UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
WIWI
D061221049
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
dinyatakan dengan titik, garis, simbol dan warna. Pelaksanaan pekerjaan pemetaan
dapat dilakukan secara langsung di lapangan dan dengan bantuan alat-alat ukur.
mengumpulkan data yang berada dilapangan. Alat yang umumnya digunakan dapat
berupa kompas geologi, theodolit digital, dan piranti lainnya guna mengumpulkan
data lapangan. Data yang berasal dari lapangan dapat berupa data azimuth, jarak,
dan lain – lain. Pemetaan sanngat membutuhkan keakuratan data. Hal ini ditujukan
Salah satu alat yang dapat memberikan data dengan tingkat keakuratan data yang
tinggi adalah theodolit. Theodolit adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
jarak dan sudut, baik sudut vertikal maupun horizontal. Untuk menentukan
dalam menggunakan alat dan membuat peta dari suatu lapangan secara langsung.
1.2 Maksud dan Tujuan
adalah agar peserta dapat membuat peta topografi berupa peta kontur pada poligon
Tapping Kompas.
Sabtu, tanggal 15 Oktober 2022 mulai pukul 07:00 WITA sampai selesai dengan
kondisi cuaca hujan . Praktikum Theodolit ini dilakukan di daerah kampus Teknik
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
b. Theodolit
d. Baak ukur
e. Pita
h. Penggaris 30 cm dan 60 cm
i. Kamera
j. Rol meter 50 m
k. Kertas A4s
l. Kertas Kalkir
m. Kertas grafik
masingmasing alat.
b. Mulai mendirikan alat sesuai dengan yang ditentukan yaitu di titik Po.
c. Setelahalatdidirikankemudianmelakukancenteringkarenakesalahanpada
centering
d. berakibatkesalahan data yang fatal.
dan putar searah jarum jam ketitik P1 dan lakukan pembidikan untuk
mendapatkan
h. Pindah alat ketitik P0 dan pasang rambu ukur pada titik poligon depan (P1) dan
i. belakang (BM).
j. Padasaatmendirikanalatpadatitikpoligontidakperlumencariarahutarakarenape
k. diperlukanhanyamengarahkansudut 0° 0′ 0″ terhadaptitikpoligonbelakang.
l. Membidik rambu pada titik belakang dan rambu pada titik depan, kemudian
dibaca bacaan benang (BA, BT, BB) dan bacaan sudut (V dan H).
m. Setelah itu lakukan pengukuran situasi dari titik didirikannya alat (P0) searah
n. jarum jam (dengan terlebih dahulu mengembalikan alat pada posisi semula).
kemudian bidik setiap rambu yang dipasang dan baca benang (BA, BT dan
r. Setelah semua titik dibidik dan dicatat maka pengukuran situasi dianggap
melakukan pengukuran situasi dengan cara sama dengan sampai titik terakhir.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda,
mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar
komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau
kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh
atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan
menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu
ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut katografi.
Beberapa ahli juga mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada
hakikatnya semua mempunyai inti dan maksud yang sama. Berikut beberapa
atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi
yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada
diperkecil/diskalakan.
bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi
tertentu.
c. Menurut Erwin Raisz (1948), peta adalah gambaran konvensional dari
ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal
dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.
2005), Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi
a) Conform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun
b) Equidistance, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di
c) Equivalent, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setalah dihitung
bumi.
a. Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum.
Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik
kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Peta umum ada 2
jenis
jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-
lain.
b. Peta Khusus atau Tematik
Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan
satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan.
Contoh peta khusus/tematik: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta
penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart (peta jalur
1) Peta Digital
Peta timbul atau relief adalah peta yang menggambarkan bentuk sebenarnya
3) Peta Datar
Peta datar adalah peta yang digambarkan dalam bidang datar berbentuk dua
dimensi.
Peta kadaster atau teknik adalah peta yang memiliki skala antara 1:100 hingga
1:5.000. Banyak dipakai oleh Departemen Dalam Negeri dan Dinas Agraria
Peta ini memiliki skala antara 1:5.000 hingga 1:250.000 yang digunakan untuk
Peta ini memiliki skala antara 1:250.000 hingga 1:500.000 yang digunakan
Peta ini memiliki skala antara 1:500.000 hingga 1:1.000.000 atau lebih yang
digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas , seperti benua atau
dunia.
2.2 Theodolit
2.2.1Pengertian Theodolit
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang
hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca
bisa sampai pada satuan sekon (detik). Theodolit merupakan alat yang paling canggih
di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa
sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan)
sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua
sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat
Survei dengan menggunakan theodolit dilakukan bila situs yang akan dipetakan
luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki
relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini,
keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien.
2.2.2Syarat Theodolit
Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolit (pada galon air) sehingga
2.2.3Jenis-Jenis Theodolit
diantaranya:
a. Theodolit Reiterasi
Pada theodolit reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan
plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap.Sehingga lingkaran mendatar
bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci plat nonius.
Gambar 2.
b. Theodolit Repetisi
sedemikian rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros
sebagai sumbu putar.Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan
sekrup nonius.
theodolit optis dengan theodolitelektro optis sama. Akan tetapi mikroskop pada
pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan system lensa dan prisma lagi,
melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis
antara lain :
a) Repeating Theodolit
digunakan area yang tidak stabil atau terbatas. Repeating theodolit diklaim
b) Direction Theodolit
diketahui.
dilakukan sebanyak dua kali berturut-turut. Oleh sebab itu, vernier transit
kesalahan.
pembangunan. Theodolit ini juga tersedia dalam dua tipe yaitu theodolit yang
bisa membaca sudut horisontal dan sudut vertikal, serta theodolit yang hanya
- Theodolit Nonius
- Theodolit Mikrometer
- Theodolit Konsidensi
- Theodolit Otomatis
- Theodolit Presisi
membantu
kasar.
.Lensa
putar horizontal.
Pada kebanyakan theodolit yang baru, nivo teropong sudah tidak ada
lagi.
target).
9. Reflektor Sinar : berfungsi untuk menangkap cahaya dan
bisa terbaca
lingkaran horizontal.
dikunci
ke target).
14. Skrup Penyetel ABC : berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota guna
15. Plat Dasaran / Tatakan : sebagai plat penyangga seluruh bagian alat
16. Kepala Statif : merupakan bagian dari statif. Tempat dudukan pesawat
Theodolit.
17. Kaki Statif : bagian dari statif. Alat yang digunakan untuk berdirinya
kaki statif menancap ke tanah dengan kuat agar pesawat tidak jatuh.
unting.
19. Baut Instrumen : Pengencang antara pesawat theodolit dan statif
nivoAlhidade horizontal.
vertikal.
28. Piringan Lingkaran Vertikal : Adalah piringan dari metal atau kaca
3. Lihat dari atas statif apakah statif sudah tepat di atas patok. Cara
theodolit. Jika patok sudah terlihat dari lubang kunci maka step
selanjutnya.
5. Posisi anda harus berada di antara dua kaki statif. Dan depan anda ada
8. Membidik rambu pada titik belakang dan rambu pada titik depan,
kemudian dibaca bacaan benang (BA, BT, BB) di teropong dan bacaan
4.1 Kesimpulan
halus, tempat baterai, klem pengatur nivo tabung, klem pengunci lingkaran
okuler, klem pengatur fokus, tombol on/off, nivo tabung, display, keyboard,
pengaatan matahari.
theodolit lebih canggih, dapat mengukur sudut dengan lebih mudah dan tidak
4.2 Saran
digunakan lebih efisien dan tiap praktikan dapat melakukan semua prosedur
perocobaan.
WITA
Diklat Teknis
N
Pengukuran dengan Theodolit