Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

“MEMBUAT PETA SEDERHANA DENGAN GARIS SIKU”

Disusun oleh:
ANANTA DWI YULANDA
220505340

Dosen Pengampu:
Dr. Soeparno, M.T., IPU., ASEAN Eng.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga dapat membuat laporan Praktik Ilmu Ukur Tanah
( IUT) Membuat Peta Sederhana Dengan Garis Siku ini.

Walaupun demikian, penyusun berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan


penyusunan laporan ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh
penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya. Dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Drs. H . Soeparno, M.T. selaku
Dosen Pengampu mata kuliah “Ilmu Ukur Tanah” yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saya ucapkan
terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah Swt. membalas
semua kebaikan kalian. Amin.

Surabaya, 19 Maret 2023

Penyusun
A. JUDUL
Pemetaan Sederhana di Foodcourt dan Rumah Air UNESA

B. LATAR BELAKANG
Permukaan bumi dengan segala isinya merupakan planet yang terlalu luas
untuk dapat dijelajahi. Manusia beserta mahluk hidup lainnya, sungai, laut, daratan,
gunung, lembah, kota, negara, adalah berbagai fenomena alam dan budaya yang
tersebar di permukaan bumi. Semua hasil ciptaan-Nya tersebut adalah semata-mata
untuk manusia, sehingga manusia penting untuk mengetahui, memanfaatkan dan
memeliharanya. Walau demikian, kita memiliki keterbatasan untuk dapat mengetahui
semua informasi yang tersebar di berbagai belahan bumi ini. Kita hanya dapat
mengenal keadaan dan rupa dari permukaan bumi sejauh batas pandangannya
mengijinkan. Karena itu, agar pola dari seluruh atau sebagian permukaaan bumi dapat
ditangkap dalam sekali pandangan maka dibuatlah bumi yang digambarkan dalam
bentuk peta, atlas, dan globe.
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam
bidang datar dengan skala tertentu. Kartografi merupakan ilmu yang khusus
mempelajari segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan,
pembuatan, pengetahuan, penyimpanan, hingga pengawetan serta cara-cara
penggunaan peta. peta bukan hanya berguna dalam menentukan lokasi namun
juga dalam berbagai bidang. Pembuatan Peta mempunyai peranan yang sangat
penting di dalam kehidupan manusia, dapat digunakan dalam proses perencanaan
wilayah, alat yang membantu dalam kegiatan penelitian, alat peraga untuk proses
pembelajaran di kelas, dan sebagai media untuk belajar secara mandiri. Adapun
penggunaan yang paling utama adalah untuk mengetahui tempat-tempat di
permukaan bumi, pada proses perencanaan wilayah peta sangat diperlukan untuk
survei lapangan, sebagai alat penentu desain perencanaan, dan sebagai alat untuk
melakukan analisis secara keruangan. peta bukan semata-mata hanya karena
untuk memperoleh uang, namun juga sangat berguna bagi hidup masyarakat
yang luas.
Ada berbagai metode dalam pembuatan peta yang sederhana, dengan
praktikkum skala sempit yaitu melakukan pengukuran pada daerah tertentu di
sekitar kita lalu dibuat peta sederhananya. Metode yang dikenal sangat simpel
adalah menggunakan metode rotasi.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah yaitu
bagaimana cara membuat peta sederhana.

D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pembuatan peta
sederhana dan melihat penampakan petan pada FoodCourt dan Rumah Air UNESA.

E. MANFAAT PENELITIAN
Dapat mengetahui metode pembuatan peta sederhana dan memberikan
informasi terkait peta Foodcourt dan Rumah Air UNESA.

F. BATASAN MASALAH
Factor biotik yaiut jenis yumbuhan yang ada disekitar FoodCourt dan Rumah
Air UNESA.

G. TINJAUAN PUSTAKA
Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran
permukaan bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau
metode tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun
hardcopy peta yang berbentuk vektor maupun raster (Heddy, 2010).
Peta pertama kali dibuat oleh bangsa Babilonia berupa lempengan
berbentuk tablet dari tanah liat sekitar 2300 SM. Pemetaan di zaman Yunani
Kuno sangat pesat. Alat cetak untuk peta pun berkembang. Banyak
penemuan sekitar abad 15. Pada mulanya, peta dicetak menggunakan papan
kayu yang sudah di ukir berupa peta. Pada abad berikutnya, peta semakin
berkembang dengan menggunakan metode – metode secara ilmiah (Harvey.
1966).
Metode atau cara pengukuran digunakan untuk perhitungan,
pengolahan dan koreksi data untuk menentukan posisi ( koordinat ) setiap
titik yang terukur dalam wilayah pemetaan. Pemetaan ini dilakukan agar
memperoleh gambaran wilayah dari komunitas hewan, tumbuhan dan jasad
renik. Ketiga komunitas tersebut sangat bergantung satu sama lain dan

1
sangat berhubungan dengan erat (Ewuise, 2012).
Berikut Prinsip Pemetaan dengan pengukuran secara sederhana
seperti: kerja Lapangan, unsur yang Perlu di ukur dalam pembuatan peta
sederhana adalah Pengukuran Jarak, Pengukuran Sudut Arah, Pengelolaan
Data dan Penyajian Data (Wynne H. 2013). Selain dengan pengukuran, peta
dapat di buat dengan menggunakan yang sudah ada. Berikut ini langkah
Umum dalam membuat peta dari peta yang sudah ada yaitu : menentukan
daerah yang akan di petakan, memilih peta dasar yang tepat, membuat peta
dasar baru, yaitu peta yang belum di beri simbol, mencari dan
mengklasifikasikan data sesuai kebutuhan, membuat simbol-simbol yang
mewakili data, menempatkan simbol pada peta dasar,melengkapi peta
dengan komponen yang lain (Jansen, 2010).

H. METODE PENELITIAN
a) WAKTU PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Senin, 20 Maret 2023
Waktu : 08.00 WIB- selesai
Tempat : FoodCourt dan Rumah Air UNESA Ketintang

b) JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif karena tidak
terdapat suatu perlakuan khusus terhadap variabel tertentu.

c) TAHAP-TAHAP PENELITIAN
i. Tahap Perencanaan
Menentukan kedudukan titik-titik atau penggambaran keadaan fisik
yang terdapat di lapangan. Mencari titik di lapangan yakni pengukuran
yang hasilnya nanti akan digambar dan menentukan lokasi atau zona-
zona penelitian sebagai tempat pengambilan data.

ii. Tahap Pelaksanaan


Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian
serta menentukan spot pengamatan. Pemilihan spot berdasarkan rona
lingkungan yang ditentukan. Mengukur lokasi yang dilakukan di food
curt dan rumah air UNESA

iii. Tahap Tidak Lanjut


Data hasil pengamatan diolah dan dibahas.

d) ALAT DAN BAHAN


 Jalon : 17 Buah
 Roll Meter : 2 Buah

2
 Alat Tulis : Secukupnya
 Lembar Kerja
 Pasak : 6 Buah
 Palu

e) LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan semua peralatan untuk membuat peta sederhana dengan
garis siku.
2. Menentukan tempan yang akan digunakan untuk pengukuran.
3. Menggambar sketsa kasar dari lokasi yang akan diukur.
4. Memasang Jalon pada titik awal A dan B.
5. Jalon A ditancapkan di titik awal yang dimana terdapat pembidik yang
berdiri dibelakang Jalon A untuk meluruskan posisi Jalon A dan C agar
sejajar.
6. Jalon D diletakkan sejajar dengan calon A dan C dengan pembidik
berada dibelakang Jalon A.
7. Lakukan hal yang sama hingga Jalon K tertancap dengan posisi
menjadi satu garis lurus.
8. Bidik Kembali setelah Jalon terpasang sempurna agar tetap berada
dalam satu garis lurus.
9. Memberikan jalon batas titik pada ujung bangunan untuk membentuk
sudut bangunan.
10. Menarik garia P1 ke titik C untuk membentuk sudut siku dan
mengukur Panjang garis menggunakan roll meter.
11. Menarik garia P2 ke titik E untuk membentuk sudut siku dan
mengukur Panjang garis menggunakan roll meter.
12. Menarik garia P3 ke titik F untuk membentuk sudut siku dan
mengukur Panjang garis menggunakan roll meter.
13. Menarik garia P4 ke titik G untuk membentuk sudut siku dan
mengukur Panjang garis menggunakan roll meter.
14. Menarik garia P5 ke titik H untuk membentuk sudut siku dan
mengukur Panjang garis menggunakan roll meter.
15. Menarik garia P6 ke titik K untuk membentuk sudut siku dan
mengukur Panjang garis menggunakan roll meter.
16. Semua hasil pengukuran dicatat dan digambarkan pada sketsa yang
telah dibuat.
17. Memeriksa Kembali hasil pengukuran yang telah dilakukan selama
praktek.
18. Gambar dari hsil pengukuran yang telah dilakukan diasistensikan guna
di ACC oleh dosen pengampu.
19. Membereskan alat-alat yang digunakan dalam praktek.

3
I. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil Pengukuran


Titik Jarak (m)
A-C 38
C-D 26,25
D-E 28
E-F 15
F-G 14,7
G-H 14,35
H-I 17,1
I-J 10,3
J-K 16,5
K-B 5,55

Tabel 2. Data Pengukuran Jarak sudut dengan Garis Lurus


Titik Jarak (meter)
P1- C 23
P2-E 2,5
P3-F 33,30
P4-G 17,80
P5-H 3,2
P6-K 8,30

4
Gambar sketsa 1

Gambar Sketsa 2/pemetaan lokasi

J. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan membuat peta a masyarakat bisa teknik yang berbeda,
salah satunya adalah menggunakan teknik dimana teknologinya adalah teknik yang
digunakan dengan pengukuran langsung dari satu titik referensi ke titik referensi
lainnya Kembali ke titik awal tanpa Gambar garis dan tentukan titik P dan Q. Saat
membuat peta juga mendukung alat seperti kompas dan meteran Tingkatkan resolusi
peta masyarakat 

5
.

K. DOKUMENTASI

6
7

Anda mungkin juga menyukai