Anda di halaman 1dari 131

-

KURIKULUM
SMK PAWIYATAN
SMK PAWIYATAN SURABAYA

SURABAYA
BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN

PROGRAM KEAHLIAN : MANAJEMEN PERKANTORAN


TAHUN PELAJARAN 2017 - 2018

KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN


TATA KELOLA PERKANTORAN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

BIDANG STUDI KEAHLIAN :

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Jl. Tangkisturi No. 4 – 6 Telp. 031-5342508, Surabaya (60181)
e-mail : smkpawiyatansby@gmail.com
LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Komite Sekolah, maka dengan ini
Kurikulum :

Sekolah : SMK Pawiyatan Surabaya


Kota/Kabupaten**) : Surabaya
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran

ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2022/2023

Surabaya, 19 Juli 2022

Menetapkan
Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Pawiyatan Surabaya

Drs. SYAHDAN, S.ST, M.M L.A.N HASYIM, M.Si

Mengesahkan :
a.n Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

DR. KURNIAWAN HARY P, ST., MM


Pembina Tingkat I
NIP. 19710807 199703 1 005

i
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan Hidayah-Nya, sehingga Tim Pengembang dapat menyelesaikan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun
pelajaran 2022/2023.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan dokumen perencanaan


pembelajaran yang wajib disusun oleh sekolah sebagai acuan bagi proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengesahan Kurikulum Tingkat Sekolah melibatkan sekolah, pengawas
sekolah, serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur secara berjenjang. Diharapkan
melalui proses tersebut pembinaan dan pengembangan kualitas pembelajaran di SMK
dapat terlaksana dan terpantau secara optimal.

Kebijakan Kurikulum SMK di Jawa Timur diarahkan pada terwujudnya kualitas


pembelajaran yang bermutu, agar menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha/dunia industri serta meningkatkan daya saing di era global. Untuk
itu perlu disusun sebuah penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan target
100 % SMK menyusun dan mengesahkan KTSP sesuai dengan norma dan kaidah yang
berlaku.

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi positif dengan cara memberikan
sumbangsih terhadap penyusunan dokumen ini kami sampaikan terima kasih. Semoga bisa
memberikan manfaat positif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan kurikulum di tingkat
satuan pendidikan maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Surabaya, 19 Juli 2022


SMK Pawiyatan Surabaya

L.A.N HASYIM, M.Si

DAFTAR ISI
ii
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Cover / Halaman Judul ............................................................................................
Lembar Pengesahan ................................................................................................i
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Daftar Isi ...................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................5
1. Kondisi nyata berdasarkan APM.................................................................5
2. Kondisi ideal sesuai Permendikbud No. 34/2018 ......................................7
3. Potensi dan karakteristik Satuan Pendidikan.............................................7
B. Dasar Hukum..................................................................................................8
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum.................................................................9

BAB II : VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN


1. Visi Satuan Pendidikan ...................................................................................13
2. Misi Satuan Pendidikan...................................................................................13
3. Tujuan Satuan Pendidikan .............................................................................13
4. Tujuan Program Studi Pendidikan ..................................................................14

BAB III : STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK


1. Kerangka Dasar Kurikulum SMK....................................................................18
2. Standart Kompetensi Lulusan SMK...............................................................66
3. Profil Lulusan SMK........................................................................................70
4. Beban Belajar di SMK....................................................................................71
5. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).........................................................72
6. Gerakan Literasi Sekolah .............................................................................76
7. Program Muatan Lokal...................................................................................79
8. Program Penguatan Kompetensi .................................................................86
9. Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)............................................88
10. Pelaksanaan Bimbingan Konseling..............................................................90

iii
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


11. Mekanisme Penilaian...................................................................................100
12. Kriteria Ketuntasan Belajar..........................................................................102
13. Praktek Kerja Lapangan..............................................................................105
14. Kenaikan Kelas............................................................................................107
15. Kelulusan.....................................................................................................107
16. Mutasi Peserta Didik ...................................................................................109
BAB IV :KALENDER PENDIDIKAN ........................................................................111
BAB V : SUPERVISI PEMBELAJARAN ..................................................................115
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................117
1. Instrumen validasi KTSP SMK Tahun 2021/ 2022
2. SK. Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Sekolah
3. SK. Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Pelaksana Supervisi dan
penilaian kinerja Tendik
4. SK Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum
5. SK. Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik Sekolah
6. Dan lain-lain yang relevan (dokumen penunjang)
******************************

iv
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Kondisi Nyata berdasarkan hasil (APM)

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,


isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa pesertadidik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki
posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusatpada peserta didik. SMK
Pawiyatan Surabaya merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki
kondisi nyata dan ideal berupa :
 Lokasi, Jl. Tangkis Turi 4-6 Surabaya, telp 031- 5342508
 Terakreditasi B
 Memiliki 4 kompetensi keahlian : Akuntansi, Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran, Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak
 Fasilitas bengkel praktek yang memenuhi standar kompetensi di Industri
 Fasilitas sarpras yang memenuhi pelaksanaan standar sarpras
 Tenaga guru pengajar sesuai dengan standar tenaga pendidik .

Berdasarkan Hasil APM di hasilkan grafik sebagai berikut :

5
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


2. Kondisi ideal sesuai Permendikbud No 34/2018 Lampiran VI tentang
Sarpras SMK/MAK

6
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu. Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional,
SMK/MAK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki
kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan lapangan kerja,
serta mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan
beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada
peserta didik agar mampu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup
bersama dan berguna bagi orang lain, dan belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya
sarana dan prasarana yang memadai.

3. Potensi dan karakteristik SMK Pawiyatan Surabaya


Potensi dan karakteristik SMK Pawiyatan Surabaya telah mengacu pada 8
standar pendidikan sesuai PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yaitu:
a. standar isi;
b. standar proses;
c. standar kompetensi lulusan;
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
e. standar sarana dan prasarana;
f. standar pengelolaan;
g. standar pembiayaan;dan
h. standar penilaian pendidikan.

B. Dasar Hukum
Dalam penyusunan Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya mengacu pada panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang
penyusunan KTSP juga mengikuti ketentuan antara lain :
a. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
b. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

7
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


c. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaran Pendidikan
d. Peraturan Pemerintah RI Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan
e. Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2020 tentang Akomodasi
Yang Layak Untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas
f. lnstruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang
Pendidikan lnklusif bagi Peserta Didik yang memiliki kelainan dan/atau bakat
istimewa
h. Pereraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014
tentang KTSP
i. Permendikbud Nomor 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem
Kredit Semester pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 36 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Mendikbud no. 59 tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMA/MA
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 34 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK.
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah
Menengah Kejuruan.
m. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri dalan Negeri Republik Indonesia Nomor
03/KB/2021; Nomor 384 Tahun 2021; Nomor HK.01 .08/
MENKES/4242/2021; Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
n. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan,
Menteri PAN RB RI, nomor 281 tahun 2021, nomor 1 tahun 2021,
nomor 1 tahun 2021, tentang Perubahan atas keputusan bersama
Menteri Agama, Menteri Ketenaga kerjaan, Menteri PAN RB nomor
642 tahun 2020, nomor 4 tahun 2020,nomor 4 tahun 2020 tentang Hari
Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2021
o. Perdirjen Dikdasmen No. 10/D/KR/2017 tentang struktur kurikulum,
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Pedoman lmplementasi Kurikulum
2013 Pendidikan Khusus

8
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


p. Perdirjen Dikdasmen nomor 07/D.05/KK/2018 tentang Struktur
Kurikulum SMK/MAK
q. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaran Pendidikan
r. Peraturan Gubernur nomor 25 tahun 2020 tentang Perubahan
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 22 Tahun 2017 tentang
Percepatan Revitalisasi SMK
s. Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 19 tahun 2014 tentang Mata
Pelajaran Bahasa daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di
Sekolah/Madrasah
t. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan lnklusif Provinsi Jawa Timur
u. Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 420/11137/101.1/2021. Tanggal
25 Mei 2021 perihal Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Jawa Timur

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya dikembangkan sesuai kebutuhan peserta


didik dan kapasitas sekolah sebagai bentuk akuntabilitas SMK Pawiyatan Surabaya
dalam memberi layanan pendidikan kejuruan kepada masyarakat dan pemerintah.
Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi
dikembangkan oleh SMK Pawiyatan Surabaya secara cermat memperhatikan: visi-
misi-tujuan sekolah, Profil Lulusan, SKL, SI, SPr, SPn, KKNI dan ketersediaan
sarana prasarana pendidikan di SMK Pawiyatan Surabaya.Kurikulum SMK
Pawiyatan Surabaya dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia


Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik secara utuh. Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya disusun agar semua
mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif
Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang. Keseimbangan
antara pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja, rasa ingin tahu, kreativitas,
kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Sekolah
merupakan bagian dari masyarakat dan dunia kerja yang memberikan
pengalaman belajar terencana, dimana peserta didik menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan dunia kerja, serta memanfaatkan
masyarakat dan dunia kerja sebagai sumber belajar. Mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di
sekolah dan di masyarakat. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk

9
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi
dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut
menjadikompetensi dasar. Kompetensi inti mata pelajaran menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti
3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi dan kreatif dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung-jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup
dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan
untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakatdan minatnya, serta peduli
terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga
perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses
pembelajaran.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, Kurikulum SMK Pawiyatan
Surabaya disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan,
minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.
5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan kejuruan yang
sesuai dengan potensi, karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.
Oleh karena itu, Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya perlu memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah.
6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum di SMK Pawiyatan Surabaya memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dan nasional.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan pendidikan
kejuruan. Pengembangan Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya berbasis tuntutan
kompetensi dunia kerja. Kegiatan pembelajaran di SMK Pawiyatan Surabaya
harus dapat mendukung tumbuh-kembangnya:(1) keterampilan kebekerjaan

10
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


(employability skills) yakni kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan
iklim kerja di dunia kerja; (2) keterampilan teknis (technical skills) adalah
kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan mekanisme, prosedur, cara,
serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai bidang kerjanya;
(3) bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam
melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan
bidang kerja; (4) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak
langsung atasan dan atau secara mandiri berdasarkan kuantitas dan kualitas
terukur sesuai standar kompetensi kerja, serta bertanggung jawab atas hasil
kerja orang lain; (5) berjiwa wirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya perlu memuat kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Pendekatan sains dan rekayasa penting dijadikan model
pendekatan pembelajaran kejuruan di SMK Pawiyatan Surabaya. Oleh karena
itu, Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya harus dikembangkan secara berkala
dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya dikembangkan untuk menciptakan
kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika
dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10.Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Oleh karena itu, Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya K-13 harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya K-13dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah
dan bangsa lain.

11
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


12.Kesetaraan Gender
Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya K-13 diarahkan kepada pengembangan
sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan gender.
13.Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya K-13 dikembangkan sesuai dengan kondisi
dan ciri khas satuan pendidikan.

12
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


BAB II

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


SMK PAWIYATAN SURABAYA

1. VISI SATUAN PENDIDIKAN


Visi SMK Pawiyatan Surabaya:

“Kompeten, Unggul, Mandiri, Bertaqwa “

2. MISI SMK PAWIYATAN


Misi SMK Pawiyatan Surabaya:

1. Menjadi SMK berprestasi, pembentuk sumber daya manusia yang berkualitas.


2. Mengembangkan sistem pembelajaran dan Informasi pendidikan berbasis IT.
3. Meningkatkan Mutu Standar Kompetensi lulusan yang siap kerja, berjiwa
Kewirausahaan, Kreatif dan Inovatif.
4. Mengoptimalkan peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
5. Mengoptimalkan peserta Didik dalam upaya penguatan Literas Pendidikan
Karakter dan berbudaya lingkunan.
6. Mengoptimalkan peserta Didik dalam upaya penguatan Literasi Pendidikan
Karakter dan berbudaya lingkungan.

3. TUJUAN SMK PAWIYATAN


Tujuan SMK Pawiyatan Surabaya :
a. Menyelenggarakan sistim pendidikan yang membekali siswa berupa
“pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap terpuji “di era global sesuai SKKNI dan
MEA yang di dukung menejemen sekolah yang profesional;
b. Meningkatkan kualitas sekolah dan pengakuan masyarakat;
c. Membangun lingkungan belajar dan bekerja dengan fasilitas memadahi untuk
mendukung pengembangan siswa secara menyeluruh berdasarkan imtaq
d. Meningkatan kualitas pendidik / guru yang professional .
e. Membuat program penempatan kerja dengan membangun hubungan industri
yang relevan
f. Membentuk unit produksi/ usaha yang dikelola secara professional dan
mendukung sistim pendidikan.

4. TUJUAN KOMPETENSI KEAHLIAN

13
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Kompetensi keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK Pawiyatan
Surabaya mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Membekali peserta didik agar dapat mengimplementasikan konsep wawasan
tentang perkembangan teknologi yang menyangkut sistem manajemen
perkantoran (berbasis digital) dan kemampuan mengoperasikan peralatan
kantor secara efektif dan efisien
b. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi peserta didik
baik secara lisan maupun tertulis dengan relasi sesuai lingkungan masyarakat
di sekitar
c. Membekali peserta didik untuk menerapkan kemampuan dalam
merencanakan, melaksanakan, mengorganisis dan mengevaluasi tugas yang
akan menjadi tanggung jawabnya
d. Membekali peserta didik dalam mengolah dokumen/surat dan pengarsipan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan masing-masing lembaga
berbasis digital
e. Menerapkan dan mengembangkan peserta didik dalam pelayanan prima
terhadap relasi
f. Membekali peserta didik agar memiliki jiwa menjadi Enterpreneur yang mandiri
dan berkepribadian sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila

BAB III

14
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK

1. Kerangka Dasar Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya

a. Mata Pelajaran.
Berdasarkan Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur
Kurikulum SMK/MAK dan Perdirjen Dikdasmen No. 464/D.D5/KR/2018 tentang
kompetensi inti dan kompetensi dasar, yang terdiri atas mata pelajaran kelompok
A (Muatan Nasional) , mata pelajaran kelompok B (Muatan Kewilayaan) , dan
mata pelajaran peminatan kejuruan kelompok C. Mata pelajaran peminatan
kejuruan kelompok C dikelompokan atas mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian
(kelompok C1), mata pelajaran Dasar Program Keahlian (kelompok C2), dan
mata pelajaran Paket Keahlian (kelompok C3).

15
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


MATA ALOKAS
PELAJARAN I
WAKTU
A. Muatan Nasional

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212

3. Bahasa Indonesia 354

4. Matematika 424

5. Sejarah Indonesia 108

6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352

B. Muatan Kewilayahan

7. Seni Budaya 108

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144

Jumlah A dan B 2.020

C. Muatan Peminatan Kejuruan

C1. Dasar Bidang Keahlian

1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108

2. Ekonomi Bisnis 72

3. Administrasi Umum 72

4. IPA 72

C2. Dasar Program Keahlian

1. Teknologi Perkantoran 144

2. Korespondensi 180

3. Kearsipan 144

C3. Kompetensi Keahlian

1. Otomatisasi dan Tata Kelola Kepegawaian 454

2. Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan 420

3. Otomatisasi dan Tata Kelola Sarana dan Prasarana 420

4. Otomatisasi dan Tata Kelola Humas dan Keprotokolan 420

5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350

Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2.856 16


KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA Total 4.876


b. Susunan Struktur Kurikulum Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran

Pengaturan alokasi waktu permata pelajaran disesuaikan dengan Standar Isi,


Kebutuhan peserta didik dan sekolah , dengan total waktu sesuai ketentuan
yang berlaku dan menyesuaikan ketentuan pada dapodik dikmen dan
kejuruan.

STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA


SEKOLAH : SMK PAWIYATAN SURABAYA
BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN
PROGRAM KEAHLIAN : MANAJEMEN PERKANTORAN
PAKET KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA
PERKANTORAN
KELAS :X

KELAS
MATA PELAJARAN X

1 2

A. Umum

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 54(3) 54(3)

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 36(2) 36(2)

3 Bahasa Indonesia 72(4) 72(4)

4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


54(3) 54(3)

5 Sejarah 36(2) 36(2)

6 Seni 36(2) 36(2)

Jumlah A 288 288


(16) (16)

B. KEJURUAN

1 Matematika 72(4) 72(4)

2 Bahasa Inggris 36(2) 36(2)

3 Informatika 72(4) 72(4)


17
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


4 Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 108 108
(6) (6)

5 Kejuruan

a. Dasar-dasar MPLB 108 108


(6) (6)

6 Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - -

7 Praktik Kerja Lapangan - -

8 Mata Pelajaran Pilihan

Humas dan Keprotokolan - -

(Muatan Lokal) 36(2) 36(2)

Jumlah B 296 296


(22) (22)

Total 648 648


(38) (38)

C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja 144 144
(8) (8)

Jumlah A, B, C 864 864


(48) (48)

Total 864 864


(48) (48)

STRUKTUR KURIKULUM 2013 SPEKTRUM BARU


SMK PAWIYATAN SURABAYA
BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN
PROGRAM KEAHLIAN : MANAJEMEN PERKANTORAN
PAKET KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA
PERKANTORAN

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
18
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganeg
2 2 2 2 2 2
araan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
3 3 3 3 4 4
Lainnya
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 2 2 2 - -
3 Kesehatan
Muatan Lokal (Bahasa Jawa )
2 2 2 2 2 2
Jumlah A dan B 26 26 19 19 18 18
C. Muatan Peminatan Kejuruan

C1. Dasar Bidang Keahlian


1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3. Administrasi Umum 2 2 - - - -
4. IPA 2 2
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 4 4 - - - -
2. Korespondensi 5 5 - - - -
3. Kearsipan 4 4 - - - -

C3. Kompetensi Keahlian


1. Otomatisasi dan Tata Kelola Kepegawaian - - 6 6 7 7
2. Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan - - 6 6 6 6
3. Otomatisasi dan Tata Kelola Sarana - - 6 6 6 6
prasarana
4. Otomatisasi dan Tata Kelola Humas dan - - 6 6 6 6
Keprotokolan
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 31 31 33 33

Total 48 48 50 50 50 50

A. Muatan KTSP
a. Kompetensi Mata Pelajaran

Standar Isi berisikan Uraian tentang Muatan kurikulum 2013 diambil dari
Lampiran Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah

a. Deskripsi KIKD Muatan Nasional Kelompok A


a. Muatan Agama Islam
19
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat Elemen Capaian Pembelajaran
Kompetensi

Kelas X Al-Qur’an Peserta didik mampu menganalisis ayat AlQur’an dan


(Fase E) dan Hadis hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam
Agama Islam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan
bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an dengan
tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-
Qur’an serta Hadis tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta
bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat
menyajikan konten dan paparan tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini
bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja
serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan
zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta
menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina
dengan lebih berhatihati dan menjaga kehormatan diri.

Kelas X Al-Qur’an Peserta didik mampu menganalisis ayat AlQur’an dan


(Fase E) dan Hadis hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam
Agama Islam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan
bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an dengan
tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-
Qur’an serta Hadis tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta
bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat
menyajikan konten dan paparan tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini
bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja
serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan
zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta
menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina
dengan lebih berhatihati dan menjaga kehormatan diri.

Aqidah Peserta didik menganalisis makna syu‘ab alīmān

20
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


(cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan
manfaatnya; mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān
(cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan
manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman terdapat
banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan
beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang
iman dalam kehidupan.

Akhlak Peserta didik menganalisis manfaat menghindari


akhlak mażmūmah; membuat karya yang mengandung
konten manfaat menghindari sikap mażmūmah;
meyakini bahwa akhlak mażmūmah adalah larangan
dan akhlak maḥmūdah adalah perintah agama; serta
membiasakan diri untuk menghindari akhlak
mażmūmah dan menampilkan akhlak maḥmūdah
dalam kehidupan sehari-hari.

Fikih Peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih


mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima prinsip
dasar hukum Islam; menyajikan paparan tentang fikih
mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah meyakini
bahwa ketentuan fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt
alkhamsah adalah ajaran agama; serta menumbuhkan
jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial

Sejarah Peserta didik mampu menganalisis sejarah dan peran


Peradaban tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat
Islam membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama
penyebar ajaran Islam di Indonesia dan
memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan
peradaban di Indonesia adalah sunatullah dan metode
dakwah yang santun, moderat, bi al-ḥikmah wa al-
mau‘iẓat alḥasanah adalah perintah Allah Swt.;
membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan
mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat
menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan
orang lain.

21
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

Pendidikan - Menghayati nilai- nilai Alquran dan Hadis


Menengah rukun iman. - Ayat-ayat Alquran pilihan
Kelas XI - XII dan hadis terkait: Q.S. Al
- Meyakini kebenaran dan Anfal(8) : 72); Q.S. Al- Hujurat
berpegang teguh kepada (49) : 12; dan QS Al-
Alquran, Hadis, dan Ijtihad Hujurat(49) : 10; Q.S. Al-
sebagai pedoman hidup dan Isra(17) : 32, dan Q.S. An Nur
hukum Islam. (24) : 2, Q.S. Al- Maidah (5) :
48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan

- Berpakaian sesuai dengan Q.S. At-Taubah (9) : 105, Q.S.


ketentuan syariat Islam Yunus (10) : 40-41 dan Q.S.
dalam kehidupan sehari- hari. Al- Maidah (5) : 32.

- Memahami dan - Bacaan ayat-ayat Alquran


menerapkan ketentuan pilihan.
syariat Islam dalam
penyelenggaraan jenazah, - Hafalan ayat-ayat Alquran
khotbah, tabligh, dan dakwah pilihan.
di masyarakat.
- Kandungan ayat-ayat
- Memahami manfaat dan Alquran pilihan dan hadis
menunjukkan perilaku sesuai terkait.
dengan akhlakul karimah
yang mencerminkan - Perilaku yang
kesadaran beriman. mencerminkan pemahaman
terhadap ayat-ayat Alquran
- Menganalisis dan pilihan dan hadis terkait.
memahami makna Asmaul
Husna, rukun iman, surah
dan ayat pilihan serta hadis Aqidah
yang terkait. -Iman kepada malaikat-
malaikat Allah SWT.
- Memahami dan menelaah
substansi dan
strategi - Asmaul Husna: al- Kariim,
dakwah Rasulullah saw. di al- Mu’min, al-Wakiil, al-
Mekah dan di Madinah dan Matiin, al- Jaami’, al-‘Adl, dan
perkembangan Islam pada al-Akhiir.
masa kejayaan dan masa
- Iman kepada kitab- kitab
modern(1800-sekarang).
Allah SWT.
- Menelaah dan mempresen- 22
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA tasikan prinsip-prinsip, praktik


- Iman kepada rasul- rasul
ekonomi dalam Islam.
(Lampiran Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Kur_13,
hal. 26)

b. Muatan Agama Kristen

Tingkat Kompetensi Elemen Capaian Pembelajaran

Fase E (Kelas X) Allah Berkary - Menganalisis


Agama Kristen pertumbuhan diri sebagai
pribadi dewasa melalui
cara berpikir, berkata
dan bertindak
- Memahami bentuk-
bentuk pemeliharaan
Allah dalam kehidupan
- Memahami nilai-nilai
iman Kristen dalam
keluarga serta
menjabarkan peran
keluarga dan orang tua
sebagai pendidik utama
- Mengakui bahwa Allah
membarui hidup orang
beriman

Manusia dan Nilainilai - Menganalisis indikator


Kristiani manusia yang bertumbuh
menjadi dewasa
- Menerapkan prinsip
kesetiaan, kasih dan
keadilan dalam
kehidupan sosial yang
lebih luas

Gereja dan Masyaraka - Menganalisis issu-issu


t Majemuk ras, etnis dan gender
dalam rangka
mewujudkan keadilan
- Memahami sekolah
sebagai lembaga
23
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


pendidik

Alam dan Lingkungan - Memahami berbagai


Hidup bentuk tindakan
pencegahan kerusakan
alam
- Mengkritisi tindakan
manusia dalam
tanggungawabnya
memelihara alam ciptaan
Allah

24
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

Pendidikan - Menjelaskan Allah sebagai Allah Tritunggal dan


Menengah pembaharu melalui Roh karya-Nya
Kelas XI - XII Kudus. - Allah sebagai pembaharu
c. Muatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
kehidupan melalui Roh
- Menerapkan nilai- nilai Kudus.
kristiani dalam kehidupan
moderen. - Kebudayaan dan IPTEK
sebagai anugerah Tuhan.
- Menganalisis nilai
demokrasi, Nilai-nilai Kristiani
multikulturalisme dan HAM - Menjadi manusia dewasa
sebagai anugerah Allah. dalam iman.
- Makna kesetiaan.
- Mewujudkan demokrasi, - Keadilan dan kasih.
keadilan dan HAM serta - Pertemanan, persahabatan,
perdamaian. dan berpacaran.
- Nilai kristiani dalam
keluarga dan masyarakat.
- Keluarga dan modernisasi.
- Keluarga dan sekolah
sebagai lembaga pendidikan
utama.

Allah Tritunggal dan karya-


Nya
- Demokrasi sebagai
anugerah Allah.
- Hak asasi manusia (HAM)
dalam perspektif iman
Kristen.
- Multikulturalisme.

Nilai-nilai kristiani
- Keadilan gender.
- Proaktif dalam mewujudkan
demokrasi dan HAM.

- Turut Memperjuangkan
keadilan. 25
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA - Menjadi pembawa damai


c. Muatan Bahasa Indonesia

Tingkat Kompetensi Elemen Capaian Pembelajaran

Fase E (Kelas X) Menyimak Peserta didik mampu


Bahasa Indonesia mengevaluasi dan
mengkreasi informasi
berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan,
arahan atau pesan yang
akurat dari menyimak
berbagai jenis teks (nonfiksi
dan fiksi) dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar
wicara.

Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu


mengevaluasi informasi
berupa gagasan,pikiran,
pandangan, arahan atau
pesan dari berbagai jenis
teks, misalnya deskripsi,
laporan, narasi, rekon,
eksplanasi, eksposisi dan
diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat. Peserta
didik menginterpretasi
informasi untuk
mengungkapkan gagasan
dan perasaan simpati,
peduli, empati dan/atau
pendapat pro/kontra dari
teks visual dan audiovisual
secara kreatif. Peserta didik
menggunakan sumber lain
untuk menilai akurasi dan
kualitas data serta
membandingkan isi teks

26
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Berbicara dan Peserta didik mampu
Mempresentasikan mengolah dan menyajikan
gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau
pesan untuk tujuan
pengajuan usul, perumusan
masalah, dan solusi dalam
bentuk monolog, dialog, dan
gelar wicara secara logis,
runtut, kritis, dan kreatif.
Peserta didik mampu
mengkreasi ungkapan
sesuai dengan norma
kesopanan dalam
berkomunikasi. Peserta
didik berkontribusi lebih aktif
dalam diskusi dengan
mempersiapkan materi
diskusi, melaksanakan
tugas dan fungsi dalam
diskusi. Peserta didik
mampu mengungkapkan
simpati, empati, peduli,
perasaan, dan penghargaan
secara kreatif dalam bentuk
teks fiksi dan nonfiksi
multimodal.

Menulis Peserta didik mampu


menulis gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau
pesan tertulis untuk
berbagai tujuan secara
logis, kritis, dan kreatif
dalam bentuk teks
informasional dan/atau fiksi.
Peserta didik mampu
menulis teks eksposisi hasil
penelitian dan teks

27
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


fungsional dunia kerja.
Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu
teks ke teks lainnya untuk
tujuan ekonomi kreatif.
Peserta didik mampu
menerbitkan hasil tulisan di
media cetak maupun digital.

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

Pendidikan - Memiliki perilaku jujur, - Bentuk teks genre cerita


Menengah tanggung jawab, peduli, (teks anekdot, pantun, cerita
Kelas X - XII responsif dan santun dalam ulang), faktual (laporan hasil
menggunakan bahasa observasi, eksposisi,
Indonesia untuk menanggapi prosedur kompleks,
fenomena alam dan sosial. eksplanasi kompleks), dan
tanggapan (teks negosiasi
- Mengenal konteks budaya dan reviu film/drama).
dan konteks sosial, satuan
kebahasaan, serta unsur - Struktur teks bergenre cerita
paralinguistik dalam penyajian (teks anekdot, pantun, cerita
teks. ulang), faktual (laporan hasil
observasi, prosedur
- Memahami bentuk, struktur, kompleks, eksplanasi
dan kaidah teks dalam genre kompleks), dan tanggapan
cerita, faktual, dan (teks negosiasi dan reviu
tanggapan. film/drama).

- Membandingkan dan - Konteks budaya dan situasi


menga-nalisis teks dalam yang melatarbelakangi
genre cerita, faktual, dan lahirnya sebuah teks.
tanggapan. - Satuan bahasa pembentuk
- Mengklasifikasi teks dalam teks: bunyi bahasa, fonem,
genre cerita, faktual, dan suku kata, morf, kata, kelas
tanggapan. kata, diksi, frasa.

- Memilih teks sesuai dengan - Penanda kebahasaan


28
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
genre untuk mengungkapkan dalam teks.
gagasan.
- Paralinguistik (lafal, kelan-
- Menemukan makna teks tangan, intonasi, tempo,
dalam genre faktual, tangga- gesture , dan mimik).
pan, dan cerita.

- Menyajikan teks dalam


genre faktual, tanggapan, dan
cerita secara lisan dan tulis
dan menyuntingnya.

- Mengabstraksi teks dalam


genre faktual, tanggapan, dan
cerita secara lisan dan tulis.

- Mengalihkan teks dalam


genre faktual, tanggapan, dan
cerita secara lisan dan tulis ke
dalam bentuk lain.

- Memiliki sikap jujur, disiplin, - Bentuk teks genre cerita


dan peduli dalam menanggapi (teks cerita sejarah, novel),
fenomena alam dan sosial. faktual (berita), dan
tanggapan (teks iklan,
- Mengenal konteks budaya editorial/opini).
dan konteks sosial, satuan
kebahasaan, serta unsur - Struktur dan fitur bahasa
paralinguistik dalam penyajian teks genre cerita (teks
teks. anekdot, pantun, cerita
ulang ), faktual ( laporan hasil
- Memahami bentuk, struktur, observasi, prosedur
dan kaidah teks dalam genre kompleks, eksplanasi
cerita, faktual, dan kompleks), dan tanggapan
tanggapan. (teks negosiasi).

- Membandingkan dan - Konteks budaya dan situasi


29
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
menganalisis teks dalam yang melatarbelakangi
genre cerita, faktual, dan lahirnya sebuah teks.
tanggapan.
- Satuan bahasa pembentuk
- Menemukan makna teks teks: klausa, kalimat inti,
dalam genre faktual, kalimat tunggal, kalimat
tanggapan, dan cerita. majemuk.

- Mengklasifikasi teks dalam - Penanda kebahasaan


genre cerita, faktual, dan dalam teks.
tanggapan.
- Paralinguistik (lafal,
- Memilih teks dalam genre kelantangan, intonasi, tempo,
faktual, tanggapan, dan cerita gestur, dan mimik).
untuk mengungkapkan
gagasan.

- Menyajikan teks dalam


genre faktual, tanggapan, dan
cerita secara lisan dan tulis
dan menyuntingnya.

- Mengabstraksi teks dalam


genre faktual, tanggapan, dan
cerita secara lisan dan tulis.

- Mengalihkan teks dalam


genre faktual, tanggapan, dan
cerita secara lisan dan tulis ke
dalam bentuk lain.

d. Muatan Matematika

Tingkat Kompetensi Elemen Capaian Pembelajaran

Fase E (Kelas X) Bilangan Di akhir fase E, peserta didik


Matematika dapat menggeneralisasi
30
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


sifat-sifat bilangan
berpangkat (termasuk
bilangan pangkat pecahan).
Mereka dapat menerapkan
barisan dan deret aritmetika
dan geometri, termasuk
masalah yang terkait bunga
tunggal dan bunga
majemuk.

Aljabar and Fungsi Di akhir fase E, peserta didik


dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan
linear tiga variabel dan
sistem pertidaksamaan
linear dua variabel. Mereka
dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan persamaan dan
fungsi kuadrat (termasuk
akar imajiner), dan
persamaan eksponensial
(berbasis sama) dan fungsi
eksponensial.

Geometri Di akhir fase E, peserta didik


dapat menyelesaikan
permasalahan segitiga siku-
siku yang melibatkan
perbandingan trigonometri
dan aplikasinya

Analisis Data dan Di akhir fase E, peserta didik


Peluang dapat merepresentasikan
dan menginterpretasi data
dengan cara menentukan
jangkauan kuartil dan
interkuartil. Mereka dapat
membuat dan

31
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


menginterpretasi box plot
(box-andwhisker plot) dan
menggunakannya untuk
membandingkan himpunan
data. Mereka dapat
menggunakan dari box plot,
histogram dan dot plot
sesuai dengan natur data
dan kebutuhan. Mereka
dapat menggunakan
diagram pencar untuk
menyelidiki dan menjelaskan
hubungan antara dua
variabel numerik (termasuk
salah satunya variabel
bebas berupa waktu).
Mereka dapat mengevaluasi
laporan statistika di media
berdasarkan tampilan,
statistika dan representasi
data. Peserta didik dapat
menjelaskan peluang dan
menentukan frekuensi
harapan dari kejadian
majemuk. Mereka
menyelidiki konsep dari
kejadian saling bebas dan
saling lepas, dan
menentukan peluangnya.

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

Pendidikan - Menunjukkan sikap logis, - Bilangan Real.


Menengah kritis, analitis, kreatif, cermat
Kelas XI- XII dan teliti, bertanggung jawab, - Aljabar.
responsif, dan tidak mudah
menyerah dalam - Geometri dan Transformasi.
memecahkan masalah.
32
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

- Memiliki rasa ingin tahu, - Dasar-dasar Trigonometri.


percaya diri, semangat belajar
yang kontinu, pemikiran - Limit fungsi Aljabar.
reflektif, dan ketertarikan pada
matematika. - Matriks.

- Memiliki rasa percaya pada - Kombinatorika.


daya dan kegunaan
matematika, serta sikap kritis - Statistika dan Peluang.
yang terbentuk melalui
pengalaman belajar. - Turunan Fungsi Aljabar.

- Program Linear.
- Memiliki sikap terbuka,
objektif, dan menghargai
karya teman dalam interaksi
kelompok maupun aktivitas
sehari-hari.

- Memiliki kemampuan meng-


komunikasikan gagasan
matematika dengan jelas dan
efektif.

- Menjelaskan pola dan meng-


gunakannya untuk melakukan
prediksi dan kecenderungan
jangka panjang; mengguna-
kannya untuk memprediksi
kecenderungan (trend) atau
memeriksa kesahihan
argumen.

- Mengutarakan dan menggali


sifat-sifat fungsi pangkat dan
logaritma, dengan
33
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
memanfaatkan hubungan
saling inverse keduanya.

- Mengenal dan
menggunakan sifat-sifat
aljabar dalam menyelesaikan
masalah sistem persamaan
dan pertidaksamaan, dibantu
dengan teknik geometri, dan
memberikan tafsiran
geometrinya.

- Memahami dan menggu-


nakan konsep operasi aljabar
fungsi termasuk komposisi.

- Menggunakan sifat-sifat
trans-formasi untuk
menyelidiki kesebangunan
dan kekongruenan dan
menggunakannya untuk
memahami perbandingan
trigonometri.

- Memanfaatkan pendekatan
koordinat dalam
menyelesaikan masalah
geometri (dan juga aljabar
pada umumnya).

- Menggunakan konsep limit


untuk memahami
kecenderungan fungsi dan
menghampiri fungsi.

- Menggunakan konsep
34
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
turunan untuk memahami
kecenderungan dalam laju
perubahan serta mengguna-
kannya dalam pemodelan.

- Memberi estimasi dengan


menggunakan perhitungan
mental dan sifat-sifat aljabar
dan data statistik.

- Pemanfaatan rasio dan


proporsi dalam menyeder-
hanakan (scaling) masalah,
mengestimasi dan
menghitung perubahan rasio
(turunan).

- Membandingkan dan menilai


keefektifan berbagai metoda
penyajian data.
- Memahami dan menggu-
nakan berbagai teknik meng-
hitung, dengan prinsip
perkalian sebagai prinsip
perkalian sentral.

- Memahami konsep peluang


yang didasarkan frekuensi
relatif; memanfaatkan teknik
kombinatorika dalam
menentukan peluang.

- Menentukan strategi
penyelesaian masalah yang
efektif, mengevaluasi hasil,
dan melakukan perumuman.

35
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

- Menunjukkan sikap logis, - Bilangan Real.


kritis, analitis, kreatif, cermat
dan teliti, bertanggung jawab, - Aljabar.
responsif, dan tidak mudah
menyerah dalam - Geometri Ruang.
memecahkan masalah.
- Bunga majemuk, Angsuran,
- Memiliki rasa ingin tahu, Anuitas.
percaya diri, semangat belajar
yang kontinu, pemikiran - Pertumbuhan, dan Peluru-
reflektif dan ketertarikan pada han.
matematika.
- Matriks dan Vektor.
- Memiliki rasa percaya pada
daya dan kegunaan - Induksi matematika
matematika, serta sikap kritis
yang terbentuk melalui - Integral.
pengalaman belajar.
- Logika.
- Memiliki sikap terbuka,
objektif, dan menghargai
karya teman dalam interaksi
kelompok maupun aktivitas
sehari-hari.

- Memiliki kemampuan meng-


komunikasikan gagasan
mate-matika dengan jelas dan
efektif.

- Menggunakan pola untuk


menjelaskan kecenderungan
jangka panjang dan
menggunakannya dalam
konteks dunia nyata, dan
memanfaatkannya dalam
36
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
pemecahan masalah atau
berargumentasi.

- Memahami konsep matriks


dan operasinya dan meng-
gunakannya dalam
pemecahan masalah.

- Menganalisis sifat-sifat
sederhana dari bangun ruang
seperti diagonal ruang,
diagonal bidang, dan bidang
diagonal.

- Menggunakan konsep
integral untuk memahami
masalah akumulasi dan
mengham-pirinya, dengan
penerapan misalnya pada
masalah luas dan volume.

- Menggunakan hubungan
turunan dan integral.

- Memberi estimasi dengan


menggunakan perhitungan
mental dan sifat-sifat aljabar,
visualisasi geometris dan data
statistik.

- Pemanfaatan rasio dan


proporsi untuk menyeder-
hanakan kompleksitas
perhitu-ngan, dan
mengestimasi.

- Mengevaluasi penyajian
37
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
data dengan cara
membandingkan penyajian
data, statistik, dan data
aktual.

- Menentukan strategi penye-


lesaian masalah yang efektif,
mengevaluasi hasil, dan
melakukan perumuman

e. Muatan Sejarah Indonesia

Tingkat Elemen Capaian Pembelajaran


Kompetensi

Fase E (Kelas Keterampilan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami
X) Sejarah Konsep Kelas konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan
Indonesia X untuk menjelaskan peristiwa sejarah; memahami
konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan analisis
untuk mengkaji peristiwa sejarah; memahami konsep
dasar ilmu sejarah sebagai bahan evaluasi untuk
mengkaji peristiwa sejarah; menganalisis serta
mengevaluasi manusia sebagai subjek dan objek
sejarah; menganalisis serta mengevaluasi peristiwa
sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global; menganalisis serta mengevaluasi sejarah
dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa
depan; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dari
aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; memahami peristiwa sejarah secara
diakronis (kronologi) maupun sinkronis. Peserta didik
juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek
moyang dan jalur rempah; menganalisis serta
mengevaluasi manusia dalam asal usul nenek
moyang dan jalur rempah; menganalisis serta

38
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur
rempah dalam ruang lingkup lokal, nasional, serta
global; menganalisis serta mengevaluasi asal usul
nenek moyang dan jalur rempah dalam dimensi masa
lalu, masa kini, serta masa depan; menganalisis serta
mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur
rempah dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta
mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur
rempah secara diakronis (kronologi) dan/atau
sinkronis. Peserta didik memahami konsep dasar
kerajaan Hindu-Buddha; menganalisis serta
mengevaluasi manusia dalam kerajaan Hindu-
Buddha

menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-


Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan
Hindu-Buddha dalam dimensi masa lalu, masa kini,
dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi
kerajaan Hindu-Buddha dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-
Buddha secara diakronis (kronologi) dan/atau
sinkronis
Peserta didik mampu memahami konsep dasar
kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi
manusia dalam kerajaan Islam; menganalisis serta
mengevaluasi kerajaan Islam dalam ruang lingkup
lokal, nasional, dan global; menganalisis serta
mengevaluasi kerajaan Islam dalam dimensi masa
lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta
mengevaluasi kerajaan Islam dari pola
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi
kerajaan Islam secara diakronis (kronologi) dan/atau
sinkronis

Keterampilan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati,


Proses menanya, mengumpulkan informasi,

39
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Sejarah mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan,
mengomunikasikan, merefleksikan dan
merencanakan proyek lanjutan secara kolaboratif
tentang pengantar dasar ilmu sejarah, jalur rempah
dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia,
kerajaan HinduBuddha, dan kerajaan Islam meliputi:
1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan
terdekat (sejarah keluarga, sejarah sekolah, sejarah
jalur rempah di daerah, sejarah kerajaan di daerah,
dan lain-lain); mengumpulkan sumber-sumber primer
maupun sekunder melalui sarana lingkungan sekitar,
perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan
kritik terhadap sumber-sumber primer maupun
sekunder; melakukan penafsiran untuk
mendeskripsikan makna di balik sumber-sumber
primer dan/atau sekunder; dan menuliskan hasil
penelitian dalam bentuk historiografi. 2. Penjelasan
peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang
menitikberatkan pada proses dan/atau sinkronis yang
menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa
sejarah berdasarkan hubungan kausalitas;
Mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan
sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah
pada konteks zamannya. 3. Penjelasan peristiwa
sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan
masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan. 4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam
ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Mengaitkan
hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional,
dan global.

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

Pendidikan - Memahami nilai-nilai yang - Prinsip dasar ilmu sejarah.


Menengah terkandung dalam suatu
40
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

Kelas XI - XII peristiwa sejarah.


- Zaman Kuno.
- Meneladani kepemimpinan
tokoh sejarah dalam - Zaman Pertengahan.
kehidupan masa kini.
- Zaman Pergerakan Daerah.

- Membangun semangat - Zaman Modern.


kebangsaan, persatuan, dan
kesatuan. - Tokoh sejarah.

- Menganalisis peristiwa
sejarah berdasarkan
hubungan sebab- akibat.

- Menulis cerita sejarah.

- Mengamalkan keteladanan - Demokrasi Liberal.


dari tokoh sejarah dalam
kehidupan masa kini. - Demokrasi Terpimpin.

- Menunjukkan sikap peduli - Orde Baru.


terhadap benda-benda
peninggalan sejarah. - Reformasi.

- Mengevaluasi suatu - Indonesia dalam Konteks


peristiwa sejarah berdasarkan pergaulan dunia.
kesahihan sumber dan
penafsiran penulisnya.

- Melakukan penelitian
sederhana tentang suatu
peristiwa sejarah.

- Menulis cerita sejarah.

41
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


f. Muatan Bahasa Inggris

Tingkat Elemen Capaian Pembelajaran


Kompetensi

Fase E Menyimak Pada akhir Fase E, peserta didik menggunakan bahasa


(Kelas X) – Berbicara Inggris untuk berkomunikasi dengan guru, teman sebaya
dan orang lain dalam berbagai macam situasi dan tujuan.
Mereka menggunakan dan merespon pertanyaan dan
menggunakan strategi untuk memulai dan
mempertahankan percakapan dan diskusi. Mereka
memahami dan mengidentifikasi ide utama dan detail
relevan dari diskusi atau presentasi mengenai topik yang
dekat dengan kehidupan pemuda. Mereka menggunakan
bahasa Inggris untuk menyampaikan opini terhadap isu
yang dekat dengan kehidupan pemuda dan untuk
membahas minat. Mereka memberikan pendapat dan
membuat perbandingan. Mereka menggunakan elemen
non-verbal seperti bahasa tubuh, kecepatan bicara, dan
nada suara untuk dapat dipahami dalam sebagian
konteks.

Membaca – Pada akhir Fase E, peserta didik membaca dan merespon


Memirsa berbagai macam teks seperti narasi, deskripsi, prosedur,
eksposisi, recount, dan report. Mereka membaca untuk
mempelajari sesuatu atau untuk mendapatkan informasi.
Mereka mencari dan mengevaluasi detil spesifik dan inti
dari berbagai macam jenis teks. Teks ini dapat berbentuk
cetak atau digital, termasuk di antaranya teks visual,
multimodal atau interaktif. Pemahaman mereka terhadap
ide pokok, isu-isu atau pengembangan plot dalam
berbagai macam teks mulai berkembang. Mereka
mengidentifikasi tujuan penulis dan mengembangkan
keterampilannya untuk melakukan inferensi sederhana
dalam memahami informasi tersirat dalam teks

42
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

Pendidikan - Mengidentifikasi fungsi - Teks-teks: iklan, recount,


Menengah sosial, struktur teks dan unsur naratif, eksplanasi, report,
Kelas XI - XII kebahasaan dari teks agak deskriptif, proverb, riddle,
panjang dalam kehidupan dan lagu, brosur, leaflet, banner,
kegiatan siswa sehari-hari. pamphlet, factual report,
biografi, eksposisi hortatory,
- Komunikasi interpersonal, puisi, dalam wacana
transaksional, dan fungsional interpersonal, transaksional,
tentang diri sendiri, keluarga, dan fungsional pada tataran
orang lain, dan objek kongkrit literasi informasional.
dan imajinatif, yang terdekat
dengan kehidupan dan - Struktur teks interpersonal,
kegiatan siswa sehari-hari di transaksional, dan fungsional.
rumah, sekolah, dan
masyarakat, serta terkait - Keterampilan
dengan mata pelajaran lain. mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis teks
- Menyusun teks lisan dan interpersonal, transaksional,
tulis, agak panjang dengan dan fungsional yang
menggunakan struktur teks tercakup.
dan unsur kebahasaan
secara akurat dan berterima. - Unsur-unsur kebahasaan.

- Menyunting teks tulis, agak - Frasa kompleks.


panjang dengan
menggunakan struktur teks - Modalitas: alternatif
dan unsur kebahasaan. pembeda lebih samar satu
dengan yang lainnya.
- Menggunakan unsur
kebahasaan secara akurat,
berterima, dan lancar secara
spontan.

- Mengidentifikasi fungsi
sosial, struktur teks dan unsur
kebahasaan dari teks, agak
panjang dalam kehidupan dan
43
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
kegiatan siswa sehari-hari.

- Komunikasi interpersonal,
transaksional, dan fungsional
tentang diri sendiri, keluarga,
orang lain, dan objek kongkrit
dan imajinatif, yang terdekat
dengan kehidupan dan
kegiatan siswa sehari-hari di
rumah, sekolah, dan
masyarakat, serta terkait
dengan mata pelajaran lain
dan dunia kerja.

- Menyusun teks lisan dan


tulis, agak panjang dengan
menggunakan struktur teks
dan unsur kebahasaan
secara akurat dan berterima.

- Menyunting teks tulis, agak


panjang dengan
menggunakan struktur teks
dan unsur kebahasaan.

- Menggunakan unsur
kebahasaan secara akurat,
berterima, dan lancar secara
spontan.

b. Deskripsi KIKD Muatan Kewilayahan(B)

1. Muatan Seni Budaya

Tingkat Elemen Capaian Pembelajaran


Kompetensi
Fase E Mengalami Peserta didik mampu mengamati, mengenal,

44
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


(Kelas X) merekam, dan menuangkan pengalaman dan
pengamatannya terhadap lingkungan, perasaan, atau
topik tertentu secara visual sesuai tahap
perkembangan seni rupa Masa Penentuan dimana
peserta didik mampu berpikir serta memiliki kesadaran
sosial yang makin berkembang. Karya peserta didik
mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat,
teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai
minat dan kemampuannya).
Menciptakan Peserta didik mampu menciptakan karya dengan
bimbingan guru atau bisa mengeksplorasi secara
mandiri dengan menggunakan elemen seni rupa
berupa garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna secara
visual sesuai tahap perkembangan seni rupa anak
masa naturalisme semu dan masa penentuan. Dimana
kesadaran perspektif mulai muncul, dan penguasaan
objek dan proporsi mulai berkembang
Merefleksikan Peserta didik mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan serta pengalaman
dan perasaannya mengenai karya tersebut, serta
menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan
langkah pembelajaran selanjutnya
Berpikir dan Peserta didik mulai terbiasa secara mandiri
Bekerja Artistik menggunakan berbagai prosedur dasar sederhana
untuk berkarya dengan aneka pilihan media yang
tersedia di sekitar. Peserta didik mengetahui dan mulai
mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Peserta didik mampu menciptakan karya sesuai
dengan bimbingan guru atau karya sendiri yang sesuai
dengan perasaan, minat, atau konteks lingkungannya.

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

Pendidikan - Menunjukkan perilaku rasa - Apresiasi dan kreasi karya


Menengah ingin tahu, peduli lingkungan, seni rupa (seni rupa dua dan
Kelas XI - XII kerjasama, jujur, percaya diri, tiga dimensi, kritik seni rupa,
dan mandiri dalam berkarya dan pameran seni rupa).
seni budaya.
- Apresiasi dan kreasi karya
45
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
seni musik (gubahan lagu
- Memahami keberagaman dan musik, kritik musik, dan
dan nilai estetis karya seni pertunjukan musik).
budaya.
- Apresiasi dan kreasi karya
- Membandingkan masing- seni tari (penciptaan tari,
masing karya seni dan nilai kritik tari, dan pertunjukan
seni budaya untuk tari).
menemukenali/merasakan
keunikan/keindahan serta nilai - Apresiasi dan kreasi seni
estetis. teater (rancangan karya
teater, kritik teater, dan
- Menerapkan dan pertunjukan teater).
memodifikasi konsep, teknik,
prosedur, bahan, media dalam
proses berkarya seni budaya.

- Menganalisis konsep, teknik,


prosedur, bahan, media dalam
proses berkarya seni budaya.

- Menganalisis keberagaman
dan keunikan karya seni
budaya.

- Menyajikan hasil analisis


dalam bentuk karya dan telaah
seni budaya yang bernilai
estetis.

- Menunjukkan perilaku rasa - Apresiasi dan kreasi karya


ingin tahu, peduli lingkungan, seni rupa dua dan tiga
kerjasama, jujur, percaya diri, dimensi, kritik seni rupa dan
dan mandiri dalam berkarya pameran seni rupa.
seni budaya.
- Apresiasi dan kreasi karya
- Menunjukkan keberagaman seni musik (musik kreasi,
46
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
dan nilai estetis karya seni kritik musik, dan pertunjukan
budaya. musik).

- Membandingkan masing- - Apresiasi dan kreasi karya


masing karya dan nilai seni seni tari (Kreasi tari sesuai
budaya untuk iringan, kritik tari dan
menemukenali/merasakan pertunjukan tari).
keunikan/nilai estetis.
- Apresiasi dan kreasi karya
- Mencipta karya seni budaya seni teater (naskah teater,
yang orisinal. kritik seni teater, dan
pertunjukan seni teater).
- Mengevaluasi keberagaman
dan keunikan kreasi karya
seni.

- Menyajikan hasil evaluasi


dalam bentuk karya dan telaah
seni budaya original yang
bernilai estetis.

b. Muatan Pendidikan Jasmani , Keseharan dan Olahraga


Tingkat Kompetensi Elemen Capaian Pembelajaran
Fase E (Kelas X) Elemen Keterampilan Pada akhir fase E peserta
Gerak didik dapat menunjukkan
kemampuan dalam
mempraktikkan hasil
evaluasi penerapan
keterampilan gerak
berupa permainan dan
olahraga, aktivitas senam,
aktivitas gerak berirama,
dan aktivitas permainan
dan olahraga air
(kondisional) secara
matang pada permainan,
aktivitas jasmani lainnya,
47
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


dan kehidupan nyata
sehari-hari.
Elemen Pengetahuan Pada akhir fase E peserta
Gerak didik dapat mengevaluasi
fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur dalam
melakukan evaluasi
penerapan keterampilan
gerak berupa permainan
dan olahraga, aktivitas
senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga
air (kondisional) pada
permainan, aktivitas
jasmani lainnya, dan
kehidupan nyata
seharihari.
Elemen Pemanfaatan Pada akhir fase E peserta
Gerak didik dapat mengevaluasi
fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur dan
mempraktikkan latihan
pengembangan
kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physicsl
fittness related health) dan
kebugaran jasmani terkait
keterampilan (physical
fittness related skills),
berdasarkan prinsip
latihan (Frequency,
Intensity, Time,
Type/FITT) untuk
mendapatkan kebugaran
dengan status baik.
Peserta didik juga dapat
menunjukkan kemampuan
dalam mengembangkan
48
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


pola perilaku hidup sehat
berupa penerapan konsep
dan prinsip pergaulan
sehat antar remaja dan
orang lain di sekitarnya.
Pengembangan Pada akhir fase E peserta
Karakter dan didik mengembangkan
Internalisasi Nilai-nilai tanggung jawab sosialnya
Gerak dalam kelompok kecil
untuk melakukan
perubahan positif,
menunjukkan etika yang
baik, saling menghormati,
dan mengambil bagian
dalam kerja kelompok
pada aktivitas jasmani
atau kegiatan sosial
lainnya. Peserta didik juga
dapat
menumbuhkembangkan
cara menghadapi
tantangan dalam aktivitas
jasmani.

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi

Pendidikan - Menganalisis dan Aktivitas fisik olahraga


Menengah memperbaiki kesalahan permainan dan atletik
Kelas XI - XII variasi dan kombinasi - Pemainan bola besar, sepak
keterampilan gerak salah bola, bola voli, bola basket.
satu permainan dan olahraga.
- Permainan bola kecil, dan
- Menganalisis variasi, atletik: softball, bulutangkis,
kombinasi dan memperbaiki tenis meja.
kesalahan keterampilan
olahraga beladiri. - Aktivitas fisik gerakan jalan
cepat, lari, lompat, dan
- Menganalisis konsep dan lempar atau permainan
49
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
mempraktikkan latihan, tradisional sejenis.
pengukuran komponen
kebugaran jasmani. - Menguasai aktivitas fisik
- Menganalisis dan beladiri: pencak silat, karate,
mempraktikkan rangkaian taekwondo atau beladiri
keterampilan senam lantai. tradisional sejenis.

- Menganalisis dan - Menguasai rangkaian


mempraktikkan variasi dan Aktivitas fisik melalui: latihan
kombinasi keterampilan pengembangan kekuatan,
rangkaian gerak ritmik. daya tahan, kelentukan,
kecepatan, dan koordinasi.
- Menganalisis dan
memperbaiki kesalahan - Menguasai aktivitas fisik
keterampilan tiga gaya rangkaian : senam lantai dan
renang yang berbeda dan senam alat.
penyelamatan aktivitas di air.
- Menguasai rangkaian
- Memiliki perilaku hidup gerakan aktivitas fisik ritmik:
sehat dalam memilih senam aerobik dan SKJ
makanan dan minuman dan secara harmonis.
menghindari diri dari tindakan
merugikan diri sendiri. - Menguasai gerakan aktivitas
fisik di air: renang gaya
- Mengamalkan perilaku bebas, gaya punggung, gaya
sportif, bertanggung jawab, dada dan penyelamatan
menghargai perbedaan, dalam aktivitas air.
toleransi, bekerja sama,
disiplin, dan menerima Kesehatan
kekalahan dengan sikap - Makanan dan minuman
positif dan mengekspresikan sehat, pencegahan dan
kemenangan dengan wajar. penanggulangan penyakit,
bahaya penggunaa
NARKOBA dan psikotropika
serta upaya pencegahan dan
penanggulangannya, dampak
seks bebas, cara mencegah
50
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
HIV dan AIDS serta cara
penanggulangannya.
- Menganalisis dan Menguasai gerakan aktivitas
memperbaiki kesalahan fisik melalui permainan, atletik
variasi dan kombinasi dan olahraga
keterampilan gerak salah - Pemainan bola besar, sepak
permainan dan olahraga bola, bola voli, bola basket.
dengan koordinasi yang lebih
baik. - Permainan bola kecil,
softball, bulutangkis, tenis
- Menganalisis variasi, meja.
kombinasi dan memperbaiki
kesalahan keterampilan - Aktivitas fisik gerakan jalan
olahraga beladiri dengan cepat, lari, lompat, dan
koordinasi yang lebih baik. lempar atau permainan
tradisional sejenis dengan
- Menganalisis konsep dan baik dan benar.
mempraktikkan latihan,
pengukuran komponen - Menguasai gerakan aktivitas
kebugaran jasmani. fisik beladiri: pencak silat,
karate, taekwondo atau
- Menganalisis dan permainan tradisional sejenis.
mempraktikkan rangkaian
keterampilan senam lantai - Menguasai rangkaian
untuk menghasilkan gerakan aktivitas fisik: latihan
koordinasi gerak yang baik. pengembangan kekuatan,
daya tahan, kelentukan,
- Menganalisis variasi, kecepatan, dan koordinasi.
kombinasi dan
mempraktikkan keterampilan - Menguasai rangkaian
rangkaian aktivitas gerak gerakan aktivitas fisik : senam
ritmik untuk menghasilkan lantai dan senam alat dengan
koordinasi gerak yang baik. baik dan benar.
- Menganalisis dan
memperbaiki kesalahan - Menguasai rangkaian
keterampilan tiga gaya gerakan aktivitas fisik ritmik:
renang yang berbeda dan senam aerobik dan SKJ baik
51
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
penyelamatan dalam aktivitas dan benar.
air dengan koordinasi yang
lebih baik. - Menguasai gerakan aktivitas
fisik di air: renang gaya
- Membiasakan pola hidup bebas, gaya punggung, gaya
sehat secara konsisten dada dan penyelamatan
dalam aktivitas air.
- Menghayati dan
mengamalkan perilaku Kesehatan
sportif, bertanggung jawab, - STDS (Sexually Transmitted
menghargai perbedaan, Disease), AIDS, Penyakit
toleransi, bekerja sama, Menular Seksual (PMS).
disiplin, dan menerima
kekalahan dengan sikap - Peraturan perundangan
positif dan mengekspresikan berkaitan NARKOBA dan
kemenanga dengan wajar. psikotropika.

c. Deskripsi KIKD Peminatan Kejuruan (C1)

1. Capaian Pembelajaran Informatika

Tingkat Kompetensi Elemen Capaian Pembelajaran


BK Pada akhir fase E, peserta
didik mampu menerapkan
strategi algoritmik standar
untuk menghasilkan
beberapa solusi persoalan
dengan data diskrit
bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari
maupun implementasinya
dalam program komputer
TIK Pada akhir fase E, peserta
didik mampu
memanfaatkan berbagai
aplikasi secara bersamaan
dan optimal untuk
berkomunikasi, mencari
sumber data yang akan
diolah menjadi informasi,
baik di dunia nyata maupun
di internet, serta mahir
menggunakan fitur lanjut
52
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


aplikasi perkantoran
(pengolah kata, angka, dan
presentasi) beserta
otomasinya untuk
mengintegrasikan dan
menyajikan konten aplikasi
dalam berbagai
representasi yang
memudahkan analisis dan
interpretasi konten tersebut.
SK Pada akhir fase E, peserta
didik mampu memahami
peran sistem operasi dan
mekanisme internal yang
terjadi pada interaksi antara
perangkat keras, perangkat
lunak, dan pengguna
JKI Pada akhir fase E, peserta
didik mampu menerapkan
konektivitas jaringan lokal,
komunikasi data via ponsel,
konektivitas internet melalui
jaringan kabel dan nirkabel
(bluetooth, wifi, internet),
enkripsi untuk memproteksi
data pada saat melakukan
penyambungan perangkat
ke jaringan lokal maupun
internet yang tersedia.
AD Pada akhir fase E, peserta
didik mampu memahami
aspek privasi dan
keamanan data,
mengumpulkan data secara
otomatis dari berbagai
sumber data, memodelkan
data berbagai bidang,
menerapkan siklus
pengolahan data
(pengumpulan,
pengolahan, visualisasi,
analisis, interpretasi, dan
publikasi) dengan
menggunakan perkakas
TIK yang sesuai, serta
menerapkan strategi
pengelolaan data yang
tepat guna dengan
mempertimbangkan volume
dan kompleksitasnya.
AP Pada akhir fase E, peserta
didik mampu menerapkan
praktik baik konsep
pemrograman prosedural
dalam salah satu bahasa
pemrograman prosedural
dan mampu
mengembangkan program
53
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


yang terstruktur dalam
notasi algoritma atau notasi
lain, berdasarkan strategi
algoritmik yang tepat
DSI Pada akhir fase E, peserta
didik mampu memahami
sejarah perkembangan
komputer dan tokoh-
tokohnya, memahami hak
kekayaan intelektual,
lisensi, aspek teknis,
hukum, ekonomi,
lingkungan, dan sosial dari
produk TIK, memahami
berbagai bidang studi dan
profesi bidang Informatika
serta peran Informatika
pada bidang lain.
PLB Pada akhir fase E, peserta
didik mampu bergotong
royong dalam tim inklusif
untuk mengerjakan projek
bertema Informatika
dengan mengidentifikasi
persoalan, merancang,
mengimplementasi,
menguji, dan
menyempurnakan program
komputer didasari strategi
algoritma yang sesuai
sebagai solusi persoalan
masyarakat serta
mengomunikasikan produk,
proses pengembangan dan
manfaatnya bagi
masyarakat secara lisan
maupun tertulis.

2. Muatan Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran Layanan Bisnis


Tingkat Kompetensi Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis manajemen Pada akhir fase E peserta
perkantoran dan layanan didik mampu menjelaskan
bisnis di dunia kerja proses bisnis di bidang
manajemen perkantoran
dan layanan bisnis,
tahapan fungsi
manajemen
(perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan, dan
pengendalian) dalam
lingkup pekerjaan kantor,
serta pengenalan rantai
pasok (supply chain)
dalam layanan
pengelolaan barang
berbasis K3 industri dan
5R.
54
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Perkembangan teknologi Pada akhir fase E peserta
dan isuisu terkini terkait didik mampu menjelaskan
manajemen perkantoran perkembangan
dan layanan bisnis manajemen perkantoran
modern, otomatisasi
perkantoran,
perkembangan revolusi
industri 4.0 di bidang
perkantoran dan layanan
bisnis, budaya kerja, dan
eco-green (ramah
lingkungan).
Profil pekerjaan/profesi Pada akhir fase E peserta
(job profile) dan peluang didik mampu menjelaskan
usaha di bidang profil pekerjaan/profesi
manajemen perkantoran (job profile) di masa
dan layanan bisnis sekarang dan di masa
mendatang, serta peluang
usaha di bidang
manajemen perkantoran
dan layanan bisnis
Teknik dasar aktivitas Pada akhir fase E peserta
perkantoran di bidang didik mampu menjelaskan
manajemen perkantoran teknik pelayanan prima
dan layanan bisnis (excellent service),
layanan pelanggan
(customer service), serta
prosedur dan instruksi
kerja
Dokumen berbasis digital Pada akhir fase E peserta
didik mampu menjelaskan
dasar-dasar prosedur
penanganan dokumen,
jenis peralatan
pengelolaan dokumen,
dan prosedur
penyimpanan dokumen
berbasis digital sesuai
sistem yang digunakan di
dunia kerja.
Peralatan dan aplikasi Meliputi pemahaman
teknologi perkantoran tentang jenis peralatan
kantor,
prosedur penggunaan
peralatan kantor,
pemeliharaan
peralatan kantor, aplikasi
perangkat lunak, prosedur
penggunaan aplikasi
perangkat lunak dan keras
untuk perkantoran, dan
prosedur mencetak
dokumen
Sistem informasi Meliputi pemahaman
dan komunikasi tentang jenis data dan
organisasi informasi, prosedur
penggunaan menu home

55
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


page,
dasar-dasar komunikasi
lisan dan tulisan, serta
prosedur komunikasi
melalui media elektronik
Layanan bisnis dan Meliputi pemahaman
logistik sesuai tentang konsep layanan
standar yang bisnis
ditentukan perkantoran, konsep
logistik, jenis dokumen
logistik,
layanan administrasi
dokumen pergudangan,
transportasi, distribusi dan
pengiriman (delivery).

3. Muatan IPA Aplikasi pada SMK/MAK

Tingkat Ruang Lingkup


Kompetensi
Kompetensi Materi
Tingkat - Memahami gejala-gejala Fisika
Pendidikan alam dan masalah yang - Besaran pokok dan
Menengah terjadi terkait dengan turunannya.
(Kelas X) alam melalui - Usaha, energi, dan
identifikasi secara daya.
seksama pada saat - Sifat mekanik bahan.
melakukan kegiatan. - Fluida (Fluida statik
- Menganalisis faktor- dan fluida dinamis).
faktor penyebab - Suhu dan kalor.
terjadinya gejala alam - Optik.
dan masalah saat - Kelistrikan.
melakukan pekerjaan - Kimia.
ditinjau dari konsep, - Materi dan
teknik, bahan, media perubahannya.
prosesnya. - Wujud zat.
- Menerapkan dan - Atom dan konfigurasi
memodifikasi konsep, elektron.
teknik, prosedur, - Unsur, senyawa dan
bahan, media dalam campuran.
melakukan pekerjaan - Reaksi kimia.
guna mencegah - Ikatan kimia.
terjadinya kesalahan. - Larutan, kelarutan
dan konsentrasi.

56
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


2. Dasar Program Keahlian (C2)
1) Teknologi Perkantoran

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


KI 3) Memahami dan menerapkan 3.1 Menjelaskan cara mengetik
pengetahuan factual, konseptual, (keyboarding) dengan tepat dan tepat
dan procedural dalam 3.2 Mengidentifikasi cara mengoperasikan
pengetahuan, teknologi, seni, Microsoft Word
budaya, dan humaniora dengan 3.3 Menguraikan cara mengoperasikan
wawasan kemanusiaan, Microsoft Excel
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.4 Menguraikan cara mengoperasikan
peradaban terkait penyebab Microsoft Power Point
phenomena dan kejadian dalam 3.5 Menguraikan cara mengoperasikan
bidang kerja yang spesifik untuk Microsoft Publisher
memecahkan masalah 3.6 Menguraikan cara mengoperasikan
webside
3.7 Menjelaskan tata cara memproduksi
dokumen/lembar kerja sederhana
KI 4) Mengolah, menalar, dan 4.1 Mengoperasikan cara mengetik
menyaji dalam ranah konkret dan (keyboarding) dengan tepat dan tepat
ranah abstrak terkait dengan 4.2 Mengoperasikan cara kerja dengan
pengembangan dari yang Microsoft Word
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Mempraktikkan cara mengoperasikan
mandiri, dan mampu Microsoft Excel
melaksanakan tugas spesifik di 4.4 Mengoperasikan Microsoft Power Point
bawah pengawasan langsung 4.5 Mempraktikkan cara mengoperasikan
Microsoft Publisher
4.6 Mempraktikkan cara mengoperasikan
webside
4.7 Mengoperasikan cara memproduksi
dokumen/lembar kerja sederhana

57
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


2) Korespondensi

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


KI 3) Memahami dan menerapkan 3.1 Menjelaskan tentang komunikasi Lisan
pengetahuan factual, konseptual, 3.2 Mengidentifikasi cara membuat
dan procedural dalam komunikasi tulis
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Menguraikan cara membuat surat dinas
budaya, dan humaniora dengan 3.4 Menjelaskan cara membuat surat niaga
wawasan kemanusiaan,
3.5 Menguraikan cara membuat Surat
kebangsaan, kenegaraan, dan
Bahasa Inggris (English Correspodence)
peradaban terkait penyebab
phenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah

KI 4) Mengolah, menalar,
dan 4.1 Menerapkan keterampilan komunikasi
menyaji dalam ranah konkret dan Lisan
4.2 Mempraktikkan cara membuat
ranah abstrak terkait dengan
komunikasi tulis
pengembangan dari yang
4.3 Mempraktikkan cara membuat surat
dipelajarinya di sekolah secara
dinas
mandiri, dan mampu
4.4 Melakukan cara membuat surat niaga
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung 4.5 Mempraktikkan cara membuat Surat
Bahasa Inggris (English Correspodence)

3) Kearsipan

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

58
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


KI 3) Memahami dan menerapkan 3.1. Menjelaskan pengertian dokumen dan
dokumentasi
pengetahuan factual, konseptual,
3.2. Mengidentifikasi perbedaan dokumen
dan procedural dalam dan dokumentasi serta jenis-jenis
dokumen
pengetahuan, teknologi, seni,
3.3. Menguraikan peran, ruang lingkup, dan
budaya, dan humaniora dengan tugas dokumentasi
3.4. Mengidentifikasi Bahan dokumentasi
wawasan kemanusiaan,
dan peraturan kliping
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.5. Menjelaskan Cara Pengkodean
Dokumen
peradaban terkait penyebab
3.6. Menjelaskan Pengertian Arsip dan
phenomena dan kejadian dalam Kearsipan
3.7. Mengidentifikasi Pengertian, syarat-
bidang kerja yang spesifik untuk
syarat, jenis dan fungsi Arsip
memecahkan masalah 3.8. Mengidentifikasi Pengertian, Ruang
lingkup, dan tujuan pengelolaan
kearsipan
3.9. Mengidentifikasi peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia
3.10. Mengidentifikasikan Organisasi dan
Masalah Pokok Kearsipan serta
Kedudukan Kearsipan dalam
Organisasi
3.11. Mengidentifikasi Tugas dan Azas-azas
Kearsipan
3.12. Mengidentifikasi Syarat-syarat pegawai
arsip
3.13. Mengidentifikasi Cara pemecahan
masalah kearsipan
3.14. Menjelaskan Sistem Kearsipan
3.15. Mengidentifikasi alat dan bahan
kearsipan
3.16. Menjelaskan Pengurusan Surat Masuk
dan Keluaran (system Agenda, dan
Surat Sistem Kartu Kendali)
3.17. Menjelaskan Pengurusan surat biasa,
rahasia dan sangat rahasia
3.18. Menjelaskan Penyimpanan dan
penemuan kembali surat/dokumen
3.19. Menjelaskan Penyelamatan arsip dan
Penyusutan arsip

3.20. Menjelaskan komputerisasi kearsipan


KI 4) Mengolah, menalar,
dan 4.1 Mempresentasikan pengertian dokumen
dan dokumentasi
menyaji dalam ranah konkret dan
4.2 Menguraikan kembali perbedaan
ranah abstrak terkait dengan dokumen dan dokumentasi serta jenis-
jenis dokumen
pengembangan dari yang
4.3 Mengungkapkan kembali peran, ruang
dipelajarinya di sekolah secara lingkup, dan tugas dokumentasi
4.4 Mempraktikkan tata cara menyiapkan
mandiri, dan mampu
bahan dokumentasi dan peraturan
melaksanakan tugas spesifik di kliping
4.5 Mempraktikkan Cara Pengkodean
bawah pengawasan langsung
Dokumen
4.6 Mempresentasikan pengertian Arsip dan
Kearsipan
59
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


4.7 Menguraikan kembali pengertian, syarat-
syarat, jenis dan fungsi Arsip
4.8 Menguraikan kembali pengertian, Ruang
lingkup, dan tujuan pengelolaan
kearsipan
4.9 Menelusuri dari berbagai sumber
peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia
4.10 Membuat bagan Organisasi dan
Masalah Pokok Kearsipan serta
Kedudukan Kearsipan dalam Organisasi
4.11 Mempresentasikan tentang Tugas dan
Azas-azas Kearsipan
4.12 Menelusuri dari bergarai sumber
tantang syarat-syarat pegawai arsip
4.13 Mendiskuasikan secara kelompok
tentang Cara pemecahan masalah
kearsipan
4.14 Mempresentasikan Sistem Kearsipan
yang berlaku
4.15 Mempersiapkan alat dan bahan
kearsipan
4.16 Mempraktikkan tata cara pengurusan
Surat Masuk dan Keluaran (sistem
Agenda dan Sistem Kartu Kendali)
4.17 Mempraktikkan cara pengurusan surat
biasa, rahasia dan sangat rahasia
4.18 Mempraktikkan tata cara penyimpanan
dan penemuan kembali surat/dokumen
4.19 Mempraktikkan cara penyelamatan
arsip dan cara penyusutan arsip
4.20 Mengoperasikan komputerisasi
kearsipan

3. Kompetensi Keahlian (C3)


1) Otomatisasi tata kelola kepegawaian
Kelas XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


KI 3) Memahami, menerapkan dan 3.1 Mengemukakan tentang formasi dan
Menganalisis pengetahuan pengadaan pegawai.
factual, konseptual, dan 3.2 Mengemukakan tentang cara
60
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


procedural berdasarkan rasa penanganan pemeliharaan dokumen
ingin tahunya tentang ilmu administrasi kepegawaian
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Mengidentifikasi pangkat dan jabatan
budaya, dan humaniora dalam pegawai
wawasan kemanusiaan, 3.4 Mengemukakan tentang penilaian
kebangsaan, kenegaraan, dan pelaksanaan pekerjaan
peradaban terkait penyebab 3.5 Mengemukakan tentang Daftar Urut
phenomena dan kejadian Kepangkatan (DUK)
dalam bidang kerja yang 3.6 Mengemukakan tentang peraturan cuti
spesifik untuk memecahkan 3.7 Mengemukakan tentang peraturan
masalah perawatan, tunjangan cacad dan uang
muka
3.8 Mengemukakan tentang prosedur
Pendidikan dan Latihan
KI 4) Mengolah, menalar, dan 4.1 Mengindentifikasikan tentang formasi
menyaji dalam ranah konkret dan pengadaan pegawai.
dan ranah abstrak terkait 4.2 Mempraktikkan cara penanganan
dengan pengembangan dari pemeliharaan dokumen administrasi
yang dipelajarinya di sekolah kepegawaian
secara mandiri, bertindak 4.3 Mengidentifikasikan tentang pangkat
secara efektif dan kreatif dan jabatan pegawai
dan mampu 4.4 Mempraktikkan tentang penilaian
melaksanakan tugas spesifik pelaksanaan pekerjaan
di bawah pengawasan 4.5 Menidentifikasikan tentang Daftar Urut
langsung Kepangkatan (DUK)
4. 6 Mengkaji tentang peraturan cuti
4.7 Mengkaji peraturan tentang perawatan,
tunjangan cacad dan uang muka
4.8 Mengidentifikasi prosedur Pendidikan
dan Latihan

Kelas XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI 1) Menghayati dan mensyukuri 1.1 Bertambah keimanannya dengan


ajaran agama yang dianutnya menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Penerapan administrasi kepegawaian

61
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


secara efektif dan efisien berdasarkan
nilai-nilai agama yang dianut di dunia
perkantoran
1.3 Meyakini bahwa bekerja di bidang
administrasi kepegawaian adalah salah
satu bentuk pengamalan perintah Tuhan
yang harus dilakukan secara sungguh-
sungguh

KI 2) Menghayati dan 2.1 Memiliki motivasi internal dan


mengamalkan perilaku jujur, menunjukkan rasa ingin tahu dalam
disiplin, tanggung jawab, peduli pembelajaran bidang administrasi
(gotong royong, kerjasama, kepegawaian
toleran, damai), responsive dan 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur ,
proaktif dan menunjukkan sikap disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
sebagai bagian dari solusi atas ramah lingkungan, gotong royong)
berbagai permasalahan bangsa dalam melakukan pembelajaran
dalam berinteraksi secara efektif administrasi kepegawaian sebagai
dengan lingkungan social dan bagian dari sikap ilmiah
alam serta dalam menempatkan 2.3 Menghargai kerja individu dan
diri sebagai cerminan bangsa kelompok dalam pembelajaran sehari-
dalam pergaulandunia hari sebagai wujud implementasi sikap
kerja dalam administrasi kepegawaian
2.4 Memiliki Sikap proaktif dalam
melakukan kegiatan administrasi
kepegawaian
KI 3) Memahami, menerapkan, 3.9 Mengemukakan tentang peraturan
Menganalisis danmengevaluasi disiplin pegawai
pengetahuan factual, 3.10 Mengemukakan tata cara
konseptual, pemberhentian pegawai dan pensiun
dan procedural dan matakognitif 3.11 Mengemukakan peraturan
dalam ilmupengetahuan, perkawinan bagi pegawai
teknologi 3.12 Mengemukakan sumpah/janji
, seni, budaya, da humaniora pegawai
Dalam wawasan kemanusiaan, 3.13 Mengamati proses kerja administrasi
kebangsaan, kenegaraan, dan kepegawaian di instansi/dunia usaha
peradaban terkait penyebab 3.14 Mengkaji Peraturan Pemerintah (PP)
phenomena dan kejadian dalam Ketenagakerjaan di sekolah/industri
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah 3.15 Mengkaji Undang-undang (UU)
Perburuhan di dunia usaha
3.16 Mengkaji Peraturan Daerah (Perda)
Ketenagakerjaan di pemda setempat

KI 4) Mengolah, menyaji, menalar, 4.9 Menganalisis tentang peraturan disiplin


dan mencipta dalam ranah pegawai
konkret dan ranah abstrak terkait 4.10 Mempraktikkan tata cara
dengan pengembangan dari pemberhentian pegawai dan pensiun
yang dipelajarinya di sekolah 4.11 Mengkaji peraturan perkawinan bagi
secara mandiri, dan mampu pegawai
melaksanakan tugas spesifik di 4.12 Menjalankan sumpah/janji pegawai
bawah pengawasan langsung
4.13 Aplikasi administrasi kepegawaian di
instansi/dunia usaha
4.14 Menganalsisi keterlaksanaan
Peraturan Pemerintah (PP)
Ketenagakerjaan di dunia usaha
4.15 Mengalisis keterlaksnaan UU

62
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Perburuhan di dunia usaha
4.16 Menganalisis keterlaksanaan
Peraturan Daerah (Perda)
Ketenagakerjaan di pemda setempat

2) Otomatisasi tata kelola Keuangan


Kelas XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI 1) Menghayati dan menamalkan 1.1. Bertambah keimanannya dengan


ajaran agama yang dianutnya menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Meyakini penerapan administrasi
keuangan dalam berbagai aktivitas
merupakan salah satu perintah Tuhan
1.3 Meyakini bahwa bekerja dalam bidang
administasi keuangan adalah salah satu
bentuk pengamalan perintah Tuhan yang
harus dilakukan secara sungguh-
sungguh
KI 2) Mengembangkan perilaku (jujur, 2.1 Memiliki motivasi internal dan
disiplin, tanggung jawab, peduli, menunjukkan rasa ingin tahu dalam
santun, ramah lingkungan, pembelajaran menyiapkan,
gotong royong, kerjasama, cinta menggunakan administrasi keuangan
damai, responsif dan proaktif) 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur ,
dan menunjukkan sikap sebagai disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
bagian dari solusi atas berbagai ramah lingkungan, gotong royong) dalam
permasalahan bangsa dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian
berinteraksi secara efektif dari sikap ilmiah
dengan lingkungan sosial dan 2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok
alam serta dalam menempatkan dalam pembelajaran sehari-hari sebagai
diri sebagai cerminan bangsa wujud implementasi sikap kerja
dalam pergaulan dunia 2.4 Memiliki Sikap proaktif dalam melakukan
kegiatan administrasi keuangan
KI 3) Memahami, menerapkan dan 3.1 Mengemukakan definisi administrasi
Menganalisis pengetahuan keuangan
factual, konseptual, dan 3.2 Mendefinisikan fungsi Administrasi
procedural berdasarkan rasa Keuangan
ingin tahunya tentang ilmu 3.3 Mencatat proses penerimaan dan
pengetahuan, teknologi, seni, pengeluaran uang
budaya, dan humaniora dalam 3.4 Menelaah alur pembayaran uang tunai
wawasan kemanusiaan, melalui kas
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.5 Mempersiapkan dokumen pengajuan
peradaban terkait penyebab uang tunai
phenomena dan kejadian 3.6 Mengumpulkan bukti-bukti tanda
dalam penerimaan dan pengeluaran uang
bidang kerja yang spesifik untuk 3.7 Mempersiapkan laporan keuangan
memecahkan masalah
KI 4) Mengolah, menalar, dan 4.1 Mengelola administrasi keuangan di unit
menyaji dalam ranah konkret kerja tertentu
dan ranah abstrak terkait 4.2 Mengklasifikasikan fungsi Administrasi
dengan pengembangan dari Keuangan di berbagai instansi/lembaga
63
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Mencatat proses penerimaan dan
secara mandiri, bertindak pengeluaran uang
secara efektif dan kreatif 4.4 Melakukan pembayaran uang tunai
dan mampu melalui kas
melaksanakan tugas spesifik 4.5 Mempraktikkan dokumen pengajuan
di bawah pengawasan uang tunai
langsung 4.6 Mengumpulkan bukti-bukti tanda
penerimaan dan pengeluaran
4.7 Membuat laporan keuangan sesuai
standar yang berlaku

Kelas XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI 1) Menghayati dan mensyukuri 1.1. Bertambah keimanannya dengan


ajaran agama yang dianutnya menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Meyakini penerapan administrasi
keuangan dalam berbagai aktivitas
merupakan salah satu perintah Tuhan
1.3 Meyakini bahwa bekerja dalam bidang
administasi keuangan adalah salah satu
bentuk pengamalan perintah Tuhan yang
harus dilakukan secara sungguh-
sungguh
KI 2) Mengembangkan perilaku (jujur, 2.1 Memiliki motivasi internal dan
disiplin, tanggung jawab, peduli, menunjukkan rasa ingin tahu dalam
santun, ramah lingkungan, pembelajaran menyiapkan,
gotong royong, kerjasama, cinta menggunakan administrasi keuangan
damai, responsif dan proaktif) 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur ,
dan menunjukkan sikap sebagai disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
bagian dari solusi atas berbagai ramah lingkungan, gotong royong) dalam
permasalahan bangsa dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian
berinteraksi secara efektif dari sikap ilmiah
dengan lingkungan sosial dan 2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok
alam serta dalam menempatkan dalam pembelajaran sehari-hari sebagai
diri sebagai cerminan bangsa wujud implementasi sikap kerja
dalam pergaulan dunia 2.4 Memiliki Sikap proaktif dalam melakukan
kegiatan administrasi keuangan
KI 3) Memahami, menerapkan, 3.1 Mengemukakan aplikasi komputer untuk
Menganalisis anmengevaluasi administrasi keuangan
pengetahuan factual, 3.2 Administrasi pendapatan dan belanja
konseptual, dan procedural keuangan
dan matakognitif dalam 3.3 Penyiapan bukti pelaporan keuangan
ilmupengetahuan, teknologi, 3.4 Mengidentifikasi cara pegelolaan Kas
seni, budaya, dan humaniora Kecil
Dalam wawasan emanusiaan, 3.5 Mengemukakan tentang administrasi
kebangsaan, kenegaraan, gaji dan upah pegawai
dan peradaban terkait
penyebab phenomena dan
64
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


kejadian dalam bidang kerja
yang spesifik untuk
memecahkan masalah
KI 4) Mengolah, menyaji, menalar, 4.1 Mempraktikkan aplikasi komputer untuk
dan mencipta dalam ranah administrasi keuangan
konkret dan ranah abstrak terkait 4.2 Melakukan proes administrasi
dengan pengembangan dari pendapatan dan belanja keuangan
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Menginventarisasikan bukti pelaporan
secara mandiri, dan mampu keuangan
melaksanakan tugas spesifik di 4.4 mempraktikaan pegelolaan Kas Kecil
bawah pengawasan langsung 4.5 Mempraktikkan administrasi gaji dan
upah pegawai

3) Otomatisasi tata kelola Sarana dan Prasarana


Kelas XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


KI 1) Menghayati dan menamalkan 1.1. Bertambah keimanannya dengan
ajaran agama yang dianutnya menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Penerapan penggunaan sarana
prasarana kantor sebagai wujud
penerapan nilai-nilai agama yang dianut
1.3 Meyakini bahwa mengelola sarana dan
prasarana dengan baik adalah salah satu
bentuk pengamalan perintah Tuhan yang
harus dilakukan secara sungguh-
sungguh
KI 2) Mengembangkan perilaku (jujur, 2.1 Memiliki motivasi internal dan
disiplin, tanggung jawab, peduli, menunjukkan rasa ingin tahu dalam
santun, ramah lingkungan, pembelajaran menyiapkan,
gotong royong, kerjasama, cinta menggunakan administrasi sarana dan
damai, responsif dan proaktif) prasarana
dan menunjukkan sikap sebagai 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur ,
bagian dari solusi atas berbagai disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
permasalahan bangsa dalam ramah lingkungan, gotong royong) dalam
berinteraksi secara efektif melakukan pembelajaran sarana
dengan lingkungan sosial dan prasarana sebagai bagian dari sikap
alam serta dalam menempatkan ilmiah
diri sebagai cerminan bangsa 2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok
dalam pergaulan dunia dalam pembelajaran sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap kerja
2.4 Memiliki Sikap proaktif dalam melakukan
kegiatan administrasi sarana dan
prasarana
KI 3) Memahami, menerapkan dan 3.1 Mengidentifikasi definisi dan ruang
Menganalisis pengetahuan lingkup sarana dan prasarana kantor
factual, konseptual, dan 3.2 Menentukan fungsi manajemen sarana
procedural berdasarkan rasa dan prasarana
ingin tahunya tentang ilmu 3.3 Menentukan administrasi perencanaan
pengetahuan, teknologi, seni, pengadaan dan permintaan sarana dan
65
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


budaya, dan humaniora dalam prasarana
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
phenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan
masalah
KI 4) Mengolah, menalar, dan 4.1 Mempresentasikan definisi dan ruang
menyaji dalam ranah konkret lingkup sarana dan prasarana kantor
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menerapkan fungsi manajemen sarana
dengan pengembangan dari dan prasarana
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Mempraktikan pengadministrasian
secara mandiri, bertindak perencanaan pengadaan dan permintaan
secara efektif dan kreatif sarana dan prasarana
dan mampu
melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan
langsung

Kelas XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI 1) Menghayati dan mensyukuri 1.1. Bertambah keimanannya dengan


ajaran agama yang dianutnya menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Penerapan penggunaan sarana
prasarana kantor sebagai wujud
penerapan nilai-nilai agama yang dianut
1.3 Meyakini bahwa mengelola sarana dan
prasarana dengan baik adalah salah satu
bentuk pengamalan perintah Tuhan yang
harus dilakukan secara sungguh-
sungguh

KI 2) Mengembangkan perilaku (jujur, 2.1 Memiliki motivasi internal dan


disiplin, tanggung jawab, peduli, menunjukkan rasa ingin tahu dalam
santun, ramah lingkungan, pembelajaran menyiapkan,
gotong royong, kerjasama, cinta mennggunakan peralatan kantor
damai, responsif dan proaktif) 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur ,
dan menunjukkan sikap sebagai disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

66
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


bagian dari solusi atas berbagai ramah lingkungan, gotong royong) dalam
permasalahan bangsa dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian
berinteraksi secara efektif dari sikap ilmiah
dengan lingkungan sosial dan 2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok
alam serta dalam menempatkan dalam pembelajaran sehari-hari sebagai
diri sebagai cerminan bangsa wujud implementasi sikap kerja
dalam pergaulan dunia 2.4 Memiliki Sikap proaktif dalam melakukan
kegiatan Administrasi Sarana dan
prasarana

KI 3) Memahami, menerapkan, 3.1 Mendeskripsikan administrasi


Menganalisis Penerimaan dan pendistribusian sarana
danmengevaluasi dan prasarana kantor
pengetahuan factual, 3.2 Menentukan Pelaporan penyimpanan
konseptual, dan procedural dan pemeliharaan sarana dan prasarana
dan matakognitif dalam 3.3 Mengidentifikasi administrasi
ilmupengetahuan, teknologi, inventarisasi sarana dan prasarana
seni, budaya, da humaniora menggunakan aplikasi komputer
dalam wawasan
kemanusiaan, 3.4 Mengidentifikasi administrasi laporan
kebangsaan, kenegaraan, penghapusan sarana dan prasarana
dan peradaban terkait
penyebab phenomena
dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
KI 4) Mengolah, menyaji, menalar, 4.1 Mempraktekan pengadministrasi
dan mencipta dalam ranah Penerimaan dan pendistribusian sarana
konkret dan ranah abstrak terkait dan prasarana kantor
dengan pengembangan dari 4.2 Membuat laporan penyimpanan dan
yang dipelajarinya di sekolah pemeliharaan sarana dan prasarana
secara mandiri, dan mampu 4.3 Membuat administrasi inventarisasi
melaksanakan tugas spesifik di sarana dan prasarana dengan aplikasi
bawah pengawasan langsung komputer
4.4 Membuat laporan penghapusan sarana
dan prasarana

4) Otomatisasi tata kelola Humas dan Keprotokolan

Kelas XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI 1) Menghayati dan menamalkan 1.1 Bertambah keimanannya dengan


ajaran agama yang dianutnya menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Penerapan humas dan keprotokolan dan
mengikuti aturan yang berlaku sebagai
bentuk pengamalan nilai-nilai agama
yang dianut
1.3 Mengaplikasikan administrasi humas
dan keprotokolan sebagai hasil pemikiran
manusia sehingga dapat bekerja dengan

67
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


tepat dan akurat, bermanfaat bagi orang
banyak untuk lebih mendekatkan diri
pada Tuhan
KI 2) Mengembangkan perilaku (jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli, 2.1 Memiliki motivasi internal dan
santun, ramah lingkungan, menunjukkan rasa ingin tahu dalam
gotong royong, kerjasama, cinta pembelajaran menyiapkan,
damai, responsif dan proaktif) menggunakan administrasi humas dan
dan menunjukkan sikap sebagai keprotokolan
bagian dari solusi atas berbagai 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur ,
permasalahan bangsa dalam disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
berinteraksi secara efektif ramah lingkungan, gotong royong) dalam
dengan lingkungan sosial dan melakukan pembelajaran sebagai bagian
alam serta dalam menempatkan dari sikap ilmiah
diri sebagai cerminan bangsa 2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok
dalam pergaulan dunia dalam pembelajaran sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap kerja
2.4 Memiliki Sikap proaktif dalam melakukan
kegiatan administrasi humas dan
keprotokolan

KI 3) Memahami dan menerapkan 3.1. Mendeskripsikan Ruang Lingkup humas


pengetahuan factual, konseptual, 3.2. Mengidentifikasi profil, kode etik,
dan procedural dalam jabatan, dan organisasi profesi humas
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3. Mengidentifikasi kegiatan internal/
budaya, dan humaniora dengan eksternal Humas
wawasan kemanusiaan, 3.4. Mendeskripsikan ruang lingkup
kebangsaan, kenegaraan, dan pertemuan
peradaban terkait penyebab 3.5. Menguraikan sistematika penulisan
phenomena dan kejadian dalam Laporan pertemuan
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah

KI 4) Mengolah, menalar, dan 4.1 Mengelola kegiatan Humas


menyaji dalam ranah konkret dan 4.2 Membuat profil Humas
ranah abstrak terkait dengan 4.3 Mempraktekkan kegiatan humas
pengembangan dari yang internal/eksternal
dipelajarinya di sekolah secara 4.4 Mengelola pertemuan
mandiri, dan mampu 4.5 Membuat Laporan pertemuan.
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung

Kelas XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI 1) Menghayati dan mensyukuri 1.1 Bertambah keimanannya dengan


ajaran agama yang dianutnya menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Penerapan humas dan keprotokolan dan
mengikuti aturan yang berlaku sebagai
bentuk pengamalan nilai-nilai agama
yang dianut

68
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


1.3 Mengaplikasikan administrasi humas
dan keprotokolan sebagai hasil pemikiran
manusia sehingga dapat bekerja dengan
tepat dan akurat, bermanfaat bagi orang
banyak untuk lebih mendekatkan diri
pada Tuhan

KI 2) Menghayati dan mengamalkan 2.1 Memiliki motivasi internal dan


perilaku jujur, disiplin, tanggung menunjukkan rasa ingin tahu dalam
jawab, peduli ( gotong royong, pembelajaran menyiapkan,
kerjasama, toleran, damai), mennggunakan peralatan kantor
responsive dan proaktif dan 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur ,
menunjukkan sikap sebagai disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
bagian dari solusi atas berbagai ramah lingkungan, gotong royong) dalam
permasalahan bangsa dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian
berinteraksi secara efektif dari sikap ilmiah
dengan lingkungan social dan 2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok
alam serta dalam menempatkan dalam pembelajaran sehari-hari sebagai
diri sebagai cerminan bangsa wujud implementasi sikap kerja
dalam pergaulandunia 2.4 Memiliki Sikap proaktif dalam melakukan
kegiatan perkantoran
KI 3) Memahami, menerapkan, 3.1 Mendeskripsikan Ruang Lingkup
Menganalisis danmengevaluasi Protokol
pengetahuan factual, 3.2 Mengidentifikasi tata cara menerima
konseptual, tamu
dan procedural dan matakognitif 3.3 Mendeskripsikan Ruang Lingkup
dalam ilmupengetahuan, Perjalanan dinas pimpinan
teknologi 3.4 Menguraikan cara membuat laporan
, seni, budaya, da humaniora perjalan dinas
Dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
phenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah

KI 4) Mengolah, menyaji, menalar, 4.1 Mengamati kegiatan protokol di sekolah


dan mencipta dalam ranah 4.2 Menyusun persiapan tata cara
konkret dan ranah abstrak terkait menerima tamu
dengan pengembangan dari 4.3 Mempraktikan pembuatan Jadwal
yang dipelajarinya di sekolah perjalanan dinas dan berbagai dokumen
secara mandiri, dan mampu baik manual maupun on line
melaksanakan tugas spesifik di 4.4 Membuat laporan pejalanan dinas
bawah pengawasan langsung

2. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SMK

Standar kompetensi lulusan SMK/MAK dirumuskan pada masing-masing


program pendidikan 3 (tiga) dan 4 (empat) tahun, seperti ditunjukkan pada matriks
berikut.

A. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK Program Pendidikan 3 (tiga) Tahun

Area
No. Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
Kompetensi

69
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


A.1. Keimanan dan A.1.1 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
Ketakwaan dalam mengamalkan ajaran agama yang dianut
kepada Tuhan A.1.2 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
Yang Maha Esa dalam berperilaku yang menggambarkan akhlak mulia
A.1.3 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
dalam hidup berdasarkan nilai kasih
dan sayang

A.2. Kebangsaan dan A.2.1 meyakini Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan
Cinta Tanah Air Republik Indonesia
A.2.2 memiliki kesadaran sejarah, rasa cinta, rasa bangga,
dan semangat berkorban untuk tanah air, bangsa, dan
negara
A.2.3 menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga
negara yang demokratis dan warga masyarakat global
A.2.4 bekerjasama dalam keberagaman suku, agama, ras,
antargolongan, jender, dan bahasa dengan
menjunjung hak asasi dan martabat manusia
A.2.5 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
untuk patuh terhadap hukum dan norma sosial

Area
No. Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
Kompetensi
A.2.6 memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan alam,
kepedulian sosial dalam
konteks pembangunan berkelanjutan

70
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


A.3. Karakter Pribadi A.3.1 memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran
dan Sosial untuk bersikap dan berperilaku jujur
A.3.2 memiliki kemandirian dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas pekerjaannya
A.3.3 memiliki kemampuan berinteraksi dan bekerja dalam
kelompok secara santun, efektif, dan produktif dalam
melaksanakan tugas pekerjaannya
A.3.4 memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan
situasi dan lingkungan kerja secara efektif
A.3.5 memiliki rasa ingin tahu untuk mengembangkan
keahliannya secara berkelanjutan
A.3.6 memiliki etos kerja yang baik dalam
menjalankan tugas keahliannya

A.4. Kesehatan A.4.1 memiliki pemahaman dan kesadaran berperilaku


Jasmani dan hidup bersih dan sehat untuk diri dan lingkungan kerja
Rohani A.4.2 memiliki kebugaran dan ketahanan jasmani dan
rohani dalam menjalankan tugas keahliannya
A.4.3 menyadari potensi dirinya, tangguh mengatasi
tekanan pekerjaan, dapat bekerja produktif, dan
bermanfaat bagi lingkungan kerja

A.5. Literasi A.5.1 memiliki kemampuan berkomunikasi dengan


menggunakan Bahasa Indonesia yang baik untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai keahliannya
A.5.2 memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Inggris
dan bahasa asing lainnya untuk menunjang
pelaksanaaan tugas sesuai
keahliannya

Area
No. Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
Kompetensi

71
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


A.5.3 memiliki pemahaman matematika dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.4 memiliki pemahaman konsep dan prinsip sains dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.5 memiliki pemahaman konsep dan prinsip
pengetahuan sosial dalam melaksanakan tugas
sesuai keahliannya
A.5.6 memiliki kemampuan menggunakan teknologi dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.7 memiliki kemampuan mengekspresikan dan
mencipta karya seni budaya lokal dan nasional
A.6. Kreativitas A.6.1 memiliki kemampuan untuk mencari dan
menghasilkan gagasan, cara kerja, layanan, dan
produk karya inovatif sesuai keahliannya
A.6.2 memiliki kemampuan bekerjasama menyelesaikan
masalah dalam melaksanakan
tugas sesuai keahliannya secara kreatif
A.7. Estetika A.7.1 memiliki kemampuan mengapresiasi, mengkritisi, dan
menerapkan aspek estetika dalam menciptakan
layanan dan/atau produk
sesuai keahliannya
A.8. Kemampuan A.8.1 memiliki kemampuan dasar dalam bidang keahlian
Teknis tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
A.8.2 memiliki kemampuan spesifik dalam program keahlian
tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan
menerapkan kemampuannya sesuai prosedur/kaidah
dibawah pengawasan
A.8.3 memiliki pengalaman dalam menerapkan keahlian
spesifik yang relevan dengan dunia kerja

Area
No. Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga) Tahun
Kompetensi

72
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


A.8.4 memiliki kemampuan menjalankan tugas keahliannya
dengan menerapkan prinsip keselamatan, kesehatan,
dan keamanan
lingkungan
A.9. Kewirausahaan A.9.1 memiliki kemampuan mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang usaha dengan
mendayagunakan pengetahuan dan
keterampilan dalam keahlian tertentu
A.9.2 memiliki kemampuan memperhitungkan dan
mengambil resiko dalam mengembangkan dan
mengelola usaha
A.9.3 memiliki keinginan kuat dan kemampuan mengelola
usaha dengan mendayagunakan pengetahuan dan
keterampilan dalam keahlian tertentu

3. PROFIL LULUSAN SMK

Otomasisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) memiliki nama Administrasi


Perkantoran yang biasa disingkat APK dahulunya. Jurusan APK resmi berubah
menjadi OTKP sampai saat ini. Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran (OTKP) merupakan salah salah satu jurusan di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang memberikan bekal tentang pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan perusahaan atau kantor.

VISI JURUSAN OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN SMK


PAWIYATAN SURABAYA
Terwujudnya Peserta Didik Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran yang
berkarakter, menguasai Iptek, menghasilkan Lulusan yang unggul, kompetitif, dan
Mandiri.

MISI JURUSAN OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN SMK


PAWIYATAN SURABAYA
1. Meningkatkan profesionalisme Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran sebagai
Pusat Pembudayaan Kompetensi.
2. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoranyang berdasarkan delapan Standar Nasional Pendidikan yang
berkarakter.

73
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


3. Membangun sumber daya manusia di Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoranyang berkarakter sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki jati
diri dan keunggulan kompetitif di pasar nasional dan global.
4. Memberdayakan peserta didik Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran untuk
mengembangkan potensi lokal menjadi keunggulan komparatif.
5. Memberdayakan peserta didik Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoranuntuk
mengembangkan kerjasama dengan DIDUKA dan berbagai lembaga terkait.

PELUANG KERJA JURUSAN OTOMATISASI DAN TATA KELOLA


PERKANTORAN SMK PAWIYATAN SURABAYA
Untuk kalian yang penasaran dengan Kompetensi Keahlian Otomatisasi Tata Kelola
Perkantoran ini kerja apa atau peluang kerja apa saja yang dapat kalian pilih di
DIDUKA baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta antara lain adalah :

1. Staff Administrasi Kantor (bag. Tata Usaha/sekretariat, bagian Keuangan, bag


Kepegawaian dll)
2. Resepsionis/Front Office
3. Public Relation/Humas
4. Arsiparis/Penata Arsip
5. Personalia/kepegawaian
6. Sekretaris Yunior
7. Customer Service
8. Event Organizer

4. Beban Belajar di SMK


Beban belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan peserta didik dalam
mengikuti kompetensi pembelajaran melalui sistem tatap muka (teori, praktik di
sekolah dan praktik di industri), penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Penugasan terstruktur
merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik, didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian
kompetensi pada kegiatan tatap muka, termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan
dan percepatan. Sedangkan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik
yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian kompetensi yang waktu
penyelesaiannya diatur oleh peserta didik.
1) Jam Pembelajaran per minggu.
Jam pembelajaran kelas X,XI,XII
Menurut tabel 3 Struktur Kurikulum SMK Pawiyatan Surabaya berdasarkan
Permendikbud Nomor 60 tahun 2014 lampiran I a, jumlah pembelajaran
74
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


perminggu sebesar 48 jam. ( lihat tabel struktur kurikulum 2013,
halaman .... ) SMK Pawiyatan Surabaya melaksanakan jam pembelajaran
per minggu sebesar 50 jam

2) Durasi Pembelajaran.
Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran menurut Lampiran
Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah, Alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran untuk SMK
Pawiyatan Surabaya adalah 45 menit

3) Minggu efektif .
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor
430 / 3319 / 101.1 / 2021 tanggal 25 Mei 2022, tentang Kalender Pendidikan
Bab IV Beban Belajar pasal 5 ayat 2 berbunyi : Jumlah minggu efektif minimal
36 minggu, dengan rincian semester 1 sampai dengan semester 5 paling
sedikit 18 minggu, sedangkan semester genap kelas XII paling sedikit 14
minggu.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1) Beban belajar di SMK/MAK dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu.
Beban belajar satu minggu adalah 48-50 jam pelajaran.
2) Beban belajar semester ganjil 22 minggu.
3) Beban belajar semester genap 22 minggu.
4) Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri (KMTT)
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah
waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
5. Penguatan Pendidikan Karakter
Penerapan penguatan pendidikan karakter akan berjalan dengan baik
bila kepala sekolah sebagai pemimpin mampu menjadi pemimpin yang dapat
di percaya dan visioner. Menjadi orang yang dapat dipercaya berarti Kepala
Sekolah merupakan sosok berintegritas,mampu menjadi manajer yang
berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran melalui pembentukan
karakter. Visioner berarti kepala sekolah memiliki visi jauh ke depan tentang
kekhasan, keunikan, dan kualitas sekolah (schoolbranding) yang akan ia
bangun.
Kemampuan manajerial kepala sekolah untuk menggali potensi
lingkungan sebagai sumberbelajardan mengembangkan kerja sama dengan
berbagai pemangkukepentingan dalam ekosistem pendidikan yang ada

75
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


untuk mendukung program sekolahsangatdiperlukan.
(Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan karakter, Kemendikbud 2016, hal
7)

A. Lima nilai utama


Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) selain merupakan kelanjutan
dan kesinambungan dari Gerakan Nasional Pendidikan Karakter Bangsa
Tahun 2010 juga merupakan bagian integral Nawacita. Dalam hal ini butir 8
Nawacita: Revolusi Karakter Bangsa dan Gerakan
Revolusi Mental dalam pendidikan yang hendak mendorong seluruh
pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu
perubahan pola pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah. Untuk
itu, Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam
pendidikan yang membudayakan dan memberadabkan para pelaku
pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk
jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK.
Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Religius

Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan


yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran
agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama,
menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama
lain.

Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus,yaitu


hubungan individu denganTuhan, individu dengan sesama,dan individu
dengan alam semesta (lingkungan).Nilai karakter religius ini ditunjukkan
dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.

Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai


perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri,kerja
sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, anti buli dan kekerasan,
persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai
lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.

2) Nasionalis

Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan


berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,

76
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga


kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta
tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati
keragaman budaya, suku,dan agama.

3) Mandiri

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak


bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga,
pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.

Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting,
daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar
sepanjanghayat.

4) Gotong Royong

Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai


semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan
bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/
pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.

Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama,


inklusif,komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong-
menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap
kerelawanan.

5) Integritas

Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku


yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,
memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan
moral (integritas moral).

Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga


negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi
tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.

Sub nilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia,
komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan
menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).

Kelima nilai utama karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang
sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang
77
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.Dari nilai
utama manapun pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah perlu
mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun
universal. Nilai religius sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam bentuki badah sesuai dengan
agama dan keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan antar
manusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun bangsa. Dalam kehidupan
sebagai masyarakat dan bangsa nilai- nilai religius dimaksud melandasi dan
melebur didalam nilai-nilai utama nasionalisme, kemandirian, gotongroyong,
dan integritas. Demikian pula jika nilai utama nasionalis dipakai sebagai titik
awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan
berdasarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-
nilai lainnya.

B. Sembilan Prinsip pertumbuhan karakter


Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dikembangkan dan
dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

Prinsip 1 – Nilai-nilai Moral Universal

Gerakan PPK berfokus pada penguatan nilai-nilai moral universal yang


prinsip-prinsipnya dapat didukung oleh segenap individu dari berbagai
macam latar belakang agama, keyakinan, kepercayaan, sosial, dan budaya.

Prinsip 2 – Holistik

Gerakan PPK dilaksanakan secara holistik, dalam arti pengembangan


fisik (olah raga), intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa),etika dan
spiritual (olahhati) dilakukan secara utuh – menyeluruh dan serentak, baik
melalui proses pembelajaran intra kurikuler, kokurikuler,dan ekstrakurikuler,
berbasis pada pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi
dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan.

Prinsip 3 – Terintegrasi
Gerakan PPK sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional terutama
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan dan dilaksanakan dengan
memadukan, menghubungkan, dan mengutuhkan berbagai elemen
pendidikan, bukan merupakan program tempelan dan tambahan dalam
proses pelaksanaan pendidikan.

Prinsip 4 – Partisipatif

Gerakan PPK dilakukan dengan mengikut sertakan dan melibatkan


publik seluas-luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan sebagai
78
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


pelaksana Gerakan PPK. Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan,
komite sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait dapat menyepakati
prioritas nilai-nilai utama karakter dan kekhasan sekolah yang
diperjuangkan dalam Gerakan PPK, menyepakati bentuk dan strategi
pelaksanaan Gerakan PPK,bahkan pembiayaan Gerakan PPK.

Prinsip 5 – Kearifan Lokal

Gerakan PPK bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara


yang demikian beragam dan majemuk agar kontekstual dan
membumi.Gerakan PPK harus bisa mengembangkan dan memperkuat
kearifan lokal nusantara agar dapat berkembang dan berdaulat sehingga
dapat memberi indentitas dan jatidiri pesertadidik sebagai bangsa
Indonesia.

Prinsip 6 – Kecakapan Abad XXI

Gerakan PPK mengembangkan kecakapan-kecakapan yang


dibutuhkan oleh peserta didik untuk hidup pada abad XXI, antara lain
kecakapan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking),
kecakapan berkomunikasi (communication skill), termasuk penguasaan
bahasa internasional, dan kerjasama dalam pembelajaran (collaborativ
elearning).

Prinsip 7 – Adil dan Inklusif

Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip


keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan
perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia.

Prinsip 8 - Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik


Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan
perkembangan peserta didik baik perkembangan biologis, psikologis,
maupun sosial, agar tingkat kecocokan dan keberterimaannya tinggi dan
maksimal. Dalam hubungan ini kebutuhan-kebutuhan perkembangan peserta
didik perlu memperoleh perhatian intensif.

Prinsip 9 – Terukur
Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan prinsip
keterukuran agar dapat dimati dan diketahui proses dan hasilnya secara
objektif. Dalam hubungan ini komunitas sekolah mendeskripsikan nilai-nilai
utama karakter yang menjadi prioritas pengembangan di sekolah dalam
sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif;
mengembangkan program-program penguatan nilai-nilai karakter bangsa
yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan mengerahkan
79
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


sumber daya yang dapat disediakan oleh sekolah dan pemangku
kepentingan pendidikan.

6. Gerakan Literasi Sekolah


1. Pengertian, Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, dan/atau berbicara.
a. Tujuan Umum:
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi Sekolah Menengah Kejuruan yang diwujudkan dalam
gerakan literasi di SMK agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
b. Tujuan Khusus:
1) Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik SMK.
2) Membangun ekosistem literasi sekolah di SMK.
3) Menjadikan SMK sebagai organisasi pembelajaran (learning
organization) (Senge, 1990).
4) Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge
management) di SMK.
5) Menjaga keberlanjutan budaya literasi di SMK.

2. Model program literasi / Ruang Lingkup


a. Lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi).
b. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga
sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi SMK.
c. Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa
dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah).

3. Pentahapan Kegiatan dan penilaian


Terkait dengan tahapan GLS tahapan pelaksanaan GLS di SMK dijelaskan
sebagai berikut :
Tahap ke-1: Pembiasan
• 15 menit membaca • Pembuatan Jurnal membaca siswa • Penyiapan sarana
literasi (penyediaan area baca, buku bacaan dan akses internet) • Menciptakan
lingkungan sosial dan afektif yang nyaman untuk membaca • Pembimbingan e-
literasi secara bertanggungjawab • Memperkenalkan etika perilaku dan hukum
dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi

80
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tahap ke-2: Pengembangan
• Minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi • 15 menit membaca •
Pembuatan respons bacaan: graphic organizers , peta cerita, Penilaian non-
akademik • Pembuatan bahan kaya teks oleh siswa • Pembimbingan
penggunaan komputer dan internet untuk kegiatan literasi • Pengenalan
penggunaan berbagai bahan referensi cetak dan digital untuk mencari
informasi

Tahap ke-3: Pelaksanaan Pemebelajaran berbasis Leterasi


• 15 menit membaca • Pemanfaatan berbagai strategi literasi dalam
pembelajaran • Pengembangan kemampuan e-literasi dalam pembelajaran
bagi guru dan siswa • Penilaian akademik • Pengembangan lingkungan fisik,
sosial, afektif, dan akademik • Memilih cara dan jenis e-literasi yang tepat
untuk proses pembelajaran, produksi pengetahuan, dan menyebarkannya di
kalangan warga SMK

Dalam tahap pembelajaran, semua mata pelajaran menggunakan ragam teks


(cetak/visual/digital) yang tersedia dalam buku-buku pengayaan atau informasi
lain di luar buku pelajaran. Guru diharapkan bersikap kreatif dan proaktif
mencari referensi pembelajaran yang relevan. Beberapa manfaat dari
pembelajaran berbasis literasi, antara lain:
 meningkatkan kapasitas guru dan tenaga kependidikan SMK dalam mengelola
sumber daya SMK untuk mengoptimalkan pembelajaran sesuai dengan minat,
potensi peserta didik, dan budaya lokal (Selain itu, guru perlu menjadi figur
teladan literasi dan pembelajar sepanjang hayat);
 pembelajaran berbasis literasi mengakomodasi pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik yang didorong untuk mencari informasi melalui berbagai
referensi, baik berupa materi cetak visual maupun digital;
 mengurangi beban kognitif peserta didik SMK dalam mengolah pengetahuan
karena pembelajaran disajikan melalui buku-buku pengayaan yang berkualitas
baik dan menarik serta menggunakan internet untuk mengakses materi
pelajaran dalam blog guru;
 warga SMK terbiasa mengolah informasi sesuai dengan kemanfaatan, akurasi
konten, kepatutan dengan usia, dan tujuan pembelajaran, serta mampu mencari
pengetahuan secara mandiri dan dapat menerapkan metoda pembelajaran
yang sesuai dengan minat dan potensi mereka (termasuk mempelajari materi
pelajaran jarak jauh pada saat melaksanakan praktik kerja lapangan); dan
 warga SMK akan terhubung dengan jejaring komunitas literasi, khususnya
dalam melaksanakan pembudayaan e-learning di SMK, karena pembelajaran

81
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


berbasis literasi akan membutuhkan partisipasi publik serta dunia industri dan
usaha.

7. Program Muatan Lokal


1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan daerah ( Peraturan Gubernur)

Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang kompetensinya tidak dapat


diwadahi pada mata pelajaran yang telah ada, karena itu setiap satuan
pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi
Dasar (KD), dan indikator.
Satuan pendidikan dan komite sekolah mempunyai tugas dan wewenang penuh
mengembangkan mata pelajaran muatan lokal. Pengembangan muatan lokal
meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, SK, KD dan arah pengembangan
mata pelajaran dilaksanakan melalui kegiatan :
 Menganalisis informasi tentang potensi daerah yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, budaya, kekayaan alam, dan sumber daya manusia yang ada di
daerah, serta prioritas pembangunan daerah di berbagai sektor yang selaras
dengan Kompetensi Keahlian dan perkembangan usia peserta didik.
 Menetapkan jenis dan strategis pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah, dan dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik

Adapun muatan Lokal pada SMK Pawiyatan Surabaya adalah sesuai


dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata
Pelajaran Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal di sekolah dan Madrasah.

b. Jenis muatan lokal


Sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014, maka jenis
Muatan Lokal adalah Bahasa , yakni bahasa Jawa sesuai dengan domisili
peserta didik.
c. Strategi Pelaksanaan Muatan Lokal.
Strategis pelaksanaan mulok yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
daerah, dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Kebutuhan bahasa daerah bagi peserta didik merupakan suatu bahan
komunikasi yang sangat penting, khususnya peserta didik di SMK
Pawiyatan Surabaya, keseharian menggunakan bahasa Indonesia. Untuk
komunikasi dengan masyarakat Surabaya mulok bahasa Jawa merupakan
jawaban yang paling tepat. Strategi Pelaksanaan muatan Lokal.

82
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


1) Pembelajaran bahasa daerah di sekolah/madrasah diberikan minimal
2 jam pelajaran per minggu. (pasal 6 Pergub No. 19 Tahun 2014)
2) Untuk lebih meningkatkan kedalaman dan keluasan penguasaan
materi bahasa daerah yang diberikan secara kurikuler, dapat
dilaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. (pasal 7 Pergub No. 19 Tahun
2014)
3) Strategi pembelajaran bahasa daerah berbasis pada budaya, tata nilai,
dan kearifan lokal yang berkembang di lingkungan masyarakat untuk
menciptakan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM). (pasal 8 Pergub No. 19 Tahun 2014)
4) Pembelajaran bahasa daerah antar jenjang pendidikan harus
mensinkronisasikan kesinambungan materi, strategi, supaya tidak
terjadi tumpang-tindih.
5) Pembelajaran bahasa daerah diajarkan dengan memperhatikan aspek
pragmatik, atraktif, rekreatif, dan komunikatif

Daftar SK dan KD Muatan Lokal.


KELAS: X-1

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Memahami, menerapkan, 1.1 Menelaah teks Serat Wedhatama
menganalisis pengetahuan pupuh Pangkur.
faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa 1.2 Menelaah teks crita cekak.
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, 1.3 Menelaah teks pawarta.
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan 1.4 Menelaah teks deskriptif tentang
wawasan kemanusiaan, rumah adat Jawa.
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab 1.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan
fenomena dan kejadian, serta aksara Jawa dalam 2 (dua) paragraf
menerapkan pengetahuan yang menggunakan sandhangan
prosedural pada bidang kajian mandaswara.
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
2. Mengolah, menalar, dan 2.1 Menanggapi isi Serat Wedhatama
83
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
menyaji dalam ranah konkret pupuh Pangkur dan menulis syair
dan ranah abstrak terkait tembang Pangkur dengan bahasa
dengan pengembangan dari sendiri, serta menyajikannya secara
yang dipelajarinya di sekolah lisan/tulis.
secara mandiri, dan mampu 2.2 Menulis dan menyajikan sinopsis
menggunakan metodasesuai teks crita cekak yang dibacanya
kaidah keilmuan. 2.3 Menanggapi, menulis, dan
menyajikan teks pawarta secara.
2.4 Menanggapi dan menceritakan
kembali isi teks deskriptif tentang
rumah adat Jawa.
2.5 Menulis dua paragraf berhuruf Jawa
yang menggunakan sandhangan
mandaswara.

KELAS: X-2

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menelaah teks Serat Wedhatama


menganalisis pengetahuan pupuh Sinom.
faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa 3.2 Memahami isi teks crita
ingin tahunya tentang ilmu Mahabharata (Bima Bungkus).
pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Menelaah teks panatacara.
humaniora dengan 3.4 Memahami isi teks deskriptif tentang
wawasan kemanusiaan, makanan tradisional Jawa.
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab 3.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan
fenomena dan kejadian, serta aksara Jawa dalam dua paragraf
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang menggunakan aksara angka.
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menanggagpi isi Serat Wedhatama

menyaji dalam ranah konkret pupuh Sinom dan menulis, serta

dan ranah abstrak terkait menyajikan syair tembang Sinom

dengan pengembangan dari dengan bahasa sendiri.

84
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Menulis sinopsis teks cerita teks

secara mandiri, dan mampu Mahabharata (Bima Bungkus) dan

menggunakan metodasesuai menyajikannya.

kaidah keilmuan. 4.3 Membaca teknik teks panatacara.


4.4 Menanggapi dan menceritakan
kembali isi teks deskriptif tentang
makanan tradisional Jawa.
4.5 Menulis dan menyajikan dua
paragraf berhuruf Jawa yang
menggunakan aksara angka

KELAS: XI-3

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


5. Memahami, menerapkan, dan 5.1 Menelaah teks Serat Wedhatama
menganalisis pengetahuan pupuh Pocung.
faktual, konseptual, 5.2 Memahami isi petikan teks novel
prosedural, dan metakognitif berbahasa Jawa.
berdasarkan rasa ingin 5.3 Menelaah teks sesorah.
tahunya tentang ilmu 5.4 Memahami isi teks eksposisi tentang
pengetahuan, teknologi, seni, adat tradisi mantu.
budaya, dan humaniora 5.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan
dengan wawasan aksara Jawa empat paragraf yang
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan aksara rekan.
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian

85
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
yang spesifik sesuai
denganbakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

6. Mengolah, menalar, dan 6.1 Menanggapi isi serat Wedhatama

menyaji dalam ranah konkret pupuh Pocung dan menulis serta

dan ranah abstrak terkait menyajikan syair tembang Pocung.

dengan pengembangan dari 6.2 Menceritakan isi petikan novel

yang dipelajarinya di sekolah berbahasa Jawa.

secara mandiri, bertindak 6.3 Menanggapi, menulis, menyajikan

secara efektif dan kreatif, serta teks sesorah.

mampu menggunakan metoda 6.4 Menanggapi isi dan menulis teks

sesuai kaidah keilmuan. eksposisi tentang adat tradisi mantu.


6.5 Menulis dan menyajikan empat
paragraf aksara Jawa yang
menggunakan aksara rekan.

KELAS: XI-4
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
7. Memahami, menerapkan, dan 7.1 Menelaah teks Serat Wedhatama
menganalisis pengetahuan pupuh Gambuh.
faktual, konseptual, 7.2 Memahami isi teks crita rakyat.
prosedural, dan metakognitif 7.3 Menelaah teks iklan berbahasa
berdasarkan rasa ingin Jawa.
tahunya tentang ilmu 7.4 Menelaah teks eksposisi tentang
pengetahuan, teknologi, seni, seni pertunjukan Jawa.
budaya, dan humaniora 7.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan
dengan wawasan empat paragraf berhuruf Jawa yang
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan aksara murda.
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
86
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai
denganbakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

8. Mengolah, menalar, dan 8.1 Menanggapi isi Serat Wedhatama

menyaji dalam ranah konkret pupuh Gambuh dan menulis serta

dan ranah abstrak terkait menyajikan tembang Gambuh

dengan pengembangan dari dengan bahasa sendiri.

yang dipelajarinya di sekolah 8.2 Menulis dan menyajikan sinopsis

secara mandiri, bertindak teks cerita rakyat.

secara efektif dan kreatif, serta 8.3 Menulis teks iklan berbahasa Jawa.

mampu menggunakan metoda 8.4 Menanggapi isi, menulis, dan

sesuai kaidah keilmuan. menyajikan teks eksposisi tentang


seni pertunjukan Jawa.
8.5 Menulis empat paragraf berhuruf
Jawa yang menggunakan aksara
murda.

KELAS: XII-5
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
9. Memahami, menerapkan, dan 9.1 Menelaah teks Serat Wedhatama
menganalisis pengetahuan pupuh Kinanthi.
faktual, konseptual, 9.2 Menelaah teks geguritan.
prosedural, dan metakognitif 9.3 Memahami isi teks deskriptif tentang
berdasarkan rasa ingin pakaian adat Jawa.
tahunya tentang ilmu 9.4 Menelaah teks eksposisi tentang
pengetahuan, teknologi, seni, gamelan.
budaya, dan humaniora 9.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan
dengan wawasan teks 5 (lima) paragraf berhuruf Jawa
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan aksara swara.
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
87
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
memecahkan masalah.

10. Mengolah, menalar, menyaji, 10.1 Menanggapi isi Serat Wedhatama

dan mencipta dalam ranah pupuh Kinanthi dan menulis, serta

konkret dan ranah abstrak menyajikan syair tembang Kinanthi

terkait dengan dengan bahasa sendiri.

pengembangan dari yang 10.2 Menulis geguritan dan

dipelajarinya di sekolah membacanya.

secara mandiri serta bertindak 10.3 Menanggapi isi dan menceritakan

secara efektif dan kreatif, dan kembali teks deskriptif tentang

mampu menggunakan pakaian adat Jawa.

metoda sesuai kaidah 10.4 Menulis teks eksposisi tentang

keilmuan. gamelan.
10.5 Menulis dan menyajikan teks
berhuruf Jawa lima paragraf yang
menggunakan aksara swara.

KELAS: XII-6
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
11. Memahami, menerapkan, dan 11.1 Menelaah teks serat Tripama
menganalisis pengetahuan pupuh Dhandhanggula.
faktual, konseptual, 11.2 Memahami teks eksposisi tentang
prosedural, dan metakognitif budaya wewaler.
berdasarkan rasa ingin 11.3 Mengidentifikasi kaidah penulisan
teks berhurufJawalima paragraf
tahunya tentang ilmu
yang menggunakan tanda baca
pengetahuan, teknologi, seni, (pada).
budaya, dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
88
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

12. Mengolah, menalar, menyaji, 12.1 Menanggapi isi Serat Tripama

dan mencipta dalam ranah pupuh dhandhanggula dan menulis,

konkret dan ranah abstrak serta menyajikan syair tembang

terkait dengan Dhandhanggula karangan sendiri.

pengembangan dari yang 12.2 Menanggapi isi teks eksposisi

dipelajarinya di sekolah tentang budaya wewaler.

secara mandiri serta bertindak 12.3 Menulis lima paragraf berhuruf

secara efektif dan kreatif, dan Jawa yang menggunakan tanda

mampu menggunakan baca(pada).

metoda sesuai kaidah


keilmuan.

9. Program Penguatan Kompetensi


1. Jenis Program penguatan kompetensi
Program penguatan kompetensi untuk lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan memiliki 9 (sembilan) area kompetensi yaitu meliputi : a) keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; b) kebangsaan dan cinta tanah air; c)
karakter pribadi dan sosial; d) literasi; e) kesehatan jasmani dan rohani; f)
kreativitas; g) estetika; h) kemampuan teknis; dan i) kewirausahaan maka perlu
desain pembelajaran yang efektif dan berkualitas untuk mendukung terwujudnya
area kompetensi lulusan.
2. Strategi Pelaksanaan Program Penguatan Kompetensi
Strategi pencapaian area kompetensi lulusan seperti yang diamanatkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nomor 34 Tahun 2018 pada lampiran Standard Kompetensi
Lulusan (SKL) maka strategi pelaksanaan program pada Kompetensi Keahlian
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK Pawiyatan Surabaya adalah
sebagai berikut :
a. Melakukan sinkronisasi kompetensi yang diperlukan di Industri dengan materi
pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan;
b. Melaksanakan pembelajaran di Sekolah mengacu standard industry;
c. Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada Industri Mitra;
d. Menugaskan guru magang pada Industri mitra
e. Melibatkan pelaksanaan uji kompetensi/sertifikat peserta didik dengan Industri
Mitra;
f. Membuat kelas industri dengan mitra industry
Kelas industri yang dikembangkan pada Kompetensi Keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga dengan membuka Teaching Factory (Tefa) yang bekerja
89
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


sama dengan PT Bismar keberadaan Teaching Factory ini akan terus
dikembangkan sehingga dapat memberikan penguatan pada kompetensi
peserta didik. Dampak positif lain dengan dikembangkannya Teaching Factory
adalah dapat menguatkan rasa percaya diri peserta didik untuk mengelola
permasalahan pada Tax Planning sekaligus dapat membekali peserta didik
untuk mengembangkan jiwa wirausaha.
3. Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja yang bermitra dengan Sekolah
Industri yang telah bekerja sama dengan Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan
Tata Kelola Perkantoran SMK Pawiyatan Surabaya seperti tertera pada tabel
berikut ini :

No Nama Perusahaan Alamat Perusahaan


1 Cahaya Departement Store BG Jucntion Mall Lt LG Blok A1 Jl
Bubutan, Surabaya
2 GKP-RI Surabaya Jl Pasar Besar Wetan No.38,
Surabaya
3 Bank UMKM Jawa Timur Jl Ciliwung No 11 Darmo Kec
Wonokromo, Surabaya
4 Kantor Pelayanan Pajak Jl Bukit Darmo Glof No.1 Putat
Sukomanunggal Gede, Surabaya
5 Kantor Gubernur Jawa Timur Jl. Pahlawan No 110, Surabaya
6 PT Mitra Setia Budi Sejahtera Jl Sukomanunggal A 33
Surabaya
7 Bank Syariah Amanah Sejahtera Jl Raya Sambikerep 23 Surabaya
8 Lotte Mart Pakuwon Mall Jl Mayjen Yono Suwoyo No 2,
Surabaya
9 Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Jl Genteng Kali No 49 Genteng
Timur Surabaya
10 PT Perkebunan Nusantara XI Jl Merak No 1 Krembangan
Selatan Kec. Krembangan
Surabaya
11 Mobil 88 Surabaya Jl Mayjen Sungkono No 125
12 PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Jl Diponegoro No 193 Surabaya
Utama Surabaya
13 PT Jasa Raharja Cabang Jawa Timur Jl Diponegoro No 98 Surabaya
14 PT PELNI Jl. Perak Timur No.564, Perak
Utara, Surbaya
15 PT Sentral Supel Perkasa Jl Bubutan No 1-7 Bubutan
Surabaya
90
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


16 BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Jl. Diponegoro No.6, Darmo, Kec.
Surabaya Darmo Wonokromo, Kota Surabaya
17 Kantor Pos Pusat Surabaya Kebonrojo Jl. Kebon Rojo No.10,
Krembangan Sel., Kec.
Krembangan Surabaya
18 Kantor DPRD Provinsi Jawa Timur Jl. Indrapura No.1, Krembangan
Sel., Kec. Krembangan
19 Badan Pengembangan Sumber Daya Jl. Balongsari Tama, Gadel, Kec.
Manusia Provinsi Jawa Timur Tandes, Surabaya
20 Kejaksaan Negeri Surabaya Jl. Raya Sukomanunggal Jaya
No.1, Sukomanunggal, Kec.
Sukomanunggal
21 Hotel 88 Surabaya
-Hotel 88 Embong Malang Jl. Embong Malang no 84
-Hotel 88 Kedungsari Genteng
-Hotel 88 Embong Kenongo Jl. Kedung sari no 78 Sby
Jl. Embong Kenongo No 11-17
Sby

9. Kegiatan Pengembangan Diri/Eskul


1) Jenis dan strategi pelaksanaan program layanan konseling
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekpresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat setiap peserta didik dan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan
lainnya. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karier.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelejaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran. Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.
Pelaksanaan pengembangan bakat minat dan prestasi peserta didik
dilayani melalui kegiatan program layanan sebagai berikut :
 Guru BK membimbing terlaksananya program konselor teman sebaya
 Guru BK membimbing peserta didik dalam pemilihan jurusan universitas bagi
peserta didik yang ingin melanjutkan pendidikan
 Guru BK membimbing peserta didik untuk memilih pekerjaan sesuai dengan
91
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


kompetensinya
 Guru BK sebagai motivator peserta didik dalam hal belajar baik disekolah
maupun diluar sekolah
 Guru BK bertugas mengembangkan pendidikan karakter terhadap peserta
didiknya

2) Jenis dan Strategi Pelaksanaan Program Pengembangan bakat, minat, dan


prestasi didik
Ektrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan
kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah. Tiap bidang ekstra
dibimbing oleh pembimbing yang memiliki kompetensi yang baik.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di
luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Melalui kegiatan ektrakurikuler
peserta didik memiliki karakter yang lebih unggul dan mandiri.
3) Ekstrakurikuler Wajib
Mengacu pedoman penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler maka SMK
Pawiyatan Surabaya telah menetapkan kegiatan ekstrakurikuler wajib dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Kegiatan ekstrakurikuler wajib yaitu Pramuka, yang harus diikuti oleh seluruh
peserta didik kelas X
b. Kegiatan Pramuka wajib, dilaksanakan setiap hari Sabtu mulai Pukul 08.00-
11.00 WIB
Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik
dalam
c. kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya
d. Penilaian dilakukan secara kualitatif
e. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal Baik pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai yang diperoleh pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib Kepramukaan berpengaruh terhadap keniakan kelas
peserta didik. Nilai di bawah memuaskan dalam dua semester atau satu tahun
memberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program
khusus yang diselenggarakan bagi mereka.
4) Ekstrakurikuler Pilihan
SMK Pawiyatan Surabaya juga menyediakan kegiatan ekstrakurikuler
pilihan. Ekstrakurikuler adalah kegiatan ekstra pilihan yang diikuti oleh peserta
didik berdasarkan minat dan bakatnya. Tujuan kegiatan ekstra pilihan adalah
memberikan wadah kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat dan
92
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


minatnya sehingga dapat berkembang dnegan optimal.

Adapun bentuk kegiatan ekstra pilihan yang dikembangkan di SMK


Pawiyatan Surabaya seperti pada tabel berikut ini :

No Nama Ekstrakurikuler Nama Pelatih


1 Paskibraka Gilang
2 Cheersleader Bagus
3 Jiu jitsu Edi
4 PMR Pungki
5 Futsal Kristian
6 Voly Kristian
7 Basket Kristian
8 Paduan Suara Azriel
9 Pramuka Yahya
10 SKI Pak Suhardi

10. Pelaksanaan Bimbingan Konseling


1) Program Bimbingan Konseling dilandasi pola 17 BK
a. Komponen Program BK
Komponen program bimbigan dan konseling di SMK meliputi : (1)
layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan
Responsif, dan (4) dukungan sistem. Pelaksanaan bimbingan dan konseling
mencakup 4 bidang yaitu (a) Bidang Pribadi, (b) Bidang Sosial, (c) Bidang
Belajar, (d) Bidang Karir. Berikut penjelasan mengenai masing-masing
komponen beserta bidangnya.
(1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar
merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar
dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta
didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan
lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan

93
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling,
layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran
tematik.
(2)  Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka
pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli
yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi,
konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif
melalui media adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada
konteks layanan responsif di Sekolah , guru bimbingan dan konseling atau
konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli
untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari
terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh
disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status
sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar
semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama
menempuh pendidikan di Sekolah .
(3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses
pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama
layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami
pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara
proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan
individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan
dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus
sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik
ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil
peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan dan
perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat
berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok,
bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan
kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar

94
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler
juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor dap at memberikan informasi tentang
perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra
kurikuler bagi peserta didik.

4)  Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti
asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan
dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan
mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan
pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai
guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan
sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan
pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat
kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling
atau konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai
pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan
dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.

b. Bidang Layanan
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang
layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam
setiap diri individu peserta didik/konseling
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami,
menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan
keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek
pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal dan

95
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik
kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan
sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman
latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4)
menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial
yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab,
dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam
mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar,
terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian,
memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal
sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan
dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan
selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan,

96
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi
potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga
mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.

Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :


(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan
kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja
yang baik dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki -
perempuan.

c. Fungsi
1 Pemahaman : Membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya
2 Pencegahan : Membantu peserta didik mampu mencegah atau
menghindari dari berbagai permasalahan yang
dapat menghambat perkembangan dirinya.
3 Pengentasan : Membantu peserta didik mengatasi masalah yang
dialaminya
4 Pemeliharaan ; Membantu peserta didik memelihara dan
dan menumbuh kembangkan berbagai potensi dan
Pengembangan kondisi yang dimilikinya
5 Advokasi : Membantu peserta didik memperoleh pembelaan
atas hak dan atau kepentingannya yang kurang
mendapat perhatian.

d. Jenis Kegiatan Layanan Dan Pendukung


Kegiatan Layanan
1. Orientasi : Membantu peserta didik memahami lingkungan baru,
terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari untuk

97
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta
didik di lingkungan baru, contoh : MOS, Pengenalan BK,dll.
2. Informasi : Membantu peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan dan pendidikan
lanjutan, contoh : Informasi cara belajar, informasi cara bergaul, informasi
PT.
3. Penempatan dan penyaluran : Membantu peserta didik memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang dan kegiatan ekstra
kurikuler
4. Penguasaan Konten/Pembelajaran : Membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna
dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat. Contoh : cara
mengemukakan pendapat, cara menghentikan kebiasaan buruk.
5. Konseling Individu : Membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya
6. Bimbingan Kelompok :Membantu peserta didik dalam mengembangkan
pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan dan
pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu melalui
dinamika kelompok. Contoh : cara mengatasi kesulitan komunikasi
dengan orang tua dan sebagainya
7. Konseling Kelompok : Membantu peserta didik dalam pembahasan dan
pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok
8. Bimbingan Klasikal : Membantu siswa untuk kegiatan pengalaman
terstruktur yang disajikan secara sistematis dalam kegiatan tatap muka di
kelas, misal: kriteria kenaikan kelas dan pemilihan jurusan, sistem
penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi, analisis potensi diri, dsb.
9. Konsultasi : Membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik
contoh : guru mata pelajaran tentang sikap siswa dalam belajar
10. Mediasi : Membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan
dan memperbaiki hubungan antar mereka, contoh : masalah perkelahian
siswa, masalah hubungan siswa dan guru
11. Kolaborasi : Membantu siswa atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah yang dialami siswa, misal: guru
mata pelajaran ataupun orang tua tentang sikap dan hasil belajar siswa,
dsb.

98
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


e. Kegiatan Pendukung
1 Pemahaman Siswa
a. Aplikasi Instrumentasi
Kegiatan mengumpulkan data tentang peserta didik dan
lingkungannya melalui aplikasi berbagai instrumen baik tes maupun non
tes, contoh : Psikotes, DCM, sosiometri, dsb.
b. Himpunan dan Analisa Data
Kegiatan menghimpun serta mengolah menganalisa data yang
relevan dengan pengembangan peserta didik, yang dilaksanakan secara
berkelanjutan sistematis, komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia
contoh : Buku pribadi, Prestasi belajar, dsb.
2 Konferensi Kasus
Kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan
data-data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah
peserta didik yang bersifat terbatas dan tertutup. Contoh : sering tidak
masuk sekolah,menghadirkan guru, wali kelas, ortu, pelatih olah raga,guru
mata pelajaran, dsb.
3 Kunjungan rumah
Kegiatan memperoleh data peserta didik dan latar belakang orang
tua/wali siswa melalui pertemuan dengan orang tua/wali siswa dengan latar
belakang suasana di kediaman tempat tinggal siswa.
4 Alih tangan kasus / Referal
Kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik
ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
5 Pengembangan Jejaring (Network)
Menyangkut kegiatan konselor untuk menjalin kerjasama dengan
pihak-pihak lain yang terkait dengan program bimbingan konseling dalam
rangka pemberian layanan kepada siswa, guru, orang tua, dokter, psikolog,
motivator, perguruan tinggi, dsb.
6 Pengembangan Profesi
Kegiatan yang dilakukan oleh konselor dalam rangka meningkatkan
profesionalismenya dengan mengikuti kegiatan seminar, lokakarya,
pelatihan, pertemuan profesi, dan lain-lain, baik dilakukan secara mandiri
ataupun kelembagaan.

2. Materi Tatap Muka dengan siswa


Kegiatan BK dilaksanakan dengan :

99
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


a. Tatap muka di kelas 1 jam/minggu
b. Rasio Guru BK dan siswa adalah 1 : 150 dihitung ekuivalen dengan 24 jam
pelajaran tiap minggu. Kelebihan siswa asuh dihitung sebagai bonus kelebihan
jam mengajar guru BK
a) Waktu Pertemuan Tatap Muka
No. Tanggal pelaksanaan Kelas
1 13 September 2022 – 17 September 2022 XII
2 20 September 2022 – 24 September 2022 XII
3 27 September 2022 – 8 Oktober 2022 PTS
4 11 Oktober 2022 – 15 Oktober 2022 X
5 21 Oktober 2022 – 22 Oktober 2022 X
6 25 Oktober 2022 – 29 Oktober 2022 X
7 1 November 2022 – 12 November 2022 XII
8 15 November 2022 – 19 November 2022 X
Jumlah pertemuan yang dilakukan sebanyak 4 kali dikelas XII dan 3 kali
pertemuan tatap muka dikelas X.
3 Jenis-jenis masalah dan rekapitulasi siswa
Jenis masalah yang dialami oleh peserta didik selalu melingkupi bidang
pribadi, sosial, belajar dan karir. Hal tersebut diukur menggunakan aplikasi
berbagai instrumen baik tes maupun non tes, seperti DCM, sosiometri. Dari hasil
analisa yang digunakan menggunakan alat ukur DCM maka kebutuhan siswa
terlihat. Maka dari itu topic pembahasan layanan bimbingan klasikal berasal dari
hasil analisa. Masalah paling banyak ialah mengenai kemalasan belajar dan
kejenuhan belajar yang dialami oleh siswa saat pandemic covid 19 saat ini,
sehingga menyebabkan siswa sering tidak mengerjakan tugas dan sering
terlambat dalam megikuti pembelajaran daring. Selain itu saat dilakukan kegiatan
pembelajaran tatap muka peserta didik tidak jauh mengalami permasalahan yang
sama.
4 Layanan Penyelesaian masalah siswa
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK Pawiyatan Surabaya
mempunyai program layanan diantaranya (a) konseling individual, (b) konseling
kelompok, (c) konsultasi, (d) konferensi kasus, (e) referral, dan (f) advokasi.
Adapun penjelasannya :
1. Konseling Individu : Membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya. Layanan ini dilakukan konseli atau peserta didik dengan
konselor (Guru Bk).
2. Konseling Kelompok : Membantu peserta didik dalam pembahasan dan
pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok

100
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


3. Konsultasi : Membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan
dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik contoh : guru
mata pelajaran tentang sikap siswa dalam belajar
4. Konefernsi kasusu : Suatu kegiatan untuk membahas permasalahan siswa
(konseli) dalam suatu pertemuan, yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan siswa (konseli).
5. Referal : Alih tangan kasus, dimana jika terdapat peserta didik yang memiliki
masalah terlalu mendalam seperti terkena Narkoba, disabilitas mental, dsb
maka kita alihkan ke pihak sesuai bidangnya seperti BNN, kepolisian, dan
Psikolog.
6. Advokasi : Memberikan bantuan (oleh konselor) agar hak-hak keberadaan,
kehidupan dan perkembangan orang atau individu atau klien yang
bersangkutan kembali memperoleh hak-haknya yang selama ini dirampas,
dihalangi, dihambat, dibatasi.
1) Kegiatan layanan ini dilaksanakan dalam bentuk
a. Kontak Langsung
1. Kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa
2. Semua kegiatan layanan memerlukan kontak langsung dengan siswa baik
kontak secara perorangan, kelompok maupun klasikal (Layanan Dasar)
3. Kegiatan layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok dan
konseling kelompok dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah dapat
mencapai 50 % dari seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah .
b. Tanpa Kontak langsung dengan siswa
Kegiatan ini dilakukan saat pandemic yang menuntut keadaan untuk
memanfaatkan media social. Maka dari itu layanan Bimbingan dan Konseling
menggunakan media social seperti, Google meet, Zoom, Whatsapp (Chatting
dan Video Call, Voice Call).
c. Hak panggil
Untuk kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa
selain terjadwal pada jam pelajaran, guru pembimbing memiliki “Hak Panggil”
terhadap siswa asuh yang menjadi tanggung jawabnya yang dilaksanakan
dengan tidak merugikan siswa dalam mengikuti pelajaran.Untuk setiap
pemanggilan disediakan blanko undangan dan surat ijin masuk kelas yang
ditanda tangani konselor.
5 Pola analisis hasil kerja guru BK yang akan dirumuskan pada akhir tahun
pelajaran

101
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Prosedur penilaian yang ditampilkan pada dokumen kurikulum SMK
Pawiyatan Surabaya dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu evaluasi, pelaporan,
dan tindak lanjut
a. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan
bimbingan dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program
yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling
terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui
analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling brlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam
pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling
dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan
pada hasil yang diacapi oleh peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan
dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi /
topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
1. Penyusunan rencana evaluasi
2. Pengumpulan Data
3. Analisa dan interpretasi data

b. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam
pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap
hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan
pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh
hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format
laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat
tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling
yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
laporan yiatu :

102
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
1. Tahap persiapan
2. Pengumpulan dan penyajian data
3. Penulisan laporan
4. Sistematika laporan

c Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau
konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan
denganc ara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau
beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

11. Pendidikan Anti Korupsi


Keberhasilan penanaman nilai-nilai antikorupsi dipengaruhi cara penyampaian
dan pendekatan pembelajaran yang dipergunakan. Untuk tidak menambah
beban siswa yang sudah cukup berat, perlu dipikirkan secara matang bagaimana
model dan pendekatan yang akan dipilih. Ada tiga model penyelenggaraan
Pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi yang dapat dilakukan
disekolah.
a. Integrasi dalam mata pelajaran yang relevan
Wujud dari pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana, maka setiap
tahapan proses pembelajaran merupakan langkah-langkah
berkesinambungan dan konsisten untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Proses tersebut, dapat dilakukan melalui langkah insersi. Makna insersi di sini
adalah melekatkan pendidikan antikorupsi dalam materi yang ada, khususnya
di mata pelajaran PPKn. Jadi tidak menambah materi baru. Adapun tahapan
insersi dilakukan dalam tiga tahap yakni inisiatif merancang, sertakan peserta
didik, dan siapkan jejaring. Tiga langkah ini menjadi kendali untuk efektifnya

103
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Langkah-
langkah yang harus ditempuh adalah 1. Inisiatif Merancang. Buatlah
perencanaan yang matang atas inisiatif pendidik. Rancangan bisa dibuat
sesuai kebutuhan, dengan format yang sesuai kebutuhan. 2. Sertakan
Peserta Didik. Lakukan kegiatan belajar yang melibatkan semua indera
peserta didik. Buat aktivitas yang menarik dan menyenangkan. 3. Siapkan
Jejaring. Jangan berhenti dengan pembelajaran di kelas, luaskan ke sekolah,
keluarga, dan masyarakat, dengan melibatkan semua pihak. Lebih lanjut
terjabar dalam table sebagai berikut:
Langkah 1 : Inisiatif Merancang
Kegiatan Rincian kegiatan
Analisis Kompetensi Dasar Mata 1. Tetapkan tujuan pembelajaran
Pelajaran yang relevan dengan beserta indikator pencapai
tindakan antikorupsi kompetensinya;
2. Tetapkan substansi
(pengetahuanketerampilan-sikap)
yang akan dibelajarkan;
Susun Pengalaman Belajar untuk 1) Tentukan aktivitas yang dilakukan
mencapai kompetensi yang menjadi untuk membuat peserta didik tahu,
tujuan paham, sadar; 2) Tentukan aktivitas
yang dilakukan untuk membuat
peserta didik bisa mempraktekkan; 3)
Tentukan aktivitas yang dilakukan
untuk membuat peserta didik
konsisten dan terbiasa mengamalkan
di kelas, sekolah, keluarga dan
masyarakat
Pilih media yang sesuai untuk Media (referensi, permainan, film,
mendukung aktivitas. pengalaman nyata dalam kehidupan)
yang relevan untuk menguatkan
pengalaman belajar, dan
membiasakan pengamalan
Susun alat penilaian yang sesuai 1) Buat alat penilaian yang mengacu
dengan tujuan /kompetensi yang pada indikator untuk mengendalikan
akan dicapai proses pembelajaran; • Buat alat
penilaian yang mengacu pada
indikator untuk mengukur keterca
paian kompetensi peserta didik secara
periodik; 2) Libatkan pihak lain untuk
104
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


memvalidasi hasil penilaian
pencapaian kompetensi. 3) Buat
sistem aplikasi yang menjadi
pangkalan data yang menggambarkan
perkembangan pencapaian hasil
belajar

Langkah 2 : Sertakan peserta didik


Kegiatan Rincian kegiatan
Belajar berkelompok Membentuk kelompok (kelompok
diskusi/debat/permainan) secara
terarah untuk menyusun resolusi
perbaikan diri, serta mencari solusi
yang lebih menyeluruh, dimulai
dengan mengungkapkan pengakuan
kesalahan dan komitmen untuk
memperbaiki diri.
Kegiatan di luar kelas Membuat kegiatan liputan tentang
perilaku koruptif atau perilaku
antikorupsi yang dilakukan di sekolah
atau di lingkungan (seperti video
Citizen Journalism/film pendek,
dokumenter/dokumentasi foto)
Memanfaatkan bahan ajar Contoh bahan ajar terbitan KPK yang
antikorupsi yang tersedia sesuai dengan usia dan tingkatan
(Disesuaikan dengan tingkatan). pendidikan sebagai bahan referensi
untuk mempraktekkan nilai-nilai
antikorupsi.
Pembiasaan sikap Fokus: Pembiasaan dan pembentukan
budaya. Contoh: Membuat gerakan
ekspresi terhadap ketidaknyamanan
atas perilaku penyimpangan aturan
(misalnya ekspresi suara “Ehm”,
“Ssstt”, atau simbol lainnya). Gerakan
yang sejenis untuk mengapresiasi
perilaku yang positif (misal nya,
mengucapkan “keren” sambil
mengacungkan jempol)

105
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Langkah 3: Siapkan Jejaring
1. Satukan pemahaman dan langkah insersi dalam MGMPS di tingkat sekolah
(Jika guru mapel lebih dari satu)
2. Membangun sinergi untuk mengefektifkan penguatan karakter antikorupsi di
tingkat sekolah antara Guru mata pelajaran dengan guru lain di satu sekolah.
3. Membangun sinergi dan sharing praktek baik pendidikan antikorupsi antar
guru mata pelajaran dalam forum MGMP;
4. Membangun sinergi antara sekolah dengan orang tua;
5. Membangun sinergi antara sekolah dan orang tua di lingkungan sekolah;
6. Membangun sinergi antara guru mata pelajaran dengan kelompok profesional
lainnya.

Nilai dan perilaku antikorupsi yang diinersikan dalam mata pelajaran dapat
diidentifikasi sebagai berikut:

No Nilai dan Perilaku Anti KORUPSI Ciri-ciri Kompetensi Dasar


Yang Sesuai
1 Mengenal perilaku KORUPSI a. Mengenal ciri- Gunakan
yang harus dihindari ciri perilaku kompetensi dasar
KORUPSI yang mata pelajaran
perlu dihindari. b. yang sesuai.
Terbiasa
melakukan tugas
secara tepat
waktu c.
Menunjukkan
contoh kasus
perilaku
KORUPSI yang
diketahui di
rumah, di
madrasah, dan di
masyarakat. d.
Menunjukkan
contoh kasus
perilaku yang
tidak
mengandung
unsur KORUPSI
106
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


yang pernah
dilakukan siswa.
2 Berlaku jujur, disiplin, a. Berani Gunakan
bertanggung jawab, dan adil mengemukakan kompetensi dasar
dalam kehidupan seharihari seuatu sesuai mata pelajaran
dengan keadaan yang sesuai.
yang sebenarnya.
b. Terbiasa
melakukan
sesuatu secara
tepat waktu. c.
Terbiasa
melaksanakan
tugas secara
tepat waktu. d.
Terbiasa berlaku
tidak memihak
kepada siapa pun
dalam melakukan
suatu tindakan.
3 Hanya menerima sesuatu a. Menolak Gunakan
pemberian sesuai dengan yang sesuatu kompetensi dasar
menjadi haknya. pemberian yang mata pelajaran
tidak sesuai yang sesuai.
dengan haknya.
b. Tidak mau
mengambil
sesuatu yang
bukan haknya.
4 Menghormati dan memenuhi hak a. Memberikan Gunakan
orang lain sesuatu kepada kompetensi dasar
orang lain sesuai mata pelajaran
dengan haknya. yang sesuai.
b. Tidak pernah
memberikan
kepada orang lain
sesuatu yang
bukan menjadi
haknya.
107
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


5 Mampu menganalisis sebab dan a. Mampu Gunakan
akibat dari perilaku KORUPSI mengidentifikasi kompetensi dasar
dalam kehidupan bermasyarakat sebab-sebab mata pelajaran
dan bernegara. yang mendorong yang sesuai.
timbulnya perilaku
KORUPSI dalam
kehidupan
bermasyarakat
dan bernegara. b.
Mampu
mengidentifikasi
akibat yang
ditimbulkan dari
perilaku
KORUPSI dalam
kehidupan
bermasyarakat
dan bernegara. c.
Mampu
mengemukakan
alasan perlunya
menghindari
perilaku
KORUPSI dalam
kehidupan
bermasyarakat
dan bernegara.
6 Memiliki kebanggaan berperilaku a. Bangga Gunakan
Anti KORUPSI terhadap perilaku kompetensi dasar
Anti KORUPSI. b. mata pelajaran
Anti terhadap yang sesuai.
perilaku
KORUPSI.
7 Membudayakan prilaku anti a. Gunakan
korupsi dilingkungan keluarga Menyebarluaskan kompetensi dasar
dan masyarakat gagasan dan mata pelajaran
keinginan untuk yang sesuai.
menghindari
perilaku
108
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


KORUPSI. b.
Menunjukkan
komitmen untuk
menolak perilaku
KORUPSI. c.
Menjadi teladan
perilaku Anti
KORUPSI.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pendidikan ekstrakurikuler khusus Penanaman nilai antikorupsi dapat
ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran misalnya dalam
kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan insidental. Penanaman nilai dengan
model ini lebih mengutamakan pengolahan dan penanaman nilai melalui
suatu kegiatan untuk dibahas dan dikupas nilai-nilai hidupnya. Model ini dapat
dilaksanakan oleh guru sekolah yang bersangkutan yang mendapat tugas
tersebut atau dipercayakan pada lembaga di luar sekolah untuk
melaksanakannya, misalnya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
2. Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka Disain
Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan dalam konteks Kurikulum
2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian
pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan
ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan
koheren dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan. Dengan demikian
terjadi proses saling interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive
and reinforcing). Secara programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan
Kepramukaan diorganisasikan dalam model blok, model aktualisasi, dan
model regular di gugus depan. Apapun model yang dilaksanakan, Pendidikan
antikorupsi sangat strategis ditanamkan dalam berbagai kegiatan
kepramukaan. Hal ini sesuai dengan prinsip kepramukaan yang
menggunakan trisatya dan dasadarma sebagai ruhnya.
3. Pengembangan Kegiatan Kesiswaan Pengembangan Pendidikan
Antikorupsi dalam kegiatan kesiswaan dimaksudkan untuk mendorong
terjadinya internasilasi nilai dan tumbuhnya sikap dan perilaku Antikorupsi
melalui aktivitas dan pengalaman nyata siswa. Pada prinsipnya semua
kegiatan kesiswaan secara instrinsik mengandung muatan nilai dan perilaku
Antikorupsi dengan kadar yang berbeda. Beberapa kegiatan kesiswaan
tersebut di antaranya adalah: 1) Kepengurusan OSIS; 2) Kopsis; 3) PMR; 4)
Majalah Dinding atau Majalah sekolah; 5) Peringatan Hari-hari Besar
109
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Nasional dan Keagamaan; 6) Pentas Seni; 7) Pertandingan Olahraga, dan
sebagainya.
c. Kegiatan pendidikan lain yang terkait dengan karakter
Penanaman nilai-nilai antikorupsi dapat juga ditanamkan melalui
pembudayaan dalam seluruh aktivitas dan suasana sekolah. Untuk
menumbuhkan budaya antikorupsi sekolah perlu merencanakan suatu
budaya dan kegiatan pembiasaan. Pembiasaan yang baik akan membentuk
sosok manusia yang berkepribadian yang baik pula. Sebaliknya, pembiasaan
yang buruk akan membentuk sosok manusia yang berkepribadian yang buruk
pula. Berdasarkan pembiasaan itulah siswa terbiasa menurut dan taat
kepada peraturanperaturan yang beralaku di sekolah dan masyarakat,
setelah mendapatkan pendidikan pembiasaan yang baik di sekolah
pengaruhnya juga terbawa dalam kehidupan seharihari di rumah dan sampai
dewasa nanti.
1. Pengembangan pendidikan Antikorupsi melalui pembiasaan perilaku di
sekolah dimaksudkan untuk menciptakan atmosfir dan menumbuhkan
budaya Antikorupsi di lingkungan sekolah. Melalui pembiasaan perilaku akan
terjadi pengulangan perilaku secara terus menerus dalam kurun waktu yang
lama, sehingga perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang tersebut
lambat laun secara pasti akan memibiasa dan membudaya dalam kehidupan
sehari-hari. Identifikasi Nilai dan Perilaku Antikorupsi Nilai dan perilaku
Antikorupsi yang ditanamkan melalui pembiasaan perilaku dapat diidentifikasi
sebagai berikut: a. Memiliki semangat dan komitmen Antikorupsi yang kuat.
b. Berperilaku terbuka, tanggung jawab dan menjunjung tinggi kepentingan
umum. c. Berperilaku jujur pada diri sendiri dan orang lain dalam melakukan
transaksi. d. Berperilaku hanya mau menerima sesuatu yang memang
menjadi hak atau miliknya atau tidak mau mengambil sesuatu yang bukan
miliknya. Strategi Pembiasaan Perilaku a. Penyampaian Komitmen
Antikorupsi dalam Upacara Proses pembiasaan perilaku Antikorupsi
memerlukan adanya komitmen yang kuat dan tahan lama. Hal ini berarti perlu
membangun komitmen secara terus menerus dengan berkelanjutan. Upaya
membangun komitmen ini bisa dilakukan dengan cara membacakan naskah
“Komitmen Antikorupsi” pada setiap kegiatan upacara, baik upacara setiap
hari Senin, upacara setiap tanggal 17, maupun upacara pada hari-hari besar
nasional. Pembacaan naskah “Komitmen Antikorupsi” bisa dilakukan oleh
salah satu siswa untuk kemudian ditirukan oleh semua peserta upacara. 2.
Pengadaan Kas Sosial Kelas Pembiasaan perilaku Antikorupsi juga dapat
dilakukan melalui pengadaan Kas Sosial Kelas. Kebiasaan mengelola
keuangan Kas Sosial Kelas secara jujur, transparan, dan penuh tanggung

110
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


jawab akan dapat membentuk pembiasan terhadap perilaku tersebut. Lebih
dari itu dengan Kas Sosial Kelas dapat membiasakan siswa untuk
menjunjmung tinggi dan lebih mengutamakan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi.
3. Pengadaan Pos Kehilangan dan Benda Tak Bertuan Salah satu
perwujudan sikap jujur adalah tidak mau memiliki sesuatu benda apa pun
yang bukan miliknya, meskipun benda itu hasil temuan dan ternyata tidak ada
yang memiliki. Pembiasaan sikap ini sangat efektif dan relevan untuk dapat
menghindari perilaku korupsi. Salah satu upaya untuk membiasakan sikap
tersebut adalah dengan mengadakan Pos Kehilangan dan Benda Tak
Bertuan. Pos ini berfungsi sebagai tempat penampungan benda-benda yang
ditemukan oleh setiap warga sekolah, baik yang ada pemiliknya maupun
tidak ada pemiliknya. Warga sekolah yang merasa kehilangan sesuatu setiap
saat bisa datang ke Pos tersebut untuk mencari barang miliknya yang hilang
ada ditemukan orang lain dan diserahkan ke Pos tersebut. Tata cara dan
mekanisme kerja pada Pos Kehilangan dan Barang Tak Bertuan ini bisa
dirancang dengan semangat prasangka baik, namun harus disertai dengan
mekanisme klarifikasi dengan mencatat identitas diri dan barang yang
miliknya yang diambil, bagi seseorang yang mengaku kehilangan barang
harus menyebutkan ciri-ciri, warna, atau bentuk barang yang dimaksud.
4. Salam dan Yel-yel Antikorupsi Pembiasaan perilaku Antikorupsi harus
disertai dengan penciptaan atmosfir yang mendukung. Atmosfir Antikorupsi
bisa diciptakan melalui pembiasaan “Salam” dan “Yel-yel” yang secara
ekstrim dan eksplisit menolak perilaku korupsi. Salam Antikorupsi bisa
dikembangkan melalui pembiasaan pemberian salam seperti “korupsi... No!”,
“Antikorupsi... Yes!” Setiap warga sekolah yang berjumpa di jalan atau
tempat-tempat lain, atau dalam pertemuan-pertemuan warga sekolah, atau
bahkan pada saat akan memulai dan mengakhiri pembelajaran di kelas,
setelah pemberian salam secara keagamaan dengan “Assalamu’alaikum –
Wa’alaikum Salam” atau setelah ucapan salam “Selamat
Pagi/Siang/Sore/Malam” dilanjutkan dengan pemberian salam dengan
ucapan: “korupsi....” yang dijawab dengan “No...” sambil menaikkan kepalan
tangan ke atas; “Antikorupsi...” yang dijawab dengan “Yes....”. sambil
menurunkan kepalan tangan ke bawah. Pemberian salam dan jawabannya
dilakukan dengan suara tegas penuh semangat.
5. Pemasangan Poster atau Karikatur Penciptaan atmosfir antikorupsi di
sekolah juga dapat dilakukan dengan pemasangan poster atau karikatur yang
mengandung nilai dan perilaku antikorupsi. Poster memuat slogan yang

111
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


berupa kata-kata hikmat yang bermakna dan menimbulkan kesan mendalam.
Poster hendaknya
6. Pendidikan Antikorupsian hasil karya siswa dan dipasang secara cantik di
sudut-sudut ruang atau gedung sekolah sehingga juga dapat menambah
keindahan. Begitu pula karikatur. Pengadaan karikatur Antikorupsi bisa
dilakukan dengan mengadakan lomba di antara para siswa. Jika poster dan
karikatur Antikorupsi karya siswa tersebut di pasang di sudut-sudut ruang
atau geduang sekolah akan menumbuhkan rasa bangga pada diri siswa yang
selanjutnya dapat memperkuat komitmen Antikorupsi pada dirinya.
7.Pembentukan kader penegak antikorupsi Pembentukan kader penegak
antikorupsi dapat dilakukan dengan membentuk perwakilan kelas. Setiap
kelas diwakili oleh dua orang atau lebih dari kelas tersebut. Kriteria pemilihan
kader kelas didasarkan pada loyalitas dan kredibititas siswa tersebut di kelas.
Selanjutnya sekolah membimbing/melatih para wakil kelas tersebut untuk
menjadi kader penegak antikorupsi.
8. Penyelenggaraan kantin kejujuran Penyelenggaraan kantin kejujuran dapat
dilakukan di sekolah. Sebelum kantin kejujuran disiapkan, sekolah
menyosialisasikan keberadaan kantin tersebut dan menyampaikan prosedur
pembeliannya. Keberadaan kantin harus di tempat terbuka, makdusnya
kantin tersebut mudah di jangkau dan dapat diawasi dari berbagai sisi.
Secara berkala sekolah membuka kas dan mengevaluasi persediaan barang
dan uang yang diterima. Pembukuan kantin diumumkan setelah diadakan
evaluasi secara berkala.
12. Mekanisme Penilaian
Sistem penilaian: Mengacu pada Pedoman Penilaian PSMK Tahun 2020
a. Penilaian Harian
Penilaian Harian (PH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) ataulebih. Adapaun tata cara pelaksanaannya
sebagai berikut :
1). menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah
disusun;
2). menyusun kisi-kisi penilaian Penilaian Harian (PH)
3). membuat instrumen penilaian berikut pedoman penskoran;
4). melakukan analisis kualitas instrumen;
5). melakukanpenilaian;
6). mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
7). melaporkan hasil penilaian;dan
8). menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

112
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


a. Ujian TengahSemester
Ujian Tengah Semester (UTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.Cakupan penilaian
tengah semester mepiluti seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
KD pada periodetersebut.
Adapaun tata cara pelaksanaannya sebagai berikut :
1) menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah
disusun;
2) menyusun kisi-kisi penilaian Ujian Tengah Semester (UTS)
3) membuat instrumen penilaian berikut pedoman penskoran;
4) melakukan analisis kualitas instrumen;
5) melakukan penilaian;
6) mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
7) melaporkan hasil penilaian;dan
8) menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

b. Ujian Akhir Semester


Ujian Akhir Semester (UAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir
semester.Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semestertersebut.
Adapaun tata cara pelaksanaannya sebagai berikut :
1) menetapkan tujuan penilaian dengan mengacupada RPP yang telah
disusun;
2) menyusun kisi-kisi penilaian Ujian Akhir Semester (UAS)
3) membuat instrumen penilaian berikut pedoman penskoran;
4) melakukan analisis kualitas instrumen;
5) melakukanpenilaian;
6) mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
7) melaporkan hasil penilaian
8) menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

c. Ujian Tingkat Kompetensi


Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi.Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensitersebut.

113
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Adapaun tata cara pelaksanaannya mengikuti ketentuan dari sekolah
terakreditasi bersama industri atau lembaga sertifikasi.

d. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi


Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan pengukuran
yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

e. Ujian Sekolah Berstandar Nasional


Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) merupakan kegiatan pengukuran
capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan
untuk mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan untuk untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.

f. Ujian Unit Kompetensi (bagi sekolah LSP)


Ujian Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK adalah penilaian
terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI yang
dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak
Pertama (LSP-P1) atau satuan pendidikan terakreditasi bersama IDUKA
dengan memperhatikan pasporketerampilan.

g. Ujian Kompetensi Keahlian


Ujian Unit Kompetensi yang selanjutnya disebut UUK adalah penilaian
terhadap pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi yang dapat
membentuk 1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi yang dilaksanakan setiap
tahun oleh satuan pendidikanterakreditasi.

13. Kriteria Ketuntasan Belajar

KKM merupakan kriteria ketuntasan minimal dari hasil belajar untuk setiap
indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan pendidikan
SMK Pawiyatan Surabaya melalui hasil analisis tingkat kemampuan rata-rata
peserta didik, kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.

1. Mekanisme dan Prosedur penentuan KKM


KKM kompetensi normatif, adaptif dan produktif ditentukan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,

114
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut :
a) Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
 Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
 Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
 Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1

b) Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi


 Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
 Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
 Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1

c) Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)


 Dukungan tinggi, diberi skor 3
 Dukungan sedang, diberi skor 2
 Dukungan rendah, diberi skor 1

Untuk menentukan nilai KKM dapat dihitung dengan rusmus sebagai


berikut :
Skor A + Skor B + skor C
Rumus KKM = ( ------------------------------------------ ) x100
9

Selanjutnya setiap mata pelajaran dihitung besaran KKM yang selanjutnya


dibuat tabel KKM

KKM Program Produktif


KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan
kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program produktif pada
dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten. Peserta
didik yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 70 atau 7,0. Penentuan
nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
a) Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan
sikap sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi
mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi.
b) Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang
dipersyaratkan pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan
kemampuan minimal.
115
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator
dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 70. Gradasi nilai hanya
diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti
nilai 70 telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki performansi/unjuk
kerja melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam aspek penilaian seperti :
Lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih kreatif, Sumber daya pendukung
pembelajaran (SDM, alat dan bahan) lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta
didik dapat memperoleh nilai lebih dari 70.

2. Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) semua mata pelajaran


Berdasarkan hasil rapat dinas tentang penyusunan Kurikulum poin penentuan
besaran KKM siswa SMK PAWIYATAN SURABAYA dapat dilihat pada table di
bawah ini :
TABEL KKM Berlaku mulai Tahun Pelajaran 2022 - 2023
KKM KELAS :
NO. KOMPONEN MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A (Normatif Adaptif)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70

2 Pendidikan Pancasila dan 70 70 70


Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 70 70 70
4 Matematika 70 70 70
5 Sejarah Indonesia 70 70 70

6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing 70 70 70


Lainnya
Kelompok B (Normatif Adaptif)
1 Seni Budaya 70 70 70

2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 70 70 70


Kesehatan
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian 70 70 70
C2. Dasar Program Keahlian 70 70 70
C3. Kompetensi Keahlian 70 70 70
3. Upaya mencapai KKM ideal
Dalam mencapai tingkat kemampuan siswa SMK Pawiyatan Surabaya dan
menujuh kesetaraan kemampuan dengan standar KKM ideal , maka seorang
siswa SMK Pawiyatan Surabaya dinyatakan sudah tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya ditentukan sebesar KKM yang telah
ditentukan sekolah , apabila menunjukkan indikator nilai <KKM dari hasil

116
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


ulangan harian, maka yang bersangkutan harus menjalani perbaikan dan
remedial.

14. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. Ketentuan Praktek Kerja Industri (PKL)
Berdasarkan Lampiran I a Permendikbud Nomor 60 tahun 2014 tentang
Kurikulum SMK, menyatakan bahwa :
a. Praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok
selama setengah semester (sekitar 3 bulan Ganjil dan Genap); dapat pula
dengan cara masuk 3 hari dalam seminggu, setiap hari 8 jam selama 1
semester.
b. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B dapat
dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan
Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen utama
penilaian.
c. SMK/MAK menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
bersama dengan institusi pasangan, yang memadukan secara sistematis
dan sistemik program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di institusi pasangan,
terarah ubtuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
d. Waktu pelaksanaan prakerin 2 – 3 bulan atau setara 500 jam kerja industri
(125 jam tugas terstruktur)

2. Program Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.


SMK Pawiyatan Surabaya melaksanakan prakerin pada semester 3,4
selama 3 bulan atau setara 500 jam kerja industri (125 jam tugas terstruktur)
Menggunakan jam pelajaran Produktif .

3. Stategi pelaksanaan Praktek Kerja lapangan.


SMK Pawiyatan Surabaya dalam pelaksanaan Praktek kerja Laapangan
(PKL) menggunakan stategi antara lain :
a. Melakukan kerja sama dengan IDUKA (MOu)
b. Melakukan pemetaan kompetensi yang dibutukan di Dunia Usaha atau
Industri
c. Melakukan Sinkronisasi Kompetensi pada Kurikulum sekolah dengan
Kompetensi yang dibutukan di Industri.
d. Menyusun Program Pembelajaran di Industri
e. Melakukan persiapan praktek kerja Industri terutama penguatan
kemampuan dasar pada kompetensi yang dibutukan di industri.

117
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


f. Menyusun Tim pembimbing Indusri sebagai pemantau pelaksanaan
prakerin.
g. Menyusun jadwal penempatan peserta prakerin di Industri / IDUKA .
h. Melakukan monitoring secara berkala.
i. Melakukan uji Kompetensi Peserta PKL di tempat IDUKA.
4. Stategi pembelajaran teori normatif dan adabtif pada kegiatan PKL.
1) Guru Normatif dan Adaptif memberikan tugas tertruktur sebagai tugas
rumah pada saat monitoring ke Industri secara berencana.
2) Menyusun Jadwal pelajaran paska praktek kerja Industri dengan alokasi
jam pelajaran Normatif dan Adabtif.
5. Penilaian Praktek Kerja lapangan

Penilaian PKL merupakan integrasi dari penilaian seluruh kompetensi inti


siswa (KI-1 s.d KI-4).Sekolah sepenuhnya menyerahkan penilaian kepada
institusi atau mitra industri dengan pedoman dan rubrik penilaian yang
dirancang oleh sekolah. Bentuk pedoman penilaian dan jurnal PKL akan
dijelaskan dalam panduan terpisah.

15. Kenaikan Kelas

Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa baik
sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan
menentukan apakah siswa tersebut berhak naik kelas atau tidak.

Secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester


pada tahun pelajaran yangdiikuti.
b. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan satuanpendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnyaBAIK.
d. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di
bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir
diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran
tersebut.

Siswa SMK PAWIYATAN SURABAYA dinyatakan naik kelas apabila :


Memenuhi kriteria seperti Buku Panduan Penilaian Pada SMK, PSMK Tahun
2020, hal. 66, dan berdasarkan hasil rapat dinas hari senin tanggal 14 Juni
2021 ditetapkan Kriteria Ketuntasan minimal ( KKM) sesuai tabel KKM
118
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Apabila pada batas waktu sampai masuk tahun pelajaran baru tanggal 12 Juli
2021 peserta belum juga menyelesaikan nilai sampai mencapai Kriteria
Ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan pada semua mata pelajaran
di kelas tersebut, maka peserta didik dinyatakan tidak naik

16. Kelulusan
a. Kriteria Kelulusan
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1)
adalah bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar
dan menengah setelah:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran mulai semester 1 s/d 6
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran .
3) Lulus Ujian Sekolah (Praktek danTulis)
4) Memiliki nilai rata-rata dari semua NS paling rendah 75 (tujuh puluh lima ),
dan nilai sekolah (NS) setiap mata pelajaran paling rendah 55 ( lima puluh
lima).
5) Tidak tersangkut masalah kriminal dan narkoba
6) Kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan Peserta ujian dinyatakan
lulus jika gabungan nilai Teori Kejuruan dan Praktik Kejuruan minimal 70;
7) Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah gabungan antara nilai Ujian
Praktik Keahlian Kejuruan (UPK) dan nilai Ujian Teori Kejuruan (UTK)
dengan pembobotan 70% untuk nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan
30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian Kejuruan;

b. Pelaksanaan Ujian Nasional dan ujian Sekolah


1) Ujian Sekolah.
Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan
atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah satu syarat
kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
diujikan pada ujian nasional, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
yang diatur dalam Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk
tahun yang bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian
sekolah yang diterbitkan oleh BSNP.

c. Target Kelulusan

119
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


SMK Pawiyatan Surabaya mempunyai target kelulusan sebesar 100 %
dengan target nilai ujian sekolah dan ujian nasional diatas KKM yang telah
ditentukan sekolah dan diatas nilai minimal lulus pada kriteria Kelulusan
yang disyahkan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

d. Program sekolah dalam peningkatan Kualitas lulusan


SMK Pawiayatan Surabaya memiliki program sekolah dalam peningkatan
kualitas lulusan adalah sebagai berikut :
1) Kualitas sikap dan mental
Melalui kegiatan menghafal Al Qur’an ( bagi yang beragama Islam)
diharapkan peserta didik mendapat rahmat dan hidayah dari Allah,
sehingga petunjuk dari Allah itu dapat merubah perilaku yang jelek
menjadi baik.
2) Kualitas bidang pengetahuan ( nilai Usek dan Ujian Nasional)
Melalui misi sekolah antara lain : Mewajibkan semua guru menciptakan
proses pembelajaran yang mampu menyerap ilmu pengetahuan bagi
peserta didik sesuai tuntutan bidang keahliannya.
Adapun program sekolah sebagai berikut :
1) Bimbingan belajar pada soal-soal ujian sekolah dan ujian nasional
sesuai standart
2) Tugas-tugas terstruktur mengacu pada latihan soal-soal berkwalitas
sesuai kisi-kisi .
3) Kualitas bidang ketrampilan
Memperbanyak latihan kerja dengan job praktek bengkel sesuai
standar industri / berbasis Production Base Training (PBT) dan
meningkatkan jumlah peralatan praktek.

e. Program Pasca Ujian Nasional


Melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan Ujian Nasional yang
berhubungan tujuan dan manfaat Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN)
kepada para peserta didik .
1) Tujuan Ujian Sekolah untuk mengetahui tingkat kemampuan yang
dimiliki oleh peserta didik selaku individu dan sekolah selalu
penyelenggara tingkat satuan pendidikan.
2) Manfaat Sertifikat Hasil ujian Nasional (SHUN) untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi dan melamar pekerjaan pada perusahaan BUMN ,
PNS , TNI dan Polri

120
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


3) Pendataan yang akurat untuk komunikasi dengan peserta didik dan
orang tua (alamat dan No. Telepon ) sebagai antisipasi bagi siswa
yang belum lulus.

16. Mutasi Peserta Didik


1. Prosedur
Mutasi siswa dibagi menjadi 2 macam, yaitu mutasi keluar dari SMK
Pawiyatan Surabaya ke sekolah lain yang dikehendaki oleh peserta didik, dan
mutasi masuk adalah siswa dari SMK lain masuk ke SMK Pawiyatan
Surabaya.
1) Mutasi Keluar dari SMK Pawiyatan Surabaya
Siswa yang akan keluar dari SMK Pawiyatan Surabaya harus mengajukan
permohonan yang di tanda tangani oleh siswa dan orang tua / wali dengan
alasan yang sesuai dengan prosedur, seperti pindah rumah ke luar kota
atau mengikuti orang tua yang pindah pekerjaan, dll. Apabila permohonan
telah disetujui oleh Sekolah, maka siswa mutasi membuat surat pernyataan
yang intinya ” atas kehendak sendiri orang tua memindahkan putranya dari
SMK Pawiyatan Surabaya ke sekolah lain yang dikehendaki dengan alasan
sesuai prosedur”

2) Mutasi Masuk ke SMK Pawiyatan Surabaya


Siswa yang akan memasuki SMK Pawiyatan Surabaya harus mengajukan
permohonan yang ditanda tangani oleh siswa , orang tua siswa dan kepala
sekolah asal, apabila permohonan disetujui oleh sekolah melalui prosedur
penerimaan siswa, maka kepala sekolah memberikan surat keterangan
bersedia menerima yang ditujukan ke sekolah asal.

Mekanisme mutasi masuk ke SMK Pawiyatan Surabaya


1) Surat Permohonan masuk Ke SMK Pawiyatan Surabaya yang
diketahui oleh sekolah asal
2) Surat Bersedia menerima dari Kepala SMK Pawiyatan Surabaya
untuk sekolah asal siswa
3) Surat mutasi yang dikeluarkan oleh Sekolah asal dan diketahui
oleh kepala SMK Pawiyatan Surabaya
4) Surat mutasi yang disahkan atau yang dikeluarkan dengan resmi
oleh Cabang Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
5) Nilai Akreditasi sekolah asal harus sama dengan nilai akreditasi
SMK Pawiyatan Surabaya

121
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


122
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan


dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.

SMK PAWIYATAN SURABAYA dalam menyusun dan menetapkan kalender


pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pendidikan sistem ganda
(pembelajaran di sekolah dan pembelajaran di dunia kerja), pembelajaran berbasis
kompetensi, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat .

1.Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

2.Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran


pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

3.Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran.

4.Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,


meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

5.Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.

6.Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah dan mengacu pada Kalender


Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur .

7.Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
8.Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten/Kota. Organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

123
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


9.Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

10. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari
Pemerintah/pemerintah daerah.

A. Penetapan Kalender Pendidikan

SMK PAWIYATAN SURABAYA dalam menyusun dan menetapkan kalender


pendidikan berdasarkan Kalender Pendidikan yang di keluarkan oleh Dinas
Pendidikan Kota Surabaya dan Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur Nomor 430 / 3319 / 101.1 / 2022 tanggal 25 Mei 2022 tentang
Kalender Pendidikan

B. Minggu Efektif Belajar.

Minggu efektif belajar pada Tahun Pelajaran 2022-2023 sebagai berikut :

1. Semester Gasal / ganjil adalah 22 minggu atau 135 hari


2. Semester Genap adalah 22 minggu atau 129 hari

Lihat Uraian lengkap pada kalender Pendidikan, di atas.

C. Jadwal Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku ,
meliputi Jeda tengah semester, jeda antar semester, Libur Akhir tahun., Hari Libur
Keagamaan, hari Libur Umum / nasional, hari libur khusus, Kegiatan Khusus
sekolah. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel berikut ini.

124
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan


belajar minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
maksimum 36 satuan pendidikan.
minggu

2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester.


semester minggu

3. Jeda Maksimum 2 Antara semester I dan II.


antarsemester minggu

4. Libur akhir Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan


tahun pelajaran minggu kegiatan dan administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran.

5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan


keagamaan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif.

6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan


umum/nasional minggu Pemerintah.

7. Hari libur Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai


khusus minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing.

8. Kegiatan Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang


khusus minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madra sekolah/madrasah tanpa
sah mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif.

125
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


D. Permulaan dan Akhir Tahun Pelajaran 2022-2023

Berdasarkan Kalender pendidikan :


1. Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari Senin tanggal 12 Juli 2022
2. Akhir tahun pelajaran pada hari Jumat tanggal 18 Juni 2023

BAB V

126
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


SUPERVISI PEMBELAJARAN

1. Rencana Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran Tahun


Pelajaran 2022/2023
Supervisi akademik adalah tugas utama kepala sekolah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan secara berkelanjutan di sekolah. Dengan melaksanakan
supervisi akademik secara terprogram dan berkesinambungan akan tercapai layanan
proses pembelajaran bermutu. Pembelajaran yang dipimpin oleh guru yang
berkualitas akan meningkatkan prestasi peserta didik. Kepala sekolah sebagai
pemimpin pembelajaran harus memastikan bahwa semua guru mendapat pelayanan
supervisi akademik. Setiap guru harus mendapatkan layanan yang sama tanpa
membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan
yang berkebutuhan khusus. Layanan yang sama tanpa diskriminasi juga harus
diberikan kepada para peserta didik dalam proses pembelajaran dengan
memperhatikan undang- undang perlindungan anak. Undang-undang perlindungan
anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup,
tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat,
martabat, kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia,
dan sejahtera. Merencanakan, melaksanakan, dan menindaklanjuti supervisi
akademik dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru (dirumuskan dari
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007.

2. Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran


Pelaksanaan supervisi akademik meliputi kegiatan memeriksa perangkat
pembelajaran, mengamati pelaksanaan pembelajaran, dan mencermati penilaian
pembelajaran. Kepala sekolah harus melaksanakan supervisi akademik dengan baik
untuk memperoleh data sebagai bahan perbaikan pembelajaran di sekolahnya.
Pelaksanaan supervisi akademik secara berkala sangat berpengaruh terhadap
peningkatan profesionalisme guru, pemetaan kompetensi guru, dan peningkatan
kualitas peserta didik. Pelaksanaan supervisi akademik juga berpengaruh pada
pengembangan diri kepala sekolah terutama sebagai bahan kajian ilmiah, misalnya:
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), Rencana Kerja Sekolah (RKS), Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM). Hasil pelaksanaan supervisi akademik akan dianalisis
pada topik berikutnya.

Untuk pelaksanaan supervisi pembelajaran dilakukan secara bertahap di SMK


Pawiyatan Surabaya. Tahap pertama dilakukan tanggal 6 sampai 10 September

127
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


2022. Dan tahap kedua tanggal 27 September Sampai 1 Oktober 2022. ( Jadwal
terlampir )
3. Pelaporan Supervisi Pembelajaran
Penyusunan laporan supervisi akademik perlu dilakukan sebagai upaya akuntabilitas
pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah. Laporan supervisi akademik diperlukan
bagi upaya perbaikan mutu pembelajaran bagi peserta didik, peningkatan
profesionalisme guru, dan kepentingan stakeholders di tingkat
kabupaten/kota/provinsi. Kepala sekolah dapat memanfaatkan laporan hasil supervisi
akademik sebagai bahan pengembangan profesi berkelanjutan misalnya dalam
bentuk penelitian tindakan sekolah (PTS).

Untuk rencana tindak lanjut dari kegiatan supervisi terdapat di lampiran.


Format rencana tindak lanjut

DAFTAR LAMPIRAN

128
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


1. Instrumen validasi KTSP SMK Tahun 2022/ 2023
2. SK. Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Penjaminan
Mutu Sekolah
3. SK. Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Pelaksana
Supervisi dan penilaian kinerja Tendik
4. SK Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Pengembang
Kurikulum
5. SK. Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik
Sekolah
6. Dan lain-lain yang relevan (dokumen penunjang)

129
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA


1
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

SMK PAWIYATAN SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai