Winarko
2021
BUKU SISWA
buku ini.
SMK Kelas X
ISBN 978-623-6199-77-0
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERBUKUAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat SMK Kelas X
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X i
ii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
W I N A R KO
Buku Siswa
DASAR-DASAR
TEKNIK KONSTRUKSI
DAN PERUMAHAN
SEMESTER 1
Disclaimer:
Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku
pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU
No. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini
merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui
alamat surel buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas
buku ini.
Penulis : Winarko
Penelaah : Haryadi
Lay Outer : A. Jamroni
Penerbit
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat
S
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
ehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK),
Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah menyusun
contoh perangkat ajar.
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh
pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan capaian
pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar,
video pembelajaran, modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dan Budaya Kerja, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan
beragam perangkat ajar yang relevan dari berbagai sumber. Pemerintah
menyediakan beragam perangkat ajar untuk membantu pendidik yang
membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengajaran. Pendidik
memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi
perangkat ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta
kebutuhan peserta didik.
Buku ini merupakan salah satu perangkat ajar yang bisa digunakan
sebagai referensi bagi guru SMK dalam mengimplementasikan Pem
belajaran dengan Paradigma Baru. Buku teks pelajaran ini digunakan
masih terbatas pada SMK Pusat Keunggulan.
Selanjutnya, Direktorat SMK mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari
penulis, penelaah, reviewer, edistor, ilustrator, desainer, dan pihak terkait
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini
bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada SMK Pusat
Keunggulan.
Jakarta, Juli 2021
Direktur SMK
v
vi Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
PRAKATA PENULIS
P
uji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan buku pelajaran siswa Dasar-Dasar Teknik
Konstruksi dan Perumahan untuk SMK kelas X. Buku ini ditulis sebagai
salah satu sumber belajar bagi siswa, dan juga buku ini ditulis secara
umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat
ini.
Dalam setiap bab pada buku ini dilengkapi dengan Tujuan Pem
belajaran, pertanyaan pematik, materi, Refleksi, Aktivitas Siswa, Penilaian
berupa tes tertulis dan tugas dan Pengayaan. Buku ini disajikan dalam
bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca yang dilengkapi dengan
petunjuk penggunaan buku, pendahuluan dan gosarium sebagai
pembantu dalam mempelajari buku ini. Dengan adanya buku ini
diharapkan peserta didik dapat lebih mudah dalam mempelajari Dasar-
Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan.
Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sejawat
SMKN 1 Sedayu Bantul Yogyakarta, tim penyusun buku bidang Konstruksi
dan properti, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusu
nan buku ini, dan sangat menerima saran masukan dan kritik guna
perbaikan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi siswa khusunya
dan pembaca secara umum. Salam Merdeka Belajar.
Penulis.
vii
viii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... v
PRAKATA PENULIS....................................................................... vii
DAFTAR ISI..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................... xii
DAFTAR TABEL.............................................................................. xv
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU.............................................. xvii
CAPAIAN PEMBELAJARAN......................................................... xix
PENDAHULUAN............................................................................ xxi
A. Rasional................................................................................................... xxi
B. Cakupan dan Ruang Lingkup.......................................................... xxii
C. Tujuan Pembelajaran.......................................................................... xxiii
D. Pendekatan Strategi Pembelajaran ............................................. xxiii
E. Media Pembelajaran........................................................................... xxiv
F. Evaluasi Pembelajaran ...................................................................... xxiv
BAB 1
MENGENAL TEKNIK KONSTRUKSI PERUMAHAN DAN
PELUANG BISNIS, WIRAUSAHA SERTA KARIR BIDANG
KONSTRUKSI PERUMAHAN....................................................... 1
A. Peluang bisnis, Profesi kerja dan kewirausahaan
pada pekerjaan konstruksi dan perumahan.............................. 2
B. Pengertian Pekerjaan Konstruksi .................................................. 11
C. Tahapan dalam Pekerjaan Konstruksi........................................... 12
ix
D. Pengertian Rumah, Perumahan dan Pemukiman.................... 16
E. Tipe Perumahan................................................................................... 19
F. Green dan Suistainable Building.................................................... 23
G. Refleksi..................................................................................................... 29
H. Asesmen.................................................................................................. 29
I. Pengayaan.............................................................................................. 30
BAB 2
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN
HIDUP DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI................................... 31
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Hidup............................................................................... 32
B. Tujuan Keselamatan Kesehatan kerja.......................................... 32
C. Syarat dan Ketentuan K3LH............................................................. 33
D. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja............................................... 34
E. APD K3 pada Pekerjaan Konstruksi............................................... 35
F. Rambu dan Simbol K3....................................................................... 40
G. Budaya Kerja Industri.......................................................................... 42
H. Refleksi..................................................................................................... 45
I. Asesmen ................................................................................................ 45
J. Pengayaan.............................................................................................. 46
BAB 3
PERALATAN DAN TEKNOLOGI DALAM KONSTRUKSI
DAN PERUMAHAN....................................................................... 47
A. Pengenalan Peralatan dalam Pekerjaan Konstruksi................ 48
B. Peralatan Berat Dalam Pekerjaan Konstruksi Gedung........... 50
C. Refleski..................................................................................................... 62
D. Asesmem................................................................................................. 63
E. Pengayaan.............................................................................................. 64
GLOSARIUM................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 115
BIODATA PENULIS........................................................................ 119
BIODATA PENELAAH.................................................................... 120
xv
xvi Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
Buku ini disusun sebagai salah satu referensi bahan ajar siswa dalam
mempelajari mata pelajaran dasar-dasar konstruksi dan perumahan,
untuk mempermudah siswa dalam mempelajari buku ini maka siswa
diharapkan:
1. Bacalah pendahuluan agar kalian bisa memahami seluruh materi
yang akan disampaikan pada pelajaran dasar-dasar konstruksi dan
perumahan yang ada dalam elemen dan diskripsi capaian
pembelajarannya.
2. Dalam setiap bab akan disajikan tujuan pembelajaran, materi, refleksi,
penugasan, soal tes tertulis, pengayaan, interaksi pembelajaran.
3. Melakukan aktifitas secara mandiri dalam menambah materi dan
pengetahuan dalam pelajaran ini melalui beberapa cara, antara lain
bertanya kepada guru, teman sekolah, internet dan media lainnya
yang mendukung penguasaan pelajaran dasar-dasar konstruksi dan
perumahan.
4. Buku ini disusun dalam beberapa bab yang dalam penyajiannya
tidak mepersyaratkan harus runtut mulai dari bab awal sampai akhir,
akan tetapi dapat menyesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-
masing.
xvii
5. Dalam proses pembelajarannya sangat dimungkinkan dilakukan
pengembangan dengan memperhatikan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik, guru, sumber belajar, media belajar dan lingkungan
di sekolah masing-masing.
Pada akhir fase E (kelas X SMK) Selama 2 semester, peserta didik akan
mendapatkan gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya
sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan
dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada
aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan
Perumahan.
Proses bisnis pada Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1
pekerjaan konstruksi dan memahami proses bisnis pada pekerjaan
perumahan konstruksi dan perumahan meliputi
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan perumahan.
xix
Profesi dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
kewirausahaan (job- memahami profesi dan kewirausahaan
profile dan (job- profile dan technopreneurship),
technopreneurship), serta serta peluang berwirausaha dalam bidang
peluang usaha pada konstruksi dan perumahan, dengan
pekerjaan konstruksi dan melaksanakan pembelajaran berbasis
perumahan proyek nyata sebagai simulasi proyek
kewirausahaan.
Teknik dasar pekerjaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1
teknik konstruksi dan memahami teknik dasar konstruksi dan
perumahan perumahan melalui pengenalan dan
praktik dasar secara menyeluruh pada
penggunaan peralatan dan teknologi
yang digunakan di bidang konstruksi dan
perumahan.
Keselamatan dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1
Kesehatan Kerja serta menerapkan K3LH dan budaya kerja
Lingkungan Hidup industri, antara lain: praktik-praktik kerja
(K3LH) dan budaya kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat
industri kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan
darurat, dan penerapan budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).
Perhitungan statika Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 2
bangunan memahami elemen-elemen struktur
bangunan, perhitungan keseimbangan
gaya pada struktur bangunan, dan
perhitungan gaya batang pada rangka
sederhana.
Dasar konstruksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 2
bangunan dan memahami spesifikasi dan karakteristik
perumahan bahan bangunan, jenis pekerjaan
konstruksi yang mendasari pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dan perumahan.
Ukur tanah Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 2
memahami jenis-jenis alat ukur, cara
pengoperasian dan perawatan alat ukur
sederhana maupun profesional (manual/
digital) serta menghitung data hasil
pengukuran untuk evaluasi.
Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1
menggambar teknik dasar, termasuk Semester 2
penggunaan alat gambar, pemahaman
standar gambar teknik, gambar proyeksi
orthogonal dan proyeksi piktoral, dan
gambar 2D serta 3D.
A. Rasional
Konstruksi perumahan adalah kegiatan pembangunan perumahan
yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
konstruksi. Aktivitas kegiatan tersebut berulang dengan mengembangkan
dan memperhatikan fasilitas sosial dan lingkungan supaya berfungsi
secara maksimal. Konstruksi dan perumahan merupakan satu kesatuan
dalam memenuhi kebutuhan dan kenyamanan bagi penghuninya.
Dalam proses pelaksanaan konstruksi dan pembangunan perumahan,
berupa kegiatan pembangunan atau proyek yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pola pekerja pada proyek perumahan
umumnya memiliki pola yang lebih sederhana dibandingkan dengan
proyek-proyek konstruksi lain seperti gedung atau pembangunan pabrik.
Pola umum pekerja pada proyek perumahan seperti pada gambar alir
berikut :
Dasar-dasar teknik konstruksi dan perumahan mengenalkan
spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan sesuai dengan
perkembangan teknologi berbasis green material, serta berbagai jenis
pekerjaan konstruksi yang mengedepankan pekerjaan konstruksi dan
perumahan terkait isu global green building dan sustainable building.
Peserta didik SMK merupakan generasi penerus bidang konstruksi
xxi
bangunan yang mempunyai pilihan karir antara lain menduduki jabatan
kerja sebagai perencana, pelaksana, atau menjadi pengembang (de
veloper) perumahan di samping dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan adalah mata pelajaran
yang mengajarkan kompetensi dasar-dasar penguasaan teknik konstruk
si dan perumahan, meliputi penguasaan perencanaan dan pelaksanaan
konstruksi dan perumahan sebagai lkitasan bagi peserta didik untuk
mendalami salah satu kompetensi lanjut pada Program Keahlian Teknik
Konstruksi dan Perumahan.
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan
berkontribusi dalam memampukan peserta didik menjadi warga negara
yang menguasai keahlian teknik konstruksi dan perumahan yang dapat
mengejawantahkan profil pelajar pancasila, khususnya kemampuan
bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong dan peduli terhadap
lingkungan.
E. Media Pembelajaran
Proses pembelajaran pada mapel dasar-dasar teknik konstruksi dan
perumahan ini menggunakan beberapa media dalam kegiatan belajar
mengajar diantaranya:
1. Laptop
2. LCD
3. Wal lchart
4. Media lainnya yang mendukung.
F. Evaluasi Pembelajaran
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek
sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record),
penilaian antar teman, serta penilaian diri, dan aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, dan portofolio.
Pertanyaan Pematik
- Apa saja peluang bisnis, usaha, dan kerja yang bisa didapatkan
pada bidang konstruksi dan perumahan ?
- Berapa besar keinginan kalian menjadi seorang wirausaha dibidang
konstruksi?
- Apa yang ada dibenak kalian tentang konstruksi itu ?
Tujuan Pembelajaran
Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik mampu mengenal
dunia kerja, peluang bisnis, dan wirausaha dibidang konstruksi dan
perumahan, serta memahami konsep pekerjaa n konstruksi dan
perumahan.
1
A. Peluang bisnis, Profesi kerja dan kewirausahaan pada
pekerjaan konstruksi dan perumahan
Data penduduk khusus usia produktif di Indonesia yang cukup tinggi,
belum lagi jika berbicara tentang kenaikan peringkat ekonomi masya
rakat Indonesia, hal ini bisa dilihat dengan produktivitas masyarakat kita.
Juga karena juga jumlah penduduk yang besar, maka sektor kosntruksi
dan perumahan akan menjadi kebutuhan penduduk. Masyarakat usia
produktif, keluarga muda, sangat kebutuhaan akan rumah tinggal
mereka mendambakan hunian yang representatif, tentunya perumahan
salah satu jawabannya. Dari fakta tersebut menjadi indikator bahwa
peluang bisnis konstruksi dan perumahan cukup menjanjikan,
Peluang usaha, kareir dan lapangan pekerjaan di bidang teknik
konstruksi dan perumahan, adalah:
1. Pengembang (developer perumahan)
1. Pengertian Bangunan
Bangunan umumnya disebut juga dengan rumah serta gedung yaitu
seluruh fasilitas, infrastruktur pada kebudayaan maupun kehidupan
manusia untuk menciptakan peradabannya. Bangunan terbagi dalam
2 jenis, yaitu:
1. Bangunan Gedung
Ciri-cirinya adalah:
- Proyek konstruksi untuk tempat tinggal atau bekerja
- Lokasi relatif sempit
- Manajemen proyek untuk progressing proyek
Contoh : adalah rumah, kantor, dan pabrik
3. Perencanaan Perumahan
Sebelum proses pembangunan perumahan dilaksanakan ada
beberapa aspek-aspek yang harus diperhatikan meliputi:
a. Aspek Teknis konstruksi bangunan
- KDB (koefisien dasar bangunan)
Merupakan angka persentase rasio antara luas semua lantai dasar
bangunan gedung dan luas lahan perpetakan perencanaan yang
dimiliki sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan
dan lingkungan.
- KLB (koefisien lantai bangunan) menurut Perturan Pemerintah
Nomor 36 Tahun 2005 ialah angka persentase rasio antara luas
keseluruhan lantai bangunan gedung dan luas tanah perpetakan
perencanaan yang dimiliki sesuai rencana tata ruang dan rencana
tata bangunan dan lingkungan.
- FAR (floor area Ratio)
adalah rasio total luas lantai bangunan (luas lantai kotor) dengan
ukuran sebidang tanah di mana ia dibangun.
- GSB (garis sempadan bangunan)
Merupakan garis batas luar pengaman yang ditentukan dalam
membangun sebuah bangunan ataupun pagar yang ditarik
dengan jarak tertentu sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala
1. Rumah Sederhana
Merupakan tempat tinggal pantas ditempati yang mempunyai harga
yang sangat terjangkau oleh masyarakat dengan pendapatan yang
rendah hingga sedang. pada SNI 03- 6981-2004 rumah sederhana tidak
bersusun dicanangkan menjadi tempat kediaman yang pantas ditempati
untuk masyarakat dengan pendapatan rendah maupun sedang.
Sehingga harganya wajib terjangkau oleh masyarakat yang memiliki
pendapatan rendah hingga sedang.
Sumber: dikembangkan dari keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah No. 403/
KPTS/M/2002 tentang pedoman teknis pembangunan rumah sehat sederhana.
Ada 2 jenis rumah yang biasa dipakai dalam rumah sederhana, yakni:
rumah gandeng ataupun rumah kopel, serta rumah deret
a. Rumah Gandeng atau Rumah Kopel
Rumah gandeng atau rumah kopel adalah 2 buah rumah yang
bergandengan, dan masing-masing memiliki kapling sendiri. Pada
rumah gandeng atau rumah kopel, salah satu dinding bangunan
induk saling menyatu.
1. Green building
Dalam pekerjaan konstruksi perumahan di zaman ini kita sering
mendengar istilah green building, green material, lalu apa maksud dari
istilah tersebut?
Green building adalah usaha dalam mendirikan bangunan dengan
memakai tahapan yang ramah lingkungan, pemakaian sumber daya
dengan efisien sepanjang daur hidup bangunan dari perencanaan,
pembangunan, operasional, perawatan, renovasi sampai terjadi pem
bongkaran.
Seperti apakah bangunan yang ramah lingkungan? Apa utamanya
mengaplikasikan konsep itu terhadap hunian? Bagaimanakah perkem
2. Suistainable Building
Pembangunan berkelanjutan atau sustainable building ialah wujud
perpaduan dari bermacam-macam disiplin ilmu yang memiliki tanggung
jawab soal lingkungan sebagai sebuah disiplin yang tetap merujuk
terhadap efek lingkungan, sosial ekonomi dari suatu bangunan maupun
proyek yang tercipta dengan menyeluruh. pada pembanguan ber
kelanjutan pengaplikasian isu sustainable building ini dengan langsung
berintegrasi terhadap:
- Lingkungan (Environment Sustainability)
- Ekonomi (Economic Sustainability)
- Sosial (Social Sustainability)
Dengan kata lain pekerjaan konstruksi perumahan yang memiliki
konsep suistainable building ini harus memperhatikan ketiga faktor di
atas, baik dalam perencanaan, pelakanaan, dan perawatan fisik bangunan
tersebut.
H. Asesmen
I. Pengayaan
1. Apa yang harus kalian lakukan jika menjadi pengawas pekerjaan
konstruksi atau perumahan agar pelaksanaan pembangunan berjalan
dengan baik sesuia jadwal dan mutu yang telah ditentukan?
2. Jelaskan aspek-aspek apa yang harus diperhatikan dalam pekerjaan
proyek konstruksi dan perumahan!
Pertanyaan Pematik
Bagaimana para pekerja proyek menjaga keselamatan saat
mereka bekerja?
Kebiasan-kebiasaan apa saja yang dibutuhkan dalam dunia kerja
yang mungkin sudah pernah kalian lakukan saat ini?
Tujuan Pembelajaran
Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, diharapkan peserta didik mampu
memahami konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup, mengidentifikasi APD K3 yang digunakan pada
pekerjaan konstruksi bangunan, mengaplikasikan tindakan Pen
cegahan dan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), memahami
serta menerapkan budaya kerja industri.
31
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup
Pekerjaan konstruksi merupakan unsur utama dalam sebuah pem
bangunan, baik pada bangunan gedung, jalan maupun jembatan. Pada
tahap pelaksanaannya, ada bermacam dampak yang tidak diinginkan
oleh siapa pun dan pihak manapun. Dampak yang berupa kecelakaan
kerja yang beresiko kecil, sedang hingga pada level besar seperti
kematian. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang berkaitan
dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup atau
yang biasa disebut dengan K3LH. Dan dalam mengelola seluruh
pekerjaan konstruksi harus mempertimbangkan standar gambar teknik
dan aturan K3LH tersebut.
Menurut Organisasi buruh/pekerja dunia ILO (International Labour
Organization) mendefinisikan bahwa K3 ialah sebuah usaha dalam
memelihara dan meningkatkan tingkat kesejahtaraan fisik, mental dan
sosial yang sebaik mungkin untuk pekerja di berbagai jabatan, mencegah
penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang dikarenakan keadaan
pekerjaannya, melindungi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko yang
diakibatkan faktor yang bisa menimbulkan kerugian pada kesehatan,
menempatkan dan memelihara pekerja dalam lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan fisiologi dan psikologis; dan disederhanakan selaku
penyesuaian pekerjaan terhadap manusia dan setiap pekerja terhadap jabatan
yang dimiliki.
9. Pakaian Pelindung
Setiap pekerja dan siapapun yang masuk ke proyek dapat memakai
pakaian pelindung sesuai pekerjaan nya. Pelindung lengan dari kulit
ataupun pakaian pelindung tahan api harus digunakan sewaktu
mengelas, pemotongan atau gerinda jika dibutuhkan. Jas hujan
dapat digunakan pada kondisi hujan.
Selain dari warnanya, Rambu K3 juga memiliki arti dari bentuk yang
ditunjukkan seperti berikut ini :
- Segitiga atau diamond : yakni dipakai untuk tanda bahaya.
Contoh : tkita bahaya bahan korosif, mdah meledak, dll.
- Lingkaran : yakni dipakai untuk instruksi berkaitan keselamatan
yang harus ditaati oleh para pekerja. Contoh : rambu pemakaian
APD, dll.
- Kotak atau persegi panjang : yakni dipakai untuk penunjuk jalan
keluar jika terdapat bahaya, tempat menyimpan alat P3K dan
alat keselamatan lainnya.
I. Asesmen
Pertanyaan Pematik
Peralatan dan teknologi apa sajakah yang digunakan dalam
pekerjaan konstruksi perumahan ?
Ada berapa macam jenis peralatan yang digunakan dalam
pekerjaan konstruksi perumahan ?
Tujuan Pembelajaran
Diharapkan melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai
sumber dan aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik
mampu mengidentifikasi jenis peralatan dan teknologi yang
digunakan pada pekerjaan konstruksi perumahan
47
A. Pengenalan Peralatan dalam Pekerjaan Konstruksi
Konstruksi bukan sebagai pekerjaan sederhana, apapun proyeknya
memerlukan adanya SDM, material, teknologi dan peralatan dalam dunia
konstruksi. Secara bentuk dan ukurannya, terdapat banyak sekali jenis
dan ragam peralatan pribadi (digunakan diri sendiri) yang digunakan
meliputi:
1. Berdasarkan fungsi kegunaannya`
a. kegunaannya Alat utamanya, adalah perralatan khusus yang di
pergunakan oleh pekerja dalam menjalankan pekerjaan yang
dilakukan supaya sebuah pekerjaan yang dilakukannya sesuai
dengan standar operasional yang sudah ditetapkan.
Beberapa alat utama:
- Palu/ Martil
- Pahat Batu: untuk memecah batu yang keras ataupun membersih
kan sisa adukan yang menempel di dinding
- Sikat adukan; sisa adukan yang melekat didinding terlebih dulu
supaya pekerjaan plesteran bisa mendapatkan hasil yang baik
serta rapi
- Trowel; meratakan adukan
- Sendok semen; untuk mengaduk berbagai mortar misalnya
pasangan bata serta plester semprot
- Palu karet; untuk merekatkan bata ringan dengan begitu
sambungannya akan semakin kuat serta tipis dengan tidak harus
memecah bata ringannya
- Roskam; untuk penerapan perekat bata ringan
- Roskam kayu; untuk penerapan plester
- Jidar; untuk aplikasi plester yang rata diatas kepalaan. Jidar yang
baik yaitu jidar yang dibuat dari alumunium
- Roskam besi; untuk penerapan acian dan skim coat yang halus
dan tipis
- Trowel finishing
2. Concrete Mixer
Alat tersebut dipergunakan untuk merubah batuan serta mineral
alam jadi bentuk sertaukuran seperti yang diharapkan. Sehingga bisa
dihasilkan seperti batuan bergradasi, semen, beton, serta aspal. Yang
tergolong dalam alat ini yakni crusher serta concrete mixer truck. Alat
yang bisa menyampurkan material bersangkutan juga digolongkan
pada alat pemroses material yakni concretebatch plant serta asphalt
mixing plant.
Concrete mixer truck ialah kendaraan yang dipakai dalam membawa
campuran beton ready mix dari tempat pengadukan beton ke area
proyek yang mana sepanjang pengangkutannya, mixer tetap berputar
pada kecepatan 8-12 putarantiap menit supaya beton selalu homogen
dan tidak mengeras. Truk khusus yang disertai concrete mixer fungsinya
sebagai pengaduk campuran beton ready mix yang prinsip kerjanya
seperti molen.
Dalam drum ada bilah-bilah baja, sewaktu mengangkut ke area
proyeknya, drum ini berputar pelan yang tidak searah jarum jam
4. Bulldozes/Dozer/(Loder
Bullozer dozer atau Loder ialah alat yang umum dipakai pada proyek
konstruksi untuk menangani material hasil penggalian atau untuk
membuat timbunan material. Pada bagian dozer terdapat bucket
sehingga alat ini juga disebut front end dozer. Ada 2 jenis tipe dozer
antara lain, menggunakan roda kelabang (crawler tractor dozer) dan
menggunakan roda karet (wheel tractor dozer).
b. Dump Truck
Merupakan suatu truk yang
memiliki bak material yang
bisa dimiringkan jadi dalam
penurunan material yang
diangkutnya cukup dengan
memiringkan baknya jadi
Gambar 31. Dump truck
muantannya akan bisa turun Sumber internet
8. Vibratory Roller
Merupakan sebuah alat pemadat yang memadukan antara tekanan
dengan getaran. Vibratory roller memiliki efisiensi pemadatan yang
bagus. Alat tersebut memungkinkan untuk dipergunakan dengan luas
pada setiap tipe pekerjaan pemadatan. dampak dan pengaruh yang
muncul ketika menggunakan vibratory rolle ialah gaya dinamis pada
tanah cenderung mengisi elemen-elemen yang kosong di antara butir-
butirnya jadi akan mengakibatkan tanahnya semakin padat, dengan
struktur tanah yang semakin kompak. Gambar alat berat Vibratory roller
dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
9. Motor Grader
Alat ini dipergunakan untuk meratakan ataupun menghamparkan
serta membentuk permukaan tanah. Disamping hal tersebut, alat ini
juga dipergunakan juga untuk mencampur serta menebarkan tanah
serta campuran aspal. Gambar alat berat motor grader dapat di lihat
pada Gambar 34
C. Refleski
Setelah mempelajari bab tentang peralatan dan teknologi yang
digunakan dalam pekerjaan konstruksi bangunan beberapa hal yang
dapat yang dapat direfleksikan diantarnya mengenai cakupan materi
dan pemahaman materi:
1. Apakah materi dalam bab ini sudah cukup mencakup pengetahuan
tentang peralatan dan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan
konstruksi bangunan?
2. Apakah materi dalam bab ini sudah tersaji dengan runtut dan
mudah dipelajari?
3. Apakah kalian memahami maksud dan tujuan dari mempelajari
bab tentang peralatan dan teknologi yang digunakan dalam
pekerjaan konstruksi bangunan?
4. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
ini?
Aspek Pengetahuan
1. Sebutkan nama dan fungsi alat tangan tukang dalam pekerjaan
konstruksi bangunan di dalam tabel dibawah ini:
E. Pengayaan
1. Identifikasikan peralatan yang digunakan dalam proses perataan
dan pemadatan tanah!
2. Identifikasikan peralatan yang digunakan dalam pembuatan
beton, pengecoran gedung bertingkat!
3. Carilah dalam internet atau sumber belajar lain tentang alat-alat
mesin stasioner di bawah ini, gambar dan fungsi alat tersebut:
- Mesin Scroll Saw, Circular Saw Fit Table/Table Saw,
- Mesin Tatah Bobok/Mortising Chisel Machine,
- Mesin Pasah Otomatis/ Automatic Planer,
- Mesin Wood Jointer,
- Mesin Band Saw
Pertanyaan pematik
Apa saja yang dibutuhkan saat kalian akan menggambar teknik?
Bagaimana cara membuat objek nyata yang ukurannya besar
dapat digambar pada selembar kertas?
Tujuan Pembelajaran
Dengan berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik mampu menyebut
kan, menjelaskan fungsi, merawat dan menggunakan peralatan alat
gambar sesuai dengan fungsinya dalam penerapan gambar teknik
serta menggambar dasar teknik.
65
A. Jenis-Jenis Peralatan Alat Gambar secara Manual
Gambar ialah alat untuk menunjukkan tujuan dari seorang ahli
gambar (drafter). Gambar dinamakan pula bahasateknik ataupun bahasa
bagi ahli gambar. Di bidang teknik,gambar ialah alat dalam mengungkap
kan informasi. Informasi yang diungkapkan ialah dari ahli gambar
ataupun seseorang yang melukis gambarnya. Gambar teknik adalah
gambar dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para ahli
teknik untuk dijadikan sebagai media komunikasi dalam merancang
dan membuat sebuah produk. Ketentuan-ketentuan tersebut sudah
ditetapkandalam ISO (International Standarization for Organization). Untuk
membuat sebuah gambar diperlukan peralatan serta kelengkapan
menggambar. Peralatan yang dibutuhkan untuk menggambar antara
lain:
1. Kertas Gambar
Terdapat beragam jenis kertas gambar yang ada dipasaran, yang
memiliki jenis, ukuran, dan fungsi yang tidak sama. Umumnya kertas
yang dipakai untuk menggambar teknik ialah kertas gambar yang
warnanya putih dengan permukaan tidak kasar. Jika kertas gambarnya
kasar akan kesulitan dalam membuat garis lurus menggunakan tinta
atau pensil. Jenis kertas gambar yang lazimnya digunakan untuk gambar
teknik yaitu:
a. Kertas bagan, yakni kertas putih tebal yang memiliki garis
horizontal serta vertical yang jaraknya 10x10 mm. Fungsi dari
kertas ini adalah dalam menggambar sementara yang diciptakan
dari hasil pengukuran menggunakan skala yang tidak
sesungguhnya.
b. Kertas putih tebal, yakni kertas gambar pada umumnya yang
banyak dipergunakan dalam menggambar menggunakan skala
serta ukuran yang sesungguhnya.
c. Kertas kalkir, merupakan sebuah kertas yang transparan yang
umumnya dimanfaatkan dalam menggambar menggunakan
tinta..
66 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Ukuran Kertas Seri A
Kertas seri A ialah jenis ukuran kertas standar berdasar ISO 216 yang
lebar dan tinggnya bisa diukur menggunakan satuan yang baku,
contohnya: mm, cm, inchi, serta pixel. ISO 216 menjadi ketentuan dari
ISO bagi ukuran kertas internasional. Ukuran kertas seri A biasa dipakai
pada format ukuran kertas digital. Ada 11 jenis kertas seri A ISO 216,
yakni: A0, A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10. Di Indonesia ukuran
kertas A4 amat terkenal bagi dokumen Ms Word. Disamping itu ada
pula ukuran lainnya yakni: 2A0 serta 4A0 yang tidak dicantumkan pada
ISO 216.
4. Jangka Gambar
Jangka ialah peralatan gambar yang dipakai dalam melukis lingkaran
dengan menancapkan sebuah ujung batang di kertas gambarnya selaku
pusat lingkarannya serta yang lainnya selaku pensil dalam melukis garis.
Jangka memiliki dua kaki, salah satu ujung kakiknya berupa logam
runcing yang dilengkapi sekrup, sementara kaki lainnya bisa diisi
menggunakan:
a. ujung pensil
b. trek pen
c. Jarum jangka, untuk membagi atau mengukur
d. devider (jangka tusuk)
Berdasarkan penggunaannya jangka terbagi atas:
1. Jangka besar, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 100 sampai 200 mm.
2. Jangka menengah, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 20 sampai 100 mm.
3. Jangka kecil, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 5 sampai 30 mm.
Ketika akan menggambar lingkaran yang diameternya 500 mm bisa
mempergunakan penghubung ataupun jangka batang sementara dalam
menggambar lingkaran yang jari-jarinya kecil bisa memakai jangka
b. Mal Lengkung
Fungsinya mal lengkung ialah dalam menggambar garis lengkung
istimewa yang tak dapat dibuat dengan jangka serta alat yang lain,
misalnya garis lengkung diagram serta grafik.
c. Mal bentuk
Dalam menggambar geometri serta lambang tertenu secara cepat
dipakai mal bentuk. Karena dalam mal bentuk terdapat bermacam-
macam bentuk seperti lingkaran , kotak dan elips. Untuk menggambar
lingkaran kecil disamping memakai jangka orleon serta jangka
pegas, juga bisa memakai mal lingkaran. Lingkaran yang kecil bisa
digambar menggunakan mal lingkaran yang berdiameter 1 mm
hingga 36 mm.
8. Busur Derajat
Kegunaan alat ini untuk membagi suatu sudut dengan sama besar.
Busur derajat biasanya berbahan plastik ataupun mika bening dan
disertai garis pembagi dari sudut 0° - 180°, tetapi ada juga yang dari
sudut 0° - 360°.
Untuk menghitung sudut dengan busur derajat, dengan memper
hatikan prosedur di bawah:
a. Posisikan pusat busur derajat dititik sudut yang hendak diukur.
b. Posisikan satu kaki sudutnya di 0°.
c. Cermati angka dalam busur derajat yang dilewati kaki sudut
lainnya.
d. Angka tersebut sebagai besaran sudut itu.
9. Rapido
Rapido ialah alat gambar disertai tinta dalam membuat gambar di
kertas kalkir. Rapido mempunyai beragam ukuran (memperlihatkan
tebal dan tipisnya garis yang dibuat) yakni dari 0,1 - 2,0 mm. agar
mempermudah dalam memilih pen, jadi setiap ukuran diberi warna
khusus. Beragam merek rapido yakni Rotring, Staedtler, Faber Castle,
Primus. Di bawah ini contoh bentuk rapido,
Prosedur penggunannya:
untuk menarik garis menggunakan rapido baiknya ditempelkan
sajapada kertas, tidak boleh ditekan, lalu ditarik pada kemiringanantara
60º–80º dari kiri ke kanan. selain itu tidak boleh menarikgaris dari atas
ke bawah. bila jalannya tinta tersendat rapido diangkat kemudian
digoyang goyang horizontal, lalu coba digunakan lagi. Jika masih kurang
lancar diulangi lagi gerakan tadi. bila tintanya tidak mau keluar mata
rapido perlu dicuci maupun dibersihkan. bila tintanya selalu keluar itu
artinya pengisian tempat tintanya tidak teliti oleh karenanya pada tabung
tinta ada udara yang menekan jadi tinta keluar dari mata rapido. baiknya
cara mengisi tinta tidak terlalu penuh. Supaya awet, rapido perlu dirawat
dengan cara membersihkannya dengan rutin. dalam membersihkan pen
rapido bisa dilakukan dengan cara:
a. copot pena dari tangkai/rumahnya memakai kunci pena yang
disediakan.
b. Semprotkan air kearah pena.
c. Ketuk-ketukan dengan perlahan dalam mengeluarkan tinta
didalam pen itu serta semprotkan lagi menggunakan air hingga
bersih.
a
c b
Keterangan:
a : Tebal garis
b : Jarak antara garis dianjurkan nilai min = 3ac : Ruang antara garis
min 0,7 mm
Garis gores dan garis bertitik yang berpotonganatau bertemu harus
diperhatikan dengan jelas titik pertemuannya atu titik perpotongannya.
3. Skala
Skala gambar adalah perbandingan ukuran linear pada objek yang
ditampilkan pada gambar dengan ukuran yang sebenarnya dari elemen
objek yang sama,. terhadap linear dan unsur yang sama atau dari benda
pengecilan atauperbesaran gambar. Pada ISO 5455-1979 diatur tentang
skala dan instruksi untuk menggunakan skala pada gambar. Ada tiga
macam skala gambar, yaitu:
- Skala penuh, digunakan apabila gambar dibuat dengan ukuran
yang sama dengan benda sebenarnya. Penulisan skala penuh
adalah dengan ditlis 1 : 1.
- Skala pembesaran, digunakan bila gambarnya dibuat lebih besar
dari benda sebenarnya. Penulisan skala pembesaran ditulis X :
1. Dengan X adalah faktor pengali.
1. Menggambar Garis
a. Menggambar garis Tegak Lurus
- Posisikan sisi miring segitiga 45° -45° sehingga berimpitan pada
garisyang sudah ada dan bagian bawah ditahan segitiga lain.
- Putar segitiga 45° - 45° mencapai 90° (lihat anak panah B) jadi
sisi miringnya menjadi tegaklurus garis l. Geser segitiganya (lihat
anakpanah b) jika diperlukan.
- Tariklah garis m.
e. Menggabungkan Garis
Untuk menggabungkan garis lurus dengan garis lurus yang perlu
anda perhatikan adalah tidak boleh ada kelebihan garis yang
memotong atau menyilang.
- Tarik gais dari titik A ke titik B, kemudian dilanjutkan dari titik B
menuju titik C dan seterusnya dari titik C ke titik D sehingga garis
ABCD bergabung.
- Jangan menggabungkan garis yang tidak sejalan karena hasilnya
akan kurang baik.
- Misalnya dari A ke B, dari D ke C atau dari B ke C.
h. Segitiga
membuat segitiga jadi setidaknya ditetapkan 3 informasi supaya
segitiga yang digambar seperti yang diinginkan. Unsur yang
dipergunakan selaku patokan dalam membuat segitiga ialah:
1) Sisi–sudut–sisi
- Buat garis AB, dengan mengukur garispengukuran 1 dengan
jangka.
- Pindahkan sudut yang ditentukan dengan pengukuran
urutan 2, 3, 4 dan 5 pada titik A.
- Ukurkan panjang garis ukuran 6 ke garis sudut yang telah
dibentuk pada titik C.
- Segitiga ABC sudah tergambar.
2) Sudut-sisi-sudut
- Buat garis AB, dengan mengukur garis pengukuran 1 dengan
jangka.
- Pindahkan sudut yang ditentukan dengan pengukuran
urutan 2, 3 pada titik A dan urutan 4, 5 pada titik B.
- Pertemuan garis pembentuk kedua sudut memotong titik C.
- Segitiga ABC sudah tergambar.
i. Bujur Sangkar
- Tentukan lingkaran dengan titik pusat M.
- Tarik garis tengahnya memotong titik A dan B.
- Lingkarkan jari-jari dari titik A dan B sama panjang.
- Hubungkan perpotongan lingkaran dari titik A dan B, sehingga
memotong lingkaran yang ditentukan pada titik C dan D.
- Titik A, B, C dan D dihubungkan membentuk segi empat
beraturan atau bujur sangkar.
j. Segi n Beraturan
1) Segi lima beraturan
- Tentukan lingkaran dengan pusat M.
- Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di
titik A dan titik B.
- Buat busur yang sama dari titik A dan titik B,perpotongan
busur tersebut ditarik garismemotong lingkaran di titik C
dan D serta melalui titik M.
- Buat busur yang sama pada titik B, perpotongan busur
tersebut ditarik garis hingga memotong di titik E.
- Hubungkan garis dari titik E dan titik D.
- Lingkarkan dari titik E sepanjang ED ke arah MA hingga
memotong di titik F. Garis DF merupakan sisi dari segi lima
beraturan.
- Seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran
akan membentuk segi lima beraturan.
a. Proyeksi Isometri
Adalah suatu proyeksi yang mempunyai perbandingan panjang
ketiga sumbunya X : Y : Z adalah 1 : 1 : 1. Jarak antar sumbu
membentuk sudut 120 derajat dan besar sudut yang dibentuk antara
sumbu x dan sumbu y terhadap garis mendatar adalah 30 derajat.
c. Proyeksi Trimetri
Pada proyeki ini terlihat kemiringan kedua sisinya berbeda, satu
sisinya mempunyai perbandingan 1:11 dengan dengan panjang =
1/10a. Sedangkan kemiringan sisi yang lainnya mempunyai
perbandingan 1:3 dengan panjang = a. Dan tinggi sisinya = a.
d. Proyeksi Miring
Pada Proyeksi Miring (Oblique), sumbu X berimpit pada garis
mendatar dan sumbu Y membengtuk sudut 45 derajat terhadap
garis mendatar. Skala pada proyeksi miring yaitu skala pada sumbu
X = 1 : 1 dan pada sumbu Y = 1 : 2 sedangkan pada sumbu Z =1 :
1.
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya
mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang
memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor.
Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-
proyektor tersebut sejajar satu sama lain.
Proyeksi orthogonal meliputi 2 yaitu Proyeksi Eropa dan Amerika,
yang digunakan untuk memproyeksikan pkitangan dari sebuah gambar
tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi.
a. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung
dari masing pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan
bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya
terbalik dengan arah pandangannya
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka= Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
b. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada
yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika
merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah
pandangannya
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
E. Refleksi
1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
2. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk
pengetahuan dasar tentang menggambar dasar teknik?
3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
4. Apakah kalian tertarik untuk mempelajar materi ini?
Aspek Pengetahuan.
1. Sebutkan 5 jenis alat gambar teknik beserta fungsinya !
2. Jika ukuran nyata sebesar 5 meter, berapa ukuran dalam gambar
jika menggunakan skala 1: 20 ?
3. Jelaskan peralatan apa saja yang digunakan untuk membuat
menggambar Segi Lima !
4. Jelaskan yang dimaksud gambar teknik !
5. Jelaskan macam-macam mal gambar beserta fungsinya !
6. Jelaskan perbedaan pensil batang dan pensil mekanik !
7. Jelaskan macam-macam ukuran kertas gambar !
8. Sebutkan apa saja yang harus dicantumkan pada etiket !
9. Jelaskan perbedaan proyeksi Eropa dengan Amerika!
10. Apa yang dimaksud dengan proyeksi ortogonal?
Aspek Ketrampilan
1. Buatlah etiket gambar dengan ukuran kertas kuarto A4!
2. Buatlah gambar berikut pada kertas A3 gambar persegi ukuran
5 cm x 5 cm sebanyak 4 gambar. Perhatikan jenis garis, ketebalan
dan peralatan yang diperlukan dalam pembuatannya. Beri etiket
(kepala gambar) dan garis pembatas sesuai dengan ketentuan.
a. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,3 mm
dengan jarak antar garis 0,7 mm
b. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,4 mm
dengan jarak antar garis 0,7 mm
c. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,6 mm
dengan jarak antar garis 0,7 mm
d. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,8 mm
dengan jarak antar garis 0,7 mm
Pengayaan
Gambarlah bentuk-bentuk geometri di bawah ini pada kertas ukuran
A3 dengan skala 1:1 dan berilah etiket pada kertas gambar !
1. segi delapan dan segi sepuluh
111
Developer : adalah sebuah lembaga atau instansi dalam bentuk
perusahaan yang dimiliki swasta maupun pemerintah
yang bergerak di bidang propert
Demografi : ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan
penduduk; ilmu yang memberikan uraian atau gambaran
statistik mengenai suatu bangsa dilihat dari sudut sosial
politik; ilmu kependudukan.
DIN : Singkatan dari Deutsches Institut Normung yang
berkedudukan di jerman. merupakan lembaga nasional
jerman yang bertugasmenetapkan standarisasi.
Etiket : Kepala gambar yang dibuat disisi kanan bawah kertas
gambar dan berisi berbagai informasi penting mengenai
benda kerja.
Garis : Deretan titik-titik yang salingberhubungan.
International Labour Organization : Organisasi Perburuhan Internasional
atau ILO adalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang
bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh
pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil,
aman dan bermartabat. Tujuan utama ILO adalah
mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong
terciptanya peluang kerja yang layak, meningkatkan
perlindungan sosial serta memperkuat dialog untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait
dengan dunia kerja
Investor : setiap orang atau entitas lain (seperti perusahaan atau
reksa dana) yang memberikan modal dengan harapan
menerima pengembalian keuangan.
ISO : Singkatan dari International Standardization for
Organizationyang berkedudukan di Swiss yang mengatur
dan mengawasi standar, ukuran, manajemen dan kualitas
produk seluruh anggotanya diseluruh dunia
115
Santoso, Gunara. 2017.Buku pedoman pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja. Jakarta : PT. Danayasa Arthatama Tbk.
Sinaga, S. 2017. Dasar Menggambar Teknik Bangunan. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Suparno. 2008. Teknik Gambar Bangunan Jilid 1. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Thamrin A.G. 2008. Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 1. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentangPerumahan dan Kawasan
Permukiman.
Yustisia, Henny.2016. Modul Guru Pembelajar Teknik Gambar Bangunan.
Medan: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan P4TK
Sumber Internet:
http://ditsmp.kemdikbud.go.id/menilik-sumber-energi-terbarukan-di-
masa-depan/
http://bujurplanologi.blogspot.com/2014/04/perbedaan-perencanaan-
tapak-dalam-ilmu-arsitektur-dan-ilmu-planologi.html
https://www.pengadaan.web.id/2016/02/tugas-dan-wewenang-
konsultan-perencana-dalam-proyek-konstruksi.html
http://eprints.uny.ac.id/67217/4/4.%20BAB%20II.pdf
http://sibima.pu.go.id/ K3.pdf
http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32428/mod_resource/
content/1/2005-04-Pengetahuan%20dasar%20K3.pdf 16 April
2021.
http://sipilworld.blogspot.com/2013/03/pemeriksaan-bahan-di-
lapangan-di-dalam.html 20 April 2021.
https://www.advernesia.com/blog/ukuran-kertas/ukuran-kertas-a0-a1-
a2-a3-a4-a5-a6-a7-a8-a9-a10/
https://www.academia.edu/10007008/PROYEKSI
http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/363/3/BAB%20II%20
TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unpas.ac.id/28483/8/08%20BAB%202.pdf
119
BIODATA PENELAAH