Dosen Pembina
Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Amar Khoiron (420145)
2. Fariyanto (420157)
3. Hotijeh (420160)
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan artikel praktikum untuk subjek mata Kuliah Sistem
Informasi Geografis (SIG). Penyusun mengulas beberapa artikel materi mengenai Sistem
Informasi Geografis yang terdiri dari materi (sebutkan pokok pembahasan tugas). Dalam
ulasan ini penyusun menyertakan pula beberapa gambar dan penjelasan untuk memudahkan
pembaca memahami isi materi dan praktikum ini.
Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang memerlukan koreksi.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun akan penyusun
terima sebagai referensi. Penyusun mengharapkan laporan praktikum ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Sistem Informasi Geografis......................................................................................1
1.2 Tujuan SIG...............................................................................................................3
1.3 Manfaat Sistem Informasi Geografis...............................................................................4
1.4 Komponen-Komponen SIG.............................................................................................5
1.5 Penerapan Teknologi SIG di sosial Masyarakat.............................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Sistem
Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi dan
berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Informasi
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi memiliki
volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak
sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan
dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas baik. Ketika data
tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representative. Data tersebut
mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada objek. Perlu diingat
bahwa semua adalah data tapi tidak semua data merupakan informasi.
1
2
3. Geografis
Istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada ‘Geografi’ atau ‘spasial’.
Setiap objek geografi mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa
berupa fisik. Budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu
peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai
dengan kenyataannya di bumi. Simbol, dan warna garis digunakan untuk mewakili setiap
spasial yang berbeda pada peta dua dimensi (Prahasta, 2002).
Sistem informasi Geografi (SIG) merupakan computer yang berbasis pada sistem
informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisis terhadap geografi
bumi. Definisi GIS selalu berubah karena GIS merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi
yang relative masih baru. Beberapa definisi dari GIS adalah :
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografi (SIG) atau
Geographic Information System (GIS) adalah suatu system informasi yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain
suatu SIG adalah suatu sitem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data
yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.
3
Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi
yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang
dihubungkan secara geografis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat
mehubungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada
masalah yang berhubungan dengan geografi. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua
kelompok yaitu sistem manual (analog), dan system otomatis (yang berbasis digital
computer). Perbedaan yang paling mendaasar terletak pada cara pengelolaanya. Sistem
Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi
untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan
kesemua data tersebut sikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa computer.
Sedangkan sistem informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai system
pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto
udara digital serta foto udara yang terdigitalisasi. Data lain dapat berupa peta dasar
terdigitalisasi (Pakereng, 2004).
1. Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus
dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari peta
kertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modern bisa
melakukan proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.
2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan
dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Prosesnya diawali dengan
pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut
4
dapat diterjemahkan ke dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan
berbagai skala dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan
karakteristik tertentu.
3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau manipulasi
untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG
menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan
menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data user
semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan
database management system (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan
mengelola data
5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat
bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk
menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.
6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya
divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan
dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah
mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga
dimensi, dan multimedia (Haryanto, 2004).
1. Manajemen Tata Guna Lahan: SIG dapat membantu dalam membuat perencanaan
setiap wilayah pemanfaatan lahan di kota yang dibagi menjadi daerah pemukiman,
industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur hijau. Hasil dari SIG
Hasilnya dapat dibuat sebagai acuan dalam pembangunan fasilitas yang dibutuhkan.
5
2. Inventarisasi Sumber Daya Alam: Untuk mengetahui persebaran sumber daya alam,
seperti minyak bumi, batu bara, besi, emas, dan barang tambang lain. Untuk
mengetahui persebaran area lahan, seperti area lahan potensial, area lahan kritis, area
hutan yang masih baik dna telah rusak, area pertanian, dan perkebunan. Memanfaatkan
perubahan pembangunan lahan. Rehabilitasi dan konservasi lahan.
3. Pengawasan Daerah Bencana Alam Melihat luas daerah bencana alam. Sebagai
pencegahan bencana alam. Menentukan tingkat bahasa erosi. Memprediksi ketinggian
banjir. Memprediksi tingkat kekeringan. Menyusun rencana-rencana pembangunan
ulang daerah bencana.
4. Bidang Perencanaan Kota dan Wilayah
5. Bidang Sumber Daya: Kesesuaian lahan, pemukiman, perkebunan, tata guna lahan,
pertambangan dan energi, serta analisis daerah rawan bencana.
6. Bidang Perencanaan Wilayah: Tata ruang wilayah, kawasanindustri, pasar, pemukiman,
dan lainnya.
7. Bidang manajemen/Sarana Prasarana: Sistem jaringan air bersih, perencanaan, dan
perluasan jaringan listrik.
8. Bidang Pariwisata: Inventarisasi wisata dan analisis potensi wisata setiap daerah.
9. Bidang Transportasi: Inventarisasi jaringan transportasi publik, perencanaan perluasan
sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan macet dan kecelakaan.
10. Bidang Sosial dan Budaya: Mengetahui luas dan persebaran penduduk di suatu daerah,
pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu
kawasan, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, hiburan, dan perkantoran.
1. Data
Data berfungsi sebagai data spasial dengan referensi kebumian dan keruangan
yang kemudian akan diolah. Sesungguhnya terdapat dua jenis data yang kemudian
akan mendukung Sistem Informasi Geografis (SIG) diantaranya data atribut dan data
spasial.
1. Data Spasial
Data spasial merupakan data grafis yang dapat mengidentifikasi tampilan lokasi
geografi dalam bentuk garis, titik, dan poligon. Data spasial ini sendiri diperoleh dari
peta digital atau numerik yang disimpan. Selain itu titik berfungsi untuk
menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah titik
sendiri berfungsi menggambarkan kota pada suatu peta skala kecil, juga memberi
penggambaran objek yang lebih spesifik pada suatu wilayah kota, misalnya saja pada
pasar, jika pada peta skala besar. Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek
geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan jalan atau
sungai pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah administratif pada
peta skala besar. Area, Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan
objek yang berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau
sawah pada peta skala besar.
2. Data Atribut
Data atribut merupakan data berbentuk penjelasan yang setiap fenomenanya
kemudian terjadi di permukaan bumi. Data atribut berfungsi menggambarkan berbagai
gejala topografi sebab memiliki aspek kualitatif dan deskriptif. Karenanya data atribut
akan berperan penting dalam menjelaskan berbagai objek geografi. Contohnya, pada
atribut kualitas tanah yang terdiri dari status luas lahan, kepemilikan lahan, tingkat
kesuburan tanah serta berbagai kandungan mineral di dalam tanah.
2. Perangkat Keras
Perangkat keras atau hardware pada Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai
suatu perangkat-perangkat fisik yang digunakan dalam suatu sistem komputer.
7
Perangkat keras pada Sistem Informasi Geografis (SIG) diantaranya sistem komputer
yang mendukung analisis pemetaan dan geografi. Perangkat Keras pada Sistem
Informasi Geografis (SIG) sendiri memiliki berbagai kemampuan dalam penyajian
citra dengan kecepatan dan resolusi yang tinggi dan mampu mendukung operasi
operasi basis data bervolume besar dengan kurun waktu yang cepat. Perangkat keras
SIG sendiri terdiri dari beberapa bagian untuk mengolah data, menginput data, dan
mencetak hasil proses. Pembagian berdasarkan proses pada perangkat SIG mulai dari
Input data yaitu scanner, mouse, digitizer. Sementara olah datanya dilakukan oleh
harddisk, RAM, VGA Card, processor, Output data yaitu plotter, printer, screening.
3. Perangkat Lunak
4. Manajemen
Manajemen sebagai salah satu perangkat dalam SIG yaitu pada SDM atau sumber
daya manusia. Suatu proyek Sistem Informasi Geografis (SIG) sendiri hanya akan
berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang baik. Karenanya SIG harus
dikerjakan oleh mereka yang memiliki kemampuan dalam hal ini. Manusia sebagai
pengguna SIG sendiri memiliki tingkat kemampuan yang berbeda mulai dari yang
spesialis mendesain hingga pemeliharaan sistem dan pengguna SIG. Terbagi menjadi
tiga mulai dari staf operasional yang meliputi pengguna akhir, staf profesional teknik
yang meliputi atialis juga programer, serta manajer yang bertanggung jawab atas
Sistem Informasi Geografis (SIG) secara keseluruhan.
8
Pemilihan alat transportasi tentu nggak kalah penting, nih. Pemilihan alat
transportasi merupakan bagian penting dalam perencanaan transportasi karena
dilakukannya pemilihan jenis angkutan umum. Ada nih, beberapa hal atau
faktor yang akan mempengaruhi pemilihan alat transportasi, antara lain:
Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat luas.
Bagaimana cara supaya sumber daya alam yang luas ini bisa dimanfaatkan dengan
baik, pemanfaatan sumber daya manusia ini juga dibantu dengan sistem informasi
geografis.
Untuk melakukan pemanfaatan dengan baik maka diperlukan suatu informasi
lengkap mengenai tata letak dan kondisi lahan terutama sebaran sumber daya alam di
Indonesia. Sumber daya alam yang ada di Indonesia tidak boleh begitu saja
dimanfaatkan secara sembarangan. Kekayaan alam yang ada di Indonesia harus dijaga
dengan cara mengetahui persebarannya sehingga jumlahnya bisa tetap bisa dikontrol
dengan baik.
Contohnya Potensi sumber daya alam batu bara di Indonesia. Kita pasti tahu kalau
Indonesia kaya akan potensi batu baranya, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau
Sumatra. Kekayaan alam seperti ini harus dikontrol dengan baik supaya terjaga dan
11
tidak cuma tereksploitasi dengan bebas. Salah satunya cara untuk menjaganya adalah
dengan memanfaatkan SIG.
Manfaat SIG dalam bidang sumber daya alam, adalah memantau persebaran
sumber daya alam yang ada di suatu negara, contohnya negara kita Indonesia.
Seperti yang mungkin udah kita ketahui, Indonesia memiliki banyak kekayaan
alam, di antaranya seperti minyak bumi, batu bara, emas, besi, dan barang tambang
lainnya.
Selain itu ada sistem informasi geografi dalam bidang sumber daya alam dapat
bermanfaat untuk membantu mengetahui persebaran kawasan lahan di Indonesia.
Contohnya, mengetahui kawasan lahan yang memiliki potensi maupun lahan kritis,
kawasan hutan yang masih baik dan yang udah rusak, kawasan lahan pertanian dan
perkebunan, dan perubahan fungsi dan pemanfaatan lahan.
Penerapan SIG dalam bidang kependudukan dapat elo lihat dari peran SIG dalam
menyusun data pokok, penyediaan informasi kependudukan, dan sosial ekonomi, dan
sebagainya. Penerapannya secara lebih nyata dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:
1. Membantu dalam penyediaan data kependudukan.
2. Menampilkan data persebaran penduduk dalam bentuk data atau peta.
3. Menampilkan data kepadatan penduduk dalam bentuk data atau peta.
12
Menurut WHO, SIG dalam kesehatan dapat digunakan untuk hal-hal berikut:
1. Menentukan distribusi geografis penyakit
2. Analisis trend spasial dan temporal
3. Pemetaan populasi berisiko
4. Stratifikasi faktor risiko
5. Perencanaan dan penentuan intervensivikasi
6. Monitoring penyakit
BAB II
Sub sistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber, dan dapat mempresentasikan kondisi sebenarnya dalam
aplikasi SIG yang dibuat.
Sub sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh Sistem
Informasi Geografis . Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Sehingga data dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan SIG.
Sub sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah
basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan seluruh atau sebagian basis data baik
dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan
lain-lain.
13
14
SIG merupakan salah satu sistem yang kompleks dan pada umumnya juga (selain
yang stand-alone) terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya di tingkat
fungsional dan jaringan (network). Jika diuraikan, SIG terdiri dari beberapa komponen
(sebagai berikut) dengan berbagai karakteristiknya
1. komputer (PC)
2.2.4 Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan
oleh orang-orang yang memiliki keahlian (kesesuaian dengan job-
description yang bersangkutan) yang tepat pada semua tingkatan.
16
BAB III
16
17
Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi
titik- titik di bumi dan di peta. Karenapermukaan bumi secara fisik tidak teratur,
sehingga sulit untuk melakukan perhitungan-perhitungan dari hasil ukuran
(pengukuran). Untuk itu dipilih suatu bidang yang teratur yang mendekati bidang
fisis bumi yaitu bidang Elipsoida dengan besaran-besaran tertentu. Karena Peta
merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dalam ukuran yang lebih
kecil, dimana posisi titik-titik pada peta ditentukan terhadap system siku-siku X dan
Y, sedang posisi titik-titik pada muka bumi ditentukan oleh bujur dan lintang. Di
dalam konstruksi suatu proyeksi peta, bumi biasanya digambarkan sebagai bola
(dengan jari-jari R = 6370,283 km) dimana volume elipsoida sama dengan volume
bola. Bidang bola inilah yang nantinya akan diambil sebagai bentuk.
a. Conform. Yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar, serta harus
sebangun dengan keadaan asli yang ada atau yang sebenarnya di wilayah asal
atau di lapangan.
b. Equidistance. Yaitu jarak yang ada pada peta, apabila dikalikan dengan skala
yang sudah ditentukan, sesuai dengan jarak yang ada di lapangan.
c. Equivalent. Yaitu daerah atau bidang yang digambar pada peta, setelah
dihitung dengan skalanya, maka akan sama dengan keadaan yang ada di
lapangan.
a. Peta Umum
Peta Umum menggambarkan seluruh atau sebagian dari permukaan bumi
secara umum, baik itu akan kenampakan alamnya, ataupun buatan manusia. Peta
umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Peta Topografi
Peta dunia merupakan peta permukaan bumi yang bisa dibuat dengan
menggunakan berbagai macam proyeksi peta. Peta dunia ini juga bisa berupa
seperti peta politik maupun fisik.
Peta khusus merupakan suatu peta yang di dalamnya hanya menggambarkan 1 aspek
saja dari gejala yang ada pada permukaan bumi. Dengan kata lain, peta khusus ini juga
disebut dengan nama peta tematik, karena hanya menggambarkan tema tertentu yang ada
pada permukaan bumi.
Contoh dari penggunaan peta khusus ini, antara lain :
1. Kepadatan penduduk
2. Persebaran hasil tambang
3. Arus laut
4. Angin muson di Indonesia
5. Penggunaan lahan
6. Jaringan jalan
7. Persebaran hewan di Indonesia
8. Persebaran Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia
1. Peta Kadaster
Peta kadaster memiliki skala 1:100 hingga 1:5000. Pada umumnya, peta
jenis ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah, atau peta yang ada pada
sertifikat tanah.
20
3.2.8 Legenda