DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6 :
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Geographic Information System
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penyusun berterima kasih
pada Bapak Bobby Bachary S.KOM.MSI selaku dosen mata kuliah System Informasi
Manajemen.
Penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Geographic Information System, dan juga mengenal lebih dalam
materi tersebut. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya kritik, saran
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang yang
membacanya. Penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi
pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan,
pendigitalan (digitizing), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas
benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan
atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer
bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”. Geographic information
system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat
bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem
pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di
muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database
yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta
analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan
yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanyaan.
1
unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu,
berbagai penggunaan data. Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk
mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa
sentuhan fisik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan GIS ( Geographic Information System ) ?
2. Apa saja ciri ciri yng terdapat dalam GIS ( Geographic Information System ) ?
3. Apa saja komponen dalam GIS ( Geographic Information System ) !
4. Bagaimana cara kerja GIS ( Geographic Information System ) !
5. Bagaimana analisis dan manfaat GIS ( Geographic Information System ) !
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan GIS
2. Untuk mengetahui apa saja ciri ciri yang terdapat dalam GIS
3. Untuk mengetahui apa saja komponen komponen GIS
4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja GIS
5. Untuk mengetahui bagaimana analisis GIS
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah geografis merupakan bagian dari spasial (keruangan). Kedua istilah ini
sering digunakan secara bergantian atau tertukar hingga timbul istilah yang ketiga,
geospasial. Ketiga istilah ini mengandung pengertian yang sama di dalam konteks GIS.
Penggunaan kata geografis mengandung pengertian suatu persoalan mengenai bumi yang
berarti permukaan dua atau tiga dimensi. Istilah informasi geografis mengandung
pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi,
pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak di permukaan bumi, dan
informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi
yang posisinya diberikan atau diketahui.
Menurut Demers definisi GIS adalah sistem komputer yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi-informasi
yang berhubungan dengan permukaan bumi.
Sedangkan menurut ESRI definisi GIS adalah kumpulan yang terorganisir dari
perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang didesain
untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual
(analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling
3
mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya
menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun
(overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data
tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan
Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem
pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau
foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar
terdigitasi.
3. GIS memiliki subsistem manipulasi dan analisis data yang menyajikan peran data,
pengelompokan dan pemisahan, estimasi parameter dan hambatan, serta fungsi
permodelan.
4. GIS mempunyai subsistem pelaporan yang menyajikan seluruh atau sebagian dari basis
data dalam bentuk tabel, grafis dan peta.
4
a) CPU (Central Processing Unit): perangkat utama komputer untuk
pemrosesan semua instruksi dan program
b) VDU (Visual Display Unit): komponen yang digunakan sebagai
layar monitor untuk menampilkan hasil pemrosesan CPU
c) Disk drive: bagian CPU untuk menghidupkan suatu program
d) Tape drive: bagian dari CPU yang menyimpan data hasil
pemrosesan
e) Digitizer: alat untuk mengubah data teristris menjadi data digital
(digitasi)
f) Printer: alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif
kecil
g) Plotter: berfungsi seperti printer, digunakan untuk mencetak peta
tetapi keluarannya lebih lebar
3. Manusia
Manusia sebagai pengguna (brainware), yaitu pelaksana yang bertanggung
jawab dalam pengumpulan, proses, analisis, dan publikasi data geografis.
Komponen brainware-lah yang mengolah data hasil lapangan untuk selanjutnya
diproses atau di-digitasi menjadi sebuah peta yang dapat digunakan untuk
keperluan tertentu sesuai dengan fungsinya.
4. Metode
5
Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografi menyajikan
informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen
utama yaitu:
merupakan proses pemasukan data pada computer dari peta (peta topografi dan
peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil
pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan
atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan
kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata
(database). Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang
tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan,
pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.
Beberapa contoh alat masukan data adalah digitizer, scanner, keyboard komputer,
CD reader, diskette reader
6
ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model
menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000)
Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan
kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel
angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak
lunak (seperti file elektronik). Alat penampil dan penyaji keluaran/informasi
(monitor komputer, printer, plotter).
GIS dapat mempersentasikan suatu model “real world” (dunia nyata) di atas layer
monitor komputer sebagaimana lembaran-lembaran peta dapat mempresentasikan dunia
nyata di atas kertas. Walaupun demikian, GIS memiliki kekuatan lebih dan daya
flesksibelitas dari pada lembaran-lembaran peta kertas. Peta merupakan salah satu bentuk
reperesentasi grafis miliki dunia nyata objek-objek yang direpresentasikan di atas peta
disebut sebagai unsur-unsur peta atau map feature (sebagai contoh adalah sungai, jalan,
gunung, bangunan, dan lain-lain) karena peta mengorganisasikan unsur-unsurnya
berdasarkan lokasi masing-masin, maka peta sangat baik di dalam memperlihatkan
hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. Sebagai ilustrasi, berikut adalah
contoh-contoh hubungan tersebut :
Analisis SIG dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan
pengguna data seperti analisis klasifikasi, overlay, networking, buffering, dan tiga
dimensi.
7
1) Analisis Klasifikasi
2) Analisis Overlay
3) Analisis Networking
Analisis ini bertitik tolak pada jaringan yang terdiri dari garis-garis dan titik-titik
yang saling terhubung. Analisis networking seringkali dipakai dalam sistem jaringan
telepon, kabel listrik, pipa minyak atau gas, maupun pipa air minum atau saluran
pembuangan.
4) Analisis Buffering
Manfaat GIS Dalam Inventarisasi Sumber Daya Alam Pembangunan fisik dan
sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
berkembangnya kehidupan yang serba kompleks.
8
• Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan
potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan
rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan perubahan
penggunaan lahan.
SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar
perencana pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata
ruang dengan berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja,
tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi dan kependudukan. Dalam penataan ruang,
SIG bermanfaat sebagai acuan perencanaan pembangunan, agar pembangunan
dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan.
9
• Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan
kandungan air dalam udara, Membantu analisis cuaca.
• Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan
daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan
siklon.
• Mengamati sistem/pola angin permukaan.
10
BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Geografis (SIG) itu sendiri merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses, dan output) data spasial atau data
yang bereferensi geografis. Sistem ini menyajikan data spasial dan atribut sarana dan
prasarana di Kota Gorontalo secara cepat dan akurat. Input data yang diperlukan dalam
perancangan sistem ini meliputi data spasial dan data atribut.
Data spasial disiapkan dalam format layer-layer ArcGis, sedangkan data atribut
dibuat dalam bentuk basis data. Kemudian data-data tersebut diolah menggunakan
PostreSql dan Quatum GIS yang kemudian ditampilkan ke dalam aplikasi GIS
menggunakan template pmapper. Dengan aplikasi SIG yang telah dirancang mampu
memberikan informasi mengenai sebaran sarana wisata, kantor-kantor pemerintahan,
tempat kesehatan, hotel dan sarana transportasi yang ada di Kota Gorontalo berupa titik
koordinat, persebaran sarana dan prasarana. Aplikasi ini juga dapat membantu
Pemerintah dalam pengambilan kebijakan tentang tata ruang kota dan pengembangan
sektor pariwisata
B. Saran
Penyusun tentunya menyadari jika makalah yang telah kami susun masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Penyusun akan berusaha memperbaikinya
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/geographic-information-system-gis/
https://terralogiq.com/apa-definisi-dan-cara-kerja-geographic-information-system-gis/
http://cynthiamandasari.blogspot.com/2017/12/makalah-sistem-informasi-geografis.html
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sistem-informasi-geografis-sig-pengertian-komponen-
analisis-dan-fungsi
12