Anda di halaman 1dari 10

A.

LITERATUR REVIEW
Karya asli Kalimat parafrasa
Paragraf 1 : Paragraf 1 :
Serat berpolimer yang sering Serat berpolimer yang kencang disebut
disebut FRP merupakan salah satu FRP menakhlikkan kesalahan esa material
material yang sudah banyak diteliti yang bubar berlebihan diteliti seumpama
sebagai tulangan pada struktur beton. tulangan hadirat komposisi beton. Banyak
Banyak penelitian membahas analisis meributkan penyerahan beton
penggantian beton konvensional pokok bertulangan kompos menjabat
bertulangan baja menjadi beton beton bertulangan FRP. FRP
bertulangan FRP. FRP merupakan menakhlikkan material pakai peraturan
material dengan sifat elastis dan elastis dan menyimpan kuat dugaan kutip
mempunyai kuat tarik yang lebih tinggi yang lebih tinggi dibandingkan kompos
dibandingkan baja (Arivalagan, 2012; (Arivalagan, 2012; R. Sun et al., 2021).
R. Sun et al., 2021). Aplikasi FRP Aplikasi FRP seumpama tulangan
sebagai tulangan menjadi salah satu menjabat kesalahan esa mutasi terbaru
inovasi terbaru untuk sistem struktur kepada tata komposisi beton bertulang.
beton bertulang. Paragraf 2 :
Paragraf 2 : Selain sifat mekanik tersebut, FRP
Selain sifat mekanika tersebut
juga memiliki sifat tahan korosi, non-
FRP juga memiliki sifat tahan korosi,
konduktif, dan non-magnetik. Sifat-sifat
tidak konduktif dan memiliki sifat
ini mengurangi potensi degradasi
nonmagnetik, dikarenakan sifat – sifat
lingkungan pada material (Rolland et al.,
tersebut kemungkinan deteriorasi
2020). Daya tahan beton bertulang dalam
material akibat lingkungan menjadi
jangka panjang menjadi masalah akibat
berkurang (Rolland et al., 2020).
kerusakan akibat korosi pada batang
Durabilitas jangka panjang dari beton
tulangan (R.Sun et al. , 2021; Z. Sun et
bertulang telah menjadi perhatian
al. , 2021). Batang FRP merupakan
dikarenakan deteriorasi akibat korosi
material non logam dan elastis yang lebih
baja tulangan (R. Sun et al., 2021; Z.
tahan terhadap kelelahan dan
Sun et al., 2021). Batang FRP
kerusakan material. [1]
merupakan material non-logam dan
elastis lebih tahan terhadap fatik dan
degradasi material. [1]
Karya asli Kalimat parafrasa
Paragraf 1 : Paragraf 1 :
Struktur modular merupakan struktur
Konstruksi modular adalah
yang terdiri dari modul-modul penyusun
konstruksi yang terdiri dari modul-modul
yang diprefabrikasi di pabrik dan dirakit
individual yang dibuat di pabrik dan
di lokasi konstruksi secara efektif dapat
dirakit di lokasi. Hal ini secara efektif
mengurangi durasi konstruksi,
dapat mempersingkat waktu konstruksi,
meningkatkan kualitas pengerjaan dan
meningkatkan kualitas pengerjaan, dan
optimasi sumber daya. Penggunaan
mengoptimalkan sumber daya.
struktur modular telah banyak diadopsi di
Penggunaan konstruksi modular tersebar
berbagai sektor industri seperti
luas di berbagai sektor industri seperti
residensial, hotel dan rumah sakit
perumahan, hotel, dan rumah sakit
[Lawson dkk (2014) dan Deng dkk
[Lawson et al. (2014) dan Deng et al.
(2018)].
(2018)”.

Paragraf 2 :
Paragraf 2 :
Penelitian mengenai struktur
Penelitian struktur modular komposit
telah dilakukan beberapa peneliti dunia komposit modular telah dilakukan oleh
antara lain Liew dkk (2019) dan Peng dkk beberapa peneliti kelas dunia, antara lain
(2021). Liew et al. (2019) dan Peng dkk. (2021).

Liew dkk (2019) membahas keunggulan Liu dkk. (2019) membahas keunggulan
dari penggunaan struktur modular penggunaan struktur komposit modular
komposit dibandingkan struktur modular dibandingkan dengan struktur baja modular
baja dan struktur modular beton. dan struktur beton modular. Literatur ini
Literatur tersebut memberikan memberikan wawasan tentang manfaat
pencerahan terkait manfaat struktur konstruksi komposit modular dan koneksi
modular komposit dan sambungan yang digunakan antar modul. Sementara
intermodul yang digunakan. Sementara itu, Peng dkk (2021) mengusulkan konsep
itu, Peng dkk (2021) mengangkat konsep desain struktur komposit beton bertulang
desain corner supported steel concrete modular yang didukung sudut. Kekuatan
composite modular structure. Kekuatan dan kekakuan masing-masing modul
dan kekakuan individu modul ditingkatkan melalui penggunaan kolom
ditingkatkan melalui penggunaan kolom tubular baja isi beton (CFST), balok ganda
concrete filled steel tube (CFST), laminasi, dan pelat beton monolitik. [2]
laminated double beams, dan integrated
concrete slab. [2]
Karya asli Kalimat parafrasa
Paragraf 1 : Paragraf 1 :
Struktur jembatan yang merupakan bagian
Struktur jembatan yang digunakan
dari prasarana transportasi merupakan
sebagai prasarana transportasi
struktur yang menerima beban dinamis
merupakan tipe struktur yang mengalami
dari pergerakan kendaraan.Beban dinamis
beban yang sifatnya dinamis akibat
adalah jenis beban yang dapat mengubah
kendaraan yang melintas di atasnya.
arah, letak, dan besarnya, sehingga
Beban yang dinamis adalah jenis beban
memberikan gaya yang berbeda-beda pada
yang dapat berganti arah, posisi, dan
struktur yang menopang beban dinamis
besarannya, sehingga memberikan gaya
tersebut (Bushman dan Pratt, 1998).
yang bervariasi pada struktur yang
memikul beban dinamis
tersebut Paragraf 2 :
(Bushman dan Pratt, 1998). Tentunya
Dalam merancang suatu struktur
hal ini berbeda dengan beban statis, yang
jembatan, perlu diperhatikan bahwa
bersifat konstan dan menghasilkan gaya beban hidup sebenarnya adalah beban
tetap. dinamis, sedangkan beban hidup rencana
Paragraf 2 : yang digunakan dalam standar
Dalam perencanaan struktur pembebanan jembatan adalah beban statis
jembatan, tahanan elemen struktur jembatan dinamis Ketahanan komponen jembatan
perlu diperhitungkan terhadap efek terhadap efek
amplifikasi beban dinamis mengingat sifat penguatan harus diperhatikan. Untuk
dari beban lalu lintas aktual adalah beban memperhitungkan beban dinamis
dinamis, sedangkan beban lalu lintas desain tersebut maka ditentukan faktor beban
yang digunakan dalam standar pembebanan
dinamis (FBD) dalam SNI 1725: Standar
jembatan adalah beban statis. Untuk
Pembebanan Jembatan 2016 (Badan
mengakomodasi beban dinamis tersebut, di
Standardisasi Nasional, 2016). Artinya,
dalam SNI 1725:2016 Standar Pembebanan
perbandingan beban dinamis terhadap
Jembatan (Badan Standardisasi Nasional,
2016) ditetapkan Faktor Beban Dinamis
beban statis sangat konservatif.

(FBD), yaitu rasio antara beban dinamis Kisarannya 30-40%. [3]


dengan beban statis yang cukup konservatif,
yaitu berkisar antara 30-40% [3]

Karya asli Kalimat parafrasa


Paragraf 1 : Paragraf 1 :
Menurut AASHTO (1993) Kerusakan Menurut AASHTO (1993), kerusakan
jalan umumnya disebabkan oleh beban jalan pada umumnya disebabkan oleh
lalu lintas, kondisi iklim serta kondisi beban lalu lintas, kondisi iklim, dan
material yang digunakan didalam proses kondisi material yang digunakan dalam
pembangunan jalan. Suatu ruas jalan proses pembangunan jalan. Ruas jalan
didesain dengan umur rencana tertentu direncanakan untuk jangka waktu
dengan harapan selama umur rencana penggunaan tertentu, dan diharapkan
tersebut ruas jalan masih dapat dilalui pengemudi dapat menggunakan ruas jalan
dengan nyaman oleh pengendara. tersebut dengan nyaman selama periode
Paragraf 2 : perencanaan tersebut.
Umur sisa perkerasan jalan dapat
Paragraf 2 :
dievaluasi berdasarkan kondisi struktural
Data defleksi jalan yang diuji dengan
menggunakan data lendutan jalan yang
alat FWD dapat digunakan untuk menilai
diuji menggunakan alat FWD. Data
lendutan ini dapat dianalisis menggunakan sisa umur perkerasan berdasarkan kondisi
metode AASHTO 1993 berdasarkan analisis struktural. Data defleksi ini dapat
analisis Backcalculation sehingga nantinya dianalisis dengan menggunakan metode
dapat diketahui nilai repetisi repetisi beban AASHTO 1993 yang didasarkan pada
(CESAL) yang akan terjadi pada saat kondisi
analisis perhitungan balik, sehingga

kondisi failure. analisis umur sisa nantinya dapat ditentukan nilai siklik
menggunakan metode AASHTO1993 beban (CESAL) yang terjadi pada
dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga kondisi gangguan. Analisis sisa umur
data yang digunakan sebaiknya memiliki
dengan metode AASHTO 1993
tingkat akurasi yang baik. Penelitian yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
telah dilakukan oleh Rahardjo (2022)
sehingga data yang digunakan harus
menghasilkan nilai umur sisa berdasarkan
mempunyai keakuratan yang cukup.
kondisi struktural dan fungsional memiliki
Penelitian Rahardjo (2022)
hasil yang jauh berbeda. [4]
mengungkapkan nilai sisa umur
berdasarkan kondisi struktural dan
fungsional, dan hasilnya
sangat bervariasi. [4]
Karya asli Kalimat parafrasa
Paragraf 1 : Paragraf 1 :
Balok beton bertulang merupakan Balok beton bertulang merupakan
salah satu elemen struktur bangunan salah satu elemen struktur bangunan
yang memiliki peran penting dalam yang berperan penting dalam menjaga
menjaga stabilitas dan fungsionalitas stabilitas dan fungsionalitas bangunan
bangunan gedung (Bertolini et al., (Bertolini et al., 2013; Khan et al., 2017;
2013; Khan et al., 2017; Liao et al., Liao et al., 2023 ; Russo et al , 2022).
2023; Russo et al., 2022). Hal ini Hal ini karena beton merupakan material
karena beton merupakan material yang yang tinggi sehingga terakumulasi di
tinggi sehingga terakumulasi dalam dalam perkerasan beton (ying et al,
selimut beton (Yin et al., 2023; Yokota 2023; yokota et al, 1999; K. Zhang et
et al., 1999; K. Zhang et al., 2019). al., 2019). Kerusakan yang terjadi dapat
Jenis-jenis kerusakan yang timbul dapat berupa retak, delaminasi, korosi,
berupa retak-retak (cracks), keruntuhan, dan lain-lain (El Maaddawy
pengelupasan (spalling), korosi, dan & Soudki, 2007; Peng et al., 2022; Su et
keruntuhan (collaps) (El Maaddawy & al., 2019; K. Zhang et al, 2019;
Soudki, 2007; Peng et al., 2022; Su et Zhang He, 2021).
al., 2019; K. Zhang et al., 2019; X. Paragraf 2 :
Sebagian besar balok beton yang
Zhang et al., 2021).
mencapai masa pakai lebih dari 20 tahun
dapat mengalami kerusakan, terutama
bila terkena lingkungan agresif seperti
Paragraf 2 : daerah pesisir di mana balok yang
Sebagian besar balok beton yang telah
terkorosi mengandung ion klorida.
memasuki masa layan lebih dari 20
Simulasi untuk menentukan sifat
tahun mulai mengalami beberapa jenis
karakteristik biasanya dilakukan dengan
kerusakan, khususnya apabila ditambah
melakukan uji laboratorium. Namun,
dengan paparan lingkungan yang agresif
biaya yang dibutuhkan untuk hal ini
seperti wilayah pesisir yang memiliki
sangat besar. Apalagi jika melihat
kandungan ion klorida balok yang telah
penelitian-penelitian sebelumnya, sangat
terkorosi. Simulasi untuk mengetahui
jarang menyajikan hasil parameter lentur
sifat karakteristik biasanya dilakukan
balok akibat korosi, baik melalui uji
dengan melakukan pengujian
laboratorium maupun analisis numerik.
laboratorium. Akan tetapi, biaya yang
[5]
diperlukan sangat besar. Selain itu,
apabila dilihat dari penelitian-penelitian
terdahulu juga sangat jarang yang
menampilkan hasil parameter lentur
balok akibat korosi baik secara
pengujian laboratorium maupun melalui
analisis numeris. [5]
Karya asli AS, 2021 Kalimat parafrasa
Paragraf 1 : Paragraf 1 :
Building information modelling (BIM)
Building Information Modeling
adalah representasi digital dari karakter
(BIM) adalah representasi digital dari
fisik dan karakter fungsional suatu
karakteristik fisik dan fungsional suatu
bangunan yang di dalamnya terkandung
bangunan, yang berisi semua informasi
semua informasi mengenai elemen-
tentang elemen-elemen bangunan untuk
elemen bangunan tersebut yang
menginformasikan pengambilan
digunakan sebagai basis pengambilan
keputusan sepanjang siklus hidup
keputusan dalam kurun waktu siklus
bangunan, mulai dari konsepsi hingga
umur bangunan, sejak konsep hingga
pembongkaran, dkk, 2018). BIM, juga
demolisi (Kusumartono, et al., 2018).
dikenal sebagai pemodelan ND atau
BIM juga dikenal nD modelling atau
teknologi pemodelan virtual, dengan
teknologi pemodelan virtual secara cepat
pesat memajukan bidang arsitektur,
mampu mengembangkan bidang
teknik, dan konstruksi.
arsitektur, engineering, dan konstruksi.
Paragraf 2 : Paragraf 2 :
Baja merupakan material yang
Baja merupakan salah satu
memiliki banyak kelebihan untuk
material yang memiliki banyak
digunakan sebagai material konstruksi.
keunggulan sebagai bahan bangunan.
Selain mempengaruhi kecepatan
Baja tidak hanya mempengaruhi
pembangunan, material baja juga
kecepatan konstruksi tetapi juga
membuat struktur bangunan lebih
meningkatkan keuletan struktur
daktail. Dalam penelitian ini, analisis
bangunan. Sebagai bagian dari penelitian
terhadap bangunan struktur baja dengan
ini, kami melakukan analisis bangunan
teknologi BIM dilakukan. Penulis fokus
rangka baja menggunakan teknologi
untuk melakukan integrasi antara
BIM. Penulis fokus pada integrasi
program analisis dengan SAP2000 dan
program analisis dengan SAP2000 dan
detailing denga Tekla Structure. [6]
elaborasinya pada Tekla Structure. [6]

Karya asli Kalimat parafrasa


Paragraf 1 :
Paragraf 1 : Bangunan gedung adalah suatu wujud
Bangunan gedung adalah wujud fisik
fisik hasil pekerjaan konstruksi, yang
hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
sebagian atau seluruhnya terletak di atas
dengan tempat dan kedudukannya,
tanah atau perairan, yang menyatu dengan
sebagian atau seluruhnya berada diatas
letak dan letaknya serta dipergunakan
tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai
untuk tempat tinggal masyarakat,
tempat manusia melakukan kegiatan, baik
penginapan, kegiatan keagamaan,
untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
perdagangan, dan lain-lain. tempat untuk
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan
beraktivitas. kegiatan, kegiatan sosial,
sosial, budaya maupun kegiatan khusus
budaya, dan kegiatan khusus (Kristiana et
(Kristiana et al., 2017). Dalam lingkup
al 2017). Dalam bidang pendidikan
pendidikan seperti lingkungan kampus,
misalnya di lingkungan kampus, gedung
bangunan gedung memiliki peranan
mempunyai peranan penting dalam
penting dalam menunjang kegiatan bidang
menunjang kegiatan akademik dan non-
akademik maupun non akademik (Waluyo
akademik (Waluyo et al. 2022).
et al., 2022).
Paragraf 2 : Paragraf 2 :
Perawatan bangunan gedung
Pemeliharaan bangunan
menjadi hal yang penting karena
merupakan hal yang penting karena
berkaitan dengan keselamatan dan
berkaitan dengan keselamatan dan
kenyamanan pengguna bangunan serta
kenyamanan pengguna bangunan serta
berpengaruh pada umur rencana
mempengaruhi rencana umur bangunan
bangunan gedung (Kusumastuti et al.,
(Kusumastuti dkk., 2022). Salah satu
2022). Salah satu upaya untuk
upaya untuk mencegah terjadinya
mencegah terjadinya kerusakan atau
kerusakan atau penurunan mutu suatu
penurunan kualitas material pada
bahan bangunan adalah dengan
bangunan yaitu dengan cara
memastikan seluruh komponen bangunan
memastikan seluruh komponen gedung
dapat berfungsi dengan baik. Berbagai
berfungsi dengan baik. sejumlah
kerusakan terjadi baik pada komponen
kerusakan baik pada komponen struktur
struktur maupun nonstruktural sehingga
dan non strukturnya yang menyebabkan
mengganggu kenyamanan selama
kenyamanan dalam beraktifitas didalam
beraktivitas di dalam bangunan. Ada juga
bangunan Gedung menjadi tergantung
beberapa subkomponen yang dapat
dan juga terdapat beberapa sub
membahayakan keselamatan penghuni
komponen yang dapat membahayakan
gedung. Kerusakan ini dapat dipastikan
keselamatan pengguna bangunan
secara visual dengan terkelupasnya
gedung. Kerusakan ini dapat dilihat
bahan atap dan langit-langit. Oleh karena
secara visual yang ditandai dengan
itu, diperlukan rencana pemeliharaan
lepasnya penutup atap, lepasnya plafon,
gedung. [7]
dan lainnya. Sehingga diperlukan
adanya perencanaan perawatan
bangunan gedung. [7]
B. DAFTAR PUSTAKA

[1] PEMODELAN NUMERIK KAPASITAS LENTUR BALOK BETON


DENGAN PENULANGAN SERAT BERPOLIMER Kasih Jhoniper
Simanjuntak, Andreas Triwiyono, Suprapto Siswosukarto

[2] A. AASHTO (1928) Standard specifications for highway bridges and


incidental structures. American Association of State Highway Officials.
Tersedia pada: http://hdl.handle.net/2027/ coo.31924004013755.

[3] I. Tanjung, F. O., Rita, E., & Zufrimar. (2020): Analisis Kerusakan
Jalan Perkerasan Lentur Dengan Menggunakan Metode Pavement
Condition Index (PCI) dan Metode Bina Marga Beserta
Penanganannya (Studi Kasus: Ruas Jalan Bypass Kota Pariaman STA
52+100 - STA 57+100). Teknik Sipil Universitas Bung Hatta, Padang.

[4] Andrade, C., & Alonso, C. (2004). Test methods for on-site corrosion
rate measurement of steel reinforcement in concrete by means of the
polarization resistance method. Materials and Structures, 37(9), 623–
643. https://doi.org/10.1007/BF02483292

[5] IAzhar, S., Khalfan, M. & Maqsood, T., 2012. Building


information modeling (BIM): now and beyond. The Australasian
Journal of Construction Economics and Building, 12(4), pp. 15-
28.
[6] M. Astana, I.N.Y. (2017). Estimasi Biaya Konstruksi Gedung Dengan Cost
Significant Model. Jurnal Riset Rekayasa Sipil Universitas Sebelas Maret,
Vol.1, No.1, Pp. 7-15. DOI: 10.20961/jrrs.v1i1.1470
[7] D. Nugroho, EkoAgus. 2013. Pengaruh Jumlah Kendaraan Terhadap
Kerusakan Jalan Aspal Kelas II di Kabupaten Semarang; Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang, Semarang.
1. Pustaka 1

Anda mungkin juga menyukai