Anda di halaman 1dari 15

JURNAL PRAKTIKUM

GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)

ADE FITRIANI
09320220369

LABORATORIUM PERPETAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Global Positioning System (GPS)

Ade Fitriani1, Nur Afni Septianingsih2, Arul gunawan S.T3


Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar
Jl. Urip Sumoharjo KM 05, Telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
*Email: adefitriani177@gmail.com

SARI

Global Positioning System (GPS) merupakan teknologi yang sangat penting karena membantu
untuk menentukan posisi koordinat di permukaan bumi.Adapun tujuan praktikum adalah agar
praktikan mengetahui penggunaan GPS Garmin, untuk mengetahui bagian-bagian dari tools yang
terdapat di GPS Garmin, untuk mengetahui plotting koordinat menggunakan GPS Garmin, untuk
mengetahui cara mengekspor data dari GPS Garmin ke Sofware Basecamp dan Mapsource, untuk
mengetahui software system informasi geografis arcgis, untuk mengetahui pengolahan gambar
dengan arcgis , untuk mengetahui manajemen database pada arcgis, untuk mengetahui cara
pembuatan layout menggunakan arcgis dan dapat membuat peta dengan arcgis.Aplikasi GPS
sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan penentuan posisi saja.
Pada pengukuran menggunakan GPS tingkat ketelitian data yang di dapat relatif lebih tepat
dibanding menggunakan google earth.
Kata kunci: GPS; satelit; google earth.
ABSTRACT
Global Positioning System (GPS) is a very important technology because it helps to determine
the position of coordinates on the surface of the earth. The aim of the practicum is for
practitioners to know how to use Garmin GPS, to know the parts of the tools contained in
Garmin GPS, to know plotting coordinates using Garmin GPS, to find out how to export data
from Garmin GPS to Basecamp and Mapsource software, to find out about the arcgis
geographical information system software, to know about image processing with arcgis, to know
about database management in arcgis, to know how to make layouts using arcgis and to be able
to make maps with arcgis. GPS applications are very diverse and are not limited to matters
related to positioning only. In measurements using GPS, the level of accuracy of the data
obtained is relatively more precise than using Google Earth.
Key words: GPS; satellite; google earth.
PENDAHULUAN

Global Positioning System (GPS) merupakan teknologi yang sangat penting karena
membantu untuk menentukan posisi koordinat di permukaan bumi. GPS (Global Positioning
System) adalah sistem navigasi satelit yang menyediakan informasi lokasi dan waktu dalam
berbagai kondisi cuaca, dimanapun di atas permukaan bumi, sepanjang masih menerima sinyal
GPS yang di pancarkan dari satelit. Hal Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem
radio navigasi penentuan posisi menggunakan satelit. GPS dapat memberikan posisi suatu objek di
muka bumi dengan akurat dan cepat (koordinat tiga dimensi x, y, z) dan memberikan informasi
waktu serta kecepatan bergerak secara kontinyu di seluruh dunia.
Saat ini perkembangan GPS demikian pesat seiring dengan kebutuhan manusia akan
teknologi. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya tipe GPS yang beredar di kalangan umum.
Pada dasarnya GPS dibedakan menjadi 3 tipe yaitu GPS Navigasi, GPS Geodetik, dan Geodetik
Dual Frekuensi. GPS Navigasi adalah GPS handled yang mempunyai ketinggian 3-10 meter,
biasanya bisa digengam. Selain berfungsi sebagai perangkat navigasi juga bisa digunakan untuk
pemetaan. GPS Geodetik adalah GPS yang mempunyai ketelitian tinggi sampai milimeter. Alat
ini terdiri dari base dan rover. Sedangkan Geodetik Dual Frekuensi dapat memberikan ketelitian
posisi hingga mencapai millimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning
seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi dan geodinamika. Harga receiver tipe
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

ini cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk setiap unitnya. Salah satu tipe GPS Navigasi
yang cukup familiar adalah GPS Garmin. GPS ini cukup bagus digunakan untuk mengambil
posisi koordinat di lapangan. Bahkan untuk kegiatan survey di perkebunan, pertanian maupun
kehutanan jenis GPS Garmin paling banyak diaplikasikan untuk kegiatan pancang, penentuan
jarak tanam dan sebagainya. Kisaran harga yang tidak teralu mahal membuat GPS ini banyak
digunakan juga di bidang pendidikan sebagai bahan pembelajaran. Meskipun GPS Garmin
mempunyai kelemahan tingkat akurasi di atas 1 meter, setidaknya dengan adanya GPS Garmin
kita bisa menentukan posisi koordinat baik dengan sistem koordinat geografis maupun Universal
Transverse Mercator (UTM). Pelatihan pada dasarnya adalah suatu cara untuk meingkatkan
tingkat pemahaman dan pengetahuan perserta terhadap suatu objek atau isu tertentu. Kamil
menjabarkan pelatihan sebagai sebuah konsep program yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan seseorang (sasaran didik) agar berkembang pesat. Perkembangan
model pelatihan seperti capacity building, empowering, training dan lain-lain dewasa ini
tidak hanya terjadi pada dunia usaha, akan tetapi terjadi juga pada lembaga-lembaga profesional
tertentu seiring dengan dengan kebutuhan belajar, proses belajar (proses edukatif), assessment,
sasaran dan tantangan lainnya. Mangkunegara mengemukakan pelatihan adalah suatu proses
pendidikan jangka pendek dan singkat dengan mempergunakan prosedur yang sistematis dan
teroganisir dengan baik dimana peserta pelatihan belajar pengetahuan dan keterampilan teknis
untuk mencapai suatu tujuan. Kebutuhan data spasial di bidang pertanian menuntut pula kesiapan
para tenaga terampil dan terdidik dalam pengelolaan data spasial. Data spasial yang akurat, cepat
dan mutahkir menjadi satu kebutuhan yang penting apalagi di era digitalisasi seperti sekarang ini.
Bahkan terkadang lulusan dari perguruan tinggi diharapkan memiliki keahlian khusus dalam
bidang pengambilan data menggunakan GPS ketika mereka terjun dalam dunia kerja yang terkait.
Ketidaksiapan para lulusan tersebut dengan teknologi GPS akan membuat mereka kesulitan
nantinya jika berkecimpung dalam bidang survey lapangan.
Berdasarkan hasil observasi pendahuluan terhadap mahasiswa Fakultas Pertanian, sebagian
besar dari mereka belum mengetahui dengan baik perihal teknologi GPS. Mereka mengetahui
GPS hanya sebatas alat untuk menentukan posisi dan salah satu item yang ada dalam HP Android.
Hal ini tentunya menjadi pertimbangan perlunya pelatihan terlebih di bidang pertanian kebutuhan
data yang cepat dan akurat serta paling mutakhir sangat diperlukan. Di samping untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul di bidang geospasial sehingga dapat menjadi
daya saing di era globalisasi. Mengingat aplikasi GPS sangat membantu dalam berbagai bidang,
maka sebagai upaya dalam berkontribusi membangun sumber daya manusia yang unggul dan
berkualitas, maka dibuatlah program pelatihan dasar-dasar pengoperasian GPS Garmin.

TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum adalah agar praktikan mengetahui penggunaan GPS Garmin, untuk
mengetahui bagian-bagian dari tools yang terdapat di GPS Garmin, untuk mengetahui plotting
koordinat menggunakan GPS Garmin, untuk mengetahui cara mengekspor data dari GPS Garmin
ke Sofware Basecamp dan Mapsource, untuk mengetahui software system informasi geografis
arcgis, untuk mengetahui pengolahan gambar dengan arcgis , untuk mengetahui manajemen
database pada arcgis, untuk mengetahui cara pembuatan layout menggunakan arcgis dan dapat
membuat peta dengan arcgis

TINJAUAN PUSTAKA
Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang
dipilih dari ketampakan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi yang di perkecil, di
tuangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensional. Melalui sebuah
peta kita akan mudah dalam melakukan pengamatan terhadap permukaan bumi yang luas, terutama
dalam hal waktu dan biaya. Peta digunakan untuk visualisasi data keruangan (geospasial), yaitu
data yang berkenaan dengan lokasi atau atribut dari suatu objek atau fenomena di permukaan
bumi. Beberapa contoh kegunaan atau fungsi peta antara lain sebagai alat yang di perlukan dalam
proses perencanaan wilayah, alat yang membantu dalam kegiatan penelitian realtime latitude atau
longitude dan historical tracking dalam rentang waktu tertentu (Wahyu Sutrisno, 2018).
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Peta mengandung arti komunikasi. Artinya merupakan suatu signal atau channel
antara si pengirim pesan (pembuat peta) dengan si penerima pesan (pemakai peta).
Dengan demikian peta digunakan untuk mengirim pesan berupa informasi tetang realita
dari fenomena geografi. Peta pada dasarnya adalah sebuah data yang didesain untuk
mampu menghasilkan sebuah informasi geografis melalui proses pengorganisasian dari
kolaboratoriumorasi data lainnya yang berkaitan dengan bumi untuk menganalisis,
memperkirakan dan menghasilkan gambaran kartografi. Pemetaan adalah suatu proses
menyajikan informasi muka bumi yang berupa fakta, dunia nyata, baik bentuk permukaan
buminya maupun sumber daya alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta,
serta simbol-simbol dari unsur muka bumi yang disajikan. Penyajian unsur-unsur
permukaan bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi kertas serta grid atau gratikul. Diluar
batas tepi daerah peta, pada umumnya dicantumkan berbagai keterangan yang disebut
tepi. Keterangan tepi ini dicantumkan agar peta dapat dipergunakan sebaik-baiknya oleh
pemakai peta. Penyusunan dan penempatan keterangan tepi bukan merupakan hal yang
mudah karena semua informasi yang terletak disekitar peta harus memperlihatkan
keseimbangan. Kebanyakan dari peta yang dikenal hanya memperlihatkan bentuk dua
dimensi saja, sedangkan para pengguna peta seperti ahli geologi membutuhkan bentuk 3
dimensi (unsur ketinggian) juga disajikan dalam peta. Peta yang menyajikan unsur
ketinggian yang mewakili dari bentuk lahan disebut dengan peta topografi. Meskipun
berbagai teknik telah banyak dipakai untuk menggambarkan unsur ketinggian, akan tetapi
metode yang paling akurat/teliti adalah memakai garis kontur. Indonesia pertama kali di
petakan secara detail oleh pemerintah kolonial Belanda dan selesai pada tahun 1943. Peta
ini kemudian disempurnakan lagi di tahun 1944. Peta topografi tahun 1944 ini akhirnya
dipakai sebagai acuan dasar pemetaan Indonesia. Tahun 1966 peta Indonesia
disempurnakan lagi melalui sistem pencitraan satelit oleh American Map Service (AMS)
namun dengan skala terbesar 1: 50.000.
Garmin merupakan GPS tipe navigasi yang digunakan untuk aplikasi mapping (pemetaan)
dan GIS (Geographic Information System). GPS Garmin merupakan GPS yang user friendly
(mudah digunakan) dan memiliki kemampuan dalam penerimaan satelit yang baik terutama untuk
pengumpulan data di bawah kanopi yang lebat. Kekurangan dari GPS Garmin adalah akurasi yang
tidak bisa ditingkatkan dengan metode differential GPS sehingga akurasi yang dihasilkan tidak
terlalu akurat. Adapun keakuratan dari GPS Garmin adalah ± 3-15 m (Andika et al., 2022).
Perkembangan teknologi GPS dapat dilihat dari kecanggihan yang Anda rasakan sekarang.
Banyak orang yang penasaran bagaimana sejarah perkembangan GPS hingga dapat dimanfaatkan
untuk berbagai aktivitas. Pasalnya, beberapa sektor industri seperti perusahaan jasa pengiriman,
perusahaan logistik, perusahaan konstruksi, perusahaan jasa transportasi hingga perusahaan take
away, saat ini sangat bergantung dengan GPS.
Sebelum ditemukannya GPS (Global Positioning System) sebagai sistem teknologi yang
dapat melacak lokasi, orang terdahulu menggunakan tanda-tanda alam seperti pepohonan atau
pegunungan sebagai petunjuk untuk mencari arah. Namun sebenarnya tanda tersebut bukanlah hal
yang tepat untuk menentukan lokasi keberadaan suatu objek. Bahwasanya alam bisa saja berubah
karena berbagai faktor, seperti bencana alam yang dapat menghilangkan tanda-tanda tersebut.
Oleh sebab itu, orang-orang dimasa lalu mulai memikirkan bagaimana caranya menggantikan
tanda-tanda alam tersebut, agar dijadikan sesuatu yang dapat menentukan arah atau objek.
Akhirnya terciptalah sebuah alat yang bernama kompas, dimana orang terdahulu bisa menemukan
arah lokasi dengan menggunakan alat tersebut. Mereka juga masih menggunakan tanda alam yakni
rasi bintang, sebagai penentu arah di lautan luas dengan cara menghitung sudut yang ada di antara
bintang-bintang.
Sejarah perkembangan GPS berawal dari perlombaan antariksa antara Amerika Serikat dan
Soviet. Di bulan September tahun 1957 para ilmuwan Massachusetts Institute of Technology dari
Amerika Serikat melakukan presentasi membahas satelit yang memungkinkan dapat memancarkan
sinyal radio sebagai pelacak suatu objek. Pada pembahasan tersebut mereka menemukan adanya
frekuensi sinyal radio satelit Sputnik Rusia, yang terlihat bergerak naik dan turun saat mendekat
lalu menjauh sehingga memberikan efek seperti suara klakson. Maka dari pembahasan tersebutlah
mereka mulai menciptakan alat semacam navigasi yang berbasis sinyal satelit yang kini disebut
dengan GPS. Pada tanggal 4 Oktober tahun 1957 akhirnya Uni Soviet membuat sebuah satelit
buatan tangan manusia dan meluncurkan Sputnik I ke orbit sehingga memenangkan pertandingan
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

luar angkasa. Di tanggal 7 Oktober 1957 The New York Times melaporkan bahwa para ilmuwan
Soviet menggunakan efek dari Doppler dalam melacak orbit Sputnik. Peluncuran tersebut menjadi
perbincangan hangat, terutama bagi pihak Amerika Serikat saat mengetahui rahasia Uni Soviet.
Sejak tiga tahun dari peluncuran Sputnik oleh Uni Soviet tersebut, akhirnya Amerika
Serikat mulai mengembangkan GPS. Mereka merasa bahwa GPS harus dikembangkan lagi dengan
sistem navigasi yang lebih akurat sehingga dapat berfungsi setiap saat secara global, sehingga hal
tersebut didukung oleh Departemen Pertahanan AS. Akhirnya di tahun 1973 Departemen
Pertahanan AS memberikan izin dan uji coba dengan menamakannya satelit Navstar yang
merupakan generasi pertama satelit GPS. Navstar adalah sebutan yang diberikan oleh John Walsh,
seseorang yang berperan dalam program GPS. Setahun setelahnya di tahun 1974, Amerika
meluncurkan satelit GPS yang diikuti oleh satelit di tahun-tahun berikutnya sehingga membentuk
konstelasi yang dapat menjangkau keseluruhan. Teknologi GPS yang telah diluncurkan oleh
Amerika, pada awalnya hanya digunakan oleh kebutuhan militer saja. Namun di tahun 1983
presiden AS mengumumkan bahwa sistem GPS dapat digunakan oleh rakyat sipil. Hal ini
dilatarbelakangi dengan adanya kasus penerbangan Korean Airlines yang ditembak jatuh oleh
militer Soviet karena telah masuk ke wilayah terlarang di negaranya. Pada kasus perdebatan ini,
US menyangka bahwa kesalahan penerbangan tersebut untuk menguji keadaan militer di
negaranya, sementara pihak Korean Airlines menyangkal karena adanya kesalahan navigasi dari
pilot. Sejak kejadian kesalahan navigasi tersebut akhirnya diumumkan bahwa GPS boleh
digunakan oleh rakyat sipil. Dari tahun 1985 sampai 1989 berbagai peluncuran mulai dari Block-I
GPS hingga Block II diluncurkan, hingga di tahun 1994 terdapat 24 satelit yang telah mengorbit
dengan sempurna. Di tahun 1995 akhirnya NAVSTAR beroperasi dengan penuh.
Pada tahun 1998 wakil presiden AS berencana untuk memperbarui GPS agar lebih akurat
sehingga penggunanya dapat lebih aman, terutama dalam aktivitas penerbangan. Hingga berlanjut
ke tahun 2004 AS melakukan perjanjian dengan pihak Eropa terkait kerjasama pada sistem GPS
dan sistem Galileo Eropa. Akhirnya presiden AS memperbarui kebijakan nasional dengan
lembaga eksekutif GPS menjadi National Space Based Positioning, Navigation and Timing
Executive Committee. Saat ini GPS bukan lagi menjadi teknologi baru, yang mana fungsinya
sudah digunakan oleh berbagai bidang untuk keperluan tertentu. Di zaman sekarang beberapa
sektor yang bekerja di perusahaan transportasi, logistik hingga pengiriman barang sangat
bergantung dengan kehadiran GPS untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Lebih tepatnya
sektor-sektor tersebut menggunakan GPS tracker, teknologi yang menggunakan AVL (Automated
Vehicle Locater) untuk melacak lokasi kendaraan atau armada perusahaan secara real time.
Pemahaman terhadap hak atas informasi sebagai hak konstitusional justru tidak tampak
dengan jelas. Mahkamah dalam pertimbangan putusan perkara a quo lebih memilih
mempertimbangkan penggunaan GPS aplikasi dalam konteks perundang-undangan. Mahkamah
memahami penggunaan GPS aplikasi dikaitkan dengan maksud dan tujuan pembentukan UU
22/2009 beserta dengan Penjelasan Pasal 106 ayat (1) UU 22/2009. Suatu ketentuan hukum
dengan UUD NRI 1945 dapat dirujuk pemahaman kontekstual (Pratama et al., 2020).
Ian MacLeod12 menjelaskan 3 (tiga) prinsip dasar penafsiran yang bersifat konstekstual,
pertama prinsip noscitur a sociis tentang pemahaman kata didasarkan pada rangkaian rumusan
ketentuan yang dimaksud, kedua prinsip ejusdem generis tentang pemahaman kata sebagaimana
dipahami menurut kelompok kata dalam undang-undang dan ketiga, prinsip expression unius
exclusio alterius tentang pemahaman makna kata berbeda tergantung penggunaan situasi dan
kondisi kata tersebut. Pemahaman penafsiran bersifat kontekstual oleh McLeod jika dicermati dari
sisi obyek penafsiran dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis, penafsiran yang bersumber pada
ketentuan hukum (prinsip noscitur a sociis dan prinsip e jusdem generis) dan penafsiran yang
bersumber pada situasi dan kondisi dimana ketentuan hukum diterapkan (expression unius
exclusio alteriusi). Kontekstual menurut McLeod tersebut sangat berbeda dengan pemahaman
penafsiran kontekstual Scali (Wiratama & Halim, 2023).
GPS Tracker adalah sebuah system GPS yang akan memberikan Location Based Services
(LBS). Antar muka dari system ini memiliki dua pendekatan teknologi yaitu teknologi berbasis
mobile dan teknologi berbasis web yang terintegrasi. Antar muka yang berbasis mobile dapat
memberikan informasi latitude dan longitude terkini. Sedangkan antar muka yang berbasis web
akan memberikan reporting yang lebih kaya informasi meliputi lokasi terkini, realtime latitude
atau longitude dan historical tracking dalam rentang waktu tertentu yang mana rentang waktunya
dapat ditentukan secara dinamis. Tampilan latitude dan longitude menggunakan aplikasi peta dari
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

google yaitu google maps. Teknologi google dipilih dikarenakan superioritas google dalam
teknologi ini dan juga kemudahan penggunaan API yang disediakan oleh google. Komunitas
pengguna teknologi Microsoft di codeplex telah membuat wrapper pada i google maps sehingga
API dapat lebih mudah lagi digunakan terutama oleh aplikasi yang hendak dikembangkan diatas
teknologi Microsoft, server-side yang akan memberikan kemudahan dalam pengembangan
terutama pada saat de-bugging dan koneksi data (Setiawan & Sari, 2023).
Penggunaan GPS pada aplikasi ojek online yang saat marak di masyarakat. Pokok materi
kedua dan ketiga lebih menyangkut penerapan norma pidana dalam Pasal 283 UU 22/2009.
Mahkamah dalam perkara pengujian undang-undang a quo memberikan pandangan yang sangat
lengkap terhadap ketiga isu utama tersebut. Didasarkan pada argumentasi hukum yang lengkap
dan kontekstual atas penggunaan GPS sebagai persoalan kebutuhan masyarakat atas informasi
berbasis teknologi sedangkan di sisi lain mengutamakan ketertiban umum dan keselamatan berlalu
lintas. Atas dasar pemahaman inilah penulis melihat bahwa ide penggunaan GPS secara
berimbang dalam hal ini menyangkut jenis GPS dan penggunaan GPS itu sendiri yang
diperkenankan, Penggunaan GPS secara berimbang jika dikaitkan dengan pertimbangan
Mahkamah tersebut dalam pengertiannya terkait erat dengan jenis GPS dan cara penggunaannya

Power Key : Tekan dan tahan untuk menghidupkan atau mematikan unit. Tekan dan
lepaskan untuk mengatur lampu backlight dan kecerahannya.

Gambar 1 Tampilan GPS

a. IN/OUT Key : Dari halaman peta, tekan untuk memperbesar atau memperkecil
tampilan halaman peta. Dari halaman lain, tekan ke atas atau ke bawah untuk memilih
daftar.
b. Find Key : Tekan dan lepaskan untuk melihat dan menemukan tempat yang ingin
dicari, seperti: Waypoint, Restoran, Bank, Hotel dan lain-lain. Tekan dan tahan untuk
feature MOB (Main Over Board).
c. Quit Key : Tekan dan lepaskan untuk membatalkan atau balik ke halaman
sebelumnya.
d. Page Key : Tekan untuk menuju ke halaman berikutnya dan halaman utama
e. Menu Key : Tekan untuk melihat menu dari masing-masing halaman. Tekan dua kali
untuk masuk ke halaman utama.
f. Enter Key : Tekan untuk memilih data yang tersorot atau untuk mengkonfirmasi
pesan yang tampil di layar atau bisa digunakan untuk menyimpan Waypoint.
g. Rocker Key : Tekan ke atas, bawah, kiri atau kanan untuk memilih karakter pada
daftar, menyorot data atau menggerakkan panah pada halaman peta.
Pada feature ini merupakan kompas digital yang berfungsi untuk menunjukkan arah
dalam perjalanan. Item-itemnya sebagai berikut :
a. Ring Kompas, ring ini bekerja seperti kompas magnetic dan fungsinya untuk
menunjukkan arah mata angin.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

b. Pointer Penunjuk, dilambangkan dengan mata panah.


c. On/ Off, penunjuk apakah kompas dalam kondisi aktif atau mati.
d. Speed, menunjukkan kecepatan rata-rata kita bergerak.
e. ETA At Dest, menunjukkan waktu/ jam.
f. Time to Next, waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
g. Dist To Next, jarak yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Pada tahun 1998 wakil presiden AS berencana untuk memperbarui GPS agar lebih akurat
sehingga penggunanya dapat lebih aman, terutama dalam aktivitas penerbangan. Hingga berlanjut
ke tahun 2004 AS melakukan perjanjian dengan pihak Eropa terkait kerjasama pada sistem GPS
dan sistem Galileo Eropa. Akhirnya presiden AS memperbarui kebijakan nasional dengan
lembaga eksekutif GPS menjadi National Space Based Positioning, Navigation and Timing
Executive Committee. Saat ini GPS bukan lagi menjadi teknologi baru, yang mana fungsinya
sudah digunakan oleh berbagai bidang untuk keperluan tertentu. Di zaman sekarang beberapa
sektor yang bekerja di perusahaan transportasi, logistik hingga pengiriman barang sangat
bergantung dengan kehadiran GPS untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Lebih tepatnya
sektor-sektor tersebut menggunakan GPS tracker, Ian MacLeod12 menjelaskan 3 (tiga) prinsip
dasar penafsiran yang bersifat konstekstual, pertama prinsip noscitur a sociis tentang pemahaman
kata didasarkan pada rangkaian rumusan ketentuan yang dimaksud, kedua prinsip ejusdem generis
tentang pemahaman kata sebagaimana dipahami menurut kelompok kata dalam undang-undang
dan ketiga, prinsip expression unius exclusio alterius tentang pemahaman makna kata berbeda
tergantung penggunaan situasi dan kondisi kata tersebut teknologi yang menggunakan AVL
(Automated Vehicle Locater) untuk melacak lokasi kendaraan atau armada perusahaan secara real
time. dengan jelas. Mahkamah dalam pertimbangan putusan perkara a quo lebih memilih
mempertimbangkan penggunaan GPS Aplikasi dalam konteks perundang-undangan. Mahkamah
memahami penggunaan GPS aplikasi dikaitkan dengan maksud dan tujuan pembentukan UU
22/2009 beserta dengan Penjelasan Pasal 106 ayat (1) UU 22/2009. Suatu ketentuan hukum
dengan UUD NRI 1945 dapat dirujuk pemahaman kontekstual (Pratama et al., 2020).
Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan
penentuan posisi saja.Di udara, GPS digunakan sebagai salah satu alternatif peralatan navigasi
pesawat terbang. Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain, penerima GPS paling mudah
digunakan karena langsung memberikan posisi pesawat sehingga sangat cepat menjadi populer.
Penerima GPS yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran membuat penggunaannya di darat
juga beragam. Perjalanan lintas alam seharga sekitar Rp 1 juta sampai penerima GPS untuk
memantau perjalanan truk kontainer dan kereta api. GPS juga digunakan membuat peta dan
membantu bermain Penerima GPS yang tersedia golf. Sama halnya Jam pada satelit penerima
GPS palingmudah digunakan karena langsung dan memberikan posisi yang inginkan berdasarkan
posisi.

Gambar 2. GPS (global Positioning System)


Pemetaan adalah proses kegiatan untuk menghasilkan peta, meliputi tahapan akuisasi data
dengan survei terestris atau survei fotogrametri atau penginderaan jauh atau survei GPS, yang
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

kemudian dilakukan pengolahan dan manipulasi data yang ditujukan untuk menghasilkan
presentasian data serta informasi dalam bentuk peta analog maupun peta digital. Sedangkan
konsep pemetaan sebagai penyajian masalah dalam informasi peta, atau informasi itu adalah
keranggangan dalam membetulkan untuk penyajian kartografi, yang cenderung keruang fisik
daripada fungsinya. Fungsi ruang itu tampak lebih dari hubungan langsung manusia dengan
lingkungan. Penggambaran data yang terkumpul ke dalam bentuk peta secara optimum
memerlukan pengetahuan tentang pembuatan dan penggambaran peta yang baik, Geofisika
merupakan bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-
prinsip fisika. Penelitian geofisika diperlukan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan
bumi melibatkan pendataan di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki
oleh batuan di dalam bumi. Dari pendataan ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi
di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal. Sedangkan geologi
mempelajari lapisan batuan dari kulit bumi (atau litosfer) dan perkembangan sejarahnya.
Pemetaan merupakan salah satu kegiatan dalam dunia pertambangan untuk menghasilkan peta
yang dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data dan diproyeksikan pada bidang dua dimensi
dengan skala sebagai pembanding antara jarak pada pangan dengan jarak yang ada pada peta.
Untuk menunjang itu semua diperlukan alat-alat atau perlengkapan pemetaan. Dalam melakukan
kegitan tersebut kita harus mengetahui hal-hal yang yang menunjang kegiatan pemetaan. Oleh karena
itu agar mendapat data yang tepat dan benar dilapangan dibutuhkan alat-alat yang membantu
kegiatan tersebut dalam rangka menyukseskan usaha pertambangan.
Dalam pemetaan terdapat beberapa cara di dalamnya salah satunya yakni GPS (Global
Positioning System). Meskipun masih banyak orang yang belum mampu melihat peta dengan baik
dan benar, namun fungsi peta dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipungkiri tidak kalah
penting dengan penunjuk arah lainnya. Perpetaan adalah semua yang mencakup pada peta seperti
pengertian peta, klasifikasi peta dan fungsi peta. Upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran
pendidikan IPS, sangat terkait dengan kemampuan guru dalam memanfaatkan media yang tersedia
untuk kebutuhan siswanya, siswa dilatih menjadi terampil dan penuh pengalaman dalam
menggunakan media. Mengenai tujuan belajar dapat diwujudkan dalam bentuk
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang
dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Nama aslinya adalah NAVSTAR GPS (Navigation
Satellite Timing and Ranging Global GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit
navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Nama aslinya
adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Globa Positioning System).
Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai
waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara
simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang
aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti.
GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter
(orde nol) sampai dengan puluhan meter. Sistem Informasi Geografis (Geographic Information
System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan) atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya yang diidentifikasi menurut lokasinya
dalam sebuah basis data. Para juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya
dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem
informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi ke ruangan),
atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk
membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya
yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah basis data. Dibandingkan dengan sistem dan
metode penentuan posisi lainnya, GPS mempunyai banyak kelebihan dan menawarkan lebih
banyak keuntungan, baik dalam segi operasionalisasinya maupun kualitas posisi yang diberikan.
Sebelum hal tersebut dijelaskan lebih lanjut, beberapa konsep dasar tentang posisi dan sistem
koordinat serta metode-metode dalam penentuan posisi akan dijelaskan terlebih dahulu secara
singkat.
Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi.
Sinyal ini diterima oleh alat penerima (receiver) di permukaan, dimana GPS receiver ini akan
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

mengumpulkan informasi dari satelit GPS. Sebuah GPS receiver harus mengunci sinyal minimal
tiga satelit untuk menghitung posisi 2D (latitude dan longitude) dan track pergerakan. Jika GPS
receiver dapat menerima empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi 3D (latitude,
longitude dan altitude). Jika sudah dapat menentukan posisi user, selanjutnya GPS dapat
menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak
tujuan, matahari terbit dan matahari terbenam dan lain-lain. Sinyal yang dikirimkan oleh satelit ke
GPS akan digunakan untuk menghitung waktu perjalanan (travel time). Waktu perjalanan ini
sering juga disebut sebagai Time of Arrival (TOA). Sistem Informasi Geografis (Geographic
Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan) atau dalam arti yang lebih sempit adalah
sistem komputer.
Global Positioning System (GPS) merupakan teknologi yang sangat penting karena
membantu untuk menentukan posisi koordinat di permukaan bumi GPS (Global Positioning
System) adalah sistem navigasi satelit yang menyediakan informasi lokasi dan waktu dalam
berbagai kondisi cuaca, dimanapun di atas permukaan bumi, sepanjang masih menerima sinyal
GPS yang di pancarkan dari satelit. Hal yang senada juga dikemukakan oleh Jomine. Global
Positioning System (GPS) adalah suatu sistem radio navigasi penentuan posisi menggunakan
satelit. GPS dapat memberikan posisi suatu objek di muka bumi dengan akurat dan cepat
(koordinat tiga dimensi x, y, z) dan memberikan informasi waktu serta kecepatan bergerak secara
kontinyu di seluruh dunia. Saat ini perkembangan GPS demikian pesat seiring dengan kebutuhan
manusia akan teknologi. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya tipe GPS yang beredar di
kalangan umum. Pada dasarnya GPS dibedakan menjadi 3 tipe yaitu GPS Navigasi, GPS
Geodetik, dan Geodetik Dual Frekuensi. GPS Navigasi adalah GPS handled yang mempunyai
ketinggian 3-10 meter, biasanya bisa digengam. Selain berfungsi sebagai perangkat navigasi juga
bisa digunakan untuk pemetaan. GPS Geodetik adalah GPS yang mempunyai ketelitian tinggi
sampai milimeter. Alat ini terdiri dari base dan rover. Sedangkan Geodetik Dual Frekuensi dapat
memberikan ketelitian posisi hingga mencapai millimeter. GPS Tracker atau sering disebut dengan
GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna
untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real Time. GPS Tracking
memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah objek,
lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital (Jomine, J. 2018)
Cara kerja GPS menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang
memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian
penting dari sistem ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna. Bagian kontrol
GPS. Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit di luar orbit,
sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian dan kecepatan. Sinyal- sinyal dari
satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data
lokasi yang tepat. disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat
navigasi sehingga melacak orbit satelit.
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit pada
umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang
akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada 2427.6 Mhz.
Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.
Kegiatan GPS ini tentunya tidak pernah lepas dari kegiatan pemetaan. Kegiatan pemetaan
sangat berkaitan erat dengan pemetaan sehingga untuk memaksimalkan kegiatan pemetaan ini
diperlukan adanya pengetahuan yang cukup terhadap GPS. Kemajuan teknologi pemetaan
(visualisasi), saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak perusahaan yang
menawarkan peta foto untuk wilayah yang diinginkan dengan scene tertentu dan tingkat resolusi
spassial yang beragam. Hal ini terbukti dengan diluncurkannya satelit Lansat oleh NASA pada
tanggal 23 juli 1972 yang diberi nama ERST-1 (Earth Reseource Tehnology Satelit).
Bagian pengguna, bagian ini terdiri atas alat navigasi yang digunakan. Satelit akan
memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur.
Data almanak berisikan perkiraan lokasi (approximatelocation) satelit yang dipancarkan terus
menerus oleh satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam.
Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit
sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi),
diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan
melakukan perhitungan-perhitungan dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut.
Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut
menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat. Akurasi alat Navigasi GPS akurasi atau
ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi
ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang lebih dikenal dengan 'tingkat akurasi'.
Misalnya, alat tersebutmenunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artinya posisi
sebenarnya bisa berada di mana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut.
Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan menjadi semakin
tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang bisa
dicapainya.
Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini lebih sering dipengaruhi oleh faktor
sekeliling yang mengurangi kekuatan sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus
benda padat dengan baik, maka ketika menggunakan alat, penting sekali untuk memperhatikan
luas langit yang dapat dilihat. Ketika alat berada disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15
meter), maka tingkat akurasinya akan jauh lebih rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi
3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung, jumlah satelit yang dapat dijangkau oleh alat
akan jauh lebih banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan berharap dapat
menggunakan alat navigasi ini di dalam sebuah gua. Karena alat navigasi ini bergantung penuh
pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak
dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit.
Ada banyak hal yang dapatmengurangi kekuatan sinyal satelit:
a. Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat
langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
b. Hutan, Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
c. Air, Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
d. Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
e. Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
f. Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung
tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
g. Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat
mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapatmenunjukkan
posisi yang salah atau tidak akurat.
Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik
kontrol, survey deformasi dan geodinamika. Harga receiver tipe ini cukup mahal, mencapai ratusan
juta rupiah untuk setiap unitnya. Salah satu tipe GPS Navigasi yang cukup familiar adalah GPS
Garmin. GPS ini cukup bagus digunakan untuk mengambil posisi koordinat di lapangan. Bahkan
untuk kegiatan survey di perkebunan, pertanian maupun kehutanan jenis GPS Garmin paling
banyak diaplikasikan untuk kegiatan pancang, penentuan jarak tanam dan sebagainya. Kisaran
harga yang tidak teralu mahal membuat GPS ini banyak digunakan juga di bidang pendidikan
sebagai bahan pembelajaran. Meskipun GPS Garmin mempunyai kelemahan tingkat akurasi di
atas 1 meter, setidaknya dengan adanya GPS Garmin kita bisa menentukan posisi koordinat baik
dengan sistem koordinat geografis (longitu latitude) maupun Universal Transverse Mercator
(UTM).
Pelatihan pada dasarnya adalah suatu cara untuk meingkatkan tingkat pemahaman dan
pengetahuan perserta terhadap suatu objek atau isu tertentu. Menjabarkan pelatihan sebagai sebuah
konsep program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang
(sasaran didik) agar berkembang pesat. Perkembangan model pelatihan seperti capacity building,
empowering, training dan lain-lain dewasa ini tidak hanya terjadi pada dunia usaha, akan tetapi
terjadi juga pada lembaga-lembaga profesional tertentu seiring dengan dengan kebutuhan belajar,
proses belajar (proses edukatif), assessment, sasaran dan tantangan lainnya.) mengemukakan
pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dan singkat dengan mempergunakan
prosedur yang sistematis dan teroganisir dengan baik dimana peserta pelatihan belajar pengetahuan
dan ketrampilan teknis untuk mencapai suatu tujuan.
Kebutuhan data spasial di bidang pertanian menuntut pula kesiapan para tenaga terampil
dan terdidik dalam pengelolaan data spasial. Data spasial yang akurat, cepat dan mutahkir menjadi
satu kebutuhan yang penting apalagi di era digitalisasi seperti sekarang ini. Bahkan terkadang
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

lulusan dari perguruan tinggi diharapkan memiliki keahlian khusus dalam bidang pengambilan
data menggunakan GPS ketika mereka terjun dalam dunia kerja yang terkait. Ketidaksiapan para
lulusan tersebut dengan teknologi GPS akan membuat mereka kesulitan nantinya jika
berkecimpung dalam bidang survey lapangan.
Berdasarkan hasil observasi pendahuluan terhadap mahasiswa Fakultas Pertanian, sebagian
besar dari mereka belum mengetahui dengan baik perihal teknologi GPS. Mereka mengetahui GPS
hanya sebatas alat untuk menentukan posisi dan salah satu item yang ada dalam HP Android. Hal
ini tentunya menjadi pertimbangan perlunya pelatihan terlebih di bidang pertanian kebutuhan data
yang cepat dan akurat serta paling mutakhir sangat diperlukan. Di samping untuk mempersiapkan
sumber daya manusia yang unggul di bidang geospasial sehingga dapat menjadi daya saing di era
globalisasi. Mengingat aplikasi GPS sangat membantu dalam berbagai bidang, maka sebagai
upaya dalam berkontribusi membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, maka
dibuatlah program pelatihan dasar-dasar pengoperasian GPS Garmin. GPS atau Global
Positioning System memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal navigasi dan pemetaan. Berikut
adalah beberapa manfaat utama GPS:
1. Navigasi: GPS memungkinkan pengguna untuk menentukan lokasi dan rute perjalanan
secara akurat dan cepat. Ini sangat berguna bagi orang-orang yang bepergian ke tempat
yang tidak dikenal dan ingin memastikan mereka tidak tersesat.
2. Transportasi: GPS dapat digunakan dalam transportasi, seperti mobil, kapal, dan
pesawat terbang, untuk membantu pengendara dan awak kapal menavigasi jalur
perjalanan mereka dengan lebih akurat dan efisien.
3. Pemantauan: GPS dapat digunakan untuk memantau kendaraan, hewan peliharaan, dan
bahkan orang-orang. Ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui posisi mereka
secara real-time dan memantau aktivitas yang sedang berlangsung.
4. Olahraga: GPS dapat digunakan dalam olahraga, seperti lari, bersepeda, dan berenang,
untuk melacak jarak, waktu, dan kecepatan yang ditempuh. Hal ini membantu atlet
untuk

meningkatkan performa mereka dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


5. Pemetaan: GPS dapat digunakan untuk membuat peta yang lebih akurat dan terperinci.
Ini sangat bermanfaat dalam survei, pemetaan lahan, dan pemantauan lingkungan.
6. Keamanan: GPS dapat digunakan untuk memantau dan melacak lokasi kendaraan dan
barang berharga. Hal ini membantu mencegah pencurian dan kehilangan, serta
memungkinkan pemilik untuk melacak barang mereka jika hilang atau dicuri.
7. Bencana alam: GPS dapat digunakan dalam bencana alam, seperti gempa bumi dan
badai, untuk membantu tim penyelamat menemukan korban yang terjebak dan
memastikan bahwa bantuan dapat diberikan tepat waktu.
GPS memiliki banyak manfaat yang luas, termasuk dalam navigasi, transportasi,
pemantauan, olahraga, pemetaan, keamanan, dan bencana alam. Hal ini menjadikan GPS sebagai
teknologi yang sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Global Positioning
System (GPS) memiliki banyak kelebihan sebagai teknologi navigasi. Berikut adalah beberapa
kelebihan GPS:
1. Akurasi: GPS dapat menentukan posisi dengan akurasi yang tinggi. Hal ini
memungkinkan pengguna untuk menentukan posisi mereka dengan tepat dan mengikuti
rute yang diinginkan dengan lebih efisien.
2. Efisiensi: GPS dapat membantu pengguna untuk menghemat waktu dan energi dalam
perjalanan. Dengan menentukan rute terpendek dan tercepat, pengguna dapat
menghindari kemacetan dan meminimalkan waktu perjalanan.
3. Kemudahan penggunaan: GPS sangat mudah digunakan dan dapat dioperasikan oleh
siapa saja. Sebagian besar GPS saat ini dilengkapi dengan antarmuka yang mudah
dipahami dan petunjuk suara yang jelas.
4. Ketersediaan: GPS tersedia di mana-mana dan dapat digunakan di seluruh dunia. Hal
ini memungkinkan pengguna untuk menavigasi dengan mudah di mana saja tanpa perlu
menggunakan peta fisik atau bantuan navigasi lainnya.
5. Fleksibilitas: GPS dapat digunakan pada berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil,
sepeda, pesawat terbang, kapal dan lain sebagainya. Hal ini memungkinkan pengguna
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

untuk menentukan posisi mereka dalam situasi apa pun dan memudahkan perjalanan di
berbagai lingkungan.
6. Keamanan: GPS dapat membantu pengguna untuk memantau posisi kendaraan atau
orang secara real-time. Hal ini membantu dalam situasi darurat, seperti ketika
kendaraan dicuri atau orang hilang.
7. Pemeliharaan: GPS dapat membantu pengguna untuk memelihara kendaraan mereka
dengan lebih efektif. Dengan mengikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan,
pengguna dapat memastikan bahwa kendaraan mereka berada dalam kondisi yang baik
dan aman untuk digunakan.
GPS memiliki banyak kelebihan sebagai teknologi navigasi, termasuk akurasi, efisiensi,
kemudahan penggunaan, ketersediaan, fleksibilitas, keamanan, dan pemeliharaan. Hal ini
menjadikan GPS sebagai teknologi yang sangat bermanfaat dan penting dalam kehidupan sehari-
hari Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital adalah sistem satelit navigasi.
Global Positioning System (GPS) juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut adalah
beberapa kekurangan GPS:
1. Tergantung pada sinyal satelit: GPS tergantung pada sinyal satelit untuk menentukan
posisi, jadi jika kondisi cuaca buruk atau pengguna berada di tempat yang terhalang
oleh bangunan atau gunung, maka GPS mungkin tidak dapat menentukan posisi dengan
akurat.
2. Konsumsi daya yang tinggi: GPS dapat mengkonsumsi banyak daya baterai pada
perangkat, terutama pada ponsel atau smartphone yang digunakan untuk navigasi. Hal
ini membatasi penggunaan GPS pada perangkat seluler dan membutuhkan pengisian
daya yang lebih sering.
3. Dapat dipengaruhi oleh interferensi: Sinyal GPS dapat terganggu oleh interferensi dari
perangkat elektronik lain, seperti ponsel atau walkie-talkie. Hal ini dapat menyebabkan
ketidakakuratan dalam menentukan posisi.
4. Harga: GPS yang berkualitas tinggi dapat memiliki harga yang mahal, terutama jika
digunakan dalam aplikasi industri atau militer. Hal ini dapat membuat teknologi GPS
sulit dijangkau oleh sebagian orang.
5. Kerentanan terhadap serangan: GPS dapat menjadi sasaran serangan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab, seperti peretas atau teroris. Hal ini dapat menyebabkan
masalah keamanan dan menyebabkan kerugian pada pengguna atau pemerintah.
Gambaran sistem kerja atau cara kerja Satelit GPS yaitu melingkari Bumi dua kali sehari
dalam orbit yang sangat tepat dan mengirimkan sinyal informasi ke Bumi. Orbit satelit berinklinasi
55 derajat terhadap bidang ekuator dengan ketinggian rata-rata dari permukaan Bumi sekitar
20.200 km. Satelit GPS bergerak dalam orbitnya dengan kecepatan kira-kira 3,87 km/ detik dan
mempunyai periode 11 jam 58 menit (sekitar 12 jam). Sehingga 4 sampai 10 satelit GPS akan
selalu dapat diamati pada setiap waktu dari manapun di permukaan Bumi.17 Penerima GPS
menerima informasi ini dan triangulasi yang digunakan untuk menghitung lokasi pasti pengguna.
Pemanfaatan GPS dalam menentukan arah kiblat khususnya dalam penyajian data titik koordinat
Bumi tidak lain merupakan pemanfaatan keilmuan Geodesi. GPS termasuk pada sub bidang
geodesi satelit, selain dari sub-sub bidang lain yakni Geodesi geometrik, Geodesi fisik, Geodesi
matematik, dan Geodesi dinamik. Geodesi satelit termasuk pada perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta bidang-bidang aplikasi baru yang dikenal selain dari geodesi kelautan dan
geodesi geofisik.
Geodesi satelit telah berkembang menjadi suatu sub-disiplin ilmu geodesi yang mandiri dan
kuat, sejak peluncuran satelit buatan manusia yang pertama ke luar angkasa, yaitu satelit
SPUTNIK-1 pada 4 Oktober 1957. Berdasarkan pendekatan dalam penggunaan satelit, penentuan
posisi dengan menggunakan GPS, tidak lain termasuk pada geodesi satelit geometrik, di mana
geodesi satelit geometrik ini banyak berperan dalam penentuan posisi serta variasi spasial dan
temporalnya sehingga satelit berfungsi sebagai satelit dianggap sebagai target, titik kontrol, atau
wahana pengukur. Kemudian melihat sistem pengamatan geodesi satelit, GPS termasuk pada
sistem pengamatan Bumi ke angkasa atau disebut pula dengan satelit navigasi seperti sistem
lainnya yaitu sistem fotografi satelit (satelite photography), SLR (Satelite Laser Ranging), LLR
(Lunar Laser Ranging), VLBI (Very Long Baseline Interferometry), satelit Altimetri seperti
TOPEX Poseidon dan satelit navigasi seperti Transit (Doppler), GPS, dan GLONASS.21 Dalam
konteks sistem satelit navigasi, sistem GPS dan GLONASS menjadi pengganti sistem yang pertama
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

kali ada yaitu sistem TRANSIT (Doppler). Sistem ini adalah sistem satelit navigasi yang pertama
kali dibangun. Sistem ini didesain pada tahun 1985 dan dinyatakan operasional pada tahun 1964
untuk pihak militer dan 1967 untuk pihak sipil. Saat ini sistem satelit ini praktis sudah tidak
digunakan lagi, digantikan oleh sistem-sistem GPS dan GLONASS.
Kalau diiringkan maka sistem-sistem yang masih banyak dimanfaatkan dalam bidang
geodesi satelit saat ini adalah sistem-sistem SLR, LLR, VLBI, satelit altimetri dan satelit navigasi
GPS dan GLONASS. Berkaitan dengan penentuan posisi, sistem yang paling populer dan paling
banyak diaplikasikan adalah GPS. Sistem fotografi satelit pada saat ini sudah tidak digunakan lagi,
dan juga sistem satelit Doppler dan astronomi geodesi sudah mulai jarang digunakan orang untuk
keperluan penentuan posisi. Hal ini sebagaimana fungsi utamanya yang dimilikinya yakni
menentukan lintang dan bujur tempat dan memberikan informasi waktu. Sebagian besar
pemanfaatan GPS yang digunakan dalam penentuan arah kiblat adalah GPS tipe handheld. GPS
tipe handheld ini adalah tipe GPS navigasi yang bisa dibawa kemana-mana, tidak seperti GPS
lainnya yang berfungsi untuk pemetaan dan geodetik. Aplikasi GPS ini digunakan untuk mencari
titik lokasi tertentu yang diinginkan untuk dilakukan pengukuran arah kiblat. Aplikasi GPS pada
penentuan arah kiblat lebih sedikit dibandingkan dengan fungsi tongkat istiwa’ dan GE.
Pada saat ini terdapat sistem otomatis dari quadcopter yang bergerak berdasarkan sistem
yang telah terprogram dengan memasukkan data koordinat posisi yang perlu dilewati oleh
quadcopter tersebut tanpa harus mengendalikannya secara manual. Berdasarkan hal tersebut maka
pada penelitian ini akan dibuat sistem otomatis gerak quadcopter dengan memanfaatkan receiver
GPS pada pengguna dan juga quadcopter. Data receiver GPS 1 dijadikan titik tujuan untuk
quadcopter sedangkan receiver GPS 2 pada quadcopter digunakan untuk mengetahui lokasi dari
quadcopter itu sendiri serta dijadikan sebuah sensor umpan balik pada sistem pengendalian
pergerakkan quadcopter. Diharapkan quadcopter secara otomatis akan bergerak mendekati titik
tujuan. Perangkat bluetooth akan digunakan sebagai alat komunikasi untuk mengirim dan
penerima data antara modul pengguna dan quadcopter. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini
adalah sistem dapat mengetahui posisi yang didapatkan dari GPS dan quadcopter dapat bergerak
menuju titik tujuan, yakni titik koordinat pengguna. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
sebuah sistem yang mengintegrasikan data geografis dengan teknologi informasi untuk
menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan manajemen suatu
wilayah Aplikasi E-Marketplace Bagi Pengusaha Stainless berbasis mobile Di Wilayah Bandar
Lampung.

METODOLOGI
Periksa kelengkapan dan kondisi alat-alat sebelum digunakan. Selanjutnya siapkan GPS
dan sepasang baterai ukuran A2 kemudian pasang baterai GPS. Selanjutnya tekan tombol power
pada GPS, kemudian tekan tombol power 2 kali lalu atur tingkat kecerahan pada layer.
Selanjutnya masuk pada bagian menu, lalu pilih heading kemudian pilih calibrate untuk
mengklabirasikan GPS. Setelah itu mengubah sistem koordinat dengan masuk pada menu utama
kemudian masuk pada pengaturan olih format posisi lalu atur menjadi koordinat geogeografis.
Selanjutnya kembali kemenu utama kemudian pilih menu satelit maka akan muncul simulasi
satelit. Selanjutnya lakukan plotting lokasi dengan cara menenkan tombol enter maka akan
muncul koordinat dari lokasi tersebut. Kemudian ubah nama lokasi kemudian pilih save secara
otomatis akan tersimpan pada GPS, selanjutnya hal yang sama dengan titik lokasi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Andika, Y., Ruzanna, A., & Shobara, W. (2022). Pelatihan Penggunaan Teknologi Global
Positioning System (GPS) Sebagai Alat Bantu Operasi Penangkapan Ikan Bagi Generasi
Millennial Aceh Training On The Use Of Global Positioning System (GPS) Technology As A
Fishing Operations Support Tools For The Aceh’s Millennial Generation. 6(2).
Jomine, J. (2018). Sistem Informasi Geografis Berbasis Mobile. Gava Media. Yogyakarta.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. II, 2023

Prabowo, H. (N.D.). Pelatihan Penggunaan GPS (Global Positioning System) Sebagai Pengetahuan
Dalam Pemetaan Mitigasi Bencana Gempa Bumi Bagi Guru Sma N 2 Dan Sma N 3 Padang.
Jurnal Bina Tambang, 4(4).
Pratama, Y., Ramadan, D. N., Pd, S., & Damayanti, T. N. (N.D.). Perancangan GPS Tracking Untuk
Penyewaan Kendaraan Bermotor Design Of GPS Tracking On Lending Motor Vehicle.

Setiawan, I. D., & Sari, R. T. K. (2023). Pengembangan Absensi Online Secara Real Time Algoritma
Sequential Searching Menggunakan Teknologi GPS Berbasis Web. Jurnal Indonesia : Manajemen
Informatika Dan Komunikasi, 4(3), 864–871.

Wiratama, R., & Halim, A. (2023). Penggunaan GPS Pada Smartphone Untuk Menghasilkan Data Profil
Kecepatan Dalam Waktu-Nyata. ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik
Telekomunikasi, & Teknik Elektronika, 11(2), 300.

Anda mungkin juga menyukai