Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan merupakan bagian dari Ilmu Geodesi.Ilmu Ukur Tanah meliputi tata cara pengukuran diatas tanah yang digunakan untuk menentukan kedudukan atau titik dari suatu bangunan terhadap permukaan bumi, yang pada dasarnya bumi selalu berputar sesuai dengan porosnya. Bumi yang berputar pada porosnya inilah yang menyebabkan pergeseran pada bumi sehingga bumi dapat berpindah tempat. Ilmu Ukur Tanah inilah yang menjadi kontrol dari seberapa besat pergerakan dan pergeseran yang telah dilakukan oleh bumi. Ilmu Ukur Tanah tidak hanya sebagai kontrol dari seberapa besar pergerakan dan pergeseran bumi namun juga sebagai dasar dari perencanaan pembangunan, dalam Ilmu Ukur Tanah juga mempelajari tentang masalah- masalah permukaan bumi yang dapat dilihat dari situasi permukaan kerak bumi, perbedaan ketinggian, jarak, dan luas dari permukaan bumi itu sendiri. Pemetaan dapat diartikan dengan pengelompokan wilayah yang berikatan dengan letak geografis serta pengumpulan data awal yang digunakan untuk langkah awal dalam pembuatan peta dengan menggambarkan penyebaran kondisi alamiah dari suatu wilayah tertententu secara meruang, memindahkan keadaan sesungguhnya kedalam sebuah peta dasar, yang dinyatakan dengan skala peta. Pemetaan yang dilakukan pada tanah sangatv penting hal ini dikarenakan ruang yang tersedia sangat terbatas maka dari itu dibutuhkan pemanfaatan yang terkendali serta perencanaan yang matang. Pemetaan dilakukan melalui pengukuran posisi dari titik batas tanah, hal ini dilakukan agar mendapatkan letak yang akurat pada tanah. Pemetaan juga membutuhkan titik koordinat dan ketinggian titik dilapamgan. Pengukuran menjadi teknik dalam pengambilan data yang dapat memberikan nilai relatif panjang, tinggi, dan orientasi suatu objek terhadap objek lainnya. Pengukuran ini berada di antara ilmu geodesi dan ilmu kartografi. Pengukuran yang akan dilakukan di sebidang tanah harus dipasang dan diberi tanda agar pengukuran dapat dilakukan dengan lebih akurat.
1.2 Tujuan dan Mandaat Praktikum
Tujuan dan manfaat dilakukannya praktikum Perpetaan dan Aplikasi GIS ini adalah ingin mencapai: 1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami tentang Ilmu Perpetaan. 2. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam ilmu pemetaan. 3. Mahasiswa dapat mengerti cara kerja dan penggunaan dari alat-alat dalam ilmu pemetaan. 4. Mahasiswa dapat mengolah, serta menghitung data yang di hasilkan dari pengukuran.
1.3 Batasan Praktikum
Ruang lingkup atau Batasan yang digunakan dalam praktikum Perpetaan dan Aplikasi GIS ini adalah dalam penggunaan alat ukur dalam praktikum ini yaitu Waterpass dan Total station: 1. Waterpass Waterpass merupakan alat ukur tanah yang digunakan dalam praktikum pemetaan yang digunakan untuk mengukur benda tinggi antar titik-titik yang saling berdekatan. Pengukuran yang dilakukan dengan alat waterpass ini disebut dengan waterpassing. Perbedaan tinggi ditentukan dengan garis-garis ataupun sumbu teropong horizontal yang ditunjukkan ke rambu-rambu vertikal. Waterpass dapat digunakan untuk mengetahui jarak, sudut horizontal, dan beda tinggi. Sistem referensi yang digunakna dalam waterpass adalah tinggi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL). Waterpass dalam lapangan berfungsi untuk mengukur elevasi atau ketinggian tanah. Waterpass memiliki kekurangan antara lain yaitu tidak bisa mengukur dengan sudut horizontal maupun vertikal sehingga waterpass ini tidak bisa digunakan untuk menentukan koordinat suatu titik hanya dapat membaca elevasi. Kelebihan dari waterpass ini adalah lebih kecil, simpel, ringan dan cepat dalam mengaturnya. 2. Total Station Total stasion merupakan alat yang dirancang untuk mengukur jarak horizontal dan kemiringan, sudut dan ketinggian, horizontal dan vertical dalam melakukan survey topografi. Total station ini mengukur sudut dan jarak dari berbagai titik yang disurvei melalui koordinat dari titik yang diamati, titik koordinat tersebut relatif terhadap total station yang dihitung menggunakan fungsi trigonometrik/geometris. Prinsip kerja dari total station ini yaitu sebuah diode pemancar inframerah termodulasi yang mengirimkan sinar dari instrument ke prisma. Prisma akan memantulkan sinar kembali ke total station. Panjang gelombang yang meninggalkan instrument kemudian kembali dinilai dan dihitung. Total station juga sebagai perekam data, data mentah dan koordinat titik yang terlihat dicatat bersama dengan beberapa informasi tambahan.