi uji lineritas antara variabel X dan Y di dapatkan data
variabel berpola linier, artinya terdapat pola linier dari variabel pengetahuan bahan
bangunan terhadap variabel mata pelajaran APLPIG, dengan arah regresi bernilai
positif dan signifikan.
Pengaruh pengetahuan bahan bangunan terhadap mata pelajaran APLPIG ini
terdapat pada kategori kuat dan signifikan, pengaruh yang diberikan sebesar 36,051%
sedangkan sisanya ditentukan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Adapun pengaruh yang lain dari beberapa teori yang penulis baca
diantaranya yaitu: adanya pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat
sekitar/komunitas, faktor genetika/keturunan, dan faktor sarana prasarana.
Maka dari itu perlu adanya upaya dalam meningkatkan pengetahuan bahan
bangunan dengan cara lebih meningkatkannya dorongan atau semangat dan motivasi
yang tinggi dimulai dari kesadaran masing-masing individu, di dukung oleh lingkungan
keluarga, serta bekerjasama yang baik antara tenaga pendidik, dan siswa.
BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI


5.1 Simpulan
5.2 Implikasi
5.3 Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, A.S. (2015). Hubungan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Gambar Teknik
Terhadap Prestasi Belajar Autocad Kelas Xi Program Keahlian Gambar
Bangunan Di SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/ 2015. (Skripsi)
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

Agustinigtyas, Erlin (2013). Pengaruh Program Keselmatan dan Kesehatan Kerja


(K3) Terhadap Kinerja Karyawan di Industri (Persero) Bandung (Studi Kasus
Tahun 2009-2011). (Skripsi) Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Andalas, George. (2016). Analisis Layout Shearwall Terhadap Perilaku Struktur


Gedung. (Skripsi). Universitas Andalas , Lampung

Arafah, U.N.A. (2017). Pengaruh Pemahaman Tugas Pokok Dan Fungsi Oleh
Pegawai Terhadap Koordinat Kerja Di PPPP TK IPA Bandung. (Skripsi).
Universitas Pendidikan Indonesia , Bandung

Ariestadi, Dian. (2008). Teknik Struktur Bangunan Jilid 2. Jakarta : Direktur


Pembinaan SMK
Ayuningtyas, Maulina. (2016). Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang
Perubahan Fisiologis Kehamilan Di Puskesmas. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung

PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

Badan Standarisasi Nasional.(2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa


Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726:2012). Jakarta :
BSN

Cahyaka, H.W. (2016). Kajian Pendidikan Teknik Bangunan :Junal Ilmiah Pendidikan
Teknik Bangunan,3,213-219

Cahyawening, S.A. (2013). Hubungan Penggunaan Media Film True Story Dengan
Kebermaknaan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Psikologi Umum.
(Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Dewi, D.A.N.N (2018). Modul Uji Validitas dan Reliabilitas. Semarang : Universitas
Diponegoro,

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2017). Kompetensi inti dan


Kompetensi dasar SMK/MAK. Jakarta :Direktur Jendral Pendidikan Dasar
Menengah

Firmansyah. (2015). Pengembangan sistem informasi visual 3 dimensi berbasis web


lokasi infrastruktur akademik (Studi kasus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
(Skripsi). UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta : Kementrian Pekerjaan Umum

Istikomah, Euis. (2015). Penerapan Metode Think-Pair-Share Untuk Meningkatkan


Keterampilan Komunikasi Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah. (Skripsi).
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Iswanto, Danoe. (2007). Kajian terhadap struktur rangka atap kayu rumah tahan
gempa bantuan P2KP: Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, 6,
11-21
Menteri Pekerjaan Umum. (2013). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
11/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum. Jakarta :Menteri PUPR

Nailufar, Mahmud. (2012). Perancangan Penilaian Hasil Belajar Smk Rsbi Bidang
Keahlian Teknik Elektro Di D.I. Yogyakarta. (Skripsi). Universitas Negeri
Yogyakarta, Jakarta

Nengsih, Fitria. (2016). Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif Mata
Pelajaran Fisika Pada Pokok Bahasan Dinamika Gerak Semester I Kelas X
Sma Negeri Khusus Jeneponto. (Skripsi). UIN Alauddin Makassar, Makassar

Noorlaelasari, Yullianty. (2010). Modul Ajar Pondasi Dangkal(Pondasi Menerus,


Pondasi Setempat & Pondasi Rakit/Pelat). Bandung: Politeknik Negeri
Bandung

Nurachmat, Satria. (2018). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak Kelas XI Teknik Gambar
Bangunan Di SMK Negeri 6 Bekasi. (Skripsi) Universitas Negeri Jakarta,
Jakarta

Priatna, M.O. (2013). Probability Sampling Adalah Teknik Pengambilan Sampel Yang
Memberikan Peluang Yang Sama Bagi Setiap Unsur (Anggota) Populasi Untuk
Dipilih Menjadi Anggota Sampel. Dalam Hal Ini Setiap Anggota Populasi
Memiliki. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Siagian, I.S. (2005). Bahan bangunan yang ramah lingkungan (salah satu aspek
penting dalam konsep Sstainable Development). (Skripsi) Universitas Sumatera
Utara, Sumatera Utara

Situmorang, R. & Sinuraya, E. (2015). Hubungan minat belajar dan pengetahuan


menggambar teknik dengan hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak
pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
1 Lubuk Pakam: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan , 30 – 45

Rahman, Saeful. (2016). Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Kelincahan Balsom
Agility Test Untuk Atlet Sekolah Menengah Pertama Kelas Khusus Olahraga
Di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Skripsi) Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta

Sofyana, Encep. (2018). Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Kemampuan


Literasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. (Skripsi) Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,


dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sunandar, Roman. (2013). Tingkat Kepuasan Mahasiswa Tentang Pelayanan


Laboratorium Komputer Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. (Skripsi)
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Suharjanto, Gatot. (2011). Bahan bangunan dalam peradaban manusia: sebuah


tinjauan dalam sejarah peradaban manusia : Jurnal Humaniora , 2, 814-825

Anda mungkin juga menyukai