Anda di halaman 1dari 10

PETA

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Surveying dan Pemetaan yang
Diampu Oleh Bapak Nurcholis Salman, S.T, M.T

Disusun oleh:

Mega Silvia Pratiwi


NIM C1825201004

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2019
PETA

A. Pengertian Peta
Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan/atau buatan manusia,
yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada
suatu bidang dengan skala tertentu. (PP Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2013)
Peta menurut ICA (International Cartographic Association) adalah gambaran
atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan
bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa,
yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan
diperkecil/diskalakan. Peta juga dapat berarti gambaran permukaan bumi dengan
skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui proyeksi tertentu (Aryono
Prihandito, 1988).
Menurut Imran (2009), peta merupakan kalibrasi dari bidang permukaan
bumi 3 dimensi menjadi sebuah gambaran utuh yang lebih sederhana ke dalam
selembar kertas media yang datar dengan penyesuaian baik ukuran maupun
bentuknya disertai pula dengan informasi dan detail-detailnya. Dengan kalimat
sederhana, pengertian peta merupakan pengecilan dari permukaan bumi atau
benda angkasa yang digambarkan pada bidang datar dengan menggunakan
ukuran, simbol, dan sistem penyederhanaan (generalisasi).
Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan suatu signal atau
saluran antara pengirim pesan (pembuat peta) dengan penerima pesan (pembaca
peta). Dengan demikian peta digunakan untuk mengirim pesan yang berupa
informasi tentang realita dalam wujud berupa gambar. Agar pesan (gambar)
tersebut dapat dimengerti maka harus ada bahasa yang sama antara pembuat peta
dan pembaca peta (Aryono Prihandito, 1989 dalam Sariyono dan Nursa’ban,
2010).
B. Klasifikasi Peta
Menurut Indarto (2010), klasifikasi peta dikelompokan dalam 3 golongan,
yaitu sebagai berikut:
1) Penggolongan peta menurut isi
a. Peta umum atau peta dasar adalah peta yang menyajikan informasi
permukaan bumi secara umum, baik kenampakan alami misalnya
sungai, gunung, laut, danau, maupun kenampakan buatan misalnya
jalan raya, rel kereta api, dan pemukiman.
b. Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi tentang
fenomena atau kondisi tertentu yang terjadi di permukaan bumi.
2) Penggolongan peta menurut skala
a. Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala 1:100 sampai
1:5.000
b. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala lebih dari
1:75.000
c. Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1:75.000
sampai 1:1.000.000
d. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala lebih kecil dari
1:1.000.000
3) Penggolongan peta menurut penggunaannya
Meliputi peta pendidikan, peta ilmu pengetahuan, informasi umum, turis,
navigasi, aplikasi teknik dan perencanaan.
C. Macam-macam Peta
Secara umum peta dibagi menjadi 3, yaitu peta topografi, peta tematik, dan
chart.
1) Peta topografi merupakan peta yang menyajikan unsur-unsur atau elemen
dipermukaan bumi yang dipresentasikan sebagai sumber informasi yang
tersedia, sejauh skala yang memungkinkan, tanpa mempertimbangkan
fenomena khusus yang identik aktivitas manusia atau fenomena fisik
tertentu (yaitu yang menentukan kondisi iklim atau faktor).
Peta Topografi Kota Tasikmalaya
Salah Satu Contoh Peta Tematik
2) Peta tematik, adalah peta yang menggambarkan tema tertentu yang
digunakan untuk pembuatan peta rencana tata ruang (PP Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2013). Sedangkan menurut Bakosurtanal, peta
tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan
tertentu (land status, penduduk, transportasi, dan lain-lain) dengan
menggunakan peta rupa bumi yang telah disederhanakan sebagai dasar
untuk meletakan informasi tematiknya. Beberapa contoh dari peta tematik
diantaranya:
a. Peta Choropleth
b. Kartogram
c. Peta Dasimetrik
d. Peta Titik Proporsional
e. Peta Dot
3) Chart, menurut ICA (1977) merupakan grup peta-peta yang dibuat dan
didesain khusus untuk kepentingan navigasi baik darat, laut, maupun
udara. Contoh dari chart adalah Pilotage Chart, Bathymetric Chart,
Aeronautical Chart, Sea Nautical Chart.
D. Fungsi dan Tujuan Peta
Beberapa fungsi dari peta diantaranya sebagai berikut:
1) Menunjukan posisi relatif di muka bumi.
2) Memperlihatkan ukuran (luas, jarak).
3) Memperlihatkan bentuk.
4) Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan
penyajiannya di atas peta.
Adapun beberapa tujuan dari pembuatan peta, yaitu sebagai berikut:
1) Untuk komunikasi informasi ruang.
2) Untuk menyimpan informasi.
3) Untuk membantu suatu pekerjaan konstruksi jalan, perencanaan, dan
lainnya.
4) Untuk membantu dalam suatu desain proyek rekayasa.
5) Untuk analisis data spasial, misalnya perhitungan volume.
E. Pemetaan
Pemetaan merupakan suatu proses pengukuran, perhitungan, dan
penggambaran dengan menggunakan cara atau metode tertentu sehingga
didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk data
spasial vektor maupun raster. Pemetaan juga dapat diartikan sebagai proses
pembuatan peta. Kartografi (pembuatan peta) adalah studi dan praktik membuat
peta atau globe. Kartografi juga dapat diartikan sebagai suatu seni, ilmu dan
teknik pembuatan peta yang melibatkan pekerjaan geodesi, fotogrametri,
kompilasi, dan reproduksi peta.
Tujuan utama pemetaan adalah untuk menyediakan deskripsi dari suatu
fenomena geografis, informasi spasial dan non-spasial, informasi tentang jenis
fitur (titik, garis, dan polygon) (Indarto, 2010).
1) Tahapan Pembuatan Peta
Menurut Imran (2009) dalam buku “Desain dan Komposisi Peta Tematik”
karangan Juhadi dan Dewi Liesnoor, disebutkan bahwa tahapan pembuatan
peta secara sistematis yang dianjurkan adalah:
a. Menentukan daerah dan tema peta yang akan dibuat.
b. Mencari dan mengumpulkan data.
c. Menentukan data yang akan digunakan.
d. Mendesain simbol data dan simbol peta.
e. Membuat peta dasar.
f. Mendesain komposisi peta (layout peta), unsur peta, dan kertas.
g. Pencetakan peta.
h. Lettering dan pemberian simbol.
i. Reviewing.
j. Editing.
k. Finishing.
2) Proses Pemetaan
Menurut Hidayat (2012) proses pembuatan peta harus mengikuti pedoman
dan prosedur tertentu agar dapat dihasilkan peta yang baik, benar, serta
memiliki unsur seni dan keindahan. Secara umum proses pembuatan peta
meliputi beberapa tahapan dari pencarian dan pengumpulan data hingga
sebuah peta dapat digunakan. Proses pemetaan tersebut harus dilakukan
dengan urut dan runtut, karena jika tidak dilakukan secara urut dan runtut,
tidak akan diperoleh peta yang baik dan benar.
Proses atau Tahap-Tahap Pemetaan yaitu sebagai berikut:
a. Tahap pencarian dan pengumpulan data
Ada beberapa cara dalam mencari dan mengumpulkan data, yaitu:
1. Secara langsung
Cara pencarian data secara langsung dapat melalui metode
konvensional yaitu meninjau secara langsung ke lapangan di mana
daerah tersebut akan dijadikan objek dari peta yang dibuat. Cara ini
disebut dengan teristris. Dengan cara ini dilakukan pengukuran
medan menggunakan theolidit, GPS, dan alat lain yang diperlukan
serta pengamatan informasi ataupun wawancara dengan penduduk
setempat sacara langsung sehingga didapat data yang nantinya akan
diolah.
Dapat pula dilakukan secara fotogrametri, yaitu dengan metode
foto udara yang dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari
atas dengan bantuan pesawat dengan jalur khusus menurut bidang
objek. Atau dapat pula menggunakan citra dari satelit serta cara-cara
lain yang dapat digunakan.
2. Secara tak langsung
Melalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot meninjau
langsung ke lapangan melainkan kita hanya mencari data dari peta
atau data-data yang sudah ada sebelumnya. Misalnya dalam
membuat peta kepemilikan tanah di daerah Tasikmalaya, kita cukup
mencari peta administrasi lengkap kota Tasikmalaya, kemudian
dapat diperoleh data pemilikan tanah di Lembaga Pertahanan daerah
atau nasional (BPN).
Data yang diperoleh dari pencarian data secara tak langsung ini
disebut dengan data sekunder, sedangkan peta yang digunakan
sebagai dasar pembuatan peta lain disebut sebagai peta dasar.
b. Tahap pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebar
dalam keruangan. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian
dikelompokkan misalnya data kualitatif dan data kuantitatif, kemudian
data kuantitatif dilakukan perhitungan yang lebih rinci. Langkah
selanjutnya yaitu pemberian simbol atau simbolisasi terhadap data-data
yang ada.
Dalam tahap ini akan mudah dengan menggunakan sistem digital
komputing karena data yang masuk akan langsung diolah dengan
software atau aplikasi tertentu sehingga data tersebut akan langsung jadi
dan siap disajikan
c. Tahap penyajian dan penggambaran data
Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah
dan dilukiskan pada media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual
dengan menggunakan alat-alat yang fungsional, namun cara ini sangat
membutuhkan perhitungan data dan ketelitian yang tinggi agar didapat
hasil yang baik.
Akan lebih baik jika digunakan teknik digital melalui komputer,
penggambaran peta dapat digunakan aplikasi-aplikasi pembuatan peta
yang mendukung, misalnya ARC View, ARC Info, AutoCAD Map, Map
Info, dan software lain. Setelah peta tergambar pada komputer, kemudian
data yang telah disimbolisasi dalam bentuk digital dimasukkan dalam
peta yang telah digambar pada komputer, pemberian informasi tepi, yang
kemudian dilakukan proses printing atau percetakan peta.
d. Tahap penggunaan data
Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena
dalam tahap ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau
tidaknya pembuatan sebuah peta. Dalam tahap ini pembuat peta diuji
apakah peta yang dibuat dapat dimengerti oleh pengguna atau malah
susah dalam dimaknai. Peta yang baik tentunya peta yang dapat dengan
mudah dimengerti dan dicerna maksud peta oleh pengguna. Selain itu,
pengguna dapat memberikan respon misalnya tanggapan, kritik, dan
saran agar peta tersebut dapat disempurnakan sehingga terjadi timbal
balik antara pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta (map
user).

Anda mungkin juga menyukai