Winarko
2021
Dasar-Dasar
ISBN 978-623-3880-35-0
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERBUKUAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat SMK Kelas X
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X i
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
All rights reserved
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk
dan dengan cara apa pun tanpa izin tertulis dari Penulis.
Buku Siswa
DASAR-DASAR
TEKNIK KONSTRUKSI
DAN PERUMAHAN
SEMESTER 2
Disclaimer:
Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku
pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU
No. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini
merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui
alamat surel buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas
buku ini.
Penulis : Winarko
Penelaah : Haryadi Purnomo Raharjo
Lay Outer : A. Jamroni
Penerbit
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Jalan Jenderal Sudirman Gedung E lantai 12-13 Senayan, Jakarta 10270
S
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
ehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK),
Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah menyusun
contoh perangkat ajar.
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh
pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan capaian
pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar,
video pembelajaran, modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dan Budaya Kerja, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan
beragam perangkat ajar yang relevan dari berbagai sumber. Pemerintah
menyediakan beragam perangkat ajar untuk membantu pendidik yang
membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengajaran. Pendidik
memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi
perangkat ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta
kebutuhan peserta didik.
Buku ini merupakan salah satu perangkat ajar yang bisa digunakan
sebagai referensi bagi guru SMK dalam mengimplementasikan Pem
belajaran dengan Paradigma Baru. Buku teks pelajaran ini digunakan
masih terbatas pada SMK Pusat Keunggulan.
Selanjutnya, Direktorat SMK mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari
penulis, penelaah, reviewer, edistor, ilustrator, desainer, dan pihak terkait
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini
bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada SMK Pusat
Keunggulan.
Direktur SMK
P
uji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan buku pelajaran siswa Dasar-Dasar Teknik
Konstruksi dan Perumahan untuk SMK kelas X. Buku ini ditulis sebagai
salah satu sumber belajar bagi siswa, dan juga buku ini ditulis secara
umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat
ini.
Dalam setiap bab pada buku ini dilengkapi dengan Tujuan Pem
belajaran, pertanyaan pematik, materi, Refleksi, Aktivitas Siswa, Penilaian
berupa tes tertulis dan tugas dan Pengayaan. Buku ini disajikan dalam
bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca yang dilengkapi dengan
petunjuk penggunaan buku, pendahuluan dan gosarium sebagai
pembantu dalam mempelajari buku ini. Dengan adanya buku ini
diharapkan peserta didik dapat lebih mudah dalam mempelajari Dasar-
Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan.
Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sejawat
SMKN 1 Sedayu Bantul Yogyakarta, tim penyusun buku bidang Konstruksi
dan properti, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusu
nan buku ini. “Tak ada gading yang tak retak”, penuiis sangat menerima
saran masukan dan kritik guna perbaikan buku ini. Semoga buku ini
bermanfaat bagi siswa khusunya dan pembaca secara umum. Salam
Merdeka Belajar.
Penulis.
Winarko
Kata Pengantar............................................................................... v
Prakata Penulis............................................................................... vii
Daftar isi.......................................................................................... ix
Daftar Gambar................................................................................ xi
Daftar Tabel.................................................................................... xv
Petunjuk Penggunaan Buku.......................................................... xvii
Capaian Pembelajaran................................................................... xviii
Pendahuluan................................................................................... xxi
A.. Rasional............................................................................................ xxi
B.. Cakupan dan Ruang Lingkup.................................................. xxii
C.. Tujuan Pembelajaran.................................................................. xxii
D.. Pendekatan Strategi Pembelajaran ...................................... xxiii
E.. Media Pembelajaran................................................................... xxiv
F.. Evaluasi Pembelajaran .............................................................. xxiv
BAB 5 Karakteristik Bahan dan Jenis Pekerjaan Konstruksi
Perumahan.......................................................................... 1
A.. Spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan ................ 3
B.. Jenis-Jenis Pekerjaan Konstruksi Bangunan Perumahan 17
B.. Refleksi............................................................................................. 32
C.. Asesmen.......................................................................................... 32
D.. Pengayaan ..................................................................................... 33
Bab 6 Menggambar Dengan AutoCad....................................... 35
A.. Lingkungan Kerja dan Interface AutoCAD......................... 36
B.. Konsep Dasar Aplikasi AutoCAD............................................ 39
C.. Teknik Dasar Menggambar 2D............................................... 41
D.. Menggambar 3D ........................................................................ 56
Buku ini disusun sebagai salah satu referensi bahan ajar siswa dalam
mempelajari mata pelajaran dasar-dasar konstruksi dan perumahan,
untuk mempermudah siswa dalam mempelajari buku ini maka siswa
diharapkan:
1. Membaca pendahuluan agar kalian bisa memahami seluruh materi
yang akan disampaikan pada pelajaran dasar-dasar konstruksi dan
perumahan yang ada dalam elemen dan diskripsi capaian
pembelajarannya.
2. Dalam setiap bab akan disajikan tujuan pembelajaran, materi, refleksi,
penugasan, soal tes tertulis, pengayaan, interaksi pembelajaran.
3. Melakukan aktifitas secara mandiri dalam menambah materi dan
pengetahuan dalam pelajaran ini melalui beberapa cara, antara lain
bertanya kepada guru, teman sekolah, internet dan media lainnya
yang mendukung penguasaan pelajaran dasar-dasar konstruksi dan
perumahan.
4. Buku ini disusun dalam beberapa bab yang dalam penyajiannya
tidak mepersyaratkan harus runtut mulai dari bab awal sampai akhir,
akan tetapi dapat menyesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-
masing.
Pada akhir fase E (kelas X SMK) Selama 2 semester, peserta didik akan
mendapatkan gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya
sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan
dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada
aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan
Perumahan.
Proses bisnis pada Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1
pekerjaan memahami proses bisnis pada
konstruksi dan pekerjaan konstruksi dan perumahan
perumahan meliputi perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan perumahan.
Perkembangan Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1
teknologi dan memahami berbagai jenis pekerjaan di
dunia kerja bidang konstruksi dan perumahan,
konstruksi dan perkembangan teknologi dalam
perumahan bidang konstruksi dan perumahan,
isu-isu global terkait green building dan
sustainable building, serta spesifikasi
dan karakteristik bahan bangunan
sesuai dengan perkembangan
teknologi berbasis green material.
A. Rasional
Konstruksi merupakan kegiatan membangun sarana maupun
prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah
konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada
sebuah area atau pada beberapa area.
Sedangkan perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan
Dalam proses pelaksanaan konstruksi dan pembangunan perumahan,
berupa kegiatan pembangunan atau proyek yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pola pekerja pada proyek perumahan
umumnya memiliki pola yang lebih sederhana dibandingkan dengan
proyek-proyek konstruksi lain seperti gedung atau pembangunan pabrik.
Pola umum pekerja pada proyek perumahan seperti pada gambar alir
berikut :
Dasar-dasar teknik konstruksi dan perumahan mengenalkan
spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan sesuai dengan per
kembangan teknologi berbasis green material, serta berbagai jenis
pekerjaan konstruksi yang mengedepankan pekerjaan konstruksi dan
perumahan terkait isu global green building dan sustainable building.
E. Media Pembelajaran
Proses pembelajaran pada mapel dasar-dasar teknik konstruksi dan
perumahan ini menggunakan beberapa media dalam kegiatan belajar
mengajar diantaranya:
1. Laptop
2. LCD
3. Wal lchart
4. Media lainnya yang mendukung.
F. Evaluasi Pembelajaran
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek
sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record),
penilaian antar teman, serta penilaian diri, dan aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, dan portofolio.
Pertanyaan Pematik
Dalam pekerjaan konstruksi bangunan perumahan bahan apa saja
yang digunakan?
Jenis pekerjaan apa saja yang dilaksankan di konstruksi perumahan?
Tujuan Pembelajaran
Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik mampu memahami
bermacam jenis, karakteristik bahan bangunan serta dapat
mengidentifikasi jenis–jenis pekerjaan konstruksi perumahan.
Jen
nis Pekerjaan Konstru
uksi
Karaakteristik Bahan
B
mahan
Perum
Bahan
Pekerjaan Galian
G dan Pondasi
Manufakttur
Pekerrjaan Dinding
Pekerjaan Plesteran
n dan
Aciaan Dinding
Peke
erjaan Lantaai
Peke
erjaan Atap
p.
Pekerjjaan Plafon
nd.
Pekkerjaan Cat
Pekerrjaan Listrikk
ar Teknik Ko
Dasar-dasa onstruksi da
an Perumah
han SMK Ke
elas X 2
2 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
A. Spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan
1. Bahan alam
a. Semen
Semen merupakan sebuah bahan perekat hidrolis berbentuk serbuk
halus yang bisa mengeras jika dicampur air. Semen meliputi besi oksida
(Fe2O3), aluminium oksida (Al2O3), lempung (tanah liat) yang memiliki
kandungan silika oksida (SiO2), gamping/lapur yang memiliki kandungan
kalsium oksida (CaO), serta gips yang berguna dalam mengontrol
pengerasan.
b. Pasir
Pasir merupakan salah satu bahan material butiran. Secara umum,
butiran pasir memiliki ukuran antara 0,0625 sampai 2 mm. Materi
pembentuk pasir ialah silikon dioksida, namun umumnya di pantai
subtropis serta tropis terbentuk dari batu kapur.
Pasir terdiri dari beragam jenis, yaitu:
1) Pasir putih Bangka: dipergunakan untuk plester dan sebagai
campuran beton berkekuatan tinggi. Tingkat kekasarannya
membuat settingan yang lebih cepat serta ekonomis.
c. Kerikil/Batu pecah/spilt.
Agregat kasar terbagi menjadi dua yakni kricak (dari batuan alam
yang di pecah) dan krikil (dari batuan alam). Berdasarkan sumbernya,
krikit meliputi : krikil pantai, krikil sungai, krikil galian. Biasanya krikil
pantai dan krikil sungai terbebas dari berbagai campuran zat-zat,
berbentuk lebih bulat dengan permukaan yang licin. Hal ini dikarenakan
d. Batu Bata
Di Inonesia, batu bata adalah material yang paling sering diperguna
kan. Hampir di semua wilayah sampai pelosok desa ada pembuat batu
bata. Harga batu bata ini relatif murah dikarenakan proses pembuatan
yang sederhana dan material tanah liat yang tidak sulit diperoleh.
Biasanya ukuran yang ada dipasaran yaitu 25 x 12 x 5 cm ataupun
kurang. Umumnya dinding dari pasangan batu bata di buat bersama
ketebalan ½ batu serta minimum tiap jarak 3 m diberikan kolom praktis
menjadi penyalur serta pengikat beban. Biasanya dinding batu bata
dipergunakan menjadi kontruksi non struktural yang tidak menopang
beban.
e. Batako.
Guna meminimalisir biaya pembangunan rumah, alternatif lain yang
biasanya dipergunakan dibanyak tempat yaitu batako. Batako memiliki
beberapa keunggulan yaitu harganya yang lebih murah, dimensi yang
berlubang dan lebih besar bisa menghemat 50% beban dinding dan
75% plesteran sehingga pengerjaannya jadi lebih cepat. Batako dibuat
dari perpaduan semen, pasir, kapur, serta tras. Batako memiliki kekuatan
yang lebih rendah dibandingkan dengan batu bata. Batako yang memiliki
kualitas yang rendah akan sangat mudah hancur dikarenakan kadar
semennya sedikit. Umumnya ukuruan yang ada dipasaran yaitu 40 x 20
x 10 ataupun kurang.
f. Bata Ringan
Di Indonesia, bata ringan merupakan jenis beton ringan aerasi yang
diperkenalkan tahun 1995. Meterial ini memiliki kelebihan yaitu bobotnya
yang lebih ringat dari batako maupun batu bata. Biasanya dipergunakan
pada bangunan bertingkat guna meminimalisir pembebanan sehingga
biaya pondasinya lebih rendah. Material ini memiliki dimensi besar yakni
60 x 20 x 7,7/ 10 cm sehingga pengerjaan dinding menjadi lebih cepat.
Ukurannya yang presisi memerlukan spasi yang sangat kecil. Keunggulan
lainnya yaitu memiliki kemampuan guna menahan suara dan panas. ini
Hingga saat, harganya masih lebih mahal dibandingkan dengan batu
bata. Tetapi pengerjaannya lebih cepat sehingga bisa meminimalisir
upah tukang.
KlasifikasiKayuberdasarkankelaskeawetandankekuatan:
Kelas 1 dan 2: Untuk bangunan-bangunan heavyduty, yang
10 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
selaluberhubungandengantanahyanglembab,anginataupanasmatah
ari.Kayuyang termasuk jenis antara lain : Jati, Merbau, bangkirai
Klasifikasi Kayu berdasarkan kelas keawetan dan kekuatan:
Kelas 1 dan 2: Untuk bangunan-bangunan heavyduty, yang selalu
berhubungan dengan tanah yang lembab, angin atau panas matahari.
Kayu yang termasuk jenis antara lain : Jati, Merbau, bangkirai (Meranti
Telur)
Kelas 3: Untuk bangunan dan perabot dalam naungan atap yang
tidak berhubungan dengan tanah dan lembab. Antara lain :Kamfer,
Keruing. Kelas 4 Untuk bangunan dan perabot ringan dalam naungan
atap. Misal: Meranti, Suren (Surian)
Kelas 5: Untuk pekerjaan sementara / non permanent, seperti untuk
papanbekisting, perancah ataupun peti.
2. Bahan Manufaktur
a. kaca
Dengan adanya perkembangan teknologi dan produksi bahan kaca,
pemakaian kaca menjadi bahan kontruksi rumah juga mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Kita mungkin sebelumnya hanya
menggunakan kaca di rumah untuk pintu maupun jendela. Tetapi saat
ini kaca adalah bagian dari desain interior dan ekterior rumah. Dinding
kaca dapat menjadikan rumah tampak lebih luas dari aslinya. Halaman
rumah yang asri serta hijau juga bisa terlihat dari dalam rumah yang
mengakibatkan suasana jadi lebih sejuk dan alami. Tetapi harus
dipertimbangkan pula apabila dinding kaca lansung terpapar sinar
matahari yang bisa menciptakan udara jadi panas.
3) Baja Ringan
Ada berbagai cara yang bisa dipakai guna meminimalisir keter
gantungan pada pemakaian kayu menjadi rangka atap. Saat ini yang
paling terkenal yaitu pemakaian atap baja ringan. Baja ringan dibuat
dari material baja dengan perpaduan zink serta alumunium. Material
ini memiliki keunggulan yaitu kuat hingga puluhan tahun, anti rayap,
tidak mudah lapuk, tahan karat, tidak memuai, dan lebih ringan.
Rangka atap ini pula lebih efisien dari sisi waktu dan biaya. Sebuah
studi menyebutkan rangka atap dari kayu lebih mahal rerata 116%
daripada rangka atap baja ringan. Pengerjaan rangka kayu
membutuhkan waktu lebih lama 75% daripada rangka baja ringan.
Tetapi baja ringan tak untuk rangka yang di expose. Rangka ini lebih
tepat ditutup platfon dan penutup atap.
Gambar 5.12.
Gambar 5.12.Contoh
ContohBaja
Bajaringan
ringan
4) Baja Hollow
Baja Hollow adalah sebuah bahan material dengan bentuk kotak
yang dibuat dari material baja ringan yaitu kombinasi galvalum dan
galvanis.
Dasar-dasar Pemilihan
Teknik bajadan
Konstruksi Hollow ini sering
Perumahan dipergunakan
SMK Kelas X menjadi
13
material dalam merangkai plafon partisi, merancang pembuatan
pagar, kanopi maupun railing tangga karena tidak mudah berkarat
dan lapuk.
Besi hollow hitam mempunya karakteristik permukaan hitam
keabu-abuan dikarenakan dibuat dari bahan dasar hot-rolled steel.
Hollow hitam adalah material bahan bangunan yang standar dan
dijual dipasaran, namun bahan material ini ada kecenderungan
mempunyai ukuran yang sangat beragam bila dibandingkan dengan
jenis besi hollow lainnya.
5) Aluminium hollow
Hollow Aluminium alias Pipa Kotak Aluminium adalah sebutan
populer untuk Square Tube Aluminium. Seperti hollow stainless steel,
pipa kotak aluminium juga tahan karat biarpun harganya jauh lebih
murah.
Beberapa aplikasi yang digunakan meliputi komponen furnitur,
struktur keselamatan dan dek, konveyor, pemandu, penyangga, dan
c. Cat
Cat merupakan sebuah cairan yang dipergunakan dalam melapisi
permukaan sebuah bahan yang bertujuan guna protective (melindungi),
reinforcing (memperkuat), atau decorative (memperindah) bahan
tersebut. Sehingga solvent diartikan sebagai cairan (umumnya mudah
menguap) yang memiliki peranan dalam mendispersi atau melarutkan
berbagai komponen pembentuk film (additive, pigment, resin) yang bisa
menguap terbuang ke lingkungan sepanjang proses pengeringan.
Pelapisan cat ke permukaan bisa dilaksanakan dengan berbagai cara :
dipping (dicelupkan), spray (disemprotkan), dikuas, dilumurkan, wiping
(diusapkan).
d. Bahan PVC
Plastik merupakan material buatan yang sekarang banyak
dipergunakan manusia untuk beragam keperluan diantaranya bahan
bangunan. Beragam jenis plastik yang dipergunakan pada industri bahan
bangunan dan konstruksi. Plastik polivinil klorida (PVC) yaitu bahan yang
lazim digunakan sebagai bahan bangunan yang merupakan semacam
plastik umum yang terbuat dari monomer vinil klorida terpolimerisasi.
4. Pekerjaan Dinding
Dinding merupakan bangunan yang memiliki peranan terpenting
bagi sebuah konstruksi bangunan. Dinding melindungi serta membentuk
isi bangunan baik dari segi penampilan artistik ataupun konstruksi dari
bangunan, dinding berfungsi menjadi penyekat atau pembatas antar
ruang dalam rumah atau bangunan.
6. Pekerjaan Lantai
Biasanya pemasangan lantai dimulai jika seluruh pekerjaan bagian bawah
diantaranya pemasangan pipa riolerinng dan pekerjaan bagian atas diantara-
nya pemasangan plesteran dinding, plafon, serta atap sudah selesai dilaku-
kan. Permukaan dasar tanah yang hendak dipasang lantai, diberikan urungan
dahulu. Pengurungan ini bertujuan supaya tidak ada penyusutan tanah yang
bisa menyebabkan lantai menjadi pecah dan tidak kokoh. Material yang dipa-
kai guna urungan yaitu pasir urug atau tanah urug yang memiliki ketebalan
15-20 cm, setelah itu pemasangan lantai dapat dilakasakan dengan berma-
cam jenis penutup lantai. Meliputi kayu parkit, marmer, granit, keramik, dan
tegel ubin.
n Atap
upakan komponen paling atas yang memiliki fungsi
utup dari sebuah bangunan rumah, atap terdiri dari
ian yaknipenutup atapGambar
dan rangka. Rangka atap yaitu
5.23. Pekerjaan Kusen
Sumber dokumen penulis
Gambar5.25.
Gambar 5.25. Pekerjaan
Pekerjaan plafond
plafond bahan
bahan baja baja hollow
hollow dan kayu
dan kayu
Sumber
Sumber internet
internet
C. Refleksi
1. Apakah kalian memahami materi
Dasar-dasar dalam
Teknik Konstruksi bab ini?
dan Perumahan SMK Kelas X 31
C. Asesmen
Aspek Pengetahuan
1. Jelaskan jenis-jenis pekerjaan pasangan pondasi !
2. Identifikasikan bahan yang digunakan dalam pekerjaan pasangan
dinding dan rangka atap !
3. Jelaskan fungsi plafond pada bangunan perumahan!
4. Sebutkan Bahan-bahan bangunan yang kekinian atau
menggunakan teknologi terbaru!
5. Jelaskan mengapa perlu dilakukukan pekerjaaan pasang bouplank
atau Pekerjaan pengukuran dan leveling lapangan (Uitzet)!
Aspek Ketrampilan
D. Pengayaan
Pertanyaan Pematik
Tahukah kalian gambar apakah di atas? Nah untuk dapat membuat
gambar kerja seperti gambar diatas, apa saja yang harus dipelajari,.
Apakah kalian tertarik untuk mempelajarinya? Sebelum dapat
menggambar seperti pada paparan diatas terlebih dahulu harus
mempunyai pengetahuan tentang menggambar dengan AutoCAD. Ayo
kita pelajari!
Tujuan Pembelajaran
Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik mampu memahami
prinsip dasar AutoCad, menggunakan fitur-fitur AutoCad, menggambar
2D dan 3D dengan AutoCad.
Sistem
m Mengenal
Sekilas tentang
t Pengertian
koordinat pada Toolbar Dra
aw
AutoCAD Gambar 3D
AutoCA AD dan fungsin
nya
Menjalankan Mengenal
Teknik
program Toolbar Moddify
modelling 3D
D
AutoCAD dan fungsin
nya
Mengenal
Antarm
muka Bebrapa
Toolbar Moddify
AutoCAD aplikasi 3D
dan fungsin
nya
Title
Men Quick
Acces M
Navig
Drawing ti
Comm
Status
Layar terdiri dari beberapa bagian contonya bisa dilihat pada gambar
ayar terdiri6.2.
dari beberapa
Disebelah bagian
kiri dan contonya
kanan bisa bisa atas
dilihat daerah dilihat pada
terdapat gambar
menu pull
down
.2. Disebelah dandan
kiri menu toolbarbisa
kanan sertadilihat
di bagian bawah menu
daerah atas toolbar
terdapatterdapat
menu
daerah prompt. Daerah gambar memenuhi sebagian besar layar dan
ull down dan
adalahmenu toolbar
ruang kerja serta yang
kita. Semua di bagian bawah
kita gambar menu
bisa dilihat toolbar
di daerah
ini.
erdapat daerah prompt. Daerah gambar memenuhi sebagian besar
ayar dan adalah ruang kerja kita. Semua yang kita gambar bisa dilihat
38 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
i daerah ini.
B. Konsep Dasar Aplikasi AutoCAD
f. Polygon Gambar
: untuk6.9.
membuat segi banyak beraturan.
Membuat garis lengkung/ Arc dengan metode 3 point
KetikKetik
: POL: REC (enter)
(enter) ataupun
ataupun klikklik
iconicon , ,tetapkan
tetapkan total
titik awal dengan
sisi segi
klik beraturan
banyak titik 1, klik kemudian
titik kedua tetapkan
atau tentukan ukuranlingkaran
titik pusat panjang sisinya.
dengan
klik titik 1, tentukan radius poligon dengan klik titik kedua.
Gambar 6.26.Gambar
Menggunakan perintah
6.26. Menggunakan Chamfer
perintah Chamfer
52 GambarTeknik
Dasar-dasar 6.27. Menggunakan
Konstruksi dan Perumahan SMK KelasFillet
perintah X
TOP VIEW
Pilih Pop-up Menu: View → 3D Views → Top View atau klik pada
icon
Cara pandang tegak lurus dari tampak atas benda
LEFT
Pilih Pop-up Menu: View → 3D Views → Left atau klik pada icon
FRONT
Pilih Pop-up Menu: View → 3D Views → Front atau klik pada icon
BACK
Pilih Pop-up Menu: View → 3D Views → Back atau klik pada icon
SE ISOMETRIC
Pilih Pop-up Menu: View → 3D Views → SE Isometric atau klik
pada icon
Cara padang secara isometric dari timur
NW ISOMETRIC
Pilih Pop-up Menu: View → 3D Views → Nw Isometric atau klik
pada icon
Cara padang secara isometric dari selatan
2D WIREFRAME
Pilih Pop-up Menu: View → Shade → 2D Wireframe atau klik pada
icon
3D WIREFRAME
Pilih Pop-up Menu: View → Shade → 3D Wireframe atau klik pada
icon
FLAT SHADED
Pilih Pop-up Menu: View → Shade → Flat Shaded atau klik pada
icon
d) UCS
Pada Toolbar Tools User Coordinate System (UCS) terdapat grup ikon
yang bisa menetapkan arah sumbu koordinat x, y dan z cara pandang
yaitu :
Sebelum Sesudah
FACE USC
Pilih Pop-up Menu: Tools → New UCS → Face USC atau klik pada
icon
Command : Face USC
Select face of solid object: Klik P1
Enter an option [Next/Yflip/ Xflip] <accept>:(Enter)
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
ORIGIN USC
Pilih Pop-up Menu: Tools → New UCS → Origin USC atau klik pada
icon
Perintah menempatkan USC pada obyek
Command : Origin USC
Specify new origin point <0,0,0>: Klik P1 {endpoint}
Sebelum Sesudah
Z AXIS VECTOR
Pilih Pop-up Menu: Tools → New UCS → Z Axis Vector atau klik
pada icon
Command : Z Axis Vector
Sebelum Sesudah
3 POINT USC
Pilih Pop-up Menu: Tools → New UCS → 3 Point USC atau klik pada
icon
Perintah menempatakan USC berdasarkan 3 titik
Command : 3 Point USC
Specify new origin point <0,0,0>: Klik P1 {endpoint}
Specify point on positive portion of X-axis <5.2899,6.1985,-0.5799>:
Klik P2 {endpoint}
Specify point on positive-Y portion of the UCS XY plane
<4.2899,7.1985,-0.5799>: Klik P3 {endpoint}
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
CONE
Pilih Pop-up Menu: Draw → Solids → Cone atau klik pada icon
Command : CONE (Enter)
Specify center point for base of cone or [Elliptical] <0,0,0>: @2,2,2
(Enter)
Specify radius for base of cone or [Diameter]: 0.2 (Enter)
Specify height of cone or [Apex]: 0.4(Enter)
CYLINDER
Pilih Pop-up Menu: Draw → Solids → Cylinder atau klik pada icon
F. Asesmen
Sumber pixabay
7
TEKNIK DASAR
PENGUKURAN TANAH
Pertanyaan pematik
Melihat gambar di atas, pekerjaan apa yang sedang dilakukan?
Mengapa pekerjaan itu wajib dilaksanakan ?
Apa yang dihasilkan dari pekerjaan tersebut ?
Tujuan Pembelajaran
Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik mampu, Memahami
jenis–jenis alat ukur tanah, Menerapkan prosedur pengoperasian alat
ukur tanah, Menerapkan teknik perawatan alat ukur tanah dan Memahami
serta Mengaplikasikan prosedur pekerjaan pengukuran tanah dan
pengecekan data hasil pengukuran.
Proseduur
Pada Pekerjaan
n
Alat Ukur
U pengoperaasian rol meter/piita
Pengukuran
Sederhana Rol meter / Pita ukur
Penyipat Datarr
ukur
Alat Uku
ur Sipat Proseduur Pada Pekerjaan
n
Dattar pengoperaasian Kompas. Pengukuran
(Waterrpass) Kompaas Penyipat Ruangg
Proseduur
pengoperaasian Alat Ukur Tanah
Alat Pen
nunjang Waterpasss
Alat Ukur Tanah
T
Waterpaass
Prosedu
ur Alat Ukur Tanah
pengoperaasian Theodolitee
Theodollite
b) Kompas
Kompas digunakan untuk mengukur sudut secara horizontal dan
menentukan posisi atau letak suatu benda berdasarkan arah mata
angin. Alat ini dilengkapi dengan jarum magnet yang selalu menunjuk
ke arah Utara serta skala pengukuran satu lingkaran penuh atau
360o.
d) Klinometer
Klinometer dipakai guna menghitung sudut elevasi diantara garis
datar dengan garis yang mengaitkan suatu titik yang ada di garis
datar dengan titik puncak suatu objek.
4. Alat Penunjang
a) Tripod / Statif / Kaki tiga
Statif merupakan alat pelengkap utama yang memiliki 3 kaki yang
sama panjang serta dapat diatur ketinggian alatnya. Alat ini digunakan
sebagai tempat dudukan alat serta guna menstabilkan alat misalnya
theodolite dan waterpass.
d) Yalon / Jalon
Yalon adalah tongkat dengan ujung runcing yang dipakai menjadi
penanda titik yang akan ditembak sudutnya. Yalon adalah alat bantu
theodolite di lapangan selaku pelurusan saat mengukur.
BA – BT = BT – BB atau BT = ½ ( BA – BB)
Gambar
Gambar7.82.
7.82.Siswa prektek
Siswa menggunakan
prektek waterpass
menggunakan waterpass
Sumber dokumen penulis
Sumber dokumen penulis
Gambar
Gambar7.83.
7.83.Siswa
Siswa praktek menggunakan
praktek menggunakan Theodolite
Theodolite
Sumber dokumen
Sumber dokumen penulis
penulis
BT = bta – btb
BT = btA – btB
SE
SLA SLA SLA
�� � ��
αAB = arctan
�� � ��
2) Memperhitungkan
2) Memperhitungkan Sudut Jurusan
Sudut Jurusan Akhir Akhir
yang yang sudah
sudah diketahui
diketahui
koordinatnya (XD, YD) dan (XC, YC), maka :
koordinatnya (XD, YD) dan (XC, YC), maka :
sudut sudut-sudut
Apabila putaran 360º, maka : tidak >1 putaran ataupun sudut
360º, maka : α A1 = α AB +
�0k
Apabila putaran sudut-sudut > 1 putaran ataupun sudut
Apabila putaran sudut-sudut
360º, maka : > 1 putaran ataupun sudut 360º,
6) Menkoreksi ordinat dan absis melalui syarat ordinat dan absis.
6) Menkoreksi
ordinat dan absis melalui syarat ordinat dan absis.
6) Menkoreksi ordinat dan absis melalui syarat ordinat dan absis.
Syarat Absis: 6) Menkoreksi ordinat dan absis melalui syarat ordinat dan
Syarat Absis:
Syarat absis.
Absis:
Dengan a yaitu sudut jurusan
Syarat dan d yaitu jarak sejajar/ datar bidng
Dengan a Absis:
yaitu sudut jurusan dan d yaitu jarak sejajar/ datar bidng
Dengan a yaituasudut
Dengan jurusan
yaitu sudut dan d dan
jurusan yaitud jarak
yaitu sejajar/ datar datar
jarak sejajar/ bidng
nivo, maka : X akhir – X awal = ∑ d. sin α + kx
bidng
nivo, makanivo,
: maka :
nivo,Kx = X akhir – X awal ‐ ∑ d . sin α
maka :
Dasar-dasar Teknik KonstruksiX akhir – X awal = ∑ d. sin α + kx
dan Perumahan SMK Kelas X 114
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 114
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Kx = X akhir – X awal ‐ ∑ d . sin α 114
Syarat Ordinat :
Syarat Ordinat :
DenganSyarat Dengan
a yaituOrdinat
sudut :
jurusanadan
yaitud sudut jurusan
yaitu jarak dan ddatar
sejajar/ yaitu jarak sejajar/ datar
bidng nivo, maka :
Dengan
bidng nivo, makaa :yaitu sudut jurusan dan d yaitu jarak sejajar/ datar
Y akhir – Y awal = ∑ d. cos α + ky
Ky = Y akhir – Y awal ‐ ∑ d . cos α
bidng nivo, maka : Y akhir – Y awal = ∑ d. cos α + ky
Ky = Y akhir – Y awal ‐ ∑ d . cos α
7) Memperhitungka
poligon Koordinat
menggunakan Metode – Koordinat Definitif titik-titik
Bowditch
F. Asesmen
1. Tentukan:
a. Jarak (d) = … m
b. Beda tinggi P1 dengan P2 = … m
2. Gambarlah garfik jarak dan beda tinggi ( menggunakan skala jarak
dan tinggi, digambar pada kertas millimeter)
3. Buatlah gambar sketsa teknik pengukurannya
Sketsa pengukuran:
8
STATIKA BANGUNAN
Pertanyaan Pematik:
Sebutkan bagian-bagian struktur pada konstruksi bangunan ?
Apa yang terjadi jika struktur pada konstrusi bangunan tidak kuat?
Tujuan Pembelajaran;
Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab statika bangunan, peserta didik mampu
memahami elemen, pembebanan, jenis tumpuan dan gaya pada struktur
bangunan serta mampu melakukan perhitungan gaya batang rangka
sederhana
Perhitungan Rangka
Bagian-baggian Batang Atap
Beban Mati Tumpuan Bebass Arrah Gaya
struktur banggunan Menggunakan
Metode Kremona
Klasifikasi Ele
emen
Beban Hidup Tumpuan Jepit Jenis Gaya
Strukturr
Elemen - Ele
emen
Beban Gempa Tumpuan Rol Komp
posisi Gaya
Utama Stru uktur
Kombinasi
Tumpuan Sendi Menyyusun gaya
Pembebanan
Keseim
mbangan Gaya
Pada Struktur
Baangunan
Dasar-dasa
ar Teknik Ko
onstruksi da
an Perumah
han SMK Ke
elas X 120
2) Sloof
Sloof merupakan beton yang bertulang yang diposisikan secara
horizontal diatas pondasi. Tujuannya guna meratakan beban yang
dihasilkan kolom mengarah ke pondasi. Sloof memiliki fungsi guna
menyalurkan beban dari bangunan atas ke pondasi, supaya beban
yang disalurkan tiap titik di pondasi tersebar merata.
2) Kolom
Kolom yaitu struktur banguan yang mempunyai tugas utama
menjadi penyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi
yang tidak dipotong paling tidak 3 kali dimensi lateral terkecilpaling
kecil. Kolom adalah bagian dari sebuah kerangka bangunan yang
C. Tumpuan
Tumpuan merupakan tempat sandaran sebuah tempat bekerjanya
reaksi dan konstruksi. Masing-masing memiliki karakteristik yang
berbeda. Tumpuan terdiri dari beragam jenis yaitu :
1. Tumpuan bebas
Tumpuan bebas berlangsung jika kedua ujung balok bisa bebas
berputar. Terjadinya putaran sudut pada ujung balok diakibatkan oleh
adanya pelenturan pada balok serta jika berlangsung pelenturan,
panjang batang mendatar hendak kurang.
3. Tumpuan Rol
Tumpuan rol merupakan tumpuan yang cuma dapat menopang gaya
tegak lurus pada bidang tumpuannya, tak dapat menopang gaya momen
dan sejajar. Rol adalah tumpuan yang cuma bisa menghasilkan gaya
reaksi vertikal. Alat ini bisa melawan gaya di sebuah garis aksi yang
spesifik. Penghubung yang tampak di Gambar 8.12 bisa melawan gaya
cuma pada arah AB rol. Gambar 8.11 hanya bisa melawan beban vertikal.
Rol hanya bisa melawan sebuah tegak lurus pada bidang.
4. Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit yaitu tumpuan yang bisa menopang gaya momen
dan gaya yang searah dan tegak lurus pada bidang tumpuan. Jepit
Berdasarkan arah pada sebuah titik tangkap tertentu dan bidang datar,
gaya bisa terbagi atas gaya yang berarah miring, vertikal, serta horizontal.
2. Jenis Gaya
a) Gaya Tarik
Gaya Tarik merupakan gaya yang cenderung menarik elemen sampai
putus. Kekuatan elemen ini bergantung pada luas material atau
penampang elemen yang dipergunakan. Elemen yang terjadi tarik
bisa memiliki kekuatan tinggi, contohnya kabel yang dipergunakan
b) Gaya Tekan
Gaya Tekan memiliki kecenderyngan guna mengakibatkan tekuk
ataupun hancur pada elemen. Elemen pendek memiliki kecenderungan
hancur serta memiliki kekuatan yang relatif sama dengan kekuatan
elemen tersebut jika terjadi tarik. Begitupun jika kapasitas pikul
beban elemen tekan panjang akan semakin kecil untuk elemen yang
semakin panjang.
Elemen tekan panjang bisa secara tiba-tiba dan tidak stabil
menekuk pada tingkat beban kritis. Ketidakstabilan yang mengakibat
kan elemen tidak bisa menopang beban tambahan sedikitpun dapat
terjadi tanpa adanya kelebihan pada material. Fenomena ini dikenal
dengan sebutan buckling (tekuk). Fenomena tekuk ini mengartikan
elemen tekan yang panjang tidak bisa menahan beban yang besar.
c) Gaya Lentur
Lentur merupakan gaya kompleks yang berhubungan dengan
lenturnya elemen (seperti balok) dikarenakan adanya beban
transversal. Lentur disebabkan oleh momen. Makanya banyak yang
menyebut gaya tersebut sebagai momen lentur.
d) Gaya Geser
Gaya Geser atau Shear merupakan kondisi gaya yang berhubungan
dengan aksi gaya berlawanan arah yang mengakibatkan sebuah bagian
struktur tergelincir pada bagian didekatnya. Tegangan bisa muncul
(tegangan geser) pada arah tangensial permukaan yang tergelincir.
Umumnya tegangan geser terjadi pada balok. Material yang paling tepat
menopang gaya geser yaitu jumlah aljabar dari keseluruhan komponen
vertikal gaya luar yang bekerja pada segmen yang terisolasi, namun
dengan arah yang berlawanan, di notasikan dengan V.
e) Gaya Torsi
Torsi ialah puntir. Tekan ataupun tegangan tarik bisa terjadi pada
elemen yang mengalami torsi. Torsi merupakan efek momen
termasuk puntiran/putaran yang terdapat di penampang tegak lurus
pada sumbu utama elemen.
f) Tegangan tumpu
Tegangan tumpu berlangsung diantara bidang muka kedua unsur
apabila gaya yang didistribusikan dari elemen satu ke yang lainnya.
Tegangan yang terjadi mempunyai arah tefak lurus permukaan
elemen.
g) Gaya Normal
Gaya-gaya tersebut pada arah serat batang struktur diuraikan dan
dibedakan kedalam gaya tegak lurus/melintang dan gaya sejajar/
normal serat. Gaya normal menurut arahnya bisa meliputi gaya tekan
yang seringkali disepakati sebagai tarikan normal positif (tanda N
+) dan tanda normal negatif (N -).
h) Gaya Lintang
Gaya ini pada serat batang mempunyai arah melintang ataupun
tegak lurus. Oleh karena itu, gaya ini seringkali dikenal sebagai gaya
geser atau gaya lintang. Gaya lintang jika dilihat dari arah terhadap
tampang batang meliputi gaya linang negatif (-) dan positif (+).
Pembedaan tanda ini sebenarnya hanya berdasarkan kesepakatan
supaya memberikan keajegan dan kemudahan presentasi
penghitungan pada perancangan struktur.
i) Gaya Momen
Batang yang dikenai gaya tegak lurus pada batang bisa menghasilkan
rotasi (gaya putar) terhadap titik yang berjarak tertentu di sepanjang
batang. Gaya memutar ini biasa dikenal dengan sebutan momen.
Sehingga besaran momen adalah lengan momen diklikan dengan
gaya tegak lurus.
3. Komposisi Gaya
Sebuah struktur kemungkinan susunanya bisa berariasi dan bisa
bekerja lebih dari satu gaya, beragam kemungkinan komposisi gaya
yaitu :
a. Gaya-gaya sejajar, yaitu gaya-gaya yang garis kerjanya sejajar
satusama lainnya ;
b. Gaya-gaya nonkonkuren, yaitu gaya-gaya yang garis kerjanya
berpotongan dengan yang lainnya tidak pada satu titik ;
c. Gaya-gaya konkuren, yaitu gaya-gaya yang garis kerjanya
berpotongan melalui sebuah titik ;
d. Gaya-gaya kolinear, yaitu gaya-gaya yang garis kerjanya berada
pada satu garis lurus.
Keseimbangan gaya yang satu garis kerja bisa dianggap gaya reaksi
dan aksi arahnya berlawanan tetapi besarnya sama. Guna diselesaikan
secara aljabar maka ditentukan tanda yang lazim dipergunakan didalam
sumbu-salib yakni :
Gaya Negatif, sebuah poyeksi gaya pada sebuah sumbu bisa negatif,
jika arah gaya tersebut ke bawah ataupun ke kiri. Dua gaya dianggap
seimbang apabila arahnya segaris kerja dan berlawanan serta besarnya
sama.
Gaya Positif, sebuah proyeksi pada sebuah sumbu bisa positif, jika
arah gaya tersebut ke atas ataupun ke kanan.
Untuk 3 gaya dianggap seimbang, jika gaya yang satu dengan re-
4. Menyusun gaya
Gaya memiliki istilah lain yaitu mencari Resultan gaya atau memandu
gaya. Gaya-gaya yang dipadu pada prinsipnya diharuskan ekuivalen
(setara) dengan gaya resultnya.
Teknik menyusun gaya ada 2 cara;
- Cara Analitis ( perhitungan)
- Cara Grafis (penggambaran)
Cara Analitis.
secara analitis : R = P1 + P2 + P3
secara analitis : R = P1 + P2 – P3
Besarnya Resultan
1 15 30 12,99 7,5
2 20 135 -14,14 14,14
3 25 240 -12,50 -21,65
4 30 315 21,21 -21,21
4 30 4 315 3021,21 315 -21,21
21,21 -21,21
Jumlah
Jumlah Jumlah 7,56 -21,22
7,56 7,56 -21,22 -21,22
Arah Resultan
Arah Arah
Resultan
Resultan
Contoh 2
Contoh 2
ntoh 2
Cara grafis:
a grafis: - Buat garis sejajar dengan gaya P2 pada ujung gaya P1
Cara grafis:
- Buat garis sejajar- dengan gaya P2sejajar
pada ujung gaya gaya
P1
- Buat
Buat garis
garis sejaja puladengan
dengan gayaP2 pada ujungujung
P1 pada gayagaya
P1 P2
- Buat garis sejaja- pulaBuat
dengan gaya
garis P1 pada
sejaja ujung
pula gaya P2
dengan gaya P1 pada ujung gaya P2
- Tarik garis dari titik A sampai titik pertemuan kedua garis
- ATarik
- Tarik garis dari titik garis
sampai
tesebut. dari
titik titik
pertemuan
(sebut A sampai
garis titik pertemuan kedua garis tesebut.
kedua garis
R)
tesebut. (sebut garis R)
(sebut garis R)
Dasar-dasar
ar-dasar Teknik Konstruksi Teknik Konstruksi
dan Perumahan dan Perumahan
SMK Kelas X 149 SMK Kelas X 149
140 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
- Ukurlah panjang garis R tersebut, besarnya Resultan gaya adalah
panjang garis R.
Contoh 3
- Gambarlah garis kerja gaya P2, P1, dan P dengan skala jarak antar
garis kerja tertentu, contohnya dibutkan skala 1 cm = 1 m ;
- Gambar gaya P = 10 kN dengan skala tertentu juga, contohnya
1 cm = 4 kN. Dan ditetapkan titik kutub sembarang (misalnya
O). Diusahakan jarak kutub ini sedemikian rupa supaya nantinya
lukisan poligon batang tidak terlalu runcing ataupun tumpul ;
- Tarik garis melalui titik O dan pangkal gaya P = 10 kN ;
- Lukis garis I sejajar garis 1, yang memotong garis kerja gaya P
dan gaya P1 ;
- Lukis garis 2 melalui titik O dan ujung P = 10 kN ;
- Lukis garis II sejajar garis 2, yang melalui garis kerja P2 serta
perpotongan garis kerja P dan garis I ;
- Lukis garis III yang melalui perpotongan diantara garis 2 dan
garis kerja 2 serta perpotongan diantara garis I dan garis kerja
P1 ;
- Lukis garis 3 sejajar garis III yang memotong gaya P = 10 kN dan
melalui titik kutub.
�� � ��� � 1�� � ��
�� � ��� � 1�� � ��
6 6
6 6
ΣMB = 0; (semua gaya dianggap ke titik B).
ΣMB
ΣMB = 0;= (semua
0; (semua gaya
gaya dianggap
dianggap ke ke
titiktitik
B). B).
RA.L – P .l2 = 0
RA.L – P .l2 = 0
RA.6 – 3.2= 0
RA.6 – 3.2= 0
Kontrol
Kontrol
P=RA +RB
P 3=
= RA + RB
1 +2 (cocok)
3 Bidanggayalintang(SFD)
= 1 + 2 (cocok)
DA= RA = 1 kN
Bidang gaya lintang (SFD)
DC= DA–P1 = 1 – 3= - 2 kN
DA = RA
DB= = 1 kN
DC–RB =0 = -2– 2 =0
DC = DA – P1 = 1 – 3= - 2 kN
Momenpadatiaptitik(BMD)
DBMA=MB=0
= DC – RB = 0 = - 2 – 2 =0
MC= RA.l1
Momen pada tiap titik (BMD)
MC=1.4=4 kNm(+)
MA = MB = 0
MC = RA . l1
PelukisanDiagramContohSoalBebanterpusat:
MC = 1 . 4 = 4 kNm (+)
Mx = ½. q. L. x – ½. q. x2
Misal :
Mx = ½. q. L. 0 – ½. q. 02 = 0
Untuk x =0
Untuk x =½L Mx = ½. q. L. ½ L – ½. q. ½ L2
Untuk x =L Mx = ½. q. L2 – ½. q. L2 =
0
Momen Maksimal
Mmaks = Av. x – ½.q. L. ½.L – ½ q. ( ½ L)2
Bila tadi sudah diperoleh x = ½ L
Maka diperoleh : Mmaks = 1/8 . q . L2
Reaksi tumpuan =
ΣMB = RA . L – (q.L) ½ L = 0
RA = ½. q. L
= ½. 2 .8= 8 kN
Untuk x = 0 à D0 = 8 – 2 . 0 = 8 kN
Untuk x = 2 à D2 = 8 – 2 . 2 = 4 kN
Untuk x = 4 à D4 = 8 – 2 . 4 = 0
Untuk x = 6 à D6 = 8 – 2 . 6 = - 4 kN
Untuk x = 8 à D8 = 8 – 2 . 8 = - 8 kN
bending moment diagram (BMD), =
Mx = ½. q. L. x – ½. q. x2
Misalnya :
Untuk x = 0 M0 = ½. 2. 8. 0 – ½. 2. 02 =0
Untuk x = 2 M2 = ½. 2. 8. 2 – ½. 2. 22 = 12 kNm
Untuk x = 4 M4 = ½. 2. 8. 4 – ½. 2. 42 = 16 kNm
Berlangsung di Dx = 0 yakni D4
x = 4m
momen maksimum berlangsung di 4 m dari tumpuan B ataupun A.
Momen Maksimal
Mmaks = 1/8 . q . L2
= 1/8 . 2 . 82
= 16 kNm
Diagram Contoh Soal Beban Merata digambarkan berikut :
Gambar Cremona
G. Asesmen
Apek pengetahuan
Pilihan Ganda
1. Struktur yang memiliki fungsi menyalurkan beban dari bangunan
atas ke pondasi hingga beban yang disalurkan tiap titik dipondasi
tersebar merata yaitu :
a. Kuda-kuda
b. Balok
c. Kolom
d. Sloof
e. Pondasi
2. Tiap elemen batang di struktur rangka batang cuma bisa mengalami
gaya :
a. Lentur dan tarik
b. Lentur
c. Tarik dan tekan
d. Tekan
e. Tarik
3. Gaya yang bekerja secara kontinu di sebuah struktur yaitu
a. Gaya normal
b. Gaya geser
c. Gaya dinamis
d. Gaya kinetis
e. Gaya statis
Tentukan! :
1. Reaksi (RA, RB,)
2. bending moment diagram (BMD),
3. shear force diagram (SFD).
4. Gambar diagram SFD dan BMD
H. Pengayaan
Diketahui sebuah struktur balok seperti berikut :
Tentukan! :
1. Reaksi (RA, RB,)
2. Bending moment diagram (BMD),
3. Shear force diagram (SFD).
4. Gambar diagram SFD dan BMD