Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL USAHA

‘CILOK ISTIGHFAR’
Disusun oleh: Sri Prihatini

NIM: 1182070063

Kelas: Pendidikan Fisika 4B


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas proposal ini guna memenuhi tugas mandiri mata kuliah kewirausahaan.

Dalam penyusunan proposal ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan proposal ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen serta orang tua dan semua orang telah membantu
saya, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.

Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri kewirausahaan dan bagi para
pembaca agar dapat memperluas ilmu yang berkaitan tentang kewirausahaan, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Proposal ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga proposal ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Saya sadar bahwa proposal ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan proposal penulis di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.

Kuningan, 04 April 2020

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis kuliner memang tak ada habisnya, dari sekedar hobi makan pun kini bisa
dijadikan sebagai peluang bisnis. Berbagai macam jenis makanan bermunculan
dengan ragam kreatifitas yang menarik dan unik. Perkembangan kuliner di Indonesia
diwarnai oleh tiga fase yaitu original food, multicultural food, dan kuliner
kontemporer yang sampai sekarang masih banyak peminatnya. Ada yang masih asli
namun seiring perkembangan, masakan tradisional mengalami perubahan dan
penyesuaian baik dari penampilan, komposisi, memasaknya, cara hidang bahkan cara
menyantapnya (Yuyun Alamsyah, 2008:6).
Makanan tradisional pun dapat dikreasikan menjadi makanan yang mempunyai
cita rasa dan nilai jual yang tinggi. Salah satunya adalah Cilok. Cilok merupakan
bisnis yang lahir dari sebuah ide inovasi terhadap produk makanan khas Bandung.
Selain itu bisnis Cilok sekarang mudah di jumpai di seluruh daerah khususnya daerah
Kuningan seperti bisnis kaki lima. Namun selama saya tinggal di Kuningan sepertinya
belum melihat bahwa di sini ada cilok yang unik, maka saya tertarik untuk membuat
inovasi dalam mengkombinasikan cilok yang isiannya unik dengan bumbu kacang ala
rumahan. Saya memberi nama produk ini dengan nama “cilok istighfar”, dengan
filosofi cilok yang berbalut bumbu kacang yang pembuatannya dengan ala rumahan,
cilok yang sekali digigit harus beristighfar. Disini, saya membuat varian rasa original,
dan mercon. Untuk kedepannya, saya akan membuat inovasi lagi untuk produk cilok
ini.
B. Visi, Misi dan Tujuan Usaha
1. Visi
Melestarikan makanan khas yaitu cilok agar semakin dicintai oleh masyarakat
khususnya pecinta kuliner.
2. Misi
a. Mencari keuntungan dari modal kecil
b. Selalu melakukan inovasi secara berkelanjutan terhadap cilok.
c. Selalu memberikan kepuasan konsumen terhadap kualitas dan cita rasa produk
Cilok Istighfar.
d. Melayani sepenuh hati setiap keinginan dan kebutuhan seluruh pelanggan.
e. Selalu mengusahakan produk cilok dengan kualitas gizi yang baik.
3. Tujuan Usaha
Dengan terus melakukan inovasi yang baik secara berkelanjutan, diharapkan Cilok
Istighfar dapat menjadi salah satu bangkitnya industri kreatif kuliner. Dengan
demikian, sebagai penikmat cilok akan mengalami pengalaman baru dalam menikmati
cilok khas Bandung yang satu ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Usaha
1. Definisi Usaha

Cilok Istighfar merupakan usaha industri rumahan. Penjualan produk Cilok Istighfar ini
menggunakan mobile shop, pemasaran dan promosi yang digunakan oleh usaha Cilok
Istighfar yaitu media online dan offline untuk menarik pelanggan agar mencoba produk ini.

2. Keunikan dan Keunggulan Usaha

Cilok Istighfar yaitu cilok ini memiliki kualitas yang baik karena dibuat dengan bahan-
bahan berkualitas dan bernilai gizi tinggi serta cara-cara yang higienis dan memiliki varian
yang unik dibanding cilok pada umumnya, varian rasa cilok istighfar ini ada original dan
mercon yang berisi cabai yang berkualitas dan isian penunjangnya. Dan dari bumbu kacang
yang khas dan lekat sehingga membuat ketagihan.

B. Strategi Pemasaran
1. Product (produk)

Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan
perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan (Sumarni dan Soeprihanto, 2010:274)

Produk yang kami jual berupa Cilok berbalut bumbu kacang, Cilok isi yang dibuat
dengan menggunakan bahan dan isian yang berkualitas dan pilihan. Saya mengkombinasikan
cilok yang isiannya unik dengan bumbu kacang ala rumahan. Saya memberi nama produk ini
dengan nama “cilok istighfar”, dengan filosofi cilok yang berbalut bumbu kacang yang
pembuatannya dengan ala rumahan, cilok yang sekali digigit harus beristighfar. Varian rasa
dari cilok ini ada cilok original dan cilok mercon.

2. Place (tempat)

Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi, saluran dimana
produk tersebut sampai kepada konsumen (Sumarni dan Soeprihanto, 2010:288).
Tempat produksi dirumah pribadi yang beralamat di Dusun Wage RT/RW 13/05 Desa
Karangmangu, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Kode Pos 45553, Jawa
Barat.

3. Price (harga)

Harga adalah Jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Sumarni dan
Soeprihanto, 2010:281) Dari beberapa pendekatan harga yang ada. Cilok Istighfar memilih
menggunakan pendekatan penetrasi pasar. Dengan dilakukannya strategi penetrasi pasar,
Cilok Istighfar memiliki peluang membangun ketertarikan pelanggan melalui sektor harga.
Harga yang ditawarkan berkisar Rp 5000,- per porsi dengan isi 7 Cilok original, 1 Cilok
mercon jumbo dan bumbu kacang yang lekat.

4. Promotion (promosi)

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran (Tjiptono, 2008:219). Strategi


promosi dapat dilakukan melalui lima bentuk promosi yang paling dikenal yaitu periklanan,
hubungan masyarakat, personal selling, promosi penjualan, dan penyaluran.

Karena saat ini banyak sekali yang menggunakan media sosial dari anak muda samapi
orang dewasa, terutama dikalangan anak muda sebagai target utama saya, maka saya tetapkan
promosi yang akan saya pergunakan paling utama yaitu melalui media sosial (Instagram,
Whatsapp), tetapi promosi dengan cara lain seperti secara “Face to face” tetap saya akan
pergunakan agar semua semua orang dapat dengan mudah mengenal produk yang akan saya
jual. Penjualan personal yang digunakan sebagai media promosi oleh Cilok Istighfar yaitu
melalui promosi secara lansung oleh pemilik kepada keluarga, teman dan masyarakat di
sekitar rumah.

C. Bahan dan Alat, Proses Produksi


1. Bahan yang dibutuhkan
 Tepung Tapioka
 Tepung Terigu
 Kacang Tanah
 Bawang Daun
 Bawang Merah
 Bawang Putih
 Merica
 Penyedap Rasa
 Cabai
 Isian (ayam, sosis, dll)
 Saus
 Kecap
 Garam
 Gula Pasir/merah
 Minyak goreng
 Air
2. Alat
 Panci
 Kompor
 Tabung LPG
 Centong sayur
 Pisau
 Wadah plastik
 Talenan
 Kuwali
 Ayakan
3. Proses Produksi
a. Tahap Penyiapan Bahan dan Penimbangan. Pada tahap ini semua bahan untuk
membuat cilok disiapkan kemudian ditimbang sesuai dengan takaran kebutuhan.
b. Tahap pencampuran, pada tahap ini bahan baku yang terdiri dari tepung tapioka,
tepung terigu, penyedap rasa, bawang daun, bawang putih (dihaluskan), bawang
merah (dihaluskan), merica, garam, dan air mendidih.
c. Tahap pencampuran
Dicampur dan diaduk rata sesuai dengan takaran yang di butuhkan pada baskom yang
telah disediakan. Aduk secara sempurna sehingga bahan-bahan tersebut tercampur
rata dan sampai kalis.
d. Tahap pembentukkan
Adonan yang telah dicampur dan diaduk tadi, kemudian dibentuk menjadi beberapa
jenis. Sisihkan Cilok yang telah terbentuk dan beda isi di baskom yang berbeda yaitu),
original dan mercon.
e. Tahap perebusan
Dalam proses perebusan, hal yang pertama dilakukan adalah panaskan air hingga
mendidih di dalam panci. Kemudian setelah mendidih masukkan adonan. Biarkan
adonan hingga mengapung. Jika telah mengapung itu berarti Cilok siap ditiriskan.
f. Tahap membuat bumbu
Dalam membuat bumbu kacang, siapkan terlebih dahulu kacang tanah yang sudah
digoreng, bawang putih, bawang merah, dan cabai (sesuai selera) lalu dihaluskan.
Bahan yang telah dihaluskan di tumis di atas kuwali. Lalu masukkan air, saus, kecap,
penyedap rasa, garam, gula, dan merica sesuai selera. Setelah itu, masukkan cilok
yang telah ditiriskan. Masak hingga bumbu kacang benar-benar meresap.
g. Cilok Istighfar siap disajikan
D. Perhitungan Modal

Biaya Bahan

Takaran /
Bahan Harga
banyaknya
Tepung Terigu 500 gr Rp. 4.000
Tepung Tapioka 500 gr Rp. 7.000
Garam 1 pcs Rp. 2.500
Bawang daun 2 batang Rp. 1.000
Penyedap rasa 3 pcs Rp. 1.500
Isian (daging, sosis, dll) Secukupnya Rp. 10.000
Bawang Putih 4 siung Rp. 1.000
Bawang Merah 4 siung Rp. 1.000
Kacang tanah 100 gram Rp. 2.500
Minyak goreng ¼ Liter Rp. 3.500
Cabai Secukupnya Rp. 2.000
Saus I psc Rp. 2.500
Kecap I psc Rp. 2.000
Merica I psc Rp. 1.000
Gula pasir 250 gr Rp. 4.500
Total Rp. 45.500

E. Analisa Keuntungan
Dari bahan dan takaran di atas dalam satu kali produksi dapat menghasilkan 17 Porsi
yang dibandrol dengan harga Rp. 5.000/porsi.

F. Perhitungan Laba Rugi

Berdasarkan perhitungan modal dan harga jual, maka akan diperoleh perhitungan laba
rugi sebagai berikut:

total penjualan−total biaya=85.000−45.500=39.500

G. Analisa Keuntungan

Persentasi keuntungan dari penjualan adalah sebesar 30%, angka ini didapat dari
perhitungan sebagai berikut:

Laba
×100 %=… %
jumlah penjualan

Rp39.500
×100 %=46,5 %
Rp 85.000
BAB III

PENUTUP

Dari proposal usaha ini dapat diambil kesimpulan bahwa membuka usaha cilok yang
telah dimodifikasi cukup menguntungkan. Untuk mencapai kesuksesan, dalam setiap usaha
diperlukan kegigihan dan pantang menyerah.

Bahwa dalam melakukan usaha dituntut untuk selalu inovatif dan kreatif untuk
membukan peluang usaha yang baru, perhatikan sumber daya yang ada disekitar yang
mampu untuk diolah dan memiliki nilai jual lebih.

Anda mungkin juga menyukai