Anda di halaman 1dari 16

JURNAL PRAKTIKUM

PENGENALAN PETA

ADE FITRIANI
09320220369

LABORATORIUM PERPETAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

PENGENALAN PETA

Ade Fitriani1*, Nur Afni Septianingsi2*, Arul Gunawan, S.T.3*


Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar
Jl. Urip Sumoharjo KM 05, Telp/Fax (+62) 411 455695
Email: adefitriani177@gmail.com

SARI

Peta merupakan sebuah gambaran bentuk permukaan bumi yang dibuat pada bidang datar dengan
skala tertentu melalui sistem proyeksi. Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu agar praktikan
mengetahui sejarah peta, pengertian peta, klasifikasi peta, tujuan dan fungsi peta, proses
pembuatan peta dan perbedaan antara peta, pemetaan dan perpetaan. Peta pada dasarnya adalah
sebuah data yang di desain untuk mampu menghasilkan sebuah informasi geografis. Pemetaan
topografi merupakan suatu pekerjaan yang memperlihatkan posisi keadaan planimetris di atas
permukaan bumi dan bentuk diukur dan hasilnya digambarkan di atas kertas dengan simbol-simbol
peta pada skala tertentu yang hasilnya berupa peta topografi. Penyajian unsur-unsur permukaan
bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi kertas serta grid atau gratikul.
KATA KUNCI: Peta topografi, garis kontur

ABSTRACT
A map is a depiction of the shape of the earth's surface made on a flat plane at a certain scale
through a projection system. The aim of this practicum is for practitioners to know the history of
maps, the meaning of maps, classification of maps, the purpose and function of maps, the process
of making maps and the differences between maps, charting and cartography. Maps are basically
data designed to produce geographic information. Topographic mapping is a job that shows the
position of planimetric conditions on the surface of the earth and the shape is measured and the
results are depicted on paper with map symbols at a certain scale, the result of which is a
topographic map. The presentation of the elements of the earth's surface on a map is limited by
paper borders and grids or graticules.
KEYWORDS: Topographic map, contour lines
PENDAHULUAN
Peta topografi merupakan peta yang dibuat berdasarkan perbedaan titik elevasi atau
ketinggian pada permukaan bumi yang digambarkan dengan garis kontur berdasarkan perbedaan
titik elevasinya. Peta topografi biasanya dibuat dengan menggunakan teknik “taping compass”.
Peta yang terbentuk adalah peta kontur dimana peta tersebut digunakan untuk menunjukkan
perbedaan ketinggian suatu tempat. Perbedaan tinggi permukaan bumi dan unsur-unsur asli
permukaan bumi baik buatan manusia maupu unsur-unsur alami yang sudah ada diatas permukaan
bumilah yang melatar belakangi adanya peta topografi.
Sebagian besar orang masih banyak yang belum mampu melihat dan memahami peta
dengan baik dan benar, kita ketahui fungsi peta dalam kehidupan sehari-hari sangat penting.
Terutama untuk mempermudah menemukan tempat. Kebanyakan orang hanya mengetahui jenis
peta umum saja, disisi lain masih banyak jenis peta yang mempunyai informasi yang berbeda-
beda, salah satunya adalah jenis peta topografi. Seorang geologist dituntut untuk mampu dalam
membuat peta, salah satunya adalah peta kontur. Berdasarkan hal tersebut, maka praktikum yang
kita lakukan yaitu praktek “Tapping Kompas” dilakukan untuk menambah kemampuan praktikan.
Seorang praktikan harus juga ahli pada lapangan tidak hanya mampu dalam teori. Dengan
melakukan praktek lapangan kemampuan praktikan secara tidak langsung akan bertambah (Djusar
et al., 2022).
Pengertian peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada
bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas.
Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada hakikatnya semua
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

mempunyai inti dan maksud yang sama. Peta mengandung arti komunikasi artinya merupakan
suatu signal atau channel antara si pengirim pesan (pembuat peta) dengan si penerima pesan
(pemakai peta). Dengan demikian peta digunakan untuk mengirim pesan berupa informasi tetang
realita dari fenomena geografi. Peta pada dasarnya adalah sebuah data yang didesain untuk mampu
menghasilkan sebuah informasi geografis melalui proses pengorganisasian dari kolaborasi data
lainnya yang berkaitan dengan bumi untuk menganalisis, memperkirakan, dan menghasilkan
gambaran kartografi (Aditya et al., 2022).
TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum dengan mata acara peta ini bertujuan agar praktikan mengetahui sejarah peta,
pengertian peta, klasifikasi peta, tujuan dan fungsi peta, proses pembuatan peta dan perbedaan
antara peta, pemetaan dan perpetaan.

TINJAUAN PUSTAKA
Pemetaan adalah pengelompokkan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan dengan
beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi, pegunungan, sumber daya dan
potensi penduduk yang berpengaruh terhadap sosial kultural yang memilki ciri khas khusus dalam
penggunaan skala yang tepat.
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil
seperti kenampakannya jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda
pengenal. Gambaran konvensional pada permukaan bumi ini dilambangkan dengan simbol-simbol
tertentu. Simbol-simbol tersebut berfungsi untuk menggambarkan sebagian atau seluruh
permukaan bumi beserta kenampakan-kenampakan yang ada padanya. Kenampakan-kenampakan
tersebut meliputi kenampakan fisik (medan asli) dan kenampakan sosial-ekonomi (medan buatan).
Istilah peta diambil dari bahasa Inggris, "map". Kata "map" sendiri berasal dari bahasa
Yunani, yaitu "mappa" yang dapat diartikan sebagai taplak atau kain penutup meja. Pengertian
peta secara umum adalah rupa permukaan bumi yang digambarkan menggunakan suatu sistem
proyeksi dengan skala tertentu sehingga dapat disajikan dalam bidang datar.
Menurut para ahli, peta didefinisikan sebagai berikut:
 Menurut Erwin Raisz (1984), Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan
bumi yang diperkecil sebagai kenampakan jika dilihat dari atas dengan ditambah
tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal.
 Menurut Aryono Prihandito (1988), Peta merupakan gambaran permukaan bumi
dengan skala tertentu dan digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
 Menurut Perhimpunan Kartografi Internasional (International Cartographic
Association), Peta merupakan gambaran atau representasi unsur-unsur abstrak yang
dipilih dari permukaan bumi, dalam kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-
benda angkasa.
 Definisi menurut ICA tersebut menunjukkan bahwa peta saat ini tidak lagi hanya
menunjukkan gambaran permukaan bumi, tetapi meluas pada gambaran unsur-unsur
atau objek-objek secara geografis bahkan meluas sampai benda-benda angkasa.
 Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (2005), Peta merupakan
wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber
informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan
pembangunan.
 Menurut Soetarjo Soerjosumarmo, peta dalah lukisan dengan tinta dari seluruh atau
sebagaian permukaan bumi yang diperkecil dengan perbandingan ukuran yang disebut
skala atau kadar.
Peta merupakan suatu gambaran yang ada dari permukaan bumi ini yang digambarkan di
bidang datar dalam proyeksi tertentu. Peta disajikan dengan cara yang bermacam-macam. Ada
peta konvesional hingga peta yang dapat tampil di sistem proyeksi. Secara umum peta merupakan
gambaran dari permukaan bumi yang digambarkan dengan bidang datar serta diperkecil pada skala
tertentu. Peta juga digunakan sebagai referensi untuk mengetahui suatu letak atau wilayah yang
tertentu. Dalam proses pengumpulan data pada peta tentu saja kita harus melakukan pengukuran
langsung pada lapangan yang dituju dengan alat yang sederhana seperti tali ukur atau kompas,
bahkan alat optic lainnya. Hasil dari penginderaan jauh disebut dengan citra foto. Dalam
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

pengumpulan data, citra foto tersebut akan digunakan pada peta tematik. Selain itu ada hasil dari
sebuah sensus yang berupa data statistik yang disajikan dalam tabel atau grafik tertentu. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pemetaan merupakan proses yang dilakukan berupa pengukuran,
perhitungan dan penggambaran permukaan bumi dengan menggunakan cara atau metode tertentu
sehingga didapatkan hasil berupa softcopy dan hardcopy.
Peta merupakan penggambaran keadaan muka bumi ke dalam bidang datar. Peta juga
merupakan gambaran permukaan bumi yang berisi fenomena alam dan fenomena buatan memuat
informasi yang diperlukan dalam pengelolaan sumber daya di berbagai bidang pembangunan
termasuk bidang perencanaan tata ruang, kehutanan, perkebunan, pertanian, kelautan,
pertambangan dan lain sebagainya.
Secara umum peta diartikan sebagai gambaran konvensional dari pola bumi yang
digambarkan seolah olah dilihat dari atas ada bidang datar melalui satu bidang proyeksi dengan
dilengkapi tulisan tulisan untuk identifikasinya Peta mengandung arti komunikasi. Artinya
merupakan suatu sinyal atau Channel antara si pengirim pesan (pembuat peta) dengan si penerima
pesan (pemakai peta). Dengan demikian peta digunakan untuk mengirim pesan berupa informasi
tentang realita dari fenomena geografi.
Peta pada dasarnya adalah sebuah data yang di desain untuk mampu menghasilkan sebuah
informasi geografis melalui proses pengorganisasian dari kolaborasi data lainnya yang berkaitan
dengan bumi untuk menganalisis, memperkirakan dan menghasilkan gambaran kartografi.
Informasi ruang mengenai bumi sangat kompleks, tetapi pada umumnya data geografi
mengandung 4 aspek penting, yaitu (Zhou, 1998), lokasi-lokasi yang berkenaan dengan ruang,
merupakan objek-objek ruang yang khas pada sistem koordinat (proyeksi sebuah peta) Atribut (ciri
bahan), informasi yang menerangkan mengenai objek-objek ruang yang diperlukan Hubungan
ruang, hubungan logik atau kuantitatif diantara objek-objek ruang waktu, merupakan waktu untuk
perolehan data, data atribut dan ruang.
Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka Bumi yang berupa fakta, dunia
nyata, baik bentuk permukaan buminya maupun sumberdaya alamnya, berdasarkan skala peta,
sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka Bumi yang disajikan. Peta sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat ini terlihat dari fungsinya. Ada beberapa fungsi peta,
diantaranya sebagai berikut:
 Menunjukan posisi atau lokasi suatu wilayah di muka bumi.
 Untuk memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
 Memperlihatkan atau menggambarkan fenomena-fenomena dalam bentuk-bentuk
permukaan bumi.
 Untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara,
gunung, sungai dan bentuk bentuk lainnnya.
 Untuk membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah
yang akan diteliti.
 Berfungsi untuk menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
 Berfungsi untuk analisis agar mendapatkan suatu kesimpulan.
 Berfungsi untuk alat yang mempermudah menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
 Berfungsi untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena atau
gejala-gejala geografi di permukaan bumi.
Peta juga memiliki beberapa tujuan dalam pembuatannya seperti:
 Membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau
perencanaan.
 Analisis data spasial.
 Menyimpan informasi.
 Membantu dalam pembuatan suatu desain.
 Membantu komunikasi informasi ruang.
Penyajian unsur-unsur permukaan bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi kertas serta grid
atau gratikul. Diluar batas tepi daerah peta, pada umumnya dicantumkan berbagai keterangan yang
disebut tepi. Keterangan tepi ini dicantumkan agar peta dapat dipergunakan sebaik-baiknya oleh
pemakai peta. Berdasarkan isi atau informasi yang disajikan, peta dapat dikelompokan atas peta
umum atau peta ikhtisar dan peta tematik.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Kartografi diyakini sudah ada, bahkan jauh sebelum bahasa tertulis ada. Terdapat lukisan di
dinding Ankara, Turki, yang diyakini sebagai peta tertua. Peta tersebut bertanggal sekitar 6.000
SM atau 6.000 tahun sebelum masehi. Selain itu, ada pula peta yang digoreskan pada tablet tanah
liat yang dibakar. Peta tersebut digali dari reruntuhan Gasur di Irak dan bertanggal 2.500 SM atau
3.000 tahun SM. Peta dunia pertama diketahui disusun oleh orang Babilonia pada abad ke-6
sebelum masehi. Bumi ditampilkan sebagai bulatan yang dikelilingi lautan dan beberapa pulau.
Kemudian, ada pula Claudius Ptolemy yang merancang peta dunianya sendiri. Ia merupakan
seorang ahli geografi di abad ke-2 dan memercayai bahwa Bumi itu bulat. Ia juga merupakan
orang pertama yang menggagas bahwa Matahari berputar mengelilingi Bumi.
Ahli geografi Yunani dan Arab turut serta membangun dasar kartografi modern, salah
satunya adalah Erathosthenes. Ia merupakan seorang ilmuwan pertama yang mengukur keliling
Bumi secara akurat. Al-Idrisi juga pernah membuat peta dunia yang terperinci. Sekarang peta
modern dibuat dengan cara yang lebih maju. Peta-peta tersebut memiliki arah mata angin yang
benar, jarak yang tepat, serta pengukuran yang akurat. Hal-hal tersebut dibantu dengan fotografi
udara serta gambar-gambar satelit. Sejarah pembuatan peta di dunia bermula ketika para petualang
masa lalu bila menjumpai orang di suatu tempat dan bertanya tentang arah jalan, biasanya orang
tersebut segera menggores tanah dengan menggunakan sepotong kayu. Itulah awal dari sejarah
pembuatan peta pertama di dunia. Akan tetapi peta paling awal yang menggambarkan penampakan
pada bidang datar dibuat oleh bangsa Babilonia sekitar 2.300 SM. Peta tertua tersebut berupa
papan tulis batu berukuran kecil dari tanah liat. Peta tua lainnya dibuat oleh penduduk Pulau
Marshall di kawasan Oceania. Peta ini berupa anyaman serabut rotan yang diatur sedemikian rupa
untuk menunjukkan penempatan pulau.

Gambar 1. Sejarah pembuatan peta


Sejarah pembuatan peta semakin hari terus berlanjut ditunjang oleh ilmu perhitungan atau
ilmu matematika dan ilmu-ilmu lain hingga tumbuh dan berkembang. Rasa ingin tahu dan jarak
capai yang ditempuh manusia semakin hari juga turut semakin besar. Pengamatan dan pengukuran
bumi secara sederhana mulai dilakukan sehingga muncul peta pertama yang menghadirkan dunia.
Ilmuwan Yunani yang cukup berjasa memetakan dunia di antaranya adalah Anaximander dan
Eratosthenes. Sekitar tahun 150 SM atau 150 tahun sebelum masehi, telah terbit peta dunia yang
memiliki bentuk seperti kerucut yang mana peta ini telah menggunakan pengukuran yang agak
cermat. Peta tersebut dibuat oleh seorang ahli geografi ternama yang bernama Ptolemeus. Ia
dianggap sebagai Bapak Kartografi.
Pengetahuan pembuatan peta terus berkembang. Pada abad ke-15 sampai dengan abad ke-
17 disebut dengan merupakan era perpetaan. Para kartografer Belanda, Portugis, Spanyol, Italia
dan Jerman berjibaku memetakan wilayah-wilayah yang akan diarungi oleh para petualang. Saat
itu memang bangsa-bangsa di Eropa tengah berlomba mencari wilayah-wilayah baru untuk
dikuasainya, terutama daerah penghasil rempah-rempah, seperti kepulauan Nusantara.
Di abad itu, banyak peta kuno dibuat kendati minumnya peralatan. Daya imajinasi
kartografer memegang peranan penting sehingga penentuan arah utara dan selatan masih kacau
balau, mata angin kadang terbalik, dan skala peta tidak proporsional (sebanding/seimbang).
Meskipun demikian, peta-peta kuno saat itu memiliki mutu artistik (nilai seni) tingga serta kualitas
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

percetakan dan pewarnaan yang cukup baik. Salah satu contoh peta kuno itu adalah peta Asia
Tenggara buah karya Willem Blaeu, seorang kartografer Belanda.
Pada abad ke-18 sampai dengan 19, Negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat mulai
beramai-ramai memetakan negerinya. Di Eropa, Prancis memelopori survey topografi nasional
sejak tahun 1793. Inggris, Spanyol, Austria, Swiss, dan Negara-negara lain segera mengikuti
langkah Prancis. Begitu juga Amerika Serikat melakukan pemetaan secara besar-besaran di
seluruh Negara bagiannya sejak tahun 1879. Negeri ini bahkan berhasil menyelenggarakan
Kongres Geografi Internasional pada tahun 1891 yang menyepakati pemetaan ke seluruh dunia
dengan skala 1: 1000.000.
Sepanjang abad ke-20 telah muncul upaya-upaya pembaharuan teknis dalam pemetaan.
Pemotretan dari udara mulai dikembangkan secara ekstensif (menjangkau secara luas) selama
Perang Dunia I dan II. Kemudian pada tahun 1966, Amerika Serikat mampu meluncurkan satelit
Pageos dan satelit-satelit lain pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini diikuti oleh Uni Soviet. Melalui
satelit-satelit tersebut berhasil dikirim foto video beberapa bagian muka bumi ke stasiun di bumi.
Foto-foto itu lalu diubah menjadi peta yang lebih rinci dan akurat.

Gambar 2. Peta dunia pertama karya Ptolemeus


Kartografi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara membuat peta dengan nilai
estetika yang baik dan dicampur dengan seni bagaimana cara penyajian peta sehingga mudah
dibaca dan dimengerti. Pengertian umum kartografi adalah suatu studi atau ilmu yang
mempelajari tentang pemetaan. Sedangkan untuk pengertian yang lebih luas diungkapkan oleh
International Cartografhic Association atau ICA yang mengartikan kartografi sebagai suatu
perpaduan seni, ilmu dan teknik membuat peta, termasuk pengertian peta sebagai karya seni.
Kartografi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang peta, mulai dari
sejarah, pembuatan hingga perkembangan peta. Untuk lebih mengetahui tentang pengertian
kartografi, berikut ini merupakan penjelasan ahli tentang pengertian kartografi. Menurut Rystedt
B, kartografi adalah disiplin ilmu yang menyatakan antara peta dan pemetaan. kartografi
menyatukan tampilann atau representasi dari dua fenomena geografi yaitu geografi dan virtual.
Menurut ICA (International Cartograph) tahun 1973, menyebutkan kartografi adalah seni, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang membahas tentang pembuatan peta-peta sekaligus mencakup
studi sebagai dokumen ilmiah dan hasil karya seni. Menurut UN pada tahun 1949 kartografi
adalah ilmu yang mempelajari tentang cara menyiapkan segala jenis peta dan chart, mulai dari
lapangan hingga pencetakan akhir. Selanjutnya, karena kajian tersebut dirasa oleh para kartografi
terlalu luas maka diadakan konferensi yang tergabung dalam ICA atau International Cartograph
Assosiation yang menghasilkan gagasan baru. Taylor mengartikan kartografi sebagai sebuah
organisasi, presentasi, komunikasi dan penggunaan geo-informasi dalam bentuk grafis, digital atau
format nyata. Hal tersebut meliputi semua langkah-langkah mulai dari persiapan data hingga ke
penggunaan akhir dengan penciptaan peta-peta dan hasil yang berkaitan dengan menggunakan
informasi data spasial yang telah ada. Dengan artian, kartografi adalah pembuatan data spasial
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

yang dapat diakses menekankan visualisasinya dan memungkinkan berinteraksi dengannya yang
berhubungan dengan masalah-masalah geospasial. Kartografi menurut Prihandito adalah ilmu dan
teknik pembuatan peta. Seiring dengan berkembangnya zaman, pengertian kartografi mengalami
perubahan yang disebabkan karena kartografi termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan serta
komunikasi dan disebabkan karena adanya teknologi yang mutakhir seperti komputer. Karena
sebab itulah, pandangan baru mengenai kartografi bukanlah sebuah langkah pembuatan peta
semata, melainkan penggunaan peta itu sendiri yang menjadi bidang katografi. Kartografi sendiri
dibuat dalam berbagai macam produk, seperti Peta, Sketsa, Peta Timbul, Maket atau Miniatur,
Atlas, Peta Digital dan Globe. Peta adalah suatu gambaran objek tertentu yang dibuat pada bidang
datar dan digambar berdasarkan perhitungan kebenaran dari ukuran proyeksi kedudukan serta arah
mata angin. Sketsa yaitu gambar keadaan pada suatu wilayah sempit yang dibuat dalam bentuk
garis besar dan menyimpan sedikit informasi. Faktor kebenaran ukuran dan bentuk dari obyek
sketsa tidak terlalu diutamakan.
Peta timbul adalah peta yang dibuat menurut bentuk muka bumi yang sebenarnya. Artinya,
peta timbul dibuat secara tiga dimensi seperti keadaan sebenarnya. Tiga dimensi sendiri berarti
mengandung unsur panjang, lebar, dan unsur tinggi. Dengan proyeksi seperti itu, sehingga
gunung-gunung akan tampak menjulang, dan dataran rendah dan lembah nampak di bawahnya.
Peta timbul juga memiliki warna dan permukaan yang timbul serta kontur-kontur yang jelas. Garis
kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang punya ketinggian yang
sama. Contohnya seperti pada area pegunungan, sehinga permukaan peta akan tampak menjulang.

Gambar 3. Peta timbul


Maket atau miniatur yaitu gambaran pada daerah yang dibentuk 3 dimensi dan biasanya
memiliki skala besar. Maket atau miniatur juga menggambarkan suatu daerah sempu dengan detail
yang memiliki kemiripan dengan objek aslinya. Banyak maket atau miniatur menggunakan model
yang dibuat untuk melengkapi objek seperti pohon hingga mobil.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Gambar 4. Maket atau miniatur.


Maket adalah sebuah miniatur atau model suatu bentuk yang meniru dari bangunan atau
objek benda lainnya yang berukuran besar yang dibuat dalam bentuk ukuran yang kecil atau
miniatur. Contoh objek yang sering digunakan sebagai contoh pembuatan maket miniatur adalah
bangunan gedung, rumah atau perumahan, pesawat, kapal dan lainnya. Tujuan dari pembuatan
sebuah maket miniatur ini biasanya untuk mempersentasikan sebuah atau beberapa objek benda
dengan skala ukuran besar yang dibuat dalam ukuran yang kecil guna memudahkan visualisasi
dari desain atau konsep rancangan sebuah bangunan. Salah satunya seperti rancangan struktur
interior dan eksterior bangunan gedung, site plan. Ciri-ciri dari maket itu sendiri bersifat meniru
sebuah objek yang berukuran besar yang dibuat dalam ukuran yang cenderung kecil dan memiliki
ukuran skala yang bervariasi. Atlas adalah sebuah buku yang berisikan peta-peta negara dengan
gamar dan data statistik, diagram dan lain-lain yang dijelaskan serta diberi warna pada berbagai
jenis-jenis atlas yang tersedia. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara, statisik
geopolitik, sosial, agama, dan ekonomi. Atlas yang pertama tidak diberi nama demikian pada saat
pertama kali dipublikasikan. Buku pertama yang dapat disebut atlas dibuat berdasarkan hasil
perhitungan dari Klaudius Ptolemaeus, seorang ilmuwan yang mempelajari geografi yang bekerja
di Aleksandria pada 150 SM. Edisi pertama dipublikasikan di Bologna pada 1477 dan memiliki 27
buah peta. Ilmuwan tidak dapat memastikan apakah gambar peta-peta tersebut berasal dari peta
asli yang dibuat Ptolomaeus atau dibuat oleh ilmuwan abad pertengahan berdasarkan tulisan
Ptolomaues. Sejak 1544, banyak peta yang dibuat, khususnya sehubungan dengan hubungan
dagang antara Roma dan Venesia. Setiap pembuat peta bekerja terpisah, menghasilkan peta
berdasarkan kebutuhannya masing-masing. Abraham Ortelius dikenal karena membuat atlas
modern pertama pada 20 Mei 1570. Karyanya yang berjudul Theatrum Orbis Terrarum, memuat
53 peta yang mencakup negara-negara di dunia pada saat itu. Karyanya tersebut merupakan buku
pertama dari jenisnya yang memuat dalam ukuran yang seragam. Pada saat itu, karya tersebut
terbilang sukses. Tetapi, penggunaan istilah "atlas" untuk koleksi peta belum digunakan sampai
1595 di mana Gerardus Mercator menerbitkan karyanya yang berjudul "Atlas, Sive
Cosmographicae Meditationes De Fabrica Mundi ..." (Atlas, atau Deskripsi dari Dunia).
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Gambar 5. Atlas pertama oleh Orthelius


Peta digital adalah peta yang dihasilkan dari teknik penginderaan yang dilakukan dari luar
angkasa atau dari udara. Pada peta jenis ini tidak terjadi seleksi karena objek yang terlihat dan
tidak ditutupi oleh objek lain yang bisa terekam. Pemetaan digital (juga disebut kartografi digital)
adalah proses dimana suatu kumpulan data dikompilasi dan diformat menjadi gambar digital.
Fungsi utama dari teknologi ini adalah untuk menghasilkanpetayang memberikan
representasi akurat dari daerah tertentu, merinci jalan utama dan tempat menarik lainnya.
Teknologi ini juga memungkinkan untuk perhitungan jarak dari satu tempat ke tempat lain. Fungsi
utama dari teknologi ini adalah untuk menghasilkan peta yang memberikan representasi akurat
dari daerah tertentu, merinci jalan utama dan tempat menarik lainnya. Teknologi ini juga
memungkinkan untuk perhitungan jarak dari satu tempat ke tempat lain. Meskipun pemetaan
digital dapat ditemukan dalam berbagai aplikasi komputer, seperti Google Earth, penggunaan
utama dari peta ini adalah dengan Global Positioning System, atau jaringan satelit GPS, yang
digunakan dalam sistem navigasi otomotif standar. Peta digital sangat bergantung pada sejumlah
data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Sebagian besar informasi yang terdapat pada peta
digital adalah puncak dari citra satelit serta informasi permukaan jalan.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Teknologi analog merupakan jenis teknologi yang mampu ditangkap pancaindra manusia
karena telah melalui proses pengiriman signal dalam bentuk gelombang. Signal analog tersebut
bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang
kontinu. Sedangkan teknologi digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal
menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 untuk proses informasi yang mudah, cepat dan
akurat. Ditinjau dari segi pemetaan, konsep dari pemetaan digital yang merupakan bagian
dari komunikasi data terletak pada peta analog seperti pada Thomas Guide. Peta analog
memberikan pemandangan dasar yang mirip dengan peta digital, namun sering kali dirasa rumit,
karena peta analog ini hanya mencakup area yang ditunjuk, dan tidak memiliki banyak rincian
tertentu seperti blok jalan. Selain itu, tidak ada cara untuk "memperbarui" peta analog kecuali
mengubahnya ke dalam versi baru. Di sisi lain, peta digital, dalam banyak kasus, dapat diperbarui
melalui sinkronisasi dengan pembaruan dari server perusahaan. Peta digital awalnya memiliki
fungsi dasar yang sama seperti peta analog, mereka memberikan "pandangan virtual" dari jalan
umum digariskan oleh medan yang meliputi daerah sekitarnya. Namun, seiring peta digital yang
telah dikembangkan dengan perluasan teknologi GPS dalam beberapa dekade lalu, informasi lalu
lintas, tempat menarik dan layanan lokasi telah ditambahkan untuk membuat peta digital lebih
"sadar pengguna." Tradisional "pandangan virtual" saat ini hanya bagian merupakan dari pemetaan
digital. Dalam banyak kasus, pengguna dapat memilih antara peta digital, satelit (pandangan
udara) dan pemandangan hybrid (kombinasi peta virtual dan pandangan udara). Dengan
kemampuan dalam memperbarui dan memperluas perangkat pemetaan digital, jalan dan tempat
yang baru dibangun dapat ditampilkan di peta. Peta digital sangat bergantung pada sejumlah data
yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Sebagian besar informasi yang terdapat pada peta digital
adalah puncak dari citra satelit serta informasi permukaan jalan. Peta harus sering diperbarui untuk
menyediakan pengguna dengan refleksi lokasi yang paling akurat. Sementara ada spektrum yang
luas dari perusahaan spesialis pemetaan digital, premis dasar dalam hal ini adalah bahwa peta
digital akan menggambarkan jalan secara akurat karena mereka benar-benar muncul untuk
memberikan "pengalaman yang nyata".

Gambar 6. Peta digital


Globe adalah gambaran yang menjelaskan bentuk permukaan bumi dan struktur bumi yang
biasanya berbentuk bola. Globe berbeda dengan peta, karena globe merupakan sebuah model dari
bola bumi. Globe dibuat dalam bentuk dengan kemiringan 66 ⅛° pada garis ekliptika (bidang edar
bumi) dan dengan kemiringan 23 ⅛° dari matahari. Globe juga bisa disebut sebagai model tiruan
bumi yang memberikan gambaran bentuk bumi sehingga mendekati bentuk sebenarnya. Kata
"globe" berasal dari kata "globus" (bahasa Latin) yang berarti bola yang bulat. Globe berbentuk
bola, yang mudah diputar untuk mempermudah dalam mencari suatu tempat atau negara. Globe
biasanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik karena dengan globe dapat tergambar jelas batas-
batas negara dan kota besar dari negara di seluruh dunia. Sebuah globe tidak hanya menunjukkan
wujud bumi yang bulat, tapi juga memuat informasi lengkap geografis bumi. Globe menampilkan
keterangan mengenai permukaan bumi, termasuk data terkait lingkungan seperti aliran sungai,
daratan, bahkan langit. Tidak berbeda dengan peta, pengertian globe juga mencantumkan jari-jari
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

garis astronomis yaitu garis lintang dan garis bujur. Dengan kata lain, globe juga dapat disebut
cara mendokumentasikan medan bumi. Kartografi dulunya dilakukan dengan menggunakan kertas
dan pena. Namun semakin majunya dunia teknologi, kartografi telah banyak dilakukan
menggunakan komputer dengan hasil yang lebih baik. Tujuan dibuatkan kartografi adalah untuk
mempermudah kehidupan manusia terutama dalam berkomunikasi.
Pemetaan adalah suatu proses yang melalui beberapa tahapan kerja seperti pengumpulan
data, pengolahan data dan menyajikan data untuk mendapatkan produk akhir dari peta. Tahap
pengumpulan data dilakukan melalui beberapa kegiatan yaitu survei lapangan seperti pengukuran
koordinat, pemotretan udara dan survei data sekunder. Tahap pengolahan data merupakan kegiatan
menghitung dan mengolah hasil pengumpulan data sesuai metode pemetaan yang digunakan
dengan suatu sistem referensi dan proyeksi peta tertentu sedang tahap penyajian data adalah
kegiatan untuk menyajikan data hasil pengolahan dalam bentuk peta yang sering disebut sebagai
kartografi. Pemetaan merupakan pengelompokkan dari sekumpulan wilayah yang berhubungan
dengan posisi geografis yang mencakup daerah dan perkembangan masyarakat yang berdampak
pada sosial kultural, dan akurat dalam penggunaan skala yang mempunyai ciri individual khusus.
Pengertian lain dari pemetaan adalah pembentukan peta yang memerlukan suatu alur khusus.
Langkah pertama yang perlu dilakukan ialah pembentukan data, diteruskan dalam pembuatan data,
dan penyampaiaan dalam struktur peta (Santoso & Nasir, 2021).
Perpetaan adalah semua yang mencakup pada peta seperti pengertian peta, klasifikasi peta
dan fungsi peta. Semua hal yang berkaitan dengan peta disebut dengan perpetaan. Sedang
pemetaan adalah pengelompokkan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan dengan
beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi, pengunungan, sumber daya
dan potensi penduduk yan berpengaruh terhadap sosial kultural yang memiliki ciri khas khusu
dalam penggunaan skala yang tepat.
Penyajian unsur-unsur permukaan bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi kertas serta grid
atau gratikul. Diluar batas tepi daerah peta, pada umumnya dicantumkan berbagai keterangan yang
disebut tepi. Keterangan tepi ini dicantumkan agar peta dapat dipergunakan sebaik-baiknya oleh
pemakai peta. Penyusunan dan penempatan keterangan tepi bukan merupakan hal yang mudah,
karena semua informasi yang terletak disekitar peta harus memperlihatkan keseimbangan Dari
berbagai jenis peta, pada umumnya hanya terbagi menjadi dua kelompok besar aja. Pembagian
jenis peta ini berdasarkan isi dan skala peta. Adapun pembagiannya adalah yang pertama jenis peta
berdasarkan isinya yaitu peta umum dan peta khusus. Peta umum adalah peta yang menampilkan
seluruh permukaan bumi dari segi fisik alam maupun buatan manusia. Peta ini memiliki gambaran
informasinya secara umum. Contohnya peta topografi, peta rupa bumi, peta korografi, dan lain-
lain. Peta umum adalah jenis peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam
atau budaya. Peta umum dibagi tiga, yaitu peta topografi, peta chorografi dan peta dunia atau
geografi (Fathurrahman, 2022).
Peta topografi adalah jenis peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan
reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam sebuah bentuk
garis kontur. Garis kontur adalah sebuah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang memiliki ketinggian yang sama. Peta topografi adalah peta yang menggambarkan
relief permukaan bumi dengan menggunakan garis-garis kontur. Garis kontur adalah garis-
garis pada peta yang menunjukkan perbedaan ketinggian suatu tempat. Peta topografi juga
menggambarkan kenampakan alam, misalnya pola aliran sungai dan morfologi, serta
kenampakan buatan manusia, misalnya jalan dan permukiman. Peta topografi biasanya berskala
besar yaitu 1:25.000 atau 1:50.000. Peta topografi adalah salah satu jenis peta yang mempunyai
ciri-ciri khusus yang memperlihatkan keadaan bentuk, penyebaran roman muka bumi dan
dimensinya dengan ditandai dengan adanya skala besar dan lebih detail. Sebuah peta topografi
biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan peta.
Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang berhubungan namun tidak
berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta topografi.
Peta topografi biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Peta topografi
atau peta kontur ini dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi dan jarak
seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi
daerah, ketinggian kontur dan tingkat tutupan vegetasi. Pembuatan peta topografi yang dibuat
dengan bantuan drone, terlebih dahulua akan menghasilkan foto udara. Peta topografi yaitu peta
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

yang menggambarkan bentuk tinggi rendahnya permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan
garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
Peta ini mengandung informasi yang sangat lengkap mengenai ketinggian dan kemiringan suatu
tempat dengan menggunakan garis kontur, tanda-tanda alam seperti sungai, jalan hutan dan
sebagainya dan juga batas-batas wilayah administratif. Peta ini dibuat oleh lembaga resmi.
Penyajian unsur-unsur muka bumi pada suatu peta topografi sudah tentu memperhitungkan skala
peta, artinya semakin besar skala peta unsur muka bumi yang disajikan lebih mendetail. Peta
topografi selain dapat digunakan untuk bermacam tujuan, juga digunakan sebagai dasar atas base
untuk pembuatan peta-peta tematik seperti kehutanan, peta tata guna lahan, peta wisata dan juga
peta peta lainnya. Peta topografi yang merupakan gambaran vertikal atau proyeksi orthogonal dari
penggambaran angka-angka hasil pengukuran geodetik di lapangan. Teknik penggambaran peta
topografi di mulai secara manual, berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi dengan aplikasi.
Peta chorografi adalah jenis peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan
bumi yang sifatnya umum dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas. Peta
chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang
bercorak umum. Peta chorografi umumnya berskala sedang hingga kecil, yaitu antara 1: 250.000
hingga di atas 1: 1.000.000. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas misalnya propinsi
negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada
pada suatu wilayah diantaranya pegunungan, sungai, danau, jalan raya, rel kereta api, batas
wilayah, kota, garis pantai dan rawa.
Selain peta umum, ada juga peta khusus atau biasa disebut dengan peta tematik. Disebut
dengan peta khusus karena peta tersebut hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada
permukaan bumi yang ingin ditampilkan, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Peta ini juga
menampilkan informasi kenampakan tertentu. Penggunaan simbol sesuai dengan tema pada judul
peta. Peta tematik menggambarkan fenomena atau objek tertentu di permukaan bumi. Guna
membuat peta tematik diperlukan peta dasar berupa peta topografi dan data-data yang sesuai.
Informasi yang dapat diambil dari peta topografi antara lain garis lintang dan garis bujur, relief,
permukiman, batas-batas administrasi, serta nama-nama geografi. Adapun data yang lain dapat
diperoleh dari survei atau penelitian lapangan dan dokumentasi misalnya data sensus penduduk.

Gambar 7. Peta topografi


Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan
fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen atau
unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca atau
menggunakan peta. Layaknya peta-peta yang lain, peta topografi memiliki unsur-unsur di
dalamnya. Unsur-unsur dalam peta topografi antara lain adalah judul peta, skala peta, legenda,
arah mata angin, nomor lembar peta, penampang sayatan dan kontur. Judul peta adalah sebuah
komponen penting pada peta yang memuat identitas isi atau gambar peta. Judul peta ada dibagian
tengah atas. Judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan,
sehingga lokasi yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula. Mencerminkan isi
sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas. Setelah itu ada skala peta, skala
peta adalah angka yang menunjukan perbandingan jarak sesungguhnya dengan jarak yang ada di
peta. Skala di letakkan pada bagian bawah judul peta. Skala merupakan komponen yang penting
karena dengan skala pembaca peta dapat mengetahui jarak sebernarnya di lapangan. Skala ditulis
di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala sendiri tersiri dari tiga macam
yaitu skala fraksional atau skala angka juga biasa disebut sebagai skala numerik merupakan skala
yang ditunjukkan dengan pecahan misal 1:10.000 yang artinya jika jarak 1 cm pada peta memiliki
panjang 10.000 cm di lapangan. Skala ini memiliki kelemahan bila suatu peta telah di copy atau
sudah tidak asli maka keakuratan skala ini berkurang dan tidak pengecilan gambar. Selanjutnya
ada skala verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan ukuran panjang misalnya 1 cm sama dengan
10 km atau 1 cm sama dengan 5 km, skala ini hampir sama dengan skala fraksional atau biasa
disebut skala angka. Terakhir skala yang umum digunakan adalah skala gambar yaitu
perbandingan jarak sebenarnya dengan jarak peta yang menggunakan sepotong garis. Fungsi skala
sendiri adalah untuk menghitung jarak antara dua lokasi dalam peta sehingga memngkinkan
mengukur jarak secara langsung hanya dengan melihat pada peta tanpa harus mendatangi dan
mengukur lokasi yang sebenarnya.
Komponen peta selanjutnya adalah arah mata angin. Komponen ini berfungsi sebagai
penunjuk arah mata angin yaitu Utara, Timur laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat daya, Barat,
Barat laut. Komponen petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke
arah utara. Petunjuk arah ini dapat diletakkan dimana saja pada peta asalkan tidak menggangu
ketampakan peta. Akan tetapi pada peta tidak semua petunjuk arah mengarah ke arah Utara
melainkan ke arah Barat atau Selatan. Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke
arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat
sebagai petunjuk arah. Manfaat arah mata angin pada peta adalah membantu memudahkan
navigasi, baik merujuk kepada posisi, arah, maupun sebagai acuan agar tidak tersesat dan
membantu kartografer atau seorang pembuat peta dalam menggambarkan sebuah lokasi atau
wilayah. Garis tepi peta pada peta adalah garis yang digunakan untuk membatasi ruang peta, pada
umumnya garis tepi peta berbentuk segi empat dan sebaiknya dibuat rangkap. Garis ini dapat
membantu kita ketika akan membuat peta pulau, kota, ataupun wilayah agar dapat tepat di tengah-
tengahnya. Garis tepi adalah garis yang letaknya ada di bagian pinggir peta dan ujung-ujung tiap
garis bertemu dengan ujung garis lainnya yang berdekatan. Fungsi garis tepi adalah untuk
membantu pembuatan peta agar terlihat dengan rapi. Selanjutnya ada garis astronomis pada peta.
Garis astronomis merupakan garis khayal yang terdapat pada peta yang berfungsi untuk
menentukan letak astronomis suatu tempat dengan cara dibentuk secara berlawanan arah satu sama
lain sehingga membentuk vektor yang menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah tertentu.
Garis astronomis terdiri dari garis lintang dan garis bujur.
Garis astronomis berguna untuk mengetahui posisi absolut suatu objek pada peta utama.
Tanda-tanda koordinat garis astronomis pada peta umumnya digambarkan dengan garis-garis
pendek memotong garis tepi. Garis astronomis pada peta berguna untuk digunakan untuk
menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama
lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
Legenda pada peta adalah kumpulan penjelasan mengenai tanda-tanda medan yang
mewakili keadaan atau tanda yang ada di lapangan. Legenda merupakan sebuah daftar atau tabel
yang menunjukkan simbol-simbol atau tanda-tanda konvensional yang digunakan di dalam peta.
Di dalam penggunaan simbol dalam legenda juga diberikan warna dan deskripsi. Penulisan
legenda pada peta ini agar peta lebih mudah dipahami, ditambah tidak ada aturan baku untuk
menggunakan simbol maupun warna untuk peta. Jadi, unsur peta legenda merupakan informasi
penting untuk menerjemahkan informasi berupa simbol atau warna di peta. Pada peta juga terdapat
inset, inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain: Inset
penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali Inset penjelas,
berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting Inset penyambung, berfungsi untuk
menyambung daerah yang terpotong di peta utama. Lalu ada sumber peta adalah referensi dari
mana data peta diperoleh atau sumber peta yaitu referensi data untuk pembuatan peta berupa
keterangan dari mana suatu informasi dalam peta tersebut didapatkan. Fungsi dari sumber peta
adalah untuk menjelaskan keakuratan data yang telah disajikan dalam peta yang telah dibuat.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Selain sumber peta, komponen penting lainnya yaitu tahun pembuatan peta. Tahun pembuatan peta
sangat penting karena tahun pembuatan menunjukkan waktu dibuatnya peta tersebut, data-data
bisa berubah dari waktu ke waktu, sehingga tahun pembuatan peta harus dicantumkan untuk
memberi informasi kepada pembaca peta apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.
Selanjutnya adalah garis kontur pada peta topografi. Kontur merupakan garis khayal yang
menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama. Garis kontur memiliki fungsi
untuk penanda ketinggian atau sudut elevasi suatu tempat atau wilayah tertentu, penanda ada
tidaknya bentuk relief sesuai dengan wujud asli di permukaan bumi, penanda ada tidaknya suatu
lereng di suatu tempat atau wilayah tertentu, penanda besaran sudut kemiringan suatu lereng pada
suatu tempat atau wilayah tertentu, penanda perhitungan untuk luas daerah genangan dan volume
suatu bendungan, penentu rute suatu jalan atau saluran yang memiliki sudut kemiringan tertentu,
penentu ada tidaknya dua titik di lahan yang tingginya sama dan saling terlihat dan menjadi bahan
untuk membuat potongan memanjang atau long-section. Garis kontur juga memiliki karakteristik
tersendiri seperti garis kontur yang menunjukkan tingkat kerapatan yang lebih besar menandakan
sudut kemiringan atau lereng yang sangat curam, garis kontur yang tingkat kerapatannya jarang
menandakan keadaan permukaan tanah yang landai, garis kontur selalu bersifat horizontal, tidak
bercabang dan tidak berpotongan.
Garis kontur selalu berkelok-kelok dan mengikuti sudut kemiringan atau lereng dari suatu
lembah; garis kontur selalu tegak lurus terhadap aliran air yang mengalir di permukaan tanah dan
garis kontur berbentuk kurva tertutup. Perubahan arah kemiringan lereng selalu diperlihatkan
dengan perulangan dari ketinggian yang sama seperti dua buah garis kontur yang berbeda dengan
nilai ketinggian sama. Perhitungan interval kontur merupakan jarak sebenarnya di lapangan antara
dua kontur yang berdekatan rumusnya. Untuk mencari kelerengan hendaknya mengetahui beda
tinggi awal akhir sayatan. Kelerengan merupakan besaran sudut terhadao muka air laut
(Setyawan et al., 2018)
.
Berikut ini merupakan unsur-unsur peta:
1. Judul peta
Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Biasanya, sebelum pembaca
memperhatikan isi peta, pasti terlebih dahulu judul yang dibacanya. Judul peta
hendaknya memuat/mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta. Selain itu,
judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda pada peta. Judul peta biasanya
diletakkan di bagian tengah atas peta.
2. Skala peta
Selain judul kita juga akan menemukan skala pada peta. Skala merupakan ciri yang
membedakan peta dengan gambar lain. Skala peta sangat erat kaitannya dengan data
yang disajikan. Bila ingin menyajikan data secara rinci, maka gunakanlah skala besar,
(1: 5.000 sampai 1: 250.000). Sebaliknya bila ingin menunjukkan data secara umum,
gunakanlah skala kecil (1: 500.000 sampai 1: 1.000.000 atau lebih). Skala pada peta
adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di
permukaan bumi. Contoh: skala 1: 500.000 artinya 1 cm jarak di peta sama dengan
500.000 cm (5 Km) jarak sebenarnya di permukaan bumi.
3. Proyeksi peta
Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak)
bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam pembuatan peta digunakan proyeksi
peta. Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung
(bulat) ke bidang datar.
4. Legenda
Legenda juga merupakan komponen penting pada peta. Karena peta tanpa
legenda.keterangan petanya, sulit untuk dibaca. Jadi agar mudah dibaca dan ditafsirkan,
peta harus dilengkapi dengan legenda/ keterangan. Legenda menerangkan arti dari
simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Contoh: legenda/keterangan peta. Legenda
biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga
diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara
keseluruhan.
5. Petunjuk Arah/Tanda Orientasi
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Petunjuk arah juga penting artinya pada peta. Gunanya untuk menunjukkan arah Utara,
Selatan, Timur dan Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk
menghindari kekeliruan. Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang
menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan
tidak menggnaggu kenampakan peta.
6. Simbol dan Warna
Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi syarat, sehingga dapat menginformasikan
hal-hal yang digambarkan dengan tepat. Syarat-syarat tersebut adalah: sederhana,
mudah dimengerti dan bersifat umum (Setiyowati et al., 2021).

METODOLOGI
Pada praktikum pertama dengan mata acara pengenalan peta ini, kami para praktikan belajar
mengenai apa itu definisi peta, bagaimana sejarah perkembangan peta, perbedaan antara peta,
pemetaan dan perpetaan, jenis-jenis atau kualifikasi peta, fungsi dan tujuan pembuatan peta, juga
unsur-unsur dalam peta seperti jenis-jenis skala yang umum digunakan, garis astronomis dan garis
grid peta juga kami para praktikan belajar tentang sistem satuan koordinat yang digunakan pada
peta. Adapun perlengkapan yang kami gunakan selama praktikum hanyalah alat tulis menulis
untuk mencatat materi yang diberikan dan modul sebagai acuan materi pembelajaran.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

DAFTAR PUSTAKA
Aditya, H. F. N., Mardianto, & Samodra. (2022). Mengoptimalkan Peta Kerawanan Longsor
Lahan pada Analisis Regresi Logistik dengan Pendetailan Peta Geologi di Daerah Aliran
Sungai Kladen, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Jurnal Ecosolum, 11(1), 57–80.
Djusar, S., Fajrizal, F., & Anggraini, K. (2022). Pelatihan Penggunaan Uav Dalam Pengambilan
Gambar Peta Topografi Pada Jurusan Bkp Smkn 5 Pekanbaru. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Information Technology, 1(1), 27–34.
https://doi.org/10.33557/jpm_itech.v1i1.1607
Humaro, R., Karsono, B., Deni, D., Aiyub, H., & Saputra, E. (2023). Memahami Peta Topografi
dan Kontur Bagi Pelajar Kota Lhokseumawe. Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 3(1), 22–
27.
Muchlian, M., Honesti, L., & Djali, N. (2021). Studi Komparasi antara Peta Inundasi Tsunami
Hasil Pemodelan TUNAMI N3 dengan Peta Topografi Daerah (Studi Kasus Kecamatan
Ulak Karang, Kota Padang). Jurnal Teknik Sipil ITP, 8(2), 1.
https://doi.org/10.21063/jts.2021.v802.01
Setiyowati, R., Retno Sari Saputro, D., & Widyaningsih, P. (2021). Pelatihan Pembuatan Peta
Digital Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Desa Rejoso. Pengabdian Kepada
Masyarakat, 4(4), 52–56. http://dx.doi.org/10.36257/apts.vxixpp51-56

Anda mungkin juga menyukai