Anda di halaman 1dari 259

2019

SMK/MAK

jilid 1

Estimasi Biaya
Konstruksi

bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa Desain Pemodelan dan


program keahlian Teknik Konstruksi dan Properti Informasi Bangunan

Udin Samsudin
Budi Saepulyadi
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

REDAKSIONAL

Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran

Penulis:
Udin Samsudin
Budi Saepulyadi

Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono

Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah

Editor:
Esti Baroro

Desain Sampul:
Sonny Rasdianto

Layout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN iii
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

KATA PENGANTAR

Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.

SMK Bisa! SMK Hebat!

DESAIN PEMODELAN DAN


iv INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PRAKATA

Kegiatan belajar mengajar pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah


barang tentu tidak akan terpisahkan dari kegiatan pembelajaran praktik di studio
yang sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing. Kegiatan pembelajaran
direncanakan secara sistematis dengan prosedur yang terarah mengacu pada
kurikulum 2013 yang sudah dibakukan dan diterapkan diseluruh penjuru tanah
air.
Penerapan kurikulum 2013 pada program keahlian Tenik Konstruksi dan
Properti, kompetensi keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, salah
satunya pada mata pelajaran produktif Estimasi Biaya Konstruksi.
Tujuan penyusunan buku ini sebagai khasanah menambah wawasan dan
pengetahuan tentang estimasi biaya konstruksi bagi siswa kelas XI Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) khususnya kompetensi keahlian Desain Pemodelan
dan Informasi Bangunan.
Pada buku ini akan dibahas mengenai perencanaan perhitungan biaya
konstruksi, mulai dari pengertian, jenis-jenis pekerjaan konstruksi sampai dengan
analisa harga satuan pekerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa
SMK dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan saat mengikuti pelatihan/
praktik di sekolah, dan setelahnya akan lebih berhasil di lapangan dalam hal
perhitungan perencanaan biaya konstruksi, karena isi buku ini disesuaikan dengan
pelajaran yang ada di sekolah dan kebutuhan di industri.
Semoga buku teks ini dapat menambah wawasan bagi para siswa, penulis
sangat mengharapkan kritik yang membangun dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan buku ini.

Bandung, Oktober 2019

Udin Samsudin
Budi Saepulyadi

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN v
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. iv
PRAKATA............................................................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... xi
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU........................................................................... xii
PETA KONSEP BUKU............................................................................................ xiii
APERSEPSI.......................................................................................................... xiv

BAB I JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN........ 1


A. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Gedung.............................................. 3
B. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Jalan................................................... 4
C. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Jembatan.......................................... 5

BAB II MEMAHAMI TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN


DAN JEMBATAN.................................................................................................... 12
A. Tahapan-tahapan pekerjaan pada Konstruksi Gedung.............................. 14

BAB III DOKUMEN KONTRAK................................................................................ 26


A. Mengenal Kontrak Konstruksi.......................................................................... 28
B. Menganalisis Isi Dokumen Kontrak................................................................ 31

BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)............................................ 38


A. MEMAHAMI RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT.................................... 40
B. MENGANALISIS RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT.............................. 41

BAB V SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN................................................................ 72


A. PERATURAN-PERATURAN TERKAIT PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK
KONSTRUKSI........................................................................................................ 75
B. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI............................................. 75
C. PENYAJIAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI........................ 83

BAB VI SPESIFIKASI BAHAN-BAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN


DAN JEMBATAN.................................................................................................... 96
A. MEMAHAMI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI............................................... 98
B. KLASIFIKASI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI............................................ 105
C. SPESIFIKASI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI............................................. 108

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL..................................................................118

BAB VII JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN.125


A. MENGENAL PERALATAN KONSTRUKSI........................................................... 127
B. JENIS-JENIS ALAT BERAT.................................................................................. 128

DESAIN PEMODELAN DAN


vi INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

BAB VIII METODE ESTIMASI BIAYA......................................................................144


A. MEMAHAMI ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI.................................................. 146
B. MENGANALISIS ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI............................................ 148

BAB XI METODE ANALISA HARGA SATUAN..........................................................155


A. Daftar Harga bahan-bahan bangunan.......................................................... 157
B. Daftar Upah Pekerja......................................................................................... 157
C. Daftar Analisa.................................................................................................... 158

BAB X PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN........................................................212


A. Perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi gedung........................ 217
B. Perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi jalan............................. 225
C. Perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi jembatan.................... 227

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP..................................................................233

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................240
GLOSARIUM.......................................................................................................242
BIODATA PENULIS..............................................................................................244

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN vii
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Konstruksi Sebuah Gedung.................................................................... 2


Gambar 1.2 Proses pekerjaan Bowplank................................................................................... 3
Gambar 1.3: Proses pekerjaan Konstruksi Jalan.................................................................... 5
Gambar 1.4: Proses pekerjaan Konstruksi Jembatan........................................................... 6
Gambar 1.5 Konstruksi atap....................................................................................................... 9
Gambar 1.6 Konstruksi Jalan...................................................................................................... 9
Gambar 2.1 Ilustrasi gambar bestek dengan maket...........................................................13
Gambar 2.2 Ilustrasi gambar bestek gedung.......................................................................14
Gambar 2.3 Ilustrasi gambar bestek jembatan....................................................................15
Gambar 3.1 Ilustrasi gambar serah terima dokumen kontrak dari owner kepada
kontraktor ..................................................................................................................................27
Gambar 3.2 Diagram Jenis Kontrak Konstruksi....................................................................29
Gambar 4.1 Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi..........................................................39
Gambar 4.2 Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi..........................................................40
Gambar 4.3 Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi..........................................................68
Gambar 4.4 Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi..........................................................69
Gambar 5.1 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi................................73
Gambar 5.2 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi................................74
Gambar 5.3 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi gedung.................76
Gambar 5.4 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan struktur.....................................76
Gambar 5.5 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan arsitektur.................................77
Gambar 5.6 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan plumbing.................................77
Gambar 5.7 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan finsihing site exterior............78
Gambar 5.8 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan tanah........................................78
Gambar 5.9 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan perkerasan jalan kaku..........79
Gambar 5.10 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan drainase jalan......................80
Gambar 5.11 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan Jembatan..............................80
Gambar 5.12 Ilustrasi Spesifikasi pekerjaan tanah pada pekerjaan jembatan.............81
Gambar 5.13 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. struktur pada pekerjaan jembatan........81
Gambar 5.14 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. pengaman pda pekerjaan jembatan.....82
Gambar 5.14 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. DPT pada pekerjaan jembatan...............82
Gambar 5.14 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. drainase pada pekerjaan jembatan.......83
Gambar 5.15 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pekerjaan ...........................................................92
Gambar 5.16 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pekerjaan ...........................................................93
Gambar 6.1 Ilustrasi jenis bahan/ material untuk pekerjaan konstruksi........................97
Gambar 6.2 Ilustrasi jenis bahan/ material...........................................................................99
Gambar 6.3 Ilustrasi pemilihan material ........................................................................... 100
Gambar 6.4 Ilustrasi pemilihan pemasok............................................................................. 101
Gambar 6.5 Ilustrasi perjanjian kontraktor &pemasok..................................................... 102
Gambar 6.6 Ilustrasi pengiriman bahan/ material .......................................................... 102
Gambar 6.7 Ilustrasi penyimpanan bahan/ material ...................................................... 104

DESAIN PEMODELAN DAN


viii INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.8 Bagan klasifikasi bahan-bahan teknik............................................................ 105


Gambar 6.9 klasifikasi bahan-bahan alam........................................................................... 106
Gambar 6.10 klasifikasi bahan-bahan tiruan PVC (syntetic materials)......................... 106
Gambar 6.11 klasifikasi bahan-bahan logam (materials metals)................................... 108
Gambar 6.12. Spesifikasi bahan konstruksi ......................................................................... 109
Gambar 6.13 Ilustrasi tips memilih bahan/ material ...................................................... 112
Gambar 6.14 Ilustrasi pemilihan bahan/ material........................................................... 115
Gambar 6.15 beton prategang untuk jembatan.................................................................. 116
Gambar 7.1 Ilustrasi jenis alat berat untuk pekerjaan konstruksi.................................. 126
Gambar 7.2 Ilustrasi jenis peralatan kecil yang biasa digunakan tukang untuk
pekerjaan konstruksi........................................................................................... 127
Gambar 7.4 Bulldozer............................................................................................................. 129
Gambar 7.4 Motor Grader...................................................................................................... 130
Gambar 7.5 Scrapper.............................................................................................................. 130
Gambar 7.7 Backhoe............................................................................................................... 132
Gambar 7.8 Dragline............................................................................................................... 132
Gambar 7.9 Clamshell............................................................................................................ 133
Gambar 7.10 Dump Truck...................................................................................................... 133
Gambar 7.11 Flat Bed Truck.................................................................................................. 134
Gambar 7.12 Tower crane...................................................................................................... 135
Gambar 7.12 Mobile crane.................................................................................................... 135
Gambar 7.13 Crawler crane................................................................................................... 136
Gambar 7.13 Tandem Roller..................................................................................................... 137
Gambar 7.14 Tamping Roller................................................................................................ 137
Gambar 7.15 Pneumatic Tired Roller.................................................................................. 138
Gambar 7.16 Concrete Mixer................................................................................................ 138
Gambar 7.17 Crusher.............................................................................................................. 139
Gambar 7.18 Batch Plant.......................................................................................................... 139
Gambar 7.19 Ilustrasi Tips Memilih Alat Berat.................................................................... 140
Gambar 7.20 Asphalt Mixing Plant...................................................................................... 140
Gambar 8.1 Ilustrasi perlunya perhitungan Anggaran Biaya pembuatan suatu
bangunan............................................................................................................... 145
Gambar 8.2 Ilustrasi Pentingnya Rencana Anggaran Biaya dalam perencanaan
konstruksi............................................................................................................... 146
Gambar 8.3 Ilustrasi perlunya Rencana Anggaran Biaya dalam perencanaan
konstruksi .............................................................................................................. 146
Gambar 8.4 Alur pembuatan Rencana Anggaran Biaya.................................................... 147
Gambar 8.5 Ilustrasi perlunya ketelitian dalam menyusun RAB..................................... 151
Gambar 8.6 Ilustrasi pembuatan Rencana Anggaran Biaya............................................. 154
Gambar 9.1 Ilustrasi analisa harga satuan pekerjaan .................................................... 156
Gambar 9.4 Ilustrasi Analisa Harga Satuan pekerjaan dengan.................................... 208

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN ix
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 10.1 Ilustrasi Volume pekerjaan .......................................................................... 213


Gambar 10.2 Ilustrasi Konversi satuan Panjang............................................................... 216
Gambar 10.3 Ilustrasi Konversi satuan Berat.................................................................... 216
Gambar 10.4 Ilustrasi Konstruksi Jalan Mac Adam.......................................................... 225
Gambar 10.5 Ilustrasi Pehitungan volume jalan Sirtu (Pasir Batu).............................. 226
Gambar 10.6 Ilustrasi Pehitungan volume jalan Burda (Lapisan Aspal 2 lapis)........ 227
Gambar 10.7 Ilustrasi Abutmen Jembatan......................................................................... 228
Gambar 10.8 Ilustrasi Work Space Archi CAD.................................................................... 230

DESAIN PEMODELAN DAN


x INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Observasi Jenis-jenis pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan


dan Jembatan..............................................................................................................................10
Tabel 6.1 Lembar rekapitulasi kebutuhan bahan/ material........................................... 101
Tabel 6.2 contoh lembaran periksa penerimaan material............................................. 103
Tabel 6.3 Persyaratan Gradasi Agregat............................................................................... 110
Tabel 6.4 Syarat-syarat keadaan mutu Agregat................................................................ 110
Tabel 7.1. Jenis-jenis Peralatan Konstruksi untuk pekerjaan Gedung, Jalan
dan Jembatan........................................................................................................................... 143
Tabel 8.1. Contoh Tabel Rencana Anggaran Biaya taksiran........................................... 149
Tabel 9.1 Daftar harga satuan bahan bangunan............................................................... 157
Tabel 9.2 Daftar harga satuan upah.................................................................................... 158
Tabel 9.3 Daftar Analisa Standar Nasional Indonesia (SNI)........................................... 158
Tabel 9.4 Analisa Harga Satuan pekerjaan pasangan batu kali..................................... 204
Tabel 9.5 Analisa Harga Satuan pekerjaan 1m2 pasangan bata merah tebal ½ .... 209
Tabel 9.6 Lembar Observasi.................................................................................................. 210
Tabel 10.1 Rumus dasar bangun datar............................................................................... 214
Tabel 10.2 Rumus dasar bangun ruang.............................................................................. 215

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN xi
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-
nya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Estimasi Biaya Kontruksi ini diharapkan dapat menjadi pan-
duan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan
bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan mmemperhatikan hal-
hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum be-
nar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing sa-
ling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda belum
menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempe-
lajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan
memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau
guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:
Lembar Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan dit-
anyakan dan cara menyelesaikannya.
Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link dan QR code
sumber belajar.
Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.
Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujuan untuk melatih peserta didik da-
lam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu
maupun kelompok (diskusi).
Penilaian Akhir Bab Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab.
Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun
guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi dan
memberikan umpan balik kegiatan belajar mengajar.
Penilaian Akhir Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik
Semester setelah mempelajari materi dalam satu semester.

DESAIN PEMODELAN DAN


xii INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PETA KONSEP
BUKU

BAB I
BAB X Jenis-jenis peker-
Menghitung jaan Konstruksi
Volume pekerjaan Gedung, Jalan dan
Jembatan
BAB IX
Metode Analisa BAB II
Harga Satuan Tahapan-tahapan
pekerjaan
Konstruksi
BAB VIII
Gedung, Jalan dan
Metode Estimasi
ESTIMASI BIAYA Jembatan
Biaya
KONSTRUKSI
JILID 1 BAB III
BAB VII
Dokumen Kontrak
Jenis-jenis Pera-
latan pekerjaan
Konstruksi Ge- BAB IV
dung, Jalan dan Rencana Kerja
Jembatan dan Syarat-syarat
(RKS)
BAB VI
Spesifikasi bahan BAB V
pekerjaan Spesifikasi Teknis
pekerjaan

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN xiii
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

APERSEPSI

Sebuah bangunan baik itu bangunan gedung, jalan maupun jembatan dapat
terlaksana proses konstruksinya dengan baik dan sempurna, tidak terlepas dari proses
perencaan dan manajemen konstruksi yang baik. Proses perencanaan sebuah proyek
konstruksi bangunan adalah sebuah proses sistematis mulai dari proses prarencana
sampai dengan manajemen konstruksi, yang didalamnya terdapat rencana-rencana
teknis sebuah proyek konstruksi, diantaranya berupa gambar perencanaan, Details
Engineering Design (DED), spesifikasi teknis, Bestek sampai dengan Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebuah proyek konstruksi baik itu konstruksi
bangunan gedung, jalan maupun jembatan dihasilkan dari proses perencanaan
estimasi biaya konstruksi yang dianalisis secara teliti. Dalam proses analisis ini data-
data dihimpun, baik baik itu data primer di lapangan maupun data sekunder melalui
referensi serta data teknis konstruksi. dengan demikian nilai anggaran sebuah proyek
dapat dihitung atau diestimasi dengan terencana.
Buku Estimasi Biaya Konstruksi Jilid 1, Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan
dan Informasi Bangunan ini terdiri dari 10 bab, yaitu diantaranya; BAB I Jenis-jenis
pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan, BAB II Tahapan-tahapan pekerjaan
Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan, BAB III Dokumen Kontrak, BAB IV Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS), BAB V Spesifikasi Teknis pekerjaan, BAB VI Spesifikasi
bahan pekerjaan, BAB VII Jenis-jenis Peralatan pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan
dan Jembatan, BAB VIII Metode Estimasi Biaya, BAB IX Metode Analisa Harga Satuan,
BAB X Menghitung Volume pekerjaan.

DESAIN PEMODELAN DAN


xiv INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


BAB
GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN I
BAB I JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN
DAN JEMBATAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat menjelaskan jenis-


jenis pekerjaan pada konstruksi gedung, menjelaskan jenis-jenis pekerjaan pada
konstruksi, jalan, menjelaskan jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi jembatan
dengan teliti dan benar.

PETA KONSEP

JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

A. B. C.
Jenis-Jenis Jenis-Jenis Jenis - Jenis
pekerjaan pekerjaan pekerjaan
Konstruksi Konstruksi Konstruksi
Gedung Jalan Jembatan

KATA KUNCI

Konstruksi, Bowplank, direksi Keet

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 1
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Konstruksi dapat diartikan model atau tata letak suatu bangunan, seperti gedung,
jalan, jembatan dan lain sebagainya. Dalam bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah
konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada suatu atau
beberapa area atau merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.
(H Frick, 1999).
Sebelum kita menghitung estimasi biaya konstruksi, terlebih dahulu kita harus
memahami tentang unsur dan fungsi pengelolaan konstruksi atau yang sering
disebut dengan manajemen konstruksi. Manajemen memiliki arti sebagai kumpulan
cara untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan
sekelompok orang. Adapun konstruksi adalah semua kegiatan yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembanguanan suatu bangunan sehingga dapat menahan beban
sebagaimana fungsi tujuannya. Bangunan tersebut dapat berupa bangunan gedung,
bangunan jalan maupun bangunan jembatan (H Frick, 1999).

Gambar 1.1 Proses Konstruksi Sebuah Gedung


Sumber: http:// 4.bp.blogspot.com/-/ MtRcuj9C3bc/ s1600/ 01.%2BPROYEK%2BSTRUKTUR.jpg

Gambar ilustrasi tersebut merupakan salah satu contoh konstruksi sebuah


bangunan gedung. Suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki
keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi
tersendiri atas produk yang dihasikan merupakan kegiatan konstruksi, baik itu
konstruksi gedung, jalan maupun jembatan. Penyelenggaraan suatu konstruksi
memerlukan suatu manajemen yang baik supaya proyek dapat berjalan sesuai rencana.
Salah satu bagian dari manajemen konstuksi yang memegang peranan cukup penting
adalah unsur-unsur dan pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan. Pelaksanaan
konstruksi harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari perencanaan
anggaran, pembangunan fisik sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan berbagai
unsur dan komponen pendukung.

DESAIN PEMODELAN DAN


2 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

A. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Gedung


Konstrusi gedung merupakan suatu proyek yang biasanya berupa
pembangunan rumah, gedung atau tempat-tempat singgah lainnya. Konstruksi
gedung terjadi di semua kota besar maupun kota kecil, mulai dari konstruksi
fasilitas umum seperti bangunan institusional, lembaga pendidikan, perdagangan
maupun tempat rekreasi. Arsitek dan insinyur sipil berperan sebagi perencana
konstruksi pada sebuah gedung, sementara material yang dibutuhkan lebih
ditekankan pada aspek-aspek arsitektural atau keindahan dipandang.
Gedung merupakan suatu jenis penyediaan infrastruktur yang juga banyak
menyita belanja pemerintah. Hampir setiap tahun, setiap kementerian, lembaga
dan instansi baik pusat maupun daerah melakukan pembangunan gedung, baik
itu untuk kebutuhan instansi itu sendiri maupun untuk kebutuhan masyarakat,
misalnya pembangunan rumah sakit atau sekolah. Leading sector untuk
penyediaan jenis infrastruktur ini adalah Kementerian pekerjaan Umum Ditjen
Cipta Karya, sedangkan untuk di daerah dikelola oleh Dinas pekerjaan Umum
setempat.
Jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi biasanya berupa :
1. pekerjaan pendahuluan atau persiapan;

Gambar 1.2 Proses pekerjaan Bowplank


Sumber:https:// www.jagobangunan.com

2. pekerjaan tanah dan fondasi;


3. pekerjaan struktur;
4. pekerjaan pasangan dinding;
5. pekerjaan kosen;
6. pekerjaan pasangan lantai;
7. pekerjaan pasangan atap;
8. pekerjaan sanitasi;
9. pekerjaan instalasi listrik; dan
10. pekerjaan mekanikal.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 3
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

B. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Jalan


Konstruksi jalan adalah suatu proyek yang meliputi penggalian,
pengurugan, pengerasan jalan dan struktur drainase. Konstruksi jalan biasanya
direncanakan oleh dinas pekerjaan umum setempat.
Jenis-jenis pekerjaan konstruksi ini dapat berupa pembangunan,
rehabilitasi dan pemeliharaan jalan, leading sectornya-nya berada pada
Kementerian pekerjaan Umum dan Ditjen Bina Marga. Untuk di provinsi dan
kabupaten/ kota berada pada dinas pekerjaan umum setempat. Tujuan dari
pekerjaan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan adalah untuk
menghubungkan satu daerah ke daerah lain dan untuk memperlancar arus
transportasi darat agar perpindahan orang, barang dan jasa dari satu daerah
ke daerah lain dapat lebih lancar, sehingga akan tercipta keseimbangan dan
pertumbuhan serta perkembangan ekonomi di daerah yang terhubung dengan
jalur transportasi tersebut.
Jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi ini biasanya berupa :
1. pekerjaan pendahuluan
Pada bagian ini berisi mengenai hal-hal yang berkaiatan dengan persiapan,
seperti pembersihan lokasi, pengukuran lahan, pemasangan bowplank atau
papan duga hingga pembuatan direksi keet.
2. pekerjaan bangunan bawah
Pada bagian ini meliputi pekerjaan galian tanah, urugan tanah, pembangunan
fondasi dan struktur bawah untuk pekerjaan jalan.
3. pekerjaan bangunan atas
Pada bagian ini meliputi pekerjaan struktur atas, seperti lapisan aspal pada
jalan.
4. pekerjaan drainase
Pada bagian ini meliputi pekerjaan sistem pembuangan air genangan pada
jalan yang diperlukan supaya tidak menyebabkan ganguan pada pengguna
lalu lintas maupun penyebab kerusakan pada struktur jalan.
5. pekerjaan lain-lain
Pada bagian ini meliputi pekerjaan tam bahan infrastruktur yang diperlukan
pada kenyamanan dan kelengkapan jalan, seperti penerangan jalan, median
jalan, rambu-rambu dan lain-lain.

DESAIN PEMODELAN DAN


4 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.3: Proses pekerjaan Konstruksi Jalan


Sumber:https:// www.pemborong.web.id

C. Jenis-jenis pekerjaan pada Konstruksi Jembatan


Konstruksi jembatan adalah suatu proyek yang meliputi penggalian,
pengurugan, struktur bangunan bawah, struktur bangunan atas dan struktur
drainase. Konstruksi jembatan biasanya direncanakan oleh dinas pekerjaan
umum setempat.
Konstruksi ini dapat berupa pekerjaan pembangunan, rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan, leading sector-nya berada pada Kementerian pekerjaan
Umum dan Ditjen Bina Marga. Untuk di provinsi dan kabupaten/ kota berada
pada dinas pekerjaan umum setempat. Tujuan dari pekerjaan pembangunan,
rehabilitasi dan pemeliharaan jalan adalah untuk menghubungkan satu daerah
ke daerah lain dan untuk memperlancar arus transportasi darat agar perpindahan
orang, barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain dapat lebih lancar, sehingga
akan tercipta keseimbangan dan pertumbuhan serta perkembangan ekonomi di
daerah yang terhubung dengan jalur transportasi tersebut.
Jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi ini biasanya berupa :
1. pekerjaan pendahuluan
Pada bagian ini berisi mengenai hal-hal yang berkaiatan dengan persiapan,
seperti pembersihan lokasi, pengukuran lahan, pemasangan bowplank atau
papan duga hingga pembuatan direksi keet.
2. pekerjaan bangunan bawah
Pada bagian ini meliputi pekerjaan galian tanah, urugan tanah, pembangunan
fondasi dan struktur bawah untuk pekerjaan jembatan.
3. pekerjaan bangunan atas
Pada bagian ini meliputi pekerjaan struktur atas, seperti lantai deck untuk
jembatan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 5
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

4. pekerjaan drainase
Pada bagian ini meliputi pekerjaan sistem pembuangan air genangan pada
jembatan yang diperlukan supaya tidak menyebabkan ganguan pada pengguna
lalu lintas maupun penyebab kerusakan pada struktur jalan.
5. pekerjaan lain-lain
Pada bagian ini meliputi pekerjaan tam bahan infrastruktur yang diperlukan
pada kenyamanan dan kelengkapan jalan, seperti penerangan jembatan, buk
sandaran, rambu-rambu dan lain-lain.

Gambar 1.4: Proses pekerjaan Konstruksi Jembatan


Sumber:https:// www.niri-rubber.com

CAKRAWALA

JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

yang masuk ke dalam konstruksi industri ini umumnya sebuah proyek industri
yang memang membutuhkan spesifikasi dan juga persyaratan yang khusus seperti
contohnya pada proyek industri kilang minyak, industry berat dan juga industri
dasar. Pada perencanaan dan pelaksanaannya ini memerlukan suatu ketelitian dan
keahlian juga teknologi yang pasti haruslah spesifik.
Apabila dilihat secara garis besar, akan terdapat empat tahapan dalam suatu
konstruksi. Di awali dari tahan perencanaan atau bisa disebut planning, tahan
perancangan atau desain, tahan pengadaan dan juga tahan pelaksanaan atau
konstruksi itu sendiri.

DESAIN PEMODELAN DAN


6 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, penetapan untuk garis-garis besar rencana proyek
itu dilakukan, termasuk juga merekrut pihak konsultan. Apa yang dilakukan dalam
tahap ini? ini diantaranya yaitu briefing, studi dari kelayakan proyek, penentuan
desain, program budgeting sampai dengan financing.

Tahap Perancangan
Dalam tahap kedua ini adalah sutu perancangan yang akan dilakukan dalam 3
periode, yakni periode prelimenery design atau dalam bahasa Indonesia bisa juga
disebut prarancangan, perkembangan rancangan atau periode design development
dan periode desain akhir dan juga penyiapan untuk dokumen pelaksanaan.

Tahap Pengadaan atau Pelelangan


Untuk tahan ketiga yaitu pengadaan ini, maka yang perlu dilakukan adalah
sebuah pengadaan konsultan pengadaan sesudah gagasan awal dan juga
pengadaan pengawas untuk dilakukan supervise dalam proyek itu sendiri. Setelah
dilakukan pengadaan konsultan, pengadaan kontraktor juga dilakukan dalam
tahap ini.

Tahap Pelaksanaan
Dalam tahapan terakhir ini yaitu konstruksi merupakan pelaksanaan
pembangunan suatu konstruksi fisik yang sesuai dengan desain yang di awal telah
disepakati. Dalam tahap ini, setelah kontrak telah ditandatangani, dan SPK sudah
dikeluarkan, maka perkerjaan dapat dilakukan.

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai


jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan
para peserta didik sekalian dapat mempelajari secara
mandiri di internet. Salah satu website yang dapat kalian
kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian
tentang jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan
jembatan adalah sebagai berikut:

http:// manproyek.blogspot.com/ 2016/ 03/ klasifikasi-


jenis-jenis-konstruksi.html

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 7
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

RANGKUMAN

Jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan:


1. Leading sector untuk penyediaan jenis infrastruktur ini adalah Kementerian
pekerjaan Umum Ditjen Cipta Karya. Untuk di daerah dikelola oleh Dinas
pekerjaan Umum setempat.
2. Leading sector untuk penyediaan jenis infrastruktur jalan adalah Kementerian
pekerjaan Umum Ditjen Bina Marga. Untuk di daerah dikelola oleh Dinas
pekerjaan Umum setempat.
3. Leading sector untuk penyediaan jenis infrastruktur jembatan adalah
Kementerian pekerjaan Umum Ditjen Bina Marga. Untuk di daerah dikelola
oleh Dinas pekerjaan Umum setempat.

TUGAS MANDIRI

Tugas peserta didik dalah menjelaskan tentang jenis-jenis pekerjaan


konstruksi gedung, jalan dan jembatan serta mempresentasikannya. Tugas
dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang telah disepakati dengan
guru mata pelajaran.

Judul Kegiatan: Jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan


jembatan
Jenis Kegiatan: Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan: 1) Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pekerjaan
konstruksi gedung, jalan dan jembatan dengan benar.
(KD 3)
2) Peserta didik dapat mengelompokkan jenis-jenis
pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan
dengan benar.(KD 4)

Langkah Kegiatan:
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu untuk mengerjakan kegiatan
berikut ini!
Ketua Kelompok:.. ....................
Nama Anggota :.. .............................. ...................................................................................
.......................
2. Perhatikan gambar di bawah ini!

DESAIN PEMODELAN DAN


8 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

Gambar 1.5 Konstruksi atap


Sumber: https:// tukang.co/ artikel/ rangka-atap-kayu/

berdasarkan gambar tersebut, jenis pekerjaan apa yang sedang


dilakukan………..

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 1.6 Konstruksi Jalan


Sumber: http:// steelIndonesianews.com/ detail.php?id=1739

berdasarkan gambar tersebut, jenis pekerjaan apa yang sedang dilakukan...

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 9
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

4. Carilah pekerjaan konstruksi, gedung, jalan dan jembatan yang


sedang berlangsung di sekitarmu!, amatilah jenis-jenis pekerjaan yang sedang
dilakukan tersebut!
Berikut ini tabel pengamatannya
Tabel 1.1 Lembar Observasi Jenis-jenis pekerjaan Konstruksi
Gedung, Jalan dan Jembatan

Sumber: Dokumentasi pribadi

5. Buatlah file presentasi hasil observasi mu dan presentasikan di depan kelas!


6. Simpulkan hasil pekerjaan yang telah kamu lakukan pada kegiatan ini dengan
rapi!
Kesimpulan:.. ..........

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. Sebuah proyek konstruksi pembangunan jembatan sedang berlangsung. Pada
tahap pekerjaan bangunan bawah, apa saja yang mungkin dikerjakan pada
tahap itu?
2. Sebuah proyek pembangunan jalan raya yang menghubungkan antara
kota A dan kota B direncanakan oleh PT. Guntur sedangkan pelaksanaan
pembangunan dilakukan oleh PT. Waski tanpa diwakilkan dengan bantuan
kontraktor lain dan diawasi oleh PT. Alfa Jaya. Sebutkan unsur pengelolaan
proyek konstruksi dalam kasus tersebut!
3. Baik perencana maupun pengawas pekerjaan konstruksi memeliki tugas dan
tanggung jawabnya terhadap ownwer. Apa yang membedakan dari keduanya.
4. Dinas Pendidikan akan membangun unit sekolah baru di kota A. Kemudian
perencanaan bangunan yang dilakukan oleh PT. Persada dibuatkan system
lelang untuk menentukan pihat pelaksana, yang dimenangkan oleh CV. Tiga
Konstruksi. berdasarkan ulasan di atas, apakah peran Dinas Pendidikan dan
CV. Tiga Konstruksi? jelaskan tugas-tugasnya
5. Pada proses konstruksi pembangunan baik itu pembangunan Gedung, Jalan

DESAIN PEMODELAN DAN


10 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR BAB

maupun Jembatan, masing-masing mempunyai uraian jenis-jenis pekerjaan


mulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan pekerjaan finishing.
Uraikanlah jenis-jenis pekerjaan untuk proses konstruksi pembangunan baik
itu pembangunan Gedung, Jalan maupun Jembatan!

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang
pengertian, jenis-jenis pekerjaan pada proses konstruksi pembangunan baik itu
pembangunan Gedung, Jalan maupun Jembatan. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit dipahami?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru, supaya pemahamannya lebih
maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, agar peserta
didik lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 11
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

BAB MEMAHAMI TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN


II KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

BAB II MEMAHAMI TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN KON-


STRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat menjelaskan tahapan-


tahapan pekerjaan pada konstruksi gedung, menjelaskan tahapan-tahapan
pekerjaan pada konstruksi, jalan, menjelaskan tahapan-tahapan pekerjaan pada
konstruksi jembatan dengan teliti dan benar.

PETA KONSEP

MEMAHAMI TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN


KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

A. B. C.
Tahapan-tahapan Tahapan-tahapan Tahapan-tahapan
pekerjaan Konstruksi pekerjaan Konstruksi pekerjaan Konstruksi
Gedung Jalan Jembatan

KATA KUNCI

Bestek, tender, kontraktor, IMB

DESAIN PEMODELAN DAN


12 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Setelah belajar mengenai jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan


jembatan pada bab sebelumnya, sekarang kita akan mempelajari mengenai tahapan-
tahapan yang perlu dilalui dalam kegiatan pekerjaan konstruksi, diantaranya adalah
bestek. peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan sebuah proyek
konstruksi dikenal dengan istilah bestek.
Bestek mengatur spesifikasi hal-hal yang akan dikerjakan baik berupa dokumen
maupun gambar. Bestek juga memuat tentang spesifikasi dan syarat-syarat teknik
pembangunan yang disusun secara jelas, lengkap dan teratur serta perhitungan
kuantitas pekerjaan dan perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas, tepat
dan terperinci. Selain spesifikasi bestek juga berisi gambar yang dalam pelaksanaan
konstruksi menjadi bagian yang penting. Gambar menjadi suatu patokan bentuk dan
ukuran yang akan dikerjakan. Perhatikan gambar 2.1 berikut

Gambar 2.1 Ilustrasi gambar bestek dengan maket


Sumber:https:// www.perusahaanarsitektur.com/ desain-rumah-9/

Gambar 2.1 di atas merupakan ilustrasi gambar bestek yang digunakan


sebagai pedoman dalam pembangunan di lapangan. Gambar bestek perlu dibuat
sedetail mungkin demi mempermudah pelaksanaannya.
Setelah bestek selesai dibuat, tahapan lain yang tidak kalah pentingnya adalah
pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Sebelum mendirikan suatu bangunan,
pemilik bangunan harus terlebih dahulu mengurus (memiliki) IMB. Ijin ini dikeluarkan
oleh dinas teknik di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/ kota setempat.
Setelah tahapan pengurusan IMB selesai, selanjutnya adalah tahapan kegiatan
lelang pekerjaan atau tender. Pelelangan adalah suatu proses kegiatan penawaran
pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada para kandidat
pelaksana pekerjaan (kontraktor), yang bertujuan untuk memilih salah satu pelaksana
pekerjaan yang memenuhi syarat dan terbaik.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 13
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

A. Tahapan-tahapan pekerjaan pada Konstruksi Gedung


Salah satu bagian tahapan awal dalam proses konstruksi bangunan gedung
adalah merencanakan bestek dan membuat gambar besteknya. Apa itu bestek?
Untuk lebih jelas pelajarilah pembahasan di bawah ini.
1. Tahap Perencanaan (Bestek)
Hal-hal kegiatan proyek konstruksi secara umum.
a. peraturan Administrasi
Selain peraturan yang menyeluruh di peraturan umum, peraturan yang
tidak kalah penting yaitu mengenai aturan kepenulisan dokumen-dokumen
atau sering disebut administrasi.
b. peraturan dan Teknis Pelaksanaan
Selanjutnya aturan paling penting yaitu mengenai spesifikasi dan teknis
pelaksanaan konstruksi di lapangan.
2. Tahap Desain (Gambar Bestek)
Gambar bestek terdiri dari gambar rencana bangunan dengan skala
yang disesuaikan dengan luas dan bentuk bangunan. Gambar bestek adalah
gambar atau desain bangunan yang direncanakan untuk dibangun atau
diwujudkan. Gambar bestek juga berisi tentang detail bangunan. Gambar
bestek yaitu gambar desain bangunan yang dibuat lengkap untuk konstruksi
yang akan dikerjakan.

Gambar 2.2 Ilustrasi gambar bestek gedung


Sumber:https:// docplayer.info/ 129570915-Aplikasi-building-informasi-modeling-bim-tekla-structure-pada-konstruksi-at-
ap-dome-gedung-olahraga-utp-surakarta.html

DESAIN PEMODELAN DAN


14 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.3: Ilustrasi gambar bestek jembatan


Sumber:http:// argajogja.blogspot.com/ 2012/ 06/ download-gratis-program-jembatan- beton. html

Gambar detail bangunan yang termuat dalam bestek terdiri dari gambar
rencana teknis. Gambar rencana teknis ini meliputi gambar arsitektur, gambar
struktur, gambar mekanikal dan elektrikal serta tata lingkungan. Semakin baik
dan lengkap gambar akan mempermudah proses pekerjaan dan mempercepat
dalam penyelesaian pekerjaan konstruksi.
Gambar perencanaan yang akan digunakan dalam pembuatan IMB
harus sesuai dengan bestek, karena jika tidak, akan menimbulkan perselisihan
antara direksi dengan pemborong. Tujuan gambar bestek adalah untuk
mempermudah pekerjaan suatu proyek konstruksi yang akan dikerjakan di
lapangan, sehingga sesuai dengan rencana dan sesuai dengan anggaran yang
ada.
Keuntungan menggunakan gambar bestek, diantaranya:
a. dengan gambar bestek, pekerjaan suatu proyek bisa sesuai dengan
keinginan owner;
b. Mempermudah pekerjaan di lapangan, karena adannya acuan gambar
bestek;
c. pekerjaan proyek bisa ditarget dengan time schedule, karena item masing-
masing pekerjaan sudah terperinci dan detail;
d. pekerjaan proyek mudah dikontrol;
e. Mempermudah menghitung biaya yang dibutuhkan; dan
f. Mempermudah dalam hal pengurusan perijinan atau IMB.

3. Tahap Perijinan (Ijin Mendirikan Bangunan)


Ijin mendirikan bangunan gedung atau yang dikenal dengan istilah
IMB adalah perijinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada
pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas,

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 15
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

mengurangi dan atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan


administratif dan persyaratan teknis yang berlaku (Wijoyo, Kusno, 2006).
Kewajiban bagi setiap pemilik bangunan adalah memiliki IMB karena
untuk menjamin kejelasan eksistensi atau legalitas sebuah bangunan. Oleh
karena itu, setiap orang pribadi atau badan yang akan mendirikan bangunan
gedung wajib memiliki IMB. Pengaturan tentang IMB diatur dalam:
a. Undang-undang No.28 tahun 2002 tentang bangunan gedung;
b. Peratuan pemerintah No.36 tahun 2005 tentang peraturan Pelaksanaan
UU No.28 tahun 2002;
c. PMDN No.32 tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Ijin Mendirikan
Bangunan; dan
d. peraturan Menteri PUPR Republik Indonesia No.05/ PRT/ M/ 2016 tentang
Ijin Mendirikan Bangunan Gedung.

Bangunan yang memerlukan IMB dalam pengendalian penyelenggaraan


bangunan gedung diatur melalui penerbitan IMB berdasrkan pasal 25
peraturan Menteri PUPR Republik Indonesia No.05/ PRT/ M/ 2016, yaitu untuk:
1) Pembangunan bangunan gedung baru, dan atau prasarana bangunan
gedung;
2) Renovasi bangunan gedung dan atau prasarana bangunan gedung, meliputi
pembaruan, peremajaan atau penyempurnaan;
3) Rehabilitasi bangunan gedung dan atau prasarana bangunan gedung
melalui upaya pemulihan kondisi suatu bangunan gedung cagar budaya
agar dapat dimanfaatkan secara efesien untuk fungsi kekinian dengan
cara perbaikan atau peru bahan tertentu dengan tetap menjaga nilai
kesejarahan, arsitektur dan budaya; dan
4) Pelestarian atau pemugaran.

berdasarkan peratuan menteri di atas, dapat kita rinci untuk IMB


diperlukan pada bangunan-bangunan, diantaranya:
a) Bangunan gedung yang berfungsi sebagai; hunian, keagamaan, usaha,
social dan budaya serta olah raga;
b) Bangunan bukan gedung yang berfungsi sebagai:
(1) Pelataran parkir, lapangan tenis, lapangan basket, lapangan golf dan
lain sejenisnya;
(2) Fondasi tangki, dan lain sejenisnya;
(3) Pagar tembok atau besi dan tanggul atau turap dan lain sejenisnya;
(4) Septic tank atau bak penampungan bekas air kotor dan lain
sejenisnya;
(5) Sumur resapan dan lain sejenisnya;
(6) Teras tidak beratap atau tempat pencucian dan lain sejenisnya;
(7) Dinding penahan tanah dan lain sejenisnya;
(8) Jembatan penyeberangan orang, jembatan jalan perumahan dan
lain sejenisnya;
(9) Penanaman tangki, landasan tangki, bangunan pengolahan air, gardu

DESAIN PEMODELAN DAN


16 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

listrik, gardu telepon, tiang listri/ telepon dan lain sejenisnya;


(10) Kolam renang, kolam ikan air deras dan lain sejenisnya; dan
(11) Gapura, patung, bangunan reklame, monument dan lain sejenisnya.
Pengajuan permohonan IMB berdasarkan pasal 15 ayat
[1] PP No.36 tahun 2005, hal-hal yang harus dilengkapi sebagai
persyaratannya adalah :
(a) Tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau tanda bukti
perjanjian pemanfaatan tanah;
(b) Data pemilik gedung;
(c) Rencana teknis bangunan gedung; dan
(d) Hasil analisis mengenai dampak lingkungan bangunan gedung
yang menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan.
Selain persyaratan di atas, pengajuan IMB juga harus ada perijinan
dan rekomendasi teknis lain berdasarkan pasal 32 Peratuan Menteri
PUPR Republik Indonesia No.05/ PRT/ M/ 2016, diantranya:
(1) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);
(2) Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL-UPL);
(3) Ketentuan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP); dan
(4) Surat Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (SIPPT).

Selanjutnya, dengan melengkapi semua syarat yang diperlukan,


kemudian menunggu perijinan selesai. Ada kemungkinan permohonan
IMB ditolak bila terjadi dua hal, yaitu:
(a) Bertentangan dengan Undang-undang atau peraturan yang
berlaku; dan
(b) Bertentangan dengan rencana perluasan atau tata kota.

4. Tahap Pelelangan pekerjaan (Tender)


Setelah melalui tahapan perencanaan (bestek) dan tahap perijinan
(IMB), tahapan selanjutnya adalah tahap pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Dalam melaksanakan pekerjaan terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan,
diantaranya; pekerjaan dapat dikerjakan sendiri, yaitu pekerjaan yang dilakukan
langsung oleh si pemilik baik pengadaan bahan maupun pengaturan tenaga,
misalnya untuk bangunan yang sederhana. Cara yang lain adalah diborongkan
sebagian, misalnya pemilik menyediakan bahan-bahan adapun pelaksanaan
pekerjaan nya diserahkan kepada pemborong dengan perhitungan upah
pekerjaan saja. Cara yang terakhir yaitu dengan pelelangan (tender), yaitu
pemberian pekerjaan yang dilakukan dengan cara menyeleksi pemborong/
kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan, cara ini biasa dilakukan untuk
pelaksanaan proyek konstruksi milik pemerintah atau bangunan milik bersama.
Pelelangan atau tender adalah suatu proses kegiatan penawaran
pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada pelaksana
(kontrktor), yang bertujuan untuk memilih salah satu pelaksana pekerjaan yang
memenuhi syarat. Pelelangan juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 17
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

kegiatan untuk menyediakan barang/ jasa dengan cara menciptakan persaingan


yang sehat di antara penyedia barang/ jasa yang setara dan memenuhi syarat,
berdsarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti
oleh pihak-pihak yang terkait secara taat sehingga terpilih penyedia barang/
jasa terbaik (Wulfram 2008:49).
Acara pembukaan dokumen penawaran dilakukan secara resmi dalam
suatu acara yang disaksikan oleh semua peserta lelang karena dokumen
tersebut merupakan penentu dalam persaingan pemilihan penyedia barang/
jasa pemerintah. Salah satu tahapan yang mutlak harus dilalui dalam proses
penyedia barang/ jasa pemerintah adalah tahapan pembukaan dokumen
penawaran. Acara pembukaan dokumen penawaran selalu menjadi perhatian
semua peserta lelang karena dalam acara inilah panitia pengadaan barang/ jasa
pemerintah membeberkan seluruh data yang terdapat dalam setiap dokumen
penawaran kepada seluruh peserta lelang.
dengan demikian, proses penentuan pemenang leleang jadi terbuka
dan bebas dari kecurangan. dengan mengetahui setiap informasi yang terdapat
dalam dokumen penawaran peserta lainnya, maka secara tidak langsung
para peserta lelang dapat mengawasi panitia pengadaan barang/ jasa dalam
melakukan proses evaluasi dokumen penawaran tersebut. Karena itulah,
meskipun tidak ada kewajiban hadir dalam acara pembukaan penawaran,
setiap peserta lelang selalu berusaha untuk hadir dalam acara tersebut.
Pelelangan dapat dilaksanakan setelah semua persiapan pembuatan
rencana kerja telah selesai dikerjakan. Penggunaan tender dalam suatu proyek
merupakan salah satu proses untuk pengadaan kontraktor dalam pelaksanaan
pekerjaan. Melalui pelelangan, diharapkan akan didapat biaya pelaksanaan
seminimal mungkin serta hasil pelaksanaan pekerjaan yang dapat diper
tanggung jawab kan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Adapun jenis-
jenis pelelangan adalah sebagai berikut:
a. Pelelangan Umum
Pelelangan ini diberitahukan kepada pemborong-pemborong (kontraktor)
melalui iklan-iklan atau surat kabar (media massa) dan yang lainnya serta
mencantumkan syarat-syarat yang berhak mengikuti. Pelelangan umum
adalah pelelangan yang dihadiri oleh siapapun/ pihak manapun boleh
ikut. Keunggulannya yaitu bersifat bebas terbuka dan umum, terjadi
kompetisi yang maksimum, harga penawaran lebih kompetitif sehingga bisa
mendapatkan harga yang murah sedangkan kelemahannya yaitu hilangnya
control terhadap pemborong yang tidak bonafide. Pemborong yang
bonafide sungkan untuk ikut dalam pelelangan dan banyak kemungkinan
pemborong melakukan pemotongan harga (cut prise off errors). Proyek
bisa jatuh ke tangan pemborong yang tidak sesuai dengan kualifikasi dan
harga permulaan bisa lebih rendah, meskipun biaya akhir bisa lebih tinggi
(keterlambatan, klaim, perbaikan, denda dan lain-lain).
b. Pelelangan Undangan/ Terbatas
Bagi yang tidak memenuhi syarat prakualifikasinya tidak akan diikut sertakan
sehingga bonafiditasnya terjamin. Pelelangan jenis ini mengundang

DESAIN PEMODELAN DAN


18 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

beberapa pemborong yang terbatas jumlahnya untuk mengajukan


penawaran. Keunggulannya yaitu bersifat tertutup, penawar merupakan
pemborong yang telah terkualifikasi dan jelas bonafiditasnya, mereka
sudah lolos registrasi, klasifikasi dan kualifikasi serta harga persaingan
penawaran lebih meyakinkan sehingga proyek pekerjaan bisa lebih terjamin
hasil pekerjaan nya sedangkan kelemahannya yaitu harga penawaran lebih
mahal dibandingkan melalui pelelangan umum.
c. Pelelangan dibawah Tangan/ Negoisasi
Pelelangan ini biasanya ditunjuk langsung oleh direksi untuk mengerjakan
proyek rahasia, militer, khusus, berhubungan dengan pertahanan dan
keamanan negara dan spesialisasi pada pekerjaan khusus dan membutuhkan
kualitas yang sempurna. Keunggulannya yaitu bersifat tertutup, penawar
merupakan pemborong yang sudah terkualifikasi dan jelas bonafiditasnya,
mereka sudah lolos registrasi, klasifikasi dan kualifikasi sehingga
proyek pekerjaan bisa terjamin keberhasilannya. Pelelangan ini berupa
pelelangan yang dihadiri oleh pihak khusus dan bersifat rahasia sedangkan
kelemahannya yaitu karena pelelangan ini menunjuk satu pemborong yang
telah dipercaya kebonafidannya, sehingga memberikan harga penawaran
yang relative lebih tinggi karena tidak ada persaingan dibandingkan melalui
pelelangan umum dan pelelangan terbatas.

Direksi membentuk panitia lelang yang terdiri dari Principal,


direksi dan Perencana setelah pihak perencana menyiapkan bahan-bahan
seperti bestek, gambar bestek, berita acara, surat penawaran dan lampiran-
lampirannya. Setelah panitia terbentuk barulah pelelangan dimulai. Berikut
ini merupakan prosedur-prosedur pelelangan:
1) Arsitek harus sudah siap dengan bestek, gambar bestek, lengkap dengan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan sudah disyahkan oleh principal dan
direksi yang merupakan syarat utama dalam pelaksanaan penawaran;
2) Membuat dokumen tender (periapan pelelangan) kemudian diadakan
pengumuman dan pemborong mengambil dokumen tender;
3) Gambar bestek, bestek dan pedoman surat penawaran serta syarat-
syarat beserta lampirannya sudah lengkap dalam dokumen tender;
4) Diadakan prakualifikasi pemborong yang memperkenalkan diri;
5) Pelaksanaan pelelangan harus sesuai dengan ketentuan/ Undang-
undang yang berlaku dan Keputusan Presiden;
6) Kepanitiaan untuk pelaksanaan pelelangan dibentuk oleh pihak principal
dan direksi ;
7) Panitia pelelangan bertugas mulai pada tahap prakualifikasi pemborong
sampai dengan tahap penetapan calon pemborong yang menang; dan
8) Panitia lelang menetapkan: hari dan tanggal anwyzing (penjelasan dan
peninjauan lapangan), system pemanggilan pemborong, syarat-syarat
pemasukan surat penawaran/ pelelangan dan pengumuman pemenang
lelang.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 19
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

MEMAHAMI TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN


JEMBATAN

Sebagai pelaku Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, apalagi yang


tidak memiliki pengetahuan mengenai keteknikan, seringkali tiba-tiba diminta
menangani atau merencanakan suatu pengadaan pekerjaan Konstruksi, walaupun
pekerjaan konstruksi tersebut berupa bangunan sederhana 3 lantai misalnya.
tentunya hal ini membuat kita menjadi bingung, untuk itu berikut ini adalah garis
besar tahapan proyek konstruksi. Tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:
1. Planning (Tahap perencanaan);
2. Design (Tahap perancangan);
3. Tahap pelelangan/ pengadaan; dan
4. Construction (Tahap pelaksanaan).

1. Tahap Perencanaan (Planning)


Tahapan ini meliputi rekruitment konsultan (MK, perencana) untuk
menterjemahkan kebutuhan pemilik, membuat TOR, survei, feasibility study
kelayakan proyek, pemilihan desain, schematic design, program dan budget,
financing. Tahapan perencanaan merupakan penetapan garis-garis besar
rencana proyek, disini merupakan tahap pengelolaan (briefing), studi, evaluasi
dan program yang mencakup hal-hal teknis ekonomis, lingkungan, dan lain-
lain. Hasil dari tahap ini adalah :
a. Laporan survei;
b. Studi kelayakan;
c. Program dan bugdet;
d. TOR (Term Of Reference); dan
e. Master plan.

2. Tahap Desain/ Perancangan (Design)


Tahap perancangan terdiri dari dua sub tahap yaitu:
a. Tahap Pra-Desain (Preliminary Design)
Tahapan ini mencakup kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok
plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar situasi/ site plan tata ruang,
estimasi cost.
b. Tahap pengembangan Desain (Development Design)/ Detail Desain (Detail
Design).
Tahapan ini merupakan tahap pengembangan dari prarancangan yang sudah
dibuat dan perhitungan-perhitungan yang lebih detail, mencakup:
1) Perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural)
secara terperinci;
2) Gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur, mekanal,
dsb.)l
3) Outline specification (garis besar); dan
4) Estimasi cost untuk konstruksi secara terperinci.

DESAIN PEMODELAN DAN


20 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

3. Tahap Pengadaan/ Pelelangan (Procurement/ Tender)


Tahapan ini bertujuan untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksanan
atau sejumlah kontraktor sebagai sub- kontraktor yang melaksanakan konstruksi
di lapangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah :
a. Prakualifikasi
Prosedur ini dikenal sebagai babak prakualifikasi yang meliputi pemeriksaan
sumber daya keuangan, manajerial dan fisik kontraktor yang potensial, dan
pengalamannya pada proyek serupa, serta integritras perusahaan. Seringkali
dalam tahap pelelangan diadakan beberapa prosedur agar kontraktor yang
berpengalaman dan berkompeten saja yang diperbolehkan ikut serta
dalam pelelangan. Untuk proyek-proyek milik pemerintah, kontraktor yang
memenuhi persyaratan biasanya dimasukkan ke dalam Daftar Rekanan
Mampu (DRM).
b. Dokumen Kontrak
Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi ikatan kerjasama antara dua pihak
atau lebih. Dokumen kontrak sendiri didefinisikan sebagai dokumen legal
yang menguraikan tugas dan tangjung jawab pihak-pihak yang terlibat di
dalamnya. Sebelum hal itu terjadi terdapat proses pengadaan atau proses
pelelangan dimana diperlukan Dokumen lelang atau dokumen tender.

4. Tahap Pelaksanaan (Construction)


Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional di lapangan.
Tahapan pelaksanaan bertujuan untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan
oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh konsuktan perencana dalam
batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah
disyaratkan. Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi:
a. Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan;
b. Perencanaan dan pengendalian organisasai lapangan;
c. Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja; dan
d. Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material
Adapun koordinasi seluruh operasi di lapangan meliputi:
1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan
sementara maupun bangunan permanen, serta semua fasilitas dan
perlengkapan yang terpasang;
2) Mengkoordinasikan para Sub- kontraktor ; dan
3) Penyeliaan umum.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk gedung berbeda dengan
pekerjaan konstruksi jalan atau konstruksi bendungan, pelabuhan dsb. Pada
pekerjaan konstruksi, 4 target yang harus dicapai kontraktor :
a) Selesai dengan mutu/ kualitas paling tidak sama dengan yang ditentukan
dalam spec/ perencanaan;
b) Selesai dengan waktu lebih kecil atau sama dengan waktu perencanaan;
c) Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang direncanakan;

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 21
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

d) Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan


administratif);
e) Pemeriksaan lab/ testing;
f) Penyerahan pertama;
g) Masa pemeliharaan; dan
h) Penyerahan kedua.

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai


tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan
jembatan para peserta didik sekalian dapat mempelajari
secara mandiri di internet. Salah satu website yang
dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan
pemahaman kalian tentang jenis-jenis pekerjaan konstruksi
gedung, jalan dan jembatan adalah sebagai berikut: https://
www.academia.edu/ 31554639/ TAHAPAN_PROYEK_
KONSTRUKSI_DAN_STRUKTUR_ORGANISASINYA

RANGKUMAN

Tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan:

1. Tahapan perencanaan;
2. Tahapan perijinan;
3. Tahapan pelelangan; dan
4. Tahap pelaksanaan.
Tahap perencanaan berupa bestek dan gambar bestek perlu dibuat
sedetail mungkin demi mempermudah pelaksanaannya. Setelah bestek
selesai dibuat, tahapan lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengurusan
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Dalam mendirikan suatu bangunan, pemilik
bangunan harus terlebih dahulu mengurus (memiliki) IMB. Ijin ini dikeluarkan
oleh dinas teknik di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/ kota setempat.
Setelah tahapan pengurusan IMB selesai, selanjutnya adalah tahapan
kegiatan lelang pekerjaan atau tender. Pelelangan adalah suatu proses kegiatan
penawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada para
kandidat pelaksana pekerjaan (kontraktor), yang bertujuan untuk memilih salah
satu pelaksana pekerjaan yang memenuhi syarat dan terbaik.

DESAIN PEMODELAN DAN


22 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

Tugas peserta didik dalah menjelaskan tentang tahapan-tahapan


pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan serta mempresentasikannya.
Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang telah disepakati
dengan guru mata pelajaran.

Judul Kegiatan : Tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan


dan jembatan
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : 1) Peserta didik dapat menjelaskan tahapan-tahapan
pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan
dengan benar. (KD 3)

2) Peserta didik dapat mengelompokkan tahapan-


tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan
jembatan dengan benar.(KD 4)
Langkah Kegiatan:
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu untuk mengerjakan kegiatan
berikut ini!
Ketua Kelompok:.. ....................
Nama Anggota :.. .............................. ...............................................................................
................................
2. Perhatikan kasus pelelangan proyek konstruksi beriku ini!
Dinas Pendidikan akan mengadakan pembangunan gedung sekolah
SMK Negeri 1. Dinas Pendidikan telah memeliki PT. Archi Desain sebagai
perencana yang telah menyiapka gambar bestek dan BQ (Bill of quantity)
atau daftar kuantitas pekerjaan. Untuk menentukan siapa pelaksananya,
maka ownwer dari proyek ini mengadakan pelelangan melalui web. LPSE.
Dalam proses pelelangan tersebut, semua orang atau badan usaha tertentu
diperbolehkan mengikuti lelang tersebut. Kemudian dilakukan seleksi
untuk pelaksana terpilih yang paling bagus kualifikasi rencana pekerjaan
dan RAB yang paling murah dari BQ yang disajikan.
3. Diskusikan bersama teman mu mengenai jenis pelelangan yang digunakan
dalam kasus tersebut beserta data-data yang dibutuhkan dalam proses
pelelangan!

4. Carilah kasus lain di lapangan mengenai proses kegiatan pelelangan proyek


konstruksi (pencarian dapat melalui web. Lelang https:// lpse.pu.go.idatau
dari data lapangan)
Nama Proyek : …………………………………………………………………
Pemilik Proyek : …………………………………………………………………
Jenis Pelelangan : …………………………………………………………………
Peserta Pelelangan : …………………………………………………………………
Prosedur Pelelangan : …………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 23
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

Pemenang Lelang : …………………………………………………………………

5. Buatlah file presentasi hasil pekerjaan mu dan presentasikan di depan


kelas!
6. Simpulkan hasil pekerjaan yang telah kamu lakukan pada kegiatan ini
dengan rapi!
Kesimpulan:.. .................................................................................

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. salah satu dokumen penting dalam proses konstruksi adalah membuat bestek.
Bestek merupakan uraian sejelas-jelasnya tentang pelaksanaan bangunan yang
terdiri dari peraturan umum, peraturan administrasi dan peraturan serta teknis
pelaksanaannya. Terangkan isi dari ketiga uraian tersebut!

2. Iwan akan membuat gambar bestek untuk proyek konstruksi jalan. Apa saja
fungsi dari gambar besteknya?

3. Indra sebagai humas CV. Jaya Abadi akan mengikuti sebuah proses pelelangan
terbuka. Bagaimana prosedur dalam melakukan pelelangan proyek konstruksi
secara umum?

4. Gunawan sedang mempelajari tentang jenis-jenis perkerasan jalan. Ia diberi


pertanyaan oleh gurunya mengenai peranan agregat pada struktur perkerasan
lentur dan perkerasan kaku. Apa jawaban dari pertanyaan tersebut?

5. Pak Santoso akan membangun sebuah jembatan penyeberangan di salah satu


jalan perumahan. Apakah dalam proyek tersebut membutuhkan IMB? Berikan
alasannya!

DESAIN PEMODELAN DAN


24 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang
pengertian, tahapan-tahapan pekerjaan pada proses konstruksi pembangunan
baik itu pembangunan Gedung, Jalan maupun Jembatan. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit
dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun guru, supaya pemahamannya
lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, agar
peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 25
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

BAB
DOKUMEN KONTRAK
III
BAB III DOKUMEN KONTRAK

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran pada bab III, siswa diharapkan dapat


menjelaskan jenis-jenis dokumen pekerjaan konstruksi, menganalisis isi dokumen
kontrak pekerjaan konstruksi dan mempresentasikan dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi dengan teliti dan benar.

PETA KONSEP

DOKUMEN KONTRAK

A. B. C.
Mengenal Kontrak Dokumen Kontrak Menganalisis Isi
Konstruksi Dokumen Kontrak

KATA KUNCI

Bouwheer, kontrak, anemer

DESAIN PEMODELAN DAN


26 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Setelah melalui bagian dari tahapan-tahapan dalam pekerjaan konstruksi, mulai


dari tahapan perencanaan, tahapan perijinan, tahapan pelelangan (tender) sampai
tahap pelaksanaan, maka tahap selanjutnya adalah menyajikan dokumen kontrak.
Tahukah kalian apakah yang dimaksud dengan dokumen kontrak?
Kontrak adalah perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak pemberi tugas
(owner) dengan kontraktor. Penetapan pemenang pelelangan dilaksanakan dengan
cara mengeluarkan surat pelulusan pekerjaan/ surat perintah kerja (gunning). Kontrak
ini dibuat setelah pemberi tugas (owner) menetapkan atau menunjuk pemenang
pelelangan.

Gambar 3.1 Ilustrasi gambar serah terima dokumen kontrak dari owner kepada kontraktor
Sumber:https:// www.arsitag.com/ article/ tahap-11-tender- kontraktor

Gambar 3.1 di atas merupakan ilustrasi penandatanganan proyek konstruksi


antara pemilik proyek (owner) dengan pihak pelaksana atau kontraktor terpilih.
Kesepakatan tersebut diikat oleh surat perjanjian yang diatur dalam dokumen kontrak
yang bersifat menyeluruh. Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara owner
dengan kontraktor. Perjanjian yang terdapat dalam dokumen kontrak beserta dengan
lampirannya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
lainnya. Perjanjian tersebut biasanya disajikan dalam bentuk pasal-pasal.
Pasal-pasal penting dalam dokumen kontrak berisi diantaranya lingkup pekerjaan,
jangka waktu pekerjaan, harga borongan, cara pembayaran, pekerjaan tambah atau
kurang dan pengakhiran perjanjian. Lingkup pekerjaan berisi tentang uraian pekerjaan
yang termasuk kontrak. Harga borongan menjelaskan nilai yang harus dibayar oleh
pemilik proyek kepada kontraktor untuk melaksanakan seluruh lingkup pekerjaan,
biaya-biaya yang termasuk dalam harga borongan, sifat kontrak lumpsum, fixed price
atau unit price. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan menjelaskan tentang total durasi
pelaksanaan pekerjaan, pentahapan, hak memperoleh perpanjangan waktu, ganti rugi
keterlambatan sedangkan cara pembayaran berisi tentang tahapan pembayaran, cara
pengukuran prestasi, jangka waktu pembayaran, jumlah pembayaran yang ditahan
pada setiap tahap, konsekuensi apabila terjadi keterlambatan pembayaran.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 27
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

A. Mengenal Kontrak Konstruksi


Penyusunan kontrak pada jasa pemborongan atau pekerjaan konstruksi
merupakan kegiatan menyusun kontrak paket pekerjaan jasa pemborongan yang
dilakukan oleh pihak pengguna jasa atau panitia dengan penyedia jasa atau
pemborong (kontraktor) yang telah ditunjuk proses pelaksanaan lelang. Untuk
lebih memahami pengertian kontrak pada kegiatan konstruksi, maka pelajarilah
materi pada sub bab ini.
1. Pengertian Kontrak
Tidak semua persetujuan dan transaksi dibuat dalam bentuk kontrak.
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara dua pihak atau lebih yang telah
saling menyetujui untuk mengadakan suatu transaksi. Transaksi dilanjutkan
dalam bentuk kontrak bila:
a. Saling menyetujui (mutual consent);
b. Ada penawaran dan penerimaan (offer and acceptance); dan
c. Adanya risiko bagi masing-masing pihak apabila tidak diantisipasi.
Sehingga kontrak konstruksi merupakan suatu perjanjian antara
pemborong sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mewujudkan fisik
bangunan di lapangan, adapun pihak pemberi tugas adalah sebagai pihak
yang membiayai pelaksanaan pembangunan.
Dalam penyusunan kontrak, pengguna dan penyedia jasa konstruksi
mengacu kepada atau berdasarkan draft konrak yang ada dalam dokumen
penawaran dan dokumen lainnya, seperti:
1) Dokumen berita acara hasil pembukaan dokumen usulan;
2) Berita acara evaluasi, berita acara klarifikasi dan negoisasi;
3) Berita acara penetapan calon penyedia jasa pemborongan; dan
4) Keputusan penunjukan penyedia jasa pemborongan dari pihak pengguna
dan dokumen lainnya.
Sistem kontrak yang dipilih adalah sistem kontrak yang telah
ditentukan pada naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen lelang.
Pemilihan sistem kontrak yang digunakan tersebut disesuaikan dengan jenis,
sifat, dan nilai pengadaan jasa pemborongan yang bersangkutan.

2. Jenis Kontrak Konstruksi


Pada pekerjaan konstruksi ada tiga jenis kontrak yang biasa digunakan di
lapangan, seperti yang tertera pada Gambar 3.2 berikut.

DESAIN PEMODELAN DAN


28 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.2 Diagram Jenis Kontrak Konstruksi


Sumber:https:// iamnotthoseman.wordpress.com/ 2010/ 06/ 25/ jenis-kontrak-dalam-proyek-konstruksi/

a. Build Contract
Kontrak kerja yang menitik beratkan pada implementasi dari rencana
desain proyek yang sudah ada. Tugas pemborong hanya membangun saja
b. Design and Build Contract
Pada kontrak ini pihak kontraktor diminta mengajukan penawaran
pekerjaan termasuk desainnya (rencana proyek) berdasarkan keahlian
pemborongnya (package deal). Keuntungan yang didapat oleh pemilik
dengan sistem ini yaitu memungkinkan mendapatkan desain yang baik dan
bermanfaat bagi pemilik meskipun belum tentu harganya yang termurah.
Hal yang kedua yaitu pihak pemilik proyek hanya berurusan dengan sebuah
organisasi yang sekaligus menangani masalah desain dan perencanaan
sekaligus pelaksanaannya. Kontrak seperti ini dapat digunakan untuk proyek
yang rumit dan memakai teknologi tinggi.
c. Design Management Contract
pekerjaan pengelolaan ini dapat dikontrakkan suatu organisasi
spesialis maupun individu yang dikenal sebagai konsultan. pekerjaan ini
mencakup mulai dari ide, definisi proyek, konsep proyek, studi kelayakan, pra-
rencana sampai pada pengawasan pekerjaan fisiknya serta penyiapan manual
operation dan perawatan.

3. Jenis Kontrak Pembayaran


Sesuai kebutuhan proyek konstruksi pada saat ini terdapat beberapa jenis
sistem kontrak, diantaranya:
a. Kontak Unit price
Kontrak unit price atau kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan
barang atau jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu yang volume pekerjaan nya masih

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 29
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

bersifat perkiraan sementara dan system pembayaran kepada penyedia jasa/


kontraktor pelaksana yaitu berdasarkan hasil pengukuran bersama terhadap
volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan.
b. Kontrak Lump Sum Fixed price
Nilai kontrak tidak dapat diubah oleh sebab apapun, kecuali oleh satu hal
yang diatur dalam pasal kontrak. Semua pekerjaan tercantum dalam dokumen
kontrak dan dilaksanakan oleh kontraktor dengan jumlah imbalan tetap. tetapi
jika pemilik proyek yang menyebabkan peru bahan, maka dipertimbangkan
dalam pekerjaan tambah kurang.
c. Kontrak Biaya Tambah Upah yang Dinegosiasikan (Negotiated cost Plus and Fee
Contract)
kontraktor menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan dengan
mendapatkan upah yang tetap ataupun bervariasi yang telah mengandung
laba dan biaya-biaya umum dengan mendapatkan penggantian terhadap
semua biaya lapangan sesuai dengan biaya nyata.
d. Kontrak Owner Builder
Kontrak owner builder merupakan sebuah jenis kontrak yang melibatkan
pemilik proyek sebagai kontraktor, sehingga pemilik proyek dapat mengerjakan
proyeknya secara mandiri atau dapat mensubkan pekerjaan tertentu pada sub
kontraktor.
e. Kontrak Design and Build
Pada system ini perusahaan bertanggung jawab penuh baik desain
maupun konstruksinya. Pada kontrak jenis ini owner hanya menyampaikan
gagasan spesifikasi dan luas lahan. Setelah itu kontraktor merancang dan
mengerjakannya. Pembayarannya dilakukan pada saat proyek sudah selesai
dan owner hanya tinggal menggunakannya.

4. Jenis Surat Kontrak


Selain jenis kontrak, ada juga jenis surat kontraknya. Surat kontrak ada dua
macam, yaitu:
a. Surat Kontrak yang digadaikan Bank
1) Sistem Termijn
Sistem Termijn adalah sistem dimana pemborong memakai uang sendiri
untuk melakukan pekerjaan per tahap yang selanjutnya akan dibayar
termijn pertama setelah tahap itu selesai, begitu seterusnya sampai
proyek selesai.
2) Sistem Voor Financieren
Dalam hal ini pemborong harus memiliki modal yang cukup untuk
pekerjaan itu, atau bila tidak punya uang pemborong bisa berusaha
mendapat pinjaman dari bank dengan perjanjian dan jaminan yang
harus siap dengan segala resiko karena berhubungan dengan modal
perbankan. Sistem Voor Financieren adalah sistem yang dipakai utuk
pekerjaan kepentingan umum yang harus secepatnya dikerjakan, artinya
siapapun pemborong atau kontraktor yang berminat akan mengerjakan
dan membiayai pekerjaan itu sampai selesai, baru setelah selesai biaya
pelaksanaan akan dibayar total di akhir.
DESAIN PEMODELAN DAN
30 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

b. Surat Kontrak yang dititipkan di Bank (In Cessi)


Ada kalanya si pemborong berhasil menandatangani suatu kontrak
pekerjaan atau ditunjuk untuk melaksanakan suatu pekerjaan, ternyata
pemborong itu mengalami kesulitan dalam bidang keuangan, sedangkan
pekerjaan itu harus segera dikerjakan. Untuk itu, maka dibuatkan suatu
persetujuan dengan bouwheer (owner), persetujuan yang memungkinkan
anemer (pemborong) tersebut menitipkan surat kontrak itu kepada bank
sebagai jaminan permodalan. Penagihan dilakukan oleh bank kepada bouwheer
(owner) sedangkan perbedaan menitipkan dengan menggadaikan adalah :
1) Menitipkan surat kontrak kepada bank
Bank mempunyai hak sebagai pemborong. Bank dapat langsung menagih
kepada bouwheer.
2) Menggadaikan surat kontrak kepada bank
yang menggadaikan kepada bank adalah anemer (pemborong). Bank tidak
mempunyai hak untuk menagih kepada bouwheer (owner). Hak tagihan
tetap berada pada si pemborong.

B. Menganalisis Isi Dokumen Kontrak


Suatu dokumen kontrak proyek konstruksi memuat berbagai hal yang
dibutuhkan untuk kelancaran dengan baik kedepannya. Berikut ini isi yang
tercantum dalam dokumen kontrak beserta istilah-istilah yang sering digunakan
1. Identitas Para Pihak yang Berkontrak
Identitas setidak-tidaknya memuat nama, alamat, kewarganegaraan,
domisili dan kewenangan membubuhkan tanda tangan. Syarat ini lazim dalam
kontrak-kontrak lain karena harus jelas siapa subjek yang melakukan dan
saling berkaitan dalam hubungan hukum tersebut.
2. Rumusan pekerjaan
Pada praktik di lapangan, penam bahan waktu pekerjaan tetap
dimungkinkan asalkan harus disepakati terlebih dahulu dengan pihak-pihak
terkait. Bagian ini harus merumuskan secara jelas dan rinci mengenai apa yang
akan dikerjakan, lingkup pekerjaan, nilai pekerjaan, dan batasan waktu proyek.
3. Masa Pertanggungan atau Pemeliharaan
Syarat dan ketentuan ini berkaitan dengan asuransi proyek konstruksi
dengan asumsi jika ada kemungkinan kegagalan atau kejadian di luar
perkiraan. Masa pertanggungan atau masa pemeliharaan adalah jangka waktu
pertanggungan atau pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab penyedia
jasa.
4. Detail pekerjaan
Detail pekerjaan berisi gambaran yang berkaitan dengan tenaga
ahli, baik mengenai jumlah tenaga ahli, kualifikasi keahlian dan klasifikasi
pekerjaan jasa konstruksi yang akan dilakukan.
5. Hak dan Kewajiban Para Pihak
Setiap pihak yang terlibat harus dijelaskan masing-masing hak dan
kewajibannya. Misalnya, di satu sisi pengguna jasa berhak untuk memperoleh
hasil konstruksi, di sisi lain berkewajiban untuk memenuhi isi perjanjian,
seperti membayar penyedia jasa.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 31
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

6. Cara Pembayaran
Dalam kontrak harus diatur bagaimana pembayaran proyek dilakukan.
Bisa jadi ada kemungkinan pembayaran di muka, memakai cicilan, harus
menggunakan bank dan lain-lain. Klausul ini memberikan kepastian kepada
para pihak.
7. Aturan Mengenai Cedera Janji (Wanprestasi)
Kontrak harus memuat tanggung jawab salah satu pihak jika isi perjanjian
tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah disepakati. Sehingga
merupakan hal yang penting untuk memuat apa yang masuk dam lingkup
cedera janji.
8. Klausul Penyelesaian Sengketa
Kontrak harus memuat mekanisme penyelesaian sengketa yang akan
ditempuh para pihak jika terjadi sengketa. Penyelesaian sengketa jasa
konstruksi bisa melalui pengadilan atau penyelesaian di luar pengadilan (out
of court settlement)
9. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi
Jika salah satu pihak tidak menyelesaikan kewajiban, terbuka peluang
untuk pemutusan kontrak secara sepihak. Dalam konteks ini, kontrak jasa
konstruksi sebaiknya memuat ketentuan pemutusan kontrak kerja.
10. Kondisi Keadaan Memaksa (Force majeur)
Kontrak kerja harus memuat pertimbangan pada kondisi-kondisi yang
dikualifikasikan sebagai keadaan memaksa atau force majeur. Ini adalah
kejadian yang timbul di luar kehendak para pihak dan menimbulkan implikasi
pada pekerjaan jasa konstruksi yang perlu juga diatur, misalnya terjadi bencana
banjir atau gempa bumi dan lain-lain.
11. Klausul Kegagalan Bangunan
Salah satu klausul yang perlu dimasukan dalam dokumen kontrak yaitu
mengenai kegagalan bangunan. Klausul ini merupakan ketentuan dalam
perjanjian. Hal ini berisi tentang kewajiban para pihak jika terjadi kegagalan
bangunan.
12. Klausul Perlindungan Pekerja
Pekerja yang mengerjakan jasa kontruksi seharusnya dilindungi dalam
rangka keselamatan dan kesehatan kerja. Klausul ini bisa merujuk pada
Undang-undang ketenagakerjaan dan peraturan keselamatan kerja.
13. Klausul terhadap Lingkungan
Klausul yang mengatur tentang pemenuhan kewajiban yang berkenaan
dengan lingkungan, seperti AMDAL.

DESAIN PEMODELAN DAN


32 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

DOKUMEN KONTRAK

Istilah-istilah yang sering muncul dalam kontrak pekerjaan konstruksi adalah


sebagai berikut:
1. Provisional Sum adalah sejumlah biaya yang disediakan oleh pemilik proyek
dan termasuk dalam nilai kontrak untuk mencakup pekerjaan-pekerjaan
yang sudah tercantum dalam dokumen kontrak namun belum dapat dihitung
dengan pasti volumenya.
2. Prime cost adalah sejumlah biaya yang disediakan oleh pemilik proyek dan
termasuk dalam nilai kontrak untuk mencakup pekerjaan-pekerjaan yang
sudah ditentukan jenis dan harganya.
3. Nominated Sub Contractor (NSC) adalah sub kontraktor yang telah ditetapkan
oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan tertentu dengan :
a. Spesifikasi dan negoisasi disepakati antara pemilik proyek dan NSC;
b. Pembayaran kepada NSC dilakukan melalui kontraktor utama;
c. kontraktor utama mendapatkan upah koordinasi, biasanya sebsear 3%-
4%; dan
d. kontraktor utama tidak bertanggung jawab atas mutu pekerjaan NSC.
4. Defect Liability Period/ masa pemeliharaan adalah suatu kurun waktu terhitung
sejak dilakukannya penyerahan pertama pekerjaan untuk menyelesaikan
cacat-cacat yang ditentukan pada waktu penyerahan pertama serta kerusakan-
kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan, biasanya ditetapkan
selama 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan.
5. Force majeur/ Keadaan Memaksa adalah peristiwa-peristiwa yang berada di
luar kemampuan pemilik proyek maupun kontraktor yang dapat mempengaruhi
kinerja dan pelaksanaan.
6. Arbitrase adalah suatu badan hukum yang ditunjuk untuk menyelesaikan
perselisihan antara pemilik proyek dengan kontraktor yang tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah. Untuk kontrak yang berlaku di Indonesia
adalah BANI.
7. Eskalasi harga adalah peru bahan harga bahan, upah dan alat sesuai dengan
kondisi pasar yang dapat mengakibatkan peru bahan harga kontrak.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 33
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai


dokumen kontrak pada proses pekerjaan konstruksi para
peserta didik sekalian dapat mempelajari secara mandiri
di internet. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi
untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang
jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan
adalah sebagai berikut:
https:// www.pu.go.id/ assets/ images/ pdf/
Ntc_101124155223.pdf

RANGKUMAN

Perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak pemberi tugas (owner)


dengan kontraktor disebut kontrak. Kontrak ini dibuat setelah pemberi tugas
(owner) menetapkan atau menunjuk pemenang pelelangan. Penetapan pemenang
pelelangan dilaksanakan dengan cara mengeluarkan surat pelulusan pekerjaan/
surat perintah kerja (gunning).
Pada pekerjaan konstruksi ada tiga jenis kontrak yang biasa digunakan di
lapangan, diantaranya:
1. Build Contract;
2. Design and Build Contract; dan
3. Design Management Contract.
Selain jenis kontrak, ada juga jenis surat kontraknya. Surat kontrak
ada dua macam, yaitu:
1. Surat Kontrak yang digadaikan Bank; dan
2. Surat Kontrak yang dititipkan di Bank (In Cessi)
Bagian selanjutnya adalah menganalisis dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi, diantaranya:
a. Identitas para pihak yang berkontrak;
b. Rumusan pekerjaan ;
c. Masa pertanggungan atau pemeliharaan;
d. Detail pekerjaan ;
e. Hak dan kewajiban para pihak yang berkontrak;
f. Cara pembayaran;
g. Aturan mengenai cedera janji (wanprestasi);
h. Klausul penyelesaian sengketa;
i. Pemutusan kontrak kerja konstruksi;
j. Kondisi keadaan memaksa (force majeur);
k. Klausul kegagalan bangunan;
l. Klausul perlindungan pekerja; dan
m. Klausul terhadap lingkungan.

DESAIN PEMODELAN DAN


34 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

Tugas peserta didik dalah menjelaskan tentang dokumen kontrak pekerjaan


konstruksi serta mempresentasikannya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
dengan format yang telah disepakati dengan guru mata pelajaran.
Judul Kegiatan : Dokumen kontrak pekerjaan konstruksi
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : 1) Peserta didik dapat menjelaskan dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis kontrak
pekerjaan konstruksi dengan benar.(KD 4)

Langkah Kegiatan:
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu untuk mengerjakan kegiatan
berikut ini!
Ketua Kelompok :.. ....................
Nama Anggota :.. .............................. ............................................................
..........................
2. Diskusikan bersama kelompokmu mengenai apa yang dimaksud dengan
manajemen proyek dan beberapa istilah berikut:
Dokumen kontrak: …………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Tujuan:
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..
Isi dokumen kontrak:
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Carilah satu dokumen kontrak proyek konstruksi lalu lakukan analisis


mengenai isi dari dokumen tersebut kemudian buatlah perencanaan dokumen
kontrak pada suatu proyek konstruksi dengan memperhatiakan contoh yang
kalian dapat
Identitas dokumen proyek yang dianalisis:
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Identitas dokumen proyek yang direncanakan:
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 35
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

Pemenang Lelang : …………………………………………………………………

5. Buatlah file presentasi hasil pekerjaan mu dan presentasikan di depan


kelas!
6. Simpulkan hasil pekerjaan yang telah kamu lakukan pada kegiatan ini
dengan rapi!
Kesimpulan:.. .................................................................................

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. salah satu hal yang perlu dituliskan dalam dokumen kontrak yaitu mengenai
identitas para pihak yang berkepentingan dan juga batasan kerja. Mengapa
hal tersebut penting? Jelaskan fungsinya!

2. Iwan sedang mempelajari tentang dokumen kontrak kontruksi. Ia menemukan


banyak istilah-istilah asing seperti Force majeur, Provisional Sum, Prime cost,
Defect Liability Period. Apa pengertian dari istilah-istilah tersebut?

3. Sebuah proyek pembangunan jalan raya menggunakan kontrak kerja Build


Contract. Bagaimana jenis kontrak kerja tersebut?

4. Pihak kontraktor selaku pihak pelaksana haruslah memahami apa yang


tertuang dalam dokumen kontrak untuk mengetahui syarat-syarat dan batasan
pada pelaksanaan pembangunan. Apa saja yang biasanya ada pada dokumen
kontrak pekerjaan konstruksi?

5. Pada Design and Build Contract pihak kontraktor diminta mengajukan


penawaran pekerjaan termasuk desainnya (perencanaan) berdasarkan
keahlian pemborongnya (package deal). Berikan contoh kasus kontrak kerja
konstruksi yang menggunakan jenis Design and Build Contract!

DESAIN PEMODELAN DAN


36 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang
pengertian, dokumen kontrak pada proses pekerjaan konstruksi. Dari semua materi
yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit
dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun guru, supaya pemahamannya
lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, agar
peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 37
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

BAB RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


IV (RKS)
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi tentang Rencana Kerja dan Syarat-syarat, peserta


didik diharapkan mampu menjelaskan serta mempresentasikan pengertian, jenis
dan klasifikasi Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan konstruksi gedung,
jalan dan jembatan dengan benar.

PETA KONSEP

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKER-


JAAN KONSTRUKSI

RENCANA KERJA RENCANA KERJA RENCANA KERJA


DAN SYARAT-SYARAT DAN SYARAT-SYARAT DAN SYARAT-SYARAT
PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN KON-
KONSTRUKSI GEDUNG KONSTRUKSI JALAN STRUKSI JEMBATAN

KATA KUNCI

Rencana kerja, Syarat, Konstruksi, Gedung, Jalan, Jembatan, material.

DESAIN PEMODELAN DAN


38 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Gambar 4.1. Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi


Sumber: https:// www.asdar.id/ download-rencana-kerja-dan-syarat-syarat-rks-bangunan/

Pada proyek pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaannya setiap pekerjaan


konstruksi membutuhkan sebuah acuan kerja secara umum untuk kelancaran dan
kesesuaian pekerjaan yang sedang dikerjakan. pekerjaan perencanaan dibuat
sebelumnya untuk menghasilkan sebuah dokumen perencanaan pekerjaan, yang
didalamnya mulai dari gambar kerja, estimasi biaya, spesifikasi bahan, spesifikasi
pekerjaan dan dokumen lainnya termasuk pedoman teknis pekerjaan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 39
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

RKS (Rencana Kerja dan Syarat–syarat) adalah pedoman penting dalam


melaksanakan suatu proyek pekerjaan konstruksi di samping gambar kerja. Sehingga
penting untuk direview dan dipahami seawal mungkin untuk kelancaran pelaksanaan
proyek pekerjaan konstruksi. RKS adalah bagian dari dokumen kontrak disamping
ketentuan kontrak, gambar, dan dokumen lainnya.
Pada bab ini disajikan mengenai materi Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
yang digunakan sebagai acuan dalam pekerjaan konstruksi untuk bisa dipelajari.
Apabila menemui kesulitan bisa didiskusikan dengan guru pengajar.

MATERI PEMBELAJARAN

A. MEMAHAMI RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang bersikan nama
proyek berikut penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta tata cara
pelaksnaan, syarat-syarat pekerjaan, syarat mutu pekerjaan dan keterangan–
keterangan lain yang hanya dapat djelaskan dalam bentuk tulisan. RKS basanya
diberikan bersamaa dengan gambar yang semuanya menjelaskan mengenai
proyek yang akan dilaksanakan.
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) merupakan sebuah buku/ dokumen
yang berisi tentang syarat-syarat administrasi berupa instruksi kepada penyedia
jasa dengan ketentuan sebagai berikut:

Gambar 4.2. Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi


Sumber: http:// myarch11.blogspot.com/ 2017/ 05/ contoh-rks-proyek-bangunan.html

DESAIN PEMODELAN DAN


40 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

1. Instruksi ini didalamnya berisi informasi yang diperlukan oleh pelaksana


atau kontraktor ketika  menyiapkan penawarannya harus sesuai dengan
hal yang ditetapkan olehpengguna jasa. Informasi tersebut berkaitan
dengan penyusunan, penyampaian, pembukaan, evaluasi penawaran dan
penunjukan penyedia jasa.
2. Berkaitan dengan hal-hal yang diatur dalam pelaksanaan kontrak oleh
penyedia jasa, termasuk hak, kewajiban, dan resiko dimuat dalam syarat-
syarat umum kontrak. Apabilaterjadi perbedaan penafsiran/ pengaturan
pada dokumen lelang, penyedia jasaharus mempelajari ulang dengan
seksama untuk menghindari pertentangan dalam pengertian.
3. Data proyek memuat hal/ ketentuan, informasi tam bahan, atau peru bahan
atas instruksi kepada pelaksana atau kontraktor sesuai dengan kebutuhan
paket pekerjaan yang akan dikerjakan.
RKS  sebagai kelengkapan dokumen gambar kerja yang didalamnya memuat
penjelasan tentang: 
1. Syarat-syarat umum
Berisi keterangan mengenai pekerjaan, pemberi tugas dan pengawas
bangunan.
2.  Syarat-syarat administrasi
a. Jangka waktu pelaksanaan;
b. Tanggal penyerahan pekerjaan ;
c. Syarat-syarat pembayaran;
d. Denda keterlambatan;
e. Besarnya jaminan penawaran; dan
f. Besarnya jaminan pelaksanaan.
3. Syarat-syarat teknis
a.  Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan; dan
b. Jenis dan mutu bahan yang digunakan.
Setelah selesai, kemudian disahkan oleh DPU Cipta Karya untuk proyek pemerintah
dan direksi bersama pemberi tugas untuk proyek swasta.

B. MENGANALISIS RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


Setelah memahami pengertian dan fungsi dari dokumen RKS pada subbab
sebelumnya, pada subbab ini akan dipelajari tentang bagian-bagian dari dokumen
RKS. Berikut ini bagian yang umum digunakan dalam dokumen RKS.
1. Syarat-syarat Umum (Bab Umum)
Pada bab pertama sebuah dokumen RKS menyajikan pasal-pasal tentang:
Pasal 1 : Nama pekerjaan
Pasal 2 : Deskripsi pekerjaan
Pasal 3 : Persyaratan Penyedia barang/ jasa
Pasal 4 : Jadwal pelaksanaan pemilihan barang/ jasa
Pasal 5 : Pengambilan dokumen
Pasal 6 : Penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
Pasal 7 : Metoda Pemilihan penyedia barang/ jasa
Pasal 8 : Metoda Penyampaian dokumen penawaran
Pasal 9 : Evaluasi Penawaran

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 41
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Pasal 10 : Penyampaian dan pembukaan dokumen penawaran


Pasal 11 : Surat Penawaran
Pasal 12 : Jaminan Penawaran
Pasal 13 : Surat penawaran tidak sah/ gugur/ ditolak
Pasal 14 : Penetapan pemenang lelang
Pasal 15 : Pelelangan gagal/ diulang
Pasal 16 : Biaya pekerjaan
Pasal 17 : Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Pasal 18 : Jaminan Pelaksanaan
Pasal 19 : Surat Perjanjian Kontrak

2. Syarat-syarat administrasi (Bab Administrasi)


Pada bab ini biasanya berkaitan dengan hal-hal yang perlu disepakati
diawal pelaksanaan mengenai bagian administrasi yang dibuat pasal-pasal
sebagaimana pada pasal pada bab sebelumnya. Bab ini biasanya memuat
informasi mengenai:
a. Jangka waktu pelaksanaan;
b. Tanggal penyerahan pekerjaan ;
c. Syarat-syarat pembayaran;
d. Denda keterlambatan;
e. Besarnya jaminan penawaran;
f. Besarnya jaminan pelaksanaan;
g. Kenaikan harga;
h. Laporan;
i. Dan hal lain yang dianggap diperlukan.

3. Syarat-syarat teknis (Bab Teknis)


Pada Bab ini biasanya berisi tentang hal-hal sebagai berikut:
a. Jenis dan Uraian pekerjaan ;
b. Jenis dan Mutu bahan ;
c. Cara Pelaksanaan pekerjaan ; dan
d. Merek material/ bahan.
Seperti halnya pada bab sebelumnya pada bab ini berupa pasal-pasal yang
menjelaskan berkaitan dengan teknis pekerjaan baik itu pekerjaan struktur/
konstruksi sipil, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.

Berikut ini akan disajikan contoh RKS proyek pekerjaan konstruksi


BAB I SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Pelaksana dalam hal ini kontraktor/
Pemborong meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam
Dokumen Gambar Kerja serta dokumen Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Teknis ini.
1. pekerjaan DED (Design Enginering Development)
Meliputi:
DESAIN PEMODELAN DAN
42 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

a. Perencanaan pembangunan site Office; dan


b. Perhitungan dan analisa struktrur bangunan site Office.
2. pekerjaan Pengolahan/ Pengelolaan Lahan.
Dalam pekerjaan ini meliputi pekerjaan perataan/ pembersihan dan
melaksanakan pekerjaan Pengolahan lahan/ site development sesuai dengan
dokumen perencanaan (Gambar Kerja dan RKS).
3. pekerjaan Persiapan. Meliputi: mobilisasi peralatan, pengadaan sarana
komunikasi, pengadaan air dan listrik kerja dan pembongkaran bangunan
existing sesuai kondisi.
4. pekerjaan Sipil, Arsitektur, Mekanikal Elektrikal dan Plumbing/ Sanitasi.
Sesuai dengan Gambar Kerja Perencanaan.

Pasal 2
Awal/ Mulai pekerjaan
Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal dalam
SPK (surat perintah kerja) pelaksanaan pekerjaan, pihak kontraktor/
Pemborong harus sudah memulai melaksanakan pembangunan
fisik secara nyata di lapangan. Apabila setelah 14 (empat belas) hari
kontraktor/ Pemborong yang ditetapkan belum juga melaksanakan
pembangunan fisik secara nyata di lapangan, maka akan diberlakukan
ketentuan yang telah dibuat dan disepakati oleh Pemberi Kerja/ Owner.

Pasal 3:
MOBILISASI
Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai berikut:
3.1. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar alat-
alat konstruksi yang diajukan bersama penawaran, dari tempat
pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.
3.2. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sebelum kerja kontraktor/ Pemborong
harus menyerahkan program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas
untuk disetujui.

Pasal 4
PAPAN NAMA PROYEK
kontraktor/ Pemborong harus memasang Papan Nama Proyek sesuai
dengan ketentuan yang berlaku atas biaya kontraktor/ Pemborong.

Pasal 5
RENCANA KERJA
5.1.Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor/ Pemborong
wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan
berupa bar chart dan S-curve bahan dan tenaga.
5.2.Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 8 (delapan)
hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima oleh

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 43
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

kontraktor/ Pemborong. Rencana Kerja yang telah disetujui olehkonsultan


Pengawas akan disahkan olehPemberi Tugas/ Pemimpin/ Ketua Proyek.

Pasal 6
KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA
6.1.Selama masa pekerjaan, kontraktor/ Pemborong harus senantiasa
memelihara kebersihan lokasi pekerjaan, setiap saat sampah-sampah
pekerjaan selalu diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat yang telah
ditentukan.
6.2. kontraktor/ Pemborong berkewajiban menyediakan kotak PPPK di tempat
pekerjaan.
6.3.Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa
pemeliharaa kontraktor/ Pemborong bertanggung jawab atas
keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan peralatan teknis
serta konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas.Dalam hal terjadinya
kerusakan-kerusakan, maka kontraktor/ Pemborong harus bertanggung
jawab untuk memperbaikinya.
6.4.Apabila terjadi kecelakaan, kontraktor/ Pemborong selekas mungkin
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan
yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu.
6.5.Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri pekerjaan Umum dan
Menteri Tenaga Kerja Nomor 30/ KPTS/ 1984 dan Kep-07/ Men/ 1984
tanggal 27 Januari 1984 tentang Pelaksanaan peraturan Pemerintah
Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada
kontraktor Induk maupun Sub kontraktor yang melaksanakan proyek-
proyek Departemen pekerjaan Umum, Pihak kontraktor/ Pemborong yang
sedang melaksanakan pembangunan/ pekerjaan agar ikut serta dalam
program ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin
Proyek.

Pasal 7
TENAGA DAN SARANA KERJA
kontraktor/ Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-
bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-
bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan
pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan
selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai
dengan sempurna sampai dengan diserah-terimakannya pekerjaan tersebut
kepada Pemberi Tugas.
7.1. TENAGA KERJA/ TENAGA AHLI
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan
jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
7.2. PERALATAN BEKERJA
Menyediakan alat-alat bantu seperti mesin las, alat bor, alat-alat

DESAIN PEMODELAN DAN


44 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

pengangkat dan pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-


benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
7.3. BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk
setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat pada waktunya.
7.4. PENYEDIAAN AIR DAN LISTRIK UNTUK BEKERJA
7.4.1.Air untuk bekerja harus disediakan oleh kontraktor/ Pemborong
dengan membuat sumur pompa sementara di lokasi proyek atau
di-supply dari luar.
7.4.2.Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor/ Pemborong dan
diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa
pembangunan. Penggunaan Genset untuk pembangkit tenaga
listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara apabila
sambungan sementara PLN tidak memungkinkan dan harus atas
petunjuk Konsultan Pengawas.

Pasal 8:
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
8.1. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
Untuk menghindari klaim dari ‘User’/ Proyek dikemudian hari, maka
kontraktor/ Pemborong harus betul-betul memperhatikan pelaksanaan
pekerjaan struktur dengan memperhitungkan “ukuran jadi (finished)”
sesuai persyaratan ukuran pada gambar kerja dan penjelasan RKS.
kontraktor/ Pemborong wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan
mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan
pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh
Konsultan Pengawas.
8.2. STANDAR YANG DIPERGUNAKAN.
Semua pekerjaan yang akan silaksanakan harus mengikuti Standar
Normalisasi Indonesia, Standar Industri Konstruksi, peraturan Nasional
lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan, antara lain:
a. PUBI-1982: peraturan bahan Bangunan di Indonesia.
b. NI-3 PMI PUBB 1970: peraturan Umum bahan Bangunan di Indonesia.
c. NI-8: peraturan Semen Portland Indonesia.
d. NI-10: Bata Merah Sebagai bahan Bangunan.
e. PPI-1979: Pedoman Plumbing Indonesia.
f. PUIL-1977: peraturan Umum Instalasi Listrik.
g. PPBI-1984: peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia.
h. SII: Standar Industri Indonesia.
i. SKSNIT-15-1991-03(PBI-1991): peraturan beton Bertulang
Indonesia.
j. AVWI: peraturan Umum Instalasi Air.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 45
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Pasal 9:
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
9.1.Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai
segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/
pekerjaan, baik bersifat teknis maupun administratif.
9.2.Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak kontraktor/ Pemborong harus
memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan
sebenarnya.
9.3.Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat oleh
Pengawas Lapangan dari Konsultan Pengawas.
9.4.Laporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya, harus
diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk bahan monitoring.

Pasal 10:
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
10.1.Bila gambar yang men yang kut spesifikasi
teknis tidak sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat/ berlaku adalah RKS.
10.2.Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignemen, lokasi seksi
(bagian) dan detailgambar mungkin akan dilakukan didalam waktu
pelaksanaan kerja. kontraktor/ Pemborong harus melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan spesifikasinya, dan
tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam
gambar atau dari ketidak-sesuaian antara gambar dan spesifikasinya.
Setiap deviasi dari karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar dan
spesifikasi atau gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan
darurat konstruksi atau lain-lainnya, akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas dan disahkan secara tertulis.
10.3.UKURAN.
10.3.1.Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam Gambar Kerja dan
Gambar Pelengkap meliputi:
a. As–as
b. Luar–luar
c. Dalam–dalam
d. Luar-dalam.
10.3.2.Ukuran-ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam
Centi meter (cm)untuk pekerjaan Arsitektur dan Sipil, dan ukuran
Milimeter (mm) untuk pekerjaan Baja dan Mekanikal/ Elektrikal.
10.3.3.Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur, pada
dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan jadi/ selesai
(“finished”).
10.4.ISTILAH.
Istilah yang digunakan berdasarkan pada
masing-masing disiplin adalah sebagai berikut:
SD: site Development, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
dinding beton, batu kali penahan tanah, pengerasan di luar bangunan,

DESAIN PEMODELAN DAN


46 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

penanaman rumput, pohon peneduh, perdu dan lain-lainnya.


SR: Struktur, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
perhitungan konstruksi, bahan konstruksi utama dan
spesifikasinya, dimensioning kolom, balok dan tebal lantai.
AR: Arsitektur, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
perencanaan dan perancangan bangunan secara menyeluruh dari
semua disiplin-disiplin kerja yang ada baik teknis maupun estetika.
M: Mekanikal, yang ada hubungannya dengan sistem air bersih-
air kotor-drainase, sistem pemadam kebakaran, sistem instalasi
diesel-generator set dan sistem pengkondisian udara (AC).
EL: Elektrikal, yang ada hubungannya dengan sistem penyediaan
daya listrik dan penerangan.
10.5.SHOP DRAWING
10.5.1.Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan
yang harus dibuat oleh kontraktor/ Pemborong berdasarkan
gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan
lapangan.
10.5.2. kontraktor/ Pemborong wajib membuat shop drawing untuk
detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/
Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh Konsultan Pengawas.
10.5.3.Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan
semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari
semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan atau
spesifikasi/ persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik
yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja/
Dokumen Kontrak maupun di dalam Buku ini.
10.5.4. kontraktor/ Pemborong wajib mengajukan shop drawing tersebut
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas/ direksi.
10.6.  PERU BAHAN, PENAM BAHAN, PENGURANGAN PEKERJAAN DAN
PEMBUATAN “AS BUILT DRAWING“.
10.6.1.Tata cara pelaksanaan dan penilaian peru bahan, penam bahan dan
pengurangan pekerjaan disesuaikan dengan Dokumen Kontrak.
10.6.2.Setelah pekerjaan selesai dan diserah-terimakan, kontraktor/
Pemborong berkewajiban membuat gambar-gambar yang memuat
seluruh peru bahan, dan sesuai dengan kenyataan yang telah
dikerjakan/ dibangun oleh kontraktor/ Pemborong (As Built Drawing).
Biaya untuk penggambaran “As Built Drawing”, sepenuhnya
menjadi tanggungan kontraktor/ Pemborong.

Pasal 11:
KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN–BAHAN
11.1.Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan pekerjaan,
bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat
pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 47
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

A.V. 1941 dan Persyaratan Umum bahan Bangunan Indonesia


(PUBI Tahun 1982), Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan
termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan
lainnya yang berlaku di Indonesia. Seluruh barang material yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti material,
peralatan dan alat lainnya, harus dalam kondisi baru dan dengan
kualitas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan.
11.2.PENYIMPANAN MATERIAL
Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan
pabrik yang bersangkutan dan atau sesuai dengan spesifikasi
bahan tersebut.
11.2.1.Penempatan bahan-bahan material diatur dengan pertimbangan
yang matang agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan serta
sirkulasi/ akses pekerja. bahan material disusun dengan metoda
yang baik dengan cara FIFO (first in first out), sehingga tidak ada
bahan material yang tersimpan terlalu lama dalam gudang/ stock
material.
11.2.2. material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga kualitas
dan kesesuaian untuk pekerjaan. material harus diletakkan di atas
permukaan yang bersih, keras dan bila diminta harus ditutupi.
material harus disimpan sedemikian rupa agar memudahkan
pemeriksaan. Benda-benda milik pribadi tidak boleh dipergunakan
untuk penyimpanan tanpa ijin tertulis dari pemiliknya.
11.2.3.Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan (clearing) dan
diratakan (levelling) menurut petunjuk Konsultan Pengawas.

Pasal 12:
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
12.1. bahan-bahan yang didatangkan/ dipakai harus sesuai dengan contoh-
contoh yang telah disetujui Konsultan Pengawas seperti yang
diatur dalam Pasal 13 di atas.
12.2. bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas
jelek yang dinyatakan afkir/ ditolak oleh Konsultan Pengawas,
harus segera dikeluarkan dari lokasi bangunan/ proyek selambat-
lambatnya dalam tempo 3 x 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
12.3Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh
Konsultan Pengawas/ Konsultan Perencana dan ternyata masih
dipergunakan olehPelaksana, maka Konsultan Pengawas/
Perencana berhak memerintahkan pembongkaran kembali
kepada kontraktor/ Pemborong, yang mana segala kerugian yang
diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan
kontraktor/ Pemborong sepenuhnya. Disamping itu pihak
kontraktor/ Pemborong tetap dikenakan denda sebesar 1 % (satu
per mil) dari harga borongan.
12.4.Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan

DESAIN PEMODELAN DAN


48 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

kualitas dari bahan-bahan tersebut, maka kontraktor/ Pemborong


harus menguji dan memeriksakannya ke laboratorium Balai
Penelitian bahan pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian
tersebut disampaikan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas/
direksi/ Konsultan Perencana. Segala biaya pemeriksaan
ditanggung oleh kontraktor/ Pemborong.

Pasal 13:
SUPPLIER DAN SUB KONTRAKTOR
13.1. Jika kontraktor/ Pemborong menunjuk Supplier dan atau kontraktor
bawahan (Sub kontraktor) didalam hal pengadaan material
dan pemasangannya, maka kontraktor/ Pemborong “wajib”
memberitahukan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas/
direksi untuk mendapatkan persetujuan.
13.2. kontraktor/ Pemborong wajib mengadakan koordinasi
pelaksanaan dengan Sub kontraktor dan Supplier
bahan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
13.3. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Pengawas
di lapangan untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan
pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus sesuai
instruksi pabrik.

Pasal 14:
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
14.1. pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan
lapisan tanah permukaan, dan pembuangan serta pembersihan
tumbuh-tumbuhan dan puing-puing didalam daerah kerja, kecuali
benda-benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau
yang harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan Pasal-pasal yang
lain dari spesifikasi ini. pekerjaan ini mencakup pula perlindungan/
penjagaan tumbuhan dan benda-benda yang ditentukan harus
tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.
14.2.Konsultan Pengawas akan menetapkan batas-batas pekerjaan, dan
menentukan semua pohon, semak, tumbuhan dan benda-benda
lain yang harus tetap berada di tempatnya. kontraktor/ Pemborong
harus menjaga semua jenis benda yang telah ditentukan harus
tetap di tempatnya.
14.3.Segala obyek yang ada di muka tanah dan semua pohon, tonggak,
kayu lapuk, tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan
rintangan-rintangan lainnya yang muncul, yang tidak diperuntukan
berada disana; harus dibersihkan dan atau dibongkar serta dibuang
bila perlu. Pada daerah galian, segala tunggul dan akar harus
dibuang dari daerah galian sampai kedalaman sekurang-kurangnya
50 cm. di bawah elevasi lubang galian sesuai Gambar Kerja. Lubang-
lubang akibat pembongkaran harus di-urug dengan material yang

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 49
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

memadai dan dipadatkan sampai 90 % dari kepadatan kering


maksimumAASHTO T 99.

Pasal 15:
PENGUKURAN KONDISI TAPAK & PENENTUAN PEIL + 0.00
15.1. PEKERJAAN PENGUKURAN KONDISI TAPAK.
15.1.1.Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor diwajibkan melakukan
pengukuran kondisi “existing” tapak terhadap posisi rencana
bangunan. Hasil pengukuran harus diserahkan kepada direksi/
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
15.1.2.Ketidak-cocokan yang terjadi antara Gambar Kerja dan keadaan
yang sebenarnya di lapangan, harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
15.1.3.Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya dilakukan dengan
alat-alat waterpass & theodolit.
15.1.4.Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian
kecil yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana.
15.1.5.Sebagai keharusan dari Kontrak ini dan tanpa biaya tam
bahan, kontraktor/ Pemborong harus menyediakan khusus untuk
digunakan oleh Konsultan Pengawas segala peralatan, instrumen,
personil dan tenaga survei, dan lain-lain material yang mungkin
dibutuhkan dalam memeriksa pemasangan/ pematokan (setting
out) atau untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait. Personil
dan peralatan survei harus meliputi dan tidak hanya terbatas pada:
a.Personil:
1 orang surveior ahli
1 orang pekerja surveior
b.Peralatan pengukuran (survei):
1 Wild ROS Theodolite (360 derajat)
1 Wild T0 Theodolite (360 derajat)
1 Wild NAK levels
1 pita meteran baja dengan panjang 50 m
1 steel measuring rod (4 m)
5 target poles dengan tripod

Patok-patok survei dan macam-


macam alat yang diperlukan dalam survei.
Semua peralatan pengukuran harus disediakan lengkap termasuk
tripod dan lain-lain.
Atas tanggungan biaya sendiri, kontraktor/ Pemborong
harus mengadakan survei dan pengukuran tam bahan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. kontraktor/
Pemborong harus bertanggung jawab atas ketepatan

DESAIN PEMODELAN DAN


50 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

pengukuran dan survei yang dikerjakan oleh karyawannya.


Setiap tanda yang dibuat oleh Konsultan Pengawas ataupun oleh
kontraktor harus dijaga baik-baik. Bila terganggu atau rusak, harus
segera diperbaiki oleh kontraktor atas tanggungan biaya sendiri.
Setiap jenis pekerjaan dari bagian apapun, tidak boleh dikerjakan
sebelum persiapannya (setting out) disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
15.2. PEKERJAAN PENENTUAN PEIL + 0, 00
pekerjaan penentuan peil + 0, 00 (finishng Arsitektur) adalah
permukaan lantai finishing ruangan Lantai Satu seperti tertera
dalam gambar kerja yaitu sama dengan elevasi Lantai Dasar
bangunan Kios 10 x 20 yang sudah dibangun. Selanjutnya peil + 0,
00 ini ditandai dengan patok ukur yang ditentukan di lapangan dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Pasal 16:
PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPANBANGUNAN (BOUWPLANK)
16.1.PATOK UKUR.
16.1.1. kontraktor/ Pemborong harus membuat patok-patok untuk
membentuk garis-garis sesuai dengan gambar, dan harus
memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas sebelum memulai
pekerjaan. Bila dianggap perlu, Konsultan Pengawas dapat
merevisi garis-garis/ kemiringan dan meminta kontraktor/
Pemborong untuk membetulkan patok itu. kontraktor/ Pemborong
harus mengajukan pemberitahuan mengenai rencana pematokan
atau penentuan permukaan (level) dari bagian pekerjaan tertentu,
tidak kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam, agar susunan
patok itu dapat diperiksa. kontraktor/ Pemborong harus membuat
pengukuran atas pekerjaan pematokan dan Konsultan Pengawas
akan memeriksa pengukuran itu.
16.1.2.Patok ukur dibuat dari kayu secukupnya, berpenampang 5 x 7 cm.
tertancap kuat ke dalam tanah sedalam 100 cm. dengan bagian
yang muncul di atas muka tanah cukup untuk memberikan indikasi
peil + 0, 00 sesuai Gambar Kerja, dan di atas nya ditambahkan pipa
besi untuk mencantumkan patokan ketinggian di atas peil + 0, 00.
16.1.3.Indikasi selanjutnya selain tersebut di atas agar dicantumkan pada
patok ukur sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
16.1.4.Pada dasarnya, patok ukur ini dibutuhkan sesuai patokan ketinggian
atau peil permukaan yang ada dantercantum dalam Gambar Kerja.
16.1.5.Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi
tanda yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan
pembangunan selesai dan ada instruksi dari Konsultan Pengawas
untuk dibongkar.
16.2.PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK).
16.2.1.Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu Borneo dengan

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 51
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

ukuran tebal 3 cm. dan lebar 15 cm., lurus dan diserut rata pada
sisi sebelah atasnya.
16.2.2.Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/ 7 dengan jarak satu
sama lain adalah 1, 50 m. tertancap di tanah sehingga tidak dapat
digerak-gerakkan atau diubah.
16.2.3.Papan bangunan dipasang sejarak 2, 00 m. dari as fondasi terluar
atau sesuai dengan keadaan setempat.
16.2.4.Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan antara satu
dengan lainnya atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh
Konsultan Pengawas.
16.2.5.Setelah selesai pemasangan papan bangunan, kontraktor/
Pemborong harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
16.2.6. kontraktor/ Pemborong harus menjaga dan memelihara keutuhan
dan ketepatan letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan
lagi.

Pasal 17:
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
17.1.KEMAJUAN PEKERJAAN
17.1.1.Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus
disediakan oleh kontraktor/ Pemborong demikian pula metode/
cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian
rupa, sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas.
17.1.2.Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan menurut
penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin
penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan, maka Konsultan
Pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah
yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN TANAH
Pasal 1
UMUM
1.1.LINGKUP PEKERJAAN
pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu dan tidak
terbatas pada:
a. pekerjaan galian, pengurugan, pemadatan dan perataan tanah; dan
b. pekerjaan perbaikan/ urugan kembali.
1.2. PERSIAPAN PELAKSANAAN.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor/ Pemborong  harus  mempelajari dengan
seksama Gambar Kerja. kontraktor/ Pemborong harus sudah memperhitungkan segala

DESAIN PEMODELAN DAN


52 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

kondisi di lapangan yang meliputi dan tidak terbatas.

Pasal 2
PEKERJAAN TANAH
pekerjaan tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang/ galian di tanah dan termasuk
pengurugan/ pemadatan tanah kembali yang diperlukan untuk:
a. Fondasi Bored Pile, Poer dan Sloof;
b. Perataan (cut/ fill); dan
c. Galian lain yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan atau Konsultan Pengawas.
2.1.MACAM GALIAN.
Penggalian dibagi dalam macam-macam jenis, yaitu:
2.1.1.Galian tanah biasa.
Galian tanah biasa mencakup semua galian yang bukan galian batu, galian
konstruksi atau galian material dan bahan baku lainnya.
2.1.2.Galian batu.
Galian batu terdiri dari pekerjaan menggali/ membongkar batu-batuan pada
daerah galian yang menurut pendapat Konsultan Pengawas harus dilakukan
pembongkaran.
2.1.3.Galian konstruksi/ obstacle.
Galian konstruksi/ obstacle adalah semua galian selain dari galian tanah dan
galian batu dalam batas pekerjaan yang disebut dalam spesifikasi ini atau
tercantum dalam Gambar Rencana. Semua galian yang disebut sebagai galian
konstruksi terdiri dari galian lantai bangunan, galian fondasi bangunan existing,
galian perkerasan jalan/ halaman.

Pasal 3
GALIAN STRUKTUR
3.1.LINGKUP PEKERJAAN
3.1.1.Galian struktur merupakan penggalian tanah untuk bangunan struktur, sesuai
dengan batasan pekerjaan sebagaimana dijelaskan disini atau sebagaimana
tampak pada gambar. pekerjaan galian yang dijelaskan dengan pasal-pasal lain
dalam spesifikasi ini tidaklah digolongkan sebagai galian struktur.
3.1.2.Galian struktur disini tidak dibatasi hanya pada galian/ pengeboran struktur
fondasi, tapi termasuk pekerjaan galian untuk poer, sloof dan batu kali.
3.1.3. pekerjaan galian ini mencakup pengurugan kembali dengan material yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas, berikut pembuangan bahan-bahan sisa,
dan semua bahan serta peralatan lainnnya untuk menghindarkan galian dari
genangan air tanah dan air permukaan.

3.2.PERSYARATAN PEKERJAAN
3.2.1.Tata letak
kontraktor/ Pemborong bertanggung jawab atas tata letak yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum penataan, kontraktor/ Pemborong
harus menyerahkan rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 53
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Konsultan Pengawas. Bench mark yang bersifat tetap maupun sementara harus
dijaga dari kemungkinan gangguan atau pemindahan.
3.2.2.Pengawasan
Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini, kontraktor/ Pemborong harus diwakili
oleh seorang pengawas ahli yang sudah berpengalaman dalam bidang pekerjaan
penggalian/ pengurugan, yang mengetahui semua aspek pekerjaan yang harus
dilaksanakan sesuai kontrak.
3.2.3. pekerjaan pembersihan
Semua benda di permukaan seperti pohon, akar dan tonjolan, serta rintangan-
rintangan dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah pembangunan yang
tercantum dalam gambar, harus dibersihkan, kecuali untuk hal-hal di bawah ini:
a. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda
yang tidak mudah rusak, yang letaknya minimal 1 (satu) meter di bawah
dasar poer.
b. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali, lubang bekas pepohonan dan
lubang lainnya, harus diurug kembali dengan bahan-bahan yang baik dan
dipadatkan.
c. kontraktor/ Pemborong bertanggung jawab untuk membuang sendiri
tanaman-tanaman dan puing-puing ke tempat yang ditentukan oleh
Konsultan Pengawas.
d. kontraktor/ Pemborong harus melestarikan semua benda-benda yang
ditentukan tetap berada pada tempatnya.
3.3.PENGGALIAN.
3.3.1.Sebelum memulai pekerjaan galian, kontraktor/ Pemborong harus:
a. dengan inisiatif sendiri mengambil tindakan untuk mengatur drainase
alamiah dari air yang mengalir pada permukaan tanah, untuk mencegah
galian tergenang air.
a. Memberitahu Konsultan Pengawas sebelum memulai suatu galian apapun,
agar elevasi penampang melintang dan pengukuran dapat diketahui dan
dilakukan pada tanah yang belum terganggu. Tanah yang berdekatan
dengan struktur tidak boleh diganggu tanpa ijin Konsultan Pengawas.
3.3.2.Parit-parit atau galian fondasi untuk struktur atau alas struktur, harus mempunyai
ukuran yang cukup sehingga memungkinkan perletakan atau alas fondasi
sesuai dengan ukurannya. Bagian-bagian dinding/ sisi parit harus selalu
ditopang. Elevasi dasar alas sebagaimana tampak pada gambar merupakan
perkiraan, sehingga secara tertulis Konsultan Pengawas dapat memerintahkan
peru bahan ukuran dan elevasi jika diperlukan untuk menjamin fondasi yang
kokoh.
3.3.3.Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk tempat-
tempat dimana penggunaan mesin-mesin itu dapat merusak benda-benda
yang berada didekatnya, bangunan-bangunan ataupun pekerjaan yang
telah rampung. Dalam hal ini metoda pekerjaan secara manual/ dengan
menggunakan tenaga buruh yang harus dilakukan.
3.3.4.Setiap kali galian selesai dikerjakan, kontraktor harus memberitahu Konsultan
Pengawas mengenai hal itu dan pembuatan Lapisan Sirtu, Lantai Kerja atau

DESAIN PEMODELAN DAN


54 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

apapun tidak boleh dilakukan sebelum Konsultan Pengawas menyetujui


kedalaman fondasi dan karakter tanah dasar fondasi.
3.3.5.Bila tanah dasar fondasi lembek, berlumpur atau tidak memenuhi syarat, maka
bila diperintahkan oleh Konsultan Pengawas, kontraktor harus menggantinya
dengan material berbutir atau kerikil sebagaimana disyaratkan pada RKS ini.
material penggganti tersebut harus diurugkan dan dipadatkan lapis demi lapis
dengan tebal tiap lapis 15 cm, sampai mencapai elevasi dasar fondasi dengan
kepadatan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
3.3.6. material hasil galian bila memenuhi syarat, harus dimanfaatkan sebagai material
urugan atau timbunan, dan bila ternyata berlebihan, maka harus dibuang.

3.4.AIR TANAH.
3.4.1. Bila air tanah muncul ketika sedang dilakukan galian struktur, maka kontraktor/
Pemborong harus segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencegah air menggenangi galian dan alas struktur.
3.4.2. Pemeliharaan saluran.
Bila tak diijinkan, penggalian tak boleh dikerjakan di luar caisson, palung,
cofferdam, dan saluran air yang berdekatan dengan fondasi tidak boleh
terganggu tanpa ijin Konsultan Pengawas.

Pasal 4
URUGAN DAN PEMADATAN
4.1. PEKERJAAN URUGAN.
pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah ini untuk:
a. Semua galian sampai permukaan yang ditentukan dengan kepadatan CBR 2%
atau sesuai Gambar Kerja.
b. Semua tanah lantai bangunan sampai permukaan yang ditentukan dengan
kepadatan CBR 3% atau sesuai Gambar Kerja.
c. Terkecuali untuk tempat tertentu/ khusus, kepadatan tanahnya seperti
tercantum dalam Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan Pengawas/ Konsultan
Perencana.
4.2. BAHAN URUGAN.
bahan urugan yang dipakai/ digunakan adalah tanah merah atau
pasir urug darat yang memenuhi syarat sebagai bahan urugan.Tanah
bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan
urugan, kecuali apabila tanah tersebut memenuhi persyaratan sebagai
bahan urugan dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara stripping
setebal + 30 cm. bahan-bahan urugan yang sudah di lokasi pengurugan tetapi
tidak memenuhi standar, harus dibuang dan diganti oleh kontraktor/ Pemborong
atas biaya sendiri.
4.3.PENGURUGAN
4.3.1.Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area/ lokasi harus sudah bersih dari
humus, akar tanaman, benda-benda organis, sisa-sisa bongkaran dan bahan lain
yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan ini.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 55
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

4.3.2.Urugan harus bebas dari segala macam bahan yang dapat membusuk, sisa
bongkaran, dan atau yang dapat mempengaruhi kepadatan urugan. Tanah urugan
dapat diambil dari bekas galian atau yang didatangkan dari luar atas dan atau
telah disetujui Konsultan Pengawas.
4.3.3.Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis dan langsung dipadatkan
sampai mencapai permukaan/ peil yang diinginkan. Ketebalan perlapis setelah
dipadatkan tidak boleh melebihi 20 cm. Setiap kali penghamparan harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
lapisan di bawahnya telah memenuhi kepadatan yang disyaratkan, dan seluruh
prosedur pemadatan ini harus ditulis dalam Berita Acara yang disetujui Konsultan
Pengawas.
a. Lapisan tanah lunak (lumpur) yang ada harus dihilangkan dengan dikeruk,
sebelum pekerjaan pengurugan dimulai. Pada saat pengerukan dan
pengurugan, daerah ini harus dikeringkan;
a. Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan deras.
Jika permukaan lapisan yang sudah dipadatkan tergenang oleh air,
kontraktor/ Pemborong harus membuat alur-alur pada bagian teratas untuk
mengeringkannya sampai mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan
kembali; dan
b. Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai elevasi sesuai
yang tercantum dalam Gambar Kerja.
4.3.4.Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun, jalan dan perkerasan, tidak
perlu dipadatkan dengan mesin pemadat, cukup ditimbris dengan tangan.
4.4.PEMADATAN
4.4.1. Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pembangunan harus
dikeringkan terlebih dahulu.
4.4.2. kontraktor/ Pemborong harus bertanggung jawab atas ketepatan penempatan
dan pemadatan bahan-bahan urugan dan juga memperbaiki kekurangan-
kekurangan akibat pemadatan yang tidak cukup.
4.4.3. kontraktor/ Pemborong harus menetukan jenis ukuran dan berat dari alat yang
paling sesuai untuk pemadatan bahan urugan yang ada. Alat-alat pemadatan
ini harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
4.4.4. Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap
lapisan maksimum 30 cm. dan dipadatkan sampai mencapai paling sedikit
90% (modified proctor) dari kepadatan kering maksimum seperti yang
ditentukan dalam AASHTO T 99.
4.4.5. Pelaksanaan pemadatan harus dilakukan dalam cuaca baik. Apabila
hari hujan, pemadatan harus dihentikan. Selama pekerjaan ini, kadar
air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2 % kadar air optimum.
4.4.6. kontraktor/ Pemborong diwajibkan melakukan tes kepadatan tanah
apabila diminta oleh direksi/ Konsultan Pengawas, sebanyak titik yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas, yang harus disaksikan oleh Konsultan
Pengawas dan dibuatkan laporan tertulis untuk tiap titik meliputi area 150
m2.

DESAIN PEMODELAN DAN


56 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

4.5. PEKERJAAN PERATAAN TANAH


Bila terdapat bagian-bagian yang lebih tinggi dari permukaan tanah yang
direncanakan, perataan pada bagian ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
kelebihan tanah tersebut dapat diangkut ke tempat lain yang ditentukan oleh
Konsultan Pengawas.

BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1
PEKERJAAN STRUKTUR BETON
1.1.PERSYARATAN MUTU
1.1.1.Mutu beton
Persyaratan konstruksi beton, syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton secara
umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Hal men yang kut pekerjaan
beton dan struktur beton harus sesuai dengan standar yang berlaku yaitu:
a. Tata Cara Perhitungan Kekuatan Struktur beton Untuk Bangunan Gedung (SK
SNI T-15-1991-03);
b. peraturan Umum beton Indonesia (PUBI, 1982);
c. Standar Industri Indonesia (SII);
d. peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, 1983;
e. peraturan Perencanaan Tahan Gempa Untuk Gedung (PPTGUG, 1983); dan
f. Mutu dan karakteristik beton yang dipergunakan untuk struktur bangunan ini
harus mempunyai minimal, sebagai berikut:
a) Fondasi Pelat beton setempat: K-225
b) Sloof beton : K-225
c) Kolom dan Balok Baja WF: K-225
d) Pelat Lantai dan Atap Dak: K-225
e) Sloof, Kolom dan Ring Balok Praktis: K-175
b.Adukan beton.
Adukan beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini
harus beton Readymix, kecuali ada pertimbangan lain  pada bagian-bagian
tertentu dapat menggunakan beton konvensional yang sebelumnya sudah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/ Konsultan Pengawas
c.Lantai Kerja
Seluruh beton untuk lantai kerja adalah
beton rabat dengan campuran 1pc: 3ps: 5kr.

1.1.2.Mutu Baja Tulangan.


Mutu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini adalah
sebagai berikut:
a. Mutu baja tulangan s/ d. ∅ 12 mm. adalah BJTP 240 (U-24) dengan kekuatan tarik
2080 Kg/ Cm2.
b. Mutu baja tulangan ≥ ∅ 13 mm. (diameter luar) adalah BJTD 320 (U-32/ besi ulir)
dengan kekuatan tarik 2780 Kg/ Cm2.
c. Atau bila dalam gambar disyaratkan menggunakan wiremesh, maka digunakan
wiremesh U-50, dengan ukuran/ tipe sesuai dengan Gambar Kerja.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 57
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

1.2.PERSYARATAN BAHAN BETON.


1.2.1.Semen.
a. Semua Semen Portland disesuaikan dengan persyaratan dalam peraturan Portland
Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type 1 atau standar Inggris BS 12.
b. Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah, TIGA RODA HOLCIM,
dan MERAH PUTIH serta memenuhi persyaratan NI-8. Pemilihan salah satu merek
semen adalah mengikat dan dipakai untuk seluruh pekerjaan.
c. Pemeriksaan
Konsultan Pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada
setiap waktu sebelum digunakan. kontraktor harus bersedia memberi bantuan
yang dibutuhkan oleh Konsultan Pengawas untuk pengambilan contoh tersebut.
Semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas,
harus tidak dipergunakan atau diafkir.
d. Tempat Penyimpanan
kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk semen, dan
setiap saat harus terlindung dengan cermat terhadap kelembapan udara. Tempat
penyimpanan tersebut juga harus baik agar memudahkan waktu pengambilan.

1.2.2. Pasir dan kerikil


a. kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan menimbun semua
pasir dan kerikil. Segala yang dilaksanakan oleh kontraktor untuk pembongkaran,
pemuatan, pengerjaan dan penimbunan pasir dan kerikil harus mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
b. Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas. kontraktor harus mengatur semua pekerjaan
penimbunan pasir dan kerikil sedemikian rupa sehingga teratur pemisahan antara
pasir dan kerikil.
c. Pasir
Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan adalah pasir alam yaitu pasir
yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain yang di setujui Konsultan Pengawas.
Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak dimaksudkan sebagai
persetujuan dasar (pokok) untuk semua bahan yang diambil dari sumber tersebut.
Pasir harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan kecil dan lunak dari
tanah liat, mika dan hal-hal yang merugikan dari substansi yang merusak, jumlah
prosentase dari segala macam subsansi yang merugikan, beratnya tidak boleh lebih
dari 5% berat pasir.
d. Agregat Kasar (Kerikil)
Agregat kasar harus didapat dari sumber yang telah disetujui. Ini
dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu.
Kebersihan dan mutu
Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus, mudah pecah,
tipis atau yang berukuran panjang, bersih dari alkali, bahan-bahan organis atau
dari substansi yang merusak dalam jumlah yang merugikan.
Gradasi

DESAIN PEMODELAN DAN


58 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara
5 mm. sampai dengan 25 mm. dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Sisa di atas ayakan 31, 5 mm, harus 6 % berat;
b) Sisa di atas ayakan 4 mm harus berkisar antara 90% dan 98% berat; dan
c) Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah
maksimum 60% dan minimum 10% berat serta harus menyesuaikan
dengan semua ketentuan-ketentuan yang terdapat di NI-2 PBI-1971.
Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika diperiksa oleh
Konsultan Pengawas ternyata tidak sesuai dengan ketentuan gradasi, maka
kontraktor harus menyaring kembali atau mengolah kembali bahannya atas
bebannya sendiri, untuk menghasilkan agregat yang dapat disetujui Konsultan
Pengawas.
1.2.3.A i r
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi/ mortar dan spesi
harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah, garam dan
kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. Air tersebut
harus diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Konsultan
Pengawas untuk menetap-kan sesuai tidaknya dengan ketentuan-
ketentuan yang ada di dalam PBI-1971 untuk bahan campuran beton.
1.2.4.Baja Tulangan
a. Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan
standar Indonesia untuk beton NI-2, PBI-1971, atau ASTM Designation A-15,
dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas berhak
meminta kepada kontraktor, surat keterangan tentang pengujian oleh
pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan, untuk persetujuan
Konsultan Pengawas sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap bagian
konstruksi seperti tercantum di dalam gambar rencana.
b. Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat,
minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi
daya lekat antara baja tulangan dengan beton.
c. Khusus untuk pelat lantai apabila pada gambar menggunakan wiremesh,
maka yang digunakan adalah tipe deform (ulir) produk UNION METAL atau
BRC LYSAGHT.
1.2.5.Cetakan (bekisting)
a. bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai multiplex dengan tebal
minimum 12 mm. bekisting dari multiplex tersebut harus diperkuat dengan
rangka kayu Borneo Super ukuran 5/ 7, 6/ 10, 6/ 12 dan sebagainya, untuk
mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain
yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/ Konsultan Perencana.
b. Steiger/ pen yang ga bekisting harus terdiri dari pipa-pipa besi standar
pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak diperkenankan memakai bambu.

1.3.PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON


1.3.1.Kelas dan Mutu pekerjaan beton
a. Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan Standar beton Indonesia

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 59
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

NI-2 PBI-1971. Bilamana tidak ditentukan lain, kuat tekan dari beton
adalah selalu kekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang bersisi 15
cm. (0, 003375 m3) diuji pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil
pengujian benda-benda uji harus memberikan hasil σ’bk (kekuatan tekan
beton karakteristik) yang lebih besar dari yang ditentukan di dalam tabel,
4.2.1. PBI-1971.
c. Umur benda uji pada saat pengujian harus dilaksanakan pada
umur 7, 14, atau 28 hari sesuai dengan kesepakatan dengan
Konsultan Pengawas yang tertuang dalam risalah rapat.

1.3.2.Komposisi campuran beton


a. beton harus dibentuk dari campuran bahan-bahan semen portland,
pasir, kerikil dan air seperti yang ditentukan sebelumnya. bahan beton
dicampur dalam perbandingan yang tertentu/ serasi dan diolah sebaik-
baiknya sampai pada kekentalan yang baik/ tepat.
b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan
dalam spesifikasi ini, harus dipakai “campuran yang direncanakan (design
mix)“. Campuran yang direncanakan ini dihasilkan dari percobaan-
percobaan campuran yang memenuhi kekuatan karakteristik yang
disyaratkan dan dilakukan oleh laboratorium dari instansi pemerintah
atau Badan yang sudah terbukti akreditasinya.
c. Ukuran maksimal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian-bagian
dari pekerjaan tidak boleh melampaui ukuran yang ditetapkan dalam
persyaratan bahan beton, ukuran mana ditetapkan sepraktis mungkin
sehingga tercapai pengecoran yang tepat dan memuaskan.
d. perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang
dipakai untuk berbagai mutu, harus ditetapkan dari waktu
ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian juga
pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.

1.3.3. pekerjaan Baja Tulangan


a. Baja tulangan beton harus dibengkokkan/ dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi.
b. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana.Untuk
menempatkan tulangan-tulangan tetap tepat ditempatnya, maka tulangan
harus diikat kuat dengan kawat beton (bendraat) dan memakai bantalan (beton
decking) dan atau kursi-kursi besi/ cakar ayam perenggang.
c. Jarak bersih terkecil antara batang yang paralel apabila tidak ditentukan
dalam gambar rencana, minimal harus 1, 2 kali ukuran terbesar dari agregat
kasar dan harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.
d. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan
perhitungan.
1.3.4. pekerjaan Selimut beton
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau

DESAIN PEMODELAN DAN


60 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

dasar cetakan sesuai butir 1.3.4.b. tersebut di atas, serta harus mempunyai jarak tetap
dan tertentu untuk setiap bagian-bagian konstruksi sesuai dengan gambar rencana.
1.3.5. pekerjaan Sambungan Baja Tulangan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari
yang ditunjukkan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas. Overlap pada sambungan-sambungan tulangan harus
minimal 40 kali diameter batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti di
dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
1.3.6. pekerjaan Konstruksi Cetakan
a. Semua cetakan harus teliti, kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat
dicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran
beton.
b. Semua cetakan beton harus kokoh.Sebelum beton dicor, permukaan dari
cetakan-cetakan (bekisting) harus dilaburi/ diminyaki dengan minyak bekisting
yang dapat mencegah secara efektif melekatnya beton pada cetakan, dan
akan memudahkan melepas bekisting/ cetakan beton. Penggunaan minyak
bekisting ini harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan
mengakibatkan kurangnya daya lekat.
c. Alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-
cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai, harus
tersedia.
d. Pen yang ga cetakan (steiger) harus bertumpu pada fondasi yang baik dan
kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama
pelaksanaan.

1.3.7. pekerjaan Pengecoran


a. beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan
letak baja tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan, pemasangan
sparing-sparing instalasi, penyokong, pengikatan dan lain-lainnya telah
selesai dikerjakan.Sebelum pengecoran dimulai, permukaan-permukaan
yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
b. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan/ bekisting) harus bersih dari air yang tergenang,
reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan
yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, harus dibasahi dengan
merata sehingga kelembapan air dari beton yang baru dicor-tidak akan
diserap.
c. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu dimana akan
dicor beton baru, harus bersih dan lembap/ basah ketika dicor dengan beton
baru. Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, pembuangan
beton-beton yang mengelupas atau rusak, atau bahan-bahan asing yang
menutupinya. Semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton
lama tersebut sebelum beton baru dicor.Pada sambungan pengecoran ini
harus dipakai bahan perekat beton yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 61
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

d. beton boleh dicor hanya ketika Konsultan Pengawas atau yang ditunjuk serta
Staf kontraktor ada dilokasi pekerjaan, dan persiapannya betul-betul telah
memadai.

1.3.8. Waktu dan Cara-Cara Pembukaan Cetakan


a. Waktu dan cara pembukaan cetakan harus mengikuti petunjuk Konsultan
Pengawas pekerjaan ini harus dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindari
kerusakan pada beton. beton yang masih muda/ lunak tidak diijinkan
untuk dibebani.Segera sesudah cetakan-cetakan dibuka, permukaan beton
diperiksa dengan teliti dan permukaan-permukaan yang bagus harus segera
diperbaiki sampai disetujui Konsultan Pengawas
b. Umumnya diperlukan waktu minimum sebelum cetakan beton boleh dibuka,
yaitu minimum 3 hari untuk cetakan-cetakan samping pada fondasi dan
sloof.7 hari untuk dinding-dinding pemikul dan kolom.21 hari untuk balok-
balok, pelat lantai, pelat atap dan tangga.

1.3.9. Perawatan (Curing)


a. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air atau disemprot dengan
Curing Agent CONCURE P yang berupa bahan cair/ liquid material dan
berfungsi sebagai pelindung (curing compound) untuk menahan/ mencegah
penguapan air dari dalam beton, Konsultan Pengawas berhak menentukan
cara perawatan bagaimana yang harus digunakan pada bagian-bagian
pekerjaan.
b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari
yang langsung minimal selama 3 hari sesudah pengecoran.Perlindungan
semacam itu dilakukan dengan menutupi permukaan beton dengan deklit
atau karung bekas yang dibasahi dan harus dilaksanakan segera setelah
pengecoran dilaksanakan.
c. Perawatan beton setelah 3 hari, adalah dengan melakukan penggenangan
dengan air pada permukaan beton paling sedikit selama 14 hari terus
menerus. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi
persyaratan spesifikasi air untuk campuran beton.

Pasal 2
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA
2.1. LINGKUP PEKERJAAN.
yang termasuk pekerjaan struktur baja adalah seluruh pekerjaan atap baja
sesuai dengan gambar-gambar pelaksanaan, termasuk didalamnya tapi tidak
terbatas pada:
2.1.1. pekerjaan pengadaan dari semua peralatan, perlengkapan, tenaga serta bahan-
bahan seperti pelat, profil, baut, angker dan lain-lain menurut kebutuhan sesuai
dengan gambar kerja dan persyaratan-persyaratan teknis pelaksanaan.
2.1.2. pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi kolom, ring balok, atap baja,
dan gording, sambungan, pengelasan, sambungan dengan baut dan lain-lain
sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.

DESAIN PEMODELAN DAN


62 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

2.1.3. pekerjaan pemasangan dan penyelesaian konstruksi baja seperti pemasangan


rangka atap (kuda-kuda), rangka ikatan angin, ikatan pengaku, gording, trekstang,
penutup atap baja finish galvalume/ warna tebal 0, 50 mm. pengecatan dan
lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.

2.2. PERSYARATAN UMUM.


Semua pelaksanaan pekerjaan baja ini harus memenuhi persyaratan-
persyaratan normalisasi yang berlaku di Indonesia, seperti:
2.2.1. peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983, NI-3 PBUBB (1970)
dan lain-lain kecuali ada hal-hal yang khusus.
2.2.2. AISC “Specification for Fabrication and erection” 12 Pebruari 1981.
2.2.3. Semua pekerjaan baut pada bangunan ini juga harus memenuhi syarat dari
AISC “Specification for Structural Joints Bolts”.
2.2.4. Semua pekerjaan las harus mengikuti “American Welding Society for Arc
Welding in Builiding Construction Section”.

2.3. PERSYARATAN BAHAN.


2.3.1. Mutu baja yang digunakan untuk seluruh konstruksi baja adalah baja BJ-37
dengan tegangan dasar 1600 Kg/ Cm2.Seluruh profil baja yang digunakan
sesuai dengan persyaratan bahan dan harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas dan Konsultan Perencana serta dilampiri sertifikat pabrik pembuat
profil baja tersebut.
2.3.2. Semua bahan konstruksi baja yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan
peraturan Umum bahan Bangunan (PUBB 1982) dan standar ASTM A-36.
2.3.3. bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus diperoleh dari Supplier/
Distributor yang dikenal dan disetujui Konsultan Perencana/ Konsultan
Pengawas.

2.4. PERSYARATAN TEKNIS.


2.4.1. kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
2.4.2. kontraktor wajib membuat shop drawing untuk melengkapi gambar detail/
sambungan dari bagian-bagian konstruksi baja yang tidak/ belum tercantum
dalam gambar kerja, untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum memulai pekerjaan tersebut.
2.4.3. Peru bahan bahan atau detail karena alasan-alasan tertentu, harus diajukan dan
diusulkan pada Konsultan Pengawas/ Perencana untuk mendapat persetujuan.
2.4.4. Semua peru bahan -peru bahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa ada
biaya tam bahan yang mempengaruhi kontrak.
2.4.5. kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing,
fabrikasi dan ketepatan penyetelan/ pemasangan semua bagian-bagian dari
konstruksi baja.
2.4.6. Seluruh pekerjaan struktur baja harus di-fabrikasi di workshop, kecuali untuk
bagian-bagian pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan di
workshop sehingga harus dikerjakan di lapangan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 63
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

2.4.7. pekerjaan peru bahan dan pekerjaan tam bahan di lapangan pada waktu
pemasangan yang diakibatkan oleh kekurang-telitian atau kelalaian kontraktor,
harus diganti dan dilaksanakan atas biaya kontraktor.
2.4.8. kontraktor dapat diminta untuk memberikan surat keterangan tentang pengujian
oleh pabrik (laboratorium) untuk bahan konstruksi baja yang digunakan.
2.4.9. pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang
tertera dalam gambar, lengkap dengan pen yang ga-pen yang ga, alat untuk
memasang dan menyambungnya, pelat-pelat siku peralatan penunjang untuk
presisi dari komponen maupun pekerjaan nya sendiri.
2.4.10. pekerjaan harus berkualitas kelas I, semua pekerjaan ini harus diselesaikan
bebas dari puntiran, tekanan dan harus dikerjakan dengan teliti untuk
menghasilkan tampak yang rapi sekali.

2.5. PERSYARATAN PELAKSANAAN.


2.5.1. Pengelasan.
a. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman.
kontraktor wajib menyerahkan sertifikat keakhlian dari masing-masing
tukang lasnya. Sertifikat kelas A untuk tenaga ahli yang mengerjakan
bagian-bagian sekunder konstruksi.
b. Kekuatan bahan las dipakai min-harus sama dengan kekuatan baja yang
dipakai.
c. pekerjaan las harus dilakukan di bengkel (pabrik) atau bebas angin dan
dalam keadaan kering. Baja yang sedang dikerjakan harus ditempatkan
sedemikian rupa, sehingga pekerjaan las dapat dilakukan dengan baik dan
teliti.
d. Pemberhentian las, harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin
tidak akan berputar atau membengkok.
e. Setelah pengelasan, maka sisa-sisa/ kerak-kerak las harus dibuang dan
dibersihkan dengan baik.
2.5.2. Sambungan dengan baud.
a. Sambungan yang dibuat harus dapat memikul gaya-gaya yang bekerja, selain
berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan batang.
b. Lubang baud harus lebih besar 0, 5 mm daripada diameter luar baud. Semua
pelubangan/ pengeboran untuk baud harus dapat dikerjakan sesudah
bagian profil-profil yang akan berhubungan tersebut dikerjakan.
c. Daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang baud dan baud itu sendiri
harus dapat memikul gaya-gaya dan dapat dengan cepat meneruskan gaya
tersebut.
d. Pengujian pekerjaan sambungan baud dan las. Untuk pekerjaan las dan
pengujian yang tidak memenuhi syarat harus diulangi kembali hingga
memenuhi persyaratan.

2.6. PEMASANGAN.
2.6.1.Pemasangan rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm. dari Asnya.
Kemudian juga elemen-elemen vertikal harus tegak lurus dengan bidang

DESAIN PEMODELAN DAN


64 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

permukaan 2.6.2. kontraktor diwajibkan untuk menjaga supaya bagian-bagian


konstruksi yang tertumpuk di lapangan tetap dalam keadaan baik, agar jangan
rusak karena peru bahan cuaca.

2.7. PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN


2.7.1. Seluruh profil baja harus dibersihkan dari permukaan korosi (karat) dan kotoran-
kotoran ataupun minyak-minyak, dengan menggunakan sikat baja atau
sandblasting, sampai permukaannya memperoleh warna metalic yang merata.
2.7.2. Segera setelah dibersihkan, sebelum profil-profil baja dipasang
di workshop, seluruh permukaannya harus cepat-cepat di cat
dengan meni (red oxide) yang tebalnya 30–35 micron. Cat dasar
ini harus betul-betul merata untuk seluruh permukaan profil.

BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1
PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN
1.1. LINGKUP PEKERJAAN.
pekerjaan yang dimaksud meliputi:
a. pekerjaan adukan pasangan batu kali;
b. pekerjaan adukan pasangan bata ringan (hebel); dan
c. pekerjaan adukan lain seperti tercantum dalam gambar kerja.
1.2. PERSYARATAN BAHAN.
1.2.1. Semen.Mortal
Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Buku Rencana Kerja dan
Syarat-syarat Teknis Struktur.
1.2.2. Pasir.
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang tajam, bersih
dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan-bahan organis.
1.2.3. Air.
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, basa, garam, bahan organik
dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
1.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
1.3.1. Campuran adukan yang dimaksud adalah campuran dalam
volume. Cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 (tiga) menit.
1.3.2. Jenis adukan.
a. Adukan biasa adalah campuran 1pc: 4ps dan 1pc: 5ps.
Adukan ini untuk pasangan batu bata dan batu tempel serta untuk menutup
semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, yang
dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
b. Adukan kedap air adalah campuran 1pc: 3ps.
Aduk plesteran ini untuk:

Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar/ tepi luar bangunan.
Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 65
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

disyaratkan harus kedap air hingga ketinggian 150 cm. dari permukaan lantai.
Semua pasangan bata di bawah permukaan tanah hingga ketinggian sampai 20 cm.
dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja.

1.3.3. Semua jenis adukan tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga
selalu dalam keadaan segar dan belum kering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
Pasal 2
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
2.1. LINGKUP PEKERJAAN.
pekerjaan yang dimaksud meliputi:
a. pekerjaan fondasi pasangan batu kali; dan
b. pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

2.2. PERSYARATAN BAHAN.


2.2.1. Batu kali.
Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras, bersudut
runcing dan tidak porous.
2.2.2. Semen.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.1.
2.2.3. Pasir.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.2.
2.2.4. Air.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.3.
2.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
2.3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan fondasi, harus dibuat profil/ bentuk fondasi dari
bambuatau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan
Gambar Kerja dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
2.3.2. Galian fondasi harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, kemudian dasar galian
harus diurug dengan pasir urug tebal 10 cm disiram sampai jenuh, diratakan
dan dipadatkan sampai padat. Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan
batu kali kosong yang dipasang sesuai dengan Gambar Kerja.
2.3.3. pasangan batu kali untuk fondasi menggunakan adukan dengan campuran
1pc: 4ps, terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam Gambar
Kerja. Untuk kepala fondasi digunakan adukan kedap air 1pc: 3ps.
2.3.4. Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian
dari fondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.
2.3.5. Setiap jarak 50 cm. As harus ditanam stek ∅ 10 mm. untuk sloof dan dinding
pasangan yang tercantum dalam Gambar Kerja. Pada perletakan kolom atau
kolom praktis beton harus ditanamkan stek-stek tulangan Stek-stek harus
tertanam dengan baik sedalam minimum 40-d atau sesuai dengan ukuran
dalam Gambar Kerja. Jarak antara stek ini adalah tiap 100 cm dan seperti yang
tercantumdalam Gambar Kerja.
Pasal 3
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA RINGAN (HABEL)
3.1. LINGKUP PEKERJAAN
pekerjaan yang dimaksud meliputi:

DESAIN PEMODELAN DAN


66 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

a. Pembuatan dinding.
b. pekerjaan pasangan lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
3.2. PERSYARATAN BAHAN
3.2.1. Bata Ringan (Habel)
Batu ringan yang digunakan bata celkone ex. lokal dengan kualitas terbaik yang
disetujui
Konsultan MK, siku dan sama ukurannya 10x20x40. Sebelum pengadaan
bahan ini, kontraktor diwajibkan mengajukan contoh, disertai data teknis dari
batu bata yang akan dipakai kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
3.2.2. Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.1.
3.2.3. Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.2.
3.2.4. Air.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.
3.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
3.3.1.  Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus memperhatikan
detail bentuk profil, sambungan dan hubungan dengan material lain dan
melaksanakannya sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
3.3.2. pasangan bata ringan/ bata celkone, dengan menggunakan aduk MU-300, PM-
100 Pada saat diletakkan
3.3.3. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/ siar-siar harus dikerok rata dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air
3.3.4.  Pemasangan harus baik sehingga ketebalan aduk spesi harus sama setebal
1 cm. Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan baik dan
penuh.
3.3.5. pasangan dinding bata ringan sebelum diplester dengan MU-301, PM-200 harus
dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar telah dikerok serta dibersihkan
3.3.6.  Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci
atau dipasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembapan air keluar
dalam dinding/ berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan acian dengan
MU-200, PM-300
3.3.7.  Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum
8-10 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis pekerjaan
pemasangan harus benar-benar vertikal dan horizontal. Pengukuran dilakukan
dengan tiang lot dan harus diukur dengan tepat.
3.3.8.  Bidang dinding 1/ 2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan
kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12/ 12 cm, dengan
tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm.
Pasal 4...................dst

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 67
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


Untuk memudahkan dalam memahami Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
bisa dilihat gambar disamping pada umumnya RKS terdiri dari 3 bagian yakni:
1. Syarat/ peraturan umum
2. Syarat/ peraturan Administrasi
3. Syarat/ peraturan Teknis

Gambar 4.3. Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi


Sumber:http:// sibima.pu.go.id/ pluginfile.php/ 60502/ mod_resource/ content/. pdf

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh untuk


mengenal Rencana Kerja dan syarat
syarat (RKS), para peserta didik sekalian dapat mempelajari
secara mandiri di internet.
Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk
menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) adalah sebagai
berikut ; http:// myarch11.blogspot.com/ 2017/ 05/
contoh-rks-proyek-bangunan.html

DESAIN PEMODELAN DAN


68 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

RANGKUMAN

RKS (Rencana Kerja dan Syarat–syarat) adalah pedoman penting dalam


melaksanakan suatu proyek pekerjaan konstruksi di samping gambar kerja.
Sehingga penting untuk direview dan dipahami seawal mungkin untuk kelancaran
pelaksanaan proyek pekerjaan konstruksi. RKS adalah bagian dari dokumen
kontrak disamping ketentuan kontrak, gambar, dan dokumen lainnya.

Gambar 4.4 Ilustrasi RKS untuk pekerjaan konstruksi


Sumber: https:// www.asdar.id/ download-rencana-kerja-dan-syarat-syarat-rks-bangunan/

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun RKS


a. Uraian dalam RKS harus dibuat selengkap mungkin, dengan maksud agar
didalam pelaksanaan pekerjaan tidak timbul kesulitan
b. Kalimat dalam RKS diusahakan agar disusun sedemikian rupa, sehingga jelas,
terperinci, mudah dipahami dan tidak menimbulkan keragu-raguan.

TUGAS MANDIRI

Tugas peserta didik adalah menganalisis tentang dokumen RKS suatu pekerjaan
Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan serta mempresentasikannya. Tugas
dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang telah disepakati dengan
guru mata pelajaran.
J u d u l Menganalisis Isi Dokumen RKS
Kegiatan :
J e n i s Tugas Kelompok
Kegiatan :

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 69
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

T u j u a n 1) Peserta didik dapat menjelaskan setiap Bab pada dokumen


Kegiatan : RKS suatu pekerjaan konstruksi gedung, Jalan dan Jembatan
dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat menganalisis setiap Bab pada dokumen
RKS suatu pekerjaan konstruksi gedung, Jalan dan Jembatan
dengan benar. (KD 4)
Langkah Kegiatan:
1. Buatlah kelompok dengan jumlah anggota tiga orang untuk mengerjakan
kegiatan berikut ini:
Ketua kelompok :.. ............
Anggota :.. ............
2. Carilah dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat pada pekerjaan konstruksi.
Dokumen ini dapat berupa pekerjaan gedung, jalan atau jembatan (bisa dari
internet maupun data lapangan)
3. Amatilah dan gali informasi apa saja yang ada pada dokumen RKS tersebut
secara umum!
Nama Proyek :.. ............
Data Proyek :.. ............
4. Buatlah Laporan mengenai hasil observasi dari data yang didapat, pilih 1
pasal dari masing-masing bab, boleh dalam bentuk tabel seperti dibawah ini
dan presentasikan dengan percaya diri!

NO Pasal pada BAB dalam RKS Hasil Observasi


1 .......... .................
2 ......... .................
3 .......... .................

5. Buat kesimpulannya dengan rapi!


Kesimpulan:.. ..................................................

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. Jelaskan yang dimaksud dengan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)!..
2. Sebuah Dokumen RKS didalamnya pada umumnya ada berapa bagian, apa saja
jelaskan!
3. Pada dokumen RKS pada salah satu babnya ada yang menjelaskan mengenai
detail pekerjaan, yakni pekerjaan struktur dan pekerjaan arsitektur. Apa
alasannya menurut kamu mengenai pengelompokan pekerjaan tersebut,

DESAIN PEMODELAN DAN


70 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR BAB

jelaskan!
4. Salah satu hal penting dalam dokumen RKS adalah peraturan administrasi,
bagian ini menjelaskan tentang tatacara administrasi yang harus dilakukan
selama pelaksanaan proyek pekerjaan coba sebutkan hal-hal penting yang
ada pada bagian ini, jelaskan!
5. Jelaskan menurut pendapatmu mengapa dalam menyusun RKS harus dibuat
selengkap mungkin, dengan maksud agar didalam pelaksanaan pekerjaan
tidak timbul kesulitan!

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, para peserta didik tentu menjadi paham
tentang Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pada pekerjaan Konstruksi
Gedung, Jalan dan Jembatan Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab
ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan
dengan teman maupun guru, agar pemahamannya lebih maksimal untuk bab
ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, dan peserta didik lebih siap
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 71
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

BAB
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
V
BAB V SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi tentang Spesifikasi Teknis pekerjaan


Konstruksi, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan serta mempresentasikan
pengertian, dan spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan
dengan benar.

PETA KONSEP

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

SPESIFIKASI TEKNIS SPESIFIKASI TEKNIS SPESIFIKASI TEKNIS


PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI GEDUNG KONSTRUKSI JALAN KONSTRUKSI
JEMBATAN

KATA KUNCI

Spesifikasi, Teknik, Konstruksi, Gedung, Jalan, Jembatan.

DESAIN PEMODELAN DAN


72 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Gambar 5.1. Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi


Sumber: https:// strong-Indonesia.com/ artikel/ pengendalian-mutu-proyek/

Spesifikasi adalah bagian dari Dokumen Lelang proyek konstruksi yang


menjelaskan persyaratan teknik pekerjaan yang dilelangkan. Spesifikasi teknis
adalah suatu uraian atau ketentuan-ketentuan yang disusun secara lengkap dan jelas
mengenai suatu barang, metode atau hasil akhir pekerjaan yang dapat dibeli, dibangun
atau dikembangkan oleh pihak lain sehingga dapat memenuhi keinginan semua pihak
yang terkait. Tujuan spesifikasi yaitu untuk tercapainya produk akhir pekerjaan yang
memenuhi keinginan dari pemilik pekerjaan (owner).

Spesifikasi umum dan spesifikasi khusus


A. Spesifikasi umum (general specifications)
mencakup semua persyaratan teknik yang berlaku umum untuk seluruh paket
proyek yang ada.
B. Spesifikasi khusus (special specifications)
mencakup persyaratan-persyaratan teknik yang berlaku hanya untuk paket-paket
proyek atau jenis-jenis pekerjaan tertentu saja.

Maksud Spesifikasi diantaranya:


1. Sebagai pedoman bagi peserta pelelangan dalam mengajukan penawaran;
2. Sebagai pedoman bagi pelaksana/ kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan ;
3. Sebagai pedoman bagi pengawas dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor ; dan
4. Sebagai pedoman bagi Pimpro yang mewakili pemilik pekerjaan, dalam
mempertanggung jawabkan proyek secara keseluruhan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 73
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Jenis-Jenis Spesifikasi
a. Spesifikasi Produk Akhir (End Result Specification/ Performance Specification)
adalah jenis Spesifikasi dimana yang dipersyaratkan adalah dimensi dan kualitas
produk akhir yang harus dicapai, tanpa mempersoalkan metode kerja untuk
mencapai hasil akhir tersebut;
b. Spesifikasi Proses Kerja (Process Specification) adalah jenis spesifikasi dimana
yang diatur adalah semua ketentuan yang harus dilaksanakan selama proses
pelaksanaan pekerjaan. dengan mengatur semua proses pelaksanaan pekerjaan,
diharapkan hasil kerja akan diperoleh sesuai dengan yang diinginkan; dan
c. Spesifikasi Bertahap (Multi Step and Method Specification) merupakan jenis
Spesifikasi yang mengatur semua langkah, material, metode kerja, dan hasil kerja
yang diharapkan.

Dalam kaitannya dengan pekerjaan konstruksi, setiap pekerjaan pembangunan


konstruksi selain perlu adanya gambar kerja, harus menyajikan pula dokumen Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Salah satu yang ada dalam dokumen RKS adalah tata cara
pelaksanaan, syarat-syarat yang harus dipenuhi, batasan-batasan yang perlu dilakukan
serta hal-hal lain yang perlu diatur dan disepakati sebelum proses pembangunan
konstruksi dilaksanakan. Sebelum melakukan perhitungan estimasi biaya konstruksi
dengan baik diperlukan pemahaman mengenai materi tentang spesifikasi teknis
pekerjaan konstruksi. Dalam BAB ini akan dipelajari mengenai spesifikasi teknis
pekerjaan konstruksi

Gambar 5.2 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi


Sumber: https:// strong-Indonesia.com/ artikel/ pengendalian-mutu-proyek/

DESAIN PEMODELAN DAN


74 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

A. PERATURAN-PERATURAN TERKAIT PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK KON-


STRUKSI
peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi selain diatur
sendiri oleh pihak perencana, ada kalanya mengikuti peraturan spesifikasi teknis
pekerjaan konstruksi menurut SNI sepertu pada beberapa peraturan berikut:
1. pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002;
2. pekerjaan Tanah SNI 2835 2008;
3. pekerjaan Fondasi SNI 2836 2008;
4. pekerjaan beton SNI 7394 2008;
5. pekerjaan Dinding dan Plesteran SNI 6897 2008;
6. pekerjaan Plesteran dan Finishing SNI 2837 2008;
7. pekerjaan Kayu SNI 3434 2008;
8. pekerjaan Kunci dan Kaca Pt-T-30-2000-C;
9. pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding SNI 7395-2008;
10. pekerjaan Langit-langit SNI 2839-2008;
11. pekerjaan Besi dan Aluminium SNI 7393-2008;
12. pekerjaan Penutup Atap SNI 3434-2008;
13. pekerjaan Sanitasi RSNI T-15-2002; dan
14. pekerjaan Pengecatan Pt-T-38-2000-C.

B. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Setelah sebelumnya kita mempelajari RKS, yang mana spesifikasi teknis
pekerjaan merupakan bagian yang ada dalam dokumen RKS. Spesifikasi teknis
pekerjaan dibuat disesuaikan dengan kebutuhan pada jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Berikut ini beberapa contoh jenis pekerjaan konstruksi yang umum
ada dilingkungan kita.
1. PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG
pekerjaan bangunan gedung merupakan pekerjaan yang paling sering
kita lihat disekitar kita. Jenis bangunan pada konstruksi gedung ini contohnya
yaitu gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, rumah susun,
dan sekolah. Proyek konstruksi gedung yang fungsinya digunakan sebagai
fasilitas umum, misalnya bangunan institusional, pendidikan, industri ringan
(seperti gudang), bangunan komersial, sosial, dan tempat rekreasi. Konstruksi
pada sebuah gedung biasanya direncanakan oleh arsitek dan insinyur sipil,
sementara material yang dibutuhkan lebih ditekankan pada aspek-aspek
arsitektural. Kaitannya dengan spesifikasi pekerjaan hal yang biasa diatur
dalam spesifikasi teknis pekerjaan bangunan gedung diantaranya:

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 75
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.3 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi gedung


Sumber: https:// konstruksisamarinda.com/ klasifikasi-jenis-jenis-konstruksi/

a. pekerjaan Struktur
Pada bagian ini berisi mengenai pekerjaan-pekerjaan utama yang
menyokong berdirinya suatu bangunan seperti fondasi dan struktur-
struktur bangunan, yang penggunaan bahannya bisa berupa beton
bertulang, kayu, baja, dan bahan lainnya. Spesifikasi teknis pekerjaan
nyapun dibuat disesuaikan dengan jenis bahan dan pekerjaan nya.

Gambar 5.4 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan struktur


Sumber: https:// kementerian-pupr-bangunan-gedung

DESAIN PEMODELAN DAN


76 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

b. pekerjaan Arsitektur
Pada bagian ini berisi mengenai pekerjaan pasangan, kusen, kaca,
plafond dan lainnya mengenai penyempurnaan bentuk dan tampilan dari
suatu bangunan sampai pada pekerjaan finshing.

Gambar 5.5 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan arsitektur


Sumber: https:// pekerjaan +konstruksi+bangunan+gedung&oq:

c. pekerjaan Plumbing dan ME


pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan kelengkapan suatu
bangunan sesuai fungsinya dari suatu bangunan yang diharapkan seperti
instalasi air bersih, instalasi air kotor, kelengkapan sanitasi lainnya,
elektrikal dan mekanikal yang dibutuhkan.

Gambar 5.6. Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan plumbing


Sumber: http:// kontraktor plumbing.blogspot.com-sistem-plumbing-gedung.html:

d. pekerjaan Site
pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan penyempurnaan site sekitar
bangunan seperti pekerjaan taman, parkir, pasangan paving block
halaman dan pekerjaan lainnya dalam hal memperindah tampilan luar
dan kenyamanan bangunan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 77
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.7 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan finsihing site exterior
Sumber http:// wap.mi.baca.co.id

2. PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN


Konstruksi jalan biasanya direncanakan oleh departemen pekerjaan umum
setempat dan berbeda dengan konstruksi bangunan dari segi aktivitas antara
pemilik, perencana, dan kontraktor. pekerjaan Konstruksi jalan merupakan
suatu proyek pekerjaan yang meliputi penggalian, pengurugan, perkerasan
jalan, dan struktur drainase. Berbeda dengan proyek gedung dimana terdapat
banyak pihak swasta sebagai owner. Kaitannya dengan spesifikasi pekerjaan
hal yang biasa diatur dalam spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi jalan
diantaranya:
a. pekerjaan Tanah
Pada tahap pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian dan urugan pada jalan
yang direncanakan mulai dari badan jalan sampai pada setiap sisi jalan
untuk mempertahankan kepadatan konstruksi badan jalan dan bagian
pinggirnya.

Gambar 5.8 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan tanah


Sumber: https:// properti.kompas.com/ read/ 2017/ 04/ 26/ uji.kelayakan.tol.

DESAIN PEMODELAN DAN


78 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

b. pekerjaan Perkerasan Jalan

Gambar 5.9 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan perkerasan jalan kaku
Sumber: https:// sahdieng.blogspot.com/ 2017/ 04/ pekerjaan -perkerasan-kaku.html

Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat


yang digunakan untuk melayani dan menopang beban lalu lintas. material
agregat yang dipakai dalam perkerasan jalan adalah batu pecah, batu belah,
batu kali sedangkan bahan pengikat yang digunakan antara lain aspal dan
semen.
Apapun jenis perkerasan jalan yang digukanan, harus dapat
memfasilitasi sejumlah pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan
lalu lintas, jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa
seluruh komoditas yang diijinkan untuk melintas atau melewati perkerasan
jalan tersebut. dengan beragam jenis kendaraan dengan angkutan
barangnya, akan memberikan variasi beban ringan, sedang sampai berat.
Persyaratan umum dari suatu jalan adalah dapatnya menyediakan lapisan
permukaan yang selalu rata dan kuat, serta menjamin keamanan yang tinggi
untuk masa hidup yang cukup lama, dan yang memerlukan pemeliharaan
yang sekecil-kecilnya dalam berbagai cuaca. Sebagaimana telah dipahami
bahwa yang dimaksud dengan perkerasan jalan adalah lapisan atas dari
badan jalan yang dibuat dari bahan-bahan tertentu yang baik/ konstruktif
dari badan jalannya sendiri.
c. pekerjaan Drainase jalan
pekerjaan Drainase jalan menjadi bagian penting dalam pekerjaan
konstruksi jalan, sebab kondisi air permukaan yang tidak dikendalikan
dapat mengakibatkan kerusakan pada konstruksi jalan. pekerjaan drainase
perlu direncanakan spesifikasi teknis pekerjaan nya dalam dokumen RKS.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 79
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.10 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan drainase jalan


Sumber: https:// www.blitartimes.com/ pemkab-blitar-bangun-80-saluran-drainase

3. PEKERJAAN KONSTRUKSI JEMBATAN


Seperti halnya pekerjaan konstruksi lainnya, pekerjaan konstruksi
jembatan juga memiliki spesifikasi teknis pekerjaan untuk sub-sub bidang
pekerjaan dalam pekerjaan konstruksi jembatan yang ada dalam dokumen RKS.
Berikut ini beberapa hal yang biasa diatur dalam dokumen teknis dalam RKS.

Gambar 5.11 Ilustrasi Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan Jembatan


Sumber: http:// www.niri-rubber.com/ tahapan-dalam-proses-pembangunan-jembatan/

a. pekerjaan Galian Tanah dan Urugan Tanah


Pada tahap pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian dan urugan yang
dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan jembatan, sehingga perlu
diatur dalam pengolahannya.

DESAIN PEMODELAN DAN


80 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.12 Ilustrasi Spesifikasi pekerjaan tanah pada pekerjaan jembatan


Sumber: https:// pantauriau.com/ dinas-putr-kontruksi--jembatan-parit--timbunan

b. pekerjaan Struktur Jembatan


Pada tahap pekerjaan ini pekerjaan struktur jembatan tergantung dari
jenis bahan struktur yang akan digunakan. Apabila bahan struktur yang
akan digunakan adalah dari beton bertulang, maka spesifikasi teknis berisi
spesifikasi teknis pekerjaan pembesian, pekerjaan pencetakan/ bekisting
untuk beton dan lainnya yang menjadi bagian dalam pekerjaan jembatan
beton bertulang.

Gambar 5.13 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. struktur pada pekerjaan jembatan
Sumber: https:// ilmunyaorangsipil.blogspot.com/ 2017/ bekisting -formwork-.html

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 81
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

c. pekerjaan Pelengkap Jembatan


pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan yang dapat menunjang
kenyamanan dan keamanan pengguna seperti pengaman sisi jembatan,
penerangan jembatan, dan pekerjaaan lainnya

Gambar 5.14 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. pengaman pda pekerjaan jembatan
Sumber: http:// kawijaya.net/ service/ guardrail-pengaman-jalan/

d. pekerjaan Dinding Penahan Tanah


pekerjaan dinding penahan tanah ini diperlukan/ dibutuhkan untuk
menahan terkikisnya tanah akibat air, yang jika dibiarkan terus menerus
bisa mengakibatkan longsor yang bisa mengganggu kondisi jembatan.

Gambar 5.14 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. DPT pada pekerjaan jembatan
Sumber: https:// beritadelapan.com/ proyek-jembatan-naga/

DESAIN PEMODELAN DAN


82 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

e. pekerjaan Drainase
Seperti halnya dalam pekrjaan jalan pekerjaan drainase pada jembatan
menjadi bagian penting dalam pekerjaan konstruksi jembatan, sebab
kondisi genangan air dapat mengakibatkan kerusakan pada konstruksi
jembatan. pekerjaan drainase perlu direncanakan untuk mempertahankan
umur konstruksi jembatan dan spesifikasi teknis pekerjaan nya disertakan
dalam dokumen RKS

Gambar 5.14. Ilustrasi Spesifikasi Teknis pek. drainase pada pekerjaan jembatan
Sumber:https:// beritadelapan.com/ proyek-jembatan-naga/

C. PENYAJIAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Seperti yang sudah dijelaskan di atas tujuan spesifikasi teknis dibuat/
direncanakan yaitu untuk tercapainya produk akhir pekerjaan yang bisa
memenuhi keinginan dari pemilik pekerjaan (owner).Spesifikasi teknis ini dibuat
dalam bentuk dokumen sebagai acuan dari pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Berikut ini disajikan sebuah contoh dokumen spesifikasi teknis pekerjaan.

SYARAT–SYARAT TEKNIS PEKERJAAN


Pasal 1.JENIS PEKERJAAN
pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
a. PEMBANGUNAN GEDUNG BARU KANTOR...........................300M² dengan
jenis pekerjaan sesuai dengan Bill of quantity (BOQ) pekerjaan.

Pasal 2. PENGGUNAAN SYARAT-SYARAT DAN TEKNIS


Penggunaan Syarat-syarat dan Teknis ini adalah :
a. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat
dengan Gambar Kerja, maka yang berlaku adalah ketentuan yang ada
dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dengan persetujuan
direksi/ Pengawas Lapangan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 83
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

b. Jika ada perbedaan pada gambar-gambar atau ukuran-ukuran, maka


gambar dalam skala besar yang harus diikuti, atau ada kemungkinan
lain suatu pengecualian dengan Persetujuan direksi.
c. Gambar Detail dan gambar penjelasan lainnya yang memungkinkan
diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ini harus dibuat oleh
kontraktor.
d. Untuk hal-hal yang men yang kut masalahTeknis yang belum jelas,
kontraktor diwajibkan berkonsultasi dengan pihak direksi dan tidak
diperkenankan mengambil keputusan tanpa persetujuan direksi.

Pasal 3. SYARAT-SYARAT UMUM


a. peraturan-peraturan yang dinyatakan berlaku dalam pekerjaan ini
adalah :
1) peraturan Umum bahan Bangunan (PUBB) tahun 1956
2) peraturan beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971
3) peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) Tahun 1961
4) peraturan Konstruksi Baja Indonesia
5) peraturan Instalasi Listrik Indonesia
6) peraturan-peraturan Pemerintah setempat men yang kut
pekerjaan ini.
b. Jika terdapat ketidakcocokan antara peraturan-peraturan tersebut
dalam pasal “3 point a” dengan Rencana Kerjadan Syarat serta tidak
terdapat dalam Penawaran, maka harus dikonsultasikan dengan
direksi untuk mengambil Keputusan.

Pasal 4. PENETAPAN SITE UKURAN-UKURAN DAN PERSIAPAN


a. kontraktor harus membuat Gudang bahan untuk penyimpangan bahan
dan Alat, sesuai kebutuhan hingga selesainya pekerjaan.
b. kontraktor harus menyiapkan kotak pertolongan kecelakaan P3K di
kantor direksi.
c. kontraktor harus menyediakan Konsumsi direksi Pengawas selama
masa pelaksanaan Kegiatan, dan sewaktu-waktu Pejabat Pembuat
Komitmen maupun Kuasa Pengguna Anggaran meninjau pekerjaan
atau tamu yang berkepentingan atas pelaksanaan pekerjaan.
d. kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan, bentuk,
ukuran–ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan
syarat-syarat (RKS) pekerjaan.
e. kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran–ukuran satu sama lain
dan segera memberitahukan/ berkonsultasi dengan direksi bilamana
terdapat perbedaan ukuran-ukuran satu sama lainnya.
f. Peilnol (0, 00) ditetapkan sesuai gambar dilapangan serta kondisi dan
keinginan pada waktu rencana awal pelaksanaan dan dicantumkan
dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan.
g. kontraktor diwajibkan membuat tetap untuk ukuran peil nol di atas
patok yang kuat dan pemeliharaannya selama waktu pekerjaan
berlangsung dan patok tersebut telah disetujui oleh direksi.

DESAIN PEMODELAN DAN


84 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

h. kontraktor diwajibkan menyediakan air bersih yang memenuhi


syarat untuk kontruksi hingga selesainya pekerjaan dan mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
Pasal 5. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
a. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengadakan
Pembersihan/ Mengupas Lapisan tanah permukaan, meliputi segala
macam tumbuhan dan tanaman, sampah dan bahan-bahan lain yang
dapat merusak bangunan.
b. Untuk tanah bekas galian fondasi dapat digunakan pada timbunan
kembali.
c. pekerjaan Urugan meliputi:
1) Urugan tanah di bawah Lantai setebal ± 60 CM
2) Urugan pasir di bawah Lantai setebal ± 25 CM atau disesuaikan
Gambar Kerja sesuai timbunan dari ketinggian rencana Peil Nol
dari Bangunan.
3) Urugan tanah untuk halaman setebal ± 50cm
4) Urugan sirtu untuk jalan/ halaman ±10cm
d. bahan dasar urugan pasir dari sungai/ kali yang sudah bersih dan
bebas dari zat organik lainnya dan lumpur.
e. pekerjaan pemadatan urugan tanah harus dilaksanakan lapis demi
lapis maksimum 20 CM, dengan menggunakan mesin Soil Compactor
(mesin stamper atau alat sederhana yang disetujui oleh Pengawas)
dan dibantu dengan air pada saat pemadatan.

Pasal 6. PEKERJAAN GALIAN FONDASI


a. pekerjaan Galian Fondasi harus mengikuti kedalaman yang sesuai
dengan Gambar.
b. Sebelum pekerjaan galian dimulai, kontraktor diwajibkan mengadakan
pengecekan AS Galian, letak bangunan dengan bangunan sekitarnya,
Siku bangunan dan lain-lain bersama-sama dengan Pengawas
Lapangan dan Konsultan Perencana.

Pasal 7. PEKERJAAN PASANGAN FONDASI


a. Sebelum pemasangan Fondasi, kontraktor harus mengecek ulang
posisi Bouwplank/ patok tetap, kontraktor juga menggunakan Benang
sebagai alat kontrol, menimbang dengan alat sederhana seperti
(selang+air) dan kontrol Siku dengan alat sederhana dari mistar
segitiga yang dibuat dengan komposisi (100x80x60) CM.
b. kontraktor harus betul-betul memperhatikan siku bangunan dan
harus disetujui oleh direksi
c. Sebelum memasang Batu Kosong, kontraktor diwajibkan konsultasi
dengan Pengawas/ direksi tentang benarnya kedalaman/ lebar galian
fondasi sesuai gambar.
d. Batu Gunung/ Kali yang akan digunakan harus dibersihkan dari kotoran
tanah dan Lumpur sebelum digunakan/ dipasang.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 85
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

e. Batu Gunung/ Kali yang diizinkan untuk digunakan dengan ukuran


maximum15-25CM.
f. Apabila menggunakan batu kali/ sungai, sebelum dipasang terlebih
dahulu harus dipecahkan agar permukaan batu tersebut tidak licin.

Pasal 8. PEKERJAAN BETON


1. material bahan beton
a. Semen
Semen yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis Merek dan
Mutu yang baik atas persetujuan direksi, ditetapkan harus memakai
produk Lokal (Ex.Tiga Roda) atau yang setara. Kemudian Semen
yang tidak boleh digunakan adalah :
1) Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya;
2) Kantong Zaknya telah sobek;
3) Semen yang tertumpah;
4) Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah
bermalam;
5) Semen yang sudah lama dijemur atau kena matahari; dan
6) Keamanan tempat menyimpan semen harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembapan lantai dan
percikan air.
b. Pasir beton
1) Pasir Urugan dan Pasir pasangan yang digunakan adalah pasir
dari jenis yang baik serta bersih dan tidak tercampur dengan
tanah liat atau kotoran dan bahan organik lainnya.
2) Pasir berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari
alat-alat pemecah batu.
3) Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar dan
bersih dari lumpur Serta bahan organik lainnya.
4) Pasir harus terhindar dari batu-batu tajam dan keras. Butir-butir
halus bersifat kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh
cuaca.
5) Pasir tidak boleh mengandung lumpurlebihdari5%(ditentukan
terhadap berat kering).
6) Pasirlaut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton.
Selanjutnya pasir harus memenuhi syarat-syarat PBI71 Bab.3.3
c. Kerikil/ BatuPecah beton
1) Kerikil dapat berupa kerikil alam atau batuan-batuan yang
diperoleh dari pemecahan batu.
2) Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak
berpori, bebasdari bahan-bahan yang dapat merusak fungsinya
terhadap konstruksi.
3) Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan
ketentuan dalam PBI 1971 Bab 3.
4) Kerikil harus disimpan di atas permukaan besih dan keras serta
dihindarkan terjadinya pengotoran serta tercampuradukan.
DESAIN PEMODELAN DAN
86 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

5) Bahan untuk batu gunung kecuali dipersyaratkan lain, harus


sesuai dengan PUBB 1977NI-3.
6) Batug unung/ kali yang digunakan berukuran sesuai standar
kebutuhan untuk fondasi dan untuk pasangan batu kosong
bawah fondasi harus berstruktur cukup kuat awet serta tidak
keropos.
7) Kerikil/ Batu Pecah beton, sebelum digunakan harus dicuci
dengan air sampai bersih.Penumpukan bahan kerikil/ batu
pecah beton harus dipisahkan dengan material lain.
d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan jernih tidak
mengandung minyak, asam, garam, alkohol atau bahan lain yang
dapat merusak beton.
e. Takaran material beton
1) Takaran/ ukuran perbandingan material beton tidak
diperbolehkan hanya menggunakan skop/ diperkirakan saja.
Takaran yang diperbolehkan adalah ukuran dan bahan yang
sama, antaralain seperti: ember, drum, plastik atau tong
dengan standar yang telah ditentukan yakni dengan ukuran
K.175atau K.225.
2) Testing dilakukan sesuai dengan PBI.1971 Bab.4.7 termasuk
slumptest maupun compressiontest. Bilamana beton tidak
memenuhi slumptest, maka seluruh adukan tidak boleh
digunakan dan harus dibuang keluar site oleh kontraktor.
3) Apabila tidak memenuhi compressiontest, maka prosedur
PBI1971 untuk perbaikan beton yang harus dilakukan.Mutu
beton harus K.225 pemboran harus membuat mixed design
untuk ditujukan dan disetujui direksi sebelum mulai dengan
pengecoran.
f. Besi beton
1) Besi beton yang digunakan adalah mutu yang sesuai dengan
spesifikasi dan kekuatan konstruksi yang diperlukan yaitu
Baja dengan mutu U-24 sesuai PBI1971.
2) Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan
bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta
berpenampang bulat dan memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PBI1971.
3) Dimensi
Ukuran penampang, bulat besi beton harus sesuai dengan
petunjuk gambar kerja (FULL dan sesuai standar SII) memenuhi
batas toleransi minimal seperti yang dipersyaratkan PBI1971.
4) Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah
ada perintah tertulis dari direksi dan biaya menjadi tanggungan
kontraktor.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 87
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

5) BatangBaja/ Besi beton harus bebas dari karat dan cacat


perubahan bentuk. Harus disimpan terlepas dari tanah serta
tidak diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka waktu
panjang.
6) Besi beton harus bersih dari lapisan minyak, karat dan bebas
dari cacat seperti retak, bengkok-bengkok dan lain-lain
sebagainya serta harus berpenampang bulat dan memenuhi
syarat yang tercantum dalam PBI1971.
2. pekerjaan Pembesian beton
a. Pembesian atau rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan
gambar kerja dan diukur dengan mm (milimeter) untuk besaran
diameternya ditetapkan berdasarkan alat ukur SIGMA.
b. Ikatan Besi beton harus menjadi pembesian hingga tidak berubah
tempat selama pengecoran dan selimut betonnya harus sesuai
dengan syarat yang ditentukan dalam PBI1971.
c. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara
dengan potongan besi minimal sama dengan diameter besi
tersebut.
d. Jarak pemasanagan besi beton harus dapat dilalui oleh material
beton dengan standar PBI1971 adalah minimal2, 5C Manatara besi.
e. Ketentuan-ketentuan lain adalah mengikuti syarat yang tercantum
dalam PBI1971
f. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan dalam waktu 1x24 jam setelah adanya
perintah tertulis dari direksi.

3. Jenis dan Mutu beton


a. Beton Bertulang K175, digunakan pada beton praktis seperti,
Kolompraktis, Ring-balk, kuda-kuda beton dan Pelat atap, pelat
strip dan beton K225, digunakan untuk Fondasi Poer Pelat, Kolom
Utama, sloef, Balok Lantai, Pelat Lantai dan Tangga.
b. beton tidak bertulang 1Pc:3Ps:5Kr, digunakan untuk lantai kerja
Poer Pelat, Rabat beton bawah overstek keliling bangunan.
c. Mutu beton yang digunakan adalah sesuai dipersyaratkan dengan
standar komposisi bahan.
4. Pengecorandan Perawatan beton
a. Semua beton harus diaduk dalam beton molen, dengan Kapasitas
di atas 250 L lebih disukai molem yang bekerja berdasarkan
perbandingan berat. Bila digunakan pengaduk berdasarkan volume,
maka kontraktor harus menghitung perbandingan material dalam
volume dengan membagi berat tiap bahan oleh obsorpsi air dan
kadar kelembapan.
b. Angker Untuk Dinding
Semua sambungan vertikal antara kolom beton dengan tembok
harus dilengkapi dengan batang-batang baja diameter10mm

DESAIN PEMODELAN DAN


88 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

panjang 25Cm ditekuk pada satu ujungnya dan dimasukkan ke


dalam beton, yang lainnya dibiarkan berupa stok panjang 25CM
untuk penyambungan dengan dinding. Angker-angker tersebut
dipasang pada jarak 50–150 Cm di atas sloef fondasi atau pelat.
c. Lubang-lubang serta Klos Kayu dan lain-lain
kontraktor harus menentukan tempat serta membuat lobang-
lobang, klos-klos kayu, angker-angker dan sebagaimana yang
diperlukan untuk jalan pipa, pemasangan alat-alat penyambung
dan sebagainya. Apabila kemudian ternyata tempatnya tidak
sesuai, maka harus dipindahkan sesuai dengan petunjuk direksi
dan perlengkapan lainnya harus dilakukan agar dicapai tujuan
yang disyaratkan.
d. Toleransi
1) Toleransi untuk beton kasar
Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransinya
1 CM dengan syarat toleransi ini tidak boleh komulatif. Ukuran-
ukuran bagian harus dalam batas ketelitian–0, 3dan +0, 5CM
2) Toleransi untuk beton dengan permukaan rata.
Toleransi untuk beton adalah 0, 6 CM untuk penempatan
bagian-bagian dan antara 0, 00dan0, 2CM untuk ukuran-
ukuran bagian.
3) Pergeseran bekesting pada sambungan-sambungan tidak
boleh melebihi 0, 1 CM penyimpangan terhadap kelurusan
bagian harus dalam batas 1% tetapi toleransi ini tidak boleh
komulatif.
e. Pemberitahuan sebelum pengecoran
1) Sebelum pengecoran beton untuk bagian-bagian yang
penting kontraktor diwajibkan memberitahukan direksi serta
mendapatkan perstujuan.
2) Apabila hal ini dilalaikan atau pekerjaan persiapan untuk
pengecoran tidak disetujui oleh direksi, maka kontraktor
diwajibkan membongkar beton yang sudah dicor dengan
biaya sendiri.
f. Pengangkutan dan pengecoran beton
1) beton harus diangkut dengan menghindari terjadinya
penguraian dari komponen-komponennya serta tidak
diperkenangkan untuk dicor dari ketinggian melebihi
2M kecuali disetujui direksi. Pada kolom yang panjang,
pengecoran dilakukan lewat lubang pada bekesting dalam
menghindari hal tersebut.
2) Semua kotoran dan lain-lain harus dibersihkan sebelum
pengecoran dimulai. Permukaan bekesting yang menghadap
beton harus dibasahi dengan air bersih segera sebelum
pengecoran.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 89
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

g. Pengecoran beton
1) Pengecora beton dalam bekesting harus diselesaikan sebelum
beton mengeras, yaitu sebelum 30 menit pada keadaan
normal.
2) Pengecoran harus dilakukan secara kontinu untuk satu bagian
pekerjaan, pemberhentian pengecoran tidak dibenarkan
tanpa persetujuan direksi.
3) Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus
memenuhi persyaratan di dalam PBI1997. Pengecoran tidak
boleh dilakukan pada waktu hujan kecuali apabila kontraktor
telah mengadakan persiapan-persiapan untuk itu serta
disetujui oleh direksi.
5. Pembongkaran bekisting
a. Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting sebelum mencapai
kekuatan sesuai PBI 1977 Bab 5 ayat 8 (hal 51).
b. Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian
pekerjaan beton mendapat tekanan melebihi perhitungan, maka
tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting nya untuk jangka
waktu selama keadaan itu berlangsung. Harus ditekankan
bahwa tanggung jawab terhadap keamanan beton sepenuhnya
pada kontraktor sertaharus memenuhi peraturan mengenai
pembongkaran bekisting pada PBI1971.
c. kontraktor wajib memberitahukan direksi pada waktu akan
membongkar bekisting bagian-bagian pekerjaan beton yang
penting serta mendapatkan persetujuan direksi, tetapi hal ini tidak
mengurangi tanggung jawab atas hal tersebut.
d. Pembongkaran bekisting/ mall beton dapat dibongkar setelah
berumur 3 (tiga) minggu, kecuali beton praktis, bila dianggap perlu
dapat dibongkar setelah berumur 3–7 hari dengan persetujuan
direksi.

Pasal 9. PEKERJAAN DINDING


1. pasangan Tembok
a. bahan pasangan tembok adalah Batu Bata ukuran minimal
50x100x200 MM yang berkualitas baik, terbakar matang, cukup
keras dan tidak keropos serta tidak pecah-pecah melebihi 5%,
mempunyai kekuatan tekan 60–80Kg/ CM2
b. pasangan trasram dengan campuran 1Pc:3Ps, digunakan untuk
kaki tembok mulai dari pasangan di atas sloef beton sampai 20Cm
di atas permukaan lantai dan semua pasangan batu bata yang
berhubungan langsung dengan tanah.
c. pasangan tembok adukan 1Pc:5Ps, digunakan untuk pasangan
tembok yang tidak termasuk pada point “2” tersebut di atas.
d. Semua batu bata harus direndam atau disiram sebelum dilakukan
pemasangan.
e. Semua pasangan harus tegak lurus, rata secara horizontal maupun

DESAIN PEMODELAN DAN


90 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

vertikal, dan dilakukan dengan menggunakan tarikan benang


yang dipasang tidak lebih dari 30cm di atas pasangan sebelah
bawahnya dan batu bata yang patah tidak boleh digunakan.
f. Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2cm untuk yang datar dan1,
5 cm untuk tegak, kecuali jika ditentukan lain.
g. Setiap pasangan seluas 9m 2atau dinding dengan lebar 3m harus
diberi kolom praktis berukuran 12x12cm; demikian juga halnya
dengan pertemuan antara pasangan atau pada dinding yang
berdiri bebas.

Pasal 10. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


1. Plesteran adukan 1Pc:3Ps, digunakan untuk:
a. Tembok trasram pada point “2” pasal l9 di atas;
b. sloef luar, Kolomdan Balok beton yang nampak;
c. Atap pelat beton, Lesplank beton dan Sunscreen; dan
d. Fondasi yang muncul di atas permukaan tanah.
2. Plesteranadukan 1Pc:5Ps, digunakan untuk seluruh pasangan
tembok termasuk kolom dan balok beton yang rata dengan tembok/
dinding.
3. Sebelum melaksanakan pekerjaan plesteran terlebih dahulu
diadakan penyiraman sampai jenuh pada daerah yang akan diplester.
4. Sebelum plesteran kering betul, dapat dilakukan Pengacian tembok
bagian dalam dengan campuran: 1Pc:8Pc putih atau APlus. Diaci dan
digosok hingga permukaannya licin dan rata, untuk tembok bagian
luar diaci dengan adonan Portland Cemen.
Dan seterusnya............sampai pada pekerjaan finishing

Bandung, April 2019

Disetujui Oleh: Perencana:


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, CV.AULIA Konsultan,

................ ........
Team Leader
Diketahui:
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

................

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 91
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Dalam lingkup pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan konstruksi gedung,
pekerjaan jalan, pekerjaan jembatan ataupun jenis pekerjaan konstruksi lainnya,
keberadaan spesifikasi teknis pekerjaan menjadi hal yang mutlak harus ada.
Spesifikasi Teknis pekerjaan bisa menjadi acuan kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. Dalam penyusunan sebuah dokumen spesifikasi teknis
pekerjaan bisa menggunakan pendekatan 5 (C) yaitu:

Gambar 5.15 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pekerjaan


Sumber:https:// www.pinterest.com

1. Clear (Jelas), cukup informasi bagi penyedia, bebas dari ambiguitas;


2. Concise (Singkat Padat), isinya cukup menjelaskan hal hal yang penting dan
diperlukan saja;
3. Comprehensive (Menyeluruh), dapat menjelaskan ruang lingkup pakerjaan
dari awal sampai hasil oleh pengguna akhir;
4. Consistent (konsisten), kriteria yang dipersyaratkan tetap, tidak berubah,
baik terkait persyaratan ataupun hal lainnya yang harus dilaksanakan oleh
penyedia barang/ jasa; dan
5. Correct (benar), sesuai dengan kebutuhan.

DESAIN PEMODELAN DAN


92 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh untuk


mengenal Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi baik
itu pekerjaan konstruksi gedung, pekerjaan jalan dan
jembatan para peserta didik sekalian dapat mempelajari
secara mandiri di internet. Salah satu website yang
dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan
pemahaman kalian tentang Spesifikasi teknis pekerjaan
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah sebagai
berikut;

https:// www.kitasipil.com/ 2017/ 04/ mengenal-


spesifikasi-teknis.html

RANGKUMAN

Pengertian Spesifikasi
Specification is a statement of the
attributes of a product process or
services (Kenneth Lysons ; 2000)
1. Spesifkasi berfungsi sebagai
media komunikasi dan
perbandingan.
2. Spesifkasi dibuat oleh owner
melalui perencana, maka
spesifkasi memberikan
Gambar 5.16 Ilustrasi Spesifikasi Teknis pekerjaan
penjelasan informasi kepada
Sumber:https:// inetgrc.blogspot.com/ 2019/ 07/ con- penyedia mengenai apa
toh-company-profile-jasa-konstruksi.html yang dibutuhkan user =>
Komunikasi.
3. Spesifkasi yang ditawarkan oleh penyedia, menyediakan deskripsi dari
produk yang ditawarkan => perbandingan.
Penyusunan Spesifkasi Teknis dimulai dari identifkasi kebutuhan, kemudian
menentukan persyaratan (determining requirements), dan deskripsi elemen kunci
spesifkasi.
Spesifikasi teknik umumnya meliputi:
1. Karakteristik fisik (dimensi, kekuatan, dsb.);
2. Detil desain;
3. Toleransi;
4. material yang digunakan;
5. Metode produksi/ pelaksaaan;
6. Persyaratan pemeliharaan; dan
7. Persyaratan operasi.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 93
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

Tugas peserta didik adalah menganalisis tentang Spesifikasi bahan-bahan/


material pada pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan serta
mempresentasikannya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format
yang telah disepakati dengan guru mata pelajaran.
Judul Kegiatan : Membuat Makalah tentang Spesifikasi Teknis pada
pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : 1) Peserta didik dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
Spesifikasi Teknis pada pekerjaan konstruksi gedung,
Jalan dan Jembatan dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat menganalisis dan
mempresentasikan spesifikasi Teknis pada pekerjaan
konstruksi gedung, Jalan dan Jembatan dengan
benar. (KD 4)

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. Semua pekerjaan konstruksi memerlukan spesifikasi teknis yang menjadi
acuan pelaksanaan pekerjaan tesebut, salah satunya pekerjaan banguan
gedung, coba buatkan spesifikasi teknis pekerjaan untuk pekerjaan pasangan
bata?
2. Apabila ada sebuah pekerjaan konstruksi yang tidak menggunakan spesifikasi
teknis pekerjaan yang ditetapkan, kemungkinan apa yang terjadi menurut
pendapatmu?
3. Pada sebuah proyek pekerjaan bangunan gedung yang baru dimulai tahap
pekerjaan persiapan salah satunya adalah pekerjaan direksi keet, coba jelaskan
fungsi dari pekerjaan direksi keet?
4. Sebuah pekerjaan pembangunan jalan direncanakan menggunakan perkerasan
jalan kaku, pada pekerjaan tersebut mulai dari pembesian sampai pada tahap
pengecoran beton jalan. Buatkan spesifikasi teknis pekerjaan untuk pekerjaan
adukan beton K-250?
5. Salah satu sub pekerjaan pada pekerjaan pembangunan jembatan adalah
pekerjaan dinding penahan tanah, jelaskan apa yang dimaksud dengan
pekerjaan dinding penahan tanah beserta fungsinya ?

DESAIN PEMODELAN DAN


94 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, para peserta didik tentu menjadi paham
tentang Spesifikasi Teknis pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan.
Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut
peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun
guru, agar pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya
karena saling keterkaitan, dan peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 95
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

BAB SPESIFIKASI BAHAN-BAHAN PEKERJAAN


VI KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN
BAB VI SPESIFIKASI BAHAN-BAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi tentang Spesifikasi bahan-bahan pekerjaan


Konstruksi, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan serta mempresentasikan
pengertian, jenis dan spesifikasi bahan-bahan pekerjaan konstruksi gedung, jalan
dan jembatan dengan benar.

PETA KONSEP

SPESIFIKASI BAHAN-BAHAN PEKERJAAN


KONSTRUKSI

SPESIFIKASI BAHAN- SPESIFIKASI BAHAN- SPESIFIKASI BAHAN-


BAHAN PEKERJAAN BAHAN PEKERJAAN BAHAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI GEDUNG KONSTRUKSI JALAN KONSTRUKSI JEMBATAN

KATA KUNCI

bahan, Konstruksi, Gedung, Jalan, Jembatan, material.

DESAIN PEMODELAN DAN


96 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Gambar 6.1 Ilustrasi jenis bahan/ material untuk pekerjaan konstruksi


Sumber: https:// www.pemborongbesar.com/ 2019/ 07/ daftar-harga- material -bangunan-terbaru.html

pekerjaan konstruksi  biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung sarana,


prasarana atau  infrastruktur yang dibutuhkan dalam membangun kebudayaan atau
kehidupan manusia. Dalam membangun peradabannya seperti membangun sebuah
daerah banyak hal yang harus disiapkan seperti perumahan gedung perkantoran,
jalan, jembatan  dan konstruksinya serta rancangannya, sarana telekomunikasi dan
yang lainnya. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik
teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan
oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.
Bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam
perjalanannya, manusia memerlukan ilmu atau teknik yang berkaitan dengan
bangunan atau yang menunjang dalam membuat suatu bangunan. Perkembangan
ilmu pengetahuan tidak terlepas dari hal tersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil
yang berkaitan dengan bangunan. Pada masa kini/ sekarang, ciri kemajuan peradaban
manusia, salah satunya dilihat dari perkembangan pembangunan fisik bangunan-
bangunan berupa gedung tinggi atau bangunan lainnya.
Pada awal kehidupannya manusia, apa yang ada di alam yang dimanfaatkan
sebagai sarana dan prasarana ataupun infrastruktur. Seperti memanfaatkan gua sebagai

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 97
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan/
material untuk membuat infrastruktur seperti batu, tanah dan kayu. Selanjutnya
setelah ditemukan bahan bahan/ material tambang seperti bahan/ material logam
dan mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah yang
dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan.
Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan bahan/ material bangunan dari
hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahan dasarnya diambil dari alam.
Saat ini seiring dengan kemajuan teknologi dan material industri berpengaruh
pada perkembangan jenis bahan/ material yang diperlukan/ digunakan mengikuti
kebutuhan serta fungsinya pada pekerjaan konstruksi.
Berhubungan dengan estimasi biaya konstruksi/ RAB, material konstruksi
bangunan menjadi hal yang sangat penting. Selain proses pengadaannya kecepatan
atau keterlambatan datangnya material yang diperlukan pastinya akan mempengaruhi
jalannya proyek konstruksi. Masalah yang sering timbul biasanya dalam pengelolaan
bahan/ material, seperti melacak keberadaan dan jumlah dari setiap barang tersebut,
misalnya jumlah bahan yang ada digudang, bahan yang belum dikirim, jumlah bahan
yang dipesan, yang akan langsung berdampak pada proses pekerjaan konstruksi
dilapangan.
berdasarkan hal tersebut, maka perlu memperhatikan barang atau bahan/
material yang akan digunakan, seperti jumlah bahan, spesifikasi dan hal-hal lain yang
dipersyaratkan oleh pihak pengguna jasa pada dokumen RKS. Pada bab ini disajikan
materi mengenai jenis-jenis bahan-bahan/ material, spesifikasi, dan lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan konstruksi

MATERI PEMBELAJARAN

A. MEMAHAMI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI


Setiap bahan yang digunakan untuk tujuan  konstruksi adalah bahan
bangunan. Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu, kerikil dan batu,
bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain
dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan beberapa lagi bahan
sintetik.
Perkembangan kualitas bahan bangunan yang disebabkan adanya
perkembangan teknologi, baik dari segi corak, warna, tekstur, kekuatan, keamanan,
dan ukuran. Hal ini mempengaruhi penampilan bangunan, baik dari segi fisik,
maupun dari suasana, melalui rasa. Selain itu, dengan kemajuan teknologi, bahan
bangunan semakin mudah didapat, mudah dalam mengerjakan, mudah dalam
perawatan serta harga yang relatif lebih murah.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahan/ material untuk
pekerjaan konstruksi adalah untuk menjaga mutu material, seperti melakukan
penyimpanan dengan benar dan melakukan pemeriksaan.

DESAIN PEMODELAN DAN


98 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

1. BAHAN/ MATERIAL UMUM PEKERJAAN KONSTRUKSI


Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi penggunaan bahan/
material harus sesuai dengan dokumen kontrak, yang selanjutnya disediakan
oleh penyedia barang/ jasa. Berikut ini

Gambar 6.2 Ilustrasi jenis bahan/ material


Sumber:https:// dunia bahan bangunanbandung.blogspot.com

bahan material yang digunakan secara umum dalam pekerjaan konstruksi:


a. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia (sesuai SNI);
b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat dokumen
kontrak, RKS, gambar kerja, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan;
c. bahan yang akan digunakan harus melewati proses pengujian, yang
apabila tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan
pengguna berhak untuk menolak;
d. Prosedur penggantian bahan apabila terjadi kelangkaan bahan dipasaran
harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dan dengan pengganti yang setara dan dapat
persetujuan dari pengguna;
e. Penggantian bahan tidak dapat dijadikan alasan keterlambatan pekerjaan;
dan
f. Penyediaan dan pengamanan bahan dilokasi pekerjaan, menjadi tanggung
jawab penyedia termasuk tempat dan penyimpanannya.

2. MANAJEMEN BAHAN/ MATERIAL


Agar proyek yang di rencanakan akan di kerjakan sesuai dengan jadwal
yang di tetapkan, maka diperlukan adanya pengendalian manajemen material.
Salah satu sumber daya yang sangat perlu untuk di perhatikan adalah material
atau bahan. dengan demikian proses kegiatan pembangunan proyek tersebut
akan dapat terlaksana secara kontinu tanpa mengalami hambatan yang berarti.
Kegiatan pengendalian material dapat di tinjau dari tata cara pemenuhan

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 99
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

kebutuhan seketika dengan cara sederhana, sampai berbentuk program


kompleks yang mungkin melibatkan proses pembuatan dan pengiriman yang
tidak lagi bisa dikatakan mudah. Proses pengendalian yang digolongkan
kompleks banyak memakan waktu, biaya serta pemikiran yang tidak jarang
sangat membingungkan bahkan berpotensi mengancam keterlambatan
proyek secara keseluruhan. dengan begitu, sangat diperlukan perencanaan
manajemen material yang dapat memberikan masukan kepada kontraktor-
kontraktor pada saat mengambil keputusan. Selain itu juga dengan adanya
perencanaan manajeman meterial ini dapat lebih membantu mengendalikan
semua pekerjaan proyek dari awal hingga akhir pengerjaan proyek tersebut.
Dari segi waktu, dengan adanya perencanaan ini pekerjaan akan berlangsung
secara kontinu tanpa henti. Dari segi pengadaan, diharapkan tidak akan terjadi
kekurangan atau ketidaktersediaan material di lokasi proyek. Dan dari segi
keamanan diharapkan tidak terjadi kerugian akibat kehilangan material karena
penyimpanan yang tidak teratur. dengan adanya perencanaan pengendalian
material ini diharapkan dapat diterapkan sesuai dengan keadaan yang memang
seharusnya dilakukan agar lebih terarah.
a. Tahap Pemilihan material
Tahap ini dimulai ketika surat perintah pembelian telah masuk kebagian
pembelian. kemudian melakukan pemilihan bahan/ material yang
dibutuhkan dengan memperhatikan kesesuaian spesifikasi bahan yang
telah ditetapkan. Kemudian dilakukan inventarisasi kebutuhan bahan
dengan membuat lembar rekapitulasi kebutuhan bahan/ material yang
harus disiapkan/ dibeli.

Gambar 6.3 Ilustrasi pemilihan material


Sumber:https:// www.popmama.com/ tips-memilih- bahan -bangunan-untuk-rumah

Pemilihan material dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:


1) Jenis material yang akan dibeli;
2) Volume material yang akan dibeli; dan
3) Mutu dan kualitas dari material yang akan dibeli.

DESAIN PEMODELAN DAN


100 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Berikut ini contoh lembar rekapitulasi kebutuhan bahan/ material


Tabel 6.1 Lembar rekapitulasi kebutuhan bahan/ material
NO Jenis material Satuan Keb. material keterangan
1 Semen (PC) zak 2700
2 Pasir M3 137
3 Split/ kerikil M3 97
4 Besi Tul. D16 kg 2670
5 Besi Tul. D13 kg 3070
6 Besi Tul. D8 kg 2340
7 ................. ....... ...............
8 ................. ....... ...............
9 ................. ....... ...............
10 ................. ....... ...............

b. Pemilihan Pemasok/ Supplier material


Pada tahap ini, pihak kontraktor memilih alternatif mancari sumber/ daftar
pemasok/ supplier yang menyediakan bahan/ material yang akan dipesan
sesuai perencanaan dengan cara survei pamasok untuk mengetahui profil
pemasok guna memperoleh pemasok yang sesuai baik dari segi harga,
kualitas material, nama baik, pelayanan dsb. Kemudian diambil keputusan
untuk dipilih yang terbaik dan yang memenuhi persyaratan, berdasarkan
kriteria yang disepakati serta dapat menjadi bahan portofolio daftar
supplier untuk proyek sejenisnya yang akan datang

Gambar 6.4 Ilustrasi pemilihan pemasok


Sumber:https:// forumpajak.org/

c. Tahap Pemesanan/ Pembelian material


Dalam tahap ini untuk memastikan ketepatan jumlah volume material
yang hendak hendak dipesan sehingga terhindar dari kelebihan atau
kekurangan material, memastikan ketepatan kualitas, waktu pengiriman

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 101
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

dan spesifikasi material yang akan dipesan. Pembelian merupakan tahap


melakukan transaksi jual beli antara pihak pemasok yang terpilih dengan
pihak kontraktor. Dalam tahap ini biasanya dibuat surat perjanjian jual beli
antara pihak kontraktor dengan pihak pemasok, termasuk didalamnya hal-
hal teknis dari mulai pengadaan sampai pengiriman

Gambar 6.5 Ilustrasi perjanjian kontraktor &pemasok


Sumber:https:// www.romadecade.org/ contoh-surat-penawaran/

d. Tahap Pengiriman material


Proses pengiriman merupakan proses yang sangat penting dalam menjaga
material yang dikirim kelokasi proyek sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati di dalam surat perjanjian pembelian material. Lampiran surat
perjanjian pembelian material merupakan acuan pokok yang harus dimiliki
untuk melakukan tindakan apabila terjadi hal-hal diluar perjanjian. Jika
memungkinkan dipastikan sampai tahap penanganan pengiriman material,
sehingga dapat mengecek kelayakan pengiriman seperti, kelayakan
pengepakan, memastikan ketepatan waktu pengiriman, jumlah dan
spesifikasi material yang hendak dikirim ke lokasi proyek

Gambar 6.6. Ilustrasi pengiriman bahan/ material


Sumber:https:// geologtrans.com/ service/ construction- material -mobilization.html

DESAIN PEMODELAN DAN


102 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

e. Tahap Penerimaan material


Ketika material a telah tiba dilokasi proyek, harus dilakukan pengecekan
terhadap jumlah, kualitas, spesifikasi, kondisi material, serta memastikan
kelayakan metode bongkar muat material ke tempat penyimpanan material.
Pada tahap ini pengantar material akan mengikuti beberapa prosedur yang
berkaitan dengan penerimaan material dilokasi proyek.
1) Pengantar material akan menerima catatan penerimaan kemudian
menyerahkan kembali ke petugas penerimaan; dan
2) Pengantar material diharuskan melapor ke petugas penerimaan untuk
pemeriksaan kualitas dan kuantitas.
Fungsi dari tahap ini yaitu agar dapat mengetahui kesesuaian material yang
dipesan dengan material yang diterima dilokasi proyek. Sebagai contoh jika
material yang diterima dilokasi tidak sesuai dengan kriteria yang dipesan,
maka dapat dilakukan penolakan/ klaim, serta mencatat jumlah material
yang dikembalikan, sehingga tidak menghambat aktifitas proyek. Dibawah
ini dapat dilihat contoh lembar pengisian catatan penerimaan material dari
beberapa jenis material.

LEMBARAN PERIKSA
PENERIMAAN MATERIAL

Proyek :.. ..........


Tgl pengiriman :.. ..........
Pemasok :.. ..........
Alamat :.. .................
Tabel 6.2 contoh lembaran periksa penerimaan material

NO Jenis material kualitas satuan kuantitas keterangan


1 Semen X zak 25 Rusak 5 zak
2 Pasir √ M3 6 Ok
3 Split √ M3 5 Ok
4 ................. ................... ....... ............... ............
5 ................. ................... ....... ............... ............
6 ................. ................... ....... ............... ............
7 ................. ................... ....... ............... ............
8 ................. ................... ....... ............... ............
9 ................. ................... ....... ............... ............

f. Tahap Penyimpanan material


Prosedur utama dari penyimpanan material adalah mengalokasikan dan
pengkodean material. Untuk ketertiban administrasi pada tahap
penyimpanan, maka diperlukan suatu format yang menyatakan bahwa
telah diterima sejumlah material oleh petugas gudang. material-material
yang telah dikirim akan segera disimpan sesuai dengan sifat dan keamanan
dari material itu sendiri.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 103
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 6.7 Ilustrasi penyimpanan bahan/ material


Sumber:http:// jamesthoengsal.blogspot.com/ manajemen-logistik- material -konstruksi.

Selanjutnya yaitu memastikan kelayakan kondisi penyimpanan sementara


material di lokasi proyek. Dalam hal ini staf logistik harus melakukan
beberapa cara agar kondisi material yang disimpan selama tahap konstruksi
tidak mengalami kerusakan atau kehilangan. Adapun beberapa cara yang
dapat dilakukan antara lain:
1) Memastikan penyusunan materialsecara tepat, teratur dan rapi;
2) Memastikan penyimpanan material tertentu agar terhindar dari paparan
cahaya matahari;
3) Memastikan penyimpanan material tertentu agar terhindar dari
kontaminasi air, misalnya semen, besi tulangan, kayu, material yang
terbungkus dengan kardus dsb; 
4) Memastikan keamanan penyimpanan material agar terhindar dari
kemungkinan dicuri;
5) Menerapkan sistem First In First Out (FIFO), yaitu sebisa mungkin material
yang lebih dahulu masuk harus juga lebih didahulukan untuk keluar
untuk digunakan, sehingga menghindari material yang rusak akibat
tersimpan dalam durasi yang cukup lama akibat siklus penyimpanan
material yang tidak tepat;
6) Memberikan label nama pada tiap kategori penyimpanan
materialsehingga memudahkan ketika material hendak dicari; dan
7) Menghindari penyimpanan jenis material tertentu yang berpotensi
dapat merusak material lain. 
Salah satu hambatan yang sering ditemukan selama konstruksi yaitu jika
kondisi  space  area proyek yang terbatas sehingga tempat penyimpanan
sementara materialsulit untuk ditangani dengan baik.

DESAIN PEMODELAN DAN


104 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

B. KLASIFIKASI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI

Gambar 6.8 Bagan klasifikasi bahan-bahan teknik


Sumber: http:// hadi-creation.blogspot.com/ p/ klasifikasi- bahan -teknik.

berdasarkan bagan di atas bahan/ material teknik dibagi dua yaitu bahan
logam dan non logam, yang selanjutnya menjadi beberapa jenis bahan baik yang
sipatnya alami ataupun tiruan. Pada pekerjaan konstruksi banyaknya jenis bahan/
material yang digunakan mengharuskan kita untuk mengklasifikasikan bahan/
material untuk memudahkan dalam penerapannya sesuai dengan pekerjaan
konstruksi yang sedang dilaksanakan.
1. bahan Alam
bahan alam merupakan bahan baku prorduk/ bahan dasar yang diperoleh
dan digunakan secara langsung dari bahan alam, oleh karena itu produk akhir
yang menggunakan bahan baku/ bahan dasar ini akan memiliki sifat yang
sama dengan bahan asalnya, yang termasuk dalam kelompok ini  antara lain
batu, keramik, kayu, karet, kulit, Celulosa dan lain-lain.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 105
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 6.9 klasifikasi bahan-bahan alam


Sumber: https:// www.kitasipil.com/ 2017/ 06/ daftar-berat-jenis- material -konstruksi.html

2. bahan tiruan (syntetic materials)


bahan-bahan tiruan (syntetic materials) biasanya diperoleh dari  senyawa
kimia dengan komposisi berbagai unsur akan diperoleh  suatu sifat tertentu
secara spesifik atau sifat yang menyerupai sifat bahan alam. bahan ini
dikenal sebagai bahan plastic (Plastics  Materrials), yakni suatu bahan yang
pertama kali dibuat oleh Leo  Baekeland seorang Belgia tahun 1907 dan
dipatenkan dengan nama Baklite. Molekul yang kita sebut sebagai “Polymer”
yang berarti, materials Plastics yang terbentuk dari ikatan rantai atom-
atom serta  terdiri atas “beberapa Unit” ikatan rantai atom-atom tersebut.
oleh  karena itu proses pengikatan dengan molekul-molekul kecil ini  dikenal
sebagai “Polymerization”.

Gambar 6.10 klasifikasi bahan-bahan tiruan PVC (syntetic materials)


Sumber: https:// www.dekoruma.com/ artikel/ 82653/ jenis-pipa-air-dan-kegunaannya

DESAIN PEMODELAN DAN


106 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

3. bahan logam (materials metals)


bahan-bahan Logam yang digunakan secara umum
Besi (Iron)  Besi kasar yang diperoleh melalui pencairan didalam
dapur  tinggi dituangkan kedalam cetakan yang berbentuk setengah  bulan
dan diperdagangkan secara luas untuk dicor ulang pada  cetakan pasir yang
disebut sebagai “Cast Iron” (besi tuang)  sebagai bahan baku produk, dimana
besi tuang akan diproses  menjadi baja pada dapur-dapur baja yang akan
menghasilkan berbagai jenis baja.
Tembaga (Copper)  Tembaga murni digunakan secara luas pada
industri  perlistrikan, dimana salah satu sifat yang baik dari Tembaga  (Copper)
ialah merupakan logam conductor yang baik (Conductor  Electricity) kendati
tegangannya rendah.  Pada jenis tertentu tembaga dipadukan dengan
seng  sehingga tegangannya menjadi kuat, paduan Tembaga Seng ini yang
dikenal dengan nama Kuningan (Brass), atau dicampur  Timah (Tin) untuk
menjadi Bronze. Brass diextrusi kedalam berbagai bentuk komponen peralatan
listrik atau peralatan lain yang memerlukan ketahanan  korosi. Produk Brass
yang berbentuk lembaran (sheet) sangat liat, dibentuk melalui pressing
dan deep-drawing.  Bronze yang diproduksi dalam bentuk lembaran
memiliki tegangan yang cukup baik dan sering ditambahkan unsur Phosporus
yang dikenal dengan Phosphor-Bronze. bahan ini  sering digunakan sebagai
bantalan dan dibuat dalam bentuk  tuangan dimana bahan ini memiliki
tegangan dan ketahanan korosi yang baik.
Timah hitam atau Timbal (Lead)  Timah hitam atau Timbal (Lead)
memiliki ketahanan terhadap serangan bahan kimia terutama larutan asam
sehingga cocok digunakan pada Industri Kimia. bahan Timah Hitam (Plumber)
juga sering digunakan sebagai bahan flashing serta bahan paduan solder
Juga digunakan sebagai lapisan bantalan  paduan dengan penam bahan free-
cutting steel akan menambah sifat (Machinability).
Seng (Zinc)  Seng (Zinc) dipadukan dengan tembaga akan
menghasilkan  kuningan (Brass). dengan menambah berbagai unsur bahan
ini sering digunakan sebagai cetakan dalam pengecoran komponen Automotive.
Seng (Zinc) digunakan pula untuk tuangan cell  battery serta bahan galvanis
untuk lapisan anti karat pada baja.
Aluminium (Aluminium)  Paduan Alumunium (Aluminium Alloy)
digunakan sebagai  peralatan aircraft, automobiles serta peralatan teknik
secara luas  karena sifatnya yang kuat dan ringan. Aluminium juga digunakan
sebagai bahan struktur peralatan dapur serta pembungkus yang tahan panas.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 107
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 6.11 klasifikasi bahan-bahan logam (materials metals)


Sumber: https:// bildeco.com/ blog/ ukuran-dan-tabel-berat-besi- beton -sni/

C. SPESIFIKASI BAHAN/ MATERIAL KONSTRUKSI


Penggunaan bahan-bahan/ material pada jenis pekerjaan konstruksi tertentu
belum tentu sama dengan jenis pekerjaan konstruksi lainnya. Banyak sekali jenis
bahan/ material yang digunakan pada pekerjaan konstruksi yang kesemuanya
ada ketentuan atau persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa digunakan pada
pekerjaan tersebut, yang dibuat dalam sebuah dokumen tentang spesifikasi
bahan untuk pekerjaan konstruksi. Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai
materi tentang dokumen RKS, yang didalamnya disinggung mengenai spesifikasi
bahan/ material.
1. pekerjaan Konstruksi Gedung
pekerjaan konstruksi gedung merupakan pekerjaan yang paling banyak
menggunakan jenis bahan/ material. Jenis-jenis pekerjaan pada pekerjaan
konstruksi gedung sendiri sangatlah banyak mulai dari pekerjaan bangunan
gedung bagian bawah seperti fondasi, sloof, lantai kolom, balok hingga
bangunan bagian atas seperti atap dan yang lainnya sampai pekerjaan
finishing bangunan yang tentunya menggunakan banyak bahan yang berbeda
sesuai jenis pekerjaan nya. Berikut ini salah satu contoh spesifikasi bahan
dari sekian banyak bahan yang digunakan.
a. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi beton ini Type I yang
memenuhi syarat yang ditentukan dalam NI.8 tahun 1972 Terkecuali
diijinkan secara lain  oleh direksi Teknik, semen yang digunakan pada
pekerjaan harus diperoleh dari satu sumber pabrik.

DESAIN PEMODELAN DAN


108 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 6.12. Spesifikasi bahan konstruksi


Sumber: http:// www.mitra-arsitek.com/ 2018/ 09/ Katalog-Harga- bahan -SEMEN

b. Air
Air yang digunakan untuk pencampuran dan perawatan beton harus bersih
dan bebas dari bahan–bahan yang berbahaya seperti olie, garam asam,
alkali atau bahan yang menyebabkan korosi, merusak beton atau baja
tulangan direksi Teknik dapat  meminta kontraktor untuk  mengganti atau
mencari air yang berasal dari suatu sumber yang bisa dipertimbangkan
dengan melakukan 9 rujukan pengujian AASHTO T. 26
c. Agregat
1) Persyaratan Umum
a) Agregat untuk pekerjaan beton terdiri dari  agregat kasar  dan
agregat halus. Berisi batu pecahan yang keras dan awet atau
kerikil sungai alam atau kerikil dan pasir dari sumber yang di
saring, semua agregat alam ketika akan digunakan harus dicuci;
b) Agregat tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi yang
diberikan/ dipersyaratkan;
c) Ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari-
daritiga perempat ruang bebas minimum diantara batang-batang
tulangan atau antara batang tulang dan cetakan (acuan);
d) Agregat halus bergradasi/ baik dari kasar sampai halus dengan
hampir seluruh partikel lolos Saringan 4, 75 mm;
e) Semua agregat halis bebas dari sejumlah cacat kotoran organik,
dan  jikan  dimintakan  demikian  oleh direksi Teknik  harus  diadakan
pengujian kandungan organik;
f) AASHTO. T.21. Setiap agregat yang gagal pada test warna, harus
ditolak; dan
g) Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi.

2) Gradasi Agregat
Apabila kontraktor dapat menunjukan dengan campuran percobaan
dan pengujian bahwan beton yang memenuhi persyratan sifat-sifat
campuran yang diuraikan dapat dihasilkan.Gradasi agregat kasar dan

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 109
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

agregat halus memenuhi persyarat tabel 6.2.berikut ini, kecuali bila


bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan gradasi ini tidak perlu
ditolak.

Tabel 6.3 Persyaratan Gradasi Agregat


PETUNJUK
PERSENTASE LOLOS BERDASARKAN BERAT
SARINGAN
STANDAR FRAKSI AGREGAT
FRAKSI AGREGAT KASAR
(mm) (inches) HALUS
50 2 100
37 11/ 2 95-100 100
25 1 95-100 100
19 3/ 4 45-70 90-100 100
13 1/ 2 - 25-60 - 90-100
9, 5 3/ 8 100 10-30 20-55 40-70
4, 75 =4 95-100 0-5 0-10 0-10 0-15
2, 36 =8 0-5 0-5 0-5
1, 18 #16 45-80
0, 3 #50 10-30
0, 15 #100 2-5

3) Syarat-syarat Mutu Agregat


Agregat untuk pekerjaan beton harus memenuhi keadaan mutu
berikut ini yang ditampilkan pada tabel 6.3. dibawah ini.

Tabel 6.4 Syarat-syarat keadaan mutu Agregat


BATAS PENGUJIAN
URAIAN AGREGAT AGREGAT
KASAR HALUS
Kehilangan berat karena ke-ausan (500
40 % -
putaran)
Kehilangan kesempurnaan sodium sulfat
12 % 10 %
setelah 5 putaran
Prosentase gumpalan dan partikel
2% 0, 5 %
serpihan
1% 3%
bahan-bahan yang lolos saringan 0, 075
mm (#200)

2. pekerjaan Konstruksi Jalan
pekerjaan konstruksi lainnya adalah pekerjaan konstruksi jalan, sama seperti
pekerjaan konstruksi gedung pekerjaaan konstruksi jalan memiliki spesifikasi
bahan tertentu yang di persyaratkan dalam dokumen RKS. Berikut salah satu
contoh spesifikasi bahan pekerjaan konstruksi jalan perkerasan lentur.

DESAIN PEMODELAN DAN


110 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

a. Lapis Fondasi Bawah


Persyaratan umum bahan
1) bahan-bahan yang dipilih dan digunakan untuk pekerjaan lapis
fondasi bawah terdiri dari bahan-bahan berbutir batu pecah 5/ 7,
atau bahan berbutir 15/ 20, dan kerikil atau pasir;
2) bahan-bahan yang dipilih dan digunakan untuk pekerjaan lapis
fondasi bawah harus bebas dari debu, zat organik, serta bahan-bahan
lain yang harus dibuang, harus memiliki kualitas yang baik; dan
3) Bila diperlukan sesuai dengan perintah direksi teknik, bahan-
bahan dari berbagai sumber dapat disatukan/ dicampur dengan
perbandingan yang dipersyaratkan oleh direksi teknik yang
ditunjukan dengan hasil pengujian, untuk dapat memenuhi
persyaratan spesifikasi bahan lapis fondasi bawah.
b. Lapis Fondasi Atas
Persyaratan umum bahan
1) bahan yang dipilih dan digunakan untuk pekerjaan fondasi lapis
atas agregat harus sesuai dengan yang ditetapkan dan dipersyatakan
dalam dokumen kontrak;
2) Lapis fondasi atas adalah agregat batu pecah 5-7 cm dan 3-5 cm,
semua lapisan lapis fondasi atas harus memenuhi persyaratan
spesifikasi dan harus sesuai dengan gambar yang ada dalam
dokumen kontrak; dan
3) bahan lapis fondasi atas terdiri dari potongan batu bersudut tajam
yang keras, awet dan bersih tanpa potongan-potongan yang tipis
dan bebas dari batu-batu lunak, kotor dan bebas dari zat organik
atau zat-zat lain yang harus dibuang.
c. Lapis Aspal Resap Pengikat
Persyaratan umum bahan
Jenis aspal bitumen gradasi kental, diencerkan dengan kerosin dalam
perbandingan 80 kerosin terhadap 100 bagian aspal bitumen.
d. Lapis Penetrasi Makadam
Persyaratan umum bahan
1) Hamparan batu pecah 3-5 cm, dan 2-3 cm tebal 5 cm dengan
pemadatan;
2) Penyemprotan aspal tack coat 0, 8 liter/ m3;
3) pekerjaan penghamparan batu pecah 3-5 cm, 25 m2/ m3, dan 2-3 cm,
45 m2/ m3, batu harus bersih dari segala kotoran, kemudian setiap
lapisan batu dipadatkan;
4) Penyemprotan aspal (2, 5 ltr/ m2), kemudian hamparan batu pecah
1-2 cm, 90 m2/ m3;
5) Penyemprotan aspal 1, 5 liter/ m2, kemudian hamparkan 400m2/ m3;
dan
6) Pemadatan hamparan batu pecah tersebut pada badan jalan
dilaksanakan pada keadaan dimana tanah dasar mempunyai kadar
air yang minimum, dan dipadatkan dengan mesin gilas dengan
kapasitas kemampuan pemadatan minimal 6 ton. Hasil kepadatan

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 111
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

yang dicapai harus mencapai kepadatan dilapangan y 90 % AASHTO


(standar).
e. Lapis Urugan Sirtu
Tebal urugan ini 90 cm dengan dipadatkan setiap 30 cm lapis demi
lapis, selain itu bahan penimbunan harus bersih dari sampah dan batu-
batu lain yang bersipat merusak.

3. pekerjaan Konstruksi Jembatan


Pada dasarnya pekerjaan konstruksi jembatan sama saja dengan pekerjaan
konstruksi lainnya yakni memiliki spesifikasi bahan-bahan tertentu yang
dsyaratkan dalam dokumen RKS. Berikut ini contoh hal yang biasa diatur pada
spesifikasi bahan-bahan pada pekerjaan konstruksi jembatan khususnya
untuk pekerjaan struktur beton.
a. bahan pekerjaan beton
Spesifikasi bahan pekerjaan beton pada jembatan hampir sama dengan
pekerjaan lain seperti pekerjaan konstruksi gedung. Beberapa hal yang
membedakan dalam spesifikasi bahan ini adalah mengenai kekuatan
beton yang drencanakan untuk dicapai.
b. beton Bertulang
beton bertulang terdiri dari:
1) beton Struktur
beton struktur untuk standar jembatan baru minimum K250.
Pemakaian mutu beton yang tinggi ini sehubungan dengan pemakaian
baja tulangan ulir dengan kuat tarik yang lebih tinggi.
2) Baja Tulangan terdiri dari:
a. Ulir (Deform) dengan kode D untuk tegangan tariknya, contoh
D32; dan
b. Polos (plain) dengan kode U untuk tegangan tariknya, contoh U24.

CAKRAWALA

SPESIFIKASI BAHAN-BAHAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG,
JALAN DAN JEMBATAN

Banyaknya jenis bahan/


material tergantung dari jenis
pekerjaan yang dilaksanakan dan
itu mengharuskan kita untuk bisa
mengatur pengelolaan kebutuhan
bahan/ material tersebut sesuai
waktu dan kebutuhannya.
Gambar 6.13 Ilustrasi tips memilih bahan/ material
Sumber: http:// www.gildedgossip.com/ cara-memilih- bah-
an-material -bangunan-rumah- yang -baik/

DESAIN PEMODELAN DAN


112 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

Beberapa Tips dalam proses pengadaan/ membeli bahan bangunan:


1. Menghitung kebutuhan bahan selama proyek (Rekapitulasi kebutuhan
bahan)
Sebelum memutuskan belanja bahan, ada baiknya menghitung lengkap
semua rincian kebutuhan bahan bangunan selama proyek. Sebagai contoh,
lakukan pengukuran pada luas lantai untuk pemasangan keramik atau
pengukuran luas dinding untuk pengecatan.
Kedua, jangan lupakan pentingnya gambar dari arsitek yang berperan besar
untuk menentukan bahan yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Tanpa pengukuran dan perhitungan yang matang, akan lebih berisiko untuk
melakukan pemborosan saat membeli bahan bangunan.
2. Riset untuk Bandingkan Harga material Bangunan
Terdapat puluhan bahkan ratusan toko bangunan/ supllier, kumpulkan daftar
toko bangunan/ Supllier dan lakukan riset kecil dengan menghubungi toko
bangunan yang sudah masuk ke dalam daftar tersebut melalui telepon.
Tanyakan harga bahan bangunan yang ingin di beli dan ketersediaan bahan
tersebut.
3. Pilih Toko Bangunan/ Supllier yang Tepat
Poin ini sebenarnya berkaitan dengan poin kedua, memilih toko bangunan
yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan proyek. Kita bisa membeli
sumber bahan bangunan dari toko bangunan, agen, distributor sampai supplier.
Ada beberapa tempat dan lokasi toko bangunan yang memiliki harga lebih
murah dibanding tempat lainnya, tanpa mengabaikan kualitas sesuai
spesifikasi yang ditetapkan, termasuk ketersediaan stok bahannya.
Dalam urusan tempat membeli bahan bangunan, hindari toko bangunan kecil
karena selain harganya lebih mahal, kualitas bahannya tidak terlalu bagus,
dan ketersediaan bahannya pun terbatas.
Untuk ongkos kirim bahan bangunan, biasanya, toko bangunan tidak
membebankan biaya ongkos kirim selama membelinya dalam jumlah yang
besar.
4. Perhatikan Daya Tahan bahan Bangunan
Beberapa bahan bangunan seperti semen dan pasir, tidak dapat bertahan
lama. Semen yang terkena air dapat hancur dan pasir yang terkena air akan
menjadi basah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan tempat
penyimpanan bahan bangunan. Tempat yang kering dan tidak lembap akan
membantu daya tahan bahan bangunan.
5. Pembelian dalam Jumlah Banyak dan Sedikit
Dalam membeli bahan bangunan, ada beberapa bahan bangunan yang harus
dibeli dengan jumlah yang banyak dan ada pula yang bisa dibeli dengan
jumlah sedikit. Contoh untuk pembelian hebel, pasir, semen, dan batu kali
harus dibeli dengan jumlah yang banyak dan dibeli secara sekaligus. Ongkos
kirim untuk pembelian bahan bangunan tersebut mahal, maka minimal harus
membeli satu truk.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 113
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

Lain halnya jika ingin membeli cat, dapat membeli secukupnya sedangkan
untuk keramik, selama bisa mengukur jumlah yang dibutuhkan, juga dapat
membeli secukupnya.
Kini kita sudah memahami beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum
membeli bahan bangunan. Semoga tips di atas bermanfaat. Selamat belajar!

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh untuk


mengenal bahan/ material termasuk spesifikasinya dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, para peserta didik
sekalian dapat mempelajari secara mandiri di internet.
Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk
menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang
bahan/ material dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
adalah sebagai berikut ;http:// sibima.pu.go.id/ pluginfile.
php/ 39753/ mod_resource/ content/ 1/ Resume%20
Daftar%20SNI%20Bidang%20Konstruksi.pdf

RANGKUMAN

Dalam Estimasi Biaya Konstruksi/ RAB, bahan/ material konstruksi bangunan


menjadi bagian yang sangat penting. Mulai dari proses perencanaan konstruksi
yakni penyusunan kebutuhan bahan/ material untuk konstruksi yang
direncanakan, penetapan spesifikasi bahan/ material, sampai pada proses
pelaksanaan pekerjaan konstruksinya, yakni proses pengadaannya, kecepatan
atau keterlambatan pengiriman datangnya material, yang pastinya akan
mempengaruhi jalannya proyek konstruksi.
Kesimpulan yang dapat diambil pada pembahasan bab ini, yaitu:
1. Setiap konsep pembangunan memiliki spesifikasi bahan material yang
berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan proyek konstruksinya.
2. Lokasi penggunaan bahan material mempengaruhi jenis dari bahan material
itu sendiri.
Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang diinginkan, ada baiknya kita
mengenal jenis bahan-bahan bangunan beserta kelebihan dan kekurangannya
secara keseluruhan sebelum memutuskan untuk memilih atau menggunakannya
dalam proses konstruksi.

DESAIN PEMODELAN DAN


114 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

RANGKUMAN

Gambar 6.14 Ilustrasi pemilihan bahan/ material


Sumber: https:// www.pengadaan.web.id/ 2018/ 08/ pengawas-lapangan- pekerjaan -konstruksi.html

TUGAS MANDIRI

Tugas peserta didik adalah menganalisis tentang Spesifikasi bahan-


bahan/ material pada pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan serta
mempresentasikannya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format
yang telah disepakati dengan guru mata pelajaran.
Judul Kegiatan : Membuat Makalah tentang Spesifikasi bahan-bahan/
material pada pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan
Jembatan
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : 1) Peserta didik dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
jenis-jenis bahan/ material pada pekerjaan konstruksi
gedung, Jalan dan Jembatan dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat menganalisis dan
mempresentasikan spesifikasi bahan/ material pada
pekerjaan konstruksi gedung, Jalan dan Jembatan
dengan benar. (KD 4)
Langkah Kegiatan:
1. Carilah sebuah proyek pekerjaan konstruksi (proyek konstruksi gedung, jalan
atau jembatan) beserta dengan bahan/ material yang digunakan di proyek
pekerjaan itu! Selanjutnya identifikasi jenis bahan/ material yang digunakan
pada pekerjaan konstruksi tersebut!
Data Proyek pekerjaan :.. ....................
Hasil Identifikasi :.. ..................... ....................................................................................
...........................
2. berdasarkan hasil identifikasi, bahan/ material apa saja yang digunakan
pada pekerjaan konstruksi tersebut? Klasifikasikan jenis bahan/ material nya

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 115
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

sesuai dengan pekerjaan nya?


Jenis bahan/ material yang digunakan :.. ..............
................................................................................................
Klasifikasi jenis bahan/ material yang digunakan :.. .............
................................................................................................
3. Analisislah menurut pendapatmu apabila ada sebuah pekerjaan konstruksi
yang menggunakan bahan/ material yang tidak sesuai dengan spesifikasi
bahan atau spesifikasi pekerjaan yang ditetapkan!..............
....................................................
4. Buatlah makalah berdasarkan hasil pekerjaan mu mengenai spesifikasi
bahan/ material yang digunakan pada pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan
jembatan!....................................................
..........................
5. Buat kesimpulannya!
Kesimpulan:.. .......................................................................................................................
...........................

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. Akan dibangun jalan baru yang menyambungkan dari kota A ke kota B,
pekerjaan yang sedang dilaksanakan adalah pekerjaan pembuatan jalan beton
dan perkerasan lentur. Sebutkan dan jelaskan jenis bahan/ material apa saja
yang dibutuhkan pada pekerjaan tersebut?

2. Pada pekerjaan konstruksi jembatan banyak menggunakan jenis bahan/


material pabrikasi atau bahan jadi salah satunya adalah gelagar beton
prategang seperti gambar disamping, jelaskan yang dimaksud pelagar beton
prategang dan fungsinya ?

Gambar 6.15 beton prategang untuk jembatan


Sumber: https:// asiacon.co.id/ blog/ pengertian- beton -prategang- adalah
3. Pada pekerjaan konstruksi gedung banyak item pekerjaan yang dilaksanakan,

DESAIN PEMODELAN DAN


116 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR BAB

salah satunya adalah pekerjaan finishing. Sebutkan jenis-jenis bahan/


material yang masuk kategori bahan/ material finishing, jelaskan?Jenis
bahan/ material dibedakan/ dikelompokan berdasarkan sumbernya,
sebutkan dan jelaskan bahan/ material berdasarkan sumbernya ?
berdasarkan RKS ditetapkan mengenai spesifikasi bahan yang akan
digunakan pada pekerjaan sebuah konstruksi gedung. Pada pekerjaan
fondasi batu kali jelaskan jenis bahan yang digunakan lengkap dengan
spesifikasi bahannya?

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, para peserta didik tentu menjadi paham
tentang Jenis bahan/ material dan spesifikasi bahan/ material pada pekerjaan
Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada bab ini, mana yang menurut peserta didik paling sulit dipahami? Coba
diskusikan dengan teman maupun guru, agar pemahamannya lebih maksimal
untuk bab ini dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan, dan peserta didik
lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 117
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL


SEMESTER GASAL
Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi silang pada
huruf A, B, C, D, atau E!
1. Suatu proyek pekerjaan berupa pekerjaan pembangunan rumah, gedung, atau
tempat-tempat singgah lainnya merupakan pengertian dari ...
a. Konstruksi arsitektur d. Konstruksi Jalan
b. Konstruksi teknis e. Konstruksi Berat
c. Konstruksi Infrastruktur

2. pekerjaan konstruksi akan berjalan dengan baik apabila disertai dengan


manajemen proyek yang baik pula, salah satunya menyusun laporan kegiatan
konstruksi yang telah dikerjakan. Fungsi manajemen proyek yang dimaksud
adalah...
a. Planning (perencanaan) d. Controlling (Pengawasan)
b. Organizing (Organisasi) e. Coordinating (Koordinasi)
c. Actuating (Pelaksanaan Kegiatan)

3. pekerjaan konstruksi akan berjalan dengan baik apabila disertai dengan


manajemen proyek yang baik pula, salah satunya memberikan saran-saran
perbaikan. Fungsi manajemen proyek yang dimaksud adalah...
a. Planning (perencanaan) d. Controlling (Pengawasan)
b. Organizing (Organisasi) e. Coordinating (Koordinasi)
c. Actuating (Pelaksanaan Kegiatan)

4. Sebuah proyek pekerjaan Jalan yang ada di wilayah kota/ kabupaten, maka
leading sector untuk pekerjaan jenis infrastruktur tersebut adalah...
a. Kementrian pekerjaan Umum Ditjen Cipta karya
b. Kementrian pekerjaan Umum Ditjen Bina Marga
c. Kementrian pekerjaan Umum Penyediaan perumahan
d. Dinas pekerjaan Umum setempat
e. Badan pengembangan Infrastruktur setempat

5. Memiliki modal, memiliki peralatan, memiliki tenaga ahli, yang bersipat


perorangan/ badan hukum yang bertugas sebagai pelaksana pekerjaan konstruksi
merupakan pengertian dari...
a. Manajer d. Pengawas
b. Owner e. kontraktor
c. Perencana

6. Perseorangan atau Badan hukum/ instansi yang memberikan pekerjaan konstruksi


serta membiayai pekerjaan konstruksi tersebut, untuk mewujudkan suatu proyek
yang diinginkan merupakan pengertian dari...
a. Sub kontraktor d. Pengawas
b. Owner e. kontraktor
c. Perencana

DESAIN PEMODELAN DAN


118 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
7. Meneliti dan memeriksa gambar yang dibuat oleh kontraktor sebelum tahap
serah terima pertama pekerjaan merupakan bagian dari pengendalian proyek
bagian...
a. Pengendalian uang d. Pengendalian sumber daya
b. Pengendalian mutu e. Pengendalian alat
c. Pengendalian waktu

8. Berikut ini merupakan pengertian dari gambar bestek adalah...


a. Gambar bangunan yang telah terbangun
b. Gambar sket perencanaan yang sedang didesain
c. Gambar bangunan yang dibuat oleh kontraktor
d. Gambar bangunan yang berisi gambar detail tam bahan yang akan dibangun
e. Gambar desain bangunan yang lengkap untuk konstruksi yang akan dibangun

9. Pelelangan yang diberitahukan melalui iklan atau surat kabar/ media massa serta
mencantumkan syarat-syarat bagi yang berhak mengikuti, merupakan jenis...
a. Pelelangan umum d. Pelelangan terbatas
b. Pelelangan terbuka e. Pelelangan undangan
c. Pelelangan negosiasi

10. Pelelangan yang khusus, bersipat rahasia, biasanya ditunjuk langsung oleh
direksi, untuk mengerjakan proyek rahasia dan spesialisasi pada pekerjaan
khusus dan membutuhkan kualitas yang sempurna. Jenis pelelangan ini adalah...
a. Pelelangan umum d. Pelelangan terbatas
b. Pelelangan terbuka e. Pelelangan undangan
c. Pelelangan negosiasi

11. Pelelangan yang hanya dihadiri oleh beberapa kontaraktor saja yang terpilih
merupakan jenis...
a. Pelelangan umum d. Pelelangan terbatas
b. Pelelangan terbuka e. Pelelangan undangan
c. Pelelangan negosiasi

12. Penjelasan dibawah ini yang bukan fungsi dari gambar bestek adalah...
a. Mengurangi biaya material
b. Memudahkan menyesuaikan keinginan pemilik
c. Mempermudah menghitung biaya yang dibutuhkan (RAB)
d. Mempermudah dalam hal mengurus ijin mendirikan bangunan
e. pekerjaan proyek bisa ditarget
13. Dinas pekerjaan Umum sebagai owner akan melaksanakan pelelangan terbuka
untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan jembatan. Dibawah ini pernyataan
yang bukan mengenai jenis pelelangan ini adalah...
a. Harga penawaran lebih kompetitif
b. Hilangnya kontrol terhadap pemborong yang tidak bonafide
c. Bebas terbuka dan umum

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 119
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
d. Undangan terbatas hanya untuk beberapa pemborong
e. Banyak kemungkinan pemborong melakukan pemotongan harga

14. PT. Subur adalah pemenang dalam pelelangan pembangunan kantor Dinas
Pendidikan, pada pekerjaan fondasi PT. Subur menunjuk CV. Buana sebagai
pelaksana pekerjaan tersebut. Dalam hal ini CV. Buana bertindak sebagai...
a. kontraktor d. Perencana
b. Sub kontraktor e. Pengguna
c. Pengawas

15. Kontrak pengadaan barang/ jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dengan spesifikasi tertentu
dan sistem pembayarannya berdasarkan hasil pengukuran bersama terhadap
volume pekerjaan yang telah dilaksanakan. Penjelasan di atas merupakan
pengertian dari...
a. Kontrak Lumpsum Fixed price d. Kontrak Unit price
b. Kontrak design and build e. Kontrak biaya dinegosiasikan
c. Kontrak Owner build

16. Kontrak pekerjaan dimana owner hanya menyampaikan spesifikasi dan luas lahan,
selanjutnya kontraktor merancang dan mengerjakannya. Pembayaran dilakukan
setelah proyek selesai, jenis kontrak ini disebut...
a. Kontrak Lumpsum Fixed price d. Kontrak Unit price
b. Kontrak design and build e.Kontrak biaya dinegosiasikan
c. Kontrak Owner build

17. Semua pekerjaan tercantum dalam dokumen kontrak dan dilaksanakan oleh
kontraktor dengan jumlah imbalan tetap, nilai kontrak tidak dapat diubah oleh
sebab apapun. Jenis kontrak ini disebut...
a. Kontrak Lumpsum Fixed price d. Kontrak Unit price
b. Kontrak design and build e. Kontrak biaya dinegosiasikan
c. Kontrak Owner build

18. Dokumen kontrak berisi tentang rumusan pekerjaan, hal berikut ini yang ukan
bagian dari rumusan pekerjaan adalah...
a. Lingkup pekerjaan d. Rincian pekerjaan
b. Nilai pekerjaan e. Cara pembayaran
c. Batasan waktu proyek

19. Kejadian atau peristiwa-peristiwa yang berada diluar kemampuan pemilik


proyek maupun kontraktor yang dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan
pekerjaan disebut dengan...
a. Force majeur d. Provisional sum
b. Defect liability period e. Nominated sub contactor
c. Prime cost

DESAIN PEMODELAN DAN


120 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
20. Pada sebuah dokumen RKS ada banyak hal/ poin-poin penting, salah satunya
peraturan mengenai perletakan peralatan konstruksi, hal ini biasanya dituliskan
pada bagian...
a. Pihak-pihak yang terlibat d. peraturan administrasi
b. Penjelasan Teknis e. Syarat Pelaksanaan
c. Penjelasan Umum

21. Pada proyek pekerjaan bangunan gedung, pekerjaan konstruksi baja ringan
dijelaskan pada dokumen RKS di pekerjaan teknis bagian...
a. pekerjaan struktur d. pekerjaan Elekrikal
b. pekerjaan sanitasi e. pekerjaan Mekanikal
c. pekerjaan arsitektur

22. Penjelasan dibawah ini yang bukan atau tidak tepat ada dalam dokumen RKS...
a. Identitas proyek berupa nama proyek, jenis, besar dan lokasi proyek.
b. Tata cara pelaksanaan sebuah pekerjaan konstruksi
c. Syarat-syarat pekerjaan dan syarat mutunya.
d. Bagian administrasi teknis memuat kelengkapan surat penawaran.
e. Selain memuat gambar perencanaan, juga memuat asbuilt drawing.

23. Berikut ini yang merupakan bagian syarat dan pelaksanaan yang tercantum dalam
dokumen RKS yang menjelaskan bagian bahan/ material adalah...
a. Letak peralatan konstruksi d. Tempat penyimpanan material
b. Time schedule e. Perlengkapan dilapangan
c. Jumlah sample yang harus diuji

24. Pada dokumen RKS, ada penjelasan teknis dibawah ini yang merupakan bagian
dari pekerjaan struktur yaitu...
b. pekerjaan Plesteran d. pekerjaan beton bertulang
b. pekerjaan Keramik e. pekerjaan Mekanikal
c. pekerjaan Plafond

25. Dibawah ini merupakan bagian dari RKS adalah...


a. peraturan umum, peraturan Administrasi, Gambar Bestek
b. peraturan umum, peraturan Administrasi, peraturan teknis
c. peraturan umum, peraturan Teknis, Gambar Bestek
d. peraturan Administrasi, Gambar Bestek, Gambar Denah
e. Gambar Denah, Gambar Tampak, Gambar Potongan

26. Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan kepada:..


a. Hasil survei
b. Dokumen gambar
c. Gambar teknis dan Rencana Kerja dan Syarat–syarat. (RKS)
d. Kesepakatan dari tawar menawar suatu pekerjaan
e. Gambar cetak biru dan detail detailnya

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 121
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
27. Susunan perhitungan RAB yang akan diberikan kepada pemilik atau OWNER dari
konsultan perencana adalah ...
a. Daftar analisa, Daftar bahan, Daftar upah, Harga satuan pekerjaan
b. Daftar RAB, Rekapitulasi, Harga satuan pekerjaan, Daftar bahan dan upah
c. Rekapitulasi, Daftar satuan pekerjaan, Daftar RAB, Daftar bahan dan Upah
d. Rekapitulasi, Daftar RAB, Daftar harga satuan bahan, Daftar harga satuan upah
tenaga kerja, Daftar harga satuan pekerjaan, Daftar analisa satuan pekerjaan
e. Daftar analisa, Daftar satuan pekerjaan, RAB, Rekapitulasi.

28. Penjelasan dibawah ini yang merupakan spesifikasi pekerjaan ...


a. Upah untuk tukang kayu ditentukan Rp. 54.000, 00
b. Harga kayu borneo Rp. 3.000.000, 00/ m3
c. Cat menggunakan cat kayu Avian
d. Semen yang digunakan setara semen Tiga Roda
e. Sambungan antara kaki kuda-kuda dan balok tarik menggunakan sambungan
pendan lubang

29. Pada spesifikasi teknis pekerjaan dalam dokumen RKS salah satunya tentang
pekerjaan persiapan, penjelasan dibawah ini yang bukan mengenai pekerjaan
persiapan adalah...
a. pekerjaan pagar proyek
b. Pengadaan Air dan listrik kerja pada proyek
c. Penyiapan peralatan-peralatan yang dibutuhkan pada proyek
d. Proses penulangan pada pekerjaan pelat
e. Papan proyek

30. Papan ukur untuk menentukan as bangunan dan beda tinggi peil lantai, merupakan
penjelasan dari pengertian tentang...
a. Pagar Proyek d. Papan proyek
b. direksi keet e. Bouwplank
c. Pengukuran

31. Dibawah ini yang bukan ada dalam spesifikasi teknis pekerjaan jalan adalah...
a. pekerjaan dinding penahan tanah d. pekerjaan Drainase
b. pekerjaan arsitektur e. pekerjaan tanah bahu jalan
c. pekerjaan lapisan perkerasan

32. pekerjaan yang mengatur area luar untuk memperindah tampilan luar dan
kenyamanan suatu bangunan yaitu...
a. pekerjaan arsitektur d. pekerjaan finishing
b. pekerjaan site development e. pekerjaan drainase
c. pekerjaan struktur

DESAIN PEMODELAN DAN


122 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
33. Dalam dokumen RKS, pada spesifikasi teknis untuk pekerjaan persiapan ada
penjelasan mengenai listrik kerja. Fungsi dari pengadaan listrik kerja yang
dimaksud adalah...
a. Menyediakan listrik untuk keperluan penerangan dimalam hari.
b. Menyediakan listrik untuk keperluan direksi keet.
c. Menyediakan listrik untuk keperluan pekerja yang menggunakan alat
elektronik.
d. Menyediakan listrik untuk keperluan gudang.
e. Menyediakan listrik untuk keperluan semua hal pada pekerjaan proyek.

34. Pada spesifikasi teknis yang menjelaskan tentang pekerjan dinding penahan
tanah dalam pekerjaan konstruksi jalan, apa kegunaan dari pekerjaan tersebut...
a. Meninggikan bagian badan jalan
b. Memerlukan drainase berupa dinding penahan.
c. Pada beberapa kondisi jalan butuh dinding penahan agar tidak terkikis dan
longsor
d. Sebagai leveling drainase jalan
e. Untuk estetika jalan

35. Penjelasan dibawah ini yang merupakan spesifikasi bahan ...


a. Semua kayu yang digunakan harus cukup kering dan berkualitas baik
b. Harga kayu borneo Rp. 3.000.000, 00/ m3
c. Kayu dipotong sepanjang 1, 5 m1
d. Semen disimpan ditempat yang kering
e. Gapit kayu untuk kuda-kuda menggunakan ukuran 2 X 6/ 12

36. Semen merupakan bahan/ material yang paling sering digunakan dalam pekerjaan
konstruksi. Penjelasan dibawah ini yang harus dihindari dalam pemilihan/
penyimpanan semen adalah...
a. Semen yang sudah lama tersimpan
b. Penyimpanan semen ditumpuk.
c. Semen yang mereknya tidak sama tapi kualitasnya sama
d. Penyimpanan semen harus terlindungi.
e. Disimpan ditempat yang kering.

37. Penjelasan dibawah ini yang bukan tugas dari seorang staf logistik...
a. Memilih suplier material d. Mengecek material di proyek
b. Melakukan order material e. Melakukan pengiriman material
c. Membuat daftar suplier material

38. yang dimaksud dengan K-225 dalam adukan beton adalah...


a. Kuat tekan maksimal 225 kg/ m3 d. Kuat tekan maksimal 225 kg/ cm3
b. Kuat tekan maksimal 225 kg/ cm
2
e. Kuat tekan minimal 225 kg/ cm3
c. Kuat tekan minimal 225 kg/ cm2

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 123
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
39. Penggunaan bahan/ material pada pekerjaan konstruksi ada yang pabrikasi dan
ada yang alami, dibawah ini bahan yang termasuk bahan pabrikasi adalah...
a. Batu kali d. Kayu balok
b. Pasir beton e. Kayu lapis
c. Kayu papan

40. berdasarkan RKS ditetapkan mengenai spesifikasi bahan yang akan digunakan
pada pekerjaan sebuah konstruksi gedung. Pada pekerjaan pasangan fondasi
batu kali bahan yang digunakan adalah...
a. Batu belah, Pasir urug, PC, Air.
b. Batu belah, Pasir beton, PC, Air.
c. Batu belah, Pasir pasang, PC, Air.
d. Batu Split, Pasir pasang, PC, Air.
e. Batu Split, Pasir beton, PC, Air.

Soal Esai
Jawab pertanyaan dengan jelas dan benar!
1. Kita mengenal beberapa jenis pelelangan, salah satunya pelelangan terbuka,
jelaskan ciri dari pelelangan terbuka..................
2. Pekerjaan konstruksi akan berjalan dengan baik apabila disertai dengan
manajemen proyek yang baik pula, di dalamnya ada fungsi manajemen proyek;
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (Organisasi)
c. Actuating (Pelaksanaan Kegiatan)
d. Controlling (Pengawasan)
e. Coordinating (Koordinasi)
Jelaskan ke 5 fungsi manajemen proyek tersebut...............
3. Jelaskan pengertian dari, konsultan perencanaan, konsultan pengawasan,
kontraktor. .......................
4. Jelaskan menurut pemahaman sendiri, pada pekerjaan pasangan batu kali coba
buat spesifikasi bahan dan spesifikasi pekerjaan nya...........
5. Jelaskan berdasarkan pemahaman sendiri alasan harus dibuat spesifikasi bahan
dan spesifikasi pekerjaan. ..................

DESAIN PEMODELAN DAN


124 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


BAB
GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN VII
BAB VII JENIS-JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG,
JALAN DAN JEMBATAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi tentang Jenis Peralatan pekerjaan Konstruksi,


peserta didik diharapkan mampu menjelaskan serta mempresentasikan
pengertian, jenis dan klasifikasi jenis peralatan pekerjaan konstruksi gedung, jalan
dan jembatan dengan benar.

PETA KONSEP

JENIS PERALATAN PEKERJAAN


KONSTRUKSI

JENIS PERALATAN JENIS PERALATAN JENIS PERALATAN


PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI KONSTRUKSI JALAN KONSTRUKSI
GEDUNG JEMBATAN

KATA KUNCI

Peralatan, Konstruksi, Gedung, Jalan, Jembatan, material.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 125
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Gambar 7.1 Ilustrasi jenis alat berat untuk pekerjaan konstruksi


Sumber: http:// testingbedel1.blogspot.com/ 2015/ 08/ macam-macam-alat-berat-konstruksi.html

Pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang komplek. Dalam


pelaksanaannya setiap pekerjaan konstruksi membutuhkan ketersediaan material,
tenaga kerja, teknologi dan alat. Beragamnya jenis pekerjaan konstruksi sangat
berkaitan erat dengan jenis peralatan yang digunakan dan dibutuhkan.
Pada proyek pekerjaan konstruksi keberadaan peralatan, baik peralatan
tangan ataupun peralatan berat sangat penting guna menunjang proyek-proyek
pekerjaan baik pembangunan infrastruktur maupun pekerjaan gedung. Dalam
mengoperasikannya perlu dilakukan dalam suatu sistem manajemen yang baik,
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Penggunaan alat yang kurang tepat
dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh pada hasil pekerjaan.
Oleh karena itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya
sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.
Banyaknya jenis peralatan konstruksi seiring dengan kemajuan teknologi dan
material industri berpengaruh pada perkembangan kemajuan peralatan akan jenis
atau model yang diperlukan mengikuti fungsinya di lapangan.
Pada bab ini disajikan mengenai materi jenis-jenis peralatan yang digunakan
dalam pekerjaan konstruksi untuk bisa dipelajari. Apabila menemui kesulitan bisa
didiskusikan dengan guru pengajar.

DESAIN PEMODELAN DAN


126 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

A. MENGENAL PERALATAN KONSTRUKSI


Pada proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi peralatan yang digunakan dan
diperlukan berdasarkan ukurannya dibagi menjadi 2 yaitu
1. PERALATAN KECIL

Gambar 7.2 Ilustrasi jenis peralatan kecil yang biasa digunakan tukang untuk pekerjaan konstruksi
Sumber:http:// ristyatyaku.blogspot.com/ 2014/ 10/ alat-alat-kerja-tukang-konstruksi.html

Peralatan kecil adalah peralatan yang bisa langsung digunakan atau


cukup dapat diangkat dengan menggunakan tangan. Peralatan kecil biasa
digunakan untuk pekerjaan yang sederhana, skalanya kecil atau pekerjaan
yang detail. Biasanya peralatan kecil merupakan peralatan pribadi tukang
seperti cetok/ sendok tembok, gergaji kayu, siku, meteran, tang catut,
dan yang lainnya. Peralatan kecil lainnya adalah peralatan yang memiliki
standarisasi tersendiri biasanya akan disediakan oleh kontraktor/ pelaksana
untuk menjaga kualitas/ mutu pekerjaan yang dihasilkan terjamin, yang
penyediaannya sudah dimiliki oleh kontraktor atau dengan cara penyewaan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 127
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Masih banyak jenis peralatan kecil lainnya selain dari contoh gambar yang
disediakan baik peralatan kecil manual ataupun yang elektrik, termasuk
didalamnya alat-alat keselamatan diri (APD).

Gambar 7.3 Ilustrasi jenis peralatan yang biasa digunakan untuk pekerjaan konstruksi
Sumber:https:// www.terraconblock.com/ mengenal-alat-bangunan-dan- fungsinya -dalam-pengerjaan-konstruksi/

2. PERALATAN BESAR
Peralatan besar adalah peralatan yang diperuntukan untuk urusan pekerjaan
skala besar yang tidak memungkinkan dapat dilakukan oleh tenaga manusia
atau untuk mempercepat pekerjaan jika dibandingkan dengan menggunakan
teknik manual. Jenis peralatan besar ini pada pemakaiannya disesuaikan
dengan kondisi dan peruntukannya.
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan peralatan besar harus berhati
hati ketika menentukannya. Banyaknya jenis peralatan baik secara fungsi,
kapasitas, spesifikasi alat, ukuran, dimensi dan biaya pengadaannya,
mengharuskan kita bisa menentukan/ memilih peralatan yang dibutuhkan
sesuai dengan pekerjaan yang dikehendaki. Lebih jelasnya bisa dipelajari
dalam sub bab berikutnya mengenai jenis–jenis alat berat.

B. JENIS-JENIS ALAT BERAT


Banyaknya jenis pekerjaan konstruksi membuat kebutuhan terhadap
alatpun beragam sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya, hal ini mendorong
perusahaan-perusahaan penyedia alat berat untuk membuat guna memenuhi

DESAIN PEMODELAN DAN


128 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

kebutuhannya sesuai jenis dan peruntukannya. Keberadaan alat berat


diperuntukan untuk mempermudah pekerjaan. Berikut ini jenis-jenis peralatan
berat pekerjaan konstruksi yang dikelompokkan berdasarkan fungsinya.
1. ALAT BERAT PENGGUSURAN
Proses paling awal dari pekerjaan konstruksi adalah pekerjaan
persiapan yang biasanya kondisi lapangan/ medan masih sesuai dengan
keadaan alam atau bentuk awalnya. Pada proses ini perlu dilakukan pekerjaan
seperti meratakan, menimbun, atau melakukan penggusuran. Berikut ini
beberapa alat berat yang bisa digunakan untuk pekerjaan penggusuran pada
proyek konstruksi.
a. Bulldozer

Gambar 7.4 Bulldozer


Sumber:http:// mithahadi08.blogspot.com/ 2016/ 01/ alat-berat-konstruksi-teknik-sipil.html,

Buldozer merupakan traktor yang memiliki pisau dibagian depan yang


berfungsi sebagai alat pendorong tanah lurus ke depan untuk menggusur
material tanah atau lainnya. Bulldozer dibedakan menjadi dua jenis yaitu
jenis Bulldozer yang menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer)
dan Bulldozer yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Untuk
pekerjaan di daerah basah berlumpur atau rawa digunakan jenis Bulldozer
khusus yang disebut Swamp Bulldozer.
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan Bulldozer ini adalah sebagai
berikut:
1) Mengupas tanah lapisan atas dan membersihkan lahan;
2) Pembukaan jalan baru;
3) Memindahkan materialsampai mencapai jarak 100 m;
4) Mengisi material pada scrapper;
5) Meratakan material; dan
6) Mengisi kembali galian tanah.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 129
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

b. Motor Grader

Gambar 7.4 Motor Grader


Sumber:https:// www.cat.com/ id_ID/ products/ new/ equipment/ motor-graders/ motor-graders/ 4525403297539421.
html,

Motor Grader merupakan traktor yang memiliki pisau dibagian tengah


badan yang dapat diatur kemiringannya. Jenis traktor ini berfungsi untuk
meratakan tanah dan biasa digunakan pada proyek jalan untuk membentuk
kemiringan jalan.

c. Scrapper

Gambar 7.5 Scrapper


Sumber:http:// fungsialat.blogspot.com/ 2015/ 04/ fungsi-alat-berat-scraper.html,

Scrapper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut,


dan menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Alat ini memiliki
pisau dibagian tengah dan memiliki wadah untuk menampung
material.   Scraper  dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk jarak

DESAIN PEMODELAN DAN


130 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

yang relatif jauh (± 2000 m) pada tanah datar dengan alat penggerak roda
ban. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada:
1) Karakteristik material yang dioperasikan;
2) Panjang jarak tempuh;
3) Kondisi jalan; dan
4) Alat bantu yang diperlukan.

2. ALAT BERAT PENGGALIAN


Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi ada beberapa pekerjaan yang
membutuhkan proses penggalian. pekerjaan ini berupa menggali, membuang
tanah atau bebatuan yang mengganggu, sehingga memerlukan alat yang bisa
mempermudah pekerjaan tersebut.
Jenis alat ini dikenal dengan istilah  excavator, yang termasuk didalam
kategori excavator ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
a. Front Shovel
Front shovel, alat ini digunakan untuk menggali material yang letaknya di
atas permukaan di mana alat tersebut berada. Jenis alat ini mempunyai
kemampuan untuk menggali material yang keras.

Gambar 7.6 Front Shovel


umber:https:// sunnshield.en.ec21.com/ Front_Shovel--8786522_8788773.html,

b. Backhoe
Backhoe adalah alat berat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
penggalian yang letaknya di bawah kedudukan  backhoe  itu sendiri.
Fungsi  backhoe  sama seperti dragline dan clamshell, namun  backhoe  dapat
menggali dengan kedalaman yang jauh lebih teliti, juga bisa digunakan
sebagai alat pemuat.
Fungsi umum Backhoe Loader adalah melakukan penggalian, pembuatan
parit, penimbunan kembali, dan penanganan material. Alat berat ini biasa
digunakan pada:
1) Konstruksi Umum;
2) Penghancuran dan Penggalian;
3) Pembuatan Lanskap; dan
4) Pemecahan Aspal dan Pengerasan Jalan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 131
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.7 Backhoe


Sumber:https:// alatberatindo.blogspot.com/ 2016/ 04/ pengertian-backhoe-loader-jenis-dan.html,

c. Dragline
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat
angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan
tempat galian. Pada umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5
cu-yd dapat diubah menjadi dragline, dengan melepas boom shovel diganti
boom dan bucket dragline.

Gambar 7.8 Dragline


Sumber:https:// sanggapramana.wordpress.com/ 2010/ 07/ 18/ dragline/,

d. Clamshell
Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal mengganti
bucket nya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan bahan-bahan
lepas, seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain-lainnya. Kemampuan clamshell
ditentukan oleh batas-batas gaya angkat crane yang diberikan. Terutama pada mobile
crane, gaya angkat diberikan secara teliti untuk menghindari tergulingnya alat.

DESAIN PEMODELAN DAN


132 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.9 Clamshell


Sumber:https:// sanggapramana.wordpress.com/ 2010/ 07/ 18/ dragline/ ,

3. ALAT PENGANGKUT
Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh
yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-
alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
Alat dan mesin ini mampu mengangkut berbagai material bangunan
untuk konstruksi maupun memindahkan alat berat yang akan dipakai. Berikut
ini beberapa jenis alat pengangkut
a. Dump Truck
Truk jungkit atau truk pembuang (dump truck) adalah truk isinya dapat
dikosongkan tanpa penanganan. Truk  pembuang biasa digunakan untuk
mengangkut barang semacam pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan
konstruksi.

Gambar 7.10 Dump Truck


Sumber:https:// sanggapramana.wordpress.com/ 2010/ 07/ 23/ dump-truck/ ,

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 133
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

b. Flat Bed Truck


Flat Bed Truck digunakan untuk mengangkut material secara horizontal,
dan untuk mengangkut alat berat.

Gambar 7.11 Flat Bed Truck


Sumber:https:// truckinsurancequotes.com/ 5-risks-flatbed-trucks-face/ ,

4. ALAT PENGANGKAT PADA HIGHRISE BUILDING (CRANE)


Crane adalah suatu alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja
dengan perinsip kerja tali, crane digunakan untuk angkat muatan secara vertikal
dan gerak kearah horizontal bergerak secara bersama dan menurunkan muatan
ke tempat yang telah ditentukan dengan mekanisme pergerakan  crane secara
dua derajat kebebasan. Crane memiliki bentuk dan kemampuan angkat yang
besar dan mampu berputar hingga 3600 dan jangkauan hingga puluhan meter.
Jenis-jenis crane sebagai berikut:
a. Tower crane
Tower crane merupakan pesawat pengangkat material/ mesin yang biasa
digunakan pada proyek kontruksi. Tower crane terdiri dari beberapa
bagian yang dapat dibongkar pasang, sehingga mudah untuk dibawa
kemana saja. Tower crane biasanya diangkut secara terpisah menggunakan
kendaraan (trailer) ke tempat proyek kemudian dipasang. Dan pemasangan
tower crane termasuk cukup lama karena banyak bagian-bagian yang harus
dipasang termasuk pembuatan fondasi tower crane.

DESAIN PEMODELAN DAN


134 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.12 Tower crane


Sumber:https:// www.synergysolusi.com/ berita/ berita-k3/ jenis-crane-dan- fungsinya ,

b. Mobile Crane
Mobile Crane (Truck Crane) adalah crane yang terdapat langsung pada mobile
(Truck) sehingga dapat dibawa langsung pada pada lokasi kerja tampa harus
menggunakan kendaraan (trailer).  Crane ini memiliki kaki (fondasi/ tiang)
yang dapat dipasangkan ketika beroperasi, ini dimaksukkan  agar ketika
beroperasi crane menjadi seimbang.

Gambar 7.12 Mobile crane


Sumber:https:// www.synergysolusi.com/ berita/ berita-k3/ jenis-crane-dan- fungsinya ,

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 135
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

c. Crawler Crane
Crawler crane merupakan pesawat pengangkat material di lokasi  proyek
pembangunan dengan jangkaun yang tidak terlalu panjang.  Crane ini
memiliki roda-roda rantai (crawler) yang dapat bergerak ketika digunakan
pada berbagai medan. Sampai ke lokasi crawler crane diangkut menggunakan
truck trailer, dengan membongkar bagian ‘Boom’ menjadi beberapa bagian
kemudian dipasang kembali di lokasi.

Gambar 7.13 Crawler crane


Sumber:https:// www.synergysolusi.com/ berita/ berita-k3/ jenis-crane-dan- fungsinya ,

d. Jenis Crane lainnya


Ada beberapa jenis crane lainnya tapi lebih khusus penggunaannya yang
biasa digunakan dipergudangan dan perbengkelan, seperti hoist crane,
jip crane, Hidrolik crane.

5. ALAT PEMADAT
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan, maka pada lahan tersebut
perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan
jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun
perkerasan kaku. yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller,
pneumatictiredroller, compactor, dan lain-lain.
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan
menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi  Roller yang dikenal antara
lain adalah :
a. Compactor/ Tandem Roller
Tandem Roller adalah alat berat yang digunakan untuk memadatkan tanah
atau lapisan aspal. Alat pemadat dengan dua roda besi kembar depan dan
belakang yang sejajar sebagai pemadatnya, yang masing-masing dapat
bergerak sendiri-sendiri dengan bantuan tenaga hidrolis untuk menghindari
slip pada saat bekerja.

DESAIN PEMODELAN DAN


136 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.13 Tandem Roller


Sumber:https:// www.trakindo.co.id/ id/ product-detail/ cb44b,

b. Tamping Roller
Tamping roller adalah alat pemadatan yang berupa sheep’s foot  roller.
Pemadat ini berfungsi memadatkan tanah lempung atau cam-puran pasir
dan lempung. Alat ini tidak dipakai untuk memadatkan tanah dengan butir
kasar, seperti pasir dan kerikil.

Gambar 7.14 Tamping Roller


Sumber:http:// beton. ahlikonstruksi.com/ tamping-roller/ ,

c. Pneumatic Tired Roller


Pneumatic Tired Roller adalah sebuat alat yang memiliki roda-roda penggilas
yang terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa (pneumatic). Pneumatic
Tired Roller tidak digunakan untuk menggilas lapisan yang berbatu dan
tajam karena akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 137
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.15 Pneumatic Tired Roller


Sumber:http:// beton. ahlikonstruksi.com/,

6. ALAT PEMROSES MATERIAL


Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan
bergradasi, semen, beton, dan aspal. yang termasuk didalam alat ini adalah
crusher  dan  concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material
di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concretebatch
plant dan asphalt mixing plant.
a. Concrete Mixer
Merupakan alat untuk memproduksi beton ready mix, dengan volume yang
kecil akan tetapi dari segi kualitas beton tetap seragam dan sesuai proporsi
material yang telah ditentukan dalam desain mix.

Sumber:http:// tugu beton. co.id/ new/ concrete-mixer/ ,


Gambar 7.16 Concrete Mixer

b. Crusher
Crusher  gyratory dapat digunakan untuk menghancurkan baik secara
primer atau sekunder, yaitu berfungsi memecah batu tahap pertama dan
tahap kedua. Istilah gyratory mengacu pada operasi alat dengan kisaran.
Gyratory  crusher  umumya digunakan apabila diperlukan alat yang mampu
menghasilkan produk yang berkapasitas besar.

DESAIN PEMODELAN DAN


138 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.17 Crusher


Sumber:http:// tugu beton. co.id/ new/ concrete-mixer/ ,

c. Concrete Batch Plant


Batching plant adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai tempat pabrikasi
batu buatan bernama beton yang terbuat dari campuran air, semen, agregat
halus/ pasir, agregat kasar/ koral, dan berbagai macam campuran lain
seperti bahan kimia yang dimaksudkan untuk menghasilkan beton dengan
kualitas tertentu.

Sumber:https:// www.vincehagan.com/ concrete-batch-plants/ dry-stationary-plants/ ,


Gambar 7.17 Batch Plant

d. Asphalt Mixing Plant


Asphalt Mixing Plant adalah alat yang berfungsi untuk memproduksi aspal
yang siap digunakan, pada prinsipnya hampir sama dengan Concrete batch
Plant.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 139
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.18 Asphalt Mixing Plant


Sumber:https:// jasakonstruksijakarta.wordpress.com/ 2019/ 01/ 31/ asphalt-mixing-plant-jakarta-dan-bagian-bagiann-
ya/ ,

CAKRAWALA

JENIS PERALATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG, JALAN DAN JEMBATAN


Banyaknya jenis
alat berat disesuaikan
dengan fungsi
kegunaannya adalah
untuk mempermudah
pekerjaan konstruksi,
yang mengharuskan
pengguna untuk bisa
memilih alat yang tepat
dan sesuai kebutuhan.
Berikut ini dijelaskan
tips memilih alat berat
sesuai kebutuhan
Gambar 7.19 Ilustrasi Tips Memilih Alat Berat
Sumber: https:// www.csulfinance.com/ id// tips-memilih-perusahaan-leas- yang bisa dijadikan
ing-alat-berat, pertimbangan:
1. Sesuai dengan skala serta batas waktu proyek, sebab pemilihan alat tersebut
akan berpengaruh pada lama waktu penyelesaian proyek serta biaya yang
dibutuhkan;
2. Sesuai dengan pekerjaan, kesesuaian alat dengan pekerjaan akan menjadikan
fungsinya lebih maksimal;

DESAIN PEMODELAN DAN


140 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

3. Mempertimbangkan Membeli atau Menyewa, perlu menyesuaikan biaya; dan


4. Spesifikasi Sesuai Kebutuhan, Pastikan memilih alat sesuai dengan batas
kemampuan.
Pemilihan alat yang tepat akan membuat pekerjaan dalam proyek menjadi
lebih lancar dan efektif sehingga proyek bisa selesai sesuai dengan batas
waktu yang ditetapkan.

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh untuk


mengenal peralatan dalam pelaksanaan konstruksi,
para peserta didik sekalian dapat mempelajari secara
mandiri di internet. Salah satu website yang dapat kalian
kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman
kalian tentang peralatan dalam pelaksanaan konstruksi
adalah sebagai berikut ; https:// www.terraconblock.
com/ mengenal-alat-bangunan-dan- fungsinya -dalam-
pengerjaan-konstruksi/

RANGKUMAN

Pengertian alat menurut KBBI adalah : “benda yg dipakai untuk mengerjakan


sesuatu: perkakas; perabot(an): alat”. Jenis peralatan yang digunakan dalam
pekerjaan proyek konstruksi, baik peralatan tangan atau peralatan berat umumnya
digunakan untuk jenis pekerjaan tertentu yakni:
1. pekerjaan Konstruksi Gedung;
2. pekerjaan Konstruksi Jalan; dan
3. pekerjaan Konstruksi Jembatan.

TUGAS MANDIRI

Tugas peserta didik adalah menganalisis tentang Jenis pekerjaan Konstruksi


Gedung, Jalan dan Jembatan serta mempresentasikannya. Tugas dikerjakan
dalam bentuk laporan dengan format yang telah disepakati dengan guru mata
pelajaran.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 141
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Membuat Makalah tentang Jenis pekerjaan Konstruksi


Gedung, Jalan dan Jembatan
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : 1) Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis pekerjaan
konstruksi gedung, Jalan dan Jembatan dengan benar.
(KD 3)
2) Peserta didik dapat menganalisis jenis pekerjaan
konstruksi gedung, Jalan dan Jembatan dengan benar.
(KD 4)
Langkah Kegiatan:
1. Carilah sebuah proyek pekerjaan konstruksi (proyek konstruksi gedung, jalan
atau jembatan) beserta dengan jenis peralatan yang digunakan di proyek
pekerjaan itu! Selanjutnya identifikasi pekerjaan konstruksi tersebut!
Data Proyek pekerjaan :.. ....................
Hasil Identifikasi :.. ..................... .......................................................................................
........................
2. berdasarkan hasil identifikasi, peralatan apa saja yang digunakan pada
pekerjaan konstruksi tersebut? jelaskan fungsi dan peruntukan pekerjaannya?
Jenis Peralatan yang digunakan :.. ....................
.............................................................................................................
Fungsi peralatan yang digunakan :.. ....................
.............................................................................................................
3. Analisislah menurut pendapatmu apabila ada sebuah pekerjaan konstruksi
yang tidak tepat dalam pemilihan alat yang digunakan !.............
.........................
4. Buatlah makalah berdasarkan hasil pekerjaan mu mengenai jenis peralatan
yang digunakan pada pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan!...
.........................
5. Buat kesimpulannya!
Kesimpulan:.. .......................................................................................................................
...........................

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. Akan dibangun jalan baru dari titik A ke titik B, kondisi lahan sudah terbentuk
jalan siap untuk perkerasan, selanjutnya jalan tersebut akan dibuat jalan beton
dan perkerasan lentur. Jelaskan jenis alat berat apa saja yang dibutuhkan dan
fungsinya ?

DESAIN PEMODELAN DAN


142 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR BAB

2. Gambar disamping adalah concrete cutting yang dibutuhkan pada pekerjaan


konstruksi, jelaskan fungsi dari alat tersebut?


https:// Indonesian.alibaba.com

3. Pada pekerjaan konstruksi gedung (bangunan tinggi) banyak melibatkan


penggunaan alat berat, salah satunya adalah penggunaan alat berat
pengangkat (Crane). Sebutkan jenis-jenis alat pengangkat (crane) berdasarkan
fungsinya ?
4. Jenis Alat berat dibedakan/ dikelompokan berdasarkan fungsi, sebutkan dan
jelaskan jenis alat berat yang berdasarkan fungsinya termasuk sebagai alat
pemroses material ?
5. Isilah tabel dibawah dengan alat berat yang digunakan pada masing-masing
pekerjaan dengan fungsinya !
Tabel 7.1. Jenis-jenis Peralatan Konstruksi untuk pekerjaan
Gedung, Jalan dan Jembatan
NO pekerjaan Gedung pekerjaan Jalan pekerjaan Jembatan
1 ...... ...... ......
2 ...... ...... ......
3 ...... ...... ......
4 ...... ...... ......
5 ...... ...... ......

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, para peserta didik tentu menjadi paham
tentang Jenis Peralatan pada pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan.
Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut
peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun
guru, agar pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya
karena saling keterkaitan, dan peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 143
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

BAB
METODE ESTIMASI BIAYA
VIII
BAB VIII METODE ESTIMASI BIAYA

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi tentang Metode Estimasi Biaya, peserta didik


diharapkan mampu menjelaskan serta mempresentasikan Metode Estimasi biaya
perkiraan/ taksiran dan metode anggaran biaya perhitungan teliti dengan benar.

PETA KONSEP

METODE ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

METODE ESTIMASI BIAYA


METODE ESTIMASI BIAYA TELITI
PERKIRAAN/ TAKSIRAN

KATA KUNCI

Estimasi, Konstruksi, Owner, Enginer, kontraktor, Biaya, material, Tenaga kerja

DESAIN PEMODELAN DAN


144 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Gambar 8.1 Ilustrasi perlunya perhitungan Anggaran Biaya pembuatan suatu bangunan
Sumber: http:// www.tukangsaya.com/ 2017/ 08/ rekapitulasi-rencana-anggaran-biaya.html,

Estimasi Biaya konstruksi atau sering disebut juga Rancana Anggaran Biaya
(RAB) merupakan bagian penting dalam sebuah dokumen proyek konstruksi. Estimasi
Biaya konstruksi bertujuan untuk mengetahui harga bagian/ item pekerjaan sebagai
pedoman untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam waktu pelaksanaan. Selain itu
supaya bangunan yang akan dibangun dapat dilaksanakan secara teratur, efektif dan
efisien.
Dalam prakteknya Estimasi biaya harus sudah dilakukan mulai dari tahap
perencanaan pada pekerjaan konstruksi. dengan begitu perkiraan biaya pekerjaan
dapat diketahui dan menghasilkan biaya yang akurat, bisa mendekati kenyataan yang
akan terjadi dalam pelaksanaannya dilapangan.
Macam-macam metode penyajiannya akan dipelajari dalam bab ini. Ketelitian dan
kecermatan dalam proses pembuatan estimasi biaya konstruksi menjadi kunci yang
bisa menghasilkan rencana anggaran biaya yang benar/ akurat.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 145
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

A. MEMAHAMI ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI


1. PENGERTIAN
Estimasi Biaya Konstruksi atau dikenal juga Rencana Anggaran Biaya
(Begrooting) suatu bangunan atau konstruksi adalah perhitungan besarnya
biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan bangunan konstruksi atau proyek
yang berhubungan dengan biaya bahan, upah dan biaya biaya lainnya.

Gambar 8.2 Ilustrasi Pentingnya Rencana Anggaran Biaya dalam perencanaan konstruksi
Sumber: https:// www.klopmart.com/ article/ detail/ rab-itu-penting,

Rencana Anggaran Biaya adalah suatu acuan atau metode penyajian


rencana biaya yang harus dikeluarkan dari awal pekerjaan dimulai hingga
pekerjaan tersebut selesai dikerjakan. secara garis besar RAB terdiri dari
2 Komponen utama yaitu, Volume pekerjaan dan Harga satuan pekerjaan.
Rencana biaya harus mencakup dari keseluruhan kebutuhan pekerjaan
tersebut, baik itu biaya material atau bahan yang diperlukan, biaya
alat (Sewa atau beli), Upah Pekerja, dan biaya lainnya yang diperlukan.
Volume pekerjaan dapat diperoleh dengan cara melakukan perhitungan dari
gambar rencana yang tersedia atau berdasarkan kebutuhan real di lapangan.
Estimasi biaya konstruksi merupakan nilai harga yang dihitung secara
teliti pada bangunan atau konstruksi yang disesuaikan dengan ketentuan
dan persyaratan penyusunan anggaran biaya. Estimasi biaya konstruksi akan
berbeda hasilnya walaupun untuk bangunan yang sama di masing-masing
daerah, ini disebabkan perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerjanya.

Gambar 8.3 Ilustrasi perlunya Rencana Anggaran Biaya dalam perencanaan konstruksi
Sumber: https:// infotrainingkonsultan.com/ rencana-anggaran-biaya/ ,

DESAIN PEMODELAN DAN


146 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Estimasi biaya dalam pekerjaan konstruksi diperlukan untuk:


a. Mendukung keputusan yang baik;
b. Menjadwalkan pekerjaan;
c. Menentukan berapa lama proyek perlu dilakukan dan berapa biayanya;
d. Menentukan apakah proyek layak dikerjakan;
e. Mengembangkan kebutuhan arus kas;
f. Menentukan seberapa baik kemajuan proyek; dan
g. Menyusun anggaran dan menetapkan baseline proyek.
Estimasi biaya konstruksi disajikan dalam bentuk rencana anggaran biaya
sebagai dokumen dalam sebuah proyek pekerjaan konstruksi yang didasarkan
pada gambar kerja pekerjaan tersebut. Pada prakteknya dilapangan RAB
merupakan pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai alat pengontrol
pelaksanaan pekerjaan.
Berikut ditampilkan bagan alur pembuatan RAB

Gambar 8.4 Alur pembuatan Rencana Anggaran Biaya


Sumber: https:// 2.bp.blogspot.com/-2bOQHJGX2Ks/ Vqef58HrR7I/ pembuatan%2BRAB.jpg,

2. UNSUR DALAM ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI


Estimasi biaya konstruksi meliputi analisis perhitungan yang
didalamnya memuat lima bagian/ unsur yaitu sebagai berikut:
a. Biaya material/ bahan
Meliputi perhitungan seluruh kebutuhan volume dan biaya material/
bahan yang digunakan untuk setiap item pekerjaan, baik material pokok

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 147
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

maupun material penunjang. Dalam harga bahan harus disesuaikan dengan


kondisi dilapangan dan harus turut memperhitungkan fluktuasi harga serta
ketersediaan bahan atau material tersebut dipasaran. Selain itu, faktor
susut/ perkiraan material yang terbuang, faktor kehilangan material juga
harus turut diperhitungkan mengingat hal tersebut akan berpengaruh
cukup besar pada biaya. Faktor ini sangat bervariasi dan tergantung pada
cara kerja dan prosedur kerja yang dipakai oleh tukang.
b. Biaya Tenaga kerja/ Upah
Meliputi perhitungan seluruh kebutuhan biaya tenaga kerja/ upah, dalam
hal ini banyak yang mempengaruhi yang harus diperhitungkan diantaranya
keterampilan, waktu kerja, produktivitas, kondisi tempat kerja, persaingan
dan yang lainnya. Biaya tukang akan bervariasi tergantung pekerjaan,
keahllian, peraturan upah minimum daerah, kondisi pasar dan lain
sebagainya.
c. Biaya peralatan/ Alat bantu
Penyediaan peralatan harus dilihat kebutuhannya, kemampuannya,
kapasitasnya, pengoperasiannya, dan spesifikasi lainnya. Estimasi
pembiayaannya mulai dari pembelian atau sewa, mobilisasinya,
pemasangannya, pengoperasian selama pekerjaan, dan pembongkarannya.
d. Biaya Tidak Langsung
Biaya yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan yang dibebankan
pada proyek tetapi tidak dimasukan pada biaya bahan, upah dan peralatan,
misalnya sewa kantor, telepon dan biaya lainnya yang diperlukan selama
pekerjaan berlangsung.
e. Keuntungan
Nilai keuntungan pada umumnya dinyatakan sebagai prosentase dari
seluruh jumlah pembiayaan pekerjaan.

Selain kelima unsur di atas ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dan berpengaruh terhadap estimasi biaya yakni; pengaruh lokasi pekerjaan,
yang mana seorang estimator harus paham bahwa harga dilokasi satu dan
lainnya misal diperkotaan dan di pegunungan akan berbeda. Hal ini timbul
karena terdapat beberapa perbedaan yang memungkinkan bisa menyebabkan
permasalahan/ kesulitan, seperti:
a. Keterpencilan daerah/ kawasan/ tempat pekerjaan berlangsung;
b. Keterbatasan lokasi;
c. Ketersediaan tukang/ pekerja;
d. Cuaca;
e. Kerawanan dan keamanan lokasi pekerjaan; dan
f. Pertimbangan desain.

B. MENGANALISIS ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI


Pada sub Bab ini peserta didik akan belajar menganalisis metode-metode
dalam pembuatan dan penyusunan estimasi biaya pekerjaan konstruksi.

DESAIN PEMODELAN DAN


148 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

1. METODE ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI


Dalam pekerjaan konstruksi ada beberapa jenis estimasi yang bisa
dipilih untuk disesuaikan dengan kebutuhan pengguna baik Pemilik pekerjaan
(Owner), Perencanaan pekerjaan (Konsultan), dan Pelaksana pekerjaan
(kontraktor). Berikut ini metode estimasi biaya konstruksi.
a. ESTIMASI BIAYA PERKIRAAN/ TAKSIRAN
Cara perhitungan biaya taksiran/ kasar dilakukan dengan menaksir
biaya bangunan per m2l  uas lantai atau per m3i  si ruang. Tapi pada umumnya
digunakan perhitungan per m2  luas lantai dan harga per m2  nya relatif,
tergantung pada jenis bangunan dan kualitas bahan material nya.
Perkiraan biaya/ taksiran tersebut haruslah berdasarkan harga
yang wajar. Meskipun estimasi biaya ini masih hitungan kasar tetapi harga
satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang
dihitung secara teliti.
Beberapa metode yang termasuk kategori estimasi biaya taksiran
yaitu sebagai berikut:
1) Harga per fungsi, metode ini didasarkan pada estimasi biaya setiap jenis
penggunaan;
2) Harga Luasan, metode, metode ini menggunakan harga m2 luas lantai. Hal
ini hanya dengan melihat gambar denah perencanaan untuk diketahui
luasan lantainya;
3) Harga Volume kubikasi, metode ini didasarkan pada volume bangunan;
4) Modular take of, metode ini mengacu pada konsep modul, kemudian
dikalikan dengan seluruh proyek;
5) Partial take of, metode ini menggabungkan semua jenis pekerjaan yang
sebelumnya diperkirakan berdasarkan harga satuan; dan
6) Harga satuan panel, metode ini dilakukan dengan mengasumsikan harga
satuan per luas lantai, keliling, dinding, atap, dan semua item pekerjaan
lainnya.
Sebagai contoh misalnya sebuah bangunan sederhana per m2  luas
lantai ditaksir Rp. 2.500.000, bila luas bangunan 100 m2, maka harga
bangunan tersebut adalah : 100 x Rp. 2.500.000 = Rp. 250.000.000,-
berikut ini contoh dalam bentuk tabel:
Tabel 8.1. Contoh Tabel Rencana Anggaran Biaya taksiran
ANGGARAN BIAYA TAKSIRAN
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
1 Bangunan Utama M2 120, 00 Rp 2.500.000 Rp 300.000.000
2 Pagar Depan M2 9, 00 Rp 650.000 Rp 5.850.000

Benteng pasangan
3 bata M2 42, 00 Rp 275.000 Rp 11.550.000
          Rp 317.400.000

Sumber: Dokumen pribadi

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 149
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Dari tabel di atas yang ditandai adalah yang dimaksud dengan harga taksiran,
yang penentuannya didasarkan pada asumsi harga per m2 luas.
Perhitungan anggaran biaya taksiran ini digunakan sebagai kontrol dari
perhitungan Anggaran Biaya Teliti atau sebaliknya.

b. ESTIMASI BIAYA TELITI


Estimasi Biaya Teliti, adalah anggaran biaya bangunan atau proyek
pekerjaan konstruksi yang dihitung dengan teliti dan cermat, sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.
Penyusunan anggaran biaya yang dihitung dengan teliti, didasarkan
pada:
1) Bestek
Digunakan untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat
teknis pekerjaan.
2) Gambar Bestek/ Gambar Perencanaan.
Digunakan untuk menentukan/ menghitung besaran volume masing-
masing pekerjaan.
3) Harga Satuan pekerjaan.
Ada dua metode analisa yang digunakan dalam menentukan Harga
Satuan pekerjaan (HSP) yaitu analisa BOW dan SNI.

2. JENIS ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI


berdasarkan fungsi dan peruntukannya, estimasi biaya konstruksi dibagi
dalam empat jenis estimasi yaitu:
a. Estimasi Pemilik/ Owner Estimate (OE)
Jenis estimasi ini adalah estimasi perkiraan yang penyusunannya dibantu
dengan studi kelayakan. Estimasi ini digunakan oleh pemilik untuk
memutuskan ketika akan melaksanakan keinginan membangun sebuah
pekerjaan/ proyek.
b. Estimasi Perencanaan/ Enginer Estimate (EE)
Jenis estimasi ini adalah estimasi yang di buat oleh konsultan perencana,
yang merupakan estimasi teliti yang dibuat berdasarkan gambar
perencanaan dan RKS. Jenis estimasi ini digunakan sebagai acuan/ dasar
dalam menetapkan perkiraan biaya pekerjaan dalam realisasinya, dan
juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengevaluasi biaya penawaran
yang diajukan oleh calon kontraktor.
c. Estimasi Detail Pelaksanaan/ Contractor Estimate (CE)
Jenis estimasi ini adalah estimasi yang dibuat oleh kontarktor setelah
mempelajari dokumen perencanaan dari konsultan perencana (bestek
dan gambar bestek). Estimasi ini dibuat lebih terperinci yang sudah
memperhitungkan segala kemungkinan yang terjaadi di lapangan seperti:
kondisi medan, kemudahan pengadaan stok material, pemilihan metode
pelaksanaan dan atau yang lainnya. Estimasi ini juga digunakan sebagai
acuan atau dasar dalam menetapkan besarnya biaya penawaran yang
diajukan dalam pelelangan, juga sebagai acuan dalam negosiasi dengan
sub kontraktor yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan, juga sebagai

DESAIN PEMODELAN DAN


150 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

dasar dalam menetapkan keuntungan.


d. Biaya sesungguhnya setelah proyek selesai.
Bagi kontraktor nilai tersebut adalah penerimaan yang pasti, sedangkan
pengeluaran yang sesungguhnya (real cost) yaitu segala yang dikeluarkan
untuk menyelesaikan proyek tersebut. Besarnya real cost tsb hanya
diketahui oleh kontraktor sendiri. Bagi pemilik sebetulnya biaya
sesungguhnya atau fixed price yang tercantum dalam kontrak adalah
yang terakhir, kecuali dalam pelaksanaan terjadi pekerjaan tambah dan
kurang.

CAKRAWALA

METODE ESTIMASI BIAYA

Dalam proses penyusunan estimasi biaya/ RAB diperlukan pengetahuan


dan ketrampilan teknis estimator, seperti membaca gambar, melakukan estimasi
(perhitungan), personal judgement berdasarkan pengalaman estimator.
Ketelitian dan kecermatan dalam proses pembuatan estimasi biaya
konstruksi menjadi kunci yang bisa menghasilkan rencana anggaran biaya yang
benar/ akurat.

Gambar 8.5 Ilustrasi perlunya ketelitian dalam menyusun RAB


Sumber: http:// www.tukangsaya.com/ 2017/ 08/ rekapitulasi-rencana-anggaran-biaya.html,

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai Metode Estimasi
Biaya Konstruksi para peserta didik sekalian dapat mempelajari secara mandiri di
internet. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan
dan pemahaman kalian tentang Metode Estimasi Biaya Konstruksi adalah sebagai
berikut: https:// www.academia.edu/ 35319944/ ESTIMASI_BIAYA_KONSTRUKSI

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 151
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai


Metode Estimasi Biaya Konstruksi para peserta didik
sekalian dapat mempelajari secara mandiri di internet.
Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk
menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang
Metode Estimasi Biaya Konstruksi adalah sebagai berikut:
https:// www.academia.edu/ 35319944/ ESTIMASI_BIAYA_
KONSTRUKSI

RANGKUMAN

Menurut pengertiannya Estimasi biaya konstruksi adalah perhitungan


besarnya biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan bangunan konstruksi atau
proyek. Didalamnya memuat analisis perhitungan meliputi biaya bahan/ material,
biaya upah/ tenaga kerja, biaya peralatan, biaya tidak langsung, dan keuntungan.
Pada penerapannya ada dua metode estimasi yaitu estimasi biaya taksiran dan
estimasi biaya teliti. Menurut jenisnya ada empat jenis estimasi yang didasarkan
pada fungsi dan peruntukannya, yakni estimasi pemilik/ owner estimate, estimasi
perencanaan/ enginer estimate, estimasi detail kontraktor/ contraktor estimate,
dan biaya sesungguhnya setelah proyek selesai. Pada prakteknya estimasi
biaya konstruksi merupakan pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai alat
pengontrol pelaksananaan pekerjaan.

TUGAS MANDIRI

Tugas peserta didik adalah menjelaskan tentang metode estimasi biaya


konstruksi serta mempresentasikannya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
dengan format yang telah disepakati dengan guru mata pelajaran.
Judul Kegiatan : Membuat Makalah tentang Estimasi Biaya Konstuksi
Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : 1) Peserta didik dapat menjelaskan pengertian, jenis,
dan metode Estimasi Biaya Konstruksi dengan benar.
(KD 3)
2) Peserta didik dapat mempresentasikan pengertian,
jenis, dan metode Estimasi Biaya Konstruksi dengan
benar. (KD 4)

DESAIN PEMODELAN DAN


152 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

TUGAS MANDIRI

Langkah Kegiatan:
1. Carilah sebuah proyek pekerjaan konstruksi (proyek konstruksi gedung, jalan
atau jembatan) beserta dengan rencana anggaran biayanya! Selanjutnya
identifikasi pekerjaan konstruksi tersebut!
Data Proyek pekerjaan :.. ..................... . ....................
Hasil Identifikasi :.. ..................... .....................................................................................
....................................................
2. berdasarkan hasil identifikasi, apa yang dimaksud dengan Estimasi Biaya
konstruksi? Dan Apa fungsinya ?
Estimasi biaya konstruksi adalah. . ..............................................................................
.............................
Fungsi Estimasi Biaya Konstruksi.. ................................................................................
.....................................................
3. Analisislah menurut pendapatmu apabila ada sebuah pekerjaan konstruksi
yang tidak menggunakan RAB!
4. Buatlah makalah berdasarkan hasil pekerjaan mu mengenai pengertian, jenis,
dan metode Estimasi Biaya Konstruksi!
5. Buat kesimpulannya!
Kesimpulan:.. .....................................................................................................................
.............................

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. Menyusun estimasi biaya konstruksi merupakan hal yang penting sebelum
mengerjakan sebuah pekerjaan konstruksi, apa yang terjadi atau akibatnya
apabila sebuah pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaannya tidak ada
estimasi biaya konstruksiya?
2. Dalam menyusun estimasi biaya konstruksi, analisis perhitungannya memuat
unsur-unsur yang terkait didalamnya, apa saja unsur-unsur tersebut dan
jelaskan?
3. Ada dua metode yang bisa diterapkan dalam menyusun estimasi biaya
konstruksi sebutkan kedua metode tersebut dan jelaskan?
4. Jenis Estimasi apa saja yang kamu ketahui, jelaskan jenis dan kegunaannya?
5. Selain unsur-unsur dalam estimasi biaya konstruksi ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dan berpengaruh terhadap estimasi biaya yakni; pengaruh
lokasi pekerjaan. Jelaskan pengaruh yang dimaksud menurut pendapatmu?

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 153
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, para peserta didik tentu menjadi paham
tentang pengertian, unsur, jenis, metode dan manfaat dari estimasi biaya
konstruksi.
Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut
peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun
guru, agar pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab selanjutnya
karena saling keterkaitan, dan peserta didik lebih siap memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya.

Gambar 8.6 Ilustrasi pembuatan Rencana Anggaran Biaya


Sumber: http:// arsitekrumah.net/ perbedaan-rab- dengan -rap/ ,

DESAIN PEMODELAN DAN


154 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

BAB
METODE ANALISA HARGA SATUAN XI
BAB XI METODE ANALISA HARGA SATUAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat menjelaskan analisa


harga satuan upah pekerja, analisa harga satuan bahan, analisa harga satuan
pekerjaan. Selain dapat menjelaskan konsep siswa juga diharapkan dapat
mempresentasikan daftar analisa harga satuan upah pekerja, daftar analisa harga
satuan bahan, daftar analisa harga satuan pekerjaan dengan teliti dan benar.

PETA KONSEP

METODE ANALISA HARGA SATUAN

C.
A. B. 1. Analisa harga satuan
Pengertian 1. Daftar Harga bahan- upah pekerja
Metoda Analisa bahan bangunan 2. Analisa harga satuan
Harga Satuan 2. Daftar upah pekerja bahan
3. Daftar analisa 3. Analisa harga satuan
pekerjaan

KATA KUNCI

Analisis, Indeks, BOW, SNI

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 155
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Analisa harga satuan pekerjaan adalah beberapa metoda yang dilakukan untuk
mendapatkan nilai harga dari jenis-jenis satuan pekerjaan konstruksi yang telah
dibahas pada materi sebelumnya. Analisa harga satuan pekerjaan biasanya didasarkan
kepada beberapa ketentuan atau standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Di Indonesia yang menjadi acuan penyusunan analisa harga satuan pekerjaan
sebelum adanya Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam hal ini SNI–Pedoman Teknis–
Analisa Harga Satuan pekerjaan Bidang Gedung Cipta Karya  Perumahan, adalah BOW
(Burgerlijke Openbare Werken) adalah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang
ditetapkan oleh Dir. BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A pada jaman
pemerintahan Hindia Belanda. Walaupun tidak menutup kemungkinan sampai saat ini
ada yang menggunakan metode yang didasarkan pada BOW.
Setelah menentukan standar acuan yang digunakan pada penyusunan analisa
harga satuan pekerjaan konstruksi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data
harga satuan bahan dan alat dan harga satuan upah.

Gambar 9.1 Ilustrasi analisa harga satuan pekerjaan


Sumber: http:// tukangsaya.com,

DESAIN PEMODELAN DAN


156 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

A. Daftar Harga bahan-bahan bangunan


Yang dimaksud dengan harga satuan bahan adalah menghitung banyaknya/
volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya atau harga bahan (H. Bachtiar
Ibrahim; 1993).
Harga satuan bahan diperoleh dari survei harga bahan yang terdapat di sekitar
lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan, kemudian dikelompokan berdasarkan
jenis bahannya, misalnya; kelompok bahan alam, kelompok bahan logam,
kelompok bahan perekat, kelompok bahan sanitasi, kelompok bahan mekanilkal
dan elektrikal dan sebagainya.

Tabel 9.1 Daftar harga satuan bahan bangunan

Sumber: Dokumentasi pribadi

B. Daftar Upah Pekerja


Yang dimaksud dengan harga satuan upah adalah menghitung banyaknya/
volume masing-masing upah jenis keahlian tenaga kerja, serta besarnya biaya
atau harga upah (H. Bachtiar Ibrahim; 1993).
Harga satuan upah diperoleh dari survei harga upah yang terdapat di sekitar
lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan, kemudian dikelompokan berdasarkan
jenis keahlian tenaga kerja, misalnya; Mandor, Kepala tukang batu, Tukang batu,
Kepala tukang kayu, Tukang kayu, Kepala tukang besi, Tukang besi, Kepala tukang
cat, Tukang cat, Pekerja, Tukang gali dan sebagainya.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 157
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tabel 9.2 Daftar harga satuan upah

Sumber: Dokumentasi pribadi

C. Daftar Analisa
DAFTARANALISASTANDARNASIONALINDONESIA(SNI)
HARGA SATUAN PEKERJAAN
ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN

Tabel 9.3 Daftar Analisa Standar Nasional Indonesia (SNI)


SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan
Tenaga
0, 1000 Oh Pekerja Rp. -
-
0, 0500 Oh Mandor Rp. -
-
Jumlah (I) -
Overhead -
10 %
Total Jumlah -
SNI.01.2.6. 2 1 m¹ Pengukuran dan pemasangan bowplank
bahan
0, 0120 M³ Balok Kayu Kls. III Rp. -
-
0, 0200 Kg Paku Biasa 4-6 cm Rp. -
-
0, 0070 M³ Papan kayu kls. III Rp. -
-
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


158 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 1000 Oh Tukang kayu Rp. -
-
0, 1000 Oh Pekerja Rp. -
-
0, 0100 Oh Kepala tukang kayu Rp. -
-
0, 0050 Oh Mandor Rp. -
-
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Overhead -
10 %
Total Jumlah -

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN TANAH


SNI-02.2.6.1 1m3 Galian tanah biasa sedalam 1 meter
Tenaga
0, 7500 Oh Pekerja Rp. -
-
0, 0250 Oh Mandor Rp. -
-
Jumlah (I) -
OverHead 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.2.6.2 1m3 Galian tanah biasa sedalam 2 meter
Tenaga
0, 9000 Oh Pekerja Rp. -
-
0, 0450 Oh Mandor Rp. -
-
Jumlah (I) -
OverHead 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.2.6.9 1m3 Urugan kembali dihitung dari 1/ 3 kali dari Indeks pekerjaan galian

SNI-07.6.6.10 1m3 Memadatkan tanah


Tenaga
0, 5000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0130 Oh Mandor Rp. - -
0, 2500 Jam Sewa Stamper Rp. - -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 159
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Jumlah (I) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-07.6.6.11 1 m3 Urugan pasir
bahan
1,
2000 M³ Pasir urug Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0100 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI-07.6.6.11a 1 m3 Urugan tanah


bahan
1,
M³ Tanah urug biasa Rp. - -
2000
Jumlah (I) -
Tenaga
0,
Oh Oh Pekerja Rp. - -
3000
Mandor
0, Rp. - -
0100
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- 1 m3 Urugan Sirtu
07.6.6.12
bahan
1, Sirtu
2000 M³ Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0100 Oh Mandor Rp. - -

DESAIN PEMODELAN DAN


160 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
ANALISA BIAYA PEKERJAAN FONDASI BATU KALI
SNI-07.7.6.1 1m3 pasangan Fondasi Batu Kali 1 Pc: 3 Ps
bahan
1, 2000 M3
Batu kali Rp. - -
202, 0000 Kg
Portland Rp.
0, 4850 M³ - -
Cemen/ Rp.
PC @ 50
- -
kg Pasir
Pasang
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 5000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 6000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0600 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0750 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-07.7.6.2 1m3 pasangan Fondasi Batu Kali 1 Pc: 4 Ps
bahan
1, 2000 Bh Batu kali Rp. - -
163, 0000 Kg Portland Cemen/ PC Rp. - -
@ 50 kg
0, 5200 M³ Pasir Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 5000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 6000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0600 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0750 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 161
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI-07.7.6.3 1m3 pasangan Fondasi Batu Kali 1 Pc: 5 Ps


bahan

1, 2000 M3 Batu kali Rp. - -


136, 0000 Portland
0, 5440 Kg Cemen/ Rp. - -
M³ PC @ 50
Rp. - -
kg Pasir
Pasang
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 5000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 6000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0600 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0750 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI-07.7.6.9 1m3 pasangan batu kosong


bahan
1, 2000
M3 Batu kali Rp. - -
0, 4320
M³ pasir urug Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 7800 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3900 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0390 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0390 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II)
Jumlah (I) + (II)
Over head 10 %
Harga Satuan

DESAIN PEMODELAN DAN


162 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

ANALISA BIAYA PEKERJAAN DINDING

SNI- 1m2 pasangan bata merah tebal 1 bata. 1 Pc: 3 Ps


07.9.6.2
bahan

140, 0000 B h Batu bata klas I Rp. - -


K g
32, 9500 M³ Portland Cemen/ Rp. - -
PC @ 50 kg Pasir
0, 0910 Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 6000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0200 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0300 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head -
10 %
Harga Satuan -
SNI- 1m2 pasangan bata merah tebal ½ bata. 1 Pc: 3 Ps
07.9.6.8
bahan
70, 0000 Bh Batu bata klas I Rp. - -
14, 3700 Kg Portland Cemen/ PC @ 50 Rp. - -
kg
0, 0400 M³ Pasir Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0150 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head -
10 %
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 163
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI-07.9.6.10 1m2 pasangan bata merah tebal ½ bata. 1 Pc: 5 Ps

bahan
70, 0000 Bh Batu bata klas I Rp. - -
9, 6800 Kg Portland Rp. - -
M³ Cemen/ PC Rp. - -
0, 0450
@ 50 kg
Pasir Pasang
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0150 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satua n

SNI- 1m2 pasangan glass blok 1 Pc: 5 Ps


07.9.6.23a
bahan
25, 0000 Kaca glass blok Rp. - -
9, 6800 Bh Kg Portland Cemen/ Rp. - -
M³ PC @ 50 kg Pasir Rp. - -
0, 0450
Pasang
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 3000 Pekerja Tukang batu Rp. - -
0, 1000 Oh Oh Kepala tukang batu Rp. - -
Oh Oh Mandor Rp. - -
0, 0100
0, 0150 Rp. - -

Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head 10 -
%
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


164 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI- 1M2 pasangan Paving Blok


07.9.6.25a
bahan

0, 2000 Bh Pasir Pasang Rp. - -


Bh
50, 0000 Paving blok type Rp. - -
bata tebal 8 cm
Jumlah (I) -
Tenaga

0, 2500 O h Pekerja Tukang batu Rp. - -


O h
0, 2500 O h Kepala tukang batu Rp. - -
Oh Mandor
0, 0250 Rp. - -

0, 0250 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- 1 M' pasangan Saluran Buis beton 1/ 2 U 20 cm
07.9.6.26a

SNI-07.9.6.8 1, 5000 M2 Pas. Bata camp. 1 Pc: 3 Rp. - -


M3 Psr Urugan Pasir
SNI-07.6.6.11 0, 0250 Rp. - -
Bh Buis beton 1/ 2 U 20
Ls 1, 0000 Rp. - -
M2 Plesteran camp. 1 Pc: 3
SNI-07.10.6.3 2, 5000 Psr Rp. - -
Harga -
Satuan

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PLESTERAN

SNI- 1m2 Plesteran 1 Pc: 3 Ps tebal 15 mm.


07.10.6.3

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 165
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

bahan
7, Kg Portland Cemen/ PC @ 50 Rp. - -
7760 M³ kg Pasir Pasang
Rp. - -
0,
0230
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 2000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1500 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0150 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1m Plesteran 1 Pc: 5 Ps tebal 15 mm.
2

07.10.6.5
bahan
5, 1840 Kg Portland Cemen/ PC @ 50 Rp. - -
kg
0, 0260 M³ Pasir Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 2000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1500 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0150 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -

SNI- 1m2 Acian PC


07.10.6.27
bahan

3, 2500 Kg Portland Cemen/ PC @ Rp. - -


50 kg
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


166 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 1500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0080 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- 1m' Plesteran Benangan 1 Pc: 5 Ps tebal 15 mm.
07.10.6.28
bahan
5, 1840 Kg Portland Cemen/ PC @ Rp. - -
50 kg
0, 0260 M³ Pasir Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 4000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0300 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0200 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI- 1 m3 Membuat beton mutu f'c=7, 4 MPa (K 100)


07.8.6.4
bahan
230, 0000 Kg Portland Cemen/ PC @ 50 Rp. - -
kg
0, 6379 M³ Pasir Pasang Rp. - -
0, 7607 M³ Kerikil alam 2-3 cm Rp. - -
200, 0000 Ltr Air bersih Rp. - -
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 167
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
1, 2000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0200 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0600 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan
SNI- 1 m3 Membuat beton mutu f'c=7, 4 MPa (K 175)
07.8.6.5
bahan
326, 0000 Kg Portland Cemen/ PC @ 50 kg Rp. - -
0, 5430 M³ Pasir beton Rp. - -
0, 7620 M³ Kerikil alam 2-3 cm Rp. - -
215, 0000 Ltr Air bersih Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 6500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2750 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0280 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0830 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan

DESAIN PEMODELAN DAN


168 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON

SNI- 1 m3 Membuat beton mutu f'c=7, 4 MPa (K 200)


07.8.6.6
bahan
352, 0000 Kg Portland Cemen/ PC Rp. - -
@ 50 kg
0, 5220 M³ Pasir beton Rp. - -
0, 7640 M³ Kerikil alam 2-3 cm Rp. - -
215, 0000 Ltr Air bersih Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 6500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2750 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0280 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0830 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1 m Membuat beton mutu f'c=19, 3 MPa (K 225)
3

07.8.6.7
bahan
371, 0000 Kg Portland Cemen/ PC Rp. - -
@ 50 kg
0, 4986 M³ Pasir beton Rp. - -
0, 7756 M³ Kerikil pecah 2-3 cm Rp. - -
215, 0000 liter Air bersih Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 6500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2750 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0280 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0830 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 169
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI- 1 Kg Pembesian dengan besi polos


07.8.6.17a
bahan
1, 0500 Kg Besi beton Polos Rp. - -
0, 0150 Kg Kawat beton Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0245 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0245 Oh Tukang besi Rp. - -
0, 0025 Oh Kepala tukang besi Rp. - -
0, 0014 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1 m2 Pasang bekisting untuk fondasi
07.8.6.20
bahan
0, 0400 M³ Balok Kayu kls. III Rp. - -
0, 3000 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
0, 1000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2600 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0260 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0050 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -

SNI- 1 m2 Pasang bekisting untuk sloof


07.8.6.21
bahan
0, 0450 M³ Balok Kayu kls. III Rp. - -
0, 3000 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
0, 1000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


170 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2600 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0260 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0050 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- 1 m2 Pasang bekisting untuk sloof 2 x pakai
07.8.6.21a
bahan
0, 0225 M³ Balok Kayu kls. III Rp. - -
0, 1500 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
0, 0500 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1300 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0130 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0025 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI- 1 m2 Pasang bekisting untuk Kolom konstruksi


07.8.6.22

bahan
0, 0400 M³ Balok Kayu kls. III Rp. - -
0, 4000 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
0, 2000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
0, 0150 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
0, 3500 Lbr Triplek 9 mm (120X240) cm Rp. - -
2, 0000 Btg Dolken kayu galam Ø-8-10/ Rp. - -
4m
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 171
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 3000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3300 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0330 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0060 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan
SNI- 1 m2 Pasang bekisting untuk Kolom konstruksi 2 x pakai
07.8.6.22a
bahan
0, 0200 M³ Balok Kayu kls. III Rp. - -
0, 2000 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
0, 1000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
0, 0075 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
0, 1750 Lbr Triplek 9 mm (120X240) cm Rp. - -
1, 0000 Btg Dolken kayu galam Ø-8-10/ Rp. - -
4m
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1650 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0165 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0030 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan

DESAIN PEMODELAN DAN


172 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI- 1 m2 Pasang bekisting untuk balok


07.8.6.23
bahan
0, 0400 M³ Balok Kayu kls. III Rp. - -
0, 4000 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
0, 2000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
0, 0180 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
0, 3500 Lbr Triplek 9 mm Rp. - -
(120X240) cm
2, 0000 Btg Dolken kayu galam Rp. - -
Ø-8-10/ 4 m
. Jumlah (I) -
Tenaga
0, 3200 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3300 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0330 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0060 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) -
+ (II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan

SNI- 1 m2 Pasang bekisting untuk ring balok


07.8.6.23a
bahan
0, 0400 M³ Balok Kayu kls. Rp. - -
III
0, 4000 Kg Paku Biasa 3-5 Rp. - -
cm
0, 2000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 3200 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3300 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0330 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0060 Oh Mandor Rp. - -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 173
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-07.8.6.24 1 m2 Pasang bekisting untuk lantai
bahan
0, 0400 M³ Balok Kayu kls. Rp. - -
III
0, 4000 Kg Paku Biasa 3-5 Rp. - -
cm
0, 2000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
0, 0150 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
0, 3500 Lbr Triplek 9 mm Rp. - -
(120X240) cm
6, 0000 Btg Dolken kayu Rp. - -
galam Ø-8-10/
4m
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 6600 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3300 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0330 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0330 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-07.8.6.26 1 m Pasang bekisting untuk tangga
2

bahan
0, 0300 M³ Balok Kayu kls. Rp. - -
III
0, 4000 Kg Paku Biasa 3-5 Rp. - -
cm
0, 1500 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
0, 0150 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
0, 3500 Lbr Triplek 9 mm Rp. - -
(120X240) cm
2, 0000 Btg Dolken kayu Rp. - -
galam Ø-8-10/
4m
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


174 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 3200 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3300 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0330 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0060 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI-07.8.6.29 1 m3 Membuat beton foot pelat

No.Analis bahan M³ M2

SNI-07.8.6.5 1, 0000 Kg beton K. 175 Mpa bekisting Rp. - -

SNI-07.8.6.20 SNI- 5, 8889 Besi beton (Polos) Rp. - -


07.8.6.17a
140, 3639 Rp. - -

Jumlah -

SNI-07.8.6.29a 1 m3 Membuat sloof beton bertulang (15 x 20) cm

No.Analis bahan

SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -

SNI-07.8.6.21a 13, 3333 M2 bekisting sloof Rp. - -

SNI-07.8.6.17a 172, 5430 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

SNI-07.8.6.29b 1 m3 Membuat sloof beton bertulang (25 x 30) cm

No.Analis bahan

SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -

SNI-07.8.6.21a 8, 0000 M2 bekisting sloof Rp. - -

SNI-07.8.6.17a 115, 0287 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 175
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI-07.8.6.30a 1 m3 Membuat kolom beton bertulang (13 x 13) cm

No.Analis bahan

SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -

SNI-07.8.6.22a 15, 3846 M2 bekisting kolom Rp. - -

SNI-07.8.6.17a 238, 0889 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

SNI-07.8.6.30b 1 m3 Membuat kolom beton bertulang (35 x 50) cm

No.Analis bahan

SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -

SNI-07.8.6.22a 9, 7143 M2 bekisting kolom Rp. - -

SNI-07.8.6.17a 145, 0101 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

SNI-07.8.6.30c 1 m Membuat kolom beton bertulang (15 x 15) cm


3

No.Analis bahan

SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -

SNI-07.8.6.5 18, 4440 M2 bekisting kolom Rp. - -

SNI-07.8.6.17a 181, 5450 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

SNI-07.8.6.30d 1 m3 Membuat kolom beton bertulang (15 x 20) cm

No.Analis bahan

SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -

SNI-07.8.6.22a 17, 4560 M2 bekisting kolom Rp. - -

SNI-07.8.6.17a 175, 4350 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

SNI-07.8.6.30e 1 m3 Membuat kolom beton bertulang (20 x 20) cm

No.Analis bahan

SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -

SNI-07.8.6.22a 20, 0000 M2 bekisting kolom Rp. - -

SNI-07.8.6.17a 155, 2887 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

DESAIN PEMODELAN DAN


176 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI-07.8.6.30f 1 m3 Membuat kolom beton bertulang (25 x 25) cm

No.Analis bahan

SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -

SNI-07.8.6.22a 18, 2240 M2 bekisting kolom Rp. - -

SNI-07.8.6.17a 151, 6670 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

SNI-07.8.6.30g 1 m3 Membuat kolom beton bertulang (25 x 45) cm

No.Analis bahan

SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -

SNI-07.8.6.22a 18, 2240 M2 bekisting kolom Rp. - -

SNI-07.8.6.17a 189, 3670 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

SNI-07.8.6.31a 1 m Membuat balok beton bertulang (13 x 15) cm


3

No.Analis bahan

SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -

SNI-07.8.6.23a 18, 7179 M2 bekisting balok Rp. - -

SNI-07.8.6.17a 258, 5490 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

SNI-07.8.6.31a1 1 m3 Membuat balok beton bertulang (15 x 25) cm


No.Analis SNI- bahan M³ M2
07.8.6.5
1, 0000 Kg beton K. 175 Mpa Rp. - -
SNI-07.8.6.23a
SNI-07.8.6.17a 21, 3333 bekisting balok Besi beton Rp. - -
(Polos)
192, 7880 Rp. - -
Jumlah -
SNI-07.8.6.31b 1 m3 Membuat balok beton bertulang (15 x 20) cm
No.Analis bahan
SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -
SNI-07.8.6.23a 16, 6667 M2 bekisting balok Rp. - -
SNI-07.8.6.17a 188, 6470 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -

Jumlah -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 177
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI- 1 m3 Membuat balok beton bertulang (20 x 30) cm


07.8.6.31c
No.Analis bahan
SNI- 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -
07.8.6.5
SNI- 10, 2556 M2 bekisting balok Rp. - -
07.8.6.23
SNI- 170, 2424 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -
07.8.6.17a
Jumlah -
SNI- 1 m3 Membuat balok beton bertulang (25 x 35) cm
07.8.6.31d
No.Analis bahan
SNI- 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -
07.8.6.5
SNI- 11, 7143 M2 bekisting balok Rp. - -
07.8.6.23
SNI- 123, 0478 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -
07.8.6.17a
Jumlah -

SNI- 1 m3 Membuat balok beton bertulang (30 x 50) cm


07.8.6.31d1
No.Analis bahan M³
SNI-07.8.6.7 M2
1, 0000 beton K. 225 Mpa Rp. - -
SNI- Kg
07.8.6.23 10, 6667 bekisting balok Besi beton (Polos) Rp. - -
SNI-
07.8.6.17a 161, 9604 Rp. - -
Jumlah -
SNI- 1 m3 Membuat anak tangga beton bertulang (20 x 30) cm
07.8.6.31e
No.Analis bahan
SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -
SNI- 8, 0000 M2 bekisting tangga Rp. - -
07.8.6.26
SNI- 77, 0281 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -
07.8.6.17a
Jumlah -

DESAIN PEMODELAN DAN


178 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI- 1 m3 Membuat ring balok beton bertulang (15 x 25) cm


07.8.6.36a
No.Analis bahan
SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -
SNI- 18, 3333 M2 bekisting ring balok Rp. - -
07.8.6.23a
SNI- 205, 1345 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -
07.8.6.17a
Jumlah -
SNI- 1 m3 Membuat pelat beton bertulang tebal 12 cm
07.8.6.36d
No.Analis bahan
SNI-07.8.6.7 1, 0000 M³ beton K. 225 Mpa Rp. - -
SNI- 9, 3333 M2 bekisting tangga Rp. - -
07.8.6.26
SNI- 164, 3267 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -
07.8.6.17a
Jumlah -
SNI- 1 m3 Membuat pelat beton bertulang tebal 10 cm
07.8.6.36d1
No.Analis bahan
SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -
SNI- 11, 0000 M2 bekisting tangga Rp. - -
07.8.6.26
SNI- 110, 4275 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -
07.8.6.17a
Jumlah -

SNI-07.8.6.36e 1 m3 Membuat meja beton bertulang tebal 8 cm


No.Analis bahan
SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -
SNI-07.8.6.26 9, 0000 M2 bekisting tangga Rp. - -
SNI-07.8.6.17a 138, 0344 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -
Jumlah -
SNI-07.8.6.36f 1 m3 Membuat sunscreen beton bertulang tebal 8 cm
No.Analis bahan
SNI-07.8.6.5 1, 0000 M³ beton K. 175 Mpa Rp. - -
SNI-07.8.6.24 9, 5000 M2 bekisting lantai Rp. - -
SNI-07.8.6.17a 138, 0344 Kg Besi beton (Polos) Rp. - -
Jumlah -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 179
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI-02.7.6.44 1 m³ Membuat tangga beton bertulang (200 kg besi + begisting)


bahan
0, 2500 M³ Balok Kayu kls. III Rp. - -
3, 0000 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
1, 2000 Ltr Minyak bekisting Rp. - -
200, 0000 Kg Besi beton Polos Rp. - -
3, 0000 Kg Kawat beton Rp. - -
323, 0000 Kg Portland Cemen/ PC Rp. - -
@ 50 kg
0, 5200 Lbr Pasir beton Rp. - -
0, 7800 M³ Kerikil pecah 2-3 Rp. - -
cm
0, 1040 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
2, 5000 Lbr Triplek 9 mm Rp. - -
(120X240) cm
14, 0000 Lbr Dolken kayu galam Rp. - -
Ø-8-10/ 4 m
Jumlah (I) -
Tenaga
5, 6000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3500 Oh Tukang batu Rp. - -
2, 3000 Oh Tukang kayu Rp. - -
1, 4000 Oh Tukang besi Rp. - -
0, 4050 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 2020 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEK. KAYU KAP, KUSEN, DAUN PINTU KAYU DAN LANGIT-
LANGIT

SNI- 1m3 Pasang kusen pintu dan jendela kayu kls I


07.11.6.2
bahan
1, 1000 M³ Balok Kayu kls. I Rp. - -
1, 2500 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
1, 0000 Kg Lem kayu Rp. - -
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


180 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
6, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
20, 0000 Oh Tukang kayu Rp. - -
2, 0000 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 3000 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI-07.11.6.2a 1m3 Pasang kusen pintu dan jendela kayu kls II


bahan
1, 1000 m³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
1, 2500 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
1, 0000 Kg Lem kayu Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
6, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
20, 0000 Oh Tukang kayu Rp. - -
2, 0000 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 3000 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI-07.11.6.5 1m Pasang daun pintu panel kayu kls I
2

bahan
0, 0400 m³ Papan Kayu kls. I Rp. - -
0, 5000 Kg Lem kayu Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
2, 5000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 2500 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0500 Oh Mandor Rp. - -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 181
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan
SNI-07.11.6.5a 1m Pasang daun pintu panel KM Lapis Formika kayu kls II
2

bahan
0, 0250 m³ Papan Kayu kls. II Rp. - -
0, 0300 Kg Paku Biasa 1-3 cm Rp. - -
0, 8000 Kg Lem kayu Rp. - -
0, 5000 Lbr Formika putih 120 x Rp. - -
240
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
2, 5000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 2500 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0500 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head -
10 %
Harga -
Satuan

SNI- 1m2 Pasang daun pintu panel kayu kls II


07.11.6.5b
bahan
0, 0400 M³ Papan Kayu kls. II Rp. - -
0, 5000 Kg Lem kayu Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
2, 5000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 2500 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0500 Oh Mandor Rp. - -

DESAIN PEMODELAN DAN


182 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -

SNI- 1m2 Pasang Daun Jendela Kaca Klas II


07.11.6.6

bahan
0, 0240 M³ Papan Kayu Kls. II Rp. - -
Kg Lem kayu
0, 3000 Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 8000 Oh Pekerja Rp. - -
2, 0000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 2000 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0400 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1m' Memasang jalusi kayu kls II
07.11.6.6a
bahan
0, 0600 M³ Papan Kayu kls. II Rp. - -
0, 1500 Kg Paku Biasa 1-3 cm Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 5000 Oh Pekerja Rp. - -
2, 0000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 2000 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0250 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 183
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI- 1m3 Memasang Kontruksi Kuda-kuda Konsol Kayu Klas II


07.11.6.13
bahan
1, 1000 M³ Balok Kayu Kls. II Rp. - -
15, 0000 Kg Besi Strip Tebal 4 mm Rp. - -
5, 6000 Kg Paku Biasa 7-12 cm Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
4, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
12, 0000 Oh Tukang kayu Rp. - -
1, 2000 Oh Kepala tukang kayu
Rp. - -
0, 2000 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1m3 Memasang Kontruksi Gordeng Kayu Klas II
07.11.6.15
bahan
1, 1000 M³ Balok Kayu Kls. II Rp. - -
15, 0000 Kg Besi Strip Tebal 4 mm Rp. - -
3, 0000 Kg Paku Biasa 7-12 cm Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
2, 4000 Oh Pekerja Rp. - -
7, 2000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 7200 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 1200 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -

SNI- 1m2 Memasang Rangka Usuk/ Reng Kayu Klas II


07.11.6.16
bahan

kaso-kaso 0, 0140 M ³ Balok Kayu Kls. II Balok Rp. - -


4/ 6 cm M ³ Kayu Kls. II Paku Biasa 5-7
reng 3/ 4 0, 0060 Kg cm Rp. - -
cm
0, 2500 Rp. - -

DESAIN PEMODELAN DAN


184 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0050 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI- 1m' Pasang Talang Datar Seng BJLS 30


07.11.6.18
bahan
1, 0000 M' Seng Pelat Rp. - -
0, 0150 Kg Paku Biasa 3-5 cm Rp. - -
0, 0190 M3 Papan Kayu Kls. II Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0400 Oh Pekerja Rp. - -
0, 4000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0250 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0013 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1m2 Pasang Rangka Langit-Langit (60 x 60) cm, Kayu Klas II
07.11.6.20
bahan
0, 0163 M³ Balok Kayu kls. II Rp. - -
0, 2500 Kg Paku Biasa 7-12 cm Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 2000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 3000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0300 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0130 Oh Mandor Rp. - -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 185
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI- 1m' Memasang Listplank Ukuran (3 x 30) cm, Kayu Klas II
07.11.6.22
bahan
0, 0110 M³ Papan Kayu kls. II Rp. - -
0, 0500 Kg Paku Biasa 5-7 cm Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0200 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0050 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -

SNI- 1m2 Pasang dinding pemisah Plywood rangkap, rangka kayu klas II
07.11.6.25
bahan
0, 0280 Rp. - -
M³ Balok Kayu kls. II Paku Rp. - -
0, 1500
K g Biasa 5-7 cm
0, 8600 Rp. - -
Lbr Triplek 3, 5 mm
0, 5600 Rp. - -
Kg (120X240) cm
Lem kayu
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 2000 Pekerja Tukang kayu Rp. - -
O h Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 6000
O h Mandor
0, 0600 Rp. - -
O h
0, 0100 Rp. - -
Oh
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


186 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI- 1m2 Pas. Atap genteng pejaten local


02.08.6.35
bahan

24, 0000 Bh Genteng Pejaten lokal Rp. - -


Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1500 Pekerja Tukang kayu Rp. - -
O h Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0750
O h Mandor
0, 0080 Rp. - -
O h
0, 0080 Rp. - -
Oh
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI-02.8.6.36 1 m' Pasang bubungan genteng pejaten local


bahan

5, 0000 B h Bubungan genteng Rp. - -


K g pejaten lokal
8, 0000 M3 Portland Cemen/ PC Rp. - -
@ 50 kg Rp. - -
0, 0320
Pasir Pasang
Jumlah (I) -
Tenaga

0, 4000 O h Pekerja Tukang Kayu Rp. - -


O h
0, 2000 O h Kepala tukang batu Rp. - -
Oh Mandor
0, 0200 Rp. - -

0, 0200 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 187
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI-07.13.6.5 1m2 Pasang Plafon Calsiboard 3, 5mm uk. (120 x 240) cm.
bahan

0, 3750 Lbr Calsiboard 120 x Rp. - -


Kg 240 x 3, 5 mm
0, 0300 Rp. - -
Paku Biasa 3-5 cm
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0700 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0040 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN LANGIT-LANGIT


SNI- 1 m' List gypsum
07.13.6.9d
bahan
1, 0500 M' List Gypsum type Rp. - -
C7
1, 0000 - bahan Tam Rp. - -
bahan (10% x
bahan)
0, 0100 Kg Paku Biasa 1-3 Rp. - -
cm
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0600 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0600 Oh Tukang Kayu Rp. - -
0, 0060 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0030 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


188 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI- 1 m' List Langit-Langit Kayu Profil


07.13.6.9e
bahan
1, 0500 M' List Kayu Profil/ Rp. - -
list plafond 1 x
3x4
0, 0100 Kg Paku Biasa 1-3 Rp. - -
cm
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0500 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0500 Oh Tukang Kayu Rp. - -
0, 0050 Oh Kepala tukang Rp. - -
kayu
0, 0030 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-07.13.6.6 1 m2 Langit-langit lamber sering kayu, tebal 9 mm
bahan
0, 0150 M3 Papan Kayu kls. I Rp. -
0, 0100 Kg Paku Biasa 1-3 Rp. -
cm
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 6000 Oh Pekerja Rp. -
0, 8000 Oh Tukang Kayu Rp. -
0, 0800 Oh Kepala tukang Rp. -
kayu
0, 0300 Oh Mandor Rp. -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 189
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN SANITASI


SNI-02.10.6.2 Memasang 1 buah kloset jongkok porselen
bahan
1, 0000 Bh Kloset Jongkok porselin Rp. - -
6, 0000 Kg Portland Cemen/ PC @ Rp. - -
50 kg
0, 0100 M3 Pasir Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
1, 5000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 1500 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 1600 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.10.6.4 Memasang 1 buah Urinoir
bahan
1, 0000 Bh Urinoir porselin (KW 1) Rp. - -
0, 3000 - Perlengkapan Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 0000 Oh Pekerja Rp. - -
1, 0000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 1000 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 1000 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.10.6.5 Memasang 1 buah wastafle
bahan
1, 0000 Bh Wastafel (KW 1) Rp. - -
0, 1200 - Perlengkapan Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 2000 Oh Pekerja Rp. - -
1, 4500 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 1500 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 1000 Oh Mandor Rp. - -

DESAIN PEMODELAN DAN


190 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 buah pintu fiberglass
02.10.6.5a
bahan
1, 0000 Bh Pintu fiberglass Rp. - -
0, 1200 - Perlengkapan Rp. - -
6, 0000 Kg Portland Cemen/ PC @ Rp. - -
50 kg
0, 0100 M3 Pasir Pasang Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 2000 Oh Pekerja Rp. - -
1, 4500 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 1500 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 1000 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI-02.10.6.1 Memasang 1 buah kloset duduk


bahan
Kloset Duduk (KW I)
1, 0000 Bh Rp. - -
Perlengkapan (6%)
Kg
0, 0600 harga kloset Rp. - -
Jumlah (I)
-
Tenaga

1, 0000 O h Pekerja Tukang batu Rp. - -


O h
1, 5000 O h Kepala tukang batu Rp. - -
Oh Mandor
0, 1500 Rp. - -

0, 1600 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 191
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI-02.10.6.7 Memasang 1 buah bak mandi fibreglass volume 0, 5 m3


bahan

1, 0000 Bh Bak Mandi Fibreglass Rp. - -


volume 0, 5 m3
Jumlah (I) -
Tenaga
1, 8000 Oh Pekerja Rp. - -
2, 7000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 5400 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 1100 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.10.6.8 Memasang 1 bak cuci air logam
bahan

1, 0000 Bh Bak Cuci Piring Rp. - -


(Logam)
Jumlah (I) -
Tenaga

0, 5000 Oh Pekerja Rp. - -


0, 0500 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0050 Oh Kepala tukang batuRp. - -
0, 0100 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 m' pipa PVC Tipe AW diameter ½"
02.10.6.25
bahan
1, 2000 M' Pipa PVC dia 1/ 2" Rp. - -
0, 3500 - Perlengkapan Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0360 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0600 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0060 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0018 Oh Mandor Rp. - -

DESAIN PEMODELAN DAN


192 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 m' pipa PVC Tipe AW diameter 3"
02.10.6.31
bahan
1, 2000 M' Pipa PVC dia 3" Rp. - -
0, 3500 - Perlengkapan Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0810 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1350 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0135 Oh Kepala tukang batuRp. - -
0, 0041 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 m' pipa PVC Tipe AW diameter 2"
02.10.6.32
bahan
1, 2000 M' Pipa PVC dia 2" Rp. - -
0, 3500 - Perlengkapan Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0810 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1350 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0135 Oh Kepala tukang batuRp. - -
0, 0041 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 m' pipa PVC diameter 3/ 4"
02.10.6.20
bahan

1, 2000 M' Pipa PVC dia 3/ 4" Rp. - -


Perlengkapan
0, 3500 - Rp. - -
Jumlah (I)
-

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 193
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 0540 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0900 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0090 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0027 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 Bh kran air
02.10.6.35
bahan
1, 0000 Bh Kran air biasa Rp. - -
0, 0250 Bh Seal tape Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0100 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0005 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- Memasang 1 Bh Avour
02.10.6.36
bahan

1, 0000 Bh Saringan air plastik Rp. - -


Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0100 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang batu Rp. - -
0, 0005 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


194 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM


SNI-07.14.6.1 1 Kg Pabrication besi profil
bahan

1, 1500 Kg Besi profil Rp. - -


Jumlah (I)
-
Tenaga
0, 0600 Oh Kepala tukang las Rp. - -
0, 0600 Oh Tukang Las Rp. - -
0, 0600 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0030 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- 1 Kg Pabrication besi pelat
07.14.6.1a
bahan

1, 1500 Kg Besi Strip Tebal 4 mm Rp. - -


Jumlah (I)
-
Tenaga
0, 0600 Oh Kepala tukang las Rp. - -
0, 0600 Oh Tukang Las Rp. - -
0, 0600 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0030 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
SNI-02.12.6.1 Pasang kunci tanam
bahan

1, 0000 Bh Kunci pintu mutu Rp. - -


menengah
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 195
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 0600 Oh Pekerja Rp. - -
0, 6000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0600 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0030 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.12.6.5 Pasang engsel pintu
bahan

1, 0000 Bh Engsel pintu mutu Rp. - -


tinggi
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0150 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1500 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0150 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0008 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI-02.10.6.6 Pasang engsel jendela
bahan

1, 0000 Bh Engsel jendela mutu Rp. - -


tinggi
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0100 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0005 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI-02.12.6.9 Pasang kait angin

DESAIN PEMODELAN DAN


196 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

bahan

1, 0000 Bh Kait angin besar Rp. - -


Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0150 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1500 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0150 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0008 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI-02.12.6.7 Pasang grendel jendela
bahan

1, 0000 Bh Grendel kecil Rp. - -


Jumlah (I)
-
Tenaga
0, 0200 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0200 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0100 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI-02.12.6.11 Pasang grendel Pintu/ Expanolet
bahan

1, 0000 Unit Expagnolet Rp. - -


Jumlah (I)
-

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 197
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 0200 Oh Pekerja Rp. - -
0, 2000 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0200 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0010 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + -
(II)
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI-02.12.6.16 1 m2 Pasang Kaca tebal 3 mm
bahan

1, 1000 M² Kaca polos 3 mm Rp. - -


(Bening)
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0150 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1500 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0150 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0008 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 -
%
Harga Satuan -
SNI-02.12.6.17 1 m Pasang Kaca tebal 5 mm
2

bahan

1, 1000 M² Kaca polos 5 mm Rp. - -


(Bening)
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


198 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 0150 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1500 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0150 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0008 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.12.6.18 1 m Pasang Kaca tebal 8 mm
2

bahan

1, 1000 M² Kaca polos 8 mm Rp. - -


(Bening)
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0150 Oh Pekerja Rp. - -
0, 1500 Oh Tukang kayu Rp. - -
0, 0150 Oh Kepala tukang kayu Rp. - -
0, 0008 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

SNI- 1 m2 Pasang lantai keramik KW menengah (polos) ukuran 30 x 30


07.12.6.34 cm
bahan
Keramik Lantai putih klas
1, 0500 M2 Rp. - -
menengah (30x30)
8, 1900 K g Portland Cemen/ PC @ 50 Rp. - -
M ³ kg Pasir Pasang
0, 0450 Kg Rp. - -
Semen Warna butiran
1, 6200 halus Rp. - -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 199
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Jumlah (I)
-
Tenaga

0, 6200 O h Pekerja Tukang batu Rp. - -


O h
0, 3500 O h Kepala tukang batu Rp. - -
Oh Mandor
0, 0350 Rp. - -

0, 0300 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI- 1 m2 Pasang lantai keramik KW menengah (polos) ukuran 30 x 30 cm


07.12.6.34
bahan
Keramik Lantai
1, 0500 M2 Rp. - -
putih klas
8, 1900 K g menengah Rp. - -
M ³ (30x30)
0, 0450 Kg Portland Cemen/ Rp. - -
PC @ 50 kg Pasir
1, 6200 Pasang Rp. - -

Semen Warna
butiran halus
Jumlah (I)
-
Tenaga

0, 6200 O h Pekerja Tukang Rp. - -


O h batu
0, 3500 O h Rp. - -
Oh Kepala tukang
0, 0350 batu Rp. - -

0, 0300 Mandor Rp. - -


Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


200 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

SNI- 1 m' Pasang List keramik ukuran (10 x 40) cm


07.12.6.53
bahan
2, 2648 Bh Keramik Dinding Rp. - -
warna klas
mengengah (20/
25)
1, 2400 Kg Portland Cemen/ Rp. - -
PC @ 50 kg
0, 0030 M³ Pasir Pasang Rp. - -
0, 1000 Kg Semen Warna - -
butiran halus
Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0900 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0900 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0090 Oh Kepala tukang Rp. - -
batu
0, 0050 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI- 1 m2 Pasang Dinding keramik kw menengah (motif) ukuran 20 x 25
07.12.6.54 cm
bahan
1, 0500 M2 Keramik Dinding Rp. - -
warna klas
mengengah (20/
25)
9, 3000 Kg Portland Cemen/ Rp. - -
PC @ 50 kg
0, 0180 M³ Pasir Pasang Rp. - -
1, 9400 Kg Semen Warna Rp. - -
butiran halus
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 201
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 6000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 4500 Oh Tukang batu Rp. - -
0, 0450 Oh Kepala tukang Rp. - -
batu
0, 0300 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

SNI- 1 m2 Pasang Dinding Batu Tempel Candi


07.12.6.54.a
bahan
Batu tempel
1, 0500 M2 Rp. - -
Portland Cemen/ PC @
9, 3000 K g 50 kg Pasir Pasang Rp. - -
M ³
0, 0180 Semen Warna butiran Rp. - -
Kg
halus
1, 9400 Rp. - -
Jumlah (I) -
Tenaga

0, 6000 O h Pekerja Tukang batu Rp. - -


O h
0, 4500 O h Kepala tukang batu Rp. - -
Oh Mandor
0, 0450 Rp. - -

0, 0300 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -

DESAIN PEMODELAN DAN


202 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PENGECATAN


SNI-02.14.6.14 1 m2 Pengecatan tembok baru
bahan

0, 1000 K g Plamir tembok Rp. - -


K g Cat Tembok Dasarklasbiasa Rp.
0, 1000 Kg - -

0, 2600 Cat Tembok Rp. - -


Penutup klas biasa
Jumlah (I) -
Tenaga

0, 0200 O h Pekerja Tukang cat Rp. - -


O h
0, 0630 O h Kepala tukang cat Rp. - -
Oh Mandor
0, 0063 Rp. - -

0, 0025 Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.14.6.9 1 m2 cat bidang kayu baru (1 lps plamir), 1 lps cat dasar, 3 lps
cat penutup
bahan
0, 2000 Kg Meni kayu Rp. - -
0, 1500 Kg Plamir kayu Rp. - -
0, 3500 Kg Cat kayu mutu Rp. - -
menengah
Tenaga Jumlah (I) -
0, 0700 OH Pekerja Rp. - -
0, 1050 OH Tukang cat Rp. - -
0, 0040 OH Kepala tukang cat Rp. - -
0, 0025 OH Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.14.6.10 1 m2 Water Proff 1 lapis dasar, 1 Lapis Penutup
bahan
DASAR 0, 1000 Kg Aqua Proff Rp. - -
PENUTUP 0, 2600 Kg Aqua Proff Rp. - -
Jumlah (I) -

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 203
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
0, 0200 OH Pekerja Rp. - -
0, 0630 OH Tukang cat Rp. - -
0, 0063 OH Kepala tukang cat Rp. - -
0, 0025 OH Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.14.6.11 1 m2 Pengecatan permukaan besi
bahan

0, 3000 Kg Cat besi anti karat Rp. - -


Jumlah (I) -
Tenaga
0, 0600 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0600 Oh Tukang cat Rp. - -
0, 0120 Oh Kepala tukang cat
Rp. - -
0, 0060 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
SNI-02.14.6.12 1 m2 Pelaburan bidang kayu dengan cat residu dan teer
bahan

0, 3500 Ltr Teer Rp. - -


Jumlah (I) -
Tenaga
0, 1000 Oh Pekerja Rp. - -
0, 0060 Oh Mandor Rp. - -
Jumlah (II) -
Jumlah (I) + (II) -
Over head 10 % -
Harga Satuan -
Sumber: Lampiran peraturan Menteri PUPR No.: 28/ PRT/ M/ 2016 Tentang Analisis Harga Satuan pekerjaan Bidang
pekerjaan Umum.

D. Analisa harga satuan upah pekerja


Analisa harga satuan upah adalah menghitung banyaknya tenaga yang
diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutukan untuk pekerjaan tersebut.
Dalam analisa SNI-07.7.6.1, indeks tenaga kerja untuk 1m3 pasangan batu
kali adalah sebagai berikut:

DESAIN PEMODELAN DAN


204 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

1, 500 Pekerja
0, 600 Tukang batu
0, 060 Kepala tukang batu
0, 075 Mandor

Jika harga satuan upah kita masukan ke dalam analisa SNI-07.7.6.1, maka
upah tenaga kerja menjadi:
1, 500 Pekerja @ Rp. 80.000,-= Rp. 120.000,-
0, 600 Tukang batu @ Rp. 100.000,-= Rp. 60.000,-
0, 060 Kepala tukang batu @ Rp. 120.000,-= Rp. 7.200,-
0, 075 Mandor @ Rp. 130.000,-= Rp. 9.750,-
Upah = Rp. 196.950,-

Dari uraian atas terlihat dengan jelas, bahwa yang dimaksud dengan upah
adalah jumlah tenaga kerja + biaya yang dibutukan untuk 1m3 pekerjaan pasangan
batu kali.
Untuk memperjelas perhitungannya, maka persamaan (analisa SNI-07.7.6.1)
di atas kita asumsikan untuk pekerjaan pasangan batu kali dengan volume
pekerjaan 100m3, maka persamaannya menjadi:

100 x 1, 500 = 150 orang pekerja


100 x 0, 600 = 60 orang Tukang batu
100 x 0, 060 = 6 orang Kepala tukang batu
100 x 0, 075 = 7, 5 orang Mandor

Dengan demikian, maka biaya upah yang dibutuhkan untuk pekerjaan


100m3 pasangan batu kali adalah 100m3 x Rp. 196.950,-= Rp. 19.695.000,-dan
untuk pekerjaan 1m3 adalah Rp. 19.695.000,-/ 100 = Rp. 196.950,-.
Penjelasan:
1. Untuk 1 orang tenaga kepala tukang batu harus mengepalai tukang batu
sebanyak 0, 6/ 0, 06 = 10 orang tenaga tukang batu.
2. Untuk 1 orang tenaga mandor harus mengepalai sebanyak 1, 5/ 0, 6 = 2, 5
orang tenaga kepala tukang batu.

E. Analisa harga satuan bahan


Analisa harga satuan bahan adalah menghitung banyaknya/ volume dari
masing-masing bahan serta besarnya biaya yang dibutuhkan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 205
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 9.2 Ilustrasi bahan bangunan


Sumber: https// www.comcekharga bahan. com

Analisa SNI-07.7.6.1 untuk pekerjaan pasangan batu kali dengan komposisi


adukan 1 PC: 3 Pasir, diperlukan:
1, 2 m3 Batu kali @ Rp. 212.000,-= Rp. 254.400,-
202 Kg Portland Cemen/ PC @ 50Kg = 4, 04 zak @ Rp. 65.000,- = Rp. 262.600,-
0, 485 m3 Pasir Pasang @ Rp. 180.200,-= Rp. 87.397,-
Jumlah Rp. 604.397,-

Dengan demikian, maka biaya bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan 1m3
pasangan batu kali dengan komposisi adukan 1 PC: 3 Pasir adalah Rp. 604.397,-.

F. Analisa harga satuan pekerjaan


Sebagaimana yang telah dibahas terdahulu bahwa analisa harga satuan
pekerjaan adalah ketentuan umum yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Dir.
BOW tanggal 28 Pebruari 1921 Nomor. 5372 A maupun dengan SNI.
Dalam analisis BOW telah ditetapkan angka (indek) jumlah tenaga dan bahan
untuk satu satuan pekerjaan.
Di bawah ini diberikan skema Harga Satuan pekerjaan :

DESAIN PEMODELAN DAN


206 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

HARGA SATUAN PEKERJAAN = BAHAN + UPAH


Gambar 9.3: Ilustrasi Skema Harga Satuan pekerjaan
Sumber: Rencana dan Estimate Real of cost (H. Bachtiar Ibrahim, 1993)

Pada bahasan sebelumnya kita telah mengaplikasikan konsep analisis ini


pada pekerjaan pasangan fondasi batu kali dengan komposisi campuran 1 PC: 3
Pasir dengan kode SNI-07.7.6.1

Tabel 9.4 Analisa Harga Satuan pekerjaan pasangan batu kali


SNI-07.7.6.1 1m3 pasangan Fondasi Batu Kali 1 Pc: 3 Ps
bahan

1, 2000 M3 Batu kali Rp. 180.000,- Rp. 254.400,-

202, Kg Portland Cemen/ Rp. 1.300,- Rp. 262.600,-


0000 M³ PC@50 kg/ 4, 04
zak Rp. 212.000,- Rp. 87.397,-
0, 4850
Pasir Pasang
Jumlah (I) Rp. 604.397,--

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 207
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Tenaga
1, 5000 Oh Pekerja Rp. 80.000,- - Rp.
120.000,-
0, 6000 Oh Tukang batu Rp. 100.000,- - Rp. 60.000,-
0, 0600 Oh Kepala tukang Rp. 120.000,- - Rp. 7.200,-
batu
0, 0750 Oh Mandor Rp. 130.000,- - Rp. 9.750,-
Jumlah (II) Rp. 196.950,-
Jumlah (I) + (II) Rp. 801.347,-
Over head 10 % Rp. 80.134, 70
Harga Satuan Rp. 881.481,
70
Sumber: Dokumentasi pribadi

CAKRAWALA

Analisa harga satuan pekerjaan untuk saat ini dikerjakan dengan menggunakan
aplikasi perangkat lunak. Perangkat lunak yang biasa digunakan dalam melakukan
analisa harga satuan pekerjaan adalah Microsoft Exel.

Gambar 9.4 Ilustrasi Analisa Harga Satuan pekerjaan dengan


Sumber: Dokumentasi pribadi

DESAIN PEMODELAN DAN


208 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai


Analisa Harga Satuan pekerjaan para peserta didik sekalian
dapat mempelajari secara mandiri di internet. Salah satu
website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah
wawasan dan pemahaman kalian tentang Analisa Harga
Satuan pekerjaan adalah sebagai berikut:
https:// scholar.google.com/ scholar?hl=en&as_
sdt=0%2C5&q=analisa+harga+satuan+ pekerjaan
&btnG=

RANGKUMAN

Menganalisis Harga Satuan pekerjaan menurut SNI


Judul Kegiatan :

Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok


1) Peserta didik dapat menjelaskan metode analisa harga
satuan menurut SNI dengan benar. (KD 3)
Tujuan Kegiatan :
2) Peserta didik dapat mengidentifikasi metode analisa
harga satuan menurut SNI dengan benar.(KD 4)

Langkah Kegiatan:
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu untuk mengerjakan kegiatan
berikut ini!
Ketua Kelompok:.. ....................
Nama Anggota :.. .............................. ...............................................................................
................................
2. Perhatikan analisa harga satuan untuk pekerjaan 1m2 pasangan bata merah
tebal ½ bata dengan campuran speci 1PC: 3 Pasir

Tabel 9.5 Analisa Harga Satuan pekerjaan 1m2 pasangan bata merah tebal ½ bata. 1 PC: 3 Pasir
Sumber: Dokumentasi pribadi

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 209
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

RANGKUMAN

3. Diskusikan bersama kelompok mu mengenai satuan dan angka indeks atau


koefisien pada item pekerjaan 1m2 pasangan bata merah tebal ½ bata.1 PC:
3 Pasir tersebut di atas!
Satuan : …………………………………………………………………………….
Angka Indeks: …………………………………………………………………………….
Harga Satuan: …………………………………………………………………………….
Jumlah Harga: …………………………………………………………………………….
4. Carilah dokumen analisa harga satuan berdasarkan SNI yang terbaru!
5. Lakukan obsevasi mengenai harga satuan berdasarkan SNI yang terbaru
untuk beberapa jenis pekerjaan, baik untuk gedung, jalan atau jembatan!
Tabel 9.6 Lembar Observasi

Sumber: Dokumentasi pribadi

6. Buatlah file presentasi hasil observasi mu dan presentasikan di depan kelas!


7. Simpulkan hasil pekerjaan yang telah kamu lakukan pada kegiatan ini
dengan rapi!
Kesimpulan:.. .....................................................................................

TUGAS MANDIRI

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menganalisa harga satuan


pekerjaan adalah :
1. Mencari data harga satuan bahan;
2. Menganalisis harga satuan bahan;
3. Mencari data harga satuan upah; dan
4. Menganalisis harga satuan upah.
Setelah data-data tersebut didapat, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan analisa harga satuan pekerjaan, dengan dasar analisa bisa
menggunakan BOW atau SNI.

DESAIN PEMODELAN DAN


210 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. Sebuah pekerjaan pemasangan 1 m3 batu kosong (anstamping)
membutuhkan biaya material berupa batu belah dan pasir urug sebesar Rp.
296.160,-sedangkan biaya upah berupa pekerja, tukang batu, kepala tukang
dan mandor sebesar Rp. 61.503,-. pekerjaan ini tidak membutuhkan peralatan
khusus sehingga dianggap tidak ada biaya untuk peralatan. berdasarkan kasus
di atas, berapa harga total untuk pekerjaan tersebut?
2. Ramdhan sedang mempelajari analisa harga satuan pekerjaan konstruksi,
salahsatunya yaitu tentang perhitungan harga bahan atau material. Apa yang
dimaksud dengan analisa harga satuan bahan ?
3. Sebuah proyek pembangunan apartemen direncanakan anggaran biayanya
menggunakan metode analisa harga satuan menurut SNI. Bagaimana cara
mendapatkan analisa harga total?
4. Beberapa jenis pekerjaan tidak membutuhkan biaya sewa peralatan, sehingga
tidak membutuhkan biaya peralatan pada jenis-jenis pekerjaan tertentu.
Berikan contoh pekerjaan yang tidak membutuhkan biaya peralatan!
5. Analisa harga satuan pekerjaan baik menurut SNI ataupun BOW memeliki
cara perhitungan yang sama, namun pada angka indeks atau koefisiennya
mempunyai perbedaan. yang membedakan dari keduanya adalah?

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang
pengertian, jenis, metode dan manfaat serta menyajikan analisa harga satuan
pekerjaan. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang
menurut peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman
maupun guru, supaya pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab
selanjutnya karena saling keterkaitan, agar peserta didik lebih siap memasuki
dunia kerja yang sesungguhnya.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 211
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

BAB
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN
X
BAB X PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat menerapkan


perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi gedung, jalan dan jembatan. Dan
diharapkan siswa juda mampu menghutung volume pekerjaan gedung, jalan dan
jembatan serta membuat daftar volume pekerjaan (bill of quantity/ BQ) dengan
dengan teliti dan benar.

PETA KONSEP

PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN

A. B. C.
Pengertian Konsep 1. Perhitungan volume pekerjaan
Perhitungan Perhitungan pada konstruksi gedung
Volume Volume 2. Perhitungan volume pekerjaan
Perkejaan pekerjaan pada konstruksijalan
3. Perhitungan volume pekerjaan
pada konstruksi jembatan satuan
pekerjaan

KATA KUNCI

Volume, Lumpsum, bill of quantity

DESAIN PEMODELAN DAN


212 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Perhitungan volume pekerjaan adalah proses pemberian nilai pada suatu


pekerjaan konstruksi dengan cara mengukur satuan berdasarkan kriteria satuan
panjang (m), luas (m2) maupun isi (m3) dan berat (Kg) pada pekerjaan gedung, jalan dan
jembatan serta membuat daftar volume pekerjaan (bill of quantity/ BQ).
Satuan pekerjaan dalam pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan gedung, jalan
maupun jembatan dapat dikelompokkan berdasarkan criteria perhitungan volume
panjang (m), luas (m2) dan perhitungan volume isi (m3) maupun berat (Kg). Sebagai
contoh, pada perhitungan volume pada pekerjaan konstruksi gedung untuk pekerjaan
List profil volumenya dihitung berdasarkan criteria perhitungan panjang (m), kemudian
untuk analisa satuan pekerjaan pasangan dinding bata merah volumenya dihitung
berdasarkan kriteria perhitungan luas (m2), untuk pekerjaan pasangan fondasi batu
kali volumenya dihitung berdasarkan criteria isi (m3) dan untuk pekerjaan pembesian
dihitung berdasarkan criteria berat (Kg).

Gambar 10.1 Ilustrasi Volume pekerjaan


Sumber: Dokumentasi pribadi

Selain dari empat criteria perhitungan volume tersebut ada beberapa satuan
perkerjaan yang volumenya dihitung secara lumpsum (pehitungan jadi/ tanpa
analisis) dan jumlah titik atau buah. Sebagai contoh, pada pekerjaan pembersihan
lahan biasanya volumenya dihitung secara lumpsum, kemudian untuk pekerjaan Titik
Lampu volumenya dihitung secara titik atau buah.
Perhitungan volume pekerjaan tidak terlepas dari rumus-rumus dasar bangun
datar dan bangun ruang dari satuan panjang, luas, isi dan berat.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 213
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Tabel 10.1 Rumus dasar bangun datar

Sumber:https:// rumusonline.com/ 507/ rumus-bangun-datar-lengkap-dan-gambarnya-2.html

DESAIN PEMODELAN DAN


214 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Tabel 10.2 Rumus dasar bangun ruang

Sumber:https:// www.utakatikotak.com/ kongkow/ detail/ 12035/ Rumus-Bangun-Ruang-Kubus-Balok-Tabung-Bola-dll.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 215
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENDAHULUAN

Gambar 10.2 Ilustrasi Konversi satuan Panjang


Sumber:https:// dianaroslina.home.blog/ 2018/ 12/ 30/ hubungan-antar-satuan-waktu-panjang-dan-berat/

Gambar 10.3 Ilustrasi Konversi satuan Berat


Sumber:https:// rumusrumus.com/ konversi-satuan/

DESAIN PEMODELAN DAN


216 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

A. Perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi gedung


Untuk volume satuan dihitung dengan buah atau unit yang terdiri dari
rangkaian material yang sudah menjadi satu kesatua, contohnya seperti panel
listrik, meja dapur, atau meja cuci. Pada perhitungan bangunan dan masing-masing
jenis pekerjaan, cara perhitungan volumenya berbeda tergantung bentuknya,
tetapi rumus dasar yang digunkan tetaplah sama yaitu menggunakan rumus
matematika, seperti luas, keliling, dan volume. Di bawah ini merupakan materi
untuk rumus-rumus cara menghitung volume setiap item atau elemen pekerjaan
pada Konstruksi Gedung.
1. pekerjaan Persiapan, Galian Dan Urugan
a. Pembersihan site atau Lokasi Tanah
Cara menghitung volume:
V=PxL
Keterangan:
V = Volume pembersihan lahan
P = Panjang lahan
L = Lebar lahan
b. Pengukuran Dan Pemasangan Bouwplank
Cara menghitung volume untuk lokasi kosong:
V = (P + 2) x 2 + (L + 2) x 2
Cara menghitung volume untuk lokasi yang sekelilingnya terlah terbangun:
V = (P + L) x 2
Keterangan:
V = Volume bouwplank
P = Panjang bangunan
L = Lebar bangunan
c. Galian Tanah Fondasi
Missal fondasi berukuran lebar tapak 80 cm, lebar atas 30 cm, tinggi 75
cm, dan panjang 48 cm. Cara menghitung volume fondasi bangunan adalah
sebagai berikut:
VA = (a + b)/ 2 x h x p
Fondasi pagar berukuran lebar tapak 70 cm, lebar atas 30 cm, tinggi 60
cm, dan panjang 38, 5 cm. Cara menghitung volume fondasi pagar adalah
sebagai berikut:
VB = (a +b) x h/ 2 x p
Jumlah total galian tanah fondasi:
Vt = VA + VB
Keterangan:
Vt = Volume tanah galian total
VA = Volume fondasi bangunan
VB = Volume fondasi pagar
A = Lebar galian fondasi bagian bawah
B = Lebar galian fondasi bagian atas
H = Tinggi galian fondasi
P = Panjang galian fondasi

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 217
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

2. Urugan Pasir Dan Tanah


a. Urugan pasir di bawah fondasi
Cara menghitung volume urugan pasir di bawah fondasi bangunan:
VA = h x b x p
Cara menghitung volume urugan pasir di bawah fondasi pagar:
VA = h x b x
p

Jumlah total volume urugan pasir di bawah fondasi:


Vt = VA + VB
Keterangan:
Vt = Volume urugan pasir total
VA = Volume urugan pasir di bawah fondasi bangunan
VB = Volume urugan pasir dibawah fondasi pagar
H = tebal urugan
B = lebar urugan
P = Panjang fondasi

b. Urugan pasir dibawah lantai


Cara menghitung volume:
V=hxL
Keterangan:
V = Volume urugan pasir
L = Luas lantai (l xp)
H = tebal urugan pasir
L = lebar ruangan
P = panjang ruangan

c. Urugan tanah kembali ke sisi fondasi


Cara menghitung volume:
V=V galian tanah–(V pasangan batu kali + V urugan pasir dibawah fondasi)

d. Urugan tanah peninggian lantai


Missal penimggian lantai dianggap 40 cm dari tanah asli.
Cara menghitung volume:
V = (h x L)–St
Keterangan:
V = Volume urugan tanah
L = Luas ruangan (l xp)
L = lebar urugan
H = tebal urugan tanah
P = panjang ruangan
St = sisa volume urugan tanah fondasi

DESAIN PEMODELAN DAN


218 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

3. pekerjaan beton Bertulang


a. Sloof beton
Cara menghitung volume sloof beton bangunan:
VA = b x h x p
Cara menghitung volume sloof beton pagar:
VB = b x h x p
Keterangan:
VA = Volume sloof beton bangunan
VB = Vlome sloof beton pagar
B = lebar penampang sloof beton
H = tinggi penampang sloof beton
P = panjang fondasi
Cara menghitung volume seluruh sloof
∑V = VA + VB
Keterangan:
∑V = Volume keseluruhan sloof
VA = volume sloof pada bangunan
VB = volume sloof pada pagar

b. Kolom beton Bangunan


Cara menghitung volume:
VA = (b x h x t) ∑k
Keterangan:
VA = Volume kolom betob bangunan
B = Lebar kolom
H = Tebal kolom
T = tinggi kolom
∑k = Jumlah kolom

c. beton Ringbalk
Cara menghitung beton ringbalk pada bangunan:
VA = b x h x p
Keterangan:
VA = Volume kolom beton ringbalk
B = Lebar beton ringbalk
H = Tebal beton ringbalk

4. pekerjaan pasangan Dinding Dan Plesteran


a. pasangan dinding bata merah trasram 1:3
Cara menghitung volume di atas sloof 30 cm:
V1 = h x p–L pintu
Cara menghitung volume pada dinding KM/ WC:
V2 = h
xp

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 219
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

Cara menghitung keseluruhan pasangan dinding bata merah 1:3


(trasram):
∑V = V1 + V2

Keterangan:
∑V = Volume pasangan didnding bata merah 1:3 (trasram)
V1 = Volume pasangan didnding bata merah 1:3 setinggi 30 cm
V2 = Volume pasangan didnding bata merah KM/ WC 1:3 setinggi 160 cm
H = tinggi didnding trasram
P = panjang dinding trasram
L pintu = Luas pintu
pasangan dinding bata merah 1:5 pada bangunan
Cara menghitung volume:
V1 = (h x p)-∑Lp-∑Lj-∑Lb

b. pasangan Dinding Bata merah 1:5 Pada pagar


Cara menghitung volume:
V2 = h x p

c. pasangan dinding bata merah 1:5 pada sopi-sopi


Cara menghitung volume:
V3 = 0, 5 x (h1 x p1) x 2 + 0, 5 x (h2 xp2)
Volume keseluruhan pasangan dinding bata merah 1:5
∑V = V1 + V2 + V3
Keterangan:
∑V = Volume keseluruhan pasangan didnding bata merah 1:5
V1 = Volume pasangan didnding bata merah 1:5 pada bangunan
V2 = Volume pasangan didnding bata merah 1:5 pada pagar
H = tinggi didnding bata 1:5
P = panjang dinding bata 1:5
∑Lp = Jumlah seluruh luas pintu
∑Lj = jumlah seluruh luas jendela
∑Lb = Jumlah seluruh luas bovenlight

d. pasangan bata rolag untuk teras


Cara menghitung volume:
V=hxtxp
Keterangan:
V = volume pasangan bata ralog
H = tinggi bata ralog
P = panjang teras
T = tinggi ralog
Baca: Langkah Membuat Dan Cara Menghitung (RAB)

DESAIN PEMODELAN DAN


220 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

5. pekerjaan Plesteran Dan Aci


a. Plesteran Dan Aci 1:3
Cara menghitung volume:
Vs = {(h plesteran x h plestera)–L pintu} x 2
Atau
∑Vbt = (V1 x 2) + (V2 x 2)
Keterangan:
2 = jumlah dinding yang akan diplester (luar dan dalam)
∑Vbt = Volume plesteran dinding trasram 1:3
H plesteran = tinggi plesteran dinding trasram
P plesteran = panjang plesteran dinding trasram
L pintu = luas pintu
V1 = volume pasangan bata di atas sloof
V2 = volume pasangan bata di KM/ WC

b. Plesteran Dinding Bertekstur


Cara menghitung volume:
Vdt = tdt x pdt
Keterangan:
Vdt = Volume dinding bertekstur
Tdt = lebar dinding bertekstur
Pdt = panjang dinding bertekstur

6. pekerjaan Lantai Keramik


Cara menghitung volume:
V = ∑L–(∑L1 + ∑L2)
Keterangan:
V = Volume lantai keramik ruangan
∑L = jumlah luas lantai yang akan dipasang keramik
7. pekerjaan Plafon
a. Rangka Plafon Dan Penutup Plafon
Cara menghitung volume:
V =∑CD + ∑CL
Keterangan:
V = Volume rangka beton
∑CD = jumlah ruangan yang akan dipasang plafon
∑CL = jumlah bagian luar yang akan dipasang plafon (teras)

b. Lisplafon
Lisplafon kayu profil 5 cm (untuk ditempel pada dinding)
Cara menghitung volume:
V = ∑PLp
Keterangan:
V = Volume lisplafon
∑PLp = jumlah panjang lisplafon

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 221
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

8. Pekerkaan Kusen, Pintu dan Jendela


a. Kusen Kayu
Cara menghitung volume:
V=LXP
=bxhxp
Keterangan:
V = Volume kusen
L = Luas penampang Kayu
P = Pnjang kayu
B = Lebar penampang kayu sebelum diserut
h = Tinggi penampang kayu sebelum diserut

b. pekerjaan Daun Pintu Dan jendela


pekerjaan daun pintu panel teakblock dan daun pintu besi
Cara menghitung volume:
V = l x h x ∑p

Keterangan:
V = Volume daun pintu
L = Lebar daun pintu
H = tinggi daun pintu
∑p = jumlah pintu

c. pekerjaan daun pintu KM/ WC PVC


Cara menghitung volume
V = ∑p
Keterangan:
V = Volume daun pintu (Pf)
∑p = Jumlah daun pintu PVC

d. pekerjaan Daun Jendela


Cara menghitung volume:
V = (l x h x ∑ J1) + (l x h x ∑ J2) + (l x h x ∑ Pj)
Keterangan:
V = volume daun jendela
L = lebar daun jendela
H = tinggi daun jendela
∑J1-4 = jumlah daun jendela

e. pekerjaan Bovenlight
Cara menghitung volume:
V = ∑ (l x p)
Keterangan:
V = volume bovenlight
L = lebar bovenlight
P = panjang bovenlight

DESAIN PEMODELAN DAN


222 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

f. pekerjaan Kusen Sopi-sopi


Cara menghitung volume:
V = ∑Ks
Keterangan:
V = volume kusen sopi-sopi
∑ Ls = jumlah kusen sopi-sopi

9. pekerjaan Perlengkapan Pintu Dan Jendela


a. Kunci pintu panel
Cara menghitung volume kunci pintu:
V = ∑Kp
Keterangan:
V = Jumlah kunci pintu
∑Kp = jumlah kunci pintu yang akan dipasang

b. Engsel Pintu Dan Jendela


Cara menghitung volume engsel pintu (3 bh/ pintu)
V = (∑dp x 3) bh
Keterangan:
V = jumlah engsel pintu
∑dp = jumlah daun pintu

c. Grendel Pintu Dan Jendela


Cara menghitung volume grendel pintu
V = (∑dp x 1) bh
Keterangan:
V = jumlah Grendel pintu
∑dp = jumlah daun pintu

10. pekerjaan Atap


a. Rangka atap rumah dan garasi
Kuda-kuda atap rumah
Cara menghitung volume:
Vk1 = h x b x p
Vk2 = h x b x p
Vk3 = h x b x p
Vgp = h x b x p
∑V = V1 + V2 + Vgp

Keterangan:
Vk1-3 = volume kuda-kuda kayu 8/ 12
Vgp = volume kuda-kuda kayu balok gapit 6/ 12
H = tinggi penampang kayu
B = lebar penampang kayu
∑V = jumlah seluruh volume balok kuda-kuda dan balok gapit

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 223
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

b. Kaso Dan Reng


Cara menghitung volume:
V = ∑ LA
Keterangan:
V = Volume kaso dan reng
∑ LA = jumlah luas bidang atap

c. Lipslang Kayu
Cara menghitung volume:
V = ∑ LP
Keterangan:
V = Volume Lipslang
∑ Lp = panjang overstek

d. Jurai luar, dalam dan talang


Cara menghitung volume jurai luar:
V = b x h x ∑ Jr
Keterangan:
V = volume jurai luar
H = tinggi penampang kayu
B = lebar penampang kayu
∑ Jr = jumlah semua panjang kayu jurai luar, dalam dan talang

e. Talang jurai
Cara menghitung volume talang jurai:
V = ∑ Tj
Keterangan:
V = volume jurai luar
∑ Tj = panjang talang jurai

f. Penutup Atap
Cara menghitung volume atap genteng:
V = ∑ LA
Keterangan:
V = volume atap genteng beton warna
∑L = jumlah luas bidang atap = luas kaso reng

g. Nok genteng
Cara menghitung volume nok genteng beton :
V = ∑ Nb
Keterangan:
V = volume nok genteng beton warna
∑ Nb = jumlah genteng nok
Demikianlah item atau elemen pekerjaan dan cara menghitung
vlolumenya jika kita menghitung bangunan terutama rumah, dan untuk
pekerjaan selain rumah juga rumus yang digunakan masih tetap sama hanya

DESAIN PEMODELAN DAN


224 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

ada tam bahan beberapa variabel untuk menghitungnya.

B. Perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi jalan


Sebelum kita melakukan perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi
jalan ada baiknya kita mengingat kembali istilah-istilah pada jenis-jenis kontruksi
jalan, yaitu konstuksi lapisan penetrasi atu Mac Adam, kostruksi lapisan Sirtu
(pasir batu), konstruksi lapisan Burda (lapisan aspal 2 lapis) dan lain sebagainya,
berikut contoh perhitungan volume pada konstruksi jalan:
1. Lapisan Penetrasi/ Mac Adam

Gambar 10.4 Ilustrasi Konstruksi Jalan Mac Adam


Sumber:http:// 2.bp.blogspot.com/ FER4xNiaOg0/ T_pteyyYQjI/ AAAAAAAAAPI/ h4yLT7KqcO4/ s1600/ jalan+mac+adam.
jpg,

Bagi kalian yang ingin menghitung volume jalan sirtu, berikut cara
untuk menghitung volumenya:
Volume per m’ dengan asumsi lebar jalan 3 meter.

Sirtu
=3 m x 1 m = 3 m2
Telford 10/ 15
=3 m x 1 m = 3 m2
Urugan sirtu bahu
((0, 15 + 0, 10)/ 2) x 2 m x 1 m’ = 0, 25 m3
Anda bisa melihat gambar dan cara perhitungannya pada gambar di atas

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 225
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

2. Lapisan Pasir Batu (Sirtu)

Gambar 10.5 Ilustrasi Pehitungan volume jalan Sirtu (Pasir Batu)


Sumber:http:// 1.bp.blogspot.com/ RlNMVUlFyi0/ T_hNtwNmxHI/ AAAAAAAAAO8/ TZY2QPpLdjU/ s1600/ jalan+sir tu.jpg,

Cara  untuk  menghitung  volume  jalan  sirtu  sebenarnya  cukup  mudah,


karena hanya menghitung kebutuhan sirtu ditambah pasir batu saja. Seperti
terlihat pada gambar di atas, cara untuk menghitung volumenya adalah :
Volume per m’, sirtu dengan ketebalan 10 cm, lebar jalan 3 meter:
= 0, 1 x 3 x 1
= 0, 3 m3
 Jadi, kebutuhan bahan untuk urugan siru/ m’ dengan lebar jalan 3 meter
adalah 0, 3 m3.Misalkan saja lebarnya berbeda dan tebal urugan juga berbeda,
kita tinggal mengalikan dengan rumus yang sama.

DESAIN PEMODELAN DAN


226 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

3. Lapisan lapisan Burda (lapisan aspal 2 lapis)

Gambar 10.6 Ilustrasi Pehitungan volume jalan Burda (Lapisan Aspal 2 lapis)
Sumber:http:// 4.bp.blogspot.com/-g--uAd1-bA/ UAL6Wa2VHlI/ AAAAAAAAAQs/ U98Gho7k3zw/ s1600/ jalan+burda.jpg,

Bagi Anda yang ingin menghitung volume jalan burda, berikut cara untuk
menghitung volumenya:
Volume per m’ dengan asumsi lebar jalan 3 meter.
Burda
=3 m x 1 m = 3 m2
Telford 10/ 15
=3 m x 1 m = 3 m2
Urugan sirtu bahu
((0, 15 + 0, 10)/ 2) x 2 m x 1 m’ = 0, 25 m3
Sktesa gambar dan contoh perhitungan volume bisa Anda bisa melihat pada
gambar di atas.
C. Perhitungan volume pekerjaan pada konstruksi jembatan
Ketika kita berbicara volume berarti kita bicara tentang kapasitas atau
berapa banyak ruang yang bisa ditempati, entah itu untuk bangunan persegi,
persegi panjang, balok, kerucut dan bangunan lainya. Menghitung volume
merupakan salah satu dari keseluruhan perencanaan suatu pekerjaan, seperti
dalam bangunan konstruksi misalnya ketika akan melakukan perkerasan jalan
dengan aspal harus dihitung volume aspal, dan juga ketika merencanakan

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 227
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

pembebanan, maka volume beton dan lainya harus dihitung. Berikut ini adalah
penjelasan tentang bagaimana cara menghitung volume pekerjaan pada
konstruksi jembatan.
1. Menghitung Volume Oprit Jembatan
Jalan menuju jembatan berupa timbunan tanah adalah oprit, tepatnya
di belakang bangunan abutment. Untuk beberapa kasus ketika pelaksanaan
pekerjaan jembatan, tinggi abutment kadang berbeda dengan oprit, abutment
jembatan lebih tinggi, maka dari itu tanah dibelakang abutment harus
ditimbun dengan urugan tanah kemudian dipadatkan agar elevasi oprit
dengan abutment sejajar.

Gambar 10.7 Ilustrasi Abutmen Jembatan


Sumber: https:// www.situstekniksipil.com/ 2018/ 07/ cara-menghitung-volume-oprit-jembatan.html,

Lantas bagaimana kita menghitung volume oprit yang dibutuhkan, berapa


banyak ruang yang harus ditimbun, berapa kubik tanah yang diperlukan?
Dilakukan penimbunan urugan tanah bertujuan untuk instalasi girder terutama
untuk pemasangan bailey (alat peluncur yang terbuat dari baja yang dilengkapi
rel), proses stressing dan launching.

Contoh:
Jika lebar jalan 9 meter, tinggi abutment 3, 5 meter dan area yang akan
dijadikan oprit 100 meter.
Maka menggunakan rumus:
PxLxT
Keterangan:
P= Panjang
L= Lebar
T= Tinggi
100 x 9 x 3, 5 = 3150 m3
Perlu diketahui menghitung volume oprit rumus yang digunakan
adalah rumus volume persegi panjang, jika panjang oprit yang akan dihitung

DESAIN PEMODELAN DAN


228 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

MATERI PEMBELAJARAN

50 meter, lebar 6 meter dan tinggi 1 meter, maka rumus yang digunakan:
P x Lx T
50 x 6 x 1 = 300 m3
Karena objek yang akan dihitung menyerupai persegi panjang,
maka menggunkan rumus volume persegi panjang. Ketika akan menghitung
volume harus dikenali dulu ruang bangunan tersebut seperti apa, terutama
pada pelaksanaan pekerjaan oprit, jika kondisi jalan menanjak atau menurun
sepanjang 100 meter tentu akan berbeda menghitung volumenya.
Mencari volume oprit dilakukan ketika kondisi tanah dibelakang
abutment lebih rendah atau tidak sejajar, untuk mengetahui berapa kubik
tanah yang dibutuhkan, maka volume harus dicari, berapa ruang harus di isi,
jika objek nya persegi panjang, maka yang digunkan adalah rumus yang di
atas.
Untuk panjang oprit tergantung berapa banyak atau berapa segmen
girder tersebut yang akan di launching. Misalkan 1 segmen girder memiliki
panjang 5 meter, jarak span dari abutment ke pilar 14 meter, maka dibutuhkan
3 segmen girder, dan ketiga segmen girder tersebut harus di susun di oprit
kemudian di stressing dan di launching.
Misalkan untuk 3 segmen girder membutuhkan oprit 25-30 meter juga
cukup, tetapi oprit harus diberi ruang kosong yang memungkinkan beberapa
alat berat dan peralatan ketika instalasi girder dilaksanakan. Setelah kita
mengetahui volume ruang yang dibutuhkan hal selanjutnya adalah memesan
tanah urug atau jika ada memanfaatkan tanah dari hasil galian pekerjaan
sebelumnya.
Dalam hal pemesanan dan pembelian tanah urug ini perlu
dipertimbangkan saat pemesanan diantaranya adalah jarak pengangkutan
truk sampai dengan lokasi proyek, apakah jalan akses ke proyek harus
memutar, apakah jalan akses ke proyek dapat di lalui truk besar, dan berapa
jumlah truk atau berapa balik truk yang dibutuhkan untuk mengangkut tanah
urug yang dipesan. Kemudian untuk ketersediaal alat berat untuk pemadatan
dan operator-nya juga harus benar-benar dikondisikan.
Dengan mempertimbangkan semua itu bertujuan untuk
meminimalisir pengeluaran biaya yang tak terduga atau membengkak. Hal
yang harus di utamakan dalam pekerjaan proyek selain keselamatan adalah
bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dapat dilakukan
dengan harga yang relatif murah, kokoh dan mudah dikerjakan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 229
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

CAKRAWALA

Perhitungan Volume pekerjaan

Sumber data yang menjadi pedoman dalam perhitungan volume pekerjaan


adalah Gambar Bestek atau Shop Drawing atau Gambar Kerja. Pembuatan gambar
kerja bisa dilakukan pada beberapa soft ware atau perangkat lunak, diantaranya
Auto CAD, Archi CAD, Auto Desk Revit, Sketch Up dan sebagainya.
Diantara soft ware gambar kerja tersebut ada beberapa soft ware yang
langsung dapat mengeluarkan data perhitungan volume pekerjaan, misalnya
Archi CAD, Auto Desk Revit, Sketch Up dan sebagainya.

Gambar 10.8 Ilustrasi Work Space Archi CAD


Sumber: https:// www.situstekniksipil.com/ 2018/ 07/ cara-menghitung-volume-oprit-jembatan.html,

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai


Perhitungan Volume pekerjaan para peserta didik sekalian
dapat mempelajari secara mandiri di internet. Salah satu
website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah
wawasan dan pemahaman kalian tentang Analisa Harga
Satuan pekerjaan adalah sebagai berikut:

https:// www.situstekniksipil.com/ 2018/ 03/ rumus-dan-


cara-menghitung-volume.html

DESAIN PEMODELAN DAN


230 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

RANGKUMAN

Satuan pekerjaan dalam pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan gedung,


jalan maupun jembatan dapat dikelompokkan berdasarkan criteria perhitungan
volume diantaranya:
1. Satuan panjang (m);
2. Satuan luas (m2);
3. Satuan isi (m3); dan
4. Satuan berat (Kg).
Selain dari empat kriteria perhitungan volume tersebut ada beberapa
satuan perkerjaan yang volumenya dihitung secara lumpsum (pehitungan jadi/
tanpa analisis) dan jumlah titik atau buah.

TUGAS MANDIRI

Judul Kegiatan : Menganalisis Harga Satuan pekerjaan menurut SNI


Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok
Tujuan Kegiatan : 1) Peserta didik dapat menjelaskan metode analisa harga
satuan menurut SNI dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat mengidentifikasi metode analisa
harga satuan menurut SNI dengan benar.(KD 4)
Langkah Kegiatan:
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu untuk mengerjakan kegiatan
berikut ini!
Ketua Kelompok:.. ....................
Nama Anggota :.. .............................. ................................................................................
...............................
2. Buatlah makalah tentang Analisis Harga Satuan pekerjaan menurut SNI!
3. Diskusikan bersama kelompok mu mengenai Analisis Harga Satuan
pekerjaan menurut SNI !
4. Buatlah file presentasi dari makalah yang telah dibuat dan presentasikan di
depan kelas!
5. Simpulkan hasil pekerjaan yang telah kamu lakukan pada kegiatan ini
dengan rapi!
Kesimpulan:.. .....................................................................................

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 231
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!


1. Sebuah pekerjaan fondasi batu kali untuk pemasangan pagar keliling sebuah
sekolah baru, fondasi batu kali direncanakan dengan lebar telapak 70cm,
lebar atas 30cm, tinggi 60cm dan panjang 36m. Berapa volume batu fondasi
batu kali yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut?
2. Kemudian pada lingkungan sekolah baru tersebut akan direncanakan jalan
dengan lebar 3m dan panjang 62m dengan konstruksi lapisan penetrasi
atau Mac Adam. Pada pembangunan jalan tersebut, berapa volume yang
dibutuhkan untul komposisi sirtu, telford dan sirtu untuk bahu jalan?
3. Pada sebuah ruang kelas baru dengan ukuran 8m x 9m, diketahui luas
keseluruhan pasangan dinding bata merah setelah dikurangi luas pasangan
kusen pintu dan jendela adalah 115m2. Hitunglah volume pekerjan plesteran
dan acian, pengecatan dinding interior, pengcatan dinding exterior dan jumlah
bata merah yang dibutuhkan?
4. Hitunglah volume oprit jembatan yang dibutuhkan jika panjang oprit yang
akan dikerjakan 50 meter, lebar 6 meter dan tinggi 1 meter!
5. Hitunglah volume per m’untuk pekerjaan jalan dengan konstruksi Lapisan
Pasir Batu (Sirtu) dengan lebar jalan 3 meter, sirtu dengan ketebalan 10 cm !

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik tentu menjadi paham tentang
pengertian, jenis, kriteria dan manfaat serta menyajikan Perhitungan Volume
pekerjaan. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang
menurut peserta didik paling sulit dipahami? Coba diskusikan dengan teman
maupun guru, supaya pemahamannya lebih maksimal untuk bab ini dan bab
selanjutnya karena saling keterkaitan, agar peserta didik lebih siap memasuki
dunia kerja yang sesungguhnya.

DESAIN PEMODELAN DAN


232 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP PENILAIAN AKHIR


SEMESTER GENAP
Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi silang pada
huruf A, B, C, D, atau E!
1. Pada pekerjaan konstruksi, alat berat yang digunakan untuk memadatkan
lahan dengan kondisi lahan tanah berpasir dan sedikit lempung adalah ...
a. Excavator d. Compactor
b. Pneumatic tired roller e. Motorgrader
c. Tamping roller
2. Pada pekerjaan konstruksi, alat yang digunakan untuk membengkokan
tulangan baja untuk berbagai sudut sesuai yang diinginkan adalah...
a. Jack hammer d. Bar bender
b. Drop hammer e. Bar cutter
c. Scaffolding
3. Pada pekerjaan konstruksi jalan, kita sering melihat truk pengangkut hotmix
sebelum ditabur dijalan. Hotmix dihasilkan/ diproses oleh sebuah alat
pemroses material yakni ...
a. Crusher d. Concrete mixer
b. Asphal mixing plant e. Stamper
c. Concrete batch plant
4. Kita mengenal jenis fondasi, salah satunya fondasi dalam tiang pancang.
Untuk pemasangannya diperlukan sebuah alat untuk pekerjaanya yaitu...
a. Pile drive hammer d. Compactor
b. Drof hammer e. Jack hammer
c. Power shovel
5. Dalam sebuah pekerjaan konstruksi ketika proses pembangunan lahan baru,
kita mengenal alat berat untuk penggusuran yang khusus digunakan untuk
membentuk kemiringan jalan adalah ...
a. Buldozer d. Stamper
b. Scrapper e. Compactor
c. Motor grader
6. Ketika kita memulai pekerjaan pembangunan gedung dilakukan pekerjaan
pengukuran lahan dan menentukan batas lahan, alat yang tepat digunakan
untuk pekerjaan tersebut adalah ...
a. Mobile crane d. Stamper
b. Theodolit e. Compactor
c. Tower crane
7. Sebuah alat beberapa bagiannya dapat dibongkar pasang ketika digunakan,
bisa dibawa kemana saja dan dipasang menggunakan alat lain. Fungsi alat
ini adalah untuk mengangkat material atau mesin secara horizontal dengan
jarak tertentu, alat tersebut adalah ...
a. Crawler Crane d. Climbing crane
b. Mobile crane e. Tower crane
c. Static crane

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 233
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP

8. Traktor yang memiliki pisau dibagian depan yang berfungsi sebagai alat
pendorong tanah lurus ke depan untuk menggusur material tanah atau
lainnya, alat ini adalah ...
a. Backhoe d. Scrapper
b. Tamping roller e. Motor grader
c. Buldozer
9. Sebuat alat yang memiliki roda-roda penggilas yang terdiri atas roda-roda
ban karet, tidak digunakan untuk menggilas lapisan yang berbatu dan tajam
karena akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya. Alat ini adalah ...
a. Excavator d. Compactor
b. Pneumatic tired roller e. Motorgrader
c. Tamping roller
10. Dalam sebuah kondisi, dimana ada tumpukan material tanah dan batuan
yang tidak dibutuhkan dan akan dibuang ke tempat yang jauh, alat yang
dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut adalah ...
a. Buldozer dan Dump truck d. Backhoe dan Dump Truck
b. Motor grader dan Dump truck e. Backhoe dan pelat bed
truck
c. Motor grader dan pelat bed truck
11. Perhitungan besarnya biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan bangunan
konstruksi atau proyek yang berhubungan dengan biaya bahan, upah dan
biaya biaya lainnya, merupakan pengertian dari...
a. Harga total d. Estimasi biaya konstruksi
b. Anggaran belanja e. Biaya pelaksanaan
c. Anggaran pekerjaan
12. Dalam estimasi biaya konstruksi ada hal-hal yang merupakan unsur yang bisa
mempengaruhi besarnya nilai RAB dalam suatu pekerjaan proyek, berikut ini
yang bukan unsur utama yaitu...
a. Biaya peralatan d. Biaya material/ bahan
b. Biaya Tenaga kerja/ upah e. Keuntungan
c. Biaya tempat

13. Dalam perhitungan estimasi biaya konstruksi, ada hal lain yang harus
diperhatikan yaitu biaya-biaya tdak langsung. Berikut ini yang termasuk
biaya tidak langsung adalah ...
a. Tenaga kerja d. Sewa alat
b. Sewa kantor e. bahan material
c. Membeli alat

14. Dalam jenis estimasi yang teliti, kita mengenal estimasi yang digunakan
sebagai dasar dalam mengevaluasi biaya penawaran, estimasi jenis ini dibuat
oleh...
a. kontraktor d. Owner/ pemilik
b. Perencana e. Pengawas proyek
c. Sub kontraktor

DESAIN PEMODELAN DAN


234 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP

15. Dalam sebuah pekerjaan konstruksi keberadaan estimasi biaya diperlukan


untuk beberapa fungsi, berikut ini yang tidak termasuk fungsinya adalah ...
a. Menentukan berapa lama proyek perlu dilakukan dan berapa biayanya
b. Mengembangkan luasan pekerjaan
c. Menjadwalkan pekerjaan
d. Menentukan apakah proyek layak dikerjakan
e. Menyusun anggaran dan menetapkan baseline proyek
16. Pada sebuah proyek pekerjaan konstruksi bangunan, pembiayaan yang
dilakukan menggunakan metoda taksiran. Bila untuk bangunan harga per
m2 ditaksir Rp. 2.000.000, 00, dan luas bangunan tersebut 200 m2, maka
harga bangunan tersebut adalah 200 X 2.000.000, 00 = Rp. 400.000.000, 00,
metode ini dinamakan...
a. Harga per fungsi d. Harga volume kubik
b. Harga Luasan e. Harga modular
c. Harga satuan panel
17. Pada sebuah proyek pekerjaan konstruksi bangunan, untuk pekerjaan kusen
pembiayaan yang dilakukan menggunakan metoda taksiran. Bila untuk kusen
harga per m2 ditaksir Rp. 150.000, 00, dan luasan total kusen 20 m2, maka
harga kusen tersebut adalah 20 X 150.000, 00 = Rp. 3.000.000, 00, metode
ini dinamakan...
a. Harga per fungsi d. Harga volume kubik
b. Harga Luasan e. Harga modular
c. Harga satuan panel

“Sebuah lahan ukuran. 12 m x 15 m, akan dibangun sebuah bangunan kantor


dengan ukuran lahan 7 m x 9 m ”
Dari penjelasan di atas...(untuk soal no 18 dan 19)
18. Hitung berapa volume pekerjaan pembersihan lahan...
a. 180 m2 b. 12 m1
c. 63 m2 d. 15 m1
e. 9 m1
19. Hitung berapa volume pekerjaan Bouwplank...
b. 63 m2 b. 40 m1
c. 7 m2 d. 32 m1
e. 9 m1
20. Berapakah volume Sloof pada gambar dibawah ini, untuk ruang berukuran
2m x 3m…
a. 0, 3 m3
b. 0, 3 m2
c. 3, 0 m3
d. 0, 6 m3
e. 3, 0 m2

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 235
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
21. Berapakah volume Ring balk pada gambar dibawah ini, untuk ruang berukuran
3m x 3, 5m…
a. 0, 39 m³
b. 0, 39 m2
c. 3.9 m³
d. 0, 6 m3
e. 3, 9 m2

22. Berapakah volume Kolom pada gambar dibawah ini, untuk ruang berukuran
2m x 3m, tinggi bangunan 3, 2 m
a. 0, 3 m³
b. 0, 288 m2
c. 2.8 m³
d. 0, 288 m3
e. 3, 0 m2

23. Menghitung volume pasangan dinding bata dihitung menggunakan satuan...


a. m1 d. cm
b. m2 e. mm
c. m3
24. Volume pasangan dinding dengan satuan m2. dipasang setinggi 325 cm dari
lantai. Cara untuk menghitung volume pasangan dinding menggunakan cara...
a. V = h x p–luas pintu (jendela)
b. V = h + p–luas pintu (jendela)
c. V = h + p: luas pintu (jendela)
d. V = h x p x luas pintu (jendela)
e. V = h–p + luas pintu (jendela)
25. Berapa volume pekerjaan penutup plafond dengan ukuran ruang lebar 5 m
dan panjang 7 m dan penutup plafond menggunakan gypsum...
a. 11 m3 d. 35 m2
b. 11 m2 e. 35 m1
c. 35 m
26. Berapa volume pekerjaan List plafond dengan ukuran ruang lebar 5 m dan
panjang 7 m...
a. 11 m3 d. 35 m2
b. 24 m e. 24 m2
c. 35 m
27. Berapa volume pekerjaan keramik dengan ukuran ruang lebar 8 m dan
panjang 11 m
a. 19 m3 d. 19 m2
b. 38 m2 e. 88 m2
c. 88 m

DESAIN PEMODELAN DAN


236 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
28. Ruang KM ukuran 1, 5m X 2, 5 m, ada pintu KM dengan lebar 75 cm jika tinggi
pasangan keramik dinding 1, 8 m berapa volume pekerjaannya...
a. 13 m3 d. 13, 05 m2
b. 8 m2 e. 1, 30 m3
c. 13, 05 m
29. Diketahui tebal urugan tanah bawah lantai 20 cm, berapa volume pekerjaan
urugan tanah untuk ruangan dengan ukuran 5 m X 7 m
a. 0, 7 m3 d. 0, 7 m2
b. 7 m2 e. 0, 68 m3
c. 7 m 3

30. Berapa volume pekerjaan plint dinding dengan ukuran ruang lebar 8 m dan
panjang 11 m, ada 2 buah pintu dengan lebar 90 cm
a. 38 m2 d. 19 m2
b. 38 m e. 36, 2 m2
c. 36, 2 m
“Pada pekerjaan Rumah tinggal diketahui Vol pekerjaan pasangan bata
165 m2, analisa harga satuan pekerjaan pasangan bata Rp. 70.500, analisis
kebutuhan material untuk 1 m2 pasangan bata adalah ;70 buah Batu bata, 0.2
Zak Pc, 0, 045 m3 Pasir
31. Dari penjelasan di atas, berapa banyak batu belah yang harus dibeli untuk
pekerjaan fondasi batu kali satu bangunan
a. 40, 15 m3 d. 4, 15 m3
b. 40, 15 m 2
e. 41, 50 m3
c. 4, 15 m 2

32. Dari penjelasan di atas, berapa Zak semen yang harus dibeli untuk pekerjaan
fondasi batu kali satu bangunan
a. 107, 4 zak semen d. 10, 74 zak semen
b. 36, 5 zak semen e. 100, 74 zak semen
c. 2, 76 zak semen
33. Dari penjelasan di atas, berapa banyak pasir yang harus dibeli untuk
pekerjaan fondasi batu kali satu bangunan
a. 0, 54 m3 d. 197, 1 m3
b. 19, 71 m 2
e. 5, 4 m3
c. 19, 71 m 3

“Dalam sebuah proyek pembangunan, diketahui volume pekerjaan kuda-


kuda adalah 2, 58 m3 dengan analisa harga satuan pekerjaan kuda-kuda Rp.
5.776.400, analisis kebutuhan material untuk 1 m3 pekerjaan kuda-kuda
adalah

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 237
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP

1 m3 Pasangan Konstruksi Kuda-Kuda


Uraian Satuan Koefisien
Bahan :
Ka yu Borneo, Ba l ok m3 1.1000
Bes i Stri p kg 15.0000
Pa ku kg 0.8000
Tenaga Kerja :
Pekerja org/ha ri 4.0000
Tuka ng Ka yu org/ha ri 12.0000
Kepa l a Tuka ng Ka yu org/ha ri 1.2000
Ma ndor org/ha ri 0.2000
34. Dari penjelasan di atas, jika harga upah seorang tukang kayu/ hariRp. 60.000,
berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar upah tukang kayu
dalam pekerjaan 1m3 pasangan kuda-kuda
a. Rp. 720.000,- d. Rp. 15.400,-
b. Rp. 72.000,- e. Rp. 60.000,-
c. Rp. 154.800,-
35. Dari penjelasan di atas, jika jumlah harga paku yang diperlukan dalam 1 m3
pekerjaan tersebut adalah Rp. 14.400, maka harga satuan paku tersebut
adalah
a. Rp. 37.152, d. Rp. 14.400,-
b. Rp. 18.000,- e. Rp. 29.700,-
c. Rp. 11.520,-
36. Dari penjelasan di atas, berapa banyak besi strip yang harus dibeli untuk
pekerjaan kuda-kuda satu bangunan
a. 15.0000 kg d. 38, 7000 kg
b. 1, 5000 kg e. 3, 8700 kg
c. 1, 1000 kg
37. Dari penjelasan di atas, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar
upah mandor pada pekerjaan kuda-kuda seluruh bangunan apabila harga
satuan upah mandor Rp. 75.000,-
a. Rp. 193.500,- d. Rp. 38.700,-
b. Rp. 75.000,- e. Rp. 387.000,-
c. Rp. 15.000,-
38. Dari penjelasan di atas, jika jumlah harga upah pekerja yang diperlukan
dalam 1 m3 pekerjaan tersebut adalah Rp. 200.000, maka harga satuan upah
pekerja tersebut adalah
a. Rp. 200.000,- d. Rp. 516.000,-
b. Rp. 50.000,- e. Rp. 51.600,-
c. Rp. 800.000,-
39. Dari penjelasan di atas, jika jumlah harga upah kepala tukang kayu yang
diperlukan dalam 1 m3 pekerjaan tersebut adalah Rp. 71.500, maka harga
satuan upah kepala tukang kayu untuk pekerjaan satu bangunan adalah
a. Rp. 221.364,- d. Rp. 71.500,-
b. Rp. 184.470,- e. Rp. 120.000,-
c. Rp. 85.800,-

DESAIN PEMODELAN DAN


238 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP

40. Dari penjelasan di atas, berapa biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan 1m3
pekerjaan kuda-kuda seluruh bangunan
a. Rp. 5.776.400,- d. Rp. 1.490.311,-
b. Rp. 577.640,- e. Rp. 149.031,-
c. Rp. 14.903.112,-

Soal Esai
Jawab pertanyaan dengan jelas dan benar!
1. Dalam pekerjaan konstruksi pasti dibutuhkan bahan/ material, kita mengenal jenis
bahan ada jenis bahan alami dan buatan/ pabrikasi, jelaskan perbedaan kedua jenis
bahan/ material tersebut disertai masing-masing 5 contoh jenis bahan/ material
nya.........
2. Dalam pekerjaan konstruksi kita mengenal jenis-jenis alat berat, berikut ini jenis-
jenis peralatan berat pekerjaan konstruksi yang dikelompokkan berdasarkan
fungsinya, sebutkan dan jelaskan beserta contohnya.......
3. Dalam menyusun perhitungan estimasi atau rencana anggaran biaya ada yang
disebut biaya tidak langsung, jelaskan dan beri contohnya.................
4. Seorang Estimator dalam membuat estimasi biaya/ RAB melakukan tahapan-tahapan
dalam penyusunannya, susunan perhitungan RAB yang akan diberikankepada
pemilik atau OWNER dari konsultan perencana adalah :..............
5. Pada pekerjaan RumahtinggaldiketahuiVol pekerjaan pasangan bata 126 m2,
analisahargasatuan pekerjaan pasangan bataRp. 70.500, analisiskebutuhan
material untuk 1 m2 pasangan bata adalah ;70 buah batu bata, 0.22 Zak Pc, 0, 045
m3 Pasir.
Dari penjelasan di atas, berapa banyak bata yang harus dibeli untuk seluruh
bangunan adalah …............................

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 239
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

DAFTAR PUSTAKA

H Frick, 1999. Ilmu Konstruksi Bangunan Jilid 1, Kanisius, Yogyakarta,

Wijoyo, Kusno, 2006, Mengurus IMB dan Permasalahannya, Jakarta, Penerbit: Pemkot
Bekasi.

Pasal 25 Peratuan Menteri PUPR Republik Indonesia No. 05/ PRT/ M/ 2016. Tentang
Penerbitan IMB.

Pasal 15 ayat 1 peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005. Tentang Pengajuan


Permohonan IMB.

Pasal 32 Peratuan Menteri PUPR Republik Indonesia No. 05/ PRT/ M/ 2016. Tentang
Perijinan dan Rekomendasi Teknis Pengajuan IMB.

H. Bachtiar Ibrahim.2001, Rencana dan Estimate Real of cost. Jakarta; Bumi Aksara.

____________.2018. Permendikbud no. 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional


Pendidikan SMK/ MAK. Jakarta: Kemendikbud

____________.2018. peraturan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah


Nomor:07/ D.D5/ KK/ 2018. Tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 2018. Permendikbud No. 464/ D/
D5/ KR/ 2018. Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata Pelajaran
Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar
Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3), Jakarta: Kemendikbud

Salim. Afif. Estimasi Biaya Konstruksi. Diakses dari https:// www.academia.edu/


35319944/ ESTIMASI_BIAYA_KONSTRUKSI tanggal 26 Oktober 2019.

Contoh Dokumen RKS Proyek Bangunan diakses dari http:// myarch11.blogspot.com/


2017/ 05/ contoh-rks-proyek-bangunan.html tanggal 02 Desember 2019.

Lampiran peraturan Menteri PUPR No.: 28/ PRT/ M/ 2016 Tentang Analisis Harga
Satuan pekerjaan Bidang pekerjaan Umum.

Surat Keputusan Dir. BOW tanggal 28 Pebruari 1921 Nomor. 5372 A

Sumber Internet:
https:// www.kumpulengineer.com/ 2016/ 01/ pengertian-rab-tahapan-membuat-
rab.html, 26-10-2019

DESAIN PEMODELAN DAN


240 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

DAFTAR PUSTAKA

https:// cepagram.com/ index.php/ 2016/ 09/ 25/ alat-berat-konstruksi-dan-


fungsinya/ 28-10-2019

https:// www.terraconblock.com/ mengenal-alat-bangunan-dan- fungsinya -dalam-


pengerjaan-konstruksi/ 29-10-2019

http:// ristyatyaku.blogspot.com/ 2014/ 10/ alat-alat-kerja-tukang-konstruksi.html


29-10-2019

http:// fungsialat.blogspot.com/ 2015/ 04/ fungsi-alat-berat-scraper.html 06-11-


2019

https:// indoautozone.co.id/ b/ tips-memilih-alat-berat-sesuai- dengan -kebutuhan/


11-11-2019

http:// pustaka-ts.blogspot.com/ 2010/ 08/ bahan-bahan -konstruksi.html, 13-11-


2019

https:// id.wikipedia.org/ wiki/ bahan _bangunan, 13-11-2019

https:// media.neliti.com/ rancangan-sistem-manajemen- material -pada.pdf, 14-11-


2019
https:// www.academia.edu/ 13882180/ spesifikasi_teknis_ pekerjaan _gedung_
catatan_sipil, 15-11-2019

https:// www.kitasipil.com/ 2017/ 04/ mengenal-spesifikasi-teknis.html 02-12-2019

http:// duniatekniksipil76.blogspot.com/ 2017/ 02/ spesifikasi-teknis-perkerasan-


jalan.html 10-12-2019

http:// eksis.ditpsmk.net/ download/ exposure/ 5A7482D7-339D-4195-95D2-


7FA8F621D69F, 12-12-2019

http:// tekniksipilinfo.blogspot.com/ 2013/ 07/ rencana-kerja-dan-syarat-syarat-rks.


html 20-12-2019

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 241
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

GLOSARIUM

Aanwijzing : Sebuah proses pertemuan untuk menjelaskan seluk beluk


pekerjaan sebuah tender atau proyek.
Agregat : material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang
dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk
membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan.
AHSP : Analisis harga satuan pekerjaan/ perhitungan kebutuhan
biaya tenaga kerja, bahan, dan peralatan untuk mendapatkan
harga satuan atau satu jenis pekerjaan tertentu.
Alat berat : Mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan
fungsi konstruksi.
Analisis : Perhitungan secara terperinci dari elemen konstruksi.
Anemer : Pemborong atau pelaksana konstruksi.
Arsitektur : Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi
bangunan, jembatan, dan sebagainya.
As Built Drawing : Gambar-gambar yang memuat seluruh peru bahan, dan
sesuai dengan kenyataan yang telah dikerjakan/ dibangun
oleh kontraktor.
Bar Chart : Diagram  alur pelaksanaan pekerjaan yang dibuat untuk
menentukan waktu penyelesaian pekerjaan yang dibutuhkan.
Baseline : Jadwal proyek yang bersipat tetap, tidak berubah, yang
menjadi acuan/ patokan terhadap pengukuran aktual
pekerjaan dilapangan.
Begrooting : Nama lain Rencana Anggaran Biaya/ mempunyai pengertian
yang sama dengan RAB
bekisting : Cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton
selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk
yang diinginkan.
Bestek : Dokumen maupun gambar yang mengatur spesifikasi hal-hal
yang akan dikerjakan.
Bill of quantity : Daftar perhitungan kuantitas dari sebuah perencanaan
proyek.
BOW : Burgerlijke Openbare Werken
Bowheer : Pemilik Proyek
Bowplank : Papan acuan yang digunakan untuk menentukan ukuran-
ukuran dalam proses pembangunan.
direksi Keet : Bangunan sementara dan sederhana sebagai tempat untuk
melaksanakan pengawasan, pengendalian pekerjaan, dan
pekerjaan administrasi proyek.
Drainase : Pembuangan massa air secara alami atau buatan dari
permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat.
Existing : Kata dalam bahasa inggris yang artinya yang sudah ada.
Finishing : Suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir suatu
bangunan.
Fixed price : Harga pasti yang diberikan kepada klien. Karena sifatnya
pasti, maka harga tidak akan mengalami peru bahan.

DESAIN PEMODELAN DAN


242 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

GLOSARIUM

IMB : Ijin Mendirikan Bangunan yang dikeluarkan oleh pemerintah


daerah setempat.
Indeks : Ketentuan/ koefisien dalam analisa harga satuan pekerjaan
konstruksi.
Koefisien : Faktor pengali atau koefisien sebagai dasar perhitungan
biaya bahan, biaya alat, dan upah tenaga kerja.
Konstruksi : Sebuah proses kegiatan pembangunan yang dirancang dan
direncanakan secara sistematis.
Kontrak : Perjanjian antara pemilik proyek dengan pelaksana proyek
dalam proses konstruksi/ pembangunan.
kontraktor : Lembaga, perusahaan atau badan hukum yang mempunyai
tugas sebagai pelaksana dalam proses konstruksi.
Leading Sector : Pemegang kebijakan pada suatu proyek pekerjaan.
Lumpsum : Ukuran yang ditentukan berdasarkan perhitungan tersendiri.
Mobilisasi : Tindakan pengerahan dan penggunaan secara serentak
sumber daya (dalam hal konstruksi) untuk digunakan secara
tepat, terpadu, dan terarah.
Order : Melakukan pemesanan terhadap suatu barang.
Overhead : Biaya yang diperhitungkan sebagai biaya operasional dan
pengeluaran yang bukan dari biaya pengadaan untuk setiap
mata pembayaran, biaya manajemen, akuntansi, perijinan
dan lain sebagainya.
Owner : Seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan
dan memberikanya kepada pihak lain.
Plumbing : Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan,
pemeliharaan, perawatan instalasi air, baik diperumahan
atau gedung.
Real cost : Biaya sebenarnya, yang harus dibayarkan sesuai dengan
aktivitas yang dilakukan.
S-Curve : Suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek
dengan nilai akumulasi progress pelaksanaan proyek mulai
dari awal hingga proyek selesai.
Site Development : Pengembangan tapak/ lahan.
Slump : Nilai jatuhnya beton diukur dari permukaan atas kerucut
terpancung.
SNI : Standar Nasional Indonesia
Spesifikasi : Perincian teknis atau karakteristik umum suatu pekerjaan.
Supplier : Pihak (individu atau perusahaan) yg menjual atau memasok
sumber daya dalam bentuk bahan mentah kepada pihak lain
Tender : Tawaran untuk mengajukan harga borongan pekerjaan,
penyediaan barang yang diberikan oleh perusahaan swasta
atau pemerintah kepada perusahaan-perusahaan lain.
User : Pengguna pada layanan.
Vendor : Pihak yang menjual barang.
Volume : Ukuran kuantitas/ jumlah untuk bahan bangunan.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 243
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS 1:

Nama Lengkap : UDIN SAMSUDIN, S.Pd., M.Pd.


Telepon/ HP/ WA : 081320164496
Email : usams_77@yahoo.com
Akun Facebook : Samsudin Udin
Alamat Kantor : SMKN 6 Bandung
Jl. Soekarno Hatta, Riungbandung
Kompetensi Keahlian : DPIB

Riwayat pekerjaan/ Profesi (10 TahunTerakhir)


1. Guru SMKN 6 Bandung (Tahun 2009 s.d sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S1 Pendidikan Teknik Bangunan, UPI (Lulus Tahun 2003)
2. Akta IV, UPI (Lulus Tahun 2003)
3. S2 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, UPI (Lulus Tahun 2020)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 TahunTerakhir)

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Jl. Haruman III, Kav.D5 RT.05 RW.08 Kp. Pasirwangi, Desa Cimekar,
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Lahir di Bandung, 30 Maret 1977. Sekolah
Dasar dilalui di SDN Sadangsari 2 Bandung tahun 1984-1990, SMP Negeri 27 Bandung
tahun 1990-1993 dan SMA Negeri 10 Bandung tahun 1993-1996. Tahun 1996 kuliah S1 di
Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung, lulus di UPI tahun 2003. Tahun 2018
kuliah S2 di Universitas Pendidikan Indonesia, lulus tahun 2020. Menjadi guru di SMKN
6 Bandung, dari tahun 2009-sekarang.

DESAIN PEMODELAN DAN


244 INFORMASI BANGUNAN
ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI

BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS 2:

Nama Lengkap : BUDI SAEPULYADI, S.Pd.


Telepon/ HP/ WA : 08121425283
Email : budisaepulyadi76@gmail.com
Akun Facebook : Budi Saepulyadi
Alamat Kantor : SMKN 6 Bandung
Jl. Soekarno Hatta, Riungbandung
Kompetensi Keahlian : DPIB

Riwayat pekerjaan/ Profesi (10 TahunTerakhir)


1. Guru SMKN 6 Bandung (Tahun 2009 s.d sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan TahunBelajar


1. S1 Pendidikan Teknik Bangunan, UPI (Lulus Tahun 2001)
2. Akta IV, UPI (Lulus Tahun 2001)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 TahunTerakhir)


-

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Blok Kaumkidul RT.021, RW.008 Desa Talagakulon, Kecamatan Talaga,
Kabupaten Majalengka. Lahir di Talaga, 24 Maret 1976. Sekolah Dasar dilalui di SDN
Talaga Mukti 1983-1989, SMP Negeri Talaga 1989-1992, SMA Negeri Talaga 1992-1994.
Tahun 1995 kuliah di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung, lulus di UPI
tahun 2001. Menjadi guru di SMKN 6 Bandung, dari tahun 2009-sekarang.

DESAIN PEMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN 245

Anda mungkin juga menyukai