SMK/MAK
jilid 1
Estimasi Biaya
Konstruksi
Udin Samsudin
Budi Saepulyadi
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Udin Samsudin
Budi Saepulyadi
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Esti Baroro
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti
KATA PENGANTAR
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
PRAKATA
Udin Samsudin
Budi Saepulyadi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. iv
PRAKATA............................................................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... xi
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU........................................................................... xii
PETA KONSEP BUKU............................................................................................ xiii
APERSEPSI.......................................................................................................... xiv
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................240
GLOSARIUM.......................................................................................................242
BIODATA PENULIS..............................................................................................244
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-
nya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Estimasi Biaya Kontruksi ini diharapkan dapat menjadi pan-
duan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan
bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan mmemperhatikan hal-
hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum be-
nar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing sa-
ling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda belum
menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempe-
lajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan
memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau
guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:
Lembar Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan dit-
anyakan dan cara menyelesaikannya.
Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link dan QR code
sumber belajar.
Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.
Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujuan untuk melatih peserta didik da-
lam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu
maupun kelompok (diskusi).
Penilaian Akhir Bab Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab.
Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun
guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi dan
memberikan umpan balik kegiatan belajar mengajar.
Penilaian Akhir Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik
Semester setelah mempelajari materi dalam satu semester.
PETA KONSEP
BUKU
BAB I
BAB X Jenis-jenis peker-
Menghitung jaan Konstruksi
Volume pekerjaan Gedung, Jalan dan
Jembatan
BAB IX
Metode Analisa BAB II
Harga Satuan Tahapan-tahapan
pekerjaan
Konstruksi
BAB VIII
Gedung, Jalan dan
Metode Estimasi
ESTIMASI BIAYA Jembatan
Biaya
KONSTRUKSI
JILID 1 BAB III
BAB VII
Dokumen Kontrak
Jenis-jenis Pera-
latan pekerjaan
Konstruksi Ge- BAB IV
dung, Jalan dan Rencana Kerja
Jembatan dan Syarat-syarat
(RKS)
BAB VI
Spesifikasi bahan BAB V
pekerjaan Spesifikasi Teknis
pekerjaan
APERSEPSI
Sebuah bangunan baik itu bangunan gedung, jalan maupun jembatan dapat
terlaksana proses konstruksinya dengan baik dan sempurna, tidak terlepas dari proses
perencaan dan manajemen konstruksi yang baik. Proses perencanaan sebuah proyek
konstruksi bangunan adalah sebuah proses sistematis mulai dari proses prarencana
sampai dengan manajemen konstruksi, yang didalamnya terdapat rencana-rencana
teknis sebuah proyek konstruksi, diantaranya berupa gambar perencanaan, Details
Engineering Design (DED), spesifikasi teknis, Bestek sampai dengan Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebuah proyek konstruksi baik itu konstruksi
bangunan gedung, jalan maupun jembatan dihasilkan dari proses perencanaan
estimasi biaya konstruksi yang dianalisis secara teliti. Dalam proses analisis ini data-
data dihimpun, baik baik itu data primer di lapangan maupun data sekunder melalui
referensi serta data teknis konstruksi. dengan demikian nilai anggaran sebuah proyek
dapat dihitung atau diestimasi dengan terencana.
Buku Estimasi Biaya Konstruksi Jilid 1, Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan
dan Informasi Bangunan ini terdiri dari 10 bab, yaitu diantaranya; BAB I Jenis-jenis
pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan, BAB II Tahapan-tahapan pekerjaan
Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan, BAB III Dokumen Kontrak, BAB IV Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS), BAB V Spesifikasi Teknis pekerjaan, BAB VI Spesifikasi
bahan pekerjaan, BAB VII Jenis-jenis Peralatan pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan
dan Jembatan, BAB VIII Metode Estimasi Biaya, BAB IX Metode Analisa Harga Satuan,
BAB X Menghitung Volume pekerjaan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
A. B. C.
Jenis-Jenis Jenis-Jenis Jenis - Jenis
pekerjaan pekerjaan pekerjaan
Konstruksi Konstruksi Konstruksi
Gedung Jalan Jembatan
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Konstruksi dapat diartikan model atau tata letak suatu bangunan, seperti gedung,
jalan, jembatan dan lain sebagainya. Dalam bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah
konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada suatu atau
beberapa area atau merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.
(H Frick, 1999).
Sebelum kita menghitung estimasi biaya konstruksi, terlebih dahulu kita harus
memahami tentang unsur dan fungsi pengelolaan konstruksi atau yang sering
disebut dengan manajemen konstruksi. Manajemen memiliki arti sebagai kumpulan
cara untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan
sekelompok orang. Adapun konstruksi adalah semua kegiatan yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembanguanan suatu bangunan sehingga dapat menahan beban
sebagaimana fungsi tujuannya. Bangunan tersebut dapat berupa bangunan gedung,
bangunan jalan maupun bangunan jembatan (H Frick, 1999).
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
4. pekerjaan drainase
Pada bagian ini meliputi pekerjaan sistem pembuangan air genangan pada
jembatan yang diperlukan supaya tidak menyebabkan ganguan pada pengguna
lalu lintas maupun penyebab kerusakan pada struktur jalan.
5. pekerjaan lain-lain
Pada bagian ini meliputi pekerjaan tam bahan infrastruktur yang diperlukan
pada kenyamanan dan kelengkapan jalan, seperti penerangan jembatan, buk
sandaran, rambu-rambu dan lain-lain.
CAKRAWALA
yang masuk ke dalam konstruksi industri ini umumnya sebuah proyek industri
yang memang membutuhkan spesifikasi dan juga persyaratan yang khusus seperti
contohnya pada proyek industri kilang minyak, industry berat dan juga industri
dasar. Pada perencanaan dan pelaksanaannya ini memerlukan suatu ketelitian dan
keahlian juga teknologi yang pasti haruslah spesifik.
Apabila dilihat secara garis besar, akan terdapat empat tahapan dalam suatu
konstruksi. Di awali dari tahan perencanaan atau bisa disebut planning, tahan
perancangan atau desain, tahan pengadaan dan juga tahan pelaksanaan atau
konstruksi itu sendiri.
CAKRAWALA
Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, penetapan untuk garis-garis besar rencana proyek
itu dilakukan, termasuk juga merekrut pihak konsultan. Apa yang dilakukan dalam
tahap ini? ini diantaranya yaitu briefing, studi dari kelayakan proyek, penentuan
desain, program budgeting sampai dengan financing.
Tahap Perancangan
Dalam tahap kedua ini adalah sutu perancangan yang akan dilakukan dalam 3
periode, yakni periode prelimenery design atau dalam bahasa Indonesia bisa juga
disebut prarancangan, perkembangan rancangan atau periode design development
dan periode desain akhir dan juga penyiapan untuk dokumen pelaksanaan.
Tahap Pelaksanaan
Dalam tahapan terakhir ini yaitu konstruksi merupakan pelaksanaan
pembangunan suatu konstruksi fisik yang sesuai dengan desain yang di awal telah
disepakati. Dalam tahap ini, setelah kontrak telah ditandatangani, dan SPK sudah
dikeluarkan, maka perkerjaan dapat dilakukan.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Langkah Kegiatan:
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu untuk mengerjakan kegiatan
berikut ini!
Ketua Kelompok:.. ....................
Nama Anggota :.. .............................. ...................................................................................
.......................
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang
pengertian, jenis-jenis pekerjaan pada proses konstruksi pembangunan baik itu
pembangunan Gedung, Jalan maupun Jembatan. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit dipahami?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru, supaya pemahamannya lebih
maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, agar peserta
didik lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
A. B. C.
Tahapan-tahapan Tahapan-tahapan Tahapan-tahapan
pekerjaan Konstruksi pekerjaan Konstruksi pekerjaan Konstruksi
Gedung Jalan Jembatan
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar detail bangunan yang termuat dalam bestek terdiri dari gambar
rencana teknis. Gambar rencana teknis ini meliputi gambar arsitektur, gambar
struktur, gambar mekanikal dan elektrikal serta tata lingkungan. Semakin baik
dan lengkap gambar akan mempermudah proses pekerjaan dan mempercepat
dalam penyelesaian pekerjaan konstruksi.
Gambar perencanaan yang akan digunakan dalam pembuatan IMB
harus sesuai dengan bestek, karena jika tidak, akan menimbulkan perselisihan
antara direksi dengan pemborong. Tujuan gambar bestek adalah untuk
mempermudah pekerjaan suatu proyek konstruksi yang akan dikerjakan di
lapangan, sehingga sesuai dengan rencana dan sesuai dengan anggaran yang
ada.
Keuntungan menggunakan gambar bestek, diantaranya:
a. dengan gambar bestek, pekerjaan suatu proyek bisa sesuai dengan
keinginan owner;
b. Mempermudah pekerjaan di lapangan, karena adannya acuan gambar
bestek;
c. pekerjaan proyek bisa ditarget dengan time schedule, karena item masing-
masing pekerjaan sudah terperinci dan detail;
d. pekerjaan proyek mudah dikontrol;
e. Mempermudah menghitung biaya yang dibutuhkan; dan
f. Mempermudah dalam hal pengurusan perijinan atau IMB.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
CAKRAWALA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Tahapan perencanaan;
2. Tahapan perijinan;
3. Tahapan pelelangan; dan
4. Tahap pelaksanaan.
Tahap perencanaan berupa bestek dan gambar bestek perlu dibuat
sedetail mungkin demi mempermudah pelaksanaannya. Setelah bestek
selesai dibuat, tahapan lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengurusan
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Dalam mendirikan suatu bangunan, pemilik
bangunan harus terlebih dahulu mengurus (memiliki) IMB. Ijin ini dikeluarkan
oleh dinas teknik di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/ kota setempat.
Setelah tahapan pengurusan IMB selesai, selanjutnya adalah tahapan
kegiatan lelang pekerjaan atau tender. Pelelangan adalah suatu proses kegiatan
penawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada para
kandidat pelaksana pekerjaan (kontraktor), yang bertujuan untuk memilih salah
satu pelaksana pekerjaan yang memenuhi syarat dan terbaik.
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
3. Indra sebagai humas CV. Jaya Abadi akan mengikuti sebuah proses pelelangan
terbuka. Bagaimana prosedur dalam melakukan pelelangan proyek konstruksi
secara umum?
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang
pengertian, tahapan-tahapan pekerjaan pada proses konstruksi pembangunan
baik itu pembangunan Gedung, Jalan maupun Jembatan. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit
dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun guru, supaya pemahamannya
lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, agar
peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
BAB
DOKUMEN KONTRAK
III
BAB III DOKUMEN KONTRAK
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
DOKUMEN KONTRAK
A. B. C.
Mengenal Kontrak Dokumen Kontrak Menganalisis Isi
Konstruksi Dokumen Kontrak
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Gambar 3.1 Ilustrasi gambar serah terima dokumen kontrak dari owner kepada kontraktor
Sumber:https:// www.arsitag.com/ article/ tahap-11-tender- kontraktor
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
6. Cara Pembayaran
Dalam kontrak harus diatur bagaimana pembayaran proyek dilakukan.
Bisa jadi ada kemungkinan pembayaran di muka, memakai cicilan, harus
menggunakan bank dan lain-lain. Klausul ini memberikan kepastian kepada
para pihak.
7. Aturan Mengenai Cedera Janji (Wanprestasi)
Kontrak harus memuat tanggung jawab salah satu pihak jika isi perjanjian
tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah disepakati. Sehingga
merupakan hal yang penting untuk memuat apa yang masuk dam lingkup
cedera janji.
8. Klausul Penyelesaian Sengketa
Kontrak harus memuat mekanisme penyelesaian sengketa yang akan
ditempuh para pihak jika terjadi sengketa. Penyelesaian sengketa jasa
konstruksi bisa melalui pengadilan atau penyelesaian di luar pengadilan (out
of court settlement)
9. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi
Jika salah satu pihak tidak menyelesaikan kewajiban, terbuka peluang
untuk pemutusan kontrak secara sepihak. Dalam konteks ini, kontrak jasa
konstruksi sebaiknya memuat ketentuan pemutusan kontrak kerja.
10. Kondisi Keadaan Memaksa (Force majeur)
Kontrak kerja harus memuat pertimbangan pada kondisi-kondisi yang
dikualifikasikan sebagai keadaan memaksa atau force majeur. Ini adalah
kejadian yang timbul di luar kehendak para pihak dan menimbulkan implikasi
pada pekerjaan jasa konstruksi yang perlu juga diatur, misalnya terjadi bencana
banjir atau gempa bumi dan lain-lain.
11. Klausul Kegagalan Bangunan
Salah satu klausul yang perlu dimasukan dalam dokumen kontrak yaitu
mengenai kegagalan bangunan. Klausul ini merupakan ketentuan dalam
perjanjian. Hal ini berisi tentang kewajiban para pihak jika terjadi kegagalan
bangunan.
12. Klausul Perlindungan Pekerja
Pekerja yang mengerjakan jasa kontruksi seharusnya dilindungi dalam
rangka keselamatan dan kesehatan kerja. Klausul ini bisa merujuk pada
Undang-undang ketenagakerjaan dan peraturan keselamatan kerja.
13. Klausul terhadap Lingkungan
Klausul yang mengatur tentang pemenuhan kewajiban yang berkenaan
dengan lingkungan, seperti AMDAL.
CAKRAWALA
DOKUMEN KONTRAK
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Langkah Kegiatan:
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu untuk mengerjakan kegiatan
berikut ini!
Ketua Kelompok :.. ....................
Nama Anggota :.. .............................. ............................................................
..........................
2. Diskusikan bersama kelompokmu mengenai apa yang dimaksud dengan
manajemen proyek dan beberapa istilah berikut:
Dokumen kontrak: …………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Tujuan:
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..
Isi dokumen kontrak:
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang
pengertian, dokumen kontrak pada proses pekerjaan konstruksi. Dari semua materi
yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit
dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun guru, supaya pemahamannya
lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, agar
peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pasal 2
Awal/ Mulai pekerjaan
Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal dalam
SPK (surat perintah kerja) pelaksanaan pekerjaan, pihak kontraktor/
Pemborong harus sudah memulai melaksanakan pembangunan
fisik secara nyata di lapangan. Apabila setelah 14 (empat belas) hari
kontraktor/ Pemborong yang ditetapkan belum juga melaksanakan
pembangunan fisik secara nyata di lapangan, maka akan diberlakukan
ketentuan yang telah dibuat dan disepakati oleh Pemberi Kerja/ Owner.
Pasal 3:
MOBILISASI
Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai berikut:
3.1. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar alat-
alat konstruksi yang diajukan bersama penawaran, dari tempat
pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.
3.2. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sebelum kerja kontraktor/ Pemborong
harus menyerahkan program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas
untuk disetujui.
Pasal 4
PAPAN NAMA PROYEK
kontraktor/ Pemborong harus memasang Papan Nama Proyek sesuai
dengan ketentuan yang berlaku atas biaya kontraktor/ Pemborong.
Pasal 5
RENCANA KERJA
5.1.Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor/ Pemborong
wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan
berupa bar chart dan S-curve bahan dan tenaga.
5.2.Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 8 (delapan)
hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima oleh
MATERI PEMBELAJARAN
Pasal 6
KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA
6.1.Selama masa pekerjaan, kontraktor/ Pemborong harus senantiasa
memelihara kebersihan lokasi pekerjaan, setiap saat sampah-sampah
pekerjaan selalu diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat yang telah
ditentukan.
6.2. kontraktor/ Pemborong berkewajiban menyediakan kotak PPPK di tempat
pekerjaan.
6.3.Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa
pemeliharaa kontraktor/ Pemborong bertanggung jawab atas
keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan peralatan teknis
serta konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas.Dalam hal terjadinya
kerusakan-kerusakan, maka kontraktor/ Pemborong harus bertanggung
jawab untuk memperbaikinya.
6.4.Apabila terjadi kecelakaan, kontraktor/ Pemborong selekas mungkin
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan
yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu.
6.5.Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri pekerjaan Umum dan
Menteri Tenaga Kerja Nomor 30/ KPTS/ 1984 dan Kep-07/ Men/ 1984
tanggal 27 Januari 1984 tentang Pelaksanaan peraturan Pemerintah
Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada
kontraktor Induk maupun Sub kontraktor yang melaksanakan proyek-
proyek Departemen pekerjaan Umum, Pihak kontraktor/ Pemborong yang
sedang melaksanakan pembangunan/ pekerjaan agar ikut serta dalam
program ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin
Proyek.
Pasal 7
TENAGA DAN SARANA KERJA
kontraktor/ Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-
bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-
bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan
pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan
selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai
dengan sempurna sampai dengan diserah-terimakannya pekerjaan tersebut
kepada Pemberi Tugas.
7.1. TENAGA KERJA/ TENAGA AHLI
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan
jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
7.2. PERALATAN BEKERJA
Menyediakan alat-alat bantu seperti mesin las, alat bor, alat-alat
MATERI PEMBELAJARAN
Pasal 8:
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
8.1. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
Untuk menghindari klaim dari ‘User’/ Proyek dikemudian hari, maka
kontraktor/ Pemborong harus betul-betul memperhatikan pelaksanaan
pekerjaan struktur dengan memperhitungkan “ukuran jadi (finished)”
sesuai persyaratan ukuran pada gambar kerja dan penjelasan RKS.
kontraktor/ Pemborong wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan
mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan
pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh
Konsultan Pengawas.
8.2. STANDAR YANG DIPERGUNAKAN.
Semua pekerjaan yang akan silaksanakan harus mengikuti Standar
Normalisasi Indonesia, Standar Industri Konstruksi, peraturan Nasional
lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan, antara lain:
a. PUBI-1982: peraturan bahan Bangunan di Indonesia.
b. NI-3 PMI PUBB 1970: peraturan Umum bahan Bangunan di Indonesia.
c. NI-8: peraturan Semen Portland Indonesia.
d. NI-10: Bata Merah Sebagai bahan Bangunan.
e. PPI-1979: Pedoman Plumbing Indonesia.
f. PUIL-1977: peraturan Umum Instalasi Listrik.
g. PPBI-1984: peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia.
h. SII: Standar Industri Indonesia.
i. SKSNIT-15-1991-03(PBI-1991): peraturan beton Bertulang
Indonesia.
j. AVWI: peraturan Umum Instalasi Air.
MATERI PEMBELAJARAN
Pasal 9:
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
9.1.Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai
segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/
pekerjaan, baik bersifat teknis maupun administratif.
9.2.Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak kontraktor/ Pemborong harus
memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan
sebenarnya.
9.3.Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat oleh
Pengawas Lapangan dari Konsultan Pengawas.
9.4.Laporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya, harus
diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk bahan monitoring.
Pasal 10:
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
10.1.Bila gambar yang men yang kut spesifikasi
teknis tidak sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat/ berlaku adalah RKS.
10.2.Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignemen, lokasi seksi
(bagian) dan detailgambar mungkin akan dilakukan didalam waktu
pelaksanaan kerja. kontraktor/ Pemborong harus melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan spesifikasinya, dan
tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam
gambar atau dari ketidak-sesuaian antara gambar dan spesifikasinya.
Setiap deviasi dari karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar dan
spesifikasi atau gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan
darurat konstruksi atau lain-lainnya, akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas dan disahkan secara tertulis.
10.3.UKURAN.
10.3.1.Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam Gambar Kerja dan
Gambar Pelengkap meliputi:
a. As–as
b. Luar–luar
c. Dalam–dalam
d. Luar-dalam.
10.3.2.Ukuran-ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam
Centi meter (cm)untuk pekerjaan Arsitektur dan Sipil, dan ukuran
Milimeter (mm) untuk pekerjaan Baja dan Mekanikal/ Elektrikal.
10.3.3.Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur, pada
dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan jadi/ selesai
(“finished”).
10.4.ISTILAH.
Istilah yang digunakan berdasarkan pada
masing-masing disiplin adalah sebagai berikut:
SD: site Development, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
dinding beton, batu kali penahan tanah, pengerasan di luar bangunan,
MATERI PEMBELAJARAN
Pasal 11:
KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN–BAHAN
11.1.Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan pekerjaan,
bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat
pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam
MATERI PEMBELAJARAN
Pasal 12:
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
12.1. bahan-bahan yang didatangkan/ dipakai harus sesuai dengan contoh-
contoh yang telah disetujui Konsultan Pengawas seperti yang
diatur dalam Pasal 13 di atas.
12.2. bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas
jelek yang dinyatakan afkir/ ditolak oleh Konsultan Pengawas,
harus segera dikeluarkan dari lokasi bangunan/ proyek selambat-
lambatnya dalam tempo 3 x 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
12.3Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh
Konsultan Pengawas/ Konsultan Perencana dan ternyata masih
dipergunakan olehPelaksana, maka Konsultan Pengawas/
Perencana berhak memerintahkan pembongkaran kembali
kepada kontraktor/ Pemborong, yang mana segala kerugian yang
diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan
kontraktor/ Pemborong sepenuhnya. Disamping itu pihak
kontraktor/ Pemborong tetap dikenakan denda sebesar 1 % (satu
per mil) dari harga borongan.
12.4.Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan
MATERI PEMBELAJARAN
Pasal 13:
SUPPLIER DAN SUB KONTRAKTOR
13.1. Jika kontraktor/ Pemborong menunjuk Supplier dan atau kontraktor
bawahan (Sub kontraktor) didalam hal pengadaan material
dan pemasangannya, maka kontraktor/ Pemborong “wajib”
memberitahukan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas/
direksi untuk mendapatkan persetujuan.
13.2. kontraktor/ Pemborong wajib mengadakan koordinasi
pelaksanaan dengan Sub kontraktor dan Supplier
bahan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
13.3. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Pengawas
di lapangan untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan
pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus sesuai
instruksi pabrik.
Pasal 14:
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
14.1. pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan
lapisan tanah permukaan, dan pembuangan serta pembersihan
tumbuh-tumbuhan dan puing-puing didalam daerah kerja, kecuali
benda-benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau
yang harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan Pasal-pasal yang
lain dari spesifikasi ini. pekerjaan ini mencakup pula perlindungan/
penjagaan tumbuhan dan benda-benda yang ditentukan harus
tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.
14.2.Konsultan Pengawas akan menetapkan batas-batas pekerjaan, dan
menentukan semua pohon, semak, tumbuhan dan benda-benda
lain yang harus tetap berada di tempatnya. kontraktor/ Pemborong
harus menjaga semua jenis benda yang telah ditentukan harus
tetap di tempatnya.
14.3.Segala obyek yang ada di muka tanah dan semua pohon, tonggak,
kayu lapuk, tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan
rintangan-rintangan lainnya yang muncul, yang tidak diperuntukan
berada disana; harus dibersihkan dan atau dibongkar serta dibuang
bila perlu. Pada daerah galian, segala tunggul dan akar harus
dibuang dari daerah galian sampai kedalaman sekurang-kurangnya
50 cm. di bawah elevasi lubang galian sesuai Gambar Kerja. Lubang-
lubang akibat pembongkaran harus di-urug dengan material yang
MATERI PEMBELAJARAN
Pasal 15:
PENGUKURAN KONDISI TAPAK & PENENTUAN PEIL + 0.00
15.1. PEKERJAAN PENGUKURAN KONDISI TAPAK.
15.1.1.Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor diwajibkan melakukan
pengukuran kondisi “existing” tapak terhadap posisi rencana
bangunan. Hasil pengukuran harus diserahkan kepada direksi/
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
15.1.2.Ketidak-cocokan yang terjadi antara Gambar Kerja dan keadaan
yang sebenarnya di lapangan, harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
15.1.3.Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya dilakukan dengan
alat-alat waterpass & theodolit.
15.1.4.Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian
kecil yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana.
15.1.5.Sebagai keharusan dari Kontrak ini dan tanpa biaya tam
bahan, kontraktor/ Pemborong harus menyediakan khusus untuk
digunakan oleh Konsultan Pengawas segala peralatan, instrumen,
personil dan tenaga survei, dan lain-lain material yang mungkin
dibutuhkan dalam memeriksa pemasangan/ pematokan (setting
out) atau untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait. Personil
dan peralatan survei harus meliputi dan tidak hanya terbatas pada:
a.Personil:
1 orang surveior ahli
1 orang pekerja surveior
b.Peralatan pengukuran (survei):
1 Wild ROS Theodolite (360 derajat)
1 Wild T0 Theodolite (360 derajat)
1 Wild NAK levels
1 pita meteran baja dengan panjang 50 m
1 steel measuring rod (4 m)
5 target poles dengan tripod
MATERI PEMBELAJARAN
Pasal 16:
PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPANBANGUNAN (BOUWPLANK)
16.1.PATOK UKUR.
16.1.1. kontraktor/ Pemborong harus membuat patok-patok untuk
membentuk garis-garis sesuai dengan gambar, dan harus
memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas sebelum memulai
pekerjaan. Bila dianggap perlu, Konsultan Pengawas dapat
merevisi garis-garis/ kemiringan dan meminta kontraktor/
Pemborong untuk membetulkan patok itu. kontraktor/ Pemborong
harus mengajukan pemberitahuan mengenai rencana pematokan
atau penentuan permukaan (level) dari bagian pekerjaan tertentu,
tidak kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam, agar susunan
patok itu dapat diperiksa. kontraktor/ Pemborong harus membuat
pengukuran atas pekerjaan pematokan dan Konsultan Pengawas
akan memeriksa pengukuran itu.
16.1.2.Patok ukur dibuat dari kayu secukupnya, berpenampang 5 x 7 cm.
tertancap kuat ke dalam tanah sedalam 100 cm. dengan bagian
yang muncul di atas muka tanah cukup untuk memberikan indikasi
peil + 0, 00 sesuai Gambar Kerja, dan di atas nya ditambahkan pipa
besi untuk mencantumkan patokan ketinggian di atas peil + 0, 00.
16.1.3.Indikasi selanjutnya selain tersebut di atas agar dicantumkan pada
patok ukur sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
16.1.4.Pada dasarnya, patok ukur ini dibutuhkan sesuai patokan ketinggian
atau peil permukaan yang ada dantercantum dalam Gambar Kerja.
16.1.5.Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi
tanda yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan
pembangunan selesai dan ada instruksi dari Konsultan Pengawas
untuk dibongkar.
16.2.PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK).
16.2.1.Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu Borneo dengan
MATERI PEMBELAJARAN
ukuran tebal 3 cm. dan lebar 15 cm., lurus dan diserut rata pada
sisi sebelah atasnya.
16.2.2.Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/ 7 dengan jarak satu
sama lain adalah 1, 50 m. tertancap di tanah sehingga tidak dapat
digerak-gerakkan atau diubah.
16.2.3.Papan bangunan dipasang sejarak 2, 00 m. dari as fondasi terluar
atau sesuai dengan keadaan setempat.
16.2.4.Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan antara satu
dengan lainnya atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh
Konsultan Pengawas.
16.2.5.Setelah selesai pemasangan papan bangunan, kontraktor/
Pemborong harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
16.2.6. kontraktor/ Pemborong harus menjaga dan memelihara keutuhan
dan ketepatan letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan
lagi.
Pasal 17:
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
17.1.KEMAJUAN PEKERJAAN
17.1.1.Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus
disediakan oleh kontraktor/ Pemborong demikian pula metode/
cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian
rupa, sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas.
17.1.2.Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan menurut
penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin
penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan, maka Konsultan
Pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah
yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN TANAH
Pasal 1
UMUM
1.1.LINGKUP PEKERJAAN
pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu dan tidak
terbatas pada:
a. pekerjaan galian, pengurugan, pemadatan dan perataan tanah; dan
b. pekerjaan perbaikan/ urugan kembali.
1.2. PERSIAPAN PELAKSANAAN.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor/ Pemborong harus mempelajari dengan
seksama Gambar Kerja. kontraktor/ Pemborong harus sudah memperhitungkan segala
MATERI PEMBELAJARAN
Pasal 2
PEKERJAAN TANAH
pekerjaan tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang/ galian di tanah dan termasuk
pengurugan/ pemadatan tanah kembali yang diperlukan untuk:
a. Fondasi Bored Pile, Poer dan Sloof;
b. Perataan (cut/ fill); dan
c. Galian lain yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan atau Konsultan Pengawas.
2.1.MACAM GALIAN.
Penggalian dibagi dalam macam-macam jenis, yaitu:
2.1.1.Galian tanah biasa.
Galian tanah biasa mencakup semua galian yang bukan galian batu, galian
konstruksi atau galian material dan bahan baku lainnya.
2.1.2.Galian batu.
Galian batu terdiri dari pekerjaan menggali/ membongkar batu-batuan pada
daerah galian yang menurut pendapat Konsultan Pengawas harus dilakukan
pembongkaran.
2.1.3.Galian konstruksi/ obstacle.
Galian konstruksi/ obstacle adalah semua galian selain dari galian tanah dan
galian batu dalam batas pekerjaan yang disebut dalam spesifikasi ini atau
tercantum dalam Gambar Rencana. Semua galian yang disebut sebagai galian
konstruksi terdiri dari galian lantai bangunan, galian fondasi bangunan existing,
galian perkerasan jalan/ halaman.
Pasal 3
GALIAN STRUKTUR
3.1.LINGKUP PEKERJAAN
3.1.1.Galian struktur merupakan penggalian tanah untuk bangunan struktur, sesuai
dengan batasan pekerjaan sebagaimana dijelaskan disini atau sebagaimana
tampak pada gambar. pekerjaan galian yang dijelaskan dengan pasal-pasal lain
dalam spesifikasi ini tidaklah digolongkan sebagai galian struktur.
3.1.2.Galian struktur disini tidak dibatasi hanya pada galian/ pengeboran struktur
fondasi, tapi termasuk pekerjaan galian untuk poer, sloof dan batu kali.
3.1.3. pekerjaan galian ini mencakup pengurugan kembali dengan material yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas, berikut pembuangan bahan-bahan sisa,
dan semua bahan serta peralatan lainnnya untuk menghindarkan galian dari
genangan air tanah dan air permukaan.
3.2.PERSYARATAN PEKERJAAN
3.2.1.Tata letak
kontraktor/ Pemborong bertanggung jawab atas tata letak yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum penataan, kontraktor/ Pemborong
harus menyerahkan rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari
MATERI PEMBELAJARAN
Konsultan Pengawas. Bench mark yang bersifat tetap maupun sementara harus
dijaga dari kemungkinan gangguan atau pemindahan.
3.2.2.Pengawasan
Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini, kontraktor/ Pemborong harus diwakili
oleh seorang pengawas ahli yang sudah berpengalaman dalam bidang pekerjaan
penggalian/ pengurugan, yang mengetahui semua aspek pekerjaan yang harus
dilaksanakan sesuai kontrak.
3.2.3. pekerjaan pembersihan
Semua benda di permukaan seperti pohon, akar dan tonjolan, serta rintangan-
rintangan dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah pembangunan yang
tercantum dalam gambar, harus dibersihkan, kecuali untuk hal-hal di bawah ini:
a. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda
yang tidak mudah rusak, yang letaknya minimal 1 (satu) meter di bawah
dasar poer.
b. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali, lubang bekas pepohonan dan
lubang lainnya, harus diurug kembali dengan bahan-bahan yang baik dan
dipadatkan.
c. kontraktor/ Pemborong bertanggung jawab untuk membuang sendiri
tanaman-tanaman dan puing-puing ke tempat yang ditentukan oleh
Konsultan Pengawas.
d. kontraktor/ Pemborong harus melestarikan semua benda-benda yang
ditentukan tetap berada pada tempatnya.
3.3.PENGGALIAN.
3.3.1.Sebelum memulai pekerjaan galian, kontraktor/ Pemborong harus:
a. dengan inisiatif sendiri mengambil tindakan untuk mengatur drainase
alamiah dari air yang mengalir pada permukaan tanah, untuk mencegah
galian tergenang air.
a. Memberitahu Konsultan Pengawas sebelum memulai suatu galian apapun,
agar elevasi penampang melintang dan pengukuran dapat diketahui dan
dilakukan pada tanah yang belum terganggu. Tanah yang berdekatan
dengan struktur tidak boleh diganggu tanpa ijin Konsultan Pengawas.
3.3.2.Parit-parit atau galian fondasi untuk struktur atau alas struktur, harus mempunyai
ukuran yang cukup sehingga memungkinkan perletakan atau alas fondasi
sesuai dengan ukurannya. Bagian-bagian dinding/ sisi parit harus selalu
ditopang. Elevasi dasar alas sebagaimana tampak pada gambar merupakan
perkiraan, sehingga secara tertulis Konsultan Pengawas dapat memerintahkan
peru bahan ukuran dan elevasi jika diperlukan untuk menjamin fondasi yang
kokoh.
3.3.3.Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk tempat-
tempat dimana penggunaan mesin-mesin itu dapat merusak benda-benda
yang berada didekatnya, bangunan-bangunan ataupun pekerjaan yang
telah rampung. Dalam hal ini metoda pekerjaan secara manual/ dengan
menggunakan tenaga buruh yang harus dilakukan.
3.3.4.Setiap kali galian selesai dikerjakan, kontraktor harus memberitahu Konsultan
Pengawas mengenai hal itu dan pembuatan Lapisan Sirtu, Lantai Kerja atau
MATERI PEMBELAJARAN
3.4.AIR TANAH.
3.4.1. Bila air tanah muncul ketika sedang dilakukan galian struktur, maka kontraktor/
Pemborong harus segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencegah air menggenangi galian dan alas struktur.
3.4.2. Pemeliharaan saluran.
Bila tak diijinkan, penggalian tak boleh dikerjakan di luar caisson, palung,
cofferdam, dan saluran air yang berdekatan dengan fondasi tidak boleh
terganggu tanpa ijin Konsultan Pengawas.
Pasal 4
URUGAN DAN PEMADATAN
4.1. PEKERJAAN URUGAN.
pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah ini untuk:
a. Semua galian sampai permukaan yang ditentukan dengan kepadatan CBR 2%
atau sesuai Gambar Kerja.
b. Semua tanah lantai bangunan sampai permukaan yang ditentukan dengan
kepadatan CBR 3% atau sesuai Gambar Kerja.
c. Terkecuali untuk tempat tertentu/ khusus, kepadatan tanahnya seperti
tercantum dalam Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan Pengawas/ Konsultan
Perencana.
4.2. BAHAN URUGAN.
bahan urugan yang dipakai/ digunakan adalah tanah merah atau
pasir urug darat yang memenuhi syarat sebagai bahan urugan.Tanah
bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan
urugan, kecuali apabila tanah tersebut memenuhi persyaratan sebagai
bahan urugan dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara stripping
setebal + 30 cm. bahan-bahan urugan yang sudah di lokasi pengurugan tetapi
tidak memenuhi standar, harus dibuang dan diganti oleh kontraktor/ Pemborong
atas biaya sendiri.
4.3.PENGURUGAN
4.3.1.Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area/ lokasi harus sudah bersih dari
humus, akar tanaman, benda-benda organis, sisa-sisa bongkaran dan bahan lain
yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan ini.
MATERI PEMBELAJARAN
4.3.2.Urugan harus bebas dari segala macam bahan yang dapat membusuk, sisa
bongkaran, dan atau yang dapat mempengaruhi kepadatan urugan. Tanah urugan
dapat diambil dari bekas galian atau yang didatangkan dari luar atas dan atau
telah disetujui Konsultan Pengawas.
4.3.3.Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis dan langsung dipadatkan
sampai mencapai permukaan/ peil yang diinginkan. Ketebalan perlapis setelah
dipadatkan tidak boleh melebihi 20 cm. Setiap kali penghamparan harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
lapisan di bawahnya telah memenuhi kepadatan yang disyaratkan, dan seluruh
prosedur pemadatan ini harus ditulis dalam Berita Acara yang disetujui Konsultan
Pengawas.
a. Lapisan tanah lunak (lumpur) yang ada harus dihilangkan dengan dikeruk,
sebelum pekerjaan pengurugan dimulai. Pada saat pengerukan dan
pengurugan, daerah ini harus dikeringkan;
a. Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan deras.
Jika permukaan lapisan yang sudah dipadatkan tergenang oleh air,
kontraktor/ Pemborong harus membuat alur-alur pada bagian teratas untuk
mengeringkannya sampai mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan
kembali; dan
b. Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai elevasi sesuai
yang tercantum dalam Gambar Kerja.
4.3.4.Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun, jalan dan perkerasan, tidak
perlu dipadatkan dengan mesin pemadat, cukup ditimbris dengan tangan.
4.4.PEMADATAN
4.4.1. Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pembangunan harus
dikeringkan terlebih dahulu.
4.4.2. kontraktor/ Pemborong harus bertanggung jawab atas ketepatan penempatan
dan pemadatan bahan-bahan urugan dan juga memperbaiki kekurangan-
kekurangan akibat pemadatan yang tidak cukup.
4.4.3. kontraktor/ Pemborong harus menetukan jenis ukuran dan berat dari alat yang
paling sesuai untuk pemadatan bahan urugan yang ada. Alat-alat pemadatan
ini harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
4.4.4. Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap
lapisan maksimum 30 cm. dan dipadatkan sampai mencapai paling sedikit
90% (modified proctor) dari kepadatan kering maksimum seperti yang
ditentukan dalam AASHTO T 99.
4.4.5. Pelaksanaan pemadatan harus dilakukan dalam cuaca baik. Apabila
hari hujan, pemadatan harus dihentikan. Selama pekerjaan ini, kadar
air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2 % kadar air optimum.
4.4.6. kontraktor/ Pemborong diwajibkan melakukan tes kepadatan tanah
apabila diminta oleh direksi/ Konsultan Pengawas, sebanyak titik yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas, yang harus disaksikan oleh Konsultan
Pengawas dan dibuatkan laporan tertulis untuk tiap titik meliputi area 150
m2.
MATERI PEMBELAJARAN
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1
PEKERJAAN STRUKTUR BETON
1.1.PERSYARATAN MUTU
1.1.1.Mutu beton
Persyaratan konstruksi beton, syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton secara
umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Hal men yang kut pekerjaan
beton dan struktur beton harus sesuai dengan standar yang berlaku yaitu:
a. Tata Cara Perhitungan Kekuatan Struktur beton Untuk Bangunan Gedung (SK
SNI T-15-1991-03);
b. peraturan Umum beton Indonesia (PUBI, 1982);
c. Standar Industri Indonesia (SII);
d. peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, 1983;
e. peraturan Perencanaan Tahan Gempa Untuk Gedung (PPTGUG, 1983); dan
f. Mutu dan karakteristik beton yang dipergunakan untuk struktur bangunan ini
harus mempunyai minimal, sebagai berikut:
a) Fondasi Pelat beton setempat: K-225
b) Sloof beton : K-225
c) Kolom dan Balok Baja WF: K-225
d) Pelat Lantai dan Atap Dak: K-225
e) Sloof, Kolom dan Ring Balok Praktis: K-175
b.Adukan beton.
Adukan beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini
harus beton Readymix, kecuali ada pertimbangan lain pada bagian-bagian
tertentu dapat menggunakan beton konvensional yang sebelumnya sudah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/ Konsultan Pengawas
c.Lantai Kerja
Seluruh beton untuk lantai kerja adalah
beton rabat dengan campuran 1pc: 3ps: 5kr.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara
5 mm. sampai dengan 25 mm. dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Sisa di atas ayakan 31, 5 mm, harus 6 % berat;
b) Sisa di atas ayakan 4 mm harus berkisar antara 90% dan 98% berat; dan
c) Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah
maksimum 60% dan minimum 10% berat serta harus menyesuaikan
dengan semua ketentuan-ketentuan yang terdapat di NI-2 PBI-1971.
Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika diperiksa oleh
Konsultan Pengawas ternyata tidak sesuai dengan ketentuan gradasi, maka
kontraktor harus menyaring kembali atau mengolah kembali bahannya atas
bebannya sendiri, untuk menghasilkan agregat yang dapat disetujui Konsultan
Pengawas.
1.2.3.A i r
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi/ mortar dan spesi
harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah, garam dan
kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. Air tersebut
harus diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Konsultan
Pengawas untuk menetap-kan sesuai tidaknya dengan ketentuan-
ketentuan yang ada di dalam PBI-1971 untuk bahan campuran beton.
1.2.4.Baja Tulangan
a. Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan
standar Indonesia untuk beton NI-2, PBI-1971, atau ASTM Designation A-15,
dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas berhak
meminta kepada kontraktor, surat keterangan tentang pengujian oleh
pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan, untuk persetujuan
Konsultan Pengawas sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap bagian
konstruksi seperti tercantum di dalam gambar rencana.
b. Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat,
minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi
daya lekat antara baja tulangan dengan beton.
c. Khusus untuk pelat lantai apabila pada gambar menggunakan wiremesh,
maka yang digunakan adalah tipe deform (ulir) produk UNION METAL atau
BRC LYSAGHT.
1.2.5.Cetakan (bekisting)
a. bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai multiplex dengan tebal
minimum 12 mm. bekisting dari multiplex tersebut harus diperkuat dengan
rangka kayu Borneo Super ukuran 5/ 7, 6/ 10, 6/ 12 dan sebagainya, untuk
mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain
yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/ Konsultan Perencana.
b. Steiger/ pen yang ga bekisting harus terdiri dari pipa-pipa besi standar
pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak diperkenankan memakai bambu.
MATERI PEMBELAJARAN
NI-2 PBI-1971. Bilamana tidak ditentukan lain, kuat tekan dari beton
adalah selalu kekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang bersisi 15
cm. (0, 003375 m3) diuji pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil
pengujian benda-benda uji harus memberikan hasil σ’bk (kekuatan tekan
beton karakteristik) yang lebih besar dari yang ditentukan di dalam tabel,
4.2.1. PBI-1971.
c. Umur benda uji pada saat pengujian harus dilaksanakan pada
umur 7, 14, atau 28 hari sesuai dengan kesepakatan dengan
Konsultan Pengawas yang tertuang dalam risalah rapat.
MATERI PEMBELAJARAN
dasar cetakan sesuai butir 1.3.4.b. tersebut di atas, serta harus mempunyai jarak tetap
dan tertentu untuk setiap bagian-bagian konstruksi sesuai dengan gambar rencana.
1.3.5. pekerjaan Sambungan Baja Tulangan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari
yang ditunjukkan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas. Overlap pada sambungan-sambungan tulangan harus
minimal 40 kali diameter batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti di
dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
1.3.6. pekerjaan Konstruksi Cetakan
a. Semua cetakan harus teliti, kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat
dicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran
beton.
b. Semua cetakan beton harus kokoh.Sebelum beton dicor, permukaan dari
cetakan-cetakan (bekisting) harus dilaburi/ diminyaki dengan minyak bekisting
yang dapat mencegah secara efektif melekatnya beton pada cetakan, dan
akan memudahkan melepas bekisting/ cetakan beton. Penggunaan minyak
bekisting ini harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan
mengakibatkan kurangnya daya lekat.
c. Alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-
cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai, harus
tersedia.
d. Pen yang ga cetakan (steiger) harus bertumpu pada fondasi yang baik dan
kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama
pelaksanaan.
MATERI PEMBELAJARAN
d. beton boleh dicor hanya ketika Konsultan Pengawas atau yang ditunjuk serta
Staf kontraktor ada dilokasi pekerjaan, dan persiapannya betul-betul telah
memadai.
Pasal 2
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA
2.1. LINGKUP PEKERJAAN.
yang termasuk pekerjaan struktur baja adalah seluruh pekerjaan atap baja
sesuai dengan gambar-gambar pelaksanaan, termasuk didalamnya tapi tidak
terbatas pada:
2.1.1. pekerjaan pengadaan dari semua peralatan, perlengkapan, tenaga serta bahan-
bahan seperti pelat, profil, baut, angker dan lain-lain menurut kebutuhan sesuai
dengan gambar kerja dan persyaratan-persyaratan teknis pelaksanaan.
2.1.2. pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi kolom, ring balok, atap baja,
dan gording, sambungan, pengelasan, sambungan dengan baut dan lain-lain
sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
2.4.7. pekerjaan peru bahan dan pekerjaan tam bahan di lapangan pada waktu
pemasangan yang diakibatkan oleh kekurang-telitian atau kelalaian kontraktor,
harus diganti dan dilaksanakan atas biaya kontraktor.
2.4.8. kontraktor dapat diminta untuk memberikan surat keterangan tentang pengujian
oleh pabrik (laboratorium) untuk bahan konstruksi baja yang digunakan.
2.4.9. pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang
tertera dalam gambar, lengkap dengan pen yang ga-pen yang ga, alat untuk
memasang dan menyambungnya, pelat-pelat siku peralatan penunjang untuk
presisi dari komponen maupun pekerjaan nya sendiri.
2.4.10. pekerjaan harus berkualitas kelas I, semua pekerjaan ini harus diselesaikan
bebas dari puntiran, tekanan dan harus dikerjakan dengan teliti untuk
menghasilkan tampak yang rapi sekali.
2.6. PEMASANGAN.
2.6.1.Pemasangan rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm. dari Asnya.
Kemudian juga elemen-elemen vertikal harus tegak lurus dengan bidang
MATERI PEMBELAJARAN
BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1
PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN
1.1. LINGKUP PEKERJAAN.
pekerjaan yang dimaksud meliputi:
a. pekerjaan adukan pasangan batu kali;
b. pekerjaan adukan pasangan bata ringan (hebel); dan
c. pekerjaan adukan lain seperti tercantum dalam gambar kerja.
1.2. PERSYARATAN BAHAN.
1.2.1. Semen.Mortal
Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Buku Rencana Kerja dan
Syarat-syarat Teknis Struktur.
1.2.2. Pasir.
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang tajam, bersih
dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan-bahan organis.
1.2.3. Air.
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, basa, garam, bahan organik
dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
1.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
1.3.1. Campuran adukan yang dimaksud adalah campuran dalam
volume. Cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 (tiga) menit.
1.3.2. Jenis adukan.
a. Adukan biasa adalah campuran 1pc: 4ps dan 1pc: 5ps.
Adukan ini untuk pasangan batu bata dan batu tempel serta untuk menutup
semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, yang
dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
b. Adukan kedap air adalah campuran 1pc: 3ps.
Aduk plesteran ini untuk:
Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar/ tepi luar bangunan.
Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang
MATERI PEMBELAJARAN
disyaratkan harus kedap air hingga ketinggian 150 cm. dari permukaan lantai.
Semua pasangan bata di bawah permukaan tanah hingga ketinggian sampai 20 cm.
dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
1.3.3. Semua jenis adukan tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga
selalu dalam keadaan segar dan belum kering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
Pasal 2
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
2.1. LINGKUP PEKERJAAN.
pekerjaan yang dimaksud meliputi:
a. pekerjaan fondasi pasangan batu kali; dan
b. pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
MATERI PEMBELAJARAN
a. Pembuatan dinding.
b. pekerjaan pasangan lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
3.2. PERSYARATAN BAHAN
3.2.1. Bata Ringan (Habel)
Batu ringan yang digunakan bata celkone ex. lokal dengan kualitas terbaik yang
disetujui
Konsultan MK, siku dan sama ukurannya 10x20x40. Sebelum pengadaan
bahan ini, kontraktor diwajibkan mengajukan contoh, disertai data teknis dari
batu bata yang akan dipakai kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
3.2.2. Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.1.
3.2.3. Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.2.
3.2.4. Air.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.
3.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
3.3.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus memperhatikan
detail bentuk profil, sambungan dan hubungan dengan material lain dan
melaksanakannya sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
3.3.2. pasangan bata ringan/ bata celkone, dengan menggunakan aduk MU-300, PM-
100 Pada saat diletakkan
3.3.3. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/ siar-siar harus dikerok rata dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air
3.3.4. Pemasangan harus baik sehingga ketebalan aduk spesi harus sama setebal
1 cm. Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan baik dan
penuh.
3.3.5. pasangan dinding bata ringan sebelum diplester dengan MU-301, PM-200 harus
dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar telah dikerok serta dibersihkan
3.3.6. Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci
atau dipasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembapan air keluar
dalam dinding/ berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan acian dengan
MU-200, PM-300
3.3.7. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum
8-10 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis pekerjaan
pemasangan harus benar-benar vertikal dan horizontal. Pengukuran dilakukan
dengan tiang lot dan harus diukur dengan tepat.
3.3.8. Bidang dinding 1/ 2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan
kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12/ 12 cm, dengan
tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm.
Pasal 4...................dst
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Tugas peserta didik adalah menganalisis tentang dokumen RKS suatu pekerjaan
Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan serta mempresentasikannya. Tugas
dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang telah disepakati dengan
guru mata pelajaran.
J u d u l Menganalisis Isi Dokumen RKS
Kegiatan :
J e n i s Tugas Kelompok
Kegiatan :
TUGAS MANDIRI
jelaskan!
4. Salah satu hal penting dalam dokumen RKS adalah peraturan administrasi,
bagian ini menjelaskan tentang tatacara administrasi yang harus dilakukan
selama pelaksanaan proyek pekerjaan coba sebutkan hal-hal penting yang
ada pada bagian ini, jelaskan!
5. Jelaskan menurut pendapatmu mengapa dalam menyusun RKS harus dibuat
selengkap mungkin, dengan maksud agar didalam pelaksanaan pekerjaan
tidak timbul kesulitan!
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, para peserta didik tentu menjadi paham
tentang Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pada pekerjaan Konstruksi
Gedung, Jalan dan Jembatan Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab
ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan
dengan teman maupun guru, agar pemahamannya lebih maksimal untuk bab
ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, dan peserta didik lebih siap
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
BAB
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
V
BAB V SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Jenis-Jenis Spesifikasi
a. Spesifikasi Produk Akhir (End Result Specification/ Performance Specification)
adalah jenis Spesifikasi dimana yang dipersyaratkan adalah dimensi dan kualitas
produk akhir yang harus dicapai, tanpa mempersoalkan metode kerja untuk
mencapai hasil akhir tersebut;
b. Spesifikasi Proses Kerja (Process Specification) adalah jenis spesifikasi dimana
yang diatur adalah semua ketentuan yang harus dilaksanakan selama proses
pelaksanaan pekerjaan. dengan mengatur semua proses pelaksanaan pekerjaan,
diharapkan hasil kerja akan diperoleh sesuai dengan yang diinginkan; dan
c. Spesifikasi Bertahap (Multi Step and Method Specification) merupakan jenis
Spesifikasi yang mengatur semua langkah, material, metode kerja, dan hasil kerja
yang diharapkan.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
a. pekerjaan Struktur
Pada bagian ini berisi mengenai pekerjaan-pekerjaan utama yang
menyokong berdirinya suatu bangunan seperti fondasi dan struktur-
struktur bangunan, yang penggunaan bahannya bisa berupa beton
bertulang, kayu, baja, dan bahan lainnya. Spesifikasi teknis pekerjaan
nyapun dibuat disesuaikan dengan jenis bahan dan pekerjaan nya.
MATERI PEMBELAJARAN
b. pekerjaan Arsitektur
Pada bagian ini berisi mengenai pekerjaan pasangan, kusen, kaca,
plafond dan lainnya mengenai penyempurnaan bentuk dan tampilan dari
suatu bangunan sampai pada pekerjaan finshing.
d. pekerjaan Site
pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan penyempurnaan site sekitar
bangunan seperti pekerjaan taman, parkir, pasangan paving block
halaman dan pekerjaan lainnya dalam hal memperindah tampilan luar
dan kenyamanan bangunan.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.7 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan finsihing site exterior
Sumber http:// wap.mi.baca.co.id
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.9 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan perkerasan jalan kaku
Sumber: https:// sahdieng.blogspot.com/ 2017/ 04/ pekerjaan -perkerasan-kaku.html
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.13 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. struktur pada pekerjaan jembatan
Sumber: https:// ilmunyaorangsipil.blogspot.com/ 2017/ bekisting -formwork-.html
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.14 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. pengaman pda pekerjaan jembatan
Sumber: http:// kawijaya.net/ service/ guardrail-pengaman-jalan/
Gambar 5.14 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. DPT pada pekerjaan jembatan
Sumber: https:// beritadelapan.com/ proyek-jembatan-naga/
MATERI PEMBELAJARAN
e. pekerjaan Drainase
Seperti halnya dalam pekrjaan jalan pekerjaan drainase pada jembatan
menjadi bagian penting dalam pekerjaan konstruksi jembatan, sebab
kondisi genangan air dapat mengakibatkan kerusakan pada konstruksi
jembatan. pekerjaan drainase perlu direncanakan untuk mempertahankan
umur konstruksi jembatan dan spesifikasi teknis pekerjaan nya disertakan
dalam dokumen RKS
Gambar 5.14. Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. drainase pada pekerjaan jembatan
Sumber:https:// beritadelapan.com/ proyek-jembatan-naga/
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
g. Pengecoran beton
1) Pengecora beton dalam bekesting harus diselesaikan sebelum
beton mengeras, yaitu sebelum 30 menit pada keadaan
normal.
2) Pengecoran harus dilakukan secara kontinu untuk satu bagian
pekerjaan, pemberhentian pengecoran tidak dibenarkan
tanpa persetujuan direksi.
3) Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus
memenuhi persyaratan di dalam PBI1997. Pengecoran tidak
boleh dilakukan pada waktu hujan kecuali apabila kontraktor
telah mengadakan persiapan-persiapan untuk itu serta
disetujui oleh direksi.
5. Pembongkaran bekisting
a. Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting sebelum mencapai
kekuatan sesuai PBI 1977 Bab 5 ayat 8 (hal 51).
b. Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian
pekerjaan beton mendapat tekanan melebihi perhitungan, maka
tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting nya untuk jangka
waktu selama keadaan itu berlangsung. Harus ditekankan
bahwa tanggung jawab terhadap keamanan beton sepenuhnya
pada kontraktor sertaharus memenuhi peraturan mengenai
pembongkaran bekisting pada PBI1971.
c. kontraktor wajib memberitahukan direksi pada waktu akan
membongkar bekisting bagian-bagian pekerjaan beton yang
penting serta mendapatkan persetujuan direksi, tetapi hal ini tidak
mengurangi tanggung jawab atas hal tersebut.
d. Pembongkaran bekisting/ mall beton dapat dibongkar setelah
berumur 3 (tiga) minggu, kecuali beton praktis, bila dianggap perlu
dapat dibongkar setelah berumur 3–7 hari dengan persetujuan
direksi.
MATERI PEMBELAJARAN
................ ........
Team Leader
Diketahui:
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
................
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
Pengertian Spesifikasi
Specification is a statement of the
attributes of a product process or
services (Kenneth Lysons ; 2000)
1. Spesifkasi berfungsi sebagai
media komunikasi dan
perbandingan.
2. Spesifkasi dibuat oleh owner
melalui perencana, maka
spesifkasi memberikan
Gambar 5.16 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pekerjaan
penjelasan informasi kepada
Sumber:https:// inetgrc.blogspot.com/ 2019/ 07/ con- penyedia mengenai apa
toh-company-profile-jasa-konstruksi.html yang dibutuhkan user =>
Komunikasi.
3. Spesifkasi yang ditawarkan oleh penyedia, menyediakan deskripsi dari
produk yang ditawarkan => perbandingan.
Penyusunan Spesifkasi Teknis dimulai dari identifkasi kebutuhan, kemudian
menentukan persyaratan (determining requirements), dan deskripsi elemen kunci
spesifkasi.
Spesifikasi teknik umumnya meliputi:
1. Karakteristik fisik (dimensi, kekuatan, dsb.);
2. Detil desain;
3. Toleransi;
4. material yang digunakan;
5. Metode produksi/ pelaksaaan;
6. Persyaratan pemeliharaan; dan
7. Persyaratan operasi.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, para peserta didik tentu menjadi paham
tentang Spesifikasi Teknis pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan.
Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut
peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun
guru, agar pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya
karena saling keterkaitan, dan peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan/
material untuk membuat infrastruktur seperti batu, tanah dan kayu. Selanjutnya
setelah ditemukan bahan bahan/ material tambang seperti bahan/ material logam
dan mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah yang
dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan.
Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan bahan/ material bangunan dari
hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahan dasarnya diambil dari alam.
Saat ini seiring dengan kemajuan teknologi dan material industri berpengaruh
pada perkembangan jenis bahan/ material yang diperlukan/ digunakan mengikuti
kebutuhan serta fungsinya pada pekerjaan konstruksi.
Berhubungan dengan estimasi biaya konstruksi/ RAB, material konstruksi
bangunan menjadi hal yang sangat penting. Selain proses pengadaannya kecepatan
atau keterlambatan datangnya material yang diperlukan pastinya akan mempengaruhi
jalannya proyek konstruksi. Masalah yang sering timbul biasanya dalam pengelolaan
bahan/ material, seperti melacak keberadaan dan jumlah dari setiap barang tersebut,
misalnya jumlah bahan yang ada digudang, bahan yang belum dikirim, jumlah bahan
yang dipesan, yang akan langsung berdampak pada proses pekerjaan konstruksi
dilapangan.
berdasarkan hal tersebut, maka perlu memperhatikan barang atau bahan/
material yang akan digunakan, seperti jumlah bahan, spesifikasi dan hal-hal lain yang
dipersyaratkan oleh pihak pengguna jasa pada dokumen RKS. Pada bab ini disajikan
materi mengenai jenis-jenis bahan-bahan/ material, spesifikasi, dan lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan konstruksi
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBARAN PERIKSA
PENERIMAAN MATERIAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
berdasarkan bagan di atas bahan/ material teknik dibagi dua yaitu bahan
logam dan non logam, yang selanjutnya menjadi beberapa jenis bahan baik yang
sipatnya alami ataupun tiruan. Pada pekerjaan konstruksi banyaknya jenis bahan/
material yang digunakan mengharuskan kita untuk mengklasifikasikan bahan/
material untuk memudahkan dalam penerapannya sesuai dengan pekerjaan
konstruksi yang sedang dilaksanakan.
1. bahan Alam
bahan alam merupakan bahan baku prorduk/ bahan dasar yang diperoleh
dan digunakan secara langsung dari bahan alam, oleh karena itu produk akhir
yang menggunakan bahan baku/ bahan dasar ini akan memiliki sifat yang
sama dengan bahan asalnya, yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
batu, keramik, kayu, karet, kulit, Celulosa dan lain-lain.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Air
Air yang digunakan untuk pencampuran dan perawatan beton harus bersih
dan bebas dari bahan–bahan yang berbahaya seperti olie, garam asam,
alkali atau bahan yang menyebabkan korosi, merusak beton atau baja
tulangan direksi Teknik dapat meminta kontraktor untuk mengganti atau
mencari air yang berasal dari suatu sumber yang bisa dipertimbangkan
dengan melakukan 9 rujukan pengujian AASHTO T. 26
c. Agregat
1) Persyaratan Umum
a) Agregat untuk pekerjaan beton terdiri dari agregat kasar dan
agregat halus. Berisi batu pecahan yang keras dan awet atau
kerikil sungai alam atau kerikil dan pasir dari sumber yang di
saring, semua agregat alam ketika akan digunakan harus dicuci;
b) Agregat tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi yang
diberikan/ dipersyaratkan;
c) Ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari-
daritiga perempat ruang bebas minimum diantara batang-batang
tulangan atau antara batang tulang dan cetakan (acuan);
d) Agregat halus bergradasi/ baik dari kasar sampai halus dengan
hampir seluruh partikel lolos Saringan 4, 75 mm;
e) Semua agregat halis bebas dari sejumlah cacat kotoran organik,
dan jikan dimintakan demikian oleh direksi Teknik harus diadakan
pengujian kandungan organik;
f) AASHTO. T.21. Setiap agregat yang gagal pada test warna, harus
ditolak; dan
g) Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi.
2) Gradasi Agregat
Apabila kontraktor dapat menunjukan dengan campuran percobaan
dan pengujian bahwan beton yang memenuhi persyratan sifat-sifat
campuran yang diuraikan dapat dihasilkan.Gradasi agregat kasar dan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
SPESIFIKASI BAHAN-BAHAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG,
JALAN DAN JEMBATAN
CAKRAWALA
CAKRAWALA
Lain halnya jika ingin membeli cat, dapat membeli secukupnya sedangkan
untuk keramik, selama bisa mengukur jumlah yang dibutuhkan, juga dapat
membeli secukupnya.
Kini kita sudah memahami beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum
membeli bahan bangunan. Semoga tips di atas bermanfaat. Selamat belajar!
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, para peserta didik tentu menjadi paham
tentang Jenis bahan/ material dan spesifikasi bahan/ material pada pekerjaan
Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada bab ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit dipahami? Coba
diskusikan dengan teman maupun guru, agar pemahamannya lebih maksimal
untuk bab ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, dan peserta didik
lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Sebuah proyek pekerjaan Jalan yang ada di wilayah kota/ kabupaten, maka
leading sector untuk pekerjaan jenis infrastruktur tersebut adalah...
a. Kementrian pekerjaan Umum Ditjen Cipta karya
b. Kementrian pekerjaan Umum Ditjen Bina Marga
c. Kementrian pekerjaan Umum Penyediaan perumahan
d. Dinas pekerjaan Umum setempat
e. Badan pengembangan Infrastruktur setempat
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
7. Meneliti dan memeriksa gambar yang dibuat oleh kontraktor sebelum tahap
serah terima pertama pekerjaan merupakan bagian dari pengendalian proyek
bagian...
a. Pengendalian uang d. Pengendalian sumber daya
b. Pengendalian mutu e. Pengendalian alat
c. Pengendalian waktu
9. Pelelangan yang diberitahukan melalui iklan atau surat kabar/ media massa serta
mencantumkan syarat-syarat bagi yang berhak mengikuti, merupakan jenis...
a. Pelelangan umum d. Pelelangan terbatas
b. Pelelangan terbuka e. Pelelangan undangan
c. Pelelangan negosiasi
10. Pelelangan yang khusus, bersipat rahasia, biasanya ditunjuk langsung oleh
direksi, untuk mengerjakan proyek rahasia dan spesialisasi pada pekerjaan
khusus dan membutuhkan kualitas yang sempurna. Jenis pelelangan ini adalah...
a. Pelelangan umum d. Pelelangan terbatas
b. Pelelangan terbuka e. Pelelangan undangan
c. Pelelangan negosiasi
11. Pelelangan yang hanya dihadiri oleh beberapa kontaraktor saja yang terpilih
merupakan jenis...
a. Pelelangan umum d. Pelelangan terbatas
b. Pelelangan terbuka e. Pelelangan undangan
c. Pelelangan negosiasi
12. Penjelasan dibawah ini yang bukan fungsi dari gambar bestek adalah...
a. Mengurangi biaya material
b. Memudahkan menyesuaikan keinginan pemilik
c. Mempermudah menghitung biaya yang dibutuhkan (RAB)
d. Mempermudah dalam hal mengurus ijin mendirikan bangunan
e. pekerjaan proyek bisa ditarget
13. Dinas pekerjaan Umum sebagai owner akan melaksanakan pelelangan terbuka
untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan jembatan. Dibawah ini pernyataan
yang bukan mengenai jenis pelelangan ini adalah...
a. Harga penawaran lebih kompetitif
b. Hilangnya kontrol terhadap pemborong yang tidak bonafide
c. Bebas terbuka dan umum
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
d. Undangan terbatas hanya untuk beberapa pemborong
e. Banyak kemungkinan pemborong melakukan pemotongan harga
14. PT. Subur adalah pemenang dalam pelelangan pembangunan kantor Dinas
Pendidikan, pada pekerjaan fondasi PT. Subur menunjuk CV. Buana sebagai
pelaksana pekerjaan tersebut. Dalam hal ini CV. Buana bertindak sebagai...
a. kontraktor d. Perencana
b. Sub kontraktor e. Pengguna
c. Pengawas
15. Kontrak pengadaan barang/ jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dengan spesifikasi tertentu
dan sistem pembayarannya berdasarkan hasil pengukuran bersama terhadap
volume pekerjaan yang telah dilaksanakan. Penjelasan di atas merupakan
pengertian dari...
a. Kontrak Lumpsum Fixed price d. Kontrak Unit price
b. Kontrak design and build e. Kontrak biaya dinegosiasikan
c. Kontrak Owner build
16. Kontrak pekerjaan dimana owner hanya menyampaikan spesifikasi dan luas lahan,
selanjutnya kontraktor merancang dan mengerjakannya. Pembayaran dilakukan
setelah proyek selesai, jenis kontrak ini disebut...
a. Kontrak Lumpsum Fixed price d. Kontrak Unit price
b. Kontrak design and build e.Kontrak biaya dinegosiasikan
c. Kontrak Owner build
17. Semua pekerjaan tercantum dalam dokumen kontrak dan dilaksanakan oleh
kontraktor dengan jumlah imbalan tetap, nilai kontrak tidak dapat diubah oleh
sebab apapun. Jenis kontrak ini disebut...
a. Kontrak Lumpsum Fixed price d. Kontrak Unit price
b. Kontrak design and build e. Kontrak biaya dinegosiasikan
c. Kontrak Owner build
18. Dokumen kontrak berisi tentang rumusan pekerjaan, hal berikut ini yang ukan
bagian dari rumusan pekerjaan adalah...
a. Lingkup pekerjaan d. Rincian pekerjaan
b. Nilai pekerjaan e. Cara pembayaran
c. Batasan waktu proyek
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
20. Pada sebuah dokumen RKS ada banyak hal/ poin-poin penting, salah satunya
peraturan mengenai perletakan peralatan konstruksi, hal ini biasanya dituliskan
pada bagian...
a. Pihak-pihak yang terlibat d. peraturan administrasi
b. Penjelasan Teknis e. Syarat Pelaksanaan
c. Penjelasan Umum
21. Pada proyek pekerjaan bangunan gedung, pekerjaan konstruksi baja ringan
dijelaskan pada dokumen RKS di pekerjaan teknis bagian...
a. pekerjaan struktur d. pekerjaan Elekrikal
b. pekerjaan sanitasi e. pekerjaan Mekanikal
c. pekerjaan arsitektur
22. Penjelasan dibawah ini yang bukan atau tidak tepat ada dalam dokumen RKS...
a. Identitas proyek berupa nama proyek, jenis, besar dan lokasi proyek.
b. Tata cara pelaksanaan sebuah pekerjaan konstruksi
c. Syarat-syarat pekerjaan dan syarat mutunya.
d. Bagian administrasi teknis memuat kelengkapan surat penawaran.
e. Selain memuat gambar perencanaan, juga memuat asbuilt drawing.
23. Berikut ini yang merupakan bagian syarat dan pelaksanaan yang tercantum dalam
dokumen RKS yang menjelaskan bagian bahan/ material adalah...
a. Letak peralatan konstruksi d. Tempat penyimpanan material
b. Time schedule e. Perlengkapan dilapangan
c. Jumlah sample yang harus diuji
24. Pada dokumen RKS, ada penjelasan teknis dibawah ini yang merupakan bagian
dari pekerjaan struktur yaitu...
b. pekerjaan Plesteran d. pekerjaan beton bertulang
b. pekerjaan Keramik e. pekerjaan Mekanikal
c. pekerjaan Plafond
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
27. Susunan perhitungan RAB yang akan diberikan kepada pemilik atau OWNER dari
konsultan perencana adalah ...
a. Daftar analisa, Daftar bahan, Daftar upah, Harga satuan pekerjaan
b. Daftar RAB, Rekapitulasi, Harga satuan pekerjaan, Daftar bahan dan upah
c. Rekapitulasi, Daftar satuan pekerjaan, Daftar RAB, Daftar bahan dan Upah
d. Rekapitulasi, Daftar RAB, Daftar harga satuan bahan, Daftar harga satuan upah
tenaga kerja, Daftar harga satuan pekerjaan, Daftar analisa satuan pekerjaan
e. Daftar analisa, Daftar satuan pekerjaan, RAB, Rekapitulasi.
29. Pada spesifikasi teknis pekerjaan dalam dokumen RKS salah satunya tentang
pekerjaan persiapan, penjelasan dibawah ini yang bukan mengenai pekerjaan
persiapan adalah...
a. pekerjaan pagar proyek
b. Pengadaan Air dan listrik kerja pada proyek
c. Penyiapan peralatan-peralatan yang dibutuhkan pada proyek
d. Proses penulangan pada pekerjaan pelat
e. Papan proyek
30. Papan ukur untuk menentukan as bangunan dan beda tinggi peil lantai, merupakan
penjelasan dari pengertian tentang...
a. Pagar Proyek d. Papan proyek
b. direksi keet e. Bouwplank
c. Pengukuran
31. Dibawah ini yang bukan ada dalam spesifikasi teknis pekerjaan jalan adalah...
a. pekerjaan dinding penahan tanah d. pekerjaan Drainase
b. pekerjaan arsitektur e. pekerjaan tanah bahu jalan
c. pekerjaan lapisan perkerasan
32. pekerjaan yang mengatur area luar untuk memperindah tampilan luar dan
kenyamanan suatu bangunan yaitu...
a. pekerjaan arsitektur d. pekerjaan finishing
b. pekerjaan site development e. pekerjaan drainase
c. pekerjaan struktur
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
33. Dalam dokumen RKS, pada spesifikasi teknis untuk pekerjaan persiapan ada
penjelasan mengenai listrik kerja. Fungsi dari pengadaan listrik kerja yang
dimaksud adalah...
a. Menyediakan listrik untuk keperluan penerangan dimalam hari.
b. Menyediakan listrik untuk keperluan direksi keet.
c. Menyediakan listrik untuk keperluan pekerja yang menggunakan alat
elektronik.
d. Menyediakan listrik untuk keperluan gudang.
e. Menyediakan listrik untuk keperluan semua hal pada pekerjaan proyek.
34. Pada spesifikasi teknis yang menjelaskan tentang pekerjan dinding penahan
tanah dalam pekerjaan konstruksi jalan, apa kegunaan dari pekerjaan tersebut...
a. Meninggikan bagian badan jalan
b. Memerlukan drainase berupa dinding penahan.
c. Pada beberapa kondisi jalan butuh dinding penahan agar tidak terkikis dan
longsor
d. Sebagai leveling drainase jalan
e. Untuk estetika jalan
36. Semen merupakan bahan/ material yang paling sering digunakan dalam pekerjaan
konstruksi. Penjelasan dibawah ini yang harus dihindari dalam pemilihan/
penyimpanan semen adalah...
a. Semen yang sudah lama tersimpan
b. Penyimpanan semen ditumpuk.
c. Semen yang mereknya tidak sama tapi kualitasnya sama
d. Penyimpanan semen harus terlindungi.
e. Disimpan ditempat yang kering.
37. Penjelasan dibawah ini yang bukan tugas dari seorang staf logistik...
a. Memilih suplier material d. Mengecek material di proyek
b. Melakukan order material e. Melakukan pengiriman material
c. Membuat daftar suplier material
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
39. Penggunaan bahan/ material pada pekerjaan konstruksi ada yang pabrikasi dan
ada yang alami, dibawah ini bahan yang termasuk bahan pabrikasi adalah...
a. Batu kali d. Kayu balok
b. Pasir beton e. Kayu lapis
c. Kayu papan
40. berdasarkan RKS ditetapkan mengenai spesifikasi bahan yang akan digunakan
pada pekerjaan sebuah konstruksi gedung. Pada pekerjaan pasangan fondasi
batu kali bahan yang digunakan adalah...
a. Batu belah, Pasir urug, PC, Air.
b. Batu belah, Pasir beton, PC, Air.
c. Batu belah, Pasir pasang, PC, Air.
d. Batu Split, Pasir pasang, PC, Air.
e. Batu Split, Pasir beton, PC, Air.
Soal Esai
Jawab pertanyaan dengan jelas dan benar!
1. Kita mengenal beberapa jenis pelelangan, salah satunya pelelangan terbuka,
jelaskan ciri dari pelelangan terbuka..................
2. Pekerjaan konstruksi akan berjalan dengan baik apabila disertai dengan
manajemen proyek yang baik pula, di dalamnya ada fungsi manajemen proyek;
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (Organisasi)
c. Actuating (Pelaksanaan Kegiatan)
d. Controlling (Pengawasan)
e. Coordinating (Koordinasi)
Jelaskan ke 5 fungsi manajemen proyek tersebut...............
3. Jelaskan pengertian dari, konsultan perencanaan, konsultan pengawasan,
kontraktor. .......................
4. Jelaskan menurut pemahaman sendiri, pada pekerjaan pasangan batu kali coba
buat spesifikasi bahan dan spesifikasi pekerjaan nya...........
5. Jelaskan berdasarkan pemahaman sendiri alasan harus dibuat spesifikasi bahan
dan spesifikasi pekerjaan. ..................
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.2 Ilustrasi jenis peralatan kecil yang biasa digunakan tukang untuk pekerjaan konstruksi
Sumber:http:// ristyatyaku.blogspot.com/ 2014/ 10/ alat-alat-kerja-tukang-konstruksi.html
MATERI PEMBELAJARAN
Masih banyak jenis peralatan kecil lainnya selain dari contoh gambar yang
disediakan baik peralatan kecil manual ataupun yang elektrik, termasuk
didalamnya alat-alat keselamatan diri (APD).
Gambar 7.3 Ilustrasi jenis peralatan yang biasa digunakan untuk pekerjaan konstruksi
Sumber:https:// www.terraconblock.com/ mengenal-alat-bangunan-dan- fungsinya -dalam-pengerjaan-konstruksi/
2. PERALATAN BESAR
Peralatan besar adalah peralatan yang diperuntukan untuk urusan pekerjaan
skala besar yang tidak memungkinkan dapat dilakukan oleh tenaga manusia
atau untuk mempercepat pekerjaan jika dibandingkan dengan menggunakan
teknik manual. Jenis peralatan besar ini pada pemakaiannya disesuaikan
dengan kondisi dan peruntukannya.
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan peralatan besar harus berhati
hati ketika menentukannya. Banyaknya jenis peralatan baik secara fungsi,
kapasitas, spesifikasi alat, ukuran, dimensi dan biaya pengadaannya,
mengharuskan kita bisa menentukan/ memilih peralatan yang dibutuhkan
sesuai dengan pekerjaan yang dikehendaki. Lebih jelasnya bisa dipelajari
dalam sub bab berikutnya mengenai jenis–jenis alat berat.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Motor Grader
c. Scrapper
MATERI PEMBELAJARAN
yang relatif jauh (± 2000 m) pada tanah datar dengan alat penggerak roda
ban. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada:
1) Karakteristik material yang dioperasikan;
2) Panjang jarak tempuh;
3) Kondisi jalan; dan
4) Alat bantu yang diperlukan.
b. Backhoe
Backhoe adalah alat berat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
penggalian yang letaknya di bawah kedudukan backhoe itu sendiri.
Fungsi backhoe sama seperti dragline dan clamshell, namun backhoe dapat
menggali dengan kedalaman yang jauh lebih teliti, juga bisa digunakan
sebagai alat pemuat.
Fungsi umum Backhoe Loader adalah melakukan penggalian, pembuatan
parit, penimbunan kembali, dan penanganan material. Alat berat ini biasa
digunakan pada:
1) Konstruksi Umum;
2) Penghancuran dan Penggalian;
3) Pembuatan Lanskap; dan
4) Pemecahan Aspal dan Pengerasan Jalan.
MATERI PEMBELAJARAN
d. Clamshell
Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal mengganti
bucket nya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan bahan-bahan
lepas, seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain-lainnya. Kemampuan clamshell
ditentukan oleh batas-batas gaya angkat crane yang diberikan. Terutama pada mobile
crane, gaya angkat diberikan secara teliti untuk menghindari tergulingnya alat.
MATERI PEMBELAJARAN
3. ALAT PENGANGKUT
Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh
yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-
alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
Alat dan mesin ini mampu mengangkut berbagai material bangunan
untuk konstruksi maupun memindahkan alat berat yang akan dipakai. Berikut
ini beberapa jenis alat pengangkut
a. Dump Truck
Truk jungkit atau truk pembuang (dump truck) adalah truk isinya dapat
dikosongkan tanpa penanganan. Truk pembuang biasa digunakan untuk
mengangkut barang semacam pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan
konstruksi.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Mobile Crane
Mobile Crane (Truck Crane) adalah crane yang terdapat langsung pada mobile
(Truck) sehingga dapat dibawa langsung pada pada lokasi kerja tampa harus
menggunakan kendaraan (trailer). Crane ini memiliki kaki (fondasi/ tiang)
yang dapat dipasangkan ketika beroperasi, ini dimaksukkan agar ketika
beroperasi crane menjadi seimbang.
MATERI PEMBELAJARAN
c. Crawler Crane
Crawler crane merupakan pesawat pengangkat material di lokasi proyek
pembangunan dengan jangkaun yang tidak terlalu panjang. Crane ini
memiliki roda-roda rantai (crawler) yang dapat bergerak ketika digunakan
pada berbagai medan. Sampai ke lokasi crawler crane diangkut menggunakan
truck trailer, dengan membongkar bagian ‘Boom’ menjadi beberapa bagian
kemudian dipasang kembali di lokasi.
5. ALAT PEMADAT
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan, maka pada lahan tersebut
perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan
jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun
perkerasan kaku. yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller,
pneumatictiredroller, compactor, dan lain-lain.
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan
menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara
lain adalah :
a. Compactor/ Tandem Roller
Tandem Roller adalah alat berat yang digunakan untuk memadatkan tanah
atau lapisan aspal. Alat pemadat dengan dua roda besi kembar depan dan
belakang yang sejajar sebagai pemadatnya, yang masing-masing dapat
bergerak sendiri-sendiri dengan bantuan tenaga hidrolis untuk menghindari
slip pada saat bekerja.
MATERI PEMBELAJARAN
b. Tamping Roller
Tamping roller adalah alat pemadatan yang berupa sheep’s foot roller.
Pemadat ini berfungsi memadatkan tanah lempung atau cam-puran pasir
dan lempung. Alat ini tidak dipakai untuk memadatkan tanah dengan butir
kasar, seperti pasir dan kerikil.
MATERI PEMBELAJARAN
b. Crusher
Crusher gyratory dapat digunakan untuk menghancurkan baik secara
primer atau sekunder, yaitu berfungsi memecah batu tahap pertama dan
tahap kedua. Istilah gyratory mengacu pada operasi alat dengan kisaran.
Gyratory crusher umumya digunakan apabila diperlukan alat yang mampu
menghasilkan produk yang berkapasitas besar.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
https:// Indonesian.alibaba.com
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, para peserta didik tentu menjadi paham
tentang Jenis Peralatan pada pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan.
Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut
peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun
guru, agar pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya
karena saling keterkaitan, dan peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya.
BAB
METODE ESTIMASI BIAYA
VIII
BAB VIII METODE ESTIMASI BIAYA
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Gambar 8.1 Ilustrasi perlunya perhitungan Anggaran Biaya pembuatan suatu bangunan
Sumber: http:// www.tukangsaya.com/ 2017/ 08/ rekapitulasi-rencana-anggaran-biaya.html,
Estimasi Biaya konstruksi atau sering disebut juga Rancana Anggaran Biaya
(RAB) merupakan bagian penting dalam sebuah dokumen proyek konstruksi. Estimasi
Biaya konstruksi bertujuan untuk mengetahui harga bagian/ item pekerjaan sebagai
pedoman untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam waktu pelaksanaan. Selain itu
supaya bangunan yang akan dibangun dapat dilaksanakan secara teratur, efektif dan
efisien.
Dalam prakteknya Estimasi biaya harus sudah dilakukan mulai dari tahap
perencanaan pada pekerjaan konstruksi. dengan begitu perkiraan biaya pekerjaan
dapat diketahui dan menghasilkan biaya yang akurat, bisa mendekati kenyataan yang
akan terjadi dalam pelaksanaannya dilapangan.
Macam-macam metode penyajiannya akan dipelajari dalam bab ini. Ketelitian dan
kecermatan dalam proses pembuatan estimasi biaya konstruksi menjadi kunci yang
bisa menghasilkan rencana anggaran biaya yang benar/ akurat.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 8.2 Ilustrasi Pentingnya Rencana Anggaran Biaya dalam perencanaan konstruksi
Sumber: https:// www.klopmart.com/ article/ detail/ rab-itu-penting,
Gambar 8.3 Ilustrasi perlunya Rencana Anggaran Biaya dalam perencanaan konstruksi
Sumber: https:// infotrainingkonsultan.com/ rencana-anggaran-biaya/ ,
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Selain kelima unsur di atas ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dan berpengaruh terhadap estimasi biaya yakni; pengaruh lokasi pekerjaan,
yang mana seorang estimator harus paham bahwa harga dilokasi satu dan
lainnya misal diperkotaan dan di pegunungan akan berbeda. Hal ini timbul
karena terdapat beberapa perbedaan yang memungkinkan bisa menyebabkan
permasalahan/ kesulitan, seperti:
a. Keterpencilan daerah/ kawasan/ tempat pekerjaan berlangsung;
b. Keterbatasan lokasi;
c. Ketersediaan tukang/ pekerja;
d. Cuaca;
e. Kerawanan dan keamanan lokasi pekerjaan; dan
f. Pertimbangan desain.
MATERI PEMBELAJARAN
Benteng pasangan
3 bata M2 42, 00 Rp 275.000 Rp 11.550.000
Rp 317.400.000
MATERI PEMBELAJARAN
Dari tabel di atas yang ditandai adalah yang dimaksud dengan harga taksiran,
yang penentuannya didasarkan pada asumsi harga per m2 luas.
Perhitungan anggaran biaya taksiran ini digunakan sebagai kontrol dari
perhitungan Anggaran Biaya Teliti atau sebaliknya.
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
Langkah Kegiatan:
1. Carilah sebuah proyek pekerjaan konstruksi (proyek konstruksi gedung, jalan
atau jembatan) beserta dengan rencana anggaran biayanya! Selanjutnya
identifikasi pekerjaan konstruksi tersebut!
Data Proyek pekerjaan :.. ..................... . ....................
Hasil Identifikasi :.. ..................... .....................................................................................
....................................................
2. berdasarkan hasil identifikasi, apa yang dimaksud dengan Estimasi Biaya
konstruksi? Dan Apa fungsinya ?
Estimasi biaya konstruksi adalah. . ..............................................................................
.............................
Fungsi Estimasi Biaya Konstruksi.. ................................................................................
.....................................................
3. Analisislah menurut pendapatmu apabila ada sebuah pekerjaan konstruksi
yang tidak menggunakan RAB!
4. Buatlah makalah berdasarkan hasil pekerjaan mu mengenai pengertian, jenis,
dan metode Estimasi Biaya Konstruksi!
5. Buat kesimpulannya!
Kesimpulan:.. .....................................................................................................................
.............................
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, para peserta didik tentu menjadi paham
tentang pengertian, unsur, jenis, metode dan manfaat dari estimasi biaya
konstruksi.
Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut
peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun
guru, agar pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya
karena saling keterkaitan, dan peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya.
BAB
METODE ANALISA HARGA SATUAN XI
BAB XI METODE ANALISA HARGA SATUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
C.
A. B. 1. Analisa harga satuan
Pengertian 1. Daftar Harga bahan- upah pekerja
Metoda Analisa bahan bangunan 2. Analisa harga satuan
Harga Satuan 2. Daftar upah pekerja bahan
3. Daftar analisa 3. Analisa harga satuan
pekerjaan
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Analisa harga satuan pekerjaan adalah beberapa metoda yang dilakukan untuk
mendapatkan nilai harga dari jenis-jenis satuan pekerjaan konstruksi yang telah
dibahas pada materi sebelumnya. Analisa harga satuan pekerjaan biasanya didasarkan
kepada beberapa ketentuan atau standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Di Indonesia yang menjadi acuan penyusunan analisa harga satuan pekerjaan
sebelum adanya Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam hal ini SNI–Pedoman Teknis–
Analisa Harga Satuan pekerjaan Bidang Gedung Cipta Karya Perumahan, adalah BOW
(Burgerlijke Openbare Werken) adalah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang
ditetapkan oleh Dir. BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A pada jaman
pemerintahan Hindia Belanda. Walaupun tidak menutup kemungkinan sampai saat ini
ada yang menggunakan metode yang didasarkan pada BOW.
Setelah menentukan standar acuan yang digunakan pada penyusunan analisa
harga satuan pekerjaan konstruksi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data
harga satuan bahan dan alat dan harga satuan upah.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
C. Daftar Analisa
DAFTARANALISASTANDARNASIONALINDONESIA(SNI)
HARGA SATUAN PEKERJAAN
ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 1000 Oh Tukang kayu Rp. -
-
0, 1000 Oh Pekerja Rp. -
-
0, 0100 Oh Kepala tukang kayu Rp. -
-
0, 0050 Oh Mandor Rp. -
-
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Overhead -
10 %
Total Jumlah -
MATERI PEMBELAJARAN
Jumlah (I) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-07.6.6.11 1 m3 Urugan pasir
bahan
1,
2000 M³ Pasir urug Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0100 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
ANALISA BIAYA PEKERJAAN FONDASI BATU KALI
SNI-07.7.6.1 1m3 pasangan Fondasi Batu Kali 1 Pc: 3 Ps
bahan
1, 2000 M3
Batu kali Rp. - -
202, 0000 Kg
Portland Rp.
0, 4850 M³ - -
Cemen/ Rp.
PC @ 50
- -
kg Pasir
Pasang
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 5000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 6000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0600 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0750 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-07.7.6.2 1m3 pasangan Fondasi Batu Kali 1 Pc: 4 Ps
bahan
1, 2000 Bh Batu kali Rp. - -
163, 0000 Kg Portland Cemen/ PC Rp. - -
@ 50 kg
0, 5200 M³ Pasir Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 5000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 6000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0600 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0750 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
bahan
70, 0000 Bh Batu bata klas I Rp. - -
9, 6800 Kg Portland Rp. - -
M³ Cemen/ PC Rp. - -
0, 0450
@ 50 kg
Pasir Pasang
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0150 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satua n
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
0, 0250 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- 1 M' pasangan Saluran Buis beton 1/ 2 U 20 cm
07.9.6.26a
MATERI PEMBELAJARAN
bahan
7, Kg Portland Cemen/ PC @ 50 Rp. - -
7760 M³ kg Pasir Pasang
Rp. - -
0,
0230
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 2000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1500 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0150 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1m Plesteran 1 Pc: 5 Ps tebal 15 mm.
2
07.10.6.5
bahan
5, 1840 Kg Portland Cemen/ PC @ 50 Rp. - -
kg
0, 0260 M³ Pasir Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 2000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1500 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0150 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 1500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0080 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- 1m' Plesteran Benangan 1 Pc: 5 Ps tebal 15 mm.
07.10.6.28
bahan
5, 1840 Kg Portland Cemen/ PC @ Rp. - -
50 kg
0, 0260 M³ Pasir Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 4000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0300 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0200 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
1, 2000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0200 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0600 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan
SNI- 1 m3 Membuat beton mutu f'c=7, 4 MPa (K 175)
07.8.6.5
bahan
326, 0000 Kg Portland Cemen/ PC @ 50 kg Rp. - -
0, 5430 M³ Pasir beton Rp. - -
0, 7620 M³ Kerikil alam 2-3 cm Rp. - -
215, 0000 Ltr Air bersih Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 6500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2750 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0280 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0830 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan
MATERI PEMBELAJARAN
07.8.6.7
bahan
371, 0000 Kg Portland Cemen/ PC Rp. - -
@ 50 kg
0, 4986 M³ Pasir beton Rp. - -
0, 7756 M³ Kerikil pecah 2-3 cm Rp. - -
215, 0000 liter Air bersih Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 6500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2750 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0280 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0830 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2600 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0260 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0050 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- 1 m2 Pasang bekisting untuk sloof 2 x pakai
07.8.6.21a
bahan
0, 0225 M³ Balok Kayu kls. III Rp. - -
0, 1500 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
0, 0500 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1300 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0130 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0025 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
bahan
0, 0400 M³ Balok Kayu kls. III Rp. - -
0, 4000 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
0, 2000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
0, 0150 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
0, 3500 Lbr Triplek 9 mm (120X240) cm Rp. - -
2, 0000 Btg Dolken kayu galam Ø-8-10/ Rp. - -
4m
Jumlah (I) -
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3300 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0330 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0060 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan
SNI- 1 m2 Pasang bekisting untuk Kolom konstruksi 2 x pakai
07.8.6.22a
bahan
0, 0200 M³ Balok Kayu kls. III Rp. - -
0, 2000 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
0, 1000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
0, 0075 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
0, 1750 Lbr Triplek 9 mm (120X240) cm Rp. - -
1, 0000 Btg Dolken kayu galam Ø-8-10/ Rp. - -
4m
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1650 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0165 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0030 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-07.8.6.24 1 m2 Pasang bekisting untuk lantai
bahan
0, 0400 M³ Balok Kayu kls. Rp. - -
III
0, 4000 Kg Paku Biasa 3-5 Rp. - -
cm
0, 2000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
0, 0150 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
0, 3500 Lbr Triplek 9 mm Rp. - -
(120X240) cm
6, 0000 Btg Dolken kayu Rp. - -
galam Ø-8-10/
4m
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 6600 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3300 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0330 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0330 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-07.8.6.26 1 m Pasang bekisting untuk tangga
2
bahan
0, 0300 M³ Balok Kayu kls. Rp. - -
III
0, 4000 Kg Paku Biasa 3-5 Rp. - -
cm
0, 1500 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
0, 0150 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
0, 3500 Lbr Triplek 9 mm Rp. - -
(120X240) cm
2, 0000 Btg Dolken kayu Rp. - -
galam Ø-8-10/
4m
Jumlah (I) -
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 3200 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3300 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0330 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0060 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
No.Analis bahan M³ M2
Jumlah -
No.Analis bahan
Jumlah -
No.Analis bahan
Jumlah -
MATERI PEMBELAJARAN
No.Analis bahan
Jumlah -
No.Analis bahan
Jumlah -
No.Analis bahan
Jumlah -
No.Analis bahan
Jumlah -
No.Analis bahan
Jumlah -
MATERI PEMBELAJARAN
No.Analis bahan
Jumlah -
No.Analis bahan
Jumlah -
No.Analis bahan
Jumlah -
Jumlah -
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEK. KAYU KAP, KUSEN, DAUN PINTU KAYU DAN LANGIT-
LANGIT
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
6, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
20, 0000 Oh Tukang kayu Rp. - -
2, 0000 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 3000 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
bahan
0, 0400 m³ Papan Kayu kls. I Rp. - -
0, 5000 Kg Lem kayu Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
2, 5000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 2500 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0500 Oh Mandor Rp. - -
MATERI PEMBELAJARAN
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan
SNI-07.11.6.5a 1m Pasang daun pintu panel KM Lapis Formika kayu kls II
2
bahan
0, 0250 m³ Papan Kayu kls. II Rp. - -
0, 0300 Kg Paku Biasa 1-3 cm Rp. - -
0, 8000 Kg Lem kayu Rp. - -
0, 5000 Lbr Formika putih 120 x Rp. - -
240
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
2, 5000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 2500 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0500 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan
MATERI PEMBELAJARAN
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
bahan
0, 0240 M³ Papan Kayu Kls. II Rp. - -
Kg Lem kayu
0, 3000 Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 8000 Oh Pekerja Rp. - -
2, 0000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 2000 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0400 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1m' Memasang jalusi kayu kls II
07.11.6.6a
bahan
0, 0600 M³ Papan Kayu kls. II Rp. - -
0, 1500 Kg Paku Biasa 1-3 cm Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 5000 Oh Pekerja Rp. - -
2, 0000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 2000 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0250 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0050 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1m' Memasang Listplank Ukuran (3 x 30) cm, Kayu Klas II
07.11.6.22
bahan
0, 0110 M³ Papan Kayu kls. II Rp. - -
0, 0500 Kg Paku Biasa 5-7 cm Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0200 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0050 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1m2 Pasang dinding pemisah Plywood rangkap, rangka kayu klas II
07.11.6.25
bahan
0, 0280 Rp. - -
M³ Balok Kayu kls. II Paku Rp. - -
0, 1500
K g Biasa 5-7 cm
0, 8600 Rp. - -
Lbr Triplek 3, 5 mm
0, 5600 Rp. - -
Kg (120X240) cm
Lem kayu
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 2000 Pekerja Tukang kayu Rp. - -
O h Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 6000
O h Mandor
0, 0600 Rp. - -
O h
0, 0100 Rp. - -
Oh
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
0, 0200 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
SNI-07.13.6.5 1m2 Pasang Plafon Calsiboard 3, 5mm uk. (120 x 240) cm.
bahan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 buah pintu fiberglass
02.10.6.5a
bahan
1, 0000 Bh Pintu fiberglass Rp. - -
0, 1200 - Perlengkapan Rp. - -
6, 0000 Kg Portland Cemen/ PC @ Rp. - -
50 kg
0, 0100 M3 Pasir Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 2000 Oh Pekerja Rp. - -
1, 4500 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 1500 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 1000 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
0, 1600 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 m' pipa PVC Tipe AW diameter 3"
02.10.6.31
bahan
1, 2000 M' Pipa PVC dia 3" Rp. - -
0, 3500 - Perlengkapan Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0810 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1350 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0135 Oh Kepala tukang batuRp. - -
0, 0041 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 m' pipa PVC Tipe AW diameter 2"
02.10.6.32
bahan
1, 2000 M' Pipa PVC dia 2" Rp. - -
0, 3500 - Perlengkapan Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0810 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1350 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0135 Oh Kepala tukang batuRp. - -
0, 0041 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 m' pipa PVC diameter 3/ 4"
02.10.6.20
bahan
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 0540 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0900 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0090 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0027 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 Bh kran air
02.10.6.35
bahan
1, 0000 Bh Kran air biasa Rp. - -
0, 0250 Bh Seal tape Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0100 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0005 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 Bh Avour
02.10.6.36
bahan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 0600 Oh Pekerja Rp. - -
0, 6000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0600 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0030 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.12.6.5 Pasang engsel pintu
bahan
MATERI PEMBELAJARAN
bahan
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 0200 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0200 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0010 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI-02.12.6.16 1 m2 Pasang Kaca tebal 3 mm
bahan
bahan
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 0150 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1500 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0150 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0008 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.12.6.18 1 m Pasang Kaca tebal 8 mm
2
bahan
MATERI PEMBELAJARAN
Jumlah (I)
-
Tenaga
0, 0300 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
Semen Warna
butiran halus
Jumlah (I)
-
Tenaga
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 6000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 4500 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0450 Oh Kepala tukang Rp. - -
batu
0, 0300 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
0, 0300 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
MATERI PEMBELAJARAN
0, 0025 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.14.6.9 1 m2 cat bidang kayu baru (1 lps plamir), 1 lps cat dasar, 3 lps
cat penutup
bahan
0, 2000 Kg Meni kayu Rp. - -
0, 1500 Kg Plamir kayu Rp. - -
0, 3500 Kg Cat kayu mutu Rp. - -
menengah
Tenaga Jumlah (I) -
0, 0700 OH Pekerja Rp. - -
0, 1050 OH Tukang cat Rp. - -
0, 0040 OH Kepala tukang cat Rp. - -
0, 0025 OH Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.14.6.10 1 m2 Water Proff 1 lapis dasar, 1 Lapis Penutup
bahan
DASAR 0, 1000 Kg Aqua Proff Rp. - -
PENUTUP 0, 2600 Kg Aqua Proff Rp. - -
Jumlah (I) -
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
0, 0200 OH Pekerja Rp. - -
0, 0630 OH Tukang cat Rp. - -
0, 0063 OH Kepala tukang cat Rp. - -
0, 0025 OH Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.14.6.11 1 m2 Pengecatan permukaan besi
bahan
MATERI PEMBELAJARAN
1, 500 Pekerja
0, 600 Tukang batu
0, 060 Kepala tukang batu
0, 075 Mandor
Jika harga satuan upah kita masukan ke dalam analisa SNI-07.7.6.1, maka
upah tenaga kerja menjadi:
1, 500 Pekerja @ Rp. 80.000,-= Rp. 120.000,-
0, 600 Tukang batu @ Rp. 100.000,-= Rp. 60.000,-
0, 060 Kepala tukang batu @ Rp. 120.000,-= Rp. 7.200,-
0, 075 Mandor @ Rp. 130.000,-= Rp. 9.750,-
Upah = Rp. 196.950,-
Dari uraian atas terlihat dengan jelas, bahwa yang dimaksud dengan upah
adalah jumlah tenaga kerja + biaya yang dibutukan untuk 1m3 pekerjaan pasangan
batu kali.
Untuk memperjelas perhitungannya, maka persamaan (analisa SNI-07.7.6.1)
di atas kita asumsikan untuk pekerjaan pasangan batu kali dengan volume
pekerjaan 100m3, maka persamaannya menjadi:
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Tenaga
1, 5000 Oh Pekerja Rp. 80.000,- - Rp.
120.000,-
0, 6000 Oh Tukang batu Rp. 100.000,- - Rp. 60.000,-
0, 0600 Oh Kepala tukang Rp. 120.000,- - Rp. 7.200,-
batu
0, 0750 Oh Mandor Rp. 130.000,- - Rp. 9.750,-
Jumlah (II) Rp. 196.950,-
Jumlah (I) + (II) Rp. 801.347,-
Over head 10 % Rp. 80.134, 70
Harga Satuan Rp. 881.481,
70
Sumber: Dokumentasi pribadi
CAKRAWALA
Analisa harga satuan pekerjaan untuk saat ini dikerjakan dengan menggunakan
aplikasi perangkat lunak. Perangkat lunak yang biasa digunakan dalam melakukan
analisa harga satuan pekerjaan adalah Microsoft Exel.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
Langkah Kegiatan:
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu untuk mengerjakan kegiatan
berikut ini!
Ketua Kelompok:.. ....................
Nama Anggota :.. .............................. ...............................................................................
................................
2. Perhatikan analisa harga satuan untuk pekerjaan 1m2 pasangan bata merah
tebal ½ bata dengan campuran speci 1PC: 3 Pasir
Tabel 9.5 Analisa Harga Satuan pekerjaan 1m2 pasangan bata merah tebal ½ bata. 1 PC: 3 Pasir
Sumber: Dokumentasi pribadi
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang
pengertian, jenis, metode dan manfaat serta menyajikan analisa harga satuan
pekerjaan. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang
menurut peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman
maupun guru, supaya pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab
selanjutnya karena saling keterkaitan, agar peserta didik lebih siap memasuki
dunia kerja yang sesungguhnya.
BAB
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN
X
BAB X PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
A. B. C.
Pengertian Konsep 1. Perhitungan volume pekerjaan
Perhitungan Perhitungan pada konstruksi gedung
Volume Volume 2. Perhitungan volume pekerjaan
Perkejaan pekerjaan pada konstruksijalan
3. Perhitungan volume pekerjaan
pada konstruksi jembatan satuan
pekerjaan
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Selain dari empat criteria perhitungan volume tersebut ada beberapa satuan
perkerjaan yang volumenya dihitung secara lumpsum (pehitungan jadi/ tanpa
analisis) dan jumlah titik atau buah. Sebagai contoh, pada pekerjaan pembersihan
lahan biasanya volumenya dihitung secara lumpsum, kemudian untuk pekerjaan Titik
Lampu volumenya dihitung secara titik atau buah.
Perhitungan volume pekerjaan tidak terlepas dari rumus-rumus dasar bangun
datar dan bangun ruang dari satuan panjang, luas, isi dan berat.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. beton Ringbalk
Cara menghitung beton ringbalk pada bangunan:
VA = b x h x p
Keterangan:
VA = Volume kolom beton ringbalk
B = Lebar beton ringbalk
H = Tebal beton ringbalk
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
∑V = Volume pasangan didnding bata merah 1:3 (trasram)
V1 = Volume pasangan didnding bata merah 1:3 setinggi 30 cm
V2 = Volume pasangan didnding bata merah KM/ WC 1:3 setinggi 160 cm
H = tinggi didnding trasram
P = panjang dinding trasram
L pintu = Luas pintu
pasangan dinding bata merah 1:5 pada bangunan
Cara menghitung volume:
V1 = (h x p)-∑Lp-∑Lj-∑Lb
MATERI PEMBELAJARAN
b. Lisplafon
Lisplafon kayu profil 5 cm (untuk ditempel pada dinding)
Cara menghitung volume:
V = ∑PLp
Keterangan:
V = Volume lisplafon
∑PLp = jumlah panjang lisplafon
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
V = Volume daun pintu
L = Lebar daun pintu
H = tinggi daun pintu
∑p = jumlah pintu
e. pekerjaan Bovenlight
Cara menghitung volume:
V = ∑ (l x p)
Keterangan:
V = volume bovenlight
L = lebar bovenlight
P = panjang bovenlight
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
Vk1-3 = volume kuda-kuda kayu 8/ 12
Vgp = volume kuda-kuda kayu balok gapit 6/ 12
H = tinggi penampang kayu
B = lebar penampang kayu
∑V = jumlah seluruh volume balok kuda-kuda dan balok gapit
MATERI PEMBELAJARAN
c. Lipslang Kayu
Cara menghitung volume:
V = ∑ LP
Keterangan:
V = Volume Lipslang
∑ Lp = panjang overstek
e. Talang jurai
Cara menghitung volume talang jurai:
V = ∑ Tj
Keterangan:
V = volume jurai luar
∑ Tj = panjang talang jurai
f. Penutup Atap
Cara menghitung volume atap genteng:
V = ∑ LA
Keterangan:
V = volume atap genteng beton warna
∑L = jumlah luas bidang atap = luas kaso reng
g. Nok genteng
Cara menghitung volume nok genteng beton :
V = ∑ Nb
Keterangan:
V = volume nok genteng beton warna
∑ Nb = jumlah genteng nok
Demikianlah item atau elemen pekerjaan dan cara menghitung
vlolumenya jika kita menghitung bangunan terutama rumah, dan untuk
pekerjaan selain rumah juga rumus yang digunakan masih tetap sama hanya
MATERI PEMBELAJARAN
Bagi kalian yang ingin menghitung volume jalan sirtu, berikut cara
untuk menghitung volumenya:
Volume per m’ dengan asumsi lebar jalan 3 meter.
Sirtu
=3 m x 1 m = 3 m2
Telford 10/ 15
=3 m x 1 m = 3 m2
Urugan sirtu bahu
((0, 15 + 0, 10)/ 2) x 2 m x 1 m’ = 0, 25 m3
Anda bisa melihat gambar dan cara perhitungannya pada gambar di atas
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 10.6 Ilustrasi Pehitungan volume jalan Burda (Lapisan Aspal 2 lapis)
Sumber:http:// 4.bp.blogspot.com/-g--uAd1-bA/ UAL6Wa2VHlI/ AAAAAAAAAQs/ U98Gho7k3zw/ s1600/ jalan+burda.jpg,
Bagi Anda yang ingin menghitung volume jalan burda, berikut cara untuk
menghitung volumenya:
Volume per m’ dengan asumsi lebar jalan 3 meter.
Burda
=3 m x 1 m = 3 m2
Telford 10/ 15
=3 m x 1 m = 3 m2
Urugan sirtu bahu
((0, 15 + 0, 10)/ 2) x 2 m x 1 m’ = 0, 25 m3
Sktesa gambar dan contoh perhitungan volume bisa Anda bisa melihat pada
gambar di atas.
C. Perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi jembatan
Ketika kita berbicara volume berarti kita bicara tentang kapasitas atau
berapa banyak ruang yang bisa ditempati, entah itu untuk bangunan persegi,
persegi panjang, balok, kerucut dan bangunan lainya. Menghitung volume
merupakan salah satu dari keseluruhan perencanaan suatu pekerjaan, seperti
dalam bangunan konstruksi misalnya ketika akan melakukan perkerasan jalan
dengan aspal harus dihitung volume aspal, dan juga ketika merencanakan
MATERI PEMBELAJARAN
pembebanan, maka volume beton dan lainya harus dihitung. Berikut ini adalah
penjelasan tentang bagaimana cara menghitung volume pekerjaan pada
konstruksi jembatan.
1. Menghitung Volume Oprit Jembatan
Jalan menuju jembatan berupa timbunan tanah adalah oprit, tepatnya
di belakang bangunan abutment. Untuk beberapa kasus ketika pelaksanaan
pekerjaan jembatan, tinggi abutment kadang berbeda dengan oprit, abutment
jembatan lebih tinggi, maka dari itu tanah dibelakang abutment harus
ditimbun dengan urugan tanah kemudian dipadatkan agar elevasi oprit
dengan abutment sejajar.
Contoh:
Jika lebar jalan 9 meter, tinggi abutment 3, 5 meter dan area yang akan
dijadikan oprit 100 meter.
Maka menggunakan rumus:
PxLxT
Keterangan:
P= Panjang
L= Lebar
T= Tinggi
100 x 9 x 3, 5 = 3150 m3
Perlu diketahui menghitung volume oprit rumus yang digunakan
adalah rumus volume persegi panjang, jika panjang oprit yang akan dihitung
MATERI PEMBELAJARAN
50 meter, lebar 6 meter dan tinggi 1 meter, maka rumus yang digunakan:
P x Lx T
50 x 6 x 1 = 300 m3
Karena objek yang akan dihitung menyerupai persegi panjang,
maka menggunkan rumus volume persegi panjang. Ketika akan menghitung
volume harus dikenali dulu ruang bangunan tersebut seperti apa, terutama
pada pelaksanaan pekerjaan oprit, jika kondisi jalan menanjak atau menurun
sepanjang 100 meter tentu akan berbeda menghitung volumenya.
Mencari volume oprit dilakukan ketika kondisi tanah dibelakang
abutment lebih rendah atau tidak sejajar, untuk mengetahui berapa kubik
tanah yang dibutuhkan, maka volume harus dicari, berapa ruang harus di isi,
jika objek nya persegi panjang, maka yang digunkan adalah rumus yang di
atas.
Untuk panjang oprit tergantung berapa banyak atau berapa segmen
girder tersebut yang akan di launching. Misalkan 1 segmen girder memiliki
panjang 5 meter, jarak span dari abutment ke pilar 14 meter, maka dibutuhkan
3 segmen girder, dan ketiga segmen girder tersebut harus di susun di oprit
kemudian di stressing dan di launching.
Misalkan untuk 3 segmen girder membutuhkan oprit 25-30 meter juga
cukup, tetapi oprit harus diberi ruang kosong yang memungkinkan beberapa
alat berat dan peralatan ketika instalasi girder dilaksanakan. Setelah kita
mengetahui volume ruang yang dibutuhkan hal selanjutnya adalah memesan
tanah urug atau jika ada memanfaatkan tanah dari hasil galian pekerjaan
sebelumnya.
Dalam hal pemesanan dan pembelian tanah urug ini perlu
dipertimbangkan saat pemesanan diantaranya adalah jarak pengangkutan
truk sampai dengan lokasi proyek, apakah jalan akses ke proyek harus
memutar, apakah jalan akses ke proyek dapat di lalui truk besar, dan berapa
jumlah truk atau berapa balik truk yang dibutuhkan untuk mengangkut tanah
urug yang dipesan. Kemudian untuk ketersediaal alat berat untuk pemadatan
dan operator-nya juga harus benar-benar dikondisikan.
Dengan mempertimbangkan semua itu bertujuan untuk
meminimalisir pengeluaran biaya yang tak terduga atau membengkak. Hal
yang harus di utamakan dalam pekerjaan proyek selain keselamatan adalah
bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dapat dilakukan
dengan harga yang relatif murah, kokoh dan mudah dikerjakan.
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang
pengertian, jenis, kriteria dan manfaat serta menyajikan Perhitungan Volume
pekerjaan. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang
menurut peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman
maupun guru, supaya pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab
selanjutnya karena saling keterkaitan, agar peserta didik lebih siap memasuki
dunia kerja yang sesungguhnya.
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
8. Traktor yang memiliki pisau dibagian depan yang berfungsi sebagai alat
pendorong tanah lurus ke depan untuk menggusur material tanah atau
lainnya, alat ini adalah ...
a. Backhoe d. Scrapper
b. Tamping roller e. Motor grader
c. Buldozer
9. Sebuat alat yang memiliki roda-roda penggilas yang terdiri atas roda-roda
ban karet, tidak digunakan untuk menggilas lapisan yang berbatu dan tajam
karena akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya. Alat ini adalah ...
a. Excavator d. Compactor
b. Pneumatic tired roller e. Motorgrader
c. Tamping roller
10. Dalam sebuah kondisi, dimana ada tumpukan material tanah dan batuan
yang tidak dibutuhkan dan akan dibuang ke tempat yang jauh, alat yang
dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut adalah ...
a. Buldozer dan Dump truck d. Backhoe dan Dump Truck
b. Motor grader dan Dump truck e. Backhoe dan pelat bed
truck
c. Motor grader dan pelat bed truck
11. Perhitungan besarnya biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan bangunan
konstruksi atau proyek yang berhubungan dengan biaya bahan, upah dan
biaya biaya lainnya, merupakan pengertian dari...
a. Harga total d. Estimasi biaya konstruksi
b. Anggaran belanja e. Biaya pelaksanaan
c. Anggaran pekerjaan
12. Dalam estimasi biaya konstruksi ada hal-hal yang merupakan unsur yang bisa
mempengaruhi besarnya nilai RAB dalam suatu pekerjaan proyek, berikut ini
yang bukan unsur utama yaitu...
a. Biaya peralatan d. Biaya material/ bahan
b. Biaya Tenaga kerja/ upah e. Keuntungan
c. Biaya tempat
13. Dalam perhitungan estimasi biaya konstruksi, ada hal lain yang harus
diperhatikan yaitu biaya-biaya tdak langsung. Berikut ini yang termasuk
biaya tidak langsung adalah ...
a. Tenaga kerja d. Sewa alat
b. Sewa kantor e. bahan material
c. Membeli alat
14. Dalam jenis estimasi yang teliti, kita mengenal estimasi yang digunakan
sebagai dasar dalam mengevaluasi biaya penawaran, estimasi jenis ini dibuat
oleh...
a. kontraktor d. Owner/ pemilik
b. Perencana e. Pengawas proyek
c. Sub kontraktor
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
21. Berapakah volume Ring balk pada gambar dibawah ini, untuk ruang berukuran
3m x 3, 5m…
a. 0, 39 m³
b. 0, 39 m2
c. 3.9 m³
d. 0, 6 m3
e. 3, 9 m2
22. Berapakah volume Kolom pada gambar dibawah ini, untuk ruang berukuran
2m x 3m, tinggi bangunan 3, 2 m
a. 0, 3 m³
b. 0, 288 m2
c. 2.8 m³
d. 0, 288 m3
e. 3, 0 m2
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
28. Ruang KM ukuran 1, 5m X 2, 5 m, ada pintu KM dengan lebar 75 cm jika tinggi
pasangan keramik dinding 1, 8 m berapa volume pekerjaannya...
a. 13 m3 d. 13, 05 m2
b. 8 m2 e. 1, 30 m3
c. 13, 05 m
29. Diketahui tebal urugan tanah bawah lantai 20 cm, berapa volume pekerjaan
urugan tanah untuk ruangan dengan ukuran 5 m X 7 m
a. 0, 7 m3 d. 0, 7 m2
b. 7 m2 e. 0, 68 m3
c. 7 m 3
30. Berapa volume pekerjaan plint dinding dengan ukuran ruang lebar 8 m dan
panjang 11 m, ada 2 buah pintu dengan lebar 90 cm
a. 38 m2 d. 19 m2
b. 38 m e. 36, 2 m2
c. 36, 2 m
“Pada pekerjaan Rumah tinggal diketahui Vol pekerjaan pasangan bata
165 m2, analisa harga satuan pekerjaan pasangan bata Rp. 70.500, analisis
kebutuhan material untuk 1 m2 pasangan bata adalah ;70 buah Batu bata, 0.2
Zak Pc, 0, 045 m3 Pasir
31. Dari penjelasan di atas, berapa banyak batu belah yang harus dibeli untuk
pekerjaan fondasi batu kali satu bangunan
a. 40, 15 m3 d. 4, 15 m3
b. 40, 15 m 2
e. 41, 50 m3
c. 4, 15 m 2
32. Dari penjelasan di atas, berapa Zak semen yang harus dibeli untuk pekerjaan
fondasi batu kali satu bangunan
a. 107, 4 zak semen d. 10, 74 zak semen
b. 36, 5 zak semen e. 100, 74 zak semen
c. 2, 76 zak semen
33. Dari penjelasan di atas, berapa banyak pasir yang harus dibeli untuk
pekerjaan fondasi batu kali satu bangunan
a. 0, 54 m3 d. 197, 1 m3
b. 19, 71 m 2
e. 5, 4 m3
c. 19, 71 m 3
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
40. Dari penjelasan di atas, berapa biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan 1m3
pekerjaan kuda-kuda seluruh bangunan
a. Rp. 5.776.400,- d. Rp. 1.490.311,-
b. Rp. 577.640,- e. Rp. 149.031,-
c. Rp. 14.903.112,-
Soal Esai
Jawab pertanyaan dengan jelas dan benar!
1. Dalam pekerjaan konstruksi pasti dibutuhkan bahan/ material, kita mengenal jenis
bahan ada jenis bahan alami dan buatan/ pabrikasi, jelaskan perbedaan kedua jenis
bahan/ material tersebut disertai masing-masing 5 contoh jenis bahan/ material
nya.........
2. Dalam pekerjaan konstruksi kita mengenal jenis-jenis alat berat, berikut ini jenis-
jenis peralatan berat pekerjaan konstruksi yang dikelompokkan berdasarkan
fungsinya, sebutkan dan jelaskan beserta contohnya.......
3. Dalam menyusun perhitungan estimasi atau rencana anggaran biaya ada yang
disebut biaya tidak langsung, jelaskan dan beri contohnya.................
4. Seorang Estimator dalam membuat estimasi biaya/ RAB melakukan tahapan-tahapan
dalam penyusunannya, susunan perhitungan RAB yang akan diberikankepada
pemilik atau OWNER dari konsultan perencana adalah :..............
5. Pada pekerjaan RumahtinggaldiketahuiVol pekerjaan pasangan bata 126 m2,
analisahargasatuan pekerjaan pasangan bataRp. 70.500, analisiskebutuhan
material untuk 1 m2 pasangan bata adalah ;70 buah batu bata, 0.22 Zak Pc, 0, 045
m3 Pasir.
Dari penjelasan di atas, berapa banyak bata yang harus dibeli untuk seluruh
bangunan adalah …............................
DAFTAR PUSTAKA
Wijoyo, Kusno, 2006, Mengurus IMB dan Permasalahannya, Jakarta, Penerbit: Pemkot
Bekasi.
Pasal 25 Peratuan Menteri PUPR Republik Indonesia No. 05/ PRT/ M/ 2016. Tentang
Penerbitan IMB.
Pasal 32 Peratuan Menteri PUPR Republik Indonesia No. 05/ PRT/ M/ 2016. Tentang
Perijinan dan Rekomendasi Teknis Pengajuan IMB.
H. Bachtiar Ibrahim.2001, Rencana dan Estimate Real of cost. Jakarta; Bumi Aksara.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 2018. Permendikbud No. 464/ D/
D5/ KR/ 2018. Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata Pelajaran
Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar
Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3), Jakarta: Kemendikbud
Lampiran peraturan Menteri PUPR No.: 28/ PRT/ M/ 2016 Tentang Analisis Harga
Satuan pekerjaan Bidang pekerjaan Umum.
Sumber Internet:
https:// www.kumpulengineer.com/ 2016/ 01/ pengertian-rab-tahapan-membuat-
rab.html, 26-10-2019
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
GLOSARIUM
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 1:
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 2: