Nama : YASIN
NIM : M1B121015
1. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah piranti
lunak untuk pemetaan yang mengkombinasikan entitas-entitas lokasi untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang ruang. SIG dapat digunakan untuk mensimulasikan
fenomena, dan atau gejaladi bumi dengan beberapa kemampuan : membuat dan memodifikasi
data keruangan menyangkut feature dan atributnya (database); membuat dan menampilkan serta
mencetak peta; query baik dalam bentuk feature maupun dalam bentuk tabular; membuat
graphic untuk data kuantitatif; mengklasifikasikan dan memetakan data kuantitatif; dan yang tak
dimiliki oleh piranti lain adalah kemampuannya dalam geoprocessing yang merupakan core dari
SIG.
Pertanyaan : (a) apa yang dimaksud dengan piranti lunak?;
(b) apa yang diaksud memodifikasi data keruangan?
(c) apa yang dimaksud dengan basis data atribut?
(d) apa yang dimaksud dengan data kuantitatif?
(e) apa yang dimaksud dengan query?
Jawaban:
(a) Piranti lunak atau software adalah program komputer yang dirancang untuk menjalankan
tugas tertentu pada komputer atau perangkat lainnya. Piranti lunak dapat berupa sistem operasi,
program aplikasi, atau perangkat lunak utilitas.
(b) Memodifikasi data keruangan adalah mengubah informasi atau data geografis, seperti peta
atau citra satelit, dengan melakukan perubahan pada parameter tertentu, seperti warna, ukuran,
atau resolusi.
(c) Basis data atribut adalah kumpulan data yang berisi informasi tentang objek atau entitas
geografis dalam suatu area tertentu. Basis data ini mencakup atribut atau sifat yang
diidentifikasi atau terkait dengan objek tersebut, seperti nama, luas, ketinggian, atau jenis tanah.
(d) Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angka atau
kuantitas. Jenis data ini umumnya digunakan dalam analisis statistik atau ilmu pengetahuan
sosial, dan dapat dinyatakan dalam skala nominal, ordinal, interval, atau rasio.
(e) Query atau kueri adalah permintaan atau pertanyaan yang diajukan oleh pengguna kepada
sistem basis data untuk memperoleh informasi tertentu. Query biasanya dilakukan dengan
menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language) atau antarmuka pengguna grafis
(GUI) yang disediakan oleh program basis data.
2. SIG adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak,
data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif
untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola,
memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisis, dan menampilkan data dalam
suatu informasi berbasis geografis.
Pertanyaan : (a) apa yang dimaksud perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber
daya manusia dalam manajemen SIG
(b) apa yang dimaksud dengan :
(1)menyimpan,
(2)memperbaiki,
(3)memperbaharui,
(4)mengelola,
(5) memanipulasi,
(6)mengintegrasikan,
(7) menganalisis, dan
(8) menampilkan data.
Jawaban:
a) Dalam manajemen SIG (Sistem Informasi Geografis), perangkat keras, perangkat
lunak, dan sumber daya manusia memiliki peran penting sebagai berikut:
1. Perangkat keras (hardware) meliputi semua komponen fisik yang digunakan untuk
menjalankan sistem SIG, seperti komputer, perangkat penyimpanan data, perangkat
input/output, dan perangkat jaringan. Perangkat keras yang tepat akan memastikan
kinerja sistem yang baik dan dapat mendukung pengolahan data SIG yang kompleks.
2. Perangkat lunak (software) adalah program komputer yang digunakan untuk mengelola
data SIG dan melakukan analisis spasial. Perangkat lunak SIG mencakup program
pengolah data spasial (GIS software), pemodelan spasial, pengolahan citra satelit, dan
aplikasi yang terkait. Pilihan perangkat lunak yang tepat dapat memastikan efisiensi dan
efektivitas operasi SIG.
3. Sumber daya manusia mencakup personel yang terlibat dalam manajemen SIG, seperti
analis SIG, teknisi, programmer, dan manajer proyek. Sumber daya manusia yang
terlatih dengan baik dan berpengalaman dalam manajemen SIG akan dapat memastikan
penggunaan optimal dari perangkat keras dan perangkat lunak SIG, serta mampu
mengembangkan sistem yang inovatif dan berkelanjutan.
3. SIG merupakan salah satu sistem informasi yang menekankan pada unsur
informasi geografis yaitu sekumpulan objek,ide, interelasi dalam mencapai tujuan
atau sasaran bersama. SIG juga dapat diartikan sebagai informasi mengenai
tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana
suatu obyek terletak dan informasi mengenai keterangan (atribut) yang terdapat di
permukaan bumi yang posisinya diketahui.
Pertaanyaan : apa yang dimaksud dengan sekumpulan :
(a)objek,(b)ide,(c)
interelasi dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama dalam SIG.
Jawaban:
Dalam konteks Sistem Informasi Geografis (SIG), sekumpulan objek, ide, dan interaksi
merujuk pada konsep sistem SIG sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari tiga elemen tersebut,
yaitu:
1. Objek (objects) dalam SIG adalah entitas spasial yang merepresentasikan suatu
fenomena geografis, seperti jalan, bangunan, sungai, dan pegunungan. Objek SIG
seringkali direpresentasikan sebagai suatu titik, garis, atau area di peta.
2. Ide (ideas) dalam SIG adalah konsep atau pengetahuan tentang suatu fenomena
geografis yang direpresentasikan dalam bentuk data non-spatial, seperti data demografi,
ekonomi, sosial, dan lingkungan.
3. Interaksi (interactions) dalam SIG adalah hubungan atau keterkaitan antara objek dan
ide dalam suatu konteks spasial. Interaksi dalam SIG dapat dianalisis dan
direpresentasikan dalam berbagai bentuk, seperti jarak antar objek, kepadatan
penduduk, dan korelasi antara variabel-variabel tertentu.
Sekumpulan objek, ide, dan interaksi dalam SIG bekerja bersama untuk mencapai tujuan atau
sasaran tertentu, seperti analisis lokasi optimal untuk suatu bisnis, pengelolaan sumber daya
alam yang berkelanjutan, atau pemetaan risiko bencana alam. Dalam mencapai tujuan tersebut,
SIG dapat memberikan informasi yang penting dan strategis dalam pengambilan keputusan,
perencanaan, dan pengelolaan.
5. Dalam pembuatan peta digital ini diperlukan perangkat keras seperti : Komputer
beserta kelengkapannya, dan Perangkat lunak untuk tujuan analisis : sistem
informasi geografis seperti : ArcView; Mapinfo; dan Geomedia. Jenis peta ini mulai
dikembangkan pada era 80-an sejalan dengan berkembangnya teknologi komputer
dan perangkat lunak untuk penggambaran dengan bantuan komputer
(ComputerAssistedDrawing/CAD) serta perangkat lunak SIG itu sendiri.
Pertanyaan : apa kegunaan (a) ArcView; (b) Mapinfo; dan (c) Geomedia?
Jawaban:
a. ArcView: ArcView adalah salah satu perangkat lunak SIG yang digunakan untuk
visualisasi, analisis, dan pemrosesan data geospasial. ArcView menyediakan berbagai
alat untuk membuat peta, mengedit dan mengelola data geospasial, serta melakukan
analisis spasial seperti overlay, buffer, dan analisis keterkaitan. ArcView dapat
digunakan oleh berbagai pengguna, mulai dari pemula hingga ahli SIG.
b. Mapinfo: Mapinfo adalah perangkat lunak SIG yang fokus pada pemrosesan data
geospasial untuk tujuan bisnis dan pemerintah. Mapinfo memiliki berbagai fitur, seperti
pembuatan peta, analisis geospasial, dan visualisasi data. Mapinfo dapat digunakan
untuk mengelola data geospasial dari berbagai sumber, seperti data citra satelit, data
survei, dan data lainnya.
c. Geomedia: Geomedia adalah perangkat lunak SIG yang digunakan untuk mengelola,
menganalisis, dan memvisualisasikan data geospasial. Geomedia menawarkan berbagai
fitur, seperti pembuatan peta, analisis spasial, dan integrasi data dari berbagai sumber
seperti database relasional, spreadsheet, dan data non-spatial. Geomedia biasanya
digunakan oleh perusahaan, lembaga pemerintah, dan organisasi yang memiliki
kebutuhan pengolahan data yang kompleks.
Secara umum, ketiga perangkat lunak SIG ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
membantu pengguna dalam mengelola, menganalisis, dan memvisualisasikan data geospasial.
Namun, setiap perangkat lunak SIG memiliki fitur dan keunggulan yang berbeda-beda,
sehingga pengguna harus memilih perangkat lunak SIG yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan mereka.
6. Peta analog (peta topografi, peta tanah, peta bentuklahan) Peta analog adalah peta
dalam bentuk cetakan, pada umumnya peta analog teknik kartografi, sehingga
sudah mempunyai referensi spasial seperti : koordinat, skala, arah mata angin. Peta
analog dikonversi menjadi peta digital dengan berbagai cara. Referensi spasial dari
peta analog memberikan koordinat permukaan bumi pada peta digital yang
dihasilkan.
Pertaanyaan : coba anda ceritakan cara konversi peta analog ke peta digital?
Jawaban:
Konversi peta analog ke peta digital dilakukan dengan menggunakan proses scanning dan
digitizing. Berikut adalah langkah-langkah umum yang biasanya dilakukan:
1. Scanning: Peta analog dipindai menggunakan scanner, yang mengubahnya menjadi file
gambar digital. Proses scanning ini akan menghasilkan gambar raster yang mencakup
seluruh peta, termasuk legenda, teks, dan simbol-simbol.
2. Georeferencing: Setelah peta dipindai, langkah selanjutnya adalah melakukan
georeferencing pada gambar raster tersebut. Georeferencing adalah proses menentukan
koordinat geografis pada gambar raster yang sesuai dengan lokasi yang sebenarnya di
permukaan bumi. Hal ini penting agar gambar raster dapat digunakan secara spasial dan
dapat diintegrasi dengan data geospasial lainnya.
3. Digitizing: Setelah gambar raster telah di-georeferensi, tahap selanjutnya adalah
melakukan digitizing. Digitizing adalah proses mengubah gambar raster menjadi format
vektor yang terdiri dari titik-titik, garis, dan poligon. Proses ini dapat dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak khusus yang memungkinkan pengguna untuk membuat
objek vektor sesuai dengan informasi yang terdapat pada peta analog, seperti batas
wilayah, jalan, sungai, dan bangunan.
4. Menambahkan atribut: Setelah objek vektor telah dibuat, atribut seperti nama jalan,
jenis bangunan, atau nilai data lainnya dapat ditambahkan pada setiap objek vektor.
Informasi atribut ini akan berguna dalam proses analisis dan visualisasi data.
5. Validasi dan koreksi: Setelah peta digital selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah
melakukan validasi dan koreksi pada data. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
peta digital yang dibuat akurat dan sesuai dengan peta analog yang asli.
6. Integrasi dan analisis: Setelah peta digital telah divalidasi dan dikoreksi, tahap
selanjutnya adalah mengintegrasikan peta digital dengan data geospasial lainnya dan
melakukan analisis spasial untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan akurat.
Demikianlah beberapa langkah dalam konversi peta analog ke peta digital. Proses ini
membutuhkan waktu dan upaya yang cukup besar, namun hasil akhirnya akan sangat
bermanfaat dalam pengelolaan data geospasial dan pengambilan keputusan
7. Raper dan Green (1994) menjelaskan Sistem Informasi Geografis sebagai sistem
yang mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan
serta mendeskripsikan lokasi dengan karakteristik fenomena yang ditemukan di
lokasi. Sistem Informasi Geografis yang lengkap mencakup metodologi dan
teknologi yang diperlukan, yaitu : (a) data spasial; (b) perangkat keras; (c)
perangkat lunak; dan (d) struktur organisiasi.
Pertanyaan : apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan spasial dan
mampu mengintegrasikan serta mendeskripsikan lokasi dengan
karakteristik fenomena yang ditemukan di lapangan.
Jawaban: