Anda di halaman 1dari 10

PEMETAAN DAN ANALISIS TAPAK

PROPOSAL PENGUKURAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

Andi Astrid Nadyan Sindrang (D051221058)

Nedya Anjani Paulain (D051221029)

Muhammad Asri Ardilla (D051221011)

Muhammad Rezky Nursyabri (D051221078)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN...…………………………………………………………………..3
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 3
B. Tujuan.............................................................................................................................. 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................................... 4
BAB III
METODE PENGUKURAN .................................................................................................... 5
A. Lokasi .............................................................................................................................. 5
B. Peralatan .......................................................................................................................... 5
C. Rencana Poligon .............................................................................................................. 5
REFERENSI............................................................................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemetaan dan analisis tapak adalah salah satu aspek penting dalam perencanaan
dan perancangan bangunan, terutama dalam konteks arsitektur. Pengukuran lahan yang
akurat dan komprehensif sangat diperlukan untuk mengidentifikasi potensi dan
keterbatasan suatu situs, serta untuk memastikan bahwa desain dan konstruksi
bangunan dapat berjalan dengan efisien dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Latar belakang proposal ini adalah untuk menggambarkan pentingnya pemetaan


dan analisis tapak yang akan dituangkan menjadi tugas dalam mata kuliah arsitektur ini.
Tanpa pemahaman yang baik tentang ukuran, bentuk, dan karakteristik lahan, sulit
untuk merencanakan bangunan yang efisien dan berfungsi dengan baik. Pengukuran
lahan membantu mengidentifikasi aspek-aspek penting seperti topografi, kondisi tanah,
hambatan alam, dan lainnya yang dapat mempengaruhi desain dan konstruksi
bangunan. Pengukuran lahan membantu memastikan bahwa desain bangunan sesuai
dengan peraturan yang berlaku, seperti zonasi, tata ruang, dan persyaratan lingkungan.
Dengan memiliki data pengukuran yang akurat, arsitek dapat merancang bangunan
dengan lebih efisien. Ini termasuk penempatan bangunan, penyesuaian desain dengan
kontur lahan, dan penggunaan sumber daya secara lebih bijaksana. Pengukuran lahan
yang cermat juga membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko yang terkait dengan
proyek, seperti masalah drainase, stabilitas tanah, atau masalah lingkungan. Ini
memungkinkan perencanaan yang lebih baik untuk mengurangi risiko tersebut.

Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang teknik pengukuran lahan
sangat penting bagi mahasiswa arsitektur. Mata kuliah ini akan membekali mahasiswa
dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan
dalam dunia nyata ketika bekerja pada proyek-proyek arsitektur di masa depan.
Proposal ini juga bertujuan untuk menggambarkan rencana dan detail dari tugas
pemetaan dan analisis tapak oleh kelompok 2.
B. Tujuan
Adapun maksud dari survei dan pengukuran tapak ini yaitu menentukan lokasi
yang cocok untuk melakukan pengukuran. adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kemiringan lahan
b. Menentukan perbedaan ketinggian
c. Mengetahui ukuran lahan
d. Mendapatkan data-data untuk melakukan pemetaan dan analisis tapak
e. Dapat menggunakan alat-alat ukur, seperti theodolite, bak ukur, waterpass, dll
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengukuran dan pemetaan merupakan suatu kegiatan memastikan penggambaran
letak, batas, dan luas bidang tanah dengan menggunakan suatu metode atau alat yang
dilakukan dengan cara tertstis dengan metode poligon dan pengukuran diagonal.

Tujuan dari dilakukannya pengukuran dan pemetaan yaitu agar kita dapat
memperoleh sebuah peta bidang tanah yang memuat informasi mengenai letak, batas dan
luas suatu bidang tanah.

Dalam kegiatan pemetaan dan pengukuran kerangka serta jenis pengukuran yang
digunakan sangat berpengaruh pada hasil akhir dari hasil pengukuran. dalam pengukuran
pemetaan bentuk kerangka yang digunakan tidak wajib berbentuk polygon memainkan
dapat juga hasil kombinasi dari kerangka yang ada.

Menurut (fish, 2007) terdapat 3 jenis pengukuran dalam ilmu ukur yaitu sebagai
berikut :
1. Pengukuran Horizontal

Dalam pengukuran horizontal terdapat dua macam pengukuran yang dapat


dilakukan pada posisi horizontal yaitu pengukuran poligon utama dan poligon
bercabang (poligon yang mempunyai satu atau lebih titik simpul).
2. pengukuran Beda Tinggi

Pengukuran beda tinggi ditentukan oleh dua jenis pengukuran ketinggian yaitu
pengukuran sifat datar utama dan pengukuran sifat datar bercabang.
3. Pengukuran Detail

Pada pengukuran detail datang yang digunakan atau diambil adalah data
perbedaan tinggi antara titik ikat rangka dan titik detail yang bersangkutan, jarak datar
(optik) antara titik kerangka dengan titik detail, serta sudut di antara sisi kerangka
dengan arah titik awal detail yang bersangkutan atau juga dapat disebut sebagai sudut
magnetis dari arah titik detail yang bersangkutan.
Dalam kegiatan pemetaan terdapat beberapa alat alat yang digunakan dalam
membantu kita mengukur keadaan lahan atau site salah satunya adalah Theodolite.
Theodolite berfungsi sebagai alat pengukur suatu sudut horizontal dan vertikal posisi suatu
benda. selain Theodolite ada pula alat alat penunjang dalam kegiatan pengukuran yaitu bak
ukur, patok, dan tripod.
BAB III
METODE PENGUKURAN

A. Lokasi

Lokasi yang kelompok kami pilih sebagai tepat pengukuran tapak yaitu
berlokasikan di dalam wilayah kampus Teknik Universitas Hasanuddin. Tapak yang
akan kami ukur terletak di sekitar wilayah Gedung Departemen Arsitektur Fakultas
Teknik Unhas di Jl. Malino, Romang Lompoa kecamatan Bontomarannu kabupaten
Gowa.

B. Peralatan

Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan pengukuran dan pemetaan yaitu sebagai
berikut:
1. Bak Ukur
Bak ukur berfungsi membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik
dengan permukaan tanah. Bak ukur akan diletakkan di atas patok dan untuk
mengecek menstabilkan posisi bak ukur digunakan nivo kotak agar mampu letak bak
ukur agar tidak miring.
2. Waterpass
Waterpass ini dilengkapi dengan mekanisme internal yang memperoleh
ketinggian permukaan dengan cepat dan akurat. Ketika alat diletakkan pada
permukaan yang ingin diukur, alat disesuaikan lalu digunakan untuk memperoleh
bacaan yang akurat. Waterpass sering digunakan dalam survei topografi, konstruksi
jalan, pembangunan bangunan, dan aplikasi lain yang membutuhkan akurasi tinggi
dan efisiensi dalam pengukuran tingkat permukaan.

3. Tripod
Tripod berfungsi sebagai dudukan dari theodolite agar theodolite tetap
seimbang di atas tanah tripod ini akan ditancapkan di tanah agar tidak bergoyang
atau berpindah tempat
4. Payung
Fungsi payung yaitu menjaga agar pengukuran theodolite tetap presisi dengan
melindungi alat dari matahari.

5. Patok
Patok berfungsi sebagai penanda batas tanah, patok terdiri atas patok utama
dan patok detail patok ini akan ditancapkan pada wilayah tanah yang ingin diukur.

6. Meteran
Meteran berfungsi untuk membantu mengukur panjang tanah yang akan
digunakan sebagai tempat pengukuran.
Pembagian tugas:
- Membaca Waterpass : Muhammad Asri Ardilla
- Memayungi Waterpass : Nedya Anjani Paulain
- Menulis data : Andi Astrid Nadya Sindrang
- Memegang bak ukur : Muhammad Rezky Nursyabris

C. Rencana Sistem pengukuran


Berikut merupakan rencana bentuk grid yang akan kelompok kami gunakan
sebagai area pengukuran. Total luas lahan yang digunakan pada kegiatan pengukuran
pemetaan ini adalah 400 m² (20m x 20m) dengan menggunakan sistem grid dengan
ukuran tiap 1 kotak 4m x 4m.

20 m

4m

20 m 4m

Patok berjumlah 36 buah dengan jarak antar patok dapat dilihat pada gambar di
atas. Sementara dua titik station (pesawat) sebagai patokan ukur.

Anda mungkin juga menyukai