Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM

GPS

MOHAMMAD ALFIN FAIZ


09320220353

LABORATORIUM PERPETAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2023

GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)


Mohammad Alfin Faiz1*, Amon Fatur Rahman2*, Arul Gunawani, S.T.3*
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Makassar
Jl. Urip Sumoharjo KM 05, Telp/Fax (+62) 411 455695

Email: alfinfaiz822@gmail.com
SARI

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
kegiatan pasca tambang. Pemetaan merupakan salah satu kegiatan dalam dunia pertambangan untuk
menghasilkan peta yang dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data, dan diproyeksikan pada bidang
dua dimensi dengan skala sebagai pembanding antara jarak pada pangan dengan jarak yang ada pada peta.
Dalam melakukan pemetaan kita membutuhkan alat – alat atau perlengkapan pemetaan. Dengan
diadakannya praktikum perpetaan ini diharapakan dapat mengetahui dan memahami tentang alat – alat
yang digunakan dalam kegiatan pemetaan, serta dapat menggunakannya secara langsung. Peta diartikan
sebagai gambaran konvensional dari pola bumi yang digambarkan seolah olah dilihat dari atas
pada bidang datar melalui satu bidang proyeksi dengan dilengkapi tulisan-tulisan untuk
identifikasinya. Peta seringkali sangat efektif untuk menunjukkan lokasi dari objek-objek
alamiah maupun objek buatan manusia, baik ukuran maupun hubungan antara satu objek
dengan objek lainnya. Global Position System (GPS) adalah sistem navigasi yang dapat memberikan
informasi dari suatu alat yang berhubungan dengannya dari satelit. Alat yang berhubungan tersebut
dinamakan GPS receiver. Informasi yang diperoleh antara lain berupa posisi lintang (latitude ) dan posisi
bujur (longitude). Informasi latitude dan longitude inilah yang dapat memberitahukan posisi suatu benda
dari satelit. Kemajuan teknologi yang canggih dimana salah satunya GPS (Global Position System) dapat
dimanfaatkan sebagai media perantara yang dapat membantu dalam mengetahui kondisi atau posisi
seseorang atau sesuatu benda.
Kata Kunci: Pertambangan, GPS, Pemetaan.

ABSTRACT

Mining is some or all stages of activities in the context of research, management and exploitation of
minerals or coal which includes general investigations, exploration, feasibility studies, construction,
mining, processing and refining, transportation and sales, as well as post-mining activities. Mapping is
one of the activities in the world of mining to produce maps starting from data collection, data
processing, and projection on a two-dimensional plane with a scale to compare the distance between
food and the distance on the map. To carry out mapping, we need mapping tools or equipment. By
holding this mapping practicum, it is hoped that you will be able to know and understand the tools used
in mapping activities, and be able to use them directly. A map is defined as a conventional depiction of
the earth's pattern which is depicted as if seen from above on a flat plane through a projection plane,
equipped with writing for identification. Maps are often very effective for showing the location of natural
and man-made objects, both their size and the relationship between one object and another. Global
Position System (GPS) is a navigation System that can provide information from a device connected to it
from satellites. This related device is called a GPS receiver. The information obtained includes latitude
and longitude. This latitude and longitude information can tell the position of an object from the satellite.
Advanced technological advances, one of which is GPS (Global Position System), can be used as an
intermediary medium that can help in knowing the condition or position of a person or object.

Keyword: Mining; Global Position System; Mapping.


Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2023

PENDAHULUAN
Pemetaan merupakan salah satu kegiatan dalam dunia pertambangan untuk menghasilkan peta
yang dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data dan diproyeksikan pada bidang dua dimensi
dengan skala sebagai pembanding antara jarak pada pangan dengan jarak yang ada pada peta. Untuk
menunjang itu semua diperlukan alat – alat atau perlengkapan pemetaan. Dalam melakukan kegitan
tersebut kita harus mengetahui hal – hal yang yang menunjang kegiatan pemetaan. Oleh karena itu agar
mendapat data yang tepat dan benar dilapangan dibutuhkan alat – alat yang membantu kegiatan tersebut
dalam rangka menyukseskan usaha pertambangan. Dalam pemetaan terdapat beberapa cara di dalamnya
salah satunya yakni GPS (Global Positioning System). Meskipun masih banyak orang yang belum mampu
melihat peta dengan baik dan benar, namun fungsi peta dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat
dipungkiri tidak kalah penting dengan penunjuk arah lainnya.
Gambaran permukaan bumi diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran di permukaan
bumi yang meliputi besaran-besaran: arah, sudut, jarak dan ketinggian. Bila data besaran-besaran itu
diperoleh dari pengukuran-pengukuran langsung di lapangan maka dikatakan pemetaan dengan cara
teristris dan apabila sebagian dari pengukuran tidak langsung seperti cara fotogrametris dan penginderaan
jauh dikatakan sebagai pemetaan cara ekstrateristris. Data hasil pengukuran diolah dan direduksi ke
bidang datum dan diproyeksikan ke dalam bentuk bidang datar menjadi peta.
Pertambangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha tambang dengan tujuan
mendapatkan barang tambang dan keuntungan dari hasil tambang. Sebagaimana diketahuhi secara luas,
bahwa pertambangan dilakukan di Indonesia atas persetujuan atau kebijakan, pertambangan adalah usaha
yang legal sejauh dilandasi oleh peraturan perundang-undangan. Dari segi ekologi dan kemasyarakatan,
pertambangan sering menimbulkan konfik, baik dengan masyarakat dengan pengusaha tambang
(pemegang izin) maupun antara masyarakat dengan pemerintah (termaksud pemerintah daerah) dalam hal
tambang
Pengaplikasian ilmu perpetaan sangat berpengaruh dalam pertambangan. Ilmu perpetaan sendiri
mencakup dasar-dasar dalampertambangan, seperti mencari letak wilayah secara geografis dengan
memanfaatkan peta. Dengan mempelajari ilmu perpetaan melewati peta kitabisa mengetahui apa saja
yang terdapat pada wilayah yang kita petakan,sehingga dalam dunia pertambangan kita bisa secara
langgsung mencariyang terdapat pada peta tersebut. Informasi yang terdapat pada petaharuslah akurat
sesuai hasil proyeksi dari wilayah tersebut. Informasi yang terdapat pada peta adalah skala, mata angin,
jalan, alir sungai, dll. Karenabila infomasi yang dicantumkan tidak akurat maka hasil petakan
salahdengan wilayah aslinya.
Salah satu tipe GPS Navigasi yang cukup familiar adalah GPS Garmin. GPS ini cukup bagus
digunakan untuk mengambil posisi koordinat di lapangan. Bahkan untuk kegiatan survey di perkebunan,
pertanian maupun kehutanan jenis GPS Garmin paling banyak diaplikasikan untuk kegiatan pancang,
penentuan jarak tanam dan sebagainya. Kisaran harga yang tidak teralu mahal membuat GPS ini banyak
digunakan juga di bidang pendidikan sebagai bahan pembelajaran. Meskipun GPS Garmin mempunyai
kelemahan tingkat akurasi di atas 1 meter, setidaknya dengan adanya GPS Garmin kita bisa menentukan
posisi koordinat baik dengan sistem koordinat geografis (longitu latitude) maupun Universla Transverse
Mercator (Farid, 2019).

TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum adalah agar praktikan mengetahui Penggunaan GPS garmin, mengetahui
bagian-bagian tools yang terdapat di GPS garmin dan untuk mengetahui cara ploting koordinat
menggunakan GPS garmin. Untuk mengetahui cara mengekspor data dari GPS Garmin ke Sofware
BaseCamp dan Mapsource, untuk mengetahui software sistem informasi geografis ArcGis, untuk
mengetahui pengolahan gambar dengan ArcGis, untuk mengetahui manajemen database pada ArcGis,
untuk mengetahui cara pembuatan layout mengugunakan ArcGis, Dapat membuat peta dengan ArcGis.

TINJAUAN PUSTAKA

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi
yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi
dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia
tanpa bergantung waktu dan cuaca, kepada banyak orang secara simultan. Pada saat ini, sistem
GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia. Di Indonesia pun, GPS sudah banyak
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2023

diaplikasikan terutama yang terkait dengan aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi tentang
posisi. Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang
dipilih dari kenampakan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda
angkasa. Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam
selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensional. Melalui sebuah peta kita akan
mudah dalam melakukan pengamatan terhadap permukaan bumi yang luas, terutama dalam hal
waktu dan biaya, Peta digunakan untuk visualisasi data keruangan (geospatial), yaitu data yang
berkenaan dengan lokasi atau atribut dari suatu objek atau fenomena di permukaan bumi.
Beberapa contoh kegunaan atau fungsi peta ant ara lain sebagai alat yang diperlukan dalam
proses perencanaan wilayah, alat yang membantu dalam kegiatan penelitian
(Wahyuni dkk, 2019)
.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang
pula alat-alat canggih yang dapat membantu kita dalam mengerti perkembangan tersebut.
Sebagai penduduk suatu negara, kita harus dapat mengikuti perkembangan yang terjadi di
negara kita maupun di negara lain. Sehingga kita tidak akan ketinggalan oleh negara
lain. GPS dapat digunakan setiap saat tanpa bergantung waktu dan cuaca. GPS dapat
digunakan baik pada siang maupun malam hari, dalam kondisi cuaca yang buruk
sekalipun seperti hujan ataupun kabut. Karena karakteristiknya ini maka penggunaan
GPS dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas dari pelaksanaan aktivitas-aktivitas
yang terkait dengan penentuan posisi, yang pada akhirnya dapat diharapkan akan dapat
memperpendek waktu pelaksanaan aktivitas tersebut serta menekan biaya
operasionalnya.Salah satu alat yang dapat kita sebut canggih adalah GPS, yaitu Global
Positioning System. Dalam makalah ini kami membahas mengenai apa itu GPS dan apa
manfaat GPS bagi kehidupan kita. Global Positioning System atau yang biasa
disingkat dengan GPS adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 -
12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi di mana kita berada di Bumi.
Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi kita, yang ditransmisikan satelit adalah
posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima
GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita (Wahyuni dkk., 2019)
Satelit GPS pertama kali diluncurkan tahun 1978 dan konstelasi 24 satelit
berhasil dilengkapi tahun 1994.Setelah itu satelit-satelit baru rutin diluncurkan untuk
meng-upgrade satelit lama atau mengganti satelit yang rusak/tidak berfungsi lagi. Tiap
satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple
Access) sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA
menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal
navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama. Frekuensi yang
digunakan adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2 (1227,6 MHz) (Made dkk., 2021).
GPS sebenarnya adalah proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS)
yang memberinya nama resmi NAVSTAR (Navigation Satellite Timing And Ranging).
Bagian utama dari GPS adalah 24 satelit yang mengorbit Bumi di ketinggian 20.200
kilometer. setiap titik di Bumi dapat melihat paling sedikit empat satelit pada setiap
saat. Tiap satelit mengitari bumi kira- kira sekali dalam 12 jam dengan kecepatan
sekitar 11.000 kilometer per jam. Global Position System (GPS) adalah sistem navigasi yang
memberikan informasi dari suatu alat yang berhubungan dengannya dari satelit. Alat yang
berhubungan tersebut dinamakan GPS receiver. Informasi yang diperoleh antara lain berupa
posisi lintang (latitude ) dan posisi bujur (longitude). Informasi latitude dan longitude inilah
yang dapat memberitahukan posisi suatu benda dari satelit. Kemajuan teknologi yang canggih
dimana salah satunya GPS (Global Position System) dapat dimanfaatkan sebagai media
perantara yang dapat membantu dalam mengetahui kondisi atau posisi seseorang atau sesuatu
benda (Made dkk, 2021).
GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas. Dari yang
sangat detil (orde milimiter) sampai yang biasa-biasa saja (orde puluhan meter). Kebutuhan
data spasial di bidang pertanian menuntut pula kesiapan para tenaga terampil dan terdidik
dalam pengelolaan data spasial. Data spasial yang akurat, cepat dan mutahkir menjadi satu
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2023

kebutuhan yang penting apalagi di era digitalisasi seperti sekarang ini. Bahkan terkadang
lulusan dari perguruan tinggi diharapkan memiliki keahlian khusus dalam bidang
pengambilan data menggunakan GPS ketika mereka terjun dalam dunia kerja yang terkait.
Ketidaksiapan para lulusan tersebut dengan teknologi GPS akan membuat mereka kesulitan
nantinya jika berkecimpung dalam bidang survey lapangan. Luasnya spektrum ketelitian
yang bisa diberikan ini memungkinkan penggunaan GPS secara efektif dan efisien sesuai
dengan ketelitian yang diminta serta dana yang tersedia. Disamping itu, dengan spektrum
ketelitian yang begitu luas GPS juga akan bermanfaat untuk banyak bidang aplikasi. Pada
saat ini GPS antara lain telah diterapkan dalam bidang-bidang aplikasi berikut: kemiliteran.
survai dan pemetaan (baik di darat maupun di laut), transportasi, geodesi, geodinamika
deformasi, dan navigasi dan transportasi. pendaftaran tanah. Kelautan, pertambangan,
pertanian. Fotogrametri dan penginderaan jauh. Sistem Informasi Geografis, studi kelautan.
dan juga aplikasi-aplikasi rekreatif dan keolahragaan (Nurhannavi dkk, 2021).

Gambar 1. GPS garmin

Pada rancangan antarmuka aplikasi blynk terdapat beberapa label, tombol, LED notifikasi, dan
peta lokasi. Terdapat lima label yang terintegrasi dengan peta lokasi yaitu label koordinat lintang, label
koordinat bujur, label kecepatan, label satelit, dan label arah. Label koordinat bujur akan menampilkan
angka koordinat lintang pada GPS. Label koordinat bujur akan menampilkan angka koordinat bujur pada
GPS. Label kecepatan menampilkan kecepatan pengiriman data GPS ke sistem. Label satelit
menampilkan jumlah satelit yang mendeteksi lokasi GPS. Label arah akan menampilkan arah GPS. Peta
lokasi akan memvisualisasikan posisi GPS pada gambar dua dimensi. LED notifikasi akan memberi
isyarat/ menyala ketika mesin bekerja (Nurhannavi dkk., 2021).
Fungsi pokok GPS adalah untuk menentukan posisi lintang dan bujur kapal, kecepatan kapal,
jarak tempuh kapal, memperkirakan jarak waktu datang di pelabuhan tujuan, sisa waktu tempuh,
menyimpan posisi kapal yang diinginkan, menentukan jejak pelayaran dalam bentuk peta, dan membuat
bagan panduan bernavigasi (Moeshariyanto dan Saputra, 2009). Dengan demikian, GPS sangat penting
digunakan sebagai alat bantu navigasi kegiatan penangkapan ikan. Pemasangan GPS pada kapal
penangkapan dapat diintegrasikan pada Echosounder atau Fish Finder untuk menentukan posisi fishing
ground dengan tepat. Selain itu penggunaan GPS dapat berupa penyimpanan koordinat lokasi sehingga
bisa ditemukan dengan mudah di kemudian hari (Apriliani dkk, 2018).
Perkembangan teknologi GPS ini seharusnya dapat dirasakan oleh nelayan dalam kegiatan
operasi penangkapan ikan. Perairan Pangandaran mempunyai potensi sumberdaya hayati laut yang cukup
besar (Nurhayati, 2013). Kondisi perairan yang berhubungan langsung dengan Samudera Hindia
mempengaruhi karakteristik oseanik perairan tersebut. Potensi sumberdaya ikan laut yang terdapat di
perairan Pangandaran seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal (Apriliani dkk, 2018).
Tujuan dibuatnya system ini diantaranya adalah memberikan data realtime dari latitude dan
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2023

longitude, menampilkan history dari latitude dan longitude, menampilkan manajemen user pengguna,
menyediakan framework untuk pengembangan aplikasi Location Based Services (LBS) lebih lanjut.
Pihak yang akan menggunakan system ini adalah administrator dan user. Administrator adalah pihak
pengelola aplikasi web based dan mobile based. Fungsi dari administrator untuk melakukan manajemen
user dan manajemen GPS (Aman., 2018).
Informasi yang akan ditampilkan adalah informasi latitude dan longitude. Informasi lokasi
tersebut akan ditampilkan dan disinkronkan dengan google map sebagai map viewernya. Informasi lokasi
dapat berupa current location, historical location dan realtime location. Sistem GPS Tracker
membutuhkan beberapa teknologi pendukung baik dari sisi perangkat keras maupun dari sisi perangkat
lunak. Perangkat keras yang digunakan yaitu PC Hardware dengan minimum 512 RAM dengan Space
minimum 10 GB dan Handphone dengan chip GPS. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan yaitu
Microsoft Windows Server 2003/Windows Server 2008, Microsoft .NET Framework 2.0 / 3.5 / 4.0,
Microsoft IIS 6 / IIS 7, Microsfoft SQL Server 2005/2008, DotNetNuke Web Application Framework,
dan google map API/ subgurim framework (Aman., 2018).

METODOLOGI
Fungsi utama GPS adalah sebagai alat navigasi pada transportasi, seperti mobil, motor, kapal,
bahkan pesawat terbang. GPS akan menjadi alat bantu untuk mengarahkan kamu pada lokasi yang dituju,
sehingga dapat mengurangi tersesat pada perjalanan. Dengan GPS, jalur tujuan akan dapat diketahui
dengan mudah. Selain berfungsi sebagai navigasi, GPS juga akan memberikan informasi geografis yang
berguna dalam perjalanan. Beberapa informasi geografis yang bisa didapatkan adalah pengukuran jarak,
mendeteksi cuaca, pengukuran kecepatan dan pengukuran waktu. Jika ditambahkan pada kendaraan,
maka GPS akan mengantisipasi tindak pencuriann. GPS pada mobil akan membantu memberikan
informasi mengenai history perjalanan mobil yang hilang. Biasanya rental mobil akan menambahkan GPS
untuk menghindari pencurian. Untuk daerah daerah lawan bencana seperti gempa, tanah longsor dan
gunung Meletus, maka GPS dapat digunakan untuk memantau pergerakan tanah. Pemantauan ini
bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya pergerakan abnormal yang biasanya terjadi sebelum datangnya
bencana.
Bagian bagian dari GPS (Global Positioning System) adalah tombol (+) berfungsi sebagai
tombol untuk Zoom In pada peta, tombol (-) berfungsi sebagai tombol untuk Zoom Out pada peta, tombol
Find berfungsi sebagai tombol pencarian, Page berfungsi sebagai tombol melihat tanda yang telah di buat
pada peta, Power (On/Off) berfungsi untuk mematikan dan menyalakan GPS, Menu adalah tombol untuk
membuka menu – menu pada GPS, Quit sebagai tombol untuk keluar, Enter sebagai tombol untuk
memilih/masuk pada GPS, Up sebagai tombol menuju atas, Down sebagai tombol menuju bawah, Left
sebagai tombol menuju kiri dan Right sebagai tombol menuju kanan.

Daftar Pustaka

Aman, Mustar. (2018). Pengembangan Aplikasi History Global Positioning System (GPS) Tracker
Berbasis Web pada Handphone.
Apriliani, Izza M., Herawati, Heti., Khan, Alexander M., Dewanti, Lantun P., Dewanti, Lantun P. (2018).
Pengenalan Teknologi Global Positioning System (GPS) Sebagai Alat Bantu Operasi Penangkapan
Ikan Di Pangandaran.
Modul Praktikum Perpetaan Laboratorium Perpetaan. (2022).
Farida, Anif., Farida, Anif. (2019). Pelatihan Dasar-Dasar Pengoperasian GPS Garmin Bagi Mahasiswa
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong.
Made, G., Desnanjaya, N., Made, I., Nugraha, A., & Hadi, S. (2021). Sistem Pendeteksi Keberadaan
Nelayan Menggunakan Gps Berbasis Arduino Fishermen’s Location Detection System Using
Arduino-Based Gps. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 5(2).
Nurhannavi, D., Yumono, F., & Rahayu, P. N. (2021). Rancang Bangun Alat Keamanan Sepeda Motor
Berbasis Iot Menggunakan Nodemcu Dan Gps. In Jtecs : Jurnal Sistem Telekomunikasi
Elektronika Sistem Kontrol Power Sistem & Komputer.
Wahyuni, A., Fuadi, N., Zelviani, S., Ayu, D., Azyurah, Z., Fenty Nur, Dan, Fisika, J., Sains Dan
Teknologi, F., & Alauddin Makassar, U. (2019). Pengukuran Strike Dan Dip Di Desa Padaelo’
Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.

Anda mungkin juga menyukai