Anda di halaman 1dari 33

HALAMAN JUDUL

TUGAS MATA KULIAH


SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
SEMESTER GANJIL 2022/2023

Dosen Pembina

Awanto Twui Wibowo, S.Kom, SE, MT, MM

Disusun oleh:

Kelompok 3
1. Amar Khoiron (420145)
2. Fariyanto (420157)
3. Hotijeh (420160)

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG


JURUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO
KONSENTRASI TEKNIK INFORMATIKA
MALANG 2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan artikel praktikum untuk subjek mata Kuliah Sistem
Informasi Geografis (SIG). Penyusun mengulas beberapa artikel materi mengenai Sistem
Informasi Geografis yang terdiri dari materi (sebutkan pokok pembahasan tugas). Dalam
ulasan ini penyusun menyertakan pula beberapa gambar dan penjelasan untuk memudahkan
pembaca memahami isi materi dan praktikum ini.
Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang memerlukan koreksi.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun akan penyusun
terima sebagai referensi. Penyusun mengharapkan laporan praktikum ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

Malang, 7 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Sistem Informasi Geografis......................................................................................1
1.2 Tujuan SIG...............................................................................................................3
1.3 Manfaat Sistem Informasi Geografis...............................................................................4
1.4 Komponen-Komponen SIG.............................................................................................5
1.5 Penerapan Teknologi SIG di sosial Masyarakat.............................................................8

BAB II SISTEM & KOMPONEN SIG...................................................................................13


2.1 Sistem SIG.....................................................................................................................13
2.2 Komponen SIG...............................................................................................................14

BAB III PETA DAN PEMETAAN.........................................................................................16


3.1 Pembuatan Peta..............................................................................................................16
3.2 Sistem Proyeksi Peta......................................................................................................20
3.3 Pembuatan Peta..............................................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sistem Informasi Geografis

Pada hakekatnya Sistem Informasi Geografis adalah suatu rangkaian kegiatan


yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi ruang muka bumi atau informasi
tentang ruang muka bumi yang diperlukan untuk dapat menjawab atau menyelesaikan
suatu masalah yang terdapat dalam ruang muka bumi yang bersangkutan. Rangkaian
kegiatan tersebut meliputi pengumpulan, pemetaan, pengolahan penganalisisan dan
penyajian data-data/fakta-fakta yang ada atau terdapat dalam ruang muka bumi tertentu.
Data/fakta yang ada atau terdapat dalam ruang muka bumi tersebut, sering juga disebut
sebagai data/fakta geografis atau data /fakta spasial. Hasil analisisnya disebut informasi
geografis atau informasi spasial. Jadi SIG adalah rangkaian kegiatan pengumpulan
penataan, pengolahan dan penganalisisan data/fakta spasial sehingga diperoleh informasi
spasial untuk dapat menjawab atau menyelesaikan suatau masalah dalam ruang muka
bumi tertentu. SIG merupakan akronim dari :

1. Sistem
Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi dan
berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Informasi
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi memiliki
volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak
sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan
dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas baik. Ketika data
tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representative. Data tersebut
mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada objek. Perlu diingat
bahwa semua adalah data tapi tidak semua data merupakan informasi.

1
2

3. Geografis
Istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada ‘Geografi’ atau ‘spasial’.
Setiap objek geografi mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa
berupa fisik. Budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu
peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai
dengan kenyataannya di bumi. Simbol, dan warna garis digunakan untuk mewakili setiap
spasial yang berbeda pada peta dua dimensi (Prahasta, 2002).
Sistem informasi Geografi (SIG) merupakan computer yang berbasis pada sistem
informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisis terhadap geografi
bumi. Definisi GIS selalu berubah karena GIS merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi
yang relative masih baru. Beberapa definisi dari GIS adalah :

1. Definisi GIS (Rhind,1998) : GIS is a computer system fo collecting , checking,


integrating and analyzing information related to the surface of the earth.
2. Definisi GIS yang dianggap lebih memadai (Marble & Peuquet,1983) and
(Parker,1988; Ozemoy et al., 1981; Burrough, 1986: GIS deals with space time data
and often but not necessarily, employs computer hardware and software.
3. Purwadhi, 1994 : SIG merupakan suatu system yang mengorganisir perangkat keras
(Hardware), perangkat lunak (Software), dan data, serta dapat mendaya-gunakan
system penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga
dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan.
4. Sig merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis computer
dengan tiga karakteristik dasar, yaitu:
1) Mempunyai fenomena actual(variable data non-lokasi) yang berhubungan dengan
topik pemasalahan di lokasi yang bersangkutan.
2) Merupakan suatu kejadian di suatu lokasi dan
3) Mempunyai dimensi waktu.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografi (SIG) atau
Geographic Information System (GIS) adalah suatu system informasi yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain
suatu SIG adalah suatu sitem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data
yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.
3

Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi
yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang
dihubungkan secara geografis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat
mehubungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada
masalah yang berhubungan dengan geografi. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua
kelompok yaitu sistem manual (analog), dan system otomatis (yang berbasis digital
computer). Perbedaan yang paling mendaasar terletak pada cara pengelolaanya. Sistem
Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi
untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan
kesemua data tersebut sikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa computer.
Sedangkan sistem informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai system
pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto
udara digital serta foto udara yang terdigitalisasi. Data lain dapat berupa peta dasar
terdigitalisasi (Pakereng, 2004).

1.2 Tujuan SIG

Tujuan utama Sistem Informasi Geografis (SIG) diantaranya adalah Input


Data, dimana sebelum data geografis kemudian digunakan dalam Sistem Informasi
Geografis (SIG), data tersebut kemudian harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam
bentuk digital. Proses konversi data dari peta kertas kepada foto dalam bentuk digital
atau disebut juga dengan digitizing. Sistem Informasi Geografis (SIG) modern sendiri
berfungsi melakukan berbagai proses ini secara otomatis dengan memanfaatkan
teknologi scanning, Adapun tugas utama dalam SIG adalah sebagai berikut:

1. Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus
dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari peta
kertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modern bisa
melakukan proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.
2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan
dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Prosesnya diawali dengan
pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut
4

dapat diterjemahkan ke dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan
berbagai skala dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan
karakteristik tertentu.
3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau manipulasi
untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG
menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan
menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data user
semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan
database management system (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan
mengelola data
5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat
bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk
menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.
6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya
divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan
dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah
mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga
dimensi, dan multimedia (Haryanto, 2004).

1.3 Manfaat Sistem Informasi Geografis

Berdasarkan buku Pembelajaran Sistem Informasi Geografis (SIG)


Menggunakan ARCVIEW 3.3 oleh Ricky Ramadhan Harahap, dkk (2020: 6-7),
tujuan SIG adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan
tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Sedangkan manfaat dari SIG adalah
sebagai berikut:

1. Manajemen Tata Guna Lahan: SIG dapat membantu dalam membuat perencanaan
setiap wilayah pemanfaatan lahan di kota yang dibagi menjadi daerah pemukiman,
industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur hijau. Hasil dari SIG
Hasilnya dapat dibuat sebagai acuan dalam pembangunan fasilitas yang dibutuhkan.
5

2. Inventarisasi Sumber Daya Alam: Untuk mengetahui persebaran sumber daya alam,
seperti minyak bumi, batu bara, besi, emas, dan barang tambang lain. Untuk
mengetahui persebaran area lahan, seperti area lahan potensial, area lahan kritis, area
hutan yang masih baik dna telah rusak, area pertanian, dan perkebunan. Memanfaatkan
perubahan pembangunan lahan. Rehabilitasi dan konservasi lahan.
3. Pengawasan Daerah Bencana Alam Melihat luas daerah bencana alam. Sebagai
pencegahan bencana alam. Menentukan tingkat bahasa erosi. Memprediksi ketinggian
banjir. Memprediksi tingkat kekeringan. Menyusun rencana-rencana pembangunan
ulang daerah bencana.
4. Bidang Perencanaan Kota dan Wilayah
5. Bidang Sumber Daya: Kesesuaian lahan, pemukiman, perkebunan, tata guna lahan,
pertambangan dan energi, serta analisis daerah rawan bencana.
6. Bidang Perencanaan Wilayah: Tata ruang wilayah, kawasanindustri, pasar, pemukiman,
dan lainnya.
7. Bidang manajemen/Sarana Prasarana: Sistem jaringan air bersih, perencanaan, dan
perluasan jaringan listrik.
8. Bidang Pariwisata: Inventarisasi wisata dan analisis potensi wisata setiap daerah.
9. Bidang Transportasi: Inventarisasi jaringan transportasi publik, perencanaan perluasan
sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan macet dan kecelakaan.
10. Bidang Sosial dan Budaya: Mengetahui luas dan persebaran penduduk di suatu daerah,
pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu
kawasan, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, hiburan, dan perkantoran.

1.4 Komponen-Komponen SIG

Subsistem dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) keduanya saling


terhubung satu sama lain dan terintegrasi dengan sistem-sistem komputer. Sistem
Informasi Geografis (SIG) sendiri terdiri atas 4 komponen pokok, yaitu data,
perangkat keras, perangkat luak, dan manajemen.
6

1. Data

Data berfungsi sebagai data spasial dengan referensi kebumian dan keruangan
yang kemudian akan diolah. Sesungguhnya terdapat dua jenis data yang kemudian
akan mendukung Sistem Informasi Geografis (SIG) diantaranya data atribut dan data
spasial.

1. Data Spasial
Data spasial merupakan data grafis yang dapat mengidentifikasi tampilan lokasi
geografi dalam bentuk garis, titik, dan poligon. Data spasial ini sendiri diperoleh dari
peta digital atau numerik yang disimpan. Selain itu titik berfungsi untuk
menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah titik
sendiri berfungsi menggambarkan kota pada suatu peta skala kecil, juga memberi
penggambaran objek yang lebih spesifik pada suatu wilayah kota, misalnya saja pada
pasar, jika pada peta skala besar. Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek
geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan jalan atau
sungai pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah administratif pada
peta skala besar. Area, Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan
objek yang berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau
sawah pada peta skala besar.

2. Data Atribut
Data atribut merupakan data berbentuk penjelasan yang setiap fenomenanya
kemudian terjadi di permukaan bumi. Data atribut berfungsi menggambarkan berbagai
gejala topografi sebab memiliki aspek kualitatif dan deskriptif. Karenanya data atribut
akan berperan penting dalam menjelaskan berbagai objek geografi. Contohnya, pada
atribut kualitas tanah yang terdiri dari status luas lahan, kepemilikan lahan, tingkat
kesuburan tanah serta berbagai kandungan mineral di dalam tanah.

2. Perangkat Keras

Perangkat keras atau hardware pada Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai
suatu perangkat-perangkat fisik yang digunakan dalam suatu sistem komputer.
7

Perangkat keras pada Sistem Informasi Geografis (SIG) diantaranya sistem komputer
yang mendukung analisis pemetaan dan geografi. Perangkat Keras pada Sistem
Informasi Geografis (SIG) sendiri memiliki berbagai kemampuan dalam penyajian
citra dengan kecepatan dan resolusi yang tinggi dan mampu mendukung operasi
operasi basis data bervolume besar dengan kurun waktu yang cepat. Perangkat keras
SIG sendiri terdiri dari beberapa bagian untuk mengolah data, menginput data, dan
mencetak hasil proses. Pembagian berdasarkan proses pada perangkat SIG mulai dari
Input data yaitu scanner, mouse, digitizer. Sementara olah datanya dilakukan oleh
harddisk, RAM, VGA Card, processor, Output data yaitu plotter, printer, screening.

3. Perangkat Lunak

Perangkat lunak atau software merupakan program yang digunakan dalam


mengoperasikan Sistem Informasi Geografis (SIG), ia berfungsi melakukan proses
penganalisaan, penyimpanan, visual data-data baik pada data spasial maupun non-
spasial. Program yang digunakan pada project SIG ini adalah Corel Draw. Perangkat
lunak yang harus ada pada komponen software SIG diantaranya:

1. Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa


2. Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
3. Database Management System (DBMS)
4. Alat untuk menganalisa data

4. Manajemen

Manajemen sebagai salah satu perangkat dalam SIG yaitu pada SDM atau sumber
daya manusia. Suatu proyek Sistem Informasi Geografis (SIG) sendiri hanya akan
berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang baik. Karenanya SIG harus
dikerjakan oleh mereka yang memiliki kemampuan dalam hal ini. Manusia sebagai
pengguna SIG sendiri memiliki tingkat kemampuan yang berbeda mulai dari yang
spesialis mendesain hingga pemeliharaan sistem dan pengguna SIG. Terbagi menjadi
tiga mulai dari staf operasional yang meliputi pengguna akhir, staf profesional teknik
yang meliputi atialis juga programer, serta manajer yang bertanggung jawab atas
Sistem Informasi Geografis (SIG) secara keseluruhan.
8

1.5 Penerapan Teknologi SIG di sosial Masyarakat

1.5.1. Penerapan Sistem Informasi Geografis dalam Jaringan Transportasi

Penerapan SIG adalah dalam jaringan transportasi. Jaringan transportasi


merupakan suatu sistem untuk memindahkan orang atau barang dari suatu tempat ke
tempat lain, yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan
mempengaruhi satu sama lain.
Pastinya, dalam membuat jaringan transportasi pemerintah akan memikirkannya
dengan baik dong, alias nggak bisa tuh asal-asalan. Perencanaan transportasi adalah
kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan dan memprediksi kebutuhan
transportasi di masa yang akan datang.
Menurut Tamin (2000) terdapat empat tahap yang harus diperhatikan dalam yang
harus diperhatikan ketika melakukan perencanaan transportasi. Empat tahap itu antara
lain:

1.5.1.1 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

Tahap bangkitan dan tarikan pergerakan memiliki tujuan untuk


memperkirakan jumlah pergerakan yang akan dilakukan pada setiap tempat asal
ke tempat tujuan, misalnya nih para pekerja pabrik yang akan pergi bekerja.
Data atau informasi yang digunakan dalam penentuan bangkitan dan tarikan
pergerakan, yaitu penggunaan lahan, penduduk, dan kondisi sosial ekonomi.

1.5.1.2 Distribusi Pergerakan

Tahap distribusi pergerakan merupakan interaksi antar penggunaan lahan,


jaringan transportasi, dan arus lalu lintas. Pola distribusi arus lalu lintas antara
tempat asal ke tempat tujuan merupakan hasil interaksi antara lokasi dan
penggunaan lahan.
9

1.5.1.1. Pemilihan Alat Transportasi

Pemilihan alat transportasi tentu nggak kalah penting, nih. Pemilihan alat
transportasi merupakan bagian penting dalam perencanaan transportasi karena
dilakukannya pemilihan jenis angkutan umum. Ada nih, beberapa hal atau
faktor yang akan mempengaruhi pemilihan alat transportasi, antara lain:

1. Kepemilikan kendaraan pribadi, ketika kepemilikan kendaraan pribadi ini


semakin tinggi maka semakin kecil pula ketergantungan pada angkutan
umum, begitupun sebaliknya.
2. Struktur rumah tangga, hal ini berdasarkan kondisi rumah tangga seperti
umur keluarga dan jumlah anggota keluarga, di mana semakin banyak umur
dan jumlah anggota keluarga semakin tinggi peluang untuk mempunyai
kendaraan pribadi.
3. Pendapatan, semakin tinggi pendapatan akan semakin besar peluang
menggunakan kendaraan pribadi. Walaupun nggak menutup kemungkinan
juga sih kalau orang yang berpendapatan tinggi lebih memilih memakai
transportasi umum. Namun, kalau melihat kecenderungannya, seseorang
yang memiliki pendapatan tinggi akan menggunakan kendaraan pribadi.
Begitu pula sebaliknya.
4. Tujuan pergerakan, misalnya kalau orang akan menggunakan kendaraan
pribadi karena ketepatan waktu, kenyamanan, yang tidak dapat dipenuhi
oleh angkutan umum, maka orang tersebut akan cenderung memilih
menggunakan kendaraan pribadi.
5. Waktu terjadinya pergerakan, pada malam hari orang akan menggunakan
kendaraan pribadi karena tidak adanya angkutan umum.
6. Jarak perjalanan, semakin jauh jaraknya cenderung menggunakan angkutan
umum.
10

1.5.1.3 Pemilihan Rute Perjalanan

Setiap orang akan memiliki kecenderungan untuk melakukan pergerakan


akan mencari rute untuk meminimalkan biaya dan waktu perjalanan. Apalagi
bagi yang harus tiap hari perginya, pasti bakal mikirin cara berhemat waktu dan
uang. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan rute pergerakan yaitu
waktu tempuh, jarak, biaya, kemacetan dan antrian, jenis jalan raya,
pemandangan kawasan tertib lalu lintas dan marka jalan, serta kebiasaan.
Perencanaan transportasi ini dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan
transportasi yang terjadi atau kemungkinan besar akan terjadi di masa
mendatang. Tujuan perencanaan transportasi adalah untuk menyelesaikan
masalah transportasi dengan cara yang paling tepat dengan menggunakan
sumber daya yang ada. Dengan begitu masyarakat akan memiliki banyak pilihan
untuk melakukan mobilitas dengan nyaman.

1.5.2. Penerapan SIG dalam Bidang Sumber Daya Alam

Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat luas.
Bagaimana cara supaya sumber daya alam yang luas ini bisa dimanfaatkan dengan
baik, pemanfaatan sumber daya manusia ini juga dibantu dengan sistem informasi
geografis.
Untuk melakukan pemanfaatan dengan baik maka diperlukan suatu informasi
lengkap mengenai tata letak dan kondisi lahan terutama sebaran sumber daya alam di
Indonesia. Sumber daya alam yang ada di Indonesia tidak boleh begitu saja
dimanfaatkan secara sembarangan. Kekayaan alam yang ada di Indonesia harus dijaga
dengan cara mengetahui persebarannya sehingga jumlahnya bisa tetap bisa dikontrol
dengan baik.
Contohnya Potensi sumber daya alam batu bara di Indonesia. Kita pasti tahu kalau
Indonesia kaya akan potensi batu baranya, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau
Sumatra. Kekayaan alam seperti ini harus dikontrol dengan baik supaya terjaga dan
11

tidak cuma tereksploitasi dengan bebas. Salah satunya cara untuk menjaganya adalah
dengan memanfaatkan SIG.

Manfaat SIG dalam bidang sumber daya alam, adalah memantau persebaran
sumber daya alam yang ada di suatu negara, contohnya negara kita Indonesia.
Seperti yang mungkin udah kita ketahui, Indonesia memiliki banyak kekayaan
alam, di antaranya seperti minyak bumi, batu bara, emas, besi, dan barang tambang
lainnya.
Selain itu ada sistem informasi geografi dalam bidang sumber daya alam dapat
bermanfaat untuk membantu mengetahui persebaran kawasan lahan di Indonesia.
Contohnya, mengetahui kawasan lahan yang memiliki potensi maupun lahan kritis,
kawasan hutan yang masih baik dan yang udah rusak, kawasan lahan pertanian dan
perkebunan, dan perubahan fungsi dan pemanfaatan lahan.

1.5.3. Penerapan SIG dalam Militer

Di bidang militer sistem informasi geografis juga memiliki manfaat. Pemanfaatan


ini terutama diperlukan untuk berbagai kegiatan seperti, kegiatan perencanaan,
pelaksanaan serta evaluasi suatu operasi militer. Selain itu SIG dalam bidang militer
membantu dalam penyediaan data spasial untuk menganalisis rute perjalanan, untuk
pengiriman logistik, peralatan perang dan sebagai tools untuk kebutuhan war game.
SIG penting dalam dalam dunia militer. Hal ini karena SIG memiliki keunggulan
untuk melakukan analisa medan secara interaktif dan kemampuan untuk menanggapi
informasi tentang infrastruktur dan kondisi lingkungan sekitar dengan bantuan
komputer.

1.5.4. Penerapan SIG dalam Bidang Kependudukan

Penerapan SIG dalam bidang kependudukan dapat elo lihat dari peran SIG dalam
menyusun data pokok, penyediaan informasi kependudukan, dan sosial ekonomi, dan
sebagainya. Penerapannya secara lebih nyata dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:
1. Membantu dalam penyediaan data kependudukan.
2. Menampilkan data persebaran penduduk dalam bentuk data atau peta.
3. Menampilkan data kepadatan penduduk dalam bentuk data atau peta.
12

4. Memudahkan adanya proses sensus dan pendataan penduduk.

1.5.5. Penerapan SIG dalam Kesehatan Lingkungan

Bagaimana pemanfaatan SIG dalam penyebaran suatu penyakit, ternyata sistem


informasi geografis ini juga bermanfaat, dalam bidang kesehatan lingkungan. Sistem
informasi geografi dapat dipergunakan sebagai alat untuk menentukan distribusi
penderita suatu penyakit, pola, atau model penyebaran penyakit. Penentuan distribusi
unit-unit rumah sakit ataupun tenaga medis dapat pula dilakukan dengan SIG.

Menurut WHO, SIG dalam kesehatan dapat digunakan untuk hal-hal berikut:
1. Menentukan distribusi geografis penyakit
2. Analisis trend spasial dan temporal
3. Pemetaan populasi berisiko
4. Stratifikasi faktor risiko
5. Perencanaan dan penentuan intervensivikasi
6. Monitoring penyakit
BAB II

SISTEM & KOMPONEN SIG

2.1 Sistem SIG

2.1.1 Data Input

Sub sistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber, dan dapat mempresentasikan kondisi sebenarnya dalam
aplikasi SIG yang dibuat.

2.1.2 Data Manipulation & Analysis

Sub sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh Sistem
Informasi Geografis . Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Sehingga data dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan SIG.

2.1.3 Data Management

Sub sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah
basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.

2.1.4 Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan seluruh atau sebagian basis data baik
dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan
lain-lain.

13
14

2.2 Komponen SIG

SIG merupakan salah satu sistem yang kompleks dan pada umumnya juga (selain
yang stand-alone) terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya di tingkat
fungsional dan jaringan (network). Jika diuraikan, SIG terdiri dari beberapa komponen
(sebagai berikut) dengan berbagai karakteristiknya

2.2.1 Perangkat Keras


SIG sudah tersedia bagi berbagai platform perangkat keras; mulai dari kelas
PC desktop, workstations, hingga multi-user host yang bahkan dapat digunakan
oleh banyak orang secara bersamaan (simultan) dalam jaringan komputer yang
luas,tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (harddisk)
yang besar, dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Adapun
perangkat keras yang sering digunakan untuk aplikasi SIG adalah

1. komputer (PC)

Gambar 2.2 : DELL Inspiron 11-3162-N3060 Notebook


2. Processor Onboard : Intel Celeron DualCore N3060-1.6Ghz Turbo
2.48Ghz.
3. Memori Standar : 2 GB.
4. Tipe Grafis : Intel HD Graphics.
5. Ukuran Layar : 11.6 Inch.
6. Resolusi Layar : 1368 x 768 Piksel.
15

7. Tipe Layar : Anti-Glare LED-Backlit Display.


2.2.2 Perangkat Lunak
SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di
mana sistem basis datanya memegang peranan kunci pada perangkat SIG
tertentu. Pada makalah ini penulis membuat pemetaan dengan
menggunakan perangkat lunak/ Software Corel Draw untuk menyelesaikan
program tersebut.

2.2.3 Data & informasi geografi


SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang
diperlukan baik secara tidak langsung maupun secara langsung.

2.2.4 Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan
oleh orang-orang yang memiliki keahlian (kesesuaian dengan job-
description yang bersangkutan) yang tepat pada semua tingkatan.
16
BAB III

PETA DAN PEMETAAN

3.1 Pembuatan Peta


Peta adalah suatu gambaran permukaan bumi yang ada pada bidang datar
dengan skala tertentu, melalui suatu sistem proyeksi. Istilah peta ini sendiri berasal dari
bahasa Yunani, yakni mappa, yang memiliki arti taplak atau kain penutup meja. Akan
tetapi, secara umum, pengertian peta adalah lembaran mengenai seluruh atau sebagian
dari permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar yang diperkecil
dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta bisa juga dikatakan sebagai
representasi 2 dimensi dari suatu ruang 3 dimensi. Sementara itu, ilmu yang
mempelajari mengenai pembuatan peta disebut dengan nama kartografi. Banyak peta
yang mempunyai skala. Dengan skala inilah yang bisa menentukan seberapa besar
objek yang ada di dalam peta dengan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang
sesungguhnya, nyata. Sementara itu, kumpulan dari beberapa peta disebut dengan nama
atlasIstilah peta berasal dari bahasa Inggris, yaitu map.
Adapun kata map berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa yang berarti
taplak atau kain penutup meja. Namun, secara umum Pengertian Peta adalah
gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang
diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Ilmu yang mempelajari
tentang peta disebut kartografi.
Pengetahuan peta telah dikenal manusia sejak sebelum masehi. Benda
bersejarah yang berhubungan dengan pembuatan peta adalah berupa lempengan
tanah liat peninggalan bangsa Babilonia, Mesir, dan Cina. Benda tersebut saat ini
dapat disaksikan di Museum Semit Harvard, Amerika Serikat. Saat ini orang dapat
menggambarkan letak suatu tempat dengan gambar yang lebih baik, antara lain
dengan melakukan perbandingan antara keadaan sebenarnya dan gambar yang
dibuat. Perbandingan itu disebut skala. Misalnya, untuk menggambarkan jalan yang
panjangnya 10 km cukup digambar sepanjang 10 cm. Oleh karena itu, skala
merupakan komponen yang sangat penting dalam penggambaran peta.

16
17

Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi
titik- titik di bumi dan di peta. Karenapermukaan bumi secara fisik tidak teratur,
sehingga sulit untuk melakukan perhitungan-perhitungan dari hasil ukuran
(pengukuran). Untuk itu dipilih suatu bidang yang teratur yang mendekati bidang
fisis bumi yaitu bidang Elipsoida dengan besaran-besaran tertentu. Karena Peta
merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dalam ukuran yang lebih
kecil, dimana posisi titik-titik pada peta ditentukan terhadap system siku-siku X dan
Y, sedang posisi titik-titik pada muka bumi ditentukan oleh bujur dan lintang. Di
dalam konstruksi suatu proyeksi peta, bumi biasanya digambarkan sebagai bola
(dengan jari-jari R = 6370,283 km) dimana volume elipsoida sama dengan volume
bola. Bidang bola inilah yang nantinya akan diambil sebagai bentuk.

3.1.1 Syarat-syarat Peta

a. Conform. Yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar, serta harus
sebangun dengan keadaan asli yang ada atau yang sebenarnya di wilayah asal
atau di lapangan.

b. Equidistance. Yaitu jarak yang ada pada peta, apabila dikalikan dengan skala
yang sudah ditentukan, sesuai dengan jarak yang ada di lapangan.

c. Equivalent. Yaitu daerah atau bidang yang digambar pada peta, setelah
dihitung dengan skalanya, maka akan sama dengan keadaan yang ada di
lapangan.

3.1.2 Jenis Peta Berdasarkan Isinya

Gambar Peta Umum, via saga-sigi.blogspot.com


18

a. Peta Umum
Peta Umum menggambarkan seluruh atau sebagian dari permukaan bumi
secara umum, baik itu akan kenampakan alamnya, ataupun buatan manusia. Peta
umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Peta Topografi

Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan permukaan


bumi, lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi di
dalam peta digambar dengan bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis
yang ada pada peta, yang bisa menghubungkan tempat yang memiliki
ketinggian sama.
2. Peta Korografi

Peta korografi merupakan suatu peta yang menggambarkan seluruh


atau sebagian permukaan bumi yang bercorak umum.Pada peta korografi ini,
biasanya memiliki skala sedang hingga kecil, yakni antara 1:250.000
hingga di atas 1:1.000.000.
3. Peta Dunia

Peta dunia merupakan peta permukaan bumi yang bisa dibuat dengan
menggunakan berbagai macam proyeksi peta. Peta dunia ini juga bisa berupa
seperti peta politik maupun fisik.

b. Peta Khusus (Tematik)

Peta Khusus, via pengayaangeografi.blogspot.com


19

Peta khusus merupakan suatu peta yang di dalamnya hanya menggambarkan 1 aspek
saja dari gejala yang ada pada permukaan bumi. Dengan kata lain, peta khusus ini juga
disebut dengan nama peta tematik, karena hanya menggambarkan tema tertentu yang ada
pada permukaan bumi.
Contoh dari penggunaan peta khusus ini, antara lain :
1. Kepadatan penduduk
2. Persebaran hasil tambang
3. Arus laut
4. Angin muson di Indonesia
5. Penggunaan lahan
6. Jaringan jalan
7. Persebaran hewan di Indonesia
8. Persebaran Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia

c. Peta Berdasarkan Tingkat Skala/Kedetailannya

Peta Kadaster, via farid-rizky.blogspot.com

1. Peta Kadaster
Peta kadaster memiliki skala 1:100 hingga 1:5000. Pada umumnya, peta
jenis ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah, atau peta yang ada pada
sertifikat tanah.
20

2. Peta Skala Besar


Peta skala besar memiliki skala 1:5000 hingga 1:250.000. Biasanya, peta
skala besar digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah atau daerah yang
memang sempit. Salah satu contohnya seperti peta kelurahan, hingga peta
kecamatan suatu daerah.
3. Peta Skala Menengah/Sedang
Peta skala menengah atau sedang memiliki skala 1:250.000 hingga
1:500.000. Peta ini biasanya akan digunakan untuk menggambarkan suatu daerah
yang cukup luas, biasanya mencakup hingga suatu provinsi.
4. Peta Skala Kecil
Peta skala kecil memiliki skala 1:500.000 hingga 1:1.000.000 atau bahkan
lebih. Peta skala kecil ini biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu daerah
atau wilayah yang luas, semisal peta dari sebuah negara.
5. Peta Geografis
Peta geografis memiliki skala >1:1.000.000 yang berarti bisa
menampakkan atau menampilkan wilayah dari sebuah benua, samudera, hingga
dunia.

3.2. Sistem Proyeksi Peta

3.2.1 Proyeksi Peta Mercator


Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform,
dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya
berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.
21

3.2.2 Proyeksi TM (Transverse Mercator)


Proyeksi Tranverse Mercator adalah proyeksi yang memiliki ciri-
ciri silinder, tranversal, conform dan menyinggung. Pada proyeksi ini secara
geografis silindernya menyinggung bumi pada sebuah meridian yang disebut
meridian sentral. Pada meridian sentral, faktor skala (k) adalah 1 (tidak
terjadi distorsi). Perbesaran sepanjang meridian akan semakin meningkat
pada meridian yang semakin jauh dari meridian sentral kearah timur maupun
kearah barat. Perbesaran sepanjang paralel semakin akan meningkat pada
lingkaran paralel yang semakin mendekati equator. Dengan adanya distorsi
yang semakin membesar, maka perlu diusahakan untuk memperkecil distorsi
dengan membagi daerah dalam zone-zone yang sempit (daerah pada muka
bumi yang dibatasi oleh dua meridian). Lebar zone proyeksi TM biasanya
sebesar 3º. Setiap zone mempunyai meridian sentral sendiri. Jadi seluruh
permukaan bumi tidak dipetakan dalam satu silinder. Selain itu, proyeksi
Tranverse Mercator ini cocok dipergunakan untuk topografi dan baik
digunakan untuk daerah yang membujur utara-selatan.

3.2.3 Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator)


Proyeksi UTM ini hampir sama dengan proyeksi Mercator, yakni
sama-sama menggunakan bidang proyeksi silinder dengan posisi sumbu
tegak lurus dengan sumbu Bumi dan baik untuk menggambarkan
daerah equator. Perbedaan UTM dengan Mercator antara lain, dari
persinggungannya proyeksi UTM memotong bidang proyeksi (secantial),
sehingga daerah kutub utara maupun selatan tidak tergambarkan, garis
proyeksi meridiannya berupa garis lengkung yang menghadap ke meridian
tengah, garis proyeksi paralel berupa garis lengkung yang menghadap
kearah proyeksi kutub utara untuk yang berada di belahan Bumi utara dan
menghadap ke proyeksi kutub selatan untuk yang berada di Bumi belahan
selatan, dan semua koordinat geodetic dihitung terhadap Meridian
Greenwich sebagai bujur nol dan terhadap lingkaran equator sebagai lintang
nol.
22

3.2.4 Proyeksi Polyeder


Proyeksi Polyeder adalah proyeksi kerucut normal konform. Pada
proyeksi ini, setiap bagian derajat dibatasi oleh dua garis paralel dan dua
garis meridian yang masing-masing berjarak 20′. Diantara kedua paralel
tersebut terdapat garis paralel rata-rata yang disebut sebagai paralel
standar dan garis meridian rata-rata yang disebut meridian standar.
Titik potong antara garis paralel standar dan garis meridian standar
disebut sebagai ‘titik nol’ (ϕ0, λ0) bagian derajat tersebut. Setiap bagian
derajat proyeksi Polyeder diberi nomor dengan dua digit angka. Digit
pertama yang menggunakan angka romawi menunjukan letak garis paralel
standar (ϕ0), sedangkan digit kedua yang menggunakan angka arab
menunjukan garis meridian standarnya (λ0).

3.3 Pembuatan Peta


Dalam penulisan makalah ini penerapan atau pengaplikasian pemetaan Topografi
dan Korografi kami buat dengan menggunakan perangkat lunak atau Soaftware Corel
Draw sebagai media gambar. Adapun lokasi yang kami buat untuk objek pembuatan peta
berlokasi di wilayah Kecamatan Poncokusumo dengan judul pemetaan atau objek wisata
coban dikawasan Kec. Poncokusumo Kab. Malang. Berikut hasil dari pembuatan
pemetaan sebagai projek Ujian akhir Semester.

3.2.1 layer jalan


23

Gambar 3.2.1 : Layer Jalan raya


Gambar 3.2.1 : Layer jalan raya

3.2.2 Layer kawasan dataran


24

Gambar 3.2.2 : Layer kawasan dataran


25

3.2.3 Object rest area

Gambar 3.2.3 : Object rest area


26

3.2.4 Object SPBU

Gambar 3.2.4 Object SPBU


27

3.2.5 Object Masjid

Gambar 3.2.5 Object Masjid


28

3.2.6 Object Rumah sakit

Gambar 3.2.6 Object Rumah sakit


29

3.2.7 Object Wisata coban

Gambar 3.2.7 Object Wisata coban

3.2.8 Legenda

Gambar 3.2.8 Legenda

Anda mungkin juga menyukai