Anda di halaman 1dari 159

Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1

Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti


Program Keahlian Teknik Furnitur

HALAMAN PLEMERINARY

Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
pemenuhan kebtuhan buku pendidikan yang bermutu, murah dan meratasesuai dengan amanat
dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak dibawah
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, riset dan Teknologi. Buku ini merupakan
“dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan
dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan
kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui surel buku@kemdikbud.go.id
diharapkan dapat meningkatkankualitas buku ini.

Dasar – Dasar Teknik Furnitur untuk SMK Kelas X

Penulis :
Suradi
Nayung Kiranawati

Penelaah :
Haryadi PR

Penyelia :
Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Illustrator :
Zada Wildaningrum Mustika Ratri

Penerbit :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Jalan Jenderal Sudirman Gedung E Lantai 12 – 13, Senayan, Jakarta
10270

Cetakan pertama, 2021


ISBN 9 – 786233 – 880022

Disusun dengan huruf Times New Roman 10/12pt. vi, 142 hlm :25cm

ii
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Sehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan (SMK PK), Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah
menyusun contoh perangkat ajar.

Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam upaya
mencapai Profil Pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku
teks pelajaran, modul ajar, video pembelajaran, modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam
perangkat ajar yang relevan dari berbagai sumber. Pemerintah menyediakan beragam
perangkat ajar untuk membantu pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam
pengajaran. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan
memodifikasi perangkat ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta
kebutuhan peserta didik.
Buku ini merupakan salah satu perangkat ajar yang bisa digunakan sebagai referensi bagi guru
SMK dalam mengimplementasikan Pembelajaran dengan Paradigma Baru. Buku teks
pelajaran ini digunakan masih terbatas pada SMK Pusat Keunggulan.

Selanjutnya, Direktorat SMK mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat
dalam penyusunan buku ini mulai dari penulis, penelaah, reviewer, edistor, ilustrator,
desainer, dan pihak terkait lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini
bermanfaatuntuk meningkatkan mutu pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan.

Jakarta, Juli 2021


Direktur SMK

iii
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

PRAKATA

Kegiatan pembelajaran dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan media yang
sesuai dan tepat. Buku bahan ajar yang merupakan salah satu media pembelajaran dapat
digunakan sebagai sumber belajar dan pedoman dalam melakukan kegiatan. Bagi peserta
didik pada sekolah menengah kejuruan, buku bahan ajar merupakan media informasi yang
sangat efektif, karena isinya yang singkat, padat, informatif dan mudah dipahami. Sehingga
proses pembelajaran yang tepat guna, efektif dan efisien akan dapat dicapai.

Kurikulum Merdeka Belajar dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi
pengetahuan, ketrampilan dan sikap secara utuh, yang disesuaikan dengan kebutuhan pada
dunia kerja atau industri. Proses pencapaian dilakukan melalui pembelajaran pada sejumlah
mata pelajaran yang dirangkai sebagai satu kesatuan yang saling mendukung dalam mencapai
kompetensi yang diharapkan.

Buku bahan ajar dengan judul : “Dasar Dasar Teknik Furnitur” membahas sejumlah elemen-
elemen yang diperlukan sebagai dasar kejuruan pada Satuan Pendidikan SMK, Bidang
Keahlian Teknologi Konstruksi dan Properti, Program Keahlian Teknik Furnitur, yang
diberikan pada kelas X. Dalam buku ini akan membahas perihal wawasan Teknik Furnitur,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH), Menggambar Teknik
Dasar, Pemilihan Kayu untuk Produksi Furnitur, Pembuatan Sambungan dengan Peralatan
Tangan dan Mesin Tangan, Perawatan Peralatan Tangan dan Mesin Tangan, yang
dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan membekali peserta didik dalam menyongsong
dunia kerja.

Semoga buku bahan ajar ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap bagi peserta didik dan pembaca pada umunya. Kritik, saran yang
membangun dan memotivasi dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan untuk
meningkatkan kualitas buku bahan ajar.

Lumajang, Juni 2021

Suradi
Nayung Kiranawati

iv
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

DAFTAR ISI

Cover
Preliminari Halaman
- Judul .............................................................................................................................................i
- Hak Cipta ................................................................................................................................... ii
- Kata Pengantar .......................................................................................................................... iii
- Prakata ........................................................................................................................................iv
- Daftar Isi...................................................................................................................................... v
- Daftar Gambar ...........................................................................................................................vii
- Daftar Tabel ................................................................................................................................ x
- Petunjuk Penggunaan Buku.......................................................................................................xii

PENDAHULUAN .............................................................................................................. xiii


A. Rasional ................................................................................................................................... xiii
B. Cakupan atau Ruang Lingkup ..................................................................................................xiv
C. Tujuan Mata Pelajaran .............................................................................................................. xv
D. Pendekatan/Strategi Pembelajaran ......................................................................................... xvii
E. Media Pembelajaran ............................................................................................................... xvii
F. Evaluasi Pembelajaran .......................................................................................................... xviii

BAB I Proses Bisnis Industri Furnitur ................................................................................ 1


1. Tujuan Pembelajaran..................................................................................................................... 2
2. Apersepsi ...................................................................................................................................... 2
3. Kata Kunci (kata yang paling banyak dipakai) ............................................................................. 4
4. Materi Pembelajaran
A. Penggolongan Industry .................................................................................................... 4
B. Proses Bisnis Dan Profil Industri Furnitur; ..................................................................... 8
C. Kepuasan Pelanggan ; .................................................................................................... 10
D. Komunikasi Di Tempat Kerja DU/DI Furnitur .............................................................. 11
5. Rangkuman ................................................................................................................................. 12
6. Assesmen .................................................................................................................................... 12
7. Pengayaan ................................................................................................................................... 13
8. Refleksi ....................................................................................................................................... 14

BAB II Perkembangan Penerapan Teknologi Dan Isu-Isu Global Pada Industri Furnitur
............................................................................................................................... 15
1. Tujuan Pembelajaran................................................................................................................... 16
2. Apersepsi .................................................................................................................................... 16
3. Kata Kunci (kata yang paling banyak dipakai) ........................................................................... 18
4. Materi Pembelajaran
A. Mengenal perkembangan teknologi di bidang furnitur dengan mesin cnc
(computer numerical control)......................................................................................... 20
B. Konsep Furnitur ramah lingkungan; .............................................................................. 23
C. Konsep Furnitur multifungsi .......................................................................................... 27
5. Rangkuman ................................................................................................................................. 29
6. Assesmen .................................................................................................................................... 30
7. Pengayaan ................................................................................................................................... 31
8. Refleksi ....................................................................................................................................... 32

v
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

BAB III Profesi Dan Kewirausahaan (Job-Profile Dan Technopreneurship), Serta


Peluang Usaha Di Bidang Furnitur .................................................................... 33
A. Tujuan Pembelajaran................................................................................................................... 34
B. Apersepsi .................................................................................................................................... 34
C. Kata Kunci (kata yang paling banyak dipakai) ........................................................................... 36
D. Materi Pembelajaran
1. Hakikat wirausaha dan kewirausahaan; ......................................................................... 36
2. Peluang usaha di bidang industri Furnitur;..................................................................... 38
3. Perencanaan usaha Furnitur; .......................................................................................... 42
E. Rangkuman ................................................................................................................................. 48
F. Assesmen .................................................................................................................................... 49
G. Pengayaan ................................................................................................................................... 50
H. Refleksi ....................................................................................................................................... 50

BAB IV Teknik Dasar Proses Produksi Pada Industri Furnitur ................................................ 51


A. Tujuan Pembelajaran................................................................................................................... 52
B. Apersepsi .................................................................................................................................... 52
C. Kata Kunci (kata yang paling banyak dipakai) ........................................................................... 54
D. Materi Pembelajaran
1. Kebutuhan proses produksi Furnitur; ............................................................................. 54
2. Proses produksi Furnitur ................................................................................................ 71
3. Pengunaan teknologi pada industri Furnitur .................................................................. 77
E. Rangkuman ................................................................................................................................. 79
F. Assesmen .................................................................................................................................... 80
G. Pengayaan ................................................................................................................................... 81
H. Refleksi ....................................................................................................................................... 82

BAB V Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Hidup (K3LH) Dan
Budaya Kerja Industri .......................................................................................... 83
A. Tujuan Pembelajaran................................................................................................................... 84
B. Apersepsi .................................................................................................................................... 84
C. Kata Kunci (kata yang paling banyak dipakai) ........................................................................... 85
D. Materi Pembelajaran
1. Keselamatan kerja; ......................................................................................................... 86
2. Kesehatan kerja; ............................................................................................................. 87
3. Prosedur – prosedur dalam keadaan darurat; ................................................................. 89
4. Budaya kerja industri (5R); ............................................................................................ 90
5. Perlindungan kecelakaan terhadap tempat/lingkungan kerja ......................................... 92
E. Rangkuman ................................................................................................................................. 93
F. Assesmen .................................................................................................................................... 94
G. Pengayaan ................................................................................................................................... 94
H. Refleksi ....................................................................................................................................... 94

BAB VI Gambar Teknik .................................................................................................... 95


A. Tujuan Pembelajaran .................................................................................................................. 96
B. Apersepsi .................................................................................................................................... 96
C. Kata Kunci .................................................................................................................................. 97
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Gambar Teknik ............................................................................................ 98
2. Fungsi dan Penggunaan Alat Gambar .......................................................................... 100
3. Standarisasi Huruf dan Angka ..................................................................................... 110
4. Macam dan Fungsi simbol-simbol gambar teknik ....................................................... 112

vi
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

5. Macam – macam Garis ................................................................................................ 116


6. Gambar Proyeksi 2D (Orthogonal).............................................................................. 125
7. Gambar Proyeksi 3D (Piktorial) .................................................................................. 128
8. Dasar Menggambar dengan program AUTO-CAD ..................................................... 130
E. Rangkuman ............................................................................................................................... 135
F. Assesmen .................................................................................................................................. 136
G. Pengayaan ................................................................................................................................. 136
H. Refleksi ..................................................................................................................................... 137

Glorasarium ....................................................................................................................... 139


Referensi ........................................................................................................................... 140
Biodata Penulis.................................................................................................................. 141
Biodata Penelaah ............................................................................................................... 142

vii
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Furnitur Ruang Santai................ ………………………………………..... 2


Gambar 1.2 Bisnis Furnitur........................................................................................... 3
Gambar 1.3 Alternatif Struktur Organisasi I.................................................................. 7
Gambar 1.4 Alternatif Struktur Organisasi II .............................................................. 7
Gambar 1.5 Alternatif Struktur Organisasi III ............... ……………………………… 8
Gambar 1.6 Alternatif Struktur Organisasi IV .............. ………………….…………… 8
Gambar 2.1 Mesin CNC Router ............. …………………………………………….. 17
Gambar 2.2 Tantangan Revolusi Industri 4.0 ............. ………………………………. 18
Gambar 2.3 Alat pertukangan kayu .............. …………………………………………. 20
Gambar 2.4 Industri dengan kemajun teknologi ............. ……………………………. 21
Gambar 2.5 Produksi masal ...............………………………………………………… 21
Gambar 2.6 Mesin pemotong ............. ………………………………………………... 22
Gambar 2.7 Mesin CNC Router dengan teknologi robot dan sensor ............. ………... 23
Gambar 2.8 Simbol legalitas kayu Indonesia .............. ……………………………….. 24
Gambar 2.9 Perabot dari limbah kayu .............. ………………………………………. 25
Gambar 2.10 Furnitur dari barang bekas .............. …………………………………….. 25
Gambar 2.11 Furnitur dari perabot bekas .............. …………………………………….. 26
Gambar 2.12 Upcycle Furnitur .............. ……………………………………………….. 26
Gambar 2.13 Furninur finishing water based .............. ………………………………… 27
Gambar 2.14 Kursi multifungsi .............. ………………………………………………. 28
Gambar 2.15 Meja kusi praktis ............. ……………………………………………….. 28
Gambar 2.16 Furnitur tempat tidur multifungsi .............. ……………………………… 29
Gambar 3.1 Pengunjung melihat produk furnitur model terbaru di salah satu
gerai di Tunjungan Plaza 6. (SURYANTO/RADAR
SURABAYA) ..............………………………………………………….. 34
Gambar 3.2 Langkah – langkah memulai wirausaha .............. ……………………….. 38
Gambar 3.3 Free Standing Furniture .............. ……………………………………….. 39
Gambar 3.4 Knockdown Furniture .............. ………………………………………….. 40
Gambar 3.5 Knockdown Furniture .............. ………………………………………….. 40
Gambar 3.6 Built in Furniture ............. ………………………………………………. 41
Gambar 3.7 Inflatable Furniture .............. ……………………………………………. 41

viii
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 3.8 Transformable Furniture .............. ………………………………………. 42


Gambar 3.9 Proses pengerjaan furnitur ............. ……………………………………… 42
Gambar 3.10 Proses Singkat Produksi Furnitur ............. ………………………………. 43
Gambar 4.1 Kunjungan Industri ............. ……………………………………………... 52
Gambar 4.2 Industri dengan alat manual .............. ……………………………………. 53
Gambar 4.3 Proses Produksi …… ............. …………………………………………… 54
Gambar 4.4 Produksi dengan peralatan tangan ……… ............. ……………………… 55
Gambar 4.5 Gergaji potong ……………………… ............. ………………………….. 56
Gambar 4.6 Gergaji belah …………………… ............. ……………………………… 56
Gambar 4.7 Gergaji punggung …………… ..............…………………………………. 56
Gambar 4.8 Ketam perata ………………… ..............………………………………… 57
Gambar 4.9 Ketam kauto ………………… ..............…………………………………. 57
Gambar 4.10 Pahat pelubang …………………… ............. ……………………………. 57
Gambar 4.11 Pahat tusuk ……………………… ............. ……………………………... 58
Gambar 4.12 Siku lukis ……………………...............…………………………………. 58
Gambar 4.13 Rol meter ……………………… .............. ………………………………. 58
Gambar 4.14 Pensil tukang ………………… ..............……………………………….... 59
Gambar 4.15 Klem F ………………………… ............. ……………………………….. 59
Gambar 4.16 Palu ……………………………… ............. ……………………………... 59
Gambar 4.17 Tang/Kakak tua ………………… ............. ……………………………… 60
Gambar 4.18 Perusut …………………………………… ............. …………………….. 60
Gambar 4.19 Kikir……………………………………… .............. …………………….. 60
Gambar 4.20 Batu asah ……………………………….............. ……………………….. 61
Gambar 4.21 Proses produksi dengan peralatan tangan listrik ……….............. ……….. 61
Gambar 4.22 Mesin Ketam Tangan Listrik ……………………… .............. …………... 62
Gambar 4.23 Mesin bor tangan listrik (hand drill) ……….............. …………………… 62
Gambar 4.24 Mesin jig tangan (jig saw) ………………….............. …………………… 63
Gambar 4.25 Mesin amplas bergetar (orbital sander) ……… .............. ………………... 63
Gambar 4.26 Mesin hias(trimmer) ……………………… ............. ……………………. 64
Gambar 4.27 Mesin lamelo ……………………………… .............. ………………….... 64
Gambar 4.28 Mesin gergaji bundar (circular saw) ………… .............. ………………… 65
Gambar 4.29 Mesin amplas ban …………………………….............. …………………. 65
Gambar 4.30 Mesin router ………………………………… .............. …………………. 66

ix
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 4.31 Peralatan mesin stasioner ……………………… ..............………………. 66


Gambar 4.32 Mesin gergaji bundar bermeja ………………… ..............………………. 67
Gambar 4.33 Mesin Gergaji Bundar Berlengan (Radial Arm Saw) ……… ............. ….. 67
Gambar 4.34 Mesin ketam perata ……………………………………… .............. ……. 68
Gambar 4.35 Mesin ketam penebal ………………………………… ............. ………… 69
Gambar 4.36 Mesin bor lubang persegi (hollow chisel mortiser) …… ............. ……….. 69
Gambar 4.37 Kayu log ……………………………………………… ............. ……….. 70
Gambar 4.38 Furnitur kayu jati …………………………………… ............. ………….. 70
Gambar 4.39 Furnitur dari papan buatan …………………………….............. ……….. 71
Gambar 4.40 Kayu log ……………………………………………… ............. ……….. 72
Gambar 4.41 Pembelahan log ……………………………………… ............. ………… 72
Gambar 4.42 Pengeringan kayu …………………………………… ............. …………. 73
Gambar 4.43 Gambar rencana kursi ……………………………… .............. ………….. 74
Gambar 4.44 Pembahanan ………………………………………….............. …………. 74
Gambar 4.45 Pengetaman ………………………………………… ............. ………….. 75
Gambar 4.46 Pengamplasan permukaan kayu …………………… ............. ………….. 75
Gambar 4.47 Perakitan …………………………………………… ............. ………….. 76
Gambar 4.48 Proses finishing ………………………………………….............. ……… 76
Gambar 4.49 Memasang Assesoris …………………………………….............. ……… 77
Gambar 4.50 Proses Produksi dengan Mesin CNC Router ………… ............. ………… 77
Gambar 5.1 Mengoperasikan radial arm saw …………………… ............. ………….. 84
Gambar 5.2 Resiko kecelakaan yang mungkin terjadi ………… ............. …………… 85
Gambar 5.3 Menentukan penempatan alat …………………… ............. ……………... 91
Gambar 6.1 Membaca gambar kerja ………………………………….............. ……… 97
Gambar 6.2 Gambar kerja ………………………………………… ............. ………… 98
Gambar 6.3 Pensil batang ……………………………………….............. ………….. 101
Gambar 6.4 Pensil mekanik ………………………………………… .............. ………101
Gambar 6.5 Rapido ……………………………………………………… .............. … 102
Gambar 6.6 Drawing pen ……………………………………………… .............. ……103
Gambar 6.7 Sepasang penggaris segitiga …………………………… ............. ………103
Gambar 6.8 Penggaris T…………………………………………… ............. ………...104
Gambar 6.9 Mistar baja …………………………………………… ............. ……….. 104
Gambar 6.10 Jangka ……………………………………………… ............. …………. 104

x
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.11 Karet penghapus…………………………………… ............. ………….. 105


Gambar 6.12 Meja gambar ………………………………………… ............. …………105
Gambar 6.13 Mesin gambar rol ………………………………… ............. ……………106
Gambar 6.14 Mesin gambar lengan …………………………………… .............. ……. 106
Gambar 6.15 Mesin gambar …………………………………………… ............. ……. 106
Gambar 6.16 Busur derajat ………………………………………… .............. ……… . 107
Gambar 6.17 Sablon huruf dan angka ………………………………… ............. …….. 107
Gambar 6.18 Mal lengkung …………………………………………… .............. ……. 107
Gambar 6.19 Mal bentuk …………………………………………… .................. ……. 108
Gambar 6.20 Plat pelindung penghapus …………………………… .............. ……….. 108
Gambar 6.21 Huruf dan angka tegak ……………………………….............. ……….. 110
Gambar 6.22 Huruf dan angka miring 75⁰ ………………………… ............. ……….. 110
Gambar 6.23 Simbol furnitur .……………... …………………… ............. …………. 111
Gambar 6.24 Denah rumah dan notasi bangunan …………………… .............. ……… 111
Gambar 6.25 Simbol potongan kayu .……………………………… ............. ……....... 111
Gambar 6.26 Gambar kerja furnitur …………..…………………… .............. ……….. 112
Gambar 6.27 Garis tebal kontinyu …………………………………….............. ………114
Gambar 6.28 Garis tepi ……………………………………………….............. ……… 114
Gambar 6.29 Garis nyata ...…………………………………………… .............. …….. 115
Gambar 6.30 Garis tipis kontinyu …………………………………… ............. ……… 115
Gambar 6.31 Garis ukur ……………………………………………… ............. …….. 116
Gambar 6.32 Garis Arsir …………………………………………… ............. ……….. 116
Gambar 6.33 Garis proyeksi perspektip ……………………………… ............. …….. 117
Gambar 6.34 Gambar tipis kontinyu bebas/sig-sag …………………… .............. ……. 117
Gambar 6.35 Contoh penggunaan garis tipis kontinyu bebas ………… ............. ……. 118
Gambar 6.36 Contoh penggunaan garis tipis kontinyu dengan sig-sag ….............. ….. 118
Gambar 6.37 Gambar garis gores ……………………………………… .............. …… 119
Gambar 6.38 Contoh penggunan garis gores ……………………………............... …. 119
Gambar 6.39 Gambar garis bergores tipis ……………………………… ............... ….. 119
Gambar 6.40 Contoh penggunaan garis sumbu ………………………… ............... ….. 120
Gambar 6.41 Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya
dan pada perubahan arah ………………………… ............. …………… 120
Gambar 6.42 Penggunaan garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan pada

xi
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

perubahan arah …………………………… ............................................ 120


Gambar 6.43 Proyeksi …………………………………………………… ............. ….. 121
Gambar 6.44 Proyeksi Eropa ………………………………………… .............. ……. 122
Gambar 6.45 Proyeksi Amerika …………………………………… .............. ………. 122
Gambar 6.46 Perbedaan Simbol Proyeksi Eropa dam Amerika ……….............. ……. 123
Gambar 6.47 Proyeksi Isometri Dengan Posisi Normal ……………… .............. ……. 123
Gambar 6.48 Proyeksi isometri dengan posisi terbalik ………………… .............. ….. 124
Gambar 6.49 Proyeksi isometri dengan posisi horizontal …………… .............. …….. 124
Gambar 6.50 Proyeksi dimetri ……………………………………….............. ……… 124
Gambar 6.51 Proyeksi Oblique …………………………………… ............. ………… 125
Gambar 6.52 Tampilan AutoCAD Classic (2D Interface) ……… .............. ………….. 126
Gambar 6.53 Tampilan Drafting Setting ……………………….............. …………… 128
Gambar 6.54 Toolbar Drawing ………………………………… ............. …………… 128
Gambar 6.55 Toolbar Modify …………………………………… .............. ………….. 129
Gambar 6.56 Kotak Dialog Drawing Unit …………………………………. ............... 130
Gambar 6.57 Tampak Depan Meja Komputer ………… ............. …………………… 130
Gambar 6.58 Kaki Meja Komputer ……………………… ............. …………………. 131
Gambar 6.59 Kotak Dialog Modify Dimension Style ………………… .............. ….. 131
Gambar 6.60 Hasil Penggandaan Kaki Meja ……………………… ............. ……….. 132
Gambar 6.61 Hasil Penggandaan Kaki Meja ……………………… .............. ………. 133
Gambar 6.62 Kotak Dialog Array ………………………………… .............. ……….. 134
Gambar 6.63 Hasil Akhir Gambar ……………………………… ............. ………….. 134

xii
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

DAFTAR TABEL

Tabel 6.1 Standar kekerasan pensil …………………………………............... …... 100


Tabel 6.2 Ukuran standar huruf teknik … ..............……………………………….. 109
Tabel 6.3 Jenis- jenis garis dan penggunaannya dalam gambar teknik … .............. ..103
Tabel 6.4 Ukuran kertas dan garis tepi ………… .............. ……………………….. 114
Tabel 6.5 Perintah Gambar beserta Ikon dan Fungsinya ………… .............. …….. 128
Tabel 6.6 Perintah Gambar beserta Ikon dan Fungsinya ……… .............. ……….. 129

xiii
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

xiv
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

PENDAHULUAN

A. Rasional
Dasar-Dasar Teknik Furnitur merupakan mata pelajaran dasar kejuruan pada Program Keahlian
Teknik Furnitur, berfungsi untuk memberi bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan
mendasari penguasaan kompetensi pada mata pelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII.
Peserta didik juga dikenalkan dengan perkembangan produksi furnitur secara massal mekanis
dengan cepat dan murah yang semula menggunakan kayu utuh digantikan oleh kayu olahan atau
bahan/material baru lainnya, serta desain dan produksi furnitur yang ramah lingkungan untuk
menjawab isu kemajuan teknologi untuk kesejahteraan umat manusia dan lingkungan tempat
tinggalnya.

B. Cakupan atau Ruang Lingkup


Ruang lingkup materi Dasar-dasar Teknik Furnitur membekali peserta didik dalam pekerjaan
produksi furnitur meliputi wawasan teknik furnitur, kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan hidup (K3LH), menggambar teknik dasar, pemilihan kayu untuk produksi furnitur,
pembuatan sambungan dengan peralatan tangan dan mesin tangan, perawatan peralatan tangan
dan mesin tangan.

Pada pembelajaran dasar-dasar teknik furnitur peserta didik diajak melaksanakan pembelajaran
untuk memperoleh hard skills dan soft skills dengan menerapkan ilmu dan teknologi dalam
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yaitu berpikir kritis, kreatif dan analisis, jujur, tekun, teliti,
cermat serta tanggung jawab, menghargai perbedaan pendapat, bekerja bergotong royong,
membangun interaksi dan komunikasi secara aktif antar peserta didik.

C. Tujuan Mata Pelajaran


Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Furnitur bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-
dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) meliputi:
1. Memahami proses bisnis dan profil industri pada desain pemodelan dan informasi
bangunan;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global pada desain pemodelan
dan informasi bangunan;

xv
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneur), serta peluang usaha
di bidang teknik furnitur;
4. Memahami Teknik dasar proses produksi pada industri furnitur
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan
budaya kerja industri di lingkungan kerjanya;
6. Menggambar teknik dasar;
7. Memahami karakteristik dan perlakuan bahan/kayu untuk produksi furnitur;
8. Memahami pembuatan sambungan dengan peralatan tangan dan mesin tangan;
9. Memahami perawatan peralatan tangan dan mesin tangan.

D. Pendekatan/Strategi Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan diharapkan dapat membentuk peserta didik menjadi
masyarakat beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar
kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja setelah
lulus dari program keahlian di satuan pendidikan, dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada
kelas XI dan XII untuk menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas
dapat dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel;
3. Proyek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumnus atau praktisi industri;
5. Berkunjung pada industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.

Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-


based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),
atau inquiry learning serta metode pembelajaran antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi,
observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan
yang ingin dicapai.

xvi
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

E. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi materi pembelajaran
meliputi media gambar, prototipe (purwarupa), benda atau alat sebenarnya.

F. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi atau penilaian pembelajaran meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek
sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar-teman,
dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, kinerja dan
portofolio.
Evaluasi dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Furniture sebagai
berikut:
1. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, berupa pilihan ganda, isian,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
2. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik secara lisan dan
peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Jawaban tes lisan dapat berupa kata,
frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat,
menegecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya diri, dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau memfasilitasi siswa
memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang berfungsi untuk penilaian
dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan penugasan sebagai
metode penugasan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang diberikan sebelum dan/atau
selama proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas dapat dikerjakan baik secara
individu maupun kelompok sesuai karakteristik tugas yang diberikan, yang dilakukan di sekolah,
di rumah, dan di luar sekolah
4. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk melakukan suatu tugas
pada situasi yang sesungguhnya dengan mengaplikasikan atau mendemonstrasikan pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan. Pada penilaian kinerja, penekanan penilaiannya dapat
dilakukan pada proses atau produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut

xvii
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

penilaian produk, sedangkan penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut penilaian
praktik (praktik).
5. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, penyajian data, dan pelaporan.
6. Portofolio
Portofolio dapat berupa kumpulan dokumen dan teknik penilaian. Portofolio sebagai dokumen
merupakan kumpulan dokumen yang berisi hasil penilaian prestasi belajar, penghargaan, karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratifdalam kurun waktu tertentu.

xviii
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Setelah mempelajari materi Proses Bisnis Furnitur diharapkan :


1. Kalian mampu memahami penggolongan industri di dalam teknik furnitur
2. Kalian mampu memahami proses bisnis dan profil industri furnitur
3. Kalian mampu melakukan analisis kepuasan pelanggan untuk menjaring keinginan
konsumen
4. Kalian mampu membangun komunikasi di tempat kerja DU/DI furnitur

Gambar 1.1 Furnitur Ruang Santai


Sumber : https://mowilex.com/wp-content/uploads/2020/10/stylish-natural-living-room-with-raw-wooden-furnit-SJ7ZD511N.jpg

Bila melihat gambar diatas apakah yang kalian pikirkan? Apakah kalian pernah memikirkan
bagaimana fasilitas kenyamanan yang kita nikmati bisa diperoleh? Bila kalian berpikir bahwa
kita bisa membeli di toko furnitur tentu saja itu merupakan realita jalan pintas yang mudah
dilakukan. Tapi bila berpikir proses bagaimana produk itu bisa terpajang di toko atau di bagian
interior sebuah bangunan berarti kalian memiliki bakat untuk menjadi seorang pengusaha.

2
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 1.2 Bisnis Furnitur


Sumber: https://www.ralali.com/c/Furnitur

Perhatikan gambar 1.2 di atas dimana seseorang melayani pembeli di sebuah toko furnitur.
Apakah di dalam benak kalian pernah terlintas pertanyaan seperti berikut ini:
1. Bagaimanakah peluang bisnis di bidang furnitur saat ini?
2. Bagaimanakah sebuah industri furnitur bisa berlangsung dan berkembang sesuai dengan
yang diharapkan dalam jangka waktu yang lama?

Sebelum mempelajari materi lebih lanjut, silahkan kalian membentuk kelompok diskusi yang
terdiri dari 2 atau 3 orang. Kalian bisa melakukan kunjungan ke toko atau industri mebel
terdekat. Kalian bisa menggali informasi seluas – luasnya tentang perkembangan usaha yang
telah digeluti tersebut. Sebagai contoh kalian bisa menggali informasi tentang hal sebagai
berikut :
- Sejak kapan usaha tersebut didirikan?
- Berapa jumlah karyawan yang saat ini bekerja di tempat tersebut?
- Bagaimanakah alur usaha yang dijalankan (penjualan berdasarkan pesanan khusus atau tidak,
diproduksi sendiri atau pihak lain, dan sebagainya)?
- Bagaimana mengembangkan usaha yang telah dilakukan sejauh ini?

Apabila tidak memungkinkan kalian bisa mencari informasi di Internet tentang peluang bisnis
furnitur atau kisah sukses pengusaha mebel. Sebagai salah satu contoh sebagai referensi kalian
bisa mengakses link berikut https://www.youtube.com/watch?v=dzad6idK8PU (BISNIS
MEBEL ANTI SEPI, ANTI BANGKRUT, MAKIN RAME, MAKIN GEDE/Edi Zubaidi). Atau

3
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

mungkin link https://www.youtube.com/watch?v=oeMYd51uZBo (KETIKA ANAK JAMAN


NOW MENJADI TUKANG KAYU).

Buatlah laporan kegiatan dan presentasikan di depan teman – teman sekelas dalam waktu 2 jam
pelajaran. Diskusikan hasil observasi kalian dengan dipandu oleh guru pengampu. Semakin
banyak sumber informasi yang kalian dapatkan, akan semakin menambah wawasan kalian
tentang industri furnitur dan peluang usahanya saat ini.

Bisnis Furnitur, Industri Furnitur, Komunikasi di Tempat Kerja, Pelanggan

Dengan perkembangan jumlah penduduk yang sangat pesat seperti saat ini, tentu saja akan
berdampak pada semakin bertambahnya kebutuhan akan furnitur. Yang tentunya saat ini dengan
perkembangan teknologi dan desain yang sedemikian cepat, tentu juga akan berpengaruh
terhadap perkembangan industri furnitur. Tentu saja ini merupakan peluang kerja yang sangat
luas bagi kita yang bergerak di dunia furnitur.

Seiring berjalannya perkembangan jumlah penduduk yang pesat dan gaya hidup millennial
masyarakat saat ini, menuntut gaya hidup yang serba cepat dan praktis. Gaya interior cenderung
pada trend yang disukai dan setiap waktu akan berubah, Misalnya gaya simple minimalis yang
sederhana dan elegan. Gaya interior akan berpengaruh pada ragam elemen furnitur yang
diproduksi oleh produsen, permintaan yang tinggi akan berpengaruh pada sistim industri. Oleh
karena itu proses produksi furnitur dengan cara manual dengan sistem pemasaran tradisional,
pelan – pelan sudah mulai ditinggalkan. Hal ini mendorong industri furnitur untuk berkembang
mengikuti kemajuan teknologi.

A. PENGGOLONGAN INDUSTRI
Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan atau
memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai
tambah atau manfaat yang lebih tinggi, termasuk jasa industri (Undang – Undang No 3 Tahun

4
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

2014 tentang Perindustrian).

Tujuan utama dari industri diantaranya adalah sebagai berikut:


1. Mampu menyerap lapangan kerja;
2. Mengolah potensi sumber daya alam menjadi produk – produk yang memiliki nilai jual dan
manfaat lebih tinggi;
3. Menumbuhkan industri – industri potensial yang menjadi kekuatan pertumbuhan ekonomi;
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan;
5. Memberdayakan masyarakat di bidang industri;
6. Meningkatkan kemampuan teknologi;
7. Meningkatkan sumbangan sektor industri bagi perekonomian negara;

Berbagai macam jenis dan klasifikasi industri sangat beragam. Namun berdasarkan jumlah
tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Industri Rumah Tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat
orang. Industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja adalah anngota
keluarga, dan pemilik juga pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri.
Contoh : Industri kerajinan, industri tahu, industri makanan ringan dan lain – lain.
2. Industri Kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang.
Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerja berasal dari
lingkungan sekitar ataupun saudara. Contoh : Industri genteng, industri pengolahan rotan,
dan lain – lain.
3. Industri Sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang.
Ciri industri ini adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki
keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemampuan manajerial tertentu.
Contoh : industri konveksi, industri bordir, dan lain – lain.
4. Industri Besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri
ini adalah memiliki modal besar yang dihimpun dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja
harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji
kemampuan dan kelayakan. Contoh: industri tekstil, industri pesawat terbang, dan lain – lain.

5
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Sedangkan dalam perkembangannya, bentuk – bentuk perusahaan terbagi menjadi :


1. Perusahaan Perseorangan, adalah perusahaan yang dimiliki oleh individu sebagai pemilik
modal, pemimpin maupun pengelola. Dikarenakan perusahaan dimiliki oleh perseorangan,
maka segala keuntungan dan kerugian ditanggung sendiri. Namun lebih mudah untuk
membangun perusahaan perseorangan ini.
2. Persekutuan Komanditer (CV), adalah perusahaan yang dimiliki oleh sedikitnya 2 orang
sampai maksimal 5 orang. Perusahaan ini lebih mudah dikembangkan karena modal yang
bisa didapatkan juga lebih besar. Namun tantangannya adalah perusahaan ini lebih rawan
terhadap konflik serta tidak mudah untuk menarik kembali modal yang ditanamkan oleh
sekutu – sekutunya.
3. Persekutuan Firma (Fa), adalah perusahaan yang lebih besar dari CV yaitu memiliki batas
maksaimal bisa mencapai 10 orang yang bersekutu untuk mengembangkan sebuah
perusahaan. Keuntungan dan kerugian akan dibagi berdasarkan besaran modal yang
ditanamkan setiap anggota perusahaan. Untuk bisa mendirikan perusahaan ini dengan baik
maka ada beberapa persyaratan surat – surat resmi yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
4. Perseroan Terbatas (PT), adalah perusahaan yang terdiri dari pemegang saham yang
memiliki tanggung jawab secara terbatas sesuai dengan besaran modal yang ditanamkan.
Keunggulan dari bentuk perusahaan ini adalah memiliki kelangsungan perusahaan yang
lebih terjamin, mudah untuk mendapatkan kredit bank serta saham yang dimiliki bisa
diperjualbelikan.
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), adalah perusahaan yang melayani kepentingan
umum dengan modal usaha berasal dari pemerintah. Selain BUMN ada juga Bada Usaha
Milik Daerah (BUMD) yang keseluruhan atau sebagian modalnya adalah milik pemerintahan
dengan pimpinan yang diangkat oleh Gubernur secara langsung.
6. Yayasan, adalah badan usaha yang memang bergerak untuk bidang sosial serta bisnis
sekaligus. Dalam yayasan ini biasanya berbagai hal yang berkaitan akan tertera dalam akta
pendiriannya.
7. Koperasi, adalah perusahaan dimana beranggotakan orang – orang yang akan
melaksanakan suatu usaha berdasarkan asas kekluargaan, modalnya berasal dari simpanan
pokok, simpanan wajib dan hibah dari anggotanya sendiri.
Dari bentuk – bentuk perusahaan ini, dalam pendiriannya perlu diperhatikan dengan baik agar
tidak sampai merugikan bagi pemilik usaha. Pemilihan bentuk perusahaan yang sesuai, nantinya
bisa dikembangkan sehingga menguntungkan bagi siapapun yang terlibat didalamnya.

6
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Industri Furnitur termasuk dalam kategori industri pengolahan, yaitu suatu kegiatan ekonomi
yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan
tangan sehingga menjadi barang jadi ataupun setengah jadi, dan atau barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang memiliki nilai lebih tinggi. Untuk memudahkan dalam
menjalankan sebuah usaha furnitur serta kelancaran jalannya roda perusahaan, maka perlu dibuat
sebuah organisasi usaha. Organisasi usaha ini adalah struktur organisasi formal guna
memudahkan dan memberikan kejelasan komunikasi internal dan eksternal perusahaan.

Ada beberapa tipe struktur organisasi perusahaan, yang hal ini ditentukan oleh masing – masing
pemilik dengan tujuan agar perusahaan tersebut bisa efisien dan efektif untuk mendapatkan laba
usaha disesuaikan dengan proses produksi yang dilakukan.

PIMPINAN

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN


GUDANG : PRODUKSI KEUANGAN : PERSONALIA PEMASARAN
- Gd. Material - Peralatan - Keuangan - Administrasi
- Gd. - Komponen - Akuntansi dan Umum
Pengeringan - Perakitan - Logistik - Personalia
- Gd. Produk - Finishing -Ekspor - Keamanan

Gambar 1.2. Alternatif Struktur Organisasi I


Sumber : Haryadi, 2020, Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja DU/DI Furnitur

PIMPINAN

BAGIAN BAGIAN
KEUANGAN : BAGIAN BAGIAN
BAGIAN SDM: PEMASARAN
PRODUKSI GUDANG
- Personalia - Keuangan
- Quality - Bahan baku
Control - Produk Jadi
Elektrikal
- Produksi

Gambar 1.3. Alternatif Struktur Organisasi II


Sumber : Haryadi, 2020, Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja DU/DI Furnitur

7
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 1.4. Alternatif Struktur Organisasi III


Sumber : Haryadi, 2020, Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja DU/DI Furnitur

Gambar 1.5. Alternatif Struktur Organisasi IV


Sumber : Haryadi, 2020, Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja DU/DI Furnitur

B. PROSES BISNIS DAN PROFIL INDUSTRI FURNITUR.


Kata “bisnis” diadaptasi dari bahasa Inggris “bussiness” yang artinya kesibukan. Dalam arti
sederhana, yang dimaksud dengan kesibukan adalah melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan
yang memberikan keuntungan pada seseorang. Dalam hal ini, pengertian bisnis adalah kegiatan
yang dilakukan oleh perorangan maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi,
penjualan, pembelian, maupun pertukaran barang atau jasa dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan atau laba.

8
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Beberapa tujuan bisnis adalah sebagai berikut :


1. Untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis;
2. Untuk pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat;
3. Untuk mencapai kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat;
4. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat;
5. Untuk menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang;
6. Untuk meningkatkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara umum;
7. Untuk menunjukkan prestise dan prestasi.

Sedangkan furnitur sendiri adalah istilah untuk perabot rumah tangga yang berfungsi sebagai
alat untuk menyimpan, tempat duduk, tempat mengerjakan sesuatu, atau tempat untuk menaruh
suatu barang diatas permukaannya. Selain fungsi dari segi fisiknya, style, model, warna, desain
dan bentuk dapat memberikan suatu fungsi lebih dari furnitur yaitu fungsi untuk memperindah
ruangan, membuat ruangan lebih nyaman serta memberi tambahan estetika di dalam rumah.
(https://erakini.com/bisnis-Furnitur)`.

Industri furnitur adalah industri yang mengolah bahan baku atau bahan setengah jadi dari kayu,
rotan, besi atau bahan baku alami lainnya menjadi produk barang jadi furnitur dengan nilai jual
atau manfaat yang lebih tinggi. Industri furnitur tersebar luas di seluruh Indonesia baik untuk
industri skala besar, apalagi industri skala kecil dan menengah. Sentra – sentra industri furnitur
yang banyak di kenal adalah di daerah Jepara, Jabodetabek, Pasuruan, dan banyak lagi daerah
lainnya.
Perusahaan furnitur terbesar yang ada di Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut :
- PT. Indosurya Mahakam,
- PT. Accupunto,
- PT. Indorack,
- PT.Sunwood Timber Industries,
- PT Furnilac Prima Guna,
- Arkana Jati & Interior
Sedangkan pasar atau toko furnitur baik online maupun offline terbesar di Indonesia, antara lain :
- INFORMA
- ANGKASA BALI
- IKEA

9
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Sedangkan perusahaan dalam skala menengah maupun kecil sangat banyak dan tersebar di
seluruh nusantara, menunjukkan bahwa usaha furnitur ini cukup diminati dan memiliki peluang
usaha untuk dikembangkan.

C. KEPUASAN PELANGGAN
Menurut Kotler dan Keller dalam Yafie (2016) “kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau
hasil suatu produk dan harapan-harapannya”. Dalam suatu perusahaan industri furnitur tentunya
jika pelanggan merasa puas terhadap pelayanannya, maka pelanggan akan tetap setia dengan
produk yang dihasilkan tersebut dan bahkan akan menjadi pelanggan yang loyal. Namun apabila
tingkat kepuasan pelanggan menurun pelanggan akan mulai berfikir untuk terus menggunakan
produk tersebut atau beralih kepada produk atau merek lain. Dengan demikian tingkat kepuasan
pelanggan akan berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan.

Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, antara lain :


1. Kualitas Produk.
Pelanggan akan merasa puas bila hasil produk yang digunakan berkualitas. Kualitas produk yang
baik akan memberikan nilai tambah di benak konsumen.
2. Kualitas Pelayanan atau Jasa.
Pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan
yang diharapkan. Pelanggan yang puas akan menunjukkan kemungkinan untuk kembali
membeli produk atau jasa yang sama dan memberikan persepsi yang baik terhadap sebuah
perusahaan.
3. Harga.
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif lebih murah
akan memberikan nilai lebih tinggi kepada konsumennya. Hal ini mempengaruhi konsumen dari
segi biaya yang dikeluarkan. Biasanya semakin mahal harga suatu produk atau jasa, maka
pelanggan atau konsumen memiliki nilai ekspetasi yang lebih tinggi.
4. Emosional.
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum
terhadapnya bila menggunakan produk dengan merk tertentu yang cenderung mempunyai

10
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk,
tetapi nilai sosial atau self – esteem yang membuat pelanggan menjadi puas dengan merk
tertentu.
5. Kemudahan.
Pelanggan akan semakin puas apabila mereka mendapatkan produk atau pelayanan yang relatif
mudah, nyaman dan efisien.

Beberapa metode pengukuran kepuasan pelanggan menurut Fandy Tjiptono (2003:104),


diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem Keluhan dan Saran
Memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggan untuk menyampaikan saran dan
keluhan. Informasi – informasi ini dapat memberikan ide – ide cemerlang bagi perusahaan dan
memungkinkannya untuk bereaksi secara cepat dan tanggap dalam mengatasi masalah – masalah
yang timbul. Sistem ini bisa menggunakan cara formulir isian, kuisioner, uji sample secara
langsung dengan cara tanya jawab dengan pelanggan, email ataupu media sosial yang lain.
2. Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan penelitian survei, baik
melalui telepon, wawancara langsung maupun media sosial. Perusahaan akan memperoleh
tanggapan atau umpan baik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan respon positif
bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
3. Ghost Shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan
mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial,
kemudian melaporkan temuan – temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk
perusahaan dan pesaing usaha berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk –
produk tersebut. Selain itu para Ghost Shopper juga dapat mengamati cara penanganan terhadap
setiap keluhan.
4. Lost Custumer Analysis
Perusahaan perlu menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah
pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi. Peningkatan customer loss rate
menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.

11
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

D. KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA DU/DI FURNITUR


Faktor yang tidak kalah penting dalam pengembangan sebuah usaha / industri adalah
kemampuan untuk berkomunikasi. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses
penyampaian informasi atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi ini bisa

dilakukan secara verbal baik dengan berbicara maupun mendengar, ataupun non verbal yaitu
melalui gambar ataupun bahasa tubuh. Sebagai contoh adalah untuk menyampaikan rancangan
sebuah desain produk, kita bisa menyampaikan dengan bahasa gambar yang sesuai dengan
standar agar lebih efektif.

Komunikasi efektif dapat diartikan sebagai komunikasi antara dua orang atau lebih dimana
pesan yang dimaksud berhasil disampaikan, diterima, dan dipahami. Komunikasi yang efektif
adalah elemen yang tak bisa dipisahkan dari keberhasilan sebuah proyek atau kesuksesan
perusahaan. Tak hanya mengurangi dampak konflik, komunikasi efektif adalah juga faktor
penting dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan, meningkatkan keuntungan, menjaga
keefektifan kerja tim, dan mempertahankan keterlibatan karyawan.

Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi empat jenis,
yaitu :
1. Industri Rumah Tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat
orang.
2. Industri Kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang.
3. Industri Sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang.
4. Industri Besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.
Bisnis Furnitur ataupun industri furnitur adalah industri yang mengolah bahan baku atau bahan
setengah jadi dari kayu, rotan, besi atau bahan baku alami lainnya menjadi produk barang jadi
furnitur dengan nilai jual atau manfaat yang lebih tinggi.
Salah satu faktor yang menunjang keberlangsungan sebuah perusahaan/ industri furnitur adalah
menjaga kepuasan para pelanggan dan menjalin komunikasi yang efektif di tempat kerja.

12
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Cermatilah artikel di bawah ini (sumber : https://www.etalasebisnis.com/ ):


Berkat Ketekunan, Zubaidi Kini Menjadi Pengusaha Furnitur Beromzet Rp 50 Juta
Adi Firmansyah
11/04/2021220 views
EtalaseBisnis.com – Kesuksesan tidak datang begitu saja. Sukses itu butuh proses, dan inilah
yang dialami oleh Zubaidi seorang pengusaha furnitur asal Ngawi.
Pria 45 tahun ini telah membuktikan bahwa ketekunan akan membuahkan hasil yang tak
disangka-sangka sebelumnya. Zubaidi kini menjadi pengusaha furnitur yang telah memasok ke
berbagai pasar di dalam negeri maupun luar negeri.
Namun, siapa sangka kesuksesannya saat ini diawali dengan menjadi seorang tukang kayu. Ya,
10 tahun yang lalu Zubaidi memang sebagai tukang kayu biasa. Dan ia tak pernah terbayang akan
menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini.
“Makanya saya tertarik terjun ke bisnis ini. Modal awal saya sekitar Rp 10 Jutaan,” ujar Zubaidi
seperti diberitakan OkeZone, Selasa (24/3/2015).
Kondisi daerahnya yang banyak tumbuh pohon jati, membuatnya untuk bisnis di dunia
perkayuan ini. Dengan modal Rp 10 Juta, Zubaidi dibantu oleh dua orang karyawannya. Dan saat
ini sudah memiliki 15 karyawan yang membantu mengembangkan usahanya.
Dengan pertumbuhan bisnisnya yang semakin luas hingga ke beberapa negara asing seperti
Inggris, Korea, China dan Afrika, kini Zubaidi mampu meraup omzet hingga Rp 50 Juta per
bulannya.
Hasil yang ia dapatkan ini tentu karena ketekunannya berbisnis di dunia furnitur. Per bulannya,
Zubaidi dapat memproduksi hingga 200 unit baik aksesori maupun furnitur. Uniknya, Zubaidi
masih mengandalkan produksi manual, sehingga kualitasnya sangat orisinil.

1. Berdasarkan artikel diatas deskripsikan kategori industri yang dijalankan oleh pengusaha
tersebut!
2. Deskripsikan Kunci keberhasilan pengusaha menurut artikel!
3. Setelah membaca artikel diatas, bagaimanakah peluang usaha furnitur saat ini? Deskripsikan
penjelasanmu!

13
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

1. Apabila kamu ingin membuka usaha di bidang furnitur, jenis usaha apa yang kamu pilih?
Berikan alasan yang mendukung pilihanmu!
2. Apabila dihubungkan dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, menurut kalian upaya
yang bisa dilakukan untuk mengembangkan usaha furnitur?

Setelah mempelajari bab pertama ini, kalian tentu menjadi memiliki gambaran tentang industri
dan peluang bisnis furnitur. Dari materi yang sudah dijelaskan pada bab pertama ini, menurut
kalian mana yang paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian
jika masih ada materi yang belum bisa dipahami. Materi bisnis furnitur ini akan menjadi modal
pengetahuan dari materi-materi yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya.

14
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Setelah mempelajari materi tentang perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global pada
industri furnitur diharapkan siswa dapat:
1. Memahami perkembangan teknologi di bidang furnitur dengan mesin CNC (Computer
Numerical Control).
2. Mengimplementasikan konsep furnitur ramah lingkungan
3. Menginterpretasikan konsep furnitur multifungsi

Furnitur atau perabot dalam hal ini dari bahan kayu, sudah diakui keberadaannya dan sebagai
fasilitas manusia untuk tempat duduk, tidur, menaruh benda. Dalam proses pembuatan furnitur
selalu menggunakan alat, baik alat manual dengan tenaga manusia atau alat mesin dengan tenaga
listrik.

Dalam era saat ini yang lebih dikenal dengan industri 4.0 pembuatan furnitur sudah dikerjakan
dengan alat mesin yang sangat canggih. Revolusi industri membawa perubahan produksi dari
manual menjadi otomatisasi. Dari awal revolusi industri yang berkembang ke arah mekanisasi
produk, kemudian ke standarisasi produk, hingga komputerisasi produksi. Sampai kurun waktu
sekarang, revolusi industri berkembang dalam aspek digital, internet, dan sistem robotik.

Gambar 2.1 Mesin CNC Router


Sumber: https://www.timesindonesia.co.id/read/news/320326/pemuda-asal-cirebon-manfaatkan-barang-bekas-menjadi-
mesin-cnc

Mesin CNC router pada gambar 2.1 merupakan mesin produksi buatan Sujadi asal Desa
Cangkoak, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang memanfaatkan
barang bekas menjadi computer numerical control (CNC) router dan laser. Mesin CNC ini
berfungsi untuk mengukir berbagai kerajinan interior rumah dan kerajinan ukiran lainnya.

16
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Menurut Sujadi dalam Times Indonesia Jumat, 08 Januari 2021 mengatakan bahwa
"Kesuksesan kuncinya satu, dengan menerapkan moto ulet, tekun dan terus asah kreativitas yang
diterapkan pada diri kita."

Dalam menghadapi era industri furnitur 4.0 seperti yang selalu didengungkan pemerintah,
bagaimanakah sikap kalian? Mampukah kalian menumbuhkan kreatifitas sehingga bisa
menemukan hal baru yang bermanfaat untuk industri furnitur?
Coba diskusikan dengan teman kalian tentang dua hal tersebut diatas, dengan membentuk
kelompok yang beranggotakan minimal 4 dengan dipandu oleh pendidik selama 45 menit pada
awal proses pembelajaran.

Masing-masing kelompok membuat resum dan apabila kalian kesulitan dapat mencari informasi
didalam buku bahan ajar ini atau sumber sumber informasi lain, buku teks, majalah atau di
internet. Presentasikan hasil kegiatan diskusi kelompok kalian di kelas secara bergantian dengan
kelompok lain. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan diskusi kelas, agar kalian mampu
memahami materi perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global pada industri furnitur.

Industri Furnitur – Teknologi – Furnitur – Ramah Lingkungan – Multi Fungsi

Kreativitas merupakan motor penggerak pada kemajuan peradaban. Kreativitas dapat menjadi
penggerak peradaban untuk menentukan arah dari kemajuan teknologi dan dampaknya secara
luas. Dari industri furnitur 1.0 hingga 4.0, kreativitas berperan dalam menampilkan produk yang
dipengaruhi kondisi sosial budaya dan kemajuan teknologi.

Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini adalah dimulai dari revolusi industri 1.0 sampai
dengan 4.0

17
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 2.2 Tantangan Revolusi Industri 4.0


Sumber : Materi Webinar The Leader 5.0 Leadership Development Program www.LPKN.id

Perkembangan teknologi industri furnitur di era revolusi industri 4.0 tidak terlepas dari
perkembangan teknologi yang memudahkan manusia dalam berinovasi secara efektif dan efisien
dalam mempercepat pembuatan produk yang mutakhir.

Menurut I Putu Udiyana Wasista, revolusi industri 4.0 membawa kemajuan dalam sistem digital
yang terintegrasi dalam tiap aspek kehidupan manusia. Sistem digital terintegrasi terdiri dari
Cyber Physical System dan Internet of Things. Sistem ini memudahkan individu untuk
mengakses segala informasi dari seluruh dunia, memudahkan akses finansial, bahkan produksi.
Dalam bidang industrial, kemajuan sistem ini diintegrasikan dengan Artificial Intelligent
(kecerdasan buatan) untuk memudahkan komunikasi dengan klien, memudahkan quality control,
hingga memastikan pengiriman produk dengan sangat baik.

Sistem smart factory tersebut diterapkan pula pada industri furnitur, contohnya dalam integrasi
antara produksi dan data konsumen dalam menciptakan furniture custom yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen. Sistem manufaktur dalam industri furnitur menggunakan
sistem berbasis teknologi informasi dimulai dari sistem pembayaran online hingga sistem
produksi. Dalam proses produksi furntur terdapat penerapan aplikasi smart factory pada: 1)
Intelligent Factory, melalui data konsumen, sistem cerdas komputer akan mengolah data untuk
menciptakan gambaran furnitur yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Setelah data diolah, gambaran tersebut akan dilanjutkan ke proses pengerjaan, 2) Jaringan sistem
cerdas dalam pengaturan jaringan produksi furnitur, menggunakan Information Communication
Technology (ICT) dan Cyber Pyshical System (CPS) sistem ini meliputi pengolahan data dari
konsumen seperti pembayaran online, order, online, hingga pengiriman serta urusan logistik, 3)
Sistem operasi Internet of Things (IoT) dan Cyber Physical System (CPS), produk semi-
finishing dikirim ke pabrik untuk diproduksi sesuai dengan jumlah pesanan.

Selanjutnya produk yang telah jadi, diantarkan kepada konsumen melalui sistem modern, seperti

18
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
pelacakan lokasi konsumen dengan GPS dan bar code untuk mengecek penerimaan. (Artikel
Smart Factory pada Industri Furnitur Di Era Revolusi 4.0. oleh I Putu Udiyana Wasista ISI
Denpasar diakses dari https://www.isi-dps.ac.id/artikel/smart-factory-pada-industri-furnitur-di-
era-revolusi-4-0/)

A. MENGENAL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI BIDANG FURNITUR DENGAN


MESIN CNC (COMPUTER NUMERICAL CONTROL)

1. Industri Furnitur dengan peralatan manual

Gambar 2.3 Alat pertukangan kayu


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen Pribadi)

Peralatan pertukangan kayu yang digunakan seperti gambar 2.3 masih menggunakan
alat konvensional atau manual, yakni masih menggunakan peralatan yang
menggunakan tenaga manusia.

Peralatan tersebut menurut kategori didalam revolusi industri adalah sebelum revolusi
industri 1.0, yang mana proses pembuatan furnitur masih menggunakan tenaga

19
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
manusia. Akan tetapi peralatan pertukangan kayu konvensional tersebut sampai saat ini
masih banyak digunakan khususnya pada usaha mebel home industri atau industri
rumah tangga.

2. Industri furnitur dengan peralatan mesin

Gambar 2.4 Industri dengan kemajun teknologi


Sumber: https://money.kompas.com/read/2013/12/11/1723570/Mebel.

Peralatan pertukangan kayu yang digunakan seperti gambar 2.4 sudah menggunakan
peralatan mesin listrik. Menurut kategori didalam revolusi industri, termasuk didalam
revolusi industri 1.0, yakni tenaga manusia digantikan oleh kehadiran mesin. Industri
1.0 terjadi sekitar tahun 1750-1850 atau akhir abad ke 18. Walaupun didalam era
industri 1.0 mesin tersebut, masih banyak digunakan pada usaha mebel home industry
atau industri rumah tangga dan industri furnitur.

3. Industri furnitur produksi masal

20
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 2.5 Produksi masal


Sumber: https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2020/06/02/196941/jatim-bakal-uji-coba-new-normal-operasional-industri-di-lima-
daerah

Industri furnitur pada gambar 2.5 memperlihatkan adanya produksi dengan model
sama dalam jumlah banyak (produksi masal). Hal ini menunjukkan sudah
berkembangnya industri dan ilmu manajemen yang mana pembagian kerja pada setiap
pekerjaan telah dilakukan sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
proses produksi. Menurut kategori didalam revolusi industri, termasuk didalam revolusi
industri 2.0, yakni berlangsung pada akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20.

4. Industri furnitur dengan teknologi digital

Gambar 2.6 Mesin pemotong


Sumber: https://finance.detik.com/industri/d-3663051/mesin-ini-bisa-produksi-150-lemari-dalam-sehari
Industri furnitur pada gambar 2.6 memperlihatkan adanya produksi dengan
menggunakan mesin digital, yang mana dalam berproduksi akan lebih cepat. Menurut
kategori didalam revolusi industri, termasuk didalam revolusi industri 3.0 (revolusi
digital), yang berlangsung pada akhir abad ke-20.

21
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

5. Industri furnitur dengan teknologi robot dan sensor

Gambar 2.7 Mesin CNC Router


Sumber: https://teknikece.com/mesin-cnc/

Peralatan mesin kayu yang digunakan seperti gambar 2.7 adalah alat atau mesin CNC
router yang fungsinya untuk memotong dan membentuk kayu (profil). Menurut kategori
didalam revolusi industri, termasuk didalam revolusi industri 4.0, yang berlangsung
pada awal abad ke-21.

B. FURNITUR RAMAH LINGKUNGAN


a) Definisi furnitur ramah lingkungan
Furnitur adalah semua benda yang ada di rumah untuk dimanfaatkan dan digunakan
oleh seseorang atau penghuni rumah, untuk duduk, berbaring, istirahat, bersantai,
penghias ruangan, pelengkap ruangan dan suasana atau tampilan, ataupun menyimpan
benda kecil seperti pakaian, cangkir, dan sebagainya.

Ramah yang berarti baik atau tidak buruk (berdampak buruk). Sedangkan lingkungan
berarti tempat yang ditinggali atau tempat disekitar kita, ramah lingkungan berarti
Suatu keadaan yang tidak berdampak buruk bagi keadaan sekitar kita.

22
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

b) Ciri-ciri furnitur ramah lingkungan


a) Furnitur dari kayu yang bersertifikat

Gambar 2.8 Simbol legalitas kayu Indonesia


Sumber: http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/sistem-verifikasi-legalitas-kayu-svlk

Furnitur berwawasan lingkungan selalu berpijak pada kebijakan eksploitasi sumber


daya alam. Toko furnitur yang memegang sertifikat ramah lingkungan dan aman
digunakan, sudah barang tentu bahan kayu yang digunakan untuk furnitur pasti
bersertifikat.

Simbol kayu yang bersertifikat seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.8. Hal ini
selaras dengan gerakan go green atau berwawasan lingkungan yang membatasi
eksploitasi sumber daya alam dalam hal ini adalah hutan yang nota bene adalah
penghasil kayu.

b) Furnitur dari limbah (Recycle furniture)


Recycle furniture adalah furniture yang berasal dari limbah. Kayu limbah atau
sejenisnya bisa dijadikan furnitur yang klasik. Agar menjadi furnitur yang bagus,
dibutuhkan kreativitas dan seni sehingga bahan limbah memiliki nilai estetis dan
ekonomis.

23
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

(1) Furnitur dari limbah kayu

Gambar 2.9 Perabot dari limbah kayu


Sumber: https://wartaalam.com/2019/11/25/furniture-unik-dari-limbah-kayu/

Furnitur dari limbah kayu merupakan inovasi furnitur akar kayu yang sudah tidak
terpakai, namun bisa dibuat furnitur dengan sangat unik dan menarik. Pada gambar
2.9 merupakan pemanfaatan akar kayu jati dijadikan sebuah meja teras.

(2) Furnitur dari barang bekas

Gambar 2.10 Furnitur dari barang bekas


Sumber: https://interiordesign.id/diy-mendaur-ulang-barang-bekas-menjadi-furnitur-unik-keren/

24
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Furnitur dari barang-barang bekas seperti ban, drum, peti kemas, dan tempat
gulungan kabel bisa jadi pilihan untuk furnitur eco-friendly. Furnitur pada
gambar 2.10 terbuat dari tempat gulungan, yang diservis sedemikian rupa
sehingga kalihatan furnitur yang cantik dan elegan.

(3) Furnitur dari bahan reklamasi

Gambar 2.11 Furnitur dari perabot bekas


Sumber: https://www.rumah.com/berita-properti/2017/9/159820/sulap-rongsokan-jadi-furnitur-cantik

Furnitur pada gambar 2.11 terbuat dari kayu reklamasi. Kayu reklamasi biasanya
berasal dari furnitur lama, rumah, kayu cacat, atau dari sisa-sisa pabrik.

c) Upcycle furniture

Gambar 2.12 Upcycle Furnitur

25
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Sumber: https://www.bramblefurniture.com/journal/apa-itu-upcycle-furniture/

Upcycle furniture adalah tren membarui furnitur lama supaya penampilannya


tampak baru. Pada umumnya, furnitur lama yang sudah kelihatan usang dan
membosankan dapat di-upcycle dengan cara dicat seperti pada gambar 2.12. Cat
berkualitas akan membuat furnitur terlihat lebih menarik dan sangat berbeda
dengan penampilan sebelumnya.

d) Furnitur dengan finishing berpelarut air (water based finishing)

Gambar 2.13 Furniture finishing water based


Sumber: https://planmuvi.com/tag/waterbased-lacquer/

Finishing kayu yang aman digunakan dan tidak berdampak buruk pada kesehatan
ataupun lingkungan adalah finishing dengan bahan dasar air atau menggunakan
bahan pelarut air (water based finishing). Finishing kayu water based memiliki daya
rekat film yang kuat serta warnanya yang tajam sehingga bagus digunakan untuk
finishing dengan tampilan natural pada funitur dengan kayu solid.

C. MENGENAL KONSEP FURNITUR MULTIFUNGSI


1. Definisi furnitur multifungsi
Furnitur multifungsi adalah furnitur atau perabot yang memiliki fungsi ganda. Furnitur
multifungsi juga memiliki beberapa sebutan yakni, furnitur hemat ruang dan furnitur
serbaguna.

26
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
2. Ciri-ciri furnitur multifungsi
a) Praktis

Gambar 2.14 Kursi multifungsi


Sumber: https://www.rukita.co/stories/inspirasi-furnitur-multifungsi/

Sebuah furnitur dapat dirubah menjadi bentuk yang lain dengan fungsi yang berbeda.
Seperti pada gambar 2.14, kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk dirubah ke
bentuk menjadi tangga.

b) Ringkas

Gambar 2.15 Meja kusi praktis


Sumber: https://www.hipwee.com/list/10-furnitur-multifungsi-yang-bakal-bikin-rumah-mungil-kamu-lebih-nyaman-
ditinggali/

Furnitur dapat dirubah atau digeser sehingga tidak menghabiskan ruangan ketika tidak
dibutuhkan. Furnitur gambar 2.15 memperlihatkan bahwa pada saat tidak terpakai, kursi
dimasukkan ke kolong meja sehingga ruangan menjadi luas.

c) Memiliki daya guna lebih

27
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 2.16 Furnitur tempat tidur multifungsi


Sumber: https://www.hipwee.com/tips/keren-dan-anti-mainstream-10-furnitur-multifungsi-untuk-rumah-minimalis-
masa-depan/

Furnitur dengan desain yang sama dapat berfungsi yang bermacam-macam atau
multifungsi. Seperti gambar 2.16 memperlihatkan bahwa furnitur tersebut dapat
difungsikan menjadi tempat tidur, meja belajar, dan buffet.

1. Perkembangan teknologi di bidang furnitur


Peralatan untuk membuat furnitur yang awalnya dengan alat konvensional yakni dengan
tenaga manusia diganti oleh ten aga listrik dan pada revolusi industri 4.0 ditemukannya
mesin CNC (Computer Numerical Control).

2. Furnitur ramah lingkungan


Furnitur ramah lingkungan adalah furnitur yang tidak berdampak buruk bagi keadaan atau
alam sekitar.
Ciri-ciri furnitur ramah lingkungan:
a. Furnitur dari kayu yang bersertifikat
b. Furnitur dari limbah (Recycle furniture)
1) Furnitur dari limbah kayu
2) Furnitur dari barang bekas
3) Furnitur dari kayu reklamasi
c. Upcycle furniture
d. Furnitur dengan finishing berpelarut air (water based finishing)

3. Furnitur Multifungsi
Furnitur multifungsi adalah furnitur atau perabot yang memiliki fungsi ganda.
Ciri-ciri furnitur multifungsi:
a. Praktis

28
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Furnitur dapat dirubah menjadi bentuk yang lain dengan fungsi yang berbeda.
b. Ringkas
Furnitur dapat dirubah atau digeser sehingga tidak menghabiskan ruangan ketika tidak
dibutuhkan.
c. Mempunyai daya guna lebih
Furnitur dengan desain yang sama dapat berfungsi yang bermacam-macam.

1. Furnitur ramah lingkungan diantaranya adalah upcycle furniture. Dari 2 gambar di bawah
ini yang merupakan upcycle furniture yang mana ? Berikan alasan kalian!

2. Mengapa furnitur yang difinishing dengan menggunakan bahan pelarut atau pengencer air
adalah furnitur ramah lingkungan ?

Untuk menambah wawasan dalam hal industri furnitur, para peserta didik dapat mempelajarinya
secara mandiri melalui internet. Di internet terdapat banyak materi tentang peralatan gambar
teknik desain interior dan furnitur lengkap dengan fungsi dan cara menggunakannya.Untuk
mengakses di internet, peserta didik dapat mengunjungi link dibawah ini.
1. http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/publication/wcms_123963.pdf
2. https://www.brin.go.id/persaingan-di-era-globalisasi-dan-ekonomi-digital/

Setelah mempelajari bab kedua, kalian tentu menjadi lebih paham tentang industri furnitur. Dari

29
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
materi yang sudah dijelaskan pada bab kedua, menurut kalian mana yang paling sulit dipahami?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru pengampu kalian jika masih ada materi yang
belum bisa dipahami. Materi industri furnitur ini akan menjadi modal pengetahuan dari materi-
materi yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya.

30
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Setelah mempelajari materi Profesi dan Kewirausahaan (Job-Profile dan Technopreneurship),


serta peluang usaha di bidang furnitur, diharapkan kalian mampu :
1. Memahami hakikat wirausaha dan kewirausahaan;
2. Menangkap peluang usaha di bidang industri furnitur;
3. Memahami perencanaan usaha;

Gambar 3.1 Pengunjung melihat produk furnitur model terbaru di salah satu gerai di Tunjungan Plaza
6. (SURYANTO/RADAR SURABAYA)
Sumber : https://radarsurabaya.jawapos.com/

Setelah melihat Gambar 3.1 diatas, menurut kalian apakah ada hal yang berbeda dengan furnitur
yang biasa kalian gunakan di rumah ataupun di kelas saat ini? Coba kalian sebutkan perbedaan
dan persamaan apa yang nampak pada furnitur tersebut dibandingkan dengan yang biasa kalian
pakai di kelas? Bila kalian mampu melihat adanya persamaan dan perbedaannya, berarti kalian
memiliki kejelian dan kreatifitas yang merupakan bekal untuk menjadi seorang wirausahawan.
Karena untuk menjadi seorang wirausaha diperlukan kreatifitas dan inovasi serta selalu

32
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

mengikuti perkembangan saat ini.

Sebelum mempelajari materi lebih lanjut, silahkan kalian membentuk kelompok diskusi tentang
wirausaha di bidang furnitur yang terdiri dari 4 atau 5 orang. (Sesuaikan dengan jumlah siswa
yang ada di kelas sehingga 1 kelas bisa terdiri dari 4 – 6 kelompok ). Silahkan kalian menyimak
tayangan video tentang wirausaha di bidang furnitur. Salah satu contoh yaitu pada tautan
https://www.youtube.com/watch?v=c_6PDwVJDnU (KREASI LOKAL BISNIS MELLENIAL
– BISNIS ANAK MUDA). Untuk memperkaya wawasan, setiap kelompok bisa mencari tautan
berbeda yang sesuai dengan topik diskusi.

Atau apabila memungkinkan kalian bisa melakukan observasi langsung pada industri furnitur
yang terdekat. Kalian bisa menggali informasi seluas – luasnya tentang bagaimana pelaku usaha
tersebut mengembangkan bisnisnya. Sebagai contoh kalian bisa menggali informasi tentang hal
sebagai berikut :
- Apa yang melatarbelakangi seseorang tersebut memilih usaha di bidang furnitur?
- Apa yang diperlukan untuk menjadi seorang pengusaha sukses?
- Bagaimana pengusaha tersebut memulai usaha furnitur?
- Bagaimana proses produksi di bidang furnitur?

Buatlah laporan kegiatan dan diskusikan hasil observasi kalian bersama teman – teman sekelas
dengan dipandu oleh guru pengampu dengan rancangan kegiatan berikut ini :

KEGIATAN WKT
Pendahuluan
Berdoa, menyiapkan peserta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, dan 20'
menjelaskan garis besar kegiatan.
Kegiatan Diskusi
1. Peserta didik diarahkan untuk mencari sumber infomasi tentang kisah sukses
/pengalaman pengusaha furnitur baik melalui internet ataupun kunjungan secara
langsung pada industri furnitur terdekat. Diharapkan masing – masing kelompok
memiliki sumber informasi yang berbeda untuk menambah wawasan.
2. Peserta didik menggali informasi seluas - luasnya sesuai dengan tujuan yang ingin 60'
dicapai dalam pembelajaran antara lain seperti yang tersebut diatas.

33
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

3. Informasi disusun dalam bentuk laporan sederhana dan didiskusikan bersama teman –
teman sekelas dipandu dengan guru.
4. Setelah kegiatan diskusi dilakukan, buatlah kesimpulan dari paparan yang sudah
disampikan oleh masing – masing kelompok
Penutup
Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan rencana 10'
pertemuan berikutnya.

Wirausaha furnitur , technopreneurship, proses produksi furnitur

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, serta
mempunyai sumber daya alam yang sangat berlimpah. Dengan kondisi kekayaan alam yang
berlimpah, semestinya tersedia lapangan kerja yang cukup berlimpah untuk mengelola sumber
daya alam yang tersebut. Agar dapat memberikan nilai jual dan manfaat yang lebih tinggi,
membutuhkan kreatifitas, inovasi dan kerja keras dalam pengelolaan sumber daya alam yang
ada. Dengan adanya kreatifitas dan inovasi tersebut, maka dapat tercipta usaha yang kreatif dan
mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Jiwa kewirausahaan harus tumbuh, oleh karena itu perlu dikembangkan upaya untuk
membangun karakter sumber daya manusia yang memiliki kreatifitas dan inovasi sehingga
mampu membaca dan mengelola potensi menjadi peluang usaha. Sumber daya manusia yang
ada di Indonesia sudah seharusnya mempunyai kompetensi untuk mengisi lapangan kerja,
bahkan mampu menciptakan lapangan kerja tidak hanya untuk dirinya sendiri namun juga orang
lain yang membutuhkan.

A. HAKIKAT WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN


Melihat dari sudut bahasa, antara wirausaha dan kewirausahaan memiliki hubungan yang sangat
erat. Kewirausahaan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan teknik, metode, sistem
serta berbagai strategi bisnis umum yang dapat dipelajari tentang sukses atau mundurnya

34
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

seorang wirausaha. Wirausaha bukanlah sekedar pengusaha, melainkan pengusaha yanag sukses
karena memiliki ciri – ciri serta kemampuan tertentu untuk meniptakan sesuatu yang baru.
(Harimurti Subanar,2001 : 10).

Sedangkan menurut http://www.jurnal.id menyebutkan bahwa wirausaha adalah sebuah kegiatan


usaha atau suatu bisnis mandiri yang setiap sumber daya dan kegiatannya dibebankan kepada
pelaku usaha atau wirausahawan terutama dalam hal membuat produk baru, menentukan
bagaimana cara pembuatan produksi baru, maupun menyusun suatu operasi bisnis dan
pemasaran produk serta mengatur permodalan usaha. Wirausaha memiliki tujuan untuk
menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan sebelum diolah.

Kewirausahaan menurut http://www.jojonomic.com adalah sebuah proses dalam menciptakan


sesuatu yang baru, dimana proses dalam pengerjaannya dilakukan dengan kreatif dan penuh
inovasi. Tujuan dari kewirausahaan adalah untuk menciptakan sesuatu yang baru agar
bermanfaat bagi orang lain serta memiliki nilai lebih.

Terdapat tiga tipe wirausaha yaitu wirausaha sosial (socialpreneur), intrapeneur, dan
technopreneurship.
1. Wirausaha Sosial (Socialpreneur), merupakan seorang yang berusaha dalam aktifitas
kewirausahaan dengan memiliki tujuan utama untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan
lingkungan hidup dengan memberdayakan komunitas melalui kegiatan yang bernilai
ekonomi. Hasil yang ingin dicapai oleh wirausaha sosial (socialpreneur) bukan keuntungan
materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana gagasan yang diajukan dapat
memberikan dampak baik bagi masyarakat.

2. Intrapeneur , merupakan seorang yang memfokuskan pada inovasi dan kreatifitas serta
mentransformasi suatu gagasan atau ide menjadi usaha yang menguntungkan untuk
dioperasikan dalam lingkup perusahaan. Intrapeneur bukanlan pemilik usaha melainkan
pekerja kreatif dan inovatif yang selalu memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Seorang
intrapeneur bukanlah sekedar karyawan yang bekerja dengan rutinitas. Seorang intrapeneur
hadir dan memiliki keberanian untuk menantang hal – hal yang biasa, brkarakter unik
didasari dengan niat yang kuat, melakukan temuan baru, memelihara pertumbuhan dan

35
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

menjaga agar perusahaan tetap baik di mata pelanggan. Tentu saja menyiapkan para
penerusnya untuk membawa perusahaan mencapai puncak kejayaan.

3. Technopreneurship, merupakan gabungan dari “:technology” dan Interpreueurship”


yangdapat disimpulkan sebagai prose pembentukan dan kolabrasi antara bidang usaha dan
penerapan teknologi sebagai instrumen pendukung dan sebagai dasar dari usaha itu sendiri,
baik dalam proses, sistem, pihak yang terlibat, maupun produk yang dihasilkan.
Technopreneurship adalah proses penciptaan suatu usaha dengan menggunakan media
teknologi.

Adapun ciri – ciri orang yang memiliki jiwa kewirausahaan antara lain sebagai berikut :
a. Memiliki sifat kreatif dan berani
b. Berkemauan keras dan memiliki semangat yang tinggi
c. Mampu menganalisis dengan baik
d. Memiliki jiwa kepemimpinan dan tidak boros
e. Dapat membuat keputusan bijak dan bertanggung jawab
f. Mengabdi pada bisnis yang dijalankan

B. PELUANG USAHA DI BIDANG INDUSTRI FURNITUR

Seorang wirausaha yang optimis mampu melihat lingkungan yang statis sebagai sesuatu yang
bergolak dan senantiasa berubah sebagai suatu trend masyarakat yang tidak terduga. Berikut ini
merupakan langkah – langkah yang dapat dilakukan wirausaha :

Gambar 3.2 Langkah – langkah memulai wirausaha


Sumber : Subanar Harmurti, 2001 : 19, Manajemen Usaha Kecil

Peluang usaha harus diberdayakan menjadi peluang emas dengan cara kreatif dan inovatif
(Hendro,2010 : 15), dengan melakukan cara – cara sebagai berikut :
a. Make modification, melakukan beberapa perubahan / modifikasi terhadap produk barang /
jasa
b. Make it better, membuat produk yang sama tetapi dengan kualitas lebih baik
c. Make it the fisrt, membuat produk baru yang belum pernah ada

36
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

d. Make it special products, membuat produk secara khusus (custom product)


e. Clonning, meniru produk yang sudah ada. Untuk jenis peluang ini perlu diperhatikan hak
paten agar tidak menjadi permasalahan di kemudian hari
f. Subtitute, membuat produk sebagai pengganti dari produk lain yang dudah besar atau
menengah.

Di dalam industri furnitur, selain pengetahuan bahan dan alat yang akan dipelajari pada bab –
bab selanjutnya. Maka hal yang tidak kalah penting adalah perlunya mengenal jenis – jenis
furnitur. Menurut https://www.bramblefurnitur.com/journal/mengenal-jenis-konstruksi-
furnitur/< , berdasarkan konstruksinya jenis – jenis furnitur berikut ini:
1. Free Standing Furniture, adalah furnitur yang sudah didesain dalam bentuk permanen,
tidak dapat dilipat ataupun dibongkar pasang. Ukuran yang digunakan biasanya besar
sehingga memerlukan ketelitian untuk menyesuaikan dengan ruang yang tersedia. Furnitur
jenis ini cocok digunakan untuk ruang berukuran besar dan tidak perlu berpindah tempat.
Contoh jenis furnitur ini antara lain sofa, meja tamu, dipan dan lain – lain.

Gambar 3.3 Free Standing Furniture


Sumber : https://www.bilqisfurnitur.com/

2. Knockdown Furniture, adalah furnitur yang bisa dibongkar pasang sesuai dengan
kebutuhan. Ciri khas jenis konstruksi furnitur ini adalah elemen berupa engsel-engsel pada
bagian tertentu. Namun diperlukan waktu lama dan keterampilan yang memadai agar bisa
memasang knockdown furniture dengan tepat. Engsel dan bagian-bagian furnitur yang dapat
dibongkar pasang juga cenderung mudah rusak dan berkarat setelah digunakan dalam waktu
lama.

37
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 3.4. Knockdown Furniture


Sumber : https://www.bramblefurnitur.com /

3. Mobile Furniture, adalah furnitur yang mudah dipindahkan. Ciri khas mobile
furniture adalah jenis konstruksi berupa roda yang membuatnya mudah dipindah-pindahkan.
Selain memiliki roda, jenis furnitur ini biasanya mirip dengan knockdown furniture, dapat
dibongkar pasang sesuai kebutuhan. Kelemahan mobile furniture terletak pada tingkat
keseimbangannya yang terbilang rendah. Komponen roda yang rusak juga sering kali sulit
diperbaiki

Gambar 3.5. Knockdown Furniture


Sumber : https://www.bramblefurnitur.com /

4. Built In Furniture, adalah furnitur yang menempel langsung pada interior rumah sehingga
tidak dapat dilepas atau dipindahkan. Built in furniture terbilang paling rumit dan proses
pembuatannya butuh keterampilan tinggi. Macam furnitur ini biasanya dibuat bersamaan
dengan proses renovasi rumah. Banyak orang menyukai konsep konstruksi ini karena
dianggap menyatu dengan hunian dan membuat suasana rumah terkesan lebih eksklusif.
Beberapa jenis furnitur yang dapat dibuat dengan konsep built in antara lain kitchen set, rak
TV permanen di dinding, dan wardrobe (lemari pakaian).

Gambar 3.6 Built in Furniture


Sumber : https://www.bramblefurnitur.com /

5. Inflatable Furniture, adalah jenis mebel yang ukurannya dapat dikembangkan dari kecil
menjadi besar sehingga fungsinya maksimal. Istilah inflatable furniture tentu masih asing bagi

38
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

sebagian besar orang. Jenis konstruksi furnitur ini adalah solusi terbaik untuk rumah yang
ukuran pintunya kecil dan tidak dapat dilewati oleh furnitur besar. Beberapa jenis inflatable
furniture yang biasanya digunakan banyak orang adalah sofa, spring bed, dan bean bag.

Gambar 3.7 Inflatable Furniture


Sumber : https://www.bramblefurnitur.com /

5. Transformable Furniture, adalah furnitur multifungsi. Ciri khas transformable


furniture adalah fungsinya lebih dari satu, misalnya sofa yang dapat dialihfungsikan menjadi
tempat tidur atau meja makan mungil yang dapat dilipat menjadi bagian tertutup dari kitchen
set. Orang-orang yang memiliki rumah mungil sebaiknya mengandalkan furnitur multifungsi
agar tidak membuat interior rumah terkesan makin sempit. Penggunaan furnitur jenis ini
membuat penghuni tetap leluasa beraktivitas di rumah karena ruang gerak tidak tersita secara
berlebihan.

39
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 3.8 Transformable Furniture


Sumber : https://www.bramblefurnitur.com /

C. MEMAHAMI PERENCANAAN USAHA


Untuk memahami perencanaan usaha di bidang furnitur, maka perlu untuk memahami proses
produksi yang akan dilakukan, sehingga dapat merencanakan alat, bahan, dan sumber daya lain
yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan usaha.

Gambar 3.9 Proses pengerjaan furnitur


Sumber : https://www.tentang kayu.com /

Proses pengerjaan dari kayu log menjadi sebuah furnitur merupakan sebuah proses yang panjang
dan membutuhkan ketelitian tinggi sehingga bisa dihasilkan kualitas yang baik. Keseluruhan
proses memiliki tingkat kepentingan yang berbeda-beda dan memerlukan pemeriksaan yang
berbeda pula. Secara garis besar, proses produksi furnitur bisa dilihat gambar bagan di bawah
ini :

Gambar 3.10 Proses Singkat Produksi Furnitur


Sumber : Haryadi PR,2020

Dari proses awal sebuah log kayu, penggergajian, pengeringan kayu, pembahanan, pembuatan
kontruksi, perakitan dan finishing membutuhkan prioritas atau urutan proses serta peralatan yang
berbeda.

40
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

a. Logs
Kayu-kayu berbentuk bundar dengan diameter bervariasi dari 25-80 cm (tergantung jenis kayu)
ini adalah hasil dari penebangan pohon di hutan dan belum melalui proses apapun kecuali
tindakan pencegahan retak pada ujung log. Pada beberapa jenis kayu dilakukan pengupasan kulit
pohon dengan tujuan percepatan pengeringan kayu. Kayu log ini kemudian digergaji untuk
mendapatkan ukuran papan dan balok sesuai kebutuhan.

b. Penggergajian
Agar dapat diproses dengan alat pengering kayu lebih lanjut, pembelahan log dibuat sedemikian
rupa sehingga dimensi kayu sesuai dengan ukuran ruangan pengering kayu dan ukuran perabot
yang akan dibuat.

c. Pengeringan kayu
Kayu harus dikeringkan karena sifat fisiknya yang bisa berubah bentuk seiring dengan
berubahnya kadar kandungan air di dalam kayu. Metode pengeringan bisa bermacam-macam
bisa di lihat di sini. Standar kayu yang kering juga bisa dilihat di sini.

d. Pembahanan Dasar
Kayu paling ideal dibelah dan dipotong ketika sudah kering dan proses ini dilakukan di ruang
pembahanan. Pada proses ini kita harus mengetahui dengan tepat ukuran-ukuran komponen
untuk perabot pada waktu jadi sehingga pengaturan tentang rendemen dan serat kayu sesuai
dengan posisi komponen akan dapat diatur dengan benar.

Bahan kayu hanya dipolah hingga ukuran kasar tapi sudah dilakukan pemilihan kualitas
terutama terhadap mata kayu, kayu gubal dan cacat kayu alami yang lainnya. Pemeriksaan
kualitas bahan dalam hubungannya dengan cacat alami kayu harus dilakukan pada tahap ini.

e. Konstruksi
Dimulai dengan penyerutan kayu untuk menghasilkan permukaan yang halus, lalu pemotongan
pada sisi panjang sebagai ukuran jadi hingga pembuatan lubang kontruksi adalah proses paling
panjang di dalam produksi furnitur kayu.

Beberapa komponen atau bagian furnitur seringkali harus melalui proses pada mesin yang sama

41
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

secara berulang-ulang. Proses konstruksi meliputi:


1. Pembuatan lubang dowel
2. Pembuatan tenon & mortise
3. Alur dan takikan
4. Pingul pada sisi ujung kayu; dan lain-lain

f. Pengamplasan
Pertama kali harus dilakukan ketika benda kerja selesai melalui proses kontruksi. Dan proses ini
membutuhkan beberapa kali dengan grade amplas yang berbeda secara bertahap. Sebelum
masuk ke tahap ini, sudah diadakan pengecekan terhadap kondisi terbebas dari cacat kayu baik
itu berupa pecah, retak atau warna yang tidak sesuai. Sebelum masuk tahap pengamplasan,
apabila mengalami kondisi tersebut, harusnya sudah dilakukan penanganan khusus pada saat
proses kontruksi.

g. Perakitan
Pada produk furnitur knock down atau lepasan, maka perakitan bisa dilakukan setelah finishing.
Tetapi untuk komponen, misal pintu dan laci meja perlu dirakit dahulu untuk memastikan bahwa
dimensinya sudah pas sehingga tidak penyetelan ulang. Apabila semua komponen yang
memerlukan perakitan telah disetel dengan baik, pengamplasan bisa dilanjutkan kembali,
sebelum masuk proses finishing.

h. Finishing
Semua cacat kayu dan kesalahan pengerjaan konstruksi telah diselesaikan ketika memasuki
tahap ini. Semua komponen telah tersambung dengan baik, juga dilakukan pengecekan/kontrol
kualitas awal sebelum masuk proses finishing. Proses finishing merupakan tahap akhir pada
proses pembuatan furnitur.

i. Pemasangan aksesoris/perlengkapan furnitur


Asesoris/perlengkapan furnitur adalah komponen yang diperlukan sebagai penujang fungsi dan
estetika pada furnitur, misalnya engsel, kunci dan pegangan pintu, dsb. Pemasangan pelengkap
furnitur sebaiknya memperhatikan spesifikasi dan karakteristik dari setiap aksesoris agar
pemakaiannya tepat dan berfungsi dengan baik. Proses pemasangan sebaiknya dipasang setelah
proses finishing selesai sehingga terjaga kualitas bahannya.

42
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Apabila sudah terpasang sebelum proses finishing, maka perlengkapan aksesoris bisa dilepas
lebih dahulu atau ditutup dengan plastik, bisa juga isolasi kertas sebelum dilaksanakan proses
finishing, agar aksesoris tidak ikut tertutup oleh bahan finishing. Selain dari sisi penampilan
kelihatan kotor karena bahan finishing, sekaligus untuk menjaga keawetan aksesoris dari karat
atau goresan amplas.

Setelah memahami proses produksi furnitur, perlu diperhatikan juga faktor – faktor pendukung
yang tidak kalah penting, untuk memulai usaha furnitur , (https://erakini.com/bisnis-furnitur/_)
adalah:
a. Modal Usaha
Modal usaha merupakan harta benda (uang, barang , dan sebagainya) yang digunakan sebagai
pokok (induk) untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan, dan sebagainya. Selain
modal usaha, kadang pengalaman juga penting. Untuk orang yang baru mengawali usaha dalam
bidang furnitur ini mungkin sedikit merasa kesulitan, terlebih karena tidak ada pengalaman sama
sekali dalam bidang furnitur.

Berbeda dengan orang yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang furnitur, tetapi hanya
sebagai karyawan dan ingin berdiri sendiri atau membuka usaha sendiri. Tidak ada kata
terlambat dalam mencoba segala sesuatunya. Modal usaha untuk bisnis ini bisa disesuaikan
dengan kondisi keuangan yang ada. Jika tidak punya uang, cobalah untuk menjadi reseller atau
sales furniture. Karena dari kegiatan itu akan memberikan pengalaman, penghasilan, serta
jaringan/networking.
b. Lokasi Strategis
Dalam memulai karir sebagai pengusaha furnitur, maka yang perlu dipikirkan setelah modal dan
kolega dalam memulai usaha adalah tempat yang strategis. Dalam memilih lokasi ini bisa
dibilang gampang-gampang susah. Usaha di bidang furnitur ini, bisa berupa tempat penjualan
(show room), tempat produksi ataupun kedua-duanya yaitu sebagai tempat penjualan sekaligus
produksi.
Bentuk status tempat atau lokasi bisa berupa sewa maupun membeli lokasi yang berupa tanah
dan bangunan tempat kegiatan. Pemilihan lokasi atau tempat berdasarkan bidang yang dipilih
akan sangat berpengaruh, lokasi sekitar perkotaan adalah tempat yang cocok untuk memulai
usaha penjualan furnitur ini. dengan tempat yang ramai akan aktivitas masyarakat, maka akan

43
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

lebih mudah meraih perhatian masyarakat untuk tertarik, melihat dan membeli.
Sedangkan untuk lokasi produksi, apabila usaha pembuatan/produksi yang besar maka
membutuhkan lahan yang besar dan berada di kawasan yang tepat, misalnya berada di kawasan
industri suatu daerah yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah.
c. Jeli membaca peluang
Melimpahnya sumber daya alam maupun manusia di suatu daerah, dapat menjadikan peluang
untuk membuka usaha di bidang furnitur. Sumber daya alam yang berpotensi sebagai bahan
furnitur yang melimpah di suatu daerah, akan menjadi potensi untuk mendirikan usaha. Hal ini
akan mempermudah dalam mencari bahan, serta di satu sisi akan ada efisiensi dari biaya/cost
karena tidak membutuhkan biaya terlalu tinggi untuk mengangkut bahan tersebut.
Peluang kebutuhan furnitur di luar negeri juga akan membuka peluang seseorang untuk
memproduksi furnitur yang diperuntukkan untuk ekspor. Untuk peluang ini juga harus banyak
dipertimbangkan karena untuk usaha furnitur ekspor ini melibatkan berbagai pihak.
Kebutuhan manusia akan perabot berupa furnitur juga akan bertambah, dengan banyaknya
dibangun perumahan, bisa juga menjadi peluang usaha karena dibutuhkan perabot untuk
melengkapi fasilitas perumahan tersebut. Hal ini menjadikan kesempatan untuk meraih perhatian
konsumen. Banyak dibukanya supermaket furnitur di perkotaan, hal ini juga untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam memudahkan mencari furnitur, juga menjadi peluang tersendiri
bagi para pengusaha untuk mengembangkan usaha dan membuka lapangan kerja.
d. Target Pasar
Target pasar akan sangat berpengaruh pada pengguna dari furnitur yang dihasilkan. Furnitur
dengan pangsa pasar ekspor tentunya ditargetkan untuk ekspor, maupun untuk memenuhi
kebutuhan yang disesuaikan, misalnya untuk bangunan elite, hotel berbintang maupun
perkantoran mewah. Apabila produk furnitur dengan target harga yang murah, tentunya juga
akan disesuaikan dengan bahan baku yang murah serta disesuaikan pemakainya, misalkan kelas
menengah ke bawah.
e. Bahan Baku
Penggunaan bahan baku disesuaikan dengan target pasar dan target konsumen. Jenis bahan baku
furnitur, yang banyak dipakai, antara lain :
- Medium Densitey Fireboard, Furnitur yang terbuat dari bahan berupa serbuk gergaji kayu
yang dipadatkan kemudian dilapisi lempengan kayu tipis dan halus. Bahan ini menjadi
alternatif pilihan karena hasilnya bagus dan murah untuk diproduksi masal.

44
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

- Rotan (rattan), adalah salah satu hasil sumber daya hutan dimana Indonesia pun kaya akan
bahan ini. Untuk mengolah rotan, perlu dilakukan pelatihan khusus karena tidak semua
orang bisa mengolah bahan ini.
- Kayu (wood), merupakan bahan yang banyak diminati publik berupa tanaman keras hasil
hutan di Indonesia. Hal ini karena kayu mudah untuk diolah menjadi perabot atau furnitur,
yang menghasilkan bentuk yang elegan. Harga dari kayu juga relatif, sangat tergantung dari
jenis dan kualitasnya. Bahan kayu jati kualitas super dari hutan/Perhutani adalah bahan
dengan harga yang relatif mahal, dibandingkan kayu jati yang ditanam oleh masyarakat di
pekarangan atau di kebun. Kayu jati mahal, karena kualitas yaitu mempunyai warna dan
serat yang seragam dan mempunyai kelas kuat pada kelas II dan kelas awet pada kelas I.
Untuk membuat furnitur dari kayu juga harus memahami sifat fisis, mekanika dan fisika.
Sifat fisis berkaitan dengan serat kayu, warna tekstur dan kecerahan dari penampakan kayu
tersebut. Sifat mekanika adalah berkaitan dengan kekuatan kayu menahan beban. Sifat fisika
adalah kayu harus memiliki kadar air maksimun 15 %.
f. Tenaga Kerja
Berbisnis di bidang furnitur pasti memerlukan tenaga kerja. Apabila usaha yang dilakukan sudah
berkembang besar, tidak akan mungkin untuk memegangnya sendiri. Dibutuhkan staf dan
karyawan untuk kegiatan usaha tersebut. Diperlukan manajemen dalam mengoperasikan roda
perusahaan secara profesional. Tenaga kerja (manpower) di industri furnitur terdiri dari manajer,
desainer, staf administrasi, supervisi, tukang kayu, tukang finishing dan tenaga kerja lainnya.
Dalam proses produksi yang optimal perlu dilakukan langkah-langkah pengorganisasian dan
komunikasi yang efektif. Misalkan dalam memberikan instruksi yang jelas untuk karyawan
sehingga apa yang diinformasikan sampai pada yang dituju dengan tepat dan menghasilkan
barang/produk sesuai pesanan.
g. Pemerintah
Pemerintah sebagi stakeholder/pemangku kepentingan dari industri, karena pemerintah yang
mengatur dengan memberikan regulasi untuk mendorong perilaku industri yang sehat dan sesuai
aturan. Regulasi atau aturan tentang ijin lokasi, ijin usaha, IMB, ijin HO/gangguan, dan
sebagainya.
h. Assosiasi
Asosiasi sebagai wadah atau persatuannya para pengusaha furnitur. Wadah organisasi sebagai
sarana untuk menjalin komunikasi antar pengusaha, saling membantu antar pengusaha dalam
melaksanakan job atau pesana, saling berbagi isu terkini terkait kondisi pasar dan sebagainya.

45
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Tujuan dibentuknya asosiasi ini menjaga eksistensi dan kekompakan serta menciptakan iklim
usaha yang sehat diantara para pengusaha.
i. Ekspor
Yang dimaksud ekspor adalah pangsa pasar dengan menjual produk-produk furnitur ke luar
negeri. Pangsa pasar ekspor juga berdasar dari permintaan dari luar negeri atas furnitur yang
sesuai di sana. Pangsa pasar ini selain memang kebutuhan, juga bisa terbentuk dari even-even
pameran yang sering diadakan di luar negeri dan masyarakat luar negeri tertarik, sehingga
terjadilah permintaan ke produsen di Indonesia.
j. Online
Penjualan online telah menjadi trend masyarakat saat ini, dengan modal kepercayaan antara
pembeli dan penjual yang difasilitasi oleh marketplace, seperti: Shopie, Bukalapak, Tokopedia,
dsb. Ataupun tanpa fasilitas, antara pembeli dan penjual melakukan transaksi melalui media
sosial secara langsung, misalkan melalui facebook.
Alasan orang melakukan transaksi penjualan online karena waktu usaha yang lebih fleksibel,
jangkauan pembeli menjadi lebih luas, tidak ada batasan waktu dan lokasi, dukungan berbagai
perusahaan kurir/paket yang juga berkembang, dan sebaginya

a. Membangun jiwa kewirausahaan sangat diperlukan untuk menjadikan sumber daya manusia
yang mempunyai jiwa tangguh, kreatif dan ulet. Sehingga bisa meningkatkan kualitas
sumber daya manuasia dan kemampuan untuk berani membuka lapangan kerja
b. Terdapat tiga tipe wirausaha yaitu wirausaha sosial (socialpreneur), intrapeneur, dan
technopreneurship.
c. Jenis – jenis furnitur berdasarkan konstruksinya berikut ini:
1. Free Standing Furnitur
2. Knockdown Furnitur,
3. Mobile Furnitur
4. Built In Furnitur
5. Inflatable Furnitur
6. Transformable Furnitur

46
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

d. Proses pekerjaan furnitur


1. Logs
2. Penggergajian
3. Pengeringan kayu
4. Pembahanan Dasar
5. Konstruksi
6. Pengamplasan
7. Perakitan
8. Finishing
9. Pemasangan perlengkapan/ aksesoris
e. Untuk memulai usaha furnitur antara lain bisa diperhatikan hal – hal berikut ini :
1. Modal Usaha
2. Lokasi Strategis
3. Jeli membaca peluang
4. Target Pasar
5. Bahan Baku
6. Tenaga Kerja
7. Pemerintah
8. Assosiasi
9. Ekspor
10. Online

Lakukan tugas ini secara mandiri di rumah. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 2 sampai 3
orang peserta didik. Kunjungilah pabrik atau industri furnitur ( dengan skala home industri atau
industri besar, disesuaikan yang ada di sekitar sekolah atau tempat tinggal kalian). Carilah
informasi tentang :
1. Jenis produksi yang dilakukan
2. Ketersediaan bahan baku produk
3. Jenis-jenis produk yang dihasilkan
4. Proses produksi yang dilakukan
5. Peralatan yang dimiliki untuk proses produksi
6. Pemasaran produk yang dihasilkan

47
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Buatlah laporan secara tertulis hasil observasi kalian dan diskusikan di depan kelas dengan
dipandu oleh guru pengampu. Teman yang lain menanggapi kelompok yang sedang berdiskusi
dengan bertanya hal yang belum dipahami atau mungkin menyanggah apabila dirasa ada
ketidaksesuaian pemikiran. Diskusi ini akan menambah wawasan kalian mengenai proses
membuka wirausaha di bidang furnitur.

1. Cobalah cari informasi bahan baku yang banyak tersedia di lingkungan tempat tinggal
kalian! Dengan ketersediaan bahan baku lokal yang ada, jenis usaha furnitur apa yang ingin
kalian kembangkan menjadi sebuah usaha mandiri. Deskripsikan alasan yang mendukung
pilihan usaha kalian !

Setelah mempelajari bab ketiga ini, kalian tentu menjadi memiliki gambaran bagaimana proses
untuk menjadi seorang wirausaha di bidang furnitur. Dari materi yang sudah dijelaskan pada bab
pertama ini, menurut kalian mana yang paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman
maupun guru kalian jika masih ada materi yang belum bisa dipahami. Materi profesi dan
kewirausahaan (job profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang furnitur ini
akan menjadi modal dasar pengetahuan dari materi-materi yang akan dibahas di bab selanjutnya
sekaligus bekal pengetahuan saat kalian melakukan kunjungan industri.

48
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Setelah mempelajari materi tentang teknik dasar proses produksi pada industri furnitur
diharapkan, siswa mampu:
1. Mengidentifikasi kebutuhan proses produksi furnitur
2. Menginterpretasikan proses produksi furnitur
3. Menerapkan penggunaan teknologi pada industri furnitur

Gambar 4.1 Kunjungan Industri


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen Pribadi)

Kunjungan Industri merupakan kegiatan yang di lakukan untuk mengunjungi industri yang
menjadi contoh kegiatan atau gambaran nyata pekerjaan yang akan dilakoni oleh peserta didik.
Dalam kunjungan industri, peserta didik diajak untuk melihat sebuah industri beroperasi dengan
alat-alat yang ada. Peserta didik diberikan gambaran tentang pekerjaan di bidang keahliannya,
serta gambaran tentang pekerjaan yang harus dilakukan dalam dunia kerja.

Pada gambar 4.1 merupakan kegiatan kunjungan industri yang dilakukan peserta didik untuk
melihat lebih dekat peralatan yang digunakan di industri tersebut. Coba kalian lakukan
kunjungan industri di luar jam pembelajaran dengan didampingi oleh guru pengampu.

50
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Identifikasi peralatan yang digunakan industri tersebut, mulai dari peralatan tangan, peralatan
listrik, serta peralatan mesin, dalam menunjang proses produksi. Buatlah laporan kegiatan sesuai
format yang diberikan guru pengampu, dan dikumpulkan pada saat proses pembelajaran
berikutnya.

Gambar 4.2 Industri dengan alat manual


Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/3222494/industri-mebel-perlu-pakai-teknologi-terkini-buat-genjot-ekspor

Dalam memproduksi benda atau barang tidak akan terlepas dengan bahan yang digunakan, alat
yang dipakai serta langkah-langkah atau tahapan tahapan penyelesaian pekerjaan membuat
produk furnitur. Pada era abad ke-21 saat ini, tuntutan masyarakat tentang kebutuhan hidup
ingin yang serba instan. Begitu pula halnya dengan kebutuhan perabot rumah tangga yakni
furnitur, orang ingin pesanan atau ordernya cepat selesai.

Pada gambar 4.2 merupakan alat yang digunakan untuk memproduksi perabot di industri
furnitur. Dalam menghadapi tuntutan masyarakat yang serba cepat dan ditambah lagi dengan
jumlah permintaan barang yang begitu banyak, mampukah industri furnitur yang masih
menggunakan peralatan konvensional seperti alat pada gambar 4.1 memenuhi permintaan ?
Langkah apa yang harus ditempuh industri furnitur untuk dapat memenuhi tuntutan mayarakat
tentang kebutuhan furnitur yang berkualitas dan proses pembuatan yang cepat ?

Coba diskusikan dengan teman kalian tentang dua hal tersebut diatas, dengan membentuk
kelompok yang beranggotakan minimal 4 dengan dipandu oleh guru pengampu selama 45 menit
pada awal proses pembelajaran. Masing-masing kelompok membuat resume dan apabila kalian
kesulitan dapat mencari informasi didalam buku bahan ajar ini atau sumber sumber informasi
lain, buku teks, majalah atau di internet. Presentasikan hasil kegiatan diskusi kelompok kalian

51
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

di kelas secara bergantian dengan kelompok lain. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan diskusi
kelas, agar kalian mampu memahami materi teknik dasar proses produksi pada industri furnitur.

Produksi, Proses Produksi, Pengendalian Produksi, Industri Furnitur

Indonesia diberkahi dengan hutan tropis, dan tercatat sebagai salah satu negara pengekspor kayu
terbesar di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan kayu sebagai bahan baku furnitur
sangat melimpah. Bahan baku yang melimpah akan menunjang kelancaran proses produksi.
Industri furnitur dalam berproduksi seharusnya berwawaskan furnitur ramah lingkungan.
Kriteria Furnitur ramah lingkungan diantaranya yaitu: menggunakan kayu yang bersertifikat,
mudah dibongkar, bisa didaur ulang, tahan lama, mudah diperbaiki, dan berkualitas. Furnitur
ramah lingkungan yang ditunjang oleh alat produksi yang berstandart akan menghasilkan produk
yang berkualitas.

A. KEBUTUHAN PROSES PRODUKSI FURNITUR

Gambar 4.3 Proses Produksi


Sumber: https://dinperkim.demakkab.go.id/?p=6982

Pada gambar 4.3 terlihat adanya kegiatan membuat sebuah produk furnitur. Aktivitas yang
dilakukan berada pada sebuah ruangan yang dilengkapi dengan alat dan bahan. Kegiatan
tersebut yang dinamakan dengan produksi. Coba Kalian cari tahu perihal pengertian

52
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

produksi dari buku teks, majalah, atau internet dengan tautan


https://www.indonesiastudents.com/4-pengertian-produksi-menurut-para-ahli-lengkap/.
Laporkan hasil pencarian data kalian kepada guru pengampu.
1. Ruang Kerja
Ruang kerja dalam proses produksi sangat berperan penting, karena ruang kerja
menjadi tempat beraktivitas di dalam proses produksi. Aktivitas proses produksi dalam
ruang kerja berjalan lancar, akan membawa hasil yang baik pada hasil produksi. Untuk
menunjang kelancaran proses produksi dalam ruang kerja harus memenuhi beberapa
kriteria diantaranya adalah:
a) Ruang kerja dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kelancaran produksi
b) Tata letak mesin diperhatikan sesuai fungsi dan alur produksi
c) Mesin dan peralatan terawat dan tertata rapi
d) Ruangan cukup cahaya, rapi dan bersih, ventilasi dan sirkulasi udara bagus
2. Alat
Proses produksi akan berjalan lancar kalau didukung dengan alat. Alat adalah sebuah
benda atau sesuatu yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan.
Peralatan yang digunakan untuk membuat furnitur ada tiga jenis yaitu: peralatan tangan,
peralatan tangan listrik, dan mesin stasioner.
3. Peralatan tangan

Gambar 4.4 Produksi dengan peralatan tangan


Sumber: https://www.bramblefurniture.com/journal/proses-pengerjaan-produksi furniture/

Peralatan tangan atau alat manual juga masih banyak digunakan dalam industri
furnitur saat ini. Peralatan tangan adalah alat yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan membuat furnitur, dengan tenaga manusia. Peralatan tangan tersebut

53
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

antara lain:
1) Gergaji tangan
(a) Gergaji potong
Gergaji potong berfungsi untuk memotong serat kayu.

Gambar 4.5 Gergaji potong


Sumber: Budi Martono dkk, 2008

(b) Gergaji belah


Gergaji belah berfungsi untuk membelah serat kayu.

Gambar 4.6 Gergaji belah


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

(c) Gergaji punggung


Gergaji punggung adalah gergaji yang diperkuat dengan menggunakan
besi pada punggung gergaji dan digunakan untuk pekerjaan halus.

Gambar 4.7 Gergaji punggung


Sumber: Budi Martono dkk, 2008

2) Ketam
(a) Ketam perata
Ketam perata berfungsi untuk meluruskan dan meratakan permukaan

54
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

kayu.

Gambar 4.8 Ketam perata


Sumber: Budi Martono dkk, 2008

(b) Ketam kauto


Ketam kauto berfungsi untuk menghaluskan permukaan kayu cekung
atau cembung.

Gambar 4.9 Ketam kauto


Sumber: Budi Martono dkk, 2008

3) Pahat
(a) Pahat pelubang
Pahat pelubang berfungsi untuk melubangi kayu untuk lubang pen.

Gambar 4.10 Pahat pelubang


Sumber: https://id.aliexpress.com/i/32991088064.html

(b) Pahat tusuk


Pahat tusuk berfungsi untuk menghaluskan atau membersihkan permukaan
kayu pada sambungan kayu

Gambar 4.11 Pahat tusuk


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

55
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

4) Siku-siku
Siku-siku berfungsi untuk melukis dan mengukur sudut 45⁰ dan 90⁰

Gambar 4.12 Siku lukis


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

5) Rol meter
Rol meter berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang.

Gambar 4.13 Rol meter


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

6) Pensil tukang
Pensil tukang berfungsi untuk melukis atau menandai pada permukaan
kayu.

Gambar 4.14 Pensil tukang


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

7) Klem F
Klem F berfungsi untuk menjepit kayu.

56
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 4.15 Klem F


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

8) Palu
Palu berfungsi untuk menumbuk.

Gambar 4.16 Palu


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

9) Tang/Kakatua
Tang/kakatua berfungsi untuk memotong kawat atau mencabut paku.

Gambar 4.17 Tang/Kakak tua


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

10) Perusut
Perusut berfungsi untuk memberi tanda atau menggores sejajar dengan satu
tepi benda kerja.

57
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 4.18 Perusut


Sumber : Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

11) Kikir gergaji


Kikir gergaji berfungsi untuk menjamkan gergaji.

Gambar 4.19 Kikir


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

12) Batu asah


Batu asah berfungsi untuk menajamkan alat

Gambar 4.20 Batu asah


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen pribadi)

Untuk mendalami materi tentang peralatan tangan, Kalian bisa membaca pada
tautan di bawah ini http://repositori.kemdikbud.go.id/9535/1/TEKNIK-KERJA-
BENGKEL-X-1.pdf

3. Peralatan tangan listrik

58
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 4.21 Proses produksi dengan peralatan tangan listrik


Sumber: https://www.dermaji.desa.id/kusyono-generasi-tukang-kayu-muda-dari-desa-dermaji/

Proses produksi yang ditunjukkan pada gambar 4.21 menggunakan peralatan


tangan mesin. Peralatan tangan mesin merupakan peralatan petukangan yang
menggunakan tenaga listrik. Peralatan tangan listrik yang digunakan antara lain
adalah sebagai berikut:

a) Mesin ketam tangan listrik (hand planer)

Gambar 4.22 Mesin Ketam Tangan Listrik


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen Pribadi)

Mesin ketam tangan listrik berfungsi menghaluskan dan meratakan permukaan


kayu.

b) Bor tangan listrik (hand drill)

Gambar 4.23 Mesin bor tangan listrik (hand drill)

59
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen Pribadi)

Bor tangan listrik berfungsi untuk membuat lubang dengan rapih yang
berbentuk bulat.

c) Mesin jig tangan (jig saw)

Gambar 4.24 Mesin jig tangan (jig saw)


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen Pribadi)

Jig saw berfungsi untuk memotong kayu / menggergaji sisi tebal kayu yang
lengkung dan cekung atau dalam bentuk lingkaran, baik lingkaran luar maupun
dalam.

d) Mesin amplas bergetar (orbital sander)

Gambar 4.25 Mesin amplas bergetar (orbital sander)

60
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen Pribadi)

Mesin amplas bergetar berfungsi untuk menghaluskan permukaan kayu yang


akan difinishing.

e) Mesin hias (trimmer)

Gambar 4.26 Mesin hias(trimmer)


Sumber: Suradi, 2019 (Dokumen Pribadi)

Mesin hias trimmer berfungsi untuk membuat hiasan pada tepi kayu dan
membuat alur.

f) Mesin Lamello

Gambar 4.27 Mesin lamelo


Sumber: Cahyo Kuncoro, 2013

Mesin Lamello berfungsi untuk membuat lubang tempat alat sambung.

g) Mesin gergaji bundar (circular saw)

61
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 3.28 Mesin gergaji bundar (circular saw)


Sumber: Suradi, 2019 (dokumen pribadi)

Mesin gergaji bundar (circular saw) befungsi memotong dan membelah kayu
h) Mesin amplas ban

Gambar 4.29 Mesin amplas ban


Sumber: Cahyo Kuncoro, 2013

Mesin amplas ban berfungsi untuk menghaluskan permukaan kayu yang akan
difinishing.

i) Mesin Router

Gambar 4.30 Mesin router


Sumber: Cahyo Kuncoro, 2013

Mesin Router berfungsi untuk membuat panil, profil, sponing, alur.

Untuk lebih memahami tentang peralatan tangan listrik, bisa kalian buka link di
bawah ini
https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/596d76fe7f8b9a142fbae076/

62
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

d9977d293ae57187d2eff291dfbec73f.pdf

4. Peralatan mesin stasioner

Gambar 4.31 Peralatan mesin stasioner


Sumber: https://jatim.tribunnews.com/2021/06/12/potensi-industri-olahan-kayu-jatim-makin-ayu-jadi-salah-satu-produk-
ekspor-unggulan-jawa-timur

Proses produksi yang ditunjukkan pada gambar 4.31 menggunakan peralatan


mesin stasioner. Peralatan mesin stasioner merupakan peralatan petukangan
yang menggunakan tenaga listrik. Macam-macam peralatan mesin stasioner
adalah sebagai berikut:

a) Mesin Gergaji Bundar Bermeja (Circular Saw)

Gambar 4.32 Mesin gergaji bundar bermeja


Sumber: Enget dkk, 2008

Mesin gergaji bundar bermeja adalah gergaji bundar yang daun gergajinya
dapat dinaikkan dan diturunkan pada permukaan meja. Mesin gergaji ini

63
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

dapat digunakan untuk memotong kayu, membelah kayu, mengiris kayu,


membuat sponing membuat champer atau bevel, membuat alur, membuat
dado, menggergaji tirus,membuat purus.
b) Mesin Gergaji Bundar Berlengan (Radial Arm Saw)

Gambar 4.33 Mesin Gergaji Bundar Berlengan (Radial Arm Saw)


Sumber: Enget dkk, 2008

Mesin gergaji bundar berlengan adalah mesin gergaji bundar yang daun
gergajinya berada di atas meja yang dapat dinaikkan dan diturunkan bersama
lengan pada satu tiang yang memegangnya dan juga dapat berjalan atau
digerakkan sepanjang lengannya. Mesin gergaji ini dapat digunakan untuk
memotong siku, memotong miring, membentuk atau membuat cowakan
(dado) tegak atau miring, membelah kayu, membuat alur miring bevel atau
champer, membuat sponing, dan membuat purus.

c) Mesin Ketam Perata

Gambar 4.34 Mesin ketam perata


Sumber: Enget dkk, 2008

Mesin ketam perata adalah mesin pengerjaan kayu yang dipakai sebagai
dasar-dasar pekerjaan kayu, yang umumnya untuk mengetam kayu paling

64
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

awal, untuk mengetam dua permukaan kayu menjadi lurus, rata, dan kedua
permukaan kayu saling membentuk sudut sembilan puluh derajat atau tegak
lurus.
d) Mesin Ketam Penebal

Gambar 4.35 Mesin ketam penebal


Sumber: Enget dkk, 2008

Mesin ketam penebal adalah mesin pengerjaan kayu yang digunakan untuk
menentukan tebal kayu dalam keadaan halus dan rata.

e) Mesin Bor Lubang Persegi (Hollow Chisel Mortiser)

Gambar 4.36 Mesin bor lubang persegi (hollow chisel mortiser)


Sumber: Enget dkk, 2008

Mesin bor lubang persegi berfungsi untuk membuat lubang berbentuk persegi.
Kalian bisa membuka tautan link https://www.myedisi.com/bse/3767/kriya-
kayu-jilid-1 untuk tahu lebih detail perihal mesin stasioner perkayuan.

3. Bahan Furnitur

65
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 4.37 Kayu log


Sumber: https://www.pustakadunia.com/sumber-bahan-baku-usaha-furniture/

Kayu log seperti pada gambar 4.37 merupakan bahan baku furnitur. Bahan
Furnitur kayu ada dua yaitu kayu/papan masif dan papan buatan.

a) Kayu/papan masif

Gambar 4.38 Furnitur kayu jati


Sumber: https://www.bramblefurniture.com/journal/mengenal-furniture-kayu-jati/

Coba kalian amati furnitur pada gambar 4.38. Meja kursi masih kelihatan bagus
dan kokoh walaupun sudah berumur puluhan tahun. Mengapa bisa demikian ?
Tuliskan alasan kalian pada selembar kertas, dengan memperhatikan tautan link
berikut sebagai pertimbangan.
https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_10smk/Kelas_10_SMK_Teknologi_Ba
han_Furniture_1.pdf . Kemudian hasil jawaban kalian dibacakan secara acak
dengan dipandu guru pengampu.

b) Papan buatan

66
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 4.39 Furnitur dari papan buatan


Sumber: https://id.pinterest.com/pin/687150855621283703/

Furnitur pada gambar 4.39 terbuat dari bahan papan buatan. Jenis-jenis papan
buatan ada enam yaitu: plywood (kayu lapis), blockboard, MDF (medium density
fiberboard), Particleboard/chipboard, shoftboard, dan hardboard. Yang paling
baik sebagai bahan furnitur lemari seperti pada gambar 4.39 adalah papan buatan
yang jenis apa? Berpedoman pada tautan link
https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_10smk/Kelas_10_SMK_Teknologi_Ba
han_Furniture_1.pdf , coba kalian diskusikan dengan teman sebangku, papan
yang paling baik untuk membuat furnitur seperti pada gambar 4.39. Dengan
dipandu guru pengampu, dan penunjukan secara acak hasil diskusi di bacakan
oleh satu anggota kelompok diskusi dan mendapatkan tanggapan dari kelompok
lain.

B. PROSES PRODUKSI FURNITUR


Pembuatan mebel dari kayu atau produksi furnitur melalui proses awal dari log kayu,
penggergajian, pengeringan, desain pembahanan, kontruksi, perakitan dan finishing,
1. Log Kayu

Gambar 4.40 Kayu log


Sumber: https://transkampus.com/2020/08/19/urgensitas-evaluasi-kebijakan-perdagangan-kayu-log/

Sebagai bahan baku mebel, sebaiknya dipilih kayu bulat (log/balok) yang memiliki
ciri – ciri kayu log yang baik untuk bahan baku furnitur adalah:
1) Lurus
2) Tidak bermata kayu/sedikit mata kayu
3) Tidak keropos dimakan serangga (rayap, teter)

67
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

4) Silindris
5) Tidak retak/pecah ujung
6) Sebaiknya bila dapat dipilih kayu teras/kayu yang banyak galihnya
2. Penggergajian

Gambar 4.41 Pembelahan log


Sumber: http://kapalkayujati.com/produk/34/kayu-log-merbau

Mesin yang digunakan untuk menggergaji kayu log sebaiknya dengan bandsaw atau
gergaji pita. Dengan menggunakan gergaji pita kayu log dapat dibelah sesuai ukuran
yang dikehendaki dan kayu akan sedikit yang terbuang, dikarenakan dapat dibelah
sampai bentuk yang tipis/kecil.

3. Pengeringan

Gambar 4.42 Pengeringan kayu


Sumber: https://www.builder.id/metode-pengeringan-kayu/teknik-dan-metode-pengeringan-kayu/

Kayu harus dikeringkan karena sifat fisiknya yang bisa berubah bentuk seiring
dengan berubahnya kadar kandungan air di dalam kayu. Pengeringan juga dapat

68
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

sekaligus digunakan untuk pemberian insektisida agar kayu terhindar dari berbagai
serangga dan penyakit, sehingga kayu akan menjadi awet dan kuat. Model
pengeringan yang tampak pada gambar 4.42 adalah pengeringan langsung (terkena
sinar matahari langsung).
Pengeringan sebaiknya berada di dalam ruangan, sirkulasi udara baik dan lancar,
lantai tidak lembab, ditumpuk dan diberi ganjal pada setiap lembarnya, dan dijaga
dari serangan serangga.

4. Gambar rencana

Gambar 4.43 Gambar rencana kursi


Sumber: https://fastwork.id/user/amin09/furniture-design-80812773

Gambar rencana furnitur adalah ide atau angan- angan sebuah produk furnitur yang
dituangkan di atas kertas, yang mengikuti aturan-aturan keteknikan atau gambar
teknik. Gambar rencana furnitur dibuat guna mempermudah dalam merealisasi
furnitur yang diinginkan.

5. Pembahanan

69
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 4.44 Pembahanan


Sumber: http://www.tentangkayu.com/2009/09/proses-membuat-furniture-2.
Kayu paling ideal dibelah dan dipotong ketika sudah kering dan dilakukan di ruang
pembahanan. Pada proses pembahanan harus mengetahui dengan tepat ukuran-
ukuran komponen atau desain perabot. Sehingga pengaturan serat kayu akan sesuai
dengan posisi komponen yang diharapkan.
Pada pembahanan dasar ini dilakukan pemilihan kualitas kayu terutama terhadap
mata kayu, kayu gubal dan cacat kayu alami yang lainnya.

6. Konstruksi

Gambar 4.45 Pengetaman


Sumber: https://nasional.tempo.co/read/720197/berkah-dari-kayu-berlabel-legal
Pada proses konstruksi ini dilakukan pemotongan bahan sesuai ukuran atau gambar,
pengetaman permukaan kayu, pembuatan sambungan, pembentukan kayu atau profil
kayu.

7. Pengamplasan

70
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gamba 4.46 Pengamplasan permukaan kayu


Sumber: https://www.bramblefurniture.com/journal/proses-pengerjaan-produksi-furniture/

Pengamplasan dilakukan untuk mendapatkan tingkat kehalusan permukaan kayu


sesuai keinginan. Pengamplasan produk furnitur ada yang dilakukan sebelum dirakit
missal furnitur bongkar pasang (knock down), dan ada juga yang diamplas setelah
barang jadi.

8. Perakitan (Assembling)

Gambar 4.47 Perakitan


Sumber: https://jeparahandicraft.id/produksi/assembling/

Perakitan adalah suatu kegiatan merakit komponen-komponen furnitur yang telah


diselesaikan pada proses konstruksi sehingga terbentuklah sebuah furnitur seperti
yang telah direncanakan.

9. Finishing

71
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 4.48 Proses finishing


Sumber: https://courtina.id/cara-finishing-kayu/

Finishing adalah kegiatan terakhir dari sederetan proses produksi yang dijalani. Pada
proses finishing ada dua kegiatan yakni pra finishing dan pelapisan akhir atau
finishing itu sendiri. Kegiatan pra finishing adalah menyiapkan permukaan furnitur
untuk di lapisi atau difinishing. Pada kegiatan pra finishing meliputi menutupi
lubang cacat kayu membersihkan permukaan kayu dari kotoran dan pengamplasan
dasar. Setelah permukaan kayu furnitur bagus maka dilakukanlah proses finishing.

10. Pemasangan perlengkapan (assesoris)

Gambar 4.49 Memasang Assesoris


Sumber: https://id.wikihow.com/Memasang-Atau-Mengganti-Engsel-Pintu

C. PENGUNAAN TEKNOLOGI PADA INDUSTRI FURNITUR

1. Mesin CNC (Computer Numerical Control) Router

72
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 4.50 Proses Produksi dengan Mesin CNC Router


Sumber : https://www.timesindonesia.co.id/read/news/320326/pemuda-asal-cirebon-manfaatkan-barang-bekas-menjadi-
mesin-cnc
Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak alat-alat industri hadir untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan yang sulit, berbahaya, berulang-ulang
serta yang membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Dengan teknologi mesin nan
canggih, sumber daya manusia hanya berperan untuk mengoperasikan dan mengawasi
penggunaan alat-alat tersebut.

Mesin CNC (Computer Numerical Control) pada gambar 4.50 merupakan mesin router
yang fungsinya memotong berbagai material keras dalam hal ini adalah kayu sebagai
bahan furnitur. Dalam setiap gerakannya mesin router dikendalikan oleh program. Hasil
pekerjaan yang dilakukan sangat halus dan cepat selesai.

Secara umum, mesin CNC router memiliki 3 fungsi utama, yaitu:


a. Cutting (memotong).
Berfungsi untuk memotong berbagai macam bahan secara cepat dengan hasil yang
sangat presisi, sesuai dengan keinginan.
b. Engraving (menggrafir).
Berfungsi untuk menggrafir atau memahat kayu/ material lain dengan motif dan
bentuk pola sedemikian rupa bahkan dengan tingkat kerumitan tinggi sekalipun
secara cepat dan mudah.
c. Marking (membuat marka).
Mesin CNC router dapat digunakan untuk memberi tanda pada material yang
biasanya dibutuhkan sebuah perusahaan atau industri sebagai acuan sehingga
pengolahan material selanjutnya akan sesuai dan rapi.

Cara kerja mesin


Dalam melakukan pemotongan, engraving dan marking, cnc router memakai mata bor
yang terpasang pada kepala motor spindle yang bisa bergerak secara otomatis setelah
diprogram di komputer. Bentuk mata bor bermacam-macam disesuaikan dengan
kebutuhan. Mata bor dapat bergerak ke kanan-kiri, maju-mundur, dan naik-turun karena
cnc router memiliki pergerakan 3 axis. Dengan begitu, mesin ini dapat menghasilkan
ukiran 3D dengan tingkat kedalaman pahat yang bisa diatur sesuai dengan gambar

73
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

kerja.

Dengan adanya mesin CNC router, maka:


a. Keuntungan apa yang akan diperoleh industri furnitur, dan masyarakat yang
merupakan penikmat hasil industri furnitur ?
b. Kerugian apa yang akan diperoleh industri furnitur, dan masyarakat yang
merupakan penikmat hasil industri furnitur ?

Coba kalian diskusikan dengan teman sebangku dengan dipandu oleh guru pengampu.
Hasil diskusi ditulis diselembar kertas, kemudian guru pengampu menunjuk secara
acak sebanyak 3 kelompok secara bergantian untuk mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dan mendapatkan sanggahan atau komentar dari peserta diskusi. Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan kalian bisa membuka tautan di bawah ini
https://indorouterlaser.id/artikel/mesin-cnc-router/

Kebutuhan proses produksi furnitur ada 3 yaitu


1. Tempat kerja atau disebut juga workshop (bengkel)
Tempat kerja atau bengkel merupakan wadah tempat beraktifitas melakukan
produksi
2. Alat
Alat merupakan sarana untuk menyelesikan produksi
3. Bahan
Bahan adalah media untuk mewujudkan desain rancangan
a. Log kayu
Log kayu merupakan bahan baku furnitur
b. Penggergajian
Penggergajian merupakan pembelahan bahan baku yang mendekati ke ukuran
kebutuhan produksi furnitur.
c. Pengeringan
Pengeringan merupakan langkah untuk mengawetkan bahan furnitur.
d. Gambar rencana

74
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar rencana merupakan rancangan furnitur yang akan dibuat.


e. Pembahanan
Pembahanan merupakan kegiatan pemotongan dan pemilihan bahan furnitur.
f. Konstruksi
Konstruksi merupakan kegiatan menghaluskan permukaan kayu, membuat
sambungan, dan membentuk permukaan kayu.
g. Pengamplasan
Pengamplasan merupakan kegiatan mempersiapkan permukaan kayu yang akan
difinishing.
h. Perakitan
Kegiatan perakitan adalah upaya mendirikan atau mewujudkan proses
konstruksi menjadi bentuk furnitur sesuai rencana.
i. Finishing
Finishing merapakan langkah atau proses terakhir yang dilakukan dalam
mewujudkan rencana membuat furnitur.
j. Pelengkap furnitur/Assesoris
Pelengkap furnitur berfungsi sebagai kompponen penunjang fungsi dan estetika
pada furnitur.
Penggunaan teknologi pada industri furnitur
a) Proses produksi cepat selesai
b) Pengurangan jumlah tenaga manusia dalam melakukan proses produksi

1. Cermatilah proses produksi furnitur di bawah ini !


Apa yang perlu ditingkatkan pada kegiatan produksi furnitur tersebut ! berikan alasan
kalian !

75
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 4.51 Proses Produksi dengan Mesin penebal


Sumber: https://steemit.com/aceh/@ejan/ketam-kayu-abf69b50fe05b

2. Cermatilah proses pengeringan kayu di bawah ini !


Benar atau salahkah proses pengeringan yang dilakukannya ? Beri penjelasan kalian !

Gambar 4.52 Proses Pengeringan Kayu


Sumber: https://alat-pengukur.co.id/blog/pengeringan-kayu-secara-alami/

1. Apabila kalian dihadapkan pada dua pilihan usaha yakni di bidang produksi furnitur
atau finishing furnitur, usaha apa yang akan anda pilih ? Berikan alasan yang
mendukung pilihan kalian itu !
2. Kemajuan teknologi di bidang furnitur berkembang cukup pesat. Menurut kalian,
upaya apa yang harus dilakukan industri furnitur dalam menghadapi revolusi industri
4.0 ?

76
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Setelah mempelajari bab empat ini, kalian mestinya mempunyai gambaran perihal proses
produksi furnitur dilakukan. Banyak hal yang mendukung keberhasilan pembuatan furnitur.
Tempat kerja yang baik, alat yang memadai serta bahan yang berkualitas. Menurut kalian,
materi yang sudah dijelaskan pada bab empat ini mana yang sulit dipahami ? Coba
diskusikan dengan teman atau guru kalian jika masih ada materi yang belum bisa dipahami.
Materi proses produksi pada industri furnitur ini akan menjadi modal pengetahuan dan
keterampilan pada materi yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.

77
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Setelah mempelajari materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH)
dan Budaya Kerja Industri, diharapkan kalian mampu:
1. Menerapkan keselamatan kerja;
2. Menerapkan kesehatan kerja;
3. Memahami prosedur-prosedur dalam keadaan darurat;
4. Menerapkan budaya kerja industri (5R);
5. Menerapkan Perlindungan kecelakaan terhadap tempat/lingkungan kerja

Gambar 5.1 Mengoperasikan radial arm saw


Sumber : http://www.indonesian-publichealth.com/penilaian-resiko-k3/

Pada gambar 5.1 di atas tampak seseorang sedang mengoperasikan gergaji bundar berlengan
(radial arm saw). saat melihat gambar tersebut, apa yang terlintas di benak kalian? Apakah
posisi memegang benda kerja sesuai dengan prosedur keselamatan kerja? Apa resiko yang bisa
terjadi apabila menggergaji dengan posisi seperti itu?

Untuk mengetahui lebih jauh tentang prosedur keselamatan kerja, silahkan kalian mengunjungi
tempat industri furnitur terdekat dengan didampingi oleh guru pengampu. Buatlah kelompok
yang terdiri dari 4 – 6 orang agar kalian dapat bekerja sama dan berdiskusi untuk membuat
laporan observasi. Silahkan kalian amati proses pekerjaan furnitur, identifikasilah jenis peralatan

79
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
yang digunakan, prosedur penggunaan alat dan perlengkapan keselamatan kerja yang digunakan
di industri furnitur. Apabila kegiatan tersebut tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, kalian
boleh mencari sumber informasi di internet tentang proses produksi furnitur. Sebagai contoh
salah satu sumber adalah link https://www.youtube.com/watch?v=doNeB6B3uFg atau sumber
lain yang relevan. Usahakan antar satu kelompok dengan yang lain memiliki sumber informasi
yang berbeda agar bisa saling berbagi informasi untuk menambah wawasan kalian.
Buatlah laporan kegiatan dan diskusikan hasil observasi kalian bersama teman – teman sekelas
dengan dipandu oleh guru pengampu.

Keselamatan kerja, kesehatan kerja, kesehatan lingkungan hidup, budaya kerja

Gambar 5.2 Resiko kecelakaan yang mungkin terjadi


Sumber : www.SafetySign.co.id

Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Kerja (K3LK) merupakan unsur yang tidak
terpisahkan dalam rangka peningkatan produktivitas yang sebesar – besarnya dari sebuah
perusahaan. Peningkatan kesejahteraan perusahaan maupun karyawan berjalan seiring sejalan
dengan adanya jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungannya. Oleh karena itu
semua pihak baik perusahaan maupun karyawan memahami hak dan kewajiban yang harus
dilakukan untuk peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan secara bersama
– sama.

80
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam berupa hasil hutan yang
melimpah terutama berupa kayu. Namun pengelolaan kayu yang ada harus bijaksana agar dapat
memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat terutama di sekitarnya. Oleh karena itu
diperlukan sumber daya manusia yang mampu mengolah dan mengelola kayu dengan baik
sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Sehingga hutan tidak hanya dieksploitasi sebesar -
besarnya tanpa memikirkan dampak negatif yang mungkin timbul seperti kekeringan,
penggundulan atau kebakaran hutan.

Seorang teknisi furnitur terutama kayu mampu bekerja mandiri atau bekerja pada sebuah industri
furnitur yang menangani pekerjaan dengan didasari kompetensi berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan pengeringan kayu;
2. Membuat desain dan gambar kerja furnitur;
3. Mengoperasikan peralatan tangan dan mesin kayu;
4. Melaksanakan pekerjaan interior dan eksterior rumah dari bahan kayu;
5. Melaksanakan pekerjaan finishing kayu.

Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Kerja diberikan agar peserta didik
nantinya bisa menjadi karyawan yang selalu hati – hati, teliti dan waspada dalam tuntunan
situasi dan kondisi kerja. Hal tersebut akan diimplementasikan dalam kinerjanya untuk selalu
mengikuti prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Kerja baik untuk diri
sendiri, peralatan, bahan dan hasil kerja maupun lingkungan kerjanya.

A. KESELAMATAN KERJA
Keselamatan berasal dari kata dasar selamat yang sesuai dengan KBBI berarti terpelihara dari
bencana; terhindar dari bahaya; aman sentosa; sejahtera; tak kurang suatu apa; tidak mendapat
gangguan, kerusakan dan sebagainya. Keselamatan kerja merupakan keadaan di mana seseorang
merasa aman dan sehat dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan secara keilmuan diartikan
sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, masyarakat
dan lingkungan akibat kerja.

Fungsi dari keselamatan kerja antara lain yaitu:

81
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
1. Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap resiko dari bahaya kesehatan di tempat kerja
2. Memberikan saran terhadap perencanaan, pengorganisasian dan praktek kerja termasuk
penataan tempat kerja yang nyaman dan sesuai standar
3. Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang kesehatan kerja dan Alat
Perlindungan Diri (APD)
4. Mengelola tindakan P3K dan kemungkinan tindakan darurat yang perlu dilakukan
5. Melakukan antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi praktek yang berbahaya
6. Membuat desain, menerapkan dan menganalisis program, metode, dan prosedur
pengendalian bahaya

Keselamatan kerja dalam hal ini berkaitan dengan perlindungan kecelakaan terhadap pekerja,
mesin dan peralatan kerja, benda kerja dan tempat atau lingkungan kerja.
Perlindungan kecelakaan terhadap pekerja antara lain adanya kelengkapan Alat Pelindung Diri
(APD) secara standar, antara lain:
1. Sepatu Kerja (Safety Shoes), berfungsi melindungi telapak kaki dari benda tajam dan
serpihan bahan kerja, selain berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja.
2. Pelindung Telinga, berfungsi untuk melindungi telinga dari suara bising yang berasal dari
mesin atau peralatan yang digunakan.
3. Masker, berfungsi untuk melindungi hidung dan saluran pernafasan dari debu, partikel atau
bau / uap bahan kimia di dalam proses produksi.
4. Sarung Tangan, terbuat dari bahan kulit yang dikombinasikan dengan kain tebal berfungsi
melindungi telapak tangan dari serpihan kayu, atau bahan kimia yang digunakan.
5. Kacamata Pengaman, terbuat dari plastik yang menutup seluruh mata dan sekitarnya dari
serbuk kayu, debu atau bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan mata.
Perlindungan kecelakaan terhadap mesin dan peralatan kerja biasanya merupakan satu kesatuan
alat yang dipasang pada mesin atau peralatan. Pengaman peralatan tersebut sudah didesain untuk
penggunaan secara aman bagi operator maupun mesin sekaligus benda kerja dari kecelakaan
yang mungkin terjadi bila digunakan sesuai standar operasional. Sedangkan perlindungan
terhadap tempat atau lingkungan kerja adalah penataan tempat / lingkungan kerja sesuai standar
kesehatan kerja.

B. KESEHATAN KERJA
Kesehatan dalam dunia kerja merupakan hal yang perlu mendapat perhatian penting, karena

82
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
gangguan kesehatan bisa menjadi kendala bagi perusahaan yang dapat menghambat
produktivitas dan mengurangi keuntungan. Apabila ada pekerja yang tidak dapat masuk kerja
karena sakit, maka perusahaan akan mengalami kerugian baik dari segi waktu kerja maupun
biaya pengobatan.

Adapun sakit yang diderita tenaga kerja terdapat dua kategori, yaitu sakit umum dan sakit akibat
kerja. Sakit umum adalah penyakit yang bisa diderita oleh siapa saja, yang pencegahannya
merupakan tanggung jawab secara personal bersama seluruh anggota masyarakat. Sedangkan
sakit akibat kerja adalah sakit yang diderita oleh seseorang terbukti sehat pada awalnya, setelah
bekerja muncul gangguan pada kesehatannya. Gangguan ini bisa diakibatkan dari beban kerja,
faktor lingkungan kerja, kapasitas atau kemampuan kerja.

Berikut ini merupakan faktor - faktor penyebab beberapa sakit yang disebutkan dalam buku
Teknik Perkayuan (Budi Martono ; 2008 : 4) dikelompokkan dalam golongan sebagai berikut :
1. Golongan fisik :
a. Suara terlalu bising, dapat mengakibatkan gangguan telinga atau ketulian baik sementara
atau permanen.
b. Suhu ruang kerja, suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah dapat menyebabkan
gangguan pada kepala, kram atau peradangan pada otot dan syaraf.
c. Penerangan yang kurang sesuai, pencahayaan yang kurang atau terlalu terang dapat
menimbulkan kelainan pada indra penglihatan.
d. Kelembaban udara yang terlalu tinggi, dapat mengakibatkan gangguan pada sauran
pernafasan, gatal – gatal ataupun alergi.
e. Getaran mekanis, dapat mengakibatkan gangguan pada otot maupun syaraf, kelainan
pada peredaran darah, kerusakan pada persendian dan tulang, mempengaruhi konsentrasi
kerja dan mempercepat kelelahan.
f. Radiasi, dapat mengakibatkan kerusakan sel penyebab kanker, kelainan syaraf dan organ
dalam tubuh manusia.
2. Faktor Kimia
a. Debu dan serbuk partikel, dapat mengakibatkan gangguan saluran pernafasan.
b. Gas / uap dari bahan kimia berbahaya,dapat mengakibatkan keracunan atau sakit
kulit

83
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
c. Cairan kimia, misalnya penggunaan bahan finishing dapat mengakibatkan gangguan
pernafasan dan penyakit kulit.
3. Faktor Biologi
a. Bakteri / virus, dapat mengakibatkan penyakit sesuai bakteri/virus yang menjangkiti.
b. Jamur, cacing dan serangga, dapat menyebabkan penyakit sesuai dengan tempat
parasit hidupnya.
c. Tumbuh – tumbuhan dan lain – lain yang dapat hidup di tempat kerja bersifat
beracun atau menimbulkan alergi.
4. Faktor Faal atau Fisiologis
a. Konstruksi mesin atau peralatan yang tidak ergonomis;
b. Proses, sikap dan cara kerja dengan posisi yang monoton;
c. Beban kerja yang berlebihan sehingga melampaui batas kemampuan;
d. Sikap badan yang tidak baik saat bekerja;
5. Faktor Psikologis
a. Situasi kerja yang serba kurang aman dan kondusif;
b. Kerja yang terpaksa dan tidak sesuai dengan kemampuan;
c. Hubungan kerja yang penuh dengan tekanan;

C. MEMAHAMI PROSEDUR – PROSEDUR DALAM KEADAAN DARURAT.


Prosedur penanganan keadaan darurat merupakan tata cara dalam menangani keadaan darurat.
Sedangkan keadaan darurat (emergency) adalah kondisi yang harus ditangani segera, dengan
pengawasan dan prosedur yang tepat supaya dapat memperkecil bahaya yang mungkin terjadi.
Prosedur penanganan keadaan darurat secara khusus di setiap perusahaan atau tempat umum
seharusnya divisualisasikan baik dalam bentuk gambar maupun dituangkan dalam bentuk tata
tertib yang disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Secara umum prosedur penanganan tersebut meliputi:
1. Setiap karyawan harus bisa menjaga keselamatan dirinya dan karyawan yang lain;
2. Wajib memakai alat – alat keselamatan kerja yang ditentukan oleh perusahaan;
3. Mematuhi ketentuan – ketentuan mengenai keselamatan dan perlindungan kerja yang
berlaku;
4. Apabila pekerja menjumpai hal – hal yang berpotensi menimbulkan bahaya di perusahaan,
harus segera melaporkan kepada pimpinan perusahaan atau atasannya;

84
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
5. Setiap karyawan tidak diperbolehkan memakai alat – alat atau perlengkapan kerja di luar
waktu kerja yang ditetapkan atau untuk kepentingan pribadi;
6. Setiap pekerja wajib memelihara alat – alat / perlengkapan kerja dengan baik dan benar.
Adapun sikap yang perlu dambil oleh setiap pekrja apabila menghadapi keadaan darurat, antara
lain sebagai berikut:
1. Segera menghentikan aktivitas pekerjaan dan meninggalkan ruangan ketika mengetahui /
mendengar tanda bahaya atau ketika diminta untuk melakukan hal tersebut;
2. Menghindari kepanikan;
3. Mengikuti instruksi dan bekerjasama dengan pihak – pihak terkait yang bertanggung jawab
atas keadaan darurat mengikuti prosedur;
4. Segera mencari bantuan dari rekan sejawat atau pihak – pihak yang mempunyai wewenang
bila memang diperlukan;
5. Melaporkan kejadian secara rinci baik secara lisan maupun tulisan sesuai dengan aturan yang
ditetapkan perusahaan

D. MENERAPKAN BUDAYA KERJA INDUSTRI 5R.


Di era persaingan dunia dalam memasuki era global ini maka kebutuhan akan sumber daya
manusia (SDM) yang handal dan berkarakter mutlak diperlukan terutama di tingkat menengah di
kalangan dunia usaha/dunia industri/dunia kerja (DUDIKA) yang dituntut untuk dapat
menyiapkan tenaga-tenaga terampil dan memiliki softskill yang mampu menjawab tantangan di
masa depan. Hal ini bisa terwujud apabila budaya industri dilatih dan diterapkan secara terus
menerus di SMK agar tamatannya siap menghadapi persaingan global yang ketat dalam dunia
kerja.

Budaya kerja adalah nilai dan norma yang diterapkan berulang kali oleh karyawan dalam
organisasi perusahaan atau industri. Nilai dan norma tersebut tercermin dalam keyakinan, sikap,
perilaku, pendapat dan cita-cita untuk bekerja dengan baik, serta menjadi kekuatan untuk
meningkatkan efisiensi kerja.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan softskill bagi pesereta didik perlu dibudayakan 5R/5S
sesuai dengan industri. Penerapan budaya industri 5S/5R itu sendiri adalah sebuah budaya kerja
yang menitik beratkan pada proses perubahan sikap dengan menerapkan pola penataan dan
kebersihan tempat kerja. Definisi 5S/5R terdiri dari :

85
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
1. Seiri (Ringkas)
Definisi Seiri adalah memisahkan dan membuang barang-barang yang tidak diperlukan. Dengan
tujuan menciptakan keleluasaan dalam bekerja/belajar, kebebasan dalam bergerak tanpa
terhalang barang yang tidak berguna, efisiensi tempat.
Untuk melakukan implementasi dari seiri dapat melakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Putuskan benda apa yang masih terpakai dan sudah tidak terpakai
b) Buang barang yang sudah tidak terpakai/sampah
c) Semua barang perlu di identifikasi dan di data
d) Simpan barang yang mungkin masih terpakai dikemudian hari pada tempat yang berbeda
2. Seiton (Rapi)
Definisi Seiton adalah menstandarkan tempat penyimpanan barang. Dengan tujuan mengetahui
dengan cepat bila ada penyimpangan, mempermudah pengambilan barang, mempercepat
penyimpanan kembali.
Untuk melakukan implementasi dari seiton dapat melakukan dengan cara sebagai berikut:

Gambar 5.3 Komposisi Penempatan Alat


Sumber : Materi Training Softskill Budaya Industri di SMK Negeri Pasirian pada Program Pintar Bersama Daihatsu oleh WIdodo Pangestu

a) Menentukan tempat
Dalam menentukan tempat harus disesuaikan dengan frekuensi pemakaian alat.
A = alat selalu dipakai
B = alat yang kadang dipakai
C = alat untuk kondisi tertentu (repair)
Dari bahu hingga perut, adalah area yang paling mudah ditemukan & di ambil.
Dari mata hingga lutut, adalah area yang mudah ditemukan & di ambil.
Dari mata keatas, lutut kebawah adalah batas area tempat penyimpanan.
b) Lebelisasi (Layout dan Identitas)
c) Memberi Warna dan Nomor
d) Memberi Layout sesuai Bentuk

86
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
e) Mengelompokkan berdasarkan fungsi
f) Pemakain Foto
3. Seiso (Resik)
Definisi Seiso adalah menjaga segala sesuatu tetap bersih di lingkungan kerja. Tujuannya yaitu
menciptakan tempat kerja agar selalu bersih dan terang, menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman, mencegah perlengkapan kerja supaya tidak cepat rusak.
Untuk melakukan implementasi dari seiso dapat melakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Menentukan sasaran
b) Menentukan petugas
c) Membuat metode
d) Menentukan peralatan
e) Penerapan Resik
4. Seiketsu (Rawat)
Definisi Seiketsu adalah menjaga tempat kerja agar selalu Ringkas, Rapi, dan Resik. Tujuannya
adalah mencegah penuruan kondisi lingkungan dari 3 S, menjaga kebiasaan.
Untuk melakukan implementasi dari seiketsu dapat melakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Membuat Pengendalian Visual
b) Membuat foto sebelum dan sesudah 5S
c) Membuat Slogan 5S
d) Membuat Lembar Kontrol 5S
5. Shitsuke (Rajin)
Definisi Shitsuke adalah membiasakan untuk mempertahankan dan meningkatkan prosedur yang
benar secara berkesinambungan. Tujuannya adalah evaluasi dan perbaikan, menjaga kebiasaan
(habits).
Untuk melakukan implementasi dari shitsuke dapat melakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Perbaikan terus menerus
b) Dilakukan terus menerus

E. MENERAPKAN PERLINDUNGAN KECELAKAAN TERHADAP TEMPAT/


LINGKUNGAN KERJA
Keadaan lingkungan yang tidak nyaman dan kondusif berpotensi menyebabkan gangguan
terhadap jiwa mapun raga dari pekerja. Oleh karena itu perlu mengenali dan mengidentifikasi
bahaya – bahaya di lingkungan sekitar tempat kerja yang dapat menimbulkan resiko.

87
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Keadaan lingkungan yang berpotensi membahayakan, yang disebutkan dalam buku Teknik
Perkayuan (Budi Martono; 2008: 11) antara lain sebagai berikut:
a. Suhu dan kelembaban udara, sebaiknya tidak terlalu ekstrem. Apabila memang diperlukan,,
terdapat alat pengendali suhu, debu dan bau di tempat kerja.
b. Kebersihan udara, perlu adanya sirkulasi udara yang baik untuk menjaga kebersihan udara
baik secara alami maupun buatan untuk mengurangi bakteri dan hawa bau dari udara.
c. Penerangan dan kuat cahaya, disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas pekerjaan. Faktor
penting yang mempengaruhi pencahayaan antara lain warna dinding, lantai atau plafon; jenis
dan penempatan sumber cahaya.
d. Kekuatan bunyi, batas maksimal kekuatan bunyi yang tidak menimbulkan resiko adalah
85db = decibel.
e. Cara dan proses kerja, pekerjaan dilakukan sesuai dengan Standar Operational Procedur
(SOP) yang ditentukan sehingga efektif dan aman bagi pekerja
f. Udara dan gas – gas yang bertekanan, harus rutin dilakukan pemeriksaan dan dipasang
regulator pada tempat tertentu supaya mudah dalam pengaturan sesuai dengan fungsi dan
kebutuhan.
g. Keadaan mesin – mesin, perlengkapan dan peralatan kerja serta bahan – bahan harus selalu
siap dioperasikan secara optimal. Oleh karena itu diperlukan pengecekan dan pemeliharaan
secara berkala.

a. Fungsi dari keselamatan kerja antara lain yaitu :


1. Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap resiko dari bahaya kesehatan di tempat
kerja
2. Memberikan saran terhadap perencanaan, pengorganisasian dan praktek kerja termasuk
penataan tempat kerja yang nyaman dan sesuai standar
3. Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang kesehatan kerja dan Alat
Perlindungan Diri (APD)
4. Mengelola tindakan P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) dan kemungkinan
tindakan darurat yang perlu dilakukan
5. Melakukan antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi praktek yang berbahaya.
6. Membuat desain, menerapkan dan menganalisis program, metode, dan prosedur
pengendalian bahaya

88
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
b. Prosedur penanganan keadaan darurat merupakan tata cara dalam menangani keadaan
darurat yang harus ditangani segera, dengan pengawasan dan prosedur yang tepat supaya
dapat memperkecil bahaya yang mungkin terjadi.
c. Penerapan budaya industri adalah sebuah budaya kerja yang menitik beratkan pada proses
d. Keadaan lingkungan yang tidak nyaman dan kondusif berpotensi menyebabkan gangguan
terhadap jiwa mapun raga dari pekerja. Oleh karena itu perlu mengenali dan
mengidentifikasi bahaya – bahaya di lingkungan sekitar tempat kerja yang dapat
menimbulkan resiko.

Lakukan tugas ini secara mandiri di rumah. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 2 sampai 3
orang peserta didik. Kunjungilah bengkel kerja kalian, identifikasilah apakah bengkel kerja
tersebut sudah memenuhi kriteria budaya industri. Berikan saran atau masukan yang diperlukan
agar bengkel kerja kalian lebih nyaman dan sesuai dengan standar K3LH.
Buatlah laporan secara tertulis hasil observasi kalian dan diskusikan di depan kelas dengan
dipandu oleh guru pengampu. Anggota dalam kelompok diskusi menanggapi atau bertanya hal
yang belum dipahami atau mungkin menyanggah apabila dirasa ada ketidaksesuaian pemikiran.
Diskusi ini akan menambah wawasan kalian mengenai K3LH.

Cobalah mengunjungi industri furnitur di sekitar lingkungan kalian dengan didampingi guru
pengampu. Cobalah untuk mengevaluasi apakah tempat industri tersebut sudah menerapkan
budaya industri. Deskripsikan alasan yang mendukung hasil observasi kalian!

Setelah mempelajari bab kelima ini, kalian tentu menjadi memiliki gambaran betapa pentingnya
mamahami K3LH dan menerapkan budaya industri di dunia kerja. Dari materi yang sudah
dijelaskan pada bab kelima ini, menurut kalian mana yang paling sulit dipahami? Coba
diskusikan dengan teman maupun guru kalian jika masih ada materi yang belum bisa dipahami.
Materi K3LH ini akan menjadi modal dasar pengetahuan dan penerapan kalian saat nanti
melakukan pembelajaran praktek di sekolah, sekaligus bekal pengetahuan saat kalian melakukan
Praktek Kerja Lapangan (PKL).

89
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

90
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Setelah mempelajari materi tentang gambar teknik diharapkan, kalian mampu:


1. Memahami pengertian gambar teknik
2. Menginterpretasikan fungsi dan penggunaan alat gambar
3. Menerapkan standarisasi huruf dan angka
4. Menginterpretasikan macam dan fungsi simbol-simbol gambar teknik
5. Menerapkan macam-macam garis
6. Mendemonstrasikan gambar proyeksi 2D (orthogonal)
7. Mendemonstrasikan gambar proyeksi 3D (pictorial)
8. Mendemonstrasikan dasar menggambar dengan program auto-cad

Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari orang pertama (pengirim) kepada
orang kedua (penerima). Penyampaian informasi dapat dilakukan secara lisan dan juga dapat
melalui gambar. Komunikasi secara lisan memiliki keterbatasan dalam menjelaskan sebuah
bentuk. Walaupun pemberi informasi memiliki kemampuan menjelaskan sangat baik, namun
penerima informasi belum tentu memiliki gambaran yang sama. Oleh karena itu, media gambar
dapat dijadikan salah satu sarana penyampaian informasi.

Gambar merupakan salah satu sarana komunikasi sejak jaman pra sejarah sampai sekarang di
jaman milenia. Pada era saat ini, di saat kemajuan digital semakin berkembang pesat, gambar
juga mengalami perubahan dari gambar hasil penggambaran manual ke gambar dengan aplikasi
komputer, karena gambar sebagai sarana komunikasi yang efektif dalam menyampaikan
informasi, ide, atau gagasan. Seringkali pengungkapan informasi, ide, atau gagasan lebih mudah
dipahami dan menarik minat bila dituangkan dalam bentuk gambar.

Gambar teknik merupakan salah satu unsur pokok dalam perencanaan, selain itu juga suatu
metode penuangan ide yang harus dapat dibaca oleh pihak-pihak lain yang terkait. Standardisasi
gambar teknik merupakan salah satu syarat utama dalam menggambar agar semua pihak
memahami maksud gambar tersebut.

91
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.1 Membaca gambar kerja


Sumber: Suradi, 2021 (Dokumen Pribadi)

Gambar 6.1 merupakan proses komunikasi desain furnitur sebuah permintaan dari desainer
kepada juru gambar (drafter) untuk membuat gambar rencana, kemudian desainer menyerahkan
kepada bagian produksi yang akan mewujudkan gambar rencana menjadi benda atau barang
yang diinginkan. Komunikasi yang dilakukan oleh desainer kepada juru gambar (drafter), dan
kepada bagian produksi menggunakan gambar teknik. Bagaimanakah seandainya penyampaian
ide atau rancangan membuat benda furnitur disampaikan dengan kata-kata atau bahasa verbal ?

Coba diskusikan dengan teman kalian tentang dua hal tersebut di atas, dan berikan alasan kalian.
Buatlah kelompok yang beranggotakan minimal 4 dengan dipandu oleh guru pengampu untuk
berdiskusi selama 45 menit pada awal proses pembelajaran. Masing-masing kelompok membuat
resum dan apabila kalian kesulitan dapat mencari informasi di dalam buku bahan ajar ini atau
sumber sumber informasi lain, buku teks, majalah atau di internet. Presentasikan hasil kegiatan
diskusi kelompok kalian di kelas secara bergantian dengan kelompok lain. Buatlah kesimpulan
dari hasil kegiatan diskusi kelas, agar kalian mampu menginterprestasikan dan
mendemonstrasikan materi gambar teknik.

Gambar Teknik, Alat Gambar, Huruf, Angka, Simbol, Garis, Proyeksi, Auto Cad

Gambar teknik merupakan gambar rencana yang di dalamnya mengandung informasi, ide,
rancangan dan keinginan dari seorang desainer/perencana atau juru gambar (drafter) kepada

92
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
bagian produksi selaku pihak yang akan merealisasikan rancangan atau rencana tersebut. Untuk
keperluan berkomunikasi, dapat menggunakan kata-kata atau bahasa verbal maupun
menggunakan bahasa visual seperti kalimat, teks, dan bentuk rupa.

Gambar teknik merupakan salah satu sarana komunikasi yang dilakukan dalam bentuk bahasa
gambar. Bahasa gambar berisi norma-norma keseragaman gambar, untuk mempermudah
komunikasi antar profesi yang berbeda dan menghindari kesalahan penafsiran dalam
penyelesaian perwujudan bentuk gambar teknik dan menggunakan beberapa standar yang
disepakati secara nasional maupun internasional.

Coba kalian cari tahu perihal sifat-sifat gambar teknik dan penjelasannya dari berbagai sumber,
minimal 3 sumber. Sumber informasi boleh dari buku teks, majalah, artikel atau internet dengan
tautan https://www.arsicad.id/pengertian-gambar-teknik/. Rangkuman data ditulis di kertas dan
dikumpulkan kepada guru pengampu.

A. PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK


Gambar teknik adalah gambar yang di dalamnya memuat simbol, notasi, garis, dan tulisan yang
bersifat tegas, di dalamnya menganut aturan keteknikan yang telah disepakati bersama.

Gambar 6.2 Gambar kerja


Sumber: https://fastwork.id/user/fikrihr/furniture-design-41963990

93
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.2 adalah gambar furnitur yang merupakan gambar teknik. Gambar tersebut terdiri dari
simbol, notasi, garis, dan tulisan yang bersifat tegas. Simbol, garis dan tulisan pada gambar
teknik berfungsi sebagai pemberi penjelasan tentang benda atau konstruksi. Simbol-simbol yang
ada pada gambar teknik harus berdasarkan pada ketentuan dan standar teknik yang telah
disepakati oleh Badan Standarisasi Nasional maupun Internasional. Standarisasi nasional untuk
gambar teknik yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI).

Sedangkan untuk standarisasi secara Internasional yaitu International Organization for


Standarization (ISO). Ada juga sistem standarisasi gambar teknik yang digunakan di negara -
negara maju antara lain: JIS (Japanese Industrial Standart) merupakan standar yang berlaku di
negara Jepang, NNI (Nederland Normalisatie Institut) adalah standarisasi yang berlaku di negara
Belanda, DIN (Deutsche Industrie Normen) standarisasi yang berlaku di negara Jerman, ANSI
(American National Standard Institute) standarisasi yang berlaku di negara Amerika.

Coba Kalian cari tahu perihal definisi gambar teknik dari berbagai sumber. Sumber belajar
minimal 3, yaitu buku teks, majalah, jurnal, artikel, atau internet dengan tautan
http://www.arsitek.in/2019/05/apa-itu-gambar-teknik.html. Rangkuman data ditulis dikertas dan
dikumpulkan kepada guru pengampu.

Fungsi Gambar Teknik


Berikut adalah fungsi gambar teknik diantaranya yaitu:
a. Menyampaikan informasi
Gambar teknik berfungsi menyampaikan informasi secara detail kepada pihak terkait
dan masyarakat tentang sebuah rancangan objek.
b. Mengawetkan dan menyimpan data
Gambar teknik menyimpan informasi secara lengkap tentang sebuah objek yang telah
dibuat atau diselesaikan sehingga jika diperlukan perbaikan atau tindakan lain yang
membutuhkan data asli, gambar teknik dapat digunakan sebagai rujukan.
c. Menuangkan dan mengembangkan ide
Gambar teknik pada tahap awal merupakan sarana bagi pembuatnya untuk menuangkan
gagasan tentang sebuah objek. Sehingga gambaran ide yang bersifat abstrak dapat
menjadi lebih jelas, nyata, dan mendetail dalam sebuah gambar teknik. Pada saat yang

94
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
sama, dengan menuangkan ide, juru gambar teknik juga akan didorong untuk
mengembangkan idenya.
Ciri-ciri gambar teknik:
1. Mempunyai skala tercantum didalamnya
2. Mempunyai dimensi
3. Mempunyai detail dari gambar utama
4. Terdapat perbedaan garis, yang mempunyai arti tersendiri
5. Setiap item pada gambar, mempunyai nama sendiri
6. Mempunyai keterangan dan spesifikasi pada bagian element tertentu

B. FUNGSI DAN PENGGUNAAN ALAT GAMBAR


Dalam pembahasan fungsi dan penggunaan alat gambar ini adalah konsep menggambar
menggunakan teknik dan peralatan gambar manual, yang perlu dikuasai oleh peserta didik
1. Alat gambar utama
a. Pensil gambar
Pensil gambar adalah perangkat keras, digunakan untuk menggambar khususnya gambar
teknik. Pensil gambar memiliki tingkat kekerasan yang berbeda-beda. Tingkat kekerasan
pensil dicantumkan pada batang pensil.
Pensil dalam menggambar teknik sebaiknya menggunakan pensil yang runcing dan
keras. Sebab pensil yang lunak menyebabkan ujung pensil mudah tumpul dan membuat
gambar lebih mudah kotor. Untuk gambar teknik dapat digunakan kekerasan maksimum
6H dan kelunakan maksimum 2B. Namun untuk yang masih belajar atau pemula
sebaiknya menggunakan pensil dengan kode H. Pensil dengan tingkat kekerasan H
digunakan untuk menggambar garis yang tipis sedangkan yang tingkat kekerasannya 2H
untuk menebalkan garis.Berikut adalah tabel tingkat kekerasan pensil gambar teknik.
Keras 4H 5H 6H 7H 8H Keterangan:

makin keras H : Hard (keras)


Sedang 3H 2H H F HB B B : Black (hitam)

makin lunak HB : Hard-Black


Lunak 2B 3B 4B 6B 7B F : Firm (agak keras)
makin lunak
Tabel 6.1. Standar kekerasan pensil
Sumber: Gambar pribadi penulis

95
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Cara menggunakan pensil dalam menggambar
1) Pensil gambar dipegang tegak terhadap bidang mistar, dan miring antara 70-80
terhadap arah garis.
2) Tekan pensil dengan tekanan yang tetap untuk mendapatkan ketebalan yang sama.
3) Menarik garis gambar dilakukan dari arah kiri ke kanan dengan sekali tarikan .
4) Pensil diputar dengan telunjuk dan ibu jari.

Jenis-jenis pensil gambar


1) Pensil gambar berdasarkan bentuk
a) Pensil batang
Pensil batang adalah pensil yang mana antara isi dan batangnya menyatu. Untuk
menggunakan pensil batang ini harus diraut terlebih dahulu.

Gambar 6.3 Pensil batang


Sumber: https://www.pngwing.com/id/free-png-zgsjt

b) Pensil mekanik
Pensil mekanik adalah pensil yang mana antara batang dan isi pensil terpisah. Jika
isi pensil habis dapat diisi ulang. Batang pensil tetap tidak bisa habis. Pensil
mekanik memiliki ukuran berdasarkan diameter mata pensil, misalnya 0,3 mm,
0,5 mm, dan 1,0 mm.

Gambar 6.4 Pensil mekanik


Sumber: https://mazgun.wordpress.com/2008/10/30/gambar-teknik/

96
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

2) Pensil gambar berdasarkan kekerasan


a) Lunak
Pensil lunak ditandai dengan huruf dan angka 2b, 3b, 4b, 5b, 6b, 7b. Semakin
besar angka di depan huruf B, semakin lunak kepadatannya dan semakin pekat
warna hitamnya.
b) Sedang
Pensil sedang tidak begitu keras dan tidak begitu lunak, ditandai dengan huruf
dan angka H, HB, F, B, 2H, 3H.
c) Keras
Pensil keras digunakan untuk membuat sket karena memiliki efek warna yang
tidak begitu gelap bahkan cenderung berwarna abu-abu. Pensil keras ditandai
dengan huruf dan angka 4H, 5H, 6H, 7H,8H, 9H.

3) Pensil gambar berdasarkan tingkat ketebalan


a) Pensil dengan tingkat ketebalan rendah
Pensil dengan tingkat ketebalan rendah adalah pensil yang berkode seperti H, B,
HB, dan 2B. Pensil jenis ini lebih sering digunakan untuk membuat sket awal
atau gambar rancang.
b) Pensil dengan tingkat ketebalan sedang
Pensil dengan tingkat ketebalan sedang adalah pensil yang berkode seperti 3B,
4B, dan 5B. Pensil jenis ini digunakan untuk membuat outline dan arsiran.
c) Pensil dengan tingkat ketebalan tinggi
Pensil dengan tingkat ketebalan tinggi adalah pensil yang berkode seperti 6B,
7B, dan 8B. Pensil jenis ini biasanya digunakan untuk membuat efek air, kaca,
dan pencahayaan.

b. Rapido
Rapido adalah pena yang mempunyai mata pen dengan berbagai macam ukuran.
Digunakan untuk membuat garis gambar pada kertas kalkir. Ukuran mata pen rapido
biasanya mulai dari 0,1 mm sampai dengan 2,0 mm. Untuk menarik garis dengan
menggunakan rapido, posisi rapido harus tegak lurus terhadap permukaan kertas kalkir
dan hindari penekanan rapido yang terlalu keras.

97
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.5 Rapido


Sumber: https://www.otosigna.com/rapido-adalah/

Pada saat ini mungkin agak kesulitan mencari rapido, dalam menggambar
manual bisa menggunakan pena untuk menggambar atau Drawing Pen, yang
juga mempunyai ukuran ketebalan goresan dari 0.1, 0.2, 0.3 dan 0.5.

Gambar 6.6 Drawing Pen


Sumber: http://sketseer.blogspot.com/2017/05/alat-alat-untuk-menggambar.html

c. Penggaris
1) Sepasang penggaris segitiga

Gambar 6.7 Sepasang penggaris segitiga


Sumber: https://artikel.pricearea.com/penggaris-segitiga/

98
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Ada dua jenis penggaris segitiga, yaitu penggaris segitiga yang mempunyai sudut
45⁰, 90⁰, 45⁰ dan penggaris segitiga yang mempunyai sudut 30⁰, 90⁰ 60⁰. Masing-
masing sudut yang ada pada penggaris segitiga tersebut merupakan sudut sudut
istimewa. Dalam penggunaan pada gambar teknik, kedua penggaris tersebut selalu
digunakan berpasangan sehingga biasa dinamakan sepasang penggaris segitiga.
Sepasang penggaris segitiga digunakan untuk membuat garis-garis sejajar, sudut-
sudut istimewa dan garis yang saling tegak lurus.

2) Mistar Gambar-T

Gambar 6.8 Penggaris T


https://www.etsworlds.id/2020/01/alat-yang-digunakan-untuk-menggambar.html

Penggaris T terdiri dari dua bagian, bagian mistar panjang dan bagian kepala berupa
mistar pendek tanpa ukuran yang bertemu membentuk sudut 90°. Disebut penggaris
T karena jenis mistar ini memiliki bentuk seperti huruf T. Mistar jenis ini digunakan
untuk menarik garis lurus tegak lurus dengan bidang tepi meja gambar. Cara
penggunaannya dengan menggeser-geserkan ujung penuntun ke tempat yang akan
diberi garis. Ujung penuntun itu biasanya berada di tepi sebelah kiri papan gambar
dan sering disebut dengan bagian kepala.

3) Penggaris lurus

Gambar 6.9 Mistar baja


Sumber: https://www.tokopedia.com/

99
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Penggaris lurus berfungsi untuk membuat garis lurus dan sebagai alat ukur, dengan
ketelitian 1 mm dan ada juga yang 0,5 mm.

d. Jangka

Gambar 6.10 Jangka


Sumber: https://www.tokopedia.com/

Jangka adalah alat gambar yang digunakan untuk membuat lingkaran dengan cara
menancapkan salah satu ujung batang pada kertas gambar sebagai pusat lingkaran dan
yang lain berfungsi sebagai pensil untuk menggambar garis. Kedudukan pena tarik
sewaktu menarik garis sebaiknya miring 60° terhadap meja gambar.

e. Penghapus

Gambar 6.11 Karet penghapus


Sumber: https://indonesian.alibaba.com/

Ada dua jenis penghapus, yaitu penghapus lunak dan penghapus keras. Penghapus lunak
untuk menghapus gambar dari pensil dan penghapus keras untuk menghapus gambar dari
tinta.

100
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
f. Meja gambar

Gambar 6.12 Meja gambar


Sumber: https://www.dickblick.com/

Meja gambar adalah meja yang digunakan sebagai alas menggambar. Meja gambar
terdiri dari rangka meja gambar dan daun meja gambar. Meja gambar dapat diubah-ubah
ketinggian dan kemiringan daun mejanya.

g. Mesin gambar
Mesin gambar adalah mesin manual yang digunakan untuk memudahkan menggambar.
Mesin gambar manual dapat menggantikan beberapa fungsi alat gambar lainnya seperti
busur derajat, sepasang penggaris segitiga, dan mistar-T. Berdasarkan bentuknya ada dua
jenis alat gambar, yaitu mesin gambar rol dan mesin gambar lengan seperti gambar di
bawah ini.

Gambar 6.13 Mesin gambar rol


Sumber: http://www.sentrakantor.co.id/

Gambar 6.14 Mesin gambar lengan

101
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Sumber: http://www.manarafurniture.com/

Model pemasangan mesin gambar pada meja gambar seperti gambar di bawah ini

Gambar 6.15 Mesin gambar


Sumber: https://mejagambararsitek.wordpress.com/

2. Alat gambar bantu


a. Busur derajat

Gambar 6.16 Busur derajat


Sumber: https://www.tokopedia.com/

Busur derajat berfungsi sebagai alat bantu, digunakan untuk mengukur dan membagi
sudut.

b. Sablon Huruf dan Angka

102
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Gambar 6.17 Sablon huruf dan angka
Sumber: https://gambarteknikmesinblog.wordpress.com/

Sablon huruf dan angka adalah sebuah alat bantu gambar yang digunakan untuk
menggambar huruf dan angka, agar diperoleh tulisan yang rapi dan seragam dan
mengikuti standar ISO.

c. Mal Lengkung

Gambar 6.18 Mal lengkung


Sumber: https://www.tokopedia.com/

Mal lengkung merupakan alat bantu gambar yang digunakan untuk membuat garis
lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka.

d. Mal Bentuk

Gambar 6.19 Mal bentuk


Sumber: https://inkuiri.com/

Mal bentuk merupakan alat bantu gambar digunakan untuk membuat gambar geometri
dan simbol-simbol tertentu.

e. Alat pelindung penghapus

103
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.20 Plat pelindung penghapus


Sumber: https://www.tokopedia.com/

Agar gambar yang akan dihapus tepat dan tidak menghilangkan gambar yang lainnya,
maka digunakan alat pelindung penghapus yang terbuat dari plat.

C. STANDARISASI HURUF DAN ANGKA


1. Tipe Huruf dan angka
Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis, merupakan anggota abjad yang
melambangkan bunyi bahasa atau aksara. Sedangkan angka adalah simbol atau lambang
yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan. Huruf dan angka pada gambar teknik
mempunyai fungsi untuk memperjelas informasi yang disajikan dalam gambar.

Ada beberapa ciri penulisan huruf dan angka pada gambar teknik agar berfungsi
sebagaimana mestinya, diantaranya yaitu: jelas, seragam, dapat dibuat microfilm, atau
lain cara reproduksi. Huruf dan angka dalam menggambar teknik harus mempunyai
karateristik, yakni mudah dibaca, dan tingginya tidak kurang dari 2,5 mm. Perbandingan
tinggi, tebal, jarak diantara huruf dan angka serta kata harus proporsional. Perbandingan
tinggi dan lebar huruf diambil dari perbandingan ukuran kertas yang distandarkan, yaitu
√2 : 1.

Ukuran huruf dan angka mempunyai ketentuan menurut standar ISO (International
Organization for Standardization) yaitu tipe A dan tipe B seperti terlihat pada tabel
berikut.

104
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Tabel 6.2 Ukuran standar huruf teknik
Sumber: https://www.kelashiro.com/2018/08/ukuran-huruf-standar-dari-gambar-teknik.html

Keterangan tabel:
c) Tinggi huruf kecil adalah tinggi huruf kecil diantara huruf yang dipakai, tinggi huruf
kecil tanpa tangkai dan kaki (huruf b, k,l = bertangkai dan j, g = berkaki).
d) Tinggi huruf kecil untuk tipe A = (10/14).h dan untuk tipe B = (7/10).h
e) Jarak antar huruf adalah jarak antara huruf yang satu dan lainnya dalam satu kata.
Untuk tipe A (2/14).h dan untuk tipe B(2/10).h.
f) Jarak antar garis adalah jarak antara batas bawah huruf besar di atas dan batas atas
huruf besar di bawah.
g) Jarak antar kata; bila dalam suatu kalimat ada dua kata yang disambung (misalnya
baja nikel) maka jarak antara kata baja dan nikel tersebut dianjurkan sebagai berikut:
untuk penggunaan tipe huruf A jaraknya 6/14.h dan untuk tipe huruf B jaraknya
6/10.h.
h) Tebal huruf yaitu tebal pena yang digunakan untuk membuat huruf.
Ukuran pena tersebut harus disesuaikan dengan tinggi huruf dan tipe huruf yang
digunakan. Tebal huruf yang dianjurkan untuk tipe A adalah1/14.h dan untuk tipe B
yaitu 1/10.h.

2. Penulisan huruf dan angka


Penulisan huruf dan angka pada gambar teknik dapat ditulis tegak atau miring 75⁰.

a. Huruf dan angka tegak

105
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.21 Huruf dan angka tegak


Sumber: https://www.kelashiro.com/2018/08/standar-penulisan-huruf-dan-angka-pada.html

b. Huruf dan angka miring 75⁰

Gambar 6.22 Huruf dan angka miring 75⁰


Sumber: https://www.sekolahkami.com/2019/10/huruf-dan-angka-pada-gambar-teknik.html

D. MACAM DAN FUNGSI SIMBOL-SIMBOL GAMBAR TEKNIK

1. Simbol Furnitur dalam Perletakan Denah Bangunan


Simbol furnitur adalah simbol yang digunakan untuk mewakili furnitur atau perabot
dalam pengaplikasiannya pada gambar teknik. Berikut contoh simbol furnitur yang
digunakan dalam gambar teknik.

Gambar 6.23 Simbol furnitur


Sumber: http://11.laiser.co/sofa-floor-plan-symbol.html

Gambar 6.24 merupakan simbol furnitur yang digunakan pada gambar teknik seperti
contoh gambar di bawah ini.

106
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.24 Denah rumah dan notasi furnitur


Sumber: https://www.desainrumahku.id/desain-denah-rumah-impian/inspirasi-desain-denah-rumah-impian-trend-sekarang/

2. Simbol Dalam Gambar Kerja Furnitur


Simbol dalam gambar kerja furnitur, biasanya untuk memperlihatkan simbol komponen
baik pada bahan maupun asesoris. Gambar simbol akan terlihat pada gambar potongan,
misalkan menggambarkan kayu, papan multipleks, pegangan, dan sebagainya.

Gambar 6.25 Simbol Potongan kayu


Sumber: Suradi 2019, (Pribadi penulis)

Gambar 6.25 merupakan contoh simbolyu potongan yang digunakan pada gambar teknik
seperti contoh gambar di bawah ini.

Gambar 6.26 Gambar Kerja Furnitur


Sumber: https://fastwork.id/user/amin09/furniture-design-80812773

107
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

E. MACAM-MACAM GARIS
Garis merupakan suatu himpunan titik-titik yang anggotanya terdiri dari lebih satu titik.
titik-titik tersebut berderet ke dua arah yang berlawanan hingga jauh tidak terhingga.
Sedangkan model ataupun representasi suatu garis misalkan seperti seutas benang atau
juga tali lurus yang bisa diperpanjang pada kedua arah yang berlawanan hingga jauh tak
terhingga.

Dalam gambar teknik ada beberapa jenis garis yang semuanya memiliki maksud dan arti
sendiri-sendiri. Penggunaan setiap jenis garis yang dipilih harus sesuai dengan maksud dan
tujuan dari gambar. Garis yang digunakan untuk gambar teknik mengacu pada ISO R 128
seperti pada gambar tabel di bawah ini.

Tabel 6.3 Jenis- jenis garis dan penggunaannya dalam gambar teknik
Sumber: https://dokumen.tips/documents/gambar-teknik-standar-kertas-dan-tata-letak.html

4. Garis Tebal Kontinyu


Garis tebal atau disebut dengan garis tebal kontinyu adalah garis yang digunakan
untuk membuat garis tepi, garis gambar atau garis nyata lainnya. Garis tebal kontinyu
berukuran 0,5 dan 0,7 mm. Garis tebal kontinyu dilambangkan atau disimbolkan
seperti di bawah ini.

Gambar 6.27 Garis tebal kontinyu


Sumber: Suradi 2019, (dokumen pribadi)

7) Garis tepi

108
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.28 Garis tepi


Sumber: https://www.buildingengineeringstudy.com/2019/07/kertas-kop-tata-letak-gambar.html

Garis tepi merupakan garis yang membatasi wilayah kerja gambar atau area gambar.
Batas garis tepi yang dibuat adalah sisi kiri, kanan, atas dan bawah. Ukuran batas garis
tepi sisi kiri biasanya dibuat lebih lebar. Hal ini dimaksudkan agar gambar kerja yang
dibuat tidak tertutup oleh jilidan tepi kertas, ketika dilakukan penjepitan gambar.
Ukuran atau jarak garis tepi dari tepi kertas menyesuaikan dengan ukuran kertas yang
dipergunakan untuk menggambar, seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.4 Ukuran kertas dan garis tepi


Sumber: https://www.sekolahkami.com/2019/10/kepala-gambar-atau-etiket-gambar-teknik.html

8) Garis gambar/garis nyata


Garis gambar adalah garis yang digunakan untuk membuat batas dari suatu benda
dalam gambar. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 6.29 Garis nyata


Sumber: http://indofurniture.net/product/meja-fireplace-mfp-001-putih/

5. Garis Tipis Kontinyu


a. Garis Tipis Kontinu Lurus / Lengkung
Garis tipis kontinyu lurus / lengkung adalah garis tipis yang digunakan untuk garis-
garis ukur, garis arsir, dan garis proyeksi serta garis bantu lainnya. Garis tipis
kontinyu berukuran 0,25 dan 0,35 mm dilambangkan atau disimbolkan seperti di
bawah ini.

109
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.30 Garis tipis kontinyu


Sumber: Suradi, 2019 (dokumen pribadi)

b. Garis ukur dan garis bantu

Gambar 6.31 Garis ukur


Sumber: https://www.academia.edu/16744724/Bab_5_Garis_Ukur_Gambar_Teknik

Garis Ukuran berupa garis tipis dengan ketebalan 1/2 dari tebal garis biasa. Garis
ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Garis ukuran
terdiri dari garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran. Garis petunjuk
batas ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda, dengan demikian maka tidak
mengacaukan pembaca gambar. Sedang garis petunjuk ukuran dibuat dengan
ujung pangkalnya diberi anak tanda panah tepat pada garis petunjuk batas ukuran.

c. Garis Arsir

Gambar 6.32 Garis Arsir


Sumber: https://www.infobaru.id/2013/10/1000-gambar-arsir-garis-terbaru.html

Fungsi garis arsir ialah untuk menunjukkan bidang terpotong pada gambar dan

110
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
dibuat dengan garis tipis kontinu yang sejajar dengan kemiringan 45° terhadap
sumbu utama

d. Garis proyeksi

Gambar 6.33 Garis proyeksi perspektip


Sumber: https://www.romadecade.org/gambar-perspektif/#!

Garis proyeksi atau garis pemroyeksian atau garis penglihatan merupakan garis
bantu untuk mewujudkan gambar proyeksi atau gambar bayangan suatu benda
yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang
gambar menurut cara-cara tertentu.

e. Garis Tipis Kontinu Bebas/sig-sag


Garis tipis kontinyu bebas/sig-sag adalah garis yang digunakan untuk garis-garis
batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong. Garis tipis kontinyu
bebas/sig-sag dinotasikan atau disimbolkan seperti di bawah ini.

111
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.34 Gambar tipis kontinyu bebas/sig-sag


Sumber: Suradi 2019, (dokumen pribadi)

Penggunaan garis tipis kontinyu bebas atau garis tipis kontinyu dengan sig-sag,
digunakan untuk garis garis batas dari potongan sebagian seperti tampak pada
gambar di bawah ini.
Contoh penggunaan garis tipis kontinyu bebas pada gambar kerja

Gambar 6.35 Contoh penggunaan garis tipis kontinyu bebas


Sumber: http://peredamakustik.com/pemasangan-peredam-suara/peredam-dinding/

Contoh penggunaan garis tipis kontinyu dengan zig-zag pada gambar kerja

112
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.36 Contoh penggunaan garis tipis kontinyu dengan sig-sag


Sumber: http://www.hdesignideas.com/2010/06/sambungan-kayu-sudut-type-purus-dan_8569.html

6. Garis Gores
Garis gores adalah garis dengan motif putus-putus pendek, seperti simbol atau notasi di
bawah ini.

Gambar 6.37 Gambar garis gores


Sumber: Suradi 2019, ( pribadi)

Garis gores digunakan untuk membuat garis nyata atau garis tepi yang terhalang.
Contoh penggunaan garis gores pada gambar kerja

Gambar 6.38 Contoh penggunan garis gores


Sumber: http://dizeen.id/jenis-sambungan-kayu-gambar

7. Garis Bergores
a. Garis bergores tipis
Garis bergores tipis dipergunakan untuk garis sumbu, garis simetri dan garis
lintasan. Simbol atau notasi untuk garis bergores tipis seperti di bawah ini.

113
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Gambar 6.39 Gambar garis bergores tipis
Sumber: Suradi 2019, (dokumen pribadi)

Contoh penggunaan garis bergores tipis sepeti gambar di bawah ini

Gambar 6.40 Contoh penggunaan garis sumbu


Sumber: https://www.arsitur.com/2019/03/ukuran-standar-meja-dan-kursi-makan.html

b. Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan pada perubahan arah
Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan pada perubahan arah
dipergunakan untuk menggambar garis bidang potong dan disimbolkan atau
dinotasikan seperti di bawah ini.

Gambar 6.41 Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan pada perubahan arah
Sumber: https://www.sekolahkami.com/2019/10/garis-gambar-teknik.html

Contoh penggunaan dalam gambar

Gambar 6.42 Penggunaan garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan pada
perubahan arah
Sumber: https://www.arsitag.com/article/tahapan-proyek-9-gambar-kerja

114
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
F. GAMBAR PROYEKSI 2 D (ORTHOGONAL)
Proyeksi 2 dimensi (orthogonal) adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya
mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan
benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor, dan garis-garis proyektor tersebut sejajar
satu sama lain. Sehingga menghasilkan bentuk dan ukuran yang sama persis dengan aslinya
(tidak ada pemendekan ukuran dan perubahan bentuk). Proyeksi orthogonal merupakan
proyeksi dua dimensi yang digunakan sebagai gambar kerja/gambar desain.

Gambar 6.43 Proyeksi


Sumber: https://www.geraiteknologi.com/2021/01/pengertian-macam-proyeksi.html

Pada gambar 6.43 terlihat bagaimana proyeksi orthogonal dibuat, yaitu dengan melihat
bidang yang akan diproyeksikan dari arah tegak lurus, sehingga proyeksi yang dihasilkan
akan sama persis dengan bidang yang diproyeksikan. Dengan cara demikian, maka setiap
bidang yang terdapat pada benda/obyek yang digambar akan diproyeksikan, dan
ditempatkan sesuai dengan posisinya pada benda. Dari cara penempatan proyeksi bidang ini
maka terdapat dua metode yang berbeda, yaitu Metode Eropa dan Metode Amerika.

1. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut proyeksi sudut pertama, juga ada yang menyebutkan proyeksi
kuadran I. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa merupakan proyeksi yang letak
bidangnya terbalik dengan arah pandangannya (lihat gambar 6.44).

Gambar 6.44 Proyeksi Eropa


Sumber: https://www.tneutron.net/blogs/menggambar-proyeksi/

2. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang
letak bidangnya sama dengan arah pandangannya (lihat gambar 6.45).

115
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.45 Proyeksi Amerika


Sumber: https://www.tneutron.net/blogs/menggambar-proyeksi/

3. Simbol Proyeksi
Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika, perlu diberi lambang
proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditepkan bahwa cara kedua proyeksi
boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar
menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau dikenal dengan proyeksi sudut pertama).
Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan kedua
proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas
gambar. Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung.

Simbol Proyeksi Eropa Simbol Proyeksi Amerika


Gambar 6.46 Perbedaan Simbol Proyeksi Eropa dam Amerika
Sumber : Ryan Fitrian Pahlevi, 2011

G. GAMBAR PROYEKSI 3 D (PICTORIAL)


Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua
dimensi. Macam-macam proyeksi piktorial antara lain :
1. Proyeksi isometri
a. Ciri-ciri proyeksi isometri sebagai berikut :
1) Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.
2) Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120°.
3) Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang
digambarnya.

b. Penyajian proyeksi isometri


Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat dilakukan dengan beberapa
posisi (kedudukan), yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.

116
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

1) Proyeksi isometri dengan posisi normal

Gambar 6. 47 Proyeksi Isometri Dengan Posisi Normal


Sumber : Ryan Fitrian Pahlevi, 2011

2) Proyeksi isometri dengan posisi terbalik

Gambar 6.48 Proyeksi isometri dengan posisi terbalik


Sumber : Ryan Fitrian Pahlevi, 2011

3) Proyeksi isometri dengan posisi vertikal/tegak.

Gambar 6.49 Proyeksi isometri dengan posisi horisontal


Sumber : Ryan Fitrian Pahlevi, 2011

117
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

2. Proyeksi Dimetri
a. Ciri-ciri proyeksi dimetri yaitu:
1) Pada sumbu x mempunyai sudut 10°, sedangkan pada sumbu y mempunyai
sudut 40°.
2) Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada sumbu y = 1 :
2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1

b. Penyajian proyeksi dimetri

Gambar 6.50 Proyeksi dimetri


Sumber : Ryan Fitrian Pahlevi, 2011

Keterangan :
1) Ukuran pada sumbu x = 40 mm
2) Ukuran gambar pada sumbu y digambar ½ nya, yaitu = 20 mm
3) Ukuran pada sumbu z = 40 mm

3. Proyeksi Oblique
Pada Oblique, sumbu x berhimpit dengan garis horisontal/mendatar dan sumbu y
mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan
skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 :
2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.

118
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Gambar 6.51 Proyeksi Oblique
Sumber : Ryan Fitrian Pahlevi, 2011

H. DASAR MENGGAMBAR DENGAN PROGRAM AUTOCAD


Penggunaan teknologi komputer sudah tidak asing bahkan sudah menjadi tuntutan bagi sebagian
besar masyarakat kita. Demikian juga penggunaan teknologi komputer dalam bidang
penggambaran. Sudah banyak aplikasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan kita, salah satunya
dalam bidang gambar teknik adalah program AutoCAD.

AutoCAD adalah aplikasi komputer yang digunakan dalam menunjang pembuatan objek baik
dalam bentuk 2D maupun 3D. Keunggulannya adalah dapat menampilkan objek dengan ukuran
yang sangat presisi dan dapat ditampilkan dalam bentuk 3D sehingga mampu menampilkan dan
menjelaskan ide serta gagasan dari seorang desainer / perancang.

Pada pembahasan AutoCad kali ini akan dibahas AutoCad Release 2011.
Pengoperasian dan memulai dasar AutoCAD diperlukan penguasaan program office ataupun
windows, seperti membuka, menyimpan ataupun mencari file dan sebagainya. Untuk
menjalankan program AutoCAD dengan klik ganda icon AutoCAD di desktop, atau klik melalui
menu program. Selanjutnya di layar akan muncul tampilan standar AutoCAD seperti tampak
pada gambar berikut ini :

119
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Gambar 6.52 Tampilan AutoCAD Classic (2D Interface)
Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

Keterangan :
a) Command Window, tempat memasukkan perintah melalui keyboard dan melihat pesan
– pesan yang diberikan oleh AutoCAD.
b) Status Bar, menunjukkan informasi koordinar dan setting yang bekerja pada saat kita
mengambar seperti grid, snap dan model/paper space.
c) Menu Bar, berisi pull-down menu – menu perintah yang dibutuhkan dalam pekerjaan
menggambar.
d) Toolbar Standar, merupakan perintah – perintah standar berupa gambar icon yang bisa
langsung diakses dengan mengarahkan kursor dan mengklik icon sesuai keperluan.
e) Drawing Area, merupakan area tempat kita menggambar dan mengedit gambar.
f) Drawing Toolbar, merupakan icon untuk memberikan perintah gambar.
g) Modify Toolbar, merupakan icon untuk memberikan perintah mengedit gambar.
h) UCS Icon, merupakan tanda letak bidang gambar.
i) Crosshairs Cursor, merupakan alat menggambar dan memilih obyek.
j) Model Tab, merupakan ruang untuk meletakkan gambar, menampilkan dan mengedit
gambar, mengatur skala sesuai dengan keinginan.

Perlengkapan Gambar
1. Snap, adalah perintah untuk mengunci gerakan. Instruksi snap ini biasanya bekerja sama
dengan instruksi grid saat menggambar obyek yang mempunyai jarak tetap. Tekan tombol
F9 pada keyboard untuk mengaktifkannya.
2. Grid, adalah perintah untuk memunculkan titik-titik koordinat. Perintah ini sangat
membantu dalam menentukan titik acuan. Tekan tombol F7 pada keyboard untuk
mengaktifkannya.
3. Ortho, adalah perintah untuk mengunci gerakan kursor. Sehingga gerakannya searah
vertical dan horizontal. Dengan instruksi ini kita bisa menarik garis tegak lurus (90 derajat).
Untuk mengaktifkan fasilitas ini anda menggunakan tombol F8 pada keyboard.
4. Osnap, merupakan singkatan dari object snap. Perintah yang digunakan untuk mengunci
gerakan kursor pada ujung-ujung perpotangan. Untuk mengaktifkan fasilitas ikon grup osnap
yang lain, klik menu View → Toolbars → Customise → Object Snap. Tekan tombol F3
pada keyboard untuk mengaktifkannya. Ada juga beberapa instruksi dari osnap yaitu :

120
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
ENDpoint , untuk menentukan titik ujung dari obyek garis/busur.
CENter , untuk mendapatkan titik pusat dari suatu lingkaran atau arc.
INTersect , untuk mendapatkan titik potong dari sebuah garis, arc atau lingkaran.

MIDpoint , untuk mendapatkan tengah-tengah sebuah garis atau arc.

NEArest , untuk mendapatkan titik terdekat dari sebuah garis.


NODe , untuk mendapatkan posisi dari sebuah titik bebas.

PERpend , untuk mendapatkan sebuah titik pada obyek gambar yang tegak lurus pada
sebuah titik yang telah ditentukan.

QUAdrant , untuk mendapatkan titik quadrant pada sebuah lingkaran atau titik sudut 0, 90,
90, 180, 270.

TANgent , untuk mendapatkan sebuah titik singgung pada lingkaran dari sebuah titik yang
yang telah ditentukan.

EXTension ,untuk mencari suatu titik pertemuan disepanjang suatu garis atau busur.

PARallel , untuk membuat segmen garis lurus yang sejajar dengan segmen garis yang
sudah ada.

FROM , untuk menentukan titik acuan dari sebuah garis yang terdekat.

Obyek snap setting , untuk mengatur obyek snap yang letaknya di drafting settings atau
atau ketikkan (ds) pada command promt,sehingga akan muncul

Gambar 6.53 Tampilan Drafting Setting


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

121
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
5. Polar , merupakan perintah yang digunakan untuk menggambar garis-garis panjang yang
arahnya dapat dikontrol melalui tooltip yang tampil setiap saat secara otomatis di dekat
cross-hairs berada. Untuk mengaktifkannya tekan F10 pada keyboard atau dengan mengklik
Tools-Drafting Settings atau dapat juga diketik ds pada command.

Perintah - Perintah Membuat Gambar

Gambar 6.54 Toolbar Drawing


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

Perintah Icon Fungsi


Line membuat garis
Construktion Line garis-garis pembantu agar memudahkan kita dalam
menggambar obyek yang sejajar dan lurus
Polyline menggambar garis lurus dan lengkung tanpa terputus.
Rectangle membuat segi empat
Circle membuat lingkaran
Arch membuat busur/lengkung
Ellipse membuat ellipse
Polygon Membuat gambar segi banyak beraturan
M text memberikan keterangan pada gambar berupa tulisan
Region membatasi area kerja
Hatch memberikan arsiran pada suatu bidang
Tabel 6.5 Perintah Gambar beserta Ikon dan Fungsinya
Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

Perintah - Perintah Memodifikasi Gambar

Gambar 6.55 Toolbar Modify


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

Perintah Icon Fungsi


Erase Menghapus gambar
Copy Mengcopy atau memperbanyak suatu obyek
Mirror mencerminkan suatu benda

122
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Offset menciptakan sebuah obyek gambar yang sejajar dan menyerupai


obyek aslinya dengan mengatur jarak tertentu.

Break memutuskan atau menghapus bagian yang terletak diantara dua


titik yang dipilih.
Fillet melengkungkan dua garis yang berpotongan atau untuk
melengkungkan ujung suatu polygon.

Skala merubah skala atau ukuran suatu obyek


Array memperbanyak suatu obyek secara teratur, terdiri dari :
4. Rectangular array, memperbanyak suatu obyek secara
vertical atau horizontal berdasarkan jumlah dan jarak baris
dan kolom.
5. Polar array memperbanyak suatu obyek yang mengelilingi
obyek lain berdasarkan jumlah obyek dan sudut putarnya
Explode untuk memecah sifat polyline tertutup menjadi garis
Extend memperpanjang obyek garis ke suatu obyek lain.
Trim untuk menghapus sebagian obyek dengan batas-batas obyek lain
yang berpotongan
Stretch untuk memperpanjang obyek polyline tertutup
Tabel 6.6 Perintah Gambar beserta Ikon dan Fungsinya
Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

Berikutnya kita mencoba untuk mempraktekkan dengan membuat gambar sederhana yaitu
gambar tampak depan sebuah meja komputer. Selanjutnya kalian bisa mencoba membuat
gambar – gambar lain untuk mengembangkan kemampuan.
Sebelum memulai menggambar, tentukan terlebih dahulu sistem ukuran yang akan digunakan
pada obyek. Sistem ukuran yang sering digunakan dalam bidang furnitur adalah satuan
centimeter atau milimeter dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Pilih menu Format > Units
2. Pada kelompok Intersection Scale tentukan satuan unit Milimeters
3. Lihat pada Length tentukan format penulisan unit yang dipilih pada Type tersedia pilihan
Architectural, Fractional, Decimal, Engineering atau Scientific. Tentukan jumlah angka
di belakang koma pada menu Precision. Agar lebih jelas dapat kalian lihat pada gambar di
bawah ini :

Gambar 6.56 Kotak Dialog Drawing Unit


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

4. Simpan pekerjaan kalian dengan nama meja komputer.dwg

123
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Modelling Meja Komputer

Gambar 6.57 Tampak Depan Meja Komputer


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

Langkah – langkah penggambaran yang bisa dipraktekkan adalah sebagai berikut :


3. Buat obyek kaki meja dengan ukuran 2 x 80
Pilih ikon Rectangle pada toolbar Draw atau menu Draw > Rectangle
Muncul kalimat Spesify first corner point or [Chamfer/Elevation/Fillet/Thickness/Width] :
Tentukan koordinat awal Rectangle (arahkan kursor lalu klik) pada sembarang tempat. Spesify
other corner point or [Area/Dimension/Rotation] : @2,80. Ketik @2,80 untuk menentukan koordinat
kedua. Hasilnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 6.58 Kaki Meja Komputer


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

Untuk menampilkan ukuran, pilih menu Dimension>linear , lalu arahkan kursor ke endpoint

124
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
dari obyek yang akan diukur. Untuk pengaturan, gunakan menu Dimension > Dimension Style
> Modify > pilih sub menu yang akan diatur seperti tampak pada gambar :

Gambar 6.59 Kotak Dialog Modify Dimension Style


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

4. Modifikasi kaki meja menjadi 3 dengan perintah pada menu Modify > copy dengan jarak
antara pertama 76 dan jarak antara kedua 30 dengan titik awal Endpoint kaki pertama. Select
object : (pilih obyek kaki meja, lalu tekan Enter). Selanjutnya muncul Specify base point or
[Displacemeny / mOde] <Displacement> : ENDPOINT.(Tentukan base point pada sudut obyek,
gunakan osnap endpoint). Specify second point or <use first point as displacement> : @78,0.
(Ketik @78,0 untuk menentukan letak obyek hasil penggandaan.) Specify second point or <use
first point as displacement> : @110,0. Ketik @110,0 untuk menentukan letak obyek hasil
penggandaan selanjutnya. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 6.60 Hasil Penggandaan Kaki Meja


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

125
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

5. Membuat obyek top meja berukuran 120 x 2


Buat kotak dengan menu Draw > Polyline. Muncul kalimat Specify start point of polyline :
Tentukan koordinat awal pada Endpoint bagian atas kaki meja sebelah kiri.
Specify endpoint of line or [Undo] : @-5,0 (Ketik @-5,0 untuk menentukan koordinat kedua)
Specify endpoint of line or [Undo] : @0,2 (Ketik @0,2 untuk menentukan koordinat berikutnya)
Specify endpoint of line or [Undo] : @120,0 (Ketik @120,0 untuk menentukan koordinat
berikutnya)
Specify endpoint of line or [Close / Undo] : @0,-2 (Ketik @0,-2 untuk menentukan koordinat
berikutnya)
Specify endpoint of line or [Close / Undo] : @-115,0 (Ketik @-115,0 untuk menentukan
koordinat berikutnya)
Specify endpoint of line or [Close / Undo] : (Tekan Enter untuk mengakhiri perintah)
6. Membuat obyek pijakan meja dengan ukuran 76 x 2
Pilih ikon Rectangle pada toolbar Draw atau menu Draw > Rectangle
Muncul kalimat Spesify first corner point or [Chamfer/Elevation/Fillet/Thickness/Width] :
Tentukan koordinat awal Rectangle (arahkan kursor lalu klik) pada endpoint kaki meja kiri
bawah bagian dalam. Spesify other corner point or [Area/Dimension/Rotation] : @76,2. Ketik
@76,2 untuk menentukan koordinat kedua.
Setelah itu pindahkan gambar dengan menu Modify > Move. Select object : (pilih obyek
kaki kursi, lalu tekan Enter. Selanjutnya muncul Specify base point or [Displacemeny / mOde]
<Displacement> : ENDPOINT.(Tentukan base point pada sudut obyek yaitu bagian kiri bawah,
gunakan osnap endpoint). Specify second point or <use first point as displacement> : @0,25.
(Ketik @0,25 untuk menentukan letak obyek hasil pemindahan).
Setelah itu pijakan di copy untuk membuat obyek laci meja dengan menu Modify > copy
dengan jarak 43 dari pijakan. Select object : (pilih obyek pijakan meja, lalu tekan Enter.
Selanjutnya muncul Specify base point or [Displacemeny / mOde] <Displacement> : ENDPOINT.
(Tentukan base point pada sudut obyek pijakan meja, gunakan osnap endpoint). Specify
second point or <use first point as displacement> : @0,43. (Ketik @0,43untuk menentukan letak
obyek hasil penggandaan).
7. Membuat obyek laci samping meja dengan ukuran 30 x 2
Pilih ikon Rectangle pada toolbar Draw atau menu Draw > Rectangle. Muncul kalimat
Spesify first corner point or [Chamfer/Elevation/Fillet/Thickness/Width] : Tentukan koordinat

126
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
awal Rectangle (arahkan kursor lalu klik) pada endpoint kaki meja tengah bawah bagian
kanan. Spesify other corner point or [Area/Dimension/Rotation] : @30,2. (Ketik @30,2 untuk
menentukan koordinat kedua). Setelah itu pindahkan gambar dengan menu Modify > Move.
Select object : (pilih obyek kaki kursi, lalu tekan Enter. Selanjutnya muncul Specify base point
or [Displacemeny / mOde] <Displacement> : ENDPOINT.(Tentukan base point pada sudut obyek
yaitu bagian kiri bawah, gunakan osnap endpoint). Specify second point or <use first point as
displacement> : @0,5. (Ketik @0,5 untuk menentukan letak obyek hasil pemindahan). Setelah
dipindahkan, pisahkan rectangle tadi dengan menu Modify / Explode. Lalu garis bagian atas
di copy ke atas dengan jarak 24. Hasilnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 6.61 Hasil Penggandaan Kaki Meja


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

8. Membuat lubang angin – angin pada obyek laci samping meja.


Pilih ikon Circle pada toolbar Draw atau menu Draw > Circle. Muncul kalimat Spesify
center point for circle or [3P/2P/Ttr (tan tan radius)] : Arahkan kursor pada tepi bagian atas
kotak laci, klik pada sebelah dalam. Berikutnya muncul Specify radius of circle or [Diameter]
<6>: D (Ketik D untuk menentukan bahwa kita menggunakan diameter lingkaran). Setelah
itu muncul Specify diameter of circle <12>: 2. (Ketik 2 karena ukuran diameter lingkaran yang
digunakan). Arahkan kursor pada lingkaran, pilih obyek yang dipilih dengan cara klik.
Setelah itu gandakan dengan perintah menu Modify > Array. Muncul kotak dialog seperti
pada gambar di bawah ini. Pilih Rectangle Array, jumlah baris 7, jumlah kolom 6. Jarak
antar baris -6 dan jarak antar kolom 4. Setelah itu klik OK.

127
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

Gambar 6.62 Kotak Dialog Array


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

9. Jangan lupa menyimpan hasil kerja kalian dengan perintah File > Save atau CTRL+S.

Gambar 6.63 Hasil Akhir Gambar


Sumber : kiranawati 2021, (dokumen pribadi)

Silahkan kalian mengasah kemampuan kalian dengan banyak berlatih secara mandiri. Untuk
pengembangan dengan gambar 3D dapat kalian pelajari pada tingkat berikutnya.

1. Gambar Teknik
Gambar teknik adalah gambar yang di dalamnya memuat simbol, notasi, garis, dan
tulisan yang bersifat tegas, didalamnya menganut aturan keteknikan yang telah disepakati
bersama.
Fungsi gambar teknik
a. Menyampaikan informasi
b. Mengawetkan dan menyimpan data
c. Menuangkan dan mengembangkan ide
Ciri-ciri gambar teknik:
a. Mempunyai skala tercantum didalamnya
b. Mempunyai dimensi
c. Mempunyai detail dari gambar utama
d. Terdapat perbedaan garis, yang mempunyai arti tersendiri
e. Setiap item pada gambar, mempunyai nama sendiri
f. Mempunyai keterangan dan spesifikasi pada bagian element tertentu
2. Peralatan Gambar Teknik

128
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Alat utama
a. Pensil gambar
b. Rapido
c. Penggaris
d. Jangka
e. Prnghapus
f. Meja gambar
g. Mesin gambar
Alat bantu
a. Busur derajat
b. Mal huruf dan angka
c. Mal Lengkung
d. Mal Bentuk
e. Alat pelindung penghapus
3. Standarisasi huruf dan angka
Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis, merupakan anggota abjad yang
melambangkan bunyi bahasa atau aksara.
Angka adalah Simbol atau lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan.
Syarat huruf dan angka pada gambar teknik:
a. Jelas
b. Seragam
c. Dapat dibuat microfilm, atau lain cara reproduksi
d. Mudah dibaca
e. Tingginya tidak kurang dari 2,5 mm
f. Perbandingan tinggi dan lebar huruf yaitu √2 : 1.
4. Simbol-simbol gambar teknik
Simbol bahan bangunan adalah simbol yang digunakan untuk mewakili bahan bangunan
atau konstruksi pada penerapannya di gambar teknik.
Simbol furnitur adalah simbol yang digunakan untuk mewakili furnitur atau perabot
dalam pengaplikasiannya pada gambar teknik
5. Garis gambar teknik
a. Garis tebal kontinu
adalah garis yang digunakan untuk membuat garis tepi, garis gambar atau garis nyata

129
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
lainnya.
b. Garis tipis kontinyu
1) Garis tipis kontinyu lurus/lengkung
adalah garis tipis yang digunakan untuk garis-garis ukur, garis arsir, dan garis
proyeksi serta garis bantu lainnya.
2) Garis Tipis Kontinu Bebas/sig-sag
adalah garis yang digunakan untuk garis-garis batas dari potongan sebagian atau
bagian yang dipotong.
c. Garis gores
adalah garis dengan motif putus-putus pendek, digunakan untuk membuat garis nyata
atau garis tepi yang terhalang.
d. Garis bergores
 Garis bergores tipis
Digunakan untuk garis sumbu, garis simetri dan garis lintasan.
 Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan pada perubahan
arah
Digunakan untuk menggambar garis bidang potong.
6. Gambar Proyeksi 2 D (orthogonal)
Proyeksi 2 dimensi (orthogonal) adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya
mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya.
i. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut proyeksi sudut pertama, atau proyeksi kuadran I. Proyeksi
Eropa merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya
ii. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi sudut ketiga atau proyeksi kuadran III.
Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah
pandangannya
7. Gambar Proyeksi 3 D (pictorial)
Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua
dimensi. Macam-macam proyeksi piktorial yaitu: isometri, dimetri, dan oblique
8. AutoCAD adalah aplikasi komputer yang digunakan dalam menunjang pembuatan objek
baik dalam bentuk 2D maupun 3 D. Keunggulannya adalah dapat menampilkan objek
dengan ukuran yang sangat presisi dan dapat ditampilkan alam bentuk 3D sehingga

130
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
mampu menampilkan dan menjelaskan ide serta gagasan dari seorang desainer /
perancang.

Bagaimana seandainya dalam gambar teknik tidak ada standarisasi ? Berikan alasan kalian !
1. Diketahui sebuah balok berukuran
Panjang = 8 cm
Lebar = 6 cm
Tinggi = 4 cm
Gambarlah balok tersebut dengan cara:
a. Proyeksi Eropa
b. Proyeksi isometri
c. Proyeksi Dimetri
d. Proyeksi Oblique

Untuk menambah wawasan gambar teknik, para peserta didik dapat mempelajarinya secara
mandiri melalui internet. Di internet terdapat banyak materi tentang gambar teknik. Untuk
mengakses di internet, peserta didik dapat mengunjungi link dibawah ini.
b. http://pendidikan.id/bse/Display/Detail/Kelas_10_SMK_Gambar_Teknik_1
c. https://www.myedisi.com/bse/55125/gambar-teknik

Setelah mempelajari bab ke-enam, kalian tentu menjadi lebih paham tentang gambar teknik.
Dari materi yang sudah dijelaskan pada bab keenam, menurut kalian mana yang paling sulit
dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian jika masih ada materi yang
belum bisa dipahami. Materi gambar teknik ini akan menjadi modal pengetahuan dari materi-
materi yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya.

131
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

GLOSARIUM

Mesin CNC : Mesin Computer Numerical Control adalah Mesin Kerja


yang dikontrol dengan Komputer yang menggunakan
Bahasa Numerik (Angka dan Huruf)
Artificial Intelligent : simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang
dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa
berpikir seperti halnya manusia.
quality control : Proses pengecekan yang dilakukan oleh bisnis atau
perusahaan, untuk memastikan kualitas produk sesuai
dengan standar yang ada
smart factory : solusi manufaktur yang menyediakan proses produksi
yang fleksibel dan adaptif yang dapat memecahkan
masalah yang timbul pada fasilitas produksi dengan
dinamis dan cepat berubah
furniture custom : jasa pembuatan furnitur yang mana furnitur yang dipakai
telah menyesuaikan dengan kebutuhan tempat, model atau
tema juga sesuai dengan yang diinginkan konsumen
Intelligent Factory Proses : Pembuatan furnitur dan Cara Pesan
ICT Information Communication Technology : segala sesuatu yang berkaitan dengan

132
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer
data dari perangkat yang satu ke lainnya
Cyber Pyshical System (CPS) : sistem yang terdiri dari subsistem fisik , komputasi dan
jaringan komunikasi
Internet of Things (IoT) : sebuah konsep dimana objek mampu mengirimkan data
menggunakan jaringan untuk melakukan aktivitas kerja
tanpa bantuan dari manusia atau interaksi dengan
perangkat komputer.
Global Positioning System (GPS) : sistem navigasi berbasis satelit yang terdiri dari setidaknya
24 satelit
Bar code : suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin
Home industry : Industri rumah tangga
Recycle furniture : furniture yang berasal dari limbah. Kayu limbah atau
sejenisnya bisa dijadikan furnitur yang klasik
eco-friendly : ramah lingkungan atau tidak berbahaya bagi lingkungan
Upcycle furniture : adalah tren membarui furnitur lama supaya
penampilannya tampak baru
Based finishing : Furnitur dengan finishing berpelarut airWater
Hand planer : Mesin ketam tangan listrik berfungsi menghaluskan dan
meratakan permukaan kayu.
Hand drill : Bor tangan listrik berfungsi untuk membuat lubang
dengan rapih yang berbentuk bulat.
Jig saw : Mesin jig tangan berfungsi untuk memotong kayu /
menggergaji sisi tebal kayu yang lengkung dan cekung
atau dalam bentuk lingkaran, baik lingkaran luar maupun
dalam.
Orbital sander : Mesin amplas bergetar berfungsi untuk menghaluskan
permukaan kayu yang akan difinishing.
Trimmer : Mesin hias trimmer berfungsi untuk membuat hiasan pada
tepi kayu dan membuat alur.
Mesin Lamello : berfungsi untuk membuat lubang tempat alat sambung.
Circular saw : berfungsi memotong dan membelah kayu
Mesin Router : berfungsi untuk membuat panil, profil, sponing, alur.

133
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Circular Saw : Mesin Gergaji Bundar Bermeja digunakan untuk
memotong kayu, membelah kayu, mengiris kayu,
membuat sponing membuat champer atau bevel, membuat
alur, membuat dado, menggergaji tirus,membuat purus.
Champer : Memungul sudut benda
Bevel : Memiringkan
Radial Arm Saw : Mesin Gergaji Bundar Berlengan digunakan untuk
memotong siku, memotong miring, membentuk atau
membuat cowakan (dado) tegak atau miring, membelah
kayu, membuat alur miring bevel atau champer, membuat
sponing, dan membuat purus.
Hollow Chisel Mortiser : Mesin bor lubang persegi berfungsi untuk membuat
lubang berbentuk persegi.
Plywood : papan material yang tersusun dari beberapa lapis kayu
melalui proses perekatan dan pemampatan tekanan tinggi
Blockboard : merupakan sebuah bahan olahan dari sebuah kayu yang
dibuat dengan cara dipadatkan oleh mesin, ditempelkan
menjadi satu dan diberikan bahan pelapis untuk menjadi
sebuah lembaran yang menyerupai papan
MDF (medium density fiberboard) : merupakan jenis kayu olahan yang dibuat dari serpihan
kayu yang dipadatkan.
Particleboard/chipboard : papan material kayu yang tersusun dari serbuk gergaji,
dipadatkan melalui proses secara kimia dengan tekanan
dalam suhu tinggi.
Shoftboard : lembaran-lembaran yang terbuat dari wol-wol kayu
Hardboard : Papan serat berkerapatan tinggi
Knock down :Bongkar pasang
Assembling : Perakitan
SNI : Standar Nasional Indonesia, merupakan standarisasi
gambar teknik Indoneia
ISO : International Organization for Standarization merupakan
standarisasi gambar teknik Indoneia
JIS : Japanese Industrial Standart, merupakan standar industri

134
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
di negara Jepang
NNI : Nederland Normalisatie Institut, merupakan standarisasi di
negara Belanda
DIN : Deutsche Industrie Normen, merupakan standarisasi di
negara Jerman
ANSI : American National Standard Institute, merupakan
standarisasi di negara Amerika
Gambar kerja : gambar kerja yang menjelaskan secara lengkap dan jelas
dengan notasi, ukuran, legenda dan detail yang
dibutuhkan.

REFERENSI

Budi Martono dkk. 2008. Teknik Perkayuan Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional

Busono Tjahyani, Krisnanto Ema. 2008. Dasar-Dasar Menggambar Bangunan. Jakarta:

Djuharis dkk..1999.Gambar Teknik Bangunan.Bandung:Angkasa.

Enget dkk. 2008. Kriya Kayu Jiid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional

Ferdiana Maria Dwi. 2014. Dasar-Dasar Menggambar Bangunan. Yogyakarta: TAKA Publisher.

Giesecke, Frederick E.. 2001. Gambar Teknik Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta: Erlangga.

Haryadi, 2020, Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja DU/DI Furnitur. Yoyakarta

135
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur
Hendro. 2010. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta. Erlangga

Khumaedi, Muhammad. 2015. Buku Ajar Gambar Teknik, Semarang: Universitas Negeri
Semarang.

Kuncoro Cahyo. 2013. Pengoperasian Mesin Kerja Kayu Jilid 1. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Melisa. 3 Oktober 2019. Mengenal Upcycle Furniture yang Ramah Lingkungan.
https://www.bramblefurniture.com/journal/apa-itu-upcycle-furniture/ Diakses Senin 14 Juni
2021 pukul 3.00

Misdarpon Deddy, Muhammad Fatori. 2013. Rekayasa Permodelan Furnitur 1. BSE.Direktorat


Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

----------------------- 2013. Rekayasa Permodelan Furnitur 2. BSE.Direktorat Pembinaan Sekolah


Menengah Kejuruan.

Putu, I Udayana Wasista. 2 Oktober 2019. Smart Factory pada Industri Furnitur Di Era Revolusi
4.0. https://www.isi-dps.ac.id/artikel/smart-factory-pada-industri-furnitur-di-era-revolusi-4-0/) .
Diakses Sabtu12 Juni 2021 pukul 22.55

Ryan Fitrian Pahlevi. 2011. Modul Menginterpretasikan Gambar Teknik. Yogyakarta: Kanisius.

Suerni,.2015.Perpektif Furnitur. Yogyakarta:P4TK Seni dan Budaya.

Suparno.2008 .Teknik Gambar Bangunan jilid 1.BSE.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah


Kejuruan.

Tjiptono Fandy, Anastasia Diana. 2003. Manajemen Kualitas. Yogyakarta

Tim Futake. 14 Oktober 2020. Apa itu mesin CNC Router ? Apa fungsinya ?
https://indorouterlaser.id/artikel/mesin-cnc-router/ Diakses Sabtu 12 Juni 2021 pukul 11.45

136
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

BIO DATA PENULIS 1 :

Nama Lengkap : SURADI, S.Pd


Telepon /HP/WA : 081358540197
Email : suradiadisna@gmail.com
Akun Facebook : suradiadisna@gmail.com
Alamat Kantor : SMKN Pasirian
Jalan Raya Condro-Pasirian, Lumajang, Ja-Tim
Kompetensi Keahlian : DITF

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 Tahun Terakhir)


1. Guru SMKN Pasirian (Tahun 2003 s.d sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S1 Pendidikan Teknik Bangunan, IKIP Malang (Lulus Tahun 1996)
2. Akta IV, IKIP Malang (Lulus Tahun 1996)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)


- Gambar Teknik dan Presentasi Kelas XI

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Dusun Curahjero RT 18 RW 06, Grati, Sumbersuko, Lumajang. Lahir di Kulon
Progo, 12 Nopember 1970. Riwayat Pendidikan di lalui di SDN Tambak I Wates, SMPN 3
Wates, STMN Wates Kulon Progo Yogyakarta. Tahun 1991 kuliah di Institut Keguruan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Malang, lulus tahun 1996. Menjadi guru di SMKN Pasirian, dari tahun 2003 -
sekarang .

137
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

FOTO KOPI/SCAN KTP

138
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

BIO DATA PENULIS 2 :

Nama Lengkap : NAYUNG KIRANAWATI, S.Pd.


Telepon /HP/WA : 085649323894
Email : kiranawati16@yahoo.com
Akun Facebook : kiranawati16@yahoo.com
Alamat Kantor : SMKN Pasirian
Jl. Raya Condro – Pasirian, Lumajang - Jatim
Kompetensi Keahlian : DITF

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 Tahun Terakhir)


1. Guru SMKN Pasirian (Tahun 2004 s.d sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. D3 Teknik Sipil Keairan , ITS – Surabaya (Tahun 1994 - 1997)
2. S1 Pendidikan Teknik Bangunan, UM - Malang (Tahun 2000 - 2003)
3. Akta IV, UM - Malang (Lulus Tahun 2003)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)


- Gambar Teknik dan Presentasi Kelas XI

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Jl. Brigjen Slamet Riyadi Gg. Melati no 1, Kec. Lumajang, Kab. Lumajang. Lahir di
Kab. Lumajang, 28 Juni 1976. Sekolah Dasar di lalui di SDN Tompokersan 03, SMP Negeri 3
Lumajang dan SMAN 2 Lumajang. Tahun 1994 kuliah di D3 Teknik Sipil Keairan – ITS
Surabaya, lulus tahun 1997. Tahun 2000 melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik – Program
Pendidikan Teknik Bangunan. Lulus Tahun 2003. Tahun 2004 menjadi guru di SMKN Pasirian,
dari tahun 2004 - sekarang .

FOTO KOPI/SCAN KTP

139
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

DATA PENELAAH BUKU


Nama HARYADI PURNOMO RAHARJO, S.T., M.Si.
Tempat Tgl Lahir Kulonprogo, 20 Nopember 1971
NIP 197111202008011004
Jabatan Widyaiswara Muda
Pangkat/Golongan Penata Tingkat I / 3d
Instansi BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta
Tentang Penelaah Menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Teknik Arsitektur
UNDIP Semarang (1996), kemudian melanjutkan Pendidikan
Akta Mengajar IV di UNIVET BANTARA Sukoharjo (2002)
dan pendidikan S2 ditempuh pada Program Magister Sains
Manajemen konsentrasi Manajemen Lembaga Pendidikan
UNIBA Surakarta. (2012).
Bekerja di berapa biro konsultan perencana dan industri
konstruksi/kontraktor (1994 – 2002). Mengabdikan sebagai
tenaga pendidik sebagai guru SMK Konstruksi Bangunan dan
Gambar Bangunan, sejak tahun 2003 s.d. 2015 di SMK Bina
Patria 1 dan SMK N 2 Sukoharjo.
Sekaligus juga masih membantu kepada berbagai pihak
untuk pengembangan desain arsitektur dan pelaksanaan
konstruksi, beberapa rumah tinggal dan bangunan sosial,
yayasan dan tampat ibadah.
Mulai bulan September 2017 pindah tugas menjadi
widyaiswara BBPPMPV (dh.PPPPTK) Seni dan Budaya
Yogyakarta, bertugas untuk memfasilitasi peningkatan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan SMK, dalam
hal ini pada kompetensi keahlian Desain Interior dan Teknik
Furnitur.
Jurnal Imiah Editorial Board Jurnal Sendikraf BBPPMPV Seni dan Budaya
Yogyakarta ISSN 2746 3605
Menulis beberapa artikel yang diterbitkan di jurnal ilmiah
Jurnal Widyasari Press, Salatiga, Jawa Tengah ISSN 2580
2534
Karya Buku 1 MENYIAPKAN PEKERJAAN FINISHING FURNITUR
ISBN 978-623-02-0919-2
Penerbit Deepublish Yogyakarta
Karya Buku 2 MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA DU/DI
FURNITUR
ISBN 978-623-227-337-5
Penerbit Uwais Ponorogo

140
Dasar-Dasar Teknik Furnitur untuk kelas X Semester 1
Bidang Keahlian Teknologi Kontruksi dan Properti
Program Keahlian Teknik Furnitur

141

Anda mungkin juga menyukai