Adalah pernyataan manajemen terkait komponen dalam laporan keuangan, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Menurut PCAOB, ada 5 macam asersi :
1. Keberadaan dan keterjadian (berhubungan dengan apakah aktiva atau uang entitas ada
pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode
tertentu ex: persediaan ada di Gudang dan dapat hitingung secara fisik
2. Kelengkapan (berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun yang seharusnya
disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya. Ex : semua
persediaan dicatat secara lengkap oleh perusahaan
3. Valuasi dan alokasi (berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva,
kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan dalam laporan keuangan pada
jumlah yang semestinya. Ex: menyesuaikan nilai persediaan
4. Hak dan kewajiban (berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak entitas dan
utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. Ex: persediaan adalah
hak perusahaan yg bisa dibuktikan dengan faktur pembelian
5. Penyajian dan pengungkapan (berhubungan dengan apakah komponen-komponen
tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan semestinya. Ex:
apakah nilai dari persediaan disajikan dengan semestinya.
Tujuannya sebagai acuan auditor dalam mengaudit LK secara wajar.
Kesesuaian :
Ukuran tingkat pernyataan tersebut dengan kriteria yg telah ditetapkan dapat dikuantifikasi-kan
atau bersifat kualitatif.
Penghimpunan dan pengevaluasian bukti-bukti dimaksudkan untuk menentukan
dekat tidaknya atau sesuai tidaknya asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan
Bentuk kuanttitatif misalnya prosentasi pencapaian penjualan bila dibandingkan
dengan penjualan dalam anggaran. Bentuk kualitatif contohnya kewajaran laporan
keuangan.
Jenis-jenis audit:
1. Audit operasional – mengevaluasi keefisiensian dan keefektifan prosedur dan metode
dalam operasional perusahaan
2. Audit kepatuhan – menentukan apakan perusahaan sudah mengikuti suatu prosedur,
aturan atau regulasi yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang.
3. Audit LK – menentukan tingkat kewajaran penyajian LK.
4. Audit investigasi – untuk mengenali, menguji, dan mengidentifikasi informasi/fakta yang
ada untuk mengungkap kejadian yang sebenrnya atas suatu dugaan penyimpangan.
5. Audit system informasi – untuk menentukan apakah suatu system aplikasi computer telah
menerapkan system pengendalian yang memadai serta semua aktivitas telah dilindungi
dengan baik dan tidak disalahgunakan.
Jenis-Jenis auditor:
Ada beberapa tipe auditor, namun yang paling umum adalah audit internal, audit eksternal, dan
audit pemerintahan.
1. Audit internal = auditor yg bekerja dalam suatu perusahaan, yang bertugas meninjau
dokumen internal perusahaan.
2. Auditor eksternal = merupakan seorang akuntan public, yang bekerja secara independent
dan objective
3. Audit pemerintahan = adalah auditor yang bekerja di suatu Lembaga milik pemerintahan,
dengan tugas mengawasi perputaran keuangan dalam instansi pemerintahan.
Jawaban kasus