Anda di halaman 1dari 12

NAMA : FATHURAHMAN AL GHOUTSU

NIM : 121230130
PRODI : TEKNIK GEOMATIKA
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
TUGAS M7 : RESUME
PERTEMUAN 1
(KONTRAK KULIAH, DEFINI SIG)
SIG > Menguasai konsep 1 definisi dari SIG
Sistem dengan computer untuk mengumpulkan, menyimpan, menampilkan, mengkorelasikan data
spasiald dari fenomena geografis.
SIG > Sebagai alat komunikasi
Definisi SIG; DDE 1987, ARONOF 1989, PARKER 1989, DAUKER 1979, SIG Bukan hal yang baru
tapi sudah lama.
Informasi spsasial/keruangan dapat meliputi datafisik > ditujukan untuk dapat menjawab masalah
apa,dimana,kapan,bagaimana,mengapa.

1
PERTEMUAN 2
(DEFINISI, KOMPONEN SIG, SISTEM KOORDINAT,
SUMBER DATA GEOSPASIAL)
SIG merupakan kumpulan yang teorganisir dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis
dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi,
menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi
SIG adalah sebuah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan
(display) data yang terkait dengan permukaan bumi. 3 Komponen SIG adalah Hardware, Software dan
Brainware.
Datum dapat dianggap sebagai kerangka referensi pengukuran lokasi pada permukaan bumi
Datum yang paling terbaru dikembangkan dan digunakan oleh banyak penggunaan adalah WGS 1984.
Proyeksi adalah transformasi dari bentuk bumi ke bidang datar. Bahasan mengenai proyeksi
sangat luas dan kompleks. Meskipun tidak perlu harus mengetahui dasar dari setiap kategori, teman-
teman diharapkan mengetahui pengelompokan proyeksi dan spesifikasi proyeksi yang digunakan pada
wilayah yang di kaji.
Sistem koordinat adalah sistem yang mendefinisikan lokasi dalam serangkaian angka
- Sistem koordinat geografis (geographic coordinat system, GCS)
- Sistem koordinat terproyeksi (projected coordiant system), yang paling banyak digunakan
Universal Transverser Mercator (UTM)
Indonesia mengugnakan sistem koordinat UTM dikarenakan sistem koordinat UTM dirancang
agar bisa merepresentasikan permukaan bumi dalam bidang yang benar-benar datar (mendekati kondisi
nyata) dan juga menunjukkan jarak antara dua titik di permukaan bumi dalam kondisi yang mendekati
sebenarnya.
Sistem koordinat geografis mengacu pada bentuk bumi sesungguhnya, UTM tergolong salah satu
jeni system koordinat proyeksi. Artinya, UTM tidak mengacu pada bentuk bumi yang bulat, melainkan
mengacu pada bentuk bumi yang datar/planar melalui proyeksi tertentu.
Sistem koordinat terproyeksi (projected coordinate systems) tidak menggunakan bentuk tiga
dimensi shperoid, melainkan menggunakan dua dimensi bidang datar. Lokasi ditentukan oleh koordinat x
dan y dalam suatu grid. Setiap lokasi memiliki nilai x dan y yang menunjukkan posisi relatif titik tersebut
terhadap titik origin. Titik origin untuk setiap sistem koordinat berbeda-bedassehingga pengguna harus
mengetahui titik origin sebelum menggunakan suatu system koordinat.
Salah satu sistem koordinat terproyeksi yang paling banyak digunakan adalah Universal
Transverse Mercator (UTM). UTM menggunakan proyeksi Transverse Mercator. UTM membagi bumi ke
dalam 60 zona utara (N) dan 60 zona selatan (S). Setiap zona memiliki lebar enam derajat (6˚) ke arah
longitude.
Sumber data :
- Input data (Data Spatial, Data Tabular, Data Raster)
- Proses Data (Pengolahan, Analisis)
- Output Data (Tabel, Grafik, Peta)

2
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak.
Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan
cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses dijitasi sehingga dapat menunjukan
koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya), merupakan sumber
data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Data ini
biasanya direpresentasikan dalam format raster.
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada
umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan,
batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain.
Data GPS (Global Positioning System) biasanya direpresentasikan dalam format vector
Faktor Penunjang SIG :
-Set Data > Untuk merepresentasikan sesuatu tentang dunia nyata pada suatu saat.
-Organisasi Data > Untuk Mengorganisasikan data ke dalam bentuk database
-Pemilihan Model > Untuk menggambarkan objek atau fenomena yagn ada di dunia dan
memprediksi bagaimana suatu kejadian alam terjadi
- Kriteria > Untuk mengevaluasi model yang nantinya menunjukkan tingkat kegunaan dari user
untuk membuat keputusan
SpatialDatabse atau Basisdata Spasial merupakan kumpulan data-data dalam jumlah besar dapat disusun
menjadi sebuah basis data.

3
PERTEMUAN 3
(STRUKTUR DATA)
Data vector adalah bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam bentuk garis, area (daerah yang
dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), dan titik dan nodes (merupakan titik
perpotongan antara dua buah garis.
Format Titik : Koordinat Tunggal (Lokasi Kecelakaan, Letak Pohon, Letak Tiang Listrik,
Persebaran INA CORS, DLL).
Format Garis : Koordinat awal dan akhir, mempunyai panjang (Jalan,Sungai,Utility).
Format Poligon : Koordinat dengan titik awal, Mempunyai panjang, mempunyai luasan (Tanah
Persil, Bangunan)
Format Permukaan : Area dengan koordinat vertical dan akhir sama, area dengan ketinggian (Peta
Slope, Bangunan Bertingkat)
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem
Penginderaan Jauh. Pada data raster, objek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid
yang disebut dengan pixel (picture element).
1. Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya.
2. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang
diwakili oleh setiap pixel pada citra.
3. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi
resolusinya.
4. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual,
seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya.
5. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-
nya
6. semakin besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada kapasitas perangkat keras yang
tersedia.
Masing-masing struktur data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan struktur data yang
digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan,
ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal
ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik.
Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi
lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.
METADATA adalah komponen ketiga dari data geografis, Data Geospasial > Lokasi Geografis,
Data Atribut > Penjelasan Lebih Detail, Metadata > Penjelasan tentang data geospasial dan data atribut.
Teknik Pemasukan Data Spasial ;
Pengalihan format data analog ke digital : Digitasi Manual, Pemindaian (Scanning)
Pengumpulan data secara langsung : Survey lapangan (termasuk survey GPS), Pengindraan Jauh
Memperoleh data dari sumber lain : Data peta dasar Bakosurtanal, Sumber-sumber lain.

4
Referensi Koordinat untuk menghubungkan koordinat peta (hardcopy) maupun citra hasil scan
dengan koordinat meja digitasi, dengan mencantumkan minimal 3 titik kontrol, sistem akan menentukan
koefisien transformasi (Penyesuaian skala, Rotasi, Pergeseran (Translasi). Menghitung secara otomatis
transformasi koordiant > Metode umum (Affine Transformation)
Data raster hasil scan hanya berupa bentuk digital dari peta analog yang disimpan dalam bentuk
raster, Nilai dalam pixel hanya menampilkan tingkat gradasi pada greyscale saja. Data belum
mencerminkan klasifikasi objek maupun kelas-kelas objek dengan atribut. Data harus dikonversi menjadi
vektor, selanjutnya data harus dibenahi strukturnya sehingga berisi data spasial dan data atributnya.
Sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari
beberapa komponen utama yaitu:
- Akuisisi data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan
peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra
digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk
analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh
perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Basis data adalah pengorganisasian
data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan,
pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.
- Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan
data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor
dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas).
- Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah
misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area
atau titik dan sebagainya. Manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG.
Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan
menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi
- Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model
menjadi bentuk peta atau data tabular. Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam
hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk
peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak
lunak (seperti file elektronik).

5
PERTEMUAN 4
(DIGITASI, LAYER, BASIS DATA ATTRIBUT)
Digitasi adalah suatu proses mengkonversi data analog menjadi data digital dimana dapat ditambahkan
atribut yang berisikan informasi dari objek yang dimaksud.
Pada saat ini proses digitasi biasanya dilakukan dengan menggunakan komputer atau sering
disebut Digitasi on Screen dimana komputer tesebut dilengkapi dengan software pemetaan seperti
ArcGIS, ArcView atau yang lainnya.
Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut:
- Image Remote Sensing adalah data yang diperoleh dari sebuah citra satelit maupun foto
udara. Untuk dapat melakukan digitasi dari data seperti ini, dibutuhkan kemampuan seorang
pembuat peta untuk dapat menginterpretasi objek-objek pada citra satelite
- Image Scanning adalah data Scan/ Cetak berbentuk file raster dari Atlas atau peta analog
lainnya. Sebelum melakukan digitasi pada data seperti ini, maka kita harus melakukan tahap
Georeferensi (baca postingan sebelumnya) terlebih dahulu agar image hasil scan sudah
memiliki koordinat sesuai dengan aslinya.
(.Shp) yaitu format data vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi , bentuk, dan atribut dari
fitur geografis. Format data Shp disimpan dalam satu set file terkait dan berisi dalam satu kelas fitur.
Format data ini berisikan tentang data referensi geografis yang didefinisikan sebagai objek tunggal seperti
jalan, sungai, landmark, dll.
Data yang disimpan dapat berupa titik (point), garis (polyline) dan poligon (polygon).
Penggunaan jenis data tersebut bergantung dari objek yang akan kita rekam.
- Titik (point), digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan suatu pusat. Contohnya
kota, fasilitas umum, dan lokasi lain.
- Garis (polyline), digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan bentuk memanjang.
Contohnya jaringan sungai dan jalan.
- Poligon (polygon), digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang memiliki luasan atau
wilayah. Contohnya wilayah kota, tutupan lahan, batas areal konsesi, blok, petak, dll.
Layer Peta adalah lapisan atau lembaran. Layer dalam SIG adalah lapisan peta yang berisi
informasi dari peta. Layer bisa berupa gambar polygon, garis, text, symbol atau lainnya. Pemisahan
gambar dalam beberapa layer ditujukan untuk memudahkan dalam menggambar peta, selain itu informasi
yang ditampilkan akan lebih detail.
Konsep Layer dan Data Atribut merupakan Representasi data spasial menjadi sekumpulan peta
tematik yang berdiri sendiri-sendiri sesuai dengan tema masing-masing, tetapi terikat dalam suatu
kesamaan lokasi. Keuntungan dari konsep data layer adalah memungkinkan kita melakukan penelusuran
data dan analisa data dengan mudah serta efisiensi dalam pengolahan data. Sedangkan atribut merupakan
nilai data ataupun informasi yang terangkum pada suatu lokasi. Misalnya, suatu lokasi bencana
disimbolkan dengan titik, maka informasi atau data yang ada pada lokasi tersebut akan diberi nama
atribut.

6
Layer adalah lapisan-lapisan data sehingga berbagai jenis data dalam bentuk peta, tabel data
maupun grafik dapat ditampilkan secara bersamaan dalam format Sistim Informasi Geografis (SIG).
Layer dalam SIG adalah lapisan peta yang berisi informasi dari peta. Layer bisa berupa gambar
polygon, garis, text, symbol atau lainnya.
SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan–
satuan yang disebut layer.
Tujuan peta dipisahkan beberapa layer ;
1. Memudahkan dalam menggambar peta.
2. Informasi yang ditampilkan lebih detail.
3. Informasi/data yang ditampilkan dapat diatur sesuai kebutuhan.
4. Memudahkan dalam melakukan analisis.
5. Contoh layer antara lain: Lembaran yang berisi tentang persebaran sungai di Indonesia.
Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG.
Basis data didefiniskan sebagai suatu kumpulan file yang memiliki kaitan antara file satu dengan file
lain hingga membentuk satu bangunan data yang hasil akhirnya akan menginformasikan sesuatu seperti
wilayah, organisasi, perusahaan dan instansi dalam batasan tertentu.
Record adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas
secara lengkap. Satu record mewakili satu data tentang seseorang misalnya nomor, nama dan alamat
karyawan. File adalah kumpulan record-record sejenis yang memiliki panjagn elemen sama, atribut sama,
namun berbeda nilai datanya. Struktur data merupakan bentuk hubungan antara berbagi record di dalam
file komputer.
Entitas adalah orang, tempat, kejadian atua konsep yang informasinya direkam. Atribut (elemen
data) adalah sebutan untuk mewakili suatu entitas sebagai contoh atribut seorang siswa adalah nama,
alamat dan umur. Nilai data adalah informasi yang disimpan pada tiap data elemen sebagai contoh atribut
nama karyawan menunjukkan tempat informasi nama karyawan disimpan sedangkan nilai data misalnya
Beji, merupakan isi data nama karyawan.
Basis data dapat diklasifikasikan menjadi tipe, dimensi dan struktur. Tipe basis data ada dua
macam yaitu basis data spasial dan non spasial. Basis data spasial adalah data yang dapat diamati di
lapangan yang berkaitan dengan data di permukaan maupun di dalam bumi. Data ini dapat diukur atau
ditentukan oleh besaran lintang dan bujur oleh sistem koordinat lain.
Data spasial ada 3 macam yaitu titik, garis dan poligon yang diorganisasikan dalam bentuk lapis-lapis
(layer) peta. Basis data non spasial adalah data yang melengkapi keterangan data spasial keterangan
kenampakan/feature data baik statistik, numerik maupun deskriptif dengan tampilan tabular diagram
maupun tekstual.

7
PERTEMUAN 5
(ANALISIS DATA, QUERY DATABASE (SQL), TIN MODEL)
Beberapa macam teknik analisis yang digunakan dalam SIG, yaitu:
1. Tumpang susun (overlay) adalah proses di mana beberapa peta ditumpang susun sehingga
menghasilkan informasi baru yang diinginkan.
2. Zonasi (buffering) yang digunakan untuk membuat zonasi di sekitar fitur geografis.
3. Jaringan (networking) yang berkaitan dengan jaringan yang ada dalam ruang, seperti jaringan
jalan dan sungai.
Contoh Overlay adalah menganalisis daerah rawan erosi dengan meng-overlaykan (tumpang susunkan)
data ketinggian, jenis tanah dan kadar air.
Contoh Buffering misalnya dapat digunakan untuk menentukan jalur hijau di perkotaan, menggambarkan
Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) yang dimiliki suatu negara, mengetahui luas daerah yang mengalami
tumpahan minyak di Laut, atau untuk menentukan lokasi pasar, toko atau outlet.
Contoh network misaInya, sistem jaringan telepon kabel listrik, pipa minyak atau gas, pipa air minum
atau saluran pembuangan.
Analisis ini cocok untuk menentukan kesesuaian lahan dan integrasi informasi spasial. Jenis jenis
analisis overlay:
Menggunakan metode union: Semua lapisan data terlihat.
Contohnya peta penggunaan tanah + peta jaringan lahan = overlay union.
Menggunakan metode intersect: menunjukkan sebagian kenampakan yang berpotongan.
Contohnya peta jenis tanah Pulau Kalimantan + peta provinsi Kalimantan Tengah = peta jenis tanah
provinsi Kalimantan Tengah.
Analisis ini sangat bagus untuk melakukan perencanaan, perlindungan lingkungan, dan pemetaan zonasi.
Jenis jenis analisis buffering:
1. Titik pada peta untuk menunjukkan suatu lokasi.
2. Garis pada peta untuk menunjukkan jalan, rel, atau sungai.
3. Poligon pada peta untuk menunjukkan area danau, pegunungan, dan pemukiman.
Contohnya: zona pemetaan gunung api.
Analisis Network ini sering ditemui dalam Google Maps. Fungsi analisis networking adalah sebagai
berikut:
1. Analisis jalur → untuk mencari rute terdekat dan tercepat antar titik.
2. Routing → untuk mencari rute ke banyak lokasi.
3. Drive time → untuk menganalisis estimasi waktu tempuh menuju suatu tempat.
4. Penunjuk arah → untuk menuju suatu tempat (GPS).
5. Closest facility → untuk menganalisis fasilitas terdekat.

8
Analisis Keruangan merupakan pendekatan geografi yang membahas keterkaitan suatu tempat dengan
lingkungan sekitarnya. SIG berperan untuk membantu dalam membaca/memperjelas kenampakan alam
pada citra.
Query Atribut adalah proses pencarian dan pengambilan record fitur dalam database berdasarkan nilai
atribut yang diinginkan. Biasanya, ini dilakukan menggunakan bahasa kueri berbasis kriteria, paling
umum SQL.
Query Database ini dilakukan berdasarkan pemilihan dari data atribut. Pemilihan ini dikenal juga
sebagai pemilihan SQL (Structure Query Language) yang merupakan standar pemilihan untuk database.
Sebagai contoh, “Carilah perkebunan yang ada di Kutai Timur yang luasnya lebih dari 15 ribu hektar.”
Select by Attributes adalah melakukan query spasial melalui atribut dengan suatu pernyataan SQL
(Sequenced Query Language).
QuerySpasial Mencari Obyek, menampilkan informasi detail tentang obyek Identify, Identify adalah
sebuah yang digunakan untuk mengidentifikasi informasi detil dari setiap objek pada peta. Select By
Location, untuk melakukan query satu atau beberapa feature yang letaknya berhubungan antara satu
dengan lainnya. Misalnya ingin mengetahui perusahaan apa saja yang masuk ke Kecamatan Busang.
Select by Graphics, Tool ini untuk melakukan query pada feature-feature yang ada di dalam atau
bersinggungan dengan grafik. Tool ini akan secara otomatis aktif bila pada ArcMap terdapat grafik
(polygon, line, point). Sebelum melakukan query seleksi dengan grafik, Anda harus melakukan setting
layer-layer yang bisa dipilih (Set Selectable Layers). Membuat Ringkasan Data, Untuk membuat sebuah
layer yang hanya berisi informasi yang diinginkan, diperlukan sebuah layer baru. Misalnya ingin
mengetahui luas total dari dari masing-masing jenis perijinan.
TRIANGULAR IRREGULAR NETWORK (TIN) adalah model data vektor berbasiskan topologi
yang digunakan untuk mempresentasikan data permukaan bumi (model permukaan digital), TIN
menyajikan model permukaan sebagai sekumpulan bidang-bidang kecil (facet) yg berbentuk segitiga
yang saling terhubung. TIN berupa garis vektor yang digunakan untuk menyajikan bentuk permukaan
bumi dengan 3 dimensi (x,y,z) dan diatur dalam suatu jaringan segitiga tidak bertampalan. TIN berupa
raster diperoleh dari data tinggi Digital Elevation Model
Keuntungan penggunaan TIN dibandingkan DEM dalam analisa dan pemetaan antara lain:
1. Data lebih akurat dalam menyajikan data permukaan bumi.
2. Data berubah berdasarkan suatu algoritma.
3. Penyimpanan data masukan lebih flesibel
4. Dapat menampilkan permukaan bumi dalam bentuk 3 dimensi.
Topologi Struktur topologi TIN didefinisikan dengan mempertahankan informasi yang menentukan node
masing-masing segitiga, nomor tepi, jenis, dan kedekatan dengan segitiga lainnya.

9
PERTEMUAN 6
(GIS : HARDWARE & SOFTWARE)
Perbedaan perangkat keras SIG dengan yang lain adalah perangkat keras SIG memerlukan
perangkat tambahan yang dapat mendukung keperluan presentasi grafis yang beresolusi dan kecepatan
yang tinggi, dan Dapat mendukung keperluan operasi-operasi menenjemen basis data yang cepat
walaupun dengan volume data yang besar.
Perangkat Lunak Sistem Operasi mengandung program-program yang bertugas untuk mengelola
memori, akses sistem, pengendalian komunikasi, dsb. Model Data Spasial Contoh: raster atau vektor.
Basis Data (DBMS) > Sistem menejemen basas data berdasarkan standar yang telah di tentukan.
Berbayar
Esri: Arcmap, MapInfo Corp: MapInfo
Tidak berbayar
ILWIS ,MapWindowGIS, Quantum GIS, MAPSERVER, DivaGIS, GrasGIS, PostGIS
CPU :Pengolahan volume data SIG yang besar, diperlukan CPU yang memiliki prosessor dengan
kemamuan yang tinggi.
RAM : Digunakan untuk menyimpan sementara semua data oleh CPU.
Storage : Penyimpanan data secara permanen atau semi permanen.
Input Device : Perangkat yang digunkan untuk memasukan data kedalam perangkat SIG
Output Device : Peralatan yang digunkan untuk mempresentasikan data dan informasi SIG.
Peripheral : Peralatan pelengkap
Komponent GIS :
- Data (data lapangan/ survei, data statistic, peta, pengindraan jauh dan sumber SIG lain)
- Perangkat lunak (Arcview, Mapinfo, Arcinfo untuk SIG; CAD system untuk entry graphic
data; dan ERDAS serta ER-MAP untuk proses remote sesnsing data).
- Perangkat keras (Komputer, storage, I/O device)
- Sumber daya manusia (sebagai expert dan operator
GIS HARDWARE COMPONENTS
- Alat masukan data (digitazer, scanner, keyboard, komputer, CD reader, diskette reader)
- Alat penyimpanan dan pengolahan data (komputer dengan hard disk-nya , tapes or catridge
unit, CD writer).
- Alat penampil dan penyajian keluaran/informasi (monitor computer, printer, plotter)

10
MASUKKAN DAN KELUARAN BASIS DATA SIG
Sumber data SIG : data lapangan, data statistik, peta, pengindraan jauh
Penyiapan data : Data dikumpulkan, dikonversi, diklasifikasi, disunting dan di transformasi dalam
basis data
Pembentukan format data keruangan (spasial) : digitasi peta (diatas peta/di screen monitor),
interprestasi citra digital dan konversi raster ke vektor secara otomatis penuh atau sebelumnya di
scan dulu, import dari sumber lain
Bentuk data masukkan SIG : spasial/non-spasial, vektor/raste, tabular dan alfanumerik
Basis data SIG : posisi dan hubungan topology, data spasial dan non-spasial, gambaran obyek dan
fenomena geografis (dataran rendah tinggi, kondisi lingkungan, kota, sungai), objek dikaitkan
dengan koordinat bumi
Lapis data pada basis data SIG : lapis data dibuat sesuai dengan temanya : penggunaan lahan,
jenis tanah, topografi, populasi penduduk, ada data primer (topografi,
perairan/laut/sungai,pencacahan penduduk,hujan,suhu,kelembaban) dan sekunder (sudah diproses
sebagai informasi)
Penyajian informasi (keluaran) : peta grafik, table, laporan.
Tugas utama SIG : menggunakan peta dan Bahasa matematik dalam menyajikan informasi
keruangan yang dibutuhkan pengguna jasa SIG, Komunikasi antar pengguna dan system SIG : tidak bias
menggunakan bahsas alamiah (Inggris, B.Indonesia) tetapi harus menggunakan bahasa formal (Perintah
yang disusun pada perangkat lunak dalam berkomunikasi dengan perangkat keras). Pada paket komersial
SIG operasi dasar bagi pengguna untuk pengguna yang tidak menguasai bahasa formal.
Relasi antar feature dinyatakan dengan suatu operator, contoh : operator boolean atau operator
fungsi analisis lainnya.
Keuntungan struktur layer/coverage bagi pengelolaan basis data
- Pengorganisasian feature (thema) yang ber-relasi
- Meminimalkan jumlah atribut tiap feature (tidak perlu fixed number untuk semua feature)
- Memudahkan perbaikan dan pemeliharaan peta (biasanya sumber data berbeda untuk setiap
coverage)
- Memudahkan tampilan data (single layer atau composite layer yang diberi label / ID dan
diberi symbol/warna bila ditampilkan)
- Mempermudah proses analisis spasial

11
PERTEMUAN 7
(METADATA DAN DATA SHARING)
Metadata memiliki arti sebagai struktur informasi yang menjelaskan, menerangkan, menunjukkan lokasi
yang memungkinkan untuk mempermudah memanggil kembali, mengolal sebuah sumber informasi.
Secara lebih mudah sering disebutkan sebagai data mengenai data
Peran metadata menjadi elemen kunci untuk memastikan bahwa sumber data yang ada bias bertahan dan
dapat diakses dimasa depan, fungsi darai metadata adalah memudahkan data ditemukan, dikelola,
interporability/diubah/disesuaikan, diarsipkan.
Metadata dibagi menjadi 2 kelas (Bretheron & Singley -1994) yaitu structural/control metadata
digunakan untuk menjelaskan struktur dari system computer seperti table, kolom dan index Guide
Metadata digunakan untuk membantu pengguna mencari item-item tertentu yang biasnaya ditampilkan
dengan menggunakan kata kunci/keywords dalam Bahasa sehari-hari.
Metadata dibagi menjadi 3 kelas (NISO) yaitu Descriptive, Structural dan Administrative
TOOLS Pengelola Metadata yaitu Arcgis Desktop, Autodesk’s Autocad Map 3D 2008 dan Intergraph
Geomedia, GeoNetwork, GeoCat Bridge
Untuk melihat dan mengedit meta data dalam Arcgis dapat menggunakan fitur ArcCatalog
Pemanfaatan SIG memungkinkan untuk membagi data (sharing data) diantara organisasi yang berbeda
Sharing data sebagai penggunaan data yang sama oleh dua atau lebih organisasi/institusi pemerintah
daerah
Kebutuhan sharing data; Lebih efektif dan Efisien, Memperbaiki kemampuan dan menanggapi
perkembangan kegiatan ekonomi yang baru, meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi.

12

Anda mungkin juga menyukai