Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk
topografi permukaan bumi beserta objek – objek diatasnya untuk keperluan pekerjaan –
pekerjaan konstruksi. Pengukuran titik – titik koordinat dalam suatu bangunan
memerlukan data hasil pengukuran dan ketelitian yang tinggi agar konstruksi yang
dibangun dapat dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan konstruksi. Ilmu
ukur tanah secara praktis memiliki tujuan untuk menggambarkan bayangan sebagian atau
seluruh permukaan bumi ke dalam suatu kertas yang disebut peta. Pemetaan suatu daerah
mencakup penyajian dalam dimensi horizontal dan vertikal secara bersama-sama dalam
suatu gambar peta (Fish, 2007).
Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam pemetaan dan
konstruksi bangunan. Total station merupakan teknologi alat yang menggabungkan secara
elektronik antara teknologi theodolite dengan teknologi EDM (Electronic Distance
Measurement). EDM merupakan alat ukur jarak elektronik yang menggunakan gelombang
elektromagnetik sinar infra merah sebagai gelombang pembawa sinyal pengukuran dan
dibantu dengan sebuah reflektor berupa prisma sebagai target (alat pemantul sinar infra
merah agar kembali ke EDM)
Dalam dunia teknik sipil erat sekali kaitannya dengan pembuatan konstruksi jalan
raya, irigasi, drainase, dan lain sebagainya. Sementara itu, untuk menunjang
keberlangsungan pembangunan infrastruktur – infrastruktur tersebut, seorang perencana
perlu mengetahui kondisi rill wilayah yang akan dibangun dengan menganalisis hasil dari
pengukuran jarak, arah, titik koordinat, dan beda tinggi suatu kawasan. Maka dari itu,
praktikum yang berjudul Pemetaan dan Ilmu Ukur Tanah sangat penting sebagai bekal
para mahasiswa teknik sipil yang kelak masuk ke dalam lapangan kerja, terutama dalam
bidang pembangunan.

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum


Tujuan dan manfaat praktikum pengukuran ini adalah supaya mahasiswa teknik
sipil Universitas Jember dapat menentukan letak atau kedudukan suatu objek diatas
permukaan bumi dalam suatu sistem koordinat. Karena mahasiswa akan menggunakan
secara langsung alat – alat praktikum seperti Total station, maka diharapkan mereka
dapat lebih mengerti dan mengetahui katrakteristik dari beberapa permasalahan yang
ada pada percobaan tersebut serta memiliki sifat kritis dalam menangani suatu
permasalahan, sehingga dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan tepat.

Mahasiswa juga bisa mengetahui dan memahami koordinat suatu kawasan, cara
memetakan suatu kawasan, mengukur beda tinggi, dan dapat mengukur jarak dari
suatu kawasan serta dapat mengolah data dari hasil pengukuran pemetaan.

1.3 Batasan Kegiatan


Penulisan laporan praktikum ini kami membatasi kegiatan yaitu :
1. Pengenalan alat Total station (TS)
2. Pengukuran topografi
3. Pengukuran jarak dan cross section.
4. Penggambaran peta topografi dan peta kontur.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengukuran Jarak Horizontal


2.1.1 Pengukuran Jarak Langsung
2.1.2 Pengukuran Jarak Optis
2.1.3 Pengukuran Jarak Optis Dengan Waterpass

2.2 Pengukuran Sudut

2.2.1 Pengukuran Sudut

2.2.2 Pengukuran Sudut Vertikal

2.2.3 Pengukuran Sudut Azimut

2.3 Pengukuran Jarak Vertikal (Beda Tinggi)

2.3.1 Pengukuran Waterpassing Memanjang

2.3.2 Pengukuran Waterpassing Profil Memanjang

2.3.3 Pengukuran Waterpassing Profil Melintang

2.3.4 Pengukuran Waterpassing Lapangan (Detail)

Anda mungkin juga menyukai