Anda di halaman 1dari 10

MODUL

PENGANTAR DAN PRAKTIKUM


SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN MICROSOFT
PROJEK

OLEH :

SAHRI SUSANTO, S.KOM

AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN


INDRAMAYU
2015
TUJUAN PERKULIAHAN

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu memahami dan menjelaskan:

◦ Sejarah dan Konsep dasar SIG

◦ Definisi SIG

◦ Pemetaan

◦ Contoh pemanfaatan SIG

1. Sejarah dan Konsep Dasar SIG

SIG pertama Canadian Geographic Information System (1960), A set of computer tools to input, store,
edit, retrieve, analyze, and output natural resource information 40 tahun kemudian & selanjutnya
Aplikasinya meluas tidak hanya pada aplikasi sumber daya alam (natural resources)

1.1. Konsep Sistem Informasi

Sebelum melihat lebih jauh mengenai SIG mari kita lihat kembali konsep Sistem Informasi:

Sistem informasi adalah suatu sistem manusia – mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi.

Tujuan dari sistem informasi menyediakan dan mensistematikakan informasi yang merefleksikan seluruh
kegiatan atau kejadian yang diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi organisasi. Kegiatan yang
dilakukan oleh sebuah sistem informasi adalah mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan
informasi yang diperlukan untuk terjadinya komunikasi yang diperlukan untuk mengoperasikan seluruh
aktifitas didalam organisasi.

 Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.

 Data grafis/spasial ini merupakan data yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi yang
memiliki referensi (koodinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil
dari interpretasi data-data tersebut.

 Data Deskriftif/tabular/atribut misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.
Kumpulan data-data dalam jumlah besar dapat disusun menjadi sebuah basisdata. Jadi dalam SIG
juga dikenal adanya basisdata yang lazim disebut sebagai basisdata spasial (spatialdatabase).

1.2 SIG membantu manusia untuk memahami “dunia nyata” dengan melakukan proses-proses manipulasi
dan presentasi data yang direalisasikan dengan lokasi-lokasi geografi di permukaan bumi
2. Definisi SIG :
 Menurut Berry, 1988 : SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data
keruangan.
 Menurut Calkin dan Tomlison, 1984. SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.
 Menurut Linden, 1987.
SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan
penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
 Sistem informasi yg digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah,
menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial, utk mendukung
pengambilan keputusan dlm perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam,
lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. (Murai dalam Prayitno, 2000).
 Menurut ESRI (1990), SIG sebagai suatu kumpulan yg terorganisir dari perangkat keras komputer,
perangkat lunak, data geografi, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh,
menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi
yg ber-referensi geografi.

GIS menampilkan informasi Geografis (Geospatial):

Menyangkut lingkungan, wilayah dan isinya, tidak hanya menyangkut potensi dan distribusi sumber
dayanya, tetapi juga menyangkut keruangan dan ekologi dalam konteks suatu wilayah, baik bagian darat,
laut maupun lingkungan kehidupan.(ekologi: ilmu yg mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup dan
lingkungannya). Merupakan representasi fakta-fakta dari kondisi fisik maupun sosial ekonomi yang ada di
permukaan bumi. Fakta-fakta tsb merupakan hasil dari penelitian dan pengamatan.

3. Pemetaan

Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas, dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut,
sungai, gunung, dan sebagainya; denah; representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan
sifat-sifat seperti batas daerah, sifat permukaan. Peta dalam arti luas adalah sebuah alat peraga, bisa berupa
gambar tentang tinggi rendahnya suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, curah hujan, penyebaran
batuan (geologi), penyebaran jens tanah dan semua hal lain yang berhubungan dengan kedudukan dalam
ruang. Sedangkan pengertian peta dalam arti sempit (konvensional) adalah gambar dari permukaan bumi,
dalam skala tertentu dan digambarkan di atas bidang datar melalui sistem proyeksi. Adapun fungsi dari peta
adalah :

a.  Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di
permukaan bumi.

b. Memperlihatikan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak di atas permukaan
bumi.

c. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi.


d. Menyajikan data tentang potensi suatu daerah.

Bentuk Peta: Peta secara manual (kertas, kulit hewan) dan Teknologi komputer (computer mapping)

Jenis – Jenis Peta :

1. Peta multiguna : Menggambarkan topografi suatu daerah (kondisi fisik: gunung, danau, kota, dlsb.)
dan batas-batas administrasi suatu wilayah (kelurahan, propinsi, negara)
2. Peta tematik : Menampilkan distribusi keruangan dari kenampakan seperti vegetasi, tanah,
geomorfologi, geologi dan sumber daya alam
3. Peta sosial ekonomi : Peta kependudukan, desa tertinggal, peninggalan sejarah, dll.

4. Teknologi komputer merupakan alternatif untuk menyajikan peta secara lebih tepat dan cepat

a. Mampu menangani basis data

b. Mampu menampilkan gambar dan grafik 2- dan 3-D

Karakteristik SIG

• Merupakan hasil pengembangan perangkat keras dan lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta
wilayah dapat disajikan dalam satu sistem berbasis komputer.

• Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi terkait.

• Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur, model dan
visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision support
system serta penerapannya. Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya: data dikaitkan dengan
letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik. Bukan hanya sekedar pengubahan peta
konvensional (tradisional) ke bentuk peta dijital untuk kemudian disajikan (dicetak / diperbanyak)
kembali Tetapi mampu mengumpulkan, menyimpan, mentrans-formasikan, menampilkan,
memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.
Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah. Contoh:
penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar seperti curah hujan, suhu, angin,
kondisi awan. Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang.

Cara memperoleh data untuk SIG

1. Survei lapangan: Pengukuran fisik (land marks), pengambilan sampel (polusi air), pengumpulan
data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).
2. Sensus: Dilakukan dgn pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan; pengumpulan data
secara nasional dan periodik (sensus jumlah penduduk, sensus kepemilikan tanah).
3. Statistik: merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktu pd stasiun pengamatan
dan analisis data geografi tersebut. contoh: data curah hujan.
4. Tracking GPS: merupakan cara pengumpulan data menurut periode tertentu utk tujuan pemantauan
atau pengamatan perubahan. contoh: kebakaran hutan, gunung meletus, debit air sungai.
5. Remote Sensing (Penginderaan Jauh) adalah suatu teknologi untuk memperoleh data atau
informasi tentang suatu obyek tanpa harus melakukan kontek langsung dengan yang obyek yang
dimaksud. Contoh penginderaan jauh dengan mengunakan satelit SIG yang ada sekarang yaitu:
a. Satelit Telekomunikasi diantarannya yaitu Satelit Palapa B1 dan satelit Palapa B2
b.Satelit Observasi sumber daya alam yaitu Satelit Lansat, SPOT, SAR1, SAR2, JERS1
c.Satelit NOAA, GSM, GPS

Tiga Aspek Penting dari Mutu Informasi Spasial (SIG)

1. Kuantitas luas areal tingkatan wilayah yg diperlukan (cakupan: seluruh area atau hanya bagian area
tertentu saja).

2. Kualitas dan tingkat kepercayaan data yg dikumpulkan (metode pengumpulan, ketelitian, update
terakhir, referensi, dll).

3. Kecepatan dan ketepatan perolehan informasi yg dibutuhkan (tingkat kepuasan pemakai).

Tiga Cara Pendekatan Analisis SIG

1. Spatial Analysis (analisis keruangan): Faktor-faktor dan pola penyebaran serta pengendalian pola
untuk tujuan efisiensi dan keseimbangan.
2. Ecological Analysis (analisis ekologis): Interpretasi hubungan atau interaksi antara manusia dan
variabel lingkungan.
3. Regional Complex Analysis (analisis komplek wilayah): Kombinasi dari pendekatan analisis
diatas.

Data SIG dan Pengolahan Dasarnya

• Sumber masukan data

– Data inderaja hasil klasifikasi dan interpretasi (bentuk dijital dan berbasis raster, cakupan
luas, waktu pengumpulan relatif singkat, bisa multiband, multisensor, multiresolusi, dan
multitemporal)

– Peta (bentuk non-dijital dan berbasis vektor)

– Data survei atau statistik

• Modul dasar perangkat lunak SIG = SIM

– modul pemasukan dan pembetulan data

– modul penyimpanan dan pengorganisasian data

– modul pemrosesan dan penyajian data

– modul transformasi data

– modul interaksi dengan pengguna (input query

Komponen-komponen dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebagai berikut :


a. Data Input, berupa peta analog, tabel, file elektronik dari peta dan data attribute dari foto udara serta
penginderaan jauh.

b. Data manajemen, digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data dari database.
c.  Data manipulasi dan analisa, mendeterminasikan informasi yang dapat dipakai oleh SIG.
d.  Data output, berupa laporan berbentuk tabel, peta analog, ataupun disimpan dalam storage tertentu.

Faktor-faktor penunjang kesuksesan SIG antara lain :


a. Set data, digunakan untuk merepresentasikan sesuatu tentang dunia nyata pada suatu saat.
b. Organisasi data, mengorganisasikan data ke dalam suatu bentuk database.

c. Pemilihan model, menggambarkan obyek atau fenomena yang ada di dunia dan memprediksi
bagaimana suatu kejadian alam terjadi.

D. Kriteria, digunakan untuk mengevaluasi model yang nantinya menunjukkan tingkat kegunaan dari
user untuk membuat keputusan

Aplikasi-Aplikasi yang dapat ditangani oleh SIG sangat banyak, antara lain:

1. Aplikasi SIG dibidang sumber daya alam (inventarisasi, management dan kesesuaian lahan untuk
pertanian, perkebuanan, kehutananm perencanaan tataguna lahan, analisis daerah rawan bencana alam
dan sebagainya)

2. Aplikasi SIG dibidang perencanaan (perencanaan pemukiman transmigrasi, perencanaan tataruang


wilayah, perencanaan kota, perencanaanlokasi dan relokasi industri dan sebagainya)

3. Aplikasi SIG dibidang kependudukan (penyusunan data pokok, penyediaan informasi kependudukan
dan sosial ekonomi)

4. Aplikasi SIG dibidang lingkungan berikut pemantauannya (pencemaran sungai, pencemaran laut,
pencemaran danau, evaluasi pengendapan Lumpur baik di sungai, danau atau pantai, pemodelan
pencemaran udara, limbah berbahaya dan sebagainya)

5. Aplikasi SIG dibidang Utility (inventarisasi dan manajement informasi jaringan pipa air minum, system
infromasi pelanggan air minum, perencanaan perluasan pipa air minim, demikian juga untuk listrik,
gas dan fasilitas umum lainnya)

6. Aplikasi SIG dibidang pertahanan (manajemen pertanahan, system informasi pertanahan dan lain
sebagainya)

7. Aplikasi SIG dibidang pariwisata (inventarisasi daerah wisata, analisis potensi untuk pariwisata)

8. Aplikasi SIG dibidang ekonomi, bisnis dan marketing (penentuan lokasi-lokasi bisnis yang prospektif
untuk bank, pasar swalayan/supermarket, mesin ATM, kantor cabang, outlet , gudang dan sebagainya)

9.Aplikasi SIG dibidang telekomunikasi (inventarisasi jaringan telekomunikasi, system informasi


pelanggan, perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan komunikasi, inventarisasi
jaringan pelanggan tv kabel dan sebagainya)

10.Aplikasi SIG dibidang transportasi dan perhubungan (inventarisasi jaringan transportasi, analisis
kesesuaian dan penentuan rute-rute alternative transportasi, analisis rawan kemacetan dan bahaya
kecelakaan, alternative rute jalan tersingkat untuk berbagai kebutuhan dan sebagainya)
TUJUAN PERKULIAHAN
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu memahami dan menjelaskan:
◦ Pengertian Informasi Geografis dan keruangan
◦ Data Spasial dan Non Spasial
◦ Model Data Spasial
◦ Model TGA(Teks Garis Area) dan Pendekatan TGA
1. Pengertian Informasi Geografis dan Informasi Keruangan

Informasi Geografis merupakan informasi kenampakan permukaan bumi. Jadi informasi tersebut
mengandung unsur posisi geografis, hubungan keruangan, atribut dan waktu (next slide). Informasi
Keruangan menyatakan lokasi yang berkaitan dengan informasi geo-grafis.

• Posisi geografis: sebagai standar digunakan sistem koordinat lintang dan bujur, yaitu sitem UTM
(Universal Transverse Mercator)

• Atribut (non-spatial atribut) menjelaskan informasi apa yang dikandung, misal: hutan dengan
spesiesnya.

• Hubungan keruangan: misalnya suatu area sekolah, disebelah Utaranya misal ada jalan, disebelah
Timur ada gedung olah raga, disebelah Barat ada toko, dan disebelah selatan ada lapangan terbuka.

• Waktu: mengandung informasi temporal, karena obyek permukaan bumi bersifat dinamis.

2. Data Spasial dan Data Deskriptif / Non-Spasial

• Data Spasial berupa titik, garis, poligon (2-D), permukaan (3-D), terdiri dari informasi posisi
geografis

• Data Deskriptif/tabular merupakan uraian atau atribut data spasial (anotasi, tabel, hasil pengukuran,
kategori obyek, penjelasan hasil analisis / prediksi dll.)

Contoh 1 : Data Obyek Permukiman di Pondok Indah

• Data Spasial: merupakan data grafik berbentuk poligon yang merupakan closed area yang
menghubungkan posisi-posisi geografis di lokasi Pondok Indah

• Data Non-Spasial: Luas Permukiman, Jumlah Penduduknya, Jumlah Rumah, Jumlah Kepala
Keluarga, Pendapatan Rata-Rata Kepala Keluarga, dll.

Data Spasial (Sumber: Purwadhi, 1997)

FORMAT TITIK FORMAT GARIS FORMAT POLIGON FORMAT PERMUKAAN

 Koordinat Tunggal  Koordinat titik awal dan  Koordinat dengan titik awal dan  Area dengan koordinat Vertical
 Tanpa panjang akhir akhir sama  Area dengan ketinggian
 Tanpa luasan  Mempunyai panjang tanpa luasan  Mempunyai panjang perimeter 
dan luasan

CONTOH: Lokasi, CONTOH: Jalan, Sungai, Utility CONTOH: Tanah persil , CONTOH:
kecelakaan, Letak pohon Bangunan
Peta slope, Bangunan bertingkat

Data Deskriptif

FORMAT TABEL FORMAT LAPORAN FORMAT PERHITUNGAN FORMAT GRAFIK ANOTASI

 Kata-kata  Kata-kata
 Teks  Angka-angka
 Kode alfanumerik  Angka-angka
 Deskripsi  Hasil
 Angka-angka  Simbol

CONTOH:
CONTOH: CONTOH: CONTOH:
Perencanaan, Laporan proyek,
Hasil proses, Indikasi, Atribut Jarak, Inventarisasi, Luas Nama obyek, Legend,Grafik/Peta
Pembahasan

4-Tingkat Model Data Spasial

• Gambar kenyataan (reality): persis seperti yang kita lihat / external representation;

• Gambar abstrak (conceptual);

• Gambar kejadian tertentu (logical): berbentuk diagram atau tabel / relational;

• Berkas struktur fisik (physical): bentuk penyimpanan pada perangkat keras.

7 fenomena geografis dan penggambarannya dengan TitikGarisArea (TGA / PLA)

• Data kenampakan seperti garis pantai (feature data - garis)

• Unit area seperti ukuran panjang / luas (aerial unit – garis / poligon)

• Jaringan topologi seperti jaringan jalan (topology network - garis)

• Catatan sampel seperti lokasi yang dipilih (sample record - titik)

• Data permukaan bumi seperti obyek hutan (surface data – poligon dan informasi ketinggian)

• Label / teks pada data seperti nama jalan (table/text data - titik)

• Data simbol seperti kota = bulat, gunung = segitiga (titik).

Representasi Data Dengan Simbol TGA

• Simbol Titik

data kualitatif, kota: simbolnya bulat; gunung: simbolnya segitiga.

data kuantitatif,

populasi kota: angka besarnya populasi; tinggi gunung: angka tingginya gunung.

• Simbol Garis

data kualitatif,
jalan: garis merah; sungai: garis biru; batas negara: garis hitam; sesuai dengan bentuk nyata atau
khayal, pola atau karakteristik dari unsur yang diwakilinya.

data kuantitatif:

(1) merupakan gambaran unsur garis yang dapat menunjukkan unsur besaran secara sebanding,
jalan tol: garis tebal, jalan kampung: garis tipis;

(2) menghubungkan titik/tempat yang mempunyai kuantitas/nilai sama, contoh: garis kontur
isobar menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan udara yang sama;

(3) garis dengan tanda arah / panah menyatakan arah gerakan, contoh: arah angin atau arah
perpindahan penduduk.

• Simbol poligon atau area atau wilayah:

data kualitatif,

contoh: wilayah pertanian dan wilayah hutan lindung yang bisa dibedakan dengan memberi warna
area tersebut dengan kuning dan hijau atau dengan deskripsi textual. Simbol area

data kuantitatif,

contoh: peta kepadatan penduduk yang tingkat kepadatannya bisa dibedakan dengan warna yang
makin gelap menyatakan makin padat atau dengan mencantumkan nilai/harga statistiknya.

Pendekatan / Model Raster pada Representasi Data TGA

Semua obyek geografis dalam bentuk TGA dinyatakan dengan sel atau piksel (luasan kecil) yang
merupakan titik yang mempunyai koordinat dan atribut. Merupakan pendekatan yang sesuai dengan data
inderaja berupa citra dijital yang merupakan salah satu data masukan SIG.

Keuntungan dan keterbatasannya:

 Membutuhkan tempat penyimpanan data yang besar


 Penyajian kurang baik / kurang halus tergantung resolusi
 Representasi yang sangat kompatibel dengan proses komposit lapis data SIG
 Merupakan data baku pembentuk citra dijital pada sistem inderaja

Pendekatan / Model Vektor pada Representasi Data TGA

Merupakan representasi yang cocok untuk penyajian dalam format peta (konvensional). Obyek geografis
disajikan dalam titik atau segmen garis.

Keuntungan dan keterbatasannya:

 Membutuhkan tempat penyimpanan data yang kompak


 Penyajian garis yang sangat halus
 Proses overlay dan perhitungan luas area memerlukan algoritma yang lebih kompleks
 Merupakan data baku pembentuk data spasial untuk keperluan SIG/peta

Representasi Data Spasial

Secara eksplisit berbentuk struktur data raster: Atribut obyek dinyatakan dengan simbol / warna /
tingkat keabuan yang merupakan nilai sel atau piksel
Secara implisit berbentuk struktur data vektor dengan bentuk topologi titik/garis/area(poligon):
Atribut obyek dinyatakan dengan himpunan vektor yang menyatakan keterhubungan (relational)

Anda mungkin juga menyukai