UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH:
ISWAR PUTRA PRATAMA
D061221072
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
bahwa peta dilengkapi dengan tulisan, skala, mata angin, dan simbol-simbol.
informasi atau data. Informasi atau data tersebut dapat berupa keadaan tanah,
serta ketinggian suatu wilayah. Informasi yang disajikan ini merupakan informasi
yang diketahui dan terdapat di permukaan bumi. Informasi pada peta berisi unsur-
unsur geografi, tetapi tidak semua unsur tersebut dapat dimasukkan ke dalam
hanya dua jenis yaitu peta dasar dan peta tematik. Peta dasar merupakan peta
induk, sedangkan peta induk merupakan peta yang dibuat berdasarkan tema
tertentu. Contoh peta tematik adalah peta geologi dan peta topografi. Peta geologi
Topografi (berasal dari kata “topos” yang berarti tempat dan “grapho”
yang berarti menulis) adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan benda
langit lain, seperti planet, satelit (alami, seperti bulan), dan asteroid. Hal itu juga
termasuk penggambarannya di peta. Ada dua teknik yang dapat membantu studi
topografi ini, yaitu survey secara langsung dan penginderaan jarak jauh (remote
sensing). Kali ini, kita akan membahas tentang survey secara langsung atau lebih
dikenal dengan nama survey topografi. Survei topografi adalah suatu metode
mengumpulkan data yang diperlukan untuk gambar peta topografi. Gambar peta
dari gabungan data akan membentuk suatu peta topografi. Sebuah topografi
diatas datum tertentu. Proses pemetaan topografi sendiri adalah proses pemetaan
secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat dengan tingkat
ketelitian yang tinggi, dan dengan dukungan teknologi GIS maka langkah dan
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum yaitu kita dapat mengetahui apa itu peta
topografi, unsur-unsur apa saja yang ada dalam peta topografi, dan bagaimana
1.2.2 Tujuan
4. Untuk mengetahui cara penarikan titik kontur dengan titik kontur lainnya.
2. Drawing pen
3. Penghapus
4. Penggaris 60 cm dan 30 cm
5. Papan pengalas
6. Pensil warna
1.3.2 Bahan
1. Peta
2. Kertas karkil
3. Ditarik garis kontur untuk dihubungkan ke titik kontur lainnya, lakukan hal
tersebut sampai tidak ada lagi titik kontur yang belum di hubungkan dengan
4. Melengkapi bagian etiket peta sesuai dengan prosedur yang telah diarahkan.
6. Mewarnai sungai, jalan serta daerah pemukiman sesuai dengan warna yang
telah ditentukkan.
objek di permukaan bumi yang disajikan secara grafis pada suatu skala tertentu
dan sistem proyeksi peta tertentu (Soendjojo dan Riqqi, 2012) atau dengan kata
berbentuk tidak beraturan dan berada pada bidang lengkung ke dalam bidang
datar, namun terdapat tantangan untuk mengubah peta menjadi lebih representatif
informasi geografi atau GIS (Robinson dan Petcenik, 1976). Oleh karena itu, peta
dapat dikatakan sebagai model atau bentuk penyederhanaan dari dunia nyata,
bidang karena peta dapat memberikan data atau informasi, seperti informasi
tentang posisi, jarak, bentuk muka bumi, atau informasi geografis lainnya.
Perilaku teliti, kerja keras, dan profesional sangat diperlukan dalam pembuatan
peta. Hal itu penting karena kualitas peta yang dihasilkan akan berpengaruh
terhadap kualitas data atau informasi yang digunakan dalam perencanaan maupun
bumi. Skala peta akan menentukan tingkat kedetailan dari peta, semakin besar
skala peta maka peta tersebut akan memiliki informasi yang lebih detail, namun
akan melingkupi area yang lebih kecil, begitupun sebaliknya (Soedomo, 2003).
Garis kontur adalah garis-garis pada peta yang menggambarkan posisi titik-titik di
permukaan bumi yang memiliki nilai ketinggian yang sama terhadap permukaan
laut (Imhof, 1982). Banyak metode atau rumusan untuk menentukan besar interval
mengalikan bilangan skala dengan angka 1/2000. Metode ini cocok digunakan
untuk daerah dengan kelerengan maksimal 45o sehingga masih bisa terbaca
dengan jelas oleh mata manusia normal. Peta umumnya memiliki tiga elemen
utama yaitu muka peta, informasi batas peta, dan informasi tepi peta. Muka peta
adalah bagian pada peta yang menyajikan daerah yang dipetakan. Informasi batas
peta berisikan data koordinat berdasarkan grid yang digunakan pada peta.
Sedangkan informasi tepi peta berisi hal-hal yang berkaitan dengan isi peta,
seperti judul peta, keterangan atau legenda, skala bilangan dan skala grafis,
diagram lokasi, arah utara, informasi geodetik dan sejarah peta (subjek pembuat
peta dan waktu pembuatan peta). Peta dapat dibedakan menjadi peta topografi,
peta tematik, dan chart. Pada tugas akhir ini produk akhirnya berupa peta
topografi sehingga pada bab ini akan dijelaskan mengenai peta topografi saja. Peta
permukaan bumi yang dipetakan sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatan
Peta topografi dapat disebut juga sebagai peta dasar karena peta topografi
menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi, dan peta topografi
dapat digunakan sebagai dasar (base map) dalam pembuatan peta tematik untuk
berbagai tujuan, seperti peta kehutanan, peta tata guna lahan, peta distribusi air,
peta sebaran pohon, dan sebagainya. Objek alam dan objek buatan manusia yang
disajikan dalam peta topografi disesuaikan dengan skala yang digunakan, semakin
besar skala yang digunakan maka semakin banyak atau semakin detail objek yang
dipetakan. Pada penyajiannya skala menentukan bentukan objek pada peta, objek
jalan atau sungai pada peta skala kecil akan disajikan dengan bentuk/unsur garis,
sedangkan pada skala yang cukup besar dapat disajikan dalam bentuk poligon.
Unsur-unsur pada peta topografi terdiri dari unsur buatan manusia dan unsur alam.
Unsur buatan manusia sangat mempengaruhi keadaan atau bentukan alam yang
seperti jalan, rel kereta api, jalur pengangkutan udara, dan jalur transportasi air,
masing memiliki tujuan, Adapun unsur-unsur peta adalah sebagai berikut. (Laela,
2014).
1. Judul Peta Judul peta harus mencerminkan isi peta. Judul peta biasanya
diletakkan di bagian tengah atas peta. Tetapi judul peta dapat juga
kenampakkan dari keseluruhan peta. Dari judul peta dapat segera diketahui
data daerah mana yang tergambar dalam peta tersebut. Judul peta
Selain itu, judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda pada
peta.
suatu tempat. Biasanya garis astronomis hanya dibuat tanda di tepi atau
pada garis tepi dengan menunjukkan angka derajat, menit, dan detiknya
3. Skala Peta Ukuran peta dalam hubungannya dengan bumi disebut dengan
Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan
Gunanya agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi peta. Jika
detail peta kelihatan tidak familiar, mempelajari legenda peta akan sangat
dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu mencapai
sasaran.
Gambar 2.2 Contoh Tanda Orientasi Pada Peta yang Sering Digunakan
bumi atau sejajar dengan sumbu bumi, sering pula disebut Utara Geografi),
Utara Magnetik (utara yang menunjuk ke arah Kutub Utara Magnet bumi,
atau utara yang ditunjukkan oleh kompas), Utara Peta (utara yang
ditunjukkan oleh grid di dalam peta, sejajar dengan meridian sentral. Sering
pula disebut Utara Grid). Ketiga arah utara ini biasanya diletakkan di bagian
bawah Peta Topografi atau Peta Rupa Bumi.
Ketiga sudut yang dibentuk ketiga garis arah utara tersebut disebut:
Utara Magnetik;
Utara Magnetik;
nilai lain.
lain.
lokasi, dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta
topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan
vegetasi. Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka militer
dan untuk menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan material yang
harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada waktu dan
tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan
menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta,
namun meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali
10. Lingkaran untuk menyatakan kualitas, membandingkan satu nilai dengan nilai
lain.
11. Bola untuk menyatakan kualitas, membandingkan satu nilai dengan nilai lain.
12. Pola untuk menyatakan perbedaan antar daerah (perbedaan dan gradasi).
dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi
juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi.
Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka militer bergantung
pada peta untuk memberikan informasi terhadap unsur-unsur tempur dan untuk
menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan material yang harus diangkut,
disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada waktu dan tempat yang tepat.
Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan menggunakan peta. Oleh karena
itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta, namun meskipun kita memiliki peta
terbaik, peta tidak akan berharga kecuali pengguna peta tahu bagaimana cara
membacanya.
lebih tinggi.
b. Garis ketinggian tidak akan saling berpotongan dan tidak akan bercabang.
c. Pada daerah yang landai garis ketinggian akan berjauhan, sebaliknya pada
daerah yang terjal akan saling merapat. Untuk kondisi daerah yang khusus
pula.
d. Garis ketinggian yang menjorok keluar, merupakan punggung bukit dan selalu
f. Selisih tinggi antara dua garis ketinggian yang berurutan (interval) adalah
yang berurutan.
menjadi dua, yaitu metoda teristis dan metoda fotogrametris. (Stiawan, 2016)
1. Metoda Teristis
Pada dasarnya pemetaan topografi ini terbagi atas tiga macam pekerjaan, yaitu
topografi adalah pengukuran posisi dan ketinggian titik-titik kerangka pemetaan serta
bidang datar dalam skala tertentu. Pengolahan data ini terdiri atas perhitungan data
kerangka pemetaan dan data detail topografi, penggambaran detail topografi, serta
proses kartografi. Hasil akhir dari pengolahan data ini adalah peta topografi.
2. Metoda Fotogrametris
interpretasi citra. Dengan metoda ini pengukuran tidak perlu dilakukan dilapangan