Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

“ GEOREFERENCING“

Disusun Oleh :

Setia Puji Astuti (23117041)

Program Studi Teknik Geomatika

Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan

Institut Teknologi Sumatera

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. atas nikmat dan
karunia. Berkat rahmat tersebut akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pratikum
Sistem Informasi Geografi yang berjudul “Praktikum Georeferencing”.

Laporan ini merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Pratikum Sistem Informasi
Geografi., penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen dan asisten praktikum
sehingga dengan bimbingan dan bantuan semua penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Penulis juga menyadari bahwa laporan ini tidak terlepas dari kesalahan, selayaknya
penulis hanya manusia yang tak terlepas dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar dapat lebih sempurna dalam
pembuatan laporan dimasa yang akan ating.

Lampung Selatan , 30 September 2019

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan.................................................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 6
2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografi ................................................................................ 6
2.2 Pengertian Georeferencing .................................................................................................. 6
2.3 Pengertian ArcGIS .............................................................................................................. 8
BAB III METODOLOGI ......................................................................................................... 10
3.1 Tempat dan Waktu ............................................................................................................ 10
3.2 Langkah Kerja ................................................................................................................... 10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 12
3.1 Hasil .................................................................................................................................. 12
3.2 Pembahasan ....................................................................................................................... 13
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 15
3.2 Saran.................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 17

3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Georeferencing adalah proses scaling, berputar, menerjemahkan dan deskewing
gambar agar sesuai dengan ukuran tertentu dan posisi. Para georeferensi jangka panjang
akan menjadi asing bagi pengguna GIS, tetapi umum CAD pengguna mungkin belum
pernah melihat kata sebelumnya, meskipun fungsi ini sangat berguna untuk pekerjaan
mereka. The word was originally used to describe the process of referencing a map image
to a geo graphic location. Kata awalnya digunakan untuk menggambarkan proses dari
referensi gambar peta ke lokasi geografis grafis.

Untuk sesuatu georeferensi berarti untuk mendefinisikan keberadaannya di ruang


fisik, Artinya, mendirikan perusahaan lokasi dalam hal proyeksi peta atau sistem
koordinat. Istilah ini digunakan baik ketika menetapkan hubungan antara raster atau
vektor gambar dan koordinat tetapi juga ketika menentukan lokasi spasial fitur geografis
lainnya. Contohnya termasuk menetapkan posisi yang benar dari sebuah foto udara dalam
peta atau menemukan koordinat geografis suatu nama tempat atau jalan alamat.

Prosedur ini demikian penting untuk pemodelan data di bidang sistem informasi
geografis (SIG) dan lainnya kartografis metode. Ketika data dari sumber yang berbeda
perlu dikombinasikan dan kemudian digunakan dalam aplikasi GIS, menjadi penting
untuk memiliki sistem referensi umum. Hal ini disebabkan oleh berbagai Georeferencing
menggunakan teknik. Tugas Georeferencing Sebagian besar dilakukan baik karena
pengguna ingin menghasilkan peta baru atau karena mereka ingin menghubungkan dua
atau lebih yang berbeda dataset bersama berdasarkan fakta bahwa mereka berhubungan
dengan lokasi geografis yang sama.

Georeferencing sangat penting untuk membuat foto udara dan citra satelit , biasanya
gambar raster, berguna untuk pemetaan seperti menjelaskan bagaimana data lain, seperti
di atas GPS poin, berhubungan dengan pencitraan. Sangat mungkin informasi penting
yang terdapat dalam data atau gambar yang dihasilkan pada suatu titik waktu yang
berbeda. Ini mungkin yang diinginkan baik untuk menggabungkan atau membandingkan
data ini dengan yang saat ini tersedia. Yang terakhir ini dapat digunakan untuk
menganalisis perubahan dalam fitur yang diteliti selama jangka waktu tertentu. Peta yang

4
berbeda mungkin menggunakan sistem proyeksi yang berbeda. Alat Georeferencing
berisi metode untuk menggabungkan dan overlay peta ini dengan distorsi minimal.
Menggunakan metode Georeferencing, data yang diperoleh dari survei alat-alat seperti
total stasiun mungkin akan diberi titik referensi dari peta topografi sudah tersedia. Ini
mungkin diperlukan untuk menetapkan hubungan antara sosial survei hasil yang telah
dikodekan dengan kode pos atau alamat jalan dan wilayah geografis yang lain seperti
sensus zona atau daerah lainnya yang digunakan dalam administrasi publik atau
perencanaan pelayanan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum 1 tentang Georeferencing adalah :

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari georefencing


2. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah Georeferencing.
3. Mahasiswa dapat mengetahui RMS Error.

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografi


Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS)
adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi
spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem
basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan
(spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000).
Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem
Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut)
objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga
dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya
akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan
pada masalah yang berhubungan dengan geografi.Sistem Informasi Geografis dibagi
menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis yang berbasis
digital komputer (Nurpilihan Bafdal, Dkk, 2011).

Konsep dasar SIG sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi
secara spesial atau kordinat-koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan untuk
mengolah data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan
menganalisan data. Aplikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi
namun juga bertambah dari jenis keragaman. Pengembangan aplikasi SIG kedepannya
mengarah kepada aplikasi berbasis wep web yang dikunal dengan SIG (Suseno Adam
Dkk, 2012).

2.2 Pengertian Georeferencing


Georeferensi merupakan Langkah awal yang harus dilakukan pada data-data
mentah, sebelum diproses lebih lanjut dengan GIS. Setiap data GIS harus dalam status
tergeoreferensi, yakni sudah berada pada posisi yang tepat di permukaan bumi, sesuai
dengan sistem koordinat yang digunakan. Salah satu contoh data yang perlu
digeoreferensi adalah peta dasar untuk digitasi yang biasanya masih dalam format raster
(jpg, tiff, png, dsb) (Nurfadilla, 2012).

6
Georeferencing yaitu proses scaling, berputar, menerjemahkan dan deskewing
gambar agar sesuai dengan ukuran tertentu dan posisi. Para georeferensi jangka panjang
akan menjadi asing bagi pengguna GIS, tetapi umum CAD pengguna mungkin belum
pernah melihat kata sebelumnya, meskipun fungsi ini sangat berguna untuk pekerjaan
mereka.Kata awalnya digunakan untuk menggambarkan proses dari referensi gambar
peta ke lokasi geografis grafis.Untuk sesuatu georeferensi berarti untuk mendefinisikan
keberadaannya di ruang fisik, Artinya, mendirikan perusahaan lokasi dalam hal proyeksi
peta atau sistem koordinat. Istilah ini digunakan baik ketika menetapkan hubungan antara
raster atau vektor gambar dan koordinat tetapi juga ketika menentukan lokasi spasial fitur
geografis lainnya. Contohnya termasuk menetapkan posisi yang benar dari sebuah foto
udara dalam peta atau menemukan koordinat geografi suatu nama tempat atau jalan
alamat (Galuh Subroto, 2011).

Georeferencing sangat penting untuk membuat foto udara dan citra satelit,biasanya
gambar raster, berguna untuk pemetaan seperti menjelaskan bagaimana data lain, seperti
di atas GPS poin, berhubungan dengan pencitraan. Sangat mungkin informasi penting
yang terdapat dalam data atau gambar yang dihasilkan pada suatu titik waktu yang
berbeda. Ini mungkin yang diinginkan baik untuk menggabungkan atau membandingkan
data ini dengan yang saat ini tersedia. Yang terakhir ini dapat digunakan untuk
menganalisis perubahan dalam fitur yang diteliti selama jangka waktu tertentu (Rinaldi
Potabuga, 2010)

Proses georeferensi hanya melibatkan memilih piksel pada gambar raster dan
menentukan apa koordinat yang diwakilinya untuk menggambar vektor. Bila Anda telah
memilih 3 piksel dan mereka ditetapkan vektor koordinat WinTopo Pro dapat menghitung
pemetaan yang tepat untuk setiap pixel dalam gambar, dan ketika Anda memuat gambar
DXF ke dalam CAD atau GIS atau sistem CNC secara otomatis akan berlokasi di posisi
yang benar. Ada berbagai SIG utilitas yang tersedia yang dapat mengubah data gambar
untuk beberapa kerangka pengendalian geografis, seperti ArcMap 10.3.1 , PCI
Geomatica, atau Erdas Bayangkan . Satu dapat georeferensi satu set titik, garis, poligon,
gambar, atau 3D struktur.Perangkat GPS akan merekam lintang dan bujur koordinat
untuk titik tertentu bunga, efektif Georeferencing titik ini. Dengan kata lain, harus ada

7
hanya satu lokasi yang georeferensi bertindak sebagaiacuan. Gambar dapat dikodekan
menggunakan khusus file format GIS atau disertai dengan file dunia. Untuk georeferensi
gambar, orang perlu pertama yang mendirikan titik kontrol, input diketahui koordinat
geografis titik kontrol ini, memilih parameter sistem koordinat dan proyeksi dan
meminimalkan residu. Residual adalah selisih antara koordinat titik kontrol dan koordinat
diprediksi oleh model geografis dibuat menggunakan titik kontrol (Anonim, 2011).

2.3 Pengertian ArcGIS


ArcGIS adalah software milik ESRI yang berfungsi sebagai Sistem Informasi
Geografis untuk pemetaan dan penyediaan informasi geografis. ArcGIS pada umumnya
digunakan untuk membuat dan mengolah peta, mengetur data geografis, menganalisis
informasi peta, dan mengatur informasi geografis dalam sebuah database.

Sistem ini menyediakan infrastruktur dan tools untuk pembuatan peta dan berbagai
informasi geografis melalui organisasi, antar komunitas dan Web.ArcGIS untuk
Windows meliputi beberapa desktop software, diantaranya; ArcReader, yang
menyediakan fasilitas untuk melakukan query atau hanya view pada peta. ArcGIS untuk
Desktop resminya terdiri atas tiga level fungsional, yaitu :

a. ArcGIS untuk Desktop Basic ( dahulu disebut ArcView) yang memungkinkan


untuk melihat dan menampilkan data spasial, membuat peta berlayer, dan
melaukuan analysis spasial dasar.
b. ArcGIS untuk Desktop Standar (dahulu disebut ArcEditor), merupakan software
penunjang bagi ArcView, yang memiliki tools yang lebih canggih untuk
pengolahan data shapefiles dan geodatabase.
c. ArcGIS untuk Desktop Advance (dahulu disebut ArcInfo), memiliki tools yang
dapat memanipulasi/mengolah data, proses editing dan analisis.

Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada tahun
1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan penggabungan,
modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal sebelumnya yaitu
ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2 (terutama untuk
tampilannya). Bagi yang sudah terbiasa dengan kedua software tersebut, maka sedikit
lebih mudah untuk bermigrasi ke ArcGIS. Setelah itu berkembang dan ditingkatkan terus

8
kemampuan si ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut turut ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2,
dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan sekarang sudah ada ArcGIS 10.

Dalam kaitannya dengan ArcGIS ini, secara umum ada dua versi yaitu ArcGIS
Desktop (untuk komputer biasa/PC/Laptop based) dan ArcGIS Server yaitu untuk GIS
berbasis web dan "ditanamkan" pada komputer/software Server. Dalam keseharian yang
disebut ArcGIS sebetulnya adalah ArcGIS Desktop, berhubung mungkin ArcGIS Server
belum banyak yang memakainya.

9
BAB III METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu


Tempat : Gedung Laboratorium Teknik Geomatika Lantai 4
Waktu : Rabu , 18 September 2019

3.2 Langkah Kerja


Langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini sebagai berikut :

1. Membuka Google Earth

2. Menentukan daerah yang ingin dipetakan

10
3. Membuat 5 titik ikat di masig-masing sudut gambar , dan mencatat titik ikat
tersebut di excel / word .

4. Setelah itu lakukan Quick Acces menu pilih simpan gambar dan simpan dengan
nama yang ingin dibuat.
5. Selanjutnya buka aplikasi ArcGIS dan buka file baru .

6. Lalu tambahkan folder baru pada ArcGIS dengan menekan ArcCatalog lalu klik
Connect To Folder dan klik file yang telah disimpan gambar dari Google Earth .
7. Setelah itu drag gambar tersebut .
8. Pada menu bar klik Customize , lalu klik Toolbars dan centang Georeferencing,
namun ketika sudah pernah melakukan hal ini tidak perlu dikakukan lagi.
9. Memasukkan koordinat titik ikat kedalam symbol yang telah dibuat dan klik
Add Control Point dan klik kanan lalu masukkan X Y .
10. Lakukan hal nomor 9 hingga semua titik ikat sudah dimasukkan X Y nya.
11. Untuk melihat RMSE (Root Mean Square Error ) klik icon yang seperti tabel.
12. Jika ke 5 titik ikat sudah selesai ,klik Georeferencing dan pilih Update
Georefencing.

11
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil

12
3.2 Pembahasan
Sitem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS)
adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi
spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem
basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan
(spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000).
Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem
Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut)
objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga
dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya
akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan
pada masalah yang berhubungan dengan geografi.Sistem Informasi Geografis dibagi
menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis
digital komputer)

Georeferencing adalah proses penyelarasan data spasial (lapisan yang berbentuk


file: poligon, titik, dll) ke file gambar seperti peta historis, citra satelit, atau foto udara.
This document describes the basic steps for georeferencing an image using ArcGIS.
Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah dasar untuk Georeferencing suatu gambar
dengan menggunakan ArcGIS.

Dalam praktikum acara pertama adalah pengenalan ArcGis 10.3.1 ArcGis adalah
suatu perangkat lunak yang di desain pada Graphical User Interface untuk pengolahan
data spasial (Sistem Informasi Geografi) yang terbaru. perangkat lunak ini, dapat
melakukan display (visualisasi data), eksplore, queri, dan analisa data spasial berikut
data-data tabuler yang menyertainya.

Pada praktikum 1 Sistem Informasi Geografi dilakukan georeferencing untuk


melihat hasil error RMS apabila lebih dari 1.0, maka perlu dilakukan revisi hingga
mencapai maksimal 0.5/1.0. Karena semakin mendekati angka nol akurasi semakin baik.

Dari hasil yang dilakukan RMS Error didapatkan nilainya adalah 0 (nol) , maka
hasil dinyatakan semakin baik . Hal ini disebabkan karena cara zoom sangat detail dan

13
saat melakukan nya dilakukan secara berulang-ulang agar mendapatkan hasil yang
semakin baik . Awalnya saya menanyakan hal ini kepada asisten praktikum karena saya
merasa tidak percaya diri akan hasil yang didapat . Lalu saya disuruh melakukan hal yang
sma tetapi menggunakan 4 titik hal ini agar RMS Error yang dihasilkan mendekati 0 tetapi
tidak 0 dan saya lakukan hal tersebut agar tidak sama dengan 0 . Namun saya melakukan
lagi selama 3x hasil yang didapat RMS Error adalah 0 .

14
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari praktikum SIG dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System
disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih
sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis,
misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para
praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan
data sebagai bagian dari sistem ini.
2. ArcGIS adalah software milik ESRI yang berfungsi sebagai Sistem Informasi
Geografis untuk pemetaan dan penyediaan informasi geografis. ArcGIS pada
umumnya digunakan untuk membuat dan mengolah peta, mengetur data
geografis, menganalisis informasi peta, dan mengatur informasi geografis dalam
sebuah database.
3. ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment
Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari
berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS
berbasis web.ArcGIS Desktop, memiliki lima tingkat lisensi yaitu, ArcView,
ArcMap, ArcEditor, ArcInfo, ArcCatalog.
4. Georeferencing adalah proses penempatan objek berupa raster atau image yang
belum mempunyai acuan system koordinat ke dalam system koordinat dan
proyeksi tertentu. Untuk sesuatu georeferensi berarti untuk mendefinisikan
keberadaannya di ruang fisik, Artinya, mendirikan perusahaan lokasi dalam hal
proyeksi peta atau sistem koordinat. Istilah ini digunakan baik ketika menetapkan
hubungan antara raster atau vektor gambar dan koordinat tetapi juga ketika
menentukan lokasi spasial fitur geografis lainnya. Contohnya termasuk
menetapkan posisi yang benar dari sebuah foto udara dalam peta atau menemukan
koordinat geografis suatu nama tempat atau jalan alamat.

15
3.2 Saran
Penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa menambah wawasan dan
pengetahuan kita terutama mengenai Georeferencing.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Metode Georefrence. Diakses pada tanggal 29 November 2010


(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Geo
reference&ei=qorzTN2CKoqavgOqj6X4DQ&sa=X&oi=translate&ct=)

Anonim. 2010. Menyimpan dan Loading Control Points. Diakses pada tanggal 29
November 2010
(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://wintopo.com/help/html/ge
oref.htm&ei=qorzTN2CKoqavgOqj6X4DQ&sa=X&oi=translate&ct=)

Anonim. 2010. Georeferencing Gambar dan Data CAD. Diakses pada tanggal 29
November
2010(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.gsd.harvard.ed
u/gis/manual/georeferencing/index.htm&ei=qorzTN2CKoqavgOqj6X4D)

Anonim. 2010. Georeferencing File CAD. Diakses pada tanggal 29 November 2010
(http://www.gsd.harvard.edu/gis/manual/georeferencing/index.htm)

Galuh Subroto, 2011 http://serambikesehatan.blogspot.co.id /2011/07/laporan-prak


tikum-tent ang – georeferencing.html.Di akses pada tanggal 8 November 2015 pukul
15.00 WITA

Nurfadilla, 2012 http://documents.tips/documents/laporan-praktikum-arc-gisdocx.html.


Diak ses 8 November 2015 Pukul 15.00 WITA.

Nurpilihan Bafdal, Kharistya Amaru, dan Boy Macklin Pareira P. 2011 . Buku Ajar
Sistem Informasi Geografis. Bandung : Jurusan TMIP FTIP Unpad.

Rinaldi Potabuga . 2010 .Automasi Data_1Georeferencing. Intan Pariwara. klaten

Suseno Adam, Agus Ricky . 2012. Penggunaan Quantum GIS dalam Sistem Imformasi
Geografii. Bandung : Informatika

17

Anda mungkin juga menyukai