RESUME PERTEMUAN I
Oleh:
D051191016
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
5. Pengukuran Sudut
Pengukuran sudut berarti mengukur suatu sudut yang terbentuk antara suatu titik
dan dua titik lainnya. Pada pengukuran ini diukur arah dari pada dua titik atau
lebih yang dibidik dari satu titik kontrol dan jarak antara titik-titik diabaikan.
Agar dapat dipergunakan untuk pengukuran sudut vertikal, maka pada
Theodolite dipasang niveau teleskop dan dilengkapi pula dengan sekrup klem
untuk mengencangkan teleskop dan sekrup tangennya. Terdapat Theodolite tipe
sumbu ganda dan digunakan untuk pengukuran dengan ketelitian yang rendah
dan Theodolite tipe sumbu tunggal yang berputar dengan tabung sumbu luar dan
pelat atas sejajar disatukan.
IDENTIFIKASI DAN ELIMINASI KESALAHAN-KESALAHAN PADA PEKERJAAN
PEMETAAN
2. Kesalahan Sistematis
Kesalahan sistematis adalah kesalahan yang mungkin terjadi akibat adanya
kesalahan pada suatu system. Kesalahan sistematis dapat diakibatkan oleh
peralatan dan kondisi alam.
Kesalahan sistematis dapat terjadi karena kesalahan alat yang kita gunakan.
Alat-alat yang di gunakan adalah alat ukur penyipat datar dan mistar. Lebih
dahulu kita akan tinjau kesalahan yang ada pada alat ukur penyipat datar.
Kesalahan yang di dapat adalah yang berhubungan dengan syarat utama.
Kesalahan itu adalah garis bidik tidak sejajar dengan dengan garis arah nivo.
Dapat diketahui bahwa untuk mendapatkan beda tinggi antara dua titik mistar
yang diletakan di atas dua titik harus dibidik dengan garis bidik yang mendatar.
Kesalahan sistematis yang diakibatkan oleh alam disebabkan oleh lengkungan
permukaan bumi, melengkungnya sinar cahaya (refraksi), getaran udara akibat
adanya hawa panas dari permukaan bumi ke atas, masuknya kaki tiga dan
mistar ke dalam tanah, da perubahan garis arah nivo.
3. Kesalahan Acak
Kesalahan acak adalah kesalahan-kesalahan yang bersifat subjektif yang
mungkin terjadi akibat perbedaan keterbatasan panca indra manusia.
Keterbatasan itu dapat berupa kekeliruan, kurang hati-hati, kelalaian,
ketidakmengertian pada alat, atau belum menguasai sepenuhnya alat. Walaupun
demikian, pengukur yang berpengalaman tidak mutlak pengukurannya itu benar.
Karena itu dalam mempersiapkan dan merencanakan pekerjaan pengukuran
harus diperhatikan hal–hal sebagai berikut: menggunakan metode yang berbeda
dan mengupayakan rute pengukuran yang berbeda.
Kesalahan acak relatif lebih mudah dieleminir atau dikoreksi dengan pendekatan
ilmu statistik.
4. Kesalahan Besar
Kesalahan besar terjadi jika para operator atau surveyor melakukan kesalahan
akibat kesalahan membaca, menulis, dan mendengar nilai-nilai yang diambil dari
lapangan. Dengan demikian, jika terjadi kesalahan yang besar maka pengukuran
harus diulang dengan rute yang berbeda.
Sumber:
Mulyadi, Rosady, dkk. (2019). Modul Pembelajaran Pemetaan dan Analisis Tapak.
Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.