SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMI 2022
Oleh : Kelompok 04
Gilang Ramadhan 120230020
Zahwa Geby Noverah 120230022
Fahri Dean Alvito 120230029
Linda Kusuma Dewi 120230033
Fathurrahman Apriliansyah 120230057
RA
Hasil akhir yang nanti akan dihasilkan dari pemetaan ini adalah berupa peta
manuskrip dan peta digital. Pada kesempatan kali ini, pemetaan akan dilakukan di
Kebun Raya ITERA sebagai daerah yang akan dipetakan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maksud dan tujuan kegiatan
ini adalah
1. Melakukan survei pemetaan terestris dengan studi kasus Kebun Raya ITERA
2. Membuat desain dan perencanaan kerangka dasar horizontal studi kasus Kebun
Raya ITERA
3. Membuat desain dan perencanaan kerangka dasar vertikal studi kasus Kebun
Raya ITERA
Metode sipat datar prinsipnya adalah mengukur tinggi bidik alat sipat
datar optis di lapangan menggunakan rambu ukur. Sehingga pengukuran beda
tinggi dengan menggunakan metode sipat datar optis masih merupakan cara
pengukuran beda tinggi yang paling teliti. Ada beberapa metode untuk
menentukan beda tinggi dan ketinggian titik tersebut, sebagai berikut.
Poligon tertutup adalah poligon dimana titik awalnya sama dengan titik
akhir, jadi dimulai dan diakhiri dengan titik yang sama. Dalam pengukuran
poligon tertutup harus didapat data berupa: sudut, jarak, dan azimuth. Azimuth
adalah besaran sudut yang diukur dari arah utara searah jarum jam dari
sembarang meridian acuan yang besarnya berkisar antara 0°– 360° derajat.
Azimuth berfungsi sebagai orientasi arah utara pada peta, sebagai kontrol pada
pengukuran jaringan poligon maupun dalam hitungan koordinat. Selain sudut
dan azimuth, data lain yang diperlukan dalam penentuan letak atau posisi titik-
titik di permukaan bumi adalah jarak. Dalam pengukuran di lapangan, jarak
antara dua titik berarti jarak horizontal atau jarak datar. Jika kedua titik berbeda
elevasinya, jaraknya adalah panjang garis horizontal antara garis unting-unting
kedua titik. Untuk mengukur jarak ada dua metode yaitu pengukuran jarak optis
(pengukuran tidak langsung) dan pengukuran jarak dengan pita ukur
(pengukuran langsung).
3.1.2 Alat
3.1.2.1 Peralatan Pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal
a. Total Station/Theodolit* (1 set)
b. Reflektor dengan tribach (2 buah)
c. Statif (3 buah)
d. Rambu ukur* (2 buah)
e. Sepatu rambu* (2 buah)
f. Rol meter (2 buah)
g. Payung, jas hujan