Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ILMU UKUR TANAH I

MENGUKUR JARAK GARIS LURUS DI LAPANGAN DENGAN RINTANGAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : OLIVER DARWIN HAMIN


NIM : 1823715723
KELAS : TPIPP A
SEMESTER : II

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas segala bimbingan dan tuntunan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktik Ilmu Ukur Tanah I dengan baik sekaligus
dapat menyelesaikan laporan Ilmu Ukur Tanah I ini tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini,tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
penulis yang telah memberikan dukungan spiritual dan ucapan terima kasih juga kepada dosen
pengasuh mata kuliah Bapak Jacob V.Hayer,SST,M.Eng serta semua pihak yang terlibat dalam
menyukseskan kerja praktik dan proses penyelesaian laporan Ilmu Ukur Tanah I ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini,untuk itu saran serta kritikan
yang dapat membangun sangat penulis harapkan demi laporan selanjutnya.
Penulis berharap semoga dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat dan diterima dengan
baik.Terima kasih.

Kupang,13 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………………………………iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………..1
1.2 Lokasi dan Waktu Praktikum………………………………………………………………………1
BAB II DASAR TEORI
2.1 Teori……………………………………………………………………………………………………………2
2.2 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………2
2.3 Peralatan…………………………………………………………………………………………………….3
2.4 Langkah Kerja……………………………………………………………………………………………..4
2.5 Hasil Pengukuran………………………………………………………………………………………….5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………….8
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………..9
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………………………10
DAFTAR TABEL

1. Tabel 2. 1 Data Pengukuran…………………………………………………………………………….5


DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Jalon……………………………………………………………………………………………..3


2. Gambar 2.2 Kaki Tiga………………………………………………………………………………………..3
3. Gambar 2.3 Roll Meter……………………………………………………………………………………..3
4. Gambar 2.4 Penta Prisma………………………………………………………………………………….4
5. Gambar 2.5 Alat Tulis……………………………………………………………………………………….4
6. Gambar 2.6 Hasil Pengukuran…………………………………………………………………………..7
7. Gambar 3.1 Membuat Garis Lurus dengan Menggunakan Penta Prisma……………..10
8. Gambar 3.2 Mengukur Jarak Garis Lurus………………..………………………………………….10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari tentang cara-cara
pengukuran di permukaan bumi dan dibawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau
absolut titik pada permukaan tanah;diantaranya atau dibawahnya,dalam memenuhi
kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.
Bagian yang terpenting dari pengukuran tanah adalah membuat garis lurus di
lapangan.Dapat dimengerti bahwa garis lurus ini tidak dapat langsung diukur antara
kedua ujung gari,melakukan beberapa titik karena dibeberapa kasus di lapangan kadang
garis tersebut tidak dapat dibidik karena terhalang oleh rintangan yang tidak mungkin
dihindari.
Maka dari itu dibuat garis-garis bantu berupa gabungan titik-titik sebagai pembantu
dalam menentukan kelurusan garis mengunakan Jalon atau pokok-pokok yang sudah
ditancap lurus.Diusahakan semua Jalon diletakan lurus tegak dan untuk meragakan
ketegakan Jalon itu,bisa menggunakan bantuan unting-unting.Membuat garis lurus
diantara dua titik,dalam pembuatan garis ini harus diketahui kedua titik ujungnya
teerlebih dahulu,maka untuk ditentukan titik di lapangan yang letaknya diantara kedua
titik ujung yang jumlahnya cukup banyak sehingga titik-titik ini membentuk garis lurus.
Pengukuran dengan rintangan yang tidak dapat dihindari dengan memudahkan garis
ukur.Rintangan semacam ini sering dijumpai pada pengukuran sungai yang besar,galian
jalan kereta api,yang mempunyai lebar lebih besar dari panjang pita itu sendiri.

2.2 Lokasi dan Waktu Praktikum

Praktik ukur tanah ini dengan job mengukur jarak garis lurus di lapangan dengan
rintangan,dilaksanakan di tempat parkiran depan gedung A Politeknik Negeri Kupang.
Waktu pelaksanaan praktik ilmu ukur tanah 1 ini dilaksanakan pada hari Senin,08 April
2019 dari pukul 11.00 WITA sampai pukul 14.00 WITA.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori
Dalam pelaksanaan praktik tentunya dihalangi oleh rintangan,rintangan yang tidak
dapat diukur secara langsung.Oleh karena itu untuk mengatasi rintangan ada beberapa
cara penanggulangan dilapangan yaitu dengan cara membuat segitiga di lapangan atau
dengan mengunakan beberapa alat sederhana.
Secara garis besar rintangan dapat dibagi dalam beberapa kelompok diantaranya:
1. Rintangan pada pembuatan garis lurus yaitu bila suatu garis ukur sudah
ditentukan,tetapi kedua ujung garis tersebut tidak dapat saling terikat,sedangkan
pada garis tersebut harus ditentukan beberapa perantara sebelum dapat
dilakukan pengukuran.
2. Rintangan yang dapat dihindari dengan memudahkan garis ukur,sebuah kolam
yang terletak pada garis xy dalam hal ini ada bagian dari garis ukur yang tidak
mungkin dapat diukur langsung .
3. Rintangan yang tidak dapat dihindari dengan memindahkan garis ukur
Rintangan semacam ini sering dijumpai pada pengukuran yang melalui sungai-sungai yang
besar dan panjang lebih panjang dari pita ukur.
Dasar dalam membuat garis lurus dengan rintangan yang tidak dapat dihindari yaitu
memakai segitiga siku-siku sama dan sebangun ataupun dengan menggunakan segitiga
siku-siku sebangun ini memerlukan pengukuran lurus karena tidak hanya membuat garis
lurusnya saja,tapi dalam pembuatannya juga harus tepat dan tiap pengukurannya pun
harus sama dengan siku yang satu dengan siku yang lainnya.

2.2 Tujuan
a. Mahasiswa dapat membuat garis sejajar di lapangan
b. Mahasiswa dapat membuat garis tegak lurus di lapangan
c. Mahasiswa dapat membuat garis lurus yang terhalang oleh bangunan atau rintangan
2.3 Peralatan

1. Jalon

Gambar 2.1 Jalon

Jalon adalah suatu batang bulat dengan diameter kurang lebih 1 inchi,terbuat dari
aluminium atau besi dan diberi warna merah putih.Panjang Jalon biasanya 1 matau 2
m.Jalon berfungsi untuk menandai titik-titik tertentu yang akan diukur jarak atau
ketinggiannya.

2. Kaki Tiga

Gambar 2.2 Kaki Tiga

Kaki tiga merupakan tempat dudukan alat yang juga berfungsi untuk menstabilkan
alat.Alat ini mempunyai tiga kaki yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran
ketinggiannya.Kaki tiga saat didirikan harus rata karena jika tidak rata dapat
mengakibatkan kesalahan saat pengukuran.

3. Roll Meter
Gambar 2.3 Roll Meter
Roll Meter digunakan untuk mengukur jarak atau panjang.Saatuan yang umum
digunakan di Indonesia adalah meter (m).Meteran dibuat dari baja,fiber maupun
plastik.Bahan baja paling teliti untuk meteran karena angka muainya kecil,tidak mulur
waktu ditarik dan lendutannya kecil.Meteran terdiri dari bermacam-macam panjang
(2m,3m,5m,7,5m,10m,20m,30m,50m,dan 100 m).

4. Pentaprisma
Penta prisma terbuat dari cermin prisma yang disusun sedemikian hingga dapat
digunakan untuk membuat garis lurus atau siku-siku di lapangan.

Gambar 2.4 Pentaprisma

5. Alat Tulis

Gambar 2.5 Alat Tulis

Alat tulis berfungsi untuk mencatat hasil pembacaan di lapangan.

2.4 Langkah Kerja


1. Meninjau lokasi praktikum
2. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan saat melakukan pengukuran
3. Orang pertama menancapkan Jalon disalah satu titik misalkan pemasangan atau
penancapan Jalon pertama dititik A
4. Setelah Jalon pertama ditancapkan,siapkan roll meter lalu ukur jarak Jalon pertama
dititik A terhadap Jalon kedua dititik B.
5. Orang kedua memegang Jalon,tapi tidak menempel pada tanah melainkan harus
mengikuti perintah orang pertama dan orang pertama berdiri di belakang Jalon titik A
sejauh ±30 cm,kearah Jalon kedua dititik B dan memberi perintah kepada orang
kedua,sehingga Jalon pertama dititik A segaris Jalon kedua dititik B baru ditancapkan
6. Orang kedua menancapkan Jalon dengan tegak lurus dimana tempat titik yang sudah
didapat.
7. Orang pertama membidik kembali posisi Jalon sehingga benar-benar tampak Jalon
pertama dan kedua berimpit.
8. Setelah kedua Jalon tersebut terlihat berimpit selanjutnya mengukur jarak garis lurus
yang terhalang oleh rintangan,maka untuk mengukur jarak yang terhalang oleh
rintangan kita dapat memindahkan garis ukur.Pemindahan garis ukur dilakukan dari
titik B.Kita menarik garis lurus dari titik B ke salah satu titik misalkan titik C,dan titik C
harus berada dalam satu garis lurus atau lebih tepatnya titik digaris B harus tegak lurus
dengan titik C.
9. Setelah dibuat titik C kita tancapkan Jalon disalah satu titik.Dan titik baru tersebut
misalkan titik D yang merupakan hasil pemindahan garis ukur dan setelah itu kita
meninjau kelurusan pemasangan Jalon tersebut.Jadi titik C dan D merupakan titik hasil
pemindahan garis ukur atau lebih tepatnya titik hasil prediksi.Jadi titik C dan D ini
nantinya merupakan jarak pengukuran dari rintangan yang ada.
10. Setelah pengukuran dibagian rintangan selesai yang dilakukan dengan pemindahan
garis ukur,maka langkah selanjutnya adalah sama,kita tetap mengukur jarak garis lurus
seperti biasa tanpa rintangan dengan bantuan Jalon-jalon untuk meninjau kelurusan.
11. Bila pengukuran sudah selesai,maka titik-titik yang telah ditancapkan Jalon tampak
seperti satu Jalon karena lurus (bila dibidik)
12. Setelah itu lakukan penghitungan jarak dari titik awal sampai titik akhir
13. Catat hasil pengukuran
14. Setelah semua pengukuran jarak garis lurus selesai,yang terakhir adalah melakukan
pengukuran lebar jalan di lokasi pengukuran dengan menggunakan roll meter.
15. Setelah kegiatan mengukur selesai,semua alat dirapikan sperti semula lalu diperiksa
dan disimpan ditempat semula di lab.
2.5 Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran jarak dan garis lurus di lapangan dengan rintangan.
1. Tabel Data Pengukuran

No. Nama Titik Jarak

1. JA-JB 4,80 m

2. JX-JY 14 m

3. JC-JD 3,50 m

Tabel 2.1 Data Pengukuran

2. Hasil Pengukuran

Rintangan JX-JY
Pengukuran dari titik JA-JD
=JAB+JXY+JCD
=4,80 m+14 m+3,50 m
=22,3 m
Jadi,total pengukurannya adalah 22,3 m.
BAB II
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil praktikum mengukur jarak garis lurus di lapangan
dengan rintangan adalah:
a. Dengan kerja sama dalam kelompok praktik maka praktik di lapangan akan
berjalan dengan lancar.
b. Melakukan pengukuran yang terhalang dengan rintangan merupakan praktik yang
membutuhkan ketelitian untuk mendapat hasil yang baik dengan data yang pas.
c. Dengan paraktik job ini kita mampu melihat dan tahu cara mengunakan prisma
cermin di lapangan.

3.2 Saran

Saran yang dapat boleh kami sampaikan dalam kegiatan praktikum ilmu ukur tanah I ini
dengan job mengukur jarak garis lurus di lapangan dengan rintangan adalah:
1. Sebelum dan sesudah praktek periksalah peralatan praktek yang akan digunakan saat
praktikum
2. Diharapkan agar sebelum menjalankan praktikum di lapangan, hendaknya kita
terlebih dahulu menguasai dan memahami materi job yang akan kita praktikkan di
lapangan agar kita bisa melaksanakan praktikum di lapangan dengan baik dan benar
3. Hendaknya sebelum praktikum dilaksanakan,kita harus memperhatikan arahan dan
petunjuk yang disampaikan oleh pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA

1. Adi,D.(2015).Pengertian Ilmu Ukur Tanah menurut Benyamin


Unwakoly,SP,M.Si.[Online].Tersedia di :http://dekadisingaraja.blogspot.co.id/.Diakses
3 September 2016.
LAMPIRAN

Gambar 3.1 Membuat garis lurus dengan mengunakan pentaprisma

Anda mungkin juga menyukai