Anda di halaman 1dari 9

A.

Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem untuk pengelolaan,


penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara
spasial terkait dengan muka bumi.SIG dibutuhkan karena data atau informasi dari
hasil SIG mempunyai kaitan dengan lokasigeografis, selain itu SIG mampu
melakukan sharing information dengan visualisasi bentuk,ukuran, pola, serta
dampak.

Menurut salah satu ahli yaitu Murai (1999) Sistem Informasi Geografis
merupakan salahsatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan ,
menyimpan , memanggil kembali,mengolah, menganalisis dan menghasilkan data
bereferensi geografis atau data geospatial, untukmendukung pengambilan
keputusan dalam perencanaandan pengelolaan penggunaan lahan ,sumber daya
alam, lingkungan, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.Teknologi ini dapat
digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, kartografi dan
perencanaan rute. Selain itu Sistem Informasi Geografis ini bisa juga membantu
dalam perencanaan untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat
terjadi sebuah bencana.

Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama
Data Banks for Develompment (Rais, 2005). Munculnya istilah Sistem Informasi
Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari
International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967.
Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian
GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data
yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land
Inventory) sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah
pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian,
pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak
saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama
Benua Amerika, BenuaEropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di
Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan

1
pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di
ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus).

Secara umum proses SIG terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu masukan data
(inputdata), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data).
Penjelasan lebih lanjut tentang subsistem SIG akan terurai di bawah.

B. PENGERTIAN SIG

Pengertian SIG antara lain sebagai berikut:


a. Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasis komputer yang
digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasiinformasi . SIG
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objekobjek
dan fenomena karena lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting
ataukritis untuk dianalisis. Oleh karena itu, SIG merupakan sistem komputer
yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang bereferensi
geografi, yaitu masukan, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
data), analisis dan manipulasi cara, serta keluaran (Aronaff, 1989).
b. Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem yang dapat melakukan
pengumpulan, penyimpanan, pengambilan kembali, pengubahan
(transformasi), penayangan (visualisasi) dari data-data keruangan(spasial)
untuk kebutuhankebutuhan tertentu (Burrough, 1956).

c. Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasis komputer yang


digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi
geografi (Petrus Paryono).

d. Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang digunakan untuk


memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat
keras dan perangkat lunak yang berfungsi untuk akuisisi (perolehan) dan
verifikasi, kompilasi, penyimpanan, perubahan dan updating, manajemen dan
pertukaran, manipulasi, pemanggilan dan presentasi, serta analisis
(Bernhardsen, 1992).

e. Sistem Informasi Geografi adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan


keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsideskripsi lokasi
dengan karakteristikkarakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut.
SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknolog yang diperlukan, yaitu
2
data spasial, perarigkat keras, perangkat lunak, dan struktur organisasi (J.
Raper, 1994).

C. Macam-macam SIG
a. Sistem informasi ilmu dan teknologi, yaitu system yang dapat memberikan
informasi tentang teknologi dan hal ilmiah, merupakan jalinan laporan dan
kepustakaan.

b. Sistem informasi manejemen, yaitu system yang dapat menyediakan informasi


bagi keperluan pengelolaan suatu perusahaan, proyek/suatu lembaga
pemerintahan.

c. Sistem informasi sumber daya lingkungan, yaitu system yang dapat


menyediakan informasi tentang kejadian dan keadaan ruang suatu wilayah
geografi tertentu.

D. Subsistem Sistem Informasi Geografis


SIG dapat dibagikan kedalam beberapa sub-sistem yaitu :

a. Input Data

Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke
bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi
diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data
digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta (garis, area) karena
jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih
cepat.

Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut.

Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi


atau tempattempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta
analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.

Data atribut (deskriptis), yaitu data yang terdapat pada ruang atau
tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh
dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular (data yang disimpan
dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi
kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi
kuantitas, misalnya jumlah pohon.

3
Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis
(vektor), poligon (area) dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot),
meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan topografi. Data dalam
bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran
sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi daerah
administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah.
Data dalam bentuk pixel (grid), meliputi citra satelit dan foto udara.

b. Manajemen data

Subsistem ini bertugas mengorganisasi baik data spasial maupun atribut ke


dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di update,
dan diedit.

c. Manipulasi dan analisa data

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh


SIG. Selain itu subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data
untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

d. Output Data

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruhnya, atau


sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. Subsistem
output data berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai hasil analisis
data dalam proses SIG. Informasi tersebut ditayangkan dalam bentuk peta,
tabel, bagan, gambar, grafik dan hasil perhitungan.

E. Subsistem SIG menurut Para Ahli

Seperti jenis sistem informasi lainnya, SIG berawal dari masukan (input) yang
terdiri dari berbagai macam data, baik dari citra satelit, foto udara atau citra radar,
melalui berbagai metode penginputan yang kemudian data ini diproses dalam SIG
yang mempunyai basis data spasial dan basis data tekstual. Melalui kegiatan
pengeditan, penyimpanan, pemanggilan menipulasi, dan penganalisaan sehingga
mendapatkan berbagai macam output berupa peta-peta, tabel, data statistik dan
database (Prasadja, 2000:5).

4
Suatu sistem informasi geografis menyediakan empat perangkat kemampuan
untuk menangani data tereferensi secara geografi dan dijelaskan dengan gambar
seperti gambar di bawah ini (Prahasta. 2006):

Gambar Sub-Sistem SIG Gambar Uraian Sub Sistem SIG

a. Data Input

Sub-sistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial


dan atribut dari berbagai sumber. Bertanggung jawab dalam mengkonversi
atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang
dapat digunakan oleh SIG dalam format digital. Data tersebut mungkin dapat
direkam (capture) baik dalam bentuk vektor maupun raster. Cara ini dapat
dilakukan melalui pendigitalan manual, scanning, atau dari data digital yang
ada.

b. Data Output

Sub-sistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau


sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy (on-screen or electronic file)
atau hardcopy (paper or film) seperti: tabel, grafik, petta dan lain-lain. Dalam
mempertimbangkan suatu SIG perlu untuk mengkaji kualitas, akurasi, dan
mudah dalam penggunaannya dalam menghasilkan output yang diinginkan.
Umumnya sistem berbasiskan vektor dapat menghasilkan peta yang
berkualitas lebih tinggi dari pada sistem berbasiskan raster.

c. Data Management
5
Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam
sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan
diedit. Ada fungsi-fungsi yang dibentuk oleh SIG untuk menyimpan dan
menerima data dari basis data, kemampuan ini sama seperti halnya dengan
kemampuan yang disediakan oleh perangkat lunak manajemen basis data.
Data dimasukan ke dalam struktur data yang sudah didefinisikan yang
mungkin saling berhubungan atau mungkin juga tidak saling berhubungan.

d. Data Manipulasi dan Analisis

Subsistem ini menetukan informasinformasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.


Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan permodelan data
untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Fungsi analisis SIG secara
umum dibagi kedalam dua bagian yaitu analisis spasial dan analisis non-
spasial. Analisis spasial memerlukan pengetahuan hubungan geografi antara
data- data (points, lines, and polygons) yang terdapat dalam SIG. sedangkan
analisis non-spasial menggambarkan suatu query dari database, sejenis fungsi
dalam database management software.

Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia sebagai ahli
dan sekaligus operator, perangkat alat lunak/keras) mapupun objek
pelaksanaannya. SIG adalah sebuah rangkaian sistem yang memanfaatkan
teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. Sistem ini memanfaatkan
perangkat keras dan lunak komputer untuk melakukan pengolahan data seperti:
a. Perolehan dan Verifikasi
b. Kompilasi
c. Penyimpanan
d. Pembaruan Dan Perubahan
e. Manajemen Dan Pertukaran
f. Manipulasi
g. Penyajian
h. Analisis
(Tor Bernhardsen dalam Budiyanto,2005:3)

Sub system SIG Dermes: dalam (Muhamad Jafar Elly,2009 :4) sub sistem sig
terbagi menjadi empat yaitu:

a. Data input

6
Subsistem ini berfungsi mengumpulkan dan mempersiapkan data spatial dan
atribut dari berbagai sumber sekaligus bertanggung jawab dalam
mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam
format yang dapat digunakan oleh sig.

b. Data storage and retrieval

Sub sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam
sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui
dan diedit.

c. Data manipulation dan analisis

Subsistem ini menentukan informasiinformasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.


selain itu, juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan.

d. Data output/reporting

Subsistem ini menampilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik
dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti tabel, grafik-grafik dan lain--
lain.

Berdasarkan prinsipnya, SIG terdiri atas 3 subsistem, yaitu:


a. Subsistem masukan (Input)

Subsistem input adalah pengumpulan data objekobjek material geografi yang


mendukung dan dapat dimasukkan kedalam topic geografi yang akan
diinformasikan.

b. Subsistem pengolahan dan penyimpangan (proses)

Subsistem proses adalah penyimpangan data yang memungkinkan untuk


dipanggil kembali atau dikoreksi kembali secara tepat dan akurat. Ada dua
macam data yang dikelola atau diolah, yaitu sebagai berikut : 1) Data
keruangan 2) Data deskriptif/data atribut

c. Subsistem penyajian (output)

7
Subsistem output adalah penyajian sebagian atau semua data dan hasil dari
manipulasi data bias dalam bentuk table, file peta elektronik(digital), grafik
dan lain-lain.

Dan berikut adalah sub sistem utama GIS :


a. Sub sistem Masukan

Perangkat untuk menyediakan data sampai siap dimanfaatkan oleh pengguna yang
berupa peralatan pemetaan terestris, fotogrametri, digitasi, scanner, dsb. Pada
umumnya output dari perangkat tersebut berupa peta, citra dan tayangan gambar
lainnya.

b. Sub sistem Database

Digitasi peta dasar pada berbagai wilayah/daerah cakupan dengan berbagai skala
telah dan terus dilakukan dalam rangka membangun sistem database spasial yang
mudah diperbaharui dan digunakan dengan data literal sebagai komponen
utamanya.

c. Sub sistem Pengolahan Data

Pengolahan data baik yang berupa vektor maupun raster dapat dilakukan dengan
berbagai software seperti AUTOCAD, ARCVIEW, ARCGIS, ERDAS,
MAPINFO, dll. Salah satu karakteristik software GIS adalah adanya sistem Layer
(pelapisan) dalam menggabungkan beberapa unsur informasi seperti misalnya
sungai, pemukiman, jalan, dll.

d. Sub sistem Penyajian Informasi

Dilakukan dengan berbagai media agar mudah dimanfaatkan oleh pengguna.

8
F. Kesimpulan

Sistem sebagai seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu


dengan lainya untuk mencapai suatu tujuan bersama, terdiri dari beberapa
subsistem, yang merupakan bagian yang terpisahkan dari sistem . Sistem
mempunyai beberapa karakter yaitu mempunyai komponen, mempunyai batas,
mempunyai masukan dan keluaran, pengolahan sistem, lingkungan luar sistem,
dan sasaran atau goal.

Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasis komputer dan
memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis yaitu
penyimpanan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),
manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil
akhirnya dapat dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan. SIG bisa menjadi
alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan
berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan
untuk analisis dan penerapan database keruangan. Saat ini SIG sudah
dimanfaatkan oleh berbagai disiplin ilmu seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi,
ilmu lingkungan, ilmu pertanian dan lain sebagainya. Beberapa aplikasi dari SIG
antara lain adalah untuk perencanana fasilitas kota, pengeloaan sumber daya alam,
jaringan telekomunikasi dan juga untuk manajemen transportasi.

Anda mungkin juga menyukai