A. Kompetensi Inti :
1. KI-1 dan KI-2 :“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun
rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
2. KI-3 : memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. KI-4 : mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis jaringan 3.3.8 Menganalisis komponen Sistem informasi geografis
transportasi dan tata guna 3.3.9 Menyimpulkan Analisis keruangan pada Sistem Infor-
lahan dengan peta dan/atau masi Geografis (SIG)
citra pengindraan jauh serta 3.3.10 Menyimpulkan Analisis keruangan pada Sistem Infor-
Sistem Informasi Geografis
(SIG) kaitannya dengan masi Geografis (SIG) terkait potensi wilayah
pengembangan potensi 3.3.11 Menyimpulkan Analisis keruangan pada Sistem Infor-
wilayah dan kesehatan masi Geografis (SIG) terkait kesehatan lingkungan
lingkungan
4.3 Menyajikan peta tematik 4.3.2. Mengoperasikan Sistem Informasi Geografis untuk
berdasarkan pengolahan citra membuat peta tematik untuk pengembangan potensi
peng indraan jauh dan wilayah dan kesehatan lingkungan
Sistem Informasi Geografis 4.3.3. Menyajikan peta tematik berdasarkan pengolahan citra
(SIG)untuk pengembangan pengindraan jauh dan Sistem Informasi Geografis
potensi wilayah dan (SIG) untuk pengembangan potensi wilayah dan
kesehatan lingkungan kesehatan lingkungan
I. PEMAHAMAN GEOGRAPHICS INFORMATION SYSTEM
GIS merupakan akronim dari: Geography, System dan Informasi. Istilah ini digunakan
karena GIS dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’ dan kenampakan atau
data-data yang terdapat pada area spasial tersebut yang sudah berupa informasi. Misalnya
peta Palangkaraya yang di dalamnya berisi data lokasi-lokasi kebakaran.
Dari gambar diatas, terlihat ada 3 komponen yang membentuknya, yaitu adanya
wilayah (spasial), adanya data kebakaran, dan adanya aplikasi computer untuk
menggambarkannya, sehingga menjadi suatu media yang menarik untuk menyajikan
informasi. Untuk lebih memahami konsep GIS ini, perlu kita pahami definisi dari GIS
kembali, yaitu :
a. Geografi, yang merupakan area, atau bagian dari bumi yang memiliki sistem koordi-
nat berupa garis lintang dan garis bujur dan menggambarkan secara spesifik suatu
lokasi di permukaan bumi.
b. Informasi, Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam GIS informasi
memiliki volume terbesar. Setiap object geografi memiliki setting data tersendiri
karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data
harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi intelli-
gent. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang represen-
tatif, data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada
objek. Perlu diingat bahwa semua informasi adalah data tapi tidak semua data meru-
pakan informasi
c. Sistem, dapat diberi batasan berupa kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi
dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan ter-
tentu. Dalam hal ini data-data (table data) yang disebut juga data atribut dan data
spasial (berupa peta) dapat diitegrasikan secara konfensional (mengoverlaykan peta
dengan data secara manual), dan dapat pula diintegrasikan dengan menggunakan ap-
likasi komputer yang dimainkan oleh seorang operator, mengintegrasikan suatu peta
tematik dengan sekumpulan data sehingga menghasilkan suatu informasi yang divisu-
alisasikan secara komplit dan menarik.
Dari konsep GIS di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari GIS adalah suatu
system berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data yang
bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output) berupa
informasi yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan.
SIG digunakan untuk menemukan zonifikasi lahan yang sesuai karakteristik lahan
yang ada. Misalnya zonifikasi perkotaan diperuntukkan sebagai daerah permukiman, industri,
perdagangan, perkantoran, fasilitas umum dan jalur hijau. Sedangkan zonifikasi perdesaan
lebih banyak mengarah ke sektor pertanian dan permukiman.
Selain itu, SIG digunakan untuk pemanfaatan ruang agar sesuai dengan kondisi fisik dan
sosial yang ada. Misalnya penataan ruang perkotaan, perdesaan, permukiman, kawasan
industri, kawasan pertanian, dll.
e. Pengelolaan Lingkungan
Peta jenis tanah di Kabupaten Banyuwangi (Sumber: gis.banyuwangikab.go.id)