Anda di halaman 1dari 25

TUGAS 1

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

“GEOFERENCING DARI GOOGLE EARTH”

Diajukan untuk memenuhi Tugas 1 Praktikum Sistem Informasi


Geografis
Tanggal Penyerahan : 08 Februari 2024

Dosen Pengampu : Mohd. Abi Rafdi, ST., MPWK.

Disusun Oleh :
1. Rd. Dita Prahesti Nurjanah (120130136)
2. Muslim Rafiz (120130141)
Kelompok 9 F

PROGRAM STUDI TEKNIK


SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI


CIREBON

2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................


1.2 Tujuan Praktikum..............................................................................................................................
BAB II TEORI DASAR...............................................................................................................................

2.1 Pengertian Geoferencing..................................................................................................................


2.2 Raster Data.......................................................................................................................................
2.3 Pengertian Sistem Koordinat............................................................................................................
BAB III LANGKAH – LANGKAH............................................................................................................

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................................

4.1 KESIMPULAN...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................

LAMPIRAN.................................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis (Sistem Informasi Geografistangkai/GIS) selanjutnya akan


disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah
dan menyimpan dataatau informasi geografis (Aronoff, 1989). Secara umum pengertian SIG
sebagai berikut:” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras , perangkat lunak, data
geografis dansumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untukmemasukan,
menyimpan,memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,mengintegrasikan,
menganalisis dan menampilkan data dalam suatu informasi berbdengan adanyageografis”.

Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang
berbasis komputer, meskipun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG yang
berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar
(dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. SIG mempunyai
kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentudi
bumi,menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan
diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan
merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga
aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, tren,pola dan
pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.

Telah dijelaskan diawal bahwa TANDA adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari
berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer dan dengan perangkat
kelembutannya saja Akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan
banyak daya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisis
masalah yang menentukan keberhasilan SIG.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mengetahui bagamaimana cara memberika merencanakan dan mengetahui


koordinat merencanakantersebut di Google Earth.
2. Mengetahui bagaimana cara memberikan koordinat gambar di Arcmap.
3. Mengetahui bentuk gambar sesuai dengan koordinat lurus atau miring.
BAB II

TEORI DASAR
2.1 Pengertian Geoferencing

Georeferensi adalah proses memberikan referensi spasial tertentu


pada objekbberupara raster atau gambar yang belum mempunyai
cetakan sistem koordinat. Untuk tujuan georeferensi gambar,dibutuhkkan
beberapa koordinta titik kokontrol (titik tenun ikatdan diketahui nilai
koordinatnya) sebagai bagian dari titik sekutu gambar.
Koordinat titik kontrol lapangan ini misalnya dapat diperoleh dari
jaringan peta, peta dasar yang akurat dan punya referensi Spasial
atau survei GPS di lapangan. Banyaknya Titik kontrol yang harus anda
buat tergantung pada kompleksitas dari bentuktransformasi polinomialyang
seperti yang diharapkan akan anda gunakan untuk mengubah data
mengaturraster ke dalam koordinat peta. Biasanya transformasi polinomial
cocok untuk gambar Yang tidak memiliki distorsi signifikan dan
diperlukan pagar sedikit tiga titik kontrol Untuk hasil Rektilifikasi
yang baiklah, ana harus menebarkan secara merata titikkontrol
dibandingkan dengan hanya memusatkan pada satu area.
Parameter tingkat keakurasian dari proses georeferensi adalah nilai
yang dipresentasikan oleh selisih antara koordinat titik kontrol hasil
transfromasi dengankoordinat titik kontrol, yang dikenal dengan nama RMS
(Root Mean Square) Eror. Nilai RMS Error yang terendah adalah indikasi
hasil georeferensi akurat.

2.2 Raster Data

Data raster adalah Dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh.


Pada data raster,objek geografis direpresentasikan sebagai Struktur
sel jaringan yang disebut dengan piksel(gambar elemen). Pada itu
raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuranpixel-nya.
Dengan kata lain, Resolusi piksel menggambarkan sebenarnya
dipermukaan bumi yang presentasi oleh setiap piksel pada citra.
Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu
sel, semakin tinggi resolusinyaa.

2.3 Pengertian Sistem Koordinat

Koordinat Sistem koordinat merupakan suatu parameter yang


menunjukkan bagaimana suatu objek berbaring dalam koordinat. Ada
tiga sistem koordinat yang digunakan pada pemetaan yakni :

1. Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat


2. Sistem Koordinat 2 Dimensi
3. Sistem Koordinat 3 Dimensi

Jika kita memperhatikan sebuah peta, kita akan melihat


garis-garis membujur(menurun) dan melintang (mendatar) yang akan
membantu kita untuk tentukan posisi suatu tempat di muka
bumi.Garis-garis koordinat tersebut memiliki ukuran (dalam
bentukangka) yang dibuat berdasarkan kesepakatan. Perpotongan
Antaragaris bujur dan garis lintang yang disebut dengan koordinat peta.
Sistem Koordinat merupakan kesepakatan tata cara tentukan
posisi suatu tempat dimuka bumi ini. Dengan adanya sistem koordinat,
masyarakat menjadi saling memehami posisi masing-masing di
permukaan bumi. Dengan sistem koordinat pula, suatu wilayah menjadi
lebih mudah. Saat ini terdapat dua sistem koordinat yang biasa digunakan di
Indonesia, yaitu system koordinat BUJUR- LINTANG dan sistem
koordinat UTM (UniversalTransverseMercator). Tidak semua sistem
koordinat cocok untuk dipakai disemua wilayah. Sistem koordinat
bujur-lintang tidak cocok digunakan di tempat-tempat yang
berdekatan dengan kutub sebab garis bujur akan menjadi juga
pendek. Tetapi kedua sistem koordinat tersebut cocok digunakan di
Indonesia
BAB III

LANGKAH – LANGKAH

1. Buka Google Earth pada device computer yang digunakan


2. Masukan lokasi sesuai dengan pilihan
3. Klik simbol “add placemark” pada bagian atas
4. Kemudian masukan titik 1 sampai titik 4 dalam bertahap

5. Dan gantikan simbol titik tersebut


6. Tiap titik catat koordinat longitude dan latitude

7. Jika sudah tampilan di aplikasi Google Earth seperti ini

8. Buka software ArcMap

9. Klik add data lalu input peta Jpg hasil dari Google Earth

10. Setelah itu klik Georeferencing

11. Lalu lakukan pentikan di tiap titik titik


12. Klik input DMS
13. Masukan Longitude dan Latitude dalam Coordinates DMS

14. Lakukan berulang kali sampai titik ke 4

15. Check RMS eror

16. Kemudian lakukan retifikasi

17. Input peta hasil retifikasi yang sudah dalam format Tiff

18. “Add data“ file


A. Memotong Data Raster
Pemotongan dilakukan dengan Clip, langkahnya sebagai berikut:
1. Buka ArcToolBox
2. Klik “Data Management Tools”
3. Klik “Raster”
4. Lalu klik “Raster Processing”
5. Klik “Clip”
6. Setelah itu langsung drag file tiff dan file shp

7. Mecentang “Use Input Feature for Clipping Geometry” lalu klik OK


Proses Clip akan menghasilkan peta Citra Google Earth format Tiff menjadi
terpotong sesuai dengan luas kabupaten buleleng.

 Selanjutnya Clip Citra Google dengan klik “Select Feature” di toolbar tools
dan klik “Kecamatan Banjar”.
 Kemudian klik kanan pada layer kecamatan, dan klik “selection” kemudian
klik “Create layer from selected features”
 Kemudian lakukan tahapan Clip sebagai berikut:

 Centang “Use Input Features for Clipping Geometry” lalu klik OK


B. Klasifikasi Terbimbing
 Toolbar image classification dan extensions pastikan aktif. Klik customize >
Toolbar>Image Classification.

 Klik “Draw Rectangle”


 Lakukan interpretasi citra menggunakan rectangle sesuai jenis penggunaan lahan

 Isikan bagian jenis Terbangun dan Non Terbangun

 Save hasil training sample dalam bentuk file .gsg (signature file).
 Setelah pengambilan sample, kemudian lakukan klasifikasi supervised maximum
likelihood. Klik Classification > Maximum Likehood Classification

 Pada input raster file pilih citra yang telah diklasifikasi > Input signature file (pilih
file .gsg yang disimpan sebelumnya) > Output classified raster > klik OK
 Setelah itu ganti warna pada layer baru hasil klasifikasi dan seusaikan.
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Geoferencing merupakan proses pemberian koordinat pada data spasial ke salah satu
system koordinat yang tersedia. Geoferencing sangan penting untuk membuat foto udara dan
citra satelit, biasanya gambar raster, berguna untuk pemetaan seperti menjelaskan bagaimana
data lain, seperti diatas diatas GPS poin, berhubungan dengan pencitraan.
Dari hasil dari praktikum dapat disimpulkan:
1. Geoference merupakan proses pemberian koordinat pada data spasial ke salah satu
system koordinat yang tersedia.
2. Georeferencing sangat penting untuk membuat foto udara dan citra satelit , baiasanya
gambar raster, berguna untuk pemeetaan seperti menjelaskan bagaimana data lain,
seperti diatas GPS point, berhubungan dengan pencitraan.
3. Alat Georeferencing berisi metode untuk menggabungkan dan overlay peta ini dengan
distorsi minimal. Menggunakan metode Georeferencing, data yang diperoleh dari alat-
alat seperti total stasiun mungkin akan diberi titik referensi dari peta topografi sudah
tersedia.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Metode Georefrence. Diakses pada tanggal 29 November 2010


(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/
Georeference&ei=qorzTN2CKoqavgOqj6X4DQ&sa=X&oi=translate&ct=)

Anonim. 2010. Menyimpan dan Loading Control Points. Diakses pada tanggal 29
November 2010
(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://wintopo.com/help/html/
georef.htm&ei=qorzTN2CKoqavgOqj6X4DQ&sa=X&oi=translate&ct=)

Anonim. 2010. Georeferencing Gambar dan Data CAD. Diakses pada tanggal 29
November 2010 (http://translate.google.co.id/translate
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai