Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

PERPETAAN

OLEH
RIRIN RATWI AMELIYAH GALIB
09320170080
C8

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang didalamnya terdapat
materi tentang alat pemetaan dan peta orientasi pada mata kuliah perpetaan. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurahkepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah
menghantarkan manusia ke jalan yang benar,
Makalah ini disusun sebagai tugas pada mata kuliah perpetan.Terima kasih kepada
pihak-pihak lain yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai tepat
waktu.Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kekurangan agar di
masa yang akan datang lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis pada khususnya, dan pembaca pada umumnya.
Terima Kasih.

Makassar, 29 September 2020


Penulis

Ririn Ratwi Ameliyah Galib


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemetaan di Indonesia umumnya masih dilakukan dengan alat ukur tanah theodolit
untuk mendapatkan titik-titik koordinat di suatu wilayah. Setiap alatukur berpindah
tempat, sebanyak itu pula harus dilakukan pengkondisian agar didapat data yang akurat.
Faktor emosi dari operator alat sangat mempengaruhi akurasi hasil pengukuran yang pada
akhirnya mempengaruhi akurasi peta yang dihasilkan. Disamping itu, waktu pengerjaan
hingga dihasilkan peta pun sangat lama.

Dalam ilmu pertambangan,suatu aspek penting yang wajib kita pelajari yaitu ilmu
pemetaan atau perpetaan. Perpetaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan peta.
Pemetaan pada suatu wilayah merupakan hal yang di anggap sangat penting, sebab
pemetaan merupakan kegiatan yang akan menghasilkan suatu gambaran di suatu wilayah,
baik itu di bidang Sudut, Jarak, Azimuth. Di dalam dunia pertambangan pemetaan
digunakan sebagai peta kemajuan tambang. Peta kemajuan tambang di ukur untuk melihat
kemajuan tambang baik itu kemajuan perhari, perbulan, maupun pertahun, gunanya adalah
melihat perbandingan kemajuan tambang dan umur tambang serta mendesign perencanaan
tambang. lmu perpetaan merupakan suatu hal yang sangat penting, tidak hanya dalam
industri pertambangan saja, tetapi dalam berbagai bidang sangat berperan penting dalam
mendukung suatu kegiatan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja alat-alat yang digunakan dalam pemetaan
b. Apa saja orientasi dalam peta

1.3 Tujuan
a. Mengetahui alat-alat pemetaan
b. Mengetahui orientasi peta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian peta


Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai
dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah
peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun
secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada
bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah
representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Peta adalah gambaran atau
representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari pemukaan bumi yang ada
kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya
digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

2.2 Proses Pemetaan


Proses pemetaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara terestrial danektra
terestrial. Pemetaan terestris merupakan pemetaan yang dilakukan dengan menggunakan alat
yang berpangkal di tanah. Pemetaan ekstra terestris adalah pemetaan yang dilakukan dengan
menggunakan alat yang tidak berpangkal di tanah tapi dilakukan dengan wahana seperti
pesawat terbang, pesawat ulang alik atau satelit.

Definisi Ilmu Ukur Tanah (Surveying) Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi
yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan
pengukuran-pengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap
titiktitik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi
vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata.
Agar titik-titik di permukaan bumi yang tidak teratur bentuknya dapat di pindahkan ke
atas bidang datar maka di perlukan bidang perantara antara lain : bidang Ellipsoid, bidang
bultan dan bidang datar (untuk luas wilayah 55 km). Dalam pengertian yang lebih umum
pengukuruan tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metode untuk
menghimpun dan melalukan proses informasi dan data tentang bumi dan lingkungan fisik.
2.4 Ilmu Pemetaan
Ilmu ukur tanah membatasi pengkuran dalam bidang datar pada luasan dan jarak
tertentu.
a. Pengukuran titik kontrol, memetapkan jaringan kontrol horizontal dan vertical
sebagai acuan.
b. Pengukuran totpografi, mementukan lokasi alam dan budaya manusia serta elevasi
yang dipakai dalam pembuatan peta.
c. Pengukuran kadastral : pengukuran tertutup untuk mementapkan batas kepemilikan
tanah.
d. Pengukuran hidrografik, menentukan garis pantai dan kedalaman laut, danau sungai
dan bendungan.
e. Pengukuran jalur lintas dilaksanakan untuk merencanakan, merancang dan
membangun jalan raya, jalur pipa dan proyek jaringan tersier, skunder dan primer.
f. Pengukuran kosnuksi dilaksanakan sementara konstruksi berjalan, mengendalikan
evaluasi, kedudukan horizontal dan konfigurasi.
g. Pengukuran rancang bangun (as built surveys) menentukan lokasi dan perencanaan
pekerjaan rekayasa yang tepat, memberikan pembuktian dan pencatatan poisi
termasuk perubahan desain dsb. h. Pengukuran tambang yakni untuk pedoman
penggalian terowongan dan overburden

2.5 Alat Pemetaan


Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu
besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah
diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada
lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut
sebagai alat ukur. Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri.
Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari banyak faktor,
misalnya objek yang diukur serta hasil yang di inginkan Ilmu ukur tanah adalah bagian dari
ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah
untuk berbagai keperluan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif
sempit sehingga unsur kelengkungan permukaan buminya dapat diabaikan
a. Total station

Total Station merupakan teknologi alat yang menggabungkan secara elektornik antara
teknologi theodolite dengan teknologi EDM (electronic distance measurement). EDM
merupakan alat ukur jarak elektronik yang menggunakan gelombang elektromagnetik sinar
infra merah sebagai gelombang pembawa sinyal pengukuran dan dibantu dengan sebuah
reflektor berupa prisma sebagai target (alat pemantul sinar infra merah agar kembali ke
EDM).
b. Teodolit (Alat Ukur Sudut)

Teodolit adalah alat ukur sudut baik horizontal maupun vertikal sehingga
pada alat ini teropong harus dapat berputar pada dua lingkaran berskala, yaitu
lingkaran berskala tegak dan mendatar. Alat ini juga tergolong alat berkaki tiga
yaitu pada operasionalnya harus terpasang berkaki tiga atau statis.

c. Waterpass

d.
Waterpas adalah alat ukur menyipat datar dengan teropong dengan dilengkapi
nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ka arah horizontal.
Alat ini tergolong alat penyipat datar kaki tiga atau Tripod level.
d. Meteran

Meteran sering disebut pita ukur atau tape karena umumnya tersaji dalam bentuk
pita dengan panjang tertentu. Sering juga disebut rol meter karena umumnya pita ukur ini
pada keadaan tidak dipakai atau disimpan dalam bentuk gulungan atau rol, seperti terlihat
pada gambar
e. Kompas

Kompas adalah sebuah alat dengan komponen utamanya jarum dan lingkaran
berskala. Salah satu ujung jarumnya dibuat dari besi berani atau magnet yang ditengahnya
terpasang pada suatu sumbu, sehingga dalam keadaan mendatar jarum magnit dapat
bergerak bebas ke arah horizontal atau mendatar menuju arah utara atau selatan.
f. Klinometer

Klinometer adalah alat yang berfungsi menentukan besar sudut elevasi dalam
mengukur tinggi suatu obyek secara tidak langsung. Dengan klinometer, kita bisa
mengetahui tinggi/panjang benda. Prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan sudut
elevasi antara suatu garis datar dan garis yang terhubung pada titik garis tersebut dengan
titik puncak sebuah objek.
g. GPS
adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit didesain agar dapat menyediakan
posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka
bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun. Dengan menggunakan alat ini maka
dimungkinkan user dapat melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam
keadaan Real-Time.

Pemetaan di Indonesia umumnya masih dilakukan dengan alat ukur tanah theodolit
untuk mendapatkan titik-titik koordinat di suatu wilayah. Setiap alatukur berpindah
tempat, sebanyak itu pula harus dilakukan pengkondisian agar didapat data yang akurat.
Faktor emosi dari operator alat sangat mempengaruhi akurasi hasil pengukuran yang
pada akhirnya mempengaruhi akurasi peta yang dihasilkan. Disamping itu, waktu
pengerjaan hingga dihasilkan peta pun sangat lama.

Saat ini, teknologi GPS sudah menghasilkan alat penerima data koordinat posisi
yang kompak dan cukup murah dengan akurasi yang memadai. Dengan penerima GPS
ini, informasi koordinat sebuah titik di muka bumi bisa diperoleh dengan cepat dan bisa
menjangkau semua titik di permukaan bumi. Sementara itu, teknologi pengolahan data
berukuran besar juga sudah tersedia berupa produk- produk teknologi komputer, baik
hardware maupun software seperti Google Earth.

Dengan menggabungkan penerima GPS sebagai alat akuisisi data dan


Mikrokontroller Arduino sebagai pengolah data, bisa diperoleh sistem pemetaan yang
cepat dan akurat untuk berbagai macam keperluan, misalnya: pariwisata, industri, tata
kota, batas wilayah, dan sebagainya. Sistem GPS yang sudah ada saat ini kebanyakan
masih digunakan untuk Tracking dan penanada lokasi serta navigasi, namun sistem GPS
yang banyk digunakan saat ini kebanyakan masih memakai koneksi internet sebagai
penyedia layanannya. Tujuan dari sistem ini adalah mempermudah untuk melakukan
pemetaan suatu wilayah dengan memnentukan batas-batas wilayah tersebut dari data
korrdinat yang diperoleh. Kelebihan dari aplikasi ini adalah dengan menerapkan GPS
Shield dan Mikrokontroller Arduino maka dengan mudah pengguna depat mengetahui
batas- batas wilayah yang dipetakan dan di visualisasikan melalui media Google Earth
yang notabennya merupakan Software peta bumi tercanggih saat ini dan hasil dapat
dilihat dalam waktu yang lebih singkat dan akurat dibandingkan pemetaan dengan cara
manual dengan memanfaatkan alat ukur tanah seperti Theodolit dan T0 (T nol).
Proses pemetaan yang akan diterapkan adalah petugas mengaktifkan GPS yang
telah terintegrasi dengan Mikrokontroller Arduino lalu berjalan mengelilingin lokasi
yang dipetakan sesuai garis batas yang ada dilapnagan yang kemudian akan
menghasilkan tabel data lokasi yang berupa koordinat Longitude dan Latitude akan
disimpan kedalam memory SD Card dan disimpan dalam format file *.txt atau *.xls dan
kemudian di konversi ke file *.kml agar dapat divisualisasikan melalui Google Earth.

2.6 Orientasi Peta


Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau
dengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum anda mulai
orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok
dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncakan, nama
sungai, desa dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini
hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda dipeta adalah benar.
Langkahlangkah orientasi peta:

1. Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat
tanda-tanda medan yang menyolok.
2. Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar
3. Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan
arah medan sebenarnya
4. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-
tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
5. Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat
halhal khas dari tanda medan.

Jika anda sudah lakukan itu semua, maka anda sudah mempunyai perkiraan secara
kasar, dimana posisi anda di peta. Untuk memastikan posisi anda secara akurat, dipakailah
metode resection.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi. Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan
medan sebenarnya (atau dengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara
sebenarnya). Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-
tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Pengukuran merupakan suatu
aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya
atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan
besaran standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan
pengukuran atau mengukur Alat-alat yang digunakan dalam pemetaan ialah,
waterpass,theodolite, total station, kompas, meteran, klinometer.
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/63601943-Bab-1-pendahuluan-a-latar-belakang-peta-
merupakan-gambaran-dari-permukaan-bumi-yang-diproyeksikan.html
https://www.kiosbarcode.com/blog/pengertian-gps-beserta-fungsinya-dan-jenis-
jenisnya/
https://glosarium.org/arti-orientasi-peta/
http://eprints.umm.ac.id/25539/2/jiptummpp-gdl-ariskhoiru-37280-2-babipe-n.pdf

Anda mungkin juga menyukai