Anda di halaman 1dari 148

KEMENTERIAN PENDIDIKAN , KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

REPUBLIK INDONESIA Winarko


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Winarko
2021

BUKU SISWA

Buku Siswa Dasar-Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan


Dasar-Dasar
Teknik Konstruksi
P
erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat,
membuat manusia harus mampu beradaptasi dan memiliki
kompetensi dalam menghadapi perkembangan tersebut.
dan Perumahan
SMK merupakan salah satu bentuk pendidikan yang diharapkan
mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja, mandiri, ber- SEMESTER 1
wirausaha dan melanjutkan pendidikan untuk menghadapi perkemba-
ngan jaman serta siap menjadi pionir bagi bangsa Indonesia.
Sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didik di SMK, maka
disusunlah buku Dasar-Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan untuk SMK
kelas X guna mempermudah di dalam mempelajari kompetensi bidang
konstruksi dan perumahan. Buku ini disajikan dalam bahasa yang mudah
dipahami oleh pembaca, dan dilengkapi dengan petunjuk penggunaan
buku, pendahuluan serta glosarium sebagai pembantu dalam mempelajari SEMESTER 1

buku ini.
SMK Kelas X

ISBN 978-623-6199-77-0
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERBUKUAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat SMK Kelas X
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X i
ii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
W I N A R KO

Buku Siswa
DASAR-DASAR
TEKNIK KONSTRUKSI
DAN PERUMAHAN

UNTUK SMK KELAS X

SEMESTER 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN , KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASIDI REKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
2021

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X iii


Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia. Dilindungi Undang-Undang.

Disclaimer:
Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku
pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU
No. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini
merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui
alamat surel buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas
buku ini.

Buku Siswa Dasar-Dasar Teknik Konstruksi Dan Perumahan


Untuk SMK Kelas X Semester 1

Penulis : Winarko
Penelaah : Haryadi
Lay Outer : A. Jamroni

Penerbit
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat

Cetakan pertama, 2021


ISBN 978-623-6199-77-0 (Jil.1)
Isi buku ini menggunakan huruf Sogoe UI 12/16 pt.
146 hlm.: 17,6 x 25 cm

iv Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


KATA PENGANTAR

S
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
ehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK),
Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah menyusun
contoh perangkat ajar.
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh
pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan capaian
pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar,
video pembelajaran, modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dan Budaya Kerja, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan
beragam perangkat ajar yang relevan dari berbagai sumber. Pemerintah
menyediakan beragam perangkat ajar untuk membantu pendidik yang
membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengajaran. Pendidik
memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi
perangkat ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta
kebutuhan peserta didik.
Buku ini merupakan salah satu perangkat ajar yang bisa digunakan
sebagai referensi bagi guru SMK dalam mengimplementasikan Pem­
belajaran dengan Paradigma Baru. Buku teks pelajaran ini digunakan
masih terbatas pada SMK Pusat Keunggulan.
Selanjutnya, Direktorat SMK mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari
penulis, penelaah, reviewer, edistor, ilustrator, desainer, dan pihak terkait
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini
bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada SMK Pusat
Keunggulan.

Jakarta, Juli 2021

Direktur SMK

v
vi Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
PRAKATA PENULIS

P
uji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan buku pelajaran siswa Dasar-Dasar Teknik
Konstruksi dan Perumahan untuk SMK kelas X. Buku ini ditulis sebagai
salah satu sumber belajar bagi siswa, dan juga buku ini ditulis secara
umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat
ini.
Dalam setiap bab pada buku ini dilengkapi dengan Tujuan Pem­
belajaran, pertanyaan pematik, materi, Refleksi, Aktivitas Siswa, Penilaian
berupa tes tertulis dan tugas dan Pengayaan. Buku ini disajikan dalam
bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca yang dilengkapi dengan
petunjuk penggunaan buku, pendahuluan dan gosarium sebagai
pembantu dalam mempelajari buku ini. Dengan adanya buku ini
diharapkan peserta didik dapat lebih mudah dalam mempelajari Dasar-
Dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan.
Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sejawat
SMKN 1 Sedayu Bantul Yogyakarta, tim penyusun buku bidang Konstruksi
dan properti, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusu­
nan buku ini, dan sangat menerima saran masukan dan kritik guna
perbaikan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi siswa khusunya
dan pembaca secara umum. Salam Merdeka Belajar.

Penulis.

vii
viii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................... v
PRAKATA PENULIS....................................................................... vii
DAFTAR ISI..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................... xii
DAFTAR TABEL.............................................................................. xv
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU.............................................. xvii
CAPAIAN PEMBELAJARAN......................................................... xix

PENDAHULUAN............................................................................ xxi
A. Rasional................................................................................................... xxi
B. Cakupan dan Ruang Lingkup.......................................................... xxii
C. Tujuan Pembelajaran.......................................................................... xxiii
D. Pendekatan Strategi Pembelajaran ............................................. xxiii
E. Media Pembelajaran........................................................................... xxiv
F. Evaluasi Pembelajaran ...................................................................... xxiv

BAB 1
MENGENAL TEKNIK KONSTRUKSI PERUMAHAN DAN
PELUANG BISNIS, WIRAUSAHA SERTA KARIR BIDANG
KONSTRUKSI PERUMAHAN....................................................... 1
A. Peluang bisnis, Profesi kerja dan kewirausahaan
pada pekerjaan konstruksi dan perumahan.............................. 2
B. Pengertian Pekerjaan Konstruksi .................................................. 11
C. Tahapan dalam Pekerjaan Konstruksi........................................... 12

ix
D. Pengertian Rumah, Perumahan dan Pemukiman.................... 16
E. Tipe Perumahan................................................................................... 19
F. Green dan Suistainable Building.................................................... 23
G. Refleksi..................................................................................................... 29
H. Asesmen.................................................................................................. 29
I. Pengayaan.............................................................................................. 30

BAB 2
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN
HIDUP DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI................................... 31
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Hidup............................................................................... 32
B. Tujuan Keselamatan Kesehatan kerja.......................................... 32
C. Syarat dan Ketentuan K3LH............................................................. 33
D. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja............................................... 34
E. APD K3 pada Pekerjaan Konstruksi............................................... 35
F. Rambu dan Simbol K3....................................................................... 40
G. Budaya Kerja Industri.......................................................................... 42
H. Refleksi..................................................................................................... 45
I. Asesmen ................................................................................................ 45
J. Pengayaan.............................................................................................. 46

BAB 3
PERALATAN DAN TEKNOLOGI DALAM KONSTRUKSI
DAN PERUMAHAN....................................................................... 47
A. Pengenalan Peralatan dalam Pekerjaan Konstruksi................ 48
B. Peralatan Berat Dalam Pekerjaan Konstruksi Gedung........... 50
C. Refleski..................................................................................................... 62
D. Asesmem................................................................................................. 63
E. Pengayaan.............................................................................................. 64

x Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


BAB 4
MENGGAMBAR DASAR TEKNIK................................................ 65
A. Jenis-Jenis Peralatan Alat Gambar secara Manual.................. 66
B. Mengenal Garis dalam gambar...................................................... 79
C. Aturan Kelengkapan Informasi Gambar Teknik....................... 81
D. Menggambar Bidang......................................................................... 86
E. Menggambar proyeksi Isometri dan Orthogonal................... 98
F. Refleksi..................................................................................................... 106
G. Asesmen.................................................................................................. 107

GLOSARIUM................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 115
BIODATA PENULIS........................................................................ 119
BIODATA PENELAAH.................................................................... 120

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X xi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ilustrasi Developer Perumahan................................................ 3


Gambar 2. Ilustrasi Pekerjaan Kontraktor................................................... 4
Gambar 3. Ilustrasi Pekerjaan Pengawas.................................................... 5
Gambar 4. Ilustrasi Pekerjaan Perencana................................................... 7
Gambar 5. Ilustrasi Supermarket Bangunan............................................. 8
Gambar 6. Ilustrasi Agen Properti................................................................. 9
Gambar 7. Ilustrasi Jasa Sewa Alat Berat.................................................... 10
Gambar 8.Rumah Gandeng/Kopel............................................................... 20
Gambar 9. Rumah Deret................................................................................... 21
Gambar 10. Ilustrasi Green Buiding............................................................. 23
Gambar 11. Green material............................................................................. 24
Gambar 12. Energi Terbarukan...................................................................... 25
Gambar 13. Helm Sebagai Pelindung Kepala.......................................... 36
Gambar 14. Kaca Mata Pelindung................................................................ 36
Gambar 15. Ear plug dan Ear Muff................................................................ 37
Gambar 16. Sarung Tangan............................................................................. 38
Gambar 17. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes)..................................... 39
Gambar 18. Sabuk Pengaman (Safety Belt)............................................... 39
Gambar 19. Rompi Safety................................................................................ 40
Gambar 20. Rompi Safety................................................................................ 41

xii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 21. Simbol-simbol K3...................................................................... 41
Gambar 22. Ilustasi Budaya Kerja 5R........................................................... 45
Gambar 23. Alat ringan atau handtool........................................................ 52
Gambar 24. Mobile Crane................................................................................ 54
Gambar 25.Tower Crane................................................................................... 55
Gambar 26. Concrete Mixer Truck................................................................ 57
Gambar27. Concrete Pump Longboom..................................................... 57
Gambar 28. Dozer............................................................................................... 58
Gambar 29. Excavator....................................................................................... 59
Gambar 30. Truk.................................................................................................. 60
Gambar 31. Dump truck.................................................................................. 60
Gambar 32. Water Tank Truck....................................................................... 61
Gambar 33 Vibratory roller.............................................................................. 62
Gambar 34. Motor Grader................................................................................ 62
Gambar 35. Pneumatic tire Roller.................................................................. 63
Gambar 36Tandem Roller................................................................................. 64
Gambar 37 Asphalt Finisher........................................................................... 65
Gambar 38. Pembagian Ukuran Kertas Gambar..................................... 72
Gambar 39. Pensil Mekanik dan batang................................................... 73
Tabel 2. Tingkat kekerasan pensil................................................................. 74
Gambar 40. segitiga siku.................................................................................. 75
Gambar 41. jangka............................................................................................ 76
Gambar 42. Trek Pen ....................................................................................... 77
Gambar 4.3 Mal huruf....................................................................................... 77
Gambar 44. mal lengkung............................................................................... 78
Gambar 45. Mal Bentuk.................................................................................... 79
Gambar 46. penghapus tinta dan Penhapus pensil............................. 79
Gambar 47. Busur derajat............................................................................... 80
Gambar 48. Rapido............................................................................................ 81
Gambar 49. Cara membersihkan rapido.................................................... 82
Gambar 50. Meja gambar............................................................................... 83
Gambar x Detail Mesin gambar................................................................... 84

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X xiii


Gambar 51. Detail Mesin Gambar............................................................... 84
Gambar 52. Jarak Antar Garis......................................................................... 86
Gambar 53. Cara Penarikan Garis................................................................. 86
Gambar 54. Bentuk Huruf Standar gambar teknik JIS........................... 88
Gambar 55 Contoh Etiket ............................................................................... 89
Gambar 56. Macam-macam arsiran............................................................. 91
Gambar 57 Membuat Garis Tegak Lurus.................................................... 92
Gambar 58. Membagi Garis Sama Panjang............................................... 92
Gambar 59. Membagi garis sama panjang............................................... 93
Gambar 60. Membuat Garis Lengkung Dengan jangka...................... 94
Gambar 61. Membuat Garis Lengkung dengan Mal............................. 95
Gambar 62. Menggabung Beberapa Garis................................................ 96
Gambar 63. Menggabung garis lengkung................................................ 97
Gambar 64. Membagi Sudut Sama Besar.................................................. 97
Gambar 65. Membagi sudut siku-siku menjadi tiga sama besar..... 98
Gambar 66.membuat segitga cara Sisi–sudut–sisi................................. 99
Gambar 67. Menggambar Segitiga Cara Sudut-sisi-sudut................. 100
Gambar 68. Menggambar Segitiga Cara sisi-sisi-sisi............................ 100
Gambar 69. Menggambar Bujur Sangkar.................................................. 101
Gambar 70. Menggambar Segi Lima Beraturan...................................... 102
Gambar 71. Menggambar Segi EnamBeraturan.................................... 103
Gambar 72. Proyeksi Isometri....................................................................... 104
Gambar 73. Proyeksi Dimetri.......................................................................... 104
Gambar 74 Proyeksi Trimetri.......................................................................... 105
Gambar 75. Proyeksi Miring (Oblique)....................................................... 106
Gambar 76. Perspektif 1 titik hilang............................................................ 107
Gambar 77. Perspektif 2 titik hilang........................................................... 108
Gambar 78. Proyeksi Eropa............................................................................. 109

xiv Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


DAFTAR TABEL

Tabel 1. . Kebutuhan Luas Minimum Bangunan dan Lahan


. Untuk Rumah................................................................................. 20
Tabel 3. . Istilah budaya kerja...................................................................... 44
Tabel 3. . Skala yang dianjurkan untuk digunakan............................. 90

xv
xvi Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU

Buku ini disusun sebagai salah satu referensi bahan ajar siswa dalam
mempelajari mata pelajaran dasar-dasar konstruksi dan perumahan,
untuk mempermudah siswa dalam mempelajari buku ini maka siswa
diharapkan:
1. Bacalah pendahuluan agar kalian bisa memahami seluruh materi
yang akan disampaikan pada pelajaran dasar-dasar konstruksi dan
perumahan yang ada dalam elemen dan diskripsi capaian
pembelajarannya.
2. Dalam setiap bab akan disajikan tujuan pembelajaran, materi, refleksi,
penugasan, soal tes tertulis, pengayaan, interaksi pembelajaran.
3. Melakukan aktifitas secara mandiri dalam menambah materi dan
pengetahuan dalam pelajaran ini melalui beberapa cara, antara lain
bertanya kepada guru, teman sekolah, internet dan media lainnya
yang mendukung penguasaan pelajaran dasar-dasar konstruksi dan
perumahan.
4. Buku ini disusun dalam beberapa bab yang dalam penyajiannya
tidak mepersyaratkan harus runtut mulai dari bab awal sampai akhir,
akan tetapi dapat menyesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-
masing.

xvii
5. Dalam proses pembelajarannya sangat dimungkinkan dilakukan
pengembangan dengan memperhatikan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik, guru, sumber belajar, media belajar dan lingkungan
di sekolah masing-masing.

xviii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


CAPAIAN
PEMBELAJARAN

Pada akhir fase E (kelas X SMK) Selama 2 semester, peserta didik akan
mendapatkan gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya
sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan
dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada
aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan
Perumahan.

Elemen Capaian Pembelajaran Semester

Proses bisnis pada Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1
pekerjaan konstruksi dan memahami proses bisnis pada pekerjaan
perumahan konstruksi dan perumahan meliputi
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan perumahan.

Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1


dan dunia kerja memahami berbagai jenis pekerjaan di
konstruksi dan bidang konstruksi dan perumahan,
perumahan perkembangan teknologi dalam bidang
konstruksi dan perumahan, isu-isu global
terkait green building dan sustainable
building, serta spesifikasi dan karakteristik
bahan bangunan sesuai dengan
perkembangan teknologi berbasis green
material.

xix
Profesi dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
kewirausahaan (job- memahami profesi dan kewirausahaan
profile dan (job- profile dan technopreneurship),
technopreneurship), serta serta peluang berwirausaha dalam bidang
peluang usaha pada konstruksi dan perumahan, dengan
pekerjaan konstruksi dan melaksanakan pembelajaran berbasis
perumahan proyek nyata sebagai simulasi proyek
kewirausahaan.
Teknik dasar pekerjaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1
teknik konstruksi dan memahami teknik dasar konstruksi dan
perumahan perumahan melalui pengenalan dan
praktik dasar secara menyeluruh pada
penggunaan peralatan dan teknologi
yang digunakan di bidang konstruksi dan
perumahan.
Keselamatan dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1
Kesehatan Kerja serta menerapkan K3LH dan budaya kerja
Lingkungan Hidup industri, antara lain: praktik-praktik kerja
(K3LH) dan budaya kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat
industri kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan
darurat, dan penerapan budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).
Perhitungan statika Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 2
bangunan memahami elemen-elemen struktur
bangunan, perhitungan keseimbangan
gaya pada struktur bangunan, dan
perhitungan gaya batang pada rangka
sederhana.
Dasar konstruksi Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 2
bangunan dan memahami spesifikasi dan karakteristik
perumahan bahan bangunan, jenis pekerjaan
konstruksi yang mendasari pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dan perumahan.
Ukur tanah Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 2
memahami jenis-jenis alat ukur, cara
pengoperasian dan perawatan alat ukur
sederhana maupun profesional (manual/
digital) serta menghitung data hasil
pengukuran untuk evaluasi.
Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu Semester 1
menggambar teknik dasar, termasuk Semester 2
penggunaan alat gambar, pemahaman
standar gambar teknik, gambar proyeksi
orthogonal dan proyeksi piktoral, dan
gambar 2D serta 3D.

xx Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


PENDAHULUAN

A. Rasional
Konstruksi perumahan adalah kegiatan pembangunan perumahan
yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
konstruksi. Aktivitas kegiatan tersebut berulang dengan mengembangkan
dan memperhatikan fasilitas sosial dan lingkungan supaya berfungsi
secara maksimal. Konstruksi dan perumahan merupakan satu kesatuan
dalam memenuhi kebutuhan dan kenyamanan bagi penghuninya.
Dalam proses pelaksanaan konstruksi dan pembangunan perumahan,
berupa kegiatan pembangunan atau proyek yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pola pekerja pada proyek perumahan
umumnya memiliki pola yang lebih sederhana dibandingkan dengan
proyek-proyek konstruksi lain seperti gedung atau pembangunan pabrik.
Pola umum pekerja pada proyek perumahan seperti pada gambar alir
berikut :
Dasar-dasar teknik konstruksi dan perumahan mengenalkan
spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan sesuai dengan
perkembangan teknologi berbasis green material, serta berbagai jenis
pekerjaan konstruksi yang mengedepankan pekerjaan konstruksi dan
perumahan terkait isu global green building dan sustainable building.
Peserta didik SMK merupakan generasi penerus bidang konstruksi

xxi
bangunan yang mempunyai pilihan karir antara lain menduduki jabatan
kerja sebagai perencana, pelaksana, atau menjadi pengembang (de­
veloper) perumahan di samping dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan adalah mata pelajaran
yang mengajarkan kompetensi dasar-dasar penguasaan teknik konstruk­
si dan perumahan, meliputi penguasaan perencanaan dan pelaksanaan
konstruksi dan perumahan sebagai lkitasan bagi peserta didik untuk
mendalami salah satu kompetensi lanjut pada Program Keahlian Teknik
Konstruksi dan Perumahan.
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan
berkontribusi dalam memampukan peserta didik menjadi warga negara
yang menguasai keahlian teknik konstruksi dan perumahan yang dapat
mengejawantahkan profil pelajar pancasila, khususnya kemampuan
bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong dan peduli terhadap
lingkungan.

B. Cakupan dan Ruang Lingkup.


Lingkup materi mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan
Perumahan terdiri atas: pengetahuan dasar tentang gambar teknik,
perhitungan statika bangunan, pekerjaan dasar konstruksi bangunan,
perencanaan perumahan, pekerjaan pengukuran tanah dengan
menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup
(K3LH) serta budaya kerja industri, melalui berbagai model pembelajaran
antara lain: model pembelajaran Project Based learning (PjBL), Problem
Based Learning atau Inquiry Learning yang dipilih berdasarkan tujuan
dan karakteristik materi pembelajaran, untuk memfasilitasi peserta didik
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir
kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving),
berkomunikasi (communication), dan berkolaborasi (collaboration).

xxii Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


C. Tujuan Pembelajaran
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan dalam
kurun waktu dua semester bertujuan membekali peserta didik dengan
dasar-dasar soft skills dan hard skills sebagai berikut:
1. Memahami proses bisnis pada pekerjaan konstruksi dan perumahan;
2. Memahami perkembangan teknologi dan dunia kerja di bidang
konstruksi dan perumahan;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job profile dan techno­
preneurship), serta peluang usaha pada bidang pekerjaan konstruksi
dan perumahan;
4. Memahami lingkup kerja teknik konstruksi dan perumahan;
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri di lingkungan kerjanya;
6. Memahami ilmu statika bangunan untuk mendasari perhitungan
kekuatan konstruksi bangunan;
7. Memahami spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan dan jenis
pekerjaan konstruksi yang mendasari pelaksanaan pekerjaan kons­
truksi dan perumahan;
8. Memahami penggunaan peralatan pengukuran serta mampu
menghitung data hasil pekerjaan pengukuran;
9. Memahami dasar menggambar teknik menggunakan peralatan
manual dan perangkat lunak atau digital.

D. Pendekatan Strategi Pembelajaran


Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada peluang kerja
setelah lulus dari program keahlian Teknik Konstruksi dan Perumahan,
dan konsentrasi-konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII
untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan
kreativitas.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X xxiii


Tahap pengembangan wawasan dan internalisasi soft skills ini
membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) dari waktu yang tersedia
pada kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills yang lebih spesifik.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem - based learning), atau inquiry learning serta
metode pembelajaran antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi,
observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan
karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Pembelajaran Dasar-dasar
Teknik Konstruksi dan Perumahan dapat dilakukan secara sistem blok
disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari.

E. Media Pembelajaran
Proses pembelajaran pada mapel dasar-dasar teknik konstruksi dan
perumahan ini menggunakan beberapa media dalam kegiatan belajar
mengajar diantaranya:
1. Laptop
2. LCD
3. Wal lchart
4. Media lainnya yang mendukung.

F. Evaluasi Pembelajaran
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek
sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record),
penilaian antar teman, serta penilaian diri, dan aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, dan portofolio.

xxiv Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


BAB

Sumber : Dokumen penulis


1
MENGENAL TEKNIK KONSTRUKSI
PERUMAHAN DAN PELUANG BISNIS,
WIRAUSAHA SERTA KARIR BIDANG
KONSTRUKSI PERUMAHAN

Pertanyaan Pematik
- Apa saja peluang bisnis, usaha, dan kerja yang bisa didapatkan
pada bidang konstruksi dan perumahan ?
- Berapa besar keinginan kalian menjadi seorang wirausaha dibidang
konstruksi?
- Apa yang ada dibenak kalian tentang konstruksi itu ?

Tujuan Pembelajaran
Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik mampu mengenal
dunia kerja, peluang bisnis, dan wirausaha dibidang konstruksi dan
perumahan, serta memahami konsep pekerja­a n konstruksi dan
perumahan.

1
A. Peluang bisnis, Profesi kerja dan kewirausahaan pada
pekerjaan konstruksi dan perumahan
Data penduduk khusus usia produktif di Indonesia yang cukup tinggi,
belum lagi jika berbicara tentang kenaikan peringkat ekonomi masya­
rakat Indonesia, hal ini bisa dilihat dengan produktivitas masyarakat kita.
Juga karena juga jumlah penduduk yang besar, maka sektor kosntruksi
dan perumahan akan menjadi kebutuhan penduduk. Masyarakat usia
produktif, keluarga muda, sangat kebutuhaan akan rumah tinggal
mereka mendambakan hunian yang representatif, tentunya perumahan
salah satu jawabannya. Dari fakta tersebut menjadi indikator bahwa
peluang bisnis konstruksi dan perumahan cukup menjanjikan,
Peluang usaha, kareir dan lapangan pekerjaan di bidang teknik
konstruksi dan perumahan, adalah:
1. Pengembang (developer perumahan)

Gambar 1. Ilustrasi Developer Perumahan


Sumber https://www.inafina.id/developer-rumah.

2 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Pengertian perusahaan pengembang perumahan adalah adalah
suatu perusahaan yang berusaha dalam bidang pembangunan pe­
rumahan dari berbagai jenis dalam jumlah yang besar di atas suatu areal
tanah yang akan merupakan suatu kesatuan lingkungan pemukiman
yang dilengkapi dengan prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas-
fasilitas sosial yang diperlukan oleh masyarakat penghuninya”. (Pasal 5
ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 1974),
Sedangkan dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yaitu: “Pelaku Usaha adalah setiap
orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia,
baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang
Dari dua pengertian tentang developer perumahan dapat disimpulkan
bahwa, developer perumahan dapat dilakukan oleh badan usaha
maupun individu perorangan. Untuk terjun ke dunia bisnis konstruksi
dan perumahan tidaklah sulit atau memerlukan modal besar, modal
utama adalah tekad yang kuat dan keiklasan dalam bekerja dengan
didukung beberapa kemampuan tertentu diantaranya:
- Pengetahuan bidang konstruksi
- Mencari Lahan yang Layak
- Pertimbangan Harga
- Cara Bayar
- Kondisi Fisik konstruksi bangunan
- Analisa Lahan
- Analisa Pasar
- Masterplan
- Dapatkan Investor
- Perijinan
- Pemasaran

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 3


2. Pelaksana (kontraktor) pekerjaan konstruksi dan perumahan

Gambar 2. Ilustrasi Pekerjaan Kontraktor


https://www.arsitag.com

Sebagai kontraktor menjadi salah satu pilihan bagi anda yang ingin


terjun di bisnis properti. Namun yang dimaksud di sini adalah kontraktor
dengan skala kecil yang dalam melaksanakan borongan pekerjaan tidak
membutuhkan teknologi tinggi.
Pentingnya adalah kalian harus menemukan seorang mandor yang
berpengalaman dan baik hati. Sifat baik hati ini saya masukkan karena
banyak kejadian seseorang tertipu oleh mandornya. Modusnya mungkin
saja si mandor minta uang untuk belanja material kemudian si mandor
tidak kembali lagi ke proyek.
Tugas pelaksana adalah melaksanakan pembangunan konstruksi
sesuai dengan bestek dan kontrak kerja. Secara rinci tugas pelaksana
antara lain:
- Melakukan survey pasar berkaitan dengan potensi daya beli
konsumen terhadap perumahan, harga material bangunan, developer
kompetitor, harga jual perumahan kompetitor, dan data demografi
kota setempat.
- Melakukan konsultasi ke instansi terkait perihal kesesuaian lokasi
dengan recana pembangunan proyek. Selain itu diperlukan juga

4 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


konsultasi dengan notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), camat
dan lurah/kepala desa setempat tentang legalitas tanah yang akan
dikerjakan sebagai proyek perumahan.
- Melakukan sosialisasi proyek kepada warga sekitar supaya tidak ada
gangguan pada saat proyek sudah dijalankan.
- Membuat dan mengajukan anggaran dana operasional pekerjaan
persiapan proyek ke pimpinan perusahaan
3. Pengawas pekerjaan konstruksi

Gambar 3. Ilustrasi Pekerjaan Pengawas


https://www.pengadaan.web.id

Pengawasan Pekerjaan Konstruksi adalah pengawasan melekat oleh


penyelenggara pekerjaan konstruksi terhadap penyelenggaraan pe­
kerjaan konstruksi bidang sarana dan prasarana pekerjaan umum, baik
fisik maupun non fisik dengan penekanan pada tertib penye­lenggaraan
dan hasil pekerjaan konstruksi yang meliputi aspek perencanaan
pekerjaan konstruksi, pengadaan, manajemen pengen­dalian,pelaksanaan
kontrak.
Pengawas Konstruksi adalah penyedia jasa perseorangan atau badan
usaha yang memiliki keahlian profesional di bidang pe­ngawasan jasa

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 5


konstruksi dari awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai
dan harus sesuai dengan bestek.
Ruang lingkup pengawasan penyelenggaraan pekerjaan konstruk­si
meliputi:
a. Pengawasan terhadap pengendalian pelaksanaan kontrak;
b. Pengawasan terhadap pelaksanaan fisik konstruksi (tahap
penyiapan, pengerjaan & pengakhiran);
c. Pengawasan terhadap tertib administrasi keuangan;
Bentuk tugas kepengawasan, yaitu:
a. Berbentuk tugas administratif, antara lain:
- Laporan tentang pelaksanaan kerja, cuaca, penggunaan
tenaga kerja, bahan & peralatan di lapangan. Laporan
tentang prestasi pekerjaan.
- Peringatan/ teguran, saran/ anjuran.
- Perubahan syarat - syarat, perubahan gambar.
- Mengisi buku harian, buku tamu.
- Dokumentasi/ pengarsipan, dsb.
b. Berbentuk Tugas Teknik, yaitu antara lain:
- Pengukuran/ pengamatan/ pengawasan/ pengendalian
Prinsip dalam Pengawasan yaitu:
a. Pengawasan harus berpedoman pada kebijaksanaan atau SOP
(Standar Operasional Prosedur) yang sudah ditentukan agar
dapat mengetahui dan menilai ada tidaknya kesalahan-kesalahan
dan
b. Pengawasan harus bersifat Obyektif dan menghasilkan data nyata
dilapangan serta menemukan fakta-fakta tentang proses
pelaksanaan pekerjaan dan berbagai faktor yang mem­pengaruhi
pekerjaan tersebut.

6 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


4. Perencana pekerjaan konstruksi dan perumahan

Gambar 4. Ilustrasi Pekerjaan Perencana


https://www.pengadaan.web.id

Perencana pekerjaan konstruksi disebut juga konsultan peren­


cana  adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk me­laksana­
kan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau
badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Konsultan perencana
bertugas merencanakan struktur, mekanikan elektrikal, arsitektur,
lanscape, rencana anggaran biaya (RAB) serta dokumen-dokumen
pelengkap lainnya. Konsultan perencana men­dapatkan proyek melalui
proses lelang yang diadakan panitia tender pekerjaan konstruksi.

5. Jasa Penyedia tukang pekerjaan konstruksi dan perumahan


Usaha jasa penyedia tukang merupakan jenis usaha yng sangat
dibutuhkan oleh pelaksana atau kontraktor yang akan melaksanakan
pekerjaan konstruksi bangunan, melalui jasa inilah kontraktor akan
sangat mudah dalam mencari tukang yang akan bekerja. Jasa ini biasanya
bersifat kontrak kerja atau borongan dengan pihak pelak­sana.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 7


Peluang usaha ini menghubungkan antara kontraktor dengan pekerja
bangunan, tidak banyak modal dan keahlian yang harus dimiliki jika
ingin menjalani jasa ini, kuncinya peluang usaha ini harus bisa mencari
tukang yang professional, memiliki sertifikat keahlian.

6. Suplier penyedia bahan bangunan

Gambar 5. Ilustrasi Supermarket Bangunan


Sumber Internet

Peluang usaha ini sangat menjanjikan karena semakin banyak


permintaan rumah tinggal seperti perumahan akan semakin banyak pula
permintaan bahan bangunan. Dalam menjalankan usaha ini harus bisa
mengikuti tren bahan bangunan yang terus berkembang. Usaha
penyedia bahan bangunan dengan skala kecil sangat banyak tersedia
di seluruh Indonesia, Bahkan untuk bisnis ini dilevel yang sangat besar
sudah ada beberapa mall atau supermarket bangunan walaupun
jumlahnya masih terbatas.

8 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


7. Agen Penjuaan Perumahan

Gambar 6. Ilustrasi Agen Properti


https://id.jobgoody.com

Peluang usaha dan lapangan pekerjaan sebagai broker atau agen


penjualan perumahan merupakan ujung tombak dunia bisnis konstruksi
perumahan, setelah semua pelaku usaha perumahan telah meyelesaikan
pekerjaannya mulai dari perencana, pelaksana dan pengawas hingga
fisik bangunan perumahan terwujud maka bisnis dan peluang usaha
agen penjualan inilah yang selanjutnya bekerja memasarkan bangunan
perumahan. Pengembang atau developer perumahan membutuhkan
seorang eksekutif profesional untuk memasarkan properti mereka. Lalu
bagaimana peluang usaha ini dijalankan? 
Berdasarkan Pasal 1 (3) Peraturan Menteri Perdagangan RI No.
33/M-DAG/PER/8/2008 Tentang Perusahaan Perantara Perdagangan
Properti (“Permendag No 33/2008”) adalah seseorang yang memiliki
keahlian khusus di bidang properti yang dibuktikan dengan sertifikat
yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi. Broker
properti di dalam melakukan pekerjaannya dapat bekerja sendiri atau
dibawah naungan perusahaan perantara perdagangan properti.
Dari peraturan tersebut disebutkan bahwa agen property bisa
dikerjakan oleh individu perorangan atau badan usaha.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 9


dan masih banyak lagi lapangan pekerjaan yang bisa diambil dalam
pekerjaan konstruksi perumahan.
8. Jasa Sewa Peralatan Pekerjaan Konstruksi
Peluang usaha ini sangat dibutuhkan keberadaannya dalam proyek
konstruksi bangunan, karena dalam proses pelaksanaan pembangunan
tidak semua kontraktor memilik peralatan dan teknologi yang dibutuhkan
dalam pekerjaan mereka. Apalagi jika pekerjaan membutuhkan alat berat
dan teknologi yang canggih. Berapa kontraktor memang tidak memiliki
alat degan berbagai pertimbangan baik dari segi biaya pembelian,
penyimpanan, dan pemeliharaannya dan sebagainya. Mereka cenderung
memilih menyewa alat dari pada harus membeli. Nah dari sinilah
peluang menjadi penyedia sewa alat dan teknologi pekerjaan konstruksi
terbuka lebar, hanya saja untuk menjalani usaha ini butuh modal yang
sangat besar.

Gambar 7. Ilustrasi Jasa Sewa Alat Berat


Sumber Internet

10 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


B. Pengertian Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan konstruksi yang sering disebut proyek konstruksi, yaitu
serangkaian aktivitas yang terstruktur dan dilakukan dengan urut
menggunakan logika serta berbagai sumber daya yang terbatas pada
biaya, kualitas, dan waktu. Proyek konstruksi berhubungan dengan upaya
pembangunan sebuah bangunan, meliputi pekerjaan pokok dibidang
teknik sipil dan arsitektur, walaupun terkadang juga mengikutsertakan
disiplin lainnya misalnya teknik industri, mesin,  elektro, geoteknik,
interior ataupun lanskap. Berdasarkan definisi tersebut diketahui jika
ciri-ciri: 
- Mempunyai tujuan yang khusus, produk akhir maupun hasil kerja
akhir, 
- Total dana, target jadwal dan kategori kualitas pada proses
meraih tujuan yang  sudah ditetapkan,
- Sifatnya sementara pada makna usianya terbatas dari selesainya
tugas,
- Titik permulaan serta akhir ditetapkan secara jelas, 
- Non rutin, tidak mengulang-ulang. Tipe serta intensitas aktivitas
berubah selama proyek  berjalan. 

1. Pengertian Bangunan 
Bangunan umumnya disebut juga dengan rumah serta gedung yaitu
seluruh fasilitas, infrastruktur pada kebudayaan maupun kehidupan
manusia untuk menciptakan  peradabannya. Bangunan terbagi dalam
2 jenis, yaitu: 
1. Bangunan Gedung 
Ciri-cirinya adalah: 
- Proyek konstruksi untuk tempat tinggal atau bekerja 
- Lokasi relatif sempit
- Manajemen proyek untuk progressing proyek 
Contoh : adalah rumah, kantor, dan pabrik 

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 11


2. Bangunan Sipil 
Ciri-cirinya adalah: 
∙ Proyek konstruksi yang digunakan untuk mengendalikan
alam agar berguna bagi  kepentingan manusia 
∙ Lokasi luas dan panjang 
∙ Manjemen proyek untuk memecahkan masalah 
Contoh : jalan, jembatan, dan bendungan. 

C. Tahapan dalam Pekerjaan Konstruksi


Pekerjaan konstruksi meliputi beberapa tahapan, Secara garis besar
tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi 4 tahap : 
1. Tahap perencanaan (planning) 
2. Tahap perancangan (design) 
3. Tahap pengadaan/pelelangan (tender)
4. Tahap pelaksanaan (construction) 

1. Tahap Perencanaan (Planning) 


Tahap ini melakukan penetapan garis-garis besar rencana proyek,
meliputi: 
a. Rekruitmen konsultan (memakai konsultan perencana atau
manajemen konstruksi (MK) tergantung mana yang dipilih oleh
pemilik proyek) dalam menterjemahkan kebutuhan pemilik, 
membuat TOR, survey, feasibility study kelayakan proyek,
pemilihan desain, schematic  design, program dan budget,
financing, studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal
teknis ekonomis, lingkungan, dll.
b. merancang proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang
diperlukan  untuk menyelesaikan proyek tersebut. 
c. Memperkirakan manfaat yang akan didapatkan bila proyek itu
dijalankan, yaitu manfaat langsung (manfaat ekonomis) ataupun
manfaat tidak langsung (fungsi sosial).

12 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


d. Membuat analisa kelayakan proyek, yaitu menurut ekonomis
ataupun finansial.
e. Menganalisa pengaruh lingkungan yang mungkin terjadi bila
proyek itu dijalankan. 
f. Tahap Penjelasan (Briefing) 
Tahapan ini bertujuan agar memberikan kesempatan kepada
pemilik proyek menguraikan fungsi proyek serta dana yang
diperbolehkan, maka konsultan perencana bisa dengan akurat
menafsirkan kemauan pemilik proyek serta memperkiarakan
dana yang dibutuhkan.

2. Tahap Desain /Perancangan (Design) 


Tahap perancangan terdiri dari tiga sub tahap antara lain : 
a. tahap Pra-Desain (Preliminary Design)
tahapan ini meliputi kriteria desain, skematik desain, proses
diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar
situasi atau siteplan tata ruang dan estimasi cost.
b. tahap pengembangan Desain (Development Design)/ Detail
Desain (Detail Design). 
adalah tahapan pengembangan dari pra rancangan yang telah
disusun serta melakukan perhitungan yang semakin rinci,
meliputi: 
Perhitungan-perhitungan yang sangat mendetail (struktural
ataupun non struktural) dengan rinci∙ Gambar-gambar yang
sangat mendetail (gambar arsitektur, elektrikal, susunan, mekanal,
dan yang lainnya), Outline specification (garis besar) Estimasi cost
untuk konstruksi dengan rinci. 
c. Tahap Desain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan
Adalah tahapa terakhir dari perencanaan serta persiapan pada
tahap pelelangan, meliputi: Gambar-gambar detail, bagi semua
elemen pekerjaan Detail spesifikasi, Bill of quantity (daftar
volume), perkiraan dana konstruksi (dengan sangat rinci) , Syarat-

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 13


syarat umum administrasi serta aturan umum (dokumen lelang)
adapun tahapan ini bertujuan antara lain; 
- Dalam melengkapi uraian proyek serta menetapkan tata
letak, rancangan, metode  konstruksi serta perkiraan dana
supaya memperoleh persetujuan dari pemilik proyek serta
pihak yang memiliki otoritas yang berpartisipasi. 
- Dalam menyiapkan informasi pengerjaan yang dibutuhkan,
terutama gambar  rencan, spesifikasi dan dalam melengkapi
seluruh dokumen tender. Aktivitas yang dijalankan dalam
tahapan perancangan antara lain: ∙ Mengembangkan ikhtisar
proyek sebagai uraian akhir. 
- Mengecek persoalan teknis 
- Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari Pemilik proyek 
- Menyiapkan rancangan skema (pra desain) terutama per­
kiraan dana, rancangan  terperinci (detail desain), gambar
kerja, spesifikasi, jadwal, daftar volume, perkiraan dana akhir,
serta program penyelenggaraan pendahuluan terutama
jadwal waktu. 

3. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement/Tender) 


Tahapan ini bertujuan untuk menentukan Kontraktor selaku pelaksa­
nan maupun berbagai kontraktor selaku sub-kontraktor yang menjalankan
konstruksi di lapangan. Berbagai hal yang harus menjadi perhatian pada
tahap ini yaitu:
a. Prakualifikasi 
Biasanya pada tahapan pelelangan dilakukan dengan berbagai
prosedur supaya kontraktor yang memiliki pengalaman serta
kompeten saja yang dibolehkan berpartisipasi pada pelelangan. 
Prosedur tersebut populer dengan babak prakualifikasi yang
terdiri dari pengecekan sumber daya  keuangan, manajerial serta
fisik kontraktor yang potensial, serta pengalamannya terhadap
proyek  sejenis, dan integritras perusahaan. Pada berbagai

14 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


proyek milik pemerintah, Kontraktor yang  sesuai dengan
kualifikasi yang diinginkan umumnya masuk ke dalam Daftar
Rekanan Mampu (DRM) 
b. Dokumen Kontrak
Dokumen kontrak biasanya diartikan menjadi dokumen resmi
yang memaparkan tugas serta tanggung jawab pihak-pihak yang
berpartisipasi di dalamnya. Dokumen kontrak terbit sesudah
terdapat jalinan kerjasama diantara dua pihak maupun lebih.
Sebelum hal tersebut terjadi ada proses  pengadaan maupun
proses pelelangan di mana dibutuhkan Dokumen lelang maupun
dokumen tender. 

4. Tahap Pelaksanaan (Construction) 


Tahapan ini bertujuan untuk merealisasikan bangunan yang diperlu­
kan  pemilik proyek serta telag disusun Konsuktan Perencana pada
batasan dana serta waktu yang sudah disetujui, dan terhadap mutu yang
sudah disyaratkan. Aktivitas yang dijalankan dalam tahap ini yaitu
melakukan perencanaan, koordinasi, serta mengawasi seluruh operasional
di lapangan. Kontraktor dalam mengerjakan proyek konstruksi gedung
tidak sama dengan pekerjaan konstruksi jalan ataupun bendungan dan
yang lainnya. Dalam mengerjakan konstruksi bendungan, kontraktor
harus bisa mencapai 3 target yang  sudah ditetapkan, di antaranya
- Selesainya proyek harus dengan kualitas yang setidaknya sama
dengan spesifikasi awal yang sudah ditentukan. 
- Waktu penyelesaiannya lebih kecil ataupun setidaknya sama
dengan waktu yang sudah direncanakan, penyelesaiannya
dengan biaya yang setidaknya sama dengan biaya yang sudah
direncanakan, penyelesaiannya tidak memunculkaan dampak
bagi lingkungan (sosial, fisik, dan administrative). 
- Penyerahan pertama, masa pemeliharaan dan penyerahan kedua.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 15


D. Pengertian Rumah, Perumahan dan Pemukiman.
Menurut UU No. 4 Tahun 1992 mengenai perumahan dan permukiman
diterangkan bahwa:
“Rumah adalah sebuah kebutuhan pokok manusia pada upaya meningkatkan
serta meratakan kesejahteraan rakyat. sehingga, rumah yang pantas huni
adalah landasan serta sebuah elemen pokok untuk menetapkan jenjang
kesejahteraan”
“Perumahan adalah himpunan rumah menjadi bagian dari pemukiman,
yaitu perkotaan ataupun pedesaan, yang dilengkapi dengan infratsruktur,
fasilitas, serta utilitas umum selaku hasil dalam rangka memenuhi rumah
yang layak huni”.
“Permukiman ialah komponen dari lingkungan hunian yang meliputi diatas
satu satuan perumahan yang memiliki infratsruktur, fasilitas, utilitas umum
dan memiliki aktivitas penunjang sebagau fungsi lain diwilayah perkotaan
maupun wilayah perdesaan.

1. Peluang pembangunan perumahan dan permukiman


Pembangunan perumahan serta permukiman adalah sebuah bentuk
pekerjaan konstruksi berkelanjutan, guna memenuhi kebutuhan akan
hunian bagi penduduk yang semakin bertambah. Peluang yang ada di
dalam pembangunan perumahan diantaranya:
- Meningkatnya pendapatan daerah, dengan adanya pajak dan
retribusi dari proses pembangunan perumahan,
- Adanya koordinasi yang semakin membaik membangun
pemukiman dan perumahan antara pemerintah dan pihak
pengembang perumahan.
- Perkembangan teknologi dibidang konstruksi yang terus
berkembang.

16 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


2. Faktor Kendala pembangunan permahan dan permukiman
Kebutuhan akan sarana hunian tempat tinggal bagi penduduk yang
semakin bertambah, tentunya pembangunan perumahan akan
mengalami kendala dan hambatan, diantaranya:
- Ketersediaan lahan sangat terbatas
- keadaan sosial ekonomi masyarakat yang rendah
- informasi yang terbatas
- kemampuan Pemda yang terbatas
- Proses perijinan dan birokrasi yang belum dipahami dan
diketahui oleh beberapa pengembang perumahan.

3. Perencanaan Perumahan
Sebelum proses pembangunan perumahan dilaksanakan ada
beberapa aspek-aspek yang harus diperhatikan meliputi:
a. Aspek Teknis konstruksi bangunan
- KDB (koefisien dasar bangunan)
Merupakan angka persentase rasio antara luas semua lantai dasar
bangunan gedung dan luas lahan perpetakan perencanaan yang
dimiliki sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan
dan lingkungan.
- KLB (koefisien lantai bangunan) menurut Perturan Pemerintah
Nomor 36 Tahun 2005 ialah angka persentase rasio antara luas
keseluruhan lantai bangunan gedung dan luas tanah perpetakan
perencanaan yang dimiliki sesuai rencana tata ruang dan rencana
tata bangunan dan lingkungan.
- FAR (floor area Ratio)
adalah rasio total luas lantai bangunan (luas lantai kotor) dengan
ukuran sebidang tanah di mana ia dibangun.
- GSB (garis sempadan bangunan)
Merupakan garis batas luar pengaman yang ditentukan dalam
membangun sebuah bangunan ataupun pagar yang ditarik
dengan jarak tertentu sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 17


jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki tanggul, tepu situ, tepi
waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik dan
pipa gas, menyesuaikan dengan jenis garis sempadan yang
dituliskan. Pada garis ini disisi luarnya, pemiliki tanah tidak
diperbolehkan untuk mendirikan sebuah bangunan.
- Kondisi Persil tanah
- Pengaturan bentuk bangunan sama/seragam atau tidak.
b. Aspek sosial ekonomi
- Bagaimana interaksi yang dilakukan antara sesama masyarakat
- Karakter masyarakat setempat
- Tingkat ekonomi masyarakat
c. Aspek Kesehatan
- Ketercukupan air bersih
- Ketercukupan cahaya
- Ketercukupan udara
d. Aspek legalitas atau perijinan
- Ijin pengolahan tanah (IPT)
- Ijin kawasan
- Ijin mendirikan bangunan (IMB)
- Perijinan lainya sesuai dengan peraturan (Pemda) setempa

4. Pemilihan tapak untuk perumahan


Tapak adalah sebidang lahan ataupun sepetak tanah yang mempunyai
batas yang jelas, yang kondisi permukaannya mempunyai karakteristik
khusus yang dimiliki lahannya tersebut. Sementara itu perencanaan
tapak ialah pengelolaan fisik tapak dilaksanakan dengan memper­
timbangkan keadaan tapak serta dampak yang diakibatkan karena
perubahan fisik tanahnya.
Tujuan dari pemilihan tapat, adalah agar diperoleh tapak yang sesuai
untuk pembangunan fisik, terutama pemasangan utilitas pengadaan
rumah, sistem sirkulasi, beserta fasilitas lingkungannya .

18 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


E. Tipe Perumahan
Tipe Perumahan secara umum dikelompokan berdasarkan luas
bangunan dan luas area yang dimiliki oleh masing-masing rumah,
sehingga dari aspek tersebut tipe perumahan dapat dibedakan menjadi:
a. Perumahan Real Estate
b. Perumahan Semi Real Estate (menengah)
c. Perumahan Sederhana (RS)
d. Perumahan Sangat Sederhana (RSS)
Rumah real estate dan menengah tidak memiliki batas minimum
luas untuk masing-masing ruangan (luas bangunan) dan luas lahan,
berbeda dengan rumah sederhana yang memiliki standar minimal agar
tetap terjamin kenyamanan dan keamanan penghuni rumah.

1. Rumah Sederhana
Merupakan tempat tinggal pantas ditempati yang mempunyai harga
yang sangat terjangkau oleh masyarakat dengan pendapatan yang
rendah hingga sedang. pada SNI 03- 6981-2004 rumah sederhana tidak
bersusun dicanangkan menjadi tempat kediaman yang pantas ditempati
untuk masyarakat dengan pendapatan rendah maupun sedang.
Sehingga harganya wajib terjangkau oleh masyarakat yang memiliki
pendapatan rendah hingga sedang.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 19


Tabel 1. Kebutuhan Luas Minimum Bangunan dan Lahan Untuk Rumah
Kebutuhan Kapasitas Rumah Untuk 3 Jiwa Kapasitas Rumah Untuk 4 Jiwa
Luas Ruang Luas Unit Luas Luas Luas Luas Luas Luas Luas
Per Jiwa Rumah Lahan Lahan Lahan Unit Lahan Lahan Lahan
(dalam m2) (m2) Minimal Ideal Efektif Rumah Minimal Ideal Efektif
(m2) (m2) (m2) (m2) (m2) (m2) (m2)
Ambang 21,6 60,0 200 72-90 28,8 60,0 200 72-90
Batas:
7,2
Indonesia 27,0 60,0 200 72-90 36,0 60,0 200 72-90

Internasional 36,0 60,0 - - 48,0 60,0 - -

Sumber: dikembangkan dari keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah No. 403/
KPTS/M/2002 tentang pedoman teknis pembangunan rumah sehat sederhana.

Ada 2 jenis rumah yang biasa dipakai dalam rumah sederhana, yakni:
rumah gandeng ataupun rumah kopel, serta rumah deret
a. Rumah Gandeng atau Rumah Kopel
Rumah gandeng atau rumah kopel adalah 2 buah rumah yang
bergandengan, dan masing-masing memiliki kapling sendiri. Pada
rumah gandeng atau rumah kopel, salah satu dinding bangunan
induk saling menyatu.

Gambar 8.Rumah Gandeng/Kopel


Sumber https://www.desainrumahkediri.com

20 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


b. Rumah Deret
Merupakan sejumlah rumah yang bergandengan dari satu unit
terhadap unit yang lain. Dalam rumah deret, salah satu maupun
kedua dinding bangunan utamanya menyatu terhadap dinding
bangunan induk yang lain. Melalui sistem rumah deret, unit-unit
rumah itu adalah suatu kesatuan. Dalam rumah deret, tiap rumah
mempunyai kaplingnya sendiri-sendiri.

Gambar 9. Rumah Deret


https://economy.okezone.com

2. Rumah Sangat Sederhana


Merupakan rumah tinggal tak bersusun yang luas lantainya mencapai
21 m2 hingga 36 m2. Sebuah rumah sangat sederhana minimal terdapat
kamar mandi serta WC beserta ruang serbaguna. Dana pendirian per
m2. Rumah sangat sederhana wajib ditekan sekecil mungkin mencapai
sekitar setengah dari dana pendirian rumah sederhana. Rumah sangat
sederhana biasanya berwujud rumah deret untuk mengoptimalkan
pemaakaian lahan perumahan yang sangat memiliki batasan. Rumah
sangat sederhana mempunyai peta berbentuk empat persegi panjang.
Bentuk atapnya pelana, dengan kemiringan yang diselaraskan pada
bahan penutup atap y a n g sangat sederhana, beton pada system

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 21


susunannya, bata merah ataupun Concrete Block sebagai dinding, kayu
sebagai pintu serta jendela, asbes gelombang sebagai penutup atap.
3. Luas area ruang pada rumah sangat sederhana:
- Ruang serbaguna 14,58 m2
- Dapur 2,25 m2
- Kamar mandi/WC 2,25 m2
- Teras/selasar 1,92 m2
5. Prasarana dan fasilitas Lingkungan Perumahan
Infrastruktur serta fasilitas pada perumahan diberikan guna mem­
berikan kenyaman dan mempermudah penghuni dalam melakukan
segala akifitas diluar rumah. Bentuk prasarana dan fasilitas tersebut tediri
dari:
- Akses jalan
- Pembuangan air hujan
- Pembuangan sampah
- Jaringan listrik, telpon
- Fasilitas Peribadatan
- Fasilitas Rekreasi dan Kebudayaan
- Dan fasilitas lainnya yang diperlukan

6. Syarat-Syarat Rumah Sehat


Berikut ini ketentuan syarat-syarat kesehatan rumah tinggal yang
terdiri dari :
- Bahannya tidak dibuat dengan bahan yang bisa melepaskan bahan
yang bisa mengancam kesehatan.
- Bahannya tidak dibuat dengan bahan yang bisa menjadi tempat
pertumbuhan suatu mikroorganisme patogen.
- Komponen serta penataan ruangan:
• Lantainya kedap air serta gampang dibersihkan.
• Dinding rumahnya berventilasi, di kamar mandi serta kamar cuci
kedap air serta gampang dibersihkan.

22 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


• Langit-langit rumahnya gampang dibersihkan serta tidak mudah
memicu kecelakaan.
• Tinggi bumbungan rumahnya 10 m serta terdapat penangkal
petir.
• Ruangannya ditata berdasarkan fungsi serta manfaatnya.

F. Green dan Suistainable Building.

Gambar 10. Ilustrasi Green Buiding


Sumber pixabay.com

1. Green building
Dalam pekerjaan konstruksi perumahan di zaman ini kita sering
mendengar istilah green building, green material, lalu apa maksud dari
istilah tersebut?
Green building adalah usaha dalam mendirikan bangunan dengan
memakai tahapan yang ramah lingkungan, pemakaian sumber daya
dengan efisien sepanjang daur hidup bangunan dari perencanaan,
pembangunan, operasional, perawatan, renovasi sampai terjadi pem­
bongkaran.
Seperti apakah bangunan yang ramah lingkungan? Apa utamanya
mengaplikasikan konsep itu terhadap hunian? Bagaimanakah perkem­

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 23


bangan penerapannya? berbagai pertanyaan mendasar tentang green
building.
Secara umum penerapan Green Building adalah bangunan yang
diawali dari tahap perencanaan, pembangunan, pengoprasian sampai
pada operasional perawatannya mempertimbangkan berbagai aspek
untuk melindungi, menghemat, meminimalisir pemakaian SDA, meme­
lihara kualitas yaitu kualitas udara dalam ruangan, serta memper­
timbangkan kesehatan penghuninya yang seluruhnya berpedoman
terhadap kaidah yang berkesinambungan
Aspek utama green building:
- Material
Material yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi perumahan wajib
didapatkan dari alam, serta sebagai sumber energi terbarukan yang
dikelola dengan berkesinambungan. Dayatahan material bangunan
yang pantas alangkah baiknya sudah di uji, akan tetapi selalu yang
memiliki kandungan aspek bahan daur ulang, menekan produksi
sampah, serta bisa dipakai lagi serta didaur ulang. Pada gambar di
bawah ini merupakan contoh green material

Gambar 11. Green material


Sumber https://www.slideshare.net/

24 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


- Energi
Pekerjaan konstruksi perumahan sudah selayaknya menerapkan
hemat energi, terutama lampu dan AC. Di waktu siang alangkah
baiknya jendelanya dibuka untuk meminimalisir penggunaan listrik.
Jendela pastinya juga bisa menaikkan kesehatan serta produktivitas
yang menghuninya. Green Buildingpun wajib memakai lampu hemat
energi, alat-alat listrik hemat energi. Baik dalam desain rumah
maupun dalam proses pembangunannya.

Gambar 12. Energi Terbarukan


Sumber http://ditsmp.kemdikbud.go.id

Energi terbarukan merupakan sumber energi yang asalnya dari


SDA serta tak akan habis sebab tercipta dari proses alam yang terus
menerus. Misalnya dari energi terbarukan memanfaatkan sumber
daya alam misalnya sinar matahari, ombak, angin, dan air menjadi
bentuk energi.
Nah, sekarang sudah tahu kan energy alternative kedepannya
nanti seperti apa walaupun terdapat energy alternative yang
terbarukan, kita tidak boleh melakukan pemborosan energi mulai
saat ini.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 25


- Air
Pertambahan penduduk bumi yang pesat secara langsung maupun
tidak langsung  akan mempengaruhi persediaan air bersih di planet
bumi. Keperluan air bersih dalam kebutuhan sehari-hari jadi semakin
besar manakala penduduk bumi terus bertambah. Dan ini jelas-jelas
akan menyedot persediaan air bersih di bumi tanpa henti dari waktu
ke waktu. Oleh karena itu wajar bila Forum Air Dunia (World Water
Forum) memprediksi akan terjadi krisis air bersih di bumi dalam
beberapa waktu mendatang. Forum ini juga memprediksi bahwa
pada tahun 2025 akan banyak penduduk dunia lebih sulit men­
dapatkan air bersih. Apalagi pencemaran terhadap air oleh limbah
industri maupun limbah rumah tangga terus terjadi
Pemakaian air bisa dihemat melalui pemasangan sistem tang­
kapan air hujan. Cara itu bisa mendaur ulang air yang bisa dipakai
untuk menyiram tanaman maupun menyiram toilet. Pemakaian
peralatan hemat air, misalnya semprotan air beraliran rendah,
memakai toilet hemat air, sistem pemanas air tanpa listrik.
- Kesehatan
Pemakaian bahan-bahan bangunan serta furniture tidak beracun,
terbebas dari emisi, beremisi rendah ataupun non-VOC (Volatile
organic compounds atau senyawa organik yang mudah menguap),
serta tahan air dalam menghalangi masuknya kuman serta mikroba
yang lain. Kualitas udara pada ruangan juga bisa dinaikkan dengan
sistem ventilasi serta peralatan pengatur kelembaban udara.
Beberapa aspek utama green building tersebut, maka dalam
pekerjaan konstruksi bangunan perumahan dapat melakukan
efisiensi pada:
a. Efisiensi Desain Struktur
Desain struktur merupakan elemen pokok dalam konstruksi
perumahan, elemen ini landasan pada tiap proyek konstruksi.
Tahapan ini pun berpengaruh juga dengan dana sampai kinerja
proyek. konsep green building dalam tahapan ini bertujuan

26 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


mengecilkan pengaruh pembangunan, diawali dari pengerjaan
sampai pemakaian. jika tahap ini kuramg efisien, artinya bisa
berdampak buruk terhadap lingkungan. Contohnya penggunaan
bahan bangunan yang terlalu banyak maupun pemborosan.
b. Efisiensi Energi
Konsep green building meliputi tahapan hemat energi. Baik
energi yang diperlukan sehari-hari misalnya udara serta sinar
matahari yang masuk ke bangunan ataupun energi dari segi
operasional. Efisiensi energi dalam bangunan berhubungan pula
pada pemakaian listrik.
Green material dalam green building, green material ataupun
disebut dengan material ramah lingkungan. Green material
mempunyai makna yang lebih luas dibandingkan makna dari
ramah lingkungan. Definisi material ramah lingkungan sendiri
secara umum berkaitan dengan kualitas materialnya. Jika,
material ramah lingkungan ialah material yang ketika diperguna­
kan ataupun dibuang, tidak berpotensi untuk menimbulkan
kerusakan lingkungan serta mengganggu kesehatan. Green
material mempunyai definisi yang lebih luas, bukan cuma sebatas
pada material yang ramah lingkungan. Namun hal tersebut juga
perlu ditinjau dari sumber material yang digunakan harus
berkelanjutan, proses produksi yang dilakukan di pabrik yang
ramah lingkungan, proses distribusi yang dilakukan sangat jauh
jadi membuang banyak sekali karbon, dalam proses memasang­
nya tidak menimbulkan banyak sisa sampah, serta menunjang
usaha untuk menghemat energi.
Dengan begitu ketika akan merencanakan green building,
material-material hijau bisa berdampak pada penghematan listrik
dan air, meningkatkan kesehatan dan kenyamanan serta ke­
efsienan manajemen dalam merawat bangunannya.
Kayu yang merupakan bahan bangunan ramah lingkungan,
karena bangunan yang mempurgunakan bahan dasar kayu

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 27


mempunyai kecenderungan menghasilkan pembuangan lebih
kecil daripada yang menggunakan bahan dari batu, beton
ataupun baja sekalipun. Kayu bisa menyerap Co2 dengan begitu
tak akan membuang banyak energi.
c. Efisiensi Material
Pembangunan pastinya berhubungan pada material penyusunnya.
Hal itu pula yang terdapat kaitannya pada efisiensi desain
struktur. Dalam mengaplikasikan konsep green building alangkah
baiknya menggunakan material yang sesuai keperluan, tidak
lebih serta tidak kurang juga. Wajib diingat, makin banyak
material yang digunakan, artinya makin memberatkan biaya
pembangunan, pengaruh terhadap lingkungan, pengeluaran
energi pada konstruksi, serta sejenisnya.

2. Suistainable Building
Pembangunan berkelanjutan atau sustainable building ialah wujud
perpaduan dari bermacam-macam disiplin ilmu yang memiliki tanggung
jawab soal lingkungan sebagai sebuah disiplin yang tetap merujuk
terhadap efek lingkungan, sosial ekonomi dari suatu bangunan maupun
proyek yang tercipta dengan menyeluruh. pada pembanguan ber­
kelanjutan pengaplikasian isu sustainable building ini dengan langsung
berintegrasi terhadap:
- Lingkungan (Environment Sustainability)
- Ekonomi (Economic Sustainability)
- Sosial (Social Sustainability)
Dengan kata lain pekerjaan konstruksi perumahan yang memiliki
konsep suistainable building ini harus memperhatikan ketiga faktor di
atas, baik dalam perencanaan, pelakanaan, dan perawatan fisik bangunan
tersebut.

28 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


G. Refleksi
1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
2. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk penge­
tahuan dasar tentang pekerjaan kosntruksi dan perumahan?
3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
4. Apakah kalian sudah siap menekuni bisnis, usahan dan peluang
kerja di bidang konstruksi dan perumahan?

H. Asesmen

1. Lembar Aktifitas Siswa


a. Tugas Individu:
Siswa diminta untuk memilih salah satu peluang wirausahan bidang
konstruksi dan perumahan serta menganalisis faktor-faktor yang
menyebabkan kesuksesan dan kegagalan dalam bisnis, bekerja dan
berwirausaha. Presentasikan hasil pengamatan kalian di depan kelas.
b. Tes tertulis:
1. Jelaskan pengertian perumahan!
2. Jelaskan perbedaan perumahan dengan pemukiman!
3. Terangkan konsep pembangunan green building!
4. Sebutkan 5 bahan green material!
5. Jelaskan bagaimana penerapan suistanable building pada
pembangunan perumahan?
c. Tes Unjuk Kerja (praktek presentasi)
Tugas kelompok
Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
siswa. Siswa diminta untuk berdiskusi dengan tema Konstrukusi dan
Perumahan. Kemudian mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas. Beberapa point yang dilalukan saat diskusi/kerja kelompok
adalah sebagai berikut:

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 29


• Tahapan dalam membangun perumahan
• Klasifikasi jenis perumahan
• Rumah sehat.
• Sarana dan fasilitas apa saja yang ada di perumahan

I. Pengayaan
1. Apa yang harus kalian lakukan jika menjadi pengawas pekerjaan
konstruksi atau perumahan agar pelaksanaan pembangunan berjalan
dengan baik sesuia jadwal dan mutu yang telah ditentukan?
2. Jelaskan aspek-aspek apa yang harus diperhatikan dalam pekerjaan
proyek konstruksi dan perumahan!

30 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


BAB

Sumber gambar pixabay


BAB 2
2
KESELAMATAN , KESEHATAN KERJA
SERTA LINGKUNGAN HIDUP DAN
BUDAYA KERJA INDUSTRI

Pertanyaan Pematik
 Bagaimana para pekerja proyek menjaga keselamatan saat
mereka bekerja?
 Kebiasan-kebiasaan apa saja yang dibutuhkan dalam dunia kerja
yang mungkin sudah pernah kalian lakukan saat ini?

Tujuan Pembelajaran
Melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, diharapkan peserta didik mampu
memahami konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup, mengidentifikasi APD K3 yang digunakan pada
pekerjaan konstruksi bangunan, mengaplikasikan tindakan Pen­
cegahan dan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), memahami
serta menerapkan budaya kerja industri.

31
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Hidup
Pekerjaan konstruksi merupakan unsur utama dalam sebuah pem­
bangunan, baik pada bangunan gedung, jalan maupun jembatan. Pada
tahap pelaksanaannya, ada bermacam dampak yang tidak diinginkan
oleh siapa pun dan pihak manapun. Dampak yang berupa kecelakaan
kerja yang beresiko kecil, sedang hingga pada level besar seperti
kematian. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang berkaitan
dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup atau
yang biasa disebut dengan K3LH. Dan dalam mengelola seluruh
pekerjaan konstruksi harus mempertimbangkan standar gambar teknik
dan aturan K3LH tersebut.
Menurut Organisasi buruh/pekerja dunia ILO (International Labour
Organization) mendefinisikan bahwa K3 ialah sebuah usaha dalam
memelihara dan meningkatkan tingkat kesejahtaraan fisik, mental dan
sosial yang sebaik mungkin untuk pekerja di berbagai jabatan, mencegah
penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang dikarenakan keadaan
pekerjaannya, melindungi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko yang
diakibatkan faktor yang bisa menimbulkan kerugian pada kesehatan,
menempatkan dan memelihara pekerja dalam lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan fisiologi dan psikologis; dan disederhanakan selaku
penyesuaian pekerjaan terhadap manusia dan setiap pekerja terhadap jabatan
yang dimiliki.

B. Tujuan Keselamatan Kesehatan kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki tujuan:
1. Melindungi dan menjamin hak pekerja terhadap keselamatan
dan kesehatannya dalam melakukan pekerjaan guna meningkat­
kan kesejahteraan dan produktivitas nasional.

32 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


2. Untuk mendapat tingkat kesehatan yang tertinggi baik buruh,
petani, nelayan, pegawai negri ataupun pekerja bebas untuk
memberantas penyakit dan kecelakaan yang diakibatkan kerja.
3. Melindungi dan menjamin keselamatan dan kesehatan orang
lain selain pekerja yang berada di lingkungan kerja tersebut.
4. Menjamin penggunaan sumber produksi dengan aman, efektif,
dan efisien.
5. Mencegah dan mengobati penyakit yang timbul akibat kecelakaan
di lingkungan kerja

C. Syarat dan Ketentuan K3LH


Dalam mewujudkan tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
tersebut, maka dibuatlah berbagai aturan tentang syarat penerapan
K3LH di lingkungan kerja yang terdapat dalam UU No. 1 Tahun 1970
tentang Ketenagakerjaan.
Dasar hukum pelaksanaan K3LH untuk pekerjaan konstruksi diperjelas
melalui Permenaker No. Per. 01/Men/1980 mengenai K3 Konstruksi
Banguan dan SKB Menaker dan MenPU No. 174/Men/1986 ddan No.
104/KPTS/1986 mengenai K3 pada lokasi kegiatan dan dasar pelaksanaan
K3 pada lokasi kegiatan konstruksinya.
Menurut Mahendra (2004) Syarat pelaksanaan K3LH di bidang
konstruksi, adalah:
1. Mengetahui dan memahami secara benar apa yang dimaksud
dengan penerapan K3LH dalam kegiatan jasa konstruksi
2. Bekerja dan menjalankan pekerjaannya secara benar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
3. menghindari berbagai kemungkinan timbulnya kecelakaan kerja,
dengan melaksanakan tindakan pencegahan dan perubahan
penga­wasan serta inspeksi untuk memenuhi keselamatan serta
kesehatan kerja.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 33


Menurut Jamhari (2020) Ketentuan. K3LH, adalah:
1. Terhadap Keselamatan Kerja
Upaya menjamin keselamatan kerja berdasarkan undang-undang
tersebut diantara lain sebagai berikut.
a. Mengantisipasi dan meminimalisir kecelakaan kerja
b. Mengantisipasi, meminimalisir, dan memadamkan kebakaran
c. Mengantisipasi dan meminimalisir bahaya peledakan
d. Memberikan jalur evakuasi pada kondisi darurat
e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan kerja
f. Memberikan APD pada pekerja
g. Terhadap kesehatan kerja

2. Terhadap Kesehatan Kerja


Upaya untuk menjamin kesehatan kerja berdasarkan undang-
undang tersebut diantara lain yaitu.
a. Mencegah dan mengendalikan penyakit yang diakibatkan
oleh kerja
b. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban
c. Menjaga suhu dan kelembapan udara yang baik dengan
menye­diakan ventilasi udara yang cukup
d. Mengantisipasi serta mengendalikan adanya penyebaran
suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi,
kebisingan dan getaran.

D. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja


Secara umum, penyebab terjadinya kecelakaan kerja diakibatkan
oleh empat faktor utama (Husni : 2003), yaitu :
1. Faktor manusia yang disebabkan oleh pengetahuan, keterampilan
dan perilaku
2. Faktor materiil yang mempunyai sifat bisa menimbulkan
keselematan ataupun keselamatan para pekerjanya.

34 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


3. Faktor sumber bahaya yakni; Perbuatan berbahaya, hal tersebut
terjadi dikarenakan kesalahan metode kerja yang diterapkan,
kelelahan atau kecapekan, sikap kerja yang tak sesuai dengan
standar operasional, keadaan berbahaya yakni kondisi yang tidak
aman dari keberadaan mesin ataupun peralatan, lingkungan,
proses dan sifat pekerjaannya.
4. Faktor yang dihadapi, contohnya pemeliharaan atau perawanan
mesin yang kurang yang menjadikan mesinnya tak dapat bekerja
dengan maksimal.

E. APD K3 pada Pekerjaan Konstruksi.


Penggunaan Alat Pelindung Diri Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(APD K3) yang tepat merupakan salah satu cara untuk mengurangi resiko
kecelakaan kerja.
1. Alat Pelindung Kepala (Helm)
Helm merupakan alat pelindung kepala yang digunakan untuk
mencegah resiko kejatuhan benda-benda tajam dan berbahaya yang
jatuh ke kepala kita.
Jenis Helm yang digunakan juga harus sesuai standar gambar
teknik, baik Standar gambar teknik nasional maupun internasional.
Selain itu, cara pemakaian nya juga harus tepat, tali pengikat helm
yang berada di dagu harus benar – benar terkunci atau terpasang
sebagaimana mestinya, agar helm tidak mudah lepas.

Gambar 13. Helm Sebagai Pelindung Kepala


Sumber : Safetyoncall

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 35


2. Alat Pelindung Mata (Kaca Mata Pelindung)
Kaca Mata Pelindung (Protective Goggles) merupakan alat pelindung
mata dari debu dan serbuk kayu, melindungi dari percikan logam,
bahan kimia, dan benda-benda lainnya yang membahayakan mata.

Gambar 14. Kaca Mata Pelindung


Sumber : Safetyoncall

3. Alat Pelindung Pernapasan (Masker)


Masker sebagai alat pelindung pernapasan terbagi menjadi beberapa
jenis, tergantung pada kondisi dan situasi nya serta tujuan peng­
gunaan nya di lapangan.
4. Alat Pelindung Pendengaran (Hearing Protection)
Alat pelindung pendengaran digunakan untuk mencegah rusaknya
pendengaran akibat suara bising diatas ambang aman seperti
pekerjaan plat logam dan pekerjaan lainnya yang beresiko merusak
alat pendengaran manusia. Ada dua jenis alat pelindung pendengaran,
yakni
a. Ear plug
Ear plug adalah alat pelindung telinga yang digunakan dengan
cara dimasukkan pada bagian luar dari lubang telinga. Umumnya
terbuat dari bahan foam (busa) dan karet.
b. Ear muff
Ear muff memiliki model seperti head set yang biasa dipakai pada
saat mendengarkan musik. Alat ini berfungsi untuk mengurangi
intensitas suara dan meredam suara yang dari lingkungan sekitar.

36 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 15. Ear plug dan Ear Muff
Sumber : Safetyoncall

5. Alat Pelindung Tangan (Sarung Tangan)


Sarung Tangan dipergunakan untuk alat pelindung tangan dari cidera
lecet ataupun terluka misalnya dalam pengerjaan pembesian
fabrikasi dan penyetelan, mengelas, membawa barang yang
membahayakan dan korosif yakni asam dan alkali.
Adapun jenis-jenis sarung tangan diantaranya:
- Sarung Tangan Kulit : dipakai untuk pengerjaan las, pemindahan
pipa dll
- Sarung Tangan Katun : dipakai untuk pengerjaan besi beton ,
bobokan dan batu, melindungi sewaktu naik tangga ketika
melakukan pekerjaan di ketinggian.
- Sarung Tangan Karet : dipergunakan pada pengerjaan listrik
supaya tidak terjadi bahaya kena arus listrik.

Gambar 16. Sarung Tangan


Sumber : Safetyoncal

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 37


6. Alat Pelindung Kaki (Sepatu Keselamatan)
Sepatu keselamatan (safety shoes) digunakan untuk menghindari
kecelakan yang diakibatkan tersandung bahan keras seperti logam
atau kayu, terinjak benda tajam, terhimpit beban berat serta terhindar
dari luka bakar pada saat mengelas.

Gambar 17. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes)


Sumber : Safetyoncal

7. Tali / Sabuk Pengaman (Safety Belt)


Selain mempersiapkan jaring pengaman sebagai alat keselamatan
dari ketinggian, namun untuk keamaan personal diperlukan ikat
pinggang / sabuk pengaman ( safety belt). Sabuk Pengaman
merupakan alat yang dipakai untuk menghindari terjadinya
kecelakaan kerja diakibatkan terjatuh dari ketinggian.

Gambar 18. Sabuk Pengaman (Safety Belt)


Sumber : Safetyoncall

38 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


8. Rompi Safety
Rompi safety ini berbahan polyester yang didesain khusus dan
disertai reflector atau pemantul cahaya, umumnya dipakai oleh
pekerjaan konstruksi di lapangan.
Fungsi dari APD yang satu ini adalah untuk mengurangi resiko
kecelakan kerja, terutama pekerjaan yang dilaksanakana sewaktu
malam hari, supaya terlihat oleh pekerja yang lain dan meningkatkan
tingkat kewaspadaan saat bekerja di keadaan yang gelap.

Gambar 19. Rompi Safety


Sumber : Safetyoncall

9. Pakaian Pelindung
Setiap pekerja dan siapapun yang masuk ke proyek dapat memakai
pakaian pelindung sesuai pekerjaan nya. Pelindung lengan dari kulit
ataupun pakaian pelindung tahan api harus digunakan sewaktu
mengelas, pemotongan atau gerinda jika dibutuhkan. Jas hujan
dapat digunakan pada kondisi hujan.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 39


Gambar 20. Rompi Safety
Sumber : Safetyoncall

F. Rambu dan Simbol K3


Rambu K3 adalah perlengkapan berisi informasi tentang penerapan
K3 pada lokasi kerja, potensi bahaya pada setiap lokasi kerja, dan
petunjuk apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan pada lokasi
kerja.
Berikut beberapa rambu dan simbol K3 yang sering kita temukan.

Gambar 21. Simbol-simbol K3


(sumber : http://mediak3.com/jenis-rambu-rambu-k3-dan-fungsinya/)

40 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Rambu K3 juga memiliki arti dari warna yang ditunjukkan, yang
berfungsi untuk mengarahakan pekerja mengenai langkah apakah yang
harus dilaksanakan.
1. Warna Merah :yakni menandakan kita bahaya / danger, kebakaran,
dan stop. Biasanya dipergunakan untuk menunjukkan bahan
kimia cair yang mudah terbakar, alat pemadam kebakaran, dan
tkita emergency stop.
2. Warna Oranye : warna tersebut memperlihatkan tkita awas /
peringatan /warning. Umumnya dipasang dekat dengan alat
kerja yang berbahaya.
3. Warna Kuning : warna ini menunjukkan tkita waspada, seperti
terpeleset, tersandung, jatuh, dll.
4. Warna Hijau : warna ini menunjukkan tkita safety, penunjuk
peletakan peralatan keselamatan dan instruksi umum berrkaitan
pelaksanaan kerja yang aman.
5. Warna Biru :yakni menandakan tkita perhatian / notice, misal
untuk informasi keselamatan, instruksi tindakan keselamatan
yang perlu dilakukan serti penggunaan APD, dll.

Selain dari warnanya, Rambu K3 juga memiliki arti dari bentuk yang
ditunjukkan seperti berikut ini :
- Segitiga atau diamond : yakni dipakai untuk tanda bahaya.
Contoh : tkita bahaya bahan korosif, mdah meledak, dll.
- Lingkaran : yakni dipakai untuk instruksi berkaitan keselamatan
yang harus ditaati oleh para pekerja. Contoh : rambu pemakaian
APD, dll.
- Kotak atau persegi panjang : yakni dipakai untuk penunjuk jalan
keluar jika terdapat bahaya, tempat menyimpan alat P3K dan
alat keselamatan lainnya.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 41


G. Budaya Kerja Industri
Lulusan dari SMK diharapkan mampu menembus dunia kerja dan
industri mereka disiapkan secara khusus agar lulusannya dapat langsung
bekerja. Adaptasi siswa dalam dunia kerja tak bisa terlepas dari budaya
kerja yang diajarkan di sekolah. Industry akan banyak mengharuskan
siswa lulusan SMK yang bekerja untuk mempunyai budaya kerja yang
baik. Industry memandang jika hardsklill setingkat lulusan SMK mampu
dibentuk oleh pihak industry, akan tetapi untuk budaya kerja sofskill
membutuhkan upaya yang sangat keras sebab hal itu sangat berkaitan
dengan karakter setiap orang.

1. Jenis Budaya Kerja Industri


Budaya kerja di industri yang diterapkan adalah budaya 5S yaitu
sebuah teknik penataan serta pemeliharaan wilayah kerja yang diterapkan
dengan rutin yang dipergunakan untuk menjaga ketertiban, efisiensi,
dan disiplin di lokasi kerja sekaligus memaksimalkan produktivitas
perusahaan dengan menyeluruh. Budaya kerja 5S adalah proses
perubahan perilaku di lingkungan kerja dengan melaksanakan penataan,
kerapian, kebersihan, kedisiplinan dan perwatan tempat kerjanya. Konisi
tempak kerja merupakan wujud dari pencerminan perlakuan dan sikap
pekerja.
Asal mula Budaya 5S pertama kali di terapkan di negara jepang,
yakni: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, sementara itu di
Indonesia menerapkan 5R yakni, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.
Keunggulan yang didapatkan dengan menerapkan budaya 5S yaitu
terwujudnya peningkatan efisiensi, perbaikan, pelayanan, keuntungan
dan keselamatan. Kelima budaya tersebut diimplementasikan bersamaan
dengan penerapan kaizen agar mampu meningkatkan keefektivan
penerapan 5S.

42 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Tabel 3. Istilah budaya kerja
Jepang Indonesia Inggris
5S 5R 5S 5P 5K 5C
Seiri Ringkas Sisih Pemilahan Ketertiban Clear- out
Seiton Rapi Susun Penataan Kerapihan Classifity
Seiso Resik Sasap Pembersihan Kebersihan Cleaning
Seiketsu Rawat Sosoh Pemelihaan Kelestarian Confornity
Shitsuke, Rajin Suluh Penyadaran Kedisiplinan Custom

Budaya kerja indsutri yang perlu ditanamkan pada siswa SMK


meliputi:
- Ringkas, memilahkan apa saja yang dibutuhkan dan menyingkirkan
yang tidak dibutuhkan dari lokasi kerja. Mengenali benda apa
yang tidak dipakai, yang hendak disimpan, serta bagaimanakah
cara penyimpanannya agar tidak sulit diakses terbukti sangat
digunakan untuk suatu perusahaan.
- Rapi, memposisikan barang sesuai tempatnya sehingga tidak
nampak berserakan di lokasi kerja yang mampu membahayakan
keamanan pekerja
- Resik, membersihkan lokasi kerja, alat ataupun pakaian kerja
yang dipakai. Melalui prinsip ini diharap bisa menumbuhkan
lingkungan kerja yang bersih dan nyaman.
- Rawat, melaksanakan perawatan supaya hal yang didapatkan
pada ketiga tahap sebelumnya direalisasikan bisa dipertahankan.
Perawatan tidak sebatas pada produknya namun juga alat yang
dipakai untuk melakukan proses produksinya.
- Rajin, terbentuknya kebiasaan individu pekerja untuk memelihara
dan meningkatkan hal yang telah diraih. Rajin berkaitan dengan
ketepatan dalam waktu kerja, memenuhi kebutuhan pelanggan,
dan memenuhi target yang akan diraih. Sesudah tercapai lalu
dipertahan­kan supaya situasi kerja yang kondusif tetap terjaga.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 43


Gambar 22. Ilustasi Budaya Kerja 5R
Sumber Internet

2. Tujuan Budaya kerja


Penerapan Budaya kerja 5S bertujun untuk menyejahtrakan pekerja
dengan demikian kondisi bersih tersebut diharapkan akan memberikan
kenyamanan, kedisiplinan, menanggulangi kejadian, kerja sama, setara
peningkatan alat kerja supaya memperpanjang masa kerja alatnya
(Masaaki Imai, 2012:67) yang dikutip dalam http://eprints.uny.ac.id/.
Sekolah merupakan salah satu upaya pembiasaan dan melatih diri
dalam mempelajari, memahami dan menerapkan budaya kerja Industri
di dalam kehidupan sehari hari, karena kalian sebagai siswa SMK yang
kelak akan bekerja di dunia industri akan mudah dalam beradaptasi
dengan situasi kerja di industri dan diharapkan memiliki karakter sesuai
dengan budaya kerja industri.

44 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


H. Refleksi
Setelah mempelajari bab tentang keselamatan dan kesehatan kerja,
lingkungan hidup dan budaya kerja industri, beberapa hal yang dapat
yang dapat direfleksikan diantarnya mengenai cakupan materi dan
pemahaman materi:
1. Apakah kalian memahami maksud dan tujuan dari mempelajari
bab tentang keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan hidup
dan budaya kerja industri?
2. Apakah kalian tertarik memelajari materi ini?
3. Apakah materi ini sangat bermanfaat bagi kalian?
4. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
5. Dampak apkah yang kalian rasakan setelah mempelajari bab ini?

I. Asesmen

1. Lembar Aktifitas Siswa


Aspek pengetahuan :
1. Mengapa kalian harus menerapakan kesehatan keselamatan
kerja pada saat melakanakan pekerjaan?
2. Budaya kerja apa saja yang harus kalian lakukan pada saat
bekerja?
3. Jelaskan secara singkat tentang rambu keselamatan dan
kesehatan kerja,bentuk dan manfaatnya!
Aspek keterampilan :
Buatlah poster yang menjelaskan tentang pentingnya penggunaan
APD pada lokasi pekerjaan konstruksi bangunan !
Petunjuk pengerjaan tugas :
• Dikerjakan di kertas A4
• Poster dibuat semenarik mungkin

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 45


J. Pengayaan
Jelakan keselamatan kerja apa saja yang harus diperhatikan ketika
melakukan pekerjaan “Galian Pondasi” beserta alat pelindung diri
apa yang harus digunakan!

46 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


BAB

Sumber gambar internet pixabay


3
BAB 3

PERALATAN DAN TEKNOLOGI


DALAM KONSTRUKSI DAN
PERUMAHAN

Pertanyaan Pematik
 Peralatan dan teknologi apa sajakah yang digunakan dalam
pekerjaan konstruksi perumahan ?
 Ada berapa macam jenis peralatan yang digunakan dalam
pekerjaan konstruksi perumahan ?

Tujuan Pembelajaran
Diharapkan melalui berbagai macam teks, informasi dari berbagai
sumber dan aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik
mampu mengidentifikasi jenis peralatan dan teknologi yang
digunakan pada pekerjaan konstruksi perumahan

47
A. Pengenalan Peralatan dalam Pekerjaan Konstruksi
Konstruksi bukan sebagai pekerjaan sederhana, apapun proyeknya
memerlukan adanya SDM, material, teknologi dan peralatan dalam dunia
konstruksi. Secara bentuk dan ukurannya, terdapat banyak sekali jenis
dan ragam peralatan pribadi (digunakan diri sendiri) yang digunakan
meliputi:
1. Berdasarkan fungsi kegunaannya`
a. kegunaannya Alat utamanya, adalah perralatan khusus yang di­
perguna­­kan oleh pekerja dalam menjalankan pekerjaan yang
dilakukan supaya sebuah pekerjaan yang dilakukannya sesuai
dengan standar operasional yang sudah ditetapkan.
Beberapa alat utama:
- Palu/ Martil
- Pahat Batu: untuk memecah batu yang keras ataupun membersih­
kan sisa adukan yang menempel di dinding
- Sikat adukan; sisa adukan yang melekat didinding terlebih dulu
supaya pekerjaan plesteran bisa mendapatkan hasil yang baik
serta rapi
- Trowel; meratakan adukan
- Sendok semen; untuk mengaduk berbagai mortar misalnya
pasangan bata serta plester semprot
- Palu karet; untuk merekatkan bata ringan dengan begitu
sambungannya akan semakin kuat serta tipis dengan tidak harus
memecah bata ringannya
- Roskam; untuk penerapan perekat bata ringan
- Roskam kayu; untuk penerapan plester
- Jidar; untuk aplikasi plester yang rata diatas kepalaan. Jidar yang
baik yaitu jidar yang dibuat dari alumunium
- Roskam besi; untuk penerapan acian dan skim coat yang halus
dan tipis
- Trowel finishing

48 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


- Alat pekerjaan beton, pengaduk serta pencampur beton
(semacam cangkul kecil)
- Alat pekerrjaan pemasangan lantai, trowel bergerig
- Alat peotong keramik, kakak tua, alat pemotong manual, alat
pemotong mekanik, pengisi celah ubin.

b. Alat Bantu Kerja


Contohnya: saringan pasir, Gerobak adukan
Peralatan pendukung
Contohnya:
- Unting-Unting
- Penyipat serta benang
- Alat ukur: berguna dalam mengukur ketebalan serta panjang
(waterpass)
Bor tangan: bertujuan dalam melubangi benda kayu yang dilakukan
dengan manual
2. Berdasarkan ukuran dan cara kerjanya, meliputi:
a. Alat tangan (handstool), Alat ringan atau handtool merupakan alat
yang sehari-hari digunakan oleh pekerja bangunan diantaranya
gergaji, waterpass, meteran, palu, cetok, gerindra, bor, dan pacuk,
sekop, tang.

Gambar 23. Alat ringan atau handtool


Sumber www. depomatrial.com

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 49


b. Perlatan mesin portable modern merupakan peralatan tangan yang
digerakan oleh mesin ringan atau tenaga listrik, yang dapat dipindah­
kan pada saa, t digunakan keberadaan alat ini sangat membantu
dalam pekerjaan kosntruksi, macam dari alat ini antara lain:
- Bor mesin
- Grinda tangan
- Mesin ketam atau serutan kayu
- Gergaji jigsaw
- Gergaji listrik Circular saw
- Mesin amplas
- Mesin profil atau router

c. Peralatan messin Stasioner, merupakakan peralatan mesin yang tidak


dapat dipindahkan. Alat ini biasanya ditaruh pada tempat yang sudah
ditentukan. Contoh dari peralatan ini antara lain:
- Mesin Scroll Saw,
- Circular Saw Fit Table/Table Saw,
- Mesin Tatah Bobok/Mortising Chisel Machine,
- Mesin Pasah Otomatis/ Automatic Planer,
- Mesin Wood Jointer,
- Mesin Band Saw.

B. Peralatan Berat Dalam Pekerjaan Konstruksi Gedung


Alat berat di bidang konstruksi merupakan alat yang dipergunakan
agar mempermudah manusia dalam proses pengerjaan pekerjaan
konstruksi oleh karenanya pekerjaan yang dihasilkan akan bisa dicapai
dengan semakin mudah serta waktu yang digunakan biasanya akan
semakin cepat. Akan tetapi, pemakaian alat berat yang tidak tepat dan
sesuai dengan keadaan serta kondisi dilapangan bisa menyebabkan
kinerja produksi yang rendah, target yang sudah ditetapkan tidak
tercapai, ataupun kerugian yang diakibatkan oleh adanya perbaikan

50 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


yang seharusnya tidak dilakukan. Sehingga sebelum menetapkan jenis
dan banyaknya peralatan yang akan dipakai, kita sebaiknya memakai
tipe alat berat serta keberfungsian alat tersebut dalam pekerjaan
konstruksi yang akan dikerjakan.
Alat berat sangat berguna utamanya dalam pekerjaan-pekerjaan
dalam jumlah yang berat dan besar, seperti: penggalian, pengurugan
dan pengakutan material konstruksi.
Untuk menekan biaya opersaional kontraktor, ada perushaan
penyewaan alat berat untuk efisiensi perushaan daripada harus membeli
peralatan. Perusahaan kontraktor yang membeli alat berat sebagai
bentuk investasi perusahaan.
1. Derek (Crane)
Derek adalah jenis alat yang dilengkapi dengan tali pengangkat, tali
atau rantai kawat yang berfungsi untuk mengangkat, menurunkan dan
memindahkan material baik secara vertikal maupun horisontal. Digunakan
untuk mengangkat barang-barang berat dan mengangkut ke tempat
lain.
Konstruksi crane secara umum diklasifikasikan pada dua kategori
besar yaitu mobile crane dan tower crane.
a. Mobile Crane
Mobile crane ialah jenis alat berat yang menunjang kerja proyek
konstruksi. Cara kerja Mobile crane dikontrol dari penggerak hidrolik
menggunakan booming teleskopik yang dipasang ditruk meng­
gunakan suatu modifikasi. Fungsinya mobile crane yaitu membawa
secara mudah material ataupun alat ke lokasi konstruksinya. Material
konstruksi yang umumnya bisa dibawa seperti gelagar besi, balok
pracetak, dan sebagainya disesuaikan dengan tonase berat kapasitas
angkat ini.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 51


Gambar 24. Mobile Crane
Sumber internet

b. Menara Derek (Tower Crane)


Tower crane ialah alat yang biasa dipergunakan pada pekerjaan
konstruksi, terutama dalam membangun bangunan bertingkat yang
berkemungkinan mengangkat material seperti beton atau material
lain ke lokasi yang semkain tinggi. Kontraktor memakai tower crane
yg permanen tidak bisa mobile atau dipindah-pindah. Alai ini dipakai
mengangkat baja, beton, alat besar semacam generator obor serta
asetilen, serta beragam bahan konstruksi lain.
Lengan horisontal panjang di tower crane sebagai komponen derek
yang mengangkut beban sampai memungkinkan material bangunan
bisa terangkat ke posisi yang semakin tinggi sampai puluhan meter
dengan vertikal.

52 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 25.Tower Crane
Sumber internet

2. Concrete Mixer
Alat tersebut dipergunakan untuk merubah batuan serta mineral
alam jadi bentuk sertaukuran seperti yang diharapkan. Sehingga bisa
dihasilkan seperti batuan bergradasi, semen, beton, serta aspal. Yang
tergolong dalam alat ini yakni crusher serta concrete mixer truck. Alat
yang bisa menyampurkan material bersangkutan juga digolongkan
pada alat pemroses material yakni concretebatch plant serta asphalt
mixing plant.
Concrete mixer truck ialah kendaraan yang dipakai dalam membawa
campuran beton ready mix dari tempat pengadukan beton ke area
proyek yang mana sepanjang pengangkutannya, mixer tetap berputar
pada kecepatan 8-12 putarantiap menit supaya beton selalu homogen
dan tidak mengeras. Truk khusus yang disertai concrete mixer fungsinya
sebagai pengaduk campuran beton ready mix yang prinsip kerjanya
seperti molen.
Dalam drum ada bilah-bilah baja, sewaktu mengangkut ke area
proyeknya, drum ini berputar pelan yang tidak searah jarum jam

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 53


sehingga adukannya mengarah kedalam. Putaran di dalam dengan
tujuan supaya tidak ada pergeseran atau pemisahan agregat sehingga
adukannya tetap homogen. Maka kualitas beton tetap terjaga sebagai­
mana dengan kebutuhan yang direncanakan.
Jika sesampainya di area pekerjaan serta pengecoran berlangsung.
Lalu arah putaran drumnya dibalik menjadi searah jarum jam dengan
kecepatan putarannya dinaikkan jadi adukannya keluar. Proses dalam
mengirim beton ready mix dikelola menggunakan mempertimbangkan
jarak, situasi lalu lintas, iklim serta temperatur dikarenakan bisa
berpengaruh pada waktu dalam proses pekerjaan pengecoran.

Gambar 26. Concrete Mixer Truck


Sumber internet

3. Concrete Pump Longboom


Concrete pump jenis ini biasanya diperuntukkan untuk bangunan
tinggi yang bisa mencapai lantai 4 ke atas seperti gedung perkantoran,
mall, apartemen, dan sebagainya. Atau bangunan yang memiliki
ketinggian 15 meter keatas. Bar beton atau concrete pressure dengan
berada pada kisaran 8 mpa (80 bar) sampai 40 mpa (400 bar), tergantung
dari tinggi bangunannya.

54 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar27. Concrete Pump Longboom
Sumber internet

4. Bulldozes/Dozer/(Loder
Bullozer dozer atau Loder ialah alat yang umum dipakai pada proyek
konstruksi untuk menangani material hasil penggalian atau untuk
membuat timbunan material. Pada bagian dozer terdapat bucket
sehingga alat ini juga disebut front end dozer. Ada 2 jenis tipe dozer
antara lain, menggunakan roda kelabang (crawler tractor dozer) dan
menggunakan roda karet (wheel tractor dozer).

Gambar 28. Dozer


Sumber internet

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 55


5. Excavator
Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan
mengangkut (loading and unloading) suatu material (tanah, batubara,
pasir dan lain-lainnya).
- Fungsi dari excavator secara umum adalah:
- Mengerjakan kegiatan pertambangan (mining job).
- Pembukaan lahan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.
Meratakan permukaan tanah.
- Pembuatan parit, saluran irigasi, lubang, dan pondasi
- Mengeruk, mengisi, serta memindahkan material.
Pemilihan excavator haruslah mempertimbangkan kemampuan alat
tersebut pada kondisi lapangan tertentu. Perbedaan utama berbagai
jenis excavator terletak padapenggalinya yang berada di bagian depan,
tetapi semuanya memiliki alat penggerak yaitu roda ban atau crawler.
Excavator yang menggunakan crawler umumnya dipilih jika alat tersebut
akan digunakan pada permukaan kasar atau kurang padat. Selain itu
juga karena alat tersebut dalam pengoperasiannya tidak perlu melakukan
banyak perpindahan tempat.

Gambar 29. Excavator


Sumber internet

56 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


6. Alat Pengangkut
a. (Truk)
Fungsinya alat pengangkut ialah membawa material misalnya
tanah, pasir, batuan dalam proyek konstruksi. Dalam memilih
truk ber­gantung situasi lapangan, volume material, waktu serta
biayanya. Tingkat muatan truk tergantung dari waktu yang
diperlukan dalam mengangkut material ke dalam truk
dibandingkan dengan waktu angkut truk. Biasanya besarnya
muatan truk yang digunakan ialah 4-5 kali muatan alat gali yang
mengangkut material ke dalam truk. Pemakaian truk yang begitu
besar sangatlah kurang ekonomis, melainkan bila sebanding
terhadap volume material yang diangkutnya.

Gambar 30. Truk


Sumber internet

b. Dump Truck
Merupakan suatu truk yang
memiliki bak material yang
bisa dimiringkan jadi dalam
penurunan material yang
diangkutnya cukup dengan
memiringkan baknya jadi
Gambar 31. Dump truck
muantannya akan bisa turun Sumber internet

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 57


ke bawah dengan sendirinya. Dalam memiringkan baknya
meng­gunakan sebuah pompa hidrolik.
Pada proyek konstruksi jalan, Dump truk digunakan untuk
mengangkut material seperti agregat pondasi kelas A, aspal,
pasir dan material timbunan.
7. Water Tank Truck
Peralatan ini berguna sebagai pengangkut air, yang dimanfaatkan
dalam pekerjaan pemadatan lapis pondasi kategori kelas A, sesudah
materialnya selesai dihamparkan, selanjutnya akan dipadatkan dan
disiram air dengan menggunakan water tank.

Gambar 32. Water Tank Truck


Sumber internet

8. Vibratory Roller
Merupakan sebuah alat pemadat yang memadukan antara tekanan
dengan getaran. Vibratory roller memiliki efisiensi pemadatan yang
bagus. Alat tersebut memungkinkan untuk dipergunakan dengan luas
pada setiap tipe pekerjaan pemadatan. dampak dan pengaruh yang
muncul ketika menggunakan vibratory rolle ialah gaya dinamis pada
tanah cenderung mengisi elemen-elemen yang kosong di antara butir-
butirnya jadi akan mengakibatkan tanahnya semakin padat, dengan
struktur tanah yang semakin kompak. Gambar alat berat Vibratory roller
dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

58 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 33 Vibratory roller
Sumber internet

9. Motor Grader
Alat ini dipergunakan untuk meratakan ataupun menghamparkan
serta membentuk permukaan tanah. Disamping hal tersebut, alat ini
juga dipergunakan juga untuk mencampur serta menebarkan tanah
serta campuran aspal. Gambar alat berat motor grader dapat di lihat
pada Gambar 34

Gambar 34. Motor Grader


Sumber internet

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 59


10. Pneumatic Tire Roller
Alat ini terdiri dari roda-roda yang terbuat dari ban karet jadi lokasi
pekerjaannya pun harus terbebas dari benda-benda tajam yang
dimungkinkan bisa merusak rodanya. Struktur dari roda muka serta roda
belakang selang-seling jadi bagian yang tidak terlindas roda mukanya
dapat terlindas roda yang ada dibagian belakang. Alat ini sangat baik
dimanfaatkan untuk menggilas bahan yang bergranular, baik juga dalam
menggilas lapisan hot mix. Adapun gambar alat pemadat ini akan
ditampilkan dalam gambar 43 dibawah ini

Gambar 35. Pneumatic tire Roller


Sumber internet

11. Tandem roller


Merupakan alat yang digunakan untuk menggilas ataupun mema­
datkan yang mempunyai poros 2 dan poros 3. Secara umum alat ini
dipergunakan agar permukaan tanah yang dipadatkan terlihat halus,
sebagai contoh dalam penggilasan aspal beton dan yang lainnya. Alat
ini memberikan lajur yang sama disetiap rodanya. Tandem roller
mempunyai berat sekitar 8-14 ton, penambahan beratnya dikarenakan
pengisian zat cair sekitar 25-60% dari berat penggilasnya. Guna
memperoleh penambahan kepadatan dalam pekerjaan penggilasan
umumnya dipergunakan three axle tandem roller. Alangkah baiknya

60 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


tandem roller tidak boleh dipakai dalam melindas bebatuan yang tajam
dan keras sebab hal tersebut dalam merusak roda-roda penggilas.

Gambar 36Tandem Roller


Sumber internet

12. Asphalt finisher


Fungsi alatnya adalah untuk penghamparan aspal olahan dari mesin
pengolah aspal, dan meratakan lapisannya. Konstruksi Asphalt FInissher
sangat besar jadi memerlukan trailer dalam mengangkutnya ke area
proyek. Alat ini mempunyai roda yang bentuknya menyerupai kelabang
ataupun dikatakan crawlwe track dengan hopper yang tak memiliki alas.
Sementara di bawah hoppernya ada pisau yang selebar hopper juga.
Ketika menghamparkan, diawali dengan memasukkan aspalnya ke
hopper. Selanjutnya aspal turun langsung kepermukaan serta disisir
dengan pisaunya. Agar memperoleh level kerataan yang diharapkan
bisa diatur menggunakan pisaunya. Adapun gambar dari Asphalt finisher
akan ditampilkan dalam gambar 36.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 61


Gambar 37 Asphalt Finisher
Sumber internet

C. Refleski
Setelah mempelajari bab tentang peralatan dan teknologi yang
digunakan dalam pekerjaan konstruksi bangunan beberapa hal yang
dapat yang dapat direfleksikan diantarnya mengenai cakupan materi
dan pemahaman materi:
1. Apakah materi dalam bab ini sudah cukup mencakup pengetahuan
tentang peralatan dan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan
konstruksi bangunan?
2. Apakah materi dalam bab ini sudah tersaji dengan runtut dan
mudah dipelajari?
3. Apakah kalian memahami maksud dan tujuan dari mempelajari
bab tentang peralatan dan teknologi yang digunakan dalam
pekerjaan konstruksi bangunan?
4. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
ini?

62 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


D. Asesmem

Lembar aktifitas siswa

Aspek Pengetahuan
1. Sebutkan nama dan fungsi alat tangan tukang dalam pekerjaan
konstruksi bangunan di dalam tabel dibawah ini:

No Gambar Alat Nama alat Fungsi Alat


1

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 63


2. Soal no 1 lanjutkan dengan 5 macam alat lain (gambar, nama dan
fungsi)
Aspek ketrampilan
Praktekan cara penggunaan alat tangan:
- water pas
- unting-unting
- gergaji
- palu
- tang pemotong kawat
- pencabut paku
- alat lain yang tersedia disekolah

E. Pengayaan
1. Identifikasikan peralatan yang digunakan dalam proses perataan
dan pemadatan tanah!
2. Identifikasikan peralatan yang digunakan dalam pembuatan
beton, pengecoran gedung bertingkat!
3. Carilah dalam internet atau sumber belajar lain tentang alat-alat
mesin stasioner di bawah ini, gambar dan fungsi alat tersebut:
- Mesin Scroll Saw, Circular Saw Fit Table/Table Saw,
- Mesin Tatah Bobok/Mortising Chisel Machine,
- Mesin Pasah Otomatis/ Automatic Planer,
- Mesin Wood Jointer,
- Mesin Band Saw

64 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


BAB

Sumber gambar internet pixabay


BAB 4
4
MENGGAMBAR
DASAR TEKNIK

Pertanyaan pematik
 Apa saja yang dibutuhkan saat kalian akan menggambar teknik?
 Bagaimana cara membuat objek nyata yang ukurannya besar
dapat digambar pada selembar kertas?

Tujuan Pembelajaran
Dengan berbagai macam teks, informasi dari berbagai sumber dan
aktifitas pembelajaran pada bab ini, peserta didik mampu menyebut­
kan, menjelaskan fungsi, merawat dan menggunakan peralatan alat
gambar sesuai dengan fungsinya dalam penerapan gambar teknik
serta menggambar dasar teknik.

65
A. Jenis-Jenis Peralatan Alat Gambar secara Manual
Gambar ialah alat untuk menunjukkan tujuan dari seorang ahli
gambar (drafter). Gambar dinamakan pula bahasateknik ataupun bahasa
bagi ahli gambar. Di bidang teknik,gambar ialah alat dalam mengungkap­
kan informasi. Informasi yang diungkapkan ialah dari ahli gambar
ataupun seseorang yang melukis gambarnya. Gambar teknik adalah
gambar dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para ahli
teknik untuk dijadikan sebagai media komunikasi dalam merancang
dan membuat sebuah produk. Ketentuan-ketentuan tersebut sudah
ditetapkandalam ISO (International Standarization for Organization). Untuk
membuat sebuah gambar diperlukan peralatan serta kelengkapan
menggambar. Peralatan yang dibutuhkan untuk menggambar antara
lain:
1. Kertas Gambar
Terdapat beragam jenis kertas gambar yang ada dipasaran, yang
memiliki jenis, ukuran, dan fungsi yang tidak sama. Umumnya kertas
yang dipakai untuk menggambar teknik ialah kertas gambar yang
warnanya putih dengan permukaan tidak kasar. Jika kertas gambarnya
kasar akan kesulitan dalam membuat garis lurus menggunakan tinta
atau pensil. Jenis kertas gambar yang lazimnya digunakan untuk gambar
teknik yaitu:
a. Kertas bagan, yakni kertas putih tebal yang memiliki garis
horizontal serta vertical yang jaraknya 10x10 mm. Fungsi dari
kertas ini adalah dalam menggambar sementara yang diciptakan
dari hasil pengukuran menggunakan skala yang tidak
sesungguhnya.
b. Kertas putih tebal, yakni kertas gambar pada umumnya yang
banyak dipergunakan dalam menggambar menggunakan skala
serta ukuran yang sesungguhnya.
c. Kertas kalkir, merupakan sebuah kertas yang transparan yang
umumnya dimanfaatkan dalam menggambar menggunakan
tinta..
66 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
Ukuran Kertas Seri A
Kertas seri A ialah jenis ukuran kertas standar berdasar ISO 216 yang
lebar dan tinggnya bisa diukur menggunakan satuan yang baku,
contohnya: mm, cm, inchi, serta pixel. ISO 216 menjadi ketentuan dari
ISO bagi ukuran kertas internasional. Ukuran kertas seri A biasa dipakai
pada format ukuran kertas digital. Ada 11 jenis kertas seri A ISO 216,
yakni: A0, A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10. Di Indonesia ukuran
kertas A4 amat terkenal bagi dokumen Ms Word. Disamping itu ada
pula ukuran lainnya yakni: 2A0 serta 4A0 yang tidak dicantumkan pada
ISO 216.

Gambar 38. Pembagian Ukuran Kertas Gambar


Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

Kertas gambar mempunyai ukuran panjang serta lebar. ukuran yang


pokok dari kertas gambar yaitu ukuran A0 yang panjangnya 1.189 mm
dengan lebar 841 mm. sementara itu untuk memperoleh ukuran kertas
gambar yang lain cukup membaginya menjadi dua.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 67


2. Pensil Gambar
Guna kebutuhan menggambar terdapat beragam jenis pensil
berdasar standar mutu dan kekerasan. Berdasar pemakaiannya ada 2
jenis pensil yakni pensil batang serta mekanik ( pensil isi ulang). Jenis
pensil yang digunakan dalam menggambar meliputi pensil batang serta
mekanik ( pensil isi ulang).
a. Pensil Batang
Dalam pensil ini, menyatu antara isi pensil dengan batangnya.
Agar dapat menggunakannya pensil ini terlebih dahulu diraut.
Batang pensilnya akan habis bersamaan dengan isi pensilnya.
b. Pensil Mekanik
Merupakan pensil yang isi pensil dan batangnya terpisah. Apabila
isi pensilnya habis bisa dilakukan pengisian ulang dan batang
pensilnya tak akan habis. Pensil ini mempunyai ukuran berdasar
pada diamaternya, contoh ukurannya yakni: 0,3 mm, 0,5 mm,0,7
mm dan 0,9 mm.

Gambar 39. Pensil Mekanik dan batang


Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

Tingkat kekerasan pensil


Pensil yang digunakan dalam menggambar tidak sama dengan pensil
yang biasa untuk menulis, baik itu dari segi kualitas ataupun kekerasannya.
Pensil gambar biasanya tidak disertai dengan karet yang berguna untuk
menghapus dan biasanya karetnya terletak dibagian ujung. Kemudian
tingkat kekerasannya tertera dalam salah satu ujung pensilnya. Adapun
standar kekerasannya bisa diketahui dalam tabel berikut;

68 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Tabel 2. Tingkat kekerasan pensil
Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

Untuk gambar disarankan memakai pensil setara tingkat kekerasan


pensil H dan 2B. Pensil kekerasan H dipakai untuk membuat sketsa
maupun garis bantu. Sedangkan pensil kekerasan 2Buntuk garis utama.
Untuk pensil batang sebelum digunakan harus terlebih dahulu di
runcingkan, Adapun salah satu cara peruncingan pensil yakni dengan
memakai kertas amplas yakni dengan cara pensilnya dipegang meng­
gunakan jari telunjuk serta ibu jari serta ketika mengasahnya pensil
diputar. Disamping itu bisa pula memakai pisau. Adapun cara me­
runcingkan menggunakan pisau yakni tekan bagian punggung pisaunya
dengan ibu jari secara perlahan-lahan, ataupun bisa pula memakai alat
peruncing. Meja gambar jangan pernah sekali-kali digunakan menjadi
landasan ketika akan meruncingkan pensilnyal.
3. Penggaris Siku
Penggaris siku terdiri dari satu penggaris segitiga bersudut 30°, 60°
dan 90° lalu satu buah penggaris bersudut 45°, 90° dan 45°. Sepasang
penggaris segitiga ini digunakan untuk membuat garis-garis sejajar,
sudut-sudut istimewa dan garis yang saling tegak lurus.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 69


Gambar 40. segitiga siku
Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

4. Jangka Gambar
Jangka ialah peralatan gambar yang dipakai dalam melukis lingkaran
dengan menancapkan sebuah ujung batang di kertas gambarnya selaku
pusat lingkarannya serta yang lainnya selaku pensil dalam melukis garis.
Jangka memiliki dua kaki, salah satu ujung kakiknya berupa logam
runcing yang dilengkapi sekrup, sementara kaki lainnya bisa diisi
menggunakan:
a. ujung pensil
b. trek pen
c. Jarum jangka, untuk membagi atau mengukur
d. devider (jangka tusuk)
Berdasarkan penggunaannya jangka terbagi atas:
1. Jangka besar, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 100 sampai 200 mm.
2. Jangka menengah, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 20 sampai 100 mm.
3. Jangka kecil, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 5 sampai 30 mm.
Ketika akan menggambar lingkaran yang diameternya 500 mm bisa
mempergunakan penghubung ataupun jangka batang sementara dalam
menggambar lingkaran yang jari-jarinya kecil bisa memakai jangka

70 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


orleon serta jangka pegas. Bedanya terhadap jangka pada umumnya
yaitu besar kecilnya lingkaran yang hendak dibuat. Pada jangka orleon
dibuatnya dengan mengatur sekrup setelan.

Gambar 41. jangka


Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

5. Pen Tarik (Trek Pen)


kegunaan dari alat ini adalah dalam menarik garis menggunakan
tinta cina(bak). Lebar luangan (celah). Ujung trek pennya bisa disetel
dengan sekrup sesuai kehendak. Posisi trek pen ketika waktu menarikgaris
baiknya miring sebanyak 60o ke arah tarikan garis. Pengisiantinta trek
pen baiknya janganmelebihi 7 mm. jika sampai lebih, tintanya menjadi
gampang sekali menetes keluar ketika dipakai ataumungkin terjadi
bendulan awal.

Gambar 42. Trek Pen


Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 71


6. Mal Gambar
Mal dipakai untuk mempermudah dan memperoleh efisiensi waktu
dalam menggambar benruk lingkaran kecil, elips, segi enam serta garis-
garis lengkung lain. Mal yang ada sekarang ini berbahan plastik serta
mika bening, dengan ukuran dirancang standar. Adapun tipe-tipe mal
meliputi:
a. Mal Huruf dan Angka
Mal huruf ialah alat gambar yang dipakai dalam membuat huruf
serta angka, supaya dihasilkan tulisan yang rapi serta sejenis serta
sesuai pedoman ISO.

Gambar 4.3 Mal huruf


Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

b. Mal Lengkung
Fungsinya mal lengkung ialah dalam menggambar garis lengkung
istimewa yang tak dapat dibuat dengan jangka serta alat yang lain,
misalnya garis lengkung diagram serta grafik.

72 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 44. mal lengkung
Sumber internet

c. Mal bentuk
Dalam menggambar geometri serta lambang tertenu secara cepat
dipakai mal bentuk. Karena dalam mal bentuk terdapat bermacam-
macam bentuk seperti lingkaran , kotak dan elips. Untuk menggambar
lingkaran kecil disamping memakai jangka orleon serta jangka
pegas, juga bisa memakai mal lingkaran. Lingkaran yang kecil bisa
digambar menggunakan mal lingkaran yang berdiameter 1 mm
hingga 36 mm.

Gambar 45. Mal Bentuk


Sumber internet

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 73


7. Penghapus
Penghapus digunakan untuk menghapus coretan atau garis yang
telah dibuat. Penghapus yang sering digunakan untuk gambar teknik
adalah penghapus pensildan penghapus tinta. Untuk menghapus tinta
gunakan penghapus bagian biru sepertiyang diberi tanda lingkaran mera
dibawah ini.

Gambar 46. penghapus tinta dan Penhapus pensil


Sumber internet

8. Busur Derajat
Kegunaan alat ini untuk membagi suatu sudut dengan sama besar.
Busur derajat biasanya berbahan plastik ataupun mika bening dan
disertai garis pembagi dari sudut 0° - 180°, tetapi ada juga yang dari
sudut 0° - 360°.
Untuk menghitung sudut dengan busur derajat, dengan memper­
hatikan prosedur di bawah:
a. Posisikan pusat busur derajat dititik sudut yang hendak diukur.
b. Posisikan satu kaki sudutnya di 0°.
c. Cermati angka dalam busur derajat yang dilewati kaki sudut
lainnya.
d. Angka tersebut sebagai besaran sudut itu.

74 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 47. Busur derajat
Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

9. Rapido
Rapido ialah alat gambar disertai tinta dalam membuat gambar di
kertas kalkir. Rapido mempunyai beragam ukuran (memperlihatkan
tebal dan tipisnya garis yang dibuat) yakni dari 0,1 - 2,0 mm. agar
mempermudah dalam memilih pen, jadi setiap ukuran diberi warna
khusus. Beragam merek rapido yakni Rotring, Staedtler, Faber Castle,
Primus. Di bawah ini contoh bentuk rapido,

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 75


Keterangan :
1. Rapido
2. Kepala luar
3. Kepala dalam
4. Tutup
5. Kunci pembuka tinta
6. Tabung tinta
7. rumah

Gambar 48. Rapido


Sumber Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

Prosedur penggunannya:
untuk menarik garis menggunakan rapido baiknya ditempelkan
sajapada kertas, tidak boleh ditekan, lalu ditarik pada kemiringanantara
60º–80º dari kiri ke kanan. selain itu tidak boleh menarikgaris dari atas
ke bawah. bila jalannya tinta tersendat rapido diangkat kemudian
digoyang goyang horizontal, lalu coba digunakan lagi. Jika masih kurang
lancar diulangi lagi gerakan tadi. bila tintanya tidak mau keluar mata
rapido perlu dicuci maupun dibersihkan. bila tintanya selalu keluar itu
artinya pengisian tempat tintanya tidak teliti oleh karenanya pada tabung
tinta ada udara yang menekan jadi tinta keluar dari mata rapido. baiknya
cara mengisi tinta tidak terlalu penuh. Supaya awet, rapido perlu dirawat
dengan cara membersihkannya dengan rutin. dalam membersihkan pen
rapido bisa dilakukan dengan cara:
a. copot pena dari tangkai/rumahnya memakai kunci pena yang
disediakan.
b. Semprotkan air kearah pena.
c. Ketuk-ketukan dengan perlahan dalam mengeluarkan tinta
didalam pen itu serta semprotkan lagi menggunakan air hingga
bersih.

76 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Agar semakin jelas pada perawatan serta pengisian tinta rapido bisa
diketahui dalam gambar dibawah ini:

Gambar 49. Cara membersihkan rapido


Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

10. Papan dan Meja Gambar


Papan dan meja gambar harus mempunyai permukaan yang rata,
lurus dan licin agar penggaris T dapat digeser. Ukuran papan gambar
yang memadai untuk gambar teknik adalah panjang 1265 mm, lebar
915 mm serta tebal 30 mm.
Meja gambar juga dirancang sesuai dengan ukuran kertas, seperti
ukuran kertas A0 dan A1. Bahan papan gambar terbuat dari urat kayu
yang halus dan tidak terlalu keras maupun terlalu lunak..

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 77


Gambar 50. Meja gambar
Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

11. Mesin Gambar


Mesin gambar ialah alat yang bisa berfungsi seperti alat gambar lain
misalnya busur lingkaran, penggaris T, segitiga serta ukuran. Walaupun
mesin gambar telah disertai 2 buah mistar gambar yang tegak lurus
serta bisa bergerak bebas ketika menggambar, mistar gambar ini harus
dipastikan pada posisi tegak lurus.

Gambar x Detail Mesin gambar

78 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 51. Detail Mesin Gambar
Sumber BSE Suparno, Kemendikbud

B. Mengenal Garis dalam gambar

1. Jenis –Jenis Garis


Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis yang
masing-masing mempunyai fungsi dan bentuk sendiri. Oleh karena itu
masing masing-masing garisharus digunakan sesuai maksud dan tujuan.
Jenis-jenis garis yang digunakan dalam gambar teknik, ditentukan oleh
gabungan bentuk dan tebal garis. Setiap jenis garis digunakan menurut
aturan yang sudah ditetapkan.
Garis merupakan hasil dari berjuta-juta titik yang bersambung. Garis
dapat berupa bentuk lurus, lengkung, patah, putus-putus dan garis itu

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 79


dapat digabungkan, dipisahkan, dibagi-bagi, dan dibatasi. Garis lurus
dapat ditempatkan vertikal, horizontal ataupun diagonal.
Dalam Arsitektur garis dapat berbentuk panjang, pendek, rapat,
jarang,tebal, tipis, lebar dan tumbuh (tipis tebal). Dalam menggambar
diterapkan jenis-jenis garis dan kegunaannnya untuk menghasilkan
gambar struktur yang baik dan terstandar
Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam, yaitu garis tebal dan
garis tipis.
Kedua jenis garis ini mempunyai perbandingan 1 : 0,5. Tebal garis
dipilih berdasarkan besar kecilnya gambar. Ketebalan garis dipilih dari
deretan berikut: 0,18 mm; 0,25 mm; 0,35 mm; 0,5 mm; 0,7 mm; 1
mm; 1,4 mm dan 2 mm
Jarak minimum antara garis-garis sejajar termasuk arsir, tidak boleh
kurang dari tiga kali (3a) tebal garis yang paling tebal dari gambar.
Ruang antara garis dianjurkan tidak kurang dari 0,7 mm.

a
c b

Gambar 52. Jarak Antar Garis


Sumber Sinaga, S. 2017

Keterangan:
a : Tebal garis
b : Jarak antara garis dianjurkan nilai min = 3ac : Ruang antara garis
min 0,7 mm
Garis gores dan garis bertitik yang berpotonganatau bertemu harus
diperhatikan dengan jelas titik pertemuannya atu titik perpotongannya.

80 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Untuk contohnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 53. Cara Penarikan Garis


Sumber Sinaga, S. 2017

Disamping penggunaan garis-garis yang telah diuraikan diatas,


dibawah ini merupakan contoh- contoh penggunaan garis menurut
Standar gambar teknik ISO R.128. Bila dua garis atau lebih yang
berbeda-beda jenisnya berimpit, maka penggambarannya harus
dilaksanakan sesuai dengan prioritas berikut:
Garis gambar.Garis tidak tampak.Garis potong.Garis-garis sumbu. Garis
bantu, garis ukur dan garis arsir.

C. Aturan Kelengkapan Informasi Gambar Teknik


Standar gambar teknik ialah sebuah kesamaan yang sudah disetujui
bersama dan bertujuan supaya terhindar dari kesalahan pengertian pada
komonikasi teknik. Orang bersangkutan pada bidang gambar teknik
harus tahu terkait standar gambar teknik. Orang bersangkutan diantaranya
peserta didik terhadap kelompok teknologi serta industri, para perancang
produk, operator mesin dan perakitan, mekanik serta pengendali kualitas
dari sebuah produk/mesin. Fungsinya standar gambar teknik ialah:

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 81


- Untuk memastikan kesesuaian antara pembuat dan pembaca
gambar dalam memakai peraturan gambar berdasar standar
gambar teknik.
- Menyamakan penafsiran atas cara penunjukkan dan pemakaian
symbol yang berbentuk gambar yang selaras dengan penafsiran
standar gambar teknik.
- Mempermudah komunikasi teknik antara pembuat dan pemakai
gambar.
- Mempermudah kerjasama diantara perusahaan untuk membuat
benda teknik yang berjumlah banyak yang wajib selesai pada
waktu bersamaan.
- Untuk melancarkan produksi serta pemasaran suku cadang
peralatan industri.

Melalui peningkatan kerjasama di taraf internasional, maka


perusahaan harus memakai standar gambar teknik yang bertaraf
internasional. Sehingga dibentuklah badan Standar gambar teknik
industri yakni ISO (International Standar gambar teknikdization for
Organization). Tujuannya ISO ialah menyeragamkan pengertian teknik
antar negara dengan pembuatan Standar gambar teknik.

1. Huruf dan Angka


Dalam gambar teknik huruf-huruf, angka-angka dan lambang-
lambang dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan,
judul dsb, di samping gambar-gambaritu sendiri. Ciri-ciri yang perlu
pada huruf dan angka pada gambar teknik, ialah jelas, seragam dan
dapat direproduksi.
Sehingga angka atau huruf harus dibuat secara teliti serta jelas, agar
tidak mengakibatkan kesalahan baca dari pembaca gambar lain.
Semestinya orang teknik berbekal keterampilan caranya membuat huruf
dan angka teknik. Pada gambar teknik, huruf yang biasanya digunakan
ialah huruf vertikal yang berstandar gambar teknik ISO. Setiap Standar

82 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


gambar teknik huruf mempunyai ciri-ciri masing-masing yang bisa dilihat
secara visual.
Berikut contoh penulisan huruf dan angka.

Gambar 54. Bentuk Huruf Standar gambar teknik JIS


Sumber: G. Takeshi Sato & N. Sugiarto

2. Tata Letak (Layout)


Kepala gambar (etiket)
Setiap gambar kerja yang dibuat selalu ada etiketnya. Etiket dibuat
di sisi kanan bawah kertas gambar. Pada etiket ini kita dapat
mencantumkan:
- Nama yang membuat gambar
- Judul gambar
- Nama instansi, departemen atau sekolah
- Tanggal menggambar atau selesainya gambar
- Tanggal diperiksanya gambar dan nama pemeriksa
- Ukuran kertas yang dipakai
- Skala gambar
- Berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 83


Gambar 55 Contoh Etiket
Sumber Sinaga, S. 2017

3. Skala
Skala gambar adalah perbandingan ukuran linear pada objek yang
ditampilkan pada gambar dengan ukuran yang sebenarnya dari elemen
objek yang sama,. terhadap linear dan unsur yang sama atau dari benda
pengecilan atauperbesaran gambar. Pada ISO 5455-1979 diatur tentang
skala dan instruksi untuk menggunakan skala pada gambar. Ada tiga
macam skala gambar, yaitu:
- Skala penuh, digunakan apabila gambar dibuat dengan ukuran
yang sama dengan benda sebenarnya. Penulisan skala penuh
adalah dengan ditlis 1 : 1.
- Skala pembesaran, digunakan bila gambarnya dibuat lebih besar
dari benda sebenarnya. Penulisan skala pembesaran ditulis X :
1. Dengan X adalah faktor pengali.

84 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


- kala pengecilan, digunakan bila gambarnya dibuat lebih kecil
dari ukuran benda yang sebenarnya. Penulisan skala pengecilan
ditulis 1 : X
Tabel 3. Skala yang dianjurkan untuk digunakan
Golongan Skala yang dianjurkan
Skala Pembesaran 50:1 20:1 10:1
5:1 2:1
Skala Penuh 1:1
1:2 1:5 1:10
1:20 1:50 1:100
Skala Pengecilan
1:200 1:500 1:1000
1:2000 1:5000 1:10000
Sumber https://www.geraiteknologi.com

4. Menggambar Simbol-Simbol Gambar Teknik bangunan


1) Arsiran
Arsiran maupun simbol-simbol bahan bangunan yang lajim
dipakaiadalah sebagai berikut :

Gambar 56. Macam-macam arsiran


Sumber: Sinaga, 2017

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 85


D. Menggambar Bidang

1. Menggambar Garis
a. Menggambar garis Tegak Lurus
- Posisikan sisi miring segitiga 45° -45° sehingga berimpitan pada
garisyang sudah ada dan bagian bawah ditahan segitiga lain.
- Putar segitiga 45° - 45° mencapai 90° (lihat anak panah B) jadi
sisi miringnya menjadi tegaklurus garis l. Geser segitiganya (lihat
anakpanah b) jika diperlukan.
- Tariklah garis m.

Gambar 57 Membuat Garis Tegak Lurus


Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

b. Membagi Garis Menjadi Dua Bagian Sama Panjang


- Buat dua busur lingkaran dengan A dan B sebagai pusat, jari-
jari R sembarang. Kedua busur saling berpotongan di a dan b.
- Tarik garis ab yang memotong AB di C maka AC = CB.

86 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 58. Membagi Garis Sama Panjang
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

c. Membagi Garis Menjadi Beberapa Bagian Sama Panjang


- Tarik garis sembarang dari A.
- Ukuran pada garis a-x bagian yang sama panjang (misal
dibagi delapan) dengan memakai jangka Aa = ab = bc = cd =
de = ef = fg = gh.
- Hubungkan titik h dengan B.
- Tariklah dari titik-titik: g, f, e, d, c, b, a, garis sejajar dengan garis
hB. Garis-garis ini akan memotong AB di titik-titik yang
membaginya dalam 8 bagian yang sama panjang.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 87


Gambar 59. Membagi garis sama panjang
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

d. Menggambar Garis Lengkung


Untuk membuat garis lengkung menggunakan jangka tentukan
dahulu jari-jari lingkaraan atau pusat putaran lingkaran. Misalnya
jari-jarilingkaran pusat M1 lebih besar dari jari-jari lingkaran pusat
M2.
- Buat garis sumbu sebagai pusat putaran lengkungan M1 dan
M2 sesuai besar jari- jarinya.
- Buat setengah lingkaran dengan jangka dari pusat M1, kemudian
dilanjutkan membuat setengah lingkaran dengan jangka pada
pusat M2, maka terbentuklah garis lengkung yang berhubungan.

88 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 60. Membuat Garis Lengkung Dengan jangka
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

Untuk membuat garis lengkung menggunakan mal lengkung perlu


memperhatikan titik mana yang hendak dikaitkan supaya ke­
lengkungan tidakkelihatan aneh maupun kurang sesuai. Upayakan
penarikan garis dengan 3 titik penghubung sedapat mungkin. Jika
terpaksa mengkaitkan sekedar menggunakan 2 titik wajib diketahui
kebenaran lengkungannya.
- Tentukan titik sembarang A, B, C, dan E:
- Carilah mal lengkung yang sesuai dengan lengkungan 3 titik A,
B, dan C.
- Cari mal lengkung yang sesuai dengan lengkungan C, D, dan E.
- Karena garis lengkung untuk A, B, C, D dan E tidak selaras maka
lengkung C, D dan E dibatalkan.
- Gunakan mal lengkung untuk titik C dan D saja, pastikan
lengkungannya menyambung atau jadi satu.
- Buat lengkung dari titik D dan E untuk menyambung lengkung
berikutnya cari mal yang sesuai.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 89


Gambar 61. Membuat Garis Lengkung dengan Mal
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

e. Menggabungkan Garis
Untuk menggabungkan garis lurus dengan garis lurus yang perlu
anda perhatikan adalah tidak boleh ada kelebihan garis yang
memotong atau menyilang.
- Tarik gais dari titik A ke titik B, kemudian dilanjutkan dari titik B
menuju titik C dan seterusnya dari titik C ke titik D sehingga garis
ABCD bergabung.
- Jangan menggabungkan garis yang tidak sejalan karena hasilnya
akan kurang baik.
- Misalnya dari A ke B, dari D ke C atau dari B ke C.

Gambar 62. Menggabung Beberapa Garis


Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

90 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Untuk menggabungkan antara garis lengkung dan garis lurus
sebaiknya dimulai dari pembuatan garis lengkung dahulu.
- Buat garis lengkung setengah lingkaran dengan titik pusat M1
dari titik A ke titik B.
- Tarik garis lurus dari titik B ke titik C dan seterusnya.
- Buat setengah lingkaran dengan pusat M2 dari titik C menuju
titik D.
- Jangan membuat garis yang tidak berurutan, karena hasilnya
akan kurang baik. Misalnya dibuat setengah lingkaran besar
dengan pusat M1 dari titik A ke titik B, kemudian setengah
lingkaran dengan pusat M2 dari titik D ke titik C, dan seterusnya
membuat garis

Gambar 63. Menggabung garis lengkung


Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

f. Membagi Sudut Sama Besar


- Lingkarkan sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai pusat
dengan jari-jari sembarangR yang memotong kaki sudut AB dan
AC di titik-titik P dan Q.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 91


- Buat busur dengan P dan Q sebagai pusat busur lingkaran
dengan jari-jari sembarang R2 dan R3 , dimana R2 = R3. Kedua
busur lingakaran tersebut berpotongan di T.
- Tarik garis AT maka ∠ΒAΤ = ÐTAC.

Gambar 64. Membagi Sudut Sama Besar


Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

g. Membagi Sudut Siki-Siku menjadi Tiga


- Buat sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai pusat dengan
jari-jari sembarang (R).Busur lingkaran ini memotong kaki di P
dan kaki ∠AC di O.
- Buat busur lingkaran dengan jari-jari Rdan dengan titik pusat P
dan O. Kedua busur lingkaran ini memotong busur yang pertama
di titik R dan S.
- Tarik garis AR dan AS,maka ∠BAR =
- ÐRAS = ÐSAC.

92 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 65. Membagi sudut siku-siku menjadi tiga sama besar
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

h. Segitiga
membuat segitiga jadi setidaknya ditetapkan 3 informasi supaya
segitiga yang digambar seperti yang diinginkan. Unsur yang
dipergunakan selaku patokan dalam membuat segitiga ialah:
1) Sisi–sudut–sisi
- Buat garis AB, dengan mengukur garispengukuran 1 dengan
jangka.
- Pindahkan sudut yang ditentukan dengan pengukuran
urutan 2, 3, 4 dan 5 pada titik A.
- Ukurkan panjang garis ukuran 6 ke garis sudut yang telah
dibentuk pada titik C.
- Segitiga ABC sudah tergambar.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 93


Gambar 66.membuat segitga cara Sisi–sudut–sisi
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

2) Sudut-sisi-sudut
- Buat garis AB, dengan mengukur garis pengukuran 1 dengan
jangka.
- Pindahkan sudut yang ditentukan dengan pengukuran
urutan 2, 3 pada titik A dan urutan 4, 5 pada titik B.
- Pertemuan garis pembentuk kedua sudut memotong titik C.
- Segitiga ABC sudah tergambar.

Gambar 67. Menggambar Segitiga Cara Sudut-sisi-sudut


Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

94 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


3) Sisi-sisi-sisi
- Tentukan atau ukur salah satu sisinya, misal AB
- Ukurlah urutan 1 dari titik A sepanjang garis AB.
- Ukurkan kembali urutan 2 dari titik b sepanjang AB.
- Segitiga ABC sama sisi tergambar.

Gambar 68. Menggambar Segitiga Cara sisi-sisi-sisi


Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

i. Bujur Sangkar
- Tentukan lingkaran dengan titik pusat M.
- Tarik garis tengahnya memotong titik A dan B.
- Lingkarkan jari-jari dari titik A dan B sama panjang.
- Hubungkan perpotongan lingkaran dari titik A dan B, sehingga
memotong lingkaran yang ditentukan pada titik C dan D.
- Titik A, B, C dan D dihubungkan membentuk segi empat
beraturan atau bujur sangkar.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 95


Gambar 69. Menggambar Bujur Sangkar
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

j. Segi n Beraturan
1) Segi lima beraturan
- Tentukan lingkaran dengan pusat M.
- Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di
titik A dan titik B.
- Buat busur yang sama dari titik A dan titik B,perpotongan
busur tersebut ditarik garismemotong lingkaran di titik C
dan D serta melalui titik M.
- Buat busur yang sama pada titik B, perpotongan busur
tersebut ditarik garis hingga memotong di titik E.
- Hubungkan garis dari titik E dan titik D.
- Lingkarkan dari titik E sepanjang ED ke arah MA hingga
memotong di titik F. Garis DF merupakan sisi dari segi lima
beraturan.
- Seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran
akan membentuk segi lima beraturan.

96 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 70. Menggambar Segi Lima Beraturan
Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

2) Segi Enam Beraturan


3) Tentukan lingkaran dengan pusat M.
4) Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A
dan titik B.
5) Buat busur yang sama dari titik A dan titik B sepanjang AM =
BM memotong lingkaran.
6) Hubungkan titik potong yang terdapat pada lingkaran tersebut,
sehingga tergambarlah segi enam beraturan.

Gambar 71. Menggambar Segi EnamBeraturan


Sumber: Suparno BSE Kemendikbud

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 97


E. Menggambar proyeksi Isometri dan Orthogonal

1. Pengertian Proyeksi Isometri dan Orthogonal


Proyeksi ialah ilmu yang mengkaji terkait cara melukiskan penglihatan
mata dari sebuah benda 3 dimensi pada kertas gambar dalam 2 dimensi
sehingga yang nampak seperti dengan penglihatan mata.
Proyeksi isometri bisa diklasifikan dalam gambar piktorial, dimana
ketiga bidang objek 3D digambar serta terlihat jelas. Proyeksi piktorial
ialah cara menyajikan sebuah gambar 3 dimensi pada bidang 2 dimensi.
Sementara proyeksi ortogonal ialah cara membuat proyeksi yang
bidang proyeksinya memiliki sudut tegak lurus pada proyektornya.
Secara garis besar dalam menggambar proyeksi meliputi 1) Proyeksi
Aksonometri yakni Proyeksi Isometri, Dimetri dan Trimetri, 2) Proyeksi
Oblique (miring), 3) Proyeksi Orthogonaldan 4) Perspektif.

a. Proyeksi Isometri
Adalah suatu proyeksi yang mempunyai perbandingan panjang
ketiga sumbunya X : Y : Z adalah 1 : 1 : 1.  Jarak antar sumbu
membentuk sudut 120 derajat dan besar sudut yang dibentuk antara
sumbu x dan sumbu y terhadap garis mendatar adalah 30 derajat.

Gambar 72. Proyeksi Isometri


Sumber https://www.academia.edu

98 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


b. Proyeksi Dimetri 
Proyeksi ini mempunyai perbandingan panjang antara ke tiga
sumbunya X : Y : Z adalah 1 : 1/2 : 1. Sudut yang dibentuk sumbu X
dengan garis mendatar sebesar 7 derajat atau perbandingan 1:8
dengan panjang sisinya = a.  Sedangkan sudut antara sumbu Y
dengan garis mendatar sebesar 40 derajat atau perbandingan 7 : 8
dengan panjang sisinya = 1/2 a. Dan tinggi sisinya = a.

Gambar 73. Proyeksi Dimetri


Sumber https://www.academia.edu

c. Proyeksi Trimetri
Pada proyeki ini terlihat kemiringan kedua sisinya berbeda, satu
sisinya mempunyai perbandingan 1:11 dengan dengan panjang =
1/10a. Sedangkan kemiringan sisi yang lainnya mempunyai
perbandingan 1:3 dengan panjang = a. Dan tinggi sisinya = a.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 99


Gambar 74 Proyeksi Trimetri
Sumber https://www.academia.edu

d. Proyeksi Miring
Pada Proyeksi Miring (Oblique), sumbu X berimpit pada garis
mendatar dan sumbu Y membengtuk sudut 45 derajat terhadap
garis mendatar. Skala pada proyeksi miring yaitu skala pada sumbu
X = 1 : 1 dan pada sumbu Y = 1 : 2  sedangkan pada sumbu Z =1 :
1.

Gambar 75. Proyeksi Miring (Oblique)


Sumber https://www.academia.edu

100 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


e. Gambar Perspektif, 
Gambar perpektif ialah teknik menggambar suatu obyek dengan
tiga dimensi dalam suatu bidang gambar, berdasar penglihatan
menggunakan mata pada suatu obyek nyata.  Dalam suatu gambar
perspektif, garis-garis sejajar bertemu dalam sebuah titik yang
dinamakan titik lenyap maupun titik hilang.  Titik lenyap ialah titik
akhir dari pandangan mata pada gambar perspektif.  Sehingga dalam
gambar perspektif, suatu obyek makin jauh bisa nampak makin kecil.
Pada prinsipnya dalam menggambar perspektif ada 3 macam cara
penggambarannya yaitu:
- Perspektif 1 titik hilang
- Perspektif 2 titik hilang
- Perspektif 3 titik hilang

Perspektif yang akan dipelajari dalam bahasan ini hanya pada


perspektif 1 titik hilang dan perspektif 2 titik hilang. Ini tidak lain
karena perspektif 3 titik hilang dalam penggambaran jarang sekali
digunakan sehari-hari dilapangan pekerjaan.
1). Perspektif 1 titik hilang
Dalam menggambar perspektif 1 titik hilang posisi benda yang
akan digambar tidak terlalu menentukan sekali. Namun posisi
bidang gambarnya begitu menentukan, dikarenakan posisi
bidang gambarnya begitu pokok untuk dijadikan prinsip untuk
mengukur tinggi, panjang/lebar sebuah benda maupun obyek
yang digambar. Peletakan bidang gambar dalam penggambaran
umumnya bergantung pada penggambaran terkait yakni
disesuaikan pada kepentingan serta tujuannya. Supaya semakin
memahaminya pedoman posisi bidang gambar pada obyek yang
digambar bisa dicermati dalam gambar dibawah ini.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 101


Gambar 76. Perspektif 1 titik hilang
Sumber https://www.academia.edu

2). Perspektif 2 titik hilang


Secara teknis, perspektif 2 titik hilang hampir sama dengan teknik
perspektif 1 titik hilang. Pada teknik perspektif 2 titik hilang, pada
garis horizon terdapat 2 titik fokus. Persimpangan garis yang
berasal dari 2 titik hilang ini akan membentuk sebuah sudut.
Biasanya, jika jarak antara 2 titik ini terlalu dekat, penampakan
objek gambar mengalami distorsi.

Gambar 77. Perspektif 2 titik hilang


Sumber https://www.academia.edu

102 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Titik A dan B pada Gambar 5 di atas merupakan titik hilang atau titik
lenyap. Garis AB adalah garis horison. Garis-garis vertikal pada obyek
yang digambar sebenarnya mempunyai tinggi yang sama, tetapi
pada gambar perspektif terlihat seolah-olah, garis yang letaknya
semakin jauh dari mata yang melihat, terlihat semakin kecil.

2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya
mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang
memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor.
Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-
proyektor tersebut sejajar satu sama lain.
Proyeksi orthogonal meliputi 2 yaitu Proyeksi Eropa dan Amerika,
yang digunakan untuk memproyeksikan pkitangan dari sebuah gambar
tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi.

a. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung
dari masing pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan
bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya
terbalik dengan arah pandangannya

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 103


Gambar 78. Proyeksi Eropa
Sumber https://www.academia.edu

Keterangan :
P.A    = Pandangan Atas
P.Ki    = Pandangan Kiri
P.Ka= Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang

b. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada
yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika
merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah
pandangannya

104 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Gambar 79. Proyeksi Amerika
Sumber https://www.academia.edu

Keterangan :
P.A    = Pandangan Atas
P.Ki    = Pandangan Kiri
P.Ka    = Pandangan Kanan
P.Ba     = Pandangan Bawah
P.Be     = Pandangan Belakang

c. Pemilihan pandangan depan


Pemilihan pandangan depan dari benda yang akan disajikan dalam
gambar adalah sangat penting. Karena pandangan depan dapat
langsung memberikan keterangan bentuk benda yang sebenarnya
dan jumlah pandangan depan juga ditentukan oleh pandangan
depan tersebut. Pandangan depan tidak selalu berarti bagian depan
dari benda itu sendiri. Pandangan depan adalah bagian benda yang
dapat memberikan cukup keterangan mengenai bentuk khas atau
fungsinya

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 105


d. Simbol Proyeksi
Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika, perlu
diberi lambang proyeksi. Dalam Standar gambar teknik ISO (ISO/DIS
128), telah ditepkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan.
Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar
menurutproyeksi Eropa (Kuadran I atau dikenal dengan proyeksi
sudut pertama).
Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan
menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi
ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol/lambang
proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung.

  Simbol Proyeksi Eropa                 Simbol Proyeksi Amerika

Gambar 80. Perbedaan Proyeksi Eropa dan Amerika


https://www.academia.edu

E. Refleksi
1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
2. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk
pengetahuan dasar tentang menggambar dasar teknik?
3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
4. Apakah kalian tertarik untuk mempelajar materi ini?

106 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


F. Asesmen

Lembar aktivitas Siswa

Aspek Pengetahuan.
1. Sebutkan 5 jenis alat gambar teknik beserta fungsinya !
2. Jika ukuran nyata sebesar 5 meter, berapa ukuran dalam gambar
jika menggunakan skala 1: 20 ?
3. Jelaskan peralatan apa saja yang digunakan untuk membuat
menggambar Segi Lima !
4. Jelaskan yang dimaksud gambar teknik !
5. Jelaskan macam-macam mal gambar beserta fungsinya !
6. Jelaskan perbedaan pensil batang dan pensil mekanik !
7. Jelaskan macam-macam ukuran kertas gambar !
8. Sebutkan apa saja yang harus dicantumkan pada etiket !
9. Jelaskan perbedaan proyeksi Eropa dengan Amerika!
10. Apa yang dimaksud dengan proyeksi ortogonal?

Aspek Ketrampilan
1. Buatlah etiket gambar dengan ukuran kertas kuarto A4!
2. Buatlah gambar berikut pada kertas A3 gambar persegi ukuran
5 cm x 5 cm sebanyak 4 gambar. Perhatikan jenis garis, ketebalan
dan peralatan yang diperlukan dalam pembuatannya. Beri etiket
(kepala gambar) dan garis pembatas sesuai dengan ketentuan.
a. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,3 mm
dengan jarak antar garis 0,7 mm
b. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,4 mm
dengan jarak antar garis 0,7 mm
c. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,6 mm
dengan jarak antar garis 0,7 mm
d. Gambarlah garis horizontal dengan ketebalan 0,8 mm
dengan jarak antar garis 0,7 mm

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 107


3. Buatlah huruf dan angka standar berikut dengan tinggi 5, 7 dan
10 mm pada kertas A3. Gunakan aturan jarak untuk tipe A atau
B dan beri etiket (kepala gambar).

Pengayaan
Gambarlah bentuk-bentuk geometri di bawah ini pada kertas ukuran
A3 dengan skala 1:1 dan berilah etiket pada kertas gambar !
1. segi delapan dan segi sepuluh

108 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


2. Segitiga sama sisi dan segi tujuh

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 109


110 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
GLOSARIUM

Agen : orang atau perusahaan perantara yang meng-usahakan


penjualan bagi perusahaan lain atas nama pengusaha
Alat berat : adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk
melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan
tanah (earthworking) dan memindahkan bahan bangunan.
Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen,
yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan
transmisinya (power train), serta sistem kendali.
APD : adalah seperangkat perlengkapan yang berfungsi untuk
melindungi penggunanya dari bahaya atau gangguan
kesehatan tertentu,dan melindungi diri diri dari
kecelakaan kerja.
Beton : suatu material komposit yang terdiri dari campuran
beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh
bahan-ikat, yaitu dibentuk dari agregat campuran (halus
dan kasar) dan ditambah dengan pasta semen (semen +
air) sebagai bahan pengikat.
Bestek : Peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan
bangunan atau proyek. Dalam arti luas, bestek adalah
suatu peraturan yang mengikat, yang diuraikan
sedemikian rupa, terinci, cukup jelas dan mudah dipahami.

111
Developer : adalah sebuah lembaga atau instansi dalam bentuk
perusahaan yang dimiliki swasta maupun pemerintah
yang bergerak di bidang propert
Demografi : ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan
penduduk; ilmu yang memberikan uraian atau gambaran
statistik mengenai suatu bangsa dilihat dari sudut sosial
politik; ilmu kependudukan.
DIN : Singkatan dari Deutsches Institut Normung yang
berkedudukan di jerman. merupakan lembaga nasional
jerman yang bertugasmenetapkan standarisasi.
Etiket : Kepala gambar yang dibuat disisi kanan bawah kertas
gambar dan berisi berbagai informasi penting mengenai
benda kerja.
Garis : Deretan titik-titik yang salingberhubungan.
International Labour Organization : Organisasi Perburuhan Internasional
atau ILO adalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang
bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh
pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil,
aman dan bermartabat. Tujuan utama ILO adalah
mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong
terciptanya peluang kerja yang layak, meningkatkan
perlindungan sosial serta memperkuat dialog untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait
dengan dunia kerja
Investor : setiap orang atau entitas lain (seperti perusahaan atau
reksa dana) yang memberikan modal dengan harapan
menerima pengembalian keuangan.
ISO : Singkatan dari International Standardization for
Organizationyang berkedudukan di Swiss yang mengatur
dan mengawasi standar, ukuran, manajemen dan kualitas
produk seluruh anggotanya diseluruh dunia

112 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Konstruksi : Merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun
prasarana
Landscape : tata ruang di luar gedung untuk mengatur pemandangan
alam .Dapat disimpulkan, pengertian lansekap adalah
suatu lahan atau tata ruang luar dengan elemen alami
dan elemen buatan yang dapat dinikmati oleh indera
manusia.
Materplan : rencana induk yang berupa dokumen perencanaan tata
ruang yang mengatur letak fasilitas umum dan sosial
sesuai dengan fungsi lahan
Pelaksana : Orang (panitia, organisasi dan sebagainya) yang
mengerjakan atau melaksanakan (rancangan dan
sebagainya).
Perencana : adalah penyusun rencana (konsep, cerita, uraian dan
sebagainya). Arti lainnya dari perencana adalah pembuat
rencana (yang merencanakan).
Prakualifikasi : proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha
serta pemenuhan persyaratan tertentu dari penyedia
barang/jasa sebelum memasukan penawaran.
Rekanan :  orang yang mempunyai hubungan timbal balik dalam
dunia usaha atau dagang; nasabah usaha.
Rumah Kopel : adalah berhimpitan, yang biasanya memanfaatkan satu
dinding, seperti terlihat menyambung, padahal terdiri
dari dua rumah.
Simbol : Lambang yang mewakili nilai-nilai tertentu, dalam dunia
teknik simbol diartikan sebagai lambang yang mewakili
suatu komponen.
Skala Gambar : Perbandingan antara ukuran pada gambar dengan
ukuran benda sesungguhnya.
Standarisasi : Penyesuaian bentuk, ukuran, dan kualitas dengan
pedoman yang telah ditetapkan.

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 113


Survay : mengecek suatu tempat atau keadaan tertentu, guna
melakukan kegiatan yang lebih lanjut.
TOR :  Term of Reference adalah   adalah batasan mengenai
gambaran tujuan, ruang lingkup dan struktur sebuah
proyek kegiatan atau kepanitiaan yang telah disepakati
untuk memandu suatu kegiatan/proyek agar sesuai
dengan apa yang diharapkan panitia dan menjadi acuhan
dan rambu-rambu bagi pelaksana.


 

114 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional. (2004). SNI 03-1733-2004 Tentang Tata


Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
Dado. 2013. Konstruksi Bangunan Semester 1. Jakarta : Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Hilman, M. 2010. Handout Perancangan Perumahan. Bandung: S1
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI, 2010
Kementerian PUPR. 2017. Modul Pemahaman Umum Pengawasan
Konstruksi. Jakarta
Keputusan Bersama Menteri tenaga kerja dan menteri Pekerjaan Umum
Nomor: KEP. 174/MEN/1986 dan Nomor: 104/KPTS/1986 Tentang
Keselamatan Dan kesehatan kerja Pada Tempat kegatan Konstruksi.
Jakarta
Keputusan Menteri Kesehatan No. 829/Menkes/SK/VII/1999. Persyaratan
kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut
Peraturan Pemerintah. Nomor 14 tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.01/MEN/1980
Tentang Keselamatan Dan kesehatan kerja Pada Bangunan.Jakarta
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 . (2005). Pelaksanaan Undang
- Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.

115
Santoso, Gunara. 2017.Buku pedoman pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja. Jakarta : PT. Danayasa Arthatama Tbk.
Sinaga, S. 2017. Dasar Menggambar Teknik Bangunan. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Suparno. 2008. Teknik Gambar Bangunan Jilid 1. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Thamrin A.G. 2008. Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 1. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentangPerumahan dan Kawasan
Permukiman.
Yustisia, Henny.2016. Modul Guru Pembelajar Teknik Gambar Bangunan.
Medan: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan P4TK
Sumber Internet:
http://ditsmp.kemdikbud.go.id/menilik-sumber-energi-terbarukan-di-
masa-depan/
http://bujurplanologi.blogspot.com/2014/04/perbedaan-perencanaan-
tapak-dalam-ilmu-arsitektur-dan-ilmu-planologi.html  
https://www.pengadaan.web.id/2016/02/tugas-dan-wewenang-
konsultan-perencana-dalam-proyek-konstruksi.html
http://eprints.uny.ac.id/67217/4/4.%20BAB%20II.pdf
http://sibima.pu.go.id/ K3.pdf
http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32428/mod_resource/
content/1/2005-04-Pengetahuan%20dasar%20K3.pdf 16 April
2021.
http://sipilworld.blogspot.com/2013/03/pemeriksaan-bahan-di-
lapangan-di-dalam.html 20 April 2021.
https://www.advernesia.com/blog/ukuran-kertas/ukuran-kertas-a0-a1-
a2-a3-a4-a5-a6-a7-a8-a9-a10/
https://www.academia.edu/10007008/PROYEKSI
http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/363/3/BAB%20II%20
TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unpas.ac.id/28483/8/08%20BAB%202.pdf

116 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


https://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/8740/1731/
https://www.arsitur.com/2019/12/jenis-plastik-untuk-bahan-bangunan.
html
https://www.rumah.com/panduan-properti/15-peluang-usaha-
rumahan-paling-menguntungkan-26991
https://www.paramount-land.com/bisnis-properti-perumahan/
https://therumahproperty.com/bisnis-properti-pengertian-cara-strategi-
dan-jenis-jenisnya/
http://ditsmp.kemdikbud.go.id/menilik-sumber-energi-terbarukan-di-
masa-depan/
http://e-journal.uajy.ac.id/
https://asriman.com/13-strategi-dan-langkah-menjadi-developer-
properti/
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/08/824fa_
https://www.pengadaan.web.id/2016/02/tugas-dan-wewenang-
konsultan-perencana-dalam-proyek-konstruksi.html
https://www.desainrumahkediri.com/2016/04/lt1-16-rumah-type-45-
kopel-mas-septi.html
https://www.slideshare.net/HajrahNandaPutri/green-material
https://id.jobgoody.com/article/cara-tugas-syarat-agen-properti-
indonesia/
http://eprints.uny.ac.id/67217/4/4.%20BAB%20II.pdf
Sumber https://www.geraiteknologi.com/2021/03/skala-gambar-teknik.
html

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 117


118 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X
BIODATA PENULIS

Nama : Winarko, M.Pd


Email : winarkosedayu@gmail.com
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal lahir : 18 Desember 1975

Riwayat pendiidikan : Tahun 2001 menyelesaikan


S1 Pendidikan Teknik
Bangunan Universitas Negeri
Yogyakarta
Tahun 2015 menyelesaikan S2 Pendidikan
Teknologi Kejuruan Universitas Negeri Yogyakarta

Riwayat pekerjaan : Tahun 2003- 2005


Guru di SMK Muhammadiyah Piyungan Bantul
Tahun 2005-sekarang
Guru di SMK Negeri 1 Sedayu bantul Yogyakarta.

119
BIODATA PENELAAH

Nama HARYADI PURNOMO RAHARJO, S.T., M.Si.


Tempat/tanggal lahir Kulonprogo, 20 Nopember 1971
Riwayat pendiidikan Lulus S1 di Jurusan Teknik Arsitektur UNDIP
Semarang (1996),
Pendidikan Akta Mengajar IV di UNIVET
BANTARA Sukoharjo (2002)
Pendidikan S2 ditempuh pada Program
Magister Sains Manajemen konsentrasi
Manajemen Lembaga Pendidikan UNIBA
Surakarta. (2012)

Riwayat pekerjaan Bekerja industri konstruksi/kontraktor (1994–


2002). Mengabdikan sebagai tenaga pendidik
sebagai guru SMK Konstruksi Bangunan dan
Gambar Bangunan, sejak tahun 2003 s.d. 2015
di SMK Bina Patria 1 dan SMK N 2 Sukoharjo.
widyaiswara BBPPMPV (PPPPTK) Seni dan
Budaya Yogyakarta, 2017

120 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X


Jurnal Imiah Editorial Board Jurnal Sendikraf BBPPMPV Seni
dan Budaya Yogyakarta ISSN 2746 3605

Jurnal Imiah Menulis beberapa artikel yang diterbitkan di


jurnal ilmiah Jurnal Widyasari Press, Salatiga,
Jawa Tengah ISSN 2580 2534

Karya Buku 1 MENYIAPKAN PEKERJAAN FINISHING


FURNITUR
ISBN 978-623-02-0919-2
Penerbit Deepublish Yogyakarta

Karya Buku 1 MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA


DU/DI FURNITUR
ISBN 978-623-227-337-5

Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X 121


122 Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Kelas X

Anda mungkin juga menyukai