A. Standar Kompetensi
Menerapkan desain eksterior dan interior bangunan
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan konsep dan gaya eksterior dan interior bangunan
C. Indikator
Menjelaskan macam-macam konsep ekterior dan interior pada bangunan.
D. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mempelajari kompetensi ini, siswa dapat :
a. Menjelaskan macam-macam konsep dan gaya ekterior pada bangunan
b. Memahami konsep dan gaya ekterior pada bangunan
c. Membedakan macam macam konsep yang telah dipelajari pada bangunan
d. Menerapkan konsep yang telah dipelajari pada bangunan
E. Materi Ajar
Konsep dan gaya eksterior pada bangunan
- konsep arsitektur klasik
- konsep arsitektur minimalis
- konsep arsitektur tropis
F. Uraian Materi
1. KONSEP MINIMALIS
Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik medesain yang mengacu pada zaman
klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan
kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri
dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Perkembangan arsitektur klasik dimulai pada regional arsitektur Yunani (+ 3000 – 30 SM).
Arsitektur Yunani Kuno merupakan pondasi dari berbagai gaya berikutnya yang
berkembang diberbagai belahan dunia dan juga menyumbangkan pemikiran yang paling
pintar dan penampilan yang sempurna di dalam tradisi Eropa Barat. Arsitektur pra-Yunani
kuno sangat terkait dengan kondisi bangsa Yunani yang kaya dengan mitologi dan seni.
Hal ini nampak dari fungsi dan bentuk bangunan utama sebagai bagian dari ritual
pemujaan. Ideologi kebudayaan masyarakat pra-Yunani kuno tersebut menjadi dasar
terbentuknya konsep nilai ke-estetika-an pada saat itu terfokus pada terciptanya bangunan-
bangunan megah dan besar sebagai upaya mendekatkan manusia terhadap mitos dewa-
dewi alam semesta.
Gambar 1 :Rumah klasik dengan pilar yang tinggi dan ornament yang rumit.
(sumber: www.interiormagazine.org)
Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal.
Arsitektur Klasik banyak dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa alasan, jenis arsitektur
ini dan dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal,
sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul
(balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail
mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.
Eksterior dibentuk oleh sedikit komposisi masa yang sederhana, estetika diberikan oleh
perbandingan besar kecil yang harmonis, kombinasi tekstur monoton dalam
kesedarhanaan bentuk-bentuk geometris
Salah satu alasan mengapa manusia membuat bangunan adalah karena kondisi iklim
tempat manusia berada tidak selalu menunjang aktivitas yang dilakukannya. Aktivitas
manusia yang bervariasi tertentu memerlukan kondisi iklim sekitar yang bervariasi pula.
Untuk melangsungkan aktivitas kantor, misalnya, diperlukan ruang dengan kondisi visual
yang baik dengan intensitas cahaya yang cukup, kondisi termis yang mendukung dengan
suhu udara pada rentang-nyaman tertentu, dan kondisi audial dengan intensitas gangguan
bunyi rendah yang tidak mengganggu pengguna bangunan. Karena cukup banyak aktivitas
manusia yang tidak dapat dilakukan akibat ketidak sesuaian kondisi iklim luar, manusia
membuat bangunan. Dengan bangunan, diharapkan iklim luar yang tidak menunjang
aktivitas manusia dapat dimodifikasi diubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang lebih
sesuai.
Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi terhadap kondisi
iklim tropis. Arsitektur tropis biasanya melihat kondisi suatu wilayah menurut letak
geografisnya. Letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat
Indonesia memiliki dua iklim, yakni kemarau dan penghujan. Pada musim kemarau suhu
udara sangat tinggi dan sinar matahari memancar sangat panas. Dan sebaliknya, pada
musim hujan curah huan sangat tinggi. Dalam kondisi ikim inilah muncul ide untuk
menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan gedung maupun rumah yang dapat
memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam arsitektur tropis adalah memanfaatkan energi
alam, terutama memadukan unsur udara dan cahaya alami. Caranya adalah bagaimana
agar dari pagi sampai sore itu tidak ada lampu yang menyala. Semaksimal mungkin
ruangan mendapat cahaya matahari dan aliran udara.
Biasanya, rumah mengalami masalah jika tidak menyesuaikan dengan arsitektur tropis ini.
Belakangan ini kita banyak mengadopsi rancangan barat yang belum tentu cocok dengan
lingkungan kita. Jadi sebaiknya kembali arsitektur lokal, karakter-karakter lokal, yang
mempertimbangkan karakter iklim, suhu, hujan dan lain-lain.
Gambar 2 : Rumah Tropis yang berkesan tradisional.
(sumber: http://www.arsindo.com/umum/desain-arsitektur-tropis/)
Bangunan arsitektur tropis mempunyai ciri-ciri bentuk bangunan secara umum, seperti :
Mempunyai atap yang relatif tinggi dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang di
bawah atap berguna untuk meredam panas.
Mempunyai teritisan / overstek atap yang cukup lebar untuk mengurangi efek
tampias dari hujan yang disertai angin. Juga untuk menahan sinar matahari
langsung yang masuk ke dalam bangunan.
Mempunyai lubang / bukaan untuk ventilasi udara secara silang, sehingga suhu di
dalam ruangan bisa tetap nyaman.
Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama yang kuat untuk
antisipasi bencana alam dan ancaman binatang buas.
Penggunaan material lokal yang sumbernya bisa didapat di sekitarnya.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
H. Sumber Belajar
1. Sumber :
Internet
Majalah eksplorasi desain & arsitektur Edisi 1
2. Alat :
Komputer / Laptop
Proyektor
Papan tulis
I. Kegiatan Pembelajaran / Skenario Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Pertemuan Ke 4 45 menit
Kegiatan Awal
Berdo’a dan salam sapa (religius, sopan santun)
Mengabsen siswa (disiplin)
Memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran (percaya
diri dan keterampilan menyimak)
2 Kegiatan Inti 110 menit
Eksplorasi
Mendiskusikan mengenai macam-macam konsep arsitektur yang ada
di Indonesia. (keterampilan menyimak informasi , menghormati dan
menghargai )
Elaborasi
Menjelaskan macam-macam konsep dan gaya arsitektur beserta ciri-
cirinya.(tanggung jawab,ketelitian, jujur)
Menjelaskan ciri-ciri dari beberapa konsep dan gaya arsitektur.
(tanggung jawab,ketelitian, jujur)
Menjelaskan ulang inti dari materi yang telah dijelaskan.
(keterampilan menyimak informasi)
Konfirmasi
Tanya jawab mengenai materi yang dipelajari (percaya diri)
Membagikan lembar soal tes mengenai materi maupun gambar
yang berhubungan dengan materi bahan-bahan penutup atap atau
langit-langit beserta konstruksinya untuk dijawab oleh para siswa.
(tanggung jawab)
Siswa menjawab lembar pertanyaan yang dibagikan guru. (percaya
diri, tanggung jawab, jujur, teliti)
3 Kegiatan Akhir 25 menit
Pengumpulan tes (tanggung jawab)
Berdoa (religius)
Salam (sopan santun)
3 Jelaskan apa yang dimaksud Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan
dengan Arsitektur tropis ? yang mengadaptasi terhadap kondisi iklim tropis.
Arsitektur tropis dirancang dengan melihat
kondisi suatu wilayah menurut letak
geografisnya.
4 Sebutkan ciri-ciri umum
bangunan tropis ? a. Mempunyai atap yang relatif tinggi
dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang
di bawah atap berguna untuk meredam
panas.
b. Mempunyai teritisan / overstek atap yang
cukup lebar untuk mengurangi efek tampias
dari hujan yang disertai angin. Juga untuk
menahan sinar matahari langsung yang
masuk ke dalam bangunan.
c. Mempunyai lubang / bukaan untuk
ventilasi udara secara silang, sehingga suhu
di dalam ruangan bisa tetap nyaman.
d. Pada daerah tertentu, rumah panggung
menjadi ciri utama yang kuat untuk
antisipasi bencana alam dan ancaman
binatang buas.
e. Penggunaan material lokal yang
sumbernya bisa didapat di sekitarnya.
Mengetahui
..........................................
NIP. ................................