Anda di halaman 1dari 200

2019

SMK/MAK

JILID 1

PENgUKUrAN
DAN PEMETAAN
LAHAN PErTANIAN

BIDANg KEAHLIAN AgrIBISNIS DAN Agr0TEKN0L0gI


Pr0grAM KEAHLIAN TEKNIK PErTANIAN ALAT MESIN PErTANIAN

Agus Salahuddin
Syahrul Hidayat
Makmun
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

REDAKSIONAL

Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran

Penulis:
Agus Salahuddin
Syahrul Hidayat
Makmun

Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono

Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah

Editor:
Edy Cahyana

Desain Sampul:
Sonny Rasdianto

Layout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti
Apfi Anna Krismonita
Rifda Ayu Satriana

ALAT MESIN ii
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

KATA PENGANTAR

Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen
Dikdasmen Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum
Keahlian SMK/ MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen
Nomor 07/D. DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi
secara tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat
interaktifdengan penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas
pernahaman individu yang menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh
para guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena
itu, diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu mata pelajaran
yang sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK
menyampaikan ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan
karya terakhir, namun seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya,
sehingga SMK rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam
menyumbangkan pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan
pernbelajaran di SMK.

SMK Bisa! SMK Hebat!

i ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

PRAKATA

Kurikulum 2013 yang disempurnakan sangat baik dirancang untuk


mengembangkan empat kopetensi siswa yaitu dari sisi sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keempat kompetensi tersebut
dirancang untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran. Kompetensi sikap dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung, dan kompetensi ini sebagai pemenuhan
karakter siswa. Sedangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
dikembangkan dalam bentuk kompetensi inti ( KI ) dan kompetensi dasar ( KD )
sebagai sumber pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran pada Jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan
yang dikembangkan akan mengikuti ketentuan pada empat pilar tersebut. Buku ini
materi yang disajikan akan membekali peserta didik dengan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan. Materi yang disajikan akan mempermudah siswa
untuk menguasainya secara kongkrit dan abstrak sebagai bentuk penguasaan
pengetahuan, dan sikap kemudian diterapkan dalam penghidupan selanjutnya
sebagai anugrah yang patut disyukuri serta dipertanggungjawabkan dalam
pemenfaatannya.
Buku ini menjabarkan dengan sebaik – baiknya dan semaksimal
mungkin, agar siswa memiliki kecakapan dalam bersikap serta terampil dalam
menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari – hari. Dimana
dengan pengetahuan dan keterampilan akan mampu mengarahkan siswa untuk
mengembangkan sikap dan karakter yang unggul, sesuai dengan tujuan
pendidikan kejuruan berdasarkan kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dengan buku
ini guru juga diharapkan dapat memperkaya pengetahuannya dengan kreatifitas
dalam bentuk kegiatan – kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber
dari lingkungan sosial dan alam.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pengembangan buku ini masih
jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan yang memerlukan
perbaikan – perbaikan, oleh karena itu masukan, kritikan dan saran dari pengguna
dan pemerhati sebagai bentuk penyempurnaan sangat diperlukan.

ALAT MESIN v
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................iv
PRAKATA........................................................................................v
DAFTAR ISI.....................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................x
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU............................................................xi
PETA KONSEP BUKU.........................................................................xiii
APERSEPSI.....................................................................................xiv

BAB I PEMETAAN LAHAN PERTANIAN.......................................................1


A. Pengertian Pemetaan Lahan.......................................................4
B. Ruang Lingkup Survei dan Pemetaan.............................................5
C. Jenis Survei danPengukuran Tanah.........................................................................9

BAB II PERALATAN SURVEI DAN PEMETAAN..............................................18


A. Alat Survei dan Pemetaan........................................................22
B. Pengenalan Alat Optik.............................................................27

BAB III PENGOPERASIAN ALAT SIPAT DATAR ( LEVELLING )................................33


A. Melakukan Lavelling pada Konstruksi Gedung/Bangunan....................40
B. Melakukan Lavelling Bangunan Air...............................................41
C. Melakukan Lavelling Jalan........................................................42

BAB IV PENGOPERASIAN ALAT SIPAT RUANG ( THEODOLIT )..............................49


A. Pengukuran Horizontal dan Vertikal pada Pekerjaan Konstruksi Gedung . 54
B. Pengukuran Horizontal dan Vertikal Bangunan Air............................56
C. Pengukuran Horizontal dan Vertikal Jalan dan Jembatan....................56

BAB V TEKNIK PERAWATAN JENIS OPTIK......................................................63


A. Teknik Perawatan Alat Optik Jenis PPD.........................................67
B. Teknik Perawatan Alat Optik Jenis Theodolit.................................70

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL............................................................75

BAB VI PENGUKURAN LUAS LAHAN.......................................................83


A. Metode Pengukuran Luas Lahan..................................................87
B. Pengukuran Lahan di Lapangan..................................................90
C. Perhitungan Luas Lahan...........................................................91
D. Pengukuran Tanah Yang Tidak Beraturan...........................................................92

v ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

DAFTAR ISI

BAB VII GARIS KONTUR, SIFAT DAN INTERPOLASINYA.......................................................99


A. Pengertian.................................................................101
B. Sifat / Karateristik Garis.........................................................101
C. Interval Kontur dan Indeks......................................................103
D. Kemiringan Tanah dan Kontur Gradien........................................104
E. Pengukuran Titik Detail untuk Pembuatan Garis Kontur....................105
G. Perhitungan Garis Kontur........................................................108
H. Prinsip Dasar Penentuan Volume...............................................110
I. Bentuk Lembah dan Pegunungan pada Garis Kontur.........................111
J. Menggambar Hasil Pengukuran Garis Kontur, Sifat dan Interpolasinya....116

BAB VIII PENGUKURAN SUDUT, JARAK DAN PROFIL.......................................123


A. Macam Besaran Sudut, Jarak dan Profil..........................................................127
B. Konversi....................................................................129
C. Pengukuran Sudut, Jarak, dan Profil...............................................................133

BAB IX HASIL GAMBAR KERJA PENGUKURAN UNTUK LAHAN PERKEBUNAN...........144


A. Analisis Kriteria Keberhasilan...................................................148
B. Penyusunan Instrumen dan Indikator Keberhasilan..........................149
C. Teknik Penyusunan Laporan.....................................................153
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................154

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP..........................................................162

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................171
GLOSARIUM..................................................................................173
BIODATA PENULIS..........................................................................174

ALAT MESIN v
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Mengenal Peta dan Pemetaan.................................................2


Gambar 1.2 Ruang lingkup pekerjaan survei dan pemetaan.............................6
Gambar 2.1 Survei Potensi Wilayah Perbatasan..........................................19
Gambar 2.3 Kompas Sebagai Penunjuk Arah.............................................24
Gambar 2.4 Klinometer.....................................................................25
Gambar 2.5 Theodolit dan bagian – bagiannya...........................................28
Gambar 2.6 Waterpass dan bagian – bagiannya..........................................30
Gambar. 3.1 Nikon AP-8.....................................................................34
Gambar 3.2 Dampy Level....................................................................35
Gambar 3.3 Tipe Reversi....................................................................36
Gambar 3.4 Tiliting Level...................................................................37
Gambar 3.5 Bagian – bagian Tilting Level.................................................37
Gambar 3.6 Automatic Level................................................................38
Gambar 3.7 Bagian-bagian sipat datar otomatis.........................................39
Gambar 3.8 Diagram batang sebelum leveling pada tukang batu.....................41
Gambar 3.9 Prinsip Pengukuran Beda Tinggi.............................................44
Gambar 4.1 Theodolit dan bagian – bagiannya...........................................51
Gambar 4.2 theodolite digital..............................................................52
Gambar 4.3 Theodolite Manual.............................................................53
Gambar 4.4 ETS tipe Nikon Nivo 5C........................................................54
Gambar 5.1 Alat Optik sumber data.......................................................64
Gambar 5.2 Kamera dan bagiannya........................................................64
Gambar 5.3 proyektor digital...............................................................66
Gambar 5.4 Alat Tropong dan Komponennya.............................................66
Gambar 6.1 Aplikasi GIS.....................................................................84
Gambar 6.2 Aplikasi Field Area Measure..................................................85
Gambar 6.3 Pengukuran Poligon............................................................88
Gambar 6.4 Segitiga ABCD..................................................................91
Gambar 6.5 Segiempat ABCD...............................................................92
Gambar 6.6 Luas tanah yang tidak beraturan............................................92
Gambar 6.7 luas tanah yang dihitung dengan metode segitiga tidak beraturan.. . .93
Gambar 6.8 menghitung luas tanah dengan softwere autocate.......................94
Gambar 7.1 Pembuatan Garis kontur....................................................100
Gambar 7.2 Pengambaran kontur dari bentuk medan sebenarnya..................102
Gambar 7.3 Pengukuran titik detail tachymetri........................................106
Gambar 7.4 Ilustrasi pembuatan garis kontur..........................................107
Gambar 7.5 Interpolasi kontur cara taksiran...........................................108
Gambar 7.6 Relief permukaan bumi dari garis kontur.................................112
Gambar 7.7 Garis kontur menunjukan perbedaan kemiringan tanah................113
Gambar 7.8 Garis kontur pada gunung...................................................117
Gambar 8.1 Alat ukur panjang sumber data............................................125
Gambar 8.2 Alat ukur busur derajat.....................................................128
Gambar 8.3 konversi tangga satuan......................................................130
Gambar 8.4 Konversi satuan berat.......................................................130
Gambar 8.5 Konversi satuan luas.........................................................131
Gambar 8.6 Konversi satuan volume.....................................................132

viii ALAT MESIN PERTANIAN


PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 8.7 Sudut Dalam Derajat.........................................................133


Gambar 8.8 Sudut dalam radian...........................................................134
Gambar 8.9 Panjang Busur S...........................................................135
Gambar 8.10 Jarak pada optik............................................................136
Gambar 8.11 Pengukuran jarak pada alat EDM/ETS....................................137
Gambar 9.2 kedudukan instrumen dalam penelitian...................................147

ALAT MESIN i
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

DAFTAR TABEL

Tabel 7.1 interval dan indeks kontur.....................................................103


Tabel 8.1 Besaran pokok dan satuannya.................................................127
Tabel 8.2 Besaran turunan.................................................................127
Tabel 8.3 Konversi waktu..................................................................131
Tabel 8.4 Panjang Busur Lingkaran dengan Sudut Radian.............................135
Tabel 9.1 Alur penyusunan instrumen...................................................146

x ALAT MESIN PERTANIAN


PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmat- nya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Pengukuran dan Pemetaan Lahan Pertanian ini diharapkan
dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas
bisa ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan
untuk mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi
dalam buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri
sebelum be- nar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena
masing-masing sa- ling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir
Bab. Jika anda belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat
mengulangi untuk mempe- lajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda
masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan
diskusikan dengan teman atau guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:

ALAT MESIN x
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU

Lembar Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan


peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan dit-
anyakan dan cara menyelesaikannya.
Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link dan QR
code sumber belajar.
Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.
Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujuan untuk melatih peserta didik da-
lam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu
maupun kelompok (diskusi).
Penilaian Akhir Bab Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab.
Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik
maupun guru di akhir kegiatan pembelajaran guna
mengevaluasi dan memberikan umpan balik kegiatan
belajar mengajar.
Penilaian Akhir Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik
Semester setelah mempelajari materi dalam satu semester.

x ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

PETA KONSEP BUKU

BAB I Pemetaan Lahan Pertanian

SURVEI
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

BAB II Peralatan Survei dan Pemetaan

BAB III Pengoperasian Alat Sifat Datar (Levelling)

BAB IV Pengoperasian Alat Sifat Ruang (Theodolite)

BAB V Teknik Perawatan Alat Jenis Optik

BAB VI Pengukuran Luas Lahan


PENGUKURAN

BAB VII Garis Kontur, Sifat, dan Interpolasinya

BAB VIII Pengukuran Jarak, Sudut dan


Profil

BAB IX Hasil Gambar Kerja Pengukuran untuk Lahan Per

ALAT MESIN x
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

APERSEPSI

Program Keahlian Pertanian masuk dalam bidang keahlian Agribisnis dan


Teknoagroindustri. Mata pelajaran Pengukuran dan Pemetaan Lahan Pertanian masuk
dalam kategori peminatan kejuruan ( C ) dan dasar program keahlian (2) jadi mata
pelajaran ini dikenal denganistilah C2. Mata pelajaran ini wajib untuk kompetensi
keahlian Alat Mesin Pertanian. Mapel ini memiliki bobot 280 jam pelajaran, diajar 12
jam per minggu selama satu tahun di kelas XI.
Berdasarkan struktur kurikulum SMK/MAK ( Perdirjen Dikdasmen
Kemendikbud No. 07/D.D5/KK/2018 mata pelajaran Pengukuran Pemetaan Lahan
Pertanian memiliki IX KD. Dari hasil telaah penulis, KD memuat II topik survei
dan pengukuran.
Program keahlian Teknologi menuntut penguasaan seluruh kompetensi
dasar Agribisnis dan teknoagroindustri, hal ini dikarenakan proses pendataan
kepemiliki lahan yang sangat dibutuhkan secara riel. Demikian juga dari sisi
pengukurannya sangat membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang baik
dalam mentransfer data, sehingga penguasaan seluruh kompetensi menjadi
kewajiban setiap siswa.
Buku ini disusun dengan berbasiskan aktivitas siswa, yakni mendorong siswa
untuk aktif, mau mau memperkaya wawasan, aktif berdiskusi dan presentase, serta
mencoba untuk berinovasi. Fitur – fitur seperti cakrawala, jelajah internet, tugas
mandiri, rangkuman dan refleksi diharapkan mampu menuntun pada arah
penguasaan kompetensi. Selamat beraktifitas dengan ikhlas dan menyenangkan.
Semoga Tuhan selalu menunjukan jalan kebenaran dan kemashalatan untuk manusia
dan alam selama kita hidup di dunia.

x ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

BAB I
PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengidentitifikasi prinsip dasar, ruang lingkup pekerjaansurvei dan


pemetaan dalam pemetaan lahan pertanian.

PETA KONSSEP

Pengertian Survei dan Pemeriksaan


Pemetaan dan Pematokan
dan Pemetaan Lahan

Pemeriksaan Level dan Kontur Tanah


Prinsip Dasar Survei

Jenis Pekerjaan Survei dan Pemetaan

Jenis Pekerjaan Survei dan Pemetaan

Ruang Lingkup Pekerjaan


Gambar Situasi dan Patokan

KATA KUNCI

ruang lingkup, dan jenis pekerjaan survei dan pemetaan lahan

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Pemetaan adalah kegiatan untuk menghasikan peta, meliputi kegiatan


akuisasi data dengan survei teristris/survei fotogrametri/ pengindraan jauh/survei
GPS, yang kemudian dilakukan pengolahan atau manipulasi data yang ditujukan
untuk menghasilkan prepresentasian data serta informasi dalam bentuk peta analog
atau peta digital.
Survei didefenisikan sebagai kegiatan pengumpulan informasi dengan cara
mengumpulkan data dari sekelompok orang atau individu. Survei tanah adalah usaha
mempelajari tanah dalam lingkungannya yang langsung diselenggarakan di lapangan
( on the track of earth field land area ). Dalam bidang pengukuran lahan dan pemetaan
lahan kata survei dapat dimaknai sebagai sebuah disiplin ilmu, seni dan teknologi
yang meliputi semua metode pengukuran untuk menghasilakan informasi terkait
posisi relatif atau fisik permukaan bumi dan lingkungan. Dalam arti yang lebih
umum, survei (geomatik) dapat didefenisikan, sebuah disiplin ilmu yang meliputi
semua metode untuk mengukur dan mengumpulkan informasi tentang fisik bumi dan
lingkungan, pengolahan informasi, dan menyebarluaskan berbagai produk yang
dihasilkan untuk berbagai kebutuhan.

Gambar 1.1 Mengenal Peta dan Pemetaan


Sumber: http://archimales.wordpress.com

Survei memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia.


Kegiatan ini meliputi pengukuran untuk mencari luas tanah,dan tanah ini sangat
diperlukan sebagai salah satu dalam kegiatan jual beli, penentuan pajak dan untuk
perencanaan pengembangan daerah, rencana jalan, rencana pengairan dan rencana
transmigrasi. Menurut ( Tamtomo, 2008 ) bahwa survei tanah merupakan
serangkaian kegiatan untuk memebedakan tanah yang satu dengan lainnya yang
kemudian disajikan dalam bentuk peta. Seiring dengan berjalannya waktu,
kepentingan akan bidang survei terus meningkat akan permintaan untuk berbagai
kepentingan peta dan jenis spasial terkait informasi lainnya dan memperluas
kebutuhan untuk menetapkan garis yang akurat dan untuk membantu proyek
konstruksi.
2 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

PENDAHULUAN

Pengukuran tanah dalam kehidupan modern ini sangat diperlukan terutama


dalam bidang jasa konstruksi, karena hasil – hasilnya dapat digunakan untuk
berbagai keperluan diantaranya: (1). Untuk pemetaan bumi ( daratan dan perairan ).
(2). Penyiapan peta navigasi perhubungan darat, laut dan udara. (3). Pemetaan
batas – batas kepemilikan lahan baik perorangan, perusahaan dan tanah negara. (4).
Sebagai bank data yang meliputi informasi tata guna lahan dan sumber daya alam
untuk pengolahan lingkungan hidup. (5). Menentukan fakta tentang ukuran, bentuk,
gaya berat dan medan magnet bumi, serta (6). Persiapan bulan, planet dan benda
angkasa lainnya. Sedangkan dalam bidang teknik sipil para insinyur sangat
memerlukan kegiatan ini untuk (1). Pengukuran untuk mencari luas tanah sebab luas
tanah sangat diperlukan untuk keperluan jual beli, penentuan pajak, dan untuk
perencanaan pengembangan daerah, rencana jalan, rencana pengairan dan rencana
transmigrasi, (2). Pengukuran untuk mengetahui beda tinggi tanah sebelum suatu
bangunan didirikan , maka terlebih dahulu harus diketahui tinggi permukaan tanah
dan rencana meratakan tanahnya sehingga dapat dihitung seberapa tanah yang digali
dan berapa banyak urugan yang diperlukan serta untuk menentukan peil suatu
bangunan yang akan didirikan untuk pedoman ketinggian lantai dan sebagainya, (3).
Pengukuran untuk pembuatan peta, untuk memberi petunjuk berapa jauh antara
tempat A ke tempat B maka harus dibuat sket jalan dari tempat A ke tempat B.
Gambar sket walaupun tidak sempurna tetap dinamakan peta. Untuk praktisnya
pemerintah mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten , propinsi bahkan setiap
negara mempunyai gambar daerahnya yang disebut peta. Peta harus digambar
berdasarkan hasil pengukuran tanah, baik pengukuran secara teoritis maupun secara
fotogrametrik, (4). Pengukuran untuk merencanakan bangunan. Bila akan
mendirikan rumah , maka harus ada ijin bangunan dari dinas pertanahan atau dinas
pekerjaan umum. Pada setiap rencana pembangunan daerah , pembuatan jalan,
rencana irigasi terlebih dahulu tanah yang akan dibangun harus diukur dan disahkan
oleh pemerintah daerah. Disamping hal tersebut pekerjaan ukur tanah merupakan
hal sangat penting dalam merencana bangunan karena dapat memudahkan
menghitung rencana biaya. https://ilmusurveipemetaan.wordpress. com
Dengan meningkatnya kebutuhan akan jasa survei dan pemetaan, Ikatan
Surveior Internasional (IFS) telah mengadopsi definisi berikut; “Surveior adalah
orang yang professional dengan kualifikasi pendidikan dan keahlian teknis untuk
melakukan aktivitas satu, atau lebih kegiatan yang dilakukan di atas atau di bawah
permukaan tanah / laut dan dapat dilakukan dengan para profesional lainnya.
Secara umum peranan seorang suverior sangat kompleks dalam segala bidang
diantanyanya dalam bidang pembangunan perumahan. Seorang suverior harus dapat
menentukan sebuah bangunan membentuk siku – siku 90 derajat, kemudian dapat
menentukan as kolom
– kolom, elavasi, marking posisi bowplank dan lain – lainnya sampai dengan
tahap pemrosesan data. Sedangkan fungsi seorang surveior di lapangan sebagai
berikut :
1. Menentukan ukuran dan bentuk bumi, mengukur dari semua data yang
diperlukan untuk menentukan ukuran, posisi, bentuk, dan kontur pada setiap
bagian bumi dan memantau setiap perubahan.
2. Menentukan posisi objek/titik pada sebuah ruang dan waktu serta posisi dan

ALAT MESIN 3
memantau bentuk fisik, struktur dan pekerjaan yang berada di atas atau di bawah
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

4 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

permukaan bumi
3. Mengembangkan, menguji dan kalibrasi sensor, peralatan dan sistem untuk
pekerjaan survei
4. Memperoleh dan menggunakan informasi tata ruang dari jarak dekat, udara dan
citra satelit dan proses-proses yang dapat dilakukan secara otomatis.
5. Menentukan dari posisi batas-batas tanah masyarakat atau pribadi, termasuk
batas-batas nasional dan internasional, dan mendaftar lahan tersebut dengan
pihak yang berwenang
6. Merencanalan dan membentuk sistem informasi geografis (GIS) suatu daerah
dan mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, mengelola, menampilkan dan
menyebarkan data.
7. Menganalisis, menyajikan dan menggabungkan objek tata ruang dan
fenomena pada GIS, termasuk visualisasi dan komunikasi seperti data dalam
peta, model dan perangkat mobile digital
8. Studi tentang lingkungan alam dan sosial, mengukur tanah dan sumber daya
alam laut. Menggunakan data tersebut untuk merencanakan pembangunan di
perkotaan, daerah pedesaan dan regional.
9. Merencanaan, mengembangkan dan membangun kembali sebuah kawasan
seperti; perkotaan, pedesaa, maupun perumahan.
10. Mengkaji nilai dan mengelola sebuah kawasan seperti; perkotaan, pedesaa,
maupun perumahan.
11. Merencanaan, mkengukuran dan mengelola pada pekerjaan konstruksi, termasuk
rencana anggaran biaya.
Dalam melaksanakan tugas di atas, surveior harus mempertimbangkan aspek
hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial yang relevan sehingga proyek tetap berjalan
secara normal. Pekerjaan mengukur tanah dan pemetaan (survei dan pemetaan)
meliputi pengambilan/ pemindahan data-data dari lapangan ke peta atau
sebaliknya.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Pemetaan Lahan


Pemetaan dapat didefinisiskan sebagai suatu kegiatan pembuatan peta lokasi
yang menunjukan dimana posisi akan dilakukan perencanaan suatu kegiatan
seperti kegitan rotasi tanaman, pembibitan, atau penanaman. Sedangkan peta
lahan merupakan gambaran informasi terkait batasan antar lahan pengolahan.
Pengelolaan tanah yang efektif memerlukan pengetahuan tentang data dan
informasi tanah serta pola penyebarannya secara spasial dalam suatu bentang
lahan (landscape), sehingga keputusan penggunaan lahan dapat dipilih secara
tepat, cepat dan efisisen. Data dan informasi tanah serta pola penyebarannya
diperoleh melalui kegiatan survei dan pemetaan lahan.
Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran
permukaan bumi (termodiology geodesi) dengan menggunakan cara atau metode
tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy

4 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

( Tamtomo, dalam Sianturi 2008 ). Tujuan dilakukan pemetaan untuk


melakukan pengelompokan tanah ke dalam satuan-satuan peta tanah yang
masing-masing mempunyai sifat-sifat yang sama. Dari masing-masing satuan peta
diberi warna yang sedapat mungkin sesuai dengan warna tanah yang
sebenarnya. Disamping itu dicantumkan pula simbol-simbol atau nomor urutnya
untuk memudahkan pembacaannya.
Pengukuran yang akan dipelajari dibagi – bagi dalam pengukuran
mendatar dari titik - titik yang terletak diatas permukaaan bumi , dan
pengukuran tegak guna mendapatkan beda tinggi antara titik - titik yang diukur
diatas permukaan bumi yang tidak beraturan, yang pada akhirnya dapat
digambar diatas bidang datar (Peta). Ilmu ukur tanah merupakan ilmu sebagai
dasar dalam melaksanakan pekerjaan survei atau ukur mengukur tanah. Dalam
bidang teknik sipil, meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk semua proyek
pembangunan, seperti perencanaan dan pembuatan gedung, jembatan, jalan,
saluran irigasi. Sedangkan dalam bidang pertanian untuk perncanaan proyek
seperti : pembukaan lahan baru, saluran irigasi dll. Secara umum tujuan
pekerjaan survei adalah:
1. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas permukaan bumi
2. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di atas
atau di bawah suatu bidang yang berpedoman pada bidang permukaan air laut
tenang
3. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta luasnya
4. Menentukan panjang, arah dan posisi dari suatu garisyang terdapat diatas
permukaan bumi yang merupakan batas dari suatu areal tertentu.

B. Ruang Lingkup Survei dan Pemetaan


Kegiatan survei dan pemetaan di lapangan meliputi kegiatan – kegiatan
sebagai berikut :
1. Penentuan batas – batas tanah milik pemerintah, milik perorangan dan milik
swasta sehingga dapat digunakan untuk membuat Sertifikat Hak Milik ( SHM )
dan mentukan pajak untuk pemerintah / pajak bumi dan bangunan ( PBB ),
oleh Badan Pertanahan Nasional ( BPN ).
2. Mengatur rencana pembangunan jalan, saluran – saluran / parit – parit
dan irigasi kecil oleh kementerian pekerjaan umum.
3. Menentukan batas – batas negara dengan negara tetangga berdasarkan
kesepakatan kedua bela pihak dengan perjanjian bersama dan dipekerjakan
oleh undang – undang oleh Badan koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (
Bakosurtanal ).
4. Penentuan batas – batas tambang minyak, batu bara, emas dan sebagainya
oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral ( ESDM ).
5. Mengadakan pengukuran tanah dengan skala – skala tertentu dari data – data
lapangan dan dipindahkan ke atas kertas yang disebut PETA.
Survei topografi atau pemetaan adalah suatu teknik pengukuran untuk
menentukan sebuah posisi atau tanda yang terjadi secara alami atau buatan
manusia di atas permukaan tanah. Survei ini dilakukan untuk memperoleh peta
topografi yang berisi informasi terbaru dari keadaan permukaan lahan atau
daerah
ALAT MESIN 5
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

yang dipetakan, informasi yang disajikan meliputi keadaan fisik/detail baik yang
bersifat alami maupun buatan manusia serta keadaan relif (tinggi rendahnya)
permukaan lahan atau areal daerah pengukuran tersebut. Survei ini biasanya
dilakukan pada kpekerjaan konstruksi yang mencakup daerah yang relatif luas
misalnya pada pekerjaan perencanaa drainase atau jalan.

Gambar 1.2 Ruang lingkup pekerjaan survei dan pemetaan


http://www.kumpulengineer.com

Lingkup pekerjaan survei topografi atau pemetaan meliputi pekerjaan


persiapan , dalam pekerjaan persiapan ini meliputi persiapan administrasi
maupun teknis. http://www.kumpulengineer.com :
1. Persiapan administrasi meliputi :
a. Pengurusan ijin untuk pekerjaan survei lapangan.
b. Pelaporan dengan pejabat setempat.
c. Persiapan administrasi lainnya.
2. Persiapan teknisnya meliputi :
a. Pengadaan peta dasar skala kecil dan dokumen teknis.
b. Mobilitas umum meliputi peralatan dan perlengkapan personil, serta
pengadaan bahan dan material pekerjaaan.
c. Pemasangan patok dan pengukuran jarak.
d. Pengukuran kerangka horizontal ( poligon ). Pengukuran kerangka
horizontal dilakukan untuk mendapatkan koordinat planimetris ( absis x-x
dan ordinat y-y ) dengan menggunakan metode poligon terbuka maupun
tertutup.
e. Pengukuran krangka vertikal ( sifat datar ).
f. Pengukuran techimetri.
g. Perhitungan dan penggambaran.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan jasa survei dan pemetaan,
maka definisi surveior: adalah orang yang melakukan pengawasan, pemerikasaan
dan pengamatan terhadap suatu pekerjaan lainnya, istilah surveior biasanya
identik dengan dunia perproyekan, tetapi dengan perkembangan zaman yang

6 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

semakin pesat, maka kata ini sudah masuk ke dunia “leasing” dan perusahaan jasa
lainnya, dengan tugas - tugas antara lain :
1. Melaksanakan kegiatan survei, penyusunan dan pengambaran data.
2. Mengevaluasi hasil pengukuran dan mencatat berbagai kekurangan sehingga
dapat dilakukan koreksi dan menemukan soslusi.
3. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan agar dapat memastikan
pengukuran dilakukan dengan akurat.
4. Melaksanakan survei lapangan dan meninjau lokasi – lokasi yang akan
dikerjakan.
5. Melakukan pematokan / pemancangan.
6. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan kepada pimpinan proyek.
Ilmu ukur tanah merupakan salah satu cabang dari keilmuan geodesi
yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara
melakukan pengukuran (surveiing) guna mendapatkan hasil akhir yakni sebuah
peta. Pengukuran ini dilakukan terhadap detil-detil alam maupun buatan
manusia meliputi posisi horizontal (x,y) dan juga posisi secara vertikal (z).
Sedangkan ilmu geodesi merupakan kajian dan pengukuran yang cakupannya
jauh lebih luas. Bukan hanya sekadar pemetaan dan penentuan posisi di darat
namun juga di udara dan laut untuk berbagai keperluan. Termasuk analisis dan
pengambilan keputusan serta perhitungan- perhitungan secara statistik dan
lainnya adalah sedikit dari ranah Geodesi dalam pengukuran dan pemetaan.
Dalam ilmu ukur tanah pada dasarnya pengukuran terdiri dari tiga bagian
besar yaitu :
1. Pengukuran Daratan (land surveiing).
Yang termasuk dalam kategori land surveiing diantaranya pengukuran
topografi dan pengukuran kadaster.
2. Pengukuran Perairan (marine or hydrogaphic surveiing)
Kegiatan pengukuran yang termasuk kategori ini antara lain pengukuran muka
dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk kegiatan pembuatan
pelabuhan dan rekalamasi, dsb.
3. Pengukuran Astronomi (astronomical surveiing)
Merupakan kegiatan pengukuran untuk menentukan posisi di muka bumi
dengan melakukan pengukurann terhadap benda-benda di langit.

Pada umumnya tujuan pekerjaan survei yang berkembang sampai saat ini
adalah untuk http://www.tneutron.net :
1. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda diatas permukaan bumi.
2. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda diatas
atau dibawah suatu bidang yang berpedoman pada bidang permukaan air laut
tenang.
3. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta luasnya.
4. Menentukan panjang, arah dan posisi dari suatu garis yang terdapat di
atas permukaan bumi yang merupakan batas dari suatu areal tertentu.
Dalam kehidupan, manusia dewasa tidak terlepas dari permasalahan
yang terkait dengan lahan dan batasnya, oleh sebab itu sangat diperlukan jasa

ALAT MESIN 7
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

pengukuran tanah / lahan / topografi untuk mendapatkan data existing di


lapangan yang dijadikan sebagai data penunjang untuk berbagai keperluan.
Adapun kegunaan dan manfaat pengukuran topografi (topography) sangat banyak
terutama kaitannya dalam progress pekerjaan, mulai dari tahap perencanaan
sampai pada tahap finishing pekerjaan. Manfaat pekerjaan pengukuran topografi
adalah sebagai sebagai berikut :
1. Penentuan Luas Tanah atau Lahan
Untuk menentukan luas tanah atau lahan dengan baik dan benar diperlukan
pengukuran secara langsung dan detail. Teknik pengambilan detail dari objek
di lapangan juga perlu diperhatikan dengan seksama agar hasil yang
dikeluarkan pun akan sesuai dengan kondisi riil yang ada.
2. Penentuan Volume Kubikasi Cut and Fill
Dalam pelaksanaan pekerjaan, suatu rencana tidak dapat dianggap remeh.
Tanpa adanya perencanaan yang matang tentu akan menghambat
pelaksanaan pekerjaan nantinya. Salah satu contoh yang dibutuhkan
perencanaan yang matang adalah ketika penentuan volume galian timbunan
atau biasa disebut cut and fill. Dengan adanya data existing dari hasil
pengukuran topografi tentu akan sangat membantu pihak perencana
dalam menghitung berapa volume yang diperlukan dalam suatu
pekerjaan. Ketelitian pengukuran ini juga bergantung kepada objek data
yang diambil ketika di lapangan. Dengan pengambilan data secara detail dan
menyeluruh tentu akan sangat membantu pihak perencana ketika akan
membuat suatu penentuan volume cut and fill tersebut.
3. Pengukuran untuk perencanaanj jalan, saluran irigasi, dan konstruksi
bangunan lainnya.
Seperti yang sudah disinggung pada paragraf sebelumnya bahwa tingkat
keberhasilan suatu pekerjaan tidak dapat terlepas dari sebuah perencanaan
yang matang, terlebih pada pekerjaan yang bersinggungan dengan konstruksi
fisik suatu bangunan.
Pada pekerjaan konstruksi jalan misalnya, sebagai perencana atau pelaksana
tentu memerlukan data existing dari kondisi tanah yang ada. Data hasil
dari pengukuran topografi akan sangat membantu sekali terutama ketika
pelaksanaan pekerjaan pertama kali, misalnya untuk perencanaan geometri
jalan, penentuan rencana, dan lain sebagainya.
Ketika sampai tahap pelaksanaan, hasil pengukuran dapat memberikan
informasi apakah pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan rencana awal atau
belum. Dengan pemantauan secara berkala dan pemanfaatan hasil
pengukuran topografi hal tersebut tidak akan menjadi masalah pada
kemudian hari.
Pada pekerjaan yang berhubungan dengan air juga tidak kalah
pentingnya, misalnya penentuan jalur saluran irigasi akan sangat
membutuhkan pengukuran topografi. Hasil profil atau sections pada
pengukuran topografi akan sangat membantu pihak pelaksana untuk
membuat keputusan selanjutnya terkait dengan pekerjaan tersebut.
Terkadang pengukuran pada pekerjaan seperti ini memang terlihat sederhana
tetapi hasil pekerjaan pengukuran topografi tersebut dapat menjadi acuan
baik pada saat perencanaan atau pelaksanaan suatu pekerjaan.

8 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

4. Pengukuran Topografi untuk Proyek Perumahan


Pekerjaan pada pembuatan perumahan juga sangat erat kaitannya dengan
pengukuran topografi. Desain awal dan site plan perumahan tentu akan
sangat terbantu ketika kita mempunyai data dari hasil pengukuran
topografi dan hal ini secara tidak langsung juga akan membantu pihak
perencana dan atau pelaksana untuk langkah selanjutnya.
Tidak jarang ditemui berbagai problem terutama terkait dengan site plan
yang tidak ada data existing dari pengukuran topografi sebelumnya. Kita
dapat mengambil contoh ketika seorang perencana membuat site plan hanya
berdasarkan data sertifikat tanah atau hanya mengandalkan pandangan mata
tentu ketika diterapkan secara riil akan berdampak besar jika terdapat
kesalahan. Pengukuran dengan pengambilan data secara detail dan
menyeluruh akan membantu interpretasi dari perencana atau pihak developer
untuk pembuatan site plan ini.
Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya adalah ruh awal dari suatu
pekerjaan entah itu pekerjaan fisik yang sederhana atau pekerjaan yang
kompleks sekalipun. Pengukuran topografi merupakan salah satu langkah
awal untuk memulai suatu pekerjaan dan nantinya juga dapat digunakan
sebagai penentu baik atau tidaknya suatu pekerjaan dan juga sebagai
penentu keputusan dalam pelaksanaan pekerjaan.

C. Jenis Survei danPengukuran Tanah


Secara umum terdapat beberapa jenis survei dan klasifikasi pengukuran
tanah antara lain :
1. Survei batas; survei ini bertujuan untuk menentukan batas kepemilikan lahan
atau wilayah. Survei ini sangat diperlu untuk menentukan batas aktual di
lapangan dan kemudian didokumentasikan dalam sebuah peta agar orang lain
mengetahui akan batas wilayah masing - masing.
2. Survei deformasi; digunakan untuk menentukan apakah stuktur atau
objek mengalami perubahan bentuk atau pergerakan. Diperlukan
pengukuran 3D pada objek yang akan diukur dan dilakukan pengukuran
kembali pada titik yang sama secara berkala.
3. Survei rekayasa; biasa dilakukan dalam pekerjaan konstruksi, baik itu
pembuatan jalan, gedung, rel, dll.
4. Survei topografi; digunakan untuk mengukur/memetakan permukaan bumi
yang direpresentasikan dalam kumpulan titik-titik koordinat 3D kemudian
biasa digambarkan dalam garis kontur (garis yang menghubungkan titik-titik
yang tingginya sama).
5. Survei hidrografi: survei yang dilakukan untuk memetakan topografi dasar
laut untuk digunakan lebih lanjut dalam navigasi kapal, konstruksi lepas
pantai, atau manajemen sumber daya laut.
6. Survei konstruksi; bisa dikatakan bagian dari survei rekayasa tetapi lebih
spesifik ke bidang konstruksi.
7. Survei navigasi; untuk mengetahui posisi suatu wahana bergerak (misalnya
kapal, pesawat terbang, mobil,rudal) sehingga bisa menentukan dan
mengontrol apakah wahana tersebut berada di jalur yang aman, cepat dan
sesuai rencana.

ALAT MESIN 9
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Sedangkan pengklasifikasian pengukuran tanah ( pengukuran Tterestris )


terbagi menjadi :
1. Pengukuran titik kontrol; menetapakan jaringan tugu horizontal dan vertikal
yang berguna sebagai kerangka acuan untuk pengukuran lain.
2. Pengukuran topografik ; menentukan cirri-ciri alamiah dan buatan, serta
elevasi yang dipakai untuk pembuatan peta topografi atau peta kontur.
3. Pengukuran persil, batas atau kadastral adalah pengukuran tertutup untuk
menetapkan garis-garis dan sudut batas kepemilikan tanah,
mengembalikan batas –batas persil tanah sesuai dengan data kepemilikan
tanah, pengkavlingan tanah-tanah ( subdivision survei ).
4. Pengukuran hidrografik; menentukan garis pantai dan kedalaman laut, danau,
sungai, bendungan serta perairan lainya.
5. Pengukuran jalur lintas ; dilaksanakan untuk merencanakan, merancang dan
membangun jalan baja, jalan raya, jalur pipa, dan proyek-proyek memanjang
lainya.
6. Pengukuran konstruksi yang dilaksanakan sementara kontruksi berjalan,
mengendalikan evaluasi, kedudukan-kedudukan horizontal, ukuran ukuran
dan konfigurasi.
7. Pengukuran purna-rancang ( as-built surveis ); menentukan lokasi akhir dan
perancangan pekerjaan rekayasa yang tepat, memberikan pembuktian (
verifikasi ) dan pencatatan posisi termasuk perubahan-perubahan desain yang
ada.
8. Pengukuran tambang pengukuran; untuk industri pertambangan baik
eksplorasi maupun eksploitasi pertambangan, tambang terbuka ( open pit
mining ), tambang dalam ( underground mining ).
9. Pengukuran optis ( laser aligment ), pengukuran industri, suatu cara
melaksanakan pengukuran yang sangat teliti yang memerlukan toleransi kecil
untuk proses-proses dalam pabrik.

Ada tiga kategori utama pengukuran asli (original survei) untuk menetapkan
sudut-sudut bagian baru di wilayah yang belum diukur dan masih ada di
Alaska dan beberapa negara bagian sebelah barat: pengukuran kembali
(retracenrent surue), yang menentukan kembali garis batas yang dulu telah
pernah ditetapkan: dan pengukuran pengkaplingan (sub - divisit survei) untuk
menetapkan tugu dan batas petak-petak baru dan batas pemilikan tanah dan
pengkuran hidrografik menentukan garis pantai dan kedalaman danau. sungai.
laut, bendungan dan massa air lainnya.
Pengukuran laut berkaitan dengan industri pelabuhan dan lepas pantai,
serta lingkungan kelautan termasuk pengukuran dan penyelidikan kelautan yang
dilaksanakan oleh petugas di kapal. Pengukuran jalur lintas dilaksanakan untuk
rnerencanakan. merancang dan membangun jalan baja, jalan raya, jalur pipa.
dan proyek-proyek memanjang lainnya. Biasanya dimulai dari sebuah titik
kontrol dan maju ke titik kontrol lainnya dengan cara langsung sepanjang
dimungkinkan oleh konstruksi lapangan. Pengukuran konstruksi yang dilaksanakan
sementara konstruksi berjalan, mengendalikan evaluasi, kedudukan - kedudukan
horizontal, ukuran-ukuran dan konfigurasi. Pengukuran ini juga menghimpun
data penting

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

untuk menghitung tahapan-tahapan pembayaran konstruksi. Pengukuran


purna rancang ( us-built survei ) menentukan lokasi-akhir dan perancangan
pekerjaan rekayasa yang tepat, kemudian memberikan pembuktian
( verifikasi ) dan pencatatan posisi termasuk perubahan – perubahan disain yang
ada.
Pengukuran terestris dan survei udara ( fotogrametik ) adalah klasifikasi luas
yang kadang-kadang dipakai. Pengukuran terestris menggunakan pengukuran
yang dilaksanakan dengan peralatan yang berpangkal di tanah seperti pita (ukur),
alat ukur-jarak elektronik, alat sipat datar, dan teodolit. Survei udara atau survei
fotogrametrik menggunakan kamera Can pengindera (sensor) lainnya yang dibawa
dalam pesawat terbang untuk memperoleh data keperluan studi dan
pemetaan, prosedur-prosedur untuk menghipun dan mereduksi data udara.
Survei udara telah dipakai dalam segala jenis pengukuran khusus tersebut di atas
kecuali pengukuran optis, dan dalam bidang ini sering dipakai foto - foto
terestrial ( berpangkal di tanah ).
Hasil sebuah pengukuran tidak mungkin mencapai kebenaran yang
absolut disebabkan keterbatasan berbagai faktor. Hasil pengukuran apa
adanya,sehingga yang digunakan hasil yang dianggap paling mendekati dengan
harga geometris objek ukur. Meskipun hasil pengukuran itu merupakan hasil yang
dianggap benar, tetapi masih juga terjadi penyimpangan hasil pengukuran.
Masih ada faktor lain lagi yang juga sering menimbulkan penyimpangan
pengukuran diantaranya adalah faktor lingkungan. Lingkungan yang kurang
tepat akan mengganggu jalannya proses pengukuran. Permasalahan –
permasalahan yang sering muncul antara lain :
1. Kesalahan pengukuran karena alat ukur
Jika kesalahan dalam pengukuran tidak diperhatikan maka sifat-sifat
merugikan ini tentu akan menimbulkan banyak kesalahan dalam pengukuran.
Oleh karena itu, untuk mengurangi terjadinya penyimpangan pengukuran
sampai seminimal mungkin maka alat ukur yang akan dipakai harus dikalibrasi
terlebih dahulu. Kalibrasi diperlukan disamping untuk mengecek kebenaran
skala ukurnya juga untuk menghindari sifat-sifat yang merugikan alat ukur itu
sendiri, seperti kestabilan nol, kepasifan, pengambangan, dan sebagainya.
2. Kesalahan pengukuan karena benda ukur
Tidak semua benda ukur berbentuk pejal yang terbuat dari besi, seperti rol
atau bola baja, balok dan sebagainya. Kadang - kadang benda ukur terbuat
dari bahan alumunium, misalnya kotak-kotak kecil, silinder, dan sebagainya.
Benda ukur seperti ini mempunyai sifat elastis, artinya bila ada beban atau
tekanan dikenakan pada benda tersebut maka akan terjadi perubahan bentuk.
Bila tidak berhati-hati dalam mengukur benda-benda ukur yang bersifat elastis
makapasti akan terjadi penyimpangan hasil pengukuran. Oleh karena itu,harus
diperkirakan tekanan kontak dari sensor alat ukur.
Di samping benda ukur yang elastis, benda ukur tidak elastis pun dapat
menimbulkan penyimpangan pengukuran misalnya batang besi yang
mempunyai penampang memanjang dalam ukuran yang sama, seperti pelat
besi, poros-poros yang relatif panjang dan sebagainya. Batang-batang seperti
ini bila diletakkan di atas dua tumpuan akan terjadi lenturan akibat berat
batang sendiri. Untuk mengatasi hal itu biasanya jarak tumpuan ditentukan

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI
sedemikian rupa sehingga diperoleh kedua ujungnya tetap sejajar. Jarak
tumpuan yang terbaik

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

adalah 0.577 kali panjang batang dan juga yang jaraknya 0.544 kali panjang
batang. Kadang - kadang diperlukan juga penjepit untuk memegang benda
ukur agar posisinya mudah untuk diukur. Pemasangan penjepit harus
diperhatikan betul-betul agar pengaruhnya terhadap benda kerja tidak
menimbulkan perubahan bentuk yang bisa menimbulkan penyimpangan
pengukuran.
3. Kesalahan pengukuran karena faktor si pengukur
Bagaimanapun presisinya alat ukur yang digunakan tetapi masih juga
didapatkan adanya penyimpangan pengukuran, walaupun perubahan
bentuk dari benda ukur sudah dihindari. Hal ini sebagian disebabkan oleh
faktor manusia yang melakukan pengukuran. Manusia memang mempunyai
sifat-sifat tersendiri dan juga mempunyai keterbatasan. Sulit diperoleh hasil
yang sama dari dua orang yang melakukan pengukuran meskipun kondisi alat
ukur, benda ukur dan situasi pengukurannya dianggap sama.
4. Kesalahan karena faktor lingkungan
Ruang laboratorium pengukuran atau ruang-ruang lainnya yang digunakan
untuk pengukuran harus bersih, terang dan teratur, rapi letak peralatan
ukurnya. Ruang pengukuran yang banyak debu atau kotoran lainnya sudah
tentu dapat menganggu jalannya proses pengukuran. Disamping pengukur
sendiri merasa tidak nyaman juga peralatan ukur bisa tidak normal bekerjanya
karena adanya debu atau kotoran yang menempel pada permukaan sensor
mekanis dan benda kerja yang kadang-kadang tidak terkontrol oleh si
pengukur. Ruang pengukuran juga harus terang, karena ruang yang kurang
terang atau remang - remang dapat mengganggu dalam membaca skala ukur
dan juga bisa menimbulkan penyimpangan hasil pengukuran. Untuk
penerangan ruang pengukuran sebaiknya tidak banyak diberi lampu
penerangan., sebab jika terlalu banyak lampu yang digunakan akan
mengakibatkan suhu ruangan menjadi lebih panas. Padahal, menurut standar
internasional bahwa suhu atau temperatur ruangan pengukur yang terbaik
adalah 20°C , apabila temperatur ruangan pengukur sudah mencapai 20°C,
lalu ditambah lampu-lampu penerang yang terlalu banyak, maka temperatur
ruangan akan berubah. Seperti kita ketahui bahwa benda padat akan berubah
dimensi ukurannya bila terjadi perubahan panas. Oleh karena itu, pengaruh
temperatur lingkungan tempat pengukuran harus diperhatikan.
Kesalahan dalam pengukuran dapat juga digolongkan menjadi
kesalahan umum, kesalahan sistematis, kesalahan acak dan kesalahan serius.
a. Kesalahan Umum
Kesalahan yang dilakukan oleh seseorang ketika mengukur termasuk
dalam kesalahan umum. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang disebabkan
oleh pengamat, karena pengamat kurang terampil dalam menggunakan
instrumen, posisi mata saat membaca skala yang tidak benar, dan
kekeliruan dalam membaca skala.
b. Kesalahan Sistematis
Kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan alat ukur atau instrumen
disebut kesalahan sistematis. Kesalahan sistematis menyebabkan semua
hasil data salah dengan suatu kemiripan.Kesalahan sistematis dapat terjadi
karena:
ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

1) Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik yang sebenarnya.
2) Kesalahan kalibrasi yaitu kesalahan yang terjadi akibat adanya
penyesuaian pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan alat.
3) Kesalahan alat lainnya. Misalnya, melemahnya pegas yang digunakan
pada neraca pegas sehingga dapat memengaruhi gerak jarum penunjuk.
c. Kesalahan Acak
Selain kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi lingkungan yang tidak
menentu bisa menyebabkan kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran
yang disebabkan oleh kondisi lingkungan disebut kesalahan acak. Misalnya,
fluktuasi-fluktuasi kecil pada saat pengukuran e/m (perbandingan muatan
dan massa elektron). Fluktuasi (naik turun) kecil ini bisa disebabkan
oleh adanya gerak Brown molekul udara, fluktuasi tegangan baterai, dan
kebisingan (noise) elektronik yang besifat acak dan sukar dikendalikan.
d. Kesalahan serius (Gross error)
Tipe kesalahan ini sangat fatal, konsekuensinya pengukuran
harus diulangi. Contoh kesalahan ini adalah kontaminasi reagen yang
digunakan, peralatan yang memang rusak total, sampel yang terbuang,
dan lain lain. Indikasi kesalahan ini cukup jelas dari gambaran data
yang sangat menyimpang, data tidak dapat memberikan pola hasil yang
jelas, tingkat mampu ulang yang sangat rendah dan lain lain.

CONTOH SOAL

Jawablah pertanyaan berikut !


Jelaskan yang dimaksud dengan pemetaan lahan !
Mengapa kegiatan pengukuran tanah dalam kehidupan moderen ini sangat diperlukan, je
Jelaskan tujuan dilakukannya pekerjaan survei !
Salah satu pekerjaan persiapan dalam lingkup pekerjaan survei adalah persiapan admini
Tuliskan manfaat pekerjaan pengukuran topografi !
Jawaban :

1. Pemetaan lahan pertanian adalah suatu kegiatan pembuatan peta lokasi yang menunj

2. Karena hasil – hasilnya diantaranya


dapat digunakan
: untuk berbagai keperluan
Untuk pemetaan.
Untuk Penyiapan.

c. Pemetaan kepemilikan lahan

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

CONTOH SOAL

d. Sebagai pengolahan lingkungan hidup.


e. Sebagai lahan persiapan
3. Tujuan pekerjaan survei adalah untuk :
a. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda diatas
permukaan bumi
a. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda
diatas atau dibawah suatu bidang yang berpedoman pada bidang
permukaan air laut tenang
b. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta luasnya
c. Menentukan panjang, arah dan posisi dari suatu garisyang
terdapat diatas permukaan bumi yang merupakan batas dari
suatu areal tertentu.
4. Persiapan administrasi meliputi :
a. Pengurusan ijin untuk pekerjaan survei lapangan.
b. Pelaporan dengan pejabat setempat.
c. Persiapan administrasi lainnya.
5. Manfaat pekerjaan pengukuran adalah....
a. Penentuan luas tanah dan lahan
b. Penentuan volume kubikasi cut and fill
c. Pengukuran untuk perencanaan jalan, saluran irigasi, dan konstruksi
bangunan lainnya
d. Pengukuran topografi untuk proyek perumahan.

CAKRAWALA

Survei Pengukuran Lahan

Survei teknik sipil yaitu pengukuran


untuk keperluan teknik sipil pembangunan
gedung – gedung dan lain – lain, termasuk di
dalamnya rute dan pengukuran –
pengukuran bawah tanah.
Bangunan-bangunan teknik sipil
bukanlah sistem yang mati. Jaringan
jalan misalnya, merupakan sistem yang
mempunyai daur hidup, yaitu mempunyai
Sumber : image/jpeg;base64,/9j/
umur rencana dengan anggapan-anggapan
4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/ tertentu, misalnya volume lalu-lintas yang
2wCEAAkGBxMTEhUSExIVFhUXFxUYFxUWFxUXFx selalu berubah dari waktu ke waktu. Urutan
daur pengembangan sebetulnya tidak harus berupa langkah deskrit dari awal
terus selesai, tetapi lebih menyerupai proses yang melingkar dan mungkin
meloncat.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

CAKRAWALA
Survei jalan raya termasuk survei teknik sipil, dilaksanakan untuk merencanakan, meranc

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan kalian terkait dengan prinsip dasar survei dan pemetaan

RANGKUMAN

Berdasarkan uraian materi pada Bab I terkait dengan prinsip survei dan pemetaan lahan per
Kegiatan survei merupakan kegiatan pengumpulan informasi dengan cara mengumpulkan da
Permasalahan – permasalahan yang sering muncul dalam pengukuran, biasanya dipengaruhi
kesalahan karena alat ukur
kesalahan kerana benda ukur
kesalahan karena faktor si pengukur

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

RANGKUMAN

d. kesalahan karena faktor lingkungan


Survei topografi atau pemetaan adalah suatu teknik pengukuran untuk menentukan sebuah po
Dikenal lima macam alat ukur berdasarkan sifatnya sebagai berikut :
Alat ukur langsung
Alat ukur pembanding
Alat ukur standart
Alat ukur pembatas ( kaliber )

TUGAS MANDIRI

Setelah mempelajari materi ini, coba kalian buatkan resume terkait prinsip dasar survei dan peme
Carilah referensi melaui internet atau sumber – sumber lain terkait dengan materi tersebut atau t
Kumpulkan hasil kerja kepada guru untuk mendapatkan penilaan.

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!


Jelaskan apa yang dimaksud dengan survei dan pemetaan lahan pertanian !
Jelaskan perbedaan survei dengan surveior dalam kegiatan pemetaan lahan pertanian !
Jelaskan tujuan dilakukannya pekerjaan survei lahan !
Jelaskan manfaat dilakukannya pekerjaan survei lahan !
Sebut 5 jenis alat ukur berdasarkan sifatnya !
Jelaskan cara melakukan survei udara atau survei fotogrametri dalam pengukuran !
Jelaskan apa yang dimaksud dengan survei fotogrametri dalam pengukuran !
Sebutkan contoh jenis peralatan yang digunakan pengukuran dengan fotogrametri !
Jelaskan jenis pekerjaan ilmu ukur tanah dalam bidang teknik sipil dan bidang pertanian !

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

REFLEKSI
Peserta didik diminta mengisi lembar refleksi di bawah ini berdasarkan
materi tentang prinsip dasar survei dan pemetaan lahan pertanian:
Bagaimana kesan kalian selama mengikuti pembelajaran prinsip dasar survei dan pemetaa
Apakah kalian telah menguasai seluruh materi pelajaran prinsip dasar survei dan pemetaa
Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran prinsip dasar survei da
Tuliskan secara ringkas apa yang kalian pelajari pada pembelajaran prinsip dasar survei d

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

BAB II
PERALATAN SURVEI DAN PEMETAAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai pembelajaran peserta didik mampu mengidentifikasi jenis


dan fungsi peralatan survei dan pemetaan lahan.

PETA KONSEP

Alat Survei
1. Alat Ukur Jarak
Lahan Pertanian

dan Pemetaan
Peralatan Survei
dan Pemetaan

2. Alat Ukur Sederhana

P eng e n a l a n
1. Theodolite
Alat Optik
2. Waterpass

KATA KUNCI

alat ukur jarak, alat ukur sederhana, alat optik

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Dalam bidang ekonomi dan pertanian, lahan mencakup semua sumber daya
alam yang dapat dimanfaatkan baik di bawah, maupun di atas permukaan suatu
bidang geografis. Dalam bahasa sehari-hari, orang menyamakan lahan dengan
“tanah”. Kenyataannya lahan tidak selalu berupa tanah, karenal ahan dapat
mencakup kolam, rawa, danau, atau bahkan lautan.
Sesuai dengan batasannya, kandungan mineral di bawah permukaan lahan
atau lokasi orbit geostasioner di atas suatu permukaan, lahan juga menjadi bagian
dari tanah yang menentukan nilai ekonominya. Kegiatan perencanaan dalam
pemenfaatan lahan dilakukan melalui kegiatan survei dan pemetaan lahan.

Gambar 2.1 Survei Potensi Wilayah Perbatasan


Sumber: http://litbang.pertanian.go.id

Survei tanah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat


membedakan tanah satu dengan yang lain, kemudian menyajikannya dalam berbagai
peta. Evaluasi lahan merupakan proses penilaian potensi suatu lahan untuk
penggunaan tertentu. Kegiatan evaluasi lahan tidak terlepas dari kegiatan survei
tanah. Sedangkan survei tanah dilakukan untuk mengetahui penyebaran jenis tanah
dan menentukan potensinya untuk berbagai alternatif penggunaan lahan. Tujuan
survei tanah adalah untuk mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan
mengelompokkan tanah yang sama atau hampir sama sifatnya (Subardja. 2000).
Menurut Rayes (2007) dalam survei tanah dikenal 3 macam metode survei, yaitu:
1. metode grid ( menggunakan prinsip pendekatan sintetik )
2. metode fisiografi dengan bantuan interpretasi foto udara ( menggunakan prinsip
amalitik)
3. metode grid bebas merupakan penerapan gabungan dari kedua metode survei.
Biasanya dalam metode grid bebas, pemeta bebas memilih lokasi titik
pengamatan
ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

dalam mengkonfirmasi secara sistematis menarik batas dan menentukan


komposisi satuan peta.
Rossiter (2000) mengemukakan bahwa disiplin survei sumber daya lahan kini
memasuki era baru karena munculnya teknologi dan metode baru yaitu:
a. Satelit penginderaan jauh ( yang dalam waktu dekat hampir sama detailnya
dengan foto udara ) yang sangat bermanfaat untuk persiapan peta dasar dan
klasifikasi tutupan lahan.
b. GPS (Global Positioning System) yang sangat bermanfaat untuk menentukan
lokasi secara akurat, mampu menemukan teknologi pemetaan bawah
permukaan, seta berkembangnya model elevasi digital (DEM) untuk
memprediksi karakteristik medan.
c. Geostatistik dan teknik interpolasi lainnya.
d. Sistem infomasi geografi.

Dalam kegiatan survei tanah terdapat beberapa tahapan antara lain :


1. Tahapan Persiapan
Tahap ini meliputi tiga hal utama, yaitu
a. Studi pustaka, merupakan gambaran umum tentang daerah yang akan
diteliti berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada atau berbagai sumber
lain. Seperti tujuan, perizinan, estimasi biaya, pembuatan kerangka
acuan, pengumpulan data awal, dan berbagai peta dasar serta citra.
Tahapan survei atau pengamatan lapangan biasanya dilakukan dalam tiga
bentuk kegiatan survei yaitu pengamatan identifikasi ( menggunakan
boring tanah
), pegamatan detail ( pembuatan minipit ) dan dekripsi profil. Dua
kegiatan survei yang paling umum dilakukan adalah pengamatan
identifikasi yang dilakukan dengan mengambil sampel tanah menggunakan
bor tanah dan mencatat keterangan-keterangan/data-data penting di
lapang. Sementara pengamatan detail juga sangat sering dilakukan pada
pengamatan detail dilakukan penggalian profil untuk identifikasi horison-
horison tanah.
b. Peta topografi, merupakan unsur kedua yang penting karena merupakan
peta dasar untuk melakukan pengamatan di lapangan.
c. Foto udara, komponen yang penting untuk informasi mengenai fisiografi
dan penggunaan tanah serta untuk memberikan mosaik.
2. Tahapan Pendahuluan, yaitu persiapan administrasi dan orientasi daerah
studi.
a. Penyiapan administrasi penting dilakukan untuk mendapatkan izin dari
masyarakat di sekitar yang diwakilkan dari beberapa pihak saja.
b. Orientasi daerah studi penting dilakukan dalam rangka memperoleh
gambaran umum tentang daerah pengamatan.
3. Tahapan Utama, melakukan identifikasi jenis-jenis tanah dan faktor yang
berpengaruh terhadap kondisi tanah.

1. Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan.


Berdasarkan intensitas pengamatannya, survei tanah dibedakan atas 6

2 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA
tingkatan survei yaitu :

ALAT MESIN 2
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

a. Survei Tanah Tingkat Bagan.


Pada survei tanah tingkat bagan belum melakukan pengamatan
lapangan karena cukup dengan menghimpun dari data dan peta yang
sudah ada atau cukup dengan studi pustaka; skala yang dihasilkan
lebih kecil atau sama dengan 1: 2.500.000 dan pada umumnya skala
yang dihasilkan adalah 1 : 2.500.000; sehingga memiliki luas tiap 1
cm2 pada peta adalah 625 km2; satuan peta yang diperoleh adalah
Asosiasi dan beberapa Konsosiasi; satuan tanah yang ditampilkan adalah
Ordo dan Sub- Ordo; contoh penggunaannya berupa: Gambaran umum
tentang sebaran tanah di tingkat nasional yang dimanfaatkan untuk
materi pendidikan.
b. Survei Tanah Tingkat Eksplorasi.
Pada survei tanah tingkat eksplorasi belum melakukan pengamatan
lapangan karena cukup dengan menghimpun dari data dan peta yang
sudah ada atau cukup dengan studi pustaka; skala yang dihasilkan
berkisar antara: 1 : 1.000.000 sampai dengan 1: 500.000 dan pada
umumnya skala yang dihasilkan adalah 1 : 1.000.000; sehingga memiliki
luas tiap 1 cm2 pada peta adalah 100 km2 atau kurang; satuan peta yang
diperoleh adalah asosiasi dan beberapa konsosiasi; satuan tanah yang
ditampilkan adalah grup atau subgrup; contoh penggunaannya:
perencanaan tingkat nasional, untuk menentukan penelitian secara
terarah, dan dimanfaatkan untuk materi pendidikan.
c. Survei Tanah Tingkat Tinjau
Pada survei tanah tingkat tinjau perlu dilakukan pengamatan
lapangan dengan tingkat kerapatan pengamatan di lapangan: 1 tiap 12,5
km2 sampai dengan 1 tiap 2 km2; skala yang dihasilkan berkisar
antara: 1 : 500.000 sampai dengan 1: 200.000 dan pada umumnya
skala yang dihasilkan adalah 1 : 250.000 atau 1 : 100.000; sehingga
memiliki luas tiap 1 cm2 pada peta adalah 625 hektar atau 100 hektar;
satuan peta yang diperoleh adalah asosiasi, kompleks atau asosiasi;
satuan tanah yang ditampilkan adalah subgrup atau famili; contoh
penggunaannya berupa: perencanaan pembangunan makro di tingkat
regional dan provinsi, penyusunan tata ruang wilayah propinsi,
penyusunan rencana penggunaan lahan secara nasional, penentuan
lokasi wilayah prioritas untuk dikembangkan.
d. Survei Tanah Tingkat Semi Detai
Pada survei tanah tingkat semi detail perlu melakukan pengamatan
lapangan dengan tingkat kerapatan pengamatan di lapangan: 1 tiap
50 hektar; skala yang dihasilkan berkisar antara: 1 : 100.000 sampai
dengan 1: 25.000 dan pada umumnya skala yang dihasilkan adalah 1 :
50.000; sehingga memiliki luas tiap 1 cm2 pada peta adalah 25
hektar; satuan peta yang diperoleh adalah: konsosiasi, beberapa
kompleks dan asosiasi; satuan tanah yang ditampilkan adalah famili
atau seri; contoh penggunaannya berupa: penyusunan peta tata ruang
wilayah kabupaten/ kota; perencanaan mikro dan operasional untuk
proyek-proyek pertanian, perkebunan, transmigrasi, perencanaan dan

2 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA
perluasan jaringan irigasi.

ALAT MESIN 2
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

e. Survei Tanah Tingkat Detail


Pada survei tanah tingkat detail perlu melakukan pengamatan
lapangan dengan tingkat kerapatan pengamatan di lapangan: 1 tiap 12,5
hektar atau 1 tiap 8 hektar atau 1 tiap 2 hektar; skala yang dihasilkan
berkisar antara: 1 : 25.000 sampai dengan 1: 10.000 dan pada umumnya
skala yang
dihasilkan adalah 1 : 25.000 atau 1 : 20.000 atau 1 : 10.000; sehingga
memiliki luas tiap 1 cm2 pada peta adalah 6,25 hektar atau 5 hektar atau
1 hektar; satuan peta yang diperoleh adalah: konsosiasi, beberapa
kompleks; satuan tanah yang ditampilkan adalah fase dari famili atau
seri; contoh penggunaannya berupa: perencanaan mikro dan operasional
untuk proyek- proyek pengembangan tingkat kabupaten atau kecamatan,
perencanaan pemukiman transmigrasi, perencanaan dan pengembangan
jaringan irigasi sekunder dan tersier.
f. Survei Tanah Tingkat Sangat Detail
Pada survei tanah tingkat sangat detail perlu melakukan pengamatan
lapangan dengan tingkat kerapatan pengamatan di lapangan: 2 tiap 1
hektar; skala yang dihasilkan berkisar antara: 1 : 10.000 atau berskala
lebih besar; pada umumnya skala yang dihasilkan adalah 1 : 5.000;
sehingga memiliki luas tiap 1 cm2 pada peta adalah 0,25 hektar; satuan
peta yang diperoleh adalah: Konsosiasi; satuan tanah yang ditampilkan
adalah fase dari seri; contoh penggunaannya berupa: perencanaan dan
pengelolaan lahan di tingkat petani, penyusunan rancangan usaha tani
konservasi; intensifikasi penggunaan lahan kebun.
Wujud kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian,
pemukiman sarana industri ataupun sarana – sarana yang lain baik dalam
lingkup perekonomian maupun fisik. Kegiatan ini dimanfaatkan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan pengukuran tanah
dilakukan menggunakan alat ukur tanah. Alat ini pada umumnya ada yang
tergolong sederhana ada juga yang tergolong modern. Modern atau
sederhananya sebuah peralatan sangat tergantung pada komponen alat dan cara
penggunaannya.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Alat Survei dan Pemetaan


Alat Ukur Tanah Pengukuran merupakan suatu aktivitas dan atau
tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau
harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya
dengan besaran standar. Pekerjaan membandingkan adalah pekerjaan
pengukuran atau mengukur, dan pembandingnya disebut sebagai alat ukur.
Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri.
Alat ukur yang digumakan banyak sekali jenisnya tergantung dari banyak faktor,

2 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA
misalnya objek yang diukur serta hasil yang diinginkan.

ALAT MESIN 2
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari tatacara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk berbagai keperluan
seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif
sempit sehingga unsur kelengkungan permukaan buminya dapat diabaikan.
Proses pemetaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara terestrial
danektra terestrial. Pemetaan terestris merupakan pemetaan yang dilakukan
menggunakan alat yang berpangkal di tanah. Pemetaan ekstra terestris adalah
pemetaan yang dilakukan menggunakan alat yang tidak berpangkal di tanah
tetapi dilakukan dengan wahana seperti pesawat terbang, pesawat ulang alik
atau satelit.
Untuk melakukan pengukuran tanah, diperlukan beberapa alat yang
menunjang agar mendapatkan perhitungan yang tepat. Hasil perhitungan
tersebut dapat berguna untuk kepentingan seperti survei pemetaan pada
permukaan bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa bentuk relief permukaan bumi
tidaklah rata, sudah sewajarnya jika kita memerlukan alat – alat yang sesuai
untuk menghitung dan mengetahui besarnya sudut dan jarak pada permukaan
bumi.
Beberapa alat yang digunakan termasuk alat yang sederhana tetapi ada juga
yang memerlukan alat dengan teknologi yang lebih modern. Tingkat kesulitan
alat yang digunakan tergantung dari cara penggunaan dan komponen yang ada di
alat tersebut.
Berdasarkan modelnya, alat ukur tanah dapat dikelompokkan menjadi 3
macam yaitu: alat ukur sederhana, alat ukur optik, dan alat ukur elektronik. Alat
ukur sederhana dapat digunakan untuk mengukur satu macam ukuran, alat
ukur optik menggunakan bantuan lensa optik untuk mendapatkan hasil
pengukuran, sedangkan alat ukur elektronik merupakan alat ukur tanah yang
memiliki ketepatan ketelitian paling tinggi sebab dalam penggunaanya
mempunyai komponen berupa infra merah. Untuk lebih memahami alat ukur
tanah secara mendalam.
Berikut nama – nama alat ukur tanah beserta cara penggunaannya:
1. Alat Ukur Sederhana
Disebut sederhana karena dalam menggunakan alat ini cukup mudah
dan simpel, serta alat ukur ini hanya digunakan untuk mengukur satu macam
ukuran saja. Alat – alat tersebut yaitu:
a. Meteran
Meteran atau pita ukur biasanya berbentuk seperti pita yang memiliki
panjang tertentu. Meteran juga bisa disebut dengan rol meter, karena
saat disimpan atau dalam keadaan tidak digunakan, meteran akan
digulung atau dirol. Terdapat 3 jenis meteran:
1) Meteran yang berasal dari kain (metalic cloth): terbuat dari kain
linen dan anyaman kawat halus yang berasal dari tembaga atau
kuningan.
2) Meteran yang terbuat dari baja
3) Meteran yang terbuat dari baja aloy (steel alloy): campuran baja
dan nikel.

ALAT MESIN 2
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Gambar 2.2 Meteran / Rol Meter Diunduh tanggal 22 Oktober, jam 09.00
Sumber: https://www.pengelasan.net/alat-ukur/

Fungsi meteran yaitu untuk mengukur panjang dan jarak. Biasanya


satuan yang digunakan terdapat 2 ukuran yaitu ukuran satuan metrik
(mm, cm, m) dan satuan inggris (inch, feet, yard). Pembacaan angka
0 ada yang dibaca tepat diujung meteran adapula yang dinyatakan
pada jarak tertentu di ujung meteran. Cara menggunakan meteran
cukup dengan merentangkan meteran dari suatu titik ke titik lainnya
pada suatu objek bidang yang akan diukur. Untuk mendapatkan hasil
yang valid, ada baiknya dilakukan oleh dua orang dimana salah satu
berada pada titik awal atau angka 0 dan yang lain bergerak menuju
titik akhir perhitungan sekaligus membaca angka pada meteran pada
titik tersebut.
b. Kompas
Komponen utama yang terdapat pada alat ukur ini yaitu jarum
dan lingkaran berskala, yang salah satu ujung jarum tersebut dibuat dari
magnet atau besi berani, bagian tengah jarum dipasang sebuah sumbu
sehingga jarum dapat bergerak bebas ke arah horizontal sesuai dengan
arah medan magnet bumi yaitu utara dan selatan. Sebaiknya
menggunakan kompas yang memiliki cairan nivo yang berfungsi
menstabilkan gerakan jarum dan juga alat pembidik atau visir.
Fungsi kompas yaitu menentukan arah dari mata angin dan
penunjuk arah terutama utara dan selatan. Selain itu, kompas bisa juga
sebagai penentu arah dari suatu titik ke titik lain yang ditunjukan
pada besaran azimut (besarnya sudut yang dimulai dari arah utara ke
selatan), membuat siku – siku dan mengukur sudut horizontal.

Gambar 2.3 Kompas Sebagai Penunjuk Arah.


http://hnologiez.wordpress.com

2 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Cara menggunakan kompas yaitu pegang dan atur agar kompas dalam
keadaan mendatar sehingga jarum dapat bergerak bebas. Jika kompas
memiliki cairan nivo, usahakan agar gelembung tepat berada di tengah.
c. Klinometer
Alat ukur sederhana ini digunakan untuk mengukur sudut elevasi
antara garis datar dengan garis yang menghubungkan sebuah titik
yang terdapat di garis datar dengan titik puncak sebuah objek. Secara
keseluruhan klinometer untuk mengukur ketinggian atau panjang sebuah
objek dengan cara memanfaatkan sudut elevasi.

Gambar 2.4 Klinometer


http://geomultidigital.com

Fungsi klinometer adalah untuk menentukan besaran sudut elevasi


saat mengukur tinggi objek secara tidak langsung.
Cara menggunakan alat ini sebaiknya dilakukan oleh 2 orang. Salah satu
orang memegang dan melakukan pengamatan atau membidik objek
yang diukur, sedangkan yang lain membaca sudut dan mencatat hasil
pengamatan.

2. Alat Ukur Optik


Alat ini dilengkapi dengan perlengkapan optik sehingga mendapatkan
hasil perhitungan yang tepat dan lebih detail jika dibandingkan dengan alat
ukur sederhana. Alat ukur optik ini biasanya terdiri dari beberapa alat yang
dirangkaikan dalam satu buah alat, sehingga dapat mengukur lebih dari satu
pengukuran.
a. Theodolit
Alat ukur optik ini dibuat untuk menentukan tinggi dari tanah
pengukuran sudut yang berupa sudut tegak (sudut vertikal) dan sudut
mendatar (sudut horizontal). Ada 3 macam theodolit:
1) Theodolit Reterasi: terdapat plat lingkaran skala (horizontal) yang
menjadi satu dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada
kiap, memiliki sekrup pengunci plat nonius.
2) Theodolit Repetisi: plat lingkaran skala horizontal dapat berputar

ALAT MESIN 2
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu putar,terdapat sekrup


pengunci lingkaran horizontal dan juga skrup nonius.
3) Theodolit Elektro Optis: sistem pengoprasian sama dengan theodolite
optis hanya saja mikroskop pada pembacaan skala lingkaran
menggunakan sistem sensor sebagai elektro optis model (alat
penerima gelombang elektromagnetis).
Fungsi theodolit yaitu untuk pengukuran polygon, pemetaan situasi
dan juga pengamatan matahari. Tidak hanya itu, theodolit juga bisa
berfungsi seperti PPD jika sudut vertikalnya diubah menjadi 90º. Teropong
yang ada di theodolit, membuatnya dapat membidik ke segala arah. Pada
konstruksi bangunan, theodolit dapat berfungsi untuk menentukan sudut
siku –siku pada pondasi dan juga mengukur ketinggian bangunan
bertingkat.
Untuk menggunakan theodolit pastikan posisikan tripod atau
penyangga panjang pada tempat yang datar dan atur ketinggiannya
sekitar tinggi dada. Kencangkan sekrup pengunci pada kaki penyangga
panjang. Usahakan plat tribar (untuk meletakan theodolit) dalam
keadaan datar. Letakan theodolit kemudian kencangkan sekrup pengunci.
Atur nivo sampai sumbu I berada pada posisi vertikal dan atur juga nivo
pada tabung agar sumbu II berada pada posisi mendatar, atur theodolit
pada hingga berada pada posisi tengah titik ikat (BM).
b. Waterpas
Termasuk ke dalam alat ukur optik yang berfungsi untuk mengukur
beda tinggi dari satu titik atau lebih, penggunaan waterpas saat ini sangat
luas. Terdapat beberapa syarat dalam menggunakan waterpas, yaitu
syarat dinamis (sumbu 1 vertikal) dan syarat statis (garis yang
mendatar pada bagian diafragma sejajar sumbu 1, garis nivo tegak
lurus sumbu 1, garis bidik pada teropong sejajar dengan garis arah nivo).
Pengoperasiannya sebaiknya menggunakan tripod atau kaki
tiga sebagai penyangga dan posisikan pada titik koordinat yang sudah
ditentukan. Pastikan tripod dalam posisi stabil dan kuat serta plat tempat
dudukan waterpas tidak dalam keadaan miring. Letakan waterpas di atas
plat tersebut, usahakan waterpas untuk tidak bergerak atau dalam
keadaan stabil. Atur sumbu I vertikal dan sumbu II horizontal dengan
menggunakan sekrup penyeimbang nivo. Tepatkan gelembung nivo berada
di tengah lingkaran.
3. Alat Ukur Elektronik
Sesuai namanya, alat ini menggunakan sistem elektronik berupa
gelombang infra merah. Hasil pengukuran menggunakan alat ini mendapatkan
hasil perhitungan yang tepat, akurat dan presisi.
a. Global Positioning System ( GPS )
GPS merupakan suatu sistem yang terdiri atas konstelasi satelit
radio navigasi dan juga segmen kontrol tanah yang berfungsi
mengelola operasi satelit dengan penerima khusus, menggunakan data
satelit untuk memenuhi persyaratan dari posisi. Hasil yang diberikan
gambar permukaan bumi dalam bentuk 3 dimensi (3D) .

2 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Fungsi GPS tidak hanya untuk kepentingan militer, survei pemetaan


ataupun geodesi saja, tetapi juga untuk penelitian geofisika
(geodinamika, studi atmosfer, meteorologi dan lain sebagainya). Di balik
kelebihan yang dimiliki oleh GPS, alat ini juga memiliki kelemahan yaitu
tidak dapat digunakan pada tempat yang tidak mampu menerima sinyal
GPS oleh antena alat penerima yang berada di dalam ruang, bawah
terowongan atau di bawah air.
Cara penggunaan GPS, pertama nyalakan perangkat GPS tunggu
hingga sinyal terhubung. Atur untuk menambahkan halaman hingga
muncul halaman area calculation kemudian tekan tombol start lalu enter.
Jika tombol start berubah menjadi tombol stop, berarti GPS sudah dapat
digunakan.
b. Total Station
Merupakan alat ukur elektronik yang berasal dari pengembangan
theodolite. Alat ini dilengkapi oleh pengukuran jarak dan sudut
secara elektronik dengan bantuan dari reflektor sebagai target dan
pengganti rambu ukur. Untuk mempermudah penggunaan, total
station perlu dihubungankan dengan komputer. Fungsi total station
yaitu dapat digunakan untuk menghitung jarak, arah, titik koordinat
dan juga beda tinggi secara elektronis
Untuk menggunakan total station pastikan posisi tripod sudah stabil
dan kuat untuk menopang total station dan terletak di titik koordinat
yang telah ditentukan. Atur nivo di kedua sumbu agar tepat pada posisi di
tengah lingkaran dan sejajar dengan posisi kita saat berdiri. Jika sudah
sesuai dan semua berada pada posisi yang tepat (gelembung nivo berada
di tengah), total station siap digunakan.

B. Pengenalan Alat Optik


Disebut alat ukur optik karena alat ini dilengkapi dengan optik dan
merupakan suatu kesatuan/ unit alat yang dapat mengukur beberapa macam
ukuran dengan menghubungkan titik garis dengan titik puncak sebuah objek,
misalnya untuk mendapatkan data jarak, azimuth / sudut horizontal dan
kemiringan/ sudut vertikal cukup dengan hanya satu alat yaitu theodolit untuk
penyipat ruang dan waterpas untuk penyipat datar.
Macam – macam alat ukur optik antara lain :
1. Theodolit
Theodolite atau theodolit adalah instrumen/ alat yang dirancang
untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar
yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan
dengan sudut vertikal. Sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan
jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Theodolit
merupakan salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
sudut mendatar dan sudut tegak. Sudut yang dibaca bisa sampai pada satuan
sekon ( detik ). ( M. Choirul Rizal, 2019 ).

ALAT MESIN 2
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Gambar 2.5 Theodolit dan bagian – bagiannya


Sumber : http://arafuru.com

Bagian – bagian theodolite sebagai berikut :


1) Pembantu Visir, berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu
membantu mengarahkan teropong ke target , untuk membantu
pembidikan secara kasar.
2) Lensa Objektif, berfungsi untuk menangkap bayangan objek / target.
Lensa positif yang memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil
3) Klem Sumbu II, berfungsi untuk pengunci sumbu II
4) Sumbu II, berfungsi sebagai poros perputaran teropong terhadap
sumpu putar horizontal.
5) Nivo Teropong, digunakan untuk membentuk garis bidik mendatar.
Pada kebanyakan theodolite yang baru, nivo teropong sudah tidak ada
lagi.
6) Ronsel Lensa Tengah, berfungsi menggerakkan limbus dengan
perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan
bidikan ke target).
7) ReflektorSinar,berfungsiuntukmenangkapcahayadanmemantulkannya
ke mikroskop pembacaan lingkaran horizontal, sehinga bisa terbaca
8) Microskop Bacaan Lingkaran Horizontal A, berfungsi sebagai tempat
pembacaan arah horizontal.
9) Klem Horizontal, berfungsi sebagai klem pembuka atau pengunci
lingkaran horizontal.
10) Skrup Penggerak Halus Alhidade Horizontal, berfungsi menggerakkan
teropong arah horizontal dengan perlahan pada saat klem horizontal
dikunci

2 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

11) Penggerak Halus Limbus, berfungsi menggerakkan limbus dengan


perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan
bidikan ke target).
12) Skrup Penyetel ABC, berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota guna
pembuatan sumbu I vertikal.
13) Plat Dasaran / Tatakan, sebagai plat penyangga seluruh bagian alat
14) Kepala Statif, merupakan bagian dari statif. Tempat dudukan pesawat
Theodolite.
15) Kaki Statif, bagian dari statif. Alat yang digunakan untuk berdirinya
pesawat Theodolite. Bagian bawahnya berbentuk lancip,berfungsi
supaya kaki statif menancap ke tanah dengan kuat agar pesawat tidak
jatuh.
16) Penggantung Unting – unting, digunakan untuk memasang tali unting-
unting.
17) Baut Instrumen, pengencang antara pesawat theodolite dan statif
18) Nivo Alhidade Horisonta, digunakan untuk membuat sumbu I vertical
secara halus, setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.
19) Skrup Koreksi Nivo Alhidade Horizontal, berfungsi menyeimbangkan
nivo Alhidade horizontal.
20) Mikroskop pemb. Lingkaran Horizontal B,mikroskop yang digunakan
untuk membaca sudut lingkaran horizontal
21) Skrup Penggerak Halus Vertikal, berfungsi menggerakkan teropong
arah vertikal secara perlahan pada saat klem teropong dikunci.
22) Lensa Okuler, lensa negatif sebagai lensa mata.
23) Ring Pelindung Diafragma, berfungsi sebagai pelindung diafragma
24) Mikroskop pembacaan Lingkaran Vertikal, tempat pembacaan
Iingkaran vertikal.
25) Tabung Sinar, membantu menyinari Iingkaran vertikal
26) Piringan Lingkaran Vertikal, adalah piringan dari metal atau kaca
tempat skala lingkaran. Lingkaran ini berputar bersama teropong dan
dilindungi oleh alhidade vertikal.
2. Waterpass
Waterpass adalah alat ukur tanah dibidang teknik sipil yang termasuk
jenis optik. Waterpasing adalah suatu cara pengukuran tinggi dengan selisih
tinggi antara titik – titik yang berdekatan ditentukan oleh garis visir ( garis
bidik horizontal ) dan ditujukan ke rambu / baak yang vertikal. Bentuknya
menyipat datar dengan teropong dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak
sehingga teropong dapat berputar ke arah horizontal. Pengoperasian
waterpass ini sebaiknya menggunakan tripod sebagai penyangga.
Usahakan dan tentukan posisi yang tepat pada titik kordinat yang sudah
ditentukan.
Waterpass merupakan alat survei yang lebih simpel dibandingkan dengan
theodolite. Selain instrumen ini lebih kecil dan ringan. bagian-bagian di
dalamnya pun lebih sedikit sehingga fungsi dan kegunaan di lapangan juga
terbatas. Fungsi waterpass di lapangan diantaranya digunakan untuk
mengukur elevasi atau ketinggian tanah. Biasa digunakan pada proyek
perataan tanah, pembuatan lapangan bola, cross dan long section pada jalan

ALAT MESIN 2
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI
atau sungai, untuk

3 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

marking elevasi pada bowplank atau patok, penentuan elevasi bantu pada
kolom bangunan dan sebagainya. Kekurangan waterpas adalah tidak bisa
untuk mengukur dengan sudut horizontal maupun vertikal sehingga alat ini
tidak bisa digunakan untuk menentukan koordinat suatu titik dan hanya
mampu membaca elevasi. Kelebihan alat ini lebih simpel, kecil, ringan, dan
cepat untuk setting alatnya karena pada instrumen ini tidak terdapat nivo
tabung, hanya ada nivo kotak saja.

Gambar 2.6 Waterpass dan bagian – bagiannya.


www.faizalm95.blogspot.co.id

CAKRAWALA

Traktor Alat Pertanian

Traktor adalah mesin uap. Sejak abad ke – 18, motor uap berhasil diciptakan, dan pada abad ke –
Seorang insinyur Prancis yang bernama Beau De Roces menciptakan traktor sebagai alat pertanian
Diesel dari Jerman berhasil menciptakan motor diesel pada tahun 1898.

ALAT MESIN 3
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan kalian terkait dengan peralatan survei dan pemetaan la

RANGKUMAN

Survei tanah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat membedakan tanah s
Tahapan – tahapan dalam kegiatan survei dan pemetaan lahan meliputi :
Tahapan persiapan
Tahapan pendahuluan
Tahapan utama
Pengolahan data dan penyusunan laporan
Salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menyipat datar atau menyipat ruang d
Alat ukur tanah jenis optis terdiri atas :
Alat ukur tanah theodolite
Alat ukur tanah waterpass

TUGAS MANDIRI 1

Survei tanah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat membedakan tanah s

ALAT MESIN 3
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

TUGAS MANDIRI 2
Lakukan kegiatan survei lahan pertanian yang ada dekat dengan lingkungan sekolah atau tempat
Carilah referensi lain baik dari internet ataupun buku lain untuk menambah pengetahuan kalian
Diskusikan dengan teman dan gurumu, untuk membuat rencana kerja terkait dengan pengukuran

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!


Tuliskan macam – macam peralatan ukur tanah yang sering digunakan pada pekerjaan lapangan!
Tuliskan macam – macam peralatan ukur sederhana yang digunakan pada pekerjaan lapangan!
Tuliskan 3 macam alat ukur jenis theodolite !
Jelaskan kelemahan alat ukur GPS!
Sebutkan macam – macam alat ukur optis!

REFLEKSI

Peserta didik diminta mengisi lembar refleksi di bawah ini berdasarkan


materi peralatan survei dan pemetaan lahan pertanian:
Bagaimana kesan kalian selama mengikuti pembelajaran peralatan survei dan pemetaan
Apakah kalian telah menguasai seluruh materi pelajaran peralatan survei dan pemetaan
Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran peralatan survei dan
Tuliskan secara ringkas apa yang kalian pelajari pada pembelajaran peralatan survei dan

3 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

PENGOPERASIAN ALAT SIPAT DATAR ( LEVELLING BAB


) III

TUJUAN PEMBELAJARAN

Untuk melakukan levelling pada pekerjaan konstruksi gedung, pekerjaan bangunan air, d

PETA KONSSEP

Levelling pada Konstruksi Gedung

Pengoperasian Alat Levelling


Levelling pada Bangunan Air

Levelling pada Jalan dan Jembatan

KATA KUNCI

Levelling pada konstruksi gedung, bangunan air dan levelling pada jalan dan jembatan

ALAT MESIN 3
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Waterpass/Sipat Datar merupakan salah satu alat pengukuran yang digunakan


khusus untuk menentukan beda tinggi antara titik-titik dii permukaan Bumi. Acuan
yang digunakan ialah Mean Sea Level (MSL) atau referensi lokal. Waterpass
digunakan untuk menentukan elevasi/ peil untuk lantai, balok, dan lain-lain yang
membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui. Alat ini
digunakan untuk mengecek ketinggian penulangan agar tidak melebihi tinggi
rencana dan mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang
dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk pembuatan
tanda/marking pada kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan
untuk pekerjaan dinding panel precast, serta dapat digunakan dalam pengecekan
settlement bangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan
dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya,
waterpass didirikan pada tripod (kaki tiga).

Gambar. 3.1 Nikon AP-8


Sumber: http://adygeodesi.blogspot.com/

Secara garis besar, Pesawat Sipat Datar dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Dumpy Level
Kelebihan dari alat sipat datar ini yaitu teleskopnya hanya bergerak pada
suatu bidang yang menyudut 90 derajat terhadap sumbu rotasinya. Alat
ini adalah alat yang paling sederhana.

3 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Gambar 3.2 Dampy Level


Sumber: http://indiamart.com

Bagian dari alat ini meliputi:


1. Landasan alat
2. Sekrup Penyetel
3. Tribach
4. Teropong
5. Nivo

Tipe kekar terdiri dari:


a. Teropong
b. Nivo Tabung
c. Skrup koreksi/pengatur nivo
d. Skrup koreksi/pengatur diafragma (4 buah)
e. Skrup Pengunci gerakan horizontal
f. Skrup kiap (umumnya 3 buah)
g. Tribach, penyangga sumbu kesatu dan teropong
h. Trivet, dapat dikuncikan pada statif
i. Kiap (Levelling head) terdiri dari tribach dan trivet
j. Sumbu kesatu (Sumbu tegak)
k. Tombol Fokus
2. Tipe Reversi (Reversible Level)
Kelebihan dari sipat datar ini yaitu pada teropong nivo reversi dan
teropong mempunyai sumbu mekanis. Pada type ini teropong dapat diputar
sepanjang sumbu mekanis sehingga nivo tabung terletak dibawah teropong.
Karena nivo tabung mempunyai dua permukaan muka dalam posisi
demikian gelembung nivo akan nampak. Di samping itu teropong dapat
diungkit sehingga garis bidik bisa mengarah ke atas, ke bawah maupun
mendatar.

ALAT MESIN 3
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Gambar 3.3 Tipe Reversi


Sumber: http://lifeisare.blogger

Tipe Reversi terdiri dari:


1. Teropong
2. Nivo reversi (mempunyai 2 permukaan )
3. Skrup Koreksi/pengatur nivo
4. Skrup pengunci/pengatur diafragma
5. Skrup Pengunci gerakan horizontal
6. Skrup kiap
7. Tribach
8. Trivet
9. Kiap
10. Sumbu kesatu
11. Tombol fokus
12. Pegas
13. Skrup pengungkit teropong
14. Skrup pemutar
15. Sumbu mekanis

3 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

3. Tilting Level
Perbedaan tilting level dan dumpy level adalah teleskopnya tidak dapat
dipaksa bergerak sejajar dengan plat paralel di atas. Penyetelan pesawat ungkit
ini lebih mudah dibandingkan dengan dumpy level. Kelebihan dari pesawat
tilting level yaitu teropongnya dapat diungkit naik turun terhadap sendinya, dan
mempunyai dua nivo, yaitu nivo kotak dan nivo tabung.
Dalam tilting level terdapat sekrup pengungkit teropong dan hanya
terdiri dari tiga bagian saja. Bagian dari alat ini diantaranya:
a. Dudukan Alat
b. Teropong
c. Nivo

Gambar 3.4 Tiliting Level


Sumber: http://indiamart.com

Berbeda dengan tipe reversi, pada tipe ini teropong dapat diungkit dengan
skrup pengungkit.

Gambar 3.5 Bagian – bagian Tilting Level


Sumber: http://lifeisare.blogger

ALAT MESIN 3
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA
Keterangan:
1. Teropong
1. Nipo tabung
2. Skrup koreksi / pengatur nipo
3. Skrup koreksi/pengatur diagram
4. Skrup pengunci gerakan horizontal
5. Skrup kiap
6. Tribach
7. Trivat
8. Kiap (levelling head)
9. Sumbu kesatu ( sumbu tegak )
10. Tombol fokus
11. Pegas
12. Skrup pengungkit teropong
4. Automatic Level
Pada alat ini yang otomatis adalah sistem pengaturan garis bidik yang
tidak lagi bergantung pada nivo yang terletak di atas teropong. Alat ini hanya
mendatarkan bidang nivo kotak melalui tiga sekrup penyetel dan secara
otomatis sebuah bandul menggantikan fungsi nivo tabung dalam mendatarkan
garis nivo ke target yang dikehendaki. Keistimewaan utama dari penyipat datar
otomatis adalah garis bidiknya yang melalui perpotongan benang silang tengah
selalu horizontal meskipun seumbu optik alat tersebut tidak horizontal.

Gambar 3.6 Automatic Level


Sumber: http://alatsurveiindosurta.blogger

3 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Gambar 3.7 Bagian-bagian sipat datar otomatis


Sumber: http://alatsurveiindosurta.blogger

Keterangan :
1. Teropong
2. Kompensator
3. Sekrup koreksi/pengatur diafragma
4. Sekrup pengunci gerakan horizontal
5. Sekrup kiap
6. Tribach
7. Trivet
8. Kiap (levelling head/base plate)
9. Tombol focus
Ketepatan penggunaan dari keempat alat sipat datar tersebut
adalah sama-sama digunakan untuk pengukuran kerangka dasar vertikal,
dimana kegunaan dari keempat alat tersebut adalah hanya untuk memperoleh
informasi beda tinggi yang relatif akurat pada pengukuran di suatu lapangan.

ALAT MESIN 3
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

A. Melakukan Lavelling pada Konstruksi Gedung/Bangunan


Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan
tersebut terdapat proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu
hasil kegiatan yang berupa bangunan. Selain itu, proyek konstruksi memiliki tiga
karakteristik, yaitu unik, membutuhkan sumber daya (resource) dan
membutuhkan organisasi (Ervianto, 2005).
Di dalam proyek konstruksi terdapat lima sumber daya, yaitu material,
manusia, metode, mesin dan money (dana) atau dikenal dengan sebutan 5M (Gray
dan Larson, 2007). Tanpa mengabaikan sumber daya yang lain, ketersediaan
sumber daya manusia atau tenaga kerja sangat penting bagi proyek konstruksi.
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, ketersediaan tenaga kerja berpengaruh
terhadap penyelesaian proyek konstruksi (Syah, 2004).
Untuk mengatasi masalah tidak meratanya tenaga kerja maka perlu
dilakukan perataan sumber daya. Salah satu metode untuk melakukan
perataan sumber daya adalah dengan menerapkan resource leveling. Metode
perataan sumber daya (resource leveling) merupakan suatu teknik peratatan dan
distribusi frekuensi sumber daya khususnya tenaga kerja dengan tujuan untuk
mengoptimalkan alokasi sumber daya secara efektif selama pelaksanaan proyek
sehingga dapat meminimalisir sumber daya yang bersifat fluktuatif.
Dengan pengelolaan tenaga kerja yang baik Pekerjaan pengukuran dan
leveling lapangan (Uitzet) merupakan jenis pekerjaan yang digunakan untuk
mewujudkan denah bentuk bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi
yang telah disediakan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran di lokasi bangunan
sesuai dengan gambar rencana bangunan. Pekerjaan pengukuran dan leveling
merupakan pekerjaan yang sangat penting karena hasil dari pekerjaan ini
dapat mempengaruhi dan menentukan baik buruknya ukuran dan bentuk
bangunan.
Secara umum, proyek-proyek konstruksi terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Konstruksi Gedung
Konstruksi gedung adalah bangunan yang digunakan sebagai fasilitas
umum, misalnya bangunan institusional, pendidikan, industri ringan (seperti
gudang), bangunan komersial, sosial dan tempat rekreasi. Jenis bangunan
pada konstruksi ini adalah gedung perkantoran, pusat perbelanjaan,
apartemen, dan sekolah.
2. Konstruksi Teknik
Konstruksi teknik melibatkan struktur yang direncanakan dan didesain
secara khusus oleh para ahli dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang berhubungan dengan infrastruktur. Jenis konstruksi ini
adalah konstruksi jalan dan konstruksi berat.
3. Konstruksi Industri.
Konstruksi industri biasanya melibatkan proyek-proyek teknik tingkat
tinggi dalam manufaktur dan proses produksi. Dalam beberapa kasus,
kontraktor dan arsitek berada pada suatu perusahaan untuk mendesain dan
melaksanakan pembangunan pabrik untuk pemilik.

4 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Gambar 3.8 Diagram batang sebelum leveling pada tukang batu


Sumber data http://ojs.unud.ac.id.article

B. Melakukan Lavelling Bangunan Air


Terjadinya perubahan debet air yang sangat deras terutama pada musim
penghujan sangat menghawatirkan sering menjadi masalah baik disepanjang alur
sungai maupun di daerah – daerah disekitarnya. Permasalahan – permasalahan
tersebut perlu dilakukan pengkajian agar besaran debit air dapat
dimanfaatkan dengan baik, baik pada saat musim hujan maupun pada saat
musim kemarau.
Agar pengelolaan air irigasi menjadi efektif, maka debit harus diukur (dan
diatur) pada hulu saluran primer, pada cabang saluran dan pada bangunan sadap
tersier. Berbagai macam bangunan dan peralatan telah dikembangkan untuk
menyederhanakan pengelolaan jaringan irigasi dalam beberapa jenis bangunan
pada daerah irigasi.
Rekomendasi penggunaan bangunan tertentu didasarkan pada faktor penting
antara lain:
1. Kecocokan bangunan untuk keperluan pengukuran debit
2. Ketelitian pengukuran di lapangan
3. Bangunan yang kokoh, sederhana dan ekonomis
4. Rumus debit sederhana dan teliti
5. Operasi dan pembacaan papan duga mudah
6. Pemeliharaan sederhana dan murah
7. Cocok dengan kondisi setempat dan dapat diterima oleh para petani.
Bangunan irigasi merupakan bangunan yang dibuat untuk mengalihkan air
dari sumber alami dan membawanya ke ladang untuk keperluan irigasi. Bangunan
tersebut meliputi pintu-pintu utama, penguras, talang, saluran curam, pelimpah,
bagi sadap dan terjunan (Hansen et al., 1986).
Air irigasi yang diambil dari sungai biasanya dengan membuat bendungan
untuk meninggikan muka air dan dibuatnya bangunan pengambilan air. Bangunan
itu disebut Bendungan atau Penyadap air dan ada juga yang menamai Empangan
(prise d’eau) (Gandakoesoemah, 1975).

ALAT MESIN 4
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

C. Melakukan Lavelling Jalan


Jalan merupakan fasilitas yang dibuat untuk mempermudah
transportasi melalui jalur darat. Jalan sudah ada sejak zaman manusia purba
yang digunakan untuk berpindah tempat telusuri hutan. Jalan dalam
pemanfaatannya dapat digolongkan menjadi :
1. Jenis-Jenis Jalan Berdasarkan Hak Penggunaannya
a. Jalan Umum
Merupakan jalan yang bisa digunakan semua orang yang disediakan oleh
pemerintah dengan menggunakan dana negara. Jalan ini dipakai secara
gratis.
b. Jalan Tol
Jalan tol adalah jalan yang menggunakannya berbayar. Apapun jenis
jalannya selama berbayar maka akan disebut jalan tol
2. Jenis-Jenis Jalan Berdasarkan Sistem Jaringan Jalan
a. Jalan Primer
Merupakan jalan yang melayani pergerakan antar pusat kegiatan dimana
pusat kegiatan terdiri atas tiga macam yaitu Pusat Kegiatan Nasional
(BKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL).
b. Jalan Sekunder
Jalan sekunder merupakan jalan yang melayani pergerakan untuk
daerah, bukan pusat kegiatan seperti jalan di kawasan urban.
3. Jenis Jenis Jalan Menurut Fungsinya
a. Jalan Arteri
Jalan arteri yang dapat melayani angkutan utama dengan tujuan
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk
yang diperuntukan efisien.
b. Jalan Arteri Primer
Menghubungkan antar kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan
atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua.
c. Jalan Arteri Sekunder
Jalan Arteri sekunder adalah Jalan yang menghubungkan antara
kawasan primer dengan kawasan sekunder ke satu atau
menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
kedua.
d. Jalan Kolektor
Jalan yang melayani angkutan atau pembagian kendaraan dengan
tujuan perjalanan jarak menengah, kecepatan rata-rata sedang dan
jumlah jalan masuk konversi.
e. Jalan Kolektor Primer
Merupakan Jalan yang menghubungkan antar Kota jenjang kedua atau
menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.
f. Jalan Kolektor Sekunder
Jalan kolektor sekunder adalah Jalan yang menghubungkan antar
daerah kedua atau menghubungkan daerah kedua dengan daerah
kedua.
g. Jalan Lokal
Melayani angkutan lokal dengan tujuan perjalanan dekat, kecepatan

4 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI
rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dihitung.

ALAT MESIN 4
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

h. Jalan Lingkungan
Jalan Lingkungan merupakan jalan yang dirancang untuk
perjalanan jarak dekat dengan menggunakan kecepatan rendah
dengan asas yang tidak konversi. Contohnya seperti jalan di
perumahan yang ada di sekitar kita.
4. Jenis-Jenis Jalan Berdasarkan Ruas Jalan
a. Jalan Nasional
Adalah jalan yang dibangun dari APBN. Jalan ini menghubungkan ibu
kota antar provinsi.
b. Jalan Provinsi
Jalan provinsi merupakan jalan yang dibangun dari dana APBD provinsi
yang dimiliki. Jalan ini menghubungkan antar ibukota provinsi dengan
ibukota kabupaten atau menghubungkan ibukota provinsi dengan
Kotamadya atau juga menghubungkan antar ibukota kabupaten
atau antar ibukota kabupaten dengan Kotamadya.
c. Jalan Kabupaten
Jalan Kabupaten merupakan jalan yang dibangun berdasarkan dana
APBD Kabupaten yang dimiliki. Jalan yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota Kecamatan, ibukota kabupaten dengan
pusat desa, antar ibukota Kecamatan ibukota dengan pusat desa atau
Jalan yang menghubungkan antara pusat desa.
d. Jalan Kota
Jalan-jalan yang dibangun dengan dana APBD Kota yang dimiliki. Jalan
ini menghubungkan kawasan perkotaan seperti pada jaringan Jalan
sekunder.
e. Jalan Desa
Jalan desa merupakan jalan yang dibangun dari dana APBD kota atau
Kabupaten yang diusulkan belum dilimpahkan kepada desa. Jalan ini
melayani angkutan di kawasan perumahan tersebut.
f. Jalan Non Status
Jalan ini merupakan jalan yang dibuat oleh Swadaya oleh individu atau
kelompok tertentu dengan tujuan tertentu pula. Misalnya Jalan
yang menghubungkan gedung-gedung di kampus yang memiliki lahan
cukup luas.

Pengukuran beda tinggi metode sipat datar adalah proses penentuan


ketinggian dari sejumlah titik atau pengukuran perbedaan elevasi. Tujuan dari
pengukuran sipat datar adalah mencari beda tinggi antara dua titik yang diukur.
Pengukuran beda tinggi metode trigonometris prinsipnya adalah mengukur
jarak langsung (jarak miring), tinggi alat, tinggi benang tengah rambu dan sudut
vertikal (zenith atau inklinasi) yang kemudian direduksi menjadi informasi
beda tinggi menggunakan alat theodolite. Pengukuran beda tinggi metode
barometris prinsipnya adalah mengukur beda tekanan atmosfer suatu ketinggian
menggunakan alat barometer yang kemudian direduksi menjadi beda tinggi.
Tingkat ketelitian yang paling tinggi dari ketiga metode tersebut adalah dengan
metode pengukuran sipat datar, kemudian trigonometris dan terakhir adalah

4 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

barometris. Pengukukuran sipat datar memiliki tingkat ketelitian yang lebih


tinggi dibandingkan dengan alat pengukuran yang lain.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat sipat datar (waterpass).
Alat didirikan pada suatu titik yang diarahkan pada dua buah rambu yang berdiri
vertikal, maka beda tinggi dapat dicari dengan melakukan pengurangan antara
bacaan muka dan bacaan belakang ( MN Usman, 2016, artikel penelitian ) :
Δ𝐻𝐴𝐵=𝑏−𝑎
Dimana :
ΔHAB = Selisih A dan B
b = Tinggi B
a = Tinggi A
Dimana jika :
ΔHAB = 0, maka A dan B mempunyai tinggi yang sama
ΔHAB > 0, maka A lebih rendah dari B
ΔHAB < 0, maka A lebih tinggi dari B

Gambar 3.9 Prinsip Pengukuran Beda Tinggi.


Sumber: http://geomatika07.worpress.com

Pekerjaan pengukuran dan leveling lapangan (Uitzet) merupakan jenis


pekerjaan yang digunakan untuk mewujudkan denah bentuk bangunan menjadi
suatu bangunan pada tanah lokasi yang telah disediakan. Pekerjaan ini
berupa pengukuran dilokasi bangunan sesuai dengan gambar rencana
bangunan/ jembatan. Hasil dari pengukuran ini berupa garis-garis lurus yang
menunjukkan sumbu-sumbu bangunan yang diperoleh dengan menghubungkan
titik-titik hasil pengukuran. Tahapan Pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan
leveling meliputi :

ALAT MESIN 4
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

1. Membuat bidang datar Untuk membuat bidang datar pada pekerjaan


pengukuran dan leveling lapangan ini digunakan pesawat waterpassen.
2. Membuat garis siku, untuk sudut-sudut bangunan Untuk membuat garis
siku-siku dilapangan cukup dengan memanfaatkan dalil Pythagoras, yaitu
perbandingan sisi miring dengan sisi tegak dan sisi datar dengan angka
perbandingan 5:4:3.
3. Memasang papan duga (Bouwplank) untuk acuan Bouwplank/papan bangunan
adalah papan yang dipasang pada patokpatok pengukuran ukuran bangunan
atau patok. Fungsi bouwplank adalah : Untuk memudahkan titik-titik ukuran
bangunan. Untuk menarik atau membuat sumbu dinding bangunan. Untuk
menentukan garis-garis abutmen. Sebagai pedoman dalam menggali
tanah abutmen. Diundu tanggal 10 Nopember 2019 https://docplayer.
info/68917200-Metode-pelaksanaan-a-pekerjaaan-persiapan.html

CONTOH SOAL

1. Tuliskan hal apa saja yang harus diamati untuk mengetahui kondisi
lapangan disekitar atau dalam lokasi kegiatan !
2. Jelaskan hal apa saja yang menjadi dasar dalam pemeriksaan dan
pematokan batas lahan !
3. Apa yang dimaksud dengan sipat datar ?

Jawab
1. Hal yang harus diamati dalam memahami kondisi lapangan atau disekitar
lapangan antara lain :
a. Kondisi tanah dan vegetasi serta konstruksi dan utilitas eksisting
di lokasi kegiatan.
b. Bahaya alam (lereng yang mudah longsor, daerah sambaran petir, dsb)
c. Kondisi lalu lintas serta manuver kendaraan di sekitar lokasi kegiatan
d. Lokasi dan nomor telepon instansi penting (kantor pemerintahandan
kawasan yang terdekat dengan lokasi kegiatan :kantorkelurahan
atau kecamatan, kantor polisi, klinik atau rumah sakit, kantor
pemadam kebakaran, tempat ibadah,warung makan dan kios,dsb)
e. Kondisi sosial di sekitar lokasi kegiatan..
2. Hal yang menjadi dasar dalam pemeriksaan dan pematokan batas lahan
antara lain : memastikan bahwa lahan yang akan dipatok adalah sesuai
dengan lokasi yang disebutkan dalam Kontrak dan Sertifikat Tanah
yang dimiliki oleh Owner, karena semua acuan perletakan patokan dan
infrastrukturnya, harus mengacu pada batas-batas lahan yang benar.
3. Sipat datar adalah proses penentuan ketinggian dari sejumlah titik atau
pengukuran perbedaan elevasi.

4 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

CAKRAWALA

Alat Ukur Penyipat Datar

Waterpass adalah alat yang


digunakan untuk mengukur atau
menentukan sebuah benda atau garis
dalam posisi rata baik pengukuran
secara vertikal maupun horizontal. Ada
banyak jenis alat waterpass yang
digunakan dalam pertukangan, tapi jenis
yang paling sering dipergunakan adalah
waterpass panjang 120 cm yang terbuat
dari bahan kayu dengan tepi kuningan,
dimana alat ini terdapat dua buah alat
pengecek kedataran
baik untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat dari kaca dimana didalamnya
terdapat gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alat terdapat garisan pembagi
yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur panjang. Dengan perkembangan
zaman waterpass telah terbentuk yang moderen dimana waterpass ini dilengkapi
dengan kaca dan gelembung kecil diitu. Untuk mengecek apakah waterpass telah
terpasang dengan benar, sisa gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Jika
gelembungtepat berada di tengah, berarti waterpass telah terpasang dengan
benar. Padawaterpass, berada lensa untuk melihat sasaran bidik. Dalam lensa,
beradatanda panah meskipun ordinat (koordinat kartesius). Angka pada sasaran
bidik akan terbaca dengan melakukan pengaturan fokus lensa. Selisih tinggi
diperoleh dengan cara mengurangi nilai pengukuran sasaran bidik kiri dengan
kanan. Waterpass memiliki nivo sebagai penyama tinggi,lensa objektif, lensa
okuler, dan penangkap cahaya. Dengan waterpass ini kitabisa menentukan berapa
banya tanah yang Dibutuhkan untuk meratakan suatulokasi. Alat ini bersifat
sangat sensitif terhadap cahaya, jadi meminta payung untuk bantuancahaya
matahari

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan kita terkait dengan pengoperasial alat sipat datar ( levelling )

4 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

RANGKUMAN

1. Prinsip metode sipat datar merupakan proses penentuan ketinggian dari


sejumlah titik atau pengukuran perbedaan elevansi. Perbedaan tersebut
meliputi perbedaan tinggi di atas air laut ke suatu titik tertentu
sepanjang garis vertikal
2. Pekerjaan levelling pada pekerjaan konstruksi gedung / bangunan
meliputi kegiatan membuat bidang datar, dan membuat garis siku – siku.
3. Pekerjaan levelling pada bangunan air meliputi kegiatan pekerjaan
pemeriksaan patokan, pekerjaan pemeriksaan level dan kontur tanah
eksisting, pekerjaan gambar situasi dan pemotongan, dan pekerjaan
pengamatan kondisi lapangan.
4. Jenis pekerjaan fisik yang dilakukan dalam kegiatan levelling pada
pekerjaan jalan dan jembatan anatara lain pekerjaan persiapan,
pekerjaan tanah, pekerjaan struktur ( podasi, abutmen dan PCL – Ginder
), pekerjaan beton, dan perkerasan aspal.
5. Pada pekerjaan persiapan ini ada dua sub bidang pekerjaan yang akan
dilaksanakan, sub bidang pekerjaan tersebut antara lain mobilisasi alat
dan pekerja ke lokasi pembangunan dan pekerjaan Pengukuran dan
levelling (Uitzet).
6. Pekerjaan struktur ini terdiri dari dua sub bidang pekerjaan yaitu struktur
bagian bawah ( pondasi dan abutmen ) jembatan dan struktur atas
jembatan.

TUGAS MANDIRI

Bersama dengan kelompokmu coba carikan gambar alat penyipat sederhana dan penyipat o
Carilah referensi lain baik melaui internet atau buku – buku lain yang berkaitan dengan
Hasil dari kerja kelompokmu dikumpukan pada gurumu untuk mendapatkan penilaian.

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!


Jelaskan teknik penggunaan alat ukur sipat datar dalam pengukuran survei dan pemetaan
Gambarkan hasil pengukuran dengan menggunakan alat penyipat datar dalam pekerjaan lev

ALAT MESIN 4
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

PENILAIAN AKHIR BAB

Untuk membuat garis siku – siku dilapangan banyak digunakan dalil pytagoras. Tuliskan makna d
Tuliskan hal apa saja harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan pengukuran awal survei
Tuliskan langkah – langkah yang dilakukan dalam melakukan kegiatan pekerjaan pemeriksaa
Tuliskan pasisi yang harus dipantau untuk mengetahui infrastruktur eksisting dalam sebuah proy
Tuliskan kendala apa saja yang dimungkinkan timbul dalam menetukan posisi sebuah bangunan
Jelaskan hal apa saja yang termasuk dalam kegiatan mobilisasi pada jembatan dan jalan !

9. Tuliskan tahap – tahap dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran leveling


dan!

REFLEKSI

Anda diminta mengisi lembar refleksi dibawah ini berdasarkan materi


tentang pengoperasian alat penyipat datar ( levelling ) sebagai berikut :
Lakukan kegiatan leveling terhadap bangunan sekolah anda dengan menggunakan peral
Ikuti semua arahan – arahan yang disampaikan oleh gurumu.
Catat semua informasi – informasi baru yang anda terima untuk menambah wawasan. T
Ungkaplah komentar anda terhadap kegiatan atau informasi yang diterima dengan baik

4 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

PENGOPERASIAN ALAT SIPAT RUANG ( THEODOLITBAB


) IV

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai pembelajaran peserta didik diharapkan mampu untuk melakukan pengukura

PETA KONSSEP

Pengoperasian Alat Sifat Ruang

Pengukuran pada Konstruksi Bangunan Air


Pengukuran pada Konstruksi Gedung Pengukuran pada Jalan dan Je

Cara pengaturan optik Sistem garis


Cara pengaturan alat Sistem koordinat

KATA KUNCI

pengukuran konstruksi gedung, bangunan air dan pengukuran pada jalan dan jembatan

ALAT MESIN 4
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Theodolit atau Theodolite adalah suatu alat yang digunakan dalam teknik sipil
bangunan yang dirancang khusus untuk mengukur sudut yakni sudut tegak yang
disebut sudut vertikal dan sudut mendatar yang disebut sudut horizontal. Sudut-
sudut tersebut sangat penting dalam menentukan jarak tegak dan jarak mendatar di
antara 2 buah titik lapangan.
Sebelum alat ini dipergunakan/dioperasikan twerlebih dahulu kita harus
mengetahui cara penggunaannya. Berikut langkah-langkah menggunakan theodolit.
Sumber data https://www.silab.ugm.ac.id
1. Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat
terikat dengan baik pada statif, angkat daneletakkan di atas patok yang sudah
diberi paku
2. Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya.
Kemudian lihat paku di bawah menggunakan centring. Jika paku sudah
terlihat, letakkan kedua kaki tripod tersebut di tanah.
3. Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat,
ketiga kaki di statif baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah sehingga
alat juga tidak mudah goyang.
4. Kemudian lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya
dengan sekrup penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak
berada di tengah maka alat posisinya miring.
5. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak.
Jika nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur
sehingga kaki sebelah timur dapat dipendekkan.
6. Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah dalam
keadaan waterpass tatpi masih dalam keadaan kasar.
7. Cara menghaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah theodolit terdapat 3
sekrup penyetel, sebut saja sekrup A, B, dan C.
8. Untuk menggunakan nivo tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup
penyetel. Misalnya sekrup A dan B, kemudian lihat posisi gelembungnya. Jika
tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus ditengahkan.
Setelah nivo tabung berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270
derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan dengan sekrup C.
9. Setelah ada di tengah, berarti posisi kotak dan nivo tabung sudah sempurna lihat
centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil berati alat sudah tepat di atas
patok, tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan
mengendorkan baut pengikat yang terdapat di bawah alat ukur. Geser alat agar
tepat berada di atas paku tetapi jangan diputar karena jika diputar dapat
mengubah posisi nivo.
10. Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu
diulangi seperti langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.
11. Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00? dan jangan lupa mengunci
sekrup penggerak horizontal.
12. Nyalakan layar dengan tombol power, kemudian setting sudut horizontal
pada 0°00’00? dan tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk
menampilkan pembacaan sudut vertikal.
13. Sekarang Theodolite sudah siap digunakan dan kalian bisa mulai bekerja dengan

5 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

berbagai rencana dalam bidang teknik seperti pembangunan jalan raya, kereta
api, irigasi, daerah industri, dan perumahan memerlukan referensi berupa
berbagai data, seperti lokasi, karakteristik lokasi, dsb.
Hal-hal yang berhubungan dengan lokasi tentu memiliki hubungan
dengan luas yang hendak dikelola. Metode pengukuran juga penting diperhatikan
ketika hendak melakukan pengukuran. Metode pengukuran disesuaikan
dengan kebutuhan pengukur. Salah satu metode pengukuran dalam ilmu ukur
wilayah adalah metode pengukuran poligon.
Penentuan luas lokasi dilakukan dengan mengadakan pengukuran. Pada
dasarnya, untuk skala pengukuran pada wilayah yang tidak luas, pengukuran bisa
dilakukan hanya bermodalkan patok dan meteran. Jika pengukuran yang hendak
dilakukan mencapai puluhan, ratusan, bahkan ribuan meter, maka diperlukan
peralatan canggih yang bisa mencapai jarak tersebut, contohnya theodolite

Gambar 4.1 Theodolit dan bagian – bagiannya.


Sumber: http://seputartugaskuliah.wordpress.com

ALAT MESIN 5
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan


yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop
yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk bulat ( piringan ) yang dapat
diputar- putar mengelilingi sumbu vertikal sehingga memungkinkan sudut
horizontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua
dan dapat diputar- putar mengelilingi sumbu horizontal sehingga memungkinkan
sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat
ketelitian sangat tinggi.

Macam – macam theodolit pengukuran antara lain


1. Theodolit Digital
Theodolit digital biasanya terdiri dari teleskop kecil yang terhubung ke dua
mekanisme pengukur sudut, satu untuk mengukur sudut horizontal dan satu
untuk mengukur sudut vertikal. Alat tersebut duduk di atas dasar yang dapat
diputar dengan mekanisme leveling pada tripod. Setelah theodolite diatur
teleskop diarahkan untuk menemukan titik yang diinginkan dan kemudian sudut
dari titik tempat theodolite ditempatkan ke titik yang terlihat diteleskopnya
dapat dibaca melalui lensa mata dari ruang lingkup. http://www.kucari.com
Contoh theodolite digital :
Nikon, Topcon N233, N200 dan N102

Gambar 4.2 theodolite digital.


Sumber: http://tokopedia.com

5 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

2. Theodolit Manual
Jenis teodolit yang pembacaan sudut horizontal dan sudut vertikal
hanya dapat dibaca secara manual dengan melihat ke mikroskop pembacaan dan
horizontal, tetapi theodolit manual memiliki akurasi yang sangat tinggi.
Contoh Theodolit Manual:
Fannel Kessel T0, T1, T11 Theodolit T0

Gambar 4.3 Theodolite Manual.


Sumber: http://lrcturer.ppns.ac.id

Theodolite T0 Liar Kompas adalah alat yang kompak, yang dapat


digunakan dengan baik untuk mengatur dan mengatur-keluar magnetis Bantalan
atau biasa disebut theodolit untuk mengukur atau mematikan sudut. Hal ini
berguna untuk melintasi yang cepat, berdasarkan magnetis Bearing, terutama di
daerah-daerah dengan visibilitas terbatas dan mungkin singkat melintasi kaki.
Theodolite T0 juga dapat digunakan untuk mengatur tanah survei fotogrametri,
urutan rendah spesifikasi, membangun situs atau sebagai instrumen Recon-
naissance. Theodolit kompas memiliki musim semi tuas yang akan dipindahkan
ke bawah menuju lingkaran kompas yang berputar. Sebagian tuas ini kembali ke
posisi awal yang kompilasinya dirilis sehingga meningkatkan lingkaran. Poros
dapat rusak sebagai akibat dari kasus kesalahan horizontal (misalnya kompas),
lingkaran pembacaan adalah luar biasa tinggi. Akurasi untuk instrumen dari
jenis ini dan ukuran , karena perenungan yang berlawanan dengan yang kedua
dengan mudah. Pembacaan lingkaran horizontal dan vertikal dibuat menit ke
pusat teleskop yang memiliki pengerasan dari 20x.

ALAT MESIN 5
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

A. Pengukuran Horizontal dan Vertikal pada Pekerjaan Konstruksi Gedung


Dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk
menentukan sudut siku-siku pada perencanaan/ pekerjaan pondasi, theodolit
juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian sebuah bangunan bertingkat.
Kemiringan bangunan gedung dapat diketahui dengan melakukan pengukuran
horizontality dan verticality struktur-struktur gedung. Pengukuran dilakukan
menggunakan Electronic Total Station (ETS) tipe Nikon Nivo 5C nomor C200331
sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut sumber data http://hasa.co.id

Gambar 4.4 ETS tipe Nikon Nivo 5C.


Sumber: http://cwlenn.wordpress.com

ETS tipe Nikon Nivo 5C merupakan Reflectorless Total Station yang


memungkinkan pengambilan data tanpa menggunakan prisma tetapi melalui
pembacaan laser, sehingga memungkinkan pembacaan koordinat objek pada
tempat yang tidak dapat dijangkau prisma. Data yang dihasilkan dapat lebih
akurat dibandingkan menggunakan automatic level karena dengan teknologi
reflectorless dapat mengurangi human error dalam pembacaan data.
Prinsip umum pengukuran kemiringan bangunan gedung menggunakan ETS
adalah dengan mengukur koordinat struktur bangunan yang tampak pada
keempat sisi bangunan, baik berupa dinding, kolom, balok, maupun plat.
Pengukuran kemiringan dilakukan per sisi gedung karena alat ETS hanya dapat
menjangkau maksimal dua sisi bangunan pada satu kali alat berdiri (jika tempat
bangunan berdiri merupakan lahan terbuka), maka untuk mengukur kedua sisi
bangunan lainnya, perlu melakukan pemindahan alat ke tempat lain. Adapun
sistem koordinat yang digunakan pada pengukuran kemiringan bangunan
merupakan sistem koordinat loka sehingga tidak memerlukan BM (Bench
Mark). Hal ini disebabkan posisi

5 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

bangunan yang dibutuhkan hanya merupakan posisi relatif antar struktur, bukan
posisi sebenarnya di permukaan bumi.
Hasil pengukuran kemiringan berupa koordinat 3D dari struktur yang
ditembak, yaitu koordinat X, Y, dan Z. Hasil tersebut kemudian diplot di
perangkat lunak untuk selanjutnya dilakukan pengolahan agar dapat diketahui
nilai kemiringannya.
Nilai kemiringan kolom atau dinding dapat diketahui dari perbedaan
koordinat X dan koordinat Y antara bagian atas dan bagian bawah kolom dan
dinding. Sementara nilai kemiringan balok dapat diketahui dari perbedaan
koordinat Z (perbedaan tinggi) antara sisi kanan dan sisi kiri balok. Sedangkan
plat yang turun dapat diketahui dari perbedaan koordinat Z (perbedaan tinggi)
pada area plat yang sama.
Teleskop theodolite dilengkapi dengan garis vertikal, stadia tengah, stadia
atas dan bawah dan efektif digunakan dalam tacheometri, sehingga jarak dan
tinggi relatif dapat dihitung. Dengan pengukuran sudut yang sedemikian
bagusnya, maka ketepatan pengukuran yang diperoleh dapat mencapai 1 cm
dalam 10 km. Saat ini alat seperti theodolit sudah diperbaiki dengan
menambahkan suatu komponen elektronik. Komponen ini akan menembakkan
beam ke objek yang direfleksikan kembali ke mesin melalui cermin. Dengan
menggunakan komponen alat survei, seperti alat theodolit pengukuran jarak dan
tinggi relatif hanya berlangsung beberapa detik saja. Bila komponen tersebut
ditempatkan pada bagian atas alat theodolite, maka disebut Electronic Distance
Measurers (EDM), tetapi apabila merupakan satu unit tersendiri maka disebut
automatic level atau theodolite total station.

Cara menggunakan theodolit digital:


1. Buka kunci penjepit horizontal atas dan putar theodolite hingga panah di
tempat yang kasar berbaris dengan titik yang ingin diukur, lalu kunci klem.
Gunakan adjuster horizontal atas (bukan klem) untuk menyelaraskan objek
antara dua lampu vertikal dalam penglihatan.
2. Lihat melalui lensa mata kecil, dan gunakan tombol penyesuaian halus untuk
mendapatkan garis horizontal tepat dengan objek. Derajat referensi diukur
pada skala derajat horizontal, menit dan detik pada skala penyesuaian halus
(mis. 30 derajat 10’30 “).
3. Buka kunci penjepit vertikal dan lihat melalui penglihatan sambil
memindahkan theodolite naik turun untuk menemukan titik yang tepat secara
vertikal pada objek yang ingin diukur. Kunci klem dan gunakan tombol
penyesuaian vertikal halus untuk mendapatkan perbaikan tepat pada titik
yang dituju.
4. Kemudian lihat melalui eyepiece kecil dan baca derajat, menit dan detik dari
skala vertikal dan skala penyesuaian halus seperti yang dilakukan untuk skala
horizontal. Jika objeknya tinggi maka harus dilakukan penyesuaian horizontal
kasar terlebih dahulu, lalu lakukan pengukuran vertikal, kemudian sesuaikan
untuk pengukuran horizontal akhir.
5. Kedua koordinat ini memberikan sudut yang tepat antara referensi dan titik
minat, juga dapat mengukur sudut antara dua titik dengan membandingkan
dua pengukuran, atau dengan menetapkan titik pertama sebagai referensi.

ALAT MESIN 5
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

B. Pengukuran Horizontal dan Vertikal Bangunan Air


Debit diartikan sebagai volume air yang melewati suatu penampang
setiap satuan waktu. Pengukuran debit merupakan kegiatan yang penting
dalam operasi irigasi karena debit menunjukkan kinerja pengelolaan
irigasi seperti kecukupan, kemerataan, ketepatan waktu, dan sebagainya.
Di jaringan irigasi dengan saluran terbuka, pengukuran debit biasanya dilakukan
dengan bangunan ukur. Bangunan ukur adalah bentuk bangunan tertentu di
saluran terbuka untuk membuat aliran kritis sehingga setiap pembacaan tinggi
muka air berkorelasi dengan debit tertentu. Bangunan ukur memudahkan petugas
operasi irigasi untuk mengukur debit hanya dengan melihat tinggi muka air di
papan ukur muka air dan mencocokkan pada tabel debit.
Bangunan ukur debit memegang peranan penting dalam operasi dan harus
selalu dalam kondisi baik sehingga dapat menjalankan fungsi hidrolik dengan
baik. Untuk mengetahui kinerja bangunan ukur, maka perlu dilakukan
kalibrasi bangunan ukur yaitu membandingkan hasil pengukuran bangunan
ukur dengan hasil pengukuran metode lain.
C. Pengukuran Horizontal dan Vertikal Jalan dan Jembatan
Pengukuran topografi untuk pekerjaan pelaksanaan jalan bersifat
pengukuran stake out, yaitu pengukuran yang dilakukan untuk
mengimplementasikan gambar rencana (design drawing) dengan kondisi
lapangan sebenarnya, dengan batuan titik - titik tetap yang ada di lapangan
dari hasil pengukuran topografi sebelumnya. Pengukuran stake out antara lain
bertujuan untuk penentuan Center line, penentuan batas ROW, pembebasan
lahan, pengukuran untuk pembuatan Shop drawing, maupun pengukuran
untuk monitoring pelaksanaan kontruksi. Pengukuran stake out untuk
pelaksanaan jembatan meliputi, pengukuran stake out untuk center line, stake
out posisi abutment dan pier jembatan, pengukuran stake
out untuk monitoring pelaksanaan kontruksi.
Adapun peralatan yang diperlukan adalah alat ukur GPS tipe navigasi
untuk keperluan survei pendahuluan dan alat GPS tipe geodetic untuk
pengukuran titik
- titik ikat (bila diperlukan). Peralatan ukur harus di kalibrasi dengan metode
yang tepat sesuai dengan jenis dan spesifikasi masing masing alat sebelum di
gunakan. https://jasa.pengukuran.com
1. Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal (KKV)
Pengukuran kerangka kontrol vertikal dilakukan dengan metode sipat
datar disepanjang trase jalan melewati BM, CP dan semua patok kayu.
Pengukuran sipat datar dilakukan pergi pulang secara kring pada setiap
seksi. Panjang seksi ± 1 – 2 km dengan persyaratan (toleransi) ketelitian ≤
(kurang dari atau sama dengan) 10 mm √D, dan D adalah jumlah jarak dalam
km. Elevasi titik referensi yang digunakan sebagai elevasi awal harus
dihitung dari tinggi MSL (muka air laut rata rata). Pengukuran sifat datar
harus menggunakan alat sipat datar otomatis atau yang sederajat dengan
deviasi standar ketelitian pengukuran alat per 1 km pergi pulang
ketelitianya ≤ 5 mm, pembacaan rambu harus dilakukan pada tiga benang
yaitu benang atas, benang bawah, benang tengah.untuk kontrol bacaan.
Rambu ukur harus dilengkapi nivo kotak untuk pengecekan vertikal rambu.

5 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

2. Pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal (KKH)


Pengukuran titik titik kontrol horizontal dilakukan untuk merapatkan
titik-titik kontrol horizontal yang ada di sekitar lokasi proyek. Titik-titik
koordinat yang dipakai sebagai kontrol horizontal tersebut sebaiknya dalam
sistem koordinat nasional dengan sistem proyeksi yang digunakan adalah
UTM (Universal Transverse Mecator) dengan pertimbangan bahwa pengukuran
topografi bidang jalan bersifat memanjang. Pengukuran titik titik kontrol
horizontal dilakukan dengan metode poligon terbuka terikat sempurna atau
dengan poligon tertutup. Pengukuran poligon horizontal meliputi pengukuran
sudut tiap titik poligon, pengukuran jarak tiap sisi poligon dengan azimuth.
Pengukuran horizontal didasarkan pada sistem kontrol garis ataupun
sistem koordinat, tetapi bila dibutuhkan dapat merupakan kombinasi dari
kedua sistem di atas.
a. Sistem Kontrol Garis
Dalam sistem ini penentuan pengukuran didasarkan pada sistem
referensi garis, biasanya menggunakan garis tengah jembatan. dapat pula
menggunakan garis kontrol offset. Titik-titik utama (key points)
ditentukan dari pengikatan, titik-titik kontrol offset serta pengukuran
jarak langsung dan pengukuran sudut sepanjang garis referensi.
Garis-garis kontrol tidak perlu harus lurus, dapat berbentuk lingkaran
atau lengkungan spiral. Dalam hal ini, suatu perhitungan data-data
koordinat kritis, pengikatan, landasan serta lengkungan harus tercakup
dan tertera pada gambar alinemen.
b. Sistem Koordinat
Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk
menentukan letak suatu titik. Ada beberapa macam sistem koordinat
antara lain: sistem koordinat kartesius suku-siku, sistem koordinat kutub,
sistem koordinat tabung, dan sistem koordinat bola. Pada bagian ini hanya
akan dibicarakan sistem koordinat cartesius dan sistem koordinat kutub
saja. https://nitensawitri.wordpress.com
1) Sistem Koordinat Kartesius Siku-siku
Dalam matematika, sistem koordinat kartesius siku-sikudua
dimensi umumnya didefinisikan dengan dua sumbu yang saling
bertegak lurus antar satu dengan yang lain, yang keduanya terletak
pada satu bidang (bidang xy). Sumbu horizontal diberi label x, dan
sumbu vertikal diberi label y. Untuk mendefinisikan koordinat
diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus satu sama lain (sumbu x
dan sumbu y), dan panjang unit, yang dibuat tanda-tanda pada kedua
sumbu tersebut. Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal,
umumnya diberi label o. Setiap sumbu juga mempunyai besaran
panjang unit, dan setiap panjang tersebut diberi tanda dan ini
membentuk semacamgrid. Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu
dalam sistem koordinat dua dimensi, nilai x ditulis (absis), lalu diikuti
dengan nilai y (ordinat). Dengan demikian, format yang dipakai selalu
(x,y) dan urutannya tidak dibalik-balik.
Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai

ALAT MESIN 5
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

dari yang kanan atas (kuadran I), melingkar melawan arah jarum jam.
Pada kuadran I, kedua koordinat (x dan y) bernilai positif (00 – 900).
Pada kuadran II, koordinat x bernilai negatif dan koordinat y bernilai
positif (900 – 1800). Pada kuadran III, kedua koordinat bernilai negatif
(1800 – 2700), dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan y
negatif (2700 – 3600)
2) Sistem Koordinat Polar (Kutub)
Apabila O adalah titik pada bidang datar, OX adalah sinar garis dengan
arah ke kanan dari titik O, sedangkan PO = θo (berlawanan arah jarum
jam) serta jarak titik P dari O adalah r satuan ( r > 0 ), maka letak titik
P tersebut dapat ditulis P( r,θo ).
3) Hubungan antara sistem koordinat kartesius siku-siku dan sistem
koordinat polar (kutub)
P adalah titik tertentu pada bidang datar, jika koordinat kartesius titik
P adalah (x,y) dan koordinat kutubnya adalah (r,θo) maka diperoleh
hubungan sebagai berikut:

P1adalah proyeksi titik P pada sumbu x sehingga:


(OP)2 = (OP1)2 + (PP1)2
↔ r 2 = x 2 + y2
↔r = √( x2 + y2), r > 0
¤ Cos θo = x/rsehingga x = r cos θo
¤ Sinθo= y/rsehingga y = r sinθo
Jadi P (x,y)↔P ( r cos θo , r sin θo )

5 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

CONTOH SOAL

1. Jelaskan pengertian theodolite sebagai alat ukur!


2. Tuliskan kelebihan dan kekurangan theodolite kompas untuk pengukuran!
3. Tuliskan langkah - langkah penggunaan alat optik theodolit pada
pengukuran konstruksi jembatan dan jalan!
4. Jelaskan sistem kombinasi yang digunakan dalam pengukuran horizontal
pada pekerjaan pengukuran konstruksi jembatan dan jalan!

Jawab
1. Theodolit atau theodolite adalah suatu alat yang digunakan dalam teknik
sipil bangunan yang dirancang khusus untuk mengukur sudut yakni
sudut tegak yang disebut sudut vertikal dan sudut mendatar yang disebut
sudut horizontal.
2. Kelebihan theodolit kompas ialah :
a. ringan, sehingga mudah untuk dibawa – bawah
b. mudah digunakan
c. tidak memerlukan sumber tegangan
d. harga relatif murah
Kekurangan theodolit kompas adalah :
a. piringan kompas mudah bergerak sehingga mempersulit dalam
perhitungan sudut kompas
b. skala pada kompas mudah bergerak
c. waktu pengukuran yang lama
d. tingkat akurasi rendah
3. Langkah - langkah penggunaan dengan alat theodolit pada konstruksi jalan
adalah
a. Langkah 1
Buka kunci penjepit horizontal atas, dan putar theodolite hingga
panah di tempat yang kasar berbaris dengan titik yang ingin diukur,
lalu kunci klem. Gunakan adjuster horizontal atas (bukan klem) untuk
menyelaraskan objek antara dua lampu vertikal dalam penglihatan.
b. Langkah 2
Lihatlah melalui lensa mata kecil, dan gunakan tombol penyesuaian
halus untuk mendapatkan garis horizontal tepat dengan objek. Derajat
referensi yang diukur pada skala derajat horizontal, menit dan detik
pada skala penyesuaian halus ( mis. 30 derajat 10’30 “ ).
c. Langkah 3
Buka kunci penjepit vertikal dan lihat melalui penglihatan sambil
memindahkan theodolit naik turun untuk menemukan titik yang tepat
secara vertikal pada objek yang ingin diukur.
4. Sistem kombinasi yang digunakan antara lain :
a. Sistem kontrol Garis
Dalam sistem ini penentuan pengukuran didasarkan pada sistem
referensi garis, dan biasanya menggunakan garis tengah jembatan.
b. Sistem koordinat
Dalam sistem ini, penentuan pengukuran didasarkan pada sistem titik
- titik utama harus ditentukan koordinatnya.

ALAT MESIN PERTANIAN 59


PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

CAKRAWALA
Peralatan Ukur Tanah
pada theodolit, maka theodolit bisa dibidikkan ke segala arah. Untuk pekerjaan-pekerjaan bangunan g

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan kalian terkait dengan pengoperasian alat sipat ruang ( theodo

RANGKUMAN

Theodolit atau Theodolite adalah suatu alat yang digunakan dalam teknik sipil bangunan yang dira

6 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

RANGKUMAN
Macam – macam theodolit pengukuran adalah:
Theodolit digital
Theodolit manual
Pada pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut sik
Pada pengukuran horizontal untuk pengukuran jalan dan jembatan dilakukan kombinasi de

TUGAS MANDIRI

Lakukan pengukuran jarak dan sudut pada lapangan sekolah kalian menggunakan theodolite
Carilaih informasi – informasi lain baik melaui internet ataupun dari sumber
– sumber lain yang terkait dengan materi pengoperasian alat penyipat ruang ( theodolite ).
Diskusikan tentang teknik pengoperasian alat tersebut agar bisa mendapat pemahaman tam

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!


Jelaskan pengertian theodolite sebagai alat ukur!
Sebutkan 2 macam theodolite yang digunakan sebagai alat pengukuran!
Jelaskan kegunaan theodolite pada pekerjaan bangunan gedung!
Jelaskan kegunaan komponen elektrik yang dipasang pada alat theodolite saat dilakukan
Jelaskan cara pengaturan alat optis !
Jelaskan tata cara penggunaan alat optis sebagai alat pengukuran !
Pengukuran horizontal didasarkan pada kombinasi 2 sistem, jelaskan!

ALAT MESIN 6
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

REFLEKSI
Kalian diminta mengisi lembar refleksi di bawah ini berdasarkan materi
tentang pengoperasian alat penyipat ruang ( theodolit ) sebagai berikut :
Lakukan pengukuran menggunakan peralatan optik yang ada di sekolahmu untuk mengu
Perhatikan informasi – informasi yang disampaikan oleh gurumu.
Catat informasi tersebut sebagai tambahan wawasanmu terkait dengan cara penggunaa
Berpikirlah positif terhadap informasi yang kalian terima baik dari guru ataupun dari te

6 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

BAB V
TEKNIK PERAWATAN JENIS OPTIK

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai pembelajaran para siswa diharapkan mampumelakukan perawatan alat je

PETA KONSSEP

Perawatan Alat Ukur

Alat Optik PPD Alat Optik Theodolit

Pemeriksaan tempat. Kebersihan alat


Kelayakan tempat Kalibrasi alat
Diperjalanan
Selama penggunaan
Setelah penggunaan
Penyimpanan alat

KATA KUNCI

perawatan alat optik jenis PPD dan Theodolit

ALAT MESIN 6
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Alat optik merupakan alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik, seperti cermin, lensa, atau prisma. Alat optik
memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat
optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.
Alat optik dibagi menjadi 2 model yaitu suatu alat optik alami dan alat optik
buatan. Alat optik alami yakni sebuah mata, sedangkan alat optik buatan adalah
suatu alat-alat optik selain mata, yaitu berupa mikroskop, periskop, teropong, dan
lain-lain.

Gambar 5.1 Alat Optik sumber data


Sumber: http://seputarilmu.com

Macam – Macam dan Fungsi Alat Optik


1. Kamera
Kamera adalah alat optik yang berguna untuk menghasilkan gambar melalui
proses fotografi, yaitu proses menghasilkan gambar dengan cahaya pada
film. Pada kamera terdapat sebuah lensa cembung untuk membiaskan sinar dari
benda hingga bayangan yang jatuh di film sebagai layar. Benda yang akan
dipotret ditempatkan pada jarak lebih besar daripada 2 f (2 kali jarak titik
api) di depan lensa. Hal ini dimaksudkan agar bayangan akan jatuh antara f dan
2 f yang memiliki sifat diperkecil, nyata dan terbalik.

Gambar 5.2 Kamera dan bagiannya.


Sumber: http://seputarilmu.com

6 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

PENDAHULUAN

Bagian – bagian kamera yaitu :


a. Lensa Cembung
Mengatur supaya sebuah cahaya yang masuk dapat diterima dengan baik
oleh film.
b. Diafragma
Mengatur jumlah cahaya yang akan masuk ke kamera.
c. Pelat film
Sebagai tempat bayangan dan dapat menghasilkan suatu gambar negatif,
yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.
d. Prisma
Membelokkan sebuah cahaya sehingga dapat berputar mengelilingi
bagian dalam kamera sehingga fotografer dapat melihat gambar
aktual yang akan diambilnya melalui sebuah lensa kamera.
e. Shutter
Memungkinkan lewatnya cahaya yang melalui lensa dalam waktu
yang singkat.
f. Aperture
Mengatur besar-kecilnya sebuah cahaya diafragma.
2. Proyektor
Proyektor adalah alat optik yang umumnya untuk menghadirkan /
memproyeksikan gambar menjadi lebih besar. Biasanya proyektor diarahkan
pada sektor horizontal datar yang bersifat monitor privat. Tidak hanya
menayangkan gambar diam, tetapi proyektor juga dapat menayangkan gambar
bergerak /video. Sistem kerja proyektor yaitu , proyektor menerima isyarat
video serta memproyeksikan gambar yang diterima kemudian diteruskan ke
monitor proyeksi mengunakan sistem lensa (kamera terbalik).
Proyektor berfungsi untuk menampilkan video, teks dan gambar pada
sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan yang datar seperti infokus atau
dinding. Jika dibandingkan dengan media lain misalnya plasma / LCD display,
proyektor masih memiliki kelebihan seperti, membuat tampilan yang sangat
besar, dapat dibawa dengan mudah serta memiliki fleksibilitas yang tinggi.
Apabila ingin membeli LCD proyektor dan akan dibawa kemana-mana maka
pilihlah proyektor yang berbobot ringan sehingga praktis dan tidak membebani.
Cara kerja proyektor berdasarkan prinsip pembiasan cahaya. Cahaya tersebut
diperoleh panel-panel dari Liquid Crystal Display atau Layar Kristal Cair. Panel
tersebut terdiri dari tiga panel yang dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar
yang biasa disebut dengan RGB yakni singkatan dari Red, Green dan Blue
(Merah,
Hijau dan Biru). Pancaran cahaya yang keluar dari sebuah proyektor adalah hasil
dari pembiasan ke 3 panel tersebut.
Semua cahaya yang melalui panel akan dipadukan melalui prisma tersebut
dan selanjutnya melalui lensa yang dipancarkan pada layar / media pantul lain
sehingga dapat dilihat oleh mata sebagai gambar yang sama seperti pada layar
komputer atau device lainnya.

ALAT MESIN 6
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Gambar 5.3 proyektor digital.


Sumber: https://materibelajar.co.id

3. Teropong/Teleskop
Teropong merupakan alat optik yang digunakan untuk mengamati
benda-benda yang jaraknya jauh dari pengamat sehingga tampak lebih dekat
dan lebih jelas. Galileo L. Galilei adalah penemu teleskop, atau yang saat ini
dikenal sebagai teropong. Teropong terdiri dari dua macam: teropong
bintang untuk melihat benda-benda angkasa, dan teropong bumi untuk
mengamati benda- benda di bumi yang jaraknya jauh dari pengamat.
Komponen alat optik pada teropong secara umum dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.

Gambar 5.4 Alat Tropong dan Komponennya.


Sumber: http://www.dosenpendidikan.co.id

Teropong bintang saat ini sudah jauh berbeda dengan yang terdahulu.
Teropong bintang saat ini menggunakan cermin pantulan untuk memperjelas objek.
Untuk perbesaran teropong pada saat mata tidak berakomodasi dapat dihitung
dengan rumus:

M = \frac{f_{ob}}{f_{ok}}
Sedangkan, untuk perbesaran teropong dengan mata berakomodasi
maksimum:
M = \frac{f_{ob}}{s_{ok}}

6 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

A. Teknik Perawatan Alat Optik Jenis PPD


Alat optik merupakan salah satu jenis alat laboratorium yang banyak
digunakan dalam penelitian biologi diantaranya: mikroskop, kaca pembesar ( Lup
), stateskop, thermometer digital, dan lain – lainnya.
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan
siap pakai. Dalam kaitannya dengan perawatan peralatan laboratorium,
perawatan dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan
tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi. Disamping itu
perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau memperbaiki
kembali peralatan laboratorium yang sudah rusak atau kurang layak sehingga siap
digunakan untuk kegiatan praktikum para siswa.
Perawatan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan perawatan
tidak terencana. Secara jelas dapat dilihat pada skema dibawah ini.
1. Perawatan terencana
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang diprogramkan,
diorganisasikan, dijadwalkan, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan
rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi. Perawatan terencana
dibedakan menjadi dua, yakni: perawatan terencana yang bersifat
pencegahan atau perawatan preventif, dan perawatan terencana yang
bersifat korektif.
a. Perawatan preventif
Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan,
adalah sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar
dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
serta monitoring dengan tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan
kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.
b. Perawatan korektif
Perawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni
sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan
melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta
monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan laboratorium
pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.
2. Perawatan tidak terencana
Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan
terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan
perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat
kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak
direncanakan sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.

Berikut cara-cara yang di lakukan untuk pemeliharaan peralatan laboratorium :


1. Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih
dahulu. Jangan sekali-kali meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor
karena dapat menimbulkan bibit-bibit penyakit.
2. Kembalikan alat - alat pada tempatnya, seperti bahan - bahan kimia
kembalikan pada lemari yang telah tersedia.

ALAT MESIN 6
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

3. Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja


tersebut tetap steril dan bebas dari kuman penyakit.
4. Cucilah semua alat - alat yang telah dipakai seperti tabung reaksi, pipet, kaca
preparat, dll sampai bersih agar tetap steril dan siap untuk digunakan
kembali.
5. Cepat laporkan kepada guru atau pengawas laboratorium jika ada alat yang
memerlukan perbaikan.
6. Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam
kondisi buruk.
7. Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar
menjaga kestabilan alat tersebut.
8. Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat
tersebut tidak di gunakan kembali.
Perawatan peralatan ukur mempunyai arti yang sangat penting bagi
keberlangsungan fungsi peralatan ukur. Perawatan terhadap peralatan ukur yang
dilakukan secara kontinu akan menjaga fungsi dari peralatan tersebut, sehingga
akan memperlancar proses pengukuran.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam rangka perawatan peralatan ukur
adalah :
1. Kesiapan dan kelayakan tempat penyimpanan alat ukur
a. Pemeriksaan tempat penyimpanan alat ukur
Tempat penyimpanan peralatan ukur harus diperiksa terlebih dahulu,
sebelum digunakan untuk penyimpanan alat. Kondisi tempat tersebut
harus layak pakai kokoh, bersih, aman dan tidak lembab.
Hal yang harus diperhatikan antara lain :
1) Pastikan peralatan ukur aman dari berbagai ganguan
Disebabkan karena orang yang tidak berkepentingan, akan timbul
rasa penasaran dan mencoba untuk mengoperasikan peralatan
tersebut sehingga akan mempengaruhi kondisi alat. Disamping itu
hilangnya sebagian konstruksi alat tersebut akan mempengaruhi
kelancaran dalam bekerja.
2) Pastikan tempat peralatan ukur kokoh dan stabil
Kenyataan ini akan dapat memudahkan peralatan mengalami
goncangan dan bahkan terjatuh dari tempat penyimpanan yang
akan menyebabkan berubahnya setelan atau kondisi peralatan ukur
tersebut.
3) Pastikan kelembaban akan terjaga pada ambang batas yang diperoleh
Kelembaban yang berlebihan akan menyebabkan cepat munculnya
jamur yang akan menempel pada lensa peralatan ukur.
4) Pastikan suhu ruangan terjaga pada ambang batas yang diperoleh
Suhu ruangan terjaga akan ikut membantu menjaga kelembaban
udara tempat penyimpanan alat.
5) Kondisi kelembaban dan suhu tempat penyimapanan peralatan dijaga
b. Memeriksa kelayakan tempat penyimpanan alat ukur
Hal-hal yang memungkinkan menjadi penyebab berubahnya
kondisi peralatan ukur adalah:

6 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

1) Goncangan atau benturan


2) Suhu udara
3) Kelembaban
4) Uap air
c. Kondisi kelembaban dan suhu tempat penyimapanan peralatan dijaga
1) Penyiapan tempat penyimpanan peralatan
Kondisi kelembaban dan suhu tempat penyimpanan peralatan
harus dijaga agar alat ukur tidak tumbuh jamur, kaca optik tidak
buram dan sekrup-sekrup penyetelan mudah dioperasikan. Misalnya
penyimpanan pada lemari peralatan.
2) Pengaturan kondisi dan suhu kelembaban tempat penyimpanan alat
Untuk mengatur kondisi kelembaban dan suhu tempat penyimpanan
peralatan ukur adalah :
a) Almari tempat penyimpanan peralatan ukur dilengkapi lampu
listrik bersuhu berkisar 50 C.
b) Kotak penyimpanan alat ukur diberi silika gel yang cukup.
c) Tempat penyimpanan harus dijaga kebersihannya.
d. Pemeliharaan fungsi dan kebersihan peralatan ukur harus dilakukan terus
menerus
1) Pemeliharaan kebersihan peralatan
Memelihara kebersihan peralatan ukur dilakukan dengan :
a) Secara rutin membersihkan lensa-lensa yang ada dengan
menggunakan tissu lensa setelah peralatan ukur digunakan
dan akan disimpan.
b) Bersihkan bagian-bagian peralatan ukur selain lensa dengan
menggunakan kuas halus.
c) Bersihkan bodi peralatan ukur setelah digunakan dengan
menggunakan kain halus.
2) Pemeliharaan fungsi setiap bagian peralatan
Memelihara fungsi peralatan ukur dapat dilakukan dengan :
a) Memasukkan peralatan ukur pada kotaknya secara benar dan hati-
hati
b) Membuka klem-klem yang ada pada waktu memasukkan peralatan
ukur ke dalam kotaknya.
c) Mengoperasikan peralatan ukur secara benar dan sesuai prosedur.
d) Segera mengeringkan peralatan ukur setelah alat tersebut
terkena air.
e) Melepaskan peralatan ukur dari kaki tiga penyangga atau
statipnya pada saat akan berpindah dari stasiun pengamatan satu
ke stasiun pengamatan lainnya. Jangan memindahkan statip
dengan peralatan ukur masih terpasang.
f) Secara berkala berikan cairan pelumas untuk peralatan ukur pada
sekrup-sekrup yang ada secukupnya.
g) Memperlakukan peralatan ukur secara hati-hati teliti dan cermat.

ALAT MESIN 6
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

B. Teknik Perawatan Alat Optik Jenis Theodolit


Theodolite merupakan alat optis yang sangat rentan sekali terhadap air,
jamur dan benturan, agar kondisi alat ukur tanah (alat survei) tetap sehat atau
baik - baik saja dan layak dipakai, maka pemeliharaan dan pengamanannya harus
sangat diperhatikan secara penuh bila perlu perhatian ekstra.
Perawatan dan pemeriksaan peralatan theodolite digital merupakan sebuah
kegiatan yang tidak kalah pentingnya dalam penggunaan theodolite digital
karena dapat menambah usia alat . Dalam proses perawatan alat theodolite
digital sebaiknya langsung dilakukan pemeriksaan terhadap alat tersebut
apakah masih baik kondisinya atau tidak untuk digunakan di lapangan. Dari hasil
proses pemeriksaan akan diketahui selain kondisi baik atau tidaknya untuk di
gunakan atau di oprasikan juga nanti akan di ketahui perlunya sebuah tindakan
perbaikan, supaya keruksakan yang terjadi tidak makin parah. Upaya perawatan
dan pemeliharaan alat ukur tanah theodolite digital ini dapat dilakukan dengan
tahapan - tahapan sebagai berikut : (Sumber data http://manualbook.indosurta.
co.id
1. Kebersihan pada Theodolite Digital
Kebersihan alat ukur perlu diperhatikan, alat ukur yang telah digunakan
sebelum disimpan harus dipasang, bersih dan kering, menggunakan kain lap
kering dan lembut, semprotlah dengan udara kering.
2. Kalibrasi Theodolite Digital
Kalibrasi alat ukur tanah, setiap jenis atau macamnya perlu tindakan
dikembalikan ke skala satuan ukuran standar. Untuk alat-alat yang lama
perubahannya akan diperbaiki dalam sistem perangkat lunak.
3. Selama penggunaan Theodolite Digital
a. Periksa ulang sebelum digunakan.
b. Selama pemakaian dipayungi/lindungi dari terik sinar matahari.
c. Tidak boleh kehujanan.
d. Dalam penggunaan alat tidak boleh diperlakukan kasar.
e. Pemindahan alat dilakukan dengan hati-hati, jika dipindahkan pada
tripod, harus menghubungi pembawa alat
f. Pada kondisi lapangan yang berat, alat harus dimasukkan ke dalam
kemasan setiap pindah tempat.
4. Selesai penggunaan Theodolite Digital
a. Bersihkan alat dengan lap halus.
b. Masukkan alat ke dalam kemasan dengan posisi yang benar.
c. Masukkan bahan pengering.
d. Bersihkan tripod, bak ukur dan alat lain yang digunakan
5. Penyimpanan Theodolite Digital
a. Penyimpanan alat ukur tanah ditempatkan di tempat yang kering, bebas
debu dan bebas dari perubahan suhu yang besar. Pada kondisi udara
yang agak lembab, gunakanlah di luar kotak, untuk melepaskan bagian
optik agar tidak kena jamur gunakan silika gel atau kapur barus dan
pasang lampu di lemari penyimpanan. Simpan di lemari dengan pemanas
dan sirkulasi udara yang baik.

7 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

b. Ruangan bebas debu dan sirkulasi udara yang baik.


c. Secara periodik setiap bulan disetujui,dihapus, dan dikeringkan, sekrup-
sekrupnya dilumasi.
d. Buat buku jawaban,hasil evaluasi.

Tujuan dilakukan pemeliharaan terhadap peralatan theodolite digital adalah :


1. Supaya alat theodolite digital dapat digunakan dalam jangka panjang.
2. Supaya alat theodolite digital dapat digunakan dengan lancar tidak terjadi
hambatan, seperti macet atau bagian tertentu lepas.
3. Menghindari terjadinya kerusakan mendadak, sehingga alat tidak dapat
digunakan.

CONTOH SOAL

1. Jelaskan teknik perawatan alat ukur tanah!


2. Tuliskan beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk melakukan perawatan
peralatan ukur!
3. Upaya untuk menjaga agar alat ukur tetap dalam keadaan aman dan jauh
dari jangkauan, maka dalam penyimpanannya perlu diperhatikan beberapa
hal. Jelaskan!
4. Tuliskan apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan kondisi peralatan
ukur!
5. Tuliskan tujuan seseorang melakukan perawatan terhadap subuah peralatan
ukur!
Jawaban
1. Perawatan peralatan alat ukur tanah digital meliputi
a. Penyimpanan di kamp ( lapangan ) setara perawatan pada pemakaian
misalnya pemasangan, penyetelan dan pemakaian yang dilakukan oleh
tenaga suverior atau pengukur tanah.
b. Peyimpanan di laboratorium dilakukan oleh tenaga tekhnisi yang
ditempatkan pada lemari peralat yang sudah distrilkan dan bebas
dari gangguan perusak.
2. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam rangka perawatan peralatan ukur
adalah :
a. Kesiapan dan kelayakan tempat penyimpanan alat ukur
b. Kondisi kelembaban dan suhu tempat penyimapanan peralatan dijaga
c. Pemeliharaan fungsi dan kebersihan peralatan ukur harus dilakukan
terus menerus.
3. Pastikan peralatan ukur aman dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan
maksudnya adalah karena orang yang tidak berkepentingan tersebut, akan
timbul rasa penasaran dan keinginan untuk mencoba mengoperasikan

ALAT MESIN 7
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

CONTOH SOAL
peralatan tersebut sehingga akan memengaruhi kondisi alat. Disamping itu kehilangan sebagian
Hal-hal yang memungkinkan menjadi penyebab berubahnya kondisi peralatan ukur adalah :
Goncangan atau benturan
Suhu udara
Kelembaban
Uap air
Tujuan dilakukannya perawatan:
Memperpanjang usia pakai alat ukur.
Menjamin alat ukur selalu siap untuk digunakan.
Menjamin kesiapan operasional disaat mendadak.
Menjamin keselamatan orang yang menggunakannya.

CAKRAWALA

Perawatan Alat Ukur

Perawatan dilakukan
theodolite digital
di laboratorium
atau di kamp ( lapangan), serta perawatan pada pemakaian seperti pemasangan, penye
Perawatan alat ukur tanah pada dasarnya harus mengikuti petunjuk arahan dari pabrik pembuatn

7 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan kalian terkait perawatan alat jenis optik, maka kalian d

RANGKUMAN

Perawatan peralatan alat ukur tanah digital meliputi penyimpanan di laboratorium dan pen
Untuk melakukan perawatan peralatan ukur maka perlu diperhatiakan beberapa hal :
Kesiapan dan kelayakan tempat penyimpanan alat ukur
Kondisi kelembaban dan suhu tempat penyimapanan peralatan dijaga.
Pemeliharaan fungsi dan kebersihan peralatan ukur harus dilakukan terus menerus.
Beberapa tahapan – tahapan dalam melakukan perawat / pemeliharaan terhadap alat ukur
Menjaga kebersihan alat ukur tanah.
Melakukan kalibrasi
Menjaga selama diperjalanan
Memperhatikan selama penggunaan
Membersihkan setelah penggunaan
Melakukan penyimpanan

TUGAS MANDIRI

Buatkan sebuah resume terkait dengan materi perawatan peralatan jenis optis menurut pem
Carilah referensi baik dari internet maupun dari sumber – sumber lain yang berkaitan denga
Mintalah pendapat teman – teman kalian terkait dengan penulisan resume yang kalian buat

ALAT MESIN 7
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

PENILAIAN AKHIR BAB


Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!
Sebutkan 3 jenis alat ukur tanah digital ?
Tuliskan kegiatan apa saja yang harus dipersiapkan dalam perawatan alat ukur jenis optik jenis
Tuliskan cara mengatur kondisi kelembaban dan suhu tempat penyimpanan alat agar tetap stabil
Tuliskan cara melakukan pemeliharaan alat ukur agar tetap awet atau aman daru gangguan
Sebutkan teknik kerawatan alat dalam selama proses penggunaan
Jelaskan teknik penyimpanan alat ukur tanah

REFLEKSI

Kalian diminta mengisi lembar refleksi di bawah ini berdasarkan materi


tentang perawatan alat ukur:
Melakukan perawatan peralatan ukur tanah yang ada disekolah kalian agar dalam pemenfaatann
Dengarkan informasi atau arahan yang disampaikan oleh guru kalian, untuk menambah pemaham
Catatlah informasi – informasi yang kalian terima dan tambahlah dengan informasi yang kalian d
Berpikirlah positif terhadap informasi yang disampaikan oleh guru dan teman.

7 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN
PENILAIAN
AKHIR

A. PILIHAN GANDA
Pilihlah satu jawaban yang tepat!
1. Membangun pabrik industri pada suatu lahan perlu dilakukan dengan berbagai
metode pengukuran, mengumpulkan informasi tentang fisik maupun lingkungan
sekitar indutsri, mengetahui batas-batas lahan yang akan digunakan hal
tersebut sangat penting dilakukan untuk membantu proyek kontruksi bangunan
industri. Kegiatan ini biasanya dinamakan....
A. identifikasi
B. survei
C. mengamati
D. memantau
E. instrumen
2. Orang yang profesional melakukan kegiatan seperti mengumpulkan,
memyimpan, menganalisis, perencanaan kontruksi dalam hal pengukuran
tersebut biasanya dilakukan oleh....
A. mandor
B. manajer
C. surveior
D. direktur
E. bendara
3. Salah satu metode pengukuran yang termasuk bagian dalam kerangka dasar
horizontal ( KDH ) adalah....
A. poligon
B. offset
C. metode tachymetri
D. elevasi
E. azimuth
4. Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menetukan
sudut mendatar dan sudut tegak. Ada dua macam theodolite yaitu manual dan
digital. Berikut adalah cara penyentringan alat pada theodolite digital adalah....
A. melalui mikroskop
B. sentering laser
C. secara otomatis tergantung
D. mengamati sudut horizontal dan vertikal
E. berdasarkan magnetis bearings

ALAT MESIN 7
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENILAIAN
AKHIR

5. Perhatikan gambar dibawah ini !

Berikut adalah contoh theodolit yang termasuk dalam jenis....


A. Theodolite digital jenis NIKON
B. Theodolite digital jenis
C. Theodolite manual jenis Fannel Kessel T0
D. Theodolite digital jenis N102
E. Theodolite manual jenis T11

6. Cermati urutan berikut!


(1) Pasang unting – unting ke bawah sebagai titik acuan pada pengukuran
(2) Pasang theodolit di atas tripod dan kencangkan agar tidak goyang
(3) Putar pin atau skrup pendatar sampai gelembung ke titik tengah pada nivo
(4) Pasangkan tripod ( kaki tiga )
(5) Perhatikan jarak ukurnya.
Berikut adalah cara penggunaan alat theodolite secara berurutan adalah yang
digunakan pada pekerjaan kontruksi gedung ....
A. (1), (2),(3),(4),(5)
B. (3), (2),(3),(31),(5)
C. (4), (2),(3),(1),(5)
D. (2), (1),(3),(4),(5)
E. (2), (1),(5),(3),(4)
7. Pengukuran horizontal dan vertikal jalan dan jembatan sangat diperlukan
pada pekerjaan di lapangan, oleh karena itu ada beberapa hal yang
dibutuhkan yaitu....
A. Sejumlah titik kontrol pengukuran harus dikaitkan pada sistem kordinat
yang tetap
B. Perlu dilakukan kalibrasi
C. Sejumlah titik kontrol pengukuran harus dikaitkan pada sistem kordinat
yang berbeda-beda
D. Perencanaan jembatan tidak harus dikaitkan pada sistem kordinat
yang sama
E. Titik-titik kontrol tidak harus berhungan dengan sistem kordinat
tergantung alat

7 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN
PENILAIAN
AKHIR

8. Pak Hamzah berencana menanam berbagai macam jenis tanaman hortikultura


pada sebuah area lahan miliknya. Akan tetapi sebelum memulai penanaman di
area tersebut perlu adanya pengukuran tanah atau pemetaan lahan terlebih
dahulu. Oleh karena itu, alat yang digunakan untuk mempermudah
pengoperasiannya serta tidak terjadi kekeliruan adalah....
A. Electronic Total Station (ETS)
B. Cultivator
C. Rotavator
D. Electronic Measure (EDM)
E. Water digital
9. Perawatan alat ukur mempunyai arti yang sangat penting bagi keberlangsungan
fungsi peralatan ukur. Hal ini dilakukan untuk memperlancar proses pengukuran
tanpa adanya kendala kerusakan pada alat. Akan tetapi, hal-hal yang
memungkin menjadi penyebab berubahnya kondisi peralatan alat ukur adalah....
A. Cahaya, udara, oksigen
B. Benturan, kelembaban, suhu udara
C. Goncangan, cahaya, udara
D. Kelembaban, suhu, oksigen
E. Uap air, benturan, udara
10. Salah satu kegiatan dalam merawat dan memelihara alat ukur tanh yaitu
kalibrasi alat ukur tanah. Berikut adalah yang berhubungan dengan tindakan
kalibrasi adalah....
A. membersihkan menggunakan alat yang kering dan lembut
B. pengaturan skala ukur standar penggunaan
C. pengaturan kembali alat sesuai kebutuhan
D. mengkonversikan skala satuan
E. perubahan skala satuan pada alat
11. Untuk menentukan luas lahan yang valid dan benar diperlukan metode
pengukuran yang baik. Berikut yang termasuk metode-metode pengukuran
adalah....
A. Waypoint, Waterpass, Planimetri
B. Planimetri, Waterpoint, Metode diagonal
C. Waypoint, Metode diagonal. Metode Grid
D. Metode diagonal. Planimetri, Waterpass
E. Planimetri, Waypoint, Metode Grid
12. Metode pengukuran ini biasanya dikenal dengan metode bujur sangkar, dimana
menggunakan ketentuan bahwa kotak yang yang ada dalam area batas ukur yang
dihitung luasnya ditentukan sebagai satu unit nilai. Berdasarkan pernyataan
tersebut metode yang dimaksud adalah....
A. planimetri
B. grid
C. offset
D. diagonal
E. waypoint

ALAT MESIN 7
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENILAIAN
AKHIR

13. Salah satu cara perhitungan luas lahan menggunakan pembagian segitga.
Apabilai diketahui lahan dibagi menjadi tiga segitiga (S1,S2 dan S3) yaitu
untuk S1, dengan panjang sisi-sisinya adalah 20, 15, dan 18. Maka luas
lahan/tanah setengah keliling segitiga (S1) adalah....
A. 130,23 m2
B. 129,76 m2
C. 128,86 m2
D. 129,70 m2
E. 128,80 m2

14. Pengukuran luas lahan/lapangan menngunakan beberapa macam metode


untuk mendapatkan hasil yang tepat dan teliti. Metode ini dilakukan dengan
2 cara penentuan posisi suatu titik dengan menggunakan koordinat titik polar,
salah satunya adalah...
A. Membuat bentuk-bentuk segitiga, kemudian mengukur panjang ke
tiga sisi
B. Membuat titik-titik kordinat pada setiap sisi
C. Membuat bentuk kotak yang ada dalam area batas ukur
D. Menentukan koordinat titik lurus terlebih dahulu
E. Membuat titik referensi dalam ruang fisik untuk tujuan navigasi

15. Garis khayal yang menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama biasanya
digunakan untuk melukiskan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada
peta disebut garis kontur. Adapun cara untuk melukiskan bentuk
permukaan tanah yaitu....
A. Cut and Fill
B. Hechures dan Shading
C. Fill dan Shading
D. Hechures and Fill
E. Vertikal dan Horizontal
16. 1. Hubungkan titik-titiik yang tinggi dengan titik yang lebih rendah disekitarnya
2. Buatlah interpolasi sesuai dengan interval konturnya
3. Cantumkan titik-titik dengan harga ketinggiannya
4. Hubungkan titik-titik yang diperoleh dari hasil interpolasi yang harganya
sama dangan garis-garis
5.Apabila garis-garis kontur yang telash diperoleh memotong lembah,
meskipun tidak ada sauu harga ketinggian pada lembah tersebut
6. Garis kontul dibuat meruncing ke hulu juga spasi kontur disesuaikan dengan
bentuk-bentuk lereng
Berikut ini cara pembuatan garis kontur yang benar sesuai urutan adalah....
A. 1-3-2-4-5-6
B. 1-3-2-5-4-6
C. 3-1-2-4-5-6
D. 3-1-4-2-5-6
E. 2-1-3-4-5-6

7 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN
PENILAIAN
AKHIR

17. Pengukuran sudut merupakan salah satu aspek penting dalam pengukuran
dan pemetaan untuk menentukan letak atau kedudukan suatu objek di atas
permukaan bumi. Sistem besaran sudut dipakai untuk mengukur sudut dengan
pembagian lingkaran dalam beberapa bagian untuk mempermudah pengukuran
salah satunya sistem besaran sudut seksagesimal. Yang termasuk dalam sistem
besaran sudut seksagesimal adalah....
A. Membagi lingkaran dalam 400 bagian sehingga satu kuadran mempunyai
100 bagian
B. Sudut pusat didalam lingkaran mempunyai busur sama dengan jari-jari
lingkaran
C. Membagi lingkaran dalam 360 bagian sehingga satu kuadran ada 90
derajat.
D. Membagi lingkaran dalam 400 bagian sehingga satu kuadran mempunyai
100 derajat
E. Satu grid dibagi dalam 100 centigrid dan 1 centigris dibagi lagi dalam
100 centi-centigris
18. Besaran sistem sudut yang berbeda dapat dikonversikan dari satu sistem ke
sistem lain. Pendekatan untuk menkonversinya adalah nilai sudut dalam satu
putaran. Diketahui besaran sudut yaitu 78o, 49’, 40”, hasil konversikan
dari derajat ke gradien adalah...
A. 1,356 rad
B. 1,437 rad
C. 1,376 rad
D. 1,350 rad
E. 1,436 rad
19. Setiap individu atau kelompok orang yang terlibat dalam proyek perlu adanya
penguumpulan data atau instrumen untuk membuktikan keberhasilan sebuah
proyek yang dianggap sebagai pencapaian beberapa tujuan proyek yang telah
ditentukan. Oleh karena itu, ada beberapa metode dan jenis intrumen
yang digunakan apabila melakukan kegiatan pemetaan yaitu....
A. angket, wawancara, pengamatan
B. angket, tracking, sensus
C. dokumentasi, wawancara, tracking
D. lingkungan eksternal, lokasi proyek, pengamatan
E. wawancara, angket, laporan
20. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari atau mendapatkan
informasi suatu objek, wilayah atau fenomena melalui analisis data yang
diperoleh dari sensor pengamatan tanpa kontak langsung dengan objek.
Ada beberapa cara memperoleh sumber data spesial geografis salah satunya
terestris yaitu....
A. Memperoleh data dengan mengubah objek titik, garis, atau poligon
pada sebuah hardcopy dlam bentuk data vektor digital
B. Pengukuran data menggunakan theodolite berupa sudut, jarak
, ketinggian serta posisi relatif dari sebuah objek

ALAT MESIN 7
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENILAIAN
AKHIR

C. Memperoleh data melalui pengukuran integrasikan dengan sistem


koordinat
D. Data yang diperoleh langsung dari lapangan seperti pH, tanah,
curah hujan, dan jenis tanah.
E. Sumber data dalam format raster seperti citra satelit, foto udara
digital ataupun radar.
21. Penyimpanan alat ukur tanah, sebaiknya ditempatkan pada suatu ruang
yang kering, agar dapat terbebas dari debu dan perubahan suhu yang besar.
Penyimpanan alat ukur tanah pada kondisi udara lembab sebaiknya dilkukan
pada keadaan ….
A. Sirkulasi udara yang baik
B. Alat dalam keadaan kering
C. Peralatan steril
D. Alat di luar kotak
E. Dalam keadaan terbungkus rapi
22. Pengukuran luas lahan biasanya diukur mengunakan meteran atau rol
meter. Secara umum metode pengukuran luas lahan dibagi dalam dua
macam, salah satunya adalah dengan …..
A. dengan mengukur pada gambar situasi
B. dengan menggunakan angka koordinat
C. dengan cara grafis
D. dengan cara setengah grafis
E. dalam cara pengukuran penuh
23. Ilmu ukur tanah merupakan ilmu sebagai dasar dalam melaksanakan pekerjaan
survei atau ukur mengukur tanah. Dalam bidang teknik sipil kegiatan
pengukuran tanah dilakukan untuk ….
A. mengetahui luas pemilikan lahan
B. mengetahui letak posisi lahan
C. menciptakan lahan baru
D. memanfaatkan lahan dengan tepat guna
E. pembentukan lahan yang teratur
24. Dalam pengukuran titik-titik detail prinsipnya adalah menentukan koordinat
dan tinggi titik-titik detail dari titik-titik ikat. Salah satu metode yang
digunakan adalah ….
A. metode poligon
B. metode offset
C. metode koordinat
D. metode horizontal
E. metode vertikal
25. Dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari permasalahan yang terkait
dengan lahan dan batasannya oleh sebab itu sangat diperlukan pekerjaan
survei dan pemetaan lahan . Yang bukan merupakan manfaat pekerjaan survei
dan pemetaan yang ditemui dalam kehidupan sehari – hari adalah....
A. Pengukuran untuk mencari luas tanah
B. Pengukuran untuk mengetahui beda tinggi tanah

8 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN
PENILAIAN
AKHIR

C. Pengukuran untuk merancang penciptaan lahan baru


D. Pengukuran untuk pembuatan peta
E. Pengukuran untuk merancang bangunan
26. Perhatikan gambar berikut !

Gambar di atas adalah jenis gambar alat ukur ….


A. alat ukur jarak tak langsung
B. alat ukur jarak langsung
C. alat ukur waktu
D. alat ukur kecepatan
E. alat ukur kedalaman tanah
27. Kegiatan awal yang harus dilakukan oleh seorang suveior dalam melaksanakan
lavelling di lapangan adalah melakukan pematokan lahan untuk menentukan
kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan. Langkah yang mendasar dalam
melakukan pematokan lahan adalah ….
A. Pastikan bahwa patok batas lahan diatur rapi sesuai posisi patokan
B. Konsultasikan posisi patokan dengan konsultan agar tidak menyalahi
aturan
C. Cross cek batas lahan yang sudah diplot
D. Buatlah patok-patok benchmark utama (BM) yang terpisah dengan
seluruh titik sudut perimeter lahan di lokasi
E. Jika patok yang ada belum permanen (tidak dicor) atau tidak terlindungi
dengan baik, sebaiknya dibuat patok beton dengan cor
28. Pekerjaan fisik di lapangan pada pekerjaan struktur atas jembatan khususnya
gelagar utama jembatan menggunakan PCI-Girder (Precast Consreete I
Girder). meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan struktur
( pondasi, abutmen dan PCI-Girder ), pekerjaan beton, dan perkerasan aspal.
Salah satu jenis pekerjaan pesiapan dalam kegiatan tersebut adalah ….
A. Excavator Vibrator roller
B. Mobilisasi alat pekerjaan
C. Persiapan tenaga kerja dan personil pekerjaan
D. Asphalt finisher
E. Air Compressor Mobil crane

ALAT MESIN 8
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENILAIAN
AKHIR
29. Dalam kegiatan pengukuran yang bersifat horizontal didasarkan pada
sistem kontrol garis dan sistem koordinat, apabila dibutuhkan kombinasi
dari kedua sistem tersebut maka dilakukan dengan sistem ….
A. Kay paint
B. Sistem garis kontrol offset
C. Koordinat kritis
D. Sistem garis ordinat
E. Sistem pengukuran jarak

30. Peranan perawatan alat ukur tanah yang bersifat digital dalam perolehan data
ukur yang akurat sangat diperlukan, oleh sebab itu gambaran tentang cara
perawatan alat ukur tanah oleh setiap pabrik sangat diperlukan. Cara tersebut
dikenal dengan istilah ….
A. instruction manual
B. production digital
C. instrumen pengguna
D. discription digital
E. operational digital

B. URAIAN
Jawablah soal – soal berikut dengan tepat!
1. Tuliskan 5 jenis alat ukur yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan
pengukuran berdasarkan sifat dari alat tersebut!
2. Sebutkan dan jelaskan 5 jenis alat ukur yang banyak digunakan dilapangan
untuk melakukan pengukuran!
3. Tuliskan tahapan pelaksanaan pekerjaan pada kegiatan levelling pada aspak
pekerjaan jalan dan jembatan!
4. Perawatan terhadap peralatan ukur perlu dilakukan secara kontinu agar
terjaga fungsi dari peralatan tersebut, sehingga dapat memperlancar proses
pengukuran. Jelaskan hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam rangka
perawatan peralatan ukur agar dapat terjaga fungsi dari peralatan tersebut!
5. Jelaskan teknik penggunaan alat ukur theodolite pada pekerjaan
bangunan dan gedung sehingga nampak jelas hasil yang diperoleh !

8 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

BAB VI
PENGUKURAN LUAS LAHAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai pembelajaran peserta didik diharapkan mampu:


untuk mengukur luas lahan di lapangan,
menyusun indikator penyusunan profil, laporan hasil pengukuran
lahan,dan
mempresentasekan hasil pengukuran.

PETA KONSSEP

Pengukuran Luas Lahan

PerhitunganLuas Lahan
Pengukuran di Lapangan
Metode Pengukuran

Waypoint 1. Segitiga Diagonal Koordinat


Planimetri 2. Bantuan software Transpesium Met
Metode Gred 3. Metode jarak meridium ganda
4. Metode lajur Metode planimetri
5.
6.
7.

8.
9.

KATA KUNCI

metode pengukuran luas lahan, pengukuran luas lahan, dan perhitungan luas lahan

ALAT MESIN 8
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Luas, luasan, atau area adalah besaran yang menyatakan ukuran dua dimensi
(dwigatra) suatu bagian permukaan yang dibatasi dengan jelas, biasanya suatu
daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup. Luas permukaan menyatakan luasan
permukaan suatu benda padat tiga dimensi. Dalam penerapannya, luas permukaan
bumi yang dipakai dalam pengukuran lahan merupakan suatu luasan permukaan,
sering dianggap sebagai luas dua dimensi bidang datar apabila luasan itu tidak
terlalu besar relatif terhadap luas permukaan total bumi.
Mengukur luas lahan pertanian umumnya masih menggunakan cara manual
yakni dengan meteran, tetapi dengan perkembangan teknologi informasi mengukur
luas lahan hektaranpun sudah menjadi sangat mudah dan akurat. Salah satunya
menggunakan aplikasi teknologi Geographic InformationSystim ( GIS ), alat ini
berfungsi untuk mengambil data serta mengelola berdasarkan keruangan ( spesial
) atau geografisnya. Jadi dengan alat ini dapat mengukur ketinggian, memetakan,
menghitung area, jarak, azimut, kemiringan, dan koordinat referensi hanya dalam
hitungan detik http://belajartani.com

Gambar 6.1 Aplikasi GIS

Disamping aplikasi GIS juga terdapat aplikasi lain yaitu aplikasi Field Area
Measure, yakni aplikasi yang berbasis android yang biasa digunakan untuk mengukur
jarak ( distance ) atau luasan ( area ).

8 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Gambar 6.2 Aplikasi Field Area Measure.


Sumber: http://gps.field.area.measure.id.uptodown.com

Cara menggunakan aplikasi Field Area Measure yaitu dengan mendownload


aplikasi tersebut di play store, kemudian membuka aplikasi Field Area Measure :

1. Klik tanda “+ (plus)”di sebelah kiri bawah layar hp.


2. Pilih menu “area”

ALAT MESIN 8
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

3. Pilih mode “manual measuring”, yakni untuk menyeleksi area akan diukur
luasnya
4. Setelah terseleksi, maka akan tampak hasilnya jika diukur dengan Field
Area Measure
Cara menghitung luas tanah, dari yang konvensional hingga modern
menggunakan laptop sebagai berikut :
1. Cara menghitung luas tanah di sertifikat
a. Dalam sertifikat tanah terdapat informasi yang disebut gambar situasi dari
sebidang tanah.
b. Informasi ini terdapat pada halaman 6 pada lembar sertifikat tanah .
c. Setiap sertifikat memiliki gambar yang berbeda, sesuai dengan bentuk
tanah yang kalian miliki.
d. Cara mengukur luas tanah menggunakan sertifikat yaitu menggunakan alat
bantu ukur penggaris.
e. Setiap sertifikat memiliki skala yang berbeda-beda. Pertama-tama, disetujui
dulu angka pada skala tersebut.
2. Cara menghitung luas tanah dihitung menggunakan meteran
Gunakan meteran untuk mengukur panjang dan lebar tanah. Cara ini hanya untuk
mengukur tanah yang berbentuk persegi panjang.
Cara mengukur luas: Ukur panjang dan lebar tanah luas, lalu kalikan.
Contoh:
Panjang : 5 meter, Lebar 6 meter
Luas tanah : panjang x lebar = 5 mx 6 m = 60 m2
3. Cara mengukur luas tanah tidak beraturan
a. Pertama-tama, bagi menjadi beberapa bagian agar terlihat seperti
beberapa segitiga tidak beraturan yang saling berdampingan.
b. Setelah itu kalian dapat menghitung luas dengan menghitung masing-
masing segitiga tersebut.
Rumus:
s = (a + b + c): 2
L = √ [sx (sa) x (sb) x (sc)]
Keterangan:
s = setengah keliling segitiga
abc = panjang sisi-sisi segitiga
L = luas segitiga
Contoh:
Jika dihitung secara manual, tinggal masukkan angka di atas ke dalam rumus.
Seperti contoh perhitungan luas segitiga 1:
s = (3 + 5 + 5.9560): 2 = 6.9780
L = √ [6,9780 x (6,9780-3) x (6,9780-5) x (6,9780-5,9560)] = 7,4909 m²
Begitu seterusnya hingga luas.
Sebagai contoh, ada lima segitiga dan luas seluruh segitiga berikut: 7,4909 +
27,5465 + 26,8069 + 24,3133 + 9,8943, maka jumlahkan seluruh jumlah tersebut
untuk mendapatkan tanah yang luas. Jadi luas tanah tersebut adalah = 96,05 m²
.

8 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Cara menghitung luas tanah menggunakan Google Maps


Menghitung luas menggunakan cara manual memang lebih akurat, tetapi bagi
yang hanya mau mendapatkan perkiraan, atau tidak mempunyai banyak waktu
untuk turun ke lapangan, dapat menggunakan bantuan Google Map, dengan
cara
:
1. Buka Google Maps melalui browser web
2. Klik pada gambar satelit untuk mengubah tampilan menjadi mode satelit
atau muka bumi karena kamu akan melihat kondisi tanah yang akan
dibutuhkan
3. Masukkan alamat lokasi tanah yang akan diambil di kotak pencarian
sebelah kiri
4. Jika diminta sudah tepat, atur pembesaran maksimal atau sesuai
keperluan, serendah-rendahnya 1: 5000
5. Klik “Ukur jarak” atau “Ukur jarak”, lalu klik tepi-tepi tanah atau batas
terluar tanah yang mau dipasang pada beberapa titik, dan kembali lagi
ke awal
6. Menyediakan informasi total area, yang menunjukkan luas yang telah
dipilih
7. Tersedia pula informasi total jarak yang menunjukkan keliling lahan
tersebut.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Metode Pengukuran Luas Lahan


Resultan vektor adalah hasil penjumlahan dua buah vektor atau lebih. Ada
banyak metode yang bisa digunakan untuk menentukan resultan vektor, salah
satunya adalah metode segitiga. Metode segitiga hanya dapat digunakan untuk
menggambarkan resultan dari dua buah vektor saja sedangkan jika vektornya
banyak (lebih dari dua) maka metode segitiga tidak dapat digunakan. Metode
yang tepat untuk menentukan resultan vektor yang jumlahnya lebih dari dua
adalah metode poligon.
Poligon digunakan apabila titik-titik yang akan dicari koordinatnya terletak
memanjang sehingga terbentuk segi banyak (poligon). Pengukuran dan pemetaan
poligon merupakan salah satu pengukuran dan pemetaan kerangka dasar
horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (X,Y) titik-
titik pengukuran. Pengukuran poligon sendiri mengandung arti salah satu metode
penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain. Untuk
daerah yang relatif tidak terlalu luas, pengukuran cara poligon merupakan pilihan
yang sering di gunakan, karena cara tersebut dapat dengan mudah menyesuaikan
diri dengan keadaan daerah/lapangan. Penentuan koordinat titik dengan cara
poligon ini membutuhkan: sumber data http://www.plengdut.com:

ALAT MESIN 8
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

1. Koordinat awal
Apabila diinginkan sistem koordinat terhadap suatu sistem tertentu,
haruslah dipilih koordinat titik yang sudah diketahui misalnya: titik triangulasi
atau titik-titik tertentu yang mempunyai hubungan dengan lokasi yang
akan dipatokkan. Jika dipakai sistem koordinat lokal pilih salah satu titik,
BM kemudian berilah harga koordinat tertentu dan tititk tersebut dipakai
sebagai acuan untuk titik-titik lainya.
2. Koordinat akhir
Koordinat titik ini dibutuhkan untuk memenuhi syarat geometri hitungan
koordinat dan tentunya harus dipilih titik yang mempunyai sistem koordinat
yang sama dengan koordinat awal.
3. Azimuth awal
Azimuth awal ini mutlak harus diketahui sehubungan dengan arah
orientasi dari sistem koordinat yang dihasilkan dan pengadaan datanya dapat
diperoleh dengan dua cara yaitu:http://www.plengdut.com :
a. Hasil hitungan dari koordinat titik -titik yang telah diketahui dan akan
digunakan sebagai tititk a cuan sistem koordinatnya.
b. Hasil pengamatan astronomis (matahari). Pada salah satu titik poligon
sehingga didapatkan azimuth ke matahari dari titik yang bersangkutan,
selanjutnya dihasilkan azimuth kesalah satu poligon tersebut dengan
menambahkan ukuran sudut mendatar (azimuth matahari).
4. Data ukuran sudut dan jarak
Sudut mendatar pada setiap stasiun dan jarak antara dua titik kontrol
perlu diukur di lapangan.

Gambar 6.3 Pengukuran Poligon

8 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Berdasarkan bentuknya poligon dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu :


1. Poligon berdasarkan visualnya :
a. poligon tertutup

b. poligon terbuka

c. poligon bercabang

ALAT MESIN 8
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

2. Poligon berdasarkan geometriknya :


a. poligon terikat sempurna
b. poligon terikat sebagian
c. poligon tidak terikat
Metode poligon merupakan bentuk yang paling baik dilakukan pada
bangunan karena memperhitungkaan bentuk kelengkungan bumi yang pada
prinsipnya cukup ditinjau dari bentuk fisik di lapangan dan geometriknya. Cara
pengukuran poligon merupakan cara yang umum dilakukan untuk
pengadaan kerangka dasar pemetaan pada daerah yang tidak terlalu luas
sekitar (20 km x 20 km). Berbagai bentuk poligon mudah dibentuk untuk
menyesuaikan dengan berbagai bentuk medan pemetaan dan keberadaan titik
– titik rujukan maupun pemeriksa. Tingkat ketelitian sistem koordinat yang
diinginkan dan kedaan medan lapangan pengukuran merupakan faktor -
faktor yang menentukan dalam menyusun ketentuan poligon kerangka dasar.
Tingkat ketelitian umum dikaitkan dengan jenis dan atau tahapan
pekerjaan yang sedang dilakukan. Sistem koordinat dikaitkan dengan
keperluan pengukuran pengikatan. Medan lapangan pengukuran menentukan
bentuk konstruksi pilar atau patok sebagai penanda titik di lapangan dan juga
berkaitan dengan jarak selang penempatan titik.

B. Pengukuran Lahan di Lapangan


Pengukuran lahan adalah pelaksanaan pekerjaan pengukuran untuk
mengetahui luas dan batas – batas lahan yang bersebaran yang mengacu pada
ketentuan teknis pengukuran tanah untuk mendapatkan detail planimetris.
Peta planimetris adalah peta yang hanya menampilkan posisi koordinat titik
- titik yang menggambarkan suatu bentuk lahan yang memberikan pandangan
tampak atas, dari suatu bentuk lahan, tanpa memberikan gambaran topografis
atau konfigurasinya. Peta ini sering disebut sebagai peta situasi.
Terdapat dua metode pembuatan peta planimetris menggunakan meteran;
1. Cara koordinat polar, dan
2. Cara koordinat tegak lurus.
Langkah awal dari kedua cara ini adalah membuat sket atau gambar kasar
dan menentukan titik-titik sudut dari lahan yang dapat mewakili bentuk lahan
yang dipetakan, selanjutnya dilakukan pengukuran untuk menentukan posisi titik
- titik tersebut. Penentuan posisi itulah yang membedakan kedua cara di atas.
Pada cara koordinat polar, posisi titik-titik ditentukan dari titik tertentu
sebagai pengikat dari garis yang menggabungkan titik tertentu tadi dengan salah
satu titik yang akan ditentukan posisinya untuk dijadikan sebagai patokan.
Dengan berdasarkan pada titik dan garis tadi, maka titik – titik lain ditentukan
posisinya.
Ada dua cara untuk menentukan posisi titik ini yaitu :
1. Dengan membuat bentuk-bentuk segitiga kemudian mengukur panjang ke
tiga sisi dari setiap segitiga.
2. Dengan mengukur panjang atau jarak dari titik pengikat tadi ke titik yang
dicari posisinya, dan sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan
kedua titik tadi dengan garis patokan. ( Anwar Hidayat, 2001 )

9 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

C. Perhitungan Luas Lahan


Menghitung luas lahan dapat dilakukan dengan metode geometrik.
Bentuk geometrik yang paling umum dan mudah untuk diukur dan dihitung
luasnya adalah segitiga, dan segiempat.
1. Menghitung luas lahan yang berbentuk segitiga
Luas segitiga = alas x ½ tinggi, atau
√ s (s-a) (s-b) (s-c)
= ½ (a + b + c), a,b,c, adalah panjang
sisi segitiga. t = tinggi segitiga.

Gambar 6.4 Segitiga ABCD

2. Menghitung luas lahan yang berbentuk persegiempat


Luas Luas segiempat = 2 x panjang (p) + 2 x lebar (l)
Membuat sudut siku-siku di atas lahan dapat dilakukan dengan menggunakan
dalil pytagotas yaitu :
a2 = b2 + c2 ; a, b, c adalah sisi-sisi segitiga siku-siku.
Alat ukur yang digunakan sebaiknya meteran gulung dari bahan metal,
agar tidak mulur bila ditarik dengan kuat pada waktu pengukuran.
Pengukuran sudut siku-siku dengan meteran gulung dilakukan sebagai
berikut : Dari ujung meteran tetapkan berturut-turut jarak meteran pada
strip 5 m, 9 m, dan 12
m. Tempatkan ujung meteran pada titik C. Tarik meteran ke arah titik B,
pada strip 5 m tancapkan patok B. Selanjutnya tarik meteran ke arah A, pada
strip 9 m tancapkan patok A. Kemudian dari titik A hubungkan kembali
meteran pada ukuran strip ke 12 dengan ujung pangkal meteran, atur
sedemikian rupa sampai membentuk segitiga siku-siku, dengan sudut siku -
sikunya ada pada A. Ulangi pengukuran sudut siku-siku seperti yang telah
diuraikan di atas untuk sudut yang lainnya, sampai terbentuk segiempat
beraturan.

ALAT MESIN 9
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Gambar 6.5 Segiempat ABCD

3. Metode kordinal
Metode koordinat adalah metode yang digunakan untuk
mencari atau menghitung luas tanah berdasarkan koordinat titik-titik batas
ukur tanahnya. Jika koordinat belum diketahui nilai koordinatnya, maka nilai
koordinat titik-titiknya harus dihitung terlebih dahulu. Adapun persamaan
yang digunakan adalah sebagai berikut:

i adalah titik ke i dan n adalah jumlah titik batas tanah.


Dengan memasukkan nilai-nilai koordinatnya ke dalam persamaan tersebut,
maka luas tanah dapat dihitung.

D. Pengukuran Tanah Yang Tidak Beraturan


Mengukur tanah yang tidak beraturan dengan cara yaitu kita ukur sudut-
sudut titik pojok terlebih dahulu atau bisa juga dengan membuat garis tegak
sembarang sebagai garis bantu kemudian diukur jarak atau titik sudut garis
tersebut, setelah itu baru kita atur jarak antara titik. Pengukuran ini berfungsi
sebagai data untuk membuat gambar tanah.https://caraharian.com

Gambar 6.6 Luas tanah yang tidak beraturan

9 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

1. Menghitung luas tanah yang tidak beraturan secara manual dengan metode
rumus segitiga tidak beraturan.
Yang pertama menghitung luas tanah tidak beraturan menggunakan cara
manual, untuk lebih jelasnya bisa dibuat gambar tanahnya terlebih dahulu
beserta pembagian segitiga yang nantinya akan dihitung luasnya satu persatu
lalu ditotal sehingga akan diperoleh luas tanahnya.

Gambar 6.7 luas tanah yang dihitung dengan metode segitiga tidak beraturan.

Pada gambar pembagian tanah diatas ada 5 segitiga tidak beraturan yang
bisa dihitung luasnya dengan rumus segitiga tidak beraturan
a. s = (a+b+c) : 2
b. L = akar [s x (s-a) x (s-b) x (s-c)]
c. s = setengah keliling segitiga, a b c = panjang sisi-sisi segitiga, L=
luas segitiga.

CONTOH SOAL

Hitunglah luas tanah yang tidak beraturan pada gambar 6.7 di atas Jawab :
Luas segitiga 1
a.s = (3+5+5,9560) : 2= 6,9780
b. L = akar [6,9780 x (6,9780-3) x (6,9780-5) x (6,9780-5,9560)] = 7,4909 m².
Untuk lebih mudahnya kita gunakan software excel sebagai kalkulator.

ALAT MESIN 9
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

CONTOH SOAL

Menghitung luas tanah yang bentuknya tidak beraturan secara manual.

jarak sisi segitiga s L


segitiga L = akar [s x (s-a) x (s- satuan
a B c s = (a+b+c) : 2
b) x (s-c)]
1 3,0000 5,0000 5,9560 6,9780 7,4909 m2
2 5,9560 10,0000 9,4980 12,7270 27,5465 m2
3 9,4980 7,0000 7,7830 12,1405 26,8069 m2
4 7,7830 8,0000 6,8410 11,3120 24,3133 m2
5 6,8410 5,0000 4,0000 7,9205 9,8943 m2

Jadi total luas tanahnya adalah 7,4909 + 27,5465 + 26,8069 + 24,3133 +


9,8943 = 96,05 m².

2. Menghitung luas tanah bentuk tidak beraturan dengan software autocad


Cara yang kedua adalah menghitung luas tanah dengan bentuk tidak
beraturan menggunakan software autocad, yang pertama kita semua garis
tepinya menyatu dengan poly line, setelah itu di command ketikan perintah li
lalu enter maka akan keluar halaman list dengan tampilan seperti dibawah ini
:

Gambar 6.8 menghitung luas tanah dengan softwere autocate

9 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Pada tangkapan layar di atas dapat dilihat area 96190278.8779;dan area


tersebut adalah luas totalnya dalam satuan mm² karena menggambarnya
di autocad menggunakan satuan mm, jadi dikonversikan ke satuan m2
dengan mengurangi enam koma, menjadi 96,19 m².
Ketika dihitung secara manual hasilnya 96,05 m² dan ketika di hitung
menggunakan software autocad hasilnya 96,19 m² ini terjadi akibat adanya
ketidaktepatan dalam penggambaran di autocad karena data ukur tanahnya
belum ada sudut atau garis bantu.

CONTOH SOAL

1. Jelaskan metode yang digunakan untuk menghitung luas lahan!


2. Tuliskan sifat – sifat trigonometri!
3. Tuliskan cara pengukuran luas dengan menggunakan metode planimetri!
4. Tuliskan pendapat anda terkait cara pengukuran poligon!
5. Tuliskan 2 cara penentuan posisi suatu titik dengan menggunakan
koordinal polar!

Jawaban
1. Metode yang digunakan untuk mengukur luas lahan adalah
a. metode segitiga
b. metode segiempat
c. metode titik koordinat
2. Sifat trigonometri adalah penggunaan perhitungan jarak suatu koordinat
yaitu sinus, cosinus, arccosinus dan perkiraan jari-jari, maka jarak dari lokasi
dapat dihitung
3. Cara pengukuran luas lahan dengan menggunakan metode planimetri
a. Kaca pengamat planimetri diletakkan pada titik awal area yang diukur
luasnya.
b. Kemudian alat pengamat digerakkan searah jarum jam mengikuti
batas areal yang diukur sampai alat pengamat kembali ke titik awal.
c. Luas area atau daerah yang dihitung langsung dapat dibaca pada
planimeter.
4. Jawaban tergantung pada siswa
5. Cara penentuan posisi suatu titik dengan koodinat polar yaitu dengan
mengukur panjang atau jarak dari titik pengikat tadi ke titik yang dicari
posisinya, dan sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan kedua
titik tadi dengan garis patokan.

ALAT MESIN 9
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

CONTOH SOAL

CAKRAWALA

Peta Planimetris
Peta planimetris adalah tugas akhir atau disebut juga final project dari praktikum ilmu ukur tanah
Alat ukur yang digunakan dalam pembuatan ini antara lain pita ukur dan theodolite, dan tentunya
– lain.
Sumber:

9 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan kalian terkait dengan pengukuran luas lahan, maka materi dapa

RANGKUMAN

Luas, luasan, atau area adalah besaran yang menyatakan ukuran dua dimensi (dwigatra) sua
Menghitung luas lahan dapat dilakukan dengan :
Menghitung luas tanah di sertifikat
Menghitung luas tanah menggunakan meteran
Menghitung luas tanah tidak beraturan
Menghitung luas tanah menggunakan Geogle Maps
Beberapa hal yang diperlukan untuk menentukan koordinat titik dengan alat ukur poligon
Menentukan koordinat awal
Menentukan koordinat akhir
Menentukan azimut awal
Peta planimetris adalah peta yang hanya menampilkan posisi koordinat titik - titik yang men
Planimeter terbagi atas dua macam, yaitu planimeter fixed index model (model
tetap), planimeter sliding bar model (model disetel).

TUGAS MANDIRI

Buatkan sebuah resume terkait dengan materi pengukuran luas lahan pertanian.
Carilah referensi melui internet atau sumber – sumber lainnya terkait dengan materi yang d
Diskusikan dengan teman kalian atau konfirmasikan kepada guru terkait dengan penulisan r

ALAT MESIN 9
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

PENILAIAN AKHIR BAB


Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!
Tuliskan cara menghitung luas tanah dengan menggunakan Geogle Maps!
Jelaskan pengertian pengukuran poligon!
Jelaskan 2 cara penentuan titik azimut awal!
Jelaskan pengertian peta planimetri!
Jelaskan 2 metode pembuatan peta plnimetri dengan meteran!
Jika sebidang tanah berbentuk persegi panjang, memiliki denah dengan ukuran panjang 6 cm, d
500. Hitung luas tanah tersebut!
Tuliskan cara pengukuran tanah yang tidak beraturan !
Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode jarak meridian ganda !

REFLEKSI

Kalian diminta untuk mengisi lembaran refleksi di bawah ini berdasarkan


materi Pengukuran Luas Lahan yang sudah dipelajari
Bagaimana kesan kalian selama mengikuti pembelajaran pengukuran luas lahan?
Apakah kalian telah menguasai seluruh materi pembelajaran pengukuran luas lahan?
Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran pengukuran luas lahan?
Tuliskan secara ringkas apa yang kalian pelajari pada kegiatan pembelajaran pengukuran luas la

9 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

GARIS KONTUR, SIFAT DAN INTERPOLASINYA BAB VII

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai kegiatan pembelajaran peserta didik diharapkan mampu:


Mengukur titik detail pembuatan titik kontur.
Mengumpulkan data hasil pengukuran pembuatan titik kontur.
Mengambarkan hasil pembuatan titik kontur.
Mempresentasekan hasil gambar pembuatan titik kontur.

PETA KONSSEP

Pengertian Garis Kontur Sifat Garis Kontur


Interval dan Indeks Kontur Kemiringan Tanah & Kontur Gradien Kegunaan Garis Kontur
Penentuan dan Pengukuran Titik
GARIS KONTUR, SIFAT DAN

Interval Garis
Perhitungan Garis Prinsip Penentuan
INTERPOLASINYA

KATA KUNCI

pengertian garis kontur, sifat, interval dan indeks kontur, kemiringan tanah dan kontur gr

ALAT MESIN 9
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

PENDAHULUAN

Dalam mempelajari suatu komponen peta, ada beberapa keterangan atau


riwayat yang menjelaskan suatu peta. Riwayat suatu peta dapat berupa judul, skala,
inset peta, simbol, warna peta, garis astronomis (garis lintang dan garis bujur),
petunjuk atau orientasi arah, legenda, dan sumber peta. Salah satu jenis peta yang
digunakan saat ini salah satunya adalah peta kontur, yaitu peta yang
menggambarkan sebagian bentuk - bentuk permukaan bumi yang bersifat alami
menggunakan garis - garis kontur.
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik yang mempunyai
ketinggian sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu. Khusus dalam kajian ini
akan membahas garis kontur yang ada dalam suatu peta.

Gambar 7.1 Pembuatan Garis kontur.


Sumber : https://ilmugeografi.com

Manfaat garis kontur pada peta muka bumi adalah sebaga berikuti:
1. Digunakan untuk menentukan profil tanah antara dua tempat
2. Digunakan untuk menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan
saling terlihat
3. Digunakan untuk menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.
4. Digunakan untuk menentukan route atau trace suatu jalan yang mempunyai
kemiringan tertentu.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

A. Pengertian
Garis kontur atau disebut dengan garis tranches, garis tinggi, atau garis
tinggi horizontal, adalah garis imajiner pada suatu wilayah atau area di atas peta
yang menghubungkan dan memperlihatkan beberapa titik pada peta yang
memiliki ketinggian yang sama. Garis ini selanjutnya menunjukkan pergerakan
atau perkembangan naik turunnya suatu keadaan tanah. Misalnya suatu garis
kontur ditunjukkan dengan angka + 25 meter, berarti garis kontur ini
menghubungkan titik- titik yang memiliki sudut elevasi atau ketinggian yang sama
+ 25 meter terhadap sudut elevasi atau ketinggian tertentu. Garis kontur ini
dapat dibuat dengan suatu proyeksi garis tegak berpotongan pada bidang datar
dengan permukaan bumi ke bidang mendatar pada suatu peta. Garis kontur yang
dibuat pada peta akan terkait langsung dengan skala dan garis kontur ini dibuat
sesuai dengan skala peta yang diinginkan. Garis kontur bertujuan untuk
memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah atau topografi wilayah.
Secara sederhana, fungsi garis kontur adalah sebagai ( http://ilmugeografi.com )
:
1. Penanda ketinggian atau sudut elevasi suatu tempat atau wilayah tertentu;
2. Penanda ada tidaknya bentuk relief sesuai dengan wujud asli di permukaan
bumi;
3. Penanda ada tidaknya suatu lereng di suatu tempat atau wilayah tertentu;
4. Penanda besaran sudut kemiringan suatu lereng pada suatu tempat atau
wilayah tertentu;
5. Penanda perhitungan untuk luas daerah genangan dan volume suatu
bendungan;
6. Penentu rute suatu jalan atau saluran yang memiliki sudut kemiringan
tertentu;
7. Penentu ada tidaknya dua titik di lahan yang tingginya sama dan saling
terlihat; dan
8. Bahan untuk membuat potongan memanjang (long-section).

B. Sifat / Karateristik Garis


Dalam menggambarkan bentuk permukaan tanah atau membuat peta
topografi dan ketinggian pada suatu peta, garis kontur sangat berguna untuk
memproyeksikan kedua pola tersebut, atau cara lain yang bisa megngunakan
metode hachures dan shading. Menurut seorang ahli, garis kontur memiliki
karakteristik sebagai berikut ini ( http://ilmugiografi.com ) :
1. Garis kontur yang menunjukkan tingkat kerapatan yang lebih besar
menandakan sudut kemiringan atau lereng yang sangat curam;
2. Garis kontur yang tingkat kerapatannya jarang menandakan keadaan
permukaan tanah yang landau;
3. Garis kontur selalu bersifat horizontal, tidak bercabang, dan tidak berpotongan;
4. Garis kontur selalu berkelok-kelok dan mengikuti sudut kemiringan atau
lereng dari suatu lembah;
5. Garis kontur selalu tegak lurus terhadap aliran air yang mengalir di permukaan
tanah;
6. Garis kontur berbentuk kurva tertutup;

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

7. Garis kontur sellu menjorok ke hulu jika melewati aliran sungai;


8. Garis kontur selalu menjorok ke arah jalan jika melewati permukaan jalan;
9. Garis kontur tidak akan terlihat jika melewati suatu bangunan;
10. Garis kontur yang disajikan selalu disesuaikan dengan skala peta yang dibuat;
11. Garis kontur memiliki sajian indeks yang berbeda-beda mengikuti posisi
topografi suatu wilayah;
12. Garis kontur hanya diperuntukkan satu sudut ketinggian tertentu;
13. Garis kontur yang bernilai lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang
bernilai lebih tinggi;
14. Garis kontur yang bertanda huruf U selalu menunjukkan punggung
pegunungan atau gunung; dan
15. Garis kontur yang bertanda huruf V selalu menandakan suatu lembah atau
jurang.
Daratan pada bumi terdiri dari berbagai bentuk, seluruh bentukan daratan
tersebut dapat digambarkan dengan garis kontur. Penggambaran bentukan bumi
tersebut membuat pola-pola khusus pada garis kontur. Garis kontur mempunyai
sifat‐sifat berikut:
a. Garis-garis kontur pada peta topografi menggambarkan tinggi-rendahnya
(relief) permukaan bumi.
b. Garis kontur menggambarkan bentuk tiga dimensi (3D) yang mempunyai unsur
panjang, lebar, dan tinggi.
c. Kontur tidak pernah saling berpotongan dan bercabang, jika kontur terlihat
bercabang atau berpotongan maka perpotongan dan percabangan tersebut
terjadi antara kontur dan lainnya (sungai atau jalan), dari segi warna akan
terlihat jelas berpotongan atau bercabang dengan bentukan lainnya.
d. Kontur yang saling berhimpitan (dua kontur atau lebih) menunjukkan daerah
yang sangat curam, pada punggungan merupakan patahan/tebing dan pada
lembahan merupakan air terjun.

Gambar 7.2 Pengambaran kontur dari bentuk medan sebenarnya


Sumber: http://majalah1000guru.net

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Selain menunjukan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga


dapat digunakan untuk :
1. Mengetahui tinggi rata – rata daerah yang ditetapkan.
2. Mengetahui kelandaian daerah pemetaan.
3. Menetukan profil tanah ( profil memanjang, longitudinal sections ) antara dua
tempat / sumbu rencana bangunan.
4. Menentukan batas – batas daerah pengaliran.
5. Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.
6. Menetukan route / trace suatu jalan atau saluran yang memiliki kemiringan
tertentu.
7. Menentukan kemungkinan dua titik dilahan sama tinggi dan saling terlihat.

C. Interval Kontur dan Indeks


Interval kontur adalah perbedaan elevasi atau sudut ketinggian antar dua
garis kontur yang berdekatan. Misalnya, pada penampilan peta di satu halaman,
nilai interval kontur dibuat sama besar antar satu kontur dengan kontur yang
lainnya. Dengan kata lain semakin besar skalanya maka informasi pada peta akan
semakin banyak atau detail sehingga interval kontur akan semakin kecil. Harus
diingat bahwa skala peta selalu dinotasikan dengan 1: x, (misalnya 1:25.000).
Dalam menghitung interval kontur, hanya perlu menggunakan nilai x , tidak perlu
menggunakan 1 : x dalam perhitungannya.
Indeks kontur adalah garis kontur yang ditebalkan. Terbentuknya indeks
kontur disebabkan adanya garis kontur dengan kelipatan tertentu. Misalnya,
setiap kelipatan 1 meter, 5 meter, 10 meter, dan seterusnya. Dalam menentukan
indeks kontur ini maka dapat digunakan rumus penentuan indeks kontur sebagai
berikut: i = (25/panjang 1 km di peta) meter. Sebagai contoh: pada peta dengan
skala 1 : 1000, maka indeks kontur yang ditunjukkan dalam peta adalah 1 km,
pada peta dengan skala 1:1000 = (1 km/1000 cm) = (100000 cm/1000 cm)= 100
meter. Maka, i = (25/100) = 0,25 meter.
Dalam menentukan indeks kontur maka dapat digunakan rumus penentuan
indeks kontur sebagai berikut:
i = (25/panjang 1 km di peta) meter.

Tabel 7.1 interval dan indeks kontur


Skala Peta Interval Kontur Indeks Kontur
1 : 10.000 5 meter 25 meter
1 : 25.000 12,5 meter 50 meter
1 : 50.000 25 meter 100 meter
1 : 100.000 50 meter 200 meter
1 : 250.000 100 meter 500 meter
Sumber : http://file.upi.direktori

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

D. Kemiringan Tanah dan Kontur Gradien


Tingkat kemiringan pada lereng bisa dilihat dari kontur tanahnya. Sedikit
penjelasan, kontur merupakan garis tanah yang menghubungkan dari satu titik
ke titik yang lainnya. Ada juga yang mengartikan kontur tanah sebagai tinggi
rendahnya suatu tanah atau yang disebut topografi. Untuk menentukan kontur
maka dilakukan topografi dengan melihat garis kontur yaitu garis horizontal dan
garis tinggi sehingga nantinya akan terlihat naik turunnya suatu permukaan
tanah. Garis kontur ini dapat memberikan informasi seputar kemiringan tanah
rata-rata (slope), perhitungan galian dan timbunan permukaan tanah asli.
Kemiringan suatu lereng (slope) biasanya didefinisikan sebagai suatu
gradien. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah gradien 2 dalam 16, artinya 2
unit vertikal untuk setiap 16 unit pada arah horizontal. Selama kedua unit
tersebut sama pada kedua arah, maka tidak ada perbedaan apapun satuan
panjangnya (meter atau pun kaki). Gradien tersebut biasanya ditulis sebagai
2/16. Gradien adalah nilai yang menunjukkan kemiringan suatu garis. Cara
menentukan gradien dapat dilakukan dalam berbagai cara, tergantung informasi
yang diketahui dari soal. Akan tetapi pada dasarnya prinsip yang digunakan dalam
menentukan gradien dari suatu garis adalah sama. Nilai gradien sebuah garis
menyatakan perbandingan satuan vertikal
(y) dibanding satuan horizontal (x).
Sebuah garis lurus yang sejajar dengan sumbu x memiliki nilai gradien sama
dengan 0. Sedangkan untuk sebuah garis yang sejajar sumbu y memiliki nilai
gradien sama dengan tak hingga/tidak dapat ditentukan (∞). Pada sebuah
garis dengan persamaan y = x memiliki gradien sama dengan 1. Untuk garis
dengan persamaan y = – x, nilai gradiennya adalah sama dengan – 1.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Cara menentukan gradien dari gambar yang tersebut adalah dengan melihat
posisi garis dan perbandingan nilai sumbu y dibanding sumbu.
a. Jika garis condong ke kanan maka nilai gradiennya positif (+)
b. Jika garis condong ke kiri maka nilai gradiennya negatif (–)
Untuk besar gradiennya dihitung dari perbandingan sumbu y dan sumbu x.

E. Pengukuran Titik Detail untuk Pembuatan Garis Kontur


Dalam pengukuran titik-titik detail prinsipnya adalah menentukan koordinat
dan tinggi titik-titik detail dari titik-titik ikat. Metode yang digunakan dalam
pengukuran titik-titik detail adalah metode offset dan metode tachymetri.
Metode yang sering digunakan adalah metode tachymetri karena Metode
tachymetri ini relatif cepat dan mudah karena yang diperoleh dari lapangan
adalah pembacaan rambu, sudut horizontal (azimuth magnetis), sudut vertikal
(zenith atau inklinasi) dan tinggi alat. Hasil yang diperoleh dari pengukuran
tachymetri adalah posisi planimetris X, Y dan ketinggian Z.
1. Metode Pengukuran Offset
Metode offset adalah pengukuran titik - titik menggunakan alat - alat
sederhana yaitu pita ukur, dan yalon. Pengukuran untuk pembuatan peta cara
offset menggunakan alat utama pita ukur sehingga cara ini juga biasa disebut
cara rantai (chain surveiing).
Cara pengukuran titik detail dengan cara offset adalah http://plengdut.com
a. Cara siku – siku ( cara garis tegak lurus )
b. Cara mengikat ( cara interplasi )
c. Cara gabungan keduanya.
2. Metode pengukuran tachymetri
Metode tachymetri adalah pengukuran menggunakan alat-alat optis,
elektronis, dan digital. Pengukuran detail cara tachymetri dimulai dengan
penyiapan alat ukur di atas titik ikat dan penempatan rambu di titik
bidik. Setelah alat siap untuk pengukuran, dimulai dengan perekaman data di
tempat alat berdiri, pembidikan ke rambu ukur, pengamatan azimuth dan
pencatatan data di rambu BT, BA, BB serta sudut miring . Metode tachymetri
didasarkan pada prinsip bahwa pada segitiga-segitiga sebangun, sisi yang
sepihak adalah sebanding.
Kebanyakan pengukuran tachymetri adalah dengan garis bidik miring
karena adanya keragaman topografi, tetapi perpotongan benang stadia dibaca
pada rambu tegak lurus dan jarak miring “direduksi” menjadi jarak horizontal
dan jarak vertikal.
Tachymetri “diagram’ lainnya pada dasarnya bekerja atas prinsip yang
sama, sudut vertikal secara otomatis dipapas oleh pisahan garis stadia yang
beragam. Sebuah tachymetri swareduksi menggunakan sebuah garis
horizontal tetap pada sebuah diafragma dan garis horizontal lainnya pada
diafragma keduanya dapat bergerak, yang bekerja atas dasar perubahan
sudut vertikal. Kebanyakan alidade planset mengunakan suatu jenis prosedur
reduksi tachymetri

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Gambar 7.3 Pengukuran titik detail tachymetri


sumber data http://plangdut.com

Garis kontur digambarkan dalam bentuk slope atau kelerengan dari


bentang alam dengan jarak antar garis. Semakin renggang garis tersebut
maka semakin landai lereng yang ada sedangkan semakin padat garisnya,
semakin terjal lerengnya.
Cara membuat garis kontur sebagai berikut ( http://insanpelajar.com ) :
1. Dapatkan informasi mengenai ketinggian-ketinggian yang ada di suatu
lokasi. Kalian dapat menggunakan data DEM, survei lapangan langsung,
ataupun penginderaan jauh lainnya
2. Konversi data ketinggian tersebut menjadi titik-titik ketinggian. Umumnya
data ketinggian sudah dalam bentuk titik, jadi kalian bisa melanjutkan ke
tahap berikutnya.
3. Tentukan terlebih dahulu interval kontur yang akan digunakan
4. Hubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian sama dengan satu garis.
Disini, pemilihan interval kontur sangat penting, garis baru hanya dapat
dibuat tiap interval, misalnya setiap perbedaan ketinggian 10 meter atau
5 meter.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Gambar 7.4 Ilustrasi pembuatan garis kontur


Sumber : http://www.coursehero.com

F. Interpolasi Kontur
Interpolasi adalah cara untuk menentukan nilai diantara dua nilai yang telah
ditentukan harganya. Interpolasi yang paling sederhana dan sering digunakan
untuk membuat kontur adalah interpolasi linear. Sebagai contoh tinggi titik A =
+ 10 m, tinggi titik B = 15 m. Apabila letak titik C tepat di tengah-tengah A dan B,
sedangkan hubungan antara A dan B adalah linier, maka tinggi titik C sama
dengan 12,5 m. Secara matematis untuk mencari tinggi titik C adalah sebagai
berikut:

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Kontur merupakan produk (hasil) dari interpolasi. Interpolasi kontur dapat


diartikan sebagai cara mendapatkan harga kontur yang diinginkan tempat titik-
titik di lapangan tingginya tidak tepat sama dengan harga kontur. (
Kuswondo, DY, 2010 ).
Menentukan interpolasi garis kontur dapat dilakukan dengan cara :
1. Cara taksiran ( visual )
Titik dengan ketinggian yang sama secara visual diinterpolasi dan
diinterprestasikan langsung diantara titik – titik yang diketahui tingginya.

Gambar 7.5 Interpolasi kontur cara taksiran


Sumber: http://file.upi.edu.direktori

2. Cara hitungan ( numeris )


Cara ini pada dasarnya jugu menggunakan dua titik yang diketahui posisi
dan ketinggiannya, hitungan interpolasinya dikerjakan secara numeris dan
eksak menggunakan perbandingan linier, pada gambar di atas, titik R
terletak pada garis ketinggian + 600 berada pada jarak .
3. Cara grafis
Cara grafis digunakan dengan bantuan garis – garis sejajar yang terbuat
pada kertas transparan ( karkir atau kodatrace ). Garis – garis sejajar
dibuat dengan interval yang sama disesuaikan dengan tinggi garis kontur
yang akan dicari.

G. Perhitungan Garis Kontur


Menghitung Kontur Interval; kontur adalah garis pada peta yang
menunjukkan ketinggian yang sama, semakin rapat kontur maka semakin terjal
suatu tempat, semakin renggang antar garis kontur maka semakin landau suatu
tempat, kontur interval adalah jarak di antara dua garis kontur, dan garis kontur
menggunakan satuan meter.
Rumus:

CI = 1/2000 x Penyebut skala

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

CONTOH SOAL

Berapakah ketinggian C ?
Jawaban : CI = 1/2000 x Penyebut skala
= 1/2000 x 50.000
= 25 m
1. Mencari tinggi kontur pada titik
tertentu Rumus:
d1/d2 x CI + tc atau BC/AC x CI + tc
Keterangan :
d1 = jarak titik B ke titik C pada
peta d2 = jarak titik A ke titik C
pada peta CI = kontur interval/beda
tinggi
tc = tinggi kontur C / tinggi kontur yang rendah

Contoh :
Jarak O – P pada peta 8 cm dan jarak P – Q = 3 cm seperti ilustrasi
gambar, ketinggian titik Q adalah ….

Jawab :
Ketinggian Q = (PQ/OP x CI) + tc

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

CONTOH SOAL

= (3/8 x 40) + 900


= (120/8) + 900
= 15 + 900 = 915
2.Mencari beda tinggi dalam satuan persen Rumus:
Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak sebenarnya x 100 %
Contoh
;
Diketahui titik kontur X berketinggian 335 meter dan titik Y berketinggiann 235 meter. J
Jawab :
Rumus: Beda Tinggi/jarak x 100 %
Beda tinggi X-Y = 335 - 235 meter
= 100 meter
= 10.000 cm
Jarak X-Y pada peta 4 cm
Jarak sebenarnya= jarak x skala
= 4 x 50.000
= 200.000 cm
Kemiringan Lereng X-Y adalah
= Beda tinggi / jarak x 100 %
= 10.000/200.000 x 100 %
=5%

H. Prinsip Dasar Penentuan Volume


Volume atau bisa juga disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa
banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Objek itu bisa berupa
benda yang beraturan ataupun benda yang tidak beraturan. Benda yang
beraturan misalnya kubus, balok, silinder, limas, kerucut, dan bola. Benda yang
tidak beraturan misalnya batu yang ditemukan di jalan. Volume digunakan
untuk menentukan massa jenis suatu benda.
Secara Sederhana,volume atau isi, bisa diartikan sebagai “banyaknya atau
besarnya benda yang terdapat didalam ruang tertentu”. Satuan ukuran volume
atau isi adalah kubik (pangkat tiga), misalnya meter kubik (m3). Ruang, yang
disebut sebagai “BANGUN RUANG” merupakan bentuk benda tiga dimensi yang
terdiri atas ( http://gurukatro.com ) :
1. Dimensi pertama mewakili ukuran panjang,dilambangkan dengan huruf p
kecil
2. Dimensi kedua mewakili ukuran lebar, dilambangkan dengan huruf l kecil
3. Dimensi ketiga mewakili ukuran tinggi, dilambangkan dengan huru t kecil
Jadi, pada dasarnya, Volume atau isi yang biasa dilambangkan dengan huruf
V besar, merupakan hasil perkalian dari ketiga dimensi tersebut.Rumus Volume :

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

V=pxlxt
Volume = panjang x lebar x tinggi
Ket :
V = Volume
p = panjang
l = lebar
t = tinggi
Untuk lebih jelasnya, coba amati contoh dasar cara menghitung volume
sebuah bangun ruang yang berbentuk balok :

Jika bangun datar berbentuk balok diatas, mempunyai ukuran :


panjang = 6 meter
lebar = 4 meter
tinggi = 5 meter
maka Volume Balok tersebut :
V=pxlxt
V=6mx4mx5
m V = 120 m3
Jadi, Volume Balok diatas = 120 m3 ( seratus dua puluh meter kubik)

I. Bentuk Lembah dan Pegunungan pada Garis Kontur


Garis kontur merupakan garis khayal pada peta yang menghubungkan
tempat- tempat yang memiliki ketinggian sama di atas permukaan laut.
Antargaris kontur yang memiliki ketinggian sama disebut interval kontur
(Contour Interval = Ci). Interval kontur biasanya dicantumkan pada legenda atau
keterangan peta.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Gambar 7.6 Relief permukaan bumi dari garis kontur


sumber data http://guruips.com

Peta di atas memiliki interval kontur 100 meter. Setiap garis kontur
mewakili ketinggian yang sama yang ditunjukkan oleh indeks kontur. Misalnya,
letak hotel berada pada ketinggian 300 meter, yang ditunjukkan oleh indeks
kontur 300 pada peta di samping. Tempat terendah pada peta mempunyai
ketinggian 200 meter dan tempat tertinggi ketinggiannya 1.500 meter. Nilai Ci
di setiap peta tidak sama. Penetapan nilai Ci pada peta berdasarkan skala peta.
Rumus yang digunakan untuk penetapan Ci sebagai berikut.
Ci = 1/2000 x penyebut skala
Rumus tersebut tidak berlaku untuk peta-peta yang telah diperbesar.
Misalnya, peta topografi keluaran Direktorat Geologi Bandung, aslinya berskala 1 :
50.0 dengan interval kontur 25 m kemudian diperbesar menjadi skala 1 : 25.000
. Selain dengan garis kontur, cara lain untuk menunjukkan adanya perubahan
elevasi atau ketinggian adalah dengan memberi warna pada peta. Biasanya biru
digunakan untuk menunjukkan perairan, hijau untuk dataran rendah, kuning
untuk perbukitan rendah, dan cokelat untuk pegunungan. Maka dapat diketahui
bentuk relief suatu wilayah melalui gradasi warna pada peta, dengan interval
kontur tetap 25 meter. Oleh karena itu, harus teliti jika menentukan interval
kontur pada peta yang telah diperbesar.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Gambar 7.7 Garis kontur menunjukan perbedaan kemiringan tanah


Sumber: http://insanpelajar.com

Pola kerapatan garis-garis kontur dapat digunakan untuk mengetahui bentuk


lereng. Bentuk lereng dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lereng cekung
(concave) dan cembung (convex). Lereng cekung dicirikan dengan garis kontur
berjarak rapat di bagian atas lereng dan renggang di bagian bawah lereng.
Sebaliknya, lereng cembung dicirikan dengan garis-garis kontur berjarak renggang
di bagian atas lereng dan rapat di bagian bawah lereng. Banyak bentuk
permukaan bumi pada peta dapat diidentifikasi melalui garis kontur, antara lain
bukit, gunung, punggung bukit (ridge), plato, spur, dan lembah. Coba perhatikan
pola dan bentuk garis-garis kontur serta kenampakan aslinya berikut ini.
http://gurukatro.com
1. Bukit
Bukit merupakan dataran tinggi yang ketinggiannya kurang dari 600 m di
atas permukaan laut. Pola konturnya membentuk oval atau lingkaran dengan
kontur tertinggi kurang dari 600 m. Berikut adalah gambar relief bukit dengan
garis kontur.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

2. Gunung

Gunung adalah dataran tinggi yang memiliki ketinggian 600 m di atas


permukaan laut. Jarak antargaris kontur yang rapat menunjukkan lereng yang
terjal.
Gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi. Gunung memiliki
ketinggian lebih dari 600 meter. Pada atlas gunung ditampilkan dengan
simbol yang berbentuk segitiga (▲). Semakin rapat garis kontur menunjukkan
kemiringan lereng yang semakin terjal. Gunung-gunung yang ada di Indonesia
dibedakan menjadi gunung yang masih aktif dan tidak aktif.

3. Pegunungan
Pegunungan adalah daerah yang bergunung-gunung atau rangkaian dari
gunung. Pada atlas pegunungan digambar dengan warna cokelat.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

4. Spur dan lembah


Spur merupakan bagian daratan yang menonjol keluar dari sisi bukit atau
gunung ke arah tempat lebih rendah. Spur dicirikan oleh garis-garis kontur
yang membentuk huruf V dengan pucuknya mengarah ke bawah.

Lembah merupakan cekungan di antara dataran tinggi. Biasanya pada


lembah terdapat sungai di bagian tengahnya. Lembah juga dicirikan oleh
garis- garis kontur berbentuk huruf V. Akan tetapi, berbeda dengan spur,
garis-garis kontur lembah memiliki pucuk mengarah ke tempat lebih tinggi.
Jadi, arah pucuknya berkebalikan dengan spur. Agar lebih jelas, perhatikan
kontur dan penampang melintang spur dan lembah serta bentuk aslinya.
Lembah biasanya terdapat di kanan kiri sungai atau di kaki gunung. Lembah
yang berada di kanan kiri sungai disebut cekung atau basin.
5. Plato ( Plateau )
Plato merupakan dataran tinggi hampir rata di bagian atasnya dan curam di
bagian pinggirnya. Garis-garis kontur renggang di bagian atas, menunjukkan
ciri dataran tinggi yang luas dan hampir rata. Garis-garis kontur rapat
menunjukkan ciri bagian tepi yang berlereng terjal.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

6. Punggung bukit ( Ridge )


Punggung bukit merupakan dataran tinggi yang sempit, panjang, dan
berlereng curam. Konturnya membentuk pola membulat panjang dan hampir
sejajar satu dengan lainnya. Pada bagian atas yang sempit menunjukkan
kemiringan lereng curam.

Melalui pola garis kontur, bentuk permukaan bumi dapat diidentifikasi.


Kerapatan garis kontur, arah ketinggian, nilai kontur, dan pola garis kontur
dapat dijadikan pedoman dalam identifikasi. Adanya garis kontur dengan nilai
indeks kontur makin ke barat daya makin tinggi, menandakan bahwa relief
tersebut naik, tetapi setelah itu tidak ada kontur sama sekali. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa relief di daerah tersebut berupa plato.
Relief muka bumi dapat diketahui berdasarkan garis-garis kontur pada
peta topografi. Melalui bentuk dan pola garis kontur serta dengan
memperhatikan perbedaan ketinggian daerah sekitar, dapat dibedakan
apakah suatu relief bergunung, berbukit, bergelombang, atau berombak.
Sering relief muka bumi tampak kompleks, tidak hanya terdapat satu bentuk
relief seperti gunung atau bukit. Ada beragam relief, untuk mengenali bentuk
relief muka bumi yang kompleks.

J. Menggambar Hasil Pengukuran Garis Kontur, Sifat dan Interpolasinya


Garis kontur adalah Sebuah garis yang menghubungkan titik-titik yang
memiliki ketinggian yang sama dari suatu bidang acuan tertentu. Contoh gunung
pasti lebih tinggi dari dataran di sekitarnya, ini berarti pasti ada perbedaan
tinggi antara puncak gunung dengan kaki gunung. Garis kontur
menggambarkan bagaimana bentuk gunung tersebut, apabila kita lihat di atas
peta, dengan cara menggambarkan lekuk dari gunung tersebut yang memiliki
ketinggian yang sama.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Gambar 7.8 Garis kontur pada gunung.


Sumber : http://www.guruips.com

Peta memiliki banyak manfaat, terlebih lagi pada zaman sekarang yang
semakin canggih peta dapat diakses dengan mudah menggunakan smartphone.
Dengan adanya peta kita bisa mendapatkan banyak informasi, diantaranya untuk
mengetahui jarak dan arah suatu tempat ke tempat lain, menjelaskan kondisi
lingkungan suatu tempat, dan mengetahui ketinggian suatu tempat.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Peta topografi adalah salah satu jenis peta yang memiliki fungsi untuk
menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis‐garis ketinggian (garis
kontur). Peta ini menunjukkan tinggi‐rendahnya permukaan dari pandangan datar
(relief).
Daratan pada bumi terdiri dari berbagai bentuk, seluruh bentukan daratan
tersebut dapat digambarkan dengan garis kontur. Penggambaran bentukan bumi
tersebut membuat pola-pola khusus pada garis kontur. Garis kontur mempunyai
sifat‐sifat berikut:
1. Garis-garis kontur pada peta topografi menggambarkan tinggi-rendahnya
(relief) permukaan bumi.
2. Garis kontur menggambarkan bentuk tiga dimensi (3D) yang mempunyai
unsur panjang, lebar, dan tinggi.
3. Kontur tidak pernah saling berpotongan dan bercabang, jika kontur terlihat
bercabang atau berpotongan maka perpotongan dan percabangan tersebut
terjadi antara kontur dan lainnya (sungai atau jalan), dari segi warna akan
terlihat jelas berpotongan atau bercabang dengan bentukan lainnya.
4. Kontur yang saling berhimpitan (dua kontur atau lebih) menunjukkan daerah
yang sangat curam, pada punggungan merupakan patahan/tebing dan pada
lembahan merupakan air terjun.

CONTOH SOAL

1. Jelaskan pengertian garis kontur !


2. Tuliskan sifat – sifat garis kontur !
3. Jelaskan yang dimaksud dengan metode offset dan metode tachymetri !
4. Tuliskan cara membuat garis kontur dalam menemukan informasi !
5. Tuliskan 3 cara menentukan interpolasi garis kontur!

Jawab
1. Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik – titik yang
memiliki ketinggian yang sama dari suatu datum / bidang referensi
tertentu.
2. Sifat garis kontur adalah
a. Garis-garis kontur pada peta topografi menggambarkan tinggi-
rendahnya (relief) permukaan bumi.
b. Garis kontur menggambarkan bentuk tiga dimensi (3D) yang
mempunyai unsur panjang, lebar, dan tinggi.
c. Kontur tidak pernah saling berpotongan dan bercabang, jika kontur
terlihat bercabang atau berpotongan maka perpotongan dan
percabangan tersebut terjadi antara kontur dan lainnya (sungai atau
jalan), dari segi warna akan terlihat jelas berpotongan atau
bercabang dengan bentukan lainnya.
d. Kontur yang saling berhimpitan (dua kontur atau lebih) menunjukkan

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

CONTOH SOAL

daerah yang sangat curam, pada punggungan merupakan patahan/


tebing dan pada lembahan merupakan air terjun.
3. Yang dimaksud dengan
a. Metode offset adalah pengukuran titik - titik menggunakan alat -
alat sederhana yaitu pita ukur, dan yalon.
b. Metode tachymetri adalah pengukuran menggunakan alat-alat
optis, elektronis, dan digital.
4. Cara membuat garis kontur adalah:
a. Dapatkan informasi mengenai ketinggian-ketinggian yang ada di
suatu lokasi. Kalian dapat menggunakan data DEM, survei lapangan
langsung, ataupun penginderaan jauh lainnya
b. Konversi data ketinggian tersebut menjadi titik-titik ketinggian.
Umumnya data ketinggian sudah dalam bentuk titik, jadi kalian bisa
lanjut ke tahap berikutnya
c. Tentukan terlebih dahulu interval kontur yang akan digunakan
d. Hubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian sama dengan satu
garis. Disini, pemilihan interval kontur sangat penting, garis baru
hanya dapat dibuat tiap interval, misal tiap perbedaan ketinggian 10
meter atau 5 meter.
5. Cara menentukan interpolasi garis kontur adalah
a. Cara taksiran ( visual )
b. Cara hitungan ( numeris )
c. Cara garis

CAKRAWALA

Peta Topografi
biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan peta. Sebuah ga

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

CAKRAWALA
secara rinci dan akurat mengenai keadaan alam di suatu daratan. Penulis lain mendefinisikan pe

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan kalian terkait dengan garis kontur, sifat dan interpolasinya, m

RANGKUMAN

Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik – titik yang memiliki ketinggian yang sama da
Fungsi garis kontur adalah :
Penanda ketinggian atau sudut elevasi suatu tempat atau wilayah
tertentu;
Penanda ada tidaknya bentuk relief sesuai dengan wujud asli di
permukaan bumi;
Penanda ada tidaknya suatu lereng di suatu tempat atau wilayah tertentu;
Penanda besaran sudut kemiringan suatu lereng pada suatu tempat atau
wilayah tertentu;
Penanda perhitungan untuk luas daerah genangan dan volume suatu
bendungan;

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

RANGKUMAN

f. Penentu rute suatu jalan atau saluran yang memiliki sudut kemiringan
tertentu;
g. Penentu ada tidaknya dua titik di lahan yang tingginya sama dan saling
terlihat; dan
h. Bahan untuk membuat potongan memanjang (long-section).
3. Metode yang digunakan dalam pengukuran titik-titik detail adalah metode
offset dan metode tachymetri
4. Menghitung garis kontur dilakukan dengan cara mencari tinggi kontur pada
titik tinggi dan mencari beda tinggi dalam satuan porsen.
5. Sifat – sifat garis kontur adalah
a. Garis-garis kontur pada peta topografi menggambarkan tinggi-rendahnya
(relief) permukaan bumi.
b. Garis kontur menggambarkan bentuk tiga dimensi (3D) yang mempunyai
unsur panjang, lebar, dan tinggi.
c. Kontur tidak pernah saling berpotongan dan bercabang, jika kontur
terlihat bercabang atau berpotongan maka perpotongan dan percabangan
tersebut terjadi antara kontur dan lainnya (sungai atau jalan), dari
segi warna akan terlihat jelas berpotongan atau bercabang dengan
bentukan lainnya.
d. Kontur yang saling berhimpitan (dua kontur atau lebih) menunjukkan
daerah yang sangat curam, pada punggungan merupakan patahan/tebing
dan pada lembahan merupakan air terjun.

TUGAS MANDIRI

Buatlah sebuah resume terkait materi yang telah kalian pelajari dalam bab ini .
Carilah informasi dari internet atau sumber – sumber lainnya sebagai tambahan wawasa
Diskusikan dengan teman kalian terkait dengan tugas yang diberikan, kemudian tugas itu

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!


Jelaskan peraturan dasar dalam pengambaran garis kontur!
Tuliskan sifat – sifat garis kontur!
Jelaskan pengertian tentang induk kontur !
Untuk menentukan kontur maka dilakukan topografi. Jelaskan pengertian tentang topogr

ALAT MESIN PERTANIAN 121


PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

PENILAIAN AKHIR BAB


Tuliskan cara pengukuran titik detail dengan cara offset !
Gambarlah tentang pengukuran titik detai dengan metode tachymetri !
Tuliskan 3 cara menentukan interpolasi garis kontur !
Gambarkan bentuk garis kontur pada relief bukit !

REFLEKSI

Kalian diminta untuk mengisi lembaran refleksi di bawah ini berdasarkan


materi Garis Kontur, Sifat dan Interpolasinya yang sudah kalian pelajari
Bagaimana kesan kalian selama mengikuti pembelajaran garis kontur, sifat dan interpolasinya.
Apakah kaluian telah menguasai seluruh materi pembelajaran garis kontur, sifat dan interpolasi
Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran garis kontur, sifat dan inte
Tuliskan secara ringkas apa yang kalian pelajari pada kegiatan pembelajaran garis kontur, sifa

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

PENGUKURAN SUDUT, JARAK DAN PROFIL BAB VIII

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai pembelajaran peserta didik diharapkan mampu: Mengukur sudut, ja

PETA KONSSEP

Macam Besaran Sudut, Jarak dan Profil


SUDUT, JARAK
PENGUKURAN

Pengukuran Sudut, Jarak dan Profil


DAN PROFIL

Konversi Besaran

Besaran Sudut, Jarak dan Profil

Penyusunan Laporan

Teknik Pengumpulan Data

KATA KUNCI

macam besaran, konversi besaran, jenis pengukuran, teknik pengumpulan data dan penyu

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Pengukuran menurut beberapa ahli menyatakan bahwa


(https://www. seputarpengetahuan.co.id )
1. Nunnally & Bernstein, 1994 : Pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu
proses pemberian angka atau label terhadap atribut dengan aturan-aturan yang
terstandar atau yang telah disepakati untuk merepresentasikan atribut yang
diukur.
2. Mardapi 2004 : Pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan penentuan angka
terhadap suatu obyek secara sistematis.
3. Lien:Pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan alat
ukur yang objektif untuk keperluan analisis.
4. Budi Hatoro : Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik.
Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk
melakukan penilaian.
5. Akmad Sudrajat: Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka
atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang
peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.
6. Arikunto Suharsimi : Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu
ukuran.
7. Pflanzagl’s : Pengukuran adalah proses menyebutkan dengan pasti angka-angka
tertentu untuk mendiskripsikan suatu atribut empiri dari suatu produk atau
kejadian dengan ketentuan tertentu.
8. Djemari Mardapi 1999 : Penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau
mendeskripsikan hasil pengukuran.
9. Wikipedia : Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,
biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran .
10. Cangelosi(1991) : Pengukuranmenurut Cangelosiyaitusuatuprosespengumpulan
data melalui pengamatan empiris yang dipakai untuk mengumpulkan informasi
yang begitu relevan dengan tujuan yang sudah ditentukan.
11. Endang Purwanti (2008) : pengukuran merupakan kegiatan atau upaya untuk
melakukan dalam memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa,
atau benda, sehingga hasil dari pengukuran berupa angka.
12. Arikunto dan Jabar (2004) : Pengukuran adalah sebagai kegiatan dalam
membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga menjadi
bersifat kuantitatif.
13. Georgia S. Adams (1964) : pengukuran adalah sebagai “nothing more than
carful obseravtions of actual performance under standar conditions”.
14. Sridadi (2007) : Pengukuran merupakan suatu proses yang dilakukan secara
sistematis untuk mendapatkan besaan kuantitatif dari suat objek tertentu
dengan memakai alat ukur yang baku.
Dari pengertian para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
dari pengukuran yaitu kegiatan mengukur yang dilakukan dengan membandingkan
hasil suatu ukuran tertentu yang dilakukan secara sistematis, dan hasil dari
pengukuran bersifat kuantitatif serta alat ukur yang digunakan yaitu alat ukur yang
baku.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Gambar 8.1 Alat ukur panjang sumber data


Sumber: https://rumusrumus.com

Proses pengukuran di lapangan biasanya dilakukan dengan dua cara pengukuran


yaitu pengukuran secara langsung serta pengukuran secara tidak langsung.
1. Pengukuran langsung
Pengukuran yang menyamakan nilai besaran yang diukur dengan besaran
standar yang diterima bagaikan satuan.
2. Pengukuran tidak langsung
Pengukuran untuk mengukur suatu besaran dengan metode mengukur
besaran lain.
Contoh pengukuran ialah saat membeli beras serta penjual mengukur massa
dari beras, yang maksudnya penjual menyamakan nilai besaran massa dengan satuan
massa yang telah ditetapkan, seperti massa kg( kilogram), gr( gram) serta satuan
massa yang lain.
Ketika akan mengukur sebuah objek, diperlukan perlengkapan yang cocok
dengan besaran yang akan diukur. Perlengkapan ukur dalam ilmu fisika
dibedakan menjadi 4 jenis antara lain: perlengkapan ukur panjang,
perlengkapan pengukur massa, perlengkapan ukur waktu serta perlengkapan ukur
kokoh arus listrik.
1. Perlengkapan Ukur Panjang
Perlengkapan ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang suatu barang.
Terdapat 3 perlengkapan ukur panjang ialah mistar, jangka sorong serta
mikrometer sekrup. Pemakaian perlengkapan ukur panjang disesuaikan dengan
tingkat ketelitian yang diinginkan sehingga dapat meminimalisasi terbentuknya
kesalahan dalam proses pengukuran.
a. Mistar
Mistar merupakan perlengkapan ukur panjang yang mempunyai skala
kecil 1mm ataupun 0, 1 centimeter yang hanya mempunyai panjang
mendekati 50cm atau 100cm.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

b. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam.
Untuk mengukur garis tengah bagian luar serta dalam pipa, ada bagian yang
terdapat pada jangka sorong yaitu rahang tetap serta rahang geser. Rahang
tetap mempunyai skala yang disebut dengan skala utama, satu bagian
terkecil dari skala utama mempunyai panjang 1 milimeter. Sebaliknya
rahang geser mempunyai skala yang disebut skala nonius atau diucapkan
dengan skala vernier. Pada skala nonius panjang 20 skalanya adalah 1
milimeter, dapat dikatakan satu bagian nonius sama dengan 0, 05
milimeter, dan skala terkecilnya 0, 05 milimeter atau 0, 005cm.
c. Mikrometer Skrup
Micrometer Skrup adalah perlengkapan ukur panjang yang mempunyai
tingkatan akurasi yang lebih besar bila dibanding dengan jangka sorong
ataupun mistar. Skala terkecil dari mikrometer skrup menjangkau 0, 001cm
ataupun 0, 01mm.
2. Perlengkapan Ukur Massa
Untuk mengukur massa barang umumnya digunakan perlengkapan yang disebut
dengan neraca atau lebih dikenal dengan timbangan. Neraca mempunyai
berbagai tipe seperti neraca pasar, neraca 2 lengan serta neraca 3 lengan.
Neraca pasar umumnya digunakan di pasar- pasar tradisional ataupun di toko
toko. Neraca 2 lengan umumnya berada di laboratorium. Pemakaian neraca 2
lengan hampir sama dengan metode pemakaian neraca pasar. Neraca 3 lengan
pada umumnya berada di laboratorium. Penggunaan neraca ini sedikit berbeda
dengan neraca di atas. Cara kerja neraca tersebut dengan metode menggeser
ketiga penanda ke sisi sangat kiri sampai skala menjadi nol, setelah itu letakkan
barang yang akan diukur kemudian geser ketiga penanda ke kanan sampai berat
beban seimbang.
3. Perlengkapan Ukur Waktu
Perlengkapan ukur waktu dalam kehidupan manusia adalah jam dan stopwatch.
a. Jam.
Terdapat 2 tipe jam yang sering ditemui dalam kehidupan etiap hari, yaitu
jam digital serta jam analog.
b. Stopwatch.
Umumnya stopwatch sering digunakan untuk menghitung dari skala 0,
dan mempunyai tingkat ketelitian yang lebih besar dibandingkan dengan
jam.
4. Perlengkapan Ukur Arus Listrik
Untuk mengukur sebuah rangkaian listrik, ada 2 perlengkapan ukur yang
digunakan yaitu amperemeter analog serta amperemeter digital. Biasanya
perlengkapan ini digunakan oleh para teknisi elektronik bagaian perlengkapan.
Multitester listrik yang disebut dengan avometer adalah gabungan
amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA
A. Macam Besaran Sudut, Jarak dan Profil
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat dipahami dan dinyatakan dengan
angka, serta diikuti dengan satuan. Satuan adalah sesuatu yang digunakan
untuk menentukan hasil pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran
tertentu. https://www.kelaspintar.id.
Contohnya, Pak Agus menjual beras. Dia mengukurnya menggunakan
genggaman. Genggam merupakan satuan yang digunakan untuk menghitung
besaran beras, yaitu massa. Berbeda dengan Pak Agus, Bu Hartini juga
menjual beras. Bedanya, beliau menggunakan timbangan kilogram untuk
mengukur besaran yang sama, yaitu massa beras. Dalam hal ini Pak Agus dan Bu
Hartini menggunakan satuan yang berbeda, yaitu menggenggam dan kilogram.
Dalam fisika, besaran dibagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
1. Pokok Besaran
Besaran pokok berarti besaran yang satuannya lebih tinggi dan bukan
turunan dari besaran lain. Tujuh besaran yang diketahui massa, panjang,
waktu, jumlah molekul, kuat arus, intensitas cahaya, dan suhu. Besaran dan
satuannya dapat dibaca pada tabel di bawah ini.
Tabel 8.1 Besaran pokok dan satuannya
No. Besara Pokok Satuan SI Lambang Satuan
1 Panjang Meter m
2 Massa Kilogram kg
3 Waktu Sekon s
4 Suhu Kelvin K
5 Kuat Arus Ampere A
6 Jumlah molekul Zat Mol mol
7 Intensitas Cahaya Candela cd
Sumber : http://www.jelinfo.net

2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran
pokok. Beberapa contohnya yang sering kita gunakan adalah kecepatan.
Kecepatan kita dapatkan dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu.
Satuan dari besaran turunan sering kita kenal sebagai satuan turunan.
Sebagai kombinasi atau turunan dari besaran pokok, tentu ada banyak
besaran turunan yang kita dapatkan. Beberapa contohnya dapat kita lihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 8.2 Besaran turunan
Satuan Satuan
No Besaran Turunan
Dasar Nama Satuan Simbol
1 Kecepatan m/s Meter/sekon m/s
2 Daya ( P ) Kg,m²/sᶟ Watt W
3 Energi ( E ) Kg,m²/s² Joule J
4 Tekanan (p) Kg/m.s² Pascel Pa
5 Muatan Listerik A,s Coulombo C
Sumber: http://www.jelinfo.net

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Sudut adalah daerah di antara dua buah garis lurus yang saling berpotongan.

O adalah Titik pangkal sudut


OA dan OB, kaki-kaki [sisi-sisi] sudut
AOB adalah sudut
Untuk menyatakan besar atau ukuran sudut secara umum dinyatakan
dalam bentuk derajat dan radian. Lambang untuk derajat adalah “ ° “ dan
lambang untuk radian adalah “rad”. Dalam kajian geometri sudut
didefinisikan sebagai hasil rotasi dari sisi awal ke sisi akhir. Selain itu arah
putaran memiliki makna dalam sudut. Sudut bertanda positif jika arah
putarannya berlawanan arah putaran jarum jam, dan sudut bertanda negatif
jika arah putarannya searah dengan putaran jarum jam. Untuk mengukur
sudut bisa menggunakan busur derajat . Besaran sudut juga dapat dinyatakan
dalam bidang kartesius. Sudut biasanya dinyatakan dalam derajat “°” dan
radian “rad”.

Gambar 8.2 Alat ukur busur derajat.


Sumber: https://shopee.co.id

Jarak adalah total panjang lintasan yang ditempuh benda ketika


berpindah dari satu posisi ke posisi lain. Jarak juga termasuk ke dalam
besaran skalar dan dapat memiliki banyak nilai, tergantung pada lintasan
yang ditempuh. Satuan internasional untuk jarak adalah meter. Selain jarak,
kita juga perlu mengetahui apa itu perpindahan. Perpindahan adalah
perubahan posisi dari titik awal ke titik akhir benda. Perpindahan termasuk
ke dalam besaran vektor yang memiliki besar dan arah. Nilainya bisa positif,

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI
negatif, atau nol.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Jika dibandingkan dengan perpindahan dan jarak, dapat disimpulkan


bahwa perpindahan selalu lebih kecil atau sama dengan jarak yang ditempuh
suatu benda. Perpindahan dapat bernilai positif atau negatif, bergantung dari
arah gerak benda, sementara jarak selalu bernilai positif. Selain itu,
perpindahan dapat bernilai nol jika benda bergerak ke titik awal,
sedangkan jarak yang ditempuh tidak mungkin bernilai nol selama benda
tersebut bergerak.
Besaran dalam gerak lurus yang selanjutnya adalah kelajuan dan
kecepatan. Dalam fisika, kelajuan merupakan bentuk perubahan jarak
terhadap waktu. Persamaan kelajuan dapat dirumuskan sebagai berikut.
Rumus gerak lurus https://www.kelaspintar.id
s
V=
t
v = kelajuan (m/s)
s = jarak tempuh
(m) t = waktu
tempuh (s)

Pengukuran sudut merupakan salah satu aspek penting dalam


pengukuran dan pemetaan horizontal atau vertikal, baik untuk pengukuran
dan pemetaan kerangka maupun titik-titik detail. Sistem besaran sudut
yang dipakai pada beberapa alat berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Sistem besaran sudut pada pengukuran dan pemetaan dapat terdiri dari:
a. Sistem besaran sudut seksagesimal
b. Sistem besaran sudut sentisimal
c. Sistem besaran sudut radian
Dasar untuk mengukur besaran sudut ialah lingkaran yang dibagi dalam
empat bagian, yang dinamakan kuadran. Penggunaan nilai sudut yang diolah
berbeda dengan nilai sudut yang diukur. Nilai sudut yang diolah biasanya
digunakan sistem seksagesimal, terutama jika menggunakan alat kalkulator
standar. Jika kita menggunakan bantuan PC Personal Computer maka nilai
sudut yang digunakan biasanya adalah sistem radian.

B. Konversi
Dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan akademik selalu
berhubungan dengan banyak satuan. Berikut ini adalah beberapa satuan yang
sering digunakan: satuan panjang, satuan berat , satuan waktu, satuan luas,
satuan volume, dan lain sebagainya.
1. Konversi Satuan Panjang
Satuan panjang biasa digunakan ketika mempertimbangkan panjang dari
sesuatu, entah itu benda, jalan, dan lain sebagainya.
Satuan panjang yang dipakai di seluruh dunia adalah meter. Jika akan
menaikkan satuan meter ke satuan di atasnya, maka nilainya harus dibagi
10. Sedanbgkan jika menurunkan satuan meter ke satuan di bawahnya, maka
nilainya harus dikalikan dengan 10.
a. 1 m = 10 dm

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI
b. 1 m = 100 cm

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

c. 1 m = 1000 mm
a. 1 km = 10 hm
b. 1 km = 100 dam
f. 1 km = 1000 m

Gambar 8.3 konversi tangga satuan


Sumber: https://saintif.com

2. Konversi Satuan Berat


Dalam ilmu fisika sebenarnya satuan berat yang benar adalah Newton.
Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari, lebih sering berat diberi satuan
kilogram. Seharusnya satuan kilogram tersebut diberikan untuk mengukur
satuan massa, sebab massa tidak akan berubah di manapun kita berada.
Besarnya berat akan berbeda-beda bergantung pada gaya gravitasi di tempat
itu.

Gambar 8.4 Konversi satuan berat


Sumber : https://saintif.com

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

a. 1 gram = 1000 mg (1000 miligram)


b. 1 kilogram (kg) = 1000 gram (g)
c. 1 ton = 1000 kg
d. 1 kuintal = 100 kg
e. 1 kg = 10-3 ton
f. 1 kg = 10 ons
3. Konversi Satuan Waktu
Berbeda dengan konversi yang ditunjukkan sebelumnya pada satuan
panjang dan berat, satuan waktu tidak dapat dikonversi hanya dengan
mengalikan atau membagi 10. Hal itu terjadi karena pada dasarnya waktu
berbasis jam yang merupakan kelipatan 6, bukan kelipatan 10 seperti pada
berat dan panjang.

Tabel 8.3 Konversi waktu


1 hari 24 jam
1 jam 60 menit
1 menit 60 detik
1 detik 1/60 menit
1 menit 1/60 detik
1 jam 3.600 detik
1 hari 86.400 detik
Sumber: https://saintif.com

4. Satuan Luas
Untuk satuan luas, konversi dilakukan dengan cara mengalikan 100 setiap
kenaikan satuan dan membagi 100 setiap penurunan satuan. Hal ini dapat
diringkas sesuai tangga konversi sebagai berikut:

Gambar 8.5 Konversi satuan luas


Sumber: https://saintif.com

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Contoh konversi luas:


a. 1 km2= 1.000.000 m2= 106m2
b. 1 hm2= 10.000 m2= 104m2
c. 1 dam2= 100 m2= 102m2
d. 1 dm2= 0,01 m2= 10-2m2
e. 1 cm2= 0,0001 m2= 10-4 m2
f. 1 mm2= 0,000001 m2= 10-6m2
g. 1 m2= 100 dm2= 102dm2
h. 1 m2= 10.000 cm2= 104cm2
i. 1 m2= 1.000.000 mm2= 106mm2
j. 1 ha (hektar) = 10.000 m2
Konversi ini dilakukan dengan skala 100 karena pada dasarnya luas adalah
perkalian antara besaran panjang dengan besaran panjang lainnya.

5. Satuan Volume
Satuan volume menunjukkan nilai dari isi suatu bangun 3 dimensi.
Misalnya kalian mempunyai sebuah bak mandi dan mengisinya dengan air,
maka air tersebut dikatakan mengisi volume bak mandi. Pada dasarnya volume
adalah perkalian tiga buah besaran panjang. Oleh karena itu pada konversi
satuan volume nilainya dikalikan atau dibagi dengan faktor 1000.
Satuan volume bermacam-macam dan yang sering digunakan di Indonesia
adalah liter. Selain itu ada juga satuan baku lainnya seperti meter kubik.
Tangga konversinya adalah sebagai berikut:

Gambar 8.6 Konversi satuan volume

a. 1 km3= 109m3
b. 1 hm3= 106m3
c. 1 dam3= 103m3
d. 1 dm3= 10-3m3
e. 1 cm3= 10-6m3
f. 1 mm3= 10-9m3
g. 1 m3= 103dm3
h. 1 m3= 106cm3
i. 1 m3= 109mm3

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Satuan volume ada bermacam-macam, maka berikut ini ditambahkan konversi


untuk volume dengan basis satuan yang lainnya.
a. 1 liter = 1 desimeter3= 1.000 ml = 1.000 cc
b. 1 liter = 0,001 m3= 10-3m3
c. 1 m3= 1.000 liter
d. 1 cm3= 1 cc
e. 1 mililiter = 1 ml = 1 cm3
f. 1 ml = 0,001 liter = 10-3liter
g. 1 ml = 0,000 001 m3= 10-6m3

C. Pengukuran Sudut, Jarak, dan Profil


Konsep dasar pengukuran sudut adalah pembagian satu lingkaran penuh
dengan satuan tertentu. Ada tiga pengukuran yang masih banyak digunakan
hingga saat ini yaitu: derajat, grad, dan radian. Yang paling umum dipakai adalah
derajat dan radian. Ukuran derajat adalah ukuran yang dapat membentuk bidang
datar dengan satuan (°) Tinjauan 1/360 dari putaran penuh.

Gambar 8.7 Sudut Dalam Derajat


Sumber data https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Pada pengukuran sudut dengan derajat ( o ), satu lingkaran penuh adalah 360 o
. Seperempat Lingkaran atau sudut siku-siku besarnya 90 o, sedangkan sudut lurus
adalah 180 o . Ada juga siku yang lebih kecil dari pada derajat yaitu menit (‘),
detik (“). Hubungan dari kedua ukuran tersebut adalah:
1 derajat = 60 menit atau 1 ° = 60 ‘
1 menit = 60 detik atau 1’ = 60 “

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Arah sudut menggunakan arah berlawanan jarum jam bernilai positif dan
searah jarum jam bernilai negatif. Ukuran sudut banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari misalnya: sudut pada jarum jam, sudut pada atap rumah,
sudut pada tangga atau eskalator, sudut elevasi pada parabola, dan lain-lain.
Ukuran radian adalah satuan sudut dengan lambang “rad”. Satu radian atau
1 rad adalah kumpulan sudut yang disusun oleh dua buah jari-jari lingkaran
berjari- jari 1 unit dan membentuk busur sepanjang juga 1 unit. Pada gambar di
bawah ini r = b = 1 unit.

Gambar 8.8 Sudut dalam radian


Sumber: https://saintif.com

Satu putaran penuh dengan sudut sama dengan keliling lingkaran yang
berjari-jari satu unit yaitu 2 p radian.

sedangkan garis lurus besarnya.

Keistimewaan ukuran radian ini adalah selain ukuran menunjukkan sudut


dapat digunakan juga sebagai bilangan nyata yang menyatakan panjang lingkaran
dengan jari-jarinya satu unit, misalnya p radian sebagai sudut setara 180 o ,

tetapi p radian sebagai bilangan berarti = 22/7 = 3,14.


Panjang busur setiap lingkaran dapat dihitung langsung menggunakan
perkalian sudut dengan jari-jari, disetujui sudut dalam satuan radian. Perhatikan
tabel dan gambar berikut.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Tabel 8.4 Panjang Busur Lingkaran dengan Sudut Radian

Sumber: http://rumusrumus.com

Gambar 8.9 Panjang Busur S


Sumber: http://materibelajar.co.id

Pada lingkaran dengan jari-jari r , sudut pusat sebesar θ radian, memotong


busur dengan panjang s = r θ , yaitu panjang busur = jari-jari x sudut pusat dalam
radian. Seperti pada gambar di atas, s dan r dapat dibuat dengan satuan
sebarang yang mudah tetapi harus disetujui dengan satuan yang sama.
Pada survei topografi, pengukuran jarak antara 2 titik bisa ditentukan
dengan beberapa metode. Jarak yang dimaksud di sini adalah jarak datar
(horizontal) antara dua titik. Pengukuran jarak dapat dilakukan dengan cara
pengukuran langsung (pita ukur), pengukuran jarak optis, dan pengukuran jarak
elektromagnetik. https:// www.ilmubeton.co.id

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

6. Pengukuran Jarak Optis


Pengukuran jarak optis dilakukan dengan mengukur rambu ukur tegak dan
diamat bacaan benang atas (ba), benang tengah (bt) dan benang bawah (bb)
serta sudut vertikal (heling/zenith). Pengukuran jarak optis dapat dilakukan
menggunakan alat ukur theodolit dan alat ukur sipat datar.
7. Pengukuran jarak optis dengan alat theodolit
Pengukuran jarak optis menggunakan alat ukur theodolit dapat
digunakan pada daerah datar dan pada daerah dengan kemiringan tertentu.
Untuk mendapatkan jarak tertentu digunakan rumus:
D = A (ba – bb) cos² h
a. D = jarak datar antara titik A dengan titik B
b. A = konstanta pengali dalam hal ini A = 100
c. ba = bacaan benang atas
d. bb = bacaan benang bawah
e. h = sudut heling/zenith

Gambar 8.10 Jarak pada optik


Sumber: http://www.ecademia.edu

8. Pengukuran jarak optis dengan alat sipat datar


Pada prinsipnya pengukuran jarak optis menggunakan alat ukur sipat
datar sama dengan pengukuran jarak optis menggunakan alat theodolit (lihat
Gambar). Persamaan yang digunakan untuk perhitungan jarak optis juga sama
yaitu:
D = A (ba – bb) cos² h

a. D = jarak datar antara titik A dengan titik B


b. A = konstanta pengali dalam hal ini A = 100
c. ba = bacaan benang atas
d. bb = bacaan benang bawah
e. h = sudut heling
tetapi sudut heling pada alat sipat datar adalah 0º, cos 0º = 1,
maka unsur cos² h = 1, sehingga persamaan diatas dapat ditulis :

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

D = A (ba – bb)

D = jarak datar
A = konstanta pengali, dalam hal ini A = 100
ba = bacaan benang atas
bb = bacaan benang bawah
Ketelitian pengukuran jarak cara optis sangat dipengaruhi oleh
ketelitian skala bacaan piringan vertikal dan interpolasi pembacaan rambu
ukur. Kesalahan interpolasi 1 milimeter pembacaan rambu dapat
menyebabkan kesalahan jarak pengukuran sebesar 20 cm. Oleh sebab itu
pengukuran jarak optis dianjurkan untuk pengukuran kerangka kontrol
horizontal.
9. Pengukuran Jarak Elektronik
Pengukuran jarak elektromagnetis dapat dilakukan dengan alat ukur
EDM (elektronic distance measurement) ataupun alat ukur ETS (electronic
total station). Prinsip dasar EDM dan ETS adalah pengukuran jarak
menggunakan gelombang elektromagnetis yang dipancarkan dari alat EDM/ETS
ke reflektor di titik target dan dipantulkan kembali ke alat seperti yang
terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 8.11 Pengukuran jarak pada alat EDM/ETS


Sumber: http://www.ilmubeton.com

Jarak diukur berdasarkan kecepatan gelombang elektromagnetis.


Reflektor sebagai pemantul berupa prisma. EDM dalam penggunaannya
dipasangkan diatas alat ukur theodolit. Jarak terukur adalah jarak miring.
Untuk mendapatkan jarak datar, dihitung berdasarkan sudut vertikal yang
dibaca pada theodolit.
Pengukuran profil bertujuan untuk menentukan elevasi titik-titik pada
permukaan tanah sepanjang garis tertentu sehingga akan diperoleh profil
(potongan tegak dari permukaan tanah sepanjang garis itu). Potongan-
potongan tersebut sangat diperlukan dalam pembuatan bangunan sipil
seperti saluran irigasi dan drainase, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain.
Penyipat datar profil (profil levaling) adalah penyipat datar berantai
dengan sejumlah pembacaan ke muka diantara titik-titik pindah. Jadi di sini
ada stasiun - stasiun tambahan yaitu titik antara, dan stasiun - stasiun pokok
yaitu titik utama dan dan titik pindah.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Pengukuran profil ini dibedakan menjadi dua yaitu pengukuran profil


memanjang dan pengukuran profil melintang. Profil memanjang diperlukan
dalam pembuatan trase jalan raya, jalan kereta api, saluran air dan lain-lain.
Untuk menghitung berapa luas tanah yang harus digali maupun berapa luas
daerah yang harus ditimbun, maka diperlukan data yang lengkap dari hasil
pengukuran profil memanjang maupun pengukuran profil melintang. Data
tersebut dituangkan dalam suatu grafik dengan garis mendatar menyatakan
jarak antar titik dan garis tegak menyatakan elevasinya.
Dalam pelaksanaan pengukuran profil melintang diusahakan sedetail
mungkin, artinya jarak yang diambil dalam pengukuran profil melintang
disesuaikan dengan kondisi medan. Bila kondisi medan berbukit-bukit, maka
jarak antar profil lebih pendek dibandingkan dengan kondisi medan yang
mendatar.

Langkah Kerja https://ilmutekniksipil.com


1. Profil Memanjang
a. Meletakkan waterpass di titik pertama kemudian mengatur sumbu
menjadi vertikal. Kedudukan waterpass selalu tetap di titik pertama
selama pengukuran profil memanjang.
b. Membidik rambu pada titik kedua dengan alat bantu bidikan kasar (visier),
kemudian mengunci pesawat.
c. Menempatkan rambu tepat sepanjang garis antara titik pertama dan titik
kedua dengan interval 5 m. Apabila kondisi medan tidak memungkinkan,
maka interval jaraknya dapat diambil lebih panjang atau juga lebih
pendek.
d. Membidik rambu kemudian membaca bacaan benang.
e. Mengulangi langkah i – iv pada titik-titik yang lain.
2. Profil Melintang
Titik-titik yang dijadikan acuan pada pengukuran profil melintang adalah
titik-titik hasil pengukuran profil memanjang dengan arah bidikan sebesar 90º
dan 270º dan dengan jarak sejauh 15 m tiap sisinya.
Langkah kerja dalam pengukuran profil melintang adalah sebagai berikut :
a. Menempatkan waterpass di atas titik pertama kemudian mengatur sumbu I
menjadi vertikal.
b. Membuat arah 00˚00’00” dengan cara membidikan pesawat ke titik kedua.
c. Memutar pesawat sebesar 90º, kemudian menempatkan rambu pertama
pada titik terjauh (15 m), sedangkan rambu-rambu yang lain ditempatkan
pada titik yang mempunyai beda tinggi (mewakili medan).
d. Membaca bacaan benang pada tiap-tiap titik dan mencatatnya.
e. Memutar pesawat sebesar 180º sehingga bacaan sudut menjadi 270º.
f. Menempatkan rambu pertama di titik terjauh (15 m).
g. Menempatkan rambu-rambu yang lain yang dapat mewakili kondisi medan
searah bidikan pesawat. Penempatan rambu dimulai dari titik terjauh
kemudian mendekat menuju pesawat.
h. Mengulangi langkah i- vii untuk titik-titik yang lain.
Untuk menggambarkan profil, data yang dipakai adalah jarak dan
beda tinggi. Jarak dapat dicari dengan menggunakan rol meter maupun secara
1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

optis, untuk medan yang berbukit-bukit penggunaan jarak optis lebih baik
daripada menggunakan rol meter (mengukur secara langsung).
Untuk menghitung elevasi pada tiap titik dapat ditentukan dengan rumus :
E2= E1 ± ΔH1
E3= E2 ± ΔH2........................................................ dst.
Keterangan :
∆H = beda tinggi
E = elevasi

CONTOH SOAL

1. Sebutkan 3 pengertian pengukuran menurut beberapa ahli!


2. Sebutkan 4 jenis alat ukur dalam ilmu fisika!
3. Tuliskan pengertian besaran pokok sertakan contohnya!
4. Jelaskan penggunaan alat ukur theodolite dan gambarkan penggunaannya !
5. Tuliskan langkah – langkah pengukuran profil melintang !

Jawab
1. Pengertian pengukuran dari beberapa ahli :
a. Nunnally & Bernstein, 1994 : Pengukuran dapat didefinisikan sebagai
suatu proses pemberian angka atau label terhadap atribut dengan
aturan-aturan yang terstandar atau yang telah disepakati untuk
merepresentasikan atribut yang diukur.
b. Mardapi 2004: Pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan
penentuan angka terhadap suatu obyek secara sistematis.
c. Lien: Pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan
menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis.
2. Alat ukur dalam ilmu fisika terdiri atas :
a. Alat ukur panjang
b. Alat ukur massa
c. Alat ukur waktu
d. Alat ukur kokoh arus listrik
3. Besaran pokok adalah besaran yang memiliki satuan lebih tinggi dan bukan
merupakan turunan dari besaran lain. Contoh massa, panjang, waktu,
jumlah molekul, kuat arus, intensitas cahaya, dan suhu.
4. Alat ukur theodolit digunakan pada daerah datar dan pada daerah dengan
kemiringan tertentu. Untuk mendapatkan jarak digunakan rumus:
D = A (ba – bb) cos² h
Gambar penggunaan alat theodolite dalam pengukuran jarak

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

CONTOH SOAL

Langkah kerja dalam pengukuran profil melintang adalah sebagai berikut :


Menempatkan waterpass di atas titik pertama kemudian mengatur sumbu I menjadi vertikal.
Membuat arah 00˚00’00” dengan cara membidikan pesawat ke titik
kedua.
Memutar pesawat sebesar 90º, kemudian menempatkan rambu
pertama pada titik terjauh (15 m), sedangkan rambu-rambu yang lain ditempatkan pada titik ya
Membaca bacaan benang pada tiap-tiap titik dan mencatatnya.
Memutar pesawat sebesar 180º sehingga bacaan sudut menjadi 270º.
Menempatkan rambu pertama di titik terjauh (15 m).
Menempatkan rambu-rambu yang lain yang dapat mewakili kondisi medan searah bidikan pesaw
Mengulangi langkah i- vii untuk titik-titik yang lain.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

CAKRAWALA

Alat Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan
besaran, dimensi, atau kapasitas,
biasanya terhadap suatu standar atau
satuan ukur. Pengukuran dapat
dilakukan pada apapun yang
dibayangkan, tetapi dengan tingkat
kompleksitas yang berbeda.
Misalnya untuk mengukur tinggi, maka
seseorang dapat mengukur dengan mudah
karena objek yang diukur merupakan objek
kasat mata dengan satuan yang sudah
disepakati secara internasional.
Sistem bobot dan ukuran paling awal yang tercatat berasal dari milenium ke-
3 atau ke-4 SM. Bahkan peradaban paling awal membutuhkan pengukuran untuk
keperluan pertanian, konstruksi, dan perdagangan. Seringkali sistem seperti itu
terkait erat dengan satu bidang penggunaan, sehingga ukuran volume yang
digunakan, misalnya, untuk biji-bijian kering, tidak terkait dengan cairan, tidak
ada hubungan khusus dengan satuan panjang yang digunakan untuk mengukur
kain atau tanah. Dengan pengembangan teknologi manufaktur, dan semakin
pentingnya perdagangan antara komunitas dan akhirnya di seluruh bumi, bobot
dan ukuran standar menjadi penting. Mulai abad ke-18, sistem bobot dan ukuran
yang dimodernisasi, disederhanakan, dan seragam dikembangkan, dengan unit-
unit mendasar yang ditentukan oleh metode yang lebih tepat dalam ilmu
metrologi. Penemuan dan penerapan listrik adalah salah satu faktor yang
memotivasi pengembangan unit standar internasional yang berlaku.

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan terkait dengan pengukuran sudut, jarak dan profil, kalian dapat

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

RANGKUMAN

1. Pengukuran secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan mengukur yang


dilakukan dengan membandingkan hasil suatu ukuran tertentu secara
sistematis, dan hasil pengukurannya bersifat kuantitatif serta alat ukur yang
digunakan bersifat baku.
2. Tipe pengukuran ada 2 yaitu
a. pengukuran langsung
b. pengukuran tak langsung
3. Perlengkapan alat ukur dalam ilmu fisika yang sering digunakan dilapangan
antara lain :
a. Perlengkapan alat ukur panjang
b. Perlengkapan alat ukur massa
c. Perlengkapan alat ukur waktu
d. Perlengkapan alat ukur arus listrik
4. Besaran merupakan sesuatu yang dapat dipahami dan dinyatakan dengan
angka serta diikuti satuan. Besaran dalam ilmu fisika terdiri atas :
a. Besaran pokok
b. Besaran turunan
5. Pada survei topografi pengukuran jarak horizontal dilakukan dengan
beberapa metode antara lain pengukuran jarak optis, pengukuran jarak
theodolite dan pengukuran jarak elektromagnetik.
6. Pengukuran profil dikelompokan dalam dua bentuk yaitu pengukuran profil
memanjang dan pengukuran profil melintang.

TUGAS MANDIRI

Lakukan pengamatan di lapangan sekolah terkait pengukuran luas lahan menggunakan alat ukur de
Carilah informasi melalui internet atau sumber – sumber lainnya sebagai referensi dan tambahan w
Diskusikan hasil pengukuran dengan teman dan guru kalian terkait dengan perhitungan, kemudian

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!


Jelaskan 2 tipe pengukuran yang sering digunakan di lapangan!
Jelaskan perlengkapan kuat arus listrik!
Jelaskan 2 macam besaran dalam ilmu fisika?
Sebutkan 3 macam besaran sudut?

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

PENILAIAN AKHIR BAB


Jelaskan 3 satuan pengukuran sudut yang sering digunakan dalam pengukuran?
Jelaskan pengertian pengukuran jarak optis dengan alat sifat datar!
Tuliskan langkah – langkah pengukuran profil melintang!

REFLEKSI

Kalian diminta untuk mengisi lembaran refleksi di bawah ini berdasarkan materi pengukuran
Bagaimana kesan kalian selama mengikuti pembelajaran pengukuran sudut,
jarak dan profil.
Apakah kalian telah menguasai seluruh materi pembelajaran pengukuran
sudut, jarak dan profil.
Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran
pengukuran sudut, jarak dan profil?
Tuliskan secara singkat apa yang kalian pelajari pada kegiatan pembelajaran
pengukuran sudut, jarak dan profil.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

BAB IX HASIL GAMBAR KERJA PENGUKURAN UNTUK LAHAN PERKEBU

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai pembelajaran peserta didik mampu untuk:


Melakukan pengukuran untuk lahan perkebunan,
Menyusun laporan hasil gambar pengukuran, dan mempresentasikan hasil.

PETA KONSEP

Hasil Gambar Kerja Pengukuran Lahan Perkebunan

Teknik mem- peroleh data


nyusunan Instrumen Indikator Keberhasilan
Teknik Penyusunan Laporan
Sumber data Teknik Presentase
Jenis data

KATA KUNCI

penyusunan instrumen indikator keberhasilan, teknik pengumpulan data, teknik penyusunan lapor

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk


pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih
kompleks. Instrumentasi bisa berarti alat untuk menghasilkan efek suara, tetapi
secara umum instrumentasi mempunyai beberapa fungsi utama:
1. sebagai alat pengukuran
2. sebagai alat analisis
3. sebagai alat kendali
4. sebagai alat perekam/recorder terhadap suatu peralatan (dalam hal disebut
juga sebagai data trend)
Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi survei/ statistik,
instrumentasi pengukuran suhu, dll. Contoh instrumentasi sebagai alat analisis
banyak dijumpai di bidang kimia misalnya PH meter, conduct meter, turbidity
meter,dll. Sementara contoh instrumentasi sebagai alat kendali banyak ditemukan
dalam bidang elektronika, industri dan pabrik - pabrik. Sistem pengukuran, analisis
dan kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca
dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan menggunakan
komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa
dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri.
Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/ awal
dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari
semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh
diantaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu,
kelembaban, tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya,
kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik), viskositas,
density, dll.
Instrumen Penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk
memperoleh, mengelola, dan menginteprasikan informasi dari para responden yang
dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Instrumen penelitian di rancang untuk
satu tujuan dan tidak bisa digunakan pada penelitian yang lain. Kekhasan setiap
objek penelitian menyebabkan seorang peneliti harus merancang sendiri instrumen
yang digunakan. Susunan instrumen untuk setiap penelitian tidak selalu sama dengan
penelitian lain. Hal ini mengingat tujuan dan mekanisme kerja dalam setiap teknik
penelitian juga berbeda-beda. Beberapa jenis instrumen dalam suatu penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Tes.
Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
untuk mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
2. Angket atau kuesioner.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atu hal-hal yang ia ketahui.
3. Interviu (interview).
Interviu digunakan oleh peneliti unyuk menilai keadaan seseorang, misalnya
untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua,
pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

PENDAHULUAN

4. Observasi.
Dalam penelitian observasi adalah pengamatan secara langsung, observasi
dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekaman suara.
Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan
akan diamati.
5. Skala bertingkat (ratings).
Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat
berskala. Walaupun skala bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi
cukup memberikan informasi tertentu tentang program atau orang. Intrumen
ini dapat dengan mudah menberikan gambaran penampilan, terutama
penampilan dalam menjalankan tugas, yang menjukan frekuensi munculnya
sifat-sifat. Dalam menyusun skala, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
menentukan variabel skala. Apa yang ditanyakan harus apa yang dapat diamati
responden.
6. Dokumentasi.
Dokumentasi dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Dalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen
rapat, dan sebagainya.

Tabel 9.1 Alur penyusunan instrumen


Sumber: https://www.google.com/search?q=gambar+instrumen+penelitian&client=firefox-b-d&sxsrf

Setiap penelitian yang bersifat empirik selalu membutuhkan instrumen


penelitian yang terdiri dari daftar kuesioner (pertanyaan), formulir tabulasi, dan
formulir analisis. Ketiga macam instrumen penelitian tersebut harus dirancang
dalam satu kesatuan
1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENDAHULUA

sehingga dalam proses penelitian dapat bekerja dalam satu arah terpadu.
Diantara ketiga penelitian tersebut, perancangan daftar kuesioner membutuhkan
perhatian yang lebih besar dibandingkan jenis instrumen lainnya. Mutu daftar
kuesioner sangat menentukan keberhasilan penelitian yang sedang di lakukan. Jenis
instrument lain, perancangan menyesuaikan dengan struktur daftar pertanyaan.
Keterpaduan semua aspek instrumen penelitian diharapkan dapat menghasilkan
suatu instrumen yang baik dan memenuhi tujuan penelitian tersebut.
Pertanyaan yang diajukan oleh responden harus jelas rumusannya, sehingga
peneliti akan menerima informasi dengan tepat dari responden. Responden dan
pewawancara dapat menginterpretasi makna suatu kalimat yang berbeda dengan
maksud peneliti, sehingga isi pertanyaan justru tidak dapat dijawab. Disamping itu
harus pula diperhatikan kemana arah yang dicapai, mengingat tanpa arah yang jelas
tidak mungkin dapat menyusun suatu daftar pertanyaan yang memadai.
Secara umum proses penelitian akan melalui tahapan-tahapan berikut:

Gambar 9.2 kedudukan instrumen dalam penelitian

Dari gambartahapan penelitian di atas dapat diketahui jika instrumen penelitian


menempati posisi sebelum pengumpulan data (pada penelitian dengan jenis data
primer). Dengan demikian sebelum melakukan pengumpulan data maka peneliti
diharuskan membuat instrumen penelitian. Instrumen penelitian disusun
berdasarkan variabel-variabel penelitian yang akan diteliti.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

A. Analisis Kriteria Keberhasilan


Menurut Sevilla (1998), paling tidak ada 5 kriteria agar instrumen
pengumpulan data dikatakan baik, yaitu Reliabilitas, Validitas, Sensitivitas,
Obyektivitas, dan Fisibilitas berikut penjelasannya
http://salam.pengetahuan.blogsport.com
1. Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Pengujiannya dapat dilakukan secara
internal, yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada,
dan secara eksternal, yaitu dengan melakukan test-resest.
a. Konsistensi Butir
Buatlah dua instrumen yang butir-butir pertanyaan atau pernyataan
ekivalen. Misalnya: “Berapa tahun usia Anda?” adalah sama saja dengan
“Anda lahir tahun berapa?”. Lakukan pengujian data instrumen ini pada
responden dan pada waktu yang sama, hanya sekali saja. Selanjutnya
korelasikan data dari kedua instrumen tersebut. Bila korelasinya positif
dan signifikan maka instrumen dinyatakan reliabel.
b. Tes-retest
Cara ini adalah dengan mencobakan instrumen beberapa kali pada
responden. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan
pertama dengan percobaan berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan
signifikan maka instrumen dinyatakan reliabel.

2. Validitas
Validitas adalah penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan
alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Paling
tidak yang dapat dilakukan dalam menentukan validitas suatu instrumen
pengukuran adalah menghasilkan derajat yang tinggi dari kedekatan data
yang diperoleh dengan apa yang kita yakini dalam pengukuran.
Untuk menguji validitas instrumen, ada tiga komponen yang harus
dilakukan yaitu:
a. Pengujian validitas konstruksi
Instrumen yang telah dikonstruksi mengenai aspek-aspek yang akan
diukur berdasarkan teori selanjutnya didiskusikan dengan ahlinya
minimal 3 orang. Selanjutnya lakukan uji coba instrumen pada
sampel sekitar 30 responden dari populasi yang akan dipakai.
Setelah data ditabulasikan, maka uji validitas konstruksi dilakukan
dengan cara mengorelasikan antar skor item instrumen.
b. Pengujian validitas isi
Untuk instrumen dalam bentuk test, pengujian validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan
materi yang telah diajarkan. Untuk instrumen dalam bentuk nontest,
dapat dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan
rancangan/ program yang telah disiapkan. Pada tiap instrumen
terdapat butir-butir pernyataan maupun pertanyaan.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

c. Pengujian validitas eksternal


Validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan antara kriteria
yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di
lapangan.
3. Sensitivitas
Sensitivitas dalam penelitian dijelaskan sebagai kemampuan suatu
instrumen untuk melakukan perbedaan yang diperlukan untuk masalah
penelitian. Bila reliabilitas dan validitas suatu test tinggi, tampaknya test
tersebut juga sensitif, mempertajam perbedaan dalam derajat variasi-variasi
karakteristik yang diukur.
4. Objektivitas
Ojektivitas dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai derajat dengan
pengukuran yang dilakukan bebas dari pendapat dan penelitian subjektif,
bebas dari bias dan perasaan orang-orang yang menggunakan test.
5. Fisibilitas
Fisibilitas berkaitan dengan aspek-aspek ketrampilan, penggunaan
sumberdaya dan waktu. Ada beberapa test tertentu yang hanya menuntut
keterampilan minimum dalam menyusun dan menganalisis hasil test, tetapi
ada juga yang menuntut keterampilan yang lebih tinggi. Biaya dan waktu,
dapat menjadi kendala dalam penelitian sehingga perlu pertimbangan-
pertimbangan agar penelitian disesuaikan dengan kemampuan.

B. Penyusunan Instrumen dan Indikator Keberhasilan


Instrumen pada dasarnya adalah alat digunakan untuk mengumpulkan data.
Instrumen sangat diperlukan ketika datanya valid. Sebagai sebuah alat, instrumen
memiliki peranan penting dalam proses penelitian. Tanpa instrumen penelitian
maka data tidak dapat dikumpulkan. Instrumen penelitian menduduki posisi
penting dalam proses penelitian.
1. Cara Menyusun Instrumen
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data yang digunakan
dalam penelitian adalah data yang benar-benar dapat dipercaya, karena
data yang salah akan menghasilkan informasi yang salah pula. Dalam
pembahasan data, seorang peneliti haruslah membuat dan memiliki
instrumen penelitian yang menggunakan alat untuk mengumpulkan data.
Tanpa instrumen penelitian , peneliti menganggap gagal dalam penelitian
ilmiah. Bagaimana bisa seorang peneliti tanpa instrumen penelitian dapat
memperoleh data yang akurat? hal ini tentunya tidak mungkin.
Penelitian sebagai cara ilmiah menyelesaikan masalah, akan selalu
berhubungan dengan instrumen pengumpulan data. Tanpa instrumen yang
tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Mengapa
demikian? karena penelitian membutuhkan data empiris, dan data ini hanya
mungkin diperoleh melalui instrumen dan teknik pengumpulan data yang
tepat. Dengan demikian instrumen penelitian dapat menentukan kualitas
penelitian itu sendiri. Oleh sebab itu, instrumen penelitian harus disusun
dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian ilmiah.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Untuk menyusun instrumen yang telah diselesaikan, langkah-langkah


yang diikuti adalah:
a. Analisis Variabel Penelitian
Menganalisis setiap variabel menjadi subvariabel kemudian
dikembangkan menjadi indikator-indikator menjadi langkah awal
sebelum instrumen itu dikembangkan.
b. Menentukan Jenis Instrumen
Jenis instrumen dapat ditentukan ketika peneliti sudah menentukan
dengan pasti variabel dan indikator penelitiannya. Satu variabel mungkin
hanya memerlukan satu jenis instrumen atau mungkin perlu lebih dari
satu jenis instrumen .
c. Menyusun Kisi-kisi atau Layout Instrumen
Kisi-kisi instrumen diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan
item instrumen. Dalam kisi-kisi harus ada ruang diskusi tentang materi
penelitian, jenis-pertanyaan, jumlah pertanyaan, serta waktu yang
dibutuhkan. Selain itu kisi-kisi juga harus menggambarkan indikator atau
abilitas dari setiap variabel. Misalnya, untuk menentukan prestasi belajar
atau kemampuan subjek penelitian, pemahaman dari tingkat
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sebagainya.
d. Menyusun Item Instrumen
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah
menyusun item yang sesuai dengan jenis instrumen yang akan digunakan .
e. Mengujicobakan Instrumen
Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mempelajari tingkat
reabilitas dan validitas serta keterbacaan setiap item. Mungkin saja
berdasarkan hasil uji coba item yang harus dikeluarkan dan diganti
dengan item yang baru, setelah diterima dari subjek uji coba.

2. Menyusun Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang
digunakan untuk alat pengumpulan data melalui survei. Kuesioner harus
sesuai dengan masalah yang diteliti. Oleh karena itu sebelum menyusun
kuesioner, masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas. Jenis data
yang dapat dikumpulkan menggunakan kuesioner bisa kualitatif maupun
uantitatif. Langkah-
LangkahPembuatanQuesionerhttps://jurnal.sdm.blogsport.com
Langkah 1:
a. menentukan Hipotesis
b. menentukan tipe survei yang akan digunakan
c. Menentukan pertanyaan-pertanyaan survei
d. Menentukan kategori jawaban
e. mendesain letak survei
Langkah 2:
a. Rencanakan bagaimana data akan dikumpulkan
b. Uji awal alat pengukuran

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Langkah 3:
a. tentukan target populasi
b. tentukan teknik sampling (random sampling, non random sampling)
c. tentukan ukuran sampel
d. pilih sampel
Langkah 4
a. Temukan responden
b. lakukan interview/wawancara
c. kumpulkan data dengan teliti
Langkah 5
a. Masukkan data kedalam komputer
b. periksa ulang seluruh data
c. lakukan analisis statistik pada data yang diperoleh
Langkah 6
a. Jelaskan metode dan penemuan dalam laporan penelitian
b. Presentasikan untuk mendapatkan masukan dan evaluasi
3. Langka penyusun instrumen kegiatan
a. Mengidentifikasi variabel-variabel yang akan menjadi objek kegiatan.
Pada tahap ini pelaku perlu menentukan semua variabel kegiatan.
Variabel- variabel tersebut dari awal tentunya sudah dijelaskan dalam
landasan teori. Pada proses ini semua variabel baik independen ataupun
dependen harus sudah jelas.
b. Mencari/menentukan indikator dari setiap variabel kegiatan.
Mencari berkaitan dengan teori atau konsep tentang variabel tersebut,
sementara menentukan adalah pelaku harus memilih indikator mana yang
akan digunakan.
c. Menyusun butir-butir pernyataan setiap indikator variabel kegiatan.
Setiap indikator sebaiknya memiliki beberapa butir pernyataan. Butir-
butir pernyataan sebaiknya dibuat secara singkat dan jelas, sehingga
responden tidak multitafsir dalam memahami butir pernyataan. Pada
instrumen kegiatan berupa kuesioner pelaku juga dapat menentukan
mana pernyataan yang positif (favorable) atau butir pernyataan yang
(unfavorable).
d. Menentukan skor skala keberhasilan.
Penentuan skor juga harus dilakukan oleh pelaku, sehingga responden
yang menjawab pertanyaan dapat memahami dan mengerti jika
menjawab “Setuju” mendapatkan skor berapa, dan jika menjawab “Tidak
Setuju” mendapat skor berapa dan seterusnya tergantung jenis instrumen
kegiatan yang digunakan.
e. Menentukan tempat butir soal diletakkan.
Setelah butir-butir pernyataan telah disusun kemudian dimasukkan
kedalam kuesioner. Setiap butir sebaiknya diletakkan pada nomor-nomor
yang berjauhan untuk menghindari pola tertentu.
f. Melakukan uji coba instrumen
Instrumen kegiatan yang telah disusun tidak serta merta dapat digunakan
untuk pengumpulan data,tetapi terlebih dahulu harus diuji validitas dan
reliabilitasnya.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

g. Menggunakan instrumen untuk Mengumpulkan Data


Setelah validitas dan reliabilitas terpenuhi baru instrumen kegiatan dapat
digunakan untuk mengumpulkan data.
4. Menyusun Instrumen Observasi
Teks laporan hasil observasi dibuat setelah kita melakukan observasi
terhadap objek tertentu. Teks laporan hasil observasi harus disajikan dengan
bahasa Indonesia yang benar dan baik sehingga dapat dipahami dan diterima
oleh orang lain. Membuat teks laporan hasil observasi pada dasarnya yaitu
menyusun kembali hasil pengamatan atau penelitian yang secara sistematik
berdasarkan fakta sehingga dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya oleh
pelapor.
Langkah menyusun teks laporan hasil observasi, http://sakuramila.
blogsport.co :
a. Menentukan topik masalah yang akan diteliti.
Sebelum kita menyusun sebuah laporan, kita harus menentukan topik
masalah yang akan diobservasi terlebih dahulu, misalnya masalah
ekonomi, sosial, atau lingkungan.
b. Merencanakan cara penyelesaian masalah.
Apakah masalah tersebut dapat diselesaikan hanya dengan metode
pengamatan? atau dengan metode penelitian? Apakah masalah tersebut
harus diselesaikan dengan kelompok atau sendiri? Cara penyelesaian
masalah harus dipikirkan dahulu.
c. Melakukan pengamatan atau penelitian sesuai dengan topik masalah
yang telah ditentukan.
Pengamatan atau penelitian harus dilakukan dengan baik dan jelas
sehingga informasi yang dihasilkan dapat dicatat dengan lengkap
berdasarkan objek yang di observasi.
d. Meneliti kembali hasil dari observasi yang telah selesai.
Setelah selesai melakukan pengamatan observasi, hasil tersebut
sebaiknya diteliti kembali sehingga sesuai dengan masalah yang
ditentukan sebelumnya. Jika hasilnya masih belum sesuai, kita harus
meneliti kembali hingga hasilnya sesuai dengan objek yang kita
observasi.
e. Membuat kerangka karangan untuk laporan hasil observasi.
Informasi yang telah dicatat sebelumnya, dijadikan sebuah kerangka
karangan yang memuat masalah yang kita teliti / amati.
f. Menyusun dan mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah
laporan hasil observasi.
Kerangka laporan yang telah selesai dibuat, dikembangkan kembali
menjadi sebuah laporan hasil observasi. Kata dan kalimat dalam
paragraf laporan hasil observasi tersebut harus sesuai dengan EYD (Ejaan
Yang Disempurnakan) dan efektifitas kalimat.
g. Membenahi laporan
Jika terdapat kesalahan dalam struktur kalimat atau ejaan yang
digunakan. Kita harus segera membenahinya.

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

C. Teknik Penyusunan Laporan


Laporan adalah tulisan berisi hasil pengolahan data / informasi, merupakan
alat komunikasi yang berisi kesimpulan / rekomendasi dari fakta/keadaan yang
telah dilihat / diselidiki / diamati. Laporan memiliki karakteristik netral, tidak
memihak, objektif, penyampaian informasi baik intern / ekstern, biasanya
diminta oleh yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi dan memiliki tujuan
tertentu, yaitu membantu pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Langkah penyusunan laporan http://administrasibisnis.com :

1. Fungsi laporan :
a. Alat komunikasi ke atas
Artinya laporan diberikan dari bawahan kepada atasan yang nantinya
akan digunakan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan, menguji apakah kebijakan yang diambil sudah
tepat, atau bahkan merubah kebijakan.
b. Alat manajerial
Laporan sebagai alat manajerial berhubungan dengan fungsi manajemen

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

yang lazim dikenal dengan POAC (Planning, Organizing, Actuating,


and Controlling).
c. Alat pertanggungjawaban
Laporan merupakan alat per-tanggung jawaban bawahan kepada atasan.
tanggung jawab yang dilaporkan merupakan alat komunikasi atas fungsi
& tugas yang diberikan atau diminta untuk diteliti.
d. Alat penyampaian informasi
Laporan sebagai sarana penyampaian informasi antar unit sehingga
tercipta koordinasi dan menghindari adanya overlapping data atau
laporan.
e. Bahan pembuatan keputusan
Laporan akan digunakan atasan sebagai pertimbangan pengambilan
keputusan, karena berisi data, fakta, maupun informasi dari satuan
organisasi.
f. Alat pembina kerjasama (menciptakan kesepahaman, tukar informasi,
koordinasi vertikal/horizontal)
Laporan selain digunakan sebagai alat bertukar informasi, juga untuk
mewujudkan koordinasi baik vertikal maupun horizontal. Koordinasi yang
baik antar unit akan menciptakan kesepahaman pemikiran.
g. Alat pengembangan wawasan
Laporan akan digunakan untuk mengembangkan wawasan, menimbulkan
gagasan baru, dan pengetahuan baru yang dapat membawa angin
segar dalam aktivitas organisasi.
Laporan memiliki karakteristik harus netral, tidak memihak, objektif,
penyampaian informasi baik intern/ekstern, biasanya diminta oleh yang
memiliki kewenangan yang lebih tinggi dan memiliki tujuan tertentu, yaitu
membantu pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik mengumpulkan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian yang
diambilnya. Prosedur yang satu ini sangat penting agar data yang diperoleh
dalam penelitian merupakan data yang valid sehingga dapat menghasilkan
kesimpulan yang valid pula. Sebelum pengumpulan data, Biasanya peneliti
memiliki hipotesis. Hipotesis itu sendiri adalah dugaan kesimpulan
sementara tentang suatu hal yang akan dibahas. Hipotesis inilah yang akan
dibuktikan oleh si peneliti sendiri oleh empiris dalam penelitian yang disetujui.
Oleh karena itu, untuk dapat membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dari
peneliti tersebut, maka sangat dibutuhkan proses pengumpulan data dengan
menggunakan cara yang tepat dan benar.
Untuk melakukan teknik pengumpulan data, Biasanya telah ditentukan
oleh beberapa variabel penelitian. Jika semua data terkumpul, langkah
selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Jadi, data yang dikumpulkan
disetujui memiliki arti dan tidak berguna dikumpulkan dilakukan.
Jenis - Jenis Data http://www.portalmahasiswa.id

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

1. Berdasarkan Cara Memperolehnya


Untuk data dari cara diperolehnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
data primer dan data sekunder. Nah, apa yang dimaksud dengan data primer
data sekunder itu sendiri :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari sebuah
subjek atau pun objek dari penelitian. Contoh data rekaman hasil dari
wawancara.
b. Sekunder data
Sementara yang disetujui dengan data sekunder memiliki data yang
diperoleh langsung oleh sang peneliti. Contoh data sekunder dapat
terdiri dari dokumen atau pun arsip yang disediakan oleh seseorang atau
pun lembaga yang dibuat sebagai subjek penelitian oleh sang peneliti.
2. Menurut Sumbernya
Yang kedua merupakan data yang didapat menurut sumbernya.
Untuk jenis data yang satu ini juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu data
internal serta data eksternal.
a. Data Internal; adalah data yang membahas suatu kegiatan atau pun yang
terkait dengan lembaga atau pun lembaga dari tempat penelitian.
b. Data Eksternal; adalah sebuah data yang menggambarkan suatu kegiatan
atau pun yang yang terjadi di luar suatu lembaga atau lembaga tempat
penelitian.
3. Menurut Sifatnya
Jenis data yang ketiga yaitu data yang dibedakan menurut sifatnya.
Untuk jenis data yang satu ini terbagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif.
a. Data kualitatif; adalah data yang diperoleh dalam penelitian yang bukan
berbentuk angka.
b. Data kuantitatif; merupakan data yang diperoleh dalam penelitian yang
terdiri dari angka-angka.
4. Menurut Waktu Pengumpulan Data
Berdasarkan waktu pengumpulan data dibagi menjadi 2 bagian yaitu
data time series serta data cross section.
a. Penampang atau Insidentil
Penampang data atau yang juga disebut dengan data insidentil adalah
data yang menggambarkan suatu peristiwa atau peristiwa yang
dikumpulkan hanya pada satu waktu saja.
b. Time Series atau Data Berkala
Data time series juga disebut sebagai data berkala adalah data yang
membahas tentang perkembangan dari suatu kegiatan atau kegiatan.
Data yang satu ini diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari waktu
ke waktu.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

Teknik Pengumpulan Data http://moondogglesmusic.com :


1. Observasi
Teknik yang satu ini merupakan teknik yang dilakukan secara pada
suatu situasi atau pun dari topik penelitian. Untuk data hasil pengamatan ini
sendiri, tidak hanya dilihat dari sikap subjek penelitian itu saja, tetapi ada
berbagai macam faktor yang harus dipertimbangkan. Dengan berbagai
macam teknik yang ada di dalamnya, dapat disetujui bahwa metode
pengumpulan data ini cukup rumit. Hal tersebut karena tidak hanya berfokus
pada satu fenomena saja, tetapi juga dengan beberapa fenomena lainnya.
Teknik pengumpulan data sendiri ternyata dibedakan menjadi dua bagian.
yaitu teknik observasi partisipan dan observasi non partisipan.
a. Pengamatan partisipan
Yaitu teknik pengumpulan data; peneliti terlibat langsung dengan
kehidupan subjek penelitian. Peneliti akan ikut serta dalam penelitian
ini. Keuntungan teknik observasi partisipan adalah hasil penelitian
dapat langsung disajikan serta dapat mengartikan subjek yang
membahasnya dengan jelas, seperti membalik sesuatu yang dilihat
dikembalikan selalu sama dengan apa yang diterima.
b. Pengamatan nonpartisipan
Teknik pengumpulan data cara ini adalah peneliti tidak ikut terjun
langsung ke lapangan untuk melakukan penelitian dan peneliti hanya
membahas objek yang ditelitinya saja.
2. Wawancara www.perpusku.com
Teknik ini menggunakan beberapa pertanyaan langsung kepada
subjek penelitian itu sendiri. Dahulu, untuk melakukannya dengan cara
bertatap muka langsung. Seiring perkembangan teknologi yang semakin
canggih, wawancara bisa dilakukan melalui beberapa media komunikasi
seperti email, telepon, skype dan yang lainnya. Dengan memanfaatkan
berbagai teknologi tersebut tentu saja akan membuat wawancara menjadi
lebih efisien. Teknik wawancara ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur
a. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur adalah sebuah teknik wawancara yang dilakukan
menggunakan pedoman wawancara yang jelas. Untuk teknik ini, peneliti
akan membuat rancangan pertanyaan terlebih dahulu sebelum melakukan
wawancara.
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara yang tidak terkait dengan daftar pertanyaan yang harus
dibuat dan biasanya disebut sebagai teknik wawancara bebas. Meskipun
demikian dalam melakukan wawancara peneliti tidak bisa melakukan
sembarangan, harus ada pembahasan terlebih dahulu. Pedoman
wawancara berisi tentang beberapa poin yang akan ditanyakan kepada
narasumber. Hal tersebut dilakukan agar pembahasan tidak melebar dan
jauh dari pokok pembahasan itu sendiri.
Melakukan penelitian menggunakan teknik wawancara ini memiliki

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

kelebihan. Salah satu pewawancara dapat diberikan kepada siapa pun


untuk subjek wawancara dan dengan catatan topik tidak terlalu jauh.
Studi pustaka http://sarungpreneur.com
Studi pustaka dilakukan agar dapat melakukan analisis pada topik
yang ingin dibahas oleh peneliti. Teknik pengumpulan data dengan
studi pustaka ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu dokumen primer
dan dokumen sekunder.
a. Dokumen primer; merupakan dokumen yang diterbitkan secara
langsung oleh instansi atau seseorang yang menerbitkan berita
langsung. Contoh dokumen primer buku autobiografi.
b. Dokumen sekunder; merupakan dokumen yang dituliskan berdasar
berita, laporan atau cerita orang lain. Contoh dokumen sekunder buku
biografi.
Angket (kuesioner) http://forum.teropong.id
Teknik terakhir yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah
angket atau kuesioner. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan pertanyaan diajukan kepada subjek penelitian terkait
dengan topik yang akan dibahas. Teknik ini sangat tepat digunakan jika
peneliti mengetahui dengan benar variabel yang ingin diterima dan juga yang
diharapkan oleh para responden atau subjek penelitian. Teknik kuesioner
tersebut sangat baik digunakan dalam pengumpulan data para responden
atau subjek penelitian. Tidak hanya itu teknik ini juga bisa digunakan untuk
mengumpulkan data para responden yang ada di beberapa wilayah. Jika
dilihat dari bentuk pertanyaannya, maka pertanyaan yang diajukan
dibedakan menjadi dua jenis,yaitu kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka.
a. Kuesioner tertutup
Pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang sudah disetujui
jawabannya untuk para respondennya, dan responden hanya perlu
memilih jawaban yang sudah disediakan.
b. Kuesioner terbuka
Pertanyaan yang diajukan kepada para responden adalah pertanyaan
yang jawabannya harus mengisi sendiri. Peneliti hanya akan menyediakan
beberapa pertanyaan saja, kemudian responden atau subjek penelitian
hanya tinggal menjawabnya sendiri sesuai dengan pendapatnya dan apa
saja yang diajukannya.

Instrumen pengumpulan data


Ada beberapa instrumen untuk mengumpulkan beberapa data yang ingin
kumpulkan antara lain dapat dilihat di slideplayer.info :
1. Pedoman Observasi
Satu hal yang paling penting dan harus dilakukan sebelum melakukan
pengamatan itu sendiri adalah mengatur koleksi observasi. Jadi, saat
melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data, tidak dapat dilakukan
dengan sembarangan.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

MATERI

2. Pedoman Wawancara
Untuk mendapatkan beberapa data tidak boleh dilakukan sembarangan.
Buatlah sebuah pedoman wawancara terlebih dahulu. Pedoman wawancara
sendiri akan selesai dibuat pada saat wawancara sedang berlangsung.
Membuat instrumen wawancara terlebih dahulu sangat penting agar bisa
mendapatkan data yang lebih jelas dan valid.
3. Angket (Lembar Kuesioner)
Semakin berkembangnya teknologi membuat kuesioner tidak hanya
berupa lembaran kertas disebar untuk para responden saja, tetapi ada
kuesoner online yang lebih praktis dan lebih mudah dalam penyebarannya.

CONTOH SOAL

1. Apakah yang dimaksud dengan instrumen penelitian !


2. Tuliskan jelaskan 2 teknik pengujian data secara reliabilitas !
3. Sebutkan 3 komponen pengujian validitas sebuah data !
4. Tuliskan langkah – langkah penyusunan laporan hasil observasi !

Jawab
1. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam suatu penelitian atau dengan kata lain bahwa instrumen penelitian ini
merupakan peralatan untuk memperoleh, mengelola, dan
menginterpretasikan informasi dari responden dengan pola pengukuran yang
sama.
2. Teknik pengujian data dengan cara realibilitas yaitu:
a. Pengujian secara internal yaitu dengan cara menganalisis konsistensi butir
– butir yang ada.
b. Pengujian secara eksternal yaitu dengan cara melakukan test – resest.
3. Komponen yang harus dilakukan untuk menguji validitas sebuah instrumen
antara lain:
a. Pengujian validitas konstruksi
b. Pengujian validitas isi
c. Pengujian validitas eksternal
4. Langkah – langkah penyusunan laporan hasil observasi:
a. Menentukan topik masalah yang akan diteliti.
b. Merencanakan cara penyelesaian masalah.
c. Melakukan pengamatan atau penelitian sesuai dengan topik masalah yang
telah ditentukan.
d. Meneliti kembali hasil dari observasi yang telah selesai.
e. Membuat kerangka karangan untuk laporan hasil observasi.
f. Menyusun dan mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah
laporan hasil observasi.
g. Membenahi laporan

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

CAKRAWALA

Pengumpulan Data

Data adalah bahan keterangan berupa


himpunan fakta, angka, huruf, grafik, tabel,
lambang, objek, kondisi, situasi. Data
merupakan bahan baku informasi. Untuk
mencapai tujuan penelitian, peneliti
memerlukan data yang benar yang dapat
diperoleh di lapangan sesuai dengan topik dalam
penelitiannya. Pengumpulan data merupakan
kegiatan mencari data di lapangan yang akan
digunakan untuk menjawab permasalahan
penelitian. Validitas instrumen pengumpulan
data serta kualifikasi pengumpul data sangat
diperlukan untuk memperoleh data yang
berkualitas.
Saat mengumpulkan data, peneliti harus tekun, sabar, dan tidak putus
asa. Peneliti harus sabar untuk berjalan dari rumah ke rumah, atau
mendatangi instansi tertentu untuk mengadakan wawancara atau membagikan
kuesioner. Jika seseorang peneliti tidak memiliki mental yang kuat, maka akan
mudah putus ada dan akhirnya gagal. Secara umum, data terbagi menjadi dua,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh
secara tidak langsung dari lapangan.

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan terkait materi Hasil Gambar Kerja Pengukuran untuk La

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

RANGKUMAN

1. Instrumentasi adalah alat-alat dan peranti (device) yang dipakai untuk


pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih
kompleks.
2. Fungsi utama instrumen adalah :
a. sebagai alat pengukuran
b. sebagai alat analisis
c. sebagai alat kendali
d. sebagai alat perekam/recorder terhadap suatu peralatan (dalam hal
disebut juga sebagai data trend)
3. Laporan memiliki karakteristik sebagai berikut: netral, tidak memihak,
objektif, penyampaian informasi baik intern/ekstern, biasanya diminta oleh
yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi dan memiliki tujuan tertentu,
yaitu membantu pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
4. Kriteria sebuah instrumen dikatakan baik adalah realibilitas, validitas,
sensitivitas, objektivitas dan fisibilitas.
5. Langkah menyusun teks laporan hasil observasi sebagai berikut :
a. Menentukan topik masalah yang akan diteliti.
b. Merencanakan cara penyelesaian masalah.
c. Melakukan pengamatan atau penelitian sesuai dengan topik masalah
yang telah ditentukan.
d. Meneliti kembali hasil dari observasi yang telah selesai.
e. Membuat kerangka karangan untuk laporan hasil observasi.
f. Menyusun dan mengembangkan kerangka karangan menjadi
6. Teknik pengumpulan data dengan cara:
a. observasi
b. wawancara
c. studi pustaka
d. angket

TUGAS MANDIRI

Apakah yang dimaksud dengan instrumen ?.


Apakah yang dimaksud dengan instrumen penelitian ?
Hal – hal apa saja yang perlu dipertimbangkan bagi seorang peneliti dalam menyususn daftar perta
Tuliskan langkah – langkah dalam menyususn daftar pertanyaan !
Tuliskan 3 komponen yang harus dilakukan oleh seorang peneliti dalam menguji validitas sebuah

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN
PEMETAAN LAHAN
PERTANIAN

PENILAIAN AKHIR BAB


Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!
Jelaskan kegunaan instrumen penelitian !
Buatlah alur penyusunan instrumen penelitian !
Jelaskan pertimbangan apa saja yang harus diperhatikan oleh seoran peneliti apabila akan m
Tuliskan langkah – langkah penyusunan daftar pertanyaan !
Tuliskan 5 kriteria agar data yang dikumpulkan dapat dikategorikan baik !
Apakah yang dimaksud dengan kuesioner !
Tuliskan langkah – langkah penyusunan instrumen kegiatan !
Tuliskan langkah – langkah penyusunan laporan !
Tuliskan struktur penyusunan laporan yang lengkap !
Jelaskan 2 teknik pengumpulan data berdasarkan sumber datanya!

REFLEKSI

Kalian diminta untuk mengisi lembaran refleksi di bawah ini berdasarkan materi penyusunan
Bagaimana kesan kalian selama mengikuti pembelajaran terkait
dengan hasil gambar kerja pengukuran lahan perkebunan
Apakah kalian telah menguasai seluruh materi pembelajaran terkait dengan hasil g
Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran hasil gambar k
Tuliskan secara ringkas apa yangkalian pelajari pada kegiatan pembelajaran ha

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENILAIAN
AKHIR

A. PILIHAN GANDA
Pilihlah satu jawaban yang Paling tepat !
1. Garis kontur merupakan salah satu cara yang banyak dilakukan untuk
melukiskan bentuk permukaan tanah dan mengatur ketinggian pada peta, hal
ini disebabkan karena tingkat ketelitiannya lebih baik.
Salah satu sifat garis kontur adalah ….
A. membentuk interval garis
B. berbentuk kurva tertutup
C. berbentuk garis berpotongan
D. membentuk garis horizontal
E. membentuk vertikal garis

2. Garis kontur adalah garis khayal di lapangan yang menghubungkan titik


dengan ketinggian yang sama. Nama lain dari garis kontur adalah …
A. garis peta
B. garis horizontal
C. garis vertikal
D. garis tranches
E. garis kontinyu
3. Jarak tegak antara dua garis kontur yang saling berdekatan antara satu bidang
dengan bidang lainnya atau antara dua bidang datar yang berdekatan disebut
….
A. interval kontur
B. indek kontur
C. garis kontur
D. peta topografi
E. kontur gradien
4. Dalam hal pembuatan garis kontur, ArcGIS 10.2 adalah salah satu perangkat
lunak komputer yang digunakan dalam pembuatannya, karena memiliki
kelebihan dan kekurangan yang handal.
Salah satu keunggulan perangkat lunak ArcGIS 10.2 dalam pembuatan garis
kontur adalah ….
A. Dapat menentukan profil tanah ( profil memanjang, logitudinal
sections ) antara dua tempat.
B. Lebih mudah menambahkan informasi grafik dengan berbagai pilihan
tipe grafik yang berbeda pada peta.
C. Lebih mudah dan lebih cepat dalam menentukan sistem kordinat,
baik koordinat geografis maupun proyeksi
D. Dapat menghitung luas daerah genangan dan volumesuatu
bendungan.
E. Mampu melakukan beberapa analisis sekaligus dengan menggunakan
fasilitas model builder
5. Perhitungan dan informasi luas merupakan salah satu informasi yang
dibutuhkan perencana dari hasil pengukuran lapangan atau lahan. Berikut
yang termasuk metode-metode pengukuran adalah....

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN
PENILAIAN
AKHIR

A. Waypoint, Waterpass, Planimetri


B. Planimetri, Waterpoint, Metode Diagonal
C. Waypoint, Metode Diagonal. Metode Grid
D. Metode Diagonal. Planimetri, Waterpass
E. Planimetri, Waypoint, Metode Grid
6. Garis-garis kontur pada peta topografi dapat digunakan untuk menghitung
volume, baik volume bahan galian (gunung kapur, bukit, dan lain-lain). Luas
yang dikelilingi oleh masing-masing garis kontur diukur luasnya dengan
planimeter. Total volume dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut : ….

A.

B. VR =

C. VR =

D. ∑V = {(Ao + A1) + (A1 + A2)}

E. ∑V = {(Ao + A1+A1) + (A1 + A2+A2)}

7. Tidak jarang peneliti melakukan pengumpulan data untuk memperoleh


hasil yang lebih valit. Salah satu teknik yang sangat tepat untuk sebuah
kegiatan yang berkaitan dengan hubungan sosial antara masyarakat. Teknik
pengumpulan data tersebut adalah ….
A. Non Participant Observation
B. Teknik wawancara langsung
C. Participant observation
D. Teknik wawancara terstruktur
E. Teknik wawancara tidak terstruktur
8. Cara pembagian linkaran dalam 400 bagian, dimana masing – masing
bagian mempunyai 100 bagian yang dinamakan dengan grid. Sistem
pembagian tersebut dinamakan dengan ….
A. sistem besaran sudut radian
B. sistem besaran sudut sentisimal
C. sistem besaran sudut konversial
D. sistem waktu
E. sistem besaran sudut seksagesimal
9. Theodolite adalah alat yang merancang untuk menentukan tinggi tanah
pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan sudut horizontal dan
sudut tegak dinamakan sudut vertikal. Ada dua macam theodolite yaitu

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENILAIAN
AKHIR
manual

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN
PENILAIAN
AKHIR

dan digital. Berikut adalah cara penyentringan alat pada theodolite digital
adalah....
A. melalui mikroskop
B. sentering laser
C. secara otomatis tergantung alat
D. mengamati sudut horizontal dan vertikal
E. berdasarkan magnetis bearings
10. Jika dalam satu putaran nilai sudutnya adalah 360° atau 400 grid atau 2
radian. Apabila menggunakan suatu alat pengukuran dan pemetaan yang
mempunyai pengukur sudut, baik horizontal maupun vertikal dengan konversi
45°, 45’, dan 35”, maka hasil konversi dari derajat ke grid adalah ….
A. 13.7635802 grid
B. 94.1289975 grid
C. 42.8743211 grid
D. 84.5864150 grid
E. 50.8441358 grid
11. Perhatikan gambar theodolit berikut !

Dari gambar tersebut, bagian yang ditunjuk oleh no.6 dinamakan ….


A. nivo teropong
B. lensa oculair
C. nonius sudut datar
D. novo pesawat
E. sekrup penyetel pesawat

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENILAIAN
AKHIR

12. Masing – masing theodolit pada umumnya memiliki perbedaan bagian


dalamnya ataupun penampilannya, tergantung dari pengerjaan atau pabrik
pembuatanya. Akan tetapi secara umum prinsip mekanisme penggunaannya
sama hanya terbagi atas dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah.
Yang bukan merupakan bagian atas theodolit adalah....
A. Teleskop tegak lurus sumbu horizontal yang berputar mengelilingi
sumbu
B. Niveau tabung dengan sumbu yang saling tegak lurus satu dengan
lainnya
C. Plat sejajar dan skrup penyipat datar
D. Lingkaran graduasi vertikal dengan sumbu horizontal sebagai
pusatnya.
E. Pembaca graduasi yang berhadapan
13. Membangun pabrik industri pada suatu lahan perlu dilakukan pengukuran
dengan berbagai pengukuran, mengumpulkan informasi tentang fisik maupun
lingkungan sekitar indutsri, mengetahui batas-batas lahan yang akan
digunakan hal tersebut sangat penting dilakukan untuk membantu proyek
kontruksi bangunan industri. Kegiatan ini biasanya dinamakan....
A. identifikasi
B. survei
C. mengamati
D. memantau
E. instrumen
14. Bagian – bagian utama theodolit terdiri dari teleskop, niveau, lingkaran
graduasi & pembacaan, perlengkapan pengukur sudut vertikal, perlengkapan
pengukur sipat-datar dan alat penegak.
Gambar berikut yang termasuk benang silang pada teleskop adalah ….

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN
PENILAIAN
AKHIR

C.

D.

E.

15. Salah satu bagian teleskop terdapat tombol penyetel yang fungsinya agar
bayangan dari sasaran dapat terlihat dengan jelas pada bidang silangnya. Dilihat
dari cara pemfokusannya terdapat dua tipe teleskop yaitu teleskop pemfokusan
luar dan dalam.
Teleskop pemfokusan luar dikenal dengan nama ….
A. external focussing telescope
B. bar bubble tube
C. circular bubble tube
D. inside surface
E. internal focussing telescope
16. Salah satu jenis alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur panjang suatu
benda dan mengukur tebal sebuah benda sertamengukur diameter luar sebuah
benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm (10-5 m) adalah ….
A. Mikrometer skala
B. Mikrometer sekrup
C. Mikrometer optik
D. Lingkaran graduasi
E. Neveau tabung

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENILAIAN
AKHIR

17. Perhatikan gambar berikut !

Jika dilakukan pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup, maka


tentukan hasil pengukuran berdasarkan gambar….
A. 6,94 mm
B. 7,51 mm
C. 5,42 mm
D. 6,27 mm
E. 7,21 mm
18. Keberhasilan sebuah proyek biasanya dianggap sebagai pencapaian
beberapa tujuan proyek yang telah ditentukan, contoh klasik perspektif yang
berbeda dari proyek yang sukses adalah ….
A. Learner’s Dictionary Proyek
B. Millennium Dome Proyek
C. Gedung Opera Proyek
D. Cleland Proyek
E. Sydney Opera House Proyek
19. Banyak daftar kriteria keberhasilan telah diperkenalkan di dekade sebelumnya
oleh berbagai peneliti. Kriteria keberhasilan Prima telah menjadi bagian yang
terintegrasi dari teori manajemen proyek mengingat bahwa definisi awal
manajemen proyek termasuk yang disebut kriteria keberhasilan ‘Besi Segitiga’ -
biaya, waktu dan kualitas.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh ….
A. Atkinson, 1999, P338
B. Lim & Mohamed, 1999, p244
C. Cleland & Irlandia, 2004, p2
D. Thomsett, 2002
E. Cammack, 2005
20. Proyek akan berada dalam situasi sulit, ia harus membuat keputusan yang
tepat dan terbersit dalam pikiran bahwa ia telah siap berkorban. Faktor-faktor
keberhasilan dapat diklasifiksikan dalam 5 kelompok yang berbeda sesuai
dengan unsur – unsurnya yang saling berhubungan. Yang bukan merupakan
faktor-fakor unsur keberhasilan adalah ….
A. Manajer proyek
B. Tim proyek
C. Proyek itu sendiri
D. Lingkungan internal
E. Organisasi

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN
PENILAIAN
AKHIR

21. Peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data.


Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode ….
A. kualitatif
B. kuantitatif
C. wawancara
D. naturalistis
E. key instrumen
22. Jumlah instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian sangat tergantung
pada jumlah variabel yang diteliti. Jenis metode dan instrumen yang digunakan
untuk melakukan kegiatan penelitian pengukuran pemetaan adalah ….
A. kualitatif
B. kuantitatif
C. wawancara
D. naturalistis
E. key instrumen
23. Dalam menyusun butir-butir instrumen proses pengumpulan data hal yang perlu
diperhatikan antara lain pertimbangan peneliti, pertimbangan responden. Yang
termasuk dalam pertimbangan responden adalah ….
A. Jumlah koresponden yang diteliti
B. Teknik pengujian realibilitas yang akan dipilih.
C. Ketersediaan tenaga, waktu, dana, dan mudahnya analisis
D. Pemahaman tentang item-item pernyataan/pertanyaan
E. Variabel yang akan diungkap
24. Laporan hasil pemetaan tanah disajikan dalam bentuk naskah dan lampiran peta
- peta. Naskah laporan hasil pemetaan tanah dibuat seringkas mungkin, tetapi
padat dan informatif. Yang bukan termasuk jenis laporan adalah ….
A. Naskah/narasi,
B. Lampiran uraian morfologi dan data analisis
C. Peta lokasi
D. Lampiran peta - peta
E. Backup file dalam CD
25. Sebelum pelaksana melakukan pengukuran dan pemetaan, pelaksana harus
terlebih dahulu membuat laporan pendahuluan. Salah bentuk tahapan yang
harus dilakukan dalam menyusun laporan pendahuluan adalah ….
A. Menyusun struktur organisasi pelaksana
B. Menyusun analisis kegiatan
C. Menbuat peta lokasi kegiatan
D. Menyusun rencana anggaran kegiatan
E. Menganalisis hambatan – hambatan dalam pelaksanaan
26. Pengukuran fisik (landmarks), pengambilan sampel (polusi air), pengumpulan
data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya). Teknik survei
dilakukan dengan menggunakan alat GPS ( Global Positioning System ) disebut
....
A. sensus
B. survei / data lapangan
C. statistik

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

PENILAIAN
AKHIR

D. tracking
E. pengindraan jauh
27. Proses untuk memperoleh data spasial dengan mengubah objek titik, garis
atau poligon pada sebuah hardcopy menjadi bentuk data vektor digital. Proses
tersebut digunakan dengan memanfaatkan perangkat lunak sistem informasi
geografis seperti Arc View, Auto Cad Map, Arc Info. Proses tersebut dinamakan
….
A. Terestris
B. Deigitasi
C. Data GPS ( Global Positioning Systim )
D. Data Hasil Pengamatan
E. Data Sistem Pengindra Jauh
28. Perhatikan gambar berikut !

Peta tersebut termasuk jenis peta ….


A. Peta Tematik
B. Peta Topografi
C. Peta Sosial Ekonomi
D. Peta Pengamatan
E. Peta Sosial Kebudayaan
29. Metode pengukuran ini biasanya dikenal dengan metode bujur sangkar,
dimana menggunakan ketentuan bahwa kotak yang yang ada dalam area batas
ukur yang dihitung luasnya ditentukan sebagai satu unit nilai. Berdasarkan
pernyataan tersebut metode yang dimaksud adalah....
A. planimetri
B. grid
C. diagonal
D. offset
E. waypoint

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN
PENILAIAN
AKHIR

30. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari atau mendapatkan


informasi suatu objek, wilayah atau fenomena melalui analisis data yang
diperoleh dari sensor pengamatan tanpa kontak langsung dengan objek.
Ada beberapa cara memperoleh sumber data spesial geografis salah satunya
terestris yaitu....
A. Memperoleh data dengan mengubah objek titik, garis, atau poligon
pada sebuah hardcopy dlam bentuk data vektor digital
B. Pengukuran data menggunakan theodolith berupa sudut, jarak ,
ketinggian serta posisi relatif dari sebuah objek
C. Memeproleh data melalui pengukuran integrasikan dengan sistem
koordinat
D. Data yang diperoleh langsung dari lapangan seperti pH, tanah,
curah hujan, dan jenis tanah.
E. Sumber data dalam format raster seperti citra satelit, foto udara digital
ataupun radar

B. URAIAN
Jawablah soal – soal berikut dengan tepat !
1. Metode pengukuran luas lahan pada peta dilakukan dengan metode
planimetri. Tuliskan cara pengukuran luas lahan dengan metode planimetri!
2. Jelaskan mengapa penggunaan metode pengukuran langsung lebih tinggi
ketelitiannya bila dibandingkan dengan pengukuran tak langsung !
3. Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya
keadaan permukaan tanah. Gambarkan model garis untuk wilayah dataran
tinggi.
4. Dengan mengetahui sebuah prosedur dari pengumpulan data maka akan
memudahkan kita dalam mendapatkan data yang lebih valid. Jelaskan cara
pengumpulan data yang baik !
5. Jelaskan 3 jenis sistem besaran sudut pada pengukuran dan pemetaan lahan !
6. Tuliskan ciri – ciri sebuah laporan yang baik !
7. Perhatikan gambar garis kontur berikut !

Berdasarkan gambar tersebut tentukan nilai ketinggian garis C !


8. Jelaskan 5 jenis alat ukur yang banyak digunakan di lapangan untuk
melakukan pengukuran !

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006, Metode Kerja Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan. Departemen Pekerjaan


Umum Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumberdaya Manusia Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi ( PUSBIN – KPK ).
Baskoro, A.P., dan Andreus, T., 2016. Prilaku Rangkak Susut Terhadap Lendutan
Struktur Jembatan Bentang Panjang. Jurnal Teknik Sipil Unversitas Atmajaya.
Yogyakarta.
Brinker, C.R., 2000. Dasar – Dasar pengukuran Tanah Jilid 1 Edisi Ke Tujuh. Erlangga.
Jakarta.
Firdiansyah, E., 2013. Ilmu Bahan Teknik 1 Untuk SMK Kelas XI. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Frick Henz, 1997. Ilmu dan Alat Ukur Tanah. Kanisus. Yogyakarta.
Hidayat, A., 2001. Mengukur Luas Lahan Modul Program Keahlian Budidaya Tanaman.
Direktoran Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.
Hikmatullah, dkk, 2014. Petunjuk Teknis Survei dan Pemetaan Tanah Tingkat Semi
Detail Skala 1 : 50.000. Balai Peneliti dan Pengembang Pertanian. Bogor.
Kariyono, dkk, 2015. Rekonstruksi Batas Bidang Tanah menggunakan Jaringan
Referensi Satelit Pertanahan. Kementerian Agraria dan Tata Ruang / BPN
Kantor Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Yogyakarta.
Kristianti, M., 2003. Peran Indikator Kerja Dalam Mengukur Kinerja Manajmen. Fakultas
Ekonomi AKI. Jakarta.
…………….. , 2016. Petunjuk Teknis Pengukuran dan Pemetaan Bidang tanah
Sisitimatik Lengkap. Direktorat Jendral Infrasruktur Keagrariaan
Kementrian Agraria dan Tata Ruang / BPN. Jakarta.
------------- , --. Pengukuran dan Pemetaan Hutan Kelas XI Semester 3. Direktorat
Pembina Sekolah Menengah Kejuruan. Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
------------- ,----------. Pengukuran dan Pemetaan Hutan Kelas XII Semester 5. Direktorat
Pembina Sekolah Menengah Kejuruan. Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
------------ , ------------. Pengantar Survei dan Pemetaan. ---------------------
………………….. , 2013. Buku Bahan Ajar Surveiing 1. Direktorat Jendral Peningkatan
Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik
Industri. Bandung.
Ningsih, EA, dkk, 2014. Kajian Pengukuran Dan Pemetaan Bidang Tanah Metode
DGPS Post Processing Dengan Menggunakan Reciver Gerxt 3000 Series
Jurnal Gerdasi Umdip. Semarang.
Pertiwi, A., 2011. Metode Interpolasi Inverse Distanse untuk Peta Ketinggian (Kontar).
Fokaltes Ilmu Komputer Universitas Dian Nusantara. Semarang.
Purwaatmawijaya, M.I., 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 1 Untuk SMK. Direktorat
Pembina Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.
Purwaatmawijaya, M.I., 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 2 Untuk SMK. Direktorat
Pembina Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.
Purwaatmawijaya, M.I., 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 3 Untuk SMK. Direktorat
Pembina Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.
Purwanto, dkk, 2008. Instrumentasi Dan Alat Ukur Graha Ilmu. Yogyakarta.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

DAFTAR PUSTAKA

Rochmadi, 2005. Perawatan Alat Ukur Tanah Digital. INERSA Vol.1. Fakultas Teknik
Universitas Yogyakarta.
Sembiring, S.i, Teknik Germatika Modul Guru Pembelajar. PPPPTK. Medan.
Sinaga, I., 1997. Pengukuran Dan Pemetaan Pekerjaan Kontruksi. Pustaka Sinar
Harapan. Jakarta.
Solkhan, 2016. Pembuatan Garis kontar Digital Menggunakan Perangkat Lunak Arebis
10.2. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Wahyunto, dkk, 2016. Petunjuk Teknis Pedoman Sinovasi dan Pemetaan Tanah
Tingkat Semi Ditail skala 1 : 50.000. Balai Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Lahan Pertanian Badan Penelitan dan Pengembangan
Pertanian. Bogor.
Wahyanti, S, 2008. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1 Untuk SMK. Direktorat
Pembina Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.

Sumber Internet :
https://ilmusurveipemetaan.wordpress.com
http://www.kumpulengineer.com
http://www.tneutron.net
http://ojs.unud.ac.id.article
https://docplayer.info/68917200-Metode-pelaksanaan-a-pekerjaaan-persiapan.html
https://www.silab.ugm.ac.id
http://www.kucari.com
http://hasa.co.id
https://jasa.pengukuran.com
https://nitensawitri.wordpress.com
http://manualbook.indosurta.co.id
http://belajartani.com
http://www.plengdut.com
http://ilmugeografi.com
http://insanpelajar.com
http://gurukatro.com
https://www.seputarpengetahuan.co.id
https://www.kelaspintar.id.
https://www.ilmubeton.co.id
https://ilmutekniksipil.com
http://salam.pengetahuan.blogsport.com
https://jurnal.sdm.blogsport.com
http://sakuramila.blogsport.co
http://administrasibisnis.com
http://www.portalmahasiswa.id
http://moondogglesmusic.com
www.perpusku.com
http://sarungpreneur.com
http://forum.teropong.id

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

GLOSARIUM

Azimut : Sudut yang dibentuk dari garis arah utara terhadap garis arah
suatu titik yang besarnya diukur searah jarum jam.
Clinometer : alat untuk mengukur sudut vertikal. Biasa digunakan untuk
mengukur kemiringan permukaan.
Eksisting : Landasan utama untuk membuat analisis tampak
Fotogrametik : Foto udara
Global : Perbandingan antara jarak di peta dengan jarak datar di
lapangan.
GIS : Systim Informasi Geografis
Horizontal : Mendatar sejajar dengan kaki langit.
Levelling : Pengukuran sifat ruang
Koordinat : Bilangan yang dipakai untuk menunjukan lokasi suatu titik
dalam garis permukaan atau ruang.
Konfigurasi : Suatu pembentukan susunan , settingan atau proses pembuatan
wujud dari sebuah benda.
Konstruksi : Suatu kegiatan membangun sebuah sarana dan prasarana
dalam sebuah bidan arsitektur atau teknik sipil.
Kontur : Garis bentuk
Pengukuran : Penentuan besaran dimensi atau kapasitas biasanya terhadap
suatu standar atau satuan ukir.
Pemetaan : Proses, cara pembuatan membuat peta
Peta : Gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu
bidang datar dengan skala tertentu.
Planimetri : Ilmu alat ukur tentang gambar bangunan dua dimensi yang
semua titiknya terletak pada satu bidang datar.
Skala : Perbandingan antara jarak di peta dengan jarak datar di
lapangan.
Survei : Metode pengumpulan data primer dengan memberi pertanyaan
kepada responden individu
Surveior : Seorang yang melakukan pemeriksaan atau mengawasi dan
mengamati suatu pekerjaan.
Theodolit : Instrumen/alat yang dirancang untuk menentukan tinggi
tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang
dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang
dinamakan dengan sudut vertikal.
Vertikal : Tegak lurus dari bawah ke atas atau kebalikannya.
Zenith : Sudut vertikal yang pengukurannya dilakukan menggunakan
alat ukur theodolit.

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

BIODATA

BIODATA PENULIS 1

Nama Lengkap : AGUS SALAHUDDIN,


SP Telepon /HP/WA 082 340 914 856
Email : agussumbawa1974@gmail.com
Akun Facebook :-
Alamat Kantor : SMKN 1 Lenangguar
Jl. Lintas Sumbawa –
Lenangguar Km.40
Kecamatan Lenangguar
Kompetensi Keahlian : Bahasa Indonesia

Riwayat Pekerjaan/Profesi
1. Guru SMP N 1 Lenangguar ( Tahun 2003 s.d 2012 )
2. Guru SMK N 1 Lenangguar (Tahun 2012 s.d sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S1 Pertanian, Universitas Mataram (Lulus Tahun 1999)
2. Akta IV, STAIM Bima (Lulus Tahun 2002)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)


Pemetaan dan Pengukuran Lahan Pertanian untuk Kelas XI SMK (Tahun 2019)

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Dusun Lenangguar Atas, Kecamatan Lenangguar, Sumbawa Besar,
Nusa Tenggara Barat, Lahir di Kakiang, 11 Agustus 1974. Sekolah Dasar di
lalui di SD Kakiang dan SMP Negeri 1 Sumbawa Besar dan SMA N 2
Sumbawa Besar. Tahun 1993 kuliah di Universitas Mataram, lulus tahun 1999.
Tahun 2002 melanjutkan kuliah Akta IV di Sekolah Tinggi Agama Islam
Bima. Menjadi guru honorer di SMP Negeri 1 Lenangguar dari tahun 2000 s.d
2007. Di angkat menjadi PNS mengajar bidang studi Bahasa Indonesia 2007
s.d 2012 di SMP Negeri 1 Lenangguar. Kemudian di pidah tugaskan ke SMKN 1
Lenangguar, dari tahun 2012 – sekarang.

Riwayat Tugas Tambahan


1. Menjadi wakil kepala sekolah urusan kurikulum (Tahun 2015 – sekarang)
2. Pembinaan siswa dibidang Imtaq ( Tahun 2017 – sekarang )

1 ALAT MESIN
PENGUKURAN DAN PEMETAAN LAHAN PERTANIAN

BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS 2

Nama Lengkap : Syahrul Hidayat, S.Pd.


Telepon /HP/WA 081906973995
Email : hidayatespede@gmail.com
Akun Facebook : blonk hidayat
Alamat Kantor : SMKN 1 Lenangguar
Jl. Lintas Sumbawa –
Lenangguar Km.40
Kecamatan Lenangguar
Kompetensi Keahlian : Teknik komputer dan Jaringan

Riwayat Pekerjaan/Profesi
1. Guru SMK N 1Lenangguar(Tahun 2009 s.d sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S1 Pendidikan Biologi, IKIPMataram (Lulus Tahun 2008)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)


Pemetaan dan Pengukuran Lahan Pertanianuntuk Kelas XI SMK (Tahun 2019)

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Dusun Uma Kopang Desa Uma beringin Kec. Unter Iwes, Sumbawa, Nusa
Tenggara Barat, Lahir di Sumbawa Besar, 19 Agustus 1985. Sekolah Dasar di lalui di SD
Kerato dan SMP Negeri 2 Sumbawa Besar dan SMA N 1Sumbawa Besar. Tahun 2004
kuliah diIKIP Mataram, lulus tahun 2008. Menjadi guru di SMK Negeri 1 Lenangguar
dari tahun 2009 s.d Sekarang.

Riwayat Tugas Tambahan


1. Menjadi Ketua Program keahlian (Tahun 2009-2011)
2. Menjadi wakil kepala sekolah urusan kurikulum (Tahun 2011 – 2013)
3. Menjadi wakil kepala sekolah urusan sarana prasarana( Tahun 2014– sekarang )

ALAT MESIN 1
PENGUKURAN
DAN PEMETAAN
LAHAN

BIODATA

BIODATA PENULIS 3

Nama Lengkap : MAKMUN, Spd


Telepon/Hp/Wa : 081246340915
Email : makmum espede 123@gmail.com
Akun Facebook :-
Alamat Sekolah : Jl. Lintas lunyuk Sumbawa
Km-40 Lenangguar
Kompetensi Keahlian : Bahasa Inggris

Riwayat Pekerjaan/Propesi (10 Tahun Terakhir )


1. Guru Bahasa Inggris di SMKN 3 Sumbawa (2008-2017)
2. Kepala Sekolah SMKN 1 Lenangguar

Riwayat Pendididkan Tinggi dan Tahun Lulus


1. D3 Bahasa Inggris FKIP Universitas Mataram (Tahun 1989)
2. S1 Bahasa Inggris Universitas Terbuka (Tahun

1997) Belum pernah menulis buku.

Informasi lain:
Lahir di Lombok Timur,31 Desember 1965 Tinggal di Keluruhan Brang Biji, RT.04/
RW.04, menempuh pendidikan dasar di SDN 2 Apitail Lombok Timur tahun 1980.
Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Pringgabaya. Lombok Timur lulus tahun 1983,
dan meneruskan pendidikan di Kabupaten Lombok Barat yaitu SMA Negeri Ampenan
lulus tahun 1986.Pendidikan Tinggi tempuh di Universitas Mataram (UNRAM) mengambil
program D3 Jurusan Bahasa Inggris lulus tahun 1989. Sedangkan S1 di selesaikan di
Universitas terbuka (UT) lulus Tahun 1997. Tahun 1990 diangkat menjadi guru mengajar
Bahasa Inggris di SMPN 1 Sumbawa Besar sampai tahun 2007. Tahun 2008 dipindahkan
ke SMKN 3 Sumbawa Besar. Tahun 2018 diangkat menjadi Kepala Sekolah di SMKN
1 Lenangguar sampai dengan sekarang.

1 ALAT MESIN

Anda mungkin juga menyukai