Anda di halaman 1dari 32

TUGAS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

DARREN ADRINANTO
072.14.032

TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Informasi Geografis ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. Ir.
Afiat Anugrahadi MS. selaku Dosen mata kuliah Sistem Informasi Geografis yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Sistem Informasi Geografis, beserta ruang lingkup dan kegunaanya. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Jakarta, 20 Desember 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH 1
BAB II ISI
2.1 DEFINISI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 2
2.2 RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 3
2.3 DATA DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 5
2.4 MANFAAT SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SECARA UMUM 11
2.5 MANFAAT SIG DALAM GEOLOGI 12
2.6 MANFAAT SIG DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 16
2.7 MANFAAT SIG DALAM MANAJEMEN TATA GUNA LAHAN 17
2.8 MANFAAT SIG DALAM PEMETAAN SUMBERDAYA PULAU KECIL 18
2.9 ISTILAH-ISTILAH DALAM SIG 18
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN 26
3.2 SARAN 26
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN 28

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang
memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pendigitalan (digitizing), mendukung
sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang
memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya,
seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut Bapak SIG. Geographic information
system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu
manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis
terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa
digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan
menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis
geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda
dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat
atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian,
dan perencanaan strategis lainnya. GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran
tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk
melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan
menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu
dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang
diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji.
Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga
yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik
antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan
data.
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan
lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk
mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa
bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk
aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang
lainnya.
Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan
pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi penginderaan
multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang.
Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa
saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal)
dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah apa itu definisi dari Sistem
Informasi Geografis, ruang lingkup dari Sistem Informasi Geografis, serta pengunaannya dalam pekerjaan
maupun kehidupan sehari-hari.

BAB II
2
ISI

2.1 Definisi Sistem Informasi Geografis


2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
gambaran situasi ruang muka bumi atau informasi tentang ruang muka bumi yang diperlukan untuk
menjawab atau menyelesaikan suatu masalah yang terdapat pad ruang muka bumi yang bersangkutan.
Rangkaian kegiatan dalam sig ini meliputi pengumpulan, penataan, pengolahan, penganalisisan, dan
penyajian data atau fakta-fakta yang terdapat di ruang muka bumi tertentu. Data atau fakta yang ada di
ruang muka bumi itu sering disebut data/fakta geografis atau data/fakta spatial. Dengan hasil analisisnya
disebut informasi geografis atau informasi spatial (Hand out SIG hal 2-3).
Sistem Informasi geografis merupakan salah satu produk ilmu computer yang relative baru. Sehingga
definisinya masih berubah-ubah. Berikut adalah definisi Sistem informasi geografis menurut para ahli:
- Menurut Murai; dalam (Muhamad Jafar Elly, 2009: 3) SIG sebagai sistem informasi yang
digunakan untuk memasukan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan
menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, tarnsportasi,
fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
- Menurut Aronoff; dalam (Muhamad Jafar Elly, 2009: 3) SIG merupakan system yang berbasiskan
computer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi.
- Menurut Bernhardsen: dalam (Muhamad Jafar Elly,2009: 3-4) SIG sebagai sistem komputer yang
digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan
data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan
dan presentasi data serta analisis data.
- Purwadhi : 1994 (Hand out SIG) SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan,
pengolahaan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan
dengan aspek keruangan.
- Anon : 2001 (Hand out SIG) Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang
dapat memadukan antara data geografis (spatial) dan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara
geografis di bumi (georeference).

2.1.2 Sub system Sistem Informasi Geografis


Dermes: dalam (Muhamad Jafar Elly,2009 :4) sub sistem sig terbagi menjadi empat yaitu:
- Data input : subsistem ini berfungsi mengumpulkan dan mempersiapkan data spatial dan atribut
dari berbagai sumber sekaligus bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-
format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh sig.
- Data storage and retrieval : sub sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke
dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui dan diedit.
- Data manipulation dan analisis: subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat
dihasilkan oleh SIG. selain itu, juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan
informasi yang diharapkan.

3
- Data output/reporting : subsistem ini menampilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik
dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti tabel, grafik-grafik dan lain-lain.
Prahasta : dalam (STIMIK Amikom Yogyakarta Hand out) sub sistem dalam sig terbagi menjadi empat
yaitu : data input, data output, data management, data manipulasi dan analisis.

2.1.3 Komponen Sistem Informasi Geografis


Menurut Aronoff; dalam (Muhamad Jafar Elly, 2009: 5) mengatakan bahwa masing-masing
komponen dalam Sig merupakan subjek yang saling terkait satu dengan laiinnya. Sedangkan menurut
Murai; dalam (Muhamad Jafar Elly, 2009: 5) membagi komponen sig ke dalam tiga bagian utama yaitu
sistem komputer, data geospasial, dan pengguna. Ketiga komponen ini saling terkait satu dengan yang
lainnya dalam mengolah dan menganalisis data yang bereferensi geografi. Sistem komputer untuk SIG
terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan prosedur untuk penyusunan memasukan data,
pengolahan, analisis, pemodelan dan penayangan data geospasial.
Sumber-sumber data geospatial adalah peta digital, foto udara, citra satelit, tabel statistik dan
dokumen lain yang berhubungan. Data geospasial dibedakan menjadi data grafis yang disebut juga data
geometris dan data atribut (data tematik). Data grafis mempunyai tiga elemen, yakni
titik (node), garis (arc), dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili geometri
topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah.

Gambar 2.1 Komponen Utama SIG


Sumber : 3.bp.blogspot.com

2.2 Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis


2.2.1 Input Data
Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial
biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut
harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi
dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.

4
2.2.2 Manipulasi Data
Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan
sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial
maupun non-spasial.

2.2.3 Manajemen Data


Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial.
Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran
besar.

2.2.4 Query dan Analisis


Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat
melakukan dua jenis analisis, yaitu:
a. Analisis Proximity
Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG
menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak
tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.

b. Analisis Overlay
Analisis Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara
sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer
untuk digabungkan secara fisik.

2.2.5 Visualisasi
Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik.
Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.

Gambar 2.2 Ruang Lingkup SIG


Sumber : 4.bp.blogspot.com

5
2.3 Data Dalam Sistem Informasi Geografis
2.3.1 Data Spasial
Data spasial merupakan data geografik yang berhubungan kenampakan yang sebenarnya dari
obyek dipermukaan bumi. Data spasial ini merupakan data yang merupakan representasi fenomena
permukaan bumi yang memiliki referensi (koordinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan
sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut.
Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan
hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana
didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi,
perairan, kelautan dan bawah atmosfir. Data spasial dan informasi turunannya digunakan untuk
menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di permukaan bumi. Lebih lanjut lagi Mapping Science
Committee (1995) dalam Rajabidfard (2001) menerangkankan mengenai pentingnya peranan posisi lokasi
yaitu, (1) pengetahuan mengenai lokasi dari suatu aktifitas memungkinkan hubungannya dengan
aktifiktas lain atau elemen lain dalam daerah yang sama atau lokasi yang berdekatan dan (2) Lokasi
memungkinkan diperhitungkannya jarak, pembuatan peta, memberikan arahan dalam membuat keputusan
spasial yang bersifat kompleks.
Karakteristik utama dari data spasial adalah bagaimana mengumpulkannya dan memeliharanya
untuk berbagai kepentingan. Selain itu juga ditujukan sebagai salah satu elemen yang kritis dalam
melaksanakan pembangunan sosial ekonomi secara berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan.
Berdasarkan perkiraan hampir lebih dari 80 % informasi mengenai bumi berhubungan dengan iinformasi
spasial.
Perkembangan teknologi yang cepat dalam pengambilan data spasial telah membuat perekaman
terhadap data berubah menjadi bentuk digital, selain itu relatif cepat dalam melakukan prosesnya. Salah
satunya perkembangan teknologi yang berpengaruh terhadap perekeman data pada saat ini adalah
teknologi penginderaan jauh (remote sensing) dan Global Positioning System (GPS).
Terdapat empat prinsip yang dapat mengidentifikasikan perubahan teknologi perekaman data
spasial selama tiga dasawaarsa ini. Prinsip tersebut adalah (1) perkembangan teknologi, (2) kepedulian
terhadap lingkungan hidup, (3) konflik politik atau perang dan (4) kepentingan ekonomi. Data lokasi yang
spesifik dibutuhkan untuk melakukan pemantauan terhadap dampak dalam suatu lingkungan, untuk
mendukung program restorasi lingkungan dan untuk mengatur pembangunan. Kegiatan-kegiatan tersebut
dilakukan melalui kegiatan pemetaan dengan menggunakan komputer dan pengamatan terhadap bumi
dengan menggunakan satelit penginderaan jauh.
Rajabidfard dan Wiliamson (2000b), menerangkan bahwa terdapat dua pendorong utama dalam
pembangunan data spasial. Pertama adalah pertumbuhan kebutuhan suatu pemerintahan dan dunia bisnis
dalam memperbaiki keputusan yang berhubungan dengan keruangan dan meningkatkan efisiensi dengan
bantuan data spasial. Faktor pendorong kedua adalah mengoptimalkan anggaran yang ada dengan
meningkatkan informasi dan sistem komunikasi secara nyata dengan membangun teknologi informasi
spasial. Didorong oleh faktor-faktor tersebut, maka banyak negara, pemerintahan dan organisasi
memandang pentingnya data spasial, terutama dalam pengembangan informasi spasial atau yang lebih
dikenal dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Tujuannya adalah membantu pengambilan keputusan
berdasarkan kepentingan dan tujuannya masing-masing, terutama yang berkaitan dengan aspek
keruangan. Oleh karena itu data spasial yang telah dibangun, sedang dibangun dan yang akan dibangun
perlu diketahui keberadaanya.
Pada dasarnya terdapat dua permasalahan utama yang terjadi pada saat ini dalam pembangunan
data spasial. Pertama adalah ledakan informasi, dimana informasi tersebut diperlukan dalam
perkembangan waktu yang terjadi. Hal ini sangatlah bergantung pada perkembangan yang cepat dalam
proses pengambilan dan perekaman data spasial. Sedangkan yang kedua adalah terbatasnya dan sulitnya
melakukan akses dan mendapatkan informasi spasial dari berbagai macam sumber data yang tersedia.

6
Konsekuensi yang terjadi terdapat kebutuhan yang sangat mendesak untuk memecahkan permasalahan
tersebut, yaitu dengan melakukan konsep berbagi pakai data, integrasi dari aplikasi yang berbeda dan
mengurangi duplikasi data dan minimalisasi biaya pengeluaran yang terjadi
Sumber data spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah :
Citra Satelit, data ini menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut menggunakan
sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan bumi. Umumnya
diaplikasikan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan sumber daya alam di
permukaan bumi (bahkan ada beberapa satelit yang sanggup merekam hingga dibawah
permukaan bumi), studi perubahan lahan dan lingkungan, dan aplikasi lain yang melibatkan
aktifitas manusia di permukaan bumi. Kelebihan dari teknologi terutama dalam dekade ini adalah
dalam kemampuan merakam cakupan wilayah yang luas dan tingkat resolusi dalam merekam
obyek yang sangat tinggi. Data yang dihasilkan dari citra satelit kemudian diturunkan menjadi
data tematik dan disimpan dalam bentuk basis data untuk digunakan dalam berbagai macam
aplikasi. Mengenai spesifikasi detail dari data citra satelit dan teknologi yang digunakan akan
dibahas dalam bab tersendiri.
Peta Analog, sebenarnya jenis data ini merupakan versi awal dari data spasial, dimana yang
mebedakannya adalah hanya dalam bentuk penyimpanannya saja. Peta analago merupakan
bentuk tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh
karena itu dengan perkembanganteknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi
format digital untuk kemudian disimpan dalam basis data.
Foto Udara (Aerial Photographs), merupakan salah satu sumber data yang banyak digunakan
untuk menghasilkan data spasial selain dari citra satelit. Perbedaannya dengan citra satelit adalah
hanya pada wahana dan cakupan wilayahnya. Biasanya foto udara menggunakan pesawat udara.
Secara teknis proses pengambilan atau perekaman datanya hampir sama dengan citra satelit.
Sebelum berkembangan teknologi kamera digital, kamera yang digunakan adalah menggunakan
kamera konvensional menggunakan negatif film, saat ini sudah menggunakan kamera digital,
dimana data hasil perekaman dapat langsung disimpan dalam basis data. Sedangkan untuk data
lama (format foto film) agar dapat disimpan dalam basis data harus dilakukan conversi dahulu
dengan mengunakan scanner, sehingga dihasilkan foto udara dalam format digital. Lebih lanjut
mengenai spesifikasi foto udara akan dibahas dalam bab tersendiri.
Data Tabular, data ini berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya berbentuk
tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data sensus penduduk, data
sosial, data ekonomi, dll. Data tabulan ini kemudian di relasikan dengan data spasial untuk
menghasilkan tema data tertentu.
Data Survei (Pengamatan atau pengukuran dilapangan), data ini dihasilkan dari hasil survei atau
pengamatan dilapangan. Contohnya adalah pengukuran persil lahan dengan menggunakan metode
survei terestris.

Model data spasial


Pada pemanfaatannya data spasial yang diolah dengan menggunakan komputer (data spasial digital)
menggunakan model sebagai pendekatannya. Economic and Social Comminssion for Asia and the
Pasific (1996), mendefinisikan model data sebagai suatu set logika atau aturan dan karakteristik dari
suatu data spasial. Model data merupakan representasi hubungan antara dunia nyata dengan data spasial.
Terdapat dua model dalam data spasial, yaitu model data raster dan model data vektor. Keduanya
memiliki karakteristik yang berbeda, selain itu dalam pemanfaatannya tergantung dari masukan data dan
hasil akhir yang akan dihasilkan. Model data tersebut merupakan representasi dari obyek-obyek geografi
yang terekam sehingga dapat dikenali dan diproses oleh computer.

7
Kelebihan Kekurangan
1. Sumber informasi bagi pemerintahan dan dunia 1. Dibutuhkan waktu yang lama untuk
bisnis dalam memperbaiki keputusan yang pengambilan dan perekaman data spasial.
berhubungan dengan keruangan dan meningkatkan 2. Keterbatasan dan sulitnya melakukan akses
efisiensi. untuk mendapatkan informasi spasial dari berbagai
2. Dengan adanya teknologi informasi data spasial macam sumber data yang tersedia.
dapat mengoptimalkan anggaran yang ada dengan 3. Akibat terdesaknya untuk memecahkan
meningkatkan informasi dan sistem komunikasi masalah dalam pengambilan data spasial, dilakukan
secara nyata. konsep berbagi pakai data, integrasi dari aplikasi
3. Data yang didapatkan memberikan informasi- yang berbeda dan mengurangi duplikasi data dan
informasi yang lengkap mengenai georeferensi. minimalisasi biaya pengeluaran yang terjadi.
4. Dapat menggambarkan potensi SDA, aktifitas
perubahan lahan dan kegiatan yang berhubungan
dengan manusia.
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Model Data Spasial

2.3.2 Data Atribut


Data atribut adalah data yang berupa penjeasan dari setiap fenomena yang terdapat dipermukaan
bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan
kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi.
Contohnya, atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat kesuburan
tanah dan kandungan mineral dalam tanah.Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data
kuantitatif.
1) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data hasi l pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif. Data kualitatif
dapat diperoleh dari pengisian angket; wawancara, dan Habul jawab. Data kualitatif berfungsi untuk
memperlihatkan perbedaan jenis atau rupa. Sebagai contoh, data kualitatif dalam peta tata guna lahan,
antara lain permukiman, sawah, kawasan HabularH, tegalan, dan hutan.
b) Data Kuantitatif
Data kuantitif adalah data hasil pengamatan atau pengulcuran yang dinyatakan dalam bilangan. Data
kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai dari objek. Data kuantitatif dapat dibedalcan
menjadi empat, yaitu data rasio, interval, ordinal, dan nominal.
(1) Data rasio adalah data yang diperoleh dengan ukuran-ukuran yang memiliki nilai 0 (nol) mutlak dan
dengan interval yang sama. Contohnya, panjang jalan A = 5 km dan, panjang jalan B = 10 km. Hal itu
berarti bahwa panjang jalan B adalah 2 kali panjang jalan A. Data rasio ini mempunyai tingkat akurasi
yang tertinggi.
(2) Data interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu. Contohnya, nilai mata pelajaran
siswa A = 9, B = 8, C = 7, D = 6, dan E = 5. Interval antara siswa A dan C (9-7 = 2) sama dengan interval
antara siswa C dan E (7 5 = 2). Data interval mempunyai tingkat akurasi sedang.
(3) Data ordinal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang menunjukkan
adanya tingkatan dari yang paling rendah sampai tingkat paling tinggi. Contohnya, kelompok penduduk
ekonomi atas diberi label 1, kelompok penduduk ekonomi menengah diberi label 2, dan kelompok
penduduk ekonomi bawah diberi label 3.

8
(4) Data nominal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang tidak menunjukan
adanya tingkatan, kemudian diberi kode. Contohnya, permulciman diberi kode 1 dan sawah diberi kode 2.
Data atribut tersebut disimpan dalam bentuk Habul yang rasional sehingga mudah untuk digunakan dalam
jumlah data yang banyak.
Kelebihan Kekurangan
1. Dapat menjelaskan informasi-informasi yang 1. Sulit dalam mengolah data, karena data atribut
ada pada data spasial, karena data atribut yang masih kosong perlu diisi dengan data obyek
merupakan keterangan dari data spasial. spasial sesuai dengan jenisnya. Data atribut yang
2. Berbentuk data Habular yang terhubung dengan dimasukkan pada sel harus memiliki tipe yang
data spasial. Hubungan ini memungkinkan sama dengan tipe kolom dimana pointer berada.
pengguna memahami makna obyek spasial Dimana kolom yang bertipe angka tidak akan
tersebut. menerima data yang berupa huruf atau kalimat.
Kolom yang bertipe karakter akan menterjemahkan
3. Data atribut terintegrasi dengan data spasial angka yang dimasukkan pada sel sebagai huruf
sehingga sistemnya dapat menjawab pertanyaan sehingga angka tersebut tak dapat dikenali oleh
dan memiliki kemampuan analisis spasial maupun proses (+, -, x dsb.).
non spasial.
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Data Atribut

2.3.3 Data Raster


Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga
terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti areal fotografi atau foto satelit merupakan bagian
dari data raster pada peta. Raster mewakili data grid continue. Nilainya menggunakan gambar berwarna
seperti fotografi, yang di tampilkan dengan level merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data raster, obyek
geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture element).
Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari Homput penginderaan
jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual seperti jenis tanah,
kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain.Peta Raster adalah peta yang diperoleh dari fotografi suatu areal,
foto satelit atau foto permukaan bumi yang diperoleh dari Homputer. Contoh peta raster yang diambil dari
satelit cuaca.
Kelebihan Kekurangan
1. Memiliki struktur data yang sederhana 1. Secara umum memerlukan ruang atau tempat
2. Mudah dimanipulasi dengan menggunakan menyimpan (disk) yang besar dalam computer,
fungsi-fungsi matematis sederhana banyak terjadi redudacy data baik untuk setiap
layer-nya maupun secara keseluruhan.
3. Teknologi yang digunakan cukup murah dan
tidak begitu kompleks sehingga pengguna dapat 2. Penggunaan sel atau ukuran grid yang lebiih
membuat sendiri program aplikasi yang besar untuk menghemat ruang penyimpanan akan
mengunakan citra raster. menyebabkan kehilangan informasi dan ketelitian.

4. Compatible dengan citra-citra satelit 3. Sebuah citra raster hanya mengandung satu
penginderaan jauh dan semua image hasil scanning tematik saja sehingga sulit digabungkan dengan
data spasial. atribut-atribut lainnya dalam satu layer.

5. Overlay dan kombinasi data raster dengan data 4. Tampilan atau representasi dan akurasi posisi
inderaja mudah dilakukan sangat bergantung pada ukuran pikselnya (resolusi
spasial).
6. Memiliki kemampuan-kemampuan permodelan

9
dan analisis spasial tingkat lanjut 5. Sering mengalami kesalahan dalam
7. Metode untuk mendapatkan citra raster lebih menggambarkan bentuk dan garis batas suatu
mudah objek, sangat bergantung pada resolusi spasial dan
toleransi yang diberikan.
8. Gambaran permukaan bumi dalam bentuk citra
raster yang didapat dari radar atau satelit 6. Transformasi koordinat dan proyeksi lebih sulit
penginderaan jauh selalu lebih actual dari pada dilakukan
bentuk vektornya 7. Sangat sulit untuk merepresentasikan hubungan
9. Prosedur untuk memperoleh data dalam bentuk topologi (juga network).
raster lebih mudah, sederhana dan murah. 8. Metode untuk mendapatkan format data vector
10. Harga system perangkat lunak aplikasinya melalui proses yang lama, cukup melelahkan dan
cenderung lebih murah. relative mahal.

Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan Data Raster

2.3.4 Data Vektor


Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) . Ada
tiga tipe data vector (titik, garis, dan polygon) yang bisa digunakan untuk menampilkan informasi pada
peta. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi tower radio. Garis bisa digunakan untuk
menunjukkan route suatu perjalanan atau menggambarkan boundary. Poligon bisa digunakan untuk
menggambarkan sebuah danau atau sebuah Negara pada peta dunia. Dalam format vektor, bumi
direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), poligon (daerah yang dibatasi oleh garis yang
berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/ point (node yang mempunyai label), dan nodes
(merupakan titik perpotongan antara dua baris). Setiap bagian dari data vector dapat saja mempunyai
informasi-informasi yang bersosiasi satu dengan lainnya seperti penggunaan sebuah label untuk
menggambarkan informasi pada suatu lokasi. Peta Vektor terdiri dari titik, garis, dan area polygon.
Bentuknya dapat berupa peta lokal jalan.
Kelebihan Kekurangan
1. Memerlukan ruang atau tempat menyimpan 1. Memiliki struktur data yang kompleks.
yang lebih sedikit di computer. 2. Datanya tidak mudah untuk dimanipulasi.
2. Satu layer dapat dikaitkan dengan atau 3. Pengguna tidak mudah berkreasi untuk
mengunakan atribut sehingga dapat menghemat membuat programnya sendiri untuk memenuhi
ruang penyimpanan secara keseluruhan. kebutuhan aplikasinya. Hali ini disebabkan oleh
3. Dengan banyak atribut yang banyak dikandung struktur data vector yang lebih kompleks dan
oleh satu layer, banyak peta tematik lain yang dapat prosedur fungsi dan analisisnya memerlukan
dihasilkan sebagai peta turunannya. kemampuan tinggi karena lebih sulit. Pengguna
4. Hubungan topologi dan network dapat harus membeli system perangkat lunaknya karena
dilakukan dengan mudah. teknologinya masih mahal. Prosedurnyapun
terkadang lebih sulit.
5. Memiliki resolusi spasial yang tinggi.
4. Karena proses keseluruhan untuk
6. Representasi grafis data spasialnya sangat mirip mendapatkannya lebih lama, peta vector seringkali
dengan peta garis buatan tangan manusia. mengalami out of date atau kadaluarsa.
7. Memiliki batas-batas yang teliti, tegas dan jelas 5. Memerlukan perangkat keras dan perangkat
sehingga sangat baik untuk pembuatan peta-peta lunak yang lebih mahal.
administrasi dan persil tanah milik.
6. Overlay beberapa layers vector secara simultan

10
8. Transformasi koordinat dan proyeksi tidak sulit memerlukan waktu yang relative lama.
dilakukan.
Tabel 2.4 Kelebihan dan Kekurangan Data Vektor

2.3.5 Basis Data


Konsep mengenai basis data dapat dipandang dari beberapa sudut dari sisi Hank e
BasisData, merupakan kumpulan table-tabel atau files yang saling berelasi.
Sementara dari sisi manajemen basisdata dapat dipandang sebagai kumpulan data yang memodelkan
aktifitas-aktivitas yang terdapat didalam enterprise-nya or BasisData merupakan kumpulan data non-
redundant yang dapat digunakan bersama (shared) oleh Hank e-sistem aplikasi yang berbeda. BasisData
merupakan kumpulan data-data non redundant yang saling terkait satu sama lainya yang dinyatakan oleh
atribut-atribut kunci dari table-tabelnya.
Dengan basis data perubahan, editing atau updating data yang dapat dilakukan tanpa
mempengaruhi komponen-komponen lainya didalam Hank e yang bersangkutan baik perubahan format
data (konversi), struktur file atau relokasi data dari satu perangkat ke perangkat yang lainya.
Kelebihan Kekurangan
1. Terkontrolnya kerangkapan data. 1. Memerlukan tenaga spesialis dalam pengolahan
Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali data.
saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua 2. Merupakan kumpulan data-data yang kompleks
aplikasi yang memerlukannya.
3. Memerlukan tempat yang besar dalam
2. Terpeliharanya keselarasan (ke-konsistenan) pengolahan data.
data. Apabila ada perubahan data pada aplikasi
yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu 4. Memerlukan perangkat keras dan perangkat
berlaku untuk keseluruhan lunak yang mahal.
3. Data dapat dipakai secara bersama (shared).
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh
beberapa program aplikasi (secara batch maupun
on-line) pada saat bersamaan.
4. Dapat diterapkan standarisasi.
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka
DBA dapat menerapkan standarisasi data yang
disimpan sehingga memudahkan pemakaian,
pengiriman maupun pertukaran data.
5. Keamanan data terjamin. DBA dapat
memberikan batasan-batasan pengaksesan data,
misalnya dengan memberikan password dan
pemberian hak akses bagi user (Hank e : modify,
delete, insert, retrieve).
6. Terpeliharanya integritas data. Jika kerangkapan
data dikontrol Hank e konsistenan data dapat dijaga
maka data menjadi akurat.
7. Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan)
antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap
aplikasi. Struktur basis data diatur sedemikian rupa
sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan

11
cepat.
8. Data independence (kemandirian data).
Dapat digunakan untuk bermacam-macam program
aplikasi tanpa harus merubah format data yang
sudah ada.
Tabel 2.5 Kelebihan dan Kekurangan Basis Data

2.4 Manfaat Sistem Informasi Geografis Secara Umum


2.4.1 Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, SIG digunakan untuk menentukan lokasi pembangunan sekolah yang tepat
serta menjadi alat bantu pembelajaran geografi di sekolah
2.4.2 Bidang Geologi
Dalam bidang geologi, SIG diigunakan untuk menentukan keterdapatan lokasi bahan galian dan
menganalisis penyebaran industri tambang. SIG juga digunakan dalam pemetaan geologi sebagai alat
bantu untuk memproses data dari lapangan menjadi peta yang sudah jadi.
2.4.3 Bidang Sumber Daya Alam
Untuk memetakan pola penyebaran SDA dan pemanfaatannya. Melalui penerapan SIG dapat
diidentifikasi tentang potensi-potensi alam yang tersebar di suatu wilayah. Identifikasi ini akan
memudahkan untuk pengelolaan sumber alam untuk kepentingan orang banyak.
2.4.4 Bidang Transportasi
Sebagai bahan analisa perencanaan pembangunan fasilitas transportasi
2.4.5 Bidang Militer
Untuk memetakan wilayah NKRI dan pemetaan rute-rute perjalanan logistik dan peralatan perang
2.4.6 Bidang Ekonomi
Untuk menentukan perencanaan pembangunan pasar, bank atau fasilitas ekonomi lainnya
2.4.7 Disaster Management
Aplikasi SIG dapat digunakan untuk melakukan pengelolaan pemulihan suatu kawasan pasca bencana.
Misalnya, setelah tsunami yang menerjang Aceh dan Nias, Badan Rehabilitasi - Rekonstruksi Aceh - Nias
(BRR Aceh-Nias) menggunakan GIS untuk memetakan kondisi terkini dan menentukan prioritas
pembangunan di lokasi yang paling parah kerusakannya.
2.4.8 Penataan Ruang dan Pembangunan sarana-prasarana
Dengan menggunakan aplikasi SIG seorang planner dapat membuat sebuah perencanaan tata ruang
melalui analisis kawasan melalui peta yang tersaji, seperti analisis terhadap dampak lingkungan, daerah
resapan air, dan pembuatan suatu sarana-prasarana dengan melihat kondisi tata ruang suatu kota.
Perencanaan ruang menggunakan aplikasi SIG secara benar dan opltimal dapat menghindarkan terjadinya
banjir, kemacetan, serta hal-hal lain yang dapat menjadi permasalahan bagi sebuah kota. Selain itu,
susunan infrastruktur suatu kota juga akan tersusun dengan lebih baik.
2.4.9 Investasi Bisnis dan Ekonomi
Dengan aplikasi SIG, para investor dapat menentukan strategi investasi berdasar kondisi geografis yang
ada, kondisi penduduk dan persebarannya, dan peta infrastruktur serta aksesibilitas.
2.4.10 Pertahanan dan Komunikasi

12
Di bidang pertahanan, peta data spasial dapat berguna bagi pemerintah untuk mengidentifikasi batas-batas
perairan dan daratan. Sedangkan dari segi komunikasi, SIG berguna untuk mengidentifikasi dan
menentukan persebaran coverage menara transmitter atau BTS.
2.4.11 Games, Entertainment dan Education
Di negara-negara maju, aplikasi SIG dapat digunakan untuk membuat permainan interaktif, seperti SIM
City. Sedangkan bagi pemerintah, pengembangan aplikasi SIG dapat digunakan sebagai sarana
pendidikan, seperti globe, atlas, peta pariwisata, peta tata guna lahan, dan lain-lain.

2.5 Manfaat SIG Dalam Geologi


2.5.1 Pemetaan Geologi
Pada masa ini, kecanggihan teknologi telah meningkatkan kinerja hampir disemua bidang
pekerjaan. Teknologi sudah sangat membantu dalam mempermudah perkerjaan manusia. Dewasa ini,
mulai bermunculan teknologi informasi yang dapat membantu dalam proses kegiatan pertambangan
dengan cara pemetaan lahan.
Pemetaan inilah yang akan dibuat dengan aplikasi atau software yang dikenal dengan software
Mapinfo. MapInfo merupakan salah satu perangkat lunak pemetaan (SIG) desktop yang dikembangkan
dan kemudian dipasarkan untuk memenuhi (sebagian besar) kebutuhan-kebutuhan di lingkungan bisnis.
Perangkat lunak SIG ini memungkinkan para penggunanya utnuk memvisualisasikan dan menganalisa
data-data yang menjadi masukannya secara geografis lebih cepat dan menyediakan informasi yang
diperlukan di dalam proses pengambilan keputusan.
Peta yang akan dibuat dalam aplikasi ini merupakan peta geologi yang menunjukan kenampakan dataran
sesuai kenyataanya. Peta merupakan gambaran dari suatu wilayah atau daerah yang tertuang dalam
bidang datar dan memiliki skala tertentu. Peta biasanya dilengkapi dengan keterangam keterangan atau
yang biasa disebut legenda.

Gambar 2.3 Peta Geologi


Sumber : qberitakan.com

Peta Geologi itu sendiri merupakan suatu lembar peta yang berisikan atau menggambarkan keadaan dan
informasi geologi suatu daerah. Diantaranya informasi batuan, formasi batuan, litologi, lokasi fosil,
informasi pertambangan, dan yang paling penting adalah informasi daerah-daerah Struktur Geologi. Peta
Geologi biasanya banyak digunakan untuk mencari suatu endapan mineral seperti emas, mangan, timah,
tembaga, dan lain-lain. Dengan informasi yang ada di Peta Geologi kita bisa mencari mineral-mineral

13
tersebut. Dan untuk mengetahuinya maka kita juga memerlukan dasar yang cukup, menguasai bidang
ilmu-ilmu geologi lainnya seperti petrologi, geomorfologi, stratigrafi, sedimentologi, dan masih banyak
yang lainnya.

2.5.2 MapInfo
MapInfo adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi Geografi (SIG). MapInfo diminati
oleh pemakai SIG karena mempunyai karakteristik yang menarik, seperti mudah digunakan, harga relatif
murah, tampilan interaktif, user frendly dan dapat dicustomized menggunakan bahasa skrip yang dimiliki.
Pembentukan peta di MapInfo dapat diilustrasikan secara analog.
Dalam MapInfo suatu table dapat digambarkan sebagai satu lembar (sheet) dari suatu film dan
suatu komposisi peta di MapInfo merupakan gabungan dari beberapa lembar (sheet) film tersebut yang
disusun secara bertumpuk. Istilah yang umum digunakan untuk susunan tersebut adalah layering.
Setiap lembar (sheet) merupakan layer yang dapat digabungkan dan di-matchkan
untuk membentuk suatu peta, sehingga dapat dilakukan analisis dari peta yang terbentuk tersebut. Satu
hal yang perlu diingat adalah ketika MapInfo melakukan redraw peta, MapInfo akan melakukan redraw
dari layer yang tersusun paling bawah kemudian ke layer di atasnya, dan sebaliknya jika ingin diketahui
informasi dari suatu peta.
MapInfo merupakan produk dari perusahaan software MapInfo Corporation. MapInfo adalah
software pengolah data spasial yang banyak digunakan dalam analisis Sistem Informasi Geografis.
Software ini memiliki kemampuan seperti software-software pengolah spasial lainnya seperti Arc Info
atau Arc View. Map Info merupakan software pengolah data spasial yang terpadu dengan data tabel.
Melalui software. MapInfo operator dapat membuat, menampilkan, serta mengadakan perubahan terhadap
data spasial atau peta.
MapInfo memiliki kemampuan yang fleksibel dalam penampilan dan perubahan data.
Kemampuan tersebut mencakup:
Pembukaan banyak tabel dalam waktu yang bersamaan
Pengendali properti layer secara individual
Mampu membuat dan memodifikasi peta-peta tematik yang ada
Pencarian informasi terkait dengan data spasial
Sistem kendali proyeksi peta dan lain-lain.
Dalam perkembangannya saat ini berbagai data dari MapInfo banyak digunakan dalam
pembangunan SIG yang berbasiskan pada web atau SIG berjaringan. Memiliki daya dukung yang tinggi
terhadap pembentukan sistem informasi spasial berbasis internet. Di Indonesia MapInfo menjadi salah
satu software standar pengelolaan data spasial, seperti di Kantor Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan
beberapa perusahaan swasta yang besar.MapInfo sangat membantu untuk analisis spasial, didukung
dengan kemampuan pembentukan grafik yang akurat.
Secara nyata, Mapinfo bekerja mengelola tabel yang berisi data tekstual dan data spasial yang
saling terkait satu dengan lainnya, contohnya adalah table World. Jika tabel World ditampilkan oleh
MapInfo pada layar monitor, maka dapat terlihat sekaligus tampilan grafik spasialnya dan juga tampilan
tabular data tekstualnya. MapInfo juga dilengkapi dengan fasilitas untuk pencetakan peta dan dapat pula
mengimpor serta mengekpor peta digital untuk keperluan pemindahan data dari dan ke sistem komputer
lainnya, misalnya ArcInfo.

2.5.3 Peta Geologi

14
Peta Geologi merupakan suatu lembar peta yang berisikan atau menggambarkan keadaan dan informasi
geologi suatu daerah. Diantaranya informasi batuan, formasi batuan, litologi, lokasi fosil, informasi
pertambangan, dan yang paling penting adalah informasi daerah-daerah Struktur Geologi. Peta Geologi
biasanya banyak digunakan untuk mencari suatu endapan mineral seperti emas, mangan, timah, tembaga,
dan lain-lain. Dengan informasi yang ada di Peta Geologi kita bisa mencari mineral mineral tersebut. Dan
untuk mengetahuinya maka kita juga memerlukan dasar yang cukup, menguasai bidang ilmu-ilmu geologi
lainnya seperti petrologi, geomorfologi, stratigrafi, sedimentologi, dan masih banyak yang lainnya.

Peta geologi menggunakan warna untuk mewakili berbagai jenis fitur geologi atau unit (jenis tertentu
batuan dengan rentang usia dikenal). Unit geologi ditunjukkan dengan warna yang dapat berkisar dari
kuning dan merah untuk ungu dan cokelat. Tidak hanya unit geologi ditugaskan warna tetapi juga satu set
huruf. Set biasanya terdiri dari surat modal awal diikuti oleh satu atau dua huruf lowercased. Huruf
kapital merupakan usia unit geologi. Semakin rendah-cased huruf menunjukkan nama unit geologi atau
jenis batuan yang terdiri.
Ketika dua unit geologi yang terletak di sebelah satu sama lain, tempat di mana mereka bertemu
disebut kontak. Dua jenis utama dari kontak adalah kontak pengendapan dan kesalahan. Kontak
pengendapan dibuat ketika unit geologi terdiri bawah, atas, atau di samping satu sama lain. Tempat di
mana mereka bertemu disebut kontak pengendapan dan ditunjukkan dengan garis tipis.
Unit geologi dapat dipindahkan dari waktu ke waktu oleh kesalahan. Kesalahan yang retak atau
patah tulang di kerak bumi (bagian terluar dari permukaan bumi) yang disebabkan oleh pergerakan massa
tanah; yang disebut piring, di kedua sisi garis patahan. Ketika lempeng bergerak tiba-tiba, hasilnya adalah
gempa bumi. Sebuah garis patahan (garis tebal dengan unit geologi yang sama di kedua sisi garis)
menunjukkan unit geologi yang telah dipindahkan oleh kesalahan setelah mereka telah terbentuk. Jalur
patahan sangat penting untuk peta geologi negara seperti California, di mana kesalahan yang dikenal
aktif.

Langkah dalam pembuatan peta geologi dapat mengikuti langkah langkah berikut ini:

Gambar 2.4 Mapinfo


Sumber : qberitakan.com

1. Buka program Mapinfo dengan klik kanan open atau double klik pada mouse, kemudian klik
option open a table dan open.
2. Cari data gambar peta untuk dipilih. Klik data dan ubah file of type menjadi Raster Image,
kemudian klik open.

15
3. Setelah peta ditampilkan pada ruang Mapinfo, maka selanjutnya adalah memberi titik koordinat
pada peta yang akan buat. Perbesar gambar dan klik sekali pada pixel yang paling pusat kemudian
klik add dan isi koordinat X, Y susai data Bujur dan Lintang. Jika bujur dinyatakan dalam 110.30
maka pada pengisian koordinat 30 dibagi dengan 60 yang merupakan satuan waktu dari detik per
menit. Lakukan pada ketiga titik lainnya yang telah ditentukan dengan cara yang sama.
4. Setelah semua titik koordinat ditentukan, selanjutnya klik projection dan ubah category member.
5. Setelah itu akan mucul change view seperti gambar di bawah ini. Ubah zoom menjadi 52 dan klik
OK.
6. Lalu klik map pada menu toolbars dan pilih Layer Control untuk menampilkan Layer Control
pada bagian kiri lembar kerja.
7. Kemudian buat layer seperti kotak batas tadi dengan nama yang lain sesuai dengan warna garis
yang akan dibuat misalnya Garis Hitam di dalam layer ini agar gambar bisa diberi warna. Kita
membuat garisnya menggunakan Polygon.
8. Setelah semua gambar telah diberi warna dan garis, kemudian kita akan membuat keterangan
keterangan atau legenda pada peta. Pembuatan legenda dapat dengan menambahkan simbol
simbol dan skala peta. Untuk pemberian simbol, klik Symbol Style pada tools, kemudian pilih
simbol yang diinginkan dan klik OK.
9. Setelah pemberian simbol, lalu kita akan menambahkan skala atau scale bar pada peta dengan
cara kllik Map Create Scale Bar pilih Position ( Select a default position ) dan pilih finish.
Maka akan muncul scale bar sesuai data.

2.5.4 Pengunaan SIG dalam Geologi Pertambangan


Informasi menyangkut keberadaan sebaran bahan galian baik secara vertikal dan horisontal
merupakan elemen penting dalam pengambilan kebijakan pada industri pertambangan yang
berkelanjutan. Informasi bahan galian ini menjadi dasar dalam penerapan teknologi pertambangan dan
pemodelan geologinya. Dalam industri pertambangan dan geologi SIG bermanfaat sebagai alat bantu
guna meningkatkan efisiensi terkait dengan pendetilan studi suatu kawasan prospek. SIG untuk bidang
pertambangan dan geologi sangat membantu dalam penyusunan peta-peta yang merupakan gabungan
seluruh informasi terkait dengan prospek kawasan yang diteliti dan dikembangkan.
SIG menyangkut industri pertambangan dan geologi terkait dengan;
Analisa kesesuaian lokasi
Pemetaan mineral bahan galian guna mengidentifikasi zone potensial (zona prospek mineral)
Identifikasi terkait struktur geologi
Penyusunan database geologi
Peta-peta yang mendukung eksplorasi
Penyajian, griding, konturing dari nilai parameter lapangan
Georeferen
Pemetaan topografi & fisiografi
Pemrosesan citra satelit
Klasifikasi citra
Penyajian data log-sumur
Digitasi dan atribut

16
Pembuatan peta tematik
Penyipan peta kerja
Analisa data dan pelaporan
Pemetaan permukaan
Analisa pemetaan mineral dan batuan
Penyusunan peta tematik geologi

2.6 Manfaat SIG Dalam Perencanaan Wilayah dan Kota


Seorang planner harus dapat menguasai penggunaan SIG dengan baik. Hal ini dikarenakan
aplikasi SIG ini dapat mempermudah seorang planner untuk dapat merenacana kawasan yang sedang ia
rencana. Dengan SIG, planner dapat membuat tampilan peta , dapat menggambarkan dan menganalisis
informasi yang terkandung dalam peta tersebut (memanipulasi dan analisis data), kemudian
mempresentasikannya (sebagai hasil output).
SIG banyak digunakan untuk berbagai kegiatan terkait perencanaan suatu kota, seperti analisis
dan pengambilan keputusan atau kebijakan mengenai suatu daerah meliputi pengelolaan penggunaan
lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Dengan
menggunakan aplikasi SIG ini akan didapatkan sebuah perspektif yang lebih riil.
Sistem Informasi Geografis ini juga mempermudah seorang planner untuk bekerja. Peta digital
yang dihasilkan dapat diperbesar, diperkecil serta dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa wilayah, dan peta
juga dilengkapi dengan legenda dan mini map untuk kemudahan pemantauan. Pencarian lokasi peta dapat
dilakukan dengan cepat berdasarkan parameter-parameter yang telah dimasukkan. Eksplorasi atau
pencarian data dapat dilakukan dengan identifikasi titik, garis, atau area yang ditunjuk. Selain itu,
pemberian kejelasan terhadap suatu wilayah seperti pewarnaan dan dan simbol dapat dilakukan dengan
mudah sesuai data yang terkait pada peta.
Beberapa manfaat SIG bagi perencanaan wilayah dan kota (berdasarkan disiplin ilmu yang ada
dalam perencanaan wilayah dan kota) :
a. Untuk bidang sumberdaya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna
lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.
b. Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan
industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan
c. Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem informasi
jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik
d. Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.
e. Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif,
perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.
f. Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu
wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan
dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan
pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan
perkantoran.

2.7 Manfaat SIG Dalam Manajemen Tata Guna Lahan

17
Pemanfaatan dan pembangunan lahan yang dimiliki oleh pemerintah daerah perlu dilakukan
dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Wilayah pembangunan di kota biasanya dibagi menjadi
daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum dan jalur hijau. SIG dapat
membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan
sebagai acuan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas publik yang diperlukan.
Lokasi dari fasilitas-fasilitas yang akan dibangun didaerah perkotaan (urban) perlu
dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentu yang bisa menyebabkan
ketidakselarasan, contohnya pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter
antara lain: di luar area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, dan berjarak 5 meter
dari jalan raya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu
area, kriteria-kriteria ini nanti akan digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai,
agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria.
Untuk pembangunan pos polisi, peta penyebaran penduduk, sejarah kecelakaan dan pelanggaran
lalu-lintas, data kejahatan dan perampokan, peta penyebaran pertokoan dan bank, bisa dijadikan dasar
penentuan lokasi. Contoh lain misalnya lokasi pompa air untuk menyedot air sewaktu banjir, hal yang
perlu dipertimbangkan adalah lokasi pembangunan pabrik, pasar, fasilitas-fasilitas umum, lokasi
jaringan-jaringan listrik, telpon, air dan saluran pembuangan.
Setelah lokasi yang sesuai didapatkan, desain pembangunan dapat digabungkan dengan SIG
untuk mendapatkan perspektif yang lebih riil. Didaerah pedesaan (rural), manajemen tata guna lahan lebih
banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisi tanah,
ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan
bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal
biayanya dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing
tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian juga dapat
terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran konsumen, dan peta jaringan
transportasi.
Sebelum aplikasi SIG digunakan untuk pembantu pengambilan keputusan, tugas dari daerah
terlebih dahulu memasukkan informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi dan potensi daerahnya.
Data-data yang perlu disiapkan antara lain data peta, data statistik daerah, dan. Data peta dapat
menggunakan data yang sudah ada yang disediakan oleh Bakosurtanal atau instansi lain. Jika data belum
ada atau ingin membuat data yang lebih baru, daerah bisa membuat peta baru berdasar foto satelit atau
foto udara. Sementara itu, data statistik diambil dari sensus, data daerah dalam angka, dan hasil pendataan
lainnya.

2.8 Manfaat SIG Dalam Pemetaan Sumberdaya Pulau Kecil


Bimtek (Bimbingan Teknis) "Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis (GIS) untuk Pemetaan Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil" yang diselenggarakan oleh Pusat
Pemanfaatan Teknologi Dirgantara-LAPAN bekerjasama dengan Direktorat Pendayagunaan Pulau-Pulau
Kecil, Ditjen KP3K, Kementerian Kelautan dan Perikanan berlangsung dari tanggal 15-19 April 2013 di
Hotel Puri Mega, Jakarta.
Bimtek ini diikuti oleh utusan berbagai instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, yang
memanfaatkan citra satelit sebagai salah pendukung tugas dan fungsinya dalam kaitannya dengan wilayah
pesisir dan lautan khususnya sektor perikanan dan pengelolaan wilayah pesisir dan lautan, seperti:
pemetaan sumberdaya pulau-pulau kecil, kesesuaian lahan perairan untuk usaha budidaya laut dan
pariwisata bahari, identifikasi potensi wilayah pesisir (seperti hutan bakau, terumbu karang, padang
lamun dan pasir), zonasi kawasan konservasi laut, analisa potensi ekonomi wilayah pesisir pulau-pulau
kecil, pengamatan perubahan garis pantai, analisa pencemaran lingkungan perairan dan lain sebagainya

18
Pada bimtek ini diajarkan bagaimana memanfaatkan citra satelit dan radar. Karena sebagian besar
peserta berasal dari sektor kelautan dan perikanan maka pada bimtek ini banyak dibahas bagaimana
memanfaatkan citra tersebut untuk kepentingan pemetaan serta penelitian untuk memahami sumberdaya
pulau-pulau kecil dan dinamika lingkungan pesisir dan lautan termasuk memahami dinamika sumberdaya
alam yang terkandung di dalamnya.
Materi yang disampaikan meliputi teori serta langsung pratikum (tracking) yang dilaksanakan di
kawasan Muara Angke, dan pada hari terakhir yaitu hari jumat tanggal 19 April 2013 dilakukan presentasi
hasil kerja individu dan kelompok.

2.9 Istilah-istilah Dalam SIG


Analisa jaringan yaitu dalam sistem informasi yang digunakan untuk memecahkan persoalan-
persoalan penggunaan jaringan geografis.
Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG
menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak
tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.
Atribut adalah keterangan atau informasi tentang sebuah bentukan/feature dalam SIG/GIS.
Biasanya berbentuk tabel yang masing-masing catatannya mempunyai kaitan dengan
bentuk/feature tertentu. Contohnya bentukan/feature sungai mungkin memiliki atribut antara lain:
nama sungai, panjang, tingkat sedimentasi, dapat dilintasi untuk berlayar atau tidak, dan lain
sebagainya. Pada data raster, atribut biasanya mengacu kepada nilai sel raster tersebut. Pada
umumnya hanya satu atribut saja yang dapat disimpan. Terkadang pada tabel atribut ini juga
tersimpan keterangan bagaimana sebuah bentukan harus ditampilkan pada ArcMap. Misalnya
berapa ketebalan garis, warna, jenis huruf atau font yang digunakan, dan lain sebagainya.
Atribut Sosial Ekonomi adalah Sumber data social ekonomi dapat diperoleh dari terbitan resmi
maupun catatan oleh badan resmi pemerintahan maupun swasta, yang meliputi sumber data
sensus, survey atau sample, registrasi.
Atribut Sumber Daya Alam adalah sumber data pada atribut sumber data alam dapat diperoleh
dari tanah, geologi, vegetasi, pengguanaan tanah.
Browser yaitu penyajian informasi dalam bentuk daftar-daftar tabular (seperti pada basis data
konvensional) atau tabel-tabel. Memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan data secara manual
maupun otomatis secara penuh.
Buffering memiliki Fungsi inimenghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon atau area
dengan jarak tertentu daridata spasial yang menjadi masukannya.
Change View adalah tools yang digunakan untuk mendapatkan tampilan Map Windows sesuai
dengan keinginan seperti lebar, skala peta, resizing.
Contrast adalah perbedaan antara brightness relatif antara sebuah benda dengan sekelilingnya
pada citra. Sebuah bentuk tertentu mudah terdeteksi apabila pada sebuah citra contrast antara
bentuk tersebut dengan backgroundnya tinggi. Teknik pengolahan citra bisa dipakai untuk
mempertajam contrast. Citra, sebagai dataset, bisa dimanipulasi menggunakan algorithm
(persamaan matematis). Manipulasi bisa merupakan pengkoreksian error, pemetaan kembali data
terhadap suatu referensi geografi tertentu, ataupun mengekstrak informasi yang tidak langsung
terlihat dari data. Data dari dua citra atau lebih pada lokasi yang sama bisa dikombinasikan secara
matematis untuk membuat composite dari beberapa dataset. Produk data ini, disebut derived
products, bisa dihasilkan dengan beberapa penghitungan matematis atas data numerik mentah
(DN).
Data manipulasi dan analisa dalam SIG digunakan untuk mendeterminasikan informasi yang
dapat dipakai oleh SIG.

19
Data atribut adalah data yang biasanya digunkan untuk keperluan sensus penduduk, catatan
survei, data statistik lainnya.
Data Frame bisa terdiri dari sebuah layer atau lebih. Sebuah peta (dalam layout di ArcGIS) bisa
memiliki beberapa data frame (peta utama, inset satu, inset dua, peta pembanding dan lain
sebagainya). Namun pada Data View hanya satu data frame yang dapat ditampilkan pada satu
waktu. Selain itu dapat mendefinisikan sebuah wilayah geografis, besaran bagian peta yang akan
dipakai untuk menampilkan, sistem koordinat dan berbagai pengaturan tampilan lainnya. Secara
umum, cartographer atau pembuat peta menyebutnya sebagai map body atau tubuh peta.
Data grafis/spasial merupakan data yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi
yang memiliki referensi (koodinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau
hasil dari interpretasi data-data tersebut.
Data Input merupakan data dalam SIG yang berupa peta analog, tabel, file elektronik dari peta
dan data attribute dari foto udara serta penginderaan jauh.
Data Kualitatif adalah data yang menyajikan unsur unsur topografi berupa gambar atau
keterangan, seperti jalan, sungai, perumahan, nama daerah, dan sebagainya.
Data Kuantitatif adalah data yang menyajikan unsur-unsur topografi dalam besaran tertentu,
seperti ketinggian titik, nilai kontur, jumlah penduduk, prosentase pemeluk agama tertentu, dan
sebagainya.
Data manajemen merupakan data dalam SIG yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi data dari database.
Data output adalah data dalam SIG yang berupa laporan berbentuk tabel, peta analog, ataupun
disimpan dalam storage tertentu.
Data Raster adalah data yang terdiri sel-sel yang disusun menurut baris dan kolom. Pada masing-
masing sel tersebut tersimpan sebuah nilai tunggal. Data raster biasanya merupakan sebuah
gambar (beragam warna). Nilai sel tersebut bisa juga melambangkan sesuatu yang berbeda-beda,
seperti tata guna lahan. Atau melambangkan sesuatu yang berkesinambungan, seperti curah hujan
dan ketinggian. Sebuah sel data raster hanya mampu menyimpan sebuah keterangan atau nilai
saja. Untuk mengatasi keterbatasan ini maka digunakan beberapa band data raster yang masing-
masing menampilkan keterangan yang berbeda. Contohnya citra satelit yang ditampilkan dalam
komposit band Red Green Blue (RGB) yang terdiri dari 3 band data raster. Masing-masing sel
pada data raster mewakili bentuk/kondisi tertentu di alam nyata. Luas wilayah yang
direpresentasikan oleh sebuah sel, biasanya berbentuk bujur sangkar, disebut resolusi.
Data Set adalah koleksi atau kelompok data-data yang berkaitan, dikumpulkan dan disimpan pada
tempat yang sama. Data Referensi yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran permukaan
bumi. Pada ilmu survei dan geodesi, data merupakan titik referensi di permukaan bumi berikut
model asosiasi yang matematis di mana penghitungan koordinat dilakukan.
Data Spasial adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya di permukaan bumi serta
keterkaitan satu aspek dengan lainnya. Biasanya data spasial menyimpan koordinat dan topologi
dari bentukan tersebut. Definisi lainnya, data spasial adalah semua data yang dapat dipetakan.
Data Vektor adalah data titik, garis atau polygon (daerah/wilayah) yang masing-masingnya
dibangun atas sebuah koordinat (titik) atau kumpulan koordinat (garis dan polygon). Data
tersebut mewakili benda/obyek tertentu di muka bumi. Misalnya garis yang merepresentasikan
jaringan jalan.
Data View adalah sebuah View atau jendela pada ArcMap dan ArcReader berfungsi untuk
melihat, menampilkan, mengeksplorasi, melakukan query data-data geografis. Namun tidak dapat
menampilkan keterangan selain data geografis, misalnya legenda, judul dan skala.
Data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau
kesimpulan)

20
DBMS Data Base Management System adalah sekumpulan perangkat lunak yang dijalankan
untuk membuat dan mengelola basis data berdasarkan aturan tertentu yang sudah direncanakan
sebelumnya. Di DBMS ini data dapat dengan mudah ditambah, disimpan, diubah, dihapus dan
juga dimanfaatkan.
Digitasi merupakan proses konversi dari peta analog menjadi peta digital dengan mempergunakan
meja digitasi. Cara kerjanya adalah dengan mengkonversi fitur-fitur spasial yang ada pada peta
menjadi kumpulan koordinat x,y. Untuk menghasilkan data yang akurat, dibutuhkan sumber peta
analog dengan kualitas tinggi.
Domain nilai atribut adalah suatu table yang bisa di pakai sebagai acuan. domain bisa diterapkan
pada table atribut, feature class atau subtype. dua buah feature class yang berbeda
Extention Geoprocessing adalah alat bantu dalam melakukan processing data spasial dalam
ArcView.
Feature Class adalah objek aktual yang menyusun suatu feature dataset. feature class diwakili
oleh tipe data sesuai dengan fungsi apakah sebagai titik, garis (line) atau poligon (area).feature
class sungai (garis) adalah representasi dari sungai kecil atau anak sungai, Danau (poligon) adalah
feature clas yang merepresentasikan tubuh air yang cukup luas.sedangkan mata air (titik) adalah
feature class yang merepresentasikan titik mata air kesemua feature class tersebut adalah bagian
dari feature dataset Perairan
Feature Class Dalam terminologi perangkat lunak ArcGIS, adalah koleksi dari bentukan/feature
geografi yang memiliki persamaan geometri (seperti hanya titik, garis atau polygon), persamaan
atribut dan persamaan referensi ruangnya. Feature Class ini dapat disimpan dalam sebuah
geodatabase, shapefile, coverage atau format data lainnya. Feature Class memungkinkan
bentukan/feature sejenis digabungkan ke dalam satu unit untuk mempermudah penyimpanannya.
Sebagai contoh, jalan utama, jalan pemukiman, jalan negara, jalan propinsi, jalan kecamatan dan
lorong dapat dikelompokkan dalam satu feature class yang kita namakan jaringan jalan.
Feature adalah bentukan atau gambaran secara sederhana atas benda/fenomena/objek
dipermukaan bumi yang disederhanakan sebagai titik, garis atau polygon(daerah/luasan).
File MBX yaitu program terapan yang dibangun dengan bahasa MapBasic.
File WOR/Workspace yaitu file yang berfungsi menyimpan sekumpulan kerja management data
yang dilakukan pada MapInfo.
Full Extent digunakan pada data view untuk menampilkan sebuah atau beberapa feature secara
keseluruhan.
Geodatabase merupakan sebuah database yang menyimpan, mengelola suatu data, informasi
geografis dan data keruangan lainnya. Tujuan utama pengembangan geodatabase adalah
mempermudah pengguna untuk query data. Misalnya Geodatabase Provinsi NAD yang di
dalamnya berisi kumpulan data Provinsi NAD dengan berbagai feature (titik, garis, polygon)
Geografis mengandung pengertian suatu persoalan / hal mengenai (wilayah di permukaan) bumi :
baik permukaan dua atau tiga dimensi.
Geoprocessing adalah sekumpulan fungsi yang melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi
geografis layer-layer input.
Georeference digunakan untuk menyelaraskan data geografis agar ia dapat tepat berada pada
koordinat yang tepat. Sehingga data tadi dapat dilihat, dilakukan query dan dianalisa serta
diperbandingkan dengan data geografis lain yang memiliki cakupan wilayah yang sama. Proses-
proses georeference meliputi pergeseran, pemutaran, perubahan skala dan kadang kala
dibutuhkan warping, rubber sheeting dan orthorectification.
Graphers yaitu penyajian informasi dalam bentuk grafik atau histogram sesuai dengan data pada
browser.
Hillshade adalah istilah dalam GIS yang digunakan untuk memprediksi iluminasi sebuah surface
untuk kegunaan analisa ataupun visualisasi

21
Image Registration yaitu registrasi peta dengan menghitung koordinat pada layer dan secara
otomatis mentransfer informasi tersebut.
Informasi Geografis adalah informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi,
pengetahuan mengenai posisi di mana suatu objek terletak di permukaan bumi atau informasi
mengenai keterangan-keterangan (atribut) objek penting yang terdapat di permukaan bumi yang
posisinya diberikan atau diketahui.
Informasi yaitu Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. (Jogiyanto)
Intersection merupakan overlay antara dua data grafis, apabila batas luar kedua data grafis
tersebut tidak sama, maka yang akan dilakukan proses hanya pada daerah yang bertampalan.
Kartografi (atau pembuatan peta) adalah studi dan praktik membuat peta atau globe. Peta secara
tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran
komputer sudah merevolusionerkan kartografi.
Komponen Iuran Data adalah data yang dapat menyajikan data dasar, data pengolahan data dari
model menjadi bentuk peta atau data tabular.
Label digunakan untuk memberikan label pada objek dengan informasi yang sesuai dengan data
base.
Layer File merupakan media penyimpanan sebuah layer dan menyimpan keterangan tambahan
mengenai tampilan data. Format file ini *.lyr. Ini salah satu format file dalam ArcGIS untuk
menyimpan layer-layer, selain disimpan sebagai shapefile, coverage atau geodatabase.
Layer Peta adalah lapisan atau lembaran. Layer dalam SIG adalah lapisan peta yang berisi
informasi dari peta. Layer bisa berupa gambar polygon, garis, text, symbol atau lainnya.
Pemisahan gambar dalam beberapa layer ditujukan untuk memudahkan dalam menggambar peta,
selain itu informasi yang ditampilkan akan lebih detail.
Layer adalah representasi visual dari data geografis pada peta digital. Secara konseptual
sebuahlayer adalah irisan atau strata tertentu atas realitas geografis pada sebuah daerah tertentu
yang kurang lebih sejenis atau mempunyai kriteria yang sama maupun mirip. Misalnya jaringan
jalan, batas administrasi pemerintahan, batas kawasan taman nasional, sungai.
Layout Windows adalah windows yang digunakan untuk menset peta yang akan dicetak.
Legend Cartographic merupakan aplikasi dlam GIS pada Layer yang digunkan untuk membuat
dan mengcostumize legend untuk beberapa layer peta.
Line dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah garis adalah sebuah bentukan yang terhubung
oleh dua titik atau lebih. Misalnya jalan.
Map Tips merupakan sebuah tool kotak kuning yang tampil secara sekilas bila kita menggerakkan
mouse pada data spasial (titik, garis dan poligon) yang tampil pada Data View. Tool ini memberi
keterangan secara singkat. Untuk mengaktifkan tool ini, field yang akan ditampilkan harus
diaktifkan lebih dulu.
MapInfo adalah salah satu perangkat lunak (software) yang digunakan sebagai sarana untuk
menampilkan atau pengimplementasian sistem informasi geografik.
MapServer merupakan salah satu lingkungan pengembangan (perangkat lunak) open source yang
dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi internal based yang melibatkan
(tampilan) data spasial (peta digital).
Meppers adalah penyajian informasi data grafis dalam bentuk konvensional hasil digitasi,
sehingga memungkinkan untuk memvisualisasikan pola geografik dari data.
Merge merupakan tolls yang digunakan dalam aplikasi GIS untuk menggabungkan beberapa peta
menjadi satu peta dengan mengambil bentuk susunan tabel dari salah satu peta yang
digabungkan.

22
Metadata berfungsi sebagai informasi data tersebut; kapan data tersebut dibuat, proyeksi yang
digunakan, institusi yang memproduksi. Contoh, pada sebuah data tertulis 15414 yang berarti
sebuah kode pos, maka angka tadi merupakan informasi yang berarti. Sebuah layer atau shapefile
atau geodatabase menjadi lebih informatif jika tersedia metadata.
MS4W adalah suatu paket perangkat lunak yang sangat memudahkan para pengguna di dalam
menginstall (atau melakukan setup) MapServer (UMN atau Cheetah) pada platform seperti
operasi Ms. Windows.
MXD pada perangkat lunak ArcGIS, bila kita menjalankan ArcMap, maka *.mxd adalah sebuah
file project yang berisi sebuah peta, layout, grafik, laporan dan semua keterangan serta komponen
lain pembentuk peta tersebut. Dokumen peta ini bisa dicetak atau diubah (exporting) pada
dokumen lain. Misalnya menjadi format JPEG atau PDF.
Network memiliki Fungsi network merujuk data spasial titik-titik ( points ) atau garis-garis (lines
sebagaisuatu jaringan yang tidak terpisahkan. Fungsi ini sering digunakan di dalam bidang-
bidangtransportasi, hidrologi dan utility(misalnya, aplikasi jaringan kabel listrik, komunikasi,
pipa minyak dan gas, air minum, saluran pembuangan)
Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana
overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk
digabungkan secara fisik.
Pan adalah salah satu tool yang digunakan untuk menggeser tampilan yang ada pada Data View
untuk data frame yang aktif.
Perangkat keras dalam SIG berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian
perangkat lunak yang dipergunakan. Dalam perangkat keras ini juga termasuk didalamnya
scanner, digitizer, GPS, printer dan plotter.
Perangkat lunak SIG adalah program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan
Pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial. Ada pun merk
perangkat lunak ini cukup beragam, misalnya Arc/Info, ArcView, ArcGIS, Map Info, TNT Mips
(MacOS, Windows, Unix, Linux tersedia), GRASS, bahkan ada Knoppix GIS dan masih banyak
lagi.
Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas, dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut,
sungai, gunung, dan sebagainya; denah; representasi melalui gambar dari suatu daerah yang
menyatakan sifat-sifat seperti batas daerah, sifat permukaan.
Peta dalam arti luas adalah sebuah alat peraga, bisa berupa gambar tentang tinggi rendahnya
suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, curah hujan, penyebaran batuan (geologi),
penyebaran jens tanah dan semua hal lain yang berhubungan dengan kedudukan dalam ruang.
Peta dalam arti sempit (konvensional) adalah gambar dari permukaan bumi, dalam skala tertentu
dan digambarkan di atas bidang datar melalui sistem proyeksi.
Peta Tematik merupakan peta yang diturunkan dari peta dasar yang berisi informasi tentang data
atau fakta tertentu, baik berupa data kulaitatif maupun kuantitatif yang sesuai dengan tujuan peta
yang akan dibuat.
Peta Tematik sering juga disebut sebagai peta statistik atau peta dengan tujuan khusus/tertentu
untuk menampilkan pola dari satu tema saja. Misalnya Kepadatan Penduduk, Sebaran Penyakit
Malaria, Iklim, dan sebagainya.
Pixel (picture element) adalah sebuah titik yang merupakan elemen paling kecil pada citra satelit.
Angka numerik (1byte) dari pixel disebut digital number (DN). DN bisa ditampilkan dalam
warna kelabu, berkisar antara putih dan hitam (gray scale), tergantung level energi yang
terdeteksi. Pixel yang disusun dalam order yang benar akan membentuk sebuah citra.
Kebanyakan citra satelit yang belum diproses disimpan dalam bentuk gray scale, yang merupakan
skala warna dari hitam ke putih dengan derajat keabuan yang bervariasi. Untuk PJ, skala yang
dipakai adalah 256 shade gray scale, dimana nilai 0 menggambarkan hitam, nilai 255 putih. Dua

23
gambar di bawah ini menunjukkan derajat keabuan dan hubungan antara DN dan derajat keabuan
yang menyusun sebuah citra. Untuk citra multispectral, masing masing pixel mempunyai
beberapa DN, sesuai dengan jumlah band yang dimiliki. Sebagai contoh, untuk Landsat 7,
masing-masing pixel mempunyai 7 DN dari 7 band yang dimiliki. Citra bisa ditampilkan untuk
masing-masing band dalam bentuk hitam dan putih maupun kombinasi 3 band sekaligus, yang
disebut color composites. Gambar di bawah ini menunjukkan composite dari beberapa band dari
potongan Landat 7 dan pixel yang menyusunnya.
Point dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah titik adalah sebuah bentukan yang memiliki
koordinat X dan Y yang merepresentasikan suatu pusat atau tempat. Misalnya, Ibukota, Negara,
Titik Sample.
Polygon secara harfiah diterjemahkan sebagai bentuk bersudut banyak. Dalam GIS istilah poligon
adalah kumpulan pasangan koordinat yang menghubungkan paling sedikit tiga titik (vertex) dan
titik awal bertemu dengan titik yang paling akhir dan menutup. Misalnya Batas Administrasi.
Polyline secara harfiah diterjemahkan sebagai garis yang saling terhubung. Pada GIS, polyline
adalah garis yang terhubung satu dengan lainnya yang terpusat pada garis induk. Misalnya sungai
besar yang memiliki anak sungai.
Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) merupakan posisi suatu unsur geografik di
permukaan bumi dinyatakan oleh nilai lintang (lattitude) dan bujur (longitude).
Proyeksi merupakan cara untuk menggambarkan bentuk permukaan (misalnya bumi) yang
melengkung menjadi sebuah bidang datar (peta) dengan proses transformasi matematis. Perlu
diketahui, tidak ada satu proyeksipun yang mampu secara sempurna memindahkan bidang
lengkung menjadi bidang datar. Sehingga akan ada aspek yang terdistorsi, misalnya jarak, luas
wilayah, bentuk, arah atau kombinasi dari beberapa atau semua aspek tadi.
Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat
melakukan dua jenis analisis.
RDBMS Relational Database Management System adalah database yang memiliki lebih darisatu
tabel di dalamnya. Masing-masing tabel berhubungan satu dengan yang lainnya pada satu kolom
umum yang sering disebut kolom kunci.
Relationship Class adalah hubungan antara objek dalam geodatabase. relasi bisa menentukan
hubungan secara sederhana satu ke satu sebagaiman hubungan antara objek dengan atribute table.
relasi antara table bisa juga dari satu ke banyak atau sebaliknya dan berbagi tipe relasi lainnya.
Remote Sensing adalah suatu teknologi untuk memperoleh data atau informasi tentang suatu
obyek tanpa harus melakukan kontek langsung dengan yang obyek yang dimaksud.
Resolusi spektral menunjukkan lebar kisaran dari masing-masing band spektral yang diukur oleh
sensor.
Resolusi adalah karakteristik yang menunjukkan level kedetailan yang dimiliki oleh sebuah citra.
Resolusi didefinisikan sebagai area dari permukaan bumi yang diwakili oleh sebuah pixel sebagai
elemen terkecil dari sebuah citra. Pada citra satelit pemantau cuaca yang mempunyai resolusi 1
km, masing-masing pixel mewakili rata-rata nilai brightness dari sebuah area berukuran 11 km.
Bentuk yang lebih kecil dari 1 km susah dikenali melalui image dengan resolusi 1 km. Landsat 7
menghasilkan citra dengan resolusi 30 meter, sehingga jauh lebih banyak detail yang bisa dilihat
dibandingkan pada citra satelit dengan resolusi 1 km. Resolusi adalah hal penting yang perlu
dipertimbangkan dalam rangka pemilihan citra yang akan digunakan terutama dalam hal aplikasi,
waktu, biaya, ketersediaan citra dan fasilitas komputasi.
Sampling Raster merupakan sampling raster dimaksudkan untuk menentukan pusat atau lokasi
data data dalam setiap pixel dalam sebuah dataset model raster.
Select Element berfungsi untuk memilih elemen-elemen pada layouting dan memilih label-label
manual. Pada toolbar, ini disimbolkan dengan panah berwarna hitam.

24
Sensor Aktif adalah sensor penginderaan jauh untuk mendeteksi obyek menggunakan energi yang
dipantulkan dari energi generator yang mengenai obyek tersebut.
Sensor Pasif adalah sensor penginderaan jauh untuk mendeteksi obyek menggunakan energi yang
dipantulkan dari sinar matahari yang mengenai obyek tersebut. Oleh karena menggunakan energy
matahari, maka sensor pasif hanya bisa mengakuisisi obyek pada siang hari.
Shapefile adalah format penyimpanan suatu feature/bentukan lengkap dengan atribut yang terkait
atasbentukan geografis tadi. Shapefile hanya dapat menyimpan satu feature/bentukan saja.
Sistem Informasi adalah Sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan
bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi
terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengendalian.
Sistem Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik dengan
mengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah didefinisikan.
Sistem Koordinat adalah sebuah kerangka referensi yang mengacu kepada sumbu horizontal X
dan Y (dua dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) beserta seperangkat aturan-
aturannya. Sistem koordinat digunakan untuk menentukan posisi dalam konteks ruang.
Symbology Salah satu tab Properties yang memiliki seperangkat konvensi, aturan atau sistem
pengkodean yang mendefinisikan bagaimana bentukan/feature geografis ditampilkan lewat
simbol-simbol pada sebuah peta.
Sistem Management Data Dasar adalah sumber data pada system management data dasar
diperoleh dari menggabungkan data grafik dan data statistik dalam Sistem Informasi Geografi
(SIG). System management data dasar digunakan untuik menyimpan data atribut maupun data
grafis.
Sistem Proyeksi adalah suatu cara dalam usaha menyajikan dari suatu bentuk yang mempunyai
dimensi tertentu ke dimensi lainnya. Dalam hal ini adalah dari bentuk matematis bumi (Elipsoid
atau Elip 3 dimensi) ke bidang 2 dimensi berupa bidang datar (kertas).
Sistem merupakan sekumpulan komponen (sub sistem fisik atau non fisik/logika) yang saling
berhubungan satu sama lainnya dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan.
Skala adalah perbandingan antara ukuran sesungguhnya dengan ukuran model.
Spatial Join merupakan operasi dalam GIS yang digunakan untuk menggabungkan data attribute
dari dua theme yang bertampalan.
Table adalah sekelompok data yang terdiri atas kolom dan baris yang bisa merepresentasikan
hubungan antara data spasial dan atribut. setiap baris adalah data mengenai objek dalam feature
class (baik titik,garis atau poligon).masing-masing baris dapat dikenali dengan unique identifier
(ID) yang dijelaskan oleh baris tersebut di kolom berikutnya.
Thematic Map merupakan aplikasi dalam Gis yang digunakan untuk membuat analisi data dengan
pengruh visualisasi, termasuk permukaan dalam bentuk grid, 3D Map, prism Map.
TIN adalah model data vektor yang berbasiskan topologi yang digunakan untuk
mempresentasikan data permukaan bumi.
TOC Table of Content adalah daftar berisi data frame, layer-layer yang digunakan pada pada
suatu project document. Pada TOC, kita bisa mengontrol layer-layer yang aktif.
Toolbar Standart adalah yang digunakan pada aplikasi informasi geografik yang terdiri dari tool
yang mencakup beberapa fungsi windows secara umum.
Toolbar Utama merupakan toolbar yang terdiri dari tools yang digunakan untuk melakukan
seleksi objek, mengubah tampilan Map Windows, mendapatkan informasi suatu objek, dan
menampilkan jarak antara dua objek.
Tools Comphrehensif adalah untuk menggambar langsung atau mengedit gambar.
Tools adalah toolbar standar yang berfungsi pada penggunaan data frame atau view pada operasi
ArcMap atau ArcCatalog.

25
Transformasi Koordinat adalah proses pemindahan suatu Sistim Koordinat ke Sistim Koordinat
lainnya.
Union merupakan metode overlay dimana apabila batas luar data grafis yang akan dilakukan
tumpang susun tidak sama, maka batas luar yang baru adalah gabungan antara kedua data grafis
tersebut.
UTM Universal Transverse Mercator adalah sistem koordinat yang sudah diproyeksikan
(Transverse Mercartor) dengan membagi bumi menjadi 60 zona yang berbeda. Masing-masing
selebar 6. Zona 1 berada pada 180 Bujur Barat hingga 174 Bujur Barat. Pertambahan zona ke
arah timur.
Vektorisasi adalah proses konversi data raster menjadi data vektor yang lebih umum disebut
dengan istilah digitalisasi adapun aktifitasnya disebut digitasi. Wujud digitalisasi ini
diklasifikasikan secara spesifik dalam tema-tema tertentu yang direpresentasikan oleh bentuk
garis, poligon dan titik. Pada akhirnya proses vektorisasi ini menghasilkan suatu wujud peta
topografi yang menggambarkan keadaan permukaan bumi atau bentang alam. Sifat data yang
geometris menunjukkan ukuran dimensi yang sesungguhnya.
Vertex merupakan pasangan koordinat yang bersama-sama dengan vertex lainnya yang saling
terhubung dan membentuk sebuah garis atau poligon. Vertex yang mengawali dan mengakhiri
sebuah garis atau poligon disebut juga node.
View merupakan cara untuk dapat melihat secara keseluruhan isi dari coverage, shapefile atau
geodatabase yang dipilih pada Catalog Tree di ArcCatalog. Pada ArcView 3.x adalah salah satu
dari lima jenis dokumen yang ada dalam sebuah file project (*.apr), view dipakai untuk
menampilkan, melakukan query, dan menganalisa tema-tema geografis.
Visualisasi adalah Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam
peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.
WGS84 World Geographic System 1984 adalah data dan sistem koordinat yang paling umum
digunakan saat ini yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk
menggantikan WGS72. Pengukuran GPS juga menggunakan data dan sistem proyeksi ini.
XML eXtensible Markup Language yang dikembangkan oleh World Wide Web
Consortium(W3C) sebagai sebuah standar bahasa markup umum terutama untuk menampilkan
format teks sehingga datanya dapat dibaca oleh berbagai aplikasi komputer. XML adalah aturan-
aturan untuk membuat format informasi standar dengan menggunakan tag-tag (penanda) sehingga
data dan format teks dapat dimanfaatkan pada berbagai aplikasi atau perangkat lunak.
Zoom In digunakan untuk memperbesar view (tampilan) yang ada dalam data frame atau peta.
Zoom Out digunakan untuk memperkecil view (tampilan) yang ada dalam data frame atau peta.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi (IPTEK) dan informasi pada era globalisasi
seperti saat ini manusia lebih mudah untuk mendapatkan segala kebutuhannya. Saat ini informasi telah
dibagi dalam berbagai bidang, salah-satu diantaranya yaitu informasi geografis. Sistem informasi

26
geografis yaitu sistem khusus pengelola data yang mempunyai informasi spasial. (bereferensi
keruangan), atau dalam arti sempit yaitu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola, dan menampilakan informasi keruangan. SIG memiliki komponen utama yaitu
perangkat keras, perangkat lunak, data, metode dan pengguna. Ruang lingkup SIG antara lain input,
manipulasi, manajemen, analisis dan visualisasi (modelling).
Tentunya banyak manfaat dari sistem informasi geografi (SIG) diantaranya adalah dalam bidang
geologi, mitigasi bencana, bidang kelautan, bidang kehutanan perencanaan pola pembangunan
kota/wilayah, pemetaan sumberaya, dan masih banyak lagi. Dalam bidang Geologi, ilmu sistem informasi
geografis (SIG) memiliki peranan yang sangat penting. Untuk memproses hasil pemetaan tidak bisa
langsung jadi, SIG merupakan alat bantu yang sangat dibutuhkan geologis untuk memproses data-data
dari lapangan yang berupa data litologi, data geomorfologi, data struktur dll yang kemudian diproses
dalam software (mapinfo, arcgis, surfer) yang berada pada hardware (computer) menggunakan metode
tertentu. Setelah proses selesai maka akan data-data tersebut akan menjadi peta geologi .

3.2 Saran
Bisa belajar lebih baik mengenai sistem informasi goegrafis.
Bisa memanfaatkan sistem informasi geografis dengan maksimal.
Bisa menyampaikan saran maupun kritik apabila menemukan kesalahan pada makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Berbagi. Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis. 30 November 2012.


http://berbagidarmawan.blogspot.co.id/2012/11/ruang-lingkup-sistem-informasi-geografis.html
(diakses tanggal 20 Desember 2016)
Faujiah, Anna. Definisi Sistem Informasi Geografis.7 April 2013.
http://faujiahnna.blogspot.co.id/2013/04/definisi-sistem-informasi-geografis.html (diakses
tanggal 20 Desember 2016)

27
Muawanah, Annisa. Manfaat SIG (Sistem Informasi Geografis). 26 Oktober 2011.
http://annisamuawanah.blogspot.co.id/2011/10/manfaat-sig-sistem-informasi-geografis.html
(diakses tanggal 20 Desember 2016)
Rudiono. Penerapan Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan. Januari 2012.
http://majalah1000guru.net/2012/01/sistem-informasi-geografis/ (diakses tanggal 20 Desember
2016)
Setiawan, Agnas. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis. Januari 2013.
https://geograph88.blogspot.co.id/2013/01/pemanfaatan-sistem-informasi-geografis.html?m=0
(diakses tanggal 20 Desember 2016)
Setiawan, Maruf. Data Dalam Sistem Informasi Geografis. 13 Mei 2013.
http://referensigeography.blogspot.co.id/2013/05/data-dalam-sistem-informasi-geografis.html
(diakses tanggal 20 Desember 2016)
Tanpa Nama. Bimbingan Teknis Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis
Untuk Pemetaan Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil. 23 April 2013. http://www.ppk-
kp3k.kkp.go.id/ver2/news/read/34/bimbingan-teknis-pemanfaatan-data-penginderaan-jauh-dan-
sistem-informasi-geografis-gis-untuk-pemetaan-sumberdaya-pulau-pulau-kecil.html (diakses
tanggal 20 Desember 2016)
Tanpa Nama. Membuat Peta Geologi Menggunakan Software Mapinfo. Mei 2016.
http://www.qberitakan.com/2016/05/membuat-peta-geologi-menggunakan.html (diakses tanggal 20
Desember 2016)
Tanpa Nama. SIG Pada Bidang Pertambangan dan Geologi. 13 September 2016.
http://sigindonesia.com/2016/09/13/gis-in-mining/ (diakses tanggal 20 Desember 2016)
Zamrudiah, Balqis. Istilah-Istilah Dalam Sistem Informasi Geografis. 18 Februari 2013.
http://ciezbalqis.blogspot.co.id/2013/02/istilah-istilah-dalam-sistem-informasi.html (diakses
tanggal 20 Desember 2016)

LAMPIRAN

28
29
30

Anda mungkin juga menyukai