Anda di halaman 1dari 147

HALAMAN JUDUL

Preliminari | i
HALAMAN HAK CIPTA
Hak Cipta @2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia
Dilindungi Undang-undang

Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan


kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan
amanat dalam UU Np. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai
pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki,
diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada
penulis atau melalui alamat surel buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini.

DASAR-DASAR TEKNIK PERAWATAN GEDUNG KELAS X


Penulis:
Arum Fajar Vebrianingtyas

Penelaah:
Yeri Sutopo

Reviewer:
Gunawan

Layout:
Firmansyah

Penerbit:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat

Cetakan Pertama, 2021


ISBN 978-623-6199-75-6 (PDF)

Isi buku ini menggunakan huruf Calibri, 12 pt

Preliminari | ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Sehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah
Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK), Direktorat SMK, Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi telah menyusun contoh perangkat ajar.
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik
dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran.
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, video pembelajaran,
modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja, serta bentuk
lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar yang relevan dari
berbagai sumber. Pemerintah menyediakan beragam perangkat ajar untuk
membantu pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam
pengajaran. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan
memodifikasi perangkat ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik,
serta kebutuhan peserta didik.
Buku ini merupakan salah satu perangkat ajar yang bisa digunakan sebagai
referensi bagi guru SMK dalam mengimplementasikan Pembelajaran dengan
Paradigma Baru. Buku teks pelajaran ini digunakan masih terbatas pada SMK
Pusat Keunggulan.
Selanjutnya, Direktorat SMK mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari penulis, penelaah, reviewer,
edistor, ilustrator, desainer, dan pihak terkait lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Semoga buku ini bermanfaat untuk meningkatkan
mutu pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan.

Jakarta, Juli 2021

Direktur SMK

Preliminari | iii
PRAKATA

Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Perawatan Gedung termasuk mata


pelajaran yang berdiri pada program keahlian Teknik Perawatan Gedung. Mata
pelajaran ini mempelajari dan memperdalam materi tentang apa saja dasar dari
pekerjaan teknik perawatan gedung. Buku bahan ajar ini merupakan bagian jilid
pertama dari materi mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Perawatan Gedung.
Tujuan penyusunan buku ini adalah sebagai bahan ajar yang dijadikan dasar
untuk mendukung mata pelajaran dikelas berikutnya.
Buku teks siswa ini telah dilengkapi menggunakan Capaian Kompetensi, Alur
Tujuan Pembelajaran, Pertanyaan Pemantik, Diagram Konsep, Apersepsi,
Pendalaman Materi, Referensi, Asesmen dan Pengayaan. Pembahasan dalam
materi buku teks ini bukan saja disajikan pengetahuan tetapi juga diberikan
petanyaan-pertanyaan pemantik guna melibatkan secara maksimal dan
menyeluruh yang dapat memacu siswa untuk mecari dan dapat menyelidiki
melalui suatu fenomena yang terjadi disekitarnya. Buku Jilid I Dasar-dasar
Perawatan Gedung ini disiapkan 5 (lima) bab, berikut pembagiannya:
Bab 1 : Wawasan Dasar Kejuruan
Bab 2 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) Dan
Budaya Kerja Industri
Bab 3 : Elemen Struktur Konstruksi Bangunan
Bab 4 : Keseimbangan Gaya Struktur Bangunan
Bab 5 : Teknik Dan Prinsip Gambar Dasar
Penulis mengucapkan terima kasih selama dalam proses menyusun bahan
ajar teks siswa ini dapat terwujud. Penulis senantiasa menerima dan mengharap
dengan senang hati atas saran dan kritikan yang membangun demi
meningkatkan kualitas buku bahan ajar ini.

Penulis

Preliminari | iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................i


HALAMAN HAK CIPTA............................................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
PRAKATA ............................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU ........................................................................ xiv
PENDAHULUAN ................................................................................................... xv
A. Rasional ............................................................................................ xv
B. Cakupan atau ruang lingkup ............................................................ xvi
C. Tujuan Mata Pelajaran .................................................................... xvi
D. Pendekatan/Strategi pembelajaran .............................................. xviii
E. Media pembelajaran ..................................................................... xviii
F. Evaluasi pembelajaran..................................................................... xix
BAB I WAWASAN DASAR PENDIDIKAN KEJURUAN ......................................... 1
A. TUJUAN PEMBELAJARAAN ................................................................ 1
B. PERTANYAAN PEMANTIK................................................................... 1
C. PETA KONSEP ..................................................................................... 2
D. KATA KUNCI ....................................................................................... 2
E. APERSEPSI .......................................................................................... 2
1. Proses Bisnis Pada Pekerjaan Perawatan Gedung ....................... 3
2. Perkembangan Dunia Kerja di Bidang Perawatan Gedung .......... 7
3. Profesi dan Kewirausahaan (Job-Profile dan Entrepreneurship),
Bidang Perawatan Gedung .......................................................... 9

Preliminari | v
4. Dasar Penggunaan Peralatan Ukur Tanah .................................. 12
5. Dasar Pekerjaan Perencanaan dan Pelaksanaan ........................ 17
F. REFLEKSI.......................................................................................... 20
G. ASESMEN ........................................................................................ 21
H. PENGAYAAN ................................................................................... 22
BAB II KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN HIDUP
(K3LH) DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI ................................................. 23
A. TUJUAN PEMBELAJARAAN .............................................................. 23
B. PERTANYAAN PEMANTIK................................................................. 23
C. PETA KONSEP ................................................................................... 24
D. KATA KUNCI .................................................................................... 24
E. APERSEPSI ....................................................................................... 24
1. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
Hidup........................................................................................... 25
2. Praktik - Praktik Kerja Aman ....................................................... 30
3. Bahaya-Bahaya di Tempat Kerja ................................................. 32
4. Prosedur Keadaan Darurat ......................................................... 34
5. Budaya Kerja Industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) ... 36
F. REFLEKSI.......................................................................................... 38
G. ASESMEN ........................................................................................ 38
H. PENGAYAAN ................................................................................... 42
BAB III ELEMEN STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN ................................... 43
A. TUJUAN PEMBELAJARAAN .............................................................. 43
B. PERTANYAAN PEMANTIK................................................................. 43
C. PETA KONSEP ................................................................................... 44
D. KATA KUNCI .................................................................................... 44
E. APERSEPSI ....................................................................................... 44

Preliminari | vi
1. Jenis-Jenis Elemen Struktur ........................................................ 45
2. Klasifikasi Elemen Struktur ......................................................... 51
3. Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Bangunan ........................ 53
F. REFLEKSI.......................................................................................... 57
G. ASESMEN ........................................................................................ 57
H. PENGAYAAN ................................................................................... 60
BAB IV KESEIMBANGAN GAY A PADA STRUKTUR BANGUNAN ....................... 61
A. TUJUAN PEMBELAJARAAN .............................................................. 61
B. PERTANYAAN PEMANTIK................................................................. 61
C. PETA KONSEP ................................................................................... 62
D. KATA KUNCI .................................................................................... 62
E. APERSEPSI ....................................................................................... 62
1. Gaya dalam Struktur Bangunan .................................................. 63
2. Gaya Dalam (Momen, Geser, Normal) Pada Struktur Bangunan 68
3. Keseimbangan Gaya Pada Konstrusi Balok Sederhana .............. 71
F. REFLEKSI.......................................................................................... 73
G. ASESMEN ........................................................................................ 74
H. PENGAYAAN ................................................................................... 78
BAB V TEKNIK DAN PRINSIP GAMBAR DASAR ................................................ 79
A. TUJUAN PEMBELAJARAAN .............................................................. 79
B. PERTANYAAN PEMANTIK................................................................. 79
C. PETA KONSEP ................................................................................... 80
D. KATA KUNCI .................................................................................... 80
E. APERSEPSI ....................................................................................... 80
1. Peralatan dan Perlengkapan Gambar Teknik ............................. 81
2. Gambar Garis, Huruf dan Angka Teknik ..................................... 89
3. Etiket dan Simbol-simbol Gambar Teknik .................................. 94

Preliminari | vii
4. Konstruksi Geometris ................................................................. 97
5. Konstruksi Gambar Bidang ....................................................... 106
F. ASESMEN ...................................................................................... 109
G. PENGAYAAN ................................................................................. 113
INDEX ............................................................................................................ 144
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 115
GLOSARIUM ...................................................................................................... 120
BIODATA PENULIS ............................................................................................ 124
BIODATA PENELAAH ......................................................................................... 125
BIODATA DESAIN LAYOUT ................................................................................ 126

Preliminari | viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Perencanaan Pekerjaan ................................................................... 3


Gambar 1. 2 Maintenance Building...................................................................... 5
Gambar 1. 3 Service Construktor ......................................................................... 6
Gambar 1. 4 Green City ........................................................................................ 8
Gambar 1. 5 Green Material ................................................................................ 9
Gambar 1. 6 Contoh Pekerjaan Perawatan Gedung .......................................... 11
Gambar 1. 7 Siswa PKL ....................................................................................... 12
Gambar 1. 9 Waterpass (PPD) ............................................................................ 14
Gambar 1. 8 Theodolith ..................................................................................... 15
Gambar 1. 11 Total Station ................................................................................ 15
Gambar 1. 10 Alat Ukur GPS .............................................................................. 16
Gambar 1. 12 Gambar Perencanaan .................................................................. 17
Gambar 1. 13 Pelaksanaan konstruksi ............................................................... 19
Gambar 2. 1. K3LH .............................................................................................. 25
Gambar 2. 2. Rambu-rambu K3LH ..................................................................... 27
Gambar 2. 3. APD Pekerjaan Konstruksi Bangunan ........................................... 29
Gambar 2. 4. Pekerja praktik kerja aman ........................................................... 31
Gambar 2. 5. Peringatan bahaya dalam pekerjaan konstruksi .......................... 32
Gambar 2. 6. Keadaan darurat dalam pekerjaan konstruksi ............................. 35
Gambar 2. 7. Budaya kerja industri .................................................................... 37
Gambar 3. 1 Struktur Balok ................................................................................ 46
Gambar 3. 2 Kolom............................................................................................. 46
Gambar 3. 3 rangka Kubah dan Rangka Cangkang Bola .................................... 49
Gambar 3. 4 Dinding atau Tembok dan Pelat .................................................... 50
Gambar 3. 5 Beban Gempa ................................................................................ 56

Preliminari | ix
Gambar 4. 1. Gaya Vertikal Atau Gaya Lintang .................................................. 68
Gambar 4. 2. Gaya horizontal ............................................................................ 69
Gambar 4. 3. Gaya Normal ................................................................................. 69
Gambar 4. 4. Momen positif .............................................................................. 69
Gambar 4. 5. Keseimbangan Stabil .................................................................... 72
Gambar 4. 6. Keseimbangan Labil ...................................................................... 72
Gambar 4. 7. Keseimbangan indeferen.............................................................. 72
Gambar 4. 8. Keseimbangan Benda ................................................................... 73
Gambar 5. 1. Pensil Batang ................................................................................ 81
Gambar 5. 2. Pensil Mekanik.............................................................................. 82
Gambar 5. 3. Pena teknik (Rapido) .................................................................... 83
Gambar 5. 4. Trekpen ......................................................................................... 83
Gambar 5. 5. Kertas Gambar .............................................................................. 84
Gambar 5. 6. Kertas Kalkir .................................................................................. 85
Gambar 5. 7. Jangka ........................................................................................... 85
Gambar 5. 8. Penggaris T ................................................................................... 87
Gambar 5. 9. Penggaris Segitiga ......................................................................... 87
Gambar 5. 10. Penghapus pensil ........................................................................ 88
Gambar 5. 11. Meja Gambar .............................................................................. 88
Gambar 5. 12. Garis Gambar .............................................................................. 89
Gambar 5. 13. Garis Bayangan ........................................................................... 90
Gambar 5. 14. Garis Hati .................................................................................... 90
Gambar 5. 15. Garis Ukuran ............................................................................... 91
Gambar 5. 16. Garis Potong ............................................................................... 91
Gambar 5. 17. Etiket Gambar ............................................................................. 95
Gambar 5. 18. Batas area penggambaran.......................................................... 96
Gambar 5. 19. Memindahkan sudut .................................................................. 98

Preliminari | x
Gambar 5. 20. Membagi sudut sama besar ....................................................... 98
Gambar 5. 21. Membagi sudut siku-siku menjadi tiga ...................................... 99
Gambar 5. 22. Membuat sudut 30°.................................................................... 99
Gambar 5. 23. Membuat sudut 45°.................................................................... 99
Gambar 5. 24. Membuat sudut 60°.................................................................. 100
Gambar 5. 25. Membuat sudut 90°.................................................................. 100
Gambar 5. 26. Menggambar garis tegak lurus ................................................. 100
Gambar 5. 27. Menggambar garis sejajar ........................................................ 101
Gambar 5. 28. Menggambar Garis Lengkung................................................... 101
Gambar 5. 29. Membagi Garis Menjadi Dua Bagian Sama Panjang ................ 101
Gambar 5. 30. Membagi Garis Menjadi Beberapa Bagian Sama Panjang ....... 102
Gambar 5. 31. Menggabungkan Garis Lurus .................................................... 102
Gambar 5. 32. Membuat Lingkaran ................................................................. 102
Gambar 5. 33. Membagi keliling Lingkaran Sama Besar .................................. 103
Gambar 5. 34. Menggambar Garis Singgung Lingkaran ................................... 103
Gambar 5. 35. Membuat Segi Lima Dalam Lingkaran ...................................... 104
Gambar 5. 36. Menggambar Bujur Sangkar ..................................................... 104
Gambar 5. 37. Segi Lima Beraturan.................................................................. 104
Gambar 5. 38. Menggambar segi enam beraturan .......................................... 105
Gambar 5. 39. Mengambar segi tujuh beraturan ............................................ 105
Gambar 5. 40. Menggambar Segi Delapan Beraturan ..................................... 105
Gambar 5. 41. Menggambar Segi Sembilan Beraturan .................................... 106
Gambar 5. 42. Menggambar Segi Sepuluh Beraturan ..................................... 106
Gambar 5. 43. Menggambar sisi – sudut – sisi................................................. 107
Gambar 5. 44. Menggambar sudut – sisi – sudut ............................................ 107
Gambar 5. 45. Menggambar Sisi – sisi – sisi..................................................... 107
Gambar 5. 46. Menggambar Elips .................................................................... 108

Preliminari | xi
Gambar 5. 47. Menggambar Parabola ............................................................. 108
Gambar 5. 48. Menggambar Hiperbola ........................................................... 108

Preliminari | xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Macam Rangka Batang ...................................................................... 48


Tabel 3. 2 Struktur menurut material pembentuk............................................. 51
Tabel 4. 1. Bentuk kelenturan struktur .............................................................. 64
Tabel 5. 1. Tingkat kekerasan pensil gambar teknik .......................................... 82
Tabel 5. 2. Macam-macam garis dan penggunaannya menurut ISO dan IEC .... 91
Tabel 5. 3. Skala pada gambar teknik bangunan................................................ 97

Preliminari | xiii
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Buku bahan ajar ini merupakan buku pelajaran teks untuk siswa Program
Keahlian Teknik Perawatan Gedung yang diharapkan dapat menjadi panduan
serta memperkaya dan meningkatkan kompetensi siswa dari aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan bagi peserta didik. Karena pentingnya buku ini,
disarankan kepada pembaca untuk memperhatikan beberapa petunjuk
penggunaan buku sebagai berikut:

A. Bacalah tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang


akan ingin dicapai dalam setiap bab dalam buku ini serta jangan lupa lihatlah
Diagram Capaian Kompetensi untuk mengetahui pemetaan materi.

B. Bacalah buku ini dengan teliti, cermat dan seksama, apabila ada yang kalian
kurang jelas dapat ditanyakan kepada guru.

C. Pada bagian akhir bab terdapat refleksi, asesmen dan pengayaan untuk
mengetahui sejauh mana kalian telah menguasai materi yang dipelajari.

Untuk membantu kalian dalam menguasai kemampuan diatas, materi dalam


buku ini dapat anda cermati tahap demi tahap. Pada buku ini masing-masing
bagian saling berkaitan, sehingga diharapkan kalian jangan terlalu memaksakan
untuk secepatnya menyelesaikan materi sebelum benar-benar menguasai
bagian demi bagian dalam buku ini. Pada setiap akhir Bab dilengkapi dengan
penilaian harian. Jika penguasaan terhadap setiap materi dalam masing-masing
bab belum mencapai 75%, maka kalian dapat diharuskan mempelajari kembali
materi yang belum dikuasai. Jika kalian masih menemui kendala dalam
memahami materi-materi yang disampaikan dalam buku bahan ajar ini, kalian
bisa melakukan diskusi dengan teman atau guru kalian.

Preliminari | xiv
PENDAHULUAN

A. Rasional
Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti
bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan
sarana agar bangunan gedung tetap dapat berfungsi secara maksimal. Teknik
perawatan gedung merupakan bidang yang memiliki peran besar dalam sektor
infrastruktur dunia, karena gedung merupakan kebutuhan pokok suatu
organisasi/kelompok dalam bekerja sehingga perlu adanya perawatan dan
perbaikan secara rutin/berkala agar aktivitas dan kegiatan yang ada di dalamnya
dapat berjalan dengan lancar dalam membangun dan memajukan negara.

Dasar-dasar Teknik Perawatan Gedung mengenalkan spesifikasi dan


karakteristik bahan bangunan sesuai dengan perkembangan teknologi berbasis
green material dan berbagai jenis pekerjaan konstruksi yang mengedepankan
pekerjaan perawatan gedung terkait isu global green building dan sustainable
building. Sebagai generasi muda penerus bidang konstruksi bangunan yang
mempunyai pilihan karir antara lain menduduki jabatan kerja sebagai Juru
Perawatan Gedung, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau
menjadi entrepreneur dalam bidang perawatan gedung.
Dasar-dasar Teknik Perawatan Gedung merupakan mata pelajaran yang
berisi kompetensi yang mendasari dasar penguasaan Teknik Perawatan Gedung,
yang merupakan kesatuan kegiatan pekerjaan yang meliputi penguasaan
perencanaan, pelaksanaan dan perawatan gedung serta menjadi landasan bagi
peserta didik untuk mendalami salah satu kompetensi pada Program Keahlian
Teknik Perawatan Gedung.

Preliminari | xv
B. Cakupan atau ruang lingkup
Lingkup mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Perawatan Gedung meliputi
pengetahuan dasar tentang gambar teknik, perhitungan statika bangunan,
pekerjaan dasar konstruksi bangunan, perencanaan perumahan, pekerjaan
tentang pengukuran tanah dengan menerapkan keselamatan serta kesehatan
kerja dan lingkungan hidup (K3LH) serta budaya kerja industri, melalui berbagai
model pembelajaran antara lain: model pembelajaran yang digunakan Project
Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning atau Inquiry Learning
sehingga peserta didik mampu mengaplikasikan pembelajaran di bidang teknik
kontruksi dan perumahan dengan menggunakan keterampilan berpikir kreatif
(creative thinking), berpikir kritis, dan pemecahan masalah (critical thinking and
problem solving), berkomunikasi (communication), dan berkolaborasi
(collaboration).

Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Perawatan Gedung berkontribusi dalam


meningkatkan kemampuan peserta didik menjadi warga negara yang menguasai
keahlian teknik konstruksi dan perawatan gedung yang memiliki profil pelajar
pancasila, dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong dan
peduli terhadap lingkungan.

C. Tujuan Mata Pelajaran

Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Perawatan Gedung bertujuan membekali


Peserta Didik untuk :
1. Memahami proses bisnis pada pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan
gedung
2. Memahami proses bisnis pada pekerjaan perawatan gedung

Preliminari | xvi
3. Memahami perancangan prosedur kepuasan pelanggan
4. Memahami berbagai jenis pekerjaan perawatan gedung terkait isu global
green building dan sustainable building
5. Memahami spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan sesuai dengan
perkembangan teknologi berbasis green m aterial
6. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan entrepreneurship)
7. Melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek
kewirausahaan
8. Memahami praktik dasar secara keseluruhan pada penggunaan peralatan
ukur tanah.
9. Memahami praktik dasar secara keseluruhan pada pekerjaan perencanaan.
10. Memahami praktik dasar secara keseluruhan pada pekerjaan pelaksanaan.
11. Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan dan lingkungan hidup kerja
pada pekerjaan bangunan
12. Menerapkan budaya kerja industri praktik-praktik kerja yang aman
13. Menerapkan budaya kerja industri terhadap bahaya-bahaya di tempat kerja
14. Menerapkan budaya kerja industri terhadap prosedur-prosedur dalam
keadaan darurat
15. Menerapkan budaya kerja industri penerapan budaya kerja industri
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
16. Memahami elemen-elemen struktur bangunan.
17. Menghitung keseimbangan gaya pada struktur bangunan.
18. Menghitung gaya-gaya batang pada rangka sederhana.
19. Memahami spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan dengan berbasis
green material
20. Menerapkan berbagai jenis pekerjaan yang mendasari pelaksanaan
pekerjaan perawatan gedung dengan mengangkat isu-isu global terkait

Preliminari | xvii
green building dan sustainable building yang dijadikan dasar dalam
pelaksanaan pekerjaan perawatan gedung.
21. Menerapkan teknik dan prinsip penggunaan alat gambar teknik.
22. Menerapkan standar gambar teknik.
23. Menggambar proyeksi orthogonal 2D dan proyeksi piktorial 3D secara
manual
24. Menggambar dasar dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak.

D. Pendekatan/Strategi pembelajaran

1. Pendekatan : scientific learning


2. Model/strategi : Project Based Learning dan Inquiry Learning
3. Metode : demonstrasi, ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan,
belajar mandiri, inquiry

E. Media pembelajaran

1. Media
a. White Board
b. Spidol
c. Alat tulis
d. PPT, dll.
2. Alat pembelajaran :
a. Peralatan menggambar
b. Peralatan praktik konstruksi
c. Peralatan ukur manual
d. Peralatan ukur digital
e. Alat hitung kalkulator
f. APD, dll.

Preliminari | xviii
F. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran yang digunakan adalah dengan meggunakan beberapa
metode, yaitu :
1. Refleksi
Refleksi mempunyai pengertian sebuah cerminan atau sebuah gambaran dalam
pembelajaran. Refleksi pada buku merupakan salah satu jenis suatu karya tulis
yang penulisnya dapat mendeskripsikan suatu kejadian baik kejadian nyata
maupun imajinasi, suatu interaksi, sebuah ingatan, dan menambahkan unsur
refleksi pribadi dan makna kedalam kejadian yang terjadi itu.
Dalam buku teks ini refleksi dilakukan setelah materi yang disajikan baik
materi muatan maupun materi kompetensi baik sebelum maupun sesudah
pengayakan. Refleksi juga dapat diartikan mengidentifikasi tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dari pengalaman siswa yang ditemui.

2. Asesmen
Asesmen dalam buku teks ini menggunakan 3 model asesmen yang digunakan,
berikut penjelasannya :
a. Asesmen Diagnostik merupakan asesmen yang dilakukan diawal ketika
pembelajaran akan dilakukan dan disampaikan di awal pembelajaran
sehingga membantu mennentukan karakteristik awal siswa.
b. Asesmen Formatif merupakan sebuah penilaian yang dapat berorientasi
pada setiap proses pembelajaran agar peserta didik dapat memperoleh
sebuah umpan balik dari pengampu untuk dapat memperbaiki capaian
belajar sampai mendapatkan ketuntasan kompetensinya sesuai dengan
materi yang dipelajari.
c. Asesmen Sumatif mempunyai tujuan untuk menentukan tingkat pencapaian
suatu hasil belajar peserta didik yang telah dilakukan pada akhir materi atau
kompetensi pembelajaran.

Preliminari | xix
3. Pengayakan
Pengayakan merupakan sebuah proses tambahan dalam kegiatan evaluasi yang
diberikan oleh pengajar kepada peserta didik yang telah mencapai tingkat
ketuntasan selama pembelajaran berlangsung, disini yang diamaksudkan adalah
untuk menambah wawasan, pemikiran atau memperluas pengetahuannya
dalam materi yang telah dipelajarinya selama pelajaran yang diperoleh

Preliminari | xx
BAB
WAWASAN DASAR PENDIDIKAN KEJURUAN 1
BAB I WAWASAN DASAR PENDIDIKAN KEJURUAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAAN
Pada bab Wawasan Dasar Kejuruan, kalian mampu memahami spesifikasi dan
karakteristik bahan bangunan, jenis pekerjaan, job-profile dan entrepreneurship
serta proses bisnis pada pekerjaan perawatan gedung meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan perawatan gedung, dan perancangan prosedur kepuasan
pelanggan.
B. PERTANYAAN PEMANTIK

Sebagai anak SMK kalian harus paham dasar dari sekolah kejuruan dan pastinya
berbeda dengan anak SMA, kira-kira apa yang membedakan diantara keduanya
dalam wawasan dasar pendidikannya?

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pada bab Wawasan Dasar Kejuruan, kalian mampu
memahami spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan,
jenis pekerjaan, job-profile dan entrepreneurship serta
proses bisnis pada pekerjaan perawatan gedung meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan perawatan gedung, dan
perancangan prosedur kepuasan pelanggan.

PERTANYAAN PEMANTIK :
Pahamkah kalian sebagai anak SMK apa dasar dari sekolah
kejuruan?
Apakah sama dengan pelajar SMA?
Kira-kira apa ya menurut kalian yang membedakan antara
Pendidikan di SMK dengan Pendidikan di SMA?
Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 1
C. PETA KONSEP

D. KATA KUNCI
Proses bisnis, dunia kerja, job-profile entrepreuneurship, ukur tanah

E. APERSEPSI
Wawasan dasar kejuruan mengacu pada prinsip-prinsip yang dituangkan dalam
pembelajaran kejuruan. Pembelajaran kejuruan mempunyai prinsip secara
umum dan prinsip secara khusus. Untuk prinsip umum antara lain dengan
memanfaatkan adanya teknologi informasi dan komunikasi, serta menerapkan
metode pembelajaran yang mendorong peserta didik agar lebih aktif, kreatif,
inovatif dan menyenangkan serta dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis kompetensi
dan model-model belajar inkuiri, discovery learning, pembelajaran berbasis
masalah, pembelajaran berbasis produk dan pembelajaran berbasis proyek.

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 2


1. Proses Bisnis Pada Pekerjaan Perawatan Gedung

a. Apa saja peluang bisnis pada pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan


gedung?
Peluang bisnis pada pekerjaan teknik bangunan dibawah naungan
pekerjaan Jasa konstruksi dapat terdiri dari 3 macam spesifikasi pekerjaan,
antara lain adalah pekerjaan perencanaan, pelaksanaan dan perawatan
bangunan gedung. Industri dalam dunia konstruksi bangunan yang selalu
terus berkembang dengan seiring pesatnya dalam pembangunan Jasa
konstruksi adalah jasa konstruksi. Dengan demikian semakin majunya
sebuah daerah, maka akan semakin berkembang pula usaha pada jasa
konstruksi dikarena kebutuhan akan konstruksi bangunan gedung semakin
meningkat baik yang dipergunakan untuk perumahan, daerah industri
maupun fasilitas-fasilitas umum dan lainnya. Usaha jasa konstruksi yang
berguna dalam menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional
dapat mempunyai peranan sangat penting yang menjadi salah satu kegiatan
dalam bidang sosial, ekonomi dan kebudayaan.

Gambar 1. 1 Perencanaan Pekerjaan


Sumber : Photo by Freepik, 2020

Pada kegiatan konstruksi bangunan yang dimulai dari tahap


perencanaan yang dilakukan oleh tim Konsultan Perencana untuk kemudian
dapat dilaksanakan oleh tim kontraktor konstruksi yang merupakan seorang

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 3


manajer proyek atau kepala proyek. Dalam tim ini bekerjanya didalam
kantor atau direksi, sedangkan pelaksanaan dilapangan adalah dilakukan
oleh mandor dalam proyek tersebut yang mengawasi seluruh buruh
bangunan, sedangkan tukang dan para ahli bangunan lainnya dapat
menyelesaikan pekerjaan fisik seluruh konstruksinya. Dalam pembagian
pekerjaan maupun pemindahan pekerjaan konstruksi dapat dilakukan oleh
tim Pelaksana Lapangan. Dalam pelaksanaan konstruksi bangunan ini dapat
diawasi oleh tim bagian konsultan pekerjaan pengawasan (Supervision
Engineer).
Dapat dilakukan sebuah perencanaan terpadu sebelum melaksanakan
suatu pekerjaan dalam konstruksi. Beberapa hal kemungkinan yang dapat
terjadi saat pelaksanaan konstruksi yang terkait dengan metode penentuan
besar kecilnya biaya yang dibutuhkan, pekerjaan rancang dan bangun, serta
ketentuan-kentuan lainnya. Adanya sebuah jadwal dalam perencanaan yang
sesuai, akan menentukan sukses tidaknya sebuah konstruksi bangunan,
yang dapat terkait dengan hal pembiayaan, adanya dampak dari lingkungan
sekitar, keamanan dilingkungannya, ketersediaan bahan material,
kebutuhan logistik, keamanan dan kenyamanan publik yang terkait dengan
adanya pekerjaan konstruksi, dalam persiapan dokumen lelang dan tender,
dan lain-lain.
Dari uraian diatas silahkan kalian pelajari sub klasifikasi masing-masing
klasifikasi pekerjaan konstruksi. Jelaskan pula bisnis yang lebih detail
membidangi klasifikasi pekerjaan tersebut.
b. Apa saja peluang bisnis pada pekerjaan perawatan gedung?
Dalam pekerjaan perawatan gedung, macam pekerjaan apa saja yang dapat
dikerjakan dalam lingkup pekerjaannya?

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 4


Kebutuhan dalam hal perawatan ataupun perbaikan bangunan dapat
berkembang semakin meningkat bersamaan dengan meningkatnya dengan
adanya bangunan mewah serta adanya gedung-gedung baik itu perkantoran
maupun hunian. Di saat bangunan tersebut menemui permasalahan maka
diperlukannya sebuah perawatan dan perbaikan dibeberapa lini. Dengan
begitu akan membuat usaha jasa di bidang perawatan dan bidang perbaikan
bangunan gedung semakin meningkat dan banyak diminati oleh penghuni.
Dalam menangani pekerjaan perawatan ataupun pekerjaan perbaikan
bangunan gedung, harus diimbangi dengan adanya skill khusus. Dalam
lingkup pekerjaan ini, tidak terlalu banyak diperlukan modal dan usaha ini
juga mampu memperoleh keuntungan yang cukup menjanjikan.

Gambar 1. 2 Maintenance Building


Sumber : Photo by Macrovector by Freepik, 2018

Pada pekerjaan perawatan dan perbaikan bangunan, memang tidak


dapat dilasanakankan dengan mudah. Apabila mau mendapatkan hasil baik,
maka seorang ahli atau juru perawatan gedung harus mengetahui seluk
beluk bagian dalam bangunan dan dapat mengetahui tahapan penyelesaian.
c. Mengukur kepuasan pelanggan
1). Apakah yang kalian ketahui tentang kepuasan pelanggan?

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 5


Apa saja pelayanan yang harus diterapkan dalam memenuhi kepuasan para
pelanggan dalam dunia jasa konstruksi?
Saat ini perkembangan dalam dunia industri demikian semakin
cepatnya sehingga membuat setiap instansi baik Swasta maupun instansi
Pemerintah harus meningkatkan perannya dalam meningkatkan kepuasan
untuk pelanggan. Terlebih lagi Pemerintah harus meningkatkan peranannya
dalam melayani kebutuhan masyarakat sesuai dengan yang telah tercantum
dalam Rencana Kerja Pemerintah, RPJM dan RPJP Nasional untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara luas dan mendalam.

Gambar 1. 3 Service Construktor


Sumber : Photo by Abigenesis by Freepik, 2021

Kepuasan bagi pelanggan merupakan suatu keadaan dimana sebuah


harapan, kemauan, keperluan dan kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi.
Dalam suatu pelayanan bagi pelanggan dapat dinilai dengan dapat
memuaskan apabila suatu pelayanan yang diberikan tersebut dapat
memenuhi dan memberi hampir semua kebutuhan serta harapan para
pelanggan.
2). Bagaimanakan cara mengukur Kepuasan Pelanggan?
Pengukuran kepuasan seorang pelanggan adalah termasuk elemen
yang penting dalam menyediakan sebuah pelayanan yang dapat lebih baik,

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 6


lebih efisien serta dapat lebih efektif. Bila seorang pelanggan merasa sangat
tidak puas dan kurang akan suatu pelayanan yang diberikan atau disediakan,
maka dalam pelayanan tersebut akan dipastikan kurang efektif dan kurang
efisien. Tingkat kepuasan untuk pelanggan terhadap suatu pelayanan yang
diperoleh merupakan faktor yang terpenting dalam mengembangkan suatu
lini sistim penyediaan pelayanan yang tanggap dan sigap terhadap
kebutuhan akan pelanggan, yaitu dengan menggunakan cara meminimalkan
pembiayaan dan waktu serta dengan memaksimalkan pelayanan terhadap
populasi yang menjadi sasaran, akan sangat membantu dalam pelaksanaan
pekerjaan perawatan dan perbaikan gedung tersebut. Maka harus lebih
mengetahuai kriteria apa saja dalam menyikapi tingkat kepuasan pelanggan.
Terdapat beberapa cara untuk mengukur kepuasan pelanggan, coba
kalian pelajari beberapa diantaranya cara mengukurnya!

2. Perkembangan Dunia Kerja di Bidang Perawatan Gedung


a. Pekerjaan perawatan gedung terkait green building dan sustainable
building
Perlu kalian ketahui bahwa bangunan hijau (Green Building) merupakan
suatu bangunan yang berkelanjutan dapat mengarah pada suatu struktur
konstruksi dan pemakaiannya dalam suatu proses yang bertanggung jawab
penuh terhadap suatu lingkungan dan dapat berhemat untuk sumber daya
sepanjang siklus hidup dari bangunan tersebut, yang mulai dari pemilihan
tempatnya sampai desain gambar, struktur dan konstruksi,
pengoperasiannya, perawatan, perbaikan, renovasi, dan juga
peruntukkannya. Pada praktik ini dapat memperluas dan melengkapi desain
bangunan klasik yang baik dalam bidang akan kebutuhan ekonomi, utilitas,
durabilitas, serta kenyamanan penghuninya. Bangunan hijau (Green

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 7


Building) juga dirancang untuk dapat mengurangi dampak yang terjadi
dalam lingkungan bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
yang alami.

Gambar 1. 4 Green City


Sumber : Photo by Freepik, 2016

Bagaimana merancang bangunan hijau (Green Building) yang sudah


menjadi isu global saat ini dan apa saja yang harus dipersiapkan dilihat dari
segi desain bangunan dan bahan material bangunan yang digunakan dalam
konstruksinya?
b. Spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan berbasis green material
Apa saja yang kalian ketahui tentang spesifikasi bahan bangunan yang
berbasis geern material seperti yang digunakan untuk pembuatan
bangunan hijau (green building)?
Material yang terdapat pada bangunan itu penting bukan hanya
memperhatikan kualitasnya tetapi juga bagaimana perawatannya. Karena
pada dasarnya material dengan kualitas sebagus apapun apabila tidak
dirawat maka akan rusak dan menjadi sumber berkembangnya kuman atau
menjadi tidak dapat bekerja dengan baik. Green material merupakan
material yang mengandung dasar aspek ramah lingkungan yang mampu

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 8


memberikan kontribusi di dalam rangka mencapai suatu bangunan yang
ramah lingkungan dan bersahabat dengan alam.

Gambar 1. 5 Green Material


Sumber : Photo Ungvar by Freepik, 2020

Ada beberapa aspek utama dalam pembuatan bangunan hijau (green


building) antara lain :
1). Bahan material yang digunakan dalam bangunan hijau untuk membuat
bangunan harus bahan yang diperoleh dari alam, dan merupakan
sumber energi terbarukan yang telah dikelola secara berkelanjutan.
2). Menggunankan energi Penerapan panel surya yang diyakini dapat
mengurangi pengeluaran biaya kebutuhan listrik didalam bangunan.
3). Dalam penggunaan air dapat dihemat dengan cara menginstal sistem
tangkapan dari air hujan.
4). Penggunaan bahan material bagunan dan furnitur harus bebas racun,
bebas emisi, rendah atau non-VOC/Volatile Organic Compounds
(senyawa organik yang mudah menguap), tahan air mencegah
datangnya kuman dan mikroba lainnya yang dapat menjaga kesehatan
para penghuninya.
3. Profesi dan Kewirausahaan (Job-Profile dan Entrepreneurship), Bidang
Perawatan Gedung

a. Profesi dan kewirausahaan bidang perawatan gedung

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 9


Apakah yang kalian ketahui tentang profesi teknisi perawatan gedung
dana pa saja bagian pekerjaan kewirausahaan yang bisa dijadikan tonggak
pedoman bagi ahli perawatan gedung?
Teknisi atau juru Perawatan dan Pemeliharaan Gedung, atau Teknisi
Pemeliharaan Fasilitas dalam bangunan gedung, bertanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas pemeliharaan untuk memperbaiki peralatan dan
menjaga kualitas fasilitas. Tugas mereka termasuk melakukan pemeriksaan
pemeliharaan rutin, mendelegasikan tugas di antara tim pemeliharaan dan
menginventarisasi persediaan dan alat pembersih. Melihat job deskripsi
pekerjaannya dapat dikategorikan menjadi pekerjaan maintenance suatu
pekerjaan perawatan gedung.
Perawatan dan pemeliharaan pada bangunan gedung meliputi
beberapa persyaratan yang terkait dengan :
1). Keselamatan pada bangunan gedung
2). Kesehatan pada bangunan gedung
3). Keamanan pada bangunan gedung
4). Kenyamanan pada bangunan gedung
5). Kemudahan pada bangunan gedung
Beberapa lingkup pekerjaan perawatan gedung antara lain:
1). Arsitektural
2). Struktural
3). Mekanikal
4). Elektrikal
5). Tata Ruang Luar
6). Tata Graha (House Keeping)
7). Rehabilitasi
8). Renovasi

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 10


9). Restorasi
10). Tingkat Kerusakan
Apa saja uraian tugas pekerjaan, job profile ataupun job deskripsi yang
para teknisi perawatan gedung ini lakukan dalam pertanggungjawaban
pekerjaan mereka?

Gambar 1. 6 Contoh Pekerjaan Perawatan Gedung


Sumber : Photo Nuno silva on Unsplash, 2015

b. Pembelajaran proyek nyata


Pernahkan kalian tahu apakah itu PKL (Praktik Kerja Lapangan)? Apa saja
yang dilakukan dalam pembelajaran tersebut?
Perlu pembelajaran di luar satuan pendidikan formal dan nonformal
melalui praktik kerja lapangan untuk meningkatkan kompetensi peserta
didik sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan diadakannya praktik
proyek kerja nyata dilapangan, maka diharapkan peserta didik dapat
mampu mengembangkan potensi diri melalui proses sebuah pembelajaran
dilapangan tersebut.

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 11


Gambar 1. 7 Siswa PKL
Sumber : Photo Dokumen Pribadi, 2020

Beberapa proses pembelajaran proyek nyata diantaranya adalah:


1). PKL (Praktik Kerja Lapangan)
2). Interaksi dengan alumnus atau praktisi industri dan guru tamu
3). Kunjungan lapangan atau kunjungan industri ke proyek bangunan
gedung.

4. Dasar Penggunaan Peralatan Ukur Tanah


Apa yang kalian ketahui tentang tujuan diadakannya pengukuran tanah,
berkaitan dengan teknik perawatan bangunan gedung?
Pekerjaan dasar ukur tanah merupakan suatu pekerjaan yang
dilaksanakan guna dapat menentukan kedudukan suatu titik atau untuk
penggambaran sebuah keadaan fisik bangunan yang terdapat pada
permukaan bumi. Pekerjaan ukur tanah sebenarnya memiliki manfaat
banyak sekali, diantaranya adalah dapat menentukan batas suatu tanah
atau sebagai daerah perencanaan pekerjaan teknik konstruksi didalam
pekerjaan pembangunan sebuah jembatan, pembangunan jalan,
pembangunan konstruksi gedung, pembuatan bangunan air dan lain-lain.

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 12


a. Pengukuran Tanah Dengan Alat Ukur Sederhana
Pernahkan kalian tau apa saja peralatan pekerjaan ukur tanah itu? Dan apa
saja kegunannya berkaitan dengan pekerjaan kosntruksi bangunan?
Pekerjaan pengukuran tanah mempunyai ruang lingkup pekerjaan yang
sangat menyekuruh, beberapa antara lain yaitu memiliki fungsi guna
menentukan dimana batas dari suatu area tanah mililk, tanah milik bisa
bersifat perseorangan ataupun batas suatu tanah atau tanah milik dari
pemerintahan setempat atau milik Negara. Selain itu pekerjaan pengukuran
tanah juga memiliki manfaat guna menentukan suatu konsep atau tata cara
dalam perancangan yang menyangkut pekerjaan dalam teknik sipil atau
teknik bangunan, pendirian sebuah jembatan, pembuatan konstruksi jalan,
pengelolaan tanah milik, pengkonsolidasian lahan atau tanah, perencanaan
pemetaan area persawahan, perencanaan tata pertanaman dan
pemakaman juga pemukiman, pengawetan air dan tanah (konservasi) tahap
pembaharuan dan lain sebagainya. Alat ukur sederhana dalam pekerjaan
pengukuran tanah adalah suatu alat yang digunakan dalam pengukuran
memiliki desain yang tidak begitu susah serta harus mudah dan simple
dalam penggunaannya.
Alat pengukuran jenis ini hanya bisa untuk mengukur satu macam ukuran
saja. Silahkan kalian pelajari alat-alat ukur tanah sederhana apa sajakah
yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan pengukuran, silahkan
kalian berdiskusi!?
b. Pengukuran Tanah Dengan Alat Ukur Mekanik
Menurut kalian apakah keistimewaan alat ukur mekanik dan alat ukur
sederhana, bagaimana prosedur penggunaannya dilapangan dan apa saja
keunggulannya dibandingkan alat ukur sederhana?

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 13


Alat pegukuran tanah bertype mekanik dapat dibedakan menjadi dua
alat ukur yang sesuai fungsinya, yakni alat ukur tanah Digital dan alat ukur
tanah Optik. Pada alat ukur ini biasanya dilengkapi dengan beberapa
perlengkapan optik, maka alat ukur ini disebut sebagai demikian, apabila
dibandingkan dengan alat ukur tanah sederhana pada umumnya data yang
diperoleh alat ini akan lebih akurat.
1). Alat ukur optik (Waterpass)
Alat ukur Waterpas biasa dipakai dengan menggunakan kaki tiga
(tripod) dan berada pada posisi yang sesuai dengan letak titiknya. Tripod
atau kaki tiga juga harus dapat berada diposisi yang stabil dan kuat serta plat
atau landasan yang menjadi tempat dudukan waterpas harus dalam
keadaan datar, kuat dan seimbang.

Gambar 1. 8 Waterpass (PPD)


Sumber : Photo by Dokumen Pribadi

Silahkan pelajari apa sajakan kegunaan Waterpass (PPD) dalam


pekerjaan konstruksi, terutama pekerjaan pengukuran tanah yang
menunjang pekerjaan konstruksi bangunan gedung?
2). Alat ukur optik (Theodolite)
Coba perhatikan gambar theodolite diatas, alat ukur ini biasanya
digunakan untuk membantu pekerjaan pengukuran tanah, alat ini dapat
digunakan untuk mengukur sebuah ketinggian suatu tanah berdasarkan
pada sudut tegak dan sudut datar. Pada alat ukur theodolite ini terdapa tiga

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 14


type, antara lain adalah Theodolit Repetisi, Theodolit Reterasi dan Theodolit
Elektro Optis.

Gambar 1. 9 Theodolith
Sumber : Photo by Dokumen Pribadi

Silahkan pelajari apa sajakan kegunaan Theodolite sesuai jenisnya dalam


pekerjaan konstruksi, terutama pekerjaan pengukuran tanah yang
menunjang pekerjaan konstruksi bangunan gedung?
3). Alat ukur digital Total Station

Gambar 1. 10 Total Station


Sumber : Photo by Dokumen Pribadi

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 15


Alat ukur digital Total Station ini merupakan alat pengembangan dari
Alat ukur Theodolit. Tidak terlalu beda dengan Theodolit, maka alat ini juga
diperlukan dalam menunjang melakukan pekerjaan pengukuran tanah.
Dalam mendirikan total station ini juga memerlukan kaki tiga atau tripod
juga alat penyangga supaya posisinya kuat dan stabil saat akan digunakan.
Silahkan pelajari apa sajakan kegunaan Total Station (TS) dalam pekerjaan
konstruksi, terutama pekerjaan pengukuran tanah yang menunjang
pekerjaan konstruksi bangunan gedung?
4). Alat ukur digital Global Positioning System (GPS)
Alat ukur digital GPS ini adalah suatu sistem navigasi yang berbasis
satelit dengan memberikan informasi kepada penggunanya yang ada di
permukaan muka bumi dimana posisi suatu tempat atau area. GPS dapat
memberikan suatu informasi dengan menunjukkan dalam bentuk titik
koordinat tertentu.

Gambar 1. 11 Alat Ukur GPS


Sumber : Photo by James Baldwin on Unsplash, 2017

Silahkan pelajari apa sajakan kegunaan GPS dalam pekerjaan konstruksi,


terutama pekerjaan pengukuran tanah yang menunjang pekerjaan
konstruksi bangunan gedung?

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 16


5. Dasar Pekerjaan Perencanaan dan Pelaksanaan

a. Pekerjaan perencanaan bangunan gedung


Apa saja lingkup dasar pekerjaan perencanaan konstruksi bangunan
gedung yang kalian ketahui sebagai tahapan dalam proses
penyelenggaraan bangunan gedung?

Gambar 1. 12 Gambar Perencanaan


Sumber : Photo Daniel mc Cullough by unsplash, 2017

Pekerjaan perencanaan bangunan gedung adalah pekerjaan awal suatu


pekerjaan konstruksi. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam
pekerjaan perencanaan. Berikut tahapan-tahapan yang harus dipelajari
dalam proses pekerjaan perencanaan bangunan gedung:
1). Tahap prastudi (sebelum studi) kelayakan
2). Tahap studi kelayakan
3). Tahap perencanaan umum
4). Tahap perencanaan teknik.
Dari keempat tahapan dalam pekerjaan perencanaan tersebut, silahkan
pelajari apa saja isi pekerjaan yang melingkupi tahapan-tahapan tersebut?
Dan haruskah setiap tahapan tersebut dilakukan dalam pekerjaan
perencanaan konstruksi?
Dalam sebuah pekerjaan perencanaan bangunan gedung ada beberapa
konsepsi yang harus disajikan dan disiapkan, diantaranya adalah draft

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 17


gambar, perhitungan rencana anggaran biaya, perhitungan teknis struktur
serta dokumen-dokumen pendukung non teknis lainnya. Pada dokumen
gambar, perlu kalian tahu bahwa gambar yang disajikan dibuat sedetail
mungkin, supaya tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan teknis. Begitu juga
dengan pekerjaan perhitungannya, baik perhitungan rencana anggaran
biaya maupun perhitungan struktur dan waktu pelaksanaan.
Pada saat pekerjaan pelaksanaan mulai dilakukan biasanya didampingi
dengan pekerjaan pengawasan. Pekerjaan pengawasan dilakukan oleh tim
perencana, biasanya pekerjaan perencana dan pengawas dilakukan oleh
satu tim atau tim yang sama, disini berfungsi sebagai system control dari
pekerjaan pelaksanaan.
Ada 3 dokumen yang disiapkan dalam mendukung pekerjaan
perencanaan, diantaranya gambar umum, gambar rencana dan gambar
detail, coba jabarkan gambar-gambar tersebut!
b. Pekerjaan pelaksanaan bangunan gedung
Apa saja lingkup dasar pekerjaan pelaksanaan konstruksi bangunan
gedung yang kalian ketahui sebagai tahapan dalam proses
penyelenggaraan bangunan gedung?
Pekerjaan pelaksanaan bangunan gedung memiliki beberapa tahapan,
diantaranya adalah pekerjaan pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan
konstruksi bangunan yang meliputi pekerjaan pelaksanaan fisik, pekerjaan
pengawasan, adanya uji coba dan pelaksanaan penyerahan seluruh hasil
akhir suatu pekerjaan. Pekerjaan pelaksanaan dan pengawasan untuk
pekerjaan konstruksi bangunan dapat dilakukan dengan berdasarkan dari
hasil perencanaan teknik yang dilakukan sebelumnya.

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 18


Gambar 1. 13 Pelaksanaan konstruksi
Sumber : Photo markpot123 by unsplash, 2020

Pekerjaan pelaksanaan konstruksi bangunan adalah tahap dalam


pekerjaan pelaksanaan dalam mendirikan fisik bangunan gedung. Pendirian
fisik bangunan baik untuk pembangunan konstruksi bangunan baru,
bangunan tahap renovasi atau perbaikan sebagian atau perbaikan
seluruhnya juga bangunan perluasan dari bangunan yang telah ada
sebelumnya, pekerjaan lanjutan pembangunan yang belum selesai atau
dalam tahap pelaksanaan, pekerjaan perawatan meliputi renovasi, restorasi
dan rehabilitasi, yang dilakukan dengan menggunakan jasa yang
menyediakan pelayanan pelaksanaan konstruksi sesuai ketentuan yang
berlaku.
Dokumen - dokumen yang disiapkan dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, diantaranya adalah:
1). Kumpulan gambar atau desain yang sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawing).
2). Berkas dokumen perizinan yang telah didapat pada saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi secara fisik, termasuk didalamnya Surat Izin
Mendirikan Bangunan (IMB).

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 19


3). Dokumen berkas kontrak kerja pada pelaksanaan konstruksi secara
fisik, pekerjaan akan pengawasan beserta semua perubahan dan
tambahan serta addendumnya.
4). Dokumen laporan baik laporan harian, laporan mingguan maupun
laporan bulanan yang telah dibuat selama pelaksanaan pekerjaan
konstruksi fisik, pada laporan akhir di manajemen konstruksi atau
pekerjaan pengawasan dan laporan akhirpekerjaan pengawasan secara
berkala.
5). Dokumen berita acara tentang perubahan dalam pekerjaan,
diantaranya pekerjaan tambah dan kurang, dokumen serah terima
kesatu dan kedua, dokumen pemeriksaan pada pekerjaan, dan
dokumen berita acara yang lain dapat berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi fisik.
6). Kumpulan foto dokumentasi pada setiap sisi tahapan kemajuan yang
diambil pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan fisik.
7). Panduan manual perawatan dan pemeliharaan bangunan konstruksi
gedung, termasuk beberapa petunjuk yang menyangkut dalam
prosedur pengoperasian dan dalam perawatan semua peralatan serta
perlengkapan bagian mekanikal dan elektrikal bangunan.

F. REFLEKSI
Setelah kalian menyelesaikan proses pembelajaran pada babini, tentunya
pemahaman kalian tentang wawasan dasar pendidikan dasar kejuruan,
khususnya untuk pembahasan materi dasar teknik perawatan gedung menjadi
lebih baik, selain itu kalian juga lebih paham tentang penerapan wawasan dasar
pendidikan kejuruan dengan dasar teknik perawatan gedung ini dalam
kehidupan sehari-hari. Setelah semua bagian materi dalam bab ini kalian

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 20


pelajari, yang menurut kalian paling sulit terletak pada bagian materi yang
mana?
Silahkan kalian lakukan diskusi lebih lanjut, baik dengan teman atau guru
kalian, karena materi yang telah disampaikan pada bab ini akan menjadi salah
satu bagian yang akan terkait dengan materi-materi pada bab selanjutnya, serta
menjadi acuan dasar kalian mempelajari materi di buku teks ini.
G. ASESMEN
1. Siapakah kalangan dan target yang memerlukan jasa perawatan gedung ini?
Seperti apa pula prospek pekerjaan jasa usaha ini menurut kalian?
2. Bagaimana menurut kalian cara untuk mengukur kepuasan pelanggan, coba
kalian sebut beberapa diantaranya cara mengukurnya, supaya pelanggan
dapat menerimma setiap penawaran kalian sebaai ahli perawatan gedung!
3. Salah satu konsep arsitektur dengan pendekatan desain yang menyatukan
dan menyeimbangkan aspek quality of natural environment (kualitas
lingkungan alami), social needs & equity (kebutuhan & keadilan sosial), dan
economic growth (pertumbuhan ekonomi), kebutuhan sumber daya alam
(energi tak terbarukan, material, dan air) untuk generasi yang akan datang,
menurut kalian bagaimana cara mewujudkan konsep bangunan tersebut
dalam era sekarang ini?
4. Coba jelaskan beberapa uraian tugas pekerjaan, job profile ataupun job
deskripsi yang para teknisi perawatan gedung ini lakukan dalam
pertanggungjawaban pekerjaan yang mereka kerjakan!
5. Sebut dan jelaskan alat-alat ukur tanah sederhana apa sajakah yang dapat
digunakan untuk melakukan pekerjaan pengukuran? Dan berikan fungsi
peralatan tersebut!

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 21


H. PENGAYAAN
Saat ini kalian adalah calon wirausahawan dibidang perawatan gedung, coba
kalian membuat konsep draft dari pekerjaan perencanaan dalam pelaksanaan
perawatan gedung berbasis green building dengan menggunakan beberapa
bahan bangunan berbasis green material, dengan memperhitungkan proses
bisnisnya, sehingga sebagai perencana kalian akan mendapatkan pekerjaan yang
luar biasa.

Bab 1 | Wawasan Dasar Pendidikan Kejuruan | 22


BAB II KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN
BAB
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
HIDUP (K3LH) DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI 2
LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DAN BUDAYA
KERJA INDUSTRI
A. TUJUAN PEMBELAJARAAN
Pada bab keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan hidup (K3LH) dan budaya
kerja industri, kalian mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri, antara
lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
B. PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah kalian pernah masuk dilingkungan suatu proyek konstruksi bangunan?
A. PERTANYAAN PEMANTIK
Di depan pintu masuk biasanya ada papan petunjuk pakaian kerja bukan?
Apakah kalian pernah masuk dilingkungan
Apakah kalian tahu apa saja fungsi dari petunjuk-petunjuk yang ada di papan
suatu proyek konstruksi bangunan? Di
tersebut? Mengapa ada petunjuk menggunakan beberapa peralatan pelindung
depan pintu masuk biasanya ada papan
yang harus dikenakan apabila masuk lingkungan tersebut?
petunjuk pakaian kerja bukan? Apakah
kalian tahu apa saja fungsi dari petunjuk-
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
petunjuk yang ada di papan tersebut?
Pada bab keselamatan dan kesehatan kerja
Mengapa ada petunjuk menggunakan
lingkungan hidup (K3LH) dan budaya kerja
beberapa peralatan pelindung yang harus
industri, kalian mampu menerapkan K3LH
dikenakan apabila masuk lingkungan
dan budaya kerja industri, antara lain:
tersebut?
praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-
bahaya di tempat kerja, prosedur-prosedur
dalam keadaan darurat, dan penerapan
budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin).

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 23
C. PETA KONSEP

D. KATA KUNCI
K3LH, praktik kerja aman, prosedur darurat, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)

E. APERSEPSI
Menjaga keselamatan kerja di lingkungan pekerjaan konstruksi adalah hal yang
mutlak harus dilaksanakan. Selain menjaga keselamatan juga kesehatan kerja
patut diperhatikan. Dalam beberapa pekerjaan juga harus memperhatikan
prosedur keselamatan sesuai SOP pekerjaan. K3LH (keselamatan kerja dan
kesehatan lingkungan hidup) harus dipelajari dan dipahami dengan hati-hati
karena K3LH penting bagi tenaga kerja. Karena di dunia kerja, terutama di dunia
kerja industri, masalah dapat muncul untuk pekerja. Ketika kenyamanan bekerja
dapat dicapai, hubungan yang lebih harmonis dibangun antara pekerja dan
perusahaan tempat mereka bekerja untuk menghasilkan produk maksimal.

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 24
1. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup

Kegiatan praktik baik di bengkel, lapangan maupun tempat praktik dalam


pembelajaran di sekolah menengah kejuruan mempunyai arti dan peranan
yang sangat penting diantaranya dalam mengembangkan skill atau
keterampilan peserta didik, mengapa demikian?
Pelaksanaan pembelajaran praktik akan menjadi bekal untuk peserta
didik nantinya akan menggeluti pekerjaan di dunia berbidang industri dan
juga dunia usaha. Kekurangnya ilmu pengetahuan juga terjadinya
kecerobohan peserta didik, dan tidak mengikutinya aturan yang diterapkan
dalam pelaksanaan praktik dapat menyebabkan dampak akibat yang sangat
tragis dan fatal, yaitu terjadinya kejadian kecelakaan kerja.
Kecelakaan pada saat bekerja akan memiliki dampak yang lain bukan
hanya mengalahkan kalian, kecelakaan kerja juga dapat terjadi secara
langsung pada saat pelaksanaan pekerjaan praktik dan dapat terjadi secara
tidak langsung.

Gambar 2. 1. K3LH
Sumber: Tio Choirul, 2016

Ada beberapa kegiatan atau cara pada saat dilaksanakan praktik di


bengkel kerja atau tempat praktik disekolah yang bisa dilakukan guna
mencegah minimal mengurangi beberapa kejadian yang tidak diharapkan
terjadi, dengan diantaranya dengan cara diadakannya suatu Sistem
menejemen terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Silahkan
kalian mempelajari beberapa deskripsi mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja berikut ini!

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 25
1. Keselamatan Kerja
Seringkali kalian beranggapan bahwa dalam membudayakan gerakan
keselamatan kerja merupakan sesuatu yang sangat sulit. Padahal
sebenarnya tidaklah sesulit yang kitabayangkan. Beberapa hal yang biasa
dianggap sulit dapat menjadi sederhana apabila area kerja yang kalian
gunakan dengan aturan-aturan keamanan yang baik dan benar. Dengan
bekerja penuh konsistensi dengan menanamkan kepercayaan
yang kuat maka akan terwujud budaya keselamatan kerja dengan baik,
sehingga tercipta suasana tempat kerja yang nyaman dana man bagi
siapapun pekerjanya. Sekolah sebagai tempat penyelenggara pendidikan,
khususnya pendidikan kejuruan sangat konsen dalam hal keselamatan kerja,
baik dibengkel maupun tempat praktik. Keselamatan kerja adalah keadaan
dimana seorang pekerja baik peserta didik, guru maupun laboran/tool man
harus dapat terhindar dari bahaya pada saat melakukan kerja praktik
disekolah.
Berikut hal yang menyangkut dengan keselamatan kerja disekolah:
Keselamatan kerja ialah suatu keadaan atau kondisi dimana sebuah
pelaksanaan pekerjaan diarahkan untuk menjamin keaman
keselamatan baik untuk pekerja, sekolah maupun peserta didik dan
guru yang bekerja didalamnya, dan juga untuk lingkungan yang ada
disekitar sekolah, area praktik tempat kbeerja dan tempat bengkel kerja
untuk praktik.
Keselamatan bekerja dapat berhubungan langsung dengan beberapa
peralatan kerja dan mesin praktik, bahan dan matrial juga prosesi dalam
pengolaha bahan materialnya, dasar tempat kerja serta lingkungan
praktik pekerjaannya.

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 26
Keselamatan bekerja ialah tugas dan tanggungjawab semua pelaku
kerja yang terlibat dalam pekerjaan, yakni siswa, guru maupun laboran
atau toolman yang menjadi pendamping pada saat praktik.
Keselamatan kerja disini juga terpaut tentang semua tahap pembuatan
atau produksi dan tahap pendistribusian atau penyaluran, tentang
pekerjaan tahapan produk/barang maupun jasa yang didapatkan
selama praktek disekolah.

Gambar 2. 2. Rambu-rambu K3LH


Sumber : By Dokumen Pribadi

Coba kalian perhatikan tentang bagaimana keselamatan kerja


disekolah kalian jalankan dan terapkan, apakah sudah sesuai dengan
prosedur yang telah dijelaskan diatas? Bagaimana cara kalian mematuhi
protokoler K3LH nya?
2. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja memiliki beberapa tujuan, supaya pekerja baik peserta
didik, guru maupun laboran/tool man supaya memperoleh pengakuan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan selama lemakukan kegiatan praktik,
yaitu kesehatan fisik, mental, maupun kesehatan sosial. Ada beberapa
gangguan maupun penyakit yang dapat timbul pasca dilakukannya
pekerjaan ditempat praktik. Akan tetapi dengan beberapa usaha yang
bersifat penyembuhan maupun pencegahan yang dimaksud adalah

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 27
terhadap serangkaian gangguan maupun penyakit yang dapat timbul pasca
dilakukannya pekerjaan ditempat praktik juga dapat dikarenakan oleh
beberapa faktor pada pekerjaan yang terjadi terhadap dilingkungan atau
kawasan kerja pada sekolah, juga terhadap berbagai penyakit yang umum
lainnya.
Di dalam dunia pendidikan, bahwa kesehatan kerja adalah suatu
cakupan ilmu yang pada penerapan dan pengaplikasiannya disekolah dapat
berguna meningkatkan kualitas hidup bagi tenaga kerja yakni para siswa
atau peserta didik, melalui peningkatan kesehatan, serta pencegahan
terhadap penyakit akibat dari pekerjaan yang disampaikan melalui
pemeriksaan kesehatan, asupan suplai makanan yang sehat bergizi dan
pengobatan pertama bagi para peserta didik pada saat sakit. Harapan
manager produksi pekerjaan yaitu guru, pengajar atau sekolah sebagai
pihak penyelenggara pendidikan adalah produktifitas yang optimal dalam
dunia pekerjaan, maka dengan demikian maka sasaran dari tingkat
pendidikan tersebut akan bisa dicapai sesuai program yang dicanangkan
dalam pendidikan. Jaminan kesehatan yang dimaksud disini adalah dimana
tingkat kondisi fisik maupun psikis dari individu dapat terjamin dengan baik
setiap peserta didik atau siswa.
3. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Alat Pelindung Diri)
Apa saja yang kalian tahu tentang macam-macam Alat Pelindung Diri, coba
cari tahu apa saja APD yang dikenakan dalam konstruksi bangunan!
Alat pelindung diri mempunyai fungsi yaitu guna melindungi tubuh
para pekerja atau orang-orang yang terlibat pada suatu pekerjaan
konstruksi supaya tidak mengalami suatu cedera ataupun kecelakaan yang
dapat diakibatkan oleh pekerjaan yang dilakukan pada konstruksi bangunan.
Alat pelindung diri adalah sebuah peralatan atau perlengkapan yang

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 28
diwajibkan untuk dikenakan pada saat melakukan sebuah pekerjaan
maupun pada saat berada dalam sebuah pekerjaan khususnya konstruksi
dimana pekerjaan tersebut memiliki potensi sebuah resiko kecelakaan kerja
maupun bahaya dilapangan guna melindungi serta menjaga keselamatan
para pekerjanya.
Di lingkungan sekolah penerapan program keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) adalah salah satu usaha yang harus dilakukan dalam melindungi
para pekerja yaitu siswa ataupun guru praktik dan tool man dibengkel kerja,
maupun laboran di laboratorium kerja sehingga pada saat praktik dapat
mencapai produktivitas kerja yang optimal dan merasa terjaga. Penggunaan
alat pelindung diri dengan disiplin menjadi salah satu wujud dari penerapan
K3.

Gambar 2. 3. APD Pekerjaan Konstruksi Bangunan


Sumber: Mikroon, 2020

Pengunaan kelengkapan pelindung tubuh merupakan suatu kewajiban


yang harus dipatuhi. Pemanfaatan alat pelindung tersebut oleh para
praktikan atau tenaga kerja sampai dengan saat sekarang ini masih saja
merupakan suatu masalah sulit dan sangat rumit untuk dipecahkan. Faktor

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 29
kedisiplinan oleh pekerja atau praktikan saat ini masih sangat rendah.
Tujuan penggunaan kelengkapan pelindung tubuh ialah guna melindungi
badan dari intaian bahaya dalam pekerjaan yang bisa mengakibatkan suatu
kecelakaan kerja. Perlu kalian pahami bahwa penggunaan alat pelindung
pada diri ini memegang peranan sangat penting, bukan hanya untuk tenaga
kerja tetapi bagi perusahaan sebagai penyelenggara pekerjaan.
Mengapa faktor disiplin dalam penggunaan alat pelindung diri bagi
para tenaga pekerja yang masih rendah? Bagaimana cara mewujudkan
penerapan Keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan APD secara
disiplin?

2. Praktik - Praktik Kerja Aman

Dalam pekerjaan konstruksi ada langkah awal yang harus dipersiapkan


adalah kesehatan dan keselamatan kerja, tentunya mengacu dengan
beberapa prosedur yang harus diperhatikan.
Untuk menunjang sebuah pekerjaan yang aman dan nyaman, maka ada
hal-hal penting yang wajib diperhatikan oleh para pekerja, diantaranya
adalah:
a. Pakaian kerja aman
1) Gunakanlah pakaian kerja (wearpack) yang bersih dan sesuai
ukurannya dengan tubuh kalian.
2) Kancingkanlah lengan baju kerja, masukkan ke dalam celana baju
bagian bawah sehingga terlihat rapi.
3) hindari memasukkan benda-benda yang berbahaya dan benda
yang tidak perlu ke dalam kantong baju atau celana kerja.
b. Gunakan topi pelindung kepala (Safety Helm)
1). Kenakanlah topi pelindung kepala dengan benar dan janganlah
miring.

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 30
2). Ikatkan tali pada topi atau helm ke dagu supaya tidak terlepas dari
kepala pada saat menunduk atau saat terkena benda yang jatuh.
3). Tali pengikat dagu harus masuk ke bagian belakang telinga.
4). Terdapat jarak antara lapisan dalam dan lapisan luar di bagian
puncak kepala.
5). Helm atau topi pelindung tidak menyerap air.
c. Kenakanlah sepatu keselamatan (alat pelindung kaki)
1). Berguna menjaga kaki dari benda berat yang jatuhnya ke kaki atau
apabila menginjak paku.
2). Gunakanlah pengikat tali sepatu dengan benar, jangan biarkan tali
sepatu mudah terlepas.
d. Mengenakan sabuk pengaman.
1). Digunakan di tempat kerja yang tinggi, tidak terdapat lantai kerja
atau tempat berpegangan.
2). Harus dipastikan tempat untuk memasang kaitan talinya, sehingga
aman pada saat digunakan.
Demikianlah beberapa langkah yang harus diperhatikan untuk
melindungi diri dari praktik-praktik kerja yang aman. Bukan hanya aman
untuk diri sendiri tetapi juga aman bagi lingkungan sekitan yang kalian
lakukan pekerjaan.

Gambar 2. 4. Pekerja praktik kerja aman


Sumber: Photo Visoot by Freepik, 2020

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 31
Menurut kalian bagaimanakah cara mendesain lingkungan kerja yang
aman dan nyaman guna mencegah error, kecelakaan kerja, yang dapat
mencapai efisiensi, efektifitas kerja dan dapat menekan suatu kejadian yang
tidak diharapkan?

3. Bahaya-Bahaya di Tempat Kerja


Menurut kalian hal bahaya apa sajakah yang biasa dijumpai dalam
pekerjaan konstruksi di lapangan? Bagaimana mensikapi apabila itu terjadi
dilingkungan tempat kalian praktik?
Mengenali bahaya berarti dapat mengendalikan dan mengklarifikasi
adanya bahaya serta risiko yang akan terjadi dari setiap kegiatan produksi
maupun operasional suatu perusahaan, termasuk kegiatan yang rutin
dikerjakan maupun tidak rutin. Pekerjaan konstruksi sering dikaitkan
dengan sebuah pekerjaan yang keras, selain membutuhkan kekuatan juga
membutuhkan ketelitian. Beberapa pekerjaan pada konstruksi bangunan
tentu harus juga diperhatikan bahaya-bahaya yang harus diwaspadai oleh
semua pekerja, juga orang-orang yang terkait pada pekerjaan tersebut.

Gambar 2. 5. Peringatan bahaya dalam pekerjaan konstruksi


Sumber: Photo by Freepik, 2019

Kira-kira apa saja yang kalian ketahui tentang bahaya yang biasa terjadi
di tempat kerja khususnya pada pekerjaan konstruksi bangunan?

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 32
Dibawah ini adalah beberapa prosedur dalam mengidentifikasi bahaya
dalam pekerjaan, penilaian risiko kendali kerja dan teknik pengendaliannya:

1. Mengakomodasi seluruh kegiatan pekerjaan yang rutin


2. Mengakomodasi seluruh kegiatan pekerjaan yang tidak rutin
3. Mengakomodasi seluruh kegiatan bagi orang yang mendapatkan akses
pada tempat kerja
4. Mengidentifikasi tata laku pekerja, kemampuan dan faktor manusia
yang lain
5. Mengidentifikasi adanya bahaya yang berasal dari dalam dan luar
tempat kerja yang dapat memberi pengaruh terhadap kesehatan dan
keselamatan para personil di tempat kerja
6. Adanya bahaya yang mungkin ada pada sekitar tempat kerja dapat
dikaitkan dengan kegiatan pekerja penyedia jasa
7. Terpenuhinya sarana dan prasarana, bahan dan alat yang disediakan
oleh pihak penyedia jasa di tempat kerja yang sesuai kriteria pekerjaan
8. System manajemen K3 termasuk dampaknya pada system operasi dan
proses kegiatannya
9. Terpenuhinya kewajiban dalam perundangan yang berlaku digunakan
terkait penilaian risiko serta penerapan dalam pengendaliannya
10. Desain letak lokasi kerja, instalasi, proses pekerjaan, mesin dan
peralatan, prosedur dalam pengoperasian dan instruksi kerja terhadap
kemampuan pekerja.
Dari uraian prosedur identifikasi bahaya ditempat kerja yang tertera
diatas, maka kesimpulan apa yang dapat kalian sampaikan terkait bahaya
yang biasa terjadi ditempat kerja?

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 33
4. Prosedur Keadaan Darurat

Sering kalian lihat terjadi keadaan darurat disekitar kalian, apa yang akan
kalian lakukan apabila terjadi keadaan darurat tersebut dam membutuhkan
bantuan kalian?
Pada proses pekerjaan suatu konstruksi seringkali terjadi suatu hal yang
bersifat kedaruratan misalnya terjadi kebakaran, akan tetapi karena
ketidaktahuan bagaimana cara menanganinya maka kebakaran malah jadi
meluas dan tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan korban jiwa
yang tidak seharusnya terjadi. Suatu pekerjaan yang dapat dilakukan secara
terarah dan teratur akan dapat membuat suatu prosedur atau tata cara yang
baku maka akan memberikan perasaan aman dan tidak was-was. Adapun
adanya tindakan yang terencana dengan baik maka apabila terjadi kejadian
kedaruratan banyak yang dapat terselamatkan, baik itu nyawa manusia
ataupun peralatan, bahan dan jenis pekerjaan itu sendiri.
Perlunya diadakan pelatihan atau simulasi tentang keadaan darurat,
khususnya pekerja konstruksi dilapangan, apa keuntungan yang diperoleh
pekerja konstruksi dalam hal ini?
Meminimalkan sedini mungkin resiko akibat adanya keadaan darurat
dan mengecilkan segala sesuatu yang pasti tidak diinginkan dapat diatasi
dengan cara memberikan pengarahan dan pelatihan tentang tindakan para
pekerja pada saat kondisi darurat. Salah satu caranya adalah dengan
mengadakan kegiatan simulasi terjadinya kebakaran dengan menggandeng
instansi terkait seperti contohnya Dinas Kebakaran maupun Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi setempat dapat memberi pengetahuan para pekerja
untuk mengatasi keadaaan darurat semakin bertambah. Penggunaan Apar
(Alat Pemadam Api Ringan) juga dapat menjadi cara dikondisi darurat juga

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 34
dapat dilakukan dengan adanya simulasi tersebut, sehingga ini akan
mempermudah para pekerja.

Gambar 2. 6. Keadaan darurat dalam pekerjaan konstruksi


Sumber: Photo by Freepik, 2019

Kesiagaan atau keadaan kedaruratan merupakan suatu keadaan dimana


disebabkan oleh beberapa kondisi, bisa dari tindakan manusia, peralatan
maupun bencana alam, biasanya dapat meluas juga bisa melibatkan seluruh
para pekerja, peralatan dan tak ayal juga dapat menimbulkan adanya
korban jiwa dan barang yang banyak. Beberapa tindakan dalam tanggap
darurat, antara lain:
1. Merencanakan adanya titik kumpul, dimana berwujud denah evakuasi
yang menunjukkan dimana para pekerja dapat berkumpul apabila terjadi
kondisi kedaruratan sehingga diperintahkan untuk segera evakuasi.
2. Mengadakan kegiatan simulasi bahaya kebakaran dapat melibatkan
instansi terkait.
3. Menyiapkan beberapa sirene atau alarm adanya tanda bahaya.
4. Menyiapkan bermacam rambu menuju arah ketempat titik kumpul,
lokasi tabung pemadam untuk kebakaran, pintu darurat, dan lain-lain.
5. Menyiapkan bebrapa prosedur tanggap kedaruratan.
6. Penyediaan akomodasi transportasi kendaraan guna mengangkut pasien
apabila ada yang gawat darurat.

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 35
7. Menghubungi beberapa pihak terkait atau yang dapat dilibatkan dalam
keadaan tanggap kedaruratan.
8. Mempersiapkan sistematika dan prosedur berkas pelaporan adanya
kecelakaan serta penyelidikan adanya kecelakaan.

5. Budaya Kerja Industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)


Apakah yang kalian ketahui tentang budaya kerja industry 5R (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin)? bagaimana cara mengaplikasikannya disekolah?
Budaya kerja adalah suatu kegiatan pelaksanaan dimana
menghilangkan proses pemborosan guna menuju pekerjaan agar lebih
efektif, efesien dan produktif. Budaya Kerja industry 5R (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, dan Rajin) diartikan sebagai suatu metode atau prosedur kerja
penataan serta pemeliharaan suatu wilayah secara intensif, budaya ini
berasal mula dari negara Jepang yang biasa dikenal dengan 5S yang biasa
digunakan oleh manajemen dalam pemeliharaan, perawatan, efisiensi
pekerjaan, dan kedisiplinan di tempat/lokasi pekerjaan sekaligus dapat
meningkatan kinerja suatu perusahaan secara lebih menyeluruh.
Pada dunia kerja diindustri untuk pemberian kompetensi atau skill tidak
hanya diberikan dalam bentuk hardskill (praktik) tetapi juga dalam bentuk
softskill (keterampilan social/komunikasi). Pada hal ini sudah sesuai dengan
beberapa kriteria keterampilan yang diperuntukkan siswa Sekolah
Menengan Kejuruan yang sangat diperlukan pada Pembelajaran abad ke-21
seperti saat ini. Pada Pembelajaran abad ke-21 menuntut lulusan SMK
supaya lebih memiliki keterampilan seumur hidup (lifepand career skills),
keterampilan belajar dan berinovasi (learning and innovation skills),
berbagai sumber informasi, tantangan media, dan ketrampilan dalam hal
teknologi dan informatika.

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 36
Gambar 2. 7. Budaya kerja industri
Sumber: Photo J-Com by Freepik, 2021

Penerapan program budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik,


Rawat, dan Rajin) dapat diterapkan pada seluruh tempat kerja, bisa jadi
dirumah kalian sendiri supaya lebih nyaman dan semua orang senang dalam
bekerja maka tempat yang rapi, besih, nyaman dan aman juga
dibutuhkan. Penerapan program budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, dan Rajin) memiliki teori yang mudah dimengerti dan sangat
sederhana, sehingga mudah untuk diterapkan. bagi tim 5R (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, dan Rajin) juga diperlukan pelatihan singkat, supaya
memahami tujuan, tugas dan deskripsi kegiatan masing-masing. Dalam hal
ini perlu dilakukan juga promosi supaya budaya kerja industri 5R (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) dapat diterima kebermanfaatannya oleh
seluruh pekerja bahkan dijadikan sebagai media informasi bagi orang akan
yang berkunjung ke tempat praktik kerja, sehingga tempat kerja tersebut
mendapatkan citra yang positif dari pelanggan atau pengunjung yang
datang. Berbagai media dengan cara pembuatan banner, leaflet, logo,
poster maupun slogan-slogan dapat dijadikan jalan untuk promosi. Ada juga
jalan yang dapat untuk menarik minat para pekerja untuk membudayakan
budaya kerja industry, dengan membuat ajang lomba antar bagian atau unit
kerja.
Coba kalian cermati budaya kerja yang ada disekolah kalian, apakah
sudah menerapkan budaya kerja industry (5R) (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 37
dan Rajin)? apabila sudah, apakah cara penerapnya sudah berjalan dengan
baik ?

F. REFLEKSI
Setelah kalian menyelesaikan proses pembelajaran pada bab ini, tentunya
pemahaman kalian tentang wawasan dasar pendidikan dasar kejuruan,
khususnya untuk pembahasan materi Keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan hidup (K3LH) dan budaya kerja industri menjadi lebih baik dan
berkembang, selain itu kalian juga lebih paham tentang penerapan K3LH dan
budaya kerja industri ini dalam kehidupan yang terjadi sehari-hari, baik terjadi di
sekolah maupun nantinya ditempat praktik dan tempat kerja. Setelah semua
bagian materi dalam bab ini kalian pelajari, yang menurut kalian paling sulit
terletak pada bagian materi yang mana dan bagian apa?
Silahkan kalian lakukan diskusi lebih lanjut, baik dengan teman atau dengan
guru kalian, karena materi yang telah disampaikan pada bab ini akan menjadi
salah satu bagian yang akan terkait dengan materi-materi pada bab selanjutnya,
serta menjadi acuan dasar kalian mempelajari materi di buku teks ini.

G. ASESMEN
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Jelaskan menurut kalian APD minimal yang digunakan bagi para tamu
atau pengunjung di pekerjaan konstruksi bangunan (proyek) guna
mengindari terjadinya kecelakaan kerja, maka diwajibkan memakai ….
a. sapu tangan
b. masker pelindung
c. sepatu pantoufel
d. topi keselamatan
e. sabuk pengaman

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 38
2. Apa yang kalian ketahui, perlengkapan apa saja yang harus disiapkan oleh
pengelola proyek sebagai salah satu petunjuk untuk pertolongan, bila
terjadi kecelakaan kerja di pekerjaan konstruksi adalah ….
a. Peralatan P3K
b. obat merah
c. walkman
d. televisi
e. radio
3. Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan, maka pada prosedur
pengggunaan K3LH wajib dimengerti dan di patuhi serta dilaksanakan
oleh siapa sajakah? ….
a. Seluruh personal yang terlibat di pekerjaan konstruksi tersebut
b. Pekerja tukang yang melakukan pekerjaan konstruksi tersebut
c. Seluruh manajemen perusahaan
d. Seluruh pengunjung proyek
e. Divisi HSE K3
4. Apabila seorang pekerja tiba-tiba mengalami sebuah kecelakaan karena
tidak atau lalai dalam memakai APD, padahal perusahaan ditempat dia
bekerja menyediakan alat APD tersebut, dalam kejadian tersebut maka
pihak manakah yang harus bertanggungjawab?
a. seluruh pekerja
b. keluarga pekerja
c. semua pelaksana
d. orang yang mengakibatkan pekerja celaka
e. perusahaan tempat dimana pekerja bekerja
5. Pada pelaksanaan pekerjaan pengukuran tanah, peralatan yang
digunakan sebagai pengukur suatu jarak secara langsung baik di lapangan
yang kalian pikir lebih teliti serta akurat yaitu ….
a. Pita untuk ukur dibuat dari bahan baja dilapisi fiberglas.
b. Pita untuk ukur dibuat dari bahan plastik.
c. Pita untuk ukur dibuat dari bahan kayu

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 39
d. Pita untuk ukur dibuat dari bahan karet.
e. Pita untuk ukur dibuat dari bahan kain.
6. Dalam pekerjaan pengukuran tanah, alat apakah yang dimungkinkan
paling teliti dalam mengukur perbedaan tinggi dilapangan?
a. ppd / waterpass
b. selang plastik
c. rambu ukur
d. barometer
e. theodolite
7. beberapa syarat yang harus dipenuhi sebagai sarana perlindungan
dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) antara lain:
a. nyaman dipakai
b. harga murah dan kuat
c. desain yang tepat dan baik
d. menambah rasa percaya diri pemakai
e. mampu memberikan perlindungan efektif
8. Dibawah ini adalah beberapa manfaat penilaian kerja yang berkaitan
dengan keselamatan kerja dilapangan adalah:
a. Dijadikan sebagai dasar guna menyatakan sebuah kondisi
dilingkungan kerja apakah membahayakan ataukah tidak
b. Dijadikan sebagai dasar guna menyatakan perbaikan serta rencana
selanjutnya
c. Dijadikan sebagai dasar guna menentukan tingkat besaran kecelakaan
yang telah terjadi
d. Dijadikan sebagai dasar tenaga kerja guna mendapat informasi kondisi
dilingkungan
e. Dijadikan sebagai dasar guna bahan evaluasi diri
9. perbuatan tidak aman atau kondisi tidak aman merupakan salah satu
penyebab adanya kecelakaan kerja, hal tersebut disebabkan karena....
a. Suatu kondisi dilingkungan kerja
b. Suatu kondisi material bahan

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 40
c. Suatu kondisi ditetangga kerja
d. Suatu kondisi oleh pengusaha
e. Suatu kondisi oleh owner
10. Salah satu upaya untuk pencegahan akan lebih baik daripada upaya
untuk pengobatan terhadap kecelakaan akibat pekerjaan, sebagai
alternatif terakhir yang digunakan untuk pencegahan itu adalah:
a. ventilasi
b. eliminasi
c. evaluasi diri
d. apd (alat pelindung diri)
e. pengendalian administratif

B. Kerjakan tugas uraian di bawah ini sesuai dengan tepat menurut pendapat
kalian!
1. Apa yang akan kalian lakukan, apabila salah satu teman kalian ada yang
lalai dan abai dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), bagaimana
tindakan kalian selanjutnya?
2. Apa yang akan kalian lakukan, apabila guru kalian ada yang lalai dan abai
dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), bagaimana tindakan
kalian selanjutnya?
3. Bagaimana penerapan budaya kerja industri 5R (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, dan Rajin) di bengkel dan tempat praktik yang ada di sekolah
kalian?
4. Bagaimana pula keselarasan bengkel praktik yang ada disekolah kalian
dengan budaya kerja yang ada diindustri?
5. Langkah apa saja yang telah disiapkan oleh sekolah kalian sebelum
melakukan praktik, baik dibengkel maupun dilapangan?

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 41
H. PENGAYAAN
Kalian sebagai salah satu karyawan di PT. Rawat Gedung, memiliki jabatan
sebagai Bagian divisi She Induction (Tim K3), pada tim K3 tersebut kalian secara
kebetulan tengah menangani sebuah proyek pembangunan gedung dengan
tinggi di 21 tingkat atau lantai. Silahkan kalian menyebutkan sebanyak 7 point
terkait keselamatan bekerja kepada para tamu yang pada saat tersebut
berkunjung di lokasi pekerjaan proyek kalian! Bagaimana anda mensikapi supaya
semua pekerja dapat melakukan tindakan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang perusahaan anda kerjakan?

Bab 2 | Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja | 42
BAB III ELEMEN STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAAN
BAB
ELEMEN STRUKTUR
Pada KONSTRUKSI
bab elemen-elemen BANGUNAN
struktur bangunan, 3
kalian mampu memahami elemen-
elemen struktur bangunan, keseimbangan gaya pada struktur bangunan, gaya
batang pada konstruksi rangka sederhana sebagai dasar perhitungan pekerjaan
konstruksi pada struktur bangunan.
B. PERTANYAAN PEMANTIK
Sebelum kalian mempelajari tentang macam-macam dan jenis elemen struktur
bangunan, kalian harus paham terlebih dahulu tentang teknik dasar pekerjaan,
bukan? Teknik dasar apa sajakah yang harus kalian persiapkan?

A. TUJUAN PEMBELAJARAAN
Pada bab elemen-elemen struktur bangunan,
kalian mampu memahami elemen-elemen
struktur bangunan, keseimbangan gaya pada
struktur bangunan, gaya batang pada
B. PERTANYAAN PEMANTIK
konstruksi rangka sederhana sebagai dasar
Sebelum kalian mempelajari tentang
perhitungan pekerjaan konstruksi pada
macam-macam dan jenis elemen
struktur bangunan.
struktur bangunan, kalian harus
paham terlebih dahulu tentang teknik
dasar pekerjaan, bukan? Teknik dasar
apa sajakah yang harus kalian
persiapkan?
Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 43
C. PETA KONSEP

ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

Beberapa jenis elemen pada Klasifikasi yang ada


struktur padaelemen struktur

Elemen struktur Elemen struktur


Definisi elemen macam elemen
berdasarkan material berdasarkan
struktur struktur
kekakuan

Faktor yang dapat mempengaruhi


struktur bangunan

Kriteria desain pada Kriteri pembebanan


struktur pada struktur

D. KATA KUNCI
Balok, kolom, atap, rangka batang, dinding

E. APERSEPSI
Kalian mungkin sudah banyak tau tentang komponen-komponen yang ada pada
konstruksi bangunan gedung, apalagi yang ada disekitar hunian rumah kalian.
Sudah pernah pula melihat dan mengetahui letaknya. Tetapi kalian belum terlalu
paham apa nama dan fungsinya, mengapa komponen tersebut ada di salah satu
sudut rumah kalian. Elemen pada struktur merupakan berbagai bagian yang
dapat membentuk bangunan, baik yang bisa tampak didepan mata maupun yang
tidak terlihat atau dalam arti tertanam pada bangunan itu sendiri.

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 44


1. Jenis-Jenis Elemen Struktur

Perlu kalian ketahui bahwa struktur dibagi menjadi 2, yaitu struktur bawah
dan struktur atas, dibedakan atas perletakannya dalam konstruksi, berikut
penjelasannya!
Teknik konstruksi bangunan mempunyai beberapa elemen pendukung
serta pelengkap untuk sebuah bangunan yang sempurna. Daftar elemen-
elemen tersebut biasa disebut dengan elemen struktur bangunan, dapat
dijelaskan bahwa elemen tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem
konstruksi bangunan yang bekerja guna menyalurkan besarnya beban atas
beban bangunan yang ada di atas tanah. Adapun fungsi utama dari elemen-
elemen struktur itu adalah dapat memberi kekakuan serta kekuatan yang
dibutuhkan guna mencegah sebuah konstruksi bangunan mengalami
kerobohan dan keruntuhan. Struktur pada bangunan umumnya terdiri atas
struktur bawah (lower structure) dan struktur atas (upper structure).
Struktur bawah (lower structure) yang dimaksud adalah pondasi dan
struktur bangunan yang berada di bawah permukaan tanah, sedangkan
yang dimaksud dengan struktur atas (upper structure) adalah struktur
bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok, plat,
tangga. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda di
dalam sebuah struktur.
Elemen-elemen struktur bangunan tersebut dapat berupa sebuah
bagian bangunan yang dapat menyalurkan beban diatasnya, untuk
selanjutnya dapat disalurkan pada bagian bawah tanah dibangunan
tersebut, sehingga beban tersebut pada akhirnya dapat di tahan oleh
struktur yang ada. Berbagai jenis elemen pada struktur bangunan, akan
dipaparkan sebagai berikut ini, silahkan kalian mempelajari dengan
seksama!

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 45


a. Balok
Dimanakah letak struktur balok didalam konstruksi bangunan gedung?
Menurut kalian apa fungsi dari balok dalam struktur bangunan?
Balok merupakan salah satu struktur yang mempunyai arti sangat
penting bagi sebuah konstruksi bangunan, balokmembantu bangunan
supaya menjadi kuat dan kokoh. Balok merupakan bagian yang terdiri
sebuah struktur konstruksi bangunan yang mempunyai karakteristik kaku
dan kuat. Balok juga dibuat guna dapat memikul berat bangunan juga dapat
memindahkan beban yang dimiliki bangunan tersebut menuju elemen-
elemen yang ada pada kolom penopang strukturnya.

Gambar 3. 1 Struktur Balok


Sumber : Photo by Ant Rozetsky on Unsplash, 2018

b. Kolom
Apa itu kolom yang terdapat pada bangunan? Menurut kalian apa fungsi
dari kolom dalam struktur bangunan?

Gambar 3. 2 Kolom
Sumber : Photo by Aldo Delara on Unsplash, 2017

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 46


Kolom memiliki bentuk berupa yaitu sebuah batang tekan berbentuk
vertikal menjulur dari rangka sebuah struktur yang dapat memikul suatu
beban dari struktur balok. Kolom merupakan salah satu elemen pada
struktur tekan yang mempunyai peran tak kalah penting penting untuk
suatu bangunan. Diibaratkan tubuh manusia, maka kolom itu adalah rangka
dari tubuh kita, yang bertugas menopang tubuh kita. Kolom merupakan
bagian dari sebuah struktur utama bangunan yang mempunyai tugas untuk
meneruskan berat pada bangunan dan meneruskan berat beban yang akan
ditopang bangunan, beban angin, beban barang, manusia itu sendiri.
c. Rangka
Apa yang kalian ketahui tentang dimanakah letak rangka pada bangunan?
Dimanakah letak dari rangka yang terdapat pada konstruksi bangunan itu?
Rangka pada bangunan merupakan salah satu bagian dari sebuah
bangunan yang termasuk salah satu struktur utama guna mendukung berat
dari bangunan itu sendiri juga beban dari luar yang dapat bekerja
kepadanya. Rangka bangunan berfungsi guna dapat meneruskan kembali
beban tegak atau vertikal juga beban mendatar atau horizontal, dapat
berbentuk beban yang tetap, beban hidup yaitu orang dan beban benda
yang ada, maupun beban adanya angin dan beban gempa kedalam tanah.
d. Rangka Batang
Apa yang kalian ketahui tentang macam-macam rangka batang pada
konstruksi kuda-kuda?
Rangka batang merupakan rangkaian batang-batang berbentuk segitiga
yang terdapat pada suatu struktur rangka yang biasa digunakan didalam
bangunan. Rangka batang bisa terbuat dari beberapa material bangunan
seperti dari baja, aluminium, kayu, dan lain-lain. Ada beberapa bentuk yang
biasa digunakan dalam membuat struktur rangka batang, diantaranya

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 47


adalah bentuk segitiga. Bentuk segitiga sering digunakan karena mempunyai
bentuk yang cukup stabil, juga tidak mudah berubah-ubah. Berikut
beberapa jenis bentuk rangka batang disertai dengan gambarnya, silahkan
kalian pelajari dari uraian gambar dibawah ini!
Tabel 3. 1 Macam Rangka Batang

No Rangka Batang Gambar

1. Studyo

2. Polinesian

3. Inverted

4. Flated

5. Bowstringing

6. Attict

7. Regullary

8. Scissor

9. Cambereded

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 48


No Rangka Batang Gambar

10. Dual pitchs

11. Mono pitchs

12. Gambrell

13. Cathedrall

e. Kubah dan Cangkang Bola


Apa yang kalian ketahui tentang rangka kubah dan cangkang bola
konstruksi bangunan gedung? Digunakan untuk konstruksi bangunan apa
sajakah rangka tersebut?

Gambar 3. 3 rangka Kubah dan Rangka Cangkang Bola


Sumber : Photo by Renato Augusto Machado on Unsplash, 2020

Struktur bangunan dengan bentuk kubah atau cangkang bola


merupakan suatu bentuk pada struktur yang memiliki kelengkungan ganda.

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 49


Pada umumnya strukturnya dibentuk dari beberapa material kaku dan
kokoh seperti beton bertulang, bisa juga dari kayu atau partisi lain yang
sejenis. Pada model lain juga bisa dibuat dari rangkaian tumpukan batu bata.
Struktur kubah dan cangkang bola ini merupakan sruktur yang sangat efektif
untuk digunakan pada bangunan dengan bentang besar, dan penggunaan
bahan material yang relatif lebih sedikit.
f. Dinding dan Pelat
Apa yang kalian ketahui tentang dinding dan pelat bola konstruksi bangunan
gedung?
Dinding atau tembok dan pelat bentuk datar pada umumnya dapat
berbentuk sebuah struktur yang kaku membentuk sebuah permukaan
dalam suatu dinding sebagai pemikul beban yang ada. Dinding dan pelat
yang datar mampu untuk menopang beban yang ada, baik beban yang telah
bekerja dari arah tegak atau vertikal ataupun arah mendatan atau
horizontal. Kekuatan yang terhadap beban dalam arah tegak atau arah
vertikal menjadi sangat terbatas jika struktur dinding terbuat dari suatu
material yang kecil.

Gambar 3. 4 Dinding atau Tembok dan Pelat


Sumber : Photo by Bernard Hermant on Unsplash, 2018

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 50


2. Klasifikasi Elemen Struktur

Apabila dari kalian ada yang ingin menekuni tentang teknik bangunan
secara mendalam, maka harus dipahami beberapa klasifikasi pada elemen
struktur bangunan!
Biasanya elemen struktur bangunan diklasifikasikan berdasarkan pada
bentuk serta sifat fisik dari suatu bentuk konstruksi bangunan.
a. Klasifikasi struktur didasarkan pada material pembentuk
Struktur diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, sesuai dengan material
yang membentuk, berikut penjelasannya:
Tabel 3. 2 Struktur menurut material pembentuk

No. Material Pembentuk Deskripsi


Struktur bangunan yang terbuat
1. Struktur dari baja
dari material baja
Struktur bangunan yang terbuat
2. Struktur dari beton
dari material beton
Struktur bangunan yang terbuat
3. Struktur dari kayu
dari material kayu

b. Klasifikasi struktur didasarkan pada bentuk dasarnya atau geometri


Struktur diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, sesuai dengan bentuk
dasarnya atau geometri, berikut penjelasannya:
1) Elemen garis
Didalam suatu bangunan terdapat elemen, salah satunya elemen
garis, jenis pada elemen garis biasanya terdiri dari beberapa garis.
Elemen garis adalah sebuah klasifikasi pada elemen yang dapat langsung
atau panjang dengan potongan melintangnya dapat lebih kecil
dibandingkan dari ukuran panjangnya. Terdapat dua elemen pada garis,
yakni elemen garis lengkung dan elemen garis lurus.

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 51


2) Elemen permukaan
elemen yang terletak paling luar yang dapat terpantau dengan mata
telanjang pada suatu konstruksi bangunan. Elemen permukaan adalah
sebuah klasifikasi pada elemen yang ukuran panjangnya lebih besar
dibandingkan ketebalannya. Elemen ini dapat berupa datar atau
lengkung pada umumnya, lengkung bisa berupa lengkung tunggal
ataupun lengkung ganda. Elemen permukaan seperti contoh ini seperti
keramik atau batu alam yang dipasang pada tembok atau pada lantai.
c. Klasifikasi pada struktur yang didasarkan kepada kekakuannya
Struktur diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, sesuai dengan
kekakuannya, berikut penjelasannya:
1) Elemen struktur kaku
Elemen kaku sering ditemui di struktur suatu bangunan. Biasanya
pada elemen kaku ini sebagai suatu batang yang tidak dapat mengalami
beberapa perubahan bentuk yang cukup signifikan apabila mengalami
gaya yang terjadi diakibatkan beban-beban tertentu.
2) Elemen yang tidak kaku atau bersifat fleksibel
Pada struktur bangunan biasanya ada beberapa elemen yang dapat
berubah-ubah atau bersifat fleksibel. Elemen bersifat fleksibel
mempunyai beberapa karakteristik yang cenderung berubah menjadi
bentuk-bentuk tertentu pada suatu kondisi pembebanan, misalnya pada
material kabel. Pada bentuk struktur ini biasanya dapat berubah secara
drastis sesuai dengan perubahan pembebanannya. Struktur yang
fleksibel akan dapat mempertahankan keutuhan bentuk fisiknya
meskipun bentuknya dapat berubah-ubah.

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 52


3. Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Bangunan

Bangunan yang didirikan di atas tanah tentunya tidak selalu kokoh dan
kuat selamanya. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang bisa membuat
sebuah bangunan runtuh atau roboh, seperti angin kencang dan gempa.
Akan tetapi, dalam dunia teknik saat ini telah melakukan berbagai inovasi
berbagai cara untuk menghindari kehancuran bangunan yang disebabkan
oleh beberapa faktor tersebut. Jadi, intinya pendirian sebuah bangunan
memerlukan struktur yang kuat agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh.
Terdapat beberapa faktor biasanya yang dapat memengaruhi suatu struktur
bangunan, contohnya seperti pada kriteria suatu desain pada struktur dan
kriteria pembebanan struktur. Adapun penjelasan kedua kriteria tersebut
sebagai berikut:
1. Kriteria Desain Struktur
Pada prinsip desain dan analisis struktur perlu ditetapkan kriteria yang
bisa dipakai untuk menentukan bahwa struktur banguna tersebut sesuai
dengan manfaat penggunaannya. Beberapa kriteria desain struktur
bangunan tersebut di antaranya sebagai berikut:
a. Konstruksi
b. Efektif
c. Efisiensi
d. Ekonomis
e. Kemampuan layan
2. Kriteria Pembebanan Struktur
Pada saat melaksanakan analisis desain suatu struktur bangunan, sangat
diperlukan adanya gambaran yang jelas tentang perilaku dan besar beban
yang bekerja pada struktur. Analisis beban struktur dapat dilakukan dengan
menunjukan diagram beban-beban yang harus diperhatikan dan cara untuk

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 53


menentukan karakteristiknya. Adapun hal yangn paling utama serta
mendasar dalam pembabanan adalah pemisahan antara beban-beban yang
bersifat statis dan dinamis. Adapun pembahasannya sebagai berikut:
a. Gaya statis
Gaya statis adalah sebuah gaya yang bekerja secara terus-menerus pada
struktur bangunan. Gaya statis secara umum dapat dibagi menjadi beban
mati, beban hidup, dan beban penggunaan (occupancy loads).
1). Beban hidup
Pada beban hidup ini yang bisa ada atau tidak ada pada struktur
untuk suatu waktu yang diberikan. Meskipun dapat berpindah-pindah,
beban hidup masih dapat dikatakan bekerja secara perlahan-lahan pada
struktur.
2). Beban penggunaan (occupancy loads)
Beban penggunaan juga disebut beban hidup. Beban penggunaan
di antaranya berat manusia, perabot, barang yang disimpan, dan
sebagainya.
3). Beban mati
Beban mati yaitu berupa beban-beban yang bekerja secara vertikal
ke bawah yang terjadi pada struktur juga mempunyai sebuah
karakteristik suatu bangunan, seperti ada pada penutup lantai, pada alat
mekanis, pada partisi yang dapat dipindahkan semua itu ialah beban
mati. Berat eksak pada elemen ini biasanya dapat diketahui atau juga
dapat dengan sangat mudah ditentukan dengan cara derajat ketelitian
siap tinggi. Semua metode yang digunakan untuk menghitung besarnya
beban mati pada suatu elemen ialah berdasarkan pada peninjauan pada
berat satuan material yang dapat terlihat dan berdasarkan besarnya
volume pada elemen tersebut. Berat satuan (unit weight) pada material

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 54


secara empiris bisa ditentukan juga banyak dicantumkan pada tabelnya
disejumlah sumber guna memudahkan untuk perhitungan pada beban
mati.
b. Gaya dinamis
Gaya dinamis, yaitu suatu gaya yang bekerja secara tiba-tiba dan/atau
kadang-kadang pada struktur bangunan. Pada umumya gaya dinamis
mampu mengakibatkan terjadinya osilasi pada struktur hingga deformasi
puncak tidak terjadi bersamaan dengan terjadinya gaya terbesar. Macam-
macam gaya dinamis berkaitan dengan struktur bangunan dapat diuraikan
sebagai berikut:
1). Beban angin
Menurut kalian apakah angin itu mempunyai berat atau beban
yang dapat mempengaruhi dalam suatu bangunan yang berdiri?
Bagaimana cara membuktikannya?
Pada dunia konstruksi bangunan, faktor angin juga sangat
berbahaya karena jika tiupan angin sangat besar bisa menimbulkan
bangunan rusak hingga roboh pada dasar permukaanya, adanya
struktur yang terdapat pada sebuah lintasan angin dapat menyebabkan
angin tersebut berbelok dan dapat pula berhenti. Maka berakibat,
energi kinetik pada angin akan berubah bentuk menjadi sebuah energi
potensial yang berupa isapan atau sebuah tekanan pada struktur
tersebut.
2). Beban gempa
Pernahkah kalian merasakan gempa bumi? Tentu saja pernah
bukan? Atau mungkin kalian tidak begitu terdampak secara signifikan
tapi merasakan.

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 55


Ketahuilah bahwa gempa bumi itu merupakan sebuah fenomena
dimana adanya sebuah getaran yang dapat dikaitkan dengan adanya
kejutan dari kerak bumi. Kejutan tersebut berkaitan dengan adanya
benturan sehingga akan menjalar dalam bentuk sebuah gelombang.
Gelombang tersebutlah yang kemudian dapat menyebabkan
permukaan dari bumi dan bangunan yang berada di atasnya ikut
menjadi bergetar.

Gambar 3. 5 Beban Gempa


Sumber : Dewaperang, 2010

Ketika terjadi gempa bumi maka pada saat itu pula bangunan
menjadi bergetar, selanjutnya akan timbul gaya-gaya yang terjadi pada
struktur bangunan dikarenakan adanya suatu kecenderungan massa
bangunan guna mempertahankan dirinya dari sebuah gerakan. Gaya
yang bisa timbul disini disebut dengan gaya inersia. Besarnya gaya-gaya
tersebut dapat bergantung pada berapa banyak faktor. Massa pada
bangunan merupakan suatu faktor yang dianggap paling utama
dikarenakan gaya tersebut dapat melibatkan inersia. Faktor lain yaitu
cara massa tersebut dapat terdistribusi, kekakuan tanah, jenis pondasi,
kekakuan struktur dan adanya mekanisme pada redaman bangunan,
serta pada perilaku dan besarnya getaran itu sendiri.

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 56


F. REFLEKSI
Setelah kalian menyelesaikan proses pembelajaran pada bab ini, tentunya
pemahaman kalian tentang elemen-elemen yang ada pada struktur bangunan
menjadi lebih baik dan berkembang, selain itu kalian juga lebih paham tentang
klasifikasi elemen struktur bangunan ini dalam kehidupan kalian sehari-hari, baik
di rumah, di sekolah maupun nantinya ditempat praktik dan tempat kerja.
Setelah semua bagian materi dalam bab ini kalian pelajari, yang menurut kalian
paling sulit terletak pada bagian materi yang mana dan bagian apa?
Silahkan kalian lakukan diskusi lebih lanjut, baik dengan teman atau dengan
guru kalian, karena materi yang telah disampaikan pada bab ini akan menjadi
salah satu bagian yang akan terkait dengan materi-materi pada bab selanjutnya,
serta menjadi acuan dasar kalian mempelajari materi di buku teks ini.

G. ASESMEN
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Dibawah ini merupakan sebuah elemen yang memilikii kebiasaan
dapat berubah pada suatu kondisi pembebanan menjadi beberapa
bentuk tertentu adalah….
a. elemen tidak kaku
b. elemen fleksibel
c. elemen kaku
d. sistem satu arah
e. sistem dua arah
2. Pada elemen struktur kolom yang mempunyai fungsi sebagai
penopang pada beban utama juga yang berada di elemen atasnya
biasa disebut kolom....
a. pengikat sengkang lateral
b. pengikat spiral
c. beton

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 57


d. Utama
e. baja
3. Dibawah ini merupakan salah satu struktur yang cara membuatnya
dengan cara menyusun beberapa elemen yang linier dengan bentuk
batang-batang dengan relatif lebih pendek serta lurus menjadi bentuk
pola bentuk segitiga yaitu....
a. struktur dinding penahan
b. struktur rangka atap
c. struktur pondasi
d. rangka batang
e. struktur atap
4. Struktur balok pada suatu bangunan mempunyai fungsi paling utama,
adalah sebagai ....
a. pembentukan dari model bangunan
b. penyaluran beban horisontal
c. penyaluran beban diagonal
d. penyaluran beban vertikal
e. tiang bangunan
5. Berikut ini adalah salah satu struktur yang dapat dibentuk dengan cara
meletakkan struktur elemen kaku bentuk horisontal pada atas elemen
kaku vertikal yaitu....
a. sloof - pondasi
b. pondasi - atap
c. balok - kolom
d. balok - sloof
e. atap - sloof
6. Suatu kegagalan yang terjadi pada komponen tekan, karena tidak
diawali dengan adanya tanda peringatan yang cukup jelas dan hanya
bersifat ....
a. Sangat lama
b. Dapat meleleh

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 58


c. Dapat mendadak/tiba-tiba
d. Bisa melendut
e. Bisa sementara
7. Jenis pondasi pada umumnya bida digolongkan menjadi dua type
pondasi yang biasa digunakan, coba jelaskan pondasi apa sajakah?
a. Pondasi batu kali dan pondasi telapak beton bertulang
b. Pondasi dangkal dan pondasi telapak beton bertulang
c. Pondasi tiang pancang dan Pondasi footplat
d. Pondasi sumuran dan pondasi paku bumi
e. Pondasi dangkal dan pondasi dalam
8. Dibawah ini merupakan elemen di struktur berupa rangkaian
gabungan dari kolom vertikal dan balok mendatar pada struktur
bangunan adalah ….
a. balok dengan sederhana
b. balok yang menerus
c. rangka atau portal
d. rangka pada batang
e. overstek
9. Berdasarkan karakteristik kekakuan dibawah ini elemen pada struktur
konstruksi bangunan yang manakah yang paling tepat menurut kalian?
a. elemen baja
b. elemen tunggal
c. elemen fleksibel
d. elemen permukaan
e. elemen sistem 2 arah
10. Pada elemen struktur kolom yang merupakan elemen garis manakah
yang sesuai dengan klasifikasi struktur ....
a. Material
b. elemen tunggal
c. geometri
d. pelengkungan
e. kekakuan

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 59


B. Kerjakan tugas uraian di bawah ini sesuai dengan tepat menurut pendapat
kalian!
1. Struktur memiliki berapa jenis-jenis elemen utama, jelaskan apa saja
elemen utama pada struktur bangunan yang kalian ketahui!
2. Jelaskanlah apa saja jenis dari struktur balok dapat dilihat dari fungsi
strukturnya, silahkan jelaskan pula fungsi dari struktur balok tersebut?
3. Perlu kalian ketahui, bahwa pemakaian batang bambu yang digunakan
sebagai rangka pada bangunan juga ternyata dapat memiliki banyak
kekurangan. Silahkan kalian uraikan yang mengenai kekurangan dari
rangka bambu tersebut!
4. Klasifikasi pada elemen di struktur didasarkan pada bentuk didasarnya
dan kekakuannya, coba kalian jelaskan bagaimanakah cara dari elemen
struktur tersebut dapat bekerja!
5. Silahkan kalian uraikan mengenai definisi elemen struktur bangunan
yang kalian ketahui!

H. PENGAYAAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada pada ring of fire atau biasa
disebut dengan cincin/lingkaran api di pasifik, dengan demikian dapat membuat
wilayah negara Indonesia ini sangat rawan dengan bencana gempa. Oleh sebab
itu dalam pembuatan konstruksi bangunan, baik untuk hunian maupun
konstruksi gedung yng lain harus mengikuti prinsip atau kaidah bangunan tahan
gempa. Sebagai seorang perencana bangunan bagaimana kalian menyikapi hal
ini? Lakukanlah pengamatan terhadap struktur bangunan tahan gempa, buatlah
laporan terkait pendirian bangunan tahan gempa tersebut!

Bab 3 | Elemen Struktur Konstruksi Bangunan | 60


BAB IV KESEIMBANGAN GAY A PADA STRUKTUR BANGUNAN
BAB
KESEIMBANGAN GAYA
PADA STRUKTUR BANGUNAN
4
A. TUJUAN PEMBELAJARAAN
Pada bab keseimbangan gaya pada struktur bangunan, kalian mampu
memahami elemen-elemen struktur bangunan, keseimbangan gaya pada
struktur bangunan, gaya batang pada konstruksi rangka sederhana sebagai dasar
perhitungan pekerjaan konstruksi pada struktur bangunan.

B. PERTANYAAN PEMANTIK

Sebagai anak SMK kalian harus paham dasar dari sekolah kejuruan dan pastinya
berbeda dengan anak SMA, kira-kira apa yang membedakan diantara keduanya
dalam wawasan dasar pendidikannya?

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab keseimbangan gaya
pada struktur bangunan, kalian
B. PERTANYAAN PEMANTIK
mampu memahami elemen-elemen
Sebelum kalian mempelajari
struktur bangunan, keseimbangan
tentang pekerjaan perawatan
gaya pada struktur bangunan, gaya
gedung, kalian harus paham
batang pada konstruksi rangka
terlebih dahulu tentang teknik
sederhana sebagai dasar
dasar pekerjaan, bukan? Teknik
perhitungan pekerjaan konstruksi
dasar apa sajakah yang harus
pada struktur bangunan.
kalian persiapkan?

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 61


C. PETA KONSEP

D. KATA KUNCI
Gaya, momen, geser, normal, struktur

E. APERSEPSI
Bagi Anda yang akan berkecimpung di dalam dunia teknik bangunan hendaknya
memahami bahwasanya struktur bangunan disusun dengan tujuan untuk
membentuk suatu bidang yang menyokong berdirinya bangunan. Akan tetapi,
perlu Anda pahami bahwa pada bidang-bidang yang dibentuk oleh struktur
bangunan tersebut telah menimbulkan beberapa gaya-gaya tertentu. Anda
harus memahami gaya tersebut dan harus benar-benar diperhatikan supaya
bangunan mampu berdiri dengan kukuh dan kuat serta aman.

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 62


1. Gaya dalam Struktur Bangunan

a. Gaya eksternal pada struktur


Pada sebuah struktur bangunan dari adanya aksi gaya eksternal
mengakibatkan timbulnya sebuah gaya dalam atau internal di dalam suatu
struktur. Gaya internal yang timbul di antaranya gaya tarik, tekan, torsi,
geser, tumpu, dan lentur. Pada umumnya, timbulnya tegangan dan
regangan selalu berkaitan dengan gaya internal.
1) Gaya tekan
Apakah yang kalian ketahui tentang gaya tarik? Dimanakah letak dari
gaya tersebut?
Beban elemen yang pendek biasanya cenderung mudah hancur
dan memiliki kekuatan yang relatif setingkat dengan kekuatan pada
elemen tersebut apabila mengalami gaya tarik. Dengan sebaliknya,
bahwa kapasitas pikul pada beban elemen tekan panjang akan makin
kecil untuk elemen yang makin panjang. Ketidakstabilan yang
menyebabkan elemen tidak dapat menahan beban tambahan
sedikitpun bisa terjadi tanpa kelebihan material.
2) Gaya tarik
Apakah yang kalian ketahui tentang gaya tarik? Dimanakah letak dari
gaya tersebut?
Gaya tarik memiliki sebuah kecenderungan guna menarik sebuah
elemen sampai putus. Kekuatan pada elemen tarik selalu bergantung
pada seberapa luas pada penampang elemen atau pada material
bahan yang digunakan. Pada elemen yang biasa mengalami gaya tarik
bisa memiliki sebuah kekuatan bisa yang sangat tinggi, contohnya pada
kabel yang akan digunakan untuk suatu struktur pada bentang

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 63


panjang. Kekuatan pada elemen tarik umumnya tergantung dari
berapa panjangnya.
3) Gaya lentur
Apakah yang kalian ketahui tentang gaya lentur? Dimanakah letak dari
gaya tersebut?
Gaya lentur merupakan sebuah kondisi dimana gaya secara
kompleks selalu berkaitan juga dengan dapat melenturnya suatu
elemen khususnya elemen balok, maka sebagai akibat karena adanya
beban transversal. pada gaya lentur aksi ini menyebabkan suatu serat-
serat yang ada pada sisi elemen dapat memanjang dan mengalami
gaya tarik sedangkan pada sisi lainnya akan juga mengalami gaya
tekan. Berikut diinformasi tentang bentuk tinjauan kelenturan pada
struktur.
Tabel 4. 1. Bentuk kelenturan struktur

No. Beban Transversal Gambar

1. Tegangan lentur

2. Kegagalan lentur

Kegagalan tegangan
3.
geser vertikal

Kegagalan tegangan
4.
geser horizontal

Kegagalan tegangan
5.
tumpu

6. Torsi

Defleksi (deformasi
7.
berlebihan)

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 64


4) Gaya geser
Apakah yang kalian ketahui tentang gaya geser? Dimanakah letak dari
gaya tersebut?
Gaya geser ialah dimana sebuah gaya yang berhubungan dengan
aksi gaya yang berlawanan dengan arah dapat menyebabkan pada satu
bagian struktur dapat tergelincir terhadap satu bagian yang ada
didekatnya. Tegangan tersebut akan timbul didalam arah tangensial
dipermukaan yang dapat tergelincir.
5) Torsi
Apakah yang kalian ketahui tentang gaya torsi? Dimanakah letak dari
gaya tersebut?
Torsi memiliki sebutan lain yaitu puntir. Torsi merupakan gaya
yang berupa tegangan tarik ataupun tegangan tekan yang dapat terjadi
pada suatu elemen yang dapat mengalami punter atau torsi.
6) Tegangan tumpu
Apakah yang kalian ketahui tentang gaya tumpu? Dimanakah letak
dari gaya tersebut?
Tegangan tumpu merupakan sebuah tegangan yang dapat terjadi
diantara bidang pada muka depan kedua elemen jika gaya tersebut
disalurkan di elemen satu ke elemen yang lain. Tegangan yang biasa
terjadi memiliki arah yang dapat tegak lurus terhadap permukaan
elemen.
b. Menyusun beberapa gaya dalam struktur bangunan
Pada ilmu bangunan, konsep besaran dan satuan meliputi besaran,
satuan, besaran skalar, dan besaran vektor.
1) Besaran dan satuan

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 65


Apakah yang kalian ketahui tentang maksud dari besaran dan satuan
dalam system penyusunan gaya pada struktur bangunan?
Besaran mempunyai contoh seperti panjang, massa, tegangan,
kecepatan, tekanan, dan lain sebagainya. Dalam suatu pengukuran
nilai besaran ialah harga ukuran itu sendiri. Pada umumnya besaran
dapat dibagi menjadi dua bagian besaran yaitu besaran skalar dan
besaran vektor.
Satuan mempunyai tiga macam sistem satuan yaitu British
Gravitational System (BGS), Metric System (MKSA), dan Systeme
International D’ Unites (SI). Sistem Satuan yang biasa digunakan adalah
Sistem International (SI).
2) Besaran Vektor dan Besaran Skalar
Telah dijelaskan diatas tadi bahwa besaran dibedakan menjadi dua
golongan besaran yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran
skalar merupakan sebuah besaran yang hanya mempunyai besar saja.
Contohnya: jarak, laju, waktu dan berat. Misalnya laju adalah besarnya
kecepatan. Besaran vektor merupakan besaran yang memiliki besar
dan memiliki arah. Contohnya percepatan gravitasi, kecepatan, serta
gaya. Besaran Vektor dapat dilambangkan dengan suatu tanda anak
panah.
c. Besaran Gaya
Gaya berupa suatu besaran pada usaha yang dapat dikerjakan tepat
pada salah satu titik tertentu dan juga pada suatu bidang dalam arah
tertentu. Didalam satuan metrik, dapat dikatakan bahwa pada satuan
Newton yang merupakan satuan pada gaya yang biasa dipergunakan.
Besaran ini merupakan perkalian antara suatu besaran massa dan suatu
besaran percepatan yang bisa dialami oleh suatu benda maupun materi

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 66


tersebut. Missal, suatu benda dengan massa atau berat 1 kg, bila ada pada
bumi ini, pasti akan dapat mengalami suatu percepatan yaitu gravitasi (g)
yang besarnya bisa mendekati angka 10 m/s2. Maka, massa tersebut akan
bisa memberikan gaya berat akibat dari gravitasi yang sebesar 10 Newton.
1) Arah gaya
Menurut arah pada suatu bidang datar dan terhadap titik tangkap
tertentu, gaya dapat dibagi menjadi gaya datar (horizontal), vertikal dan
gaya yang memiliki arah miring.
2) Gaya normal
Perlu Anda pahami bahwa terhadap arah serat batang struktur, gaya-
gaya tersebut dapat dibedakan dan diuraikan ke dalam gaya
normal/sejajar serat dan gaya melintang/tegak lurus serat. Berdasarkan
arahnya, gaya normal dapat berupa gaya tekan, sering disepakati
dengan tanda N – (normal negatif) dan gaya tarikan sebagai N + (gaya
normal positif).
3) Gaya lintang
Menurut ilmu teknik bangunan terhadap oleh serat batang, maka gaya
lintang ini mempunyai suatu arah melintang dan tegak lurus. Dengan
begitu, maka gaya lintang ini bisa lebih sering dikatakan sebagai juga
gaya geser maupun gaya lintang.
4) Momen
Momen merupakan gaya memutar yang dapat terjadi pada batang yang
dapat dikenai oleh gaya tegak lurus terhadap suatu batang sehingga
dapat menghasilkan gaya putar (rotasi) terhadap suatu titik yang
berjarak tertentu pada sepanjang batang. Dengan begitu, besaran
momen merupakan perkalian antara gaya (tegak lurus) dengan lengan
momen.

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 67


2. Gaya Dalam (Momen, Geser, Normal) Pada Struktur Bangunan

Apakah yang dimaksud dengan gaya pada elemen struktur bangunan?


Berikan contoh gaya dalam kehidupan sehari-hari yang kalian ketahui?
Gaya memiliki pengertian bahwa penyebab yang dapat mengubah suatu
benda dari dalam keadaan diam lalu menjadi keadaan bergerak maupun
sebaliknya. Gaya pada mekanika teknik juga bisa diartikan sebagai beban
yang dapat bekerja disuatu konstruksi. Gaya ialah suatu besaran vektor atau
suatu aksi sebuah benda terhadap benda yang lain umumnya dapat
ditentukan oleh titik tangkap (kerja), besar, dan arah. Pada sebuah gaya
yang mempunyai arah, besar serta titik tangkap tertentu dapat digambarkan
dengan bentuk anak panah. Maka makin panjang suatu anak panah maka
semakin besar gayanya.
a. Gaya-Gaya dalam Elemen Struktur
1) Gaya luar
Gaya luar merupakan gaya yang bekerja di luar konstruksi. Gaya ini dapat
berupa empat macam gaya, yaitu sebagai berikut:
a) Gaya vertikal atau gaya lintang atau gaya geser (S) adalah gaya yang
tegak lurus terhadap sumbu balok.

Gambar 4. 1. Gaya Vertikal Atau Gaya Lintang


Sumber : Nasihin, 2017

b) Gaya horizontal, atau gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja tegak
lurus pada bidang dan garis kerja searah atau sejajar sumbu
batang/balok, disebut gaya normal sentris. Sementara itu, jika gaya
bekerja di luar garis kerja gaya, maka gaya normal disebut gaya normal
eksentris.

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 68


Gambar 4. 2. Gaya horizontal
Sumber : Nasihin, 2017

c) Gaya normal tekan apabila gaya dalam arahnya menuju titik kumpul,
bertanda negatif (-). Sebaliknya gaya normal tarik apabila gaya dalam
arahnya ke luar dari titik kumpul, bertanda (+).

Gambar 4. 3. Gaya Normal


Sumber : Nasihin, 2017

d) Momen lentur (M) adalah suatu kejadian di mana aksi dan reaksi tidak
dalam satu garis kerja. Besarnya momen adalah perkalian gaya berat
(P) dengan jarak (l) dari gaya ke titik yang ditinjau. Satuan momen
adalah satuan gaya dikali satuan jarak (kg.cm, kg.m, ton.cm, ton.m).
Momen disebut positif (M+) jika menyebabkan bendanya berputar
menurut arah jarum jam, dan sebaliknya (M-) berlawanan arah jarum
jam.

Gambar 4. 4. Momen positif


Sumber : Nasihin, 2017

e) Momen puntir (torsi), kecenderungan gaya untuk memutar benda


terhadap suatu sumbu disebut momen puntir dari gaya terhadap

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 69


sumbu putarnya. Momen puntir adalah besaran gaya, di mana garis
kerjanya terletak sepanjang sumbu putarnya.
2) Gaya dalam
Gaya dalam adalah gaya yang ada di dalam badan struktur yang
berusaha menjaga keseimbangan beban-beban luar yang bekerja pada
struktur (Reaksi vertikal/Rv dan Reaksi horizontal/Rh). Aksi gaya
eksternal (beban) menyebabkan timbulnya gaya internal (reaksi) di
dalam elemen struktur. Tipe pada gaya internal, yaitu tekan, lentur,
tarik, torsi, tumpu dan geser.
b. Gaya Dalam Momen, Geser, dan Normal
Berikut penjelasan gaya dalam momen, geser, dan normal, silahkan kalian
pelajari apa perbedaannya?.
1) Gaya dalam momen
Daerah momen merupakan daerah yang memiliki serat tertarik atau
tekan sekaligus menunjukkan daerah yang apabila terjadi deformasi
mengalami retak paling awal. Oleh sebab itu, di daerah momen positif
maupun negarif saat kita mendesain balok harus ditambah tulangan.
Tujuan penambahan tulangan ini agar saat beton di daerah tarik hancur
beban langsung dipikul oleh tulangan dan tidak langsung jatuh.
2) Gaya dalam geser
Gaya geser pada kasus desain balok di atas digunakan sebagai
penentuan jarak antarsengkang. Penyusunan sengkang berdasarkan
diagram gaya geser dapat menghemat biaya pemakaian material baja.
Namun, biasanya orang awam membuat jarak antarsengkang dengan
jarak yang sama. Hal tersebut tentunya boros dalam segi material.
3) Gaya dalam normal

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 70


Gaya normal pada contoh kasus = 0. Gaya normal merupakan gaya yang
sejajar terhadap sumbu balok. Jika terdapat gaya normal maka perlu
ditambah tulangan utamanya seperti dalam mendesain kolom struktur.

3. Keseimbangan Gaya Pada Konstrusi Balok Sederhana


Pada dunia teknik bangunan, konstruksi balok sederhana
menghasilkan gaya-gaya tertentu. Supaya balok-balok struktur bangunan
tersebut menjadi kuat, kukuh, serta bekerja dengan maksimal, maka
diperlukan keseimbangan. Keseimbangan yang dimaksud disini diperoleh
dengan cara menghitung keseimbangan gaya pada konstruksi bangunan
dibuat.
1. Keseimbangan Gaya
Keseimbangan sangat penting sekali dalam dunia rancang bangun,
karena jika bangunan dan strukturnya tidak seimbang pasti mudah
roboh. Kesetimbangan atau keseimbangan pada sebuah benda terjadi
jika gaya dan torsi pada benda dalam titik nol, maka benda tidak akan
mengalami perubahan gerak maupun rotasi. Benda yang bergerak
dengan kecepatan konstan memiliki momentum linear konstan. Artinya
tidak ada gaya total yang bekerja pada benda itu atau total gaya bernilai
nol. Apabila benda bergerak dengan kecepatan sudut konstan, maka
momentum sudut benda konstan, kita bisa menyimpulkan bahwa torsi
total pada benda itu adalah nol.
2. Jenis Keseimbangan Gaya
Menurut kedudukan titik berat jenis keseimbangan dibagi menjadi tiga,
yaitu berikut:
a. Keseimbangan stabil

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 71


Keseimbangan stabil yaitu jenis keseimbangan yang dialami
benda apabila dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil, maka
benda tersebut akan segera ke posisi keseimbangan semula.

Gambar 4. 5. Keseimbangan Stabil


Sumber : Guru Saputra, 2019

b. Keseimbangan labil
Keseimbangan labil yaitu jenis keseimbangan yang dialami
benda yang apabila diberikan sedikit gangguan, maka benda
tersebut tidak bisa kembali ke posisi keseimbangan semula.

Gambar 4. 6. Keseimbangan Labil


Sumber : Guru Saputra, 2019

c. Keseimbangan indeferen
Keseimbangan indeferen yaitu jenis keseimbangan yang
dialami benda yang apabila diberikan sedikit gangguan, maka benda
tersebut tidak mengalami perubahan titik berat benda.

Gambar 4. 7. Keseimbangan indeferen


Sumber : Guru Saputra, 2019

3. Keseimbangan Benda
Pada bidang teknik bangunan, selalu dibahas tentang bangunan
gedung, jembatan, dan lain sebagainya. Supaya bangunan-bangunan
tersebut tetap berdiri, maka struktur-strukturnya harus dalam keadaan

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 72


seimbang. Hal tersebut merupakan syarat utama agar bangunan berdiri
dengan kukuh. Contoh benda dalam keadaan seimbang (tidak bisa
bergerak), ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 4. 8. Keseimbangan Benda


Sumber : Dwi. W, 2018

Pada gambar di atas, sebuah kotak yang dilem di atas meja.


Kotak tersebut dalam keadaan seimbang, yang berarti kotak tersebut
tidak bisa turun, tidak bisa bergeser horizontal, dan tidak bisa berguling.

F. REFLEKSI
Setelah kalian menyelesaikan proses pembelajaran pada bab ini, tentunya
pemahaman kalian tentang gaya pada struktur bangunan, khususnya untuk
pembahasan materi menyusun gaya menjadi lebih baik, selain itu kalian juga
lebih paham tentang penerapan wawasan dasar pendidikan kejuruan dengan
dasar teknik perawatan gedung ini dalam kehidupan sehari-hari. Setelah semua
bagian materi dalam bab ini kalian pelajari, yang menurut kalian paling sulit
terletak pada bagian materi yang mana?
Silahkan kalian lakukan diskusi lebih lanjut, baik dengan teman atau dengan
guru kalian, karena materi yang telah disampaikan pada bab ini akan menjadi
salah satu bagian yang akan terkait dengan materi-materi pada bab selanjutnya,
serta menjadi acuan dasar kalian mempelajari materi di buku teks ini.

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 73


G. ASESMEN
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Perhatikan beberapa pernyataan berikut!
(1). dapat mengubah kecepatan benda.
(2). dapat berupa dorongan atau tarikan.
(3). dapat mengubah massa benda.
(4). dapat mengubah bentuk benda.
Berdasarkan keempat pernyataan tersebut, pernyataan yang benar
mengenai gaya dalam fisika ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (2), (3), dan (4)
d. (3) dan (4)
e. (4) saja
2. Andi dan Budi menarik sebuah meja dalam arah yang berlawanan. Andi
menarik meja ke kanan dengan gaya 40 N, sedangkan Budi menarik meja
ke kiri dengan gaya 45 N. Arah dan resultan gaya pada kasus tersebut
adalah ....
a. 85 N ke kanan
b. 5 N ke kanan
c. 85 N ke kiri
d. 5 N ke kiri
e. 10 N ke kanan
3. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
(1). benda tersebut pasti diam.
(2). resultan gaya pada benda sama dengan nol.
(3). benda mengalami percepatan konstan.
(4). benda mungkin bergerak dengan kecepatan tetap.

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 74


Apabila sebuah benda mengalami gaya-gaya seimbang, maka
pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1) , (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (2), (3), dan (4)
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
4. Untuk dapat melakukan suatu desain serta analisis sebuah struktur
maka butuh ditetapkan pada kriteria yang bisa digunakan menentukan
bahwa suatu struktur yang sesuai manfaat dari penggunaannya. Berikut
ini yang bukan termasuk kriteria dari desain struktur yaitu ….
a. efektif
b. kemampuan layan
c. efisiensi
d. konstruksi
e. ekonomis
5. Perhatikan beberapa pernyataan berikut!
(1). besarnya tetap.
(2). besarnya tidak tetap.
(3). dipengaruhi gravitasi.
(4). tidak dipengaruhi gravitasi.
Pernyataan yang benar tentang perbedaan massa dengan berat
ditunjukkan oleh nomor
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (2) dan (3)
d. (1) dan (4)
e. (2) dan (4)

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 75


6. Perhatikan beberapa pernyataan berikut!
(1). Gaya dapat dipindahkan sepanjang garis kerjanya dan tidak
berubah sifatnya.
(2). Beberapa gaya tidak dapat digantikan dengan satu gaya pengganti
yang disebut resultan gaya.
(3). Gaya boleh dipindahkan dari garis kerjanya apabila pada gaya
ditambahkan suatu besaran kopel dan sifat gaya tidak berubah.
(4). Kopel adalah dua buah gaya sejajar sama besarnya dan berlawanan
arah.
(5). Gaya tidak boleh dipindahkan dari garis kerjanya.
Berikut yang bukan merupakan sifat gaya ditunjukan oleh nomor ....
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (2) dan (5)
d. (3) dan (4)
e. (4) dan (5)
7. Perhatikan beberapa contoh berikut!
(1). beban orang
(2). beban pelat beton
(3). beban kolom
(4). papan loncat indah
(5). beban pelat lantai
Berikut yang termasuk dalam gaya terbagi ditunjukan oleh nomor ....
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (2)
d. (4)
e. (4) dan (5)

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 76


8. Menurut Satuan Internasional (SI), satuan impuls ditunjukkan dengan
simbol ....
a. N.S-1
b. J.S-1
c. W.S-1
d. N.S
e. J.S
9. Perhatikan beberapa contoh berikut!
(1). beban orang.
(2). beban pelat beton
(3). beban kolom
(4). papan loncat indah
(5). beban pelat lantai
Berikut yang termasuk dalam gaya momen ditunjukan oleh nomor ....
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (2)
d. (4)
e. (4) dan (5)
10. Perhatikan beberapa peristiwa sehari-sehari berikut!
a. tangan terasa sakit saat memukul dinding.
b. bagian ujung kaki terasa sakit saat menendang bola.
c. buah yang jatuh dari pohon begerak jatuh bebas.
d. senapan terdorong ke belakang saat menembakkan peluru.
Peristiwa tersebut yang merupakan contoh dari Hukum Newton III
ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (2), (3), dan (4)
d. (3) dan (4)
e. (1) dan (4)

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 77


B. Kerjakan tugas di bawah ini sesuai dengan perintah!
1. Gaya yang bisa membantu memantulkan suatu benda, atau bisa juga
digunakan untuk menahan, menarik, dan juga meredam goncangan
dari suatu benda disebut gaya ....
2. Pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki satuan
atau hal-hal yang akan diketahui ukurannya disebut ....
3. Pada dunia arsitektur peralatan yang dipakai untuk mengukur besar
kecilnya gaya yang terjadi dalam bangunan adalah ....
4. Pada sebuah gaya yang menyebabkan satu bagian struktur tergelincir
terhadap bagian di dekatnya yang berhubungan dengan aksi gaya-gaya
berlawanan arah disebut ....
5. Bagaimanakah perbedaan struktur dan konstruksi rangka pada
bangunan rangka kayu, baja, dan beton bertulang?
6. Sebutkan macam-macam sistem stabilisasi yang dapat digunakan
untuk mengantisipasi deformasi pada struktur kabel!

H. PENGAYAAN
Silahkan kalian bekerja dengan kelompok kalian masing-masing, kemudian
pergilah ke sebuah lokasi proyek konstruksi bangunan! Buatlah observasi dan
wawancara kepada salah satu arsitek yang ahli dalam bangunan di saat sedang
waktu istirahat! Galilah informasi mengenai hal berikut!
1. Coba kalian pelajari macam-macam gaya dalam struktur bangunan apa
saja yang ada di lokasi tersebut?
2. Bagaimana cara menyusun gaya dalam struktur bangunan?
3. Menghitung gaya-gaya dalam struktur bangunan.
4. Tulislah hasilnya pada lembar kerja!

Bab 4 | Keseimbangan Gaya Pada Struktur Bangunan | 78


BAB
BAB V TEKNIK DAN PRINSIP GAMBAR DASAR
5
TEKNIK DAN PRINSIP GAMBAR DASAR
A. TUJUAN PEMBELAJARAAN
Pada bab Wawasan Dasar Kejuruan, kalian mampu memahami spesifikasi dan
karakteristik bahan bangunan, jenis pekerjaan, job-profile dan entrepreneurship
serta proses bisnis pada pekerjaan perawatan gedung meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan perawatan gedung, dan perancangan prosedur kepuasan
pelanggan.

B. PERTANYAAN PEMANTIK

Sebagai anak SMK kalian harus paham dasar dari sekolah kejuruan dan pastinya
berbeda dengan anak SMA, kira-kira apa yang membedakan diantara keduanya
dalam wawasan dasar pendidikannya?

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab Teknik dan Prinsip Gambar
Dasar, kalian akan mampu memahami
teknik dan prinsip penggunaan alat gambar
teknik dan standar gambar teknik, sehingga
pada akhir pembelajaran kalian aka mampu B. PERTANYAAN PEMANTIK
menggambar konstruksi garis dan Tahukah kalian, apa saja yang
geometris. dikerjakan oleh seorang Arsitek?
Bagaimana cara seorang arsitek
menuangkan ide gagasan (pikiran) pada
sebuah gambar?

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 79


C. PETA KONSEP

D. KATA KUNCI
alat gambar, huruf, angka, etiked, garis, bidang

E. APERSEPSI
Seorang arsitek profesional hendaknya memiliki peralatan kerja yang memadai.
Hal tersebut bertujuan agar seorang arsitek menghasilkan karya berkualitas
berupa produk perencanaan dan produk pengawasan. Peralatan yang
dibutuhkan tersebut dapat dibagi atas beberapa kategori, antara lain meja
gambar (drafting mechine) digunakan untuk menggambar perencanaan,
komputer/laptop digunakan untuk menggambar perencanaan, scanner, pena

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 80


gambar, pensil mekanik dan peralatan pendukung lainnya, serta tidak lupa
penguasaan teknik dan standar gambar secara menyeluruh.
1. Peralatan dan Perlengkapan Gambar Teknik

Peralatan dalam gambar teknik dibutuhkan agar dalam proses


perancangan atau perencanaan sebuah desain gambar tidak terjadi suatu
kesalahan dan juga gambar dapat sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
perencana bangunan. Dalam gambar teknik bangunan terdapat beberapa
jenis peralatan gambar teknik yang digunakan oleh perencana atau designer
untuk membuat sebuah gambar teknik. Peralatan gambar teknik tersebut
sebagai berikut:
a. Pensil dan pena gambar
Pada saat menggambar dalam teknik bangunan anda dapat
menggunakan pensil yang diciptakan secara khusus dan akan diuraikan
sebagai berikut:
1). Pensil batang
Menurut kalian apakah fungsi dari pensil batang ini?

Gambar 5. 1. Pensil Batang


Sumber : Photo by David Pennington on Unsplash, 2019

Adapun cara untuk meruncingkan pensil batang ini, dapat


menggunakan pisau dengan cara menekan punggung pisau dengan

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 81


ibu jari sebelah kiri secara pelan-pelan, kemudian baru
menggunakan alat peruncing untuk meruncingkannya.
2). Pensil mekanik
Pernahkah Anda memakai pensil mekanik sebelumnya? Apabila
belum pernah, maka ada yang perlu Anda ketahui bahwa pensil
mekanik biasanya dipakai untuk menggambar teknik bangunan.
Pensil mekanik merupakan pensil yang di dalamnya terdapat suatu
mekanisme teknik penggunaan, apabila ujung atas pensil di tekan
akan mengeluarkan isi pensil kecil yang keluar melalui ujung lubang
kecil yang akan menonjol ke bawah. Pensil mekanik dapat diisi
ulang (refill). Berikut table tingkat kekerasan pensil gambar.

Gambar 5. 2. Pensil Mekanik


Sumber : Photo by Esolla on Pixabay, 2010

Tabel 5. 1. Tingkat kekerasan pensil gambar teknik

KERAS SEDANG LUNAK


4H 3H 2B
5H 2H 3B
6H H 4B
7H F 5B
8H HB 6B
9H B 7B
Keterangan:
H = Hard (kekerasan)
HB = Half Black (setengah hitam)
B = Black (Hitam)
F = Firm

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 82


3). Rapido
Apakah yang kalian ketahui tentang rapido dan apa fungsi dari
rapido menurut kalian?

Gambar 5. 3. Pena teknik (Rapido)


Sumber : Photo by Nicolás Pinilla on Unsplash, 2021

Rapido memiliki ukuran yang bervarisi mulai dari 0,1 mm sampai


dengan 2,0 mm, disesuaikan dengan ketebalan garis yang
dihasilkan dan sesuai kebutuhan desainer. Jenis pena rapido yang
sering dipakai dalam membuat gambar teknik bangunan adalah
pena dengan ketebalan 0,25 mm warna putih; 0,35 mm warna
kuning; 0,50 mm warna cokelat; dan 0,70 mm warna biru.
4). Trekpen
Apakah yang kalian ketahui tentang trekpen dan apa fungsi dari
trekpen menurut kalian?

Gambar 5. 4. Trekpen
Sumber : Suparno, 2008

Pena pada trekpen ini pada awalnya hanya terdapat sebuah 2 buah
mata pena yang terbuat dari besi atau stainless kemudian tinta diisi
dengan sedikit tinta disekitar mata pena trekpen. Pena trekpen

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 83


belum ada tabung isi tintanya sehingga akan terlalu rumit untuk
dipakai.
b. Kertas gambar
Apakah yang Anda ketahui tentang kertas gambar? Sebelumnya
perlu Anda pahami bahwa kertas yang sering kita digunakan untuk
menggambar teknik adalah kertas putih dengan ukuran tertentu,
yang biasa disebut dengan kertas manila atau kertas sketsa dan
juga kertas kalkir.
Adapun perbedaan dari kedua kertas tersebut adalah sebagai
berikut:
1). Kertas Gambar Putih (Kertas Manila)

Gambar 5. 5. Kertas Gambar


Sumber : Photo by Kelly Sikkema on Unsplash, 2017

Kertas gambar biasanya digunakan sebagai tempat Anda untuk


menggambarkan sebuah ide atau gagasan. Kertas gambar
pada dasarnya mempunyai tujuan dalam penggunaannya
antara lain kertas gambar untuk tata letak, kertas gambar yang
satu ini digunakan hanya untuk membuat gambar rancangan.
2). Kertas Kalkir
Apakah kalian tahu fungsi dari kertas kalkir untuk gambar
konstruksi bangunan?

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 84


Ukuran kertas yang biasanya digunakan pada saat
menggambar yaitu seri A. Ukuran kertas dengan seri A
mempunyai standardisasi diberikan dengan pemberian angka
0 (nol) yang berada setelah serinya (huruf A). Kertas gambar
yang mempunyai ukuran yang lebih kecil dari A0, maka akan
ditandai dengan penyematan angka dari 1 sampai dengan
angka 4.

Gambar 5. 6. Kertas Kalkir


Sumber : Photo by Pisauikan on Pixabay, 2017

c. Jangka
Apa fungsi dari jangka itu? Anda pasti mengetahui bahwa jangka
adalah sebuah alat yang digunakan untuk membuat lingkaran atau
busur.

Gambar 5. 7. Jangka
Sumber : Fabrikasimf, 2019

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 85


Pada umumnya jangka terbuat dari besi, tetapi baru-baru ini
banyak jangka yang terbuat dari plastic. Jangka terdiri dari dua
bagian atau dua kaki yang dihubungkan oleh engsel yang dapat
diatur sesuai keinginan pembukaannya. Salah satu kaki ujungnya
berupa jarum dan diujung kaki lainnya terdapat isian pensil
maupun diisi dengan menggunakan pena atau pensil.
d. Sablon (Mal)
Coba kalian pelajari macam-macam sabon atau mal, jelaskan dan
sebutkan fungsi dari masing-masing sablon atau mal!

Sablon (Mal)
Sumber : Suparno, 2008

Alat lain yang dipakai dalam pembuatan gambar teknik bangunan


adalah peralatan sablon atau mal. Alat mal ini diciptakan guna
membantu para perencana, perancang gambar maupun seorang
drafter untuk mendesain gambar yang memiliki kriteria khusus.
e. Penggaris
Berikut ini ada beberapa macam penggaris yang biasa digunakan
sebagai alat bantu dalam menggambar teknik bangunan di
antaranya adalah:
1). Penggaris T

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 86


Coba kalian perhatikan gambar dan karakteristik dari
penggaris T di bawah ini! Menurut kalian bagaimana
karakteristik pada bentuk penggaris T tersebut?
Perlu kalian fahami bahwa pada penggaris T ini bagian-
bagiannya terdiri dari sebuah kepala dan juga sebuah daun
atau tangan. Penggaris T ini digunakan untuk membuat
berbagai garis horizontal atau mendatar.

Gambar 5. 8. Penggaris T
Sumber : Suparno, 2008

2). Sepasang penggaris segitiga


Coba kalian perhatikan pada gambar dan karakteristik dari
sepasang penggaris segitiga di bawah ini! Bagaimana
karakteristik bentuk penggaris segitiga tersebut?
Penggaris ini biasanya digunakan secara sepasang segitiga
yaitu segitiga dengan besar sudut 45o–45o dan segitiga, dengan
besar sudut 60o–30o.

Gambar 5. 9. Penggaris Segitiga


Sumber : Photo by Dawid Małecki on Unsplash, 2015

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 87


f. Penghapus
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan alat gambar berupa
penghapus.
Penghapus ini adalah bagian kelengkapan pensil dalam
menggambar atau satu paket. Penghapus biasa pada umumnya
dibuat dari bahan karet. Saat melakukan penghapusan hendaknya
harus hati-hati diusahakan jangan sampai merusak kertasnya.

Gambar 5. 10. Penghapus pensil


Sumber : Photo by Mark Fletcher-Brown on Unsplash, 2019

g. Papan gambar dan meja gambar


Pernahkah kalian melihat seorang drafter sebagai perencana
gambar atau desainer dalam gambar teknik bangunan memakai
papan gambar seperti dibawah ini? Atau pernahkah Anda
memakainya sebelumnya?
Jika belum maka perlu Anda pahami dalam menggambar teknik
bangunan supaya didapatkan hasil maksimal, maka bisa memakai
meja gambar manual biasa atau papan gambar.

Gambar 5. 11. Meja Gambar


Sumber : Suparno, 2008

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 88


2. Gambar Garis, Huruf dan Angka Teknik

a. Gambar garis
Apa menurut kalian definisi dari garis? Perlu kalian pahami bahwa yang
garis adalah rangkaian dari suatu gambar, silahkan pelajari materi
berikut!
Garis pada umumnya itu hanya memiliki suatu dimensi yakni
panjang. Garis biasanya juga mempunyai kedudukan juga arah. Garis
dapat dibuat sebagai sebuah bagian sisi atau batas dari sebuah bentuk
benda, yang mempunyai sebuah warna, massa, bidang juga sebuah
ruang. Didalam dunia desain sebuah garis gambar teknik bangunan
dipakai untuk melambangkan sesuatu hal atau ide yang dapat
digambar. Didalam dunia gambar teknik bangunan, terdapat banyak
jenis garis yang mempunyai arti serta penggunaannya masing-masing.
Maka dalam penggunaan garis gambar teknik harus dapat disesuaikan
dengan apa maksud serta tujuan dari pembuatannya.
Pada dasarnya, ada lima jenis garis gambar teknik bangunan, di
antaranya sebagai berikut.
1) Garis Gambar
Garis gambar merupakan sebuah garis yang dipakai dalam pembuatan
batas saat membuat sketsa gambar teknik.
Apakah fungsi dari garis gambar pada gambar teknik dibawah ini?
Digunakan untuk menjelaskan tentang gambar apa?

Gambar 5. 12. Garis Gambar


Sumber : Dok. Pribadi

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 89


2) Garis Bayangan
Apakah fungsi dari garis gambar pada gambar teknik dibawah ini?
Digunakan untuk menjelaskan tentang gambar apa?
Garis bayangan merupakan sebuah garis yang dipakai dalam membuat
gambar teknik, yang wujudnya garis putus-putus yang memiliki tebal
garis 1/2 tebal garis biasa.

Gambar 5. 13. Garis Bayangan


Sumber : Dok. Pribadi

3) Garis Hati
Garis hati merupakan sebuah garis yang dipakai dalam membuat
gambar teknik, yang wujudnya garis “strip, titik, strip, titik“. Garis hati
ini memiliki tebal garis 1/2 garis biasa.
Apakah fungsi dari garis gambar pada gambar teknik dibawah ini?
Digunakan untuk menjelaskan tentang gambar apa?

Gambar 5. 14. Garis Hati


Sumber : Arum Fajar

4) Garis Ukuran
Garis ukuran berupa sebuah garis yang biasa dipakai pada saat
membuat gambar pada teknik bangunan, yang wujudnya garis tipis,
yang memiliki tebal 1/2 dari tebal garis biasa. Garis ukuran ini dibuat
secara terpisah dengan garis batas benda. Karakteristik utama dari garis
ukuran ini dibuat dengan ujung pangkalnya terdapat tanda anak
panahnya.
Apakah fungsi dari garis gambar pada gambar teknik dibawah ini?
Digunakan untuk menjelaskan tentang gambar apa?

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 90


Gambar 5. 15. Garis Ukuran
Sumber : Arum Fajar

5) Garis Potong
Garis potong berupa sebuah garis yang dipakai dalam membuat gambar
teknik bangunan, yang wujudnya garis “strip, titik, titik, strip” yang
memiliki tebal 1/2 tebal garis biasa. Saat membuat gambar teknik
bangunan yang menghendaki dilakukan pemotongan, maka hendaknya
batas potongan di garis memakai garis potong ini.
Apakah fungsi dari garis potong pada gambar teknik, seperti pada
gambar dibawah ini?

Gambar 5. 16. Garis Potong


Sumber : Arum Fajar

Di dalam menggambar teknik, ada beberapa jenis garis yang semuanya


memiliki maksud dan arti sendiri-sendiri. Penggunaan setiap jenis garis yang
dipilih harus sesuai dengan maksud dan tujuannya.
Tabel 5. 2. Macam-macam garis dan penggunaannya menurut ISO dan IEC

No. Jenis Garis Gambar Kegunaan


1. Garis tebal Dipakai untuk membuat garis
gambar dan tepi
2. Garis tipis Dipakai untuk membuat garis-
garis berikut:
a. Garis khayal yang terjadi
dari perpotongan yang
dibulatkan.
b. Garis ukur, garis bantu, dan
garis petunjuk.
c. Garis arsir.
d. Garis batas yang diputar di
tempat
e. Garis dasar ulir.

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 91


No. Jenis Garis Gambar Kegunaan
f. Garis batas gambar yang
berdampingan.
g. Garis batas mula, sebelum
dibentuk.
3. Garis bebas Dipakai untuk membuat garis-
garis berikut:
a. Garis potong, yang meng-
hilangkan sebagian benda.
b. Garis batas antara bagian
benda yang dipotong, dan
sebagian benda dalam
bayangan.
4. Garis gores Dipakai untuk membuat garis
benda yang tidak kelihatan.
5. Garis bertitik Dipakai untuk membuat garis-
garis berikut:
a. Garis sumbu.
b. Lingkaran jarak.
c. Garis simetri.
d. Gambar benda yang tidak
pada tempatnya.
e. Bagian benda yang terletak
di depan bidang potong.
f. Kedudukan bagian benda
yang dapat bergerak yang
dapat dicapai.
6. Garis bertitik yang Dipakai untuk membuat garis-
dipertebal pada garis bidang potong.
ujung-ujungnya
dan pada
perubahan arah
7. Garis bertitik tebal Dipakai sebagai penunjuk
bagian permukaan yang dapat
perlakuan khusus

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 92


b. Angka dan Huruf pada Gambar Teknik Bangunan
Perlu Anda pahami bahwa standardisasi dalam gambar teknik bangunan
bukan hanya garis, tetapi standarisasi pada huruf dan angka juga dibuat
standardisasi secara internasional.
Pada saat kalian membuat sebuah gambar yang bentuknya berupa tulisan,
angka, serta huruf, yang biasa dibuat secara teknik manual ataupun
memakai tangan harus berpatokan pada standar huruf yang sudah
ditentukan baik pada posisi vertikal atau posisi miring. Beberapa bentuk
huruf dan angka yang sering digunakan dalam pembuatan gambar teknik
bangunan, di antaranya sebagai berikut:
Silahkan kalian pelajari bentuk-bentuk huruf dan angka sesuai jenis
pemakaian pada gambar teknik!
1) Jenis huruf Arial
Pemakaian serta cara menuliskan angka dan huruf yang betul dari jenis
huruf Arial di golongkan menjadi uraian berikut:
▪ Model angka dan huruf tegak jenis huruf Arial
▪ Model angka dan huruf miring 15 derajat jenis huruf Arial
2) Jenis huruf ISOCPEUR
Pemakaian serta cara menuliskan angka dan huruf yang benar dari jenis
huruf ISOCPEUR digolongkan menjadi uraian berikut.
▪ Model angka dan huruf tegak jenis huruf ISOCPEUR
▪ Model angka dan huruf Miring 15 derajat jenis huruf ISOCPEUR
3) Ukuran huruf standar
Beberapa cara yang perlu diperhatikan didalam standardisasi ISO dan
IEC menurut bentuk/type A dan tipe B adalah sebagai uraian berikut:
▪ Tinggi huruf kecil

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 93


Tinggi pada huruf kecil identik dengan tinggi pada huruf kecil di
antara huruf yang dipakai dengan tidak bertangkai dan kaki. Tinggi
pada huruf kecil untuk tipe A = (10/14).h dan untuk tipe B = (7/10).h
▪ Jarak antarhuruf
Jarak antarhuruf identik dengan jarak dari huruf yang satu dengan
yang lainnya dalam satu rangkaian kata, untuk tipe A (2/14).h dan
tipe B (2/10).h.
▪ Jarak antargaris
Jarak antargaris di sini merupakan suatu jarak diantara batas yang
bawah dihuruf besar di atas dan batas atas huruf besar di bawah.
▪ Jarak antarkata
Maka apabila dalam suatu rangkaian kalimat terdapat dua kata yang
dapat disambung, maka jarak diantara kata itu guna penggunaan
tipe pada huruf A jaraknya 6/14.h dan untuk tipe dari huruf B
jaraknya 6/10.h.
▪ Tebal huruf
Tebal huruf identik dengan tebal pada pena yang dapat digunakan
guna membuat suatu huruf. Ukuran pada pena harus dapat
disesuaikan dengan tinggi dari huruf dan tipe dari huruf yang dapat
digunakan.

3. Etiket dan Simbol-simbol Gambar Teknik

Etiket gambar
Perlu kalian pahami bahwa disetiap pembuatan suatu gambar teknik
bangunan maka harus selalu dibuat sebuah etiket (kepala gambar),
menurut kalian apakah fungsi dari etiket yang terdapat pada gambar?

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 94


Setiap gambar kerja yang dibuat harus memiliki etiket yang berada sesuai
dengan ukuran dan layout kertas yang digunakan.

Gambar 5. 17. Etiket Gambar


Sumber : Wisnu Suryaputra, 2011

Pada umumnya etiket harus dicantumkan, di antaranya adalah uraian


berikut:
a. Nama file (file name)
b. Judul sebuah gambar
c. Nama dari instansi, sekolah maupun departemen
d. Tanggal pada saat menggambar dan kapan gambar selesai
e. Tanggal pemeriksaan gambar serta nama pemeriksanya
f. Nama siapa yang akan menyetujui gambar
g. Ukuran kertas yang digunakan untuk menggambar
Batas area gambar dan etiket dalam teknik bangunan. Saat akan
menggambar pada teknik bangunan berupa sebuah sketsa gambar tentunya
patokannya adalah standardisasi gambar teknik.
Pada saat kalian akan meembuat gambar dengan cara manual pada sebuah
kertas hendaknya kalian harus memahami perihal batas wilayah kerja
gambar, apa maksudnya?
Pada area yang digunakan untuk kerja menggambar terdapat garis tepi dan
bagian khusus untuk etiket. Saat membuat batas garis pada tepi hendaklah

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 95


bagian tepi sisi kiri lebih lebar, tujuannya untuk keperluan penjepitan
gambar.
Berikut contoh batas area penggambaran, silahkan diperhatikan!

Gambar 5. 18. Batas area penggambaran


Sumber : Arum Fajar

Ketika memakai kertas dalam menggambar suatu teknik bangunan,


pemosisian kertas gambarnya hendaknya dibagi ke dalam 2 bentuk yakni
dengan cara mendatar atau landscape dan cara tegak atau portrait. Untuk
batas tepinya dibagian batas kiri pada kertas dibuatlah lebih lebar daripada
bagian dari batas atas, kanan, serta bawah kertas.
Skala
Apakah yang kalian ketahui tentang skala? Apa fungsi dari skala dalah
menggambar teknik?
Skala dikelompokkan menjadi bebrapa bagian, yaitu skala yang sebenarnya,
skala yang diperbesar, dan skala yang diperkecil. Bilangan pada skala yang
direkomendasikan guna digunakan pada gambar teknik bangunan yakni 1,
2, 5, dan 10. Skala lainnya yang ditetapkan berdekatan dengan gambar pada
bagian atau huruf yang dapat ditunjukkan detail gambar.

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 96


Tabel 5. 3. Skala pada gambar teknik bangunan

Kategori Skala yang Direkomendasikan


Skala perbesaran 50:1 20:1 10:1
5:1 2:1
Ukuran sesungguhnya 1:1
1:2 1:5 1:10
1:20 1:50 1:100
1:200 1:500 1 : 1.000
Skala pengecilan 1 : 2.000 1 : 5.000 1 : 10.000

Pada gambar teknik bangunan ketentuan penunjukkan skala yaitu


sebagai berikut:
a. Untuk penggunaan tanda skala yang terdiri atas kata “Skala” maka
diikuti oleh rasio.
b. Pada kata “Skala” bisa dihilangkan apabila tidak terjadi
kesalahpahaman.
c. Penggunaan skala yang akan digunakan dicantumkan di etiket.
d. apabila penggunaannya lebih dari satu skala di satu gambar, maka
hanya skala utama saja yang dapat ditunjukkan di etiket.
4. Konstruksi Geometris

Apakah yang kalian ketahui tentang konstruksi geometris dalam


menggambar teknik?
Pada unsur-unsur geometri lebih sering digunakan oleh seorang juru
gambar, drafter atau ahli gambar teknik guna menggambar sebuah
konstruksi. Unsur-unsur pada geometri yang dimaksudkan ialah lingkaran,
garis, busur-busur, maupun sudut. Konstruksi geometri digunakan supaya
lukisan atau gambar yang dibuat dapat memberikan bentuk yang lebih baik.

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 97


Konstruksi Sudut dan Garis
Pada dunia gambar teknik bangunan khususnya membuat sketsa
gambar, supaya dihasilkan sketsa bagus dan dengan ukuran tepat, maka
digunakan sistem penggambaran memakai konstruksi bidang geometri.
Pada pembahasan pertama ini akan dibahas mengenai cara membuat garis
dan sudut, kesemuanya akan dipaparkan sebagai berikut:
e. Memindahkan sudut
Berikut disajikan gambar memindahkan sudut, silahkan kalian pelajari
garis konstruksi berikut!

Gambar 5. 19. Memindahkan sudut


Sumber : Suparno, 2008

f. Membagi sudut sama besar


Berikut disajikan gambar membagi sudut sama besar, silahkan kalian
pelajari garis konstruksi berikut!

Gambar 5. 20. Membagi sudut sama besar


Sumber : Suparno, 2008

g. Membagi sudut siku-siku menjadi tiga


Berikut disajikan gambar membagi sudut siku-siku menjadi tiga, silahkan
kalian pelajari garis konstruksi berikut!

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 98


Gambar 5. 21. Membagi sudut siku-siku menjadi tiga
Sumber : Suparno, 2008

h. Membuat sudut 300


Berikut disajikan gambar membuat sudut 300, silahkan kalian pelajari
garis konstruksi berikut!

Gambar 5. 22. Membuat sudut 30°


Sumber : Suparno, 2008

i. Membuat sudut 45°


Berikut disajikan gambar membuat sudut 450, silahkan kalian pelajari
garis konstruksi berikut!

Gambar 5. 23. Membuat sudut 45°


Sumber : Suparno, 2008

j. Membuat sudut 60°


Berikut disajikan gambar membuat sudut 600, silahkan kalian pelajari
garis konstruksi berikut!

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 99


Gambar 5. 24. Membuat sudut 60°
Sumber : Suparno, 2008

k. Membuat sudut 90°


Berikut disajikan gambar membuat sudut 900, silahkan kalian pelajari
garis konstruksi berikut!

Gambar 5. 25. Membuat sudut 90°


Sumber : Suparno, 2008

l. Menggambar garis tegak lurus


Berikut disajikan gambar meggambar garis tegak lurus, silahkan kalian
pelajari garis konstruksi berikut!

Gambar 5. 26. Menggambar garis tegak lurus


Sumber : Suparno, 2008

m. Menggambar garis sejajar


Berikut disajikan gambar meggambar garis sejajar, silahkan kalian
pelajari garis konstruksi berikut!

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 100


Gambar 5. 27. Menggambar garis sejajar
Sumber : Suparno, 2008

n. Menggambar garis lengkung


Berikut disajikan gambar meggambar garis lengkung, silahkan kalian
pelajari garis konstruksi berikut!

Gambar 5. 28. Menggambar Garis Lengkung


Sumber : Suparno, 2008

o. Membagi garis menjadi dua bagian sama panjang


Berikut disajikan gambar Membagi garis menjadi dua bagian sama
panjang, silahkan kalian pelajari garis konstruksi berikut!

Gambar 5. 29. Membagi Garis Menjadi Dua Bagian Sama Panjang


Sumber : Suparno, 2008

p. Membagi garis menjadi beberapa bagian sama panjang


Berikut disajikan gambar Membagi garis menjadi beberapa bagian sama
panjang, silahkan kalian pelajari garis konstruksi berikut!

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 101


Gambar 5. 30. Membagi Garis Menjadi Beberapa Bagian Sama Panjang
Sumber : Suparno, 2008

q. Menggabungkan garis
Berikut disajikan gambar menggabungkan garis, silahkan kalian pelajari
garis konstruksi berikut!

Gambar 5. 31. Menggabungkan Garis Lurus


Sumber : Suparno, 2008

Konstruksi Lingkaran
Saat membuat lingkaran kita akan mempelajari membuat lingkaran,
membagi keliling lingkaran sama besar, dan menggambar garis singgung
lingkaran.
a. Membuat lingkaran
Berikut disajikan gambar membuat lingkaran, silahkan kalian pelajari
gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 32. Membuat Lingkaran


Sumber : Suparno, 2008

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 102


b. Membagi keliling lingkaran sama besar
Berikut disajikan gambar membagi keliling lingkaran sama besar,
silahkan kalian pelajari gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 33. Membagi keliling Lingkaran Sama Besar


Sumber : Suparno, 2008

c. Menggambar garis singgung lingkaran


Berikut disajikan gambar Menggambar garis singgung lingkaran,
silahkan kalian pelajari gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 34. Menggambar Garis Singgung Lingkaran


Sumber : Suparno, 2008

d. Membuat segi lima dalam lingkaran


Berikut disajikan gambar Membuat segi lima dalam lingkaran, silahkan
kalian pelajari gambar konstruksi berikut

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 103


Gambar 5. 35. Membuat Segi Lima Dalam Lingkaran
Sumber : Suparno, 2008

e. Menggambar bujur sangkar


Berikut disajikan gambar Menggambar bujur sangkar, silahkan kalian
pelajari gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 36. Menggambar Bujur Sangkar


Sumber : Suparno, 2008

f. Segi Lima Beraturan


Berikut disajikan gambar Segi Lima Beraturan, silahkan kalian pelajari
gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 37. Segi Lima Beraturan


Sumber : Suparno, 2008

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 104


g. Menggambar segi enam beraturan
Berikut disajikan gambar Menggambar segi enam beraturan, silahkan
kalian pelajari gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 38. Menggambar segi enam beraturan


Sumber : Suparno, 2008

h. Mengambar segi tujuh beraturan


Berikut disajikan gambar Mengambar segi tujuh beraturan, silahkan
kalian pelajari gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 39. Mengambar segi tujuh beraturan


Sumber : Suparno, 2008

i. Menggambar segi delapan beraturan


Berikut disajikan gambar Menggambar segi delapan beraturan,
silahkan kalian pelajari gambar konstruksi brikut!

Gambar 5. 40. Menggambar Segi Delapan Beraturan


Sumber : Suparno, 2008

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 105


j. Menggambar segi sembilan beraturan
Berikut disajikan gambar Menggambar segi sembilan beraturan,
silahkan kalian pelajari gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 41. Menggambar Segi Sembilan Beraturan


Sumber : Suparno, 2008

k. Menggambar Segi Sepuluh Beraturan


Berikut disajikan gambar Menggambar Segi Sepuluh Beraturan,
silahkan kalian pelajari gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 42. Menggambar Segi Sepuluh Beraturan


Sumber : Suparno, 2008

5. Konstruksi Gambar Bidang

Tahap selanjutnya kini Anda akan belajar tentang cara membuat bidang
segitiga dan bujur sangkar, simak caranya berikut!
a. Menggambar Segitiga
Guna dapat menggambar segitiga maka minimal harus ditentukan
tiga informasi agar segitiga dapat dibuat sesuai yang dikehendaki. Saat
membuat segitiga dapat menggunakan busur dan penggaris segitiga.
1) Sisi – sudut – sisi

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 106


Berikut disajikan gambar sisi-sudut-sisi, silahkan kalian pelajari
gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 43. Menggambar sisi – sudut – sisi


Sumber : Suparno, 2008

2) Sudut – sisi – sudut


Berikut disajikan gambar sudut-sisi-sudut, silahkan kalian pelajari
gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 44. Menggambar sudut – sisi – sudut


Sumber : Suparno, 2008

3) Sisi – sisi – sisi


Berikut disajikan gambar sisi-sisi-sisi, silahkan kalian pelajari
gambar konstruksi berikut!

Gambar 5. 45. Menggambar Sisi – sisi – sisi


Sumber : Suparno, 2008

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 107


b. Menggambar Elips
Berikut disajikan gambar elips, silahkan kalian pelajari gambar konstruksi
berikut!

Gambar 5. 46. Menggambar Elips


Sumber : Suparno, 2008

c. Parabola
Berikut disajikan gambar parabola, silahkan kalian pelajari gambar
konstruksi berikut!

Gambar 5. 47. Menggambar Parabola


Sumber : Suparno, 2008

d. Hiperbola
Berikut disajikan gambar hiperbola, silahkan kalian pelajari gambar
konstruksi berikut!

Gambar 5. 48. Menggambar Hiperbola


Sumber : Suparno, 2008

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 108


REFLEKSI
Setelah kalian menyelesaikan proses pembelajaran pada bab ini, tentunya
pemahaman kalian tentang wawasan dasar pendidikan dasar kejuruan,
khususnya untuk pembahasan materi dasar teknik perawatan gedung menjadi
lebih baik, selain itu kalian juga lebih paham tentang penerapan wawasan dasar
pendidikan kejuruan dengan dasar teknik perawatan gedung ini dalam
kehidupan sehari-hari. Setelah semua bagian materi dalam bab ini kalian
pelajari, yang menurut kalian paling sulit terletak pada bagian materi yang
mana?
Silahkan kalian lakukan diskusi lebih lanjut, baik dengan teman atau dengan
guru kalian, karena materi yang telah disampaikan pada bab ini akan menjadi
salah satu bagian yang akan terkait dengan materi-materi pada bab selanjutnya,
serta menjadi acuan dasar kalian mempelajari materi di buku teks ini.

F. ASESMEN
C. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Perhatikan jenis pensil berikut!
(1). Pensil mekanik.
(2). Pensil batang.
(3). Pensil kayu.
(4). Pensil tulis.
(5). Pensil warna.
Pensil yang isinya dapat diisi ulang ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (3) dan (5)
e. (4)

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 109


2. Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak
melengkung. Supaya tidak melelahkan pada waktu menggambar,
bagaimanakah proporsi letak meja gambar sebaiknya?
a. Meja gambar sebaiknya dibuat mendatar dan rata dengan
penggunannya
b. Meja gambar sebaiknya dibuat berdiri tegak lurus keatas dengan
penggunanya
c. Meja gambar sebaiknya dibuat lebih tinggi dari penggunanya
d. Meja gambar sebaiknya dibuat miring dengan bagian atas lebih
tinggi
e. Meja gambar sebaiknya dibuat miring dengan bagian atas lebih
rendah
3. Standar kekerasan pensil yang digunakan untuk menggambar biasanya
tercantum pada salah satu ujung pensil. Berikut ini adalah jenis pensil
yang termasuk dalam standar kekerasan sedang adalah....
a. 2B, 3H, 4H
b. B, F, 3H
c. 2B, B, 3B
d. 2H, 3H, 4H
e. F, H, 2B
4. Ukuran kertas gambar ada bermacam-macam, mulai dari A0 sampai A6.
Kertas gambar A3 mempunyai ukuran....
a. 210 mm x 148 mm
b. 297 mm x 210 mm
c. 420 mm x 297 mm
d. 594 mm x 420 mm
e. 841 mm x 594 mm
5. Penggunaan garis tebal pada gambar teknik menurut ISO adalah ?
a. Untuk membuat garis khayal yang terjadi dari perpotongan yang
dibulatkan
b. Untuk membuat garis potong yang menghilangkan sebagian benda

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 110


c. Untuk menunjukkan bagian permukaan yang dapat perlakuan
khusus
d. Untuk membuat garis gambar dan tepi
e. Untuk membuat garis arsir
6. Perhatikan pernyataan berikut!
(2). Nominal RAB yang dibutuhkan.
(3). Nama yang membuat gambar.
(4). Ukuran kertas gambar yang dipakai.
(5). Tanggal diperiksanya gambar dan nama pemeriksa.
(6). Skala gambar dan Jenis proyeksi.
Berikut yang bukan termasuk informasi-informasi yang terdapat pada
etiket, ditunjukanoleh nomor ....
a. (1)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (3) dan (5)
e. (4)
7. Membagi keliling lingkaran sama saja dengan membagi sebuah ....
a. bola bulat bundar
b. lingkaran elips
c. busur lingkaran
d. bola bulat telur
e. lingkaran pepat
8. Langkah awal dalam menggambar segi empat beraturan adalah
membuat ....
a. ruas garis
b. bidang diagonal
c. bidang vertikal
d. ruas horizontal
e. sudut datang

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 111


9. Segitiga adalah bidang yang dibentuk dari tiga garis lurus yang saling
berhubungan dan jumlah sudut bagian dalamnya selalu ….
a. 0°
b. 90°
c. 180°
d. 270°
e. 360°
10. Gambar berikut adalah langkah-langkah untuk:

a. Menggambar garis tegak lurus


b. Membagi sudut siku-siku menjadi 3 sama besar
c. Memindah sudut.
d. Menggambar sudut siku-siku
e. Menggambar busur seperempat lingkaran.

D. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!


1. Sebutkan pengelompokan jenis-jenis pensil gambar, menurut
pengetahuanmu!
2. Jelaskan kegunaan macam-macam garis berikut!
a. Garis tebal kontinu.
b. Garis tipis kontinu.
c. Garis tipis kontinu bebas.
d. Garis tipis kontinu zig-zag.
3. Jelaskan mengenai hal-hal penting yang harus diperhatikan saat
membuat huruf dan angka pada gambar teknik bangunan!
4. Jelaskan yang Anda ketahui mengenai jenis skala berikut ini!

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 112


a. Skala mendatar (horizontal).
b. Skala tegak (vertikal).
c. Skala kemiringan.
d. Skala balok.
5. Sebutkan yang Anda ketahui tentang bentuk dalam menggambar
bidang (segi banyak beraturan)!

G. PENGAYAAN

Kalian sebagai seorang calon Arsitek mendapatkan job pertama kali untuk
membuat sebuah draft gambar perencanaan. Coba kalian rencanakan gambar
beberapa bentuk-bentuk sketsa gambar bangunan memakai prinsip gambar
konstruksi geometris, gambar contohnya untuk praktik berupa desain sekolah
modern ditunjukkan berikut!
1. Bentuklah menggunakan skala 1 : 1.
2. Pilihlah kertas ukuran A3.
3. Gambarlah dengan baik serta jangan lupa buatlah etiket!

Bab 5 | Teknik dan Prinsip gambar Dasar | 113


INDEX

Alat Ukur, ix, 13, 16 Green, ix, 7, 8, 9, 120


Arsitektur, 116 K3LH, iv, vi, ix, xvi, 23, 24, 25, 27, 38,
Balok, vii, ix, 44, 46, 71, 122 39, 116
Beban, x, 54, 55, 56, 63, 64 Kesehatan Kerja, iv, vi, 25, 27, 28,
Besaran Gaya, 66 115
Bisnis, v, 3, 120 Keseimbangan Gaya, iv, vii, 71
Elemen, iv, vii, 44, 45, 51, 52, 68, 122 Keselamatan Kerja, 26, 115
Elemen Struktur, iv, vii, 45, 51, 68 Kewirausahaan, v, 9, 120
Etiket, vii, x, 94, 95 Kolom, ix, 46, 47
Gambar, iv, vii, viii, ix, x, xi, xii, 3, 5, Konstruksi, iv, vii, viii, ix, 29, 53, 97,
6, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 102, 106, 115, 124
25, 27, 29, 31, 32, 35, 37, 46, 48, Lingkaran, xi, 92, 102, 103, 104
49, 50, 56, 64, 68, 69, 72, 73, 81, Mekanika, 115, 116, 122, 124
82, 83, 84, 85, 87, 88, 89, 90, 91, Momen, vii, x, 67, 68, 69, 70, 119,
92, 94, 95, 96, 98, 99, 100, 101, 122
102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, Pensil, x, 81, 82, 109
112, 115, 116, 124 Perawatan, iv, v, ix, xiv, xv, xvi, 3, 7,
Gambar Garis, vii, 89 9, 10, 11, 124
Gambar Teknik, vii, 81, 92, 94, 116, Perencanaan Pekerjaan, ix, 3
124 Pondasi, 59
Garis, x, xi, 89, 90, 91, 92, 97, 101, Proyek, 120
102, 103, 112 Rangka, ix, xiii, 47, 48, 49
Gaya, vii, x, 54, 55, 56, 62, 63, 64, 65, Skala, xiii, 96, 97, 111, 113, 121
66, 67, 68, 69, 70, 71, 75, 76, 78, Struktur, iv, vii, ix, xiii, 45, 46, 49, 51,
118, 122 52, 53, 58, 60, 63, 68
Gedung, iv, v, ix, xiv, xv, xvi, 3, 7, 9,
10, 11, 41, 115, 116, 124

Index | 114
DAFTAR PUSTAKA

Wongsotjitro, Soetomo. 1992. Ilmu Ukur Tanah. Jogyakarta: Kanisius


Budi astanto, Triono, 2001. Pekerjaan Dasar Survey. Yogjakarta: Kanisius
A.G Thamrin, 2008. Teknik Konstruksi Bangunan Gedung. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Undang-Undang No. 1 thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
PERMENAKER No. Per 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Konstruksi Bangunan
PERMENAKER No. : Per.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No.Kep.174/MEN/ 1986, No. 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan Kerja
Pada Tempat Kegiatan Konstruksi
PERMENAKER No. : PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja 7. OHSAS 18001:1999, Occupational Health And Safety
Assessment Series
OHSAS 18002:2000, Guideline for the implementation of OHSAS 18001:1999
COHSMS, Construction Industry Occupational Health and Safety Management
Systems
Suparno, 2008. Teknik Gambar Bangunan, Jilid I. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Suparno, 2008. Teknik Gambar Bangunan, Jilid II. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Suparno, 2008. Teknik Gambar Bangunan, Jilid III. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Donalde E Hepler, Paul I Wallach. 1977. Architecture Drafting and Design. New
York:McGraw-Hill Book Company.
Frick, Heinz. 1978. Mekanika Teknik 1 Statika dan Keguanaanya. Yogyakarta:
Kanisius.

Daftar Pustaka | 115


Husin, Rustam. 2008. Mekanika Teknik, Statis Tertentu. Banda Aceh: Univ. Syiah
Kuala.
Lucio Canonica. 2001. Memahami Mekanika Teknik 2. Bandung: Angkasa.
Sucahyono Bagyo, Dian. 2010. Mekanika Teknik. Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Soegihardjo, Soedibyo. 1977. Ilmu Bangunan Gedung 1. Jakarta: Dikdasmen.
Soegihardjo, Soedibyo. 1977. Ilmu Bangunan Gedung 2. Jakarta: Dikdasmen.
Jensen, Cecil and Helsel, Jay D. 2005. Engineering Drawing and Design. Third
Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.
Laurens, Joyce Marcella, 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Luzadder, Warren J. 2006. Menggambar Teknik untuk Desain, Pengembangan
Produk dan Kontrol Numerik. Edisi Kedelapan. Penerjemah: Hendarsin H.
N. Jakarta: Erlangga.
Wang, Thomas C. 2004. Gambar Denah dan Potongan. Jakarta: Erlangga.
Vebrianingtyas, Arum Fajar. 2019. Teknik Pengukuran Tanah (C2) Kelas X.
Malang:Quantum book.
Vebrianingtyas, Arum Fajar. 2019. Gambar Teknik (C2) Kelas X. Malang:Quantum
book.
Vebrianingtyas, Arum Fajar. 2019. Mekanika Teknik (C2) Kelas X.
Malang:Quantum book.
Sistem informasi belajar mandiri bidang konstruksi, http://sibima.pu.go.id/
Choirul, Tio. 2016, foto, dilihat 6 juni 2021, Pengertian K3LH, gambar K3, 21
Januari2020,<https://tiochoirul34.files.wordpress.com/2016/11/pengertian_k3
lh.jpg?w=816>Jordan, Brett
Macrovector.2018, foto, dilihat 6 juni 2021 https://image.freepik.com/free-
vector/remodeling-construction-service-flat-banners-set_1284-7823.jpg
Abigenesis, 2021, foto, dilihat 6 juni 2021 https://image.freepik.com/free-
vector/construction-worker-mascot-logo-illustration_446226-2.jpg Foto, 6
juni 2021
freepik, 2016, foto, dilihat 6 juni 2021 https://www.freepik.com/free-
vector/green-city-infography-flat-
style_843068.htm#page=1&query=sustainable%20building&position=20
Ungvar, 2020, foto, dilihat 6 juni 2021, https://www.freepik.com/premium-
photo/stack-unloading-wooden-beams-construction-building-from-beam-

Daftar Pustaka | 116


construction-
materials9032801.htm#page=1&query=building%20materials%20based%2
0on%20green%20materials&position=1
Nuno silva, 2015, foto, dilihat 6 juni 2021 https://images.unsplash.com/photo-
1421940943431-
d392fcc1079f?ixid=MnwxMjA3fDB8MHxwaG90by1wYWdlfHx8fGVufDB8fH
x8&ixlib=rb-1.2.1&auto=format&fit=crop&w=667&q=80
Daniel mc Cullough, 2017, foto, dilihat 6 juni 2021
https://images.unsplash.com/photo-1503387762-592deb58ef4e?ixlib=rb-
1.2.1&ixid=MnwxMjA3fDB8MHxwaG90by1wYWdlfHx8fGVufDB8fHx8&aut
o=format&fit=crop&w=889&q=80
markpot123, 2020, dilihat 6 juni 2021 https://www.freepik.com/premium-
vector/worker-with-safety-equipment-man-wearing-helmet-gloves-
glasses-protective-gear-builder-protection-clothing-ppe-vector-
infographic_6711571.htm#query=personal%20protective%20equipment&
position=9
Mikroon, 2020, Foto dilihat 6 juni 2021 https://www.freepik.com/premium-
photo/construction-worker-wearing-safety-harness-safety-line-working-
high-place-practices-occupational-safety-health-can-use-hazard-controls-
interventions-mitigate-workplace-
hazards_8180256.htm#query=safe%20work%20practices&position=10
Visoot, 2020, Foto, dilihat 12 juni 2021 https://www.freepik.com/free-
vector/flat-construction-sign-
background_4687651.htm#page=1&query=dangers%20in%20building%20
construction%20projects&position=11
Freepik, 2019, foto, dilihat 12 juni 2021 https://www.freepik.com/premium-
photo/accident-work-construction-labor-people-basic-first-aid-cpr-
training-
outdoor_9458244.htm#page=1&query=emergency%20in%20building%20c
onstruction%20work&position=15
foto, dilihat 13 April 2021 https://unsplash.com/photos/T-GjUWPW-oI
Ant Rozetsky on Unsplash, 2018, foto, dilihat 12 juni 2021
https://images.unsplash.com/photo-1523182009640-
130ccf847b03?ixlib=rb-

Daftar Pustaka | 117


1.2.1&ixid=eyJhcHBfaWQiOjEyMDd9&auto=format&fit=crop&w=1189&q=
80
Aldo Delara on Unsplash, 2017, foto, dilihat 12 juni 2021
https://images.unsplash.com/photo-1508465487720-
54cef28cc719?ixlib=rb-1.2.1&auto=format&fit=crop&w=966&q=80
Renato Augusto Machado on Unsplash, 2020, foto, dilihat 12 juni 2021
https://images.unsplash.com/photo-1581456267798-
11beda239b89?ixlib=rb-
1.2.1&ixid=eyJhcHBfaWQiOjEyMDd9&auto=format&fit=crop&w=751&q=80
Bernard Hermant on Unsplash, 2018, foto, dilihat 12 juni 2021
https://images.unsplash.com/photo-1522623925630-
28071b794383?ixlib=rb-
1.2.1&ixid=eyJhcHBfaWQiOjEyMDd9&auto=format&fit=crop&w=634&q=80
Dewaperang, 2010, foto, dilihat 12 juni 2021
https://dewaperang.files.wordpress.com/2010/11/99970_proses-
amplifikasi-pada-gempa-meksiko-courtesy-prof-masyhur-
irsyan.jpg?w=300&h=225
Nasihin, 2017, foto, dilihat 12 juni 2021 https://3.bp.blogspot.com/-
vsvj6iyIwPc/WZpToV4j72I/AAAAAAAAANQ/FDXLuQPZQrIjKkUBGsd9i8TsFw
N4BmE8gCLcBGAs/s400/Gaya%2BKoliner.PNG
Nasihin, 2017, foto, dilihat 12 juni 2021 https://1.bp.blogspot.com/-
onVXkHMY8Wc/WZpTobVLsPI/AAAAAAAAANM/K7PB7IrY3hsqT9gLMvrP0C
zhR3oeLZc6QCEwYBhgL/s400/Gaya%2BKonkuran.PNG
Nasihin, 2017, foto, dilihat 12 juni 2021 https://4.bp.blogspot.com/-
gsR8UBdD3bA/WZpVwaBMubI/AAAAAAAAANc/tKV2xeQQF74PlRhuvANO8
ZlIWcY0OES1ACEwYBhgL/s400/Gaya%2Bvertikallintang.PNG
Nasihin, 2017, foto, dilihat 12 juni 2021 https://3.bp.blogspot.com/-C-
EwNf_9yHI/WZphQzHpjuI/AAAAAAAAAN0/JvrlVwjal9oKEKtGdnJ4BB0i6tSv
uGL5wCLcBGAs/s400/Gaya%2Bnormal%2Bsentris%2Bdan%2Beksentris.PN
G
Nasihin, 2017, foto, dilihat 12 juni 2021 https://3.bp.blogspot.com/-
TypNuyNhhMM/WZphRoY1uDI/AAAAAAAAAOA/p1-
2a_v7cnQqjS3spqQQp_EaXJ5J_ovLwCEwYBhgL/s400/Gaya%2Bnormal%2Bt
ekan%2Bdan%2Btarik.PNG

Daftar Pustaka | 118


Nasihin, 2017, foto, dilihat 12 juni 2021 https://1.bp.blogspot.com/-qTqF-
6CBL_8/WZphRpg8-kI/AAAAAAAAAOU/jz-
Fc4FsYCc_XSYbJjqUUF4oBVn8Sy33wCEwYBhgL/s320/Momen%2Bposotof%
2Bnegatif.PNG
Nasihin, 2017, foto, dilihat 12 juni 2021 https://1.bp.blogspot.com/-
LTnER4Je7mA/WZphQ3ARvaI/AAAAAAAAAOU/I5uu0H9Qdn8iAoix0ptD2Lo
rsakpwo9zQCEwYBhgL/s400/Arah%2Breaksi%2Bgaya.PNG
Guru Saputra, 2019, foto, dilihat 13 juni 2021 https://materibelajar.co.id/wp-
content/uploads/2019/12/Kesetimbangan-strabil.jpg
Guru Saputra, 2019, foto, dilihat 13 juni 2021 https://materibelajar.co.id/wp-
content/uploads/2019/12/animasi-kesetimbangan-labil.jpg
Guru Saputra, 2019, foto, dilihat 13 juni 2021 https://materibelajar.co.id/wp-
content/uploads/2019/12/kesetimbangan-netral.jpg
Dwi. W, 2018, dilihat 13 juni 2021 https://html1-
f.scribdassets.com/6pog2mkngg69oom5/images/1-7d3212ae25.jpg
Kelly Sikkema, 2018. Foto, dilihat 30 Januari 2020
https://images.unsplash.com/photo-1542216172-f356fdd22653?ixlib=rb-
1.2.1&auto=format&fit=crop&w=1025&q=80
Dawid Małecki on Unsplash, 2015, foto, dilihat 30 Januari 2020
https://images.unsplash.com/photo-1446329360995-
b4642a139973?ixlib=rb-1.2.1&auto=format&fit=crop&w=1570&q=80
Mark Fletcher-Brown on Unsplash, 2019, foto, dilihat 30 Januari 2020
https://images.unsplash.com/photo-1550418290-a8d86ad674a6?ixlib=rb-
1.2.1&ixid=eyJhcHBfaWQiOjEyMDd9&auto=format&fit=crop&w=1050&q=
80
Pixbay foto, dilihat 13 April 2021
https://cdn.pixabay.com/photo/2016/05/24/17/38/stationery1412848__
340.jpg
Nspm on Unsplash foto, dilihat 13 April 2021https://unsplash.com/@nspm,
Pisauikan, 2020, foto, dilihat 14 April
2021https://pixabay.com/id/users/pisauikan-4552082/
Pixbay foto, dilihat 14 April 2021
https://cdn.pixabay.com/photo/2017/08/26/10/13/construction-
2682641_960_720.jpg

Daftar Pustaka | 119


GLOSARIUM

GPS : Global Positioning System. Sistem penentuan posisi global


menggunakan satelit buatan Angkatan Laut Amerika Serikat.
Bisnis : sebuah organisasi atau sistem ekonomi di mana barang dan
jasa dipertukarkan menjadi bentuk lain atau dalam bentuk
uang
Pelanggan : seseorang yang membina hubungan baik dengan orang lain
khususnya produsen dalam bidang usaha.
Proyek : merupakan sebagai usaha sementara yang dilakukan untuk
menciptakan produk layanan, unik atau hasil.
Green Building: konstruksi bangunan mengarah pada struktur dan pemakaian
proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan
hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan
tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain,
konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan.
Green material: material ramah lingkungan sendiri pada umumnya
menyangkut dari sisi produk material itu sendiri,
yaitu material yang pada saat digunakan dan dibuang tidak
memiliki potensi merusak lingkungan dan mengganggu
kesehatan
Kewirausahaan : merupakan sebuah sikap mental seseorang yang memiliki
kreativitas yang tinggi.
Maintenance : suatu tindakan perbaikan dan perawatan pada suatu objek.
Job Profile : Uraian jabatan juga menjabarkan tentang
kemampuan, kriteria atau spesifikasi yang diperlukan pada
posisi jabatan, juga mencantumkan penanggungjawab
atau penyelia ataupun bawahan pada posisi jabatan tersebut.

Glosarium | 120
PKL : salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan
kerja langsung. PKL bisa dilakukan oleh murid SMA/SMK,
mahasiswa maupun karyawan baru
studi kelayakan: suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang
suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut
dijalankan.
Ringkas : Tidak banyak memerlukan tempat.
Rapi : Serba beres dan menyenangkan (pekerjaan dan sebagainya)
Resik : Merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah
kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam
kondisi yang baik
Rawat : Merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus
mematuhi tahap sebelumnya (3 S/ 3 R)
Rajin : Pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja
dalam menjalankan seluruh tahapan 5S/ 5R
GPS : Global Positioning System. Sistem penentuan posisi global
menggunakan satelit buatan Angkatan Laut Amerika Serikat.
Skala : Nilai perbandingan besaran jarak atau luas di atas kertas
terhadap jarak dan luas di lapangan
Kompas : Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah suatu garis
terhadap utara magnet yang dipengaruhi magnet bumi
Total Station : Alat ukur theodolite yang dilengkapi dengan perangkat
elekronis untuk menentukan koordinat dan ketinggian titik
detail secara otomatis digital menggunakan gelombang
elektromagnetis
Waterpass : Alat atau metode yang digunakan untuk mengukur tinggi
garis bidik di atas permukaan bumi yang berkategori
bermedan datar (slope < 8 %).
Pesawat : Istilah untuk alat ukur optis waterpass atau theodolite

Glosarium | 121
Mekanika : suatu cabang ilmu yang mempelajari kerja gaya terhadap
benda. mekanika mempelajari kesetimbangan dan gerakan
Gaya : segala bentuk interaksi yang dapat menyebabkan sebuah
benda bermassa mengalami perubahan gerak
Balok : elemen struktur linier horizontal yang akan melendut akibat
beban transversal
gaya tarik : gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen
hingga putus
kolom : elemen struktur linier vertikal yang berfungsi untuk menahan
beban tekan aksial
torsi : puntiran yang timbul pada elemen struktur apabila padanya
diberikan momen puntir langsung atau secara tak langsung
vektor : objek geometri yang memiliki besar dan arah
Gaya tarik : gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen
hingga putus.
Gaya tekan : gaya yang cenderung untuk menyebabkan hancur atau
tekuk pada
Elemen : Fenomena ketidakstabilan yang menyebabkan elemen
tidak dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa
terjadi tanpa kelebihan pada material disebut tekuk
(buckling).
Gaya lintang : gaya yang bekerja tegak lurus dengan sumbu batang.
Gaya normal : gaya yang bekerja sejajar dengan sumbu batang.
Geser : keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya
berlawanan arah yang menyebabkan satu bagian struktur
tergelincir terhadap bagian di dekatnya. Tegangan geser
umumnya terjadi pada balok.
Momen lentur : momen yang bekerja pada batang yang mengakibatkan
batang melengkung.
bidang gambar : permukaan bidang dua dimensi tempat meletakkan
gambar proyeksi

Glosarium | 122
gambar teknik : gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara,
ketentuan- ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati
bersama oleh para ahli teknik
mesin gambar : alat yang dilengkapi dengan mekanisme gerak sejajar yang
terdiri empat batang penghubung yang dapat menggantikan
alat-alat gambar konvensional
konstruksi : suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana, dalam
sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi
juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada
sebuah area atau pada beberapa area
skala : perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran
linear dari benda sebenarnya
sketsa : gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar, ringan, dan
semata-mata garis besar
SNI : kependekan dari Standart National Indonesia, berkedudukan
di Indonesia dan digunakan untuk di dalam negeri sendiri
mengenai ukuran, manajemen, dan ketentuan-ketentuan-
lainnya.

Glosarium | 123
REDAKSIONAL

BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Arum Fajar Vebrianintyas, S.Pd.
Telepon /HP/WA : 082226831955
Email : arum.fave10@gmail.com
Akun Facebook : Arum Fave
Instagram : arumfave85
Alamat Kantor : SMKN 7 Semarang, Jl. Simpang
lima No. 1, Semarang
Kompetensi Keahlian : Teknik Konstruksi Gedung,
Sanitasi dan Perawatan

Riwayat Pekerjaan (10 Tahun Terakhir)


1. Guru SMK N 7 Semarang (Tahun 2010 s.d saat ini)
Riwayat Pendidikan dan Tahun Kelulusan
1. S1 Pend. Teknik Bangunan, Universitas Negeri Semarang (Lulus 2007)
2. S2 Magister Pendidikan Kejuruan, Universitas Negeri Semarang (Sekarang)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)
1. Sistem Utilitas Bangunan Gedung Kelas XI
2. Teknik Pengukuran Tanah Kelas X
3. Gambar Teknik Kelas X
4. Mekanika Teknik Kelas X
Sekilas Informasi tentang Penulis :
Lahir di Semarang, 23 Februari 1985. Memulai sekolah dibangku Sekolah
Dasar bernama SD Negeri Magersari, Rembang, lulus tahun 1997, kemudian
melanjutkan di SMP Negeri 1 Rembang, lulus tahun 2000 dan melanjutkan di
SMA Negeri 2 Rembang dan lulus tahun 2003. Tahun 2003 melanjutkan ke
Universitas Negeri Semarang, lulus Tahun 2008 dengan jenjang S1, selanjutnya
melanjutkan ke jenjang S2 Universitas Negeri Semarang mulai tahun 2020
sampai sekarang. Dari Tahun 2010 s.d. sekarang bekerja sebagai guru
Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan di SMK Negeri 7 Semarang.

Redaksional | 124
BIODATA PENELAAH

Nama Lengkap : Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd., M.T.


Telepon /HP/WA : 08164884232
Email : yerisutopo@mail.unnes.ac.id
Akun Facebook : -
Alamat Kantor : Teknik Sipil FT Unnes, Sekaran,
: Gunungpati, Semarang
Kompetensi : Teknik Hidraulik
Keahlian Teknik Sumberdaya Air, Irigasi dan
Drainase
Riwayat Pekerjaan (11 Tahun Terakhir)
1. Dosen Jurusan Teknik Sipil FT Unnes
2. Dosen Pascasarjana Unniversitas Negeri Semarang
Riwayat Pendidikan dan Tahun Kelulusan
1. Sarjana Pendidikan Teknik FKT IKIP Yogyakarta lulus Tahun 1986
2. Magister Pendidikan Teknologi dan Kejuruan IKIP Jakarta Tahun 1992
3. Pra Pascasarjana Teknik Sipil FT UGM lulus Tahun 1997
4. Magister Teknik Sipil bidang Teknik Hidraulik FT UGM, lulus Tahun 2002
5. Doktor Teknik Sipil (Eng.) Teknik Sipil bidang Hidraulik FT UGM, lulus
Tahun20014
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)
- Kavitasi di Dasar Saluran Curam, Penerbit ANDI Yogyakarta, Tahun terbit
2015
- Statistika Inferensial, Penerbit ANDI Yogyakarta, Tahun terbit 2017
- Irigasi &Bangunan Air, Penerbit LP2M Unnes, Tahun terbit 2019
Sekilas Informasi tentang Penelaah :
Statistika Inferensial, yang ditulis menjadi buku BEST SELLER mulai tahun
2017 sampai saat ini. Sudah disitasi oleh para peneliti sebanyak 107 penelitian,
seperti yang tercatat di GOOGLE SCHOLAR. Buku ini publish di seluruh Indonesia.
Dijual di TOKO BUKU GRAMEDIA. Dijual dibeberapa TOKO ONLINE.

Redaksional | 125
BIODATA DESAIN LAYOUT

Nama Lengkap : Firmansyah, S. Pd., M. Kom


Telepon /HP/WA : 085641699200
Email : nafarashop2019@gmail.com
Akun Facebook : -
Alamat Kantor : SMKN 7 Semarang,
Jl. Simpang lima No.1, Semarang
Kompetensi : Teknik Elektronika Daya dan
Keahlian Komunikasi

Riwayat Pekerjaan (11 Tahun Terakhir)


1. Guru SMK N 7 Semarang (Tahun 2008 s.d saat ini)
Riwayat Pendidikan dan Tahun Kelulusan
1. S1 Pend. Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang (Lulus 2007)
2. S2 Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro (Lulus 2015)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)
-
Sekilas Informasi tentang Penulis :
Lahir di Banyumas, 29 November 1982. Memulai sekolah di bangku
Sekolah Dasar bernama MI Ma’arif Banjaranyar, melanjutkan di SMPN 2
Ajibarang dan SMA Negeri 2 Purwokerto. Kemudian melanjutkan pendidikan
di tingkat perguruan tinggi Universitas Negeri Semarang Tahun 2003 dan lulus
tahun 2007. Tahun 2008 Menjadi Guru SMK Negeri 7 Semarang sampai dengan
sekarang, bersamaan dengan kewajiban mengajar, mengikuti program
beasiswa unggulan S2 Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang
dan lulus Tahun 2015.

Redaksional | 126
Buku Dasar – dasar Teknik Perawatan Gedung ini merupakan salah satu
perangkat ajar yang bisa digunakan sebagai referensi bagi guru SMK dalam
mengimplementasikan Pembelajaran dengan Paradigma Baru. Buku teks pelajaran
ini digunakan masih terbatas pada SMK Pusat Keunggulan. Buku ini juga
merupakan buku panduan dalam mengikuti proses pembelajaran, baik materi teori
maupun praktik yang dirancang bagi peserta didik yang duduk di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), khususnya ditingkat pertama, kelas X SMK dan masih
terbatas pada SMK Pusat Keunggulan. Selain dilengkapi dengan materi yang
relevan dan sesuai dengan perkembangan era digital, tetapi juga dilengkapi dengan
gambar-gambar yang menarik untuk memudahkan pembaca lebih memahami
materi yang dibahas serta dilengkapi pula pelatihan soal untuk pendalaman materi
serta pengayaan.

Redaksional | 127

Anda mungkin juga menyukai