PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
4. Bidang Meteorologi
Manfaat penginderaan jauh di bidang meteorologi adalah sebagai berikut.
a) Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air
dalam udara.
b) Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah
tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon.
c) Mengamati sistem/pola angin permukaan.
d) Melakukan pemodelan meteorologi dan set data klimatologi.
Di dalam penginderaan jauh yang tidak menggunakan tenaga elektromagnetik, contoh data
noncitra antara lain berupa grafik yang menggambarkan gravitasi ataupun daya magnetik di
sepanjang daerah penginderaan. Jadi, jelaslah bahwa citra dapat dibedakan menjadi citra
foto (photographic image) atau foto udara dan citra nonfoto (nonphotographic image).
B. Dataran Banjir
a) Permukaan rata dan letaknya lebih rendah dari sekitarnya. Kalau terjadi ketiraratan
biasanya disebabkan oleh adanya danau tapak kudam point bar, bekas saluran, dan
sebagainya.
b) tampak sungainya, meskipun kadang-kadang jauh (bagian terlebar dari dataran banjir di
sungai Missisippi mencapai 125 mil dari sungainya.
c) Rona seragam atau tidak seragam
d) Pada umumnya digunakan untuk tanaman pertanian.
C. Hutan Bakau
1) Tidak memiliki rona yang hitam karena daya pantul sangat rendah
2) Tinggi pohon seragam, yakni antara 7 - 13 meter
3) Tumbuh pada pantai yang becek atau tepi sungai hingga batas air payau.
D. Hutan Rawa
a) memiliki tinggi pohon yang berbeda-beda hingga 50 meter sehingga rona dan teksturnya
tidak seragam.
b) Ke arah laut dibatasi oleh hutan bakau dan ke arah pedalaman dibatasi oleh hutan rimba.
c) Tampak air atau perairan di dekatnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana
sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat
informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis
pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik
untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga
menghasilkan informasi yang berguna (Curran, 1985). Penginderaan jauh (remote sensing),
yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau
instrumen lain di atas jauh dari objek yang diindera (Colwell, 1984). Foto udara, citra satelit,
dan citra radar adalah beberapa bentuk penginderaan jauh. Penginderaan jauh (remote
sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan
dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell, 1987)
SIG dapat dikatakan sebagai system, subsitem, serta supersistem. Pengkasifikasian ini
tergantung melihat SIG tersebut dikondisikan. SIG sebagai subsistem karena tedapat sub-
sub system SIG yang tediri atas beberapa element yang bersatu atau terintegritas yang
memiliki tujuan yang sama beberapa subsistem SIG dapat dijabarkan. SIG sebagai system
karena memiliki beberapa subsistem antara lain subsistem penyimpanan, sub system
manipulasi, subsistem input.
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai
berikut:
a) Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,
batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
b) Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan
lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan
perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
c) Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya: memantau luas wilayah bencana
alam, pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang, menyusun rencana-rencana
pembangunan kembali daerah bencana.
Karakterritik daripada system SIG antara lain terdiri atas: organisai system, integritas,
interaksi, interpendensi, tujuan utama (main object). Organisasi sistem berisi tahapan-
tahapan system organisasi. Tahapan tersebut pada dasarnya mengumpulkan element-
element untuk dibuat menjadi subsistem, yang masing-masing membentuk organisasi untuk
memudahkan dan memberikan kejelasan pengeksekusian wewenang antara pimpinan dan
bawahan dalm menyelesaikan tugas-tugas pada subsitem tesebutu. Dengan adanya
pengorganisasian diharapkan tiap-tipa subsistem dapat bekerja dengan focus serta
meminimalisir ketidak akuratan data.
DAFTAR PUSTAKA
Puntodewo, Atie, Dkk.2003. Sitem Informasi Geografi Untuk Pengelolaan SDA. Center for
International Forestry Research
Http://Chesapeake.towson.edu/data/orbits.asp. Introduction to Satelltite and Orbits
Http://Www.Kingston.ac.uk./geog/gis/intro.htm.Introduction to GIS and Geospatial Data