UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH :
A.MIFTHAHUL JANNAH
D061211057
GOWA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peta topografi merupakan peta yang dibuat berdasarkan perbedaan
titik elevasi atau ketinggian pada permukaan bumi yang digambarkan
dengan garis kontur berdasarkan perbedaan titik elevasinya. Peta topografi
biasanya dibuat dengan menggunakan teknik “ Taping Kompas”. Peta
yang terbentuk adalah peta kontur dimana peta tersebut digunakan untuk
menunjukkan perbedaan ketinggian suatu tempat. Perbedaan tinggi
permukaan bumi dan unsur-unsur asli permukaan bumi baik buatan
manusia maupu unsur-unsur alami yang sudah ada diatas permukaan
bumilah yang melatar belakangi adanya peta topografi.
Sebagian besar orang masih banyak yang belum mampu melihat
dan memahami peta dengan baik dan benar, kita ketahui fungsi peta
dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Terutama untuk
mempermudah menemukan tempat. Kebanyakan orang hanya mengetahui
jenis peta umum saja, disisi lain masih banyak jenis peta yang mempunyai
informasi yang berbeda-beda, salah satunya adalah jenis peta topografi
Seorang geologist dituntut untuk mampu dalam membuat peta,
salah satunya adalah peta kontur. Berdasarkan hal tersebut, maka
praktikum yang kita lakukan yaitu praktek “Tapping Kompas” dilakukan
untuk menambah kemampuan praktikan. Seorang praktikan harus juga ahli
pada lapangan tidak hanya mampu dalam teori. Dengan melakukan
praktek lapangan kemampuan praktikan secara tidak langsung akan
bertambah. Pelaksanaan
2.1 PETA
Secara umum peta diartikan sebagai gambaran konvensional dari pola
bumi yang digambarkan seolah olah dilihat dari atas pada bidang datar
melalui satu bidang proyeksi dengan dilengkapi tulisan-tulisan untuk
identifikasinya. Peta adalah tempat penyimpanan dan juga tempat penyajian
data dengan kondisi lingkungan, sehingga menjadi sumber informasi penting
bagi masyarakat untik kemudian dipergunakan dalam merencanakan serta
mengambil keputusan pada tahap pembangunan (Bakosurtanal, 2005).
Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh atau sebagian
unsur permukaan bumi yang digambar dalam skala tertentu dan sistem
proyeksi tertentu.Peta seringkali sangat efektif untuk menunjukkan lokasi dari
objek-objek alamiah maupun objek buatan manusia, baik ukuran maupun
hubungan antara satu obyek dengan obyek lainnya.Sebagaimana dengan foto,
peta juga menyajikan informasi yang barangkali tidak praktis apabila
dinyatakan atau digambarkan dalam susunan kata-kata.
Peta mengandung arti komunikasi. Artinya merupakan suatu signal atau
Channel antara si pengirim pesan (pembuat peta) dengan si penerima pesan
(pemakai peta). Dengan demikian peta digunakan untuk mengirim pesan
berupa informasi tetang realita dari fenomena geografi. Peta pada dasarnya
adalah sebuah data yang didesain untuk mampu menghasilkan sebuah
informasi geografis melalui proses pengorganisasian dari kolaborasi data
lainnya yang berkaitan dengan bumi untuk menganalisis, memperkirakan, dan
menghasilkan gambaran kartografi.
Informasi ruang mengenai bumi sangat kompleks, tetapi pada umunmya
data geografi mengandung 4 aspek penting, yaitu lokasi-lokasi yang
berkenaan dengan ruang, merupakan objek-objek ruang yang khas pada
sistem koordinat (projeksi sebuah peta). Kemudian, atribut (ciri bahan),
informasi yang menerangkan mengenai objek-objek ruang yang
diperlukan.Hubungan ruang, hubungan lojik atau kuantitatif diantara objek-
objek ruang.Waktu, merupakan waktu untuk perolehan data, data atribut dan
ruang. Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka bumi yang
berupa fakta, dunia nyata, baik bentuk permukaan buminya maupun sumber
daya alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-
simbol dari unsur muka bumi yang disajikan. Penyajian unsur-unsur
permukaan bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi kertas serta grid atau
gratikul.Diluar batas tepi daerah peta, pada umumnya dicantumkan berbagai
keterangan yang disebut tepi.Keterangan tepi ini dicantumkan agar peta dapat
dipergunakan sebaik-baiknya oleh pemakai peta.Penyusunan dan penempatan
keterangan tepi bukan merupakan hal yang mudah, karena semua informasi
yang terletak disekitar peta harus memperlihatkan keseimbangan.
Peta terdiri dari bagian-bagian yang menyusunnya, antara lain judul peta,
diambil dari bagian terbesar wilayah yang tercantum dalam satu sheet peta.
Biasanya terletak di bagian atas peta atau di samping untuk peta buatan badan
koordinasi survai dan pemetaan nasional (BAKOSURTANAL).Legenda peta,
penjelasan dari symbol-simbol yang tercantum dalam peta. Bagian ini adalah
komponen yang sangat vital karena kita akan jadi buta dalam membaca peta
jika tidak ada legendanya. Skala Peta, bagian yang menunjukan ukuran dalam
lembar peta dengan medan sebenarnya. Skala ini ada dua jenis yaitu skala
garis dan skala angka.Dalam peta topografi biasanya dicantumkan keduanya.
Rumus perhitungan : jarak dimedan sebenarnya = jarak di peta x skalanya.
(Contoh : skala peta 1:25000; 1:50000; 1:100000) cara membacanya adalah
1:25000 berarti 1 cm dalam peta adalah 25000 cm di medan sebenarnya atau
25km.
2.1.1 Fungsi Peta
Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta kita dapat mengetahui
atau menentukan lokasi yang kita cari, walaupun kita belum pernah mengunjungi
tempat tersebut. Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
2. Peta Khusus atau Tematik Setelah Anda memahami jenis peta umum,
sekarang kita akan mempelajari jenis peta khusus atau tematik. Disebut
peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan satu
atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan.
Dengan kata lain, yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu. Peta khusus
adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena
geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta
khusus/tertentu: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta
penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart (peta
jalur penerbangan atau pelayaran).
2. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1
: 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah
yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
4. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai
1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk
menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua
bahkan dunia. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin
besar angka pembandingnya berarti skala peta itu makin kecil.
2.1.3. Komponen – Komponen Peta
Dalam suatu peta terdapat komponen-komponen peta, dimana
semua komponen tersebut dapat mempermudah kita dalam membaca peta
1. Judul Peta
Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Biasanya,
sebelum pembaca memperhatikan isi peta, pasti terlebih dahulu judul yang
dibacanya. Judul peta hendaknya memuat/mencerminkan informasi yang
sesuai dengan isi peta. Selain itu, judul peta jangan sampai menimbulkan
penafsiran ganda pada peta. Judul peta biasanya diletakkan di bagian
tengah atas peta.
2. Skala Peta
Selain judul kita juga akan menemukan skala pada peta. Skala
merupakan ciri yang membedakan peta dengan gambar lain. Skala peta
sangat erat kaitannya dengan data yang disajikan. Bila ingin menyajikan
data secara rinci, maka gunakanlah skala besar, (1 : 5.000 sampai 1 :
250.000). Sebaliknya bila ingin menunjukkan data secara umum,
gunakanlah skala kecil (1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih). Skala
pada peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan bumi. Contoh: skala 1 : 500.000 artinya 1 cm
jarak di peta sama dengan 500.000 cm ( 5Km) jarak sebenarnya di
permukaan bumi.
3. Proyeksi Peta
Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam
ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam
pembuatan peta digunakan proyeksi peta. Proyeksi peta adalah teknik
pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang
datar.
4. Legenda
Legenda juga merupakan komponen penting pada peta. Karena
peta tanpa legenda.keterangan petanya, sulit untuk dibaca. Jadi agar
mudah dibaca dan ditafsirkan, peta harus dilengkapi dengan legenda/
keterangan. Legenda menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat
dalam peta. Contoh: legenda/keterangan peta. Legenda biasanya
diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga
diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu
kenampakan peta secara keseluruhan.
2.3 KOMPAS
Kompas adalah alat navigasi sebagai menentukan arah berupa sebuah
panah penunjuk magnetis yang lepas menyelaraskan dirinya dengan area
magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan referensi arah tertentu,
sehingga sangat membantu dalam babak navigasi. Di bawah ini devinisi dari
kompas.
2.3.1 Fungsi Kompas Geologi
Langkah Pengukuran:
Yang dimaksud dengan arah adalah arah lokasi titik yang akan dituju dari
titik lokasi dimana kita berdiri.
Caranya adalah sebagai berikut :
Ukur jarak dari titik kita berdiri ketitik yang kita bidik dengan langkah
atau roll meter (50 meter).
Beda tinggi didapat dengan rumus :
5. Mengukur jurus/strike
6. Mengukur kemiringan/dip
Letakkan sisi yang bertulis W tegak lurus jurus yang sudah kita ukur
(tanda garis yang sudah kita buat).
Atur gelembungnya sampai gelembung pada nivo lonjong berada di
tengah
Baca angka yang ditunjukkan pada skala clino.
Cara menulisan hasil pembacaan
8. Mengukur “Bearing”
Dalam hal-hal tertentu kita memerlukan peta situasi dengan skala besar,
misal skala 1:100. Peta ini di pastikan tidak tersedia, oleh sebab itu diharuskan
untuk membuat sendiri. Apabila kita akan membuat lintasan terbuka, artinya titik
akhir tidak perlu nertemu atau berimpit, yang umum disebut sebagai garis lintasan
terbuka, maka ketelitian pengukuran arah di lapangan tidak perlu ada ralat. Hal ini
di pertimbangkan karena memang tidak perlu diralat. Titik awal ke titik kedua,
lalu titik ketiga dan seterusnya sampai titik akhir. Bila terjadi kesalahan maka
kesalahan ini akan merambat, yang umum disebut terjadi perambatan kesalahan.
Teknik pembuatan polygon ini dilakukan dengan menghitung jarak dengan
langkah dan menentukan arah perjalanan dengan kompas, yang sering disebut
dengan pace and compass method. Sebelum melakukan pembuatan polygon
dengan kompas dan langkah dimulai, ada beberapa hal yang perlu dilakukan
antara lain:
a) Dalam hal ini jarak antara titik yang satu ke titik yang lain. Diukur dengan
langkah, yang kemudian dikonversikan kedalam jarak dengan satuan
panjang dalam meter.
b) Ukur panjang langkah anda dan konversikan dalam satuan panjang dalam
meter.
c) Panjang langkah di daerah permukaan bentang alam yang datar diyakini
akan tetap sama, sedang apabila langkah dilakukan di daerah permukaan
bentang alam yang menaik, di pastikan akan terjadi perubahan, dalam
artian panjang langkah akan relatif berkurang atau lebih pendek.
Sebaliknya apabila langkah dilakukan didaerah permukaan bentang alam
yang menurun maka panjang langkah akan menjadi besar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum yang kami peroleh diantaranya adalah
1. Koordinat serta ketinggian patok yang diukur dengan melakukan
pengolahan data terlebih dahulu dan dengan mengetahui bilangan azimuth.
1 0 0 36
Pengukuran Slope
Pengukuran Arah
DAFTAR PUSTAKA