Setiap kelipatan 5 atau 10 daripada garis kontur digambarkan dengan garis yang
lebih tebal yang disebut Kontur Indek.
Garis kontur yang sangat renggang atau tanpa garis kontur, menunjukkan dataran,
garis kontur yang rapat sangat rapat menunjukkan lereng terjal sangat terjal.
Garis kontur tidak akan saling berpotongan, dalam keadaan ekstrim pada relief
berlerang sangat curam, tegak dan lereng menggantung boleh garis kontur
digambarkan berimpit.
Garis kontur yang berpotongan dengan sungai, akan meruncing membentuk huruf
V, dimana arah runcingannya searah dengan atau menunjukkan arah hulu sungai.
tegambar pada peta dasar. Gambar petunjuk arah pada peta topografi diletakkan pada
bagian bawah kiri, biasanya tertulis :
Approximate mean declination 1943.
For center of sheet
Annual magnetic change 31 increase
GN
MN
GN : Grid North
MN : Magnetic North
Sudut yang dibantuk antara
GN dan MN = besarnya deklinasi
2. SKALA PETA
Pada umumnya skala ini dituliskan dibagian bawah peta topografi, terdiri dari :
1. Skala system fractional, contoh : 1 inch : 1 mile
Skala system grafis, contoh :
2. Skala system RF (Representative Fractional), contoh : 1 : 50.000
Skala peta yang biasanya tersedia adalah skala :
Skala 1 : 25.000
Skala 1 : 50.000
Skala 1 : 100.000
Skala 1 : 200.000
Skala 1 : 250.000
Skala 1 : 500.000
Skala 1 : 1000.000
Peta topografi yang sekarang sering dipergunakan adalah Peta Rupa Bumi, skala 1 :
50.000, yang diterbitkan oleh BAKOSURTANAL, dibuat pada tahun 1988.
3. NOMOR LEMBAR PETA DAN NAMA GEOGRAFI
Peta topografi dilengkapi dengan nomor lembar peta yang tertulis pada bagian bagian
kanan atas bidang gambar peta, berfungsi sebagi nomor urut peta, yang dapat dipakai
untuk mencari lembar lainnya yang berdekatan, sedangkan nama peta adalah nama peta
yang diambil dari nama geografi (nama kampung) yang paling dikenali yang masuk
dalam peta topografi bersangkutan. Untuk kepentingan pencarian lembar peta,
sebaiknya dipergunakan buku Bladwijzer.
4. LEGENDA / KETERANGAN
Simbol-simbol titik, garis, nomor, huruf, arsiran warna yang tertulis / tergambar
dalam bidang peta dijelaskan pada ruang luar blok gambar / bagian bawah peta, yang
ditulis berurutan, dari atas kebawah.
5. PETA TUNJUK (INDEX TO ADJOINING SHEETS)
Peta tunjuk digambarkan sebagai garis-garis bidang grid yang dilengkapi dengan nilai
koordinat, terletak pada bagian kiri bawah, yang berguna untuk mencari peta lebar peta
yang berdekatan, Peta yang bersangkutan di tandai dengan arsir.
PENENTUAN TITIK LOKASI PENGAMATAN
Beberapa cara yang dapat diterapkan untuk menentukan titik pngamatan di
lapangan dan pengeplotannya keatas peta dasar, antara lain :
1. Orientasi Medan, yaitu memperhatikan jenis, bentuk dan orientasi keadaan
bentang alam lapangan yang ada disekitar titik lokasi pengamatan, kemudian
sesuaikan dengan yang tergambar pada peta dasar, misalnya apakah titik lokasi
berada sekitar persimpangan jalan, perpotongan antara jalan dan sungai, pada
kelokan sungai dan seterusnya. Biasanya akan timbul perbedaan bentuk lapangan
dan di peta dasar, hal tersebut sering terjadi, namun demikian diperlukan suatu
kecermatan pengamatan dengan melakukan pengamatan secara berulang-ulang
dan menyeluruh.
2. Dengan cara membuat garis arah dengan menggunakan kompas pada 2 atau lebih
tempat (biasanya puncak gunung) yang dikenali namanya. Perpotongan gambar
garis-garis arah pada peta tersebut menunjukkan kedudukan lokasi pengamatan
misalnya : Saya adalah satelit #X, posisi saya berada pada Y, dan berada pada waktu
Z. secara singkat receiver GPS anda akan membaca pesan dan mengamankan data
ephemeris dan almanac untuk digunakan secara berkelanjutan.
Untuk menentukan letak posisi pada ruang dan waktu yang akurat, diperlukan
minimal 3 atau lebih satelit, sehingga GPS anda akan dapat menentukan posisi latitude
dan longitude yang disebut sebagai posisi fix 2D, dengan 4 atau lebih satelit receiver
satelit akan dapat menentukan posisi fix 3D, termasuk latitude / longitude dan altitude.
Dengan mengupdating posisi anda secara berkelanjutan, receiver GPS dapat pula
menentukan secara akurat kecepatan dan arah travel (traverse).
No.Tkt
Lembar ke
Hari / Tgl
:
Diukur oleh
:
Diperiksa oleh :
Tipe : ..
Kordinat ttk
Long
Lat
(..0)
(...0)
Alt
Bearing
Jarak
(m)
(0)
(m)
Jam
Akurasi
Keterangan
Sketsa :
Valve yang dilengkapi dengan Cermin dan jendela intip (Sighting windows) dan axial
line, Folding sight,
JARUM MAGNET
Jarum magnet pada kompas adalah sebuah batangan besi yang disatukan dengan
batangan magnit bagian tengahnya terletak diatas jarum tegak, apabila dalam keadaan
setimbang, jarum akan bergerak dengan bebas diaatas jarum tegak (Pivot Needle), ujung
jarum akan diam searah dengan kutub utara magnet bumi, ujung jarum utara ditandai
dengan noktah kuning, dilengkapi pula dengan cincin penyeimbang berat yang dapat
digeser-geser untuk mengimbangi penyimpangan arah inklinasi, agar supaya jarum
kompas dapat bergerak bebas tanpa menyentuh kaca penutup kompas
8
KLINOMETER
Sebuah kompas geologi, harus selalu dilengkapi dengan seperangkat alat
clinometer, yang mengukur besarnya sudut kemiringan (sudut vertical), untuk mengukur
kedudukan sudut vertical suatu garis atau bidang, yang dilengkapi dengan gelembung
penyeimbang (nivo tabung) diletakkan sedemikian rupa sehingga kedudukan garis
horizontal clinometer sejajar dengan arah garis memanjang kompas, titik pembacaan
tegak lurus garis tersebut, skala pembacaan kemiringan dengan satuan derajat (.. o), alat
penyetel manual klinometer terletak pada bagian belakang kompas. Beberapa jenis
kompas, memiliki alat klinometer yang dapat berputar sendiri yang dikontrol oleh gaya
berat.
10
PENGARAH
Pengarah pada kompas, terdiri dari pengarah depan dan pengarah belakang,
Pengarah depan berupa lengan yang dapat ditekuk muka-belakang secara bebas yang
dilengkapi pada ujungnya dengan Peep Sight.
Pengarah belakang, berupa lempengan cermin yang juga berfungsi sebagai penutup
kompas, yang dilengkapi dengan Sighting windows, axial line dan folding sight.
MENENTUKAN ARAH DENGAN KOMPAS
Pada dasarnya penentuan arah dengan memakai kompas, dapat dilakukan dengan
memakai semua jenis kompas, dalam hal ini akan dibahas pemakaian kompas yang
mempunyai pembagian derajat 0o 360o. Tata cara pemakaian dengan baik agar supaya
diperoleh suatu nilai pengukuran yang bermutu tinggi, dan anjuran agar supaya mengikuti
tata tertib pemakaian kompas sebagai berikut :
1.
2.
3.
11
4.
5.
Setel cermin pengarah sehingga titik objek terlihat pada cermin masuk ke
lobang pengarah dan terletak pada garis poros cermin sambil tetap
mempertahankan kompas (perhatikan gelembung udara pada nivo, harus
tetap berada ditengah lingkaran)
6.
7.
Catat nilai / angka yang ditunjuk pada kertas blanko yang disiapkan (table
berikut)
8.
Posisi kompas dapat pula dengan meletakkan kompas sejajar atau setinggi
dengan posisi mata, kedudukan kompas terbalik dimana sighting arm
pada posisi belakang dekat dengan mata dan didepan valve dibuka kurang
lebih 45o sehingga pembacaan nilai arah kompas tampak pada bayangan
cermin.
12
Harap diperhatikan, Posisi pengukur dan objek harus dalam keadaan tetap,
tidak bergeser, letakkan kompas sejajar mata pada posisi kompas
dimiringkan dengan nivo tabung pada posisi atas dan peep sight didepan
mata.
2.
3.
Arahkan kompas ke objek melalui lobang intip peep sight dan sighting
windows
13
4.
5.
6.
Catat hasil pembacaan angka / nilai pada table tersedia (lihat table
dibawah).
14