Anda di halaman 1dari 4

ACARA I

PENYIAPAN, PENGENALAN DAN CENTERING ALAT

Dosen Pembimbing:

Agus Anggoro Sigit, S.Si M.Sc.

Afif Ari W, S.Si, M.Sc.

Asisten:

Abdul Mursyid Khoiron

Dinda NF Khumaeroh

Ilyas Nur Setiawan

Iswidiantono

Retno Astia Faradita

Nindi Ayu Wulandani

Vita Irawan

Disusun oleh:

Mukhammad Lecha Faroq Hidayatullah

E100210136

Selasa, jam 9-10

LABORATORIUM SUMBER DAYA LAHAN

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
ACARA I

PENYIAPAN, PENGENALAN, DAN CENTERING ALAT

I. TUJUAN
1. Mengenalkan pada para mahasiswa jenis-jenis alat ukur yang biasa
digunakan dalam ukur tanah.
2. Mengenalkan pada para mahasiswa bagian-bagian dari alat ukur tanah
termasuk fungsinya masing-masing.
3. Melatih mahasiswa agar terampil mempersiapkan alat ukur sebelum
dipergunakan untuk pengukuran dengan penyetelan gelembung nivo,
baik nivo kotak maupun nivo tabung.

II. ALAT DAN BAHAN


- Alat
1. Theodolit Manual dan Digital.
2. Total Station.
3. GPS Garmin.
4. Prisma Poligon Unit.
5. Waterpass.
6. Rambu Ukur.
7. Yallon.
8. Roll Meter, dll.
- Bahan
1. Lembar kerja.
2. Modul.
3. Alat tulis.

III. DASAR TEORI


Pengukuran didefinisikan sebagai seni penentuan posisi relatif pada,
di atas, atau di bawah permukaan bumi, berkenaan dengan pengukuran
jarak-jarak, sudutsudut, arah-arah baik vertikal maupun horisontal.
Seorang yang melakukan pekerjaan pengukuran ini dinamakan
Surveyor. Dalam keseharian kerjanya, seorang surveyor bekerja pada
luasan permukaan bumi terbatas. Meskipun demikian, Ia adalah pengambil
keputusan apakah bumi ini dianggap datar atau melengkung dengan
mempertimbangkan sifat, volume pekerjaan dan ketelitian yang
dikehendaki.
Tujuan pengukuran - antara lain - menghasilkan ukuran-ukuran dan
kontur permukaan tanah, misalnya untuk persiapan gambar-rencana (plan)
atau peta, menarik garis batas tanah, mengukur luasan dan volume tanah,
dan memilih tempat yang cocok untuk suatu proyek rekayasa. Baik
gambar-rencana maupun peta merupakan representasi grafis dari bidang
horisontal. Yang pertama ber-skala besar sedangkan yang terakhir ber-
skala kecil.
Skala didefinisikan sebagai perbandingan tetap antara jarak lokasi di
peta dengan di permukaan bumi. Skala 1 : 500, artinya satu unit jarak di
lapangan sama dengan 500 x unit jarak di peta. Sering, pemilihan skala
pada proyek tertentu bergantung pada kerangka yang telah ada atau
kepraktisan dalam membawanya.
Sejarah perkembangan survei pengukuran tidak terlepas dari ilmu-
ilmu astronomi, astrologi dan matematika. Awalnya, matematika
dikembangkan untuk keperluan praktis dalam kehidupan masyarakat masa
itu. Orang-orang Mesir, 3 Yunani dan Romawi menggunakan prinsip-
prinsip pengukuran (surveying) dan matematika untuk pematokan batas-
batas kepemilikan tanah, penempatan (stake out) bangunan-bangunan
publik, pengukuran dan penghitungan luas tanah. Hubungan yang erat
antara matematika dan ukur tanah nampak dari istilah-istilah matematika;
geometri; yang menurut bahasa latin berarti pengukuran bumi. Istilah lain
yang terkait adalah geometronics yang digunakan pada pengukuran dan
pemetaan.
Transit atau teodolit adalah instrumen yang digunakan untuk
mengukur sudut-sudut horisontal dan vertikal. Di Eropa, mula–mula
dipakai istilah ‘transit teodolit’ untuk jenis instrumen ukur ini. Namun
pada perkembangannya, orangorang Eropa menyebutnya sebagai ‘teodolit’
saja sedangkan orang-orang Amerika meyebutnya sebagai ‘transit’ saja.
Dari kenampakannya, transit lebih terbuka, lingkaran logamnya dapat
dibaca melalui nonius sedangkan teodolit mempunyai kenampakan yang
tertutup. Teodolit mempunyai beberapa keuntungan yaitu lebih ringan,
mudah dibaca, dll sehingga mampu mendominasi keberadaan transit ala
Amerika. Selanjutnya, buku ini menggunakan isitilah teodolit.
Teodolit ditemukan oleh Roemer, seorang Astronom Denmark, pada
1690. Sekitar se-abad kemudian, instrumen astronomi itu digunakan untuk
keperluan surveying. Pada 1893, diadakan penambahan-penambahan pada
bagian-bagian instrumen prototipe itu sehingga dimungkinkan dipakai
pengukuran-pengukuran lainnya dalam kaitannya dengan pengukuran
sudut-sudut vertikal dan horisontal. Karena sekarang ini teodolit banyak
digunakan untuk berbagai keperluan; e.g mengukur sudut horisontal dan
vertikal, membuat garis lurus, mengukur bearing, mengukur jarak
horisontal dan vertikal, menentukan arah utara; teodolit sering disebut
instrumen universal.
Atas dasar fasilitasnya teodolit dibagi menjadi: teodolit vernier
sederhana, teodolit mikrometer, teodolit optik (glass arc) dan teodolit
elektronik. Dua jenis yang pertama sudah jarang digunakan. Teodolit
modern saat ini adalah tipe optik dan digital.
Teodolit modern bersifat kompak, ringan, sederhana dan tahan
banting. Bagian-bagian dan skalanya tertutup, kedap debu dan
kelembaban. Ukuran teodolit ditentukan oleh piringan bawahnya. Sebagai
contoh, 20 cm teodolit berarti diameter piringan bawahnya adalah 20 cm.
Atas dasar itu, ukuran teodolit bervariasi antara 8 sampai dengan 25 cm.

Anda mungkin juga menyukai