Anda di halaman 1dari 33

L

EAB I
PENDAHULI.iAN

1.1. Keuntungan Baja Sebagai Bahan Konstruksi


Bila kita berjalan-jalan kita akan menyrrksikan semakin banyak bangunan-
bangunan daii konstruksi baja. Banyak jembatan-jembatan terutama jembatan
juga
lcereta api, jembatan-jembatan jalarr raya dibuat dari baja. Dernikian
hangUnan-bangunan, teristimewa bangunara indusfii, bangunan-bangunan

hertingkat tinggi, ferkantoran, toko, menara-rnenara, terutama menara-menara


transmisi listrilq menara-menara komunikasi dan lain sebagainya, dibuat dari
konstruksi baja. Ini karena keistimewaan bahan baja, eocok untuk berbagai

keperluan sebagai bahan konstnrksi disertai sifat-sifat seperti : kekuatan yang

tinggi, relatif ringan, mudah dalam fabrikasi darn lain-lain.

[Iigh Strength/Berkekuatan Tinggi


Kekuatan baja yang tinggi untuk satu: satuan bera! berarti berat sendiri
struirfur akan ringan. Hal ini menjadi sangat penting untuk bangun4n : jembatan
bentangan panjang, bangunan bertingkat ting,gi dan bangunan-bangunan di atas

tanah yangjelek.

Elastis
Anggapan rli dalam design pada baja lebih tepat daripada bahan-bahan
lain, karena baja nr,engikuti hokurn Hooke, sampai dengan tegangan cukup tinggi
lVlodulus Elastis dari konstruksi baja dapat dihitung dengan tepat tidak
sebagaimana pada heton.

Ductility/Kenyal
\
Bahan jang mempunyai sifat dapat memberikan perubahan bentuk yang
besar (uluran) sebelum mencapai kehancuran (bila menderita tegangan yang
besar) dikatakan ductility. Jika sebuah batanE5 baja lunak di test tarik, maka pada

t-1
(

penarnpang kritis akan terjadi pengurangan luas dan uluran yang cukup besar
sebelum putus.

untuk bahan-bahan bangunan yang tidak mempunyai sifat ini biasanya


keras dan getas, sehinga mudah rusak bila bekerja beban shock.. pada batang-
batang struklur yang mendapat beban, biasanya akan timbul konsentrasi beban
(dengan tegangan yang besar) di treberapa titik. Bila hal ini tedadi pada batang
struktur dari bahan yrmg ductile maka memungkirnkan teqiadinya leleh lokal pada
titik tersebut, dengan demikian berarti terhindar dari premature failttre.
Keuntungan l,:bih lapjut dari konstruksi yang <luctile ialah bila mendapat
heban yang over akan terjadi defleksi yang besar yang rnerupakan tanda terhadap

bahaya keruntuhan, sr:belum keruntuhan itu sendiri terj adi.

1.2. Kerugian
Biaya Pemeliharaan
Pada umumnya baja akan gannpang berkarat, torlebih-lebilh dalam udara
terbuka, didalam air dan clidalann lingkungan agresif, sehinggri memerlukan
pemeliharaan (pengecatan) berkata.

Femakaian weathering steels (baja yang rebih tahan karat : chromium


0,3 - l,25yo, manganrse 0.6 - 1,596, copper 0,25 - 0,4ah) akan lebih menguranpSi
biaya ini.

Ketahanan kebakaran
walaupun haja bahan yang tidak dapat terbakar, tetapi bila terjacli
kebakalan, temperature tinggi yang biasa terjadi pada kebakaran akan meleduksi

kekutan baja secara clrastis. Disamping itu baja juga pengantar panas yang baik,
batanrg baja yang tidak dilengkapi dengan fire proofing dapat mengalirkan pana.s
yang tinggi dari bag;ian yang menderita kebakaran lle bagian'lain dan dapat
membakar elemen-elemen lain yang bersentuhan dengannya, pada bagian gedung
yang lain.

Dari kenyataan ini maka se),ogyanya bangunan baja dilengkilpi dengan fire
proofing untuk mendarpatkan keamanan terhadap kebakaran yang memadai.

t-2
Bahaya tekuk
Pada batang-batang yang panjang dan langsing, bahaya tekuk sangat besar.
Batang struktur dari baja biasani'ga lebi,h langsing daripada bahan struktur yang
lair,r, sehingga bahaya telcuk sangat mengancam pada struktur baja.

Bahaya lelah/fatique
'Sifat lain yang tidak menguntung;kan rlari baja ialah sifat lelah pada beban
bolak-balik. Bita terjadi heba.n bolak-balik maka kekuatannya akan menurun.
t
i
rl

Apa yarng perlu dipertratikan oleh perencana struktur.


Sebagai structural designer kita harus belajar untuk mengatur dan
rnenselaraskan dari bagian-bagian strukur sehingga mudah didalam pemasangan

dan mempunyai kekuatan yang cukup serta cukup murah.

Keamanan
Suatu kerangka baja ten,lu saja harurs direncanakan cukup kuat untuk
rnernikul bebar yang bekerja pa.danya, namun juga harus diperhitungkan
agar
lendutan dan getaran tidak besar agar didapat rasa altnan.

Biaya
Sebagai perencana struktur kita harus selalu ingat bahwa bangunan
harus
clirencanakan dengeffr biaya semurah-murahnyarnamun tetap
cukup kuat dan arnan.
I{al ini dapat dicapai dengan rnernalcai profil-profil yang tepal sambungan
dan
detaitr yang sederhanE dan penggunaan batang dan
bahan yang tidak memerlukan
pemeliharaan yang tidak seyogianya.

Praktis
Adalah lkewajiban da,ri perencana untuk merencanakan bagian-bagian
stmrktur yan$ rnudah dalarn pembruatannya dan pemasanganriya. pada
saat
mersncana sudah harus rCipikirkan k.esulitan-kesulitan yang
bakal terjadi pada
pembuatan dan pemasangan dan b,erusaha unfuk mengeliminer
kesulitan tersebut
sedapat mungkin dengan men)/elesaikan design dan detail yang
baik.

I-3
Kita harus belajar/mempelajari segala kemungliinan tentang : detail-detail,
pembuatan, dan pemasangan dilapangan, sehingga dapat dicarikan suatu
penyelesaian yang memudahkrn pembuatan, pemasangan yang akhirnya
menghasilkan bangunan ]anLg murah.
Didalam proses ffiencad penyelesaian ini kita perlu didukung oleh
pengetahuan (infromasi) tentang ;

Tingkat kemampuan pembuatan (fbbrikasi)


Pengenalan ukuran-ukuran standar dari profil-profil baja
Pengenalan tingke.t kemampuan angkutan

Pengenalan tingk.at kemampuan pemasangam (erection).

Faktor Keamanan
Yang diartikan derngan factor keamanan ialah perbandingan antara
kekuatan bahan dengan efek yang terjadi akibat pembebanan.
Kekuatan dari bahan yang dipakai didalam penentuan factor keamanan ialah
kekutatan patah dari bahan, tetapi juga sering digunakan ha.rga yang lebih rendah

dari kekuatan patah, yaitu krlkuatan leleh. Kehancuran dihnggap sudah terjadi bila

suatu batang memberikan deforma.si yang berlebihan, dalam hal ini factor
kernanan diartikan sebagai perbandingan antara teganigan leleh dengarn tegangan
yang terjadi akibat pembebanan

Dengan memperhatikan hal tersebrut di atas, maka factor keamanan


biasanya didasarkan pada te:gangan leleh untuk bahara yang ductile dan.tegangan
patirh untuli bahan yang getas.

Faktor keamanan ini sebenarnya disiapkan untuk menampung hal-hal yang

tidakpasti seperti :

Penyimpanl;an kekuatan bahan dari yang diperhitungkan , dan akan


menjadi lebih besar lagi dengan pengaruh : creep, karat dan leleh.
,,
Fenyimpangan pada anBgapim-an ggapan perh itungan.
., bebah.beban tak terduga dan beban-beban sementara seperti gempa dan
lain sebagainya.
Didalam proses pembuatan dan pemasangan sering timbul tegangan-
tegangan yang cukup besar.

I-4
a

Didalam proses pernbuatan dapat mengalami bermacam-macam

perlakuan seperti : dibanting, diluruskan, dipukul, dan lain sebagainya,


demikian juga pada saat pemasarrgan sering batang-batang dipaksakan
agar dapat terletak pada posisi yang <liinginkan terutama didalam
mem-pas-kan lubang-lubang baut dan posisi untuk pengelasan,
perlakuan-perlakuan ini dapat nrenimbulkan tegangan-tegangan yang
besar.
,cukup
5 : Perkembangan teknotrogi yang dapat rnempengaflrhi beban hidup,
seperti pada jembatan misalnya.

6 : Penentuan besarnya behan hidup dan beban mati.


Penen?uan beban mati memang lebih dapat didekati, tetapi didalam
rnenentukan beban hidtrp akan jauh lebih sulit.

7 : Hal-hal lain seperti pengaruh residual stress, konsenfiasi tegangan,


variasi pada ukuran batang dan larin-lain.
Didalam menentukan factor keamanan disamping menampung hal-hal
tersebut diatas, iuga harus memperharlikan hal-hal yang lain seporti :

a. Jenis beban, beban tetap atau beban sementara.


b. Penggunaan bangunan : untuk banqunan umum ataukah untuk pribadi.
c. Fungsi dari bagian struktur yang direncanakan, apakah sebagai
pendukung utama atarukah pendukung sekundair.

Kegagalan konstruksi
Kegagalan konshuksi bangunan bia,sanya terjadi karena kurangnya
porhatian pada hal-hal yang kadang-kadang dianggap remeh seperti : detail
sambungan, defleksi, pemasangan dan penuunan pondasi.
Sering dilakukan oleh perencanq sertelah menentukan ukuran-ukuran
batang dengan bailg penyelesaian dari sambungan hurang diberi perhatian yang

cukup dan malah penyelesaian detail sanrrbungan ini dibebankan kepada juru
gambar yang ;fustru tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang beban-
beba.n yang mungkin bekerja pada sambungan itu. Umumnya kesalahan yang
paling banyak dilakukan didalarn mendesign sambungan ialah kelupaan beberapa
gaya yafig bekerja pada sambungan seperti momen puntir.

I-5
Pada rangka batang misalnya batang-batang direncanakan hanya untuk
beban-beban normal, padahal didalam penyeles;aian sambungan beban-beban ini
dapat berupa excentris yang menghasilkan momen dan selanjutnya menambahkan

tegangan. Tidak selalu tegangan sekunder ini kecil, kadang-kadang malah sangat
menentukan, dan dapat meninnbulkan kegagatran bila tidak diperhitungkan.
Penurunan pondasi yang; tidak sama besiaillya banyak juga menimbulkan

kegagalan, terutama pada konstruksi statis tak tentu..

Penyebab-penyebab te{adinya k.egagalan yang lain ialah karena


kurangnya perhatian pada : deffleksi, kelelahan dari batang, ikatan-ikatan anti
sway, getaran dan kemungkinarn menekuknya batang tekan ataupun flens tekan
balok dan karena gaya-gaya/llerbedaan sifat gaya yang tirnbul pada saat

pemasangan.

1.3. Stnes-strainRelationship
Untuk dapat memaharni sifat daripada baja bangunan adalah penting sekali
bagi designer untuk mengenal sifat baja.
Mempelajari stress shain diagrarn akan memberikan pengertian vang
diperlukan untuk mengenal sifat baja bila mendapat beban.

Bila sepotong baja kita tarik maka akan memberikan llubungan o'- e
sebagai dibawah ini :

P
Elastic yielding
A
Plasl.ic yielding hardening

E
Lovrer yield

LL
L

Bentuk o - e diagram urrtuk baja bangurr'an.

I-6
Bentuk daripada diagrarn akan dipenga;ruhi oleh kecepatan pembebabanan,
tipe baja temperatur.
Sebagai co,ntoh : grafik garis putus diperoleh dari pembebanan cepa!
. sedangkan yang garis penuh dari pembebanan lambat.

Sifati-sifat yang penting dari stress-strain diagram ini adalah sebagai


bdrikut :

Modulus elastisitas; E; dinyatakan oleh kemiringan garis yang


melalui titik notr :

o_G
"=E-O=;
2 Antarzr titik nol dan titik p, diagram berjalan lurus. Titik p ini
dinamakan proportional limit.

Pembebanan didalam daerah ini, hokum llooke berlaku.


J Bila beban diberikan sarnpai pada titik E (batas elastis), maka bila
kemudian bebarn ditiadalca, batang akan kembali kepada panjang
awal.
Titik E ini dinamakan Elastic limirr.
4 Bila pembebanan, teg:rngan mencapai suatu titik tertentu dan tanp*
adanya penarnbahain beban (tegaragqn) dihasilkan pertambahan
uluran, maka titik tersebut din.makan nitik releh dan tegangan
disebut tegangan leleh.
5 Regangan (e) sebelum mencapai tcg:angan leleh dinamakan
elastic
shain.
6 Regangan yang terja.di sesudah tegangan eleh tanpa
adanya
penambahan tegangan dinamakan pla-stic strain.

7 Menyusuli plastic srhain ini, stririn harderning, dimana


tannbahan
'iegangan hanya clihasilkan bila
da tambahan tegangan.
8 Bi\a pembebanan melamLpaui tegangan leleh, maka bila beban
ditiadakan panjang batang, tidak akan kembari pada panjang
semula.

\-7
Sifat-sifat mekanis lainnya
Sitbt-sifat mekanis lainnya baja struktural untuk maksud perencana^ern

ditetapkan sebagai berikut : (Slrll 0'3-1729-2002, 5.1.3)


Modulus elastisitas Il = 200.000 l\4Pa
Modulus geser G:80.000 MPa
Nisbah poisson p:0,3
Koefisien pemuaian cL= 72x 104,pC

Baja Bangunan
Eahan baja bangunan alalah suatu bahan dengan ke serba samaan yang
besar. Baja ini selain terdiri daripada Fe -! 98%, mengandung maksimum trahan-
bahan : carbon (C) l,7yo; lrlanganese (Mn) 7,65yo; silicr;n (Si) 0,6% ; tembaga
(c") 0,6%.
Sifat baja berganhrng sekali kepada kadar carbon, semakin bertambah
kadar zat carbon (C) semakin naik tegangan patahnya dan semakin
nnenurun regangan patahnya danjuga bersifat getas (rapuh) serta keras,
sehingga bajanya tidak ulet (ductile).

Adanya phospor (") dan belerang (S) juga naenyebabkan kurangnya


keuletan.
Karena itu untuk menjannin minirnum keuletan (ductile) persentase
maksimum dari C, P dan S perlu ditentukan.

T'embaga (Cu) ntemprunyai penganrh baik terhadap ketahanan terhadap

korosi dan silican cligunakan tenutama untuk mengurangi gas pada


molton metal (leburan logam).
Disarnping carbon (C), lWanga:nese {Mn).}uga me,nambah kekuatan
baja.
* . Baja dibagi ke dalam 4 golongan :

Baja bercarbon rerrdah (lebihr krcil dari 0,l5%o), mild carbon


i
(0,\5 - 0,29%) b,erkar:bon sedang (11,30 - 0,59%) dan berkarbon ringgi
(0,60 - l,7Yo).
Baja banguRan termasuk dalam mild karbon

I., 8
a

Pertambahan kadar karbon didala:m b4ja memang akan menambah

tinggi tegangan leleh, tetapi mengulangi keuletan'


Baja yang kurang ulet mr:nambah persoalan clalam pengelasan seperti
perlu : pre heat atau eleotrode las yarng klhusus.
Pengelasan yang ekonomis biasanl'a dapat dikerjakan pada baja yang

kadar carbon tidak lebih 0,3%.

untuk mutu baja yang ditetapkan pada peraturan (sNI 03-1729-2002,

5.3.5) Tabel 5.3

Sifat mekanis baja struktural


"fegangan puttts Tega.ngan leleh ]
Peregangan
.tenis Baja minimum,/, mirLimurn,lfi,q minimum (%o)
(MPa) MPiD.-
340 210 22
.-=iBJ 34
(-g_:z 370 z4a 20\
EJ41 410 250 l8
BJ 50 500 294 16

BJ 55 s50 410 13

H[igh Strength low alloY steel


Dengan menambahkan beberapa bahan campulan pada besi dapat
,,{ihasilkan high strength low allo;r steel. P,enam,bahan carbon dan Manganese
dapat rneningkatka:n kekuatan traja dan tarnbalaan sifat-sifat yang lain dapat
dipenoleh dengan menambahkan satu atau lobih bahan-bahan cafllpuran lainnya
seperti : columbium, vanadiutm, silicon, ttlmbagq nikel dan lain-lain.
Baja high st,rength low alloy ini bisanya mempunyai ketahanan terhadap
karat yarrg baik. Parla permukaan baja akan terjadi oksiclasi dan membentuk suatu
lapisan film yang melekat erai. dan, kemtrdian berfungsi mencegah oksidasi
srclanjulnya sehingga dapat rnengunrnlgi kebuluhan akan pengecatan,
Teg4ngan leleh dari baja ini berkisarumtara 2800 kg/cm2 s/d 4900 kglcmz.
\
I
Mendimensi batarrg baja
untuk rhenrperoleh biaya yang murah didalam pembangunan sebagai
perenc€ma biasanya didalam mendimr:nsi profil akan memilih profil yang paling
ringan.

I,.9
Namun perlu diingat bahwa biaya pembangunan tidak hanya tergantung
pada ringannya profil yang dipilih, tetapi juga ditentukan oleh factor-faktor yang

antara lain :

Ilendaknya kita mernakai proil baja yang biasa diproduhsi dan dapat
diperoleh di pasaran.
Didalam mendimensi profil, anggapan profil yang tcringan akan
memberikan biaya penrbangunan yang termurah tidak selalu benar,
karena bila demikian maka jenis/ukuran profil yang dipakai menjadi'
banyak sehingga mr:nyebabkan tirnbulnya l,lesulitan didalarn
penyelesaian sambungarn yang akhirnya menambah biaya.

{"lntuk balok-balok lantai banl3unan bisanya dipilih balok yang tinggi,


l<arena relatif mempurryai W (tahanan rnomen) yang besar. Akan
tetapi bila gedungnya bertingkat banyak hal itu flidak selalu benar,
karena dengan tingginya balok rnaka berdasarkan ruang bebas yang
diperlukan gedung rner$adi lebih tinggi (n x tinggi balok). Perbedaan
tinggr ini menyebabkan volume dfu'rdi,ng, kabel-kabel rnenjadi lebih
banyak sehingga biayanya bentambah.
Didalam rnemilih prrofil hendakrya yang mudah didalarn
pemasangan dan profil yang tidak rnenimbulkan kesulitan pada
pemeliharaan, seperti trrrofil l, U yang semua permukaannya mudah
di cat.

1.4. Metoda-metoda Perhitungarn Perencanaan


l. METODA ELASTIS (ASD- y'rllowabtre Stress Design)
(WSD - Working Stress Desigrr)
Akibat beban kerja yan;g direncaraakan tegangan yang terjadi harus
lebih kecil dari tegangan yang cliijinkan.
Tegangan ijin < Teganga:n lelehr/Factor koamanan
o..
o,:;F:E F.K: 1,50

2. METODA PLASTIS (Collapse Design) ,\..

Mengingat sifat kenyal (ductile) dari baja akan ada cadangan


kekuatan diatas kekuatan Elastis. Hal ini yang dipakai dasar
metoda plastis.

I-10
Beban kerja yang direncanakan dlkalikan dengan faktor beban dan
struktur direncanakan berdasarkan kekuatan runtuh (collapse
strength).
3. METODA LRF[) (Load And Resistance Faotor Design)

Metode ini berdasarkan kr:nsep " I(eadaan Eatas " (Limit State)
Suatu keadaan dimana struktur atau beberapa bagian dari struktur
'i1'
menunjukkan perilaku " tidak riapat berfungsi ".
Ada? katagori " Limit State "
a" Shengh Lirnit State - kernampuan struktur mernikul beban
b. Serviceability L,intit State - kelakuan struktur memikul beban

Pada LRFD beban kerja (p;) dikal:ikan faktor beban (i;) menghasilkan
"beban berfaktor" (I/) diptrtrrai sebagai beban pada struktur.

Pemakaian o'Faktor Beban" (&) drrn "Iraktor Reduksi" (f) pada LRFD
ini didasarkan atas hal-hal sebagai berikut :

Kekuatan bahan dapat bervariasi dari perkiraan teori, apalagi


dengan berjalannya waktu timbul creep, korosi, fatique dan
sebagainya.

Tegangan yan,g dihasill*:an dalam pabrik maupun pelaksanaan +,


Resiclual Stress. ,r

Tidak pastinya dernensi propil. V


Meto,rla analisa stnrkr,ur yaug kemungkinan tedadi kesalahan
anggapan.,,

Beban yang tidak dapat diperhitungkan secara pasti. y'

"Kekuatan ultimate" (rRa) adalah kekuatan nominal teoritis dari bahan


(,Rn) dikalikan dengan factor reduksi (rf;

Dihgrapkan struktur mempurnyai "Kekuatan Ultimate" untuk memikul


b,eban'berfaktor yang bekerja atau securra matematis dapat dikatakan, ..efek
\,
dari bdban berfaktor hanus xebih kecil atau sama dengan kekuatan
ufltimate struktur"
-- 0'',- \
r '1, 'Q, ( dR,
1
)

I- 11
Menurut "TATA CARA PERENCANAAI\ srRUlK'ruR BAJA UNTUK
BANGUNAN GEDTI'NGi MENGGUNAKAN METODA LRFD"
(sNr 03-172e-2A02)
Faktor beban dan kombinasi pembebanan diatur padaBab 6.2,2.
Faktor reduksi (dt diatur pada Table 6.4.2.

1.5. PersyaratanUmumPerencanaani
1.5.1. Ketentuan umum
Tujuan perencanaan stnrktur adalatr untuk menghasilkan suatu struktur
yang stabil, cukup kuat, marnpu-layan, awe! dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya
seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan.
suatu struktur disebut stabil bila ia tidak mudah terguling, miring, atau
tergeser, selama umur bangunan yang direncanakan.
suatu struktur disebut r:ukup kuat dan mampu-layan bila kemungkinan
teriadinya kegagalan struktur rlan kehileurgan kemampuan layan selama masa
hidup yang direncanakan adalah kecil dan dalann batas yang dapat diterima.
Suatu skuktur disebut awet bila strulctur tersetrut dapat rrenerima keausan
dan kerusakan yang diharapkan terjadi selama umur bangunan yang direncanakan
tanpa penneliharaan yang berlebrihan.

1.5.2, Beban-beban dan aksi llainnya


1.5.2.1.Beban-beban
Perencanaan suatu struktur untuk keadaan-keadaan stabil batas, kekuatan
batas, dan kemampuan-layan batas harus rnernperhitungkan pengaruh-pengaruh
dari aksi sebagai akibat dari beban-beban berikut ini :
a. beban hidup dan mati seperti disyaratkan pada sNI o3t-lZzl-lgg9 atau
penggantinya;
b. untuk perencanaan keran (alat pengangkat), semua beban yang relevan
yang disyaratkan pada SNI 03-1727-19E9, atau penggantinya;
c. untuk perencanaan pelartaran tetap, lorong pejalan kaki, tangg4 semua
beban yang relevan yang disyararkan pada sNI 03-1727-lgg9, .atau
penggantmya;
d. untuklerencanaan lift, semua beban yang relevan yhng"ilisyaratkan SNI
03 -1727 -1989, atau pentr;gantinya;
e. pembebanan gempa sesuai SNI03-lT2?-lggg, atau penggantinya;
f. beban khusus lainnyE sersuai dengan kebutuhan.

r-t2
L

BAB II
STRUKTUR TARIK

z'r" bangunan vang


menerima
bagian dari suatu strukrur
:ffi:.Thalah
beban normal un{k'
:
'Terdapat pada bagian bangunan-bangu{ran

Struktur utama: *
Jembatan rangka

Jembatan gantung
ataP
Rang!<a kuda-kuda

R-angka menara

:
Struktur sekundair
+ Ikatan angin at'aP{embatan
jembatan
t Ikatan rem Pada
gor:ding
* Ikatan Penggarntung

2.2. ProPil Yang Bia'sa DiPakai

,{) l-J JjrJI-


Propil Silcu Tunggal/Dobel
BajaBuXat Baja llelat

FroPel T
T: ProPitr WF'

I.]t -t
L

rL lf lfl
Bisajuga dari propel buatan (bersusun)

2.3. Perencanaan Batang T:lrik


Dalanr pernilihan propel untuk batang tarik perlu diperhatikan hal-hal
setragai berikut:
Kompak
Sesuai dengan bagiarr struktur yang lain

Dalarn penyambungan diharapkan sekecil mungkin terjadi ,.shear


Lag,,

Batasan Kekuatan (Sl\[ 03-l7}g-it0ul.,bab 10.1)


P, <0 R"
P, - gaya tarik akibat beb,an berfaktor
&, - kmt rencana tarik
S -- fak-tor reduksi

l,i Kontrol Leleh : Pa' s $.fyAS { : 0,90


batang) ,i .
(pada tengatr r. , ,

jl I Kontrol Patah : Pu S{.fuAe g:0,75


t_. ./
(pada daerah sambungan)

Ag: Iuasan penamparng utuh (gross) !: tegangan leleh bahan


Ae: luasan p€nampang efektip fr: tegangan putus bahan

trataslu Kelangsingan

Arrg\kelangsingan , n).,=! L=panjangb fang

i : jari-jari kellembaban
.fr
,=
l7

Itr -2
I

tlntuk struktur sekunder,: il*** < 300

Untuk batang trulat


Batasan kekuatan :

Leleh : Pu <dfyA7 ) d: 0,,90


't
7r ..
as:
iQ"
Patah : Par S fifuAe -+ $: 0,75

Ae :(1,75 Ag
Batas kelangsingarn :

L
< 500 L: paqiang batang tarik
D
D: diameter bat:ng

2"4. Luas Penampang Netto/Bersih (An)


Pada batang-batanrg tarik yang disambung dengan
baut tentu akan timbu I
lubang-lubang yang mengakibatkan mengecilnya.
luasnya penampang pemikur
beban. Inilah yang diseburt sebagai nuasar nelto.

Untuk menghitung luasan netto, ditentuX<an


sebagai berikut :
Diameter ruba,g dibuat sedircit re,bih besnr dari diarneter
baut yang

akan dipasarg
\ !,,
1,5 m;ml
[r l0 =
)
huo*rg = fuo*, * 1,.5 mm

Unfuk pembulan lubang clengiln ..B()R,1 dianggap


tidak terjadi
lierushkan material disekitar trubang.
l
fu"rh*ator= frrnang: fuorr, + I,.J mm

II.3
a

Untulc pembuatan lubarLg dengan "POND" (plong) karena pembuatan


ini dengan kekerasan, maka clisekitar lubang terjadi kerusakan
sehingga tidak dapat diikutkan rnemikul beban. l(erusakan ini

rJiperkirakan
'32 t ;| - = Qt,'l 5 mm d i seke tii ing I ubang, sehingga :

fuerlemahan: thuurg * 1,5 mm = $bout + -l mm

Pengaruh Letak Lubang

Dalam perhitungan luasan netto, dicari luasan yang terkecil dari


kemungkinan-kemungkinan lin tasan putus (limtasan kritis).
Kalau ada lintasan diagonal (letak baut yang zig-zag) dalam perumusan luas
netto ada koreksi akibat adanya lintasan diagonal.

il
Ag : luas penuh ponampang (bruto)

t : tebal pelat

0p = diameter perlomahan

n = julah lubang lmda lintasan


s\ : jamkl/beban pada lintasan diagonal

[t : jarak l- beban pacla lintasarr diagonal

II-4
a-

Lintasan (l-3) An: (h - 2dit :,tlg* 2Sot

Lintasan (1-2-3) Au: (h-3dp+ z*


{lt:As |p' 3grt + r*,
4p

Rumus umum An : Ag - nt ht+f S,


\:2
:

I koreksi lintasan diagonal


n1 -jumlah lubang pada lintasan putus

Contohn:l I
Ten rkan jarak
:ntuk at (s)
ak long itudinatr ( dari baut yang di susun berseling seperti
terg
I mbar'agaJ
rgam a,r luas nelto san
safila dengan luas brutto di kurangi satu lubang
baut
I [ut.

lut
lBau yi pasang diameter 1l71)t'.. Pembuatan lubang dengan "Pond"
yang;dipa

I rID I A
I

Ort +rt
s# in
, 3 I 7.
a+-=-'tl
Qo==

h- in**p
Y' I
r# in

#4tj+' )' "

Jawaban z L,n:h *n. +,* t#


Lintasan ABC : U - ,. :5, 125 in
3

Lintasan DEFG : 6 - z(;).*; = +,2:; +


$
Lintasan ABC = lintasanDEFG *r 5,125 = +,ZS +d
S = 2,65 in

Contoh :2
Tentukan luasan netto dari propel C 15 x 33,9 (Ag = 9,96 in2) yang di
sarnbung dengan bauts/a" seperti tergambar

tI-s
+
' l)-4.in
1[-o*r-0.0,=o.uo ,n
+3'r'r'
.(-
l'oin
:le
4'8 8

L
,l
=14.60 in

T f,"q
1
in

ABCD Anetto : 9,96 -trl* * 0,6s - (1)*. A,4 : 9,a4t25 inz

ABECGH An,no = 9,96 -Z[1'l '


O,OS . 2(]='lO,O r r*-7'-*0',91-0'a *!r*0,40
t8., \E/' 4x4,6 2 4xe
:8,736 inz

ABEGFT Aneuo = e,e6- z - ,(*)r,- * !- *9,g:9t = 8,72e inz


[{ )o,os

ABECD : e,e6- -r(*)0,. . +fixi,.ao


Anetto
{xo,6s ffi.lStul
:9,048 in2

A.n666 Kritis : 8,"129 in2

2.5. fruasar.NettoEfektif (SM 03-1729-2402, bab 10.2)


l\pahila tidak semua element pena,mpang disambung, rnaka pada daerah
sambungan tegangan yang terjrldi tidak menata.

A" : llA

2,5.1. Untru! Sambungan Barut

A= A,
;
i1 =1_!=<0,9
t-

II-6
dimana:
-_- jarak titik
-x. berat penampang terhadap sisi luar element
penampang yang rJisambung

L : jarak antara baut pertama dan terakbir dalam satu baris

+_, ____+

ffitr,
dipilih xr danl,2
mana yang besar!

Propii f disambung Propil f clisambung


hanya pada sayap hanya pada badan

2.5.2.Untuk Sambungan Las


Batang tarik selain pelat atal.r batang bulat

1. Disambung dengan las mernanjang saia ata.u kombinasi dengan las


melintang.

POT I-I
?ffi
2. Disambung hanya dengan las melintang saja

I[-7
A: luas element yang Cisambung las saja
U: 1,0

POT II-II

Untuk Felat :

3. Disambung dengan las memanjang saja, rnaka panjang las (/) harus lebih
besar darijarak las.

/ >" w ) w - jarek antarei las memanjang

e - pafljang las memanjang

I 7-2w * U: 1,0
2w>l>1,5w)U:0,87
1,.5w>l7w )U:0,75

Ar: lA A : luas penampang Pelat

2.6. Elemen Sambungam P'ada Bntang Tarik


X(alaur pelat sirnpul/buhul dipakai pada batang taril<, kekuatan pelat sirnpul
hirus diperhitungkan cukup untuk menyalurkan treban tarik yang bekerja'
llu<QRn S - faktor reduksi
R* -- k.ua1 ntlminal

Kekuatflsl pelat simpul nominal dihiflrng sebagai herikut :

Kekuatan leleh : [:?": Asfy


0 =0,9
Kekiatur patah : l\r: .Anfu

,t : A',75

Luas netto (ln) hams diambil lebih kecil atau sama dengan 0,85 Ag.

An 50,,85 Ag

II-B
,.rl

i
2.7.,' "Block Shean" @aerah Geser)
Kegagalan batang tarik tidak selalu ditentukan oleh :

Kegagalan leleh pada penampang utuh :

Pu: @.ftAr o.= O,eo


Kegagalam putus pada daerah sambungan

. .f u -- ,il-fuA, $ = a,75
Tetapi kemungkinan juga bisa terjadi didaerah geser (block shear)

Bid. Geser
Kekuatan nominal "Block Shear"
didapat dari bidang tarik dan
bidang geser yang terjadi
a). Propil Siku

ri,
IJid. Taril:

b). Propil WF ,c). Pelat dengan sambungan las

Kekuatan Nominal "Block Shear"


Kekuatan nominal "Block Shrear" didapat dari "Bidang Tarik" dan
"Bidang Ge11f. nada daerah geser. X.egagalan "Illock Shear" akan terjadi bila
"bidang yang kuat" patah dan diikuti lelehnya lbidang lemah" sehingga kekuatan
"Illoc,k Shear'' sama dengan "kekuata.n patah bidang kuat" + "kekuatan leleh
bidang lemah".

lWenurut Peraturan
I
l. Eila o'kekuatan patah bidang tarilc' lebih besarlsama dengan 'okekuatan
patah bidang geser" :

fu . An,',2 A,6f,Any -+ putus tarik > putus geser

II-9
R,=lf,'Anr'l0'6fvAs')-+ putustarik+lelehgeser
KekuatanNominal"BloekShear":

6 = a,1!i
geser" lebih besar dari "kekuatan Patah
2. Bila "kekuatan Pafirh bidang
bidang tarik"
l),6f,A,,") f"'Anr -+ putus geser > Putus tarik

-> putus geser + leleh tarik


Kekuatan Nominal "Block shear" t R, = (0'6; An" + 'f ,'4r',\

0 =0"15

dimana: An1='lu&s bidang tarik netto

Agt == luas bidang tarf,k Penuh

Anr'= luas netto bidang geser


geser
Ar, = luas Penuh bidang
+ fu, An (tegang putus' luasan A netto)
ingat: kekr,ratan patah
(tegang leleh' luasan utuh)
kekuatan leleh + fr' ' Ag

Untuk susunan baut br:rseling :

ada 2 kemungkinan kegagalan "Block


Bid. Tarik Shear"
(-eel a. seluruh beban (P,) diPikul oleh
e1--e-*-+-l
Bi$. GesgI-I "Block Sheat''
(a) h. HanYa llPvdiPikul oleh "B S"
Adanya lintasan "diagonal" ada koreksi
/-2\
I 9- ln (ingat Perhitungan A netto)
\qP )

Contoh :3
lu x'
dari propil W 10 x 45 Yang disambung Pada
Hitung kekuatan tarik rencana .!

% in' Setiap baris terdiri dari 3 baut


,)yupnyu dengan dua baris baut $
masing-masing loerjarak. 4 in'
50{f'':65 K'i'fv-- 50 K';)
MtrtuBaja A'527 Grade

il-10
I

Fenyelesaian :

lf/ 10 x 45 Ag: 13,3 tn- by,= 8,02 in Propil T 5 x 22,5


d: l0,10 in t7='0,62 in i =0,907

_v
/t_
lx
):
/t

t/ 4in
t/ 4in t./
,T---.v._-_-.rt-
. Kuat rencana lel,eh : OR" ') O == 0,9A R":.fyAg
Pu: $.& Ag:0,9 (50) 13,3 = 598,5 K10,,

Bluat rencana putus I d n. ) d == 0,75 R":.fuAe


,,

d,:i*i=;^t
flonds)

An: 13,3 - (-) [;)0 ,62)=n,13in2 =,4

o'9ol
u =l -1= 1- 0.89
L8 ==

Ae = UA: (|,89 x 11,13:9,91 in'l


Pu : +, fu Ae : 0,75 x 65 x 9,9i : 483,1 Klor(menentukan)

I(ekuatan Tarik Rencarna F\r : 483,1 K1r. (berdasarkan putus)

Controh :4
Suatu pelat I x 6 in disambung dengan las siudut memanjang ke pelat Ix 10 in
untuk.mernikul beban tarik.
Eera.pa kekuatan rencana pelal, tersebut bila !r.= 50 Ksi dan fu = 65 Ksi
\
Jawaban : Dilihat pelat terkecil (PL I x 6 in)
Kuat Rencana Leleh :

Pu:0, fV Ag: 0,9 x :50 x (l x 6):270 K;p

II-11
Kuat Rencana Putus :

A:Ag:1x6:6in2 w=6 indanl:8 in

1,5w = 1,5x6 =9in 1,5w > (, > w '-> U == 0,75

Ae: AU = 6 x 0,75 == 4,50 in2

Pu = O, fu Ae = 0,75 x 65 x 4,50 = 219,u[ Kip


Kekuatan Rencana )?u : 2l9,4Kip, --)'berdasarl'an Ptltus!

:,UI,

F---l
l=8in

Contoh : 5
Hitung kekuatan Rencana (Pu) c{ari suatr.r propil siku L I x 6 xt/o Yang

disambung pada salah satu kakinya dengan las sudut seperti tergambar; bila

&:50 Ksi dan fu = 70 Ksi.

1,,8x6x3/+
t.
A: 9,94 in2
T
It ln x : 1,56 in
)-

Jawaban :

Kuat Rencana Leleh :

Fu = { Fy Ag = 0,9x50r;9,94 = 447,3 Kips

Kuat Rencana Putus :

t'lo
u = tt4 = 1- =0,74 1..

'L 6

Ae = A.U = 9,94 x A,',t4:7,36 itt2


Pu : 0 fu Ae : (0,75) x 70 :386,4 Kips
:< 7,36

Kekuatan Rencana Propil Siku : Pu :3E6,4 Kips (berdasarkan putus!)

II-12
Contoh : 6
Berapakah beban rencana pelat penyambung (fy
: 50 Ksi dan fu: 65 Ksi) yang

dapat diterima, pada sarnbungan seperti tergambar'

F,erat pL?xrz Bauttltl


-8--- '4 (lroruns)
\ /

I:"
-l-T

l2

Iawaban' Oo=1"*=*
Lelehi Pu = d fy As= 0,90x50x ,8 2lA2= 405Krps

Putus; An=z(laz-rrlr:l
-[8 881 =7,67inz I ]A..:,1,56in
0,85 lg ' \8 z\,
= o,ss [* ,r
)
= 7 ,65 in' )

Pu = i .fu An =0,75x65x7,65 =372,9 Kips -> Pu =372,9 Klps serdasar


putus)

Comtoh : 7 Suatu propil siku l,6x4x O*O Baja GRADE 50 A572(fy : 50 Ksi dan
!
tu:65 Ksi) disambung seperti tergambar' Bafi 01' (Ponds)

ffi ?Y
Berapakah:
12 in - Kekualan Geser "Block Shear"

- Kekualan rencana batang tarik


1,^

I-,^
*
Bid. Tarik

[I - 13
L

Jawaban:

Ag, =,r[;) =5,0i:n2 An, =[ro-2,s,1)]=r,run,


Ag, = at[*) =.7,2!iin An, ,-(r,, - or,*)r' =t,o3in

Putus Tarik fu An, = 1OS )(t,03) = 66,9 Kips 1 0,6fu An, > fu An,
Pufus Geser 0,6fu Art,= rl,O(O.i)(:, 9t\ =,152 y,o^,
_[ nutui rumus kedua
(Parah Geser + Leleh Tarik)
Kekuatan Rencana "Blcrck Sihear,, :

fP.n:0,75 [0,6 (65) (3,9X) + 50rx 1,251 = 161,2 Kips


Kekuatan batang tarik:
- l,eleh:Pu: Qr"fy AC:0,9x50 xzl,75 :213,7 Kips>SRn

- P\rtus :An= 4,75-l x lx 1,=4.31in2 x A


82
Lt =t-Z=,-ifl=0,88
Ae= AU =4,31x0,[i8 =3,79in2

Pu = $t,fr Ae = 0,75 x 65 x 3,79 : lg4,g Kips >.


0 Rn
Kekuatan batang tarik berda;arkan Kek,atan t3eser Block
Pra: 161,2 Kips

contoh : 8 'fentukan keku:rtan rencema .,,block


sheaf, untuk pelat dari baja 436
yang disambung las sepe:rti gambar dibawah.
(ty = 36 Ksi, fu:5ti Ksi)

v-l./
11^
v-
er'|* 10

-+-.-:-------
l0 in

TI. 14
Ag, = Yz in2
(2 x4) = 4 An, =,yz (2xa) =4in2
Agr:'/, (10; = 5 ,nz .Afi1- Yz xl0=5in2
,fu An,:58 x 5 :290 Kips -/u An, > 0,6fu
1 Anu
0,6fu An,:0,6 x 58 x 4: 139,2 Kips l
Kekuatan Rencana "block Shear',

0 Rn = 0,75 [0,6 x 36 x 4 + 5g,0 x 5] :2g2,3 Kips


Kekuatan Rencana plat :
';'
P":0"& Ag:0,9 x3S (%x 10): 162,0 Kips _> Menentukan !

Kekuatan rencana Pu: 16,2 Kips

Perencana Struktur Tanik


* Dari l(ontrol K.ekuatzrn : [,u : $ R,.,

Kuatleleh: Itu<0Ag& ),{g,r# {:0,90


Plv
Ag: luas penampang utuh
Kuat lPutus : pu < Ae
$ firr

Pu-
A",- qi
dirnana 0 = A,75
Jt/r

Ae = prA
* Dari Flontrol Kr:langs.ingan : f,r* ( 240 (struktur utama)
I*,o ( 300 (struktur rsekunder)

r*u*= !*z+a
,mnr

*^?- (r"rntuk struktur utama)


fi
i^,,2:- (untuk struktur sekunder)
{*
Untuk bartang tarik dan baja bulat :

I Ae:0,75 Ag
Dari Kontrol Kekuatan :

$ :0,90
dfy

II-ls
a

Kuat Putus : 0,75 eg> !'! : 0,75


" - A-fu
o

Dari Kontrol Kelangsingan : !. soO L - panjang biltang


D*
P,- 5001- D - diarneter batang

Rencanakan kaki kuda-kuda (batang S1)

dengan propil clobel sikuJl ef :z


Baut $ : 16 m (plong!) min 3 baut pada
dr:ret jarak a' 60 nnm.
a=25o
Rp:5,25 t
R1 :6,50 t

R.g: 1,4 Rp = 7,10 t


Ru = 1,2 Rp * 1,6 Rr = l6,T ton (rnenentukan)
Penyelesaian:

Batang Ru
S, -+ Pu =tana -16Jq0
tan25' = 35813,te
== o

- Batas kelangsingan :

stnrktur utama : ,min a l,Z5 cm (srrukr'r utama)


#r)= #-3 ==
- Batas leleh : pu S gfy Ag

,qn,
- !!-- 3sBl3 = t6'58cm2
o J, o;9r2,400

- Batas putus : Pu < fu Ae Q Ae = An.{J

Mir; U ^,0,85
Pu 358r 3
A.n>._
\ fnu 0,75x3700x0,85
-:{Ii--
=15,183cm2

Mis : An = 0,85 Ag

. An 15.183
Ag ,;u-::lJ- -
rv'rvr
=17,S6cm2
0,85 0,95

tI-16
Coba Propil : JL 55 x75 x7
dp= 16+3=19mm A: 8,66 cm2 (lpropil)
i, : 1,59 cm
ir: 2,35 cm
ir: l,I7 cm
1 : l,4l cm

Ag:2 x 8,66 : 17,32 cm2 > 16,5g cmz


(batas leleh memenuhi)

Putus:
An : 2(8,66 - I x 1,9r x 0,7) 14,66 cm2') Ae = U An = 12,94 cm2
I
u =t-+=-+
.L t2 =o,8ti2tj j 0R":0,75fiAe
0 Rn : (t,75 x 37A0 x t 2,94 = 5901 kg> Pw:35813 kg (ok)

i*: 2,35 cm > 1,25


untuk propil dobel
+, iy > l,S4 crn > 1,25 (ok)
( imir: irt: 1,17 cm < 1,25 cm
\'1 r.,,
untukpropiltunggal (perlu kopel)
r(,,
lmax = -!- <240 -+ L < 24a x i
Imin

L <240 x 1,117 = 281 cm

Perlu bjberi pelart kopel direngah panjang Sr (Lr : 150 cm)


(slcara pr:aktis selalu diberi plat kop,:l 5elapk _ 1,5 m)
1
Kontrol "Block Shearr, :
A&=4x0,1 :2,gcm2
An1 : (4 -- Yz x 1,9) 0,7 : 2,135 cm2

TI-17
Agr: 16 x 0,7 : ll,2 cnt2
An, : (16 -2,5 x 1,9) A,'7 :'/,8V5 cm2

fu Ant: 3700 x 2,135 : 7899,5 kg Rutus geser > putus taril<!


\
0,6 fu Anv = 0,6 x 3700 x7,1175 = 17482,5 klJ
0 Rn = 0,75 (0,6 fu Anu + ly Agf x 2 (dua propil)

:0,75(17482,5-l-2400x2,8)2:36303'75kg>Pu:35813kg
Propil # Ss x75 xTdapat dipakai !(ok)

Contoh :2
Rencanakan ikatan angin dengan batang bulat (S)
Mutu baja Bj 37 Pu = 1i,75 ton

L =7,6Arn
Penyelesaian:
I' -+,D,
L.-760=Llzcm
Batas kelangsingan , =6a 500 -- 500 500
Batas leleh : Pu < $ Ag ft' = A,9 Ag -f!

,-,- J!-= -ll5o - =2.6t5cm2


'-o 0,9-fy o,9x24co
Batas Puttts : Pu:0 Ae ftr (l:0,75
Ae:0,75 Ag
pu 5'750--_
= =2,.16cm2
*'- o;t s t:'-
"
aJ 5 aJ sTli oo x o'75

(menentukan)

Ag =+ D2 -+ Ag =2.75"*2

o -W- cm (menentukan !)
=
1l r =L87

diPakai $ 1!) mm

\I
Contoh:3
Suatr.l batang dengan L:30 ft
tarik
Beban tarik yang bekerja : Pn: 130 Kips
Pr = 110 KiPs

II - 18 :
I
t

I
Pilih propil Wl2 (N{utu A572 GRADE 50)
fr: 50 Ksi
-f,,: 65 Ksi
Disambung hanya pada sayap : baut 7/g-,2 baut pada
+ setiap sayap, I
deret 3 baut dengan jaral< 4,,.

1,5'

H # +4'-+1'-F
1,5'
"-' +-;--F
Jawab:
Pu:1,4 Fp:l,4 x 130: lgZ Kips
Pu : 1,2 Po + l,d p1:. 1,2 x 130 + 1,6 x I l0 : j32 Kps
(menentukan !)
Kontrol Leleh : Fu s {.fy Ae
{: o,9o
.f
332
As >!L = f, = 5A I*i
Olv 0,9rx50

Ag> 7,38in2

Kontrol Patah : p, a il.f, A,


f = 0,75
f,: 65 Ksi
.{\
-
I - ___Tz : :
d -f, .u
Ae (J An -+(J 0,9
0,75 x 65 x 0,9

(misal!)
An> 7,57 inz

:
1 Ag tiy. * Aperlemahan
d,*,t =l ** =r' (ro*)
:7,57+4(lxt) -+ dari tabel propil Wl2 dengan
Ag : 7,57 + 4 x I x 0,38 : 9,09 in2 Ag > 7,57 in -+t7: 0,3g',

TI-19
Kontrol Kelangsingan :

Struktur utama 4 i'in 1'50in (struktur utama)


'*==#=
Pilih W\2 x 35 Ag: 10,i0 in2 >7,i8 in2 $: A,52 in d: 12,5 in

bf : 6,5 in
iy(i*i,) = l'54 in> l'50 in
An: 10,30 * 4 (1 x 0,52): 8,22inz

v--L ^
T.1,3
rt:l-)=l---i--=0,E375 1.3
L 8 T r5.5 x 17.5

A" : (J An: 0,8375 x 8,22 = 6'88

P, S OfrAu: A,75 x 65 x ti'88 : ji5'61 KiPs


332k < 335,61 Kips -+Propil W 12 x 35 dapat dipakai! (ok)

Kontrol Kekuatan "Block Shear"

l: A,52 in

I, hwri"*ahan:
Pu
1"

'4gt'=
4 1'5 x A'52 x 3'12 in2

Agr:10x0,52x4 :20'80in?

Ant: (1,5 - 4 : 2,08 in2


lz x 1) 0,52 x

A* : (10 - 2,5 x I A,52't 4 : l5'60 in2


Putus Geser > Putus Tarik
F*Ant:65 x 2,08 "= 135,2('P' 1
KiPs )
0,6 FrA*: A,60 x 65 x 15,60 '= 608'4

',

Kekuatan Renlana "Block Shear"

0 R, : O (0,6 f" A,N 4-


"f;
Asl

= CI,75 (608'4 + !i0 : i'12')

O'tl, : 573,3 KiPs > l'u: 332 KiPs

II-20
P"SdP" (ok)

Contoh:4
Suatu batang tarik L:Slfeet
Beban Pp: l0 Kips
P1:20 Kips
Reo.canakan batang tarik tersebut dar;i batang bulat ($)

mutu baja A36 (fy = 36 Ksi ;f" = 58 Kips)

Jawab : Pu: 1,4 Pp: 14 Kips

Pu : 1,2 Pp * 1,6 Fy: 1,2 x l0 + 1,6 x 20 : 44 Klps (menentukan)

KontrolLeleh: Pu<{frAg
,lg' !!- =
> = 1,358in2 (menentukan)
df, =! -
o'9x36

Kontrol Putus : Pu 3 $ f, A" Ar: 0,75 Ag


Ag>==!u = - -. 1o= -= =l,349inz
0,75xQ -f, 0,75x0,7:5x58

D > 1,32 in (menentukan)

Kontrol Kelangsingan :

!asoo J-=12x50
-+ D2 =7.Zin< 1.32 in
D 500 500

7"
DipakaiBatang Bulat / -- l; 1,32 in

It-21

Anda mungkin juga menyukai