METODE PEMETAAN
ketinggian rujukan ini biasanya berupa ketinggian muka air taut rata-rata
elektromagnetik (EDM).
c. Metode Barometris
adalah sipat datar yang kedua yaitu metode trigonometris dan yang
disuatu tempat itu berlainan. Jadi bisa dipastikan kebenaran data yang
a. Metode poligon
b. Metode tringulasi
ukuran panjang dan lebar yang sama, maka dibuat jaring segitiga.
Pada cara ini sudut yang diukur adalah sudut dalam tiap-tiap
titik triangulasi oleh Belanda ini sampai tahun 1936, telah mencakup
Sunda Kecil, Bali dan Lombok dengan datum Gunung Genuk, pulau
dengan jarak antar titik 20-40 km hingga paling kasar pada cakupan
1-3 km.
c. Metode trilaterasi
segitiga. Pada cara ini sudut yang diukur adalah semua sisi segitiga.
pusat. Pada titik pusat tersebut terdapat beberapa buah sudut yang
tinggi titik- titik ikat dan pengukuran Kerangka Dasar Horizontal yang
menentukan koordinat dan tinggi titik-titik detail dari titik-titik ikat. Metode
metode Tachymetri karena metode tachymetri ini relatif cepat dan mudah
tinggi alat. Hasil yang diperoleh dari pengukuran tachymetri adalah posisi
utama pita ukur, sehingga cara ini juga biasa disebut cara rantai
pengukuran titik detil dengan cara offset ada tiga cara yaitu 1). cara
siku-siku (cara garis tegak lurus), 2). cara mengikat (cara interpolasi),
dimulai dengan penyiapan alat ukur di atas titik ikat dan penempatan
sebanding.
benang stadia dibaca pada rambu tegak lurus dan jarak miring
pada gambar dipasang pada suatu titik dan rambu dipegang pada
diukur dari titik yang diduduki (bukan TI, tinggi di atas datum seperti
yang sama sudut vertikal secara otomatis dipapas oleh pisahan garis
identifikasi objek.
bergantung pada kualitas metrik dan gambar (pictorial quality) dari sumber
istilah interpretasi foto telah diganti menjadi analisis citra (image analysis)
berganti dari istilah foto udara menjadi citra inderaja (remote sensing
terdapat kunci dasar untuk mengenali suatu objek atau fenomena. Kunci
derajat kehalusan (tekstur), pola (patern), tinggi (height), lokasi (site) dan
informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data
yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek,
jauh dapat dilakukan dengan tiga variasi, yaitu distribusi daya, distribusi
elektromagnetik.
lain.
waktu secara kontinu. GPS terdiri dari tiga segmen utama, segmen
dan pengontrol satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri
dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal data
GPS. Sistem GPS terdiri dari 24 satelit. Konstelasi 24 satelit GPS tersebut
rata di atas permukaan bumi sekitar 20.200 km. Satelit GPS memiliki berat
lebih dari 800 kg, bergerak dengan kecepatan sekitar 4 km/detik dan
pada dasarnya ada dua jenis/tipe alat penerima sinyal satelit (receiver)
ketelitian tinggi
cuaca.
lain posisi yang diberikan oleh GPS akan selalu mengacu ke datum
yang sama.
saat ini.
menggunakan GPS.