Anda di halaman 1dari 2

Bismillah,

Berikut resume saya (Nur Fitri Khairun Nisa-D051191016) mengenai Heat – Climate and Physics of Heat

IKLIM

Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu yang agak lama yang menjadi karakteristik dari suatu
lokasi geografis tertentu. Iklim bumi didorong oleh energi dari matahari. Bagi desainer, terdapat dua
aspek penting yang harus dipahami yakni pergerakan matahari yang tampak dan energi yang mengalir
dari matahari serta cara menanganinya.

Bumi bergerak mengelilingi matahari dengan orbit yang agak elips. Jarak maksimum bumi-matahari
(aphelion) 152 juta km dan minimum (perihelion) 147 juta km. Sumbu bumi tidak normal terhadap
bidang orbitnya, tetapi dimiringkan sebesar 23,5 °. Akibatnya sudut antara bidang ekuator bumi dan
garis bumi-matahari (atau ekliptika, bidang orbit bumi) bervariasi sepanjang tahun.

Beberapa faktor yang mempengaruhi Iklim antara lain:

1. Radiasi matahari, menentukan apakah suatu tempat mengalami suhu tinggi atau sangat dingin,
tergantung pada lokasi geografisnya, orientasi, musim, dan kondisi atmosfer.
2. Suhu lingkungan, bergantung pada angin serta faktor lokal seperti naungan, keberadaan badan
air, kondisi cerah, dll.
3. Kelembapan udara, yang merepresentasikan jumlah kelembapan yang ada di udara.
4. Presipitasi, adalah segala bentuk air cair atau padat yang jatuh dari langit dihitung menggunakan
alat pengukur hujan.
5. Angin, adalah pergerakan udara karena adanya perbedaan tekanan atmosfir yang nantinya
penting pada pertimbangan desain yakni penghawaan.
6. Kondisi langit, umumnya mengacu pada luasnya tutupan awan di langit atau lamanya sinar
matahari.
7. Vegetasi,

Menurut Atkinson (1953), untuk keperluan desain bangunan dibedakan menjadi empat tipe dasar dari
iklim yakni:

1. Iklim dingin, dimana masalah utamanya ialah kurangnya panas (underheating) atau
pembuangan panas yang berlebihan selama hampir sepanjang tahun.
2. Iklim sedang, dimana terdapat variasi musiman antara underheatingdan overheating (terlalu
panas, tapi keduanya tidak begitu parah.
3. Iklim panas-kering, di mana masalah utamanya adalah panas berlebih, tetapi udaranya kering,
sehingga mekanisme pendinginan evaporatif tubuh tidak dibatasi. Biasanya ada variasi suhu
diurnal (siang-malam) yang besar.
4. Iklim hangat-lembab, di mana panas berlebih tidak sebesar di daerah kering, tetapi diperburuk
oleh kelembapan tinggi, sehingga membatasi potensi penguapan. Adapun variasi suhu siang
harinya kecil.
Untuk bangunan yang berada pada wilayah dengan iklim hangat-lembab, desain utama bangunan
harus menghindari perolehan panas dengan menggunakan material yang memerlukan waktu lebih
lama untuk panas, menyediakan area teduh antara bagian luar dan dalam, meningkatkan keteduhan
bangunan secara umum, dan menggunakan material yang dapat memantulkan panas. Selain itu,
perlu juga memperhatikan kehilangan panas pada bangunan dengan memperhatiakn ventilasi,
dimana ventilasi yang baik terjadi sepanjang hari, dan tingkat kelembaban dikurangi sebanyak
mungkin.

Persyaratan bangunan di wilayah dengan iklim panas dan lembab antara lain perlu meminimalkan
tinggi suhu siang hari, menghindari papapran langsung permukaan bangunan terhadap sinar
matahari, mengontrol kelembaban, diperlukannya sirkulasi udara terus menerus untuk mengurangi
panas. Adapun untuk orientasi dan ventilasi bangunan di wiwlayah ini yaitu diterapkannya ventilasi
silang, bukaan harus diarsis dengan overhang eksternal, pemeriksaan air yang tepat dan drainase air
yang cepat sangat penting karena curah hujan yang tinggi.

Bahan yang tersedia secara lokal yang mendominasi konstruksi bangunan di zona iklim ini adalah
kayu, batu bata yang dijemur dan dibakar dengan pembakaran, jerami dan bamboo, ubin tanah liat
untuk atap, dan rongga.

FISIKA PANAS

Panas merupakan suatu bentuk energi yang terkandung dalam zat sebagai gerakan molekul atau
muncul sebagai radiasi elektromagnetik di ruang angkasa.

Temperatur (T) adalah gejala adanya panas dalam suatu zat. Temperature suatu zat diukur dengan
thermometer. Skala Celsius didasarkan pada air: titik bekunya diambil sebagai 0 ° C dan titik didihnya
(pada tekanan atmosfer normal) sebagai 100 ° C. Skala Kelvin dimulai dengan 'nol mutlak', total
tidak adanya panas.

Termodinamika adalah ilmu tentang aliran panas dan hubungannya dengan kerja mekanis. Hukum
pertama termodinamika adalah prinsip kekekalan energi. Energi tidak dapat dibuat atau
dimusnahkan (kecuali dalam proses sub-atom), tetapi hanya diubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya. Adapun hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa perpindahan panas (atau energi)
dapat terjadi secara spontan dalam satu arah saja: dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih
dingin atau secara umum dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah (sama seperti
aliran air hanya akan terjadi menuruni bukit ).

Panas dapat dialirkan dengan tiga cara yakni konduksi (perpindahan panas tanpa mengikutnya
partikel atau zat), konveksi (perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan partikel-zat yang
disebabkan oleh perbedaan massa jenis), dan radiasi (perpindahan panas tanpa melalui zat
perantara).

Sumber:

Modul Pembelajaran Fisika Bangunan Pertemuan IX, Sikola.unhas.ac.id

Anda mungkin juga menyukai