Anda di halaman 1dari 13

Kontruksi kuda-kuda rangka atap

Selviana Siska/ 2022201039 Hasbi Mardhotillah/2022201059

Bagas Syahputra/ 2022201064 Oleh: Rafif Ikhsan Fahermal/2022201052

Madjaya Iqtaro’a / 2022201046 Rahmad Faulazi P/ 2022201045


Teknik Sipil Reg. A
Kerangka perencanaan struktur adalah
pemilihan susunan dan ukuran dari
elemen struktur sehingga beban yang
bekerja secara aman, dan perpindahan
yang terjadi masih dalam batas-batas
yang di persyaratkan.

Salah satu tahapan penting dalam perencanaan


suatu struktur bangunan adalah pemilihan jenis
material yang akan digunakan. Jenis-jenis
material yang selama ini dikenal dalam dunia
konstruksi antara lain baja, beton bertulang,
serta kayu. Material baja sebagai bahan
konstruksi telah digunakan sejak lama
mengingat beberapa keunggulannya
dibandingkan material yang lain.
Beberapa keunggulan baja sebagai
material konstruksi, antara lain adalah :

2. Keseragaman dan keawetan


1. Mempunyai kekuatan yang yang tinggi, tidak seperti halnya
tinggi, sehingga dapat mengurangi material beton bertulang yang
ukuran struktur serta berat struktur. terdiri dari berbagai macam bahan
penyusun,

3. Sifat elastis, baja mempunyai


perilaku yang cukup dekat dengan
asumsiasumsi yang digunakan untuk
melakukan analisis

4. Daktilitas baja cukup tinggi,


5. kemudahan penyambungan
suatu batang baja yang menerima
antar elemen yang satu dengan
tegangan Tarik yang tinggi akan
lainnya dengan menggunakan alat
mengalami regangan cukup besar
sambung las atau baut.
sebelum terjadi keruntuhan.
perencanaan kekuatan terhadap
pembebanannya

 Beban mati
Beban mati adalah berat dari semua bagian
suatu gedung/bangunan yang bersifat tetap
selama masa layan struktur, termasuk unsur-  Beban angin
unsur tambahan, finishing, mesin-mesin serta Beban angin adalah beban
peralatan tetap yang merupakan bagian tak yang bekerja pada struktur
terpisahkan dari gedung/bangunan tersebut. akibat tekanantekanan dari
gerakan angin

 Beban hujan
beban hujan diasumsikan  Beban hidup
sebagai beban yang bekerja Beban hidup adalah beban gravitasi yang bekerja
tegak lurus terhadap pada struktur dalam masa layanannya, dan timbul
bidang atap. akibat penggunaan suatu gedung. Termasuk beban
ini adalah berat manusia, perabotan yang dapat
dipindah-pindah, kendaraan, dan barang-barang
lain
Perencanaan Atap

 Perencanaan Sambungan
 Gording Dalam pelaksanaan proyek ini
menggunakan 2 macam
Gording adalah balok atap sebagai
sambungan yaitu dengan
pengikat yang menghubungkan
menggunakan metode
antar portal.
sambungan baut dan sambungan
Berikut adalah beban yang bekerja
las.
pada gording yaitu :
Pemilihan cara tersebut
a. Beban mati (qd)
dikarenakan logam baja mudah
− Berat atap
untuk pelaksanaan,
− Berat sendiri gording
teguh dan liat terhadap struktur
b. Beban hidup (ql)
yang berbutir halus yang dapat
− Beban pekerja
memikul
− Beban Air Hujan
beban baik dalam keadaan angin
maupun panas.
 Perencanaan Sloof
Sloof adalah suatu konstruksi yang
 Perencanaan Sambungan menerima beban dari dinding dan
Dalam pelaksanaan proyek ini meneruskan beban tersebut ke
menggunakan 2 macam pondasi yang melalui kolom yang
sambungan berfungsi
yaitu dengan menggunakan sebagai pengaku struktur. 1.
metode sambungan baut dan Langkah-langkah perencanaan sloof
sambungan las. pada Laporan Akhir ini yaitu:
Pemilihan cara tersebut a. Menentukan dimensi sloof,
dikarenakan logam baja mudah tulangan pakai, sengkang, penutup
untuk pelaksanaan, beton, mutu baja dan beton yang
teguh dan liat terhadap struktur digunakan.
yang berbutir halus yang dapat b. Menentukan beban-beban pada
memikul sloof
beban baik dalam keadaan 1) Berat sendiri sloof
angin maupun panas 2) Berat dinding
3) Berat plesteran
 Perencanaan Pondasi
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk
menempatkan bangunan dan menerima penyaluran beban dari struktur atas
ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya
diperensialo settlement pada sistem strukturnya.

Dalam pemilihan pondasi, ada beberapa


hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis pondasi,
diantaranya :
1. Kondisi atau keadaan tanah
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
3. Keadaan wilayah sekitar lokasi pekerjaan
4. Waktu dan biaya pekerjaan
Data dan Perhitungan

 Analisis Perhitungan Beban


Struktur atap rangka baja konvensional dalam perencanaan menggunakan
metode LRFD ( Load and Resistance Factor Design ) atau desain beban dan
faktor resistensi, dimana cek tegangan yang terjadi tehadap tegangan leleh
( fy ). Untuk mempermudah perhitungan, maka berikut adalah data-data
kuad-kuda yang akan di hitung :

Bentang kuda-kuda = 29 meter


Jarak antar kuda-kuda = 4,5 meter

Penutup atap genteng beton = 50 kg (PBI 1983)

Jenis sambungan = Baut dan las

Tekanan angin = 35 kg/m2

Tegangan iji baja = 1700 kg/cm2

Kemiringan kuda-kuda = 40º


Perencanaan Gording

Rumus Yang Digunakan:


1. Beban Terpusat
Bidang Momen : M : ¼ PL
Bidang Geser : D : ½ P

2. Beban Terbagi Rata


Bidang Momen : M : 1/8 qL²
Bidang Geser : D : ½ qL
Lendutan : f : SqL / 384EI

3. Data yang diperlukan antara lain adalah kemiringan atap (α),


bentang gording (L) dan jarak antar gording.
Pendimensian Kuda- Kuda

 Menentukan syarat-syarat batas tumpuan panjang bentang dan dimensi Profil yang
akan digunkan.
 Melakukan analisa pembebanan.
Pembebanan yang dilakukan pada struktur rangka atap sama dengan beban yang
diterima pada saat perencanaan gording hanya ada penambahan pada berat sendiri
konstruksi rangka atap.

Sedangkan kombinasi beban yang diberikan pada analisis


struktur atap ini adalah :
Kombinasi I : Beban Mati + Beban Hidup
Kombinasi II : Beban Mati + Beban Hidup + Beban Angin
Kanan Kombinasi III : Beban Mati + Beban Hidup + Beban
Angin Kiri
Perhitungan Ikatan Angin

Dikarenakan pada SNI 03-1729-2002 tidak dijelaskan mengenai perencanaan


bracing (ikatan angin) pada struktur atap (hanya ada padabangunan struktur baja
tahan gempa), maka referensi diambil dari PPBBI 1984. Menurut PPBBI 1984
halaman 64, pada hubungan gording, ikatan angin harus dianggap ada gaya P
yang arahnya sejajar sumbu gording.

bentang ikatan angin harus dipenuhi syarat :

Atepi = luas penampang bagian tepi kuda-kuda


h = jarak kuda-kuda pada bentang ikatan angin
L = panjang tepi atas kuda-kuda
Desain Kuda- Kuda Rangka Atap
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai