PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
NIM.1505919
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang
berjudul “Pengaruh Pengetahuan Bahan Bangunan Terhadap Mata Pelajaran Aplikasi
Perangkat Lunak Dan Perencanaan Interior Gedung (APLPIG) pada Siswa SMK
Negeri 6 Bekasi”. Penyusunan proposal skripsi ini merupakan sebagian dari syarat
untuk penulisan skripsi di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Departemen Pendidikan
Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Universitas Pendidikan
Indonesia.
Selama penelitian dan penulisan skripsi ini banyak sekali hambatan yang
penulis alami, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis beranggapan bahwa skripsi ini merupakan karya terbaik yang dapat
penulis persembahkan. Tetapi penulis menyadari bahwa tidak tertutup kemungkinan
didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 14
3.1 Desain penelitian ............................................................................................... 14
3.2 Partisipan ........................................................................................................... 14
3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................................... 15
3.3.1 Populasi ........................................................................................................ 15
3.3.2 Sampel .......................................................................................................... 15
3.4 Rancangan Penelitian......................................................................................... 16
3.5 Instrumen Penelitian .......................................................................................... 17
3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 19
3.7 Analisis Data ..................................................................................................... 20
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ....................................................................... 20
3.7.2 Analisis Statistik Inferensial ...................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
perspektif tiga dimensi (3D).Sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat pada
Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (C3), Siswa mampu
memahami prinsip dasar gambar 2D, 3D, Menganalisis material,dan ornament dekorasi
interior. Materi pokok ini sangat penting dimiliki oleh siswa, agar dapat membuat
bangunan sesuai dengan prinsip yang dipelajari beserta pemilihan material yang sesuai
dengan bangunan.
Agar Penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka batasan masalah yang dijadikan
acuan dalam penelitian, yaitu :
1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap mata pelajaran APLPIG di kelas XI
2. Penelitian ini hanya mengukur pengaruh pengetahuan bahan bangunan terhadap
mata pelajaran APLPIG di kelas XI
3. Penelitian ini hanya berfokus pada materi bahan bangunan struktur pada mata
pelajaran APLPIG
Rumusan Masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran umum pengetahuan siswa terhadap bahan bangunan?
2. Bagaimana gambaran umum pengetahuan pada mata pelajaran APLPIG?
3. Bagaimana pengaruh pengetahuan bahan bangunan terhadap mata pelajaran
APLPIG?
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis mengungkapkan mengenai latar belakang penelitan yang
menjelaskan masalah yang akan di teliti oleh penulis, serta terdapat rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
penelitian
KAJIAN PUSTAKA
6
7
daripada baja kedengarannya akan sangat baik, tetapi kayu membutuhkan energi yang
sangat intensif untuk memproduksi dan tidak mengakibatkan racun seperti yang
dihasilkan baja. Tetapi baja, juga lebih mudah untuk dibentuk menjadi bentukan baja
yang lain dan dipakai kembali sehingga mempunyai umur yang panjang. (Siagian,
2005, hlm. 4)
Bahan bangunan adalah komponen yang penting untuk menunjang konstruksi
bangunan.Dalam mendesain bangunan memerlukan pertimbangan dalam pemilihan
bahan bangunan yang sesuai dengan bangunan yang akan dibuat. Oleh karena itu
sangat penting memilih bahan bangunan dalam membuat konstruksi bangunan.
1. Bahan Baku
Bahan di suatu lokasi tertentu atau sumber bahan (quarry) dan merupakan
bahan dasar yang belum mengalami pengolahan (contoh : batu, pasir dan lain-lain),
atau bahan yang diterima di gudang atau base camp yang diperhitungkan dari
sumber bahan, setelah memperhitungkan ongkos bongkar-muat dan
pengangkutannya.
10
2. Bahan Olahan
Bahan yang merupakan produksi suatu pabrik tertentu atau plant atau membeli
dari produsen (contoh : agregat kasar, agregat halus dan lain-lain).
3. Bahan Jadi
Bahan yang merupakan bahan jadi (contoh : tiang pancang beton pencetak, kerb
beton, parapet beton dan lain-lain) yang diperhitungkan diterima di base camp/ gudang
atau di pabrik setelah memperhitungkan ongkos bongkar-buat dan pengangkutannya
serta biaya pemasangan (bila diperlukan).
Bahan bangunan jenis dan macamnya tergantung kepada olahan atau proses
yang dialaminya. Setiap proses tersebut membutuhkan tempat atau lokasi untuk
memprosesnya untuk menjadi barang olahan sesuai dengan kriteria dan kebutuhan
manusia. Bahan bangunan yang telah di olah, dapat digunakan untuk menunjang
konstruksi bangunan yang akan dibuat.
Dalam mata pelajaran APLPIG, jenis pondasi yang biasa digunakan adalah pondasi
batu kali. Untuk rincian bahan dari pondasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Batu belah
b. Semen
c. Pasir Pasang
2.1.5 Kriteria dan Hubungan Bahan Bangunan dengan Mata Pelajaran APLPIG
Bahan bangunan merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki dalam mata
pelajaran APLPIG.Hal ini didasarkan pada kompetensi dasar pada mata pelajaran
12
Apabila kompetensi tersebut belum tercapai, maka akan terjadi kekeliruan pada
siswa. Salah satunya kesalahan dalam pemilihan bahan bangunan.Hal ini menyebabkan
kesalahan penempatan sesuai pokok dan fungsi bahan tersebut.
Dari hal yang di capai siswa terbentuklah kriteria yang mencakup hubungan
antara bahan bangunan dengan mata pelajaran APLPIG. Sehingga terdapat rincian dari
hal yang harus di capai siswa. Pada pencapaian tersebut terdapat adanya kemampuan
siswa yang bisa dinilai.
Dari tabel kompetensi dasar dapat diketahui kompetensi yang harus di capai
dalam mata pelajaran APLPIG. Bahan bangunan menjadi perhatian penting untuk
mencapai kompetensi tersebut. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman yang penting
mengenai bahan bangunan agar kompetensi tersebut tercapai
dari siswa yakni 77,85 dimana nilai kriteria ketuntasannya yakni 75. Variabel prestasi
belajar mata pelajaran Gambar Teknik memiliki kontribusi yang positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar AutoCAD. perbandingan dengan rtabel sebesar 0,2144 pada
taraf signifikansi 5%, maka harga r hitung lebih besar dari rtabel (0,54 > 0,2144).
Koefisien determinasi r2 sebesar 0,29 menggambarkan bahwa mata pelajaran gambar
teknik memberikan sumbangan efektif sebesar 29% terhadap prestasi belajar
menggambar dengan perangkat lunak siswa.
Variabel X Variabel Y
2.4 Hipotesis
1. H0
Berdasarkan uraian diatas, tidak ada pengaruh dari pengetahuan bahan
bangunan terhadap mata pelajaran APLPIG di SMKN Bekasi.
2. H1
Berdasarkan uraian diatas, terdapat pengaruh dari pengetahuan bahan
bangunan pada siswa terhadap mata pelajaran APLPIG di SMKN Bekasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2 Partisipan
Menurut pandangan Sumarto (dalam Arafah, 2003, hlm. 17) partisipan yaitu:
“Pengambilan bagian atau keterlibatan orang atau masyarakat dengan cara memberikan
dukungan (tenaga, pikiran maupun materi) dan tanggung jawabnya terhadap setiap
keputusan yang telah diambil demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan bersama”.
Dapat disimpulkan bahwa partisipan adalah subjek yang dilibatkan di didalam
kegiatan mental dan emosi secara fisik sebagai peserta dalam memberikan respon
terhadap kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung pencapaian tujuan dan
bertanggung jawab atas keterlibatannya.
14
15
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian adalah suatu bagian dari populasi. Seperti yang telah
dikemukakan oleh Sugiyono (2015) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Apa yang dipelajari pada sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative
(mewakili).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yakni pengambilan secara acak
(simple random sampling). Menurut Sugiyono (dalam Priatna, 2013, hlm. 26) 4,
probability sampling adalah Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Dalam hal ini setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijaikan
sampel. Sedangkan simple random sampling dikatan sederhana karena lengambilan
16
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu.
No Kelas Jumlah
1 XI DPIB 1 33
2 XI DPIB 2 33
Total 66
Sumber :Dokumen SMK 6 Bekasi
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Keterangan :
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
66
𝑛= = 57
1 + 66 (0,5)2
Dari seluruh sampel yang ada, maka sampel yang akan di teliti yakni berjumlah 57
sampel dari total 66.
17
Variabel X Variabel Y
(Variabel Bebas) (Variabel Terikat)
Pengetahuan Bahan Bangunan Mata Pelajaran APLPIG
pemanfaatan internet terhadap kemampuan literasi mahasiswa yaitu berupa angket atau
kuisioner dan tes kognitif. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Total Soal 25
n(∑XY) − (∑X)(∑Y)
𝑟𝑥𝑦 =
√(n. ∑X 2 − (∑X)2 )(n. ∑Y 2 − (∑Y)2 )
Keterangan:
20
𝑟√𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 𝑟 2
Keterangan :
t = Uji signifikansi korelasi
r = Koefisien korelasi yang telah dihitung
n = Jumlah responden uji coba
21
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa instrumen yang digunakan
dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu.
Syarat kualifikasi suatu instrumen pengukur adalah konsisten, keajegan, atau
tidak berubah-ubah (Saifuddin Azwar, hlm. 110). Instrumen yang diuji
reliabilitasnya adalah instrumen yang dibuat oleh peneliti. Dalam hal ini
instrument tersebut adalah instrumen komponen konteks, masukan, proses dan
hasil. Reliabilitas ditentukan atas dasar proporsi varian total yang merupakan
varian total sebenarnya. Makin besar proporsi tersebut berarti makin tinggi
reliabilitasnya.
Tujuan dilakukannya uji reliabilitas ini ialah untuk mengetahui tingkat
ketetapan dan keajegan hasil dari suatu tes. Yang mana rumusnya adalah sebagai
berikut:
𝑘 𝑆 2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟11 = ( )( )
𝑘−1 𝑆2
Arikunto, S (2016, hlm.
115)
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
k = banyaknya item
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)
22
2
𝑛 ∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖)2
𝑆 =
𝑛 (𝑛 − 1)
Arifin, Z, (2013, hlm. 263)
Keterangan :
xi = nilai ke - i
n = jumlah data
Nilai ri (rhitung) yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel pada
tabel product moment. Apabila rhitung > rtabel dengan tingkat kepercayaan 5 %,
maka tes dinyatakan reliabel. Namun sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka tes
tersebut tidak reliable pada tingkat kepercayaan 5 %, dengan derajat kebebasan
(dk) = n – 2.
Tabel 3. 8
Kriteria Indeks Reliabilitas
Indeks Kriteria
0,80 ≤ ri < 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ≤ ri < 0,80 Tinggi
0,40 ≤ ri < 0,60 Cukup
0,20 ≤ ri < 0,40 Rendah
0,00 ≤ ri < 0,20 Sangat Rendah
Sumber : Sulistya, W. N. dkk, (dalam Wardani, N. S, 2016, hlm. 27)
yang dilakukan diperoleh rhitung = 0,909. Dengan demikian maka atau 0,909 >
0,666 dan instrumen dinyatakan reliabel dengan kriteria “sangat tinggi”, karena
0,80 ≤ ri (0,909) < 1,00. Sehingga instrumen soal ini merupakan instrumen yang
dapat dipercaya.
Tabel 3. 9
Kriteria Tingkat Kesukaran
Nilai r Interpretasi
0,00 ≤ P < 0,30 Sukar
0,31 ≤ P ≤ 0,70 Sedang
24
Tabel 3.10
Klasifikasi Daya Pembeda
No Nilai r Interpretasi
1 DP < 0,00 Sangat Jelek
2 0,00 < DP < 0,20 Jelek
3 0,20 < DP < 0,40 Cukup
4 0,40 < DP < 0,70 Baik
5 0,70 < DP < 1,00 Sangat Baik
Sumber : Suherman (2004, hlm. 161)
Faktor yang
mempengaruh
i
Hipotesis variable
1. Apabila pengetahuan bahan bangunan bagus maka Mata pelajaran APLPIG
bagus
2. Apabila pengetahuan bahan bangunan jelek maka mata pelajaran APLPIG jelek
3. Nilai pengetahuan bahan bangunan siswa bagus namun mata pelajaran APLPIG
jelek
4. Nilai pengetahuan bahan bangunan siswa jelek namun mata pelajaran APLPIG
bagus
2. Hipotesis kedua
27
a. Banyak bahan bangunan yang baru pada mata pelajaran APLPIG sehingga
membuat siswa menjadi kebingungan
b. Penerapan bahan bangunan dasar pada terhadap mata pelajaran APLPIG
belum sesuai
3. Hipotesis ketiga
a. Siswa mampu mengetahui bahan bangunan namun tidak dapat
mengaplikasikannya dalam software pada mata pelajaran APLPIG
b. Tidak adanya perangkat pendukung
4. Hipotesis Ketiga
a. Siswa dapat mendesain ulang gambar kerja
b. Siswa melakukan kecurangan
28
DAFTAR PUSTAKA
Cahyawening, S.A. (2013). Hubungan Penggunaan Media Film True Story Dengan
Kebermaknaan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Psikologi Umum.
(Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Iswanto, Danoe. (2007). Kajian terhadap struktur rangka atap kayu rumah tahan gempa
bantuan P2KP: Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, 6, 11-21
Nengsih, Fitria. (2016). Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif Mata
Pelajaran Fisika Pada Pokok Bahasan Dinamika Gerak Semester I Kelas X
Sma Negeri Khusus Jeneponto. (Skripsi). UIN Alauddin Makassar, Makassar
Suharjanto, Gatot. (2011). Bahan bangunan dalam peradaban manusia: sebuah tinjauan
dalam sejarah peradaban manusia : Jurnal Humaniora , 2, 814-825